Alat Peraba Visual Untuk Penderita Tuna Netra Hendra Kusumah 1 Jl. Jendral Sudirman No. 40, Modernland, Tangerang Email: [email protected] 1) ABSTRACT The computer has experienced many advances since it was first found. Since the beginning of found. Almost every tool that we meet everyday existence of computer in various forms. The computer in the form of a mini or small commonly referred to as amicrocontroller Board. Microcontroller Board is able to give free rein to anyone whowould like to create new things in the world of computerization. This freedom was able to provide many benefits for mankind and giving excess to people who lack. Men who have deficiencies in vision or no vision to tuna sufferers still do not have a tool that cancount on the help of their everyday activities. With this microcontroller boards could becreated something new to help them in their daily lives. Key words: Microcontroler, Smartphone, Blindness ABSTRAKSI Komputer sudah mengalami banyak kemajuan sejak pertama kali ditemukan. Sejak awal ditemukan. Hampir setiap alat yang kita temui sehari-hari tidak lepas dari keberadaan komputer dalam berbagai bentuk. Komputer dalam bentuk mini atau kecil biasa disebut sebagai sebuah papan mikrokontroler. Papan mikrokontroler mampu memberikan kebebasan kepada siapapun yang ingin membuat hal baru dalam dunia komputerisasi. Kebebasan ini mampu memberikan banyak manfaat bagi manusia dan memberikan kelebihan bagi manusia yang kekurangan. Manusia yang mempunyai kekurangan dalam penglihatan atau penderita tuna netra sampai masih belum mempunyai alat yang bisa andalkan dalam membantu aktifitas mereka sehari-hari. Dengan adanya papan mikrokontroler ini bisa diciptakan sesuatu yang baru untuk membantu mereka dalam kehidupan mereka sehari-hari. Kata kunci: Mikrokontroler, Smartphone, Tuna Netra PENDAHULUAN Teknologi komputer sudah menjadi hal yang tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Tentunya hal ini juga didukung oleh fakta bahwa sekarang ini manusia umumnya tidak bisa terpisah terlalu jauh dari smartphone. Kecenderungan-kecenderungan seperti memeriksa smartphone setiap 5 menit sekali untuk mencari tahu informasi terbaru terkadang bisa membantu namun bisa juga sangat mengganggu karena menjadikan manusia kurang fokus terhadap hal yang mereka sedang kerjakan. Namun jika kecenderungan tersebut bisa diatur secara berkala, hal tersebut bisa menjadi suatu hal yang sangat membantu manusia. Aksesoris-aksesoris pendukung untuk perangkat smartphone ini pun sudah banyak jenisnya. Seperti bluetooth headset, jam tangan pintar (smartwatch), dll. Aksesoris-aksesoris ini memudahkan penggunanya untuk berinteraksi dengan smartphone mereka. Namun aksesoris-aksesoris tersebut hanya untuk manusia yang tidak mempunyai kekurangan secara fisik. Sedangkan untuk aksesoris-aksesoris untuk pengguna yang mempunyai kekurangan fisik seperti penderita, tuna netra masih sangat jarang. Selama ini penderita tuna netra tidak berinteraksi banyak dengan smartphone dan hal ini juga tidak bisa membantu aktifitas mereka dalam kehidupan mereka sehari-hari. Hal ini menjadi dasar pemikiran dalam menciptakan sebuah inovasi baru untuk membantu penderita tuna netra beraktifitas sehari-hari. PERMASALAHAN Manusia yang memiliki kekurangan dalam penglihatan (tuna netra) membutuhkan alat bantu dalam beraktifitas. Untuk berjalan biasanya mereka memakai tongkat untuk mengetahui objek-objek yang ada di depan mereka. Tongkat tersebut terkadang bisa menjadi beban yang cukup melelahkan karena harus selalu dipegang oleh tangan yang membuat mereka hanya bisa menggunakan satu tangan mereka jika ingin beraktifitas sambil berjalan. Dan tongkat ini pun cukup sulit jika ingin mengetahui objek yang berada pada jarak dekat. Hingga saat ini belum banyak alat yang diciptakan untuk membantu penderita tuna netra dalam hal navigasi dan merasakan objek-objek fisik disekitar mereka secara real. Pada smartphone sebenarnya sudah banyak dibuat aplikasi-aplikasi untuk membantu penderita tuna netra beraktifitas, namun aplikasi-aplikasi tersebut hanya sebatas software yang memberikan feedback dalam bentuk suara dan tidak bisa membantu banyak penderita tuna netra dalam hal navigasi atau merasakan objek-objek yang ada di sekitar mereka. Pada penelitian ini akan dibuat sebuah alat pendukung smartphone yang akan memecahkan masalah-masalah tersebut untuk membantu memaksimalkan fungsi smartphone bagi penderita tuna netra dan membantu hidup mereka dalam berinteraksi. LANDASAN TEORI Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source. Pertama-tama perlu dipahami bahwa kata “platform” di sini adalah sebuah pilihan kata yang tepat. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman dan Integrated Development Environment (IDE) yang canggih. IDE adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalammemory microcontroller. Menurut Feri Djuandi (2011:8), “Komponen utama didalam papan Arduino adalah sebuah mikrokontroler 8 bit dengan merk ATmega yang dibuat oleh Atmel Corporation.Berbagai papan Arduino menggunakan tipe ATmega yang berbeda-beda tergantung dari spesifikasinya., sebagai contoh Arduino Uno menggunakan ATmega328 sedangkan Arduino Mega 2560 yang lebih canggih menggunakan ATmega2560.” Menurut Dwi Agus Diartono (2009:70), “Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasiwireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISMIndustrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping transceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara realtime antara host-host Bluetooth dengan jangkauan layanan yang terbatas. Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping transceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host Bluetooth dengan jangkauan layanan yang terbatas. Kesimpulannya adalah tekhnologi bluetooth mampu menyediakan layanan komunikasi tanpa kabel berupa data dan suara serta jangkauan layanannya sangat terbatas tergantung dari frekuensinya. Switch infrared sensor atau Adjustable infrared sensor adalah saklar atau sensor yang bekerja otomatis. Sensor IR atau infrared ini banyak digunakan sebagai aplikasi switch otomatis untuk aneka aplikasi.Sensor ini bekerja sebagai switch dengan jarak pengaktifan yang bisa diatur dari 3cm sampai 80cm lurus. dapat dipakai sebagai detektor pada robot untuk menghindari rintangan atau benda yang menghalangi sensor tersebut. Cara kerja sensor infrared pada dasarnya sama dengan cara kerja sensor pada umumnya, namun cara kerja sensor infrared dapat dilihat secara langsung ketika lampu dibelakan bagian sensor tidak menyala artinya sensor diberi kondisi LOW (“0”) dan ketika lampu dibagian belakang sensor menyala artinya sensor diberi kondisi HIGH (“1”). Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Pada dasarnya energi ini digunakan untuk memutar benda benda yang ada di sekitar kita, seperti untuk memggerakkan fan (kipas), menggerakan kompresor, mengangkat bahan,dan masih banyak yang lainnya. Motor DC adalah jenis motor yang menggunakan tegangan DC (tegangan yang searah) sebagai sumber energi. Dengan memberikan tegangan yang berbeda di kedua terminal, motor akan berputar dalam satu arah, dan apabila polaritas tegangan dibalik maka arah putaran motor akan terbalik juga. LITERATURE REVIEW 1. Penelitian yang dilakukan oleh Nurdansyah dari STMIK Raharja yang berjudul “HOME APPLIANCES CONTROLING WITH MOBILE DEVICE BASED ON ANDROID OS” pada tahun 2013. Penelitian ini membahas tentang pengendalian peralatan rumah menggunakan Smratphone Android menggunakan media jaringan wireless. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Bintar dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “SISTEM PENGONTROLAN LAMPU MENGGUNAKAN INPUT SUARA BERBASIS ARDUINO” pada tahun 2013. Penelitian ini menjelaskan tentang pengendalian lampu menggunakan arduino dan android. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Reza Handaru Winasis (2014) yang berjudul “Pemanfaatan Sensor Accelorometer pada Smartphone Android Sebagai Kendali Pagar Rumah Melalui Bluetooth”. Penelitian ini mambahas tentang mengendalikan pintu pagar rumah, yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan Sensor Accelerometer. Dengan menggunakan aplikasi Android Sensor Accelerometer mengirimkan String tertentu kepada mikrokontroller ATmega 8 melalui komunikasi Bluetooth HC-05 untuk membuka pintu pagar rumah. 4. Penelitian Supriyadi dari STMIK RAHARJA Tangerang yang berjudul “Pemanfaatan Teknologi Bluetooth Untuk Indikator Posisi Suatu Benda” tahun 2013. Pada penelitian ini bertujuan memanfaatkan media bluetooth untuk membantu mencari posisi suatu benda. 5. Penelitian yang dilakukan oleh Teguh Arif Gustaman dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya yang berjudul ” PENGENDALI PINTU GERBANG MENGGUNAKAN BLUETOOTH BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8” pada tahun 2010. Penelitian ini menjelaskan tentang pengiriman sebuah kode karakter melalui Bluetooth. 6. Penelitian yang dilakukan oleh Herman Putra Aritonang dari STMIK LOGIKA Medan yang berjudul “MEMANFAATKAN QR CODE & SMARTPHONE ANDROID SEBAGAI ALAT ABSENSI PEGAWAI”. Penelitian ini menjelaskan tentang Qr Code sebagai identifikasi absen. 7. Penelitian yang dilakukan oleh Satriyo Budi Santoso dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “Perancangan Miniatur Palang Perlintasan Kereta API MenggunakanInfrared dan Mikrokontroller AT89S51 Pada PT.KAI pada tahun 2013. PEMECAHAN MASALAH Untuk memecahkan masalah diatas, akan dibuat sebuah alat dengan menggunakan Papan mikrokontroler Arduino dengan penambahan beberapa komponen seperti Sensor ultrasonik, modul bluetooth, motor dc, buzzer, dan beberapa push button. Alat tersebut bekerja dengan blok diagram seperti berikut: Gambar 1. Blok Diagram Berikut adalah penjelasan dari masing-masing bagian dari blok diagram: Arduino Sebagai pusat pemrosesan semua data baik input dan output yang dikeluarkan. Arduino menerima input dari sensor ultrasonik untuk membaca objek yang ada di depan alat, data inputan tersebut lalu akan diproses jika objek yang berada dalam dekat maka akan membunyikan buzzer dan membuat motor dc berputar yang akan memberikan getaran. Kuatnya suara buzzer dan getaran motor dc bergantung pada jarak objek. Jika objek berada cukup jauh maka suara dan getaran cukup lemah, jika objek terasa semakin dekat maka suara dan getaran akan semakin menguat. Input yang kedua bersumber dari sebuah tombol, jika tombol ditekan maka Arduino akan mengirimkan sebuah data ke smartphone melalui koneksi bluetooth. Smartphone akan melanjutkan data tersebut untuk mengirimkan sebuah sms ke satu orang jika pengguna membutuhkan bantuan orang lain yang dia percayai. Gambar 2. Arduino UNO Sensor Ultrasonik (SRF-05) Sensor ini bekerja untuk mendeteksi objek dengan menggunakan gelombang ultrasonik. Pada sensor ini terdapat dua buah speaker yang disebut dengan echo dan trig. Speaker trig bertugas untuk menembakkan suara ultrasonik secara berkala dengan sangat cepat. Sedangkan speaker echo bertugas untuk menerima suara yang dikembalikan oleh speaker trig jika ada objek fisik yang menghalangi suara ultrasonik yang ditembakkan. Proses inilah yang menjadikan Sensor ultrasonik mampu membaca jauhnya objek secara presisi dan menterjemahkannya kedalam sebuah data yang bisa diproses ke dalam arduino. Untuk mengetahui jarak data yang diterima oleh sensor ultrasonik adalah timing atau waktu yang ditempuh oleh suara yang dikeluarkan oleh speaker trig hingga mencapai speaker echo. Data yang diterima tersebut dikonversi untuk menjadi data jarak dalam satuan cm (sentimeter) dengan Rumus D = (d/2) /29.1 D = jarak d = waktu tempuh Gambar 3. HC SRF05 Buzzer Buzzer mempunyai bentuk yang kecil namun mampu mengeluarkan suara yang cukup keras untuk telinga manusia. Buzzer akan menyala jika arduino membaca data objek sudah cukup dekat dengan alat. Tinggi rendahnya volume buzzer tergantung pada jauh dekatnya objek yang dibaca. Gambar 4. Buzzer Motor DC Sama seperti buzzer, motor DC akan bergetar jika penerimaan data objek dari arduino sudah cukup dekat. Motor DC yang dipakai adalah motor DC kecil yang biasa dipakai pada Handphone untuk memberikan getaran pada Handphone Gambar 5 Motor DC. Modul Bluetooth HC-05 Bluetooth HC-05 mampu memberikan komunikasi antara alat dengan smarpthone. Modul bluetooth mengirimkan data dari Arduino ke smartphone untuk kemudian mengaktifkan fitur sms pada smartphone. Gambar 6. HC 05 IMPLEMENTASI Untuk membuat sebuah alat yang sempurna perlu diadakan uji coba untuk mengetahui apakah alat yang dibuat telah memenuhi pemecahan masalah yang ada dan kekurangan yang ada pada alat. Uji coba yang pertama adalah uji coba komponen sensor ultrasonik untuk mengetahui komponen yang mampu memberikan data akurat dan presisi. Data di uji dengan hasil ditampilkan pada serial monitor di aplikasi Arduino IDE, yaitu : No Nama Sensor Hasil Keterangan 1 HC-SR04 Terdapat delay yang sangat signifikan membuat pembacaan data jarak kurang tepat dan presisi. Harga cukup murah dan tidak sulit untuk didapat. 2 HC-SRF05 Pembacaan data berjalan dengan lancar, walaupun terdapat sedikit delay namun tidak terlalu mengganggu. Merupakan pengembangan dari modul HC-SR04 dan cukup murah 3 Proximity Sensor (GP2Y0A21YK) Data yang didapat sangat akurat dan tidak ada gangguan suara karena menggunakan gelombang cahaya Sulit didapat dengan harga yang cukup mahal. Tabel 1. Uji Coba Komponen Sensor Ultrasonik Berdasarkan uji coba diatas maka dipilihlah Sensor HC-SRF05 karena faktor pembacaan data yang akurat dan harga yang murah dirasa cukup untuk membuat alat ini. Uji yang kedua adalah uji coba desain bentuk alat agar dicapai alat yang ergonomik dan cukup nyaman untuk dipakai, yaitu : Gambar 7. Model Rompi Gambar 8. Model Gelang Gambar 9. Model Topi No 1 2 3 Desain Jaket Gelang Topi Kelebihan Kekurangan Mampu untuk memasang hingga 6 Sensor memberikan banyak data yang akurat untuk merasakan objek Cukup besar dan sangat rumit untuk dibuat Tidak bisa digunakan untuk meraba objek yang lebih dekat Mudah untuk dipakai Mempunyai portabilitas yang tinggi Hanya sedikit sensor yang mampu dipasang Murah untuk dibuat Mudah untuk dipelihara Mudah untuk dipakai Mampu dipasang hingga 5 sensor Pembacaan data sensor bisa membingungkan karena otak pengguna perlu membiasakan penggunaan alat dengan bentuk seperti ini Tabel 2. Uji Coba Desain Bentuk Alat KESIMPULAN Dengan pembuatan alat ini didapatkan beberapa hasil yang dapat membantu pengguna tuna netra dalam beraktifitas. Mereka mampu mendeteksi objek-objek yang berada didekat mereka tanpa harus meraba langsung objek tersebut. Dengan alat ini juga mereka mampu berjalan tanpa menggunakan tongkat yang membuat kedua tangan mereka sekarang lebih leluasa dan bisa melakukan aktifitas yang lebih sulit lagi. DAFTAR PUSTAKA 1. Siddiq,Asep Jafar 2012. “Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website”,Makalah,halaman:4 2. Simarmata, Janner.2010. "RekayasaPerangkatLunak”. Yogyakarta: Andi Offset 3. Sulindawati dan Muhammad Fathoni.2010. “Pengantar Analisa Sistem Jurnal SAINTIKOM Vol.9,No.2 Agustus 2010:2-19. 4. http://arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardUno, diakses pada tanggal 23 Januari 2015 5. http://www.adafruit.com/datasheets/UG-2864HSWEG01.pdf, pada tanggal 23 Januari 2015 6. http://www.adafruit.com/datasheets/SSD1306.pdf, pada tanggal 23 Januari 2015 http://www.alldatasheet.com/datasheet-pdf/pdf/3042/MOTOROLA/HC05.html, pada tanggal 23 Januari 2015