BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia atau sering juga disebut sebagai manajemen kepegawaian, merupakan sub-manajemen atau cabang manajemen induk yang ada pada manajemen. Manajemen sering diungkapkan sebagai alat yang menjembatani hubungan antara manajemen dengan karyawan di suatu perusahaan, atau alat untuk memperoleh hasil melalui sumber daya manusia mempunyai sasaran yang sama dengan manajemen, yaitu terpeliharanya hubungan yang baik antar individu karyawan, serta setiap individu harus memberikan kontribusi yang maksimal sesuai dengan tujuan dalam mencapai tujuan organisasi. Manajemen sumber daya manusia seyogyanya tidak memiliki defenisi atau arti yang diterima secara menyeluruh oleh dunia, tetapi terdapat defenisi-defenisi sumber daya manusia yang diterima oleh beberapa pakar sebagai acuan atau dasar yaitu : Fipo (1995;143) “ Personel managements is the planning, organizing, directing and controlling the procurement, development conventions, integrations, and in maintenance people for the purpose of contributing to a organizational, individual, and societals goals (Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan diri, pengadaan, Universitas Sumatera Utara pengembangan, pemberian kompensasi, pemeliharaan sumber daya manusia dan integrasi dengan maksud membantu tujuan perusahaan, individu dan masyarakat”). Terry Leap dan Michael D. Crino (1993;7) menyatakan : “Human resource management will find a supervisory role when will make decisions about hiring, compensation, performance evaluation, employee discipline, promotions,and transfer ( Manajemen Sumberdaya Manusia akan menemukan peran pengawasan ketika akan menemukan peran pengawasan ketika akan membuat keputusan tentang mempekerjakan, kompensasi, penilaian kerja, disiplin, promosi karyawan, dan transfer”). Sedangkan menurut Goerge T. Milkovich dan John W. Boudreu (1997;2) mendefenisikan sebagai berikut : “Human resource management is a series of integrated decisions that from the employement relationship: their quality directly contributes to ability of the organizations and the employees to achieve their objectives. ( Manajemen SDM adalah serangkaian keputusan yang terpadu dari hubungan kerja, kualitas mereka langsung memberikan kontribusi terhadap kemampuan organisasi dan karyawan untuk mencapai tujuan mereka“). Berdasarkan tiga defenisi tersebut kita dapat menarik kesimpulan bahwa hubungan manajemen dengan sumber daya manusia merupakan proses usaha pencapaian tujuan melalui kerajasama dengan orang lain yang dimaksud disini adalah para karyawan dan segenap instrumen perusahaan yang dimiliki guna meningkatkan dan mengembangan potensi agar bekerja secara efektif dan efesien dalam mencapai tujuan pribadi dan organisasi perusahaan. Sumber daya manusia juga disebut sumber Universitas Sumatera Utara tenaga. Kekuatan, keahlian yang dimiliki manusia, dimiliki juga oleh organisasi lain. Manusia sebagai perencana, pelaksana, pengendali dan evaluasi suatu pembangunan,sangat mempengaruhi keberhasilan pembangunan, karena manusia mempunyai peran yang sangat menentukan. Manajemen sumber daya manusia juga sangat memerlukan komunikasi dalam proses manajemen yang terjadi, Komunikasi merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi, Komunikasi juga membantu anggota-anggota organisasi mencapai tujuan individu dan juga organisasi, merespon dan mengimplementasikan perubahan organisasi, mengoordinasikan aktivitas organisasi, dan ikut memainkan peran dalam hampir semua tindakan organisasi yang relevan. Jika sebuah organisasi sampai pada titik dimana komunikasi dalam organisasi tidak seefektif yang seharusnya maka organisasi atau perusahaan tersebut tidak akan berfungsi dan berjalan seefektif seharusnya. Maka oleh karena itu sudah sepantasnya manajemen sumber daya manusia memiliki pengendalian, perencanaan, dan pegorganisasian yang baik dalam meningkatkan kinerja karyawan dan memiliki suatu alur komunikasi yang baik dan jelas agar tetap terjaganya hubungan yang kooperatif baik secara horizontal atau vertikal di dalam perusahaan. Dari berbagai penjelasan di atas, jelas terlihat bahwa perhatian pada manajemen sumber daya manusia ada pada produksi, komunikasi, dan sumber daya manusia itu sendiri. Oleh karena itu sasaran manajemen sumber daya manusia adalah Universitas Sumatera Utara mewujudkan suatu sistem kerja yang efektif dan efesien agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik. 2.1.1 Pengertian Kinerja Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari keberhasilan atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atau manager sering tidak memperhatikan hal ini kecuali organisasi tersebut sudah sangat buruk dikarenakan kurangnya visi perusahaan terhadap pekerjaan karyawan. Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasi kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi atau perusahaan dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional. Berikut pengertian kinerja menurut beberapa ahli : • Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000 : 67) “Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. • Menurut John Whitmore (1997 : 104) “Kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang, kinerja adalah suatu perbuatan, prestasi, dan ketrampilan”. Universitas Sumatera Utara • Menurut Barry Cushway (2002 : 1998) “Kinerja adalah menilai bagaimana seseorang telah bekerja dibandingkan dengan target yang telah ditentukan”. Kinerja itu sendiri tidak selalu memiliki keberhasilan dalam prakteknya, dikarenakan kinerja memiliki beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja itu sendiri. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja individu yaitu : Kemampuan Pribadi Motivasi Dukungan yang diterima Hubungan pekerja dengan perusahaan atau organisasi Dari beberapa faktor diatas kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses dalam bekerja. 2.1.2 Pengertian Efesiensi Kerja Efesiensi adalah perbandingan terbaik antara suatu usaha dengan hasilnya. Efesiensi dalam pekerjaan dapat diartikan sebagai perbandingan yang terbaik antara suatu kerja dengan hasil yang dicapai oleh kerja itu. Perbandingan itu dapat dilihat dari dua segi yaitu : 1. Dari Segi Hasil Suatu pekerjaan dapat disebut efesien kalau dengan usaha tertentu memberikan hasil yang maksimal. Maksimal mengenai mutu atau jumlah Universitas Sumatera Utara satuan hasil itu. Hasil yang maksimal dalam setiap pekerjaan tergantung pula pada cara bekerja yang efesien. Bila mana dengan cara yang efesien dalam suatu usaha tertentu seseorang karyawan dapat mencapai hasil maksimal maka ia harus merasa senang dan puas akan hasil kerjanya. 2. Dari Segi Usaha Suatu pekerjaan dapat dikatakan efesien apabila suatu hasil tertentu tercapai dengan usaha minimal. Usaha dapat dikembalikan kepada 5 (lima) unsur yaitu, Pikiran, Tenaga, Waktu, Ruang, dan Benda. Faktor-faktor yang mempengaruhi efesiensi kerja : Ada 3 syarat yang harus dimiliki dalam diri seorang karyawan untuk memungkinkan bekerja efesien yaitu : a. Keinginan Bekerja Keinginan seseorang untuk bekerja dengan sebaik-baiknya ditentukan oleh perangsang-perangsang ekstern dan perangsang intern. Perangsang ekstern berwujud penghargaan yang nyata untuk prestasi kerja, misalnya gaji yang cukup dan tunjangan kesehatan. Sedangkan perangsang intern merupakan kebutuhan egoistik maupun sosial yang diperoleh dari pekerjaanya. Kebutuhan egoistik misalnya rasa harga diri atau nama baik dalam pandangan orang lain, rasa diterima dalam suatu kelompok karyawan. Universitas Sumatera Utara b. Kemampuan Bekerja Kemampuan bekerja seseorang terutama tergantung pada tingkat gizi dan kesehatan. c. Kemahiran Bekerja Kemampuan bekerja seseorang terutama tergantung pada pendidikan, pengetahuan dan pengalaman kerja. 2.2 Fungsi Departemen Sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan Kinerja pada Pencapaian Tujuan Organisasi Manajemen sumber daya manusia. Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab terhadap aktivitas perusahaan yang bervariasi dengan melaksanakan fungsi-fungsinya. Fungsi-fungsi sumber daya manusia terdiri dari: 2.2.1 Staffng/Employeement Fungsi ini terdiri dari tiga aktivitas penting, yaitu perencanaan, penarikan, dan seleksi sumber daya manusia. Sebenamya para manajer bertanggung jawab untuk mengantisispasi kebutuhan sumber daya manusia. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, para manajer menjadi lebih tergantung pada departemen sumber daya manusia untuk mengumpulkan informasi mengenai komposisi dan keterampilan tenaga kerja saat ini. Meskipun penarikan tenaga kerja dilakukan sepenuhnya oleh departemen sumber daya manusia, departemen lain tetap terlibat dengan menyediakan deskripsi dari spesifikasi pekerjaan untuk membantu proses penarikan. Universitas Sumatera Utara Dalam proses seleksi, departemen sumber daya manusia melakukan penyaringan melalui wawancara, tes, dan menyelidiki latar belakang pelamar. Tanggung jawab departemen sumber daya manusia untuk pengadaan tenaga kerja ini semakin meningkat dengan adanya hukum tentang kesempatan kerja yang sama dan berbagai syarat yang diperlukan perusahaan. 2.2.2 Performance Evaluation Penilaian kinerja sumber daya manusia merupakan tanggung jawab departemen sumber daya manusia dan para manajer. Para manajer menanggung tanggung jawab utama untuk mengevaluasi bawahannya dan departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk mengembangkan bentuk penilaian kinerja yang efektif dan memastikan bahwa penilaian kinerja tersebut dilakukan oleh seluruh bagian perusahaan. Departemen sumber daya manusia juga perlu melakukan pelatihan terhadap para manajer tentang bagaimana membuat standar kinerja yang baik dan membuat penilaian kinerja yang akurat. 2.2.3 Compensation Dalam hal kompensasi atau reward dibutuhkan suatu koordinasi yang baik antara departemen sumber daya manusia dengan para manajer. Para manajer bertanggung jawab dalam hal kenaikan gaji, sedangkan departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk mengembangkan struktur gaji yang baik. Sistem kompensasi yang memerlukan keseimbangan antara pembayaran dan manfaat yang diberikan kepada tenaga kerja. Pembayaran meliputi gaji, bonus, insentif, dan Universitas Sumatera Utara pembagian keuntungan yang diterima oleh karyawan. Manfaat meliputi asuransi kesehatan, asuransi jiwa, cuti, dan sebagainya. Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kompensasi yang diberikan bersifat kompetitif diantara perusahaan yang sejenis, adil, sesuai. dengan hukum yang berlaku (misalnya:Upah Minimum Regional), dan memberikan motivasi. 2.2.4 Training and Development Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk membantu para manajer menjadi pelatih dan penasehat yang baik bagi bawahannya, menciptakan program pelatihan dan pengembangan yang efektif baik bagi karyawan baru (orientasi) maupun yang sudah ada (pengembangan keterampilan), terlibat dalam program pelatihan dan pengembangan tersebut, memperkirakan kebutuhan perusahaan akan program pelatihan dan pengembangan, serta mengevaluasi efektifitas progam pelatihan dan pengembangan. Tanggung jawab departemen sumber daya manusia dalam hal ini juga menyangkut masalah pemutusan hubungan kerja Tanggung jawab ini membantu restrukturisasi perusahaan dan memberikan solusi terhadap konflik yang terjadi dalam perusahaan. 2.2.5 Employee Relations Dalam perusahaan yang memiliki serikat pekerja, departemen sumber daya manusia berperan aktif dalam melakukan negosiasi dan mengurus masalah persetujuan dengan pihak serikat pekerja. Membantu perusahaan menghadapi serikat pekerja merupakan tanggung jawab departemen sumber daya manusia. Setelah persetujuan disepakati, departemen sumber daya manusia membantu para manajer Universitas Sumatera Utara tentang bagaimana mengurus persetujuan tersebut dan menghindari keluhan yang lebih banyak. Tanggung jawab utama departernen sumber daya manusia adalah untuk menghindari praktek-praktek yang tidak sehat (misalnya : mogok kerja, demonstrasi). Dalam perusahaan yang tidak memiliki serikat kerja, departemen sumber daya manusia dibutuhkan untuk terlibat dalam hubungan karyawan. Secara umum, para karyawan tidak bergabung dengan serikat kerja jika gaji mereka cukup memadai dan mereka percaya bahwa pihak perusahaan bertanggung jawab terhadap kebutuhan mereka. Departemen sumber daya manusia dalam hal ini perlu memastikan apakah para karyawan diperlakukan secara baik dan apakah ada cara yang baik dan jelas untuk mengatasi keluhan. Setiap perusahaan, baik yang memiliki serikat pekerja atau tidak, memerlukan suatu cara yang tegas untuk meningkatkan kedisiplinan serta mengatasi keluhan dalam upaya mengatasi permasalahan dan melindungi tenaga kerja. 2.2.6 Safety and Healty Setiap perusahaan wajib untuk memiliki dan melaksanakan program keselamatan untuk mengurangi kejadian yang tidak diinginkan dan menciptakan kondisi yang sehat. Tenaga kerja perlu diingatkan secara terus menerus tentang pentingnya keselamatan kerja Suatu program keselamatan kerja yang efektif dapat mengurangi jumlah kecelakaan dan meningkatkan kesehatan tenaga kerja secara umum. Departemen sumber daya manusia mempunyai tanggung jawab utama untuk mengadakan pelatihan tentang keselamatan kerja, mengidentifikasi dan memperbaiki kondisi yang membahayakan tenaga kerja, dan melaporkan adanya kecelakaan kerja Universitas Sumatera Utara 2.2.7 Personal Research Dalam usahanya untuk meningkatkan efektifitas perusahan, departemen sumber daya manusia melakukan analisis terhadap masalah individu dan perusahaan serta membuat perubahan yang sesuai. Masalah yang sering diperhatikan oleh departemen sumber daya manusia adalah penyebab terjadinya ketidakhadiran dan keterlambatan karyawan, bagaimana prosedur penarikan dan seleksi yang baik, dan penyebab ketidakpuasan tenaga kerja. Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang menyinggung masalah ini. Hasilnya digunakan menilai apakah kebijakan yang sudah ada perlu diadakan perubahan atau tidak. 2.3 Tujuan-tujuan Manajemen Departemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas) yang tepat. Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya Universitas Sumatera Utara mengurusi SDM adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau Human Resource Department. Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya. Tujuan-tujuan MSDM terdiri dari empat tujuan, yaitu : 2.3.1. Tujuan Organisasional Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya manusia (MSDM) dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun secara formal suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu para manajer, namun demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan. Departemen sumber daya manusia membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia 2.3.2. Tujuan Fungsional Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi. 2.3.3. Tujuan Sosial Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhankebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi Universitas Sumatera Utara dampak negatif terhadap organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat menyebabkan hambatanhambatan. 2.3.4. Tujuan Personal Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan harus dipertimbangkan jika para karyawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan organisasi. 2.4 Fungsi Manajerial Manajemen Sumber Daya Manusia Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu: Universitas Sumatera Utara 2.4.1 Perencanaan (planning) Adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan. Oleh karena itu setiap manajer harus memberikan perhatian lebih kepada fungsi perencanaan ini. Dalam merencanakan tenaga kerja untuk sebuah hotel diperlukan suatu pemikiran yang mendalam untuk merancang jenis-jenis pekerjaan dan melakukan analisis pekerjaan. Disamping itu perlu juga dibuatkan dengan apa yang dinamakan Job Description dari masing-masing posisi yang ada pada setiap organisasi yang ada di hotel. Setiap hotel memiliki Job Description yang berbeda-beda dan biasanya diisi dengan : 1. Data identifikasi pekerjaan, terdiri dari jabatan, unit pekerja, dan jabatan atasan langsung. 2. Tugas dalam bekerja, terdiri dari orientasi pekerjaan serta tugas dan tanggung jawab yang berhubungan langsung dengan pekerjaan tersebut. 3. Spesifikasi pekerjaan yang menyebutkan spesifikasi standar diterapkan dalam bekerja agar mampu melaksanakan pekerjaan dengan baik dan menghasilkan hasil yang ditentukan oleh manajemen. Universitas Sumatera Utara 2.4.2 Pengorganisasian (organizing) Dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatankegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil. 2.4.3 Pengarahan (directing) Adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial yaitu dengan cara memberikan motivasi ( motivating ) dan anjuran pekerjaan yang dilakukan secara rutin baik dalam bentuk seminar atau konseling. Hal ini dilakukan agar para karyawan senantiasa bekerja sesuai standar dan melakukan pekerjaan dengan efektif dan efesien. 2.4.4. Pengawasan ( controlling ) Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi. Universitas Sumatera Utara Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian : - Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. - Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan. - Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis. Universitas Sumatera Utara