URGENSI MAINTENANCE SOFTWARE TERHADAP SISTEM INFORMASI DALAM PERUSAHAAN TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dwipanca Prabuwisudawan P056132541.52 Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI ................................................................................................... i BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1 1.2. Perumusan Masalah ................................................................................ 2 1.3. Tujuan ..................................................................................................... 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 3 2.1. Sistem Informasi ..................................................................................... 3 2.2. Maintenance Sistem Informasi ................................................................ 3 2.3. Software Maintenance .............................................................................. 4 BAB III PEMBAHASAN ............................................................................... 6 3.1. Identifikasi Urgensi Maintenance Sistem Informasi ................................ 6 3.2. Urgensi Maintenance Software ................................................................ 8 3.3. Proses Maintenance Software .................................................................. 9 3.4. Manfaat Penting Maintenance Software dalam Sistem Informasi ........... 10 BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 12 4.1. Kesimpulan ............................................................................................. 12 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 13 i I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin ketat pada saat ini dilatarbelakangi oleh kemajuan teknologi khususnya pada bidang IT, sehingga setiap perusahaan harus didukung dengan penerapan sistem informasi yang lebih baik. Sistem informasi yang baik adalah suatu sistem terpadu atau kombinasi teratur dari seluruh elemen yang ada, baik individu, hardware, software, maupun jaringaan komunikasi untuk meyediakan informasi yang berguna dalam mendukung kegiatan operasional dan fungsi pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem informasi bertujuan untuk mendukung kinerja perusahaan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis, pengambilan keputusan manajerial, serta memperkuat posisi kompetitif perusahaan. Banyaknya manfaat yang diberikan oleh sistem informasi membuat perusahaan berbondong – bondong berinvestasi dan beralih menggunakan teknologi informasi untuk membantu memecahkan masalah mengembangkan sistem lintas fungsi perusahaan yang terintegrasi, yang melintasi berbagai batas fungsi tradisional bisnis agar dapat merekayasa ulang dan meningkatkan proses bisnis yang penting di semua lintas fungsi perusahaan. Untuk dapat selalu mengikuti perkembangan teknologi yang ada, sebuah perusahaan memiliki Sistem Informasi Manajemen yang terintegrasi. Software maintenance menjadi salah satu bagian dari integrasi sistem manajemen dalam perusahaan atau organisasi. Karena pemeliharaan software maupun hardware sangat vital bagi perusahaan untuk menjaga keseimbangan sistem di dalam perusahaan atau organisasi. Pemeliharaan Sistem adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu sistem dalam atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang diharapkan. Sistem perlu dipelihara karena beberapa hal antara lain: 1. Sistem memiliki kesalahan yang dulunya belum terdeteksi, sehingga kesalahan-kesalahan sistem perlu diperbaiki. 2. Sistem mengalami perubahan karena permintaan baru dari pemakai sistem. 3. Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar (perubahan bisnis). 1 4. Sistem terinfeksi malware aktif. 5. Sistem berkas corrupt. 6. Perangkat keras melemah. Sistem maintenance di suatu perusahaan terkadang tidaklah murah, oleh karena itu seringkali perusahaan atau organisasi sering mengabaikan masalah maintenance ini. Padahal apabila perusahaan atau organisasi tersebut mengerti teknologi apa yang paling dibutuhkan perusahaan maka masalah biaya atau cost maintenance dapat ditekan. 1.2. Perumusan Masalah 1. Bagaimana urgensi maintenance software pada sistem informasi dalam sebuah perusahaan? 2. Apa manfaat maintenance software pada sistem informasi dalam sebuah perusahaan? 1.3. Tujuan Dengan adanya penyusunan makalah ini, diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan dan mengetahui mengenai maintenance (perawatan) software dan pentingnya maintenance software dalam sebuah perusahaan. 2 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Informasi Sistem Informasi merupakan suatu tatanan yang terorganisasi dalam pengaturan sumber daya yang ada yang meliputi pengumpulan data lalu mengolahnya sehingga bisa dengan mudah untuk dikonsumsi dan lebih mudah dalam hal penyebarannya. Lebih jauh yang meliputi sumber daya meliputi: manusia, hardware, software, data, dan jaringan yang terdapat di dalamnya (O’Brien, 2010). Sementara itu, Sistem Informasi Manajemen (SIM) memiliki definisi sebagai bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi menurut O’Brien (2010) adalah paduan dari berbagai resources baik hardware, software, netware, brainware, dan data. Dalam sistem informasi juga ada input, model, proses, output, penyimpanan, dan control, sehingga sistem informasi dapat digunakan untuk merencanakan, mengolah, mengendalikan serta meracik data dalam suatu organisasi berdasarkan critical sukses untuk menentukan keberhasilan perusahaan. Sistem informasi merupakan tanggungjawab dari seluruh komponen organisasi. Sistem informasi juga dapat berperan dalam bisnis menejemen dan untuk pengambilan keputusan serta memungkinkan suatu bisnis dapat berkembang. Termasuk dalam komponen sistem informasi adalah perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), prosedur, orang, basis data (database), dan jaringan komputer dan komunikasi data. 2.2. Maintenance Sistem Informasi Pemeliharaan Sistem adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu sistem dalam atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang diharapkan. Pemeliharaan atau maintainability sistem dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu: 3 1. Pemeliharaan Korektif Pemeliharaan korektif adalah bagian pemeliharaan sistem yang tidak begitu tinggi nilainya dan lebih membebani, karena pemeliharaan ini mengkoreksi kesalahan-kesalahan yang ditemukan pada saat sistem berjalan. Umumnya pemeliharaan korektif ini mencakup kondisi penting atau bahaya yang memerlukan tindakan segera. Kemampuan untuk mendiagnosa atau memperbaiki kesalahan atau malfungsi dengan cepat sangatlah berharga bagi perusahaan. 2. Pemeliharaan Adaptif Pemeliharaan adaptif dilakukan untuk menyesuaikan perubahan dalam lingkungan data atau pemrosesan dan memenuhi persyaratan pemakai baru. Lingkungan tempat sistem beroperasi adalah dinamik, dengan demikian, sistem harus terus merespon perubahan persyaratan pemakai. Umumnya pemeliharaan adatif ini baik dan tidak dapat dihindari. 3. Pemeliharaan Perfektif (Penyempurnaan) Pemeliharaan penyempurnaan mempertinggi cara kerja atau maintainabilitas (kemampuan untuk dipelihara). Tindakan ini juga memungkinkan sistem untuk memenuhi persyaratan pemakai yang sebelumnya tidak dikenal. Ketika membuat perubahan substansial modul apapun, petugas pemeliharaan juga menggunakan kesempatan untuk meng-upgrade kode, mengganti cabang-cabang yang kadaluwarsa, memperbaiki kecerobohan, dan mengembangkan dokumentasi. 4. Pemeliharaan Preventif Pemeliharaan preventif terdiri atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem untuk mengungkap dan mengantisipasi permasalahan. Karena personil pemeliharaan sistem bekerja dalam sistem ini, mereka seringkali menemukan cacat-cacat (bukan kesalahan yang sebenarnya) yang menandakan permasalahan potensial. Sementara tidak memerlukan tindakan segera, cacat ini bila tidak dikoreksi di tingkat awal, jelas sekali akan mempengaruhi baik fungsi sistem maupun kemampuan untuk memeliharanya dalam waktu dekat. 2.3. Software Maintenance Maintainability adalah usaha yang diperlukan untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan (error) dalam software. Maintanability juga disebut sebagai pemeliharaan sistem. Dimana setelah sebuah software berhasil 4 dikembangkan dan diimplementasikan, akan terdapat berbagai hal yang perlu diperbaiki berdasarkan hasil uji coba maupun evaluasi. Sebuah software yang dirancang dan dikembangkan dengan baik, akan dengan mudah dapat direvisi jika diperlukan. Seberapa jauh software tersebut dapat diperbaiki merupakan faktor lain yang harus diperhatikan. System maintenance dilaksanakan untuk tiga alasan: 1. Memperbaiki kesalahan penggunaan system mengungkapkan kesalahan (bugs) dalam program atau kelemahan rancangan yang tidak terdeteksi dalam pengujian sistem. 2. Menjaga kemutakhiran sistem. Perubahan-perubahan sebagai akibat berlalunya waktu mengharuskan modifikasi dalam rancangan atau perangkat lunak. 3. Meningkatkan sistem saat manajer menggunakan sistem terkait cara-cara membuat peningkatan. Menurut McCall, 1997 kriteria yang mempengaruhi kualitas software terbagi menjadi tiga aspek penting yaitu : 1) Sifat-sifat operasional dari software (Product Operations); 2) Kemampuan software dalam menjalani perubahan (Product Revision) 3) Daya adaptasi atau penyesuaian software terhadap lingkungan baru (Product Transition). Dengan beragamnya tujuan perawatan perangkat lunak, maka jenis perawatan perangkat lunak dapat dibagi menjadi empat pula, yaitu perawatan perbaikan (correction), perawatan peningkatan kinerja (improvement), perawatan penyesuaian (adaptation), dan perawatan pencegahan (prevention). Akan tetapi, secara umum, jenis perawatan perangkat lunak dapat dikelompokkan kedalam dua kategori besar, yaitu perawatan perbaikan (correction) dan perawatan peningkatan (enhancement). Perawatan jenis kedua mencakup perawatan improvement, adaptation, dan prevention. 5 III. PEMBAHASAN 3.1. Identifikasi Urgensi Maintenance Sistem Informasi Sistem informasi membutuhkan perlindungan khusus dari kerusakan, kesalahan, dan penyalahgunaan. Jadi perusahaan perlu mengidentifikasi nilai bisnis keamanan dan pemeliharaan. Upaya evaluasi upaya harus mencakup evaluasi elemen-elemen dari suatu kerangka kerja organisasi dan manajerial untuk keamanan, pemeliharaan, mengevaluasi alat dan teknologi, serta yang paling penting adalah untuk melindungi sumber informasi. Berkaitan dengan keamanan sistem informasi, diperlukan tindakan berupa pengendalian dan pemeliharaan terhadap sistem informasi. Pengendalian dan pemeliharaan yang dapat dilakukan untuk pengamanan sistem informasi antara lain: 1. Pemeliharaan Administratif Pemeliharaan administratif dimaksudkan untuk menjamin bahwa seluruh kerangka kontrol dilaksanakan sepenuhnya dalam organisasi berdasarkan prosedur-prosedur yang jelas. Pemeliharaan ini mencakup hal-hal berikut: a) Prosedur yang bersifat formal dan standar pengoperasian disosialisasikan dan dilaksanakan dengan tegas. Termasuk hal ini adalah proses pengembangan sistem, prosedur untuk backup, pemulihan data, dan manajemen pengarsipan data. b) Perekrutan pegawai secara berhati-hati yang diikuti dengan orientasi pembinaan, dan pelatihan yang diperlukan. c) Supervisi terhadap para pegawai. Termasuk pula cara melakukan kontrol ketika pegawai melakukan penyimpangan terhadap yang tidak diharapkan. 2. Pemeliharaan Sistem Untuk melindungi pemeliharaan ini, peran auditor sistem informasi sangatlah penting. Auditor sistem informasi harus dilibatkan dari masa pengembangan hingga pemeliharaan sistem, untuk memastikan bahwa sistem benar-benar terkendali, termasuk dalam hal otorisasi pemakai sistem. Aplikasi sebaiknya dilengkapi dengan audit trail sehingga kronologi transaksi mudah untuk ditelusuri. 6 3. Pemeliharaan Operasi Pemeliharaan operasi dimaksudkan agar sistem beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Yang termasuk dalam pemeliharaan ini antara lain: a. Pemeliharaan terhadap personel pengoperasi: Dokumen yang berisi prosedur-prosedur harus disediakan dan berisi pesoman-pedoman untuk melakukan suatu pekerjaan. Pedoman-pedoman ini arus dijalankan dengan tegas. Selain itu, para personel yang bertugas dalam pengawasan operasi sistem perlu memastikan bahwa catatan-catatan dalam sistem komputer (system log) benar-benar terpelihara. b. Pemeliharaan terhadap peralatan: Pemeliharaan terhadap peralatanperalatan perlu dilakukan secara berkala dengan tujuan agar kerusakan peralatan dapat diminimumkan. c. Pemeliharaan terhadap penyimpanan arsip: Pemeliharaan ini untuk memastikan bahwa setiap pita magnetic yang digunakan untuk pengarsipan telah diberi label dengan benar dan disimpan dengan tata cara yang sesuai. d. Pengendalian terhadap virus: Untuk mengurangi terjangkitnya virus, administrator sistem harus melakukan tiga pemeliharaan berupa preventif, detektif, dan korektif. 4. Pemeliharaan Fisik terhadap Pusat Data Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan terhadap pusat data, faktor lingkungan yang menyangkut suhu, kebersihan, kelembaban udara, bahaya banjir, dan keamanan fisik ruangan perlu diperhatikan dengan benar. Peralatan-peralatan yang berhubungan dengan faktor-faktor tersebut perlu dipantau dengan baik. 5. Pemeliharaan Perangkat Keras Untuk mengatisipasi kegagalan sistem komputer, terkadang organisasi menerapkan sistem komputer yang berbasis fault-tolerant (toleran terhadap kegagalan). Sistem ini dapat berjalan sekalipun terdapat gangguan pada komponen-komponennya. Pada sistem ini, jika komponen dalam sistem mengalami kegagalan maka komponen cadangan atau kembarannya segera mengambil alih peran komponen yang rusak dan sistem dapat melanjutkan operasinya tanpa atau dengan sedikit interupsi. 7 6. Pemeliharaan Akses terhadap Sistem Komputer Untuk melakukan pembatasan akses terhadap sistem, setiap pemakai sistem diberi otorisasi yang berbeda-beda. Setiap pemakai dilengkapi dengan nama pemakai dan password. Password bersifat rahasia sehingga diharapkan hanya pemiliknyalah yang tahu password-nya. Setelah pemakai berhasil masuk ke dalam sistem (login), pemakai akan mendapatkan hak akses sesuai dengan otoritas yang telah ditentukan. 7. Pemeliharaan terhadap Bencana Rencana pemulihan terhadap bencana ke dalam 4 komponen: a) Rencana darurat (emergency plan) menentukan tidakan-tindakan yang harus dilakukan oleh para pegawai manakala bencana terjadi. b) Rencana cadangan (backup plan) menentukan bagaimana pemrosesan informasi akan dilaksanakan selama masa darurat. c) Rencana pemulihan (recovery plan) menentukan bagaimana pemrosesan akan dikembalikan ke keadaan seperti aslinya secara lengkap, termasu mencakup tanggung jawab masing-masing personil. d) Rencana pengujian (test plan) menentukan bagaimana komponenkomponen dalam rencana pemulihan akan diuji atau disimulasikan. 8. Pemeliharaan Aplikasi Pemeliharaan aplikasi adalah pemeliharaan yang diwujudkan secara sesifik dalam suatu aplikasi sistem informasi. 9. Pemeliharaan Basis Data Pemeliharaan terhadap basis data antara lain dengan cara penerapan kebijakan backup dan recovery. 3.2. Urgensi Maintenance Software Suatu software atau sistem informasi dibeli atau dibuat oleh suatu organisasi dengan harga yang tinggi sehingga ketika suatu software rusak maka akan membutuhkan biaya tambahan jika harus mengganti software tersebut. Software maintenance juga menjadi bagian dari keberlangsungan sebuah software (software sustainment). Software yang dapat di maintenance akan mendukung perusahaan dalam memecahkan solusi sesuai dengan perubahan lingkungan bisnis. Bila suatu software tidak dapat di maintenance maka sofrware tersebut 8 tidak dapat mendukung kinerja dari perusahaan atau pengguna. Oleh karena itu, software maintenance menjadi sangat penting karena memberikan porsi yang besar dalam biaya lifecycle keseluruhan dan ketidakmampuan untuk melakukan perubahan software secara cepat dan reliable, yang berarti bahwa jika hal tersebut tidak dapat terpenuhi, maka perusahan akan kehilangan peluang bisnis yang dimiliki. 3.3. Proses Maintenance Software Dokumentasi yang baik sangat dibutuhkan dalam pengembangan software. Tingkat maintenance perangkat lunak diukur dengan model “The Capability Maturity Model for Software (SW - CMM)”. Ada hubungan langsung antara tingkat maintenance dan biaya. Semakin tinggi tingkat maintenance sebuah perangkat lunak maka semakin banyak biaya yang dihemat. Model proses menyediakan kebutuhan operasi dan input / output yang detail untuk maintenance perangkat lunak. Model proses maintenance sebuah perangkat lunak dideskripsikan dalam maintenance standar IEEE 1219 [IEEE 1219] dan ISO/IEC 14764 [ISO14764]. Pada IEEE 1219 [IEEE 1219] kegiatan maintenance perangkat lunak dimulai pada saat tahap pemakaian perangkat lunak. Aktivitas maintenance perangkat lunak ISO / IEC 14764 yang utama dapat dibagi menjadi beberapa proses : 1. Proses Implementasi: Membuat rencana maintenance dan prosedur-prosedurnya. Membuat prosedur untuk permintaan perubahaan / modifikasi perangkat lunak (Modification Requests). 2. Implementasi proses CM. Proses pengenalan masalah dan modifikasi: Melakukan analisis. Menentukan masalah. Membuat opsi / pilihan untuk mengimplementasikan modifikasi. Membuat dokumentasi. Melakukan proses “pendekatan” untuk opsi / pilihan implementasi. Melakukan modifikasi 9 3. 4. Melakukan analisa yang detail. Mengembangkan , mengkoding, dan mengetes perubahan yang dilakukan. Review Maintenance : Mempersiapkan modifikasi Memastikan migrasi sesuai dengan ISO / IEC 12207. Membangun rencana migrasi. Memberitahu user tentang rencana migrasi. Melakukan operasi yang pararel. Memberitahu user bahwa migrasi telah dimulai. Review migrasi. Memastikan data yang lama dapat diakses. Software Retirement : Membuat rencana retirement. Memberitahu user tentang rencana retirement. Melakukan operasi paralel. Memberitahu user bahwa retirement telah dimulai. Memastikan data yang lama dapat diakses. 3.4. Manfaat Penting Maintenance Software dalam Sistem Informasi Merujuk terhadap uraian yang telah disampaikan, manfaat penting dari pemeliharaan dalam sistem informasi antara lain, adalah: 1. Memperbaiki Kesalahan (Correcting Errors) Maintenance dilakukan permasalahan yang muncul untuk saat mengatasi sistem kegagalan dioperasikan. dan Sebagai contoh, maintenace dapat digunakan untuk mengungkapkan kesalahan pemrograman (bugs) atau kelemahan selama proses pengembangan yang tidak terdeteksi dalam pengujian sistem, sehingga kesalahan tersebut dapat diperbaiki. 2. Menjamin dan Meningkatkan Kinerja Sistem (Feedback Mechanism) Kajian pasca implementasi sistem merupakan salah satu aktivitas maintenance yang meliputi tinjauan sistem secara periodik. Tinjauan periodik atau audit sistem dilakukan untuk menjamin sistem 10 berjalan dengan baik, dengan cara memonitor sistem secara terus-menerus terhadap potensi masalah atau perlunya perubahan terhadap sistem. Sebagai contoh, saat user menemukan errors pada saat sistem digunakan, maka user dapat memberi umpan balik atau feedback kepada spesialis informasi guna meningkatkan menjadikan system kinerja maintenance perlu sistem. dilakukan Hal ini secara yang berkala, karena system maintenance akan senantiasa memastikan sistem baru yang di implementasikan berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan penggunaanya melalui mekanisme umpan balik. 3. Menjaga Kemutakhiran Sistem (System Update) Selain sebagai proses perbaikan kesalahan dan kajian pasca implementasi, system maintenance juga meliputi proses modifikasi terhadap sistem yang telah dibangun karena adanya perubahan dalam organisasi atau lingkungan bisnis. Sehingga system maintenance menjaga kemutakhiran sistem (system update) melalui modifikasi-modifikasi sistem yang dilakukan. Secara singkat system maintenance menjadi urgent karena pada system maintenance terjadi usaha perbaikan secara berkelanjutan untuk mempertemukan kebutuhan oranisasi terhadap sistem dengan kinerja sistem yang telah dibangun. 11 IV. PENUTUP 4.1. Kesimpulan Proses maintenance (pemeliharaan) software terhadap sistem informasi merupakan suatu keharusan bagi setiap perusahaan. Hal tersebut perlu dilakuan untuk menjaga keberlangsungan proses informasi dalam sebuah bisnis atau perusahaan agar dapat berjalan dengan baik. Dengan adanya proses maintenance yang dilakukan secara rutin dan berkala, perusahaan dapat dengan mudah melakukan penyesuaian terhadap lingkungan bisnis yang terus berkembang dan memanfaatkan peluang bisnis yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan. 12 DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2012. Software Quality Attributes. http: //www. sqa.net/ softwarequalityattributes.html. O’ Brien, James, 2010. Introduction to Information System. McGraw. Hill, New York. Williams, Brian K,Stacey C. Sawyer, 2005. Using Information Technology. McGrawHill, New York, America. 13