INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM

advertisement
t
PENDAHULUAN
Sehubungan dengan Rencana Go Private, Perseroan menerangkan terlebih dahulu bahwa:
1. Perseroan menyampaikan surat kepada Bursa Efek Indonesia (“BEI”) tanggal 16 Februari 2015 mengenai Permohonan Suspensi Perdagangan Saham PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. yang memuat rencana Perseroan untuk melakukan go private dan delisting saham-­
saham Perseroan di BEI. Pada tanggal berikutnya, BEI melalui pengumuman No. Peng-­
SPT-­00006/BEI.PNG/02-­2015 memutuskan untuk menghentikan sementara perdagangan saham Perseroan di BEI, yang dilakukan terhitung sejak sesi pertama perdagangan efek hari Selasa, 17 Februari 2015 hingga pengumuman lebih lanjut (“Suspensi Perdagangan”).
6. Setelah Perseroan menjadi perusahaan tertutup, maka para Pemegang Saham yang tidak menjual Sahamnya dalam Penawaran Tender akan tetap menjadi Pemegang Saham Perseroan yang telah menjadi perusahaan tertutup.
INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM
Pendapat dari Penilai Independen
Direksi Perseroan telah menunjuk Penilai Independen sebagai penilai independen untuk melakukan penilaian yang independen atas nilai Saham Perseroan berkaitan dengan Rencana Go Private.
INFORMASI YANG TERKAIT DENGAN RENCANA GO PRIVATE PT BANK EKONOMI RAHARJA TBK INI SANGAT PENTING DAN PERLU SEGERA DIPERHATIKAN
Dalam menentukan nilai pasar wajar 0,06% Saham Perseroan (“Obyek Penilaian”), Penilai memperhatikan informasi baik internal maupun eksternal atas Obyek Penilaian, Penilai mengimplementasikan pendekatan dan metode-­metode sebagai berikut: 2. Perseroan menyampaikan surat beserta dokumen pendukung kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) pada tanggal 16 Februari 2015 sehubungan dengan rencana Perseroan melakukan go private dan delisting saham-­saham Perseroan di BEI. Berdasarkan surat tersebut, OJK menerbitkan Surat No. S-­102/D.04/2015, tanggal 17 Maret 2015 (“Surat OJK”), yang mengatur mengenai pelaksanaan Rencana Go Private dan dengan ini Perseroan menerbitkan informasi ini yang menegaskan kelanjutan Rencana Go Private.
Maksud dan Tujuan Informasi kepada Pemegang Saham
BIDANG USAHA:
Bergerak Dalam Bidang Usaha Perbankan
-­ informasi mengenai Rencana Go Private;
-­ tinjauan atas persyaratan-­persyaratan hukum yang harus dipenuhi untuk melaksanakan Rencana Go Private; dan
-­ informasi mengenai tata cara untuk memberikan suara dalam rapat umum pemegang saham luar biasa sehubungan dengan Rencana Go Private (“RUPSLB”).
Berkedudukan di Jakarta, Indonesia
Rencana Go Private meliputi beberapa tahap sebagai berikut:
(i) Pengesahan oleh pemegang saham independen Perseroan (“Pemegang Saham Independen”) atas penunjukan KJPP Hendra Gunawan dan Rekan sebagai penilai independen (“Penilai Independen”) dan hasil penilaian yang telah dilakukan oleh Penilai Independen;
(ii) Perubahan status Perseroan dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup (“Rencana Perubahan Status”);
(iii) Penghapusan pencatatan (delisting) saham Perseroan (“Saham”) dari BEI (“Rencana Delisting”);
(iv) Pemberian wewenang kepada Direksi Perseroan untuk mengambil segala tindakan yang diperlukan dalam pelaksanaan Rencana Go Private;
(v) Perubahan atas anggaran dasar Perseroan (“Anggaran Dasar”); dan (vi) Penawaran tender kepada para Pemegang Saham publik Perseroan oleh HSBC Asia Pacific Holdings (UK) Limited (“HAPH”), (selanjutnya disebut sebagai “Penawaran Tender”).
Pendapat Kewajaran dari Penilai Usaha Independen
Jika anda ragu mengenai aspek apapun dari Informasi Kepada Pemegang Saham ini atau mengenai tindakan yang harus anda ambil, maka anda harus berkonsultasi dengan dengan wakil perantara pedagang efek anda atau wakil perusahaan efek terdaftar lainnya, manajer investasi, penasehat hukum, akuntan, atau penasehat profesional lainnya.
2. Berdasarkan Peraturan BEI No. I-­I, Rencana Delisting harus mendapatkan persetujuan RUPSLB.
3. Setelah RUPSLB menyetujui Rencana Go Private, HAPH selaku pemegang saham pengendali Perseroan telah bersedia untuk melakukan Penawaran Tender dengan Harga Penawaran.
Dalam hal Rencana Go Private disetujui oleh RUPSLB, penawaran untuk membeli Saham yang dimiliki oleh para Pemegang Saham publik akan dilakukan melalui Penawaran Tender oleh HAPH. Segera pada hari yang sama setelah penyelesaian pembayaran Penawaran Tender, HAPH akan mengalihkan Saham yang diperoleh dari para Pemegang Saham publik melalui Penawaran Tender kepada pihak ketiga atas alasan-­alasan yang diwajibkan oleh peraturan. Persentase kepemilikan saham HAPH pada Perseroan akan tidak berubah. Jika Rencana Go Private disetujui dalam RUPSLB, maka para Pemegang Saham publik yang tidak bersedia menjual Sahamnya dalam Penawaran Tender akan tetap menjadi Pemegang Saham perusahaan tertutup. Dengan demikian, para Pemegang Saham publik tersebut tidak dapat lagi menjual Sahamnya melalui BEI.
(i) RUPSLB telah menyetujui Rencana Go Private, termasuk perubahan Anggaran Dasar Perseroan;
(ii) Perubahan Anggaran Dasar Perseroan telah disetujui oleh RUPSLB dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan dan diberitahukan kepada OJK;
ALASAN GO PRIVATE
a. Saham tidak secara aktif diperdagangkan di BEI dan relatif tidak likuid.
b. Sejalan dengan huruf (a) di atas, oleh karena relatif tidak likuidnya perdagangan Saham Perseroan, tidak mudah bagi Pemegang Saham publik untuk menjual Saham mereka melalui BEI. Dengan Rencana Go Private, diharapkan Pemegang Saham publik akan memiliki kesempatan untuk menjual Saham mereka dengan harga premium.
c. Perseroan tidak melihat perlunya menggalang dana dari Pemegang Saham publik.
MANFAAT-­MANFAAT RENCANA GO PRIVATE
a. Harga Penawaran yang Menarik
Para Pemegang Saham publik yang melaksanakan haknya untuk menjual Saham miliknya dalam Penawaran Tender akan mendapatkan Harga Penawaran yang menarik untuk Saham. Secara terperinci, harga penawaran sebesar Rp 6.300,-­ (enam ribu tiga ratus Rupiah) per Saham (“Harga Penawaran”) dalam Penawaran Tender adalah:
-­ -­ 180% lebih tinggi dari harga perdagangan tertinggi atas Saham di BEI dalam jangka waktu 90 hari terakhir sebelum pengumuman Rencana Go Private pada tanggal 2 April 2015 (yaitu Rp 2.250,-­ (dua ribu dua ratus lima puluh Rupiah) per Saham (pada tanggal 16 Januari 2015));
116% lebih tinggi dari harga perdagangan tertinggi di pasar reguler selama dua tahun terakhir sebelum tanggal iklan pemberitahuan RUPSLB di beberapa media pada tanggal 2 April 2015 setelah memperhitungkan faktor penyesuaian akibat perubahan nilai nominal sejak dua tahun terakhir hingga RUPSLB yang menyetujui delisting, ditambah premi berupa tingkat pengembalian investasi selama dua tahun (Rp 2.922,-­ (dua ribu sembilan ratus dua puluh dua Rupiah) per Saham);
Berdasarkan laporan penilaian dari Penilai Independen, indikasi nilai pasar wajar per lembar saham adalah Rp 1.103,-­ (seribu seratus tiga Rupiah) per Saham.
DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT BANK EKONOMI RAHARJA TBK (“PERSEROAN”), BAIK SECARA SENDIRI-­SENDIRI MAUPUN BERSAMA-­SAMA BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN DAN KELENGKAPAN INFORMASI YANG DIUNGKAPKAN DAN MENEGASKAN BAHWA, SETELAH MEMPELAJARI DENGAN SEKSAMA, TIDAK ADA FAKTA PENTING DAN TERKAIT LAINNYA YANG TIDAK DIUNGKAPKAN ATAU DIHILANGKAN SEHINGGA MENYEBABKAN INFORMASI YANG DIBERIKAN MENJADI TIDAK BENAR DAN/ATAU MENYESATKAN.
Berdasarkan Surat OJK, untuk melindungi kepentingan Pemegang Saham publik Perseroan, pelaksanaan Rencana Go Private harus mendapatkan persetujuan Pemegang Saham Independen dalam RUPSLB dan dihadiri oleh Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 75% dari jumlah seluruh Saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen dan keputusan yang diambil berdasarkan suara setuju dari Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 50% dari saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen. Selain itu, berdasarkan Peraturan BEI No. I-­1, Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-­263/BEJ/07-­2004 tanggal 19 Juli 2004 tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) Saham di Bursa (“Peraturan BEI No. I-­1”), Rencana Delisting hanya dapat dilakukan setelah memperoleh persetujuan dari RUPSLB.
Mengingat jumlah Saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham publik saat ini relatif kecil (yaitu kurang lebih 0,06% dari modal ditempatkan Perseroan), dengan jumlah Pemegang Saham publik saat ini kurang lebih 101 Pemegang Saham, maka Saham Perseroan tersebut tidak secara aktif diperdagangkan dan relatif tidak likuid. Oleh karena itu, Perseroan mengajukan Rencana Perubahan Status dan Rencana Delisting dengan alasan-­alasan sebagai berikut:
Berdasarkan pendekatan-­pendekatan tersebut di atas, maka indikasi nilai pasar wajar dari 0,06% Saham Perseroan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 1.895,juta (seribu delapan ratus sembilan puluh lima juta Rupiah).
KANTOR PUSAT :
Graha Ekonomi Jl. Setiabudi Selatan Kav. 7-­8
Jakarta Selatan 12920
Telepon: (62-­21) 25545800
Tinjauan atas Rencana Go Private
4. Berdasarkan Pasal 62 Undang-­Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”), Pemegang Saham yang tidak menyetujui Rencana Go Private berhak meminta kepada Perseroan agar Sahamnya dibeli dengan harga yang wajar. Harga yang wajar yang disampaikan oleh Penilai Independen yaitu sebesar Rp 1.103,-­ (seribu seratus tiga Rupiah) per Saham.
5. Perubahan status Perseroan menjadi perusahaan tertutup akan menjadi efektif dengan dipenuhinya persyaratan di bawah ini:
(iii) Jumlah Pemegang Saham Perseroan setelah Penawaran Tender tidak lebih dari 50 (lima puluh) pihak.
6. Setelah Perseroan menjadi perusahaan tertutup, maka para Pemegang Saham yang tidak menjual Sahamnya dalam Penawaran Tender akan tetap menjadi Pemegang Saham Perseroan yang telah menjadi perusahaan tertutup.
INFORMASI MENGENAI PERSEROAN
Riwayat Perseroan
Perseroan (sebelumnya bernama PT Bank Mitra Raharja) didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 31 tanggal 15 Mei 1989, yang dibuat di hadapan Winnie Hadiprojo, S.H., notaris pengganti Kartini Muljadi, S.H., notaris di Jakarta. Berdasarkan Akta Perubahan Akta Pendirian No. 29 tanggal 8 September 1989 yang dibuat di hadapan Kartini Muljadi, S.H., notaris di Jakarta, nama Perseroan yang terdahulu diubah menjadi PT Bank Ekonomi Raharja. Kedua akta tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman melalui Surat Keputusan No. C2-­8787.HT.01.01.
TH’89 tanggal 18 September 1989 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 84 tanggal 20 Oktober 1989 Tambahan No. 2573. Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, perubahan terakhir sebagaimana dinyatakan dengan Akta Pernyataan Risalah Rapat No. 181 tanggal 22 Juni 2009 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta dalam rangka mengubah dan menyatakan kembali anggaran dasar yang mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-­AH.01.10-­14513 tanggal 28 Agustus 2009. HAPH
PT Bank Central Asia Tbk.
98,94%
Publik
1%
0,06%
Perseroan
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 30 tanggal 7 Mei 2014 yang dibuat di hadapan DR. Irawan Soerodjo, S.H., M.si, notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
DEWAN KOMISARIS Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama yang juga merupakan Komisaris Independen Komisaris Independen DIREKSI Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Kepatuhan Graha Ekonomi, Penthouse, Jl. Setiabudi Selatan Kav. 7-­8, Jakarta Selatan 12920.
Pengumuman pemberitahuan mengenai RUPSLB beserta dengan ringkasan Informasi Kepada Pemegang Saham, diterbitkan pada tanggal 2 April 2015 dalam dua surat kabar harian berbahasa Indonesia (Kompas dan Media Indonesia), situs web BEI dan situs web Perseroan.
: : : : : Panggilan untuk menghadiri RUPSLB akan diumumkan dalam media yang sama pada tanggal 20 April 2015.
Antony Colin Turner
Gimin Sumalim
Hanna Tantani
Jeffrey C M Cheung Lenggono Sulistianto Hadi Pemegang Saham yang berhak untuk menghadiri RUPSLB adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal pencatatan (17 April 2015).
Ikhtisar Informasi Keuangan Agenda untuk RUPSLB
Berikut adalah ikhtisar dari posisi dan hasil keuangan Perseroan untuk periode tiga tahun terakhir, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik, sekarang bernama, Siddharta Widjaja & Rekan, firma anggota dari jaringan firma independen KPMG yang terafiliasi dengan KPMG International Cooperative, dengan opini wajar tanpa pengecualian.
Agenda untuk RUPSLB adalah sebagai berikut:
2014
2013
2012
2011
2010
Posisi Keuangan
Total Aset
29.726
28.750
25.365
24.099
21.473
Kredit yang diberikan kepada nasabah, setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
19.665
19.445
17.077
13.861
11.306
4.701
2.956
1.482
2.861
1.917
20.072
18.396
4.152
4.034
4.265
Tabungan
7.346
7.826
7.869
7.532
6.918
Persyaratan-­persyaratan untuk RUPSLB 11.425
10.565
8.940
8.506
7.214
Total Liabilitas
26.703
25.784
22.682
21.556
19.170
Total Ekuitas
3.023
2.966
2.683
2.543
2.303
Agenda Pertama mensyaratkan persetujuan dari Pemegang Saham Independen. Agenda Kedua memerlukan persetujuan dari Pemegang Saham Independen dan juga Pemegang Saham yang tidak Independen. Namun demikian, suara yang diberikan oleh Pemegang Saham Independen untuk Agenda Kedua ini harus mengikuti persetujuan dari Pemegang Saham Independen untuk Agenda Pertama, mengingat bahwa kedua Agenda tersebut saling terkait dan karenanya tidak dapat dipisahkan.
Pendapatan Bunga
2.453
2.046
1.710
1.585
1.466
Pengeluaran Bunga
1.306
886
752
657
616
Pendapatan Bunga Bersih
1.147
1.160
958
928
850
91
167
158
114
177
1.078
1.289
1.133
1.019
1.027
989
964
886
692
629
Pendapatan Non-­Bunga
6.200% lebih tinggi dari nilai nominal Saham (Rp 100,-­ (seratus Rupiah) per Saham); dan
Kegiatan Usaha Perseroan
Laba Sebelum Pajak
89
325
247
327
397
66
241
192
243
296
-­ 200% lebih tinggi dari harga penutupan saham Perseroan sebelum Suspensi Perdagangan (Rp 2.100,-­ (dua ribu seratus Rupiah) per saham).
Perseroan bergerak dalam industri perbankan komersial. Perseroan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tanggal 8 Maret 1990. Izin usaha Perseroan diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia pada tanggal 12 Februari 1990. Perseroan juga memperoleh izin untuk melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing pada tanggal 16 September 1992.
Laba Bersih
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan berpendapat bahwa Rencana Go Private adalah pilihan yang terbaik untuk kepentingan Pemegang Saham publik. Karena itu, Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan merekomendasikan agar para Pemegang Saham menyetujui seluruh hal dalam agenda yang diajukan dalam RUPSLB.
PERSYARATAN GO PRIVATE
Berdasarkan (i) Surat OJK; (ii) Anggaran Dasar Perseroan; dan (iii) Peraturan BEI No. I-­1, maka Rencana Go Private Perseroan wajib memenuhi ketentuan-­ketentuan sebagai berikut:
1. Berdasarkan Surat OJK, untuk melindungi kepentingan Pemegang Saham publik, pelaksanaan Rencana Perubahan Status harus mendapatkan persetujuan dari Pemegang Saham Independen melalui RUPSLB dengan ketentuan sebagai berikut:
(i) dihadiri oleh Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 75% dari jumlah seluruh Saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen dan keputusan diambil berdasarkan suara setuju dari Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 50% dari seluruh Saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen;
(ii) dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud huruf (i) di atas tidak terpenuhi, maka RUPSLB yang kedua dapat mengambil keputusan dengan syarat dihadiri oleh Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 75% dari seluruh Saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen dan keputusan diambil berdasarkan suara setuju dari Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 50% dari jumlah Saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen yang hadir;
(iii) dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada huruf (ii) di atas tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan, kuorum kehadiran RUPSLB ketiga, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan dan waktu penyelenggaraan RUPSLB ditetapkan oleh OJK.
Pendapatan Operasional
Beban Operasional
RINGKASAN PENDAPAT PIHAK INDEPENDEN
Pendapat Hukum Direksi Perseroan telah menunjuk Hadiputranto, Hadinoto & Partners (“HHP”) sebagai Konsultan Hukum Independen sehubungan dengan Rencana Go Private. Berikut adalah ringkasan pendapat dari segi hukum dari HHP:
1. Berdasarkan Surat OJK, untuk melindungi kepentingan Pemegang Saham publik, pelaksanaan Rencana Perubahan Status harus mendapatkan persetujuan dari Pemegang Saham Independen melalui RUPSLB dengan ketentuan sebagai berikut:
Kantor pusat Perseroan berlokasi di Jakarta. Perseroan tidak memiliki anak perusahaan.
Setelah selesainya Rencana Go Private, pemegang saham mayoritas berencana untuk melakukan integrasi operasi bisnis antara Perseroan dengan HSBC cabang Indonesia, dengan tunduk pada, antara lain, peraturan perundang-­undangan yang berlaku. Pada waktunya pemegang saham mayoritas akan mempertimbangkan mengajukan pencatatan suatu entitas hasil integrasi tersebut di BEI dalam jangka waktu panjang (lebih dari lima tahun setelah Perseroan menjadi perusahaan tertutup), dengan bergantung pada perkembangan peraturan perundang-­undangan di masa depan, persyaratan, persetujuan dan dengan pemilihan waktu pencatatan tersebut bergantung pada kondisi pasar pada saat itu.
Struktur Permodalan dan Komposisi Pemegang Saham
Berdasarkan Akta Pernyataan Risalah Rapat Mengenai Perubahan Anggaran Dasar No. 181 tanggal 22 Juni 2009 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut:
Modal dasar : Rp 800.000.000.000,-­
Modal ditempatkan dan disetor penuh : Rp 267.000.000.000,-­
Saham portepel : 5.330.000.000 Saham
Modal dasar terbagi atas 8.000.000.000 Saham, tiap Saham dengan harga nominal Rp 100,-­.
Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh PT Blue Chip Mulia selaku biro administrasi efek Perseroan (“Daftar Pemegang Saham”), susunan Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 27 Februari 2015 adalah sebagai berikut: Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
Jumlah
Saham
Nilai Nominal per saham
(Rp)
Jumlah Nominal (Rp)
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. HSBC Asia Pacific Holdings (UK) Limited
2. PT Bank Central Asia Tbk.
3. Publik
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
8.000.000.000
2.670.000.000
2.641.582.000
26.700.000
1.718.000
2.670.000.000
100
100
100
100
100
100
800.000.000.000
267.000.000.000
264.158.200.000
2.670.000.000
171.800.000
267.000.000.000
Saham dalam Portepel
5.330.000.000
100
533.000.000.000
Persentase
Kepemilikan (%)
100
98,94
1,00
0,06
100,00
(iv) Pemberian wewenang kepada Direksi Perseroan untuk mengambil segala tindakan yang diperlukan dalam pelaksanaan Rencana Go Private.
20.961
-­ Kegiatan perbankan Perseroan terfokus pada usaha kecil dan menengah. Perseroan juga mempunyai 126 mesin ATM yang termasuk dalam jaringan ATM BERSAMA & PRIMA, yang memberikan nasabah Perseroan akses ke lebih dari 60.000 mesin ATM yang terhubung. Perseroan juga menyediakan layanan perbankan melalui telepon, BE CARE dan layanan perbankan melalui internet kepada nasabahnya.
(iii) Penghapusan pencatatan (delisting) Saham Perseroan di BEI; 4.955
Dalam hal pencatatan Saham Perseroan dihapuskan dari BEI, maka Pemegang Saham publik yang tidak ikut serta dalam Penawaran Tender akan menjadi Pemegang Saham dari suatu perusahaan tertutup. Dengan demikian, para Pemegang Saham publik tersebut akan tidak dapat lagi menjual Sahamnya melalui BEI. Apabila Pemegang Saham hendak menjual Sahamnya setelah Saham Perseroan tidak lagi tercatat di BEI, maka dapat terkena pungutan pajak penghasilan yang diperoleh dari penjualan Saham sesuai dengan ketentuan peraturan perpajakan yang berlaku dimana saat ini dikenakan suku tarif pajak tetap sebesar 25% untuk perusahaan dan tarif pajak progresif dengan tarif pajak tertinggi sebesar 30% untuk perorangan. Apabila Pemegang Saham bukan merupakan penduduk Indonesia, maka penjualan Saham Perseroan yang tidak lagi tercatat di BEI dapat terkena pungutan pajak penghasilan yang bersifat final dengan tarif pajak sebesar 5% dari harga jual, kecuali mendapat pengecualian berdasarkan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) yang berlaku.
(ii) Perubahan status Perseroan dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup; 23.347
Pada saat Informasi Kepada Pemegang Saham diterbitkan, Perseroan berkedudukan di Jakarta dan berkantor pusat di Graha Ekonomi, Jl. Setiabudi Selatan Kav. 7-­8, Jakarta Selatan 12920.
4.720
Hasil Keuangan
Seluruh Saham Perseroan tercatat pada BEI, kecuali 1% Saham untuk mematuhi peraturan yang berlaku.
(i) Pengesahan oleh Pemegang Saham Independen atas penunjukkan Penilai Independen dan hasil penilaian yang telah dilakukan oleh Penilai Independen;
23.491
Deposito berjangka dan deposito on call
Perseroan merupakan bagian dari kelompok lembaga jasa keuangan internasional, HSBC Holdings Plc (“HSBC Group”) melalui salah satu anak perusahaan HSBC Group yaitu HAPH sejak 22 Mei 2009. HSBC Group telah melakukan pengambilalihan 88,89% Saham di Perseroan dan setelah itu melaksanakan penawaran tender sehingga meningkatkan kepemilikan HSBC Grup menjadi 98,94%. Giro
Simpanan dari nasabah
Pemegang Saham pengendali Perseroan adalah HAPH, yang memiliki 98,94% Saham Perseroan.
1. Agenda Pertama: persetujuan atas Rencana Go Private, yang meliputi:
2. Agenda Kedua: Persetujuan atas perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan perubahan status Perseroan dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup, dan pemberian kewenangan kepada Direksi Perseroan untuk mengambil langkah-­langkah yang diperlukan sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
Efek-­efek untuk tujuan investasi
Pada tanggal 28 Desember 2007, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-­LK melalui surat No. S-­6568/BL/2007 untuk melakukan penawaran umum perdana atas 270.000.000 saham. Perseroan mencatatkan sahamnya pada BEI pada tanggal 8 Januari 2008.
Per tanggal 31 Desember 2014, Perseroan didukung oleh lebih dari 2.000 karyawan yang berlokasi di 97 kantor cabang di 31 kota di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bogor, Bandung, Cirebon, Semarang, Solo, Kudus, Yogyakarta, Surabaya, Sidoarjo, Malang, Medan, Rantau Prapat, Batam, Palembang, Pekanbaru, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Makassar, Manado, Banjarmasin, Balikpapan, Pontianak, Samarinda, Denpasar, Jambi, dan Pati.
RUPSLB mengenai Rencana Go Private akan diadakan pada tanggal 12 Mei 2015 pukul 10.30 Waktu Indonesia Barat di:
: Hanny Wurangian
: Hariawan Pribadi
471% lebih tinggi dari hasil penilaian harga wajar Saham berdasarkan penilaian Penilai Independen (Rp 1.103,-­ (seribu seratus tiga Rupiah) per Saham);
Pemegang Saham publik Perseroan yang menjual Sahamnya dalam bentuk tanpa warkat (scripless) pada saat Penawaran Tender hanya akan dikenakan pungutan pajak final sebesar 0,1% dari hasil penjualan, atau 0,6% dalam hal Saham yang dijual tersebut adalah saham pendiri. Latar Belakang
: Jayant Rikhye
-­ Direksi Perseroan telah menunjuk KJPP Benedictus Darmapuspita & Rekan (“Penilai Usaha Independen”) sebagai penilai independen untuk memberikan pendapat kewajaran atas rencana pembelian kembali Saham Perseroan yang dimiliki publik (masyarakat) di BEI oleh HAPH dalam rangka Rencana Go Private. Sebagai bagian dari penilaian kewajaran, Penilai Usaha Independen telah membandingkan dan menyimpulkan bahwa Harga Penawaran sebesar Rp 6.300,-­ (enam ribu tiga ratus Rupiah) lebih tinggi dari nilai pasar wajar 0.06% saham yang diterbitkan oleh Penilai Independen sebesar Rp 1.103,-­ (seribu seratus tiga Rupiah) per lembar saham dan harga perdagangan tertinggi selama dua tahun beserta premi sebesar Rp 2.922,-­ (dua ribu sembilan ratus dua puluh dua Rupiah) per lembar saham. Penilai Usaha Independen berpendapat bahwa, berdasarkan hasil kajian dan analisis yang telah dilakukan terhadap seluruh aspek yang terkait, dalam rangka menentukan dampak positif (baik secara kualitatif maupun kuantitatif) dari rencana transaksi, menurut pendapat Penilai Usaha Independen, rencana pembelian Saham Perseroan yang dimiliki oleh publik (masyarakat) di Bursa Efek Indonesia oleh HAPH dalam rangka Go Private adalah wajar bagi Perseroan maupun Pemegang Saham pada saat transaksi tersebut dilakukan dan pada saat laporan pendapat tentang kewajaran tersebut diterbitkan.
Komposisi Direksi dan Dewan Komisaris
b. Keuntungan dari Segi Pajak
3HQGHNDWDQ3HQGDSDWDQ'LVFRXQWHG&DVK)ORZ0HWKRGGDQ
3HQGHNDWDQ3DVDU±3HPEDQGLQJ3HUXVDKDDQ7HUFDWDWGL%XUVD(IHN
Pendekatan-­pendapatan dipakai karena tersedia proyeksi keuangan dari Obyek Penilaian yang memadai yang dibuat dan menjadi pegangan manajemen. Sedangkan pendekatan pasar digunakan karena tersedianya beberapa perusahaan pembanding yang cukup relevan dengan data yang memadai untuk memperkirakan besarnya multiple yang dapat dipakai ke Perseroan. Dalam mengembangkan analisa, Penilai Independen mengaplikasikan market multiple perusahaan publik pada berbagai ukuran kinerja keuangan perusahaan yang dinilai. Untuk setiap perusahaan pembanding, Penilai Independen menganalisa market multiple pada tanggal penilaian berdasarkan data yang tersedia umum yang diperoleh dari Bloomberg, laporan keuangan yang diterbitkan serta dari hasil analisa internal. PT BANK EKONOMI RAHARJA TBK
Direksi Perseroan dengan ini memberitahukan kepada para pemegang saham Perseroan (“Pemegang Saham”):
‡
‡
(i) dihadiri oleh Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 75% dari jumlah seluruh Saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen dan keputusan diambil berdasarkan suara setuju dari Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 50% dari seluruh Saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen;
(ii) dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud huruf (i) di atas tidak terpenuhi, maka RUPSLB yang kedua dapat mengambil keputusan dengan syarat dihadiri oleh Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 75% dari seluruh Saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen dan keputusan diambil berdasarkan suara setuju dari Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 50% dari jumlah Saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen yang hadir;
(iii) dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada huruf (ii) di atas tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan, kuorum kehadiran RUPSLB ketiga, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan dan waktu penyelenggaraan RUPSLB ditetapkan oleh OJK.
Berdasarkan hal tersebut di atas, para Pemegang Saham (yang merupakan Pemegang Saham Independen) diharapkan untuk memberikan suara yang sama untuk Agenda Pertama dan Agenda Kedua, dengan cara:
a. memberikan suara setuju untuk Agenda Pertama dan Agenda Kedua; atau
b. memberikan suara tidak setuju untuk Agenda Pertama dan Agenda Kedua; atau c. tidak memberikan suara (abstain) untuk Agenda Pertama dan Agenda Kedua.
DAFTAR TANGGAL-­TANGGAL PENTING SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA GO PRIVATE
Daftar tanggal-­tanggal penting sehubungan dengan Rencana Go Private terdapat dalam tabel di bawah ini.
No
Kegiatan
Tanggal 1.
Penyampaian agenda RUPSLB kepada OJK
25 Maret 2015
2.
Penyampaian Informasi Kepada Pemegang Saham kepada OJK
30 Maret 2015
3.
Pengumuman dalam dua surat kabar harian, situs web BEI dan situs web Perseroan mengenai rencana untuk mengadakan RUPSLB
2 April 2015
4
Pengumuman dalam dua surat kabar harian, situs web BEI dan situs web Perseroan mengenai ringkasan Informasi Kepada Pemegang Saham kepada Pemegang Saham
2 April 2015
5.
Tanggal Pencatatan untuk menentukan Pemegang Saham yang berhak menghadiri dan memberikan suara dalam RUPSLB
17 April 2015
6.
Pengumuman dalam dua surat kabar harian, situs web BEI dan situs web Perseroan mengenai panggilan untuk menghadiri RUPSLB
20 April 2015
7.
RUPSLB
12 Mei 2015
8.
Pengumuman dalam dua surat kabar harian, situs web BEI dan situs web Perseroan mengenai hasil RUPSLB
13 Mei 2015
9.
Penyampaian dokumen-­dokumen terkait dengan Pernyataan Penawaran Tender kepada OJK, BEI dan Perseroan 18 Mei 2015
10.
Pengumuman dalam dua surat kabar harian mengenai Rencana Penawaran Tender 18 Mei 2015
11. Perkiraan tanggal efektif Pernyataan Penawaran Tender dari OJK
3 Juni 2015
Perkiraan tanggal pengumuman dalam dua surat kabar harian 12. mengenai perbaikan terhadap Pernyataan Penawaran Tender (jika ada)
4 Juni 2015
3. Setelah RUPSLB menyetujui Rencana Go Private, HAPH selaku pemegang saham pengendali Perseroan telah bersedia untuk melakukan Penawaran Tender dengan Harga Penawaran.
13. Perkiraan Periode Penawaran Tender
5 Juni 2015 -­ 4 Juli 2015
14. Perkiraan Tanggal Pembayaran
15 Juli 2015
4. Berdasarkan Pasal 62 UUPT, Pemegang Saham yang tidak menyetujui Rencana Go Private berhak meminta kepada Perseroan agar Sahamnya dibeli dengan harga yang wajar. 15. Perkiraan permohonan delisting kepada BEI
22 Juli 2015
2. Berdasarkan Peraturan BEI No. I-­I, Rencana Delisting harus mendapatkan persetujuan RUPSLB.
5. Perubahan status Perseroan menjadi perusahaan tertutup akan menjadi efektif dengan dipenuhinya persyaratan di bawah ini:
INFORMASI LAIN
Pemegang Saham yang memerlukan informasi lebih lanjut mengenai Rencana Go Private dan Informasi Kepada Pemegang Saham, dapat menghubungi pihak berikut:
(i) RUPSLB telah menyetujui Rencana Go Private, termasuk perubahan Anggaran Dasar Perseroan;
(ii) Perubahan Anggaran Dasar Perseroan telah disetujui oleh RUPSLB dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan dan diberitahukan kepada OJK;
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
Graha Ekonomi Lantai 3
Jl. Setiabudi Selatan Kav. 7-­8
Jakarta 12920
Telepon: (62-­21) 25545800
Faksimili: (62-­21) 57904455
(iii) Jumlah Pemegang Saham Perseroan setelah Penawaran Tender tidak lebih dari 50 (lima puluh) pihak.
U.p.: Editha Thalia Desiree
Sekretaris Perusahaan
Download