implikasi tauhid terhadap pluralitas dan multikultural

advertisement
IMPLIKASI TAUHID TERHADAP
PLURALITAS DAN MULTIKULTURAL
MENURUT PERSPEKTIF AL.QUR'AN
Moh. Yusuf. HMr
Abstnk
Artikel ini ingin nendiskusikan
tentang aplikasi taubid umat Islam
dalam dalam menatap kenltataarc sosial1angplural dan nultikulnral
sehinga tergagas uisi nologi jtangplaral dan nahikuhural. (Jmat Islam
baras memelibara identitas mereka dan bersikap realistis dalan nelihat
kerEataan p lara litas dan m a lti ku ltura litas secara ega liten m engba dapi
era globalisasi ini, umat Islam memerlukan landasan teologis yng
kukah, demi antak mempertahankan identitas keislaman mereka dan
untak mengbadapi secara positif pavTfravran peradaban dan budala dan
ataa p lu rali tas mu lti cu ltura /.
I{ata Kunci : Te o Iogi, P Iu ra lis m e, M a lti ku hu ra Ii s m e
Pendahuluan
Era globalisasi adalah era dimana gerakan penyatuan peradaban
manusia tidak dapat dihindarkan berkat kemajuan tekhnologi
komunikasi informasi dan transforrasi. oleh karena itu, pembauran
peradabzn diantara umat manusia tidak dapat dibendung dengan c^ra
apapun. I(emestian peradaban yang sedemikian, seyogyanya melahirkan
kemestian landasan rohaniyah yang kokoh, untuk secata positif
mempertahankan identitas dan memantapkan pandangan pluralitas
ag^m^, multicultural dan egahtzian yang juga merupakan kemestian
alami.
Dari sini, dapat dikatakan bahwa menghadapi era globalisasi ini,
umat Islam memerlukan landasan reologis yang kukuh, demi unruk
mempertahankan idenriras keislaman mereka dan untuk menghadapi
secar^ positif pembauran peradaban dan budaya dan atau pluralitas
multicultural.
Istilah teologi bukan merupakan khazanahdan tradisi Islam, tetapi
khazanah dan tradisi vang berasal dari agama I(risten. penggunaan
I Penulis adalalr dosen llmu
Hadits pada Fakultas ushulu<idin
TAJDID Vol. X, No. 2,JULI-DESEIIBER
2011
IAIN
STS Jambi
Implikasi Tauhid Terhadap
...
suatu istilah yang berasal dari agama lalin terhadap Islam tidak serta
merta mengandung makna negatif, apa\agS jika istilah tersebut bisa
memp erkay a l<hazanah dan memb antu mensistematiskan p emahaman
kita terhadap Islam.
I(ata "teologi" sebagaimana dijelaskan dalam
Enclclopedia of
ilmu
yang
membicarakan
tentang Tuhan
Religion and Re/igionr berarti
dan hubunganny^ dengan alam semesta, namun seringkaLi diperluas
Hal ini dapat dilihat dalam
mencakup .keseluruhan bidang
^g^ma.
perkembangan pemikiran teologi Islam.
Pada zwal perkembangan pemikitan Islam, istilah "teologi" hznya
dilekatkan pada pemikiran tentang ketuhanan y^ng lebih dikenal
dengan istilah ilrnu kalam. Tampaknya pembahasan ilmu kalam ini,
cendrung melahirkan perdebatan-perdebatan teologis yang tidak pernah
terselesaikan. Misalnya perdebatan antara pemahaman teologi Jabariah
dan Qadariyah, perdebatan teologi Mu'tazilah dengan Asy'ariyah.
Teologi Mu'tazl7ah-Qadariyah memberikan peranan sangat penting
dan kuat kepada manusia dan cendrung menyangkal peranan Tuhan
agar manusia benar-benar bertanggung jarvab. Sedangkan kalangan
jabafryzh-Asy'ariyah, menganggap bahwa manusia sama sekali tidak
memiliki kekuasaan agat Allah tetap sebagn yang Maha I(uasa.
Tauhid dan Pluralitas Agama
Al-Quran adalah kitab samawi yang diturunkan terakhir dan
diwahyrkan kepada penutup para Nabi dan Rasul yaitu Muhammad
saw. Turunn)'a Alquran berfungsi sebagai nushaddiq (pembenaran)
bagi kitab-kitab terdahulu. Dengan demikian, kedatangan Alquran
bukan sebagai pembatal kitab-kiab sebelumnya tetapi lebih sebagai
pembenaran tentang ina ajann Tuhan yang turunkan kepada para
Rasul dan Nabi sebelumnya. Di sisi lain, Alquran juga berfungsi sebagai
mahaimin (pengufi) dan farqan (pengoreksi) atas penf impangan yang
terjadi dari penganut kitab-kitab tersebut. Dari sini dapat ditegaskan
bahwa esensi dan substansi aiann Alquran sama dengan aiaran kitabkitab -vang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul sebelumnya, seperti
Kitab Taurat, I{itab Zabur,ICtab lnjil dan suhuf-suhuf.
Esensi ajarannya adalah tauhid. Para Nabi dan Rasul Allah yang
diutus kepada umat manusia, semua mebawa ajaran tauhid, termasuk
TAJDID Vrl. X, No. 2,JULI-DESEN'{BER 2011
Moh. Yusuf. HM
inti aiaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. seperti termuat
di dalam Alquran Itulah sebabnya Nabi Muhammad diperintahkan
untuk beriman kepada kitab yang telah diturunkan oleh Allah sebelum
Alquran, seperti ditegaskan dalam Q.S. As)'uura (42):1,5: ". . . I(atakanlah
(I\4uhammad): Aku beriman kepada semua kitab yang telah diturunkan
oleh 411ah...."
Di awal kehidupan Nabi Muhammad savr. hingga akhir kehidupannya
benar-benar meyakini bahwa kitab-kitab suci yang terdahulu adilah
berasal dari Allah dan yang menyampaikannya adalah para Nabi dan
Rasul Allah. Dengan demikian, tidak heran iika Muhammad sebagai
Nabi terakhir mengakui kenabian dan kerasulan Ibrahim as., Musa
as., Isa as., Nuh as., dan parz nzbi lainnya. Penyikapan yang demikian
semakin kuat pada diri Nabi Muhammad setelah tampak bahura pan
pengikut kitab-kitab suci terdahulu adayangberiman kepadaa Alquran
dan pada kenabiannya, seperti rWaraqa bin Naufal yang telah mengetahui
akan datangnya seorang nabi yang ciri-cirinya seperti yang iabaca dalam
Kitab iniil.
Para nabi dan rasul yang diutus berhadap-hadapan dengan pluralitas
sosial-budaya dan sosial politik dan tentunya pluralitas agama.Jadt ketika
pan
nabi dan rasul diutus kepada suatu umat, umat tersebut tidaklah
hampa budaya tetapi padanya hidup dan berkembang pluralitas sosialbudaya. Fenomena ini menuniukkan bahwa sebagian dari kelompok
umat tersebut ada yang tetap berusaha berpegang padz ajaran nabi dan
rasulnya dan sebagian lainnya melenceng dzn aiaran nabi dan rasulnya.
I(elompok inilah yang kemudian senantiasa lierharap agar AilLah
mengutus kembali seofang nabi dan rasul untuk memurnikan ajaran
para nabi dan rasul sebelumnya. Ket-ika Allah pun mengutuskan nabi
dan atau rasul yang baru (dan memang sebelum pengutusannya sering
kali telah diinformasikan dalam kitab sebelumnla), maka kelompok
inilah yang kemudian beriman dan meyakini rasul tersebur dan kitabnya.
Sedangkan kelompok kedua yakni kelompok kontra risalah, yaitu ketika
Allah mengurus nabi dan rasul baru pada mereka, merekapun bersikap
kontra terhadap rasul dan kitab yang baru tersebut.
Itulah sebabnl'a ketika Muhammad sa\M menyampaikan ajaran
Alquran kepada masyarakat lVlakkah yang kemudian memperoleh
tantangan dari kelompok konra risalah, Ailah kemudian menvampaikan
TAJDID Vol. X, No. 2,JULI-DESEIvIBER 2011
Download