Penggunaan nilai variasi faktor air semen (fas) ini diupayakan agar

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini banyak sekali limbah-limbah yang mengganggu lingkungan, diantara
berbagai macam limbah yang ada, lokasi penampungan limbah yang tidak
mencukupi dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan limbah, sangat sulit bila
sebagai warga negara tidak ikut mengurangi bahkan mampu memanfaatkan secara
tepat adanya limbah tersebut.
Pemanfaatan limbah sangat diharapkan untuk mengurangi bahkan ikut
mengolah limbah yang ada. Teknologi terkini banyak yang sudah berorientasi
mengenai pemanfaatan limbah. Dalam penerapan ilmu teknik sipil, pemanfaatan
limbah ini sudah berjalan dan tinggal lebih disosialisasikan lagi berdasar bukti
penelitian. Salah satu pemanfaatan limbah adalah menjadikan bahan tambah pada
teknologi campuran beton.
Salah satu permasalahan di Indonesia ini adalah berkaitan mengenai sampah,
terutama limbah plastik yang ada. Limbah plastik merupakan limbah yang sangat
sulit terurai, hal ini seringkali menimbulkan pencemaran lingkungan. Limbah
plastik ini juga mempunyai berat yang ringan dan tidak mudah berubah bentuk.
Mengenai dampak adanya limbah plastik inilah maka dewasa ini banyak teknolgi
dan ilmu pengetahuan berlomba-lomba agar dapat mencari solusi bagi
pemanfaatan akhir dari limbah plastik tersebut.
Pemanfaatan plastik terutama limbah plastik merupakan hal pokok bahasan
serta bahan utama dari penelitian ini. Dengan menggaris bawahi pemanfaatan
limbah plastik untuk penelitian ini dimaksudkan agar di kehidupan mendatang
adanya limbah plastik di Indonesia mengalami penurunan dan penelitian ini
menjadikan penambah wawasan akan pemecahan solusi dari pengurangan limbah
terutama limbah plastik. Dalam penelitian ini digunakan limbah plastik HDPE
1
2
(High Density Polyethylene) dengan ukuran lolos saringan nomer 3/4 (19 mm)
dan tertahan saringan nomer 4 (4,75 mm). Dengan ukuran tersebut limbah plastik
dapat sebagai pengganti agregat kasar dengan variasi campuran pada beton 0%,
dan 10%, dengan variasi nilai faktor air semen (f.a.s) sebesar 0.30, 0.35, 0,40, dan
0,45. Faktor air semen (f.a.s) merupakan nilai yang diperoleh dari hasil
perbandingan kadar air dan kadar semen yang diperlukan didalam komposisi
campuran beton. Faktor air semen yang rendah, merupakan faktor yang paling
menentukan dalam menghasilkan beton mutu tinggi, dengan tujuan untuk
mengurangi seminimal mungkin porositas beton yang dihasilkan. Dengan
demikian maka dapat disimpulkan semakin besar volume faktor air semen (fas)
semakin rendah kuat tekan betonnya.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1.
Mengetahui perilaku kuat tekan beton yang menggunakan campuran agregat
kasar dari limbah plastik HDPE dengan variasi campuran pada beton 0%, dan
10%, dengan variasi nilai faktor air semen (f.a.s) sebesar 0.30, 0.35, 0,40, dan
0,45.
2.
Mengetahui perilaku kuat tarik belah beton yang menggunakan campuran
agregat kasar dari limbah plastik HDPE dengan variasi campuran pada beton
0%, dan 10%, dengan variasi nilai faktor air semen (f.a.s) sebesar 0.30, 0.35,
0,40, dan 0,45.
C. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah memberikan alternatif penerapan limbah plastik
HDPE dengan variasi campuran pada beton 0%, dan 10%, dengan variasi nilai
faktor air semen (f.a.s) sebesar 0.30, 0.35, 0,40, dan 0,45 dalam bidang konstruksi
terutama pada beton.
3
D. Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah :
1.
Semen yang digunakan adalah semen Portland (Type I) merk Tiga Roda
kemasan 40 kg.
2.
Agregat kasar merupakan kerikil batu pecah (split) asal Clereng, Kulonprogo
dengan ukuran butir maksimum 20 mm dengan nomer saringan 3/4.
3.
Pasir yang digunakan adalah pasir alami asal Gunung Merapi.
4.
Limbah Plastik High Density Polyethylene (HDPE) berasal dari pabrik
pengolah plastik Yu Ping Solo, dengan ukuran maksimum lolos saringan
nomer 3/4 (19 mm) dan tertahan saringan nomer 4 (4,75 mm).
5.
Faktor air semen (fas) ditetapkan secara variasi sebesar 0.30, 0.35, 0,40, dan
0,45.
6.
Perhitungan komposisi campuran (mix design), menggunakan metode SK
SNI 03-2847-2002, dengan benda uji berbentuk silinder berdiameter 7,5 cm
dan tinggi 15 cm, benda uji sebanyak 3 buah untuk setiap variasi limbah
plastik HDPE 0% (beton normal), dan 10%.
7.
Pengujian slump tidak dilakukan.
8.
Pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah dilakukan pada saat beton berumur
21 hari.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian tentang perilaku limbah plastik terhadap kuat tekan dan kuat tarik
beton sebelumnya sudah pernah diteliti dalam Beton ringan ber-agregat Limbah
botol plastik jenis PET (Pratikto, 2010). Penambahan serat polyethylene
menambah kuat tekan, meningkatkan kuat tarik belah, meningkatkan nilai
kapasitas momen, dan meningkatkan nilai toughness pada beton (Wibowo, 2006).
Penelitian tentang beton dengan campuran cacahan botol plastik PET
meningkatkan nilai kuat tekan pada beton (Bambang ML). Penelitian tentang
perilaku limbah plastik HDPE terhadap kuat tekan dan kuat tarik beton (Danar,
4
2012). Yang membedakan penelitian ini dengan Penelitian tentang perilaku
limbah plastik HDPE terhadap kuat tekan dan kuat tarik beton (Danar, 2012)
yakni, penggunaan nilai faktor air semen (f.a.s) yang berbeda. Penelitian ini
menggunakan nilai f.a.s sebesar 0.30, 0.35, 0,40, dan 0,45.
Penggunaan nilai variasi faktor air semen (f.a.s) ini diupayakan agar penelitian
tentang perilaku limbah plastik HDPE terhadap kuat tekan dan kuat tarik beton
menghasilkan hasil penelitian variatif yang akan melengkapi referensi
pengetahuan di masa-masa yang akan datang.
Download