ANALISIS PROSES PRODUKSI OFF AIR INTERNATIONAL CLASSIC CAR SHOW 2011 ‘’CLASSIC FOR ALL, ALL FOR CLASSIC’’ OLEH OTOBLITZ (PT. WAHANA ADIREKSA WIRASWASTA) Andra Ariawan Gondokoesoemo Binus University, Jakarta,DKI Jakarta, Indonesia Abstrak Di dalam penelitian yang berjudul ANALISIS PROSES PRODUKSI OFF AIR INTERNATIONAL CLASSIC CAR SHOW 2011 “CLASSIC FOR ALL, ALL FOR CLASSIC” OLEH OTOBLITZ (PT. WAHANA ADIREKSA WIRASWASTA) ini akan dibahas bagaimana tahap – tahap pembuatan suatu event off air. Tujuan penelitian ini adalah untuk kita mempelajari bagaimana kita memproduksi suatu event berskala international. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini juga menggunakan metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi atau pengamatan dan penelaahan dokumentasi. Hasil yang dicapai adalah komunikasi dan koordinasi merupakan hal yang sangat penting dalam berinteraksi, dengan kata lain adalah komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari komunikator (pengirim) kepada komunikan (penerima pesan). Tahapan proses produksi terdapat 3 tahap yaitu proses pra produksi, produksi dan pasca produksi, dimana ketiga tahapan tersebut memiliki benang merah satu sama lain dan saling berkesinambungan. Dan apabila salah satunya tidak berhasil maka akan mempengaruhi hasil dari keseluruhan acara dan nama dan eksistensi lembaga menjadi taruhannya. Simpulan yang dapat diambil adalah bahwa proses produksi dari tahap pra produksi, produksi, sampai pasca produksi merupakan hal yang krusial dan dibantu dengan komunikasi yang baik maka kelangsungan event akan terjamin, dan begitupun sebaliknya. Disini dibuktikan dengan komunikasi dan koordinasi yang baik, maka hasilnya pun akan maksimal. Kata kunci proses produksi, tahapan proses produksi, komunikasi, koordinasi, program offair. 1. PENDAHULUAN Dalam dunia komunikasi hari ini, masyarakat dapat menemukan apapun yang mereka inginkan dengan cepat dan mudah dengan menggunakan media komunikasi. Ada beberapa media komunikasi yang sering digunakan, yaitu televisi, radio, internet, dan juga handphone. Sebagai sumber informasi yang paling utama, televisi banyak memberikan informasi yang mendalam, dari segi entertainment maupun education. Banyak program-program televisi yang menyediakan beragam acara, mulai dari sinetron, realityshow, ftv, dan juga live show. Dari sederet ragam acara, tentunya yang paling diminati masyarakat adalah otomotif, karena dalam melakukan aktivitas seharihari, kita pasti berhubungan dengan hal tersebut. Salah satu program televisi yang menayangkan seputar dunia otomotif adalah OTOBLITZ, dengan Ototainment Lifestyle and Classics Channel, yang sering kita dengar mengudara di METROTV setiap hari Rabu pukul 21.30WIB. Otoblitz adalah program tv otomotif yang bernaung di bawah PT.WAHANA ADIREKSA WIRASWASTA yang sudah berdiri sejak tahun 2000. Dengan adanya program OTOBLITZ, yang memanjakan pemirsanya dengan edutainment, masyarakat tentunya merasa terpenuhi kebutuhannya akan segala sesuatu mengenai otomotif, mulai dari informasi perawatan, sampai dengan keselamatan mengendara mereka menjadi semakin membaik, baik dari kalangan orang tua, hingga anak muda. Selain itu OTOBLITZ tidak hanya bergerak dalam bidang produksi acara on air, tetapi juga off air. Ada beragam acara off air yang sudah di produksi oleh OTOBLITZ, diantaranya yang sukses dan berhasil adalah CRAZEE FUN DAY dan OTOBLITZ INTERNATIONAL CLASSICS CAR SHOW (OICCS). CRAZEE FUN DAY lebih mengarah kepada autopart otomotif, sementara OTOBLITZ INTERNATIONAL CLASSICS CAR SHOW atau OICCS lebih membahas seputar mobil-mobil klasik. Seperti yang kita tahu bahwa mobil-mobil klasik sangat naik daun 5 tahun kebelakang, dan acara otomotif satu-satunya yang menyediakan kebutuhan akan keperluan dari mobil-mobil klasik adalah OICCS. Setiap pecinta mobil klasik pasti akan menyambut dengan hangat acara tahunan OTOBLITZ ini karena dalam OICCS segala hal yang berhubungan dengan mobil-mobil klasik disediakan, mulai dari part-part mekanik, model-model alternatif mobil klasik, hingga mobil-mobil klasik limited edition semuanya disediakan di dalam acara ini dan merupakan referensi yang sangat baik bagi pecinta mobil klasik. 2. METODOLOGY Di dalam penelitian kualitatif, deikenal dengan beberapa teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi, dan juga penelaahan dokumentasi. Sebagai peneliti yang menggunakan metode kualitatif, dalam analilsisnya tidak menggunakan bantuan ilmu statistika, tetapi dengan rumus 5W + 1H : - What (data dan fakta yang dihasilkan oleh penelitian ) - Who (siapa saja yang menjadi informan kunci dalam penelitian) - When (kapan sumber informasi ini bisa ditemui) - Where (dimana sumber informasi ini bisa digali) - Why (analisis mendalam, ada apa dibalik fakta dan data hasil penelitian itu, kenapa bisa terjadi hal seperti itu. - How (bagaimana proses data berlangsung) ( Ardianto, 2010 : 58-59) 2.1 Metode pengumpulan data Dalam penelitian kualitatif, biasanya digunakan metode pengumpulan data melalui cara, yaitu wawancara, observas dan penelaahan dokumentasi. 1. Wawancara Metode pengumpulan data yang digunakan untuk wawancara adalah melakukan wawancara secara mendalam dengan informan atau narasumber dari satu instansi dengan tujuan mendapatkan jawaban mengenai pertanyaan yang akan ditanya pada saat wawancara. Tiga macam pendekatan dalam wawancara menurut Nasution dalam Ardianto ( 2010 : 185) yaitu : (a) dalam bentuk bentuk percakapan informal yang mengandung unsure spontanitas, santai tanpa pola atau arah yang ditentukan sebelumnya. (b) menggunakan lebar isi garis besar pokok – pokok, topik atau masalah yang dijadikan pegangan dalam pembicaraan. (c) menggunakan daftar pertanyaan yang lebih terperinci, namun bersifat terbuka yang telah dipersiapkan lebih dahulu dan diajukan menurut urutan dan rumusan tercantum. 2. Observasi Mertode pengumpulan data yang dilakukan penulis untuk mengamati suatu objek peristiwa yang sedang ditelitinya. Dan juga pengumpulan data dari lapangan yang kemudian dapat ditanyakan saat wawancara.observasi ini dilakukan pada PT. Wahana Adireksa Wiraswasta, di bagian produksi mulai tanggal 1 September 2011 sampai dengan 31 Januari 2012. 3. Documentary Historical ( penelaahan dokumentasi) Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah untuk mengetahui peristiwa sejarah yang terjadi pada saat kejadian krisis tersebut. Dokumentasi yang dipergunakan adalah (a) data archival (arsip) (b) dokumen milik lembaga dan (c) dokumentasi publik , seperti data atau indormasi yang tercantum di berbagai media massa, kepustakaan, bahan publikasi instansi dan pengumuman publik ( Ruslan, 2010 : 221-222) 2.2 Permasalahan yang Dibahas Otoblitz merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang business entertainment dengan lini produksi program tv otomotif, yang menyediakan produk berupa barang dalam bentuk program tv. Sebagai program tv nomor satu di Indonesia, Otoblitz selalu memberikan usaha yang terbaik untuk khalayak luas baik dari on air-nya maupun off air nya. Namun walaupun program tv terbaik yang membuat event sebaik mungkin pasti ada kesalahan yang dilakukan. Berkaitan dengan hal tersebut maka peneliti akan membahas suatu permasalahan yang memang datang tanpa disengaja. Dimana masalah yang akan dibahas adalah : 1. Apakah proses kerja per-individu mulai dari pra produksi, produksi sampai post produksi berjalan dengan baik? 2. Hambatan dan konflik apa saja yang ditemui oleh setiap crew OTOBLITZ selama proses produksi itu dan apa solusinya? 3. Pemecahan masalah ketika ada kendala dalam proses produksi 2.3 Alternatif Pemecahan Masalah Setelah penulis menyimpulkan permasalahan, kemudian penulis akan mencoba memberikan alternative pemecahan masalah yang mungkin akan berguna bagi Otoblitz apabila ada masalah yang sama di depannya. Dalam kaitannya dengan permasalahan mengenai proses produksi suatu event, maka dalam rangka terus memperbaiki dan mempertahankan nama lembaga, alternative pemecahan masalahnya adalah menjalankan proses produksi dengan menggunakan proses komunikasi dan koordinasi sebaik mungkin agar kemungkinan kendala masuk semakin kecil. Dan apabila ada kemungkinan untuk merubah kendala tersebut menjadi satu kesempatan, maka hal tersebut akan lebih baik lagi. Upaya ini dilakukan agar Otoblitz sebagai program nomor satu otomotif tetap dapat mempertahankan eksistensinya, dan menjadi lebih baik lagi ke depannya baik dalam program on air maupun offair. 3. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, penulis mendapatkan simpulan sebagai berikut : 1. Dalam proses produksi suatu event bertaraf internasional, seperti OICCS ini, hubungan antara pra produksi, produksi dan pasca produksi sangatlah berkaitan, sehingga apabila ada satu saja yang tidak berjalan dengan baik, maka hasil dari keseluruhan acara tidak akan maksimal. 2. Hubungan komunikasi dan koordinasi menentukan hasil dari acara, baik eksternal maupun internal, contohnya komunikasi sesama anggota atau peserta sangat berpengaruh, karena apabila terjadi miscommunication dapat berakibat fatal, dan itu akan membawa nama baik Otoblitz sebagai penyelenggara. 3. Apabila ada peserta yang membatalkan keikutsertaannya dalan event ini, dengan alasan tidak siap, kita perlu mencari backup, karena tidak semua builder atau pemain mobil klasik mempunyai cashflow, waktu, spare parts yang sama, yang menentukan mobil klasik tersebut siap dipamerkan. 4. Perpindahan lokasi juga sama krusialnya. Perlu diketahui seberapa luas dan efisien lokasi tersebut, dimana ada kesempatan untuk lebih baik dengan menambah event – event seperti slamdrift dan test drive, namun juga ada kemungkinan ancaman seperti kurangnya SDM atau panitia karena kurang mengetahui medan atau lokasi pameran. DAFTAR PUSTAKA Cangara, Hafield. ( 2008). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta. PT. RajaGrafindo Persada.. Effendy, Prof. Drs. Onong Uchjana, M.A. (2006). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung. PT. REMAJA ROSDAKARYA Evelina, Lidya, Dra., MM. (2005). Event Organizer Pameran. Jakarta. PT. Indeks. Kusumastuti, Yatri Indah. (2009). Komunikasi Bisnis. Bogor. IPB Press. Mulyana, Deddy, M.A., Ph.D. ( 2006 ). Komunikasi Organisasi. Bandung. PT. REMAJA ROSDAKARYA Notoatmodjo. (2007). Promosi Kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta. Rineka Cipta. Nurudin, M.Si. (2009). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta. PT. RajaGrafindo Persada. Supratiknya, A, Dra. (2005). Komunikasi Antarpribadi. Jakarta. Kanisius. Vivian, John. (2008) Teori Komunikasi Massa ( Edisi 8 ) Jakarta.. Prenada Media Group. Wibowo, Fred. (2009). Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta. Pinus Book Publisher. Wiryanto. (2006). Teori Komunikasi Massa. Jakarta. PT. Grasindo.