Mahakam Nursing Journal Vol 1, No. 1, Mei 2016 : 27

advertisement
Mahakam Nursing Journal Vol 1, No. 1, Mei 2016 : 27-36
ARTIKEL PENELITIAN
DAMPAK PENGETAHUAN DAN MAKANAN CEPAT SAJI TERHADAP
KANKER PAYUDARA PADA WANITA
Sri Hazanah1), Rus Andraini1)
1)
Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim
Jalan Wolter Monginsidi No.38 Samarinda Kalimantan Timur 75123
Email : [email protected]
Abstract
Breast cancer is a malignant and deadly disease for women. The high number deaths causes by breast
cancer comes second after cerucal cancer, some of the risk factors of breast cancer are fast food or junk
food and the lack of knowledge of the symptoms. The purpose of this study is to analyze the different of
knowledge and history consumed fast food junk food between mother breast cancer first stadium and last
stadium at RSUD Dr Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan. The method is riset survey with approach
restrospective. The respondents consist of 45 people individuals by using accidental sample technique.
The data is obtained from questionare. The data analysis univariat, bivariat analysis with statistic test chi
square (x2) and multivariat analysis of logistic regression. the result with minimum knowledge are 25
(55.6 %), who consumed fast food are 34 (75.6 %), also there is a correlation between knowledge toward
breast cancer at P value = 0.006, there is a correlation between fast food towards breast cancer at P value
= 0.04. on the regression test there is meaningful correlation between knowledge towards breast cancer
than fast food where the P value = 0.04 and the result of data analysis obtained and fast food P value =
0.264 The conclusion that the dominant factors of breast cancer is knowledge whereas fast food is the
effect of the risk.There fore, health professionals, the agencies to give a socialization, giving information
about breast health, to consume healthy food for our body as prevention of breast cancer.
Keyword :knowledge, fastfood, breastcancer
Abstrak
Kanker Payudara penyakit yang berbahaya bagi kaum wanita dan mematikan, Tingginya angka kematian
kanker payudara pada urutan kedua setelah kanker rahim. Faktor penyebab resiko kanker
payudara,makanan cepat saji junk foof dan kurangnya pengetahuan tanda gejala kanker payudara. Tujuan
penelitian mengetahui analisis perbedaan pengetahuan dan riwayat konsumsi makanan cepat saji antara
Ibu kanker payudara stadium awal dan stadium lanjut di RSUD Dr.Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan.
Metode penelitian survey dengan pendekatan restrospective. Responden berjumlah 45 orang dengan
tekhnik Accsidental sample. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis data univariat, bivariat
dengan uji statistik chi square (x2) dan analisis multivariat uji regresi logistik. Hasil penelitian:
pengetahuan kurang baik 25 (55.6%), yang suka makanan cepat saji 34 (75.6%), terdapat hubungan
pengetahuan terhadap kanker payudara nilai (p value = 0.006), terdapat hubungan makanan cepat saji
terhadap kanker payudara nilai (p value = 0.04). Uji regresi terdapat hubungan bermakna pengetahuan
terhadap kanker payudara p value = 0.04 daripada makanan cepat saji p value = 0.264. Kesimpulan:
faktor dominan berhubungan dengan kejadian kanker payudara adalah pengetahuan sedangkan makanan
cepat saji merupakan efek resiko. Harapan: tenaga kesehatan, instansi terkait dapat mensosialisai,
memberikan informasi kesehatan tentang payudara, mengkonsumsi makaanan yang sehat tepat untuk
tubuh sebagai upaya pencegahan kanker payudara.
Kata kunci : pengetahuan, makanan cepat saji, kanker payudara
27
Mahakam Nursing Journal Vol 1, No. 1, Mei 2016 : 27-36
kemampuan
PENDAHULUAN
hormon
tubuh
Pada tahun 2011 data pasien rawat
bermetabolisme sangat cepat, sehingga
inap dengan diagnosis kanker payudara
sangat penting bagi kaum wanita untuk
di Kalimantan Timur paling tinggi
mengenal riwayat keluarga, (Eni Setiati,
terdapat di Balikpapan sebesar 616
2010).
pasien
dari
Bontang
639.031
sebesar
jiwa,
185
daerah
pasien
Adapun tujuan umum penelitian:
dari
untuk mengetahui Analisis perbedaan
149.230 jiwa dan Samarinda sebesar
pengetahuan dan riwayat konsumsi
174 pasien dari 874.972 jiwa (Lusa,
makanan cepat saji junk food antara ibu
2009)
kanker payudara stadium awal dan
Tingginya angka kematian kanker
stadium lanjut di RSUD Dr.Kanudjoso
payudara disebabkan oleh beberapa
Djatiwibowo Balikpapan 2016.
faktor yaitu: faktor eksternal dan faktor
METODE PENELITIAN
internal.
Faktor
pengetahuan
eksternal
yang
Metode penelitian merupakan jenis
yaitu
rendah
survey
tentang
dengan
pendekatan
penyakit kanker payudara, gaya hidup,
restrospective
makanan olahan yang mengandung
yaitu pengumpulan data dimulai dari
bahan pengawet seperti makanan cepat
efek atau akibat yang telah terjadi.
saji junk food dan makanan berkadar
Kemudian dari efek tersebut ditelusuri
lemak tinggi, diet yang berlebihan,
penyebabnya
mengkonsumsi
yang mempengaruhi akibat tersebut
alkohol,
radiasi
(melihat
atau
kebelakang)
variabel-variable
(Notoatmodjo, 2010).
kecantikan, pengobatan hormonal yaitu
Variabel bebas atau faktor paparan
penggunaan KB hormonal misalnya
dan
penelitian ini adalah pengetahuan dan
pencemaran lingkungan (polusi udara),
riwayat konsumsi makanan cepat saji,
dan paparan ditempat kerja (paparan
variabel terikat hasil yang dinilai adalah
dari
kanker payudara stadium awal dan
suntik
dan
pil,
gelombang
peptisida
elektromagnetik).
lanjut.
Faktor Internal yaitu genetik yang
merupakan garis keturunan keluarga,
Populasi yang dimaksud dalam
yang mana ditemukan pada pasien
penelitian adalah pasien yang berobat di
kanker payudara akibat kelainan genetik
Poli Onkologi RSUD Dr. Kanudjoso
sebesar
Djatiwibowo
5-10%
dan
biasanya
28
Balikpapan
dengan
Mahakam Nursing Journal Vol 1, No. 1, Mei 2016 : 27-36
masalah kanker payudara yang berusia
Tabel 2. Distribusi Frekuensi variabel
pengetahuan
20 – 55 tahun. Pengambilan sampel
menggunakan
teknik
Variabel Penelitian
Sampling
1.
Insidental berjumlah 45 responden.
2.
chi square x² . Selanjutnya penelitian
dilanjutkan analisis multivariat, untuk
3.
Kurang Baik
Makanan cepat saji
Suka
a.
Tidak Suka
b.
bersifat dikotomi dengan menggunakan
Kanker Payudara
Stadium Awal (I-II)
a.
Stadium Lanjut (III-IV)
b.
analisis Uji Regresi Linier dengan
Total
dengan: variabel terikat kategorik yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
55,6
100
34
75,6
11
24,4
45
100
27
60.0
18
40,0
45
100
Frekuensi
diketahui
bahwa
responden
mayoritas
pengetahuan
kurang
baik,
sebanyak 25 (55.6%). Makanan cepat
Frek
%
saji junk food responden yang paling
Umur
a. 20 - 35 tahun
7
15,6
banyak suka 34 (75.6%). Sedangkan
b.
38
84,4
responden
45
100
payudara yang memiliki stadium lanjut
40 – 55 tahun
Total
2.
25
45
Berdasarakan tabel 2 diatas dapat
tingkat kemaknaan p value < 0,05.
1.
44,4
Total
melihat atau memperkuat variabel bebas
Karakteristik Penderita
20
Total
univariat dan analisa bivariat dengan uji
Tabel
1.
Distribusi
Karakteristik Penderita
%
Pengetahuan
a. Baik
b.
Analisa penelitian ini adalah analisa
Frek
Pendidikan
(III-IV)
yang
18
klasifikasi
(40.0%)
kanker
orang
dan
a.
SD
7
15,6
b.
SMP
17
37,8
responden kanker payudara stdium awal
c.
SLTA
13
28,8
(I-II) 27 (60.0%) orang.
d.
PT
8
17,8
45
100
Total
Tabel 3. Hasil Analisis perbedaan
pengetahuan dan riwayat konsumsi
makanan cepat saji
Berdasarkan tabel di atas dapat
diketahui
bahwa
mayoritas
pada
sebanyak
38
responden
umur
usia
40-55
(84.4%).
paling
responden
tahun
Awal
%
Lanjut
%
Baik
17
Kurang
Baik
10
Makanan cepat saji
85,0
3
15.0
40,0
15
16,0
Suka
17
50,0
17
50.0
Tidak Suka
10
90,0
1
9,1
P
Value
OR
0.006
8,500
0.04
10,000
Pengetahuan
Pendidikan
banyak
Kanker Payudara
Variabel
SMP
sebanyak 17 (37,8 %).
29
Mahakam Nursing Journal Vol 1, No. 1, Mei 2016 : 27-36
Hasil
analisis
bivariat
Tidak
suka
antara
41,358)
hubungan pengetahuan dengan kanker
Hasil
analisis
uji
payudara terdapat OR = 0,85; 95% CI =
menunjukkan
ada
hubungan
(1.96-3.67) dan p = 0,006 secara praktis
bermakna antara pengetahuan dengan
maupun
menunjukkan
terjadinya kanker payudara yang mana
hubungan bermakna. Hasil analisis data
nilai p value = 0.04 berarti lebih kecil
ini
cross
dari p < 0.05 dan hasil data analisis
sectional dengan nilai OR = 0.85,
didapat OR = (5.332 – 1.500)/1.500 =
artinya responden yang pengetahuan
2,56 %, 95% CI = 1.079 -26.358.
kurang baik mempunyai peluang 0.85
Dengan demikian variabel makanan
kali lebih banyak untuk terjadi kanker
cepat saji merupakan faktor resiko
payudara stadium lanjut dibandingkan
sedangkan variabel pengetahuan lebih
dengan responden dengan pengetahuan
besar peluang resiko untuk terjadinya
yang baik.
kanker payudara daripada makanan
statistik
berasal
dari
penelitian
Hasil analisis bivariat hubungan
statistik
yang
cepat saji.
makanan cepat saji junk food dengan
PEMBAHASAN
kanker payudara terdapat OR = 0.100,
Kanker payudara
95 % CI = (1.15-8.69) dan p = 0,04.
Hasil penelitian responden yang
Data ini menginterpritasikan nilai OR =
paling banyak terdapat pada stadium
0,100, artinya yang suka makanan cepat
awal (I-II) sebanyak 27 responden
saji junk food mempunyai peluang
(60,0%) dan yang paling sedikit terjadi
0,100
kanker payudara pada stadium lanjut
kali
untuk
terjadi
kanker
payudara stadium lanjut dan stadium
(III-IV)
awal dibandingkan dengan yang tidak
(40,0%). Ini berarti masih banyak
suka makanan cepat saji junk food.
responden yang kurang mengetahui dan
Tabel 4. Hubungan Analisis regresi
Logistik
tentang
perbedaan
pengetahuan,
riwayat
konsumsi
makanan cepat saji
menyadari tanda dan gejala awalnya
Variabel
Model
OR
95% CI
Pengetahuan
Baik
2,56%
Kurang
Baik
Makanan cepat saji
Suka
1,59%
sebanyak
18
responden
terjadi kanker payudara. Gejala kinis
kanker payudara pada stadium awal
Exp (B)
1.500%
P
value
tidak menimbulkan rasa sakit, namun
(1,079
–
26,358)
5,332%
0,04
ada
(0,360–
3,883%
luka,
jika
diraba
terasa
ada
benjolan, bentuk dan ukuran payudara
berbeda dengan sebelumnya (Mangan,
0,264
30
Mahakam Nursing Journal Vol 1, No. 1, Mei 2016 : 27-36
2009). Menurut Djanada (2009), deteksi
sudah
dini merupakan suatu langkah penting
penyebaran lebih jauh kejaringan tubuh,
untuk mengetahui bentuk payudara
Tubuh kita memiliki resiko terjadinya
normal atau abnormal, ada tidaknya
kanker payudara, hingga saat ini belum
perubahan
dapat
ukuran
dengan
cara
mengalami
metastasi
diketahui
dengan
pasti
pemeriksaan sendiri. Jika sel kanker
penyebabnya
dapat terdeteksi lebih awal maka untuk
terjadi salah satu faktor penyebab
penangan
pengobatan
genetik/turunan, umur, jenis kelamin,
penyembuhan akan lebih baik dan
ras dsbgnya. Hasil penelitian banyaknya
apabila tidak segera diobati maka sel
responden yang berumur 40 - 55 tahun
kanker
yang mengalami kanker payudara 38
dan
akan
semakin
berkembang
namun
atau
kemungkinan
(III-IV).
(84,4%) orang. Di usia 39 keatas tingkat
Menurut Haryono, (2007) Data dari
kerentanan meningkat menjadi lebih
yayasan kanker Indonesia lima tahun
beresiko terkena penyakit dan semakin
terakhir menyebutkan kejadian kanker
bertambah ketika menginjak usia lanjut.
payudara menempati urutan pertama
Pada
32%, dari total jumlah kasus kanker.
penurunan daya tahan tubuh sehingga
Total penderita kanker payudara 40%
orang akan mudah terkena penyakit
berobat pada stadium awal dan 30%
salah satunya kanker payudara, semakin
dari total jumlah penderita kanker
bertambahnya
terdeteksi stadium lanjut lokal, dan 30%
stadium
dengan metastasis. Dengan demikian
semakin berat kondisi yang diderita,
penemuan kanker payudara sejak dini
(Digiyan.com,2015).
sangat penting untuk kesembuhan dan
penelitian Sulistiyowati, 2012 bahwa
upaya penanganan, pencegahan yang
ibu yang menderita kanker payudara
tepat dan cepat dalam pengobatan
yang terbanyak berusia 41-55 tahun 29
kanker payudara akan semakin banyak
(58,0%) orang dengan stadium III 15
prosentasi untuk kesembuhan menjadi
(44,1%) orang dan resiko tinggi pada
lebih tinggi (Melissa L, 2013)
paretas nulipara dan grandemultipara,
menjadi
stadium
lanjut
usia
lanjut
usia
kanker
sering
terjadi
semakin
payudaranya
tinggi
dan
Menurut
18
terdapat hubungan antara usia, paretas
responden (40%) mengalami stadium
dan stadium kanker payudara dengan
lanjut (III-IV) yang mana sel kanker
nilai p value = 0,000. Semakin tua usia
Hasil
penelitian
sebanyak
31
Mahakam Nursing Journal Vol 1, No. 1, Mei 2016 : 27-36
ibu maka semakin berat stadium kanker
lingkungan, pengetahuan, faktor fisik,
payudara yang dideritanya, sebaliknya
makanan cepat saji junk food dan status
semakin muda usia ibu maka semakin
sosial ekonomi. Hal tersebut sejalan
ringan stadium kanker payudara yang
dengan penelitian Nursela A, (2014),
dideritanya.
dampak mengkonsumsi makanan cepat
Hubungan perbedaan pengetahuan
saji
terhadap
kolesterol & kalori, kalium kurang,
ibu
kanker
payudara
adalah:
protein
stadium awal dan lanjut
dapat
hewani
meningkatkan
meningkat,
rasa
bahwa
ketagihan, penyebab kanker dan tinggi
pengetahuan dengan terjadinya kanker
zat adiktif. Selanjutnya hasil penelitianl
payudara
25 responden (55,6%) pengetahuan nya
Hasil
menunjukkan
mempunyai
hubungan
bermakna dengan taraf signifikan p =
kurang
baik,
dengan
0,006, p < 0,05). Diperoleh nilai OR =
pengetahuan yang kurang baik sangat
0.85, artinya responden pengetahuan
mempengaruhi pemahaman dan tidak
kurang baik mempunyai peluang 0,85
memperoleh
kali untuk terkena kanker payudara
semakin kurang pengetahuan maka
stadium lanjut dibanding responden
semakin besar resiko kejadian terhadap
yang berpengetahuan baik. Responden
kanker
yang pengetahuan baik mempunyai
pengetahuan responden mendapatkan
resiko 0,85 kali lebih besar terkena
informasi yang tepat tentang kanker
kanker
informasi
payudara,
demikian
yang
semakin
tepat
baik
stadium
awal
payudara maka semakin baik juga
responden
yang
pemahamannya. Pengetahuan adalah
pengetahuannya kurang baik. Ini berarti
hasil”tahu”dan ini terjadi setelah orang
bahwa faktor pengetahuan responden
melakukan penginderaan terhadap objek
yang kurang baik lebih besar beresiko
tertentu.Pengetahuan
terkena
payudara
merupakan domain yang sangat penting
responden
untuk terbentuknya tindakan seseorang
pengetahuan baik walaupun ada faktor
(Notoatmodjo, 2011).Tindakan adalah
resiko penyebaab yang lain. Menurut
suatu
Suryaningsih
(2009),
melakukan atau memperaktekkan apa
faktor resiko pemicu kanker payudara
yang diketahui atau disikapi (dinilai
terdiri dari gaya hidup, turunan, genetik,
baik),
dibanding
payudara
dengan
penyakit
dibanding
kanker
dengan
dan
Bertiani,
32
perbuatan
misalnya
atau
nyata
dengan
kognitif
dengan
melakukan
Mahakam Nursing Journal Vol 1, No. 1, Mei 2016 : 27-36
ini
0,05). Dari hasil analaisis diperoleh
merupakan cara awal mendeteksi untuk
nilai OR = 0.100, artinya responden
menentukan ada tidak adanya benjolan
yang suka konsumsi makanan cepat saji
pada payudara dan juga salah satu cara
mempunyai peluang 0,100 kali untuk
mencegah terjadinya kanker payudara,
terkena kanker payudara stadium lanjut
Selain
pengalaman,
dan stadium awal dibanding responden
pengetahuan kepada orang lain yang
yang tidak suka konsumsi makanan
dianggap penting, keluarga dan media
cepat saji. Responden yang tidak suka
massa
konsumsi
pemeriksaan
payudara
itu
sendiri,
berbagi
yang
merupakan
sumber
makanan
cepat
saji
informasi pengetahuan. Hasil penelitian
mempunyai resiko 0,100 kali lebih
Raisa Rahmatika, 2015, ada hubungan
besar terkena kanker payudara stadium
pengetahuan tentang kanker payudara
awal dibanding dengan responden yang
dengan tindakan Sadari, hasil signifikan
suka makanan cept saji. Berdasarkan
(p value 0,000, < 0,05) dengan korelasi
asumsi peneliti hal ini dimungkinkan
0,873%. Dengan demikian pengetahuan
karena sebagian besar responden kurang
responden yang baik terhadap kanker
mengetahui dan memahami makanan
payudara dapat mempengaruhi efek
yang tepat dan sehat untuk dikonsumsi,
langsung untuk melakukan tindakan
dengan
segera
nmakanan cepat saji junk food seperti
agar
tidak
terjadi
kanker
kebiasaan
payudara dan membantu kesadaran
burger,
orang
gorengan/kentucy
lain
untuk
daripada
melakukannya
responden
pizza,
mie
mengkonsumsi
instan,
fried
chiken
ayam
dan
sebagainya dengan rasanya yang enak,
yang
pengetahuannya kurang baik.
nikmat dan cepat tanpa mengetahui
Hubungan konsumsi makanan cepat
dampak negatif kesehatan yang dapat
saji terhadap ibu kanker payudara
memicu terjadinya kanker payudara.
stadium awal dan lanjut
Selain itu makanan cepat saji praktis,
Hasil
perhitungan
analisis
kebanyakan
uji
seseorang
disibukkan
dilakukan,
dengan kegiatan diluar rumah sehingga
menunjukkan bahwa makanan cepat saji
tidak ada waktu untuk menyiapakan
dengan terjadinya kanker payudara ada
makanan yang sehat untuk dikonsumsi.
mempunyai
bermakna
Menurut WHO (dalam Ainin 2013) ada
dengan taraf signifikan p = 0,040, p <
10 golongan makanan cepat saji yang
statistik
yang
telah
hubungan
33
Mahakam Nursing Journal Vol 1, No. 1, Mei 2016 : 27-36
berbahaya
bagi
kesehatan
yaitu:
Hasil uji analisis regresi perbedaan
makanan gorengan, kalengan, asinan,
pengetahuan dan riwayat konsumsi
daging yang diproses, olahan keju, mie
makanan
instan, makanan yang dipanggang atau
kanker payudara.
cepat
Hasil
dibakar, manisan kering dan beku (es
saji
analisis
terhadapa
menunjukkan
cream). Pada umumnya makanan jenis
hubungan bermakna antara pengetahuan
ini biasanya jenis kandungan vitamin,
dengan terjadinya kanker payudara
protein dan mineralnya sedikit dan lebih
dengan taraf signifikan p = 0.040 (p <
banyak mengandung sodium, kalesterol,
0,05). Ini berarti bahwa pengetahuan
lemak tinggi, garam, gula, pengawet,
responden terhadap kanker payudara
penyedap rasa, dan pewarna, sehingga
baik karena dipengaruhi oleh banyak
bila sering dikonsumsi dalam jumlah
informasi
besar maka akan menimbulkan banyak
kebanyakan pendidikannya responden
penyakit seperti stroke, darah tinggi,
menengah
jantung dan kanker. Menurut Septiyani,
responden yang sudah tahu namun
(2011), dampak negatif makanan cepat
pemahamannya belum mendalam.Tanpa
saji adalah; resiko serangan jantung,
pengetahuan dan pemahaman yang
membuat ketagihan, meningkatkan BB,
baik, responden bisa saja terjebak opini
resiko
memicu
yang keliru tentang kanker payudara
diabetes dan tekanan darah tinggi.
sehingga menyebabkan keterlambatan
Dengan demikian responden yang suka
penanganannya.
mengkonsumsi
berasumsi
kanker
payudara,
makanan
cepat
saji
yang
didapat,
keatas
dan
sehingga
Selain
responden
itu
juga
banyak
peneliti
menganggap
dapat beresiko mempengaruhi efek
kanker payudara merupakan penyakit
langsung kena kanker payudara stadium
ganas
awal maupun stadium lanjut daripada
penanganan,
responden
membutuhkan
yang
tidak
suka
dan
harus
diangkat dengan
pengobatan
biaya
cukup
yang
mahal
sehingga pasien menunda ketempat
mengkonsumsi makanan cepat saji.
pelayanan kesehatan dengan memilih
mencari pengobatan alternatif. Menurut
Notoatmodjo,
34
(2011),
orang
yang
berpengetahuan
baik
akan
mengupayakan
kemampuan
dan
Mahakam Nursing Journal Vol 1, No. 1, Mei 2016 : 27-36
menerapkan
pengetahuannya
55,6%, yang suka konsumsi makanan
dalam
kehidupan sehari-hari.
cepat saji 75,6% dan terkena kanker
Hasil analisis menunjukkan hubungan
payudara stadium awal 60%.Terdapat
tidak
hubungan
bermakna
antara
riwayat
antara
perbedaan
konsumsi makanan cepat saji dengan
pengetahuan,
terjadinya kanker payudara dengan taraf
makanan cepat saji terhadap kanker
signifikan p = 0.264 (p > 0,05). Artinya
payudara dengan p value 0.006 dan
tidak selalu ada korelasi antara makanan
0.040. Terdapat pengaruh dominan hasil
cepat saji terhadap responden yang
analisis
terkena
namun
terhadap kanker payudara dengan p
sebaiknya kita dapat menganalisa dan
value 0.040 daripada makanan cepat saji
memilih makanan yang tepat dan sehat,
dengan p value 0.264
lakukan
UCAPAN TERIMAKASIH
kanker
pola
payudara
hidup
sehat
dan
Ucapan
mengkonsumsi makan sehat agar dapat
mengimbangi
keduanya.
Selain
riwayat
perbedaan
terima
konsumsi
pengetahuan
kasih
kepada
Poltekkes Kemenkes Kaltim yang telah
itu
karena ada faktor lain salah satunya
memberikan dana untuk penelitian ini.
faktor reproduksi mungkin menjadi
DAFTAR PUSTAKA
penyebab
Ainin (2013) Karya tulis Ilmiah Junk
food dan fast food dalam
kehidupan
sehari-hari.
https;//ainin23.wordpress.co
m, diakses 18 Nopember
2016
Djanada (2009). Mengenal seluk beluk
kanker, Yogyakarta; Katahati.
Digiyan
(2015).Penyakit
kanker
payudara.
https;//digiyan.com.tag,
diakses 20 Nopember 2016
Dharma
Kelana
K,
Dr,(2011)
Metodelogi Penelitian Keperawatan,
Trans Info Media, Jakarta
Ghofar, Abdul (2009) Cara mudah
mengenal dan mengobati
kanker,
Yogyakarta:
Flamingo.http;//dokter
sehat.com.2013,
diakses
nopember 2016.
Haryono (2007) Angka kejadian kanker
payudara.kankerpayudara7.bl
payudara
timbulnya
sel
kanker
selain faktor penggunaan
hormon terutama hormon estrogen.
Menurut Ghofar, (2009) wanita yang
rutin
mendapatkan
terapi
hormone
berada pada resiko yang lebih tinggi
terhadap kanker payudra. Sedangkan
penyakit fibrokistik, radiasi ionisasi,
serta
obesitas
mengambil
peranan
penting sebagai penyebab timbulnya
kanker
payudara
pada
wanita
(http;//dokter sehat.com, 2013).
KESIMPULAN
Hasil penelitian sebagian besar
responden pengetahuan kurang baik
35
Mahakam Nursing Journal Vol 1, No. 1, Mei 2016 : 27-36
ogspot.co.id,
diakses 26
Oktober 2016
Lusa, (2009) Tentang Anatomi dan
Fisiologi Payudara. (Online),
Riskesdas,
(2013).
Propil
Kes
Indonesia,
www.depkes.go.id.download,
pusdatin,
diakses
18
nopember 2016
Septiyani,R (2011) Waspada fast food
(karya
tulis
ilmiah)
Jakarta.http.//kesehatan
kompasiana
.c0m/makanan/2011/06/29
Setiati, Eni. (2009) Waspadai kanker
ganas pada wanita (kanker
rahim, servik, payudara).
Edisi 1 Penerbit: Andi
Jakarta.
Sulistiyowati E, (2012) Penelitian
Stadium kanker payudara
ditinjau dari usia dan paritas
ibu di unit Rawat jalan RSUD
Dr. Soegiri Lamongan.
Suryaningsih & Bertiani, (2009) Kupas
Tuntas Kanker Payudara.
Yogyakarta
:Paradigma
Indonesia
Sulastri, (2012) Pengaruh Penyuluhan
Kesehatan
Menggunakan
Video Dalam Pemeriksaan
Payudara Sendiri (Sadari)
Terhadap
Perubahan
Pengetahuan Dan Sikap
Remaja Putri.
UICC. (2010) Breast Tumours in
Journal:
Sobin,LH.andWittekind,CH.,
ed,TNM Classification of
Malignant Tumours.diakses
pada 29 desember 2015
(http://www.lusa.web.id/anat
omi-dan-fisiologi-payudara,
diakses 07 Oktober 2015)
Mangan, Y. (2009) Solusi Sehat
Mencegah dan Mengatasi
Kanker. Jakarta: Argomedia.
Mellissa,L.(2013) Penelitian Hubungan
optimism dan kualitas hidup
pada
penderita
kanker
payudara. UI Depok
Mirsadi Erwin, (2006) Bahaa makanan
cepat saji bagi kesehatan.
Tempo CO, diakses 21 Juli
2016.
Ningrum, 2011. Pengetahuan siswi
kelas II tentang Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI)
di SMA Negeri 9 Medan.
Institutional
Respository
USU.ac.id.bistrean, diakses
18 Nopember 2016
Notoatmodjo,Soekidjo,
(2010)
Metodelogi
penelitian
kesehatan.rineka
cipta
:Jakarta
(2011) Promosi Kesehatan:
Teori
dan
aplikasi.
Jakarta:Rineka Cipta
Nursela Anis, 2014. Makanan siap saji
dampak & antisipasi, karya
ilmiah
anisnursela
blogspot.com, diakses 12
Nopember 2016
RSUD Dr.Kanudjoso Djatiwibowo
Balikpapan.(2015)
Buku
Laporan Rekam Medik
Rahmatika Raisa, 2015 Hubungan
pengetahuan tentang kanker
payudara terhadap tindakan
sadari di STIKES Aisyiyah
Yogyakarta, Naskah publikasi
opac.unisayogya
36
Download