AWAS…!! - MIKROBIOLOGI FARMASI INDONESIA

advertisement
AWAS…!! Bacillius cereus siap meracuni nasi anda 14 Mei 2008 Iryana Butar­Butar Farmasi/B/078114094 Universitas Sanata Dharma Kingdom: Bacteria Phyllum : Firmicutes Classis : Bacilli Ordo : Bacillales Familia : Bacillaceae Genus : Bacillus Species : Bacillus cereus Bacillus cereus sebagai agen telah yang dikenal mampu meracuni makanan sejak tahun 1955. Dilaporkan antara tahun 1972 hingga 1986 ditemukan 52 kasus penyakit yang bersumber dari kerusakan makanan diakibatkan oleh Bacillus cereus, tapi diperkirakan penemuan hanya 2% perwakilan dari sejumlah kasus yang telah terjadi selama periode tersebut. Kasus lainnya tidak dilaporkan biasanya karena kasus tersebut tidak dapat didiagnosa. Kebanyakan insiden makanan racun yang disebabkan oleh Bacillus cereus dikarenakan makanan yang dimakan adalah makanan yang telah dingin atau kesalahan dalam penyimpanan. Bacillus cereus berada dimana­
Mikrobiologi/Farmasi/USD/Yogyakarta 1 mana, dan karena membentuk spora, dapat hidup di lingkungan selama bertahun­tahun. Morfologi Bacillus cereus berbentuk batang besar, tergolong dalam gram positif, dan bersifat fakultatif aerob. Bakteri ini akan membentuk rantai. Kebanyakan anggota spesies ini adalah organisme saprofit yang lazim terdapat dalam tanah, air, udara, dan tumbuh­ tumbuhan. Sel­sel khas berukuran 0,5­2,5 ´ 1,2­10 mm. Sering bersusun sepasang atau rantai dan melingkar. Termasuk bakteri yang menghasilkan spora dan beberapa bersifat motil. Dalam satu sel hanya terdapat satu spora. Sel­sel mempunyai bentuk ujung yang berbentuk empat persegi dan tersusun dalam rantai panjang. Spora biasanya terletak di tengah basil yang tidak bergerak dan resisten terhadap perubahan lingkungan. Tahan terhadap panas kering dan disinfektan kimia tertentu selama waktu yang cukup lama, dan dapat bertahan selama bertahun­tahun dalam tanah kering. Menggunakan sumber nitrogen dan karbon sederhana untuk energi dan pertumbuhannya. Proses Invasi Proses ini dimulai 1­5 jam setelah makan nasi dan kadang­ kadang mie. Bacillus cereus adalah organisme tanah yang sering mengkontaminasi nasi. Bila sejumlah nasi dimasak dan dibiarkan dingin perlahan­lahan, spora Bacillus cereus bertunas dan sel vegetatif menghasilkan toksin selama fase­log pertumbuhan
Mikrobiologi/Farmasi/USD/Yogyakarta 2 atau selama sporulasi. Bentuk diare memiliki masa inkubasi selama 1­24 jam dan terlihat sebagai diare yang terus menerus disertai nyeri dan kejang perut ; jarang terjadi demam dan muntah. Enterotoksin dapat ditemukan dalam makanan atau dibentuk dalam usus. Adanya Bacillus cereus dalam tinja penderita tidak cukup untuk menegakkan diagnosis penyakit Bacillus cereus, karena bakteri ini dapat ada di dalam tinja orang normal; kadar 10 5 atau lebih bakteri per gram makanan dianggap diagnostik. Penyakit Ada 2 bentuk gejala keracunan bahan makanan yang tercemar oleh bakteri Bacillus cereus : o Mual dan muntah o Kejang perut yang hebat disertai diare. Bakteri Bacillus cereus menghasilkan 2 macam toksin penyebab keracunan, yaitu : o Toksin emetik : muntah selama 2­6 jam setelah konsumsi. o Toksin diare : diare, 12­24 jam setelah konsumsi. o Menyebabkan keracunan melalui nasi goreng, puding pati beras, dan sebagainya. Selain itu, Bacillus cereus adalah penyebab penting dari infeksi mata, keratitis berat, endoftalmitis dan panoftalmitis. Bacillus cereus dapat tumbuh pada makanan dan menghasilkan enterotoksin yang menyebabkan keracunan makanan. Organisme ini kadang­kadang dapat menimbulkan penyakit pada orang dengan fungsi imun yang terganggu (misalnya meningitis, endokarditis, endoftalmitis, konjungtivis, atau gastro enteritis akut). Penyebaran Bakteri Bacillus cereus sangat banyak terdapat di alam. Biasanya terdapat banyak dalam tanah. Selain itu, bakteri ini dapat
Mikrobiologi/Farmasi/USD/Yogyakarta 3 menghasilkan spora yang mampu hidup bertahun­tahun. Sehingga sangat mudah penyebaran terjadi, misal spora terbawa angin atau makanan yang tidak bersih. Penularan Bahan makanan dapat bertindak sebagai agen pemindahan penularan mikroba atau yang mencemarinya. Pencemaran bahan makanan ini dapat terjadi sejak proses produksi, pengolahan, transportasi, penyimpanan, distribusi, dan sampai ke penyediaan hingga siap untuk dikonsumsi. Pencemaran bahan makanan oleh mikroba ini tidak selalu menyebabkan perubahan yang nyata terlihat, terasa oleh lidah si konsumen atau tercium oleh hidung, sehingga sering timbul akibat yang dapat bersifat fatal. Pencemaran bahan makanan oleh mikroba dibagi dalam dua macam yaitu : o Infeksi saluran pencernaan oleh mikroba karena si korban menelan mikroba yang mencemari makanan dengan jumlah banyak. o Keracunan makanan yang disebabkan oleh toksin mikroba dalam makanan (intoksikasi oleh mikroba). Pengobatan dan Pencegahan Pengobatan diare dapat dilakukan dengan sistem pengobatan simtomatik dan pengobatan kausatif. Untuk pengobatan kausatif kuman penyebabnya dimatikan dengan zat antibakteri. Tujuan dari pengobatan adalah mengurangi terjadinya penginfeksian terhadap manusia dari bakteri Bacillus cereus. Dikarenakan jenis bakteri ini termasuk salah satu jenis bakteri yang
Mikrobiologi/Farmasi/USD/Yogyakarta 4 mampu menghasilkan spora, maka beberapa pencegahan di bawah ini mungkin dapat mengurangi penginfeksian dari bakteri ini : o Mengonsumsi nasi yang tidak dingin. Salah satu alternatif adalah menghangatkan nasi yang dikonsumsi dalam penghangat nasi. o Mendinginkan bahan­bahan makanan lain selain nasi yang dapat dikontaminasi oleh Bacillus cereus hingga suhu ± 4°C. o Menjaga ke­aseptisan penggerjaan pengolahan bahan makanan. o Mengonsumsi makanan yang diyakinkan telah benar­benar masak/matang. Daftar Pustaka http://www.textbookofbacteriology.net/B.cereus.html, diakses pada tanggal 14 Mei 2008 http://www.ccc.govt.nz/Health/cereus.asp, diakses pada tanggal 10 Mei 2008 http://www.nzfsa.govt.nz/science/data­sheets/bacillus­cereus.pdf, diakses pada tanggal 06 April 2008 Melnick, J., Adelberg, 1996, Mikrobiologi Kedokteran edisi 20, 194­ 197, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta Johnson, Arthur, G., dkk, 1994, Mikrobiologi dan Imunologi, 98­99, Binarupa Aksara,Jakarta
Mikrobiologi/Farmasi/USD/Yogyakarta 5 
Download