Learning Difficulty Ni Wayan Primanovenda, S.Psi Introduction • • • • Ni Wayan Primanovenda 0857 2938 7830 [email protected] Magister Profesi Psikologi UGM Apa itu Learning Difficulty? Hambatan yang mengganggu proses belajar Classification Gangguan Emosi Learning Difficulty Gangguan Perilaku Gangguan Kognitif Gangguan Fisik Gangguan Emosi Selective Mutism School Refusal Separation Anxiety Disorder Selective Mutism • MUTE • Lebih sering dialami anak perempuan • Dapat berbicara dengan lancar di lingkungan tertentu, tapi “membisu” di tempat lain • Penyebab: rasa malu berlebihan, merasa tidak diterima, dependen, menarik diri • Kesulitan berkomunikasi dengan teman sebaya, kesulitan memenuhi tugas yang membutuhkan kemampuan verbal Separation Anxiety Disorder • Takut berpisah dari rumah atau figur lekat. • Takut kehilangan atau takut sesuatu yang buruk terjadi pada figur lekat. • Takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada dirinya jika berpisah dari figur lekat. • Enggan bersekolah. • Enggan berada sendirian di rumah atau tempat lain. • Tidak mau tidur sendiri. • Mengalami mimpi buruk yang berulang. • Mengeluhkan gejala fisik, seperti sakit kepala, sakit perut, mual, atau muntah, saat berpisah dari figur lekat. - Terpenuhi 3 dari 8 ciri yang ada - Terjadi minimal selama 4 minggu - Muncul sebelum usia 18 tahun School Refusal • • • • Cemas bersekolah Ciri: mudah marah, adanya gejala fisik Comorbid dengan Separation Anxiety Disorder Penyebab: – Transisi sekolah ke jenjang berikutnya – Kepindahan rumah – Permasalahan keluarga – Persepsi anak tentang kemampuannya dalam menyesuaikan diri di sekolah Bullying Autism ODD Gangguan Perilaku ADHD Agressive Bullying • Perilaku menyakiti orang lain • Dilakukan individu atau kelompok • Jenis: – Bullying verbal, ex: mengejek – Bullying fisik, ex: memukul – Bullying sosial, ex: mengucilkan • Korban biasanya terisolasi, loneliness Oppositional Defiant Disorder (ODD) • Gejala: – Suka menentang – Toleransi frustasi rendah pemarah – Kurang bertanggung jawab – Menyalahkan orang lain • ODD tidak sekuat perilaku agressive, kadang berkaitan dengan ADHD Agressive • Gejala: – Agresif terhadap orang maupun hewan, suka merusak barang, mencuri – Kurang mampu mengontrol diri – Melanggar aturan – Perilaku antisosial suka bermusuhan – Sering bolos sekolah • Biasanya didahului ODD saat prasekolah • Overlap dengan ODD, simptom min. 6 bulan Attention Deficit-Hiperactive Disorder (ADHD) • Inatensi, hiperaktif, kurang mampu mengendalikan diri, sulit mengikuti instruksi • Perbandingan laki-laki: perempuan = 9 : 1 • Penyebab: faktor neurologis, disfungsi sistem syaraf, penolakan lingkungan • Akibat: prestasi belajar rendah, toleransi frustasi rendah, kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan • Gejala muncul min. 6 bulan Autism Gangguan perkembangan pervasif yang ditandai dengan: • Gangguan dalam berkomunikasi dan berinteraksi sosial • Adanya pola perilaku, minat, dan aktivitas yang terbatas, dilakukan secara berulang, dan stereotype Gangguan Kognitif • • • • Mental Retardation Slow Learner Underachiever Learning Disabilities – Dyslexia – Disgraphia – Discalculia Mental Retardation • Developmental disorder keterbatasan kecerdasan kognitif menyebabkan keterbatasan adaptasi • Muncul sebelum usia 18 tahun • Klasifikasi: – Mild: IQ 50-70 educable – Moderate: IQ 35-50 trainable – Severe: IQ 20-35 – Profound: IQ 20 ke bawah Slow Learner • Rentang konsentrasi pendek • Memiliki prestasi di bawah rata-rata • Kesulitan mengawali dan menyelesaikan tugas butuh waktu lebih lama • IQ: 80-89 Underachiever • • • • Kecerdasan rata-rata ke atas Prestasi di bawah kemampuan sebenarnya Penyebab: kurang usaha Gejala: – Tidak selesai mengerjakan tugas – Selalu butuh bantuan orang lain dalam mengerjakan tugas – Mencari banyak alasan krn tugas tdk selesai – Kurang dapat berkonsentrasi Dysgraphia Kesalahan Berhitung Dyscalculia 170 50 ------------ + 220 140 50 ----------- + 640 Dyslexia