1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Strategi Komunikasi dan publikasi dalam perkembangan dunia bisnis dan pekerjaan saat ini sangat di perlukan, mengingat strategi merupakan alat atau prasarana yang disusun secara sistematis oleh manusia untuk mendapatkan sesuatu sesuai dengan tujuan yang dikehendaki oleh manusia berdasarkan visi dan misi perusahaan atau organisasi dimana manusia tersebut bekerja. Publikasi merupakan suatu cara untuk memberitahukan informasi berkaitan dengan merek dagang dan pesan yang ingin disampaikan tepat pada sasaran, publikasi dapat dilakukan melalui pengkategorian sasaran yang didituju melalu berbagai media yaitu visual dan nonvisual. Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfocus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu acara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut tercapai. Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Strategi selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Menurut Glueck dan Jauch (1989) Strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan dan lingkungan, 1 2 yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi1. Komunikasi adalah proses memberitahukan informasi kepada orang lain secara lisan maupun tulisan melalui media yang akan menimbulkan efek terhadap proses tersebut. Komunikasi adalah proses dua arah dimana kombinasi alur informasi dan pengalaman “dari atas” dan “dari bawah” untuk menganalisa suatu keadaan, menentukan karakteristik kelompok strategis, serta persoalan kunci yang harus ditangani untuk mendapatkan gabungan terbaik dari komunikator dan komunikan. Berdasarkan paradigma Laswell komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain, yaitu dalam proses komunikasi terhadap komunikator (Comunicator, source, sender), pesan (massage), dan media (channel) , Komunikan (Comunicant, communicate, receiver, recipient), dan efek (effect, impact, influence)2. Jadi, Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media dan menimbulkan efek tertentu. Menurut Lionberger dan Gwin (1992) menyatakan bahwa strategi komunikasi umumnya dirumuskan dengan memperhatikan tiga hal, yaitu khalayak sasaran, pesan yang akan disampaikan, dan saluran yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut3. Jadi, Strategi Komunikasi merupakan panduan dari penencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen (managemen communication) untuk mencapai suatu tujuan, Strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana proses operasionalnya dilakukan secara taktis. Dalam arti bahwa pendekatan (approach) bisa 1 Lubis, Zarwani, Bisnis to Bisnis, Lentera Karya, Surabaya, 2005,hal 38 Effendy, Uchjana Onong, Ilmu Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, hal 10 3 Damanik, Rosalina, Komunikasi Persuasif, Pilar Gemilang, Jakarta, 2004, hal 47 2 3 berbeda sewaktu- waktu bergantung pada situasi dan keadaaan. Dengan demikian, strategi komunikasi memiliki fungsinya yaitu menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informative, persuasive, dan instruktif secara sistemastis kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang maksimal. Publikasi adalah pesan dari pihak ketiga atau perusahaan dan organisasi kepada konsumen atau pihak yang dituju terhadap image produk baik keiunggulan atau kekurangan suatu produk. Dari pernyataan tersebut, sumber pesan iklan adalah produsen yang ingin menjual prosuknya kepada konsumen,sedangkan sumber pesan publikasi adalah pihak ketiga yang tidak mempunyai kepentingan apapun dengan penjualan prosuk yang bersangkutan. Pesan dalam iklan adalah pesan yang positif tentang kualitas atau image dari suatu produk, sedangkan publikasi tidak selalu berisi pesan yang positif terkadang juga negative. Dalam publiksi seperti iklan yang berisis pesan tersebut, tidak boleh menampilkan pihak ketiga atau perusahaan didalamnya.4. Jadi, publikasi adalah penilaian obyektif yang diberikan pada pihak ketiga atau perusahaan yang tidak mendapat keuntungan dari penjualan produk yang bersangkutan. Dari bebarapa uraian diatas, maka strategi komunikasi dan publikasi penting dan perlu dilakukan oleh manajemen organisasi agar dapat memenuhi suatu target di perusahaan atau organisasi, strategi komunikasi ini perlu disusun secara apik, rasional, dan mewakili tujuan yang akan dicapai secara sistematis. Begitupun publikasi, informasi yang akan disampaikan ke masyarakat merupakan pesan yang informative sesuai dengan keputusan manajemen perusahaan agar produk dapat diterima oleh khalayak dan sasaran yang dituju dan menghasilkan benefit yang menguntungkan bagi perusahaan. 4 Daryani, Habid,Publikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2008, hal 32 4 Strategi komunikasi dapat disusun berdasarkan rencana yang significant, salah satunya dengan mengamati perkembangan bisnis perusahaan dan para kompetitornya atau para pesaing bisnisnya, salah satunya adalah industri batubara di tanah air. Melihat potensi bahan tambang batubara di Indonesia, perusahaan dalam negeri maupun asing berlomba untuk menggali potensi ini dan mendapatkan mafaat dari batubara. Mengatasi persaingan bisnis yang semakin pesat, tak hanya membutuhkan startegi bisnis namun juga strategi komunikasi yang baik agar perusahaan mampu bersaing secara sehat dari sistem komunikasi yang diterapkan agar mampu meningkatkan penjualan dan benefit bagi perusahaan. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian terhadap Strategi komunikasi dan publikasi yang dilakukan Bagian Public Relations PT Adaro Indonesia dalam mempublikasikan brand atau merek dagang Envirocoal sebagai identitas bisnis perusahaan. Identitas bisnis adalah nama barang yang dapat mewakili perusahaan untuk di promosikan atau dijual kepada stakeholder dan shareholder . Identitas ini memiliki kekuatan terhadap pencitraan perusahaan yang dapat memberikan efek positif terhadap penjualan produk perusahaan. Bagian Public Relations PT Adaro Indonesia berada pada divisi External Relations, dimana pada divisi ini bertugas dan memiliki kewajiban meningkatkan hubungan baik dalam hal kerjasama maupun umum lainnya terhadap pihak ektsernal atau pihak luar perusahaan yaitu Pemerintah yang di bidangi Goverment Relations, Masyarakat meliputi stakeholder atau para pemangku kepentingan, Client Bisnis yang dibidangi Public Relations, Media meliputi pemberitaan di media cetak maupun audiovisual dan cyber yang dibidangi Media Relations. 5 PT Adaro Indonesia adalah perusahaan batubara swasta milik PT Adaro Energy TBK. PT Adaro Indonesia adalah salah satu perusahan batubara terbaik di Indonesia, kiprahnya sebagai perusahaan pengelola tambang batubra sejak tahun 1982. PT Adaro Indonesia telah melakukan kegiatan explorasi dan penambangan batu bara di Kalimantan Selatan, serta pemasaran hasil produksinya berdasarkan perjanjian Karya pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B)no J2/J.i.DU/52/82 tanggal 16 November 1982. Dalam Kontrak ini, PT Adaro Indonesia berhak melakukan eksplorasi, pengembangan dan pemasaran barubara untuk jangka waktu 30 tahun pertama produksi komersial5 Saat ini, PT Adaro Indonesia mengoperasikan tambang terbuka (open it) di Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan. Lokasi Cadangan lainnya, yaitu Tambang Paringin berada di kabupaten Balangan, dan Tambang Wara di kabupaten Tabalong di Kalimantan Selatan yang akan di kembangkan untuk meningkatkan kebutuhan produksi batu bara PT Adaro Indonesia. Dalam melakukan pemasaran produknya yaitu batubara, PT Adaro Indonesia memberikan Merk dagang Envirocoal terhadap produk batubara tersebut. Envirocoal sendiri berasal dari bahan enviro. Enviro adalah bahan campuran batubara yang memiliki kandungan belerang dan abu lebih tinggi dengan kandungan sulfur dan abu yang sangat rendah. Envirocoal diproduksi pertama kali pada tahun 1991 sebanyak 248 ton. Sedangkan di tahun 1992, PT Adaro Indonesia memulai produksi komersial sejumlah 963 ribu ton. Pada tahun 2000 sekitar 15,4 juta ton envirocoal telah diproduksi . Tahun 2009 Envirocoal berhasil di produksi sebanyak 40,6 juta ton, lokasi penambangan berada di Pulau Kalimantan, tepatnya di kabupaten Balangan dan 5 Company Profile PT Adaro Indonesia, 2010,hal3 6 kabupaten Tabalong provinsi Kalimantan selatan. Dengan luas wilayah tambang mencapai 35.800,80 hektar, produksi Envirocoal terus meningkat setiap tahunnya. PT Adaro Indonesia memililki dua jenis Envirocoal yaitu E 5000 (juga kenal sebagai Tutupan) dan E 4000 ( dikenal sebagai WARA), dengan nilai Kalori masing- masing 5000 kkal/ Pada 2007, produksi batubara PT Adaro Indonesia tercatat sebanyak 36 juta ton. Kemudian meningkat sebanyak 38,5 ton pada tahun 2008. Meningkat lagi ditahun 2009 sebanyak 40,5 juta ton dan tahun 2010 sebanyak 42,2 juta ton. Target produksi dari tahun ketahun meningkat, ditahun 2011 PT Adaro Indonesia bisa memproduksi batubara sampai dengan 46-48 juta ton. PT Adaro Indonesia mengoperasikan tiga lokasi tambang. Antara lain tambang tutupan yang berlokasi di kabupaten Tabalong dan kabupaten Balangan. Lokasi cadangan lain adalah tambang Paringin yang berada di kabupaten Balangan dan tambang Wara yang berada di kabupaten Tabalong 4000 kkl/kg. Pasar batubara domestic menunjukkan permintaan yang terus meningkat sejalan dengan pembangunan sejumlah pembangkit listrik. Begitupula pasar Asia yang terus berkembang dengan pulihnya krisis ekonomi yang melanda negara- negara di kawasan Asia. Saat ini, PT Adaro Indonesia mensuplai kebutuhan batubara dalam negeri dengan prosentase 25%-30% dari total pemasaran hasil produksinya. Suplai tersebut dipasok terutama untuk kebutuhan PLTU di pulau JawaBali dan PLTU PEC, PLTU Paiton 1-2 , PLTU Jawa Power, PLTU PEC, dsb dengan stakeholder terbesar Indonesia saat ini adalah PT PLN (Persero). PT Adaro Indonesia juga mengekspor batubara yang dipasarkan lebih dari 18 Negara diantaranya India, 7 Jepang, China, Inggris, dn Spanyol dan Amerika Serikat sebagai sumber Energi untuk PLTU serta indsutri semen dan industry lainnya.6 Suksesnya Envirocoal sebagai merek produk batubara Adaro membawa PT Adaro Indonesia mengibarkan Envirocoal sebagai suatu brand atau identitas bagi bisnis batubara PT Adaro Indonesia. Tidak hanya focus kepada penjualan dan pemasarannya. Public Relations PT Adaro Indonesia juga menyusun strategi komunikasi yang tepat bagi persaingan industri batubara di Indonesia. Hal ini di anggap perlu, agar publikasi terhadap Adaro Envirocoal tepat pada sasaran yaitu stakeholder internal dan eksternal dan peningkatkan penjualan yang optimum. Strategi komunikasi Public Relations PT Adaro Indonesia yang berada di Kantor Pusatnya yaitu di Jakarta Selatan di pilih oleh peneliti karena sebagai pusat kebijakan dari manajemen, sehingga membuat tim Public Relations dapat cepat mengambil strategi publikasi yang tepat melihat situasi yang ada di dalam perusahaan berikut dengan laporan yang ada di site atau lapangan pertambangan Adaro Indonesia di Kalimantan. Strategi komunikasi PT Adaro Indonesia juga berhasil membuktikan mampu menarik perhatian dan kepercayaan para exportir batubara Indonesia, sehingga pada saat ini PT Adaro Energy tbk sebagai induk dari Adaro Indonesia menjadi perusahaan batubara terbesar kedua ditanah air7. Hal ini membuktikan Strategi komunikasi dengan startegi bisnis yang dilakukan oleh PT Adaro Indonesia mampu mengibarkan nama envirocoal di bisnis batubara di tanah air. Publikasi yang dituju pun tepat pada sasaran yaitu para stakeholder batubara di seluruh dunia. 6 7 Indonesia Coal Industry Outlook 2011,Jakarta, Indonesia, hal 38-39 Tambang Majalah,Power of Coal Trust, edisiXI,2010,23 8 Peneliti akan meneliti strategi komunikasi public relations dan publikasi terhadap envirocoal sebagai identitas bisnis PT Adaro Indonesia pada projek bisnis triwulan kedua tahun 2011, yaitu periode Bulan April 2011 hingga Juni 2011. Periode tersebut peneliti ambil sebagai acuan perkembangan bisnis Adaro yang meningkat dari waktu ke waktu. Pada periode terdapat beberapa implementasi strategi komunikasi yang diterapkan public relations PT Adaro Indonesia dalam meningkatan penjualan envirocoal, seperti pemasangan iklan di berbagai majalah asing, peluncuran cybernews, dan meluncurkan buku – buku yang mencerminkan kehidupan di lapangan tambang sebagai langkah membentuk image positif terhadap bisnis pertambangan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah di uraikan diatas, maka peneliti mengembangkan pokok permasalahan berkaitan dengan; Bagaimana divisi Public Relations PT Adaro Indonesia dalam mempublikasikan Envirocoal sebagai Identitas bisnis Batubara PT Adaro Indonesia (periode April 2011 s.d Juli 2011)?. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah: Untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menguraikan tentang Strategi Komunikasi divisi Public Relations PT Adaro Indonesia dalam mempublikasikan Envirocoal sebagai Identitas bisnis Batubara PT Adaro Indonesia (periode April 2011 s.d Juli 2011). 1.4 Manfaat Penelitian 9 1.4.1 Manfaat Akademis Secara akademis, hasil dari penelitian ini dimaksudkan untuk memperkaya, melengkapi, serta menambah variasi ilmu komunikasi khususnya tentang ilmu public relations terhadap strategi komunikasi yang berhubungan dengan publikasi dan identitas bisnis sebuah produk batubara. 1.4.2 Manfaat Praktis Secara Praktis penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi Public Relations PT Adaro Indonesia melakukan strategi komunikasi dalam mempublikasikan identitas bisnis Adaro Envirocoal agar lebih efektif. Sehingga Batubara Envirocoal PT Adaro Indonesia dapat di terima oleh pasar dan meningkatkan penjualan dan bisnis perusahaan. Serta mampu bersaing dengan merek- merek lain milik kompetitor dan Adaro Envirocoal tetap menjadi Batubara unggulan dari Indonesia.