November 27, 2005 Text untuk direnungkan pagi ini - sp

advertisement
November 27, 2005
Text untuk direnungkan pagi ini: Kisah Para Rasul 10: 33-48.
Thema: "Tuhan Menugaskan Kita Untuk Memberitakan Injil Ke Seluruh Bangsa".
Minggu lalu kita telah membahas prihal makanan yang haram dan tidak haram yang
diberlakukan di zaman Perjanjian Lama dalam upacara keagamaan yang sakral. Hal itu
menunjukkan pada suatu realita kalau di zaman Perjanjian Lama ada pembedaan antara
bangsa Israel sebagai bangsa yang terpilih dan bangsa-bangsa bukan Israel sebagai bangsa
kafir. Sebenarnya tugas bangsa Israel sebagai bangsa pilihan dimaksudkan untuk
dijadikan sebagai penyalur berkat Tuhan. Mereka gagal melakukan tugas misi Ilahi
tersebut. Kegagalan bangsa Israel bukan berarti kegagalan Tuhan, karena rencana Tuhan
digenapkan oleh Tuhan Yesus Kristus. Sebenarnya, Petrus dan Paulus mempunyai
pandangan dan pengertian yang sama dalam pengenalan mereka akan inti Injil Tuhan
yang harus diberitakan kepada seluruh manusia; kepada seluruh bangsa di dunia:
(1). "Tuhan tidak membedakan orang" ayat 34 cf. 2 Tawarikh 19:7. Kata membedakan
sebenarnya berarti "menerima muka/"mengangkat muka ". Ini adalah ungkapan pribahasa
yang berlaku pada waktu itu diantara rakyat yang bermukim di Timur Tengah. Raja atau
petinggi mengangkat wajah/muka bawahannya pertanda kalau mereka diterima dengan
baik berdasarkan anugrah yang ia berikan kepada bawahannya. Didalam Tuhan tidak
dibedakan antara "orang Yahudi atau Yunani (kafir) tidak ada hamba atau orang merdeka,
tidaka ada laki-laki atau perempuan", tua atau muda "karena kamu semua adalah satu di
dalam Kristus Yesus". cf. Galatia 3: 28-29.
(2). "Tuhan berkenan kepada setiap orang yang takut akan Dia dan yang mengamalkan
kebenaran". ayat 35 cf. Ibrani 11: 6 "Sebab barang siapa berpaling kepada Allah ia harus
percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguhsungguh mencari Dia." Ayat-ayat tersebut tidak mengartikan kalau manusia
mengamalkan kebenaran dapat melepaskan diri dari pengertian kalau mengamalkan
kebenaran sebenarnya adalah wujud kemurahan Tuhan. Yang dimaksud mengamalkan
kebenaran sebanarnya bukan berarti kalau mereka melakukan kebenaran yang Tuhan
wahyukan kepada manusia melalui FirmanNya. Tapi dalam pengertian "oleh dorongan
diri sendiri (terjemahan lain atas dorongan kemanusiaannya/hati nuraninya) melakukan
apa yang dituntut hukum Taurat". Namun meskipun demikian, perbuatan tersebut tidak
membawa mereka masuk dalam keselamatan Tuhan. Karena keselamatan Tuhan hanya
terdapat di dalam Yesus Kristus saja.
(3). Tuhan telah menugaskan kita untuk memberitakan Injil kerpada seluruh
manusia/bangsa. ayat 42. cf. 1 Korintus 9: 16-17. Paulus mengajarkan bukan dengan
bahasa yang lebih keras, bukan saja Tuhan menugaskan kita, tapi kita tak dapat
mengelakkan diri dengan tugas pemberitaan Injil itu. Pemberitaan Injil pada dasarnya
berarti kita memberi berkat kepada orang. Itulah yang tertulis di dalam Roma 10: 15
"Betapa indahnya kedatangan (tejemahan dalam bahasa lain 'langkah' mereka yang
membawa kabar baik."
Roh Kudus diberikan kepada mereka yang sungguh bertobat, berpaling kepada Tuhan dan
percaya kepada Tuhan Yesus serta menerimaNya sebagai juru selamat pribadi. cf. Efesus
1: 13.
Marilah denmgan kuat kuasa dari Roh Kudus kita amalkan pengajaran rohani yang kita
dapatkan pada pagi ini.
Download