I BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Energi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Saat ini negara-negara di seluruh penjuru dunia mulai melakukan gerakan penghematan energi karena cadangan energi yang tersedia semakin hari semakin menipis. Indonesia sebagai negara berkembang saat ini memiliki permasalahan dan tantangan dalam bidang energi, terutama dalam hal konsumsi energi. Menurut BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), konsumsi energi Indonesia pada tahun 2000 sebesar 764 juta SBM (Setara Barel Minyak) dan meningkat pada tahun 2011 menjadi 1.044 juta SBM atau meningkat rata-rata 2,87% per tahun. Penggunaan tersebut dibagi ke dalam beberapa sektor diantaranya sektor rumah tangga, industri, transportasi, komersial, dan sektor lain. Pada tahun 2000, konsumsi energi pada sektor rumah tangga sebesar 38,8%, industri sebesar 36,5%, transportasi sebesar 18,2%, komersial sebesar 2,7%, dan sektor lain sebesar 3,8%. Komposisi ini berubah pada tahun 2011, yaitu industri (37,2%), rumah tangga (30,7%), transportasi (26,6%), komersial (3,2%), dan sektor lain (2,4%) [1]. Pada daerah tropis seperti Indonesia, penggunaan energi yang cukup besar adalah untuk penerangan dan pendingin ruangan. Energi yang digunakan ini berasal dari bahan bakar fosil sehingga memberikan peluang yang cukup besar dalam menghasilkan emisi CO2. Oleh karena itu, sektor properti merupakan penyumbang gas rumah kaca terbesar yaitu 8,6 miliar ton emisi CO 2. Bangunan yang menyumbangkan emisi besar terutama bangunan yang berdaya guna komersial seperti hotel, apartemen, pusat perbelanjaan, perkantoran, bandara, dan pertokoan. Masalah terbesar yang sering ditemui dalam langkah penghematan energi untuk pengurangan emisi bangunan adalah perilaku pengguna gedung yang belum memiliki kesadaran penuh untuk melakukan penghematan energi. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya penghematan energi ini 1 2 perlu adanya peraturan yang mengatur perilaku pengguna gedung komersial sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 70 tahun 2009. Green Building Council Indonesia (GBCI ) merupakan emerging member dari World Green Building Council (WGBC) yang berpusat di Toronto, Kanada. WGBC saat ini beranggotakan 97 negara dan hanya memiliki satu GBC di setiap negara. GBCI menyelenggarakan kegiatan sertifikasi bangunan di Indonesia berdasarkan peringkat penilaian yang disebut dengan Greenship. Sistem pemeringkatan Greenship dipersiapkan dan disusun oleh Green Building Council yang ada di negara-negara tertentu yang sudah mengikuti gerakan bangunan hijau. Setiap negara tersebut mempunyai sistem pemeringkatan masing-masing, sebagai contoh Amerika Serikat - LEED, Singapura - Green Mark, Australia - Green Star, dan sebagainya. Universitas Gadjah Mada (UGM) merupakan salah satu universitas terbesar di Indonesia yang senantiasa konsisten terhadap pengembangan kawasan hijau dan pelestarian lingkungan. Salah satu langkah yang ditempuh untuk mewujudkan hal tersebut adalah menjadikan bangunan yang berada di kawasan Universitas Gadjah Mada menjadi bangunan hemat energi dan mengusung konsep green building. Green building merupakan suatu konsep dalam mendesain, membangun, mengelola, dan memelihara bangunan dengan tujuan untuk menjaga kesehatan penghuni, meningkatkan produktivitas penghuni bangunan, menggunakan bahanbahan alam dengan baik, dan mengurangi dampak buruk bangunan terhadap lingkungan. Konsep dasar dari penerapan green building adalah menggunakan energi dengan jumlah seminimal mungkin dengan tetap mengedepankan fungsi gedung dan kenyamanan penghuni gedung. Asrama mahasiswa Kinanti 2 dan 3 merupakan tempat tinggal yang juga dapat digunakan sebagai sarana untuk memperkuat kebhinekaan para mahasiswa yang tinggal di dalamnya. Hal ini dapat terjadi karena penghuni asrama berasal dari latar belakang suku, daerah, agama, serta kebudayaan yang heterogen sehingga diharapkan penghuni asrama dapat saling berinteraksi dalam kebersamaan yang harmonis. Sesuai dengan visi UGM sebagai pelopor perguruan tinggi nasional 3 berkelas dunia yang unggul dan inovatif, mengabdi kepada kepentingan bangsa dan kemanusiaan dijiwai nilai-nilai budaya bangsa berdasarkan pancasila, maka penerapan konsep green building pada asrama Kinanti 2 dan 3 ini dapat dijadikan sebagai sebuah langkah inovatif UGM dalam usaha untuk menjadikan UGM sebagai kampus yang ramah lingkungan. Penerapan konsep bangunan hijau pada asrama Kinanti 2 dan 3 ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi universitas lain di Indonesia. I.2. Perumusan Masalah Penelitian ini adalah untuk melakukan identifikasi, mengukur, dan menganalisis parameter green building yang terdapat pada bangunan asrama mahasiswa Kinanti 2 dan 3. Identifikasi parameter yang digunakan adalah parameter yang terdapat di dalam sistem pemeringkatan bangunan Greenship new building yang disusun oleh GBC Indonesia. Analisis parameter green building yang dibahas dibatasi oleh kondisi lapangan dari studi kasus yang diteliti, faktor-faktor yang bisa dianalisis, dan ketersediaan data yang dibutuhkan. I.3. Batasan Masalah 1. Penelitian dilakukan dengan menggunakan studi kasus atau obyek penelitian desain Gedung Asrama Mahasiswa Kinanti 2 dan 3. 2. Parameter green building yang diidentifikasi mengacu pada parameter yang terdapat di dalam Greenship New Building GBC Indonesia. 3. Parameter yang dibahas disesuaikan dengan data dan dokumen yang tersedia di lapangan. I.4. Tujuan Penelitian 1. Mengidentifikasi parameter Greenship new buiding yang terdapat pada desain dan lokasi Asrama Mahasiswa Kinanti 2 dan 3. 2. Menganalisis peluang pencapaian pemeringkatan Greenship New Building. 4 I.5. Manfaat Penelitian 1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar penilaian komitmen Asrama Kinanti 2 dan 3 khususnya, dan komitmen UGM secara umum dalam penerapan konsep green campus. 2. Menghasilkan dokumen yang merupakan salah satu komponen dalam green rating tools yaitu dokumen teknis untuk persiapan pra sertifikasi. I.6. Sistematika Penulisan 1. Bab I Pendahuluan, membahas mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. 2. Bab II Studi Pustaka, Memuat studi-studi dari penelitian sebelumnya yang terkait atau mendukung penelitian penulis. 3. Bab III Dasar Teori, mengemukakan teori-teori yang menjadi dasar pada penelitian ini. 4. Bab IV Pelaksanaan Penelitian, membahas mengenai alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian, tata cara penelitian, dan metode yang digunakan oleh penulis. 5. Bab V Hasil dan Pembahasan, memuat data-data hasil penelitian dan pembahasan dari data tersebut berdasarkan pada dasar teori dan studi pustaka yang telah disampaikan pada bab-bab sebelumnya. 6. Bab VI kesimpulan dan saran, yaitu bab yang berisi kesimpulan dari hasil pembahasan dari bab sebelumnya dan saran bagi penelitian lebih lanjut.