Mahakam Nursing Journal Vol 1, No. 1, Mei 2016 : 27-36 ARTIKEL PENELITIAN DAMPAK PENGETAHUAN DAN MAKANAN CEPAT SAJI TERHADAP KANKER PAYUDARA PADA WANITA Sri Hazanah1), Rus Andraini1) 1) Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim Jalan Wolter Monginsidi No.38 Samarinda Kalimantan Timur 75123 Email : [email protected] Abstract Breast cancer is a malignant and deadly disease for women. The high number deaths causes by breast cancer comes second after cerucal cancer, some of the risk factors of breast cancer are fast food or junk food and the lack of knowledge of the symptoms. The purpose of this study is to analyze the different of knowledge and history consumed fast food junk food between mother breast cancer first stadium and last stadium at RSUD Dr Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan. The method is riset survey with approach restrospective. The respondents consist of 45 people individuals by using accidental sample technique. The data is obtained from questionare. The data analysis univariat, bivariat analysis with statistic test chi square (x2) and multivariat analysis of logistic regression. the result with minimum knowledge are 25 (55.6 %), who consumed fast food are 34 (75.6 %), also there is a correlation between knowledge toward breast cancer at P value = 0.006, there is a correlation between fast food towards breast cancer at P value = 0.04. on the regression test there is meaningful correlation between knowledge towards breast cancer than fast food where the P value = 0.04 and the result of data analysis obtained and fast food P value = 0.264 The conclusion that the dominant factors of breast cancer is knowledge whereas fast food is the effect of the risk.There fore, health professionals, the agencies to give a socialization, giving information about breast health, to consume healthy food for our body as prevention of breast cancer. Keyword :knowledge, fastfood, breastcancer Abstrak Kanker Payudara penyakit yang berbahaya bagi kaum wanita dan mematikan, Tingginya angka kematian kanker payudara pada urutan kedua setelah kanker rahim. Faktor penyebab resiko kanker payudara,makanan cepat saji junk foof dan kurangnya pengetahuan tanda gejala kanker payudara. Tujuan penelitian mengetahui analisis perbedaan pengetahuan dan riwayat konsumsi makanan cepat saji antara Ibu kanker payudara stadium awal dan stadium lanjut di RSUD Dr.Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan. Metode penelitian survey dengan pendekatan restrospective. Responden berjumlah 45 orang dengan tekhnik Accsidental sample. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis data univariat, bivariat dengan uji statistik chi square (x2) dan analisis multivariat uji regresi logistik. Hasil penelitian: pengetahuan kurang baik 25 (55.6%), yang suka makanan cepat saji 34 (75.6%), terdapat hubungan pengetahuan terhadap kanker payudara nilai (p value = 0.006), terdapat hubungan makanan cepat saji terhadap kanker payudara nilai (p value = 0.04). Uji regresi terdapat hubungan bermakna pengetahuan terhadap kanker payudara p value = 0.04 daripada makanan cepat saji p value = 0.264. Kesimpulan: faktor dominan berhubungan dengan kejadian kanker payudara adalah pengetahuan sedangkan makanan cepat saji merupakan efek resiko. Harapan: tenaga kesehatan, instansi terkait dapat mensosialisai, memberikan informasi kesehatan tentang payudara, mengkonsumsi makaanan yang sehat tepat untuk tubuh sebagai upaya pencegahan kanker payudara. Kata kunci : pengetahuan, makanan cepat saji, kanker payudara 27 Mahakam Nursing Journal Vol 1, No. 1, Mei 2016 : 27-36 kemampuan PENDAHULUAN hormon tubuh Pada tahun 2011 data pasien rawat bermetabolisme sangat cepat, sehingga inap dengan diagnosis kanker payudara sangat penting bagi kaum wanita untuk di Kalimantan Timur paling tinggi mengenal riwayat keluarga, (Eni Setiati, terdapat di Balikpapan sebesar 616 2010). pasien dari Bontang 639.031 sebesar jiwa, 185 daerah pasien Adapun tujuan umum penelitian: dari untuk mengetahui Analisis perbedaan 149.230 jiwa dan Samarinda sebesar pengetahuan dan riwayat konsumsi 174 pasien dari 874.972 jiwa (Lusa, makanan cepat saji junk food antara ibu 2009) kanker payudara stadium awal dan Tingginya angka kematian kanker stadium lanjut di RSUD Dr.Kanudjoso payudara disebabkan oleh beberapa Djatiwibowo Balikpapan 2016. faktor yaitu: faktor eksternal dan faktor METODE PENELITIAN internal. Faktor pengetahuan eksternal yang Metode penelitian merupakan jenis yaitu rendah survey tentang dengan pendekatan penyakit kanker payudara, gaya hidup, restrospective makanan olahan yang mengandung yaitu pengumpulan data dimulai dari bahan pengawet seperti makanan cepat efek atau akibat yang telah terjadi. saji junk food dan makanan berkadar Kemudian dari efek tersebut ditelusuri lemak tinggi, diet yang berlebihan, penyebabnya mengkonsumsi yang mempengaruhi akibat tersebut alkohol, radiasi (melihat atau kebelakang) variabel-variable (Notoatmodjo, 2010). kecantikan, pengobatan hormonal yaitu Variabel bebas atau faktor paparan penggunaan KB hormonal misalnya dan penelitian ini adalah pengetahuan dan pencemaran lingkungan (polusi udara), riwayat konsumsi makanan cepat saji, dan paparan ditempat kerja (paparan variabel terikat hasil yang dinilai adalah dari kanker payudara stadium awal dan suntik dan pil, gelombang peptisida elektromagnetik). lanjut. Faktor Internal yaitu genetik yang merupakan garis keturunan keluarga, Populasi yang dimaksud dalam yang mana ditemukan pada pasien penelitian adalah pasien yang berobat di kanker payudara akibat kelainan genetik Poli Onkologi RSUD Dr. Kanudjoso sebesar Djatiwibowo 5-10% dan biasanya 28 Balikpapan dengan Mahakam Nursing Journal Vol 1, No. 1, Mei 2016 : 27-36 masalah kanker payudara yang berusia Tabel 2. Distribusi Frekuensi variabel pengetahuan 20 – 55 tahun. Pengambilan sampel menggunakan teknik Variabel Penelitian Sampling 1. Insidental berjumlah 45 responden. 2. chi square x² . Selanjutnya penelitian dilanjutkan analisis multivariat, untuk 3. Kurang Baik Makanan cepat saji Suka a. Tidak Suka b. bersifat dikotomi dengan menggunakan Kanker Payudara Stadium Awal (I-II) a. Stadium Lanjut (III-IV) b. analisis Uji Regresi Linier dengan Total dengan: variabel terikat kategorik yang HASIL DAN PEMBAHASAN 55,6 100 34 75,6 11 24,4 45 100 27 60.0 18 40,0 45 100 Frekuensi diketahui bahwa responden mayoritas pengetahuan kurang baik, sebanyak 25 (55.6%). Makanan cepat Frek % saji junk food responden yang paling Umur a. 20 - 35 tahun 7 15,6 banyak suka 34 (75.6%). Sedangkan b. 38 84,4 responden 45 100 payudara yang memiliki stadium lanjut 40 – 55 tahun Total 2. 25 45 Berdasarakan tabel 2 diatas dapat tingkat kemaknaan p value < 0,05. 1. 44,4 Total melihat atau memperkuat variabel bebas Karakteristik Penderita 20 Total univariat dan analisa bivariat dengan uji Tabel 1. Distribusi Karakteristik Penderita % Pengetahuan a. Baik b. Analisa penelitian ini adalah analisa Frek Pendidikan (III-IV) yang 18 klasifikasi (40.0%) kanker orang dan a. SD 7 15,6 b. SMP 17 37,8 responden kanker payudara stdium awal c. SLTA 13 28,8 (I-II) 27 (60.0%) orang. d. PT 8 17,8 45 100 Total Tabel 3. Hasil Analisis perbedaan pengetahuan dan riwayat konsumsi makanan cepat saji Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas pada sebanyak 38 responden umur usia 40-55 (84.4%). paling responden tahun Awal % Lanjut % Baik 17 Kurang Baik 10 Makanan cepat saji 85,0 3 15.0 40,0 15 16,0 Suka 17 50,0 17 50.0 Tidak Suka 10 90,0 1 9,1 P Value OR 0.006 8,500 0.04 10,000 Pengetahuan Pendidikan banyak Kanker Payudara Variabel SMP sebanyak 17 (37,8 %). 29 Mahakam Nursing Journal Vol 1, No. 1, Mei 2016 : 27-36 Hasil analisis bivariat Tidak suka antara 41,358) hubungan pengetahuan dengan kanker Hasil analisis uji payudara terdapat OR = 0,85; 95% CI = menunjukkan ada hubungan (1.96-3.67) dan p = 0,006 secara praktis bermakna antara pengetahuan dengan maupun menunjukkan terjadinya kanker payudara yang mana hubungan bermakna. Hasil analisis data nilai p value = 0.04 berarti lebih kecil ini cross dari p < 0.05 dan hasil data analisis sectional dengan nilai OR = 0.85, didapat OR = (5.332 – 1.500)/1.500 = artinya responden yang pengetahuan 2,56 %, 95% CI = 1.079 -26.358. kurang baik mempunyai peluang 0.85 Dengan demikian variabel makanan kali lebih banyak untuk terjadi kanker cepat saji merupakan faktor resiko payudara stadium lanjut dibandingkan sedangkan variabel pengetahuan lebih dengan responden dengan pengetahuan besar peluang resiko untuk terjadinya yang baik. kanker payudara daripada makanan statistik berasal dari penelitian Hasil analisis bivariat hubungan statistik yang cepat saji. makanan cepat saji junk food dengan PEMBAHASAN kanker payudara terdapat OR = 0.100, Kanker payudara 95 % CI = (1.15-8.69) dan p = 0,04. Hasil penelitian responden yang Data ini menginterpritasikan nilai OR = paling banyak terdapat pada stadium 0,100, artinya yang suka makanan cepat awal (I-II) sebanyak 27 responden saji junk food mempunyai peluang (60,0%) dan yang paling sedikit terjadi 0,100 kanker payudara pada stadium lanjut kali untuk terjadi kanker payudara stadium lanjut dan stadium (III-IV) awal dibandingkan dengan yang tidak (40,0%). Ini berarti masih banyak suka makanan cepat saji junk food. responden yang kurang mengetahui dan Tabel 4. Hubungan Analisis regresi Logistik tentang perbedaan pengetahuan, riwayat konsumsi makanan cepat saji menyadari tanda dan gejala awalnya Variabel Model OR 95% CI Pengetahuan Baik 2,56% Kurang Baik Makanan cepat saji Suka 1,59% sebanyak 18 responden terjadi kanker payudara. Gejala kinis kanker payudara pada stadium awal Exp (B) 1.500% P value tidak menimbulkan rasa sakit, namun (1,079 – 26,358) 5,332% 0,04 ada (0,360– 3,883% luka, jika diraba terasa ada benjolan, bentuk dan ukuran payudara berbeda dengan sebelumnya (Mangan, 0,264 30 Mahakam Nursing Journal Vol 1, No. 1, Mei 2016 : 27-36 2009). Menurut Djanada (2009), deteksi sudah dini merupakan suatu langkah penting penyebaran lebih jauh kejaringan tubuh, untuk mengetahui bentuk payudara Tubuh kita memiliki resiko terjadinya normal atau abnormal, ada tidaknya kanker payudara, hingga saat ini belum perubahan dapat ukuran dengan cara mengalami metastasi diketahui dengan pasti pemeriksaan sendiri. Jika sel kanker penyebabnya dapat terdeteksi lebih awal maka untuk terjadi salah satu faktor penyebab penangan pengobatan genetik/turunan, umur, jenis kelamin, penyembuhan akan lebih baik dan ras dsbgnya. Hasil penelitian banyaknya apabila tidak segera diobati maka sel responden yang berumur 40 - 55 tahun kanker yang mengalami kanker payudara 38 dan akan semakin berkembang namun atau kemungkinan (III-IV). (84,4%) orang. Di usia 39 keatas tingkat Menurut Haryono, (2007) Data dari kerentanan meningkat menjadi lebih yayasan kanker Indonesia lima tahun beresiko terkena penyakit dan semakin terakhir menyebutkan kejadian kanker bertambah ketika menginjak usia lanjut. payudara menempati urutan pertama Pada 32%, dari total jumlah kasus kanker. penurunan daya tahan tubuh sehingga Total penderita kanker payudara 40% orang akan mudah terkena penyakit berobat pada stadium awal dan 30% salah satunya kanker payudara, semakin dari total jumlah penderita kanker bertambahnya terdeteksi stadium lanjut lokal, dan 30% stadium dengan metastasis. Dengan demikian semakin berat kondisi yang diderita, penemuan kanker payudara sejak dini (Digiyan.com,2015). sangat penting untuk kesembuhan dan penelitian Sulistiyowati, 2012 bahwa upaya penanganan, pencegahan yang ibu yang menderita kanker payudara tepat dan cepat dalam pengobatan yang terbanyak berusia 41-55 tahun 29 kanker payudara akan semakin banyak (58,0%) orang dengan stadium III 15 prosentasi untuk kesembuhan menjadi (44,1%) orang dan resiko tinggi pada lebih tinggi (Melissa L, 2013) paretas nulipara dan grandemultipara, menjadi stadium lanjut usia lanjut usia kanker sering terjadi semakin payudaranya tinggi dan Menurut 18 terdapat hubungan antara usia, paretas responden (40%) mengalami stadium dan stadium kanker payudara dengan lanjut (III-IV) yang mana sel kanker nilai p value = 0,000. Semakin tua usia Hasil penelitian sebanyak 31 Mahakam Nursing Journal Vol 1, No. 1, Mei 2016 : 27-36 ibu maka semakin berat stadium kanker lingkungan, pengetahuan, faktor fisik, payudara yang dideritanya, sebaliknya makanan cepat saji junk food dan status semakin muda usia ibu maka semakin sosial ekonomi. Hal tersebut sejalan ringan stadium kanker payudara yang dengan penelitian Nursela A, (2014), dideritanya. dampak mengkonsumsi makanan cepat Hubungan perbedaan pengetahuan saji terhadap kolesterol & kalori, kalium kurang, ibu kanker payudara adalah: protein stadium awal dan lanjut dapat hewani meningkatkan meningkat, rasa bahwa ketagihan, penyebab kanker dan tinggi pengetahuan dengan terjadinya kanker zat adiktif. Selanjutnya hasil penelitianl payudara 25 responden (55,6%) pengetahuan nya Hasil menunjukkan mempunyai hubungan bermakna dengan taraf signifikan p = kurang baik, dengan 0,006, p < 0,05). Diperoleh nilai OR = pengetahuan yang kurang baik sangat 0.85, artinya responden pengetahuan mempengaruhi pemahaman dan tidak kurang baik mempunyai peluang 0,85 memperoleh kali untuk terkena kanker payudara semakin kurang pengetahuan maka stadium lanjut dibanding responden semakin besar resiko kejadian terhadap yang berpengetahuan baik. Responden kanker yang pengetahuan baik mempunyai pengetahuan responden mendapatkan resiko 0,85 kali lebih besar terkena informasi yang tepat tentang kanker kanker informasi payudara, demikian yang semakin tepat baik stadium awal payudara maka semakin baik juga responden yang pemahamannya. Pengetahuan adalah pengetahuannya kurang baik. Ini berarti hasil”tahu”dan ini terjadi setelah orang bahwa faktor pengetahuan responden melakukan penginderaan terhadap objek yang kurang baik lebih besar beresiko tertentu.Pengetahuan terkena payudara merupakan domain yang sangat penting responden untuk terbentuknya tindakan seseorang pengetahuan baik walaupun ada faktor (Notoatmodjo, 2011).Tindakan adalah resiko penyebaab yang lain. Menurut suatu Suryaningsih (2009), melakukan atau memperaktekkan apa faktor resiko pemicu kanker payudara yang diketahui atau disikapi (dinilai terdiri dari gaya hidup, turunan, genetik, baik), dibanding payudara dengan penyakit dibanding kanker dengan dan Bertiani, 32 perbuatan misalnya atau nyata dengan kognitif dengan melakukan Mahakam Nursing Journal Vol 1, No. 1, Mei 2016 : 27-36 ini 0,05). Dari hasil analaisis diperoleh merupakan cara awal mendeteksi untuk nilai OR = 0.100, artinya responden menentukan ada tidak adanya benjolan yang suka konsumsi makanan cepat saji pada payudara dan juga salah satu cara mempunyai peluang 0,100 kali untuk mencegah terjadinya kanker payudara, terkena kanker payudara stadium lanjut Selain pengalaman, dan stadium awal dibanding responden pengetahuan kepada orang lain yang yang tidak suka konsumsi makanan dianggap penting, keluarga dan media cepat saji. Responden yang tidak suka massa konsumsi pemeriksaan payudara itu sendiri, berbagi yang merupakan sumber makanan cepat saji informasi pengetahuan. Hasil penelitian mempunyai resiko 0,100 kali lebih Raisa Rahmatika, 2015, ada hubungan besar terkena kanker payudara stadium pengetahuan tentang kanker payudara awal dibanding dengan responden yang dengan tindakan Sadari, hasil signifikan suka makanan cept saji. Berdasarkan (p value 0,000, < 0,05) dengan korelasi asumsi peneliti hal ini dimungkinkan 0,873%. Dengan demikian pengetahuan karena sebagian besar responden kurang responden yang baik terhadap kanker mengetahui dan memahami makanan payudara dapat mempengaruhi efek yang tepat dan sehat untuk dikonsumsi, langsung untuk melakukan tindakan dengan segera nmakanan cepat saji junk food seperti agar tidak terjadi kanker kebiasaan payudara dan membantu kesadaran burger, orang gorengan/kentucy lain untuk daripada melakukannya responden pizza, mie mengkonsumsi instan, fried chiken ayam dan sebagainya dengan rasanya yang enak, yang pengetahuannya kurang baik. nikmat dan cepat tanpa mengetahui Hubungan konsumsi makanan cepat dampak negatif kesehatan yang dapat saji terhadap ibu kanker payudara memicu terjadinya kanker payudara. stadium awal dan lanjut Selain itu makanan cepat saji praktis, Hasil perhitungan analisis kebanyakan uji seseorang disibukkan dilakukan, dengan kegiatan diluar rumah sehingga menunjukkan bahwa makanan cepat saji tidak ada waktu untuk menyiapakan dengan terjadinya kanker payudara ada makanan yang sehat untuk dikonsumsi. mempunyai bermakna Menurut WHO (dalam Ainin 2013) ada dengan taraf signifikan p = 0,040, p < 10 golongan makanan cepat saji yang statistik yang telah hubungan 33 Mahakam Nursing Journal Vol 1, No. 1, Mei 2016 : 27-36 berbahaya bagi kesehatan yaitu: Hasil uji analisis regresi perbedaan makanan gorengan, kalengan, asinan, pengetahuan dan riwayat konsumsi daging yang diproses, olahan keju, mie makanan instan, makanan yang dipanggang atau kanker payudara. cepat Hasil dibakar, manisan kering dan beku (es saji analisis terhadapa menunjukkan cream). Pada umumnya makanan jenis hubungan bermakna antara pengetahuan ini biasanya jenis kandungan vitamin, dengan terjadinya kanker payudara protein dan mineralnya sedikit dan lebih dengan taraf signifikan p = 0.040 (p < banyak mengandung sodium, kalesterol, 0,05). Ini berarti bahwa pengetahuan lemak tinggi, garam, gula, pengawet, responden terhadap kanker payudara penyedap rasa, dan pewarna, sehingga baik karena dipengaruhi oleh banyak bila sering dikonsumsi dalam jumlah informasi besar maka akan menimbulkan banyak kebanyakan pendidikannya responden penyakit seperti stroke, darah tinggi, menengah jantung dan kanker. Menurut Septiyani, responden yang sudah tahu namun (2011), dampak negatif makanan cepat pemahamannya belum mendalam.Tanpa saji adalah; resiko serangan jantung, pengetahuan dan pemahaman yang membuat ketagihan, meningkatkan BB, baik, responden bisa saja terjebak opini resiko memicu yang keliru tentang kanker payudara diabetes dan tekanan darah tinggi. sehingga menyebabkan keterlambatan Dengan demikian responden yang suka penanganannya. mengkonsumsi berasumsi kanker payudara, makanan cepat saji yang didapat, keatas dan sehingga Selain responden itu juga banyak peneliti menganggap dapat beresiko mempengaruhi efek kanker payudara merupakan penyakit langsung kena kanker payudara stadium ganas awal maupun stadium lanjut daripada penanganan, responden membutuhkan yang tidak suka dan harus diangkat dengan pengobatan biaya cukup yang mahal sehingga pasien menunda ketempat mengkonsumsi makanan cepat saji. pelayanan kesehatan dengan memilih mencari pengobatan alternatif. Menurut Notoatmodjo, 34 (2011), orang yang berpengetahuan baik akan mengupayakan kemampuan dan Mahakam Nursing Journal Vol 1, No. 1, Mei 2016 : 27-36 menerapkan pengetahuannya 55,6%, yang suka konsumsi makanan dalam kehidupan sehari-hari. cepat saji 75,6% dan terkena kanker Hasil analisis menunjukkan hubungan payudara stadium awal 60%.Terdapat tidak hubungan bermakna antara riwayat antara perbedaan konsumsi makanan cepat saji dengan pengetahuan, terjadinya kanker payudara dengan taraf makanan cepat saji terhadap kanker signifikan p = 0.264 (p > 0,05). Artinya payudara dengan p value 0.006 dan tidak selalu ada korelasi antara makanan 0.040. Terdapat pengaruh dominan hasil cepat saji terhadap responden yang analisis terkena namun terhadap kanker payudara dengan p sebaiknya kita dapat menganalisa dan value 0.040 daripada makanan cepat saji memilih makanan yang tepat dan sehat, dengan p value 0.264 lakukan UCAPAN TERIMAKASIH kanker pola payudara hidup sehat dan Ucapan mengkonsumsi makan sehat agar dapat mengimbangi keduanya. Selain riwayat perbedaan terima konsumsi pengetahuan kasih kepada Poltekkes Kemenkes Kaltim yang telah itu karena ada faktor lain salah satunya memberikan dana untuk penelitian ini. faktor reproduksi mungkin menjadi DAFTAR PUSTAKA penyebab Ainin (2013) Karya tulis Ilmiah Junk food dan fast food dalam kehidupan sehari-hari. https;//ainin23.wordpress.co m, diakses 18 Nopember 2016 Djanada (2009). Mengenal seluk beluk kanker, Yogyakarta; Katahati. Digiyan (2015).Penyakit kanker payudara. https;//digiyan.com.tag, diakses 20 Nopember 2016 Dharma Kelana K, Dr,(2011) Metodelogi Penelitian Keperawatan, Trans Info Media, Jakarta Ghofar, Abdul (2009) Cara mudah mengenal dan mengobati kanker, Yogyakarta: Flamingo.http;//dokter sehat.com.2013, diakses nopember 2016. Haryono (2007) Angka kejadian kanker payudara.kankerpayudara7.bl payudara timbulnya sel kanker selain faktor penggunaan hormon terutama hormon estrogen. Menurut Ghofar, (2009) wanita yang rutin mendapatkan terapi hormone berada pada resiko yang lebih tinggi terhadap kanker payudra. Sedangkan penyakit fibrokistik, radiasi ionisasi, serta obesitas mengambil peranan penting sebagai penyebab timbulnya kanker payudara pada wanita (http;//dokter sehat.com, 2013). KESIMPULAN Hasil penelitian sebagian besar responden pengetahuan kurang baik 35 Mahakam Nursing Journal Vol 1, No. 1, Mei 2016 : 27-36 ogspot.co.id, diakses 26 Oktober 2016 Lusa, (2009) Tentang Anatomi dan Fisiologi Payudara. (Online), Riskesdas, (2013). Propil Kes Indonesia, www.depkes.go.id.download, pusdatin, diakses 18 nopember 2016 Septiyani,R (2011) Waspada fast food (karya tulis ilmiah) Jakarta.http.//kesehatan kompasiana .c0m/makanan/2011/06/29 Setiati, Eni. (2009) Waspadai kanker ganas pada wanita (kanker rahim, servik, payudara). Edisi 1 Penerbit: Andi Jakarta. Sulistiyowati E, (2012) Penelitian Stadium kanker payudara ditinjau dari usia dan paritas ibu di unit Rawat jalan RSUD Dr. Soegiri Lamongan. Suryaningsih & Bertiani, (2009) Kupas Tuntas Kanker Payudara. Yogyakarta :Paradigma Indonesia Sulastri, (2012) Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Video Dalam Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri. UICC. (2010) Breast Tumours in Journal: Sobin,LH.andWittekind,CH., ed,TNM Classification of Malignant Tumours.diakses pada 29 desember 2015 (http://www.lusa.web.id/anat omi-dan-fisiologi-payudara, diakses 07 Oktober 2015) Mangan, Y. (2009) Solusi Sehat Mencegah dan Mengatasi Kanker. Jakarta: Argomedia. Mellissa,L.(2013) Penelitian Hubungan optimism dan kualitas hidup pada penderita kanker payudara. UI Depok Mirsadi Erwin, (2006) Bahaa makanan cepat saji bagi kesehatan. Tempo CO, diakses 21 Juli 2016. Ningrum, 2011. Pengetahuan siswi kelas II tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di SMA Negeri 9 Medan. Institutional Respository USU.ac.id.bistrean, diakses 18 Nopember 2016 Notoatmodjo,Soekidjo, (2010) Metodelogi penelitian kesehatan.rineka cipta :Jakarta (2011) Promosi Kesehatan: Teori dan aplikasi. Jakarta:Rineka Cipta Nursela Anis, 2014. Makanan siap saji dampak & antisipasi, karya ilmiah anisnursela blogspot.com, diakses 12 Nopember 2016 RSUD Dr.Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan.(2015) Buku Laporan Rekam Medik Rahmatika Raisa, 2015 Hubungan pengetahuan tentang kanker payudara terhadap tindakan sadari di STIKES Aisyiyah Yogyakarta, Naskah publikasi opac.unisayogya 36