1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan berlangsung

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan berlangsung sekitar 40 minggu atau 280 hari yang dihitung
berdasarkan hari pertama haid terakhir. Pada umumnya kehamilan akan
berlangsung antara 38-42 minggu (hamil aterm) dan ini merupakan periode
persalinan normal. Namun sekitar 3,4–14% atau rata–rata 10% kehamilan
berlangsung sampai 42 minggu atau lebih (Prawirohardjo, 2010).
Angka Kematian Ibu (AKI) di Negara Indonesia mencapai 259 per 100.000
kelahiran hidup menurut SDKI pada tahun 2012. Pada tahun 2015, AKI
diharapkan akan turun pada angka 102 per 100.000 kelahiran hidup sesuai
dengan komitmen dicanangkannya Millenium Development Goals (MDGs),
sedangkan untuk angka kematian bayi di Indonesia sebesar 32 per 1000
kelahiran hidup (SDKI, 2012).
Provinsi Jawa Tengah memiliki AKI yang masih cukup tinggi yaitu
sebesar 118,62 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2013. Sekitar 17,33%
kematian maternal terjadi pada saat persalinan. AKI disebabkan oleh beberapa
faktor, antara lain hipertensi (23,95 %), perdarahan (17,22%), infeksi (4,04%),
dan penyebab lain- lain (54,94%) (Dinkes Jateng, 2014).
Kejadian kehamilan lewat waktu berkisar antara 10% dengan variasi 4%
sampai 15%. Perlu diperhatikan bahwa sebagian besar ibu didaerah pedesaan
tidak mengetahui dengan pasti tanggal haid terakhir, sehingga sulit melakukan
1
2
diagnosa secara pasti (Manuaba, 2007). Kehamilan postterm dapat
menyebabkan masalah yang serius pada ibu maupun janinnya. Risiko pada ibu
dengan kehamilan postterm dapat berupa perdarahan pasca persalinan
maupun
tindakan
obstetrik
yang meningkat (Prawirohardjo, 2010),
sedangkan pada janin risiko kematian akan meningkat ketika mencapai usia
kehamilan 42 minggu. Persentase risiko janin mati yang dapat diakibatkan
oleh kehamilan postterm terjadi sebesar pada 30% pra persalinan, 55%
dalam persalinan, dan 15% setelah persalinan. Diperlukan adanya asuhan
kebidanan secara tepat pada ibu bersalin dengan kehamilan postterm agar hasil
akhir menuju well born baby dan well health mother dapat tercapai (Manuaba,
2008).
Bidan
memiliki
kewenangan
berdasarkan
Kepmenkes
Nomor
:
369/MENKES/SK/III/2007 tentang standar profesi bidan dalam penanganan
kasus persalinan dengan kehamilan postterm yaitu bidan berperan dalam
mendeteksi, mengobservasi, melakukan rujukan serta melakukan kolaborasi
dengan dokter dalam penatalaksaan kehamilan postterm.
RSUD Karanganyar merupakan rumah sakit tipe C yang merupakan tempat
rujukan dari daerah di Karanganyar, dari data rekam medis RSUD
Karanganyar kejadian kehamilan Postterm di RSUD tersebut pada tahun 2015
mencapai 250 kasus dari 1326 persalinan atau sebanyak 18,85%. Terdapat 2
kasus yang memerlukan tindakan rujukan, kemudian sisanya dapat ditangani
di rumah sakit tersebut.
3
Studi kasus serupa juga pernah dilakukan oleh Erna Dwi Anggraini (2014)
dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Ny S dengan Induksi atas
Indikasi Serotinus Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta”. Hal yang
membedakan dengan studi kasus sebelumnya meliputi subjek, waktu, tempat,
dan penanganannya, sehingga diharapkan studi kasus ini mendapatkan hasil
yang lebih komprehensif sehingga kasus ibu bersalin dengan postterm dengan
berbagai komplikasi dapat dicegah dan diminimalisir.
Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan studi kasus
mengenai Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Pada Ny. M G3P1A1 Umur 34
Tahun Hamil 42+1 Minggu dengan Stimulasi Atas Indikasi Kehamilan
Postterm Di RSUD Karanganyar.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat merumuskan
masalah yaitu ”Bagaimana Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin pada Ny. M
G3P1A1 Umur 34 Tahun Hamil 42+1 Minggu dengan Stimulasi Atas Indikasi
Kehamilan Postterm Di RSUD Karanganyar?”.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mempelajari dan memahami penatalaksanaan asuhan kebidanan
pada ibu bersalin dengan kehamilan postterm di RSUD Karanganyar.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa dapat mempelajari dan memahami penerapan asuhan
kebidanan menggunakan 7 langkah varney
pada ibu bersalin Ny. M
4
G3P1A1 Umur 34 Tahun Hamil 42+1 Minggu dengan Stimulasi Atas
Indikasi Kehamilan Postterm Di RSUD Karanganyar. meliputi :
a. Mengumpulkan data dasar secara subjektif dan objektif pada ibu
bersalin Ny. M G3P1A1 Umur 34 Tahun Hamil 42+1 Minggu dengan
Stimulasi Atas Indikasi Kehamilan Postterm Di RSUD Karanganyar.
b. Melakukan interpretasi data klien pada ibu bersalin Ny. M G3P1A1
Umur 34 Tahun Hamil 42+1 Minggu dengan Stimulasi Atas Indikasi
Kehamilan Postterm Di RSUD Karanganyar.
c. Menetapkan diagnosis potensial dan antisipasi yang harus dilakukan
bidan pada ibu bersalin Ny. M G3P1A1 Umur 34 Tahun Hamil 42+1
Minggu dengan Stimulasi Atas Stimulasi Kehamilan Postterm Di
RSUD Karanganyar.
d. Menetapkan kebutuhan/ tindakan segera untuk konsultasi, kolaborasi,
merujuk pada ibu bersalin Ny. M G3P1A1 Umur 34 Tahun Hamil 42+1
Minggu dengan Stimulasi Atas Stimulasi Kehamilan Postterm Di
RSUD Karanganyar.
e. Menetapkan rencana asuhan kebidanan pada ibu bersalin Ny. M
G3P1A1 Umur 34 Tahun Hamil 42+1 Minggu dengan Stimulasi Atas
Indikasi Kehamilan Postterm Di RSUD Karanganyar.
f. Menetapkan pelaksanaan tindakan pada ibu bersalin Ny. M G3P1A1
Umur 34 Tahun Hamil 42+1 Minggu dengan Stimulasi Atas Indikasi
Kehamilan Postterm Di RSUD Karanganyar.
5
g. Menetapkan
evaluasi
efektivitas
asuhan
yang
diberikan
dan
memperbaiki tindakan yang dipandang perlu pada ibu bersalin Ny. M
G3P1A1 Umur 34 Tahun Hamil 42+1 Minggu dengan Stimulasi Atas
Indikasi Kehamilan Postterm Di RSUD Karanganyar.
h. Melakukan identifikasi adanya kesenjangan teori dan praktik pada ibu
bersalin Ny. M G3P1A1 Umur 34 Tahun Hamil 42+1 Minggu dengan
Stimulasi Atas Indikasi Kehamilan Postterm Di RSUD Karanganyar.
D. Manfaat
Manfaat aplikatif dari hasil studi kasus ini antara lain :
1. Bagi instansi kesehatan
Hasil studi kasus ini dapat dimanfaatkan sebagai pertimbangan untuk
peningkatan penanganan kasus persalinan dengan kehamilan postterm di
RSUD karanganyar.
2. Bagi profesi
Dapat dimanfaatkan untuk peningkatan pelayanan bagi profesi bidan
dalam menangani asuhan kebidanan pada kasus persalinan dengan
kehamilan postterm secara tepat.
3. Bagi klien dan masyarakat
Agar klien maupun masyarakat bisa mendapatkan pelayanan secara
optimal dengan mengetahui kebutuhan pada persalinan dengan kehamilan
postterm dan komplikasi yang dapat terjadi sehingga dapat melakukan
persiapan semaksimal mungkin.
Download