ISHEMIC HEART DISEASE Dr Aswiyanti Asri,M.Si.Med,SpPA Introduction • Arteriosclerosis – Thickening and loss of elasticity of arterial wall – Hardening of the arteries – Greatest morbidity and mortality by narrowing and weakening of arteries – Risk factors • Non modifiable : age,gender,family history • Modifiable : hyperlipidemia,hypertension, cigarette smoking, DM, elevated homocysteine, factors that affect hemostasis and thrombosis, infection (herpes virus, chlamydia pneumoniae), obesity, sedentary lifestyle, stress Atherosclerosis • Coronary artery disease : proses atherosclerosis ("hardening of the arteries") → ischemia → prevents oxygen-rich blood from reaching the heart. • Atherosclerosis: arterial blood vessels. Merupakan suatu respon inflamasi kronik dari ddg arteri, berupa deposisi lipoptotein (protein plasma yang membawa kolesterol dan trigliserida) → formation of multiple plaques • Arteriosclerosis ("hardening of the artery") disebabkan oleh deposisi kolagen yang kaku dalam dinding pembuluh dan sekitar atheroma → ↑ ketebalan ddg dan ↓elastisitas ddg arteri. • Arteriolosclerosis (hardening of small arteries, the arterioles) : akibat deposisi kolagen, penebalan ddg otot dan deposisi protein (hialin) Atherogenesis 1. Chronic endothelial injury 2. Endothelial dysfunction 3. Inflammatory response 4. Proliferation of SMCs Chronic endothelial injury • • • • • • Homosisteinemia Hiperkolesterolemia smoking DM Hipertensi Turbulensi “Radikal bebas” ↓ “endothelial dysfunction” (tunica intima) Endothelial Dysfunction in Atherosclerosis. Fatty-Streak Formation in Atherosclerosis. Formation of an Advanced, Complicated Lesion of Atherosclerosis Unstable Fibrous Plaques in Atherosclerosis. Atherogenesis • • • • • • Neutrofil, monosit/makrofag, limfosit T Fagosit LDL (oksidasi LDL) Foam cells Fatty streaks Migrasi SMCs dari t.media ke t.intima Proliferasi SMCs, dipicu growth factor yang dikeluarkan tombosit, makrofag dll (PDGF,FGF,TGF-ά) • Fatty streaks menjadi plak atheroma • Sitokin → siklus terus menerus The risk factors for atherosclerosis in relation to the mechanisms that favor development of arterial atheroma formation. Komplikasi aterosklerosis • Dinding arteri lemah, ruptur atau aneurisma • Ulserasi plak atheroma, terbentuk trombus • Trombus pada plak atheroma yang intak Peningkatan koagulabilitas Penurunan aktivitas fibrinolitik Trias Virchow 1. Cedera endotel 2.Stasis / turbulensi aliran darah 3.Hiperkoagulabilitas darah Mekanisme pembekuan darah Aterosklerosis - trombus Atherosclerosis Normal Half occlusion Nearly complete occlusion Plak atheroma Trombosis Komplikasi aterosklerosis Hardened arteries → narrowing : stenosis Aliran darah lambat → prevents sufficient oxygen-rich blood from reaching the heart → ischaemia Nitric oxide ↓ → elastisitas ↓ End result : heart attack Penyakit jantung iskemik • Ketidakseimbangan antara aliran darah dengan kebutuhan metabolik miokardium • Oklusi A.koroner, vasospasme, trombosis, hipoperfusi • 90 % disebabkan penurunan aliran darah koroner ok aterosklerotik koroner • Sinonim : coronary heart disease Penyebab I H D Decreased supply of oxygen a. conditions that influence the supply of blood - atherosclerosis and thrombosis - thromboemboli - coronary artery spasm b. conditions that influence the availability of oxygen in the blood - anemia - cyanide Increased oxygen demand hypertension, hypertiroidism, fever, thiamine deficiency • • • • • Angina Pectoris Myocardial Infarction Infarct Modification by Reperfusion Chronic ischemic Heart Disease Sudden Cardiac Death Patogenesis Infark Miokard • • • • Lokal,difus, transmural, subendokardial Transmural : endokardium sp epikardium LV Subendokardial : 1/3 – ½ LV Komplikasi : – Aritmia dan defek konduksi → henti jantung – Perluasan infark, re-infark – Congestive heart failure (udem pulmonal) – Syok kardiogenik – Perikarditis – Trombus mural, embolus – Ruptur, tamponade (hr 1-4) – Aneurisma ventrikular Diagnosis Infark miokard • Klinis : nadi cepat dan lemah,diaforetik, dyspneu • Lab : – Creatine kinase-total – Creatine kinase-MB fraction : akut,↑ 2-8 jam ssd onset,reinfark dan infark ekstensif, spesifik – CK-MB isoforms – Troponins : spesifik – Myoglobin – Lactate dehydrogenase Morfologi infark miokard Early acute myocardial infarction (<1 hr) dg contraction band necrosis Acute myocardial infarction (1 - 2 hr) dengan infiltrat netrofil Acute myocardial infarction (1 - 2 hr), pinggir hiperemik Acute myocardial infarction (3 - 4 hr), infiltrat netrofil ekstensif Acute myocardial infarction Acute myocardial infarction (3—5 hr),nekrosis dan inflamasi ekstensif Intermediate (healing) myocardial infarction (2 - 3 mg) Healing of myocardial infarction, deposisi kolagen Angina Pektoris • Kumpulan gejala IHD yang ditandai dengan serangan paroksismal dan rekuren dari discomfort substernal atau prekordial • Transient iskemia miokard • Pola : stable; prinzmetal; unstable angina • Plak stenosis kaku, disrupsi plak, vasospasme,trombosis,agregasi platelet,embolisasi. Sudden cardiac death • IHD,abN koroner,stenosis aorta, prolaps mitral, miokarditis, kardiomiopati hipertrofik,hipertensi pulmonal • Mekanisme utama : aritmia lethal (asistole, fibrilasi ventrikel) • 80-90 % aterosklerotik PENYAKIT JANTUNG HIPERTENSI • Respon jantung terhadap peningkatan kebutuhan aliran darah karena hipertensi sistemik kronik • Hipertensi pulmonal → HHD sisi kanan (cor pulmonale) • Systemic (Left-Sided) Hypertensive Heart Disease • Pulmonary (Right-Sided) Hypertensive Heart Disease (Cor Pulmonale) • 90 % hipertensi esensial, 10 % krn kelainan ginjal (polycyctic kidney disease,CRF), endokrin (hiperaldoteronisme primer, feokromositoma, sindroma Cushing), lain-lain (coarctation aorta, isolated systolic hypertension) Common manifestations of hypertensive heart disease are displayed; note the similarity of manifestations of coronary artery disease and hypertensive heart disease. LV=left ventricular; LVH=left ventricular hypertrophy; LVEDP=left ventricular end-diastolic pressure. heart Pathophysiology of hypertensive disease. H H D sisi kiri • Kriteria : - LVH - riwayat hipertensi • Morfologi : - hipertrofi LV tanpa pelebaran LV - rasio ketebalan dinding LV dibanding radius ↑ - ukuran jantung ↑ - diameter transversum miosit ↑,inti hiperkromatik, rectangular - fibrosis interstitial Dari hipertensi ke heart failure Morfologi hypertensive heart disease Penebalan Penebalan Miosit hipertrofi, dinding ventrikel dinding ventrikel fibrosis kiri (> 2 cm) kiri, atrofi myocardial fibers Cor pulmonale • Tdr dari : RVH, pelebaran dinding ventrikel kanan • Potensi kegagalan jantung ok hipertensi pulmonal • Predisposisi : COPD,bronkiektasi, hipertensi pulmonal primer, kyphoscoliosis, pickwickian syndrome, asidosis metabolik, idiopathic alveolar hypoventilation, hipoksemia kronik (high altitude) dll • Akut : emboli paru masif → obstruksi mekanis progresif ; otopsi : pelebaran ventrikel kanan dan atrium kanan • Kronik : emfisema,hipertensi pulmonal kronik Cor pulmonale Morfologi : hipertrofi dan dilatasi ventrikel kanan, penebalan dinding dan hipertrofi trabekula. Bentuk jantung berubah karena pembesaran ventrikel kanan SHOCK • Cardiovascular collapse • Keadaan dimana terjadi kegagalan sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi selular yang adekuat sehingga terjadi reduksi distribusi oksigen dan nutrisi ke jaringan yang luas/menyeluruh. • Insufisiensi sirkulasi menyebabkan disfungsi selular dan organ, yang bisa ireversibel bila tidak segera dikoreksi • Cardiogenic, hypovolemic, septic shock Stadium shock • • • Nonprogressive phase : - mekanisme refleks kompensatori diaktifkan dan perfusi organ vital dipertahankan - takikardi, vasokonstriksi perifer, konservasi vairan oleh ginjal Progressive phase : - hipoperfusi jaringan dan onset memburuknya sirkulasi dan imbalans metabolik, termasuk asidosis - glikolisis anaerobik → alam laktat ↑ → pH jaringan ↓, respon vasomotor ↓, dilatasi arteriol, darah terkumpul di mikrosirkulasi - sel endothel berisiko untuk mengalami jejas anoksia (DIC) - pasien bingung,urine ↓ Irreversible stage - kerusakan selular dan jaringan berat, walaupun defek hemodinamik dikoreksi, sulit untuk bertahan - multiple organ failure Akibat shock • Otak : ischemic encephalopathy • Jantung : nekrosis koagulasi, perdarahan subendocardial dan/atau contraction band necrosis • Ginjal : acute tubular necrosis • Paru : diffuse alveolar damage/shock lung (sepsis,trauma) • Adrenal : deplesi sel lipid kortikal • GIT : hemorrhagic enteropathy • Liver : fatty change, central hemorrhagic necrosis SHOCK (perfusi inadekuat sel) Syok kardiogenik • Infark miokard, aritmia ventrikel,tamponade jantung, emboli paru • Perfusi jaringan inadekuat karena disfungsi kardial • Kriteria hemodinamik : hipotensi (sistolik < 90 mmHg), cardiac index ↓ (< 2,2 L/min/m2),tekanan oklusi kapiler paru ↑ (> 15 mmHg) Syok kardiogenik • Kerusakan otot jantung → kontraktilitas otot ↓ → stroke volume ↑, cardiac output ↓ → hipoksia jaringan → shock • Reaksi shock sebaliknya juga menyebabkan kerusakan jantung yang lebih besar • Terbanyak pada MCI SELAMA T BELAJA R