AspekEkonomidanSosial

advertisement
Aspek Ekonomi dan Sosial
Agar studi kelayakan lebih sempurna, disamping aspek utama yang telah
dibicaraka sebelumnya, sebaiknya dilengkapi dengan analisis aspek sosial
ekonomi. Dalam artian proyek dianalisis dari sudut pandang nasional
atau tidak hanya dari sudut pandang perusahaan saja. Sehingga dapat
dilihat
apakah
perekonomian
proyek
ataukah
menguntungkan
membebani
bagi
semua
perekonomian
pihak
dalam
nasional
atau
berdampak tidak baik terhadap kehidupan sosial nasional. Dampak sosial
sering dikenal sebagai Social Cost and Benefits Analysis (SCBA).
Aspek ini penting dianalisis untuk mempertimbangkan pengaruh
proyek terhadap peningkatan penghasilan negara, pengaruh proyek
terhadap devisa yang bisa dihemat dan yang bisa diperoleh, penambahan
kesempatan kerja, pemerataan kesempatan kerja, dan pengaruh proyek
terhadap industri lain.
Alasan melakukan analisis ekonomi, karena adanya:
1. Ketidak sempurnaan pasar; termasuk berbagai distorsi yang timbul
karena peraturan pemerintah. Contoh ada pengendalian harga,
proteksi, monopoli, dll.
2. Adanya pajak dan subsidi; pajak berarti pendistribusian sebagian
kekayaan konsumen (dalam hal pajak penjualan) atau perusahaan
(dalam hal pajak penghasilan) ke pemerintah. Pajak penghasilan akan
mengurangi
profitabiltas
proyek
di
mata
perusahaan,
tapi
meningkatkan kekayaan pemerintah.
3. Berlakunya konsep consumer surplus dan producer surplus; pada saat
terjadi penambahan supply karena ada proyek, mungkin terjadi
penurunan harga. Bagi perusahaan pelaksana harga yang relevan
adalah yang terbaru. Sedang konsumen diuntungkan karena bisa
memperoleh barang yang sama dengan harga lebih murah.
Jika ada kenaikan demand karena adanya proyek sehingga ada
kenaikan harga, perusahaan pelaksana harus mengeluarkan biaya
tinggi. Tapi produsen menikmati kenaikan harga.
http://www.mercubuana.ac.id
Analisis Kelayakan Pabrik
Aspek Sosial Ekonomi
membayar dari konsumen ditunjukkan oleh ODEQ. Sedangkan harga
yang dibayar oleh para konsumen hanyalah OPEQ. Selisihnya (PED)
disebut consumer surplus. Produsen menerima sebesar OPEQ, tapi total
biaya yang ditanggung adalah OSEQ.
Misalkan fungsi permintaan suatu produk adalah,
Q = 90 – 3P
Dan fungsi penawaran adalah,
Q = -7,5 + 1,875P
Maka, Q ekuilibrium = 30 unit, dan P ekuilibrium = Rp20. Misalkan
ada proyek yang akan menambah supply sebesar 10 unit, maka kurva
penawaran akan bergeser ke kanan sehingga harga turun. Persamaan
kurva yang lama menjadi P = 4 + (16/30)Q
Kurva penawaran yang baru masih mempunyai slope yang sama (16/30).
Maka persamaan kurva penawaran baru:
P = a + (16/30)Q
Maka:
20 = a + (16/30) 40
a = -(4/3)
Maka persamaan penawaran baru:
P = -(4/3) + (16/30)Q
Maka harga dan kuantitas ekuilibrium yang baru:
Q’ ekuilibrium = 36,15 unit, dan P’ ekuilibrium = Rp18
Ini berarti dengan adanya proyek yang akan menambah supply
sebesar
10
unit
mengakibatkan
sebagian
produsen
yang
lama
mengurangi produksinya karena penurunan harga. Jumlah unit yang
dihasilkan dalam perekonomian menjadi 36,15 bukan sebesar 40. Harga
baru yang terbentuk adalah Rp. 18. Bagi produsen baru manfaat yang
diterima adalah: 10 x Rp18 = Rp180
Meskipun demikian, dalam perekonomian konsumen diuntungkan,
karena bisa membeli dengan harga Rp18 bukan Rp20. Nilai consumer
surplusnya adalah [(20-18)/2]x10=Rp10. Maka manfaat yang diterima
oleh perekonomian adalah: Rp180 + Rp10 = Rp190.
Ini menunjukkan manfaat bagi konsumen membuat manfaat bagi
perekonomian lebih besar daripada manfaat bagi perusahaan.
Aifrid Agustinahttp://www.mercubuana.ac.id
107
Analisis Kelayakan Pabrik
Aspek Sosial Ekonomi
-
Proyek akan mengurangi pengangguran, mungkin harga bayangan
tenaga kerja jauh lebih rendah dibanding upah yang dibayarkan
perusahaan kepada tenaga kerja.
-
Perusahaan akan mengimpor tenaga kerja dari luar negeri, yang
berarti harga bayangannya adalah upah yang mereka inginkan
ditambah harga premium dalam bentuk devisa yang dikirim ke
negara asal.
-
Modal. Bagi perusahaan yang menerima kredit murah dari negara
maka cost of debt yang ditanggung sesuai dengan bunga yang
dibayar (lebih murah dari seharusnya). Namun dalam menghitung
harga bayangan dari modal itu perlu memperhatikan opportunity cost.
Dalam hal ini opprotunity cost (dengan memperhitungkan unsur
risiko) merupakan harga bayangan.
-
Valuta
asing.
Dijumpai
dua
kurs
valas.
Di
berbagai
negara
berkembang kurs resmi lebih rendah daripada kurs pasar. Maka harga
bayangan untuk valuta asing adalah kurs pasar.
Manfaat Ekonomi dan Sosial
Pengukuran manfaat lebih sulit daripada pengukuran biaya ekonomi
karena ada manfaat ekonomi yang diterima langsung berupa output
proyek yang diukur dengan satuan moneter dan ada manfaat sekunder
dan manfaat intangible yang sulit diukur dengan satuan moneter.
Manfaat sekunder ekonomi yang sulit diukur dengan satuan moneter:
-
Naiknya tingkat konsumsi.
-
Membantu proses pemerataan pendapatan.
-
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
-
Mengurangi ketergantungan (menambah swadaya negara).
-
Mengurangi pengangguran (menambah kesempatan kerja).
-
Manfaat sosial, budaya dll.
Pengukuran manfaat ekonomi lebih sulit dibanding biaya ekonomi,
karena:
-
Beberapa manfaat primer sulit diukur dengan uang.
-
Kebanyakan manfaat memerlukan perkiraan jangka panjang.
Aifrid Agustinahttp://www.mercubuana.ac.id
109
Download