ANALISIS STRATEGI PROMOSI BMT SUMBER

advertisement
ANALISIS STRATEGI PROMOSI BMT SUMBER MULIA TUNTANG
KAB.SEMARANG
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi Tugas Akhir dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)
DISUSUN OLEH
MUHAMMAD MIFTACHUDIN
NIM :
-
-
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
ANALISIS STRATEGI PROMOSI BMT SUMBER MULIA TUNTANG
KAB. SEMARANG
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)
DISUSUN OLEH
MUHAMMAD MIFTACHUDIN
NIM :
-
-
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:
Nama
: Muhammad Miftachudin
NIM
:
Jurusan
: D III Perbankan Syariah
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul
: ANALISIS STRATEGI PROMOSI BMT SUMBER
MULIA TUNTANG KAB. SEMARANG.
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga,
Agustus
Pembimbing
H. Agus Waluyo, M .Ag.
NIP.
ii
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Jalan Tentara Pelajar No. Salatiga
Telp. (
)
Faksimile (
)
http//www.iainsalatiga.ac.id e-mail:[email protected]
PENGESAHAN
ANALISIS STRATEGI PROMOSI BMT SUMBER MULIA TUNTANG
KAB. SEMARANG
DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD MIFTACHUDIN
NIM:
- Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Tugas Akhir
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga,
pada tanggal Agustus
dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna
memperoleh gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)
8 September
Susunan Panitia Penguji:
Ketua Penguji
: Dr. H. Agus Waluyo, M.Ag.
( _________ )
Sekretaris Penguji
: Alfred L, M.SI
( _________ )
Penguji I
: Dr. Hikmah Endraswati, S.E., M. Si( _________ )
Penguji II
: Mochlasin, M.Ag.
( _________ )
Salatiga,
Dekan,
Agustus
Dr. Anton Bawono, M.Si.
NIP.
8 September
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: Muhammad Miftachudin
NIM
:
Jurusan
: D III Perbankan Syariah
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis Islam
-
-
Menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil
penelitian/ karya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.
Salatiga,
Juli
Saya yang menyatakan,
Muhammad Miftachudin
NIM:
- -
iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: Muhammad Miftachudin
NIM
:
Jurusan
: D III Perbankan Syariah
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis Islam
-
-
Menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan bebas dari
plagiasi. Jika dikemudian hari terbukti melakukan plagiasi maka saya siap
ditindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Salatiga,
Juli
Saya yang menyatakan,
Muhammad Miftachudin
NIM:
- -
v
MOTTO
“Do the best, be good, then you will be the best”
Lakukan yang terbaik, bersikaplah yang baik
Maka kau akan menjadi yang terbaik.
vi
PERSEMBAHAN
Untuk Almamaterku IAIN Salatiga,
Orang tuaku, para dosenku, saudara-saudaraku,
Dan teman-teman seperjuanganku.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq,
hidayah, serta inayah Nya kepada kita, salawat serta salam selalu kami
sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW. Penulisan tugas akhir ini diajukan
untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program Studi Perbankan Syariah
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis banyak melibatkan bantuanbantuan dalam bentuk bimbingan, keterangan serta dorongan moril maupun
materiil, sehingga tugas akhir ini dapat penulis selesaikan. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya,
kepada:
. Untuk itu perkenankanlah peneliti menyampaikan ucapan banyak terimakasih
kepada Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
. Bapak Dr Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
. Bapak Drs. Alfred L., M.S.I selaku Ketua Program Studi D
Perbankan
Syariah.
. Bapak Dr. H. Agus Waluyo, M .Ag., selaku dosen pembimbing Tugas Akhir
yang berjasa membantu dalam pembuatan Tugas Akhir ini.
. Ibu Nanik Ananti selaku Manager di BMT Sumber Mulia Tuntang yang telah
mengizinkan melakukan penelitian dan pemberian data yang diperlukan.
viii
. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan do’a, dukungan, serta
motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir.
. Teman-teman D Perbankan Syariah Angkatan
.
. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah
membantu kelancaran Tugas Akhir ini.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis sadar bahwa tidak ada sesuatu pun
yang sempurna kecuali Allah SWT. Oleh karena itu, dengan senang hati penulis
menerima kritik serta saran yang bersifat membangun. Semoga Tugas Akhir ini
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.
Salatiga,
Juli
Penulis,
Muhammad Miftachudin
NIM
ix
ABSTRAK
Miftachudin, Muhammad.
. Pengaruh Strategi Promosi Terhadap
Meningkatnya Jumlah Nasabah BMT Sumber Mulia Tuntang Kab.
Semarang Tahun
. Tugas Akhir. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam. Jurusa Diploma III Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing Dr. Agus Waluyo, M. Ag.
Kata Kunci : Pengaruh, Strategi, Promosi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi promosi yang
diterapkan BMT Sumber Mulia Tuntang. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode kualitatif, yaitu dengan observasi, wawancara, dan studi pustaka.
Upaya BMT Sumber Mulia Tuntang dalam strategi promosi kepada orang
yang paling berpengaruh dalam satu komunitas, memberikan sponsor kepada
cabang olah raga sepak bola, strategi mulut ke mulut yang dilakukan oleh
nasabah. BMT Sumber Mulia Tuntang juga memberikan pelayanan yang terbaik
bagi nasabah baik hadiah maupun sovenir. Faktor yang mempengaruhi strategi
promosi adalah kebanyakan nasabah seorang pedagang, rekan dan kerabat.
Adapun kelemahan dan kelebihan strategi promosi BMT Sumber Mulia Tuntang,
salah satunya media promosinya tidak dapat berkembang dimasyarakarat lebih
luas, dan kelebihannya strategi dengan mulut kemulut memberikan pengaruh yang
signifikan dalam perkembangan nasabah baru.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................
i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ..
ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................... iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ........................................................
v
MOTTO ...................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN .......................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
ABSTRAK .................................................................................................... x
DAFTAR ISI ..............................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................
B. Rumusan Masalah .......................................................................
C. Tujuan dan Manfaat ....................................................................
D. Metode Penelitian ........................................................................
E. Sistematika Penulisan ............................................................. …
BAB II LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka ............................................................................
B. Kerangka Teoritik ......................................................................
. Strategi ...................................................................................
xi
. Pengertian Promosi.................................................................
. Peran Promosi ........................................................................
. Tujuan-tujuan Promosi ..........................................................
. Pengertian Pemasaran ............................................................
. Promotional Mix ....................................................................
. Pengertian Bauran Pemasaran ...............................................
. Elemen-elemen Marketing Mix .............................................
BAB III LAPORAN OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah BMT Sumber Mulia ......................................................
B. Visi dan Misi BMT Sumber Mulia ...........................................
C. Struktur Organisasi BMT Sumber Mulia .....................................
D. Nasabah ......................................................................................
E. Produk-produk BMT Sumber Mulia ..........................................
F. Sumber Daya Manusia ................................................................
G. Laporan Bdang Usaha ..................................................................
BAB IV ANALISIS
A. Strategi Promosi BMT Sumber Mulia .......................................
B. Kelebihan dan Kelemahan Strategi Promosi BMT Sumber Mulia
Tuntang ........................................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................
B. Saran ...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Gambar . Jumlah Nasabah Simpanan
Gambar . Jumlah Simpanan
Gambar . Jumlah Nasabah Pembiayaan
Gambar . Jumlah Pembiayaan
Gambar . Perkembangan Nasabah Produk Simpanan
Gambar . Perkembangan Nasabah Pembiayaan
Gambar . Perkembangan Produk Simpanan
Gambar . Perkembangn Jumlah Dana Pinjaman dari Pembiayaan
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin berkembangnya suatu bangsa, maka berkembang pula
perekonomian bangsa tersebut. Begitu pula Islam saat ini berkembang dengan
berdirinya lembaga keuangan yang berlandaskan prinsip-prinsip syariah yaitu
bank syariah, namun tidak dipungkiri bahwa ekonomi Islam bukanlah hanya
bank syariah saja, tetapi lembaga keuangan lainnya selain bank merupakan
salah satu bagian dari ekonomi Islam, lembaga tersebut sudah mulai banyak
berjamur di Indonesia walaupun kemudian tanpa dukungan oleh regulasi dari
pemerintah yang memadai untuk operasionalnya. Maka perusahaan saling
berlomba untuk mendekatidan memberikan penawaran kepada konsumen
dengan cara yang tepat dan menarik agar konsumen mengkonsumsi
produknya. Mengenal konsumen dan usahanya sedekat mungkin adalah tugas
dari bagian pemasaran perusahaan.
Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu Maal
danBaitul Tamwil. Baitul Maal lebih mengarah pada usaha-usaha
pengumpulan dan penyaluran dananon profit, seperti zakat, infak, dan
shodaqoh. Sedangkan Baitul Maal Tamwil sebagai usaha pengumpulan dan
penyaluran dana komersil. Usaha-usaha tersebut menjadi bagian tak terpisa
dari BMT
sebagai lembaga pendukung kegiatan ekonomi masyarakat
kecildengan berlandaskan syariah (Sudarsono,
:
).
Menurut (Antonio,
:
) sebagai lembaga keuangan yang berbasis
keumatan atau BMT yang berupaya memainkan perannya sesuai dengan
ketentuan hukum yang ditetapkan pemerintah bagi penyelenggaraan lembaga
keuangan berdasarkan prinsip Syariah. UU no. /
(kini UU no.
/
) dan PP no. /
tentang perbankan
tentang Bank berdasarkan prinsip
bagi hasil telah memberikan peluang positif bagi BMT untuk beroperasi
secara proporsional. Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) balai usaha mandiri
terpadu yang isinya berintikan Bayt al-mal wa al-tamwil dengan kegiatan
mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan
kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil bawah dan antara lain mendorong
kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya, selain
sedekah serta menyalurkannya sesuai dengan peraturan dan amanatnya.
Dengan demikian, keberadaan BMT dapat dipandang memiliki dua fungsi
utama, yaitu sebagai media penyalur harta ibadah seperti zakat, ifaq, sedekah,
dan wakaf, serta dapat pula berfungsi sebagai institusi yang bergerak dibidang
investasi yang bersifat produktif sebagaimana layaknya bank. Pada fungsi
kedua ini dapat dipahami bahwa selain sebagai lembaga keuangan, BMT juga
berfungsi sebagai lembaga ekonomi. Sebagai lembaga keuangan BMT
bertugas menghimpun dana dari masyarakat (anggota BMT) yang
mempercayakan dananya disimpan di BMT dan menyalurkan dana kepada
masyarakat (anggota BMT) yang diberikan pinjaman oleh BMT. Sedangkan
sebagai BMT berhak melakukan kegiatan ekonomi, seperti mengelola
kegiatan berdagangan, industri dan pertanian. Dengan adanya BMT
kebutuhan pembiayaan yang menjadi salah satu produk dari BMT Sumber
Mulia Tuntang. Aktivitas yang dilakukan BMT tersebut dalam memenuhi
berbagai macam kebutuhan akan dana seperti memberikan pembiayaan
dengan tujuan membantu masyarakat (anggota BMT) yang memerlukan dana
untuk mengembangkan usaha kecil mereka atau memberikan pembiayaan
untuk barang-barang kebutuhan masyarakat seperti pembiayaan mudharabah
(pembiayaan total dengan menggunakan mekanisme bagi hasil), pembiayaan
musyarakah (pembiayaan bersama dengan menggunakan mekanisme bagi
hasil), pembiayaan murabaha (pemilikan suatu barang tertentu yaang dibayar
pada saat jatu tempo). Usaha pembiayaan ini memungkinkan masyarakat
memakai modal yang sewa untuk memiliki barang tersebut.
Menurut Swastha (
:
) promosi merupakan aspek penting dalam
memasarkan suatu produk atau jasa, karena promosi bertujuan untuk
memperkenalkan, memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu
produk yang ditawarkannya. Dalam pelaksanaan kegiatan di BMT, pihak
BMT memperlukan strategi promosi yang tepat agar dapat mensukseskan
kegiatan tersebut. Promosi yang dilakukan oleh BMT harus mencakup kepada
nasabah agar mereka tertarik dan mau berpartisipasi dalam kegiatan BMT.
Karena salah satu keberhasilan di BMT dapat dilihat dari jumlah nasabah. Hal
tersebut tidak dapat tercapai apabila promosi yang dilakukan di BMT tidak
tepat. Dalam rangka memasarkan sebuah produk, maka perusahaan haruslah
menetapkan biaya dan menjalankan strategi promosi yang tepat dan juga
promosi dirancang sedemikia rupa flesibel, efisiensi, dan efektif dalam
mencapai tujuan utama yaitu untuk memberitahukan keberadaan produk atau
perusahaan atau konsumen artau mencipkan permintaan pasar yang akan
memperluas bangsa pasar, karena itu perusahaan harus mempertimbankan
bauran promosi.
Kegiatan promosi mempermudahkan perusahaan untuk memasarkan
produknya dengan lancar mengingat persaingan semakin ketat dan kebebasan
konsumen dalam memilih produk yang ditawarkan kepasar, dalam hal ini
dibutuhkan suatu promosi yang berfungsi untuk mengetahui kecenderungan
membeli loyalitas konsumen terhadap barang yang ditawarkan.
Konsep pemasaran adalah suatu falsafah manajemen dalam bidang
pemasaran yang berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan konsumen
dengan didukung oleh kegiatan pemasaran terpadu yang diarahkan untuk
memberikan kepuasan konsumen sebagai kunci keberhasilan organisasi
dalam usahanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Assauri,
Menurur Kasmir (
:
:
).
) marketing mix (bauran pemasaran)
merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya
kegiatan ini dilakukan secara bersamaan diantara elemen- elemen yang ada
dalam marketing mix itu sendiri. Setiap elemen tidak dapat berjalan sendirisendiri tanpa dukungan dari elemen yang lain. Elemen-elemen yang ada
dalam merketingmix adalah product (produk), price (harga), place (lokasi),
dan promotion (promosi).
Oleh karena itu, lembaga keuangan dituntut dapat memprediksikan
bagaimana para nasabah atau konsumen akan merespon strategi pemasaran
yang diterapkan. Agar dapat mencapai sasaran yang diinginkan, peran
promosi turut menentukan keberhasilan produk yang lembaga keuangan
ciptakan. Strategi pengembangan harus dibangun atass dasar adanya
kesinambungan antara deferensiasi produk, saluran distribusi atau tempat
yang strategis untuk melayani konsumen, proses dan bukti fisik yang paling
mendukung.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merasa tertarik untuk
mengadakan penelitian tentang strategi promosi yang diterapkapkan oleh
BMT Sumber Mulia. Sehingga penelitian ini diberi judul: “ANALISIS
STRATEGI PROMOSI BMT SUMBER MULIA TUNTANG KAB.
SEMARANG”.
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penilitian ini dimaksud untuk dijadikan
pedoman bagi penulis untuk melakukan penelitian secara cermat dan tepat
berdasarkan prinsip-prinsip suatu penelitian ilmiah. Dengan perumusan
masalah diharapkan dapat mengetahui hal-hal yang ada hubungan nya dengan
masalah yang diteliti.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas permasalahan yang diangkat
dalam penelitian ini adalah :
.
Bagaimana strategi promosi di BMT Sumber Mulia Tuntang ?
.
Apa kelebihan dan kelemahan strategi promosi yang diterapkan oleh
BMT Sumber Mulia Tuntang ?
C. Tujuan dan Manfaat Laporan
. Tujuan Penelitian
Pada dasarnya segala aktivitas yang termasuk dalam penelitian ini tidak
terlepas dari tujuan yang ingin dicapai. Sesuai dengan permasalahan yang
diteliti atau penulis rumuskan, maka penulis Tugas akhir ini mempunyai
tujuan sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui strategi promosi di BMT Sumber Mulia
b. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan strategi promosi BMT
Sumber Mulia Tuntang.
. Manfaat laporan
Adapun guna dan manfaat dari laporan yang penulis harapkan yaitu:
a. Bagi penulis
Untuk memahami sebagaimana peranan strategi promosi yang di
jalankan di BMT Sumber Mulia.
b. Bagi lembaga keuangan/BMT
Sebagai bahan evaluasi apakah yang diterapkan selama ini dapaat
meningkatkan pertubuhan anggota atau tidak, sehingga BMT dapat terus
melaksanakan dan menigkatkann promosi yang baik.
c. Bagi pembaca
Dapat meningkatkan pengetahuan tentang promosi marketing mix dalam
meningkatkan jumah nasabah BMT Sumber Mulia.
D. Metode Penelitian
. Tipe Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data penelitian. Penelitian yang dilakukan menggunakan
metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan obsevasi,
wawancara dan dokumentasi untuk mendapatkan keterangan-keterangan
secara factual (Emzir,
:
).
. Sumber Data
Adapun sumber data yang diperoleh, dikelompokkan menjadi dua
macam yaitu :
a. Data Primer
Merupakan data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti
langsung dari responden(Supramono,
:
).
b. Data Sekunder
Merupakan data yang diperoleh melalui data yang telah diteliti dan
dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan masalah peneliti ini
(Supranto,
:
).
. Metode Pengumpulan Data
Data-data yang dikumpulkan penulis dalam penyusunan karya ilmiah
ini adalah melalui:
a. Wawancara
Wawancara itu sendiri adalah pengumpulan data atau informasi dengan
mengajukan pertanyaan secara lisan untuk menjawab lisan pula
(Suharsimi,
:
). Metode
ini penulis digunakan untuk
mengumpulkan data informasi dengan mengajukan pertanyaan yang
diajukan kepada manajer dan kepala bagian pemasaran BMT Sumber
Mulia untuk menjawab pertanyaan yang dijawab secara lisan.
b. Observasi
Penulis mengadakan pengamatan secara langsung di lokasi penelitian
mengenai data-data promosi BMT Sumber Mulia.
c. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan membaca buku-buku referensi serta
mencari bahan melalui internet tentang BMT dan yang masih
berhubungan dengan penelitian.
. Teknik Studi Pustaka (Library Research)
Adalah pengumpulan data dengan menggunakan literatur-literatur
yang terkait, yang diperoleh dari perpustakaan ataupun dari BMT Sumber
Mulia Tuntang Kab. Semarang. Dengan demikian teknik-teknik ini dapat
mempermudah dalam penyusunan laporan.
Dari teknik-teknik yang ditempuh oleh penulis maka dapat diperoleh
data-data sebagai berikut :
a. Landasan teori yang digunakan sebagai cauan atau dasar dalam
Pembahasan Masalah.
b. Keadaan BMT Sumber Mulia Tuntang Kab. Semarang, antara lain
tentang sejarah berdirinya BMT Sumber Mulia Tuntang Kab.
Semarang, struktur organisasi dan juga mengenai proses promosi
dilakukan.
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematik dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan, membahas tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat laporan, teknik pengumpulan data
serta sistematik penulisan.
Bab II Landasan Teori, membahas tentang telaah pustaka, kerangka
teoristik yanng meliputi tentang strategi, pengertian promosi, peran promosi,
tujuan-tujuan promosi, pengertian pemasaran, pengertian bauran pemasaran
(marketing mix), dan elemen-elemen marketing mix.
Bab III Laporan Obyek, membahas tentang sejarah berdirinya BMT
Sumber Mulia, Visi dan Misi, struktur organisasi, kelembagaan, produk,
nasabah, sumber daya manusia, stretagi promosi BMT Sumber Mulia
Tuntang,
Bab IV Analisis, berisi tentang strategi promosi yang diterapkan BMT
Sumber Mulia Tuntang dalam meningkatkan jumlah nasabah, perkembangan
jumlah nasabah setelah strategi promosi di BMT Sumber Mulia Tuntang pada
tahun
-
diterapkan dan strategi yang paling berpengaruh terhadap
meningkatnya jumlah nasabah.
Bab V Penutup, bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari
pembahsan hasil penelitian dan saran-saran yang didasarkan pada kesimpulan
yang ada.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjuan Pustaka
Dalam kegiatan penelitian biasanya bertitik tolak pada ilmu
pengetahuan yang sudah ada, pada umumnya semua peneli akan memulai
penelitiannya dengan cara mengenali dari apayang telah ditelitioleh pakar
peneliti sebelumnya. Pemanfaatan terhadap apa yang telah dikemukakan dan
ditemukan oleh para peneliti dapat dilakukan dengan mempelajari,
mencermati, mendalami, dan mengenali kembali serta mengidentifikasi halhal yang sudah ada maupun yang belum ada, dapat melalui laporan hasil
penelitian dalam bentuk jurnal ataupun karya ilmiah , disini peneliti akan
meneliti tentang Pengaruh Strategi Promosi Terhadap Meningkatnya Jumlah
Nasabah BMT Sumber Mulia Tuntang Kab. Semarang.
Diambil dari hasil penelitian Tugas Akhir Hastuti (
), yang
berjudul “Bauran Pemasaran Pada BMT Sumber Mulia Tuntang”,
menyimpulkan bahwa dengan menerapkan bauran pemasaran yang baik
dengan cara, memiliki keanekaragaman produk yang bertujuan untuk
mengakomodasi keinginan nasabah yang bervariasi.karyawan BMT berusaha
memberikan pelayanan terbaik untuk nasabahnya baik untuk nasabah lama
maupun baru. Bagi hasil yang ditawarkan oleh BMT dapat bersaing dengan
lemmbaga keuangan yang lain dan tidak memperlakukan sistem denda bagi
keterlambatan pembayaran yang melewati tanggal setiap bulannya.
Diambil dari hasil penelitian Tugas Akhir Wahyuni (
), dengan
judul “Pengaruh Promosi Terhadap Volume Perkembangan Nasabah Di BPR
Sukowati Jaya Sragen”. Di dalam meningkatkan mutu dan pelayanan BPR
Sukowati Jaya Sragen, menggunakn strategi pemasaran yang inovatif serta
meningkatkan volume pertumbuhan nasabah melalui variabel-variabel
promosi meliputi periklanan secara langsung atau door to door. Periklanan
merupakan
strategi
promosi
yang
paling
signifikan
dalam
upaya
meningkatkan volume pertambahan nasabah, juga tersedia di perbankan
merupakan faktor penting untuk kelancaran program promosi.
Menurut penelitian Magfiroh (
), yang berjudul “Strategi
Pemasaran Produk Simpanan pada Baitul Maal Wattamwil (BMT) Muhajirin
salatigga” menyimpulkan bahwa: strategi pemasaran pada umunya digunakan
untuk mengembangkan perusahaan di masa yang akan datang sehingga
diperlukan langkah-langkah yang tepat untuk tetap memperluas kegiatan
usahanya minimal mempertahankan apa yang telah diperoleh pada masa lalu.
Sasaran utama strategi pemasaran adalah kepuasan konsumen.
Dalam penulisan Tugas Akhir Widyastuti (
), yang berjudul
“Teknik Pemasaran : Marketing Mix Produk BMT Tumang Cabang Ampel”
teknik pemasaran Marketing Mix yang dilakukan BMT Tumang cabang
Ampel dalam memasaran produk serta mengungkap faktor-faktor yang
menjadi kendala BMT Tumang cabang Ampel dalam memasarkan
produknya, yaitu kendala dari lingkungan mikro yang terjadi dari sisi
manajemen dan pesaing. Sisi manajemen kurangnya SDM hanya empunyai
Markete. Dari pesaing banyaknya lembaga keuangan di Ampel.
Dalam penelitian Rini (
), yang berjudul “Pengaruh Marketing
Mix terhadap kepuasan nasabah BMT Atina Banyubiru Kab. Semarang”,
membahas tentang variabel manakah yang memiliki pengaruh dominan
terhadap kepuasan nasabah BMT Atina Banyubiru Kab. Semarang yang
meliputi variabel harga dan produk yang berpengaruh terhadap kepuasan
nasabah. Untuk harga, penetapan harga merupakan indikator yang menjadi
perhatian utama nabasah di mana berdasarkan hasil analisis deskriptif
indikator memiliki nilai rata-rata lebih besar dibandingkan indikator produk
lainnya.
Manapiring (
), dengan judul “Analisis Produk, Harga, Lokasi,
Promosi Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Kartu Kredit PT. Bank Mandiri
Tbk. Manado”, membahas tentang bauran pemasaran (marketing mix) yang
terdiri dari produk, harga, lokasi, serta promosi. Keempat elemen tersebut
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen dalam
memakai kartu kredit Bank Mandiri Manado.
Yulianti (
), dengan judul “Pengaruh Nilai-Nilai Agama, Kualitas
Layanan, Promosi, dan Kepercayaan Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah
Bank Syariah di Banjarmasin”, menyimpulkan bahwa nilai-nilai agama,
kualitas layanan, promosi, dan kepercayaan berpengaruh signifikan secara
simultan terhadap keputusan menjadi nasabah Bank Syariah di Banjarmasin.
), yang berjudul “Pengaruh Bauran Promosi Terhadap
Wardani (
Keputusan Pengambilan Produk Pembiayaan KPR Platinum iB Pada Bank
Syariah Cabang Harmoni – Jakarta”, menyimpulkan bahwa pengaruh bauran
promosi terhadap keputusan pengambilan produk pembiayaan KPR Platinum
iB sangat berpengaruh yang signifikan terhadap keputusan pengambilan
produk pembiayaan KPR Platinum iB, akan tetapi yang paling dominan dan
berpengaruh adalah variabel publisitas.
Asyatuti (
), yang berjudul “Kritik terhadap pemasaran Bank
Syariah (Pendekatan Eksperiental Marketing)”, menyimpulkan bahwa bank
syraiah telah gagal memberikan kepuasan kepada umat Islam sebagai
mayoritas potensial pelanggan. Karena pendekatan pengembangan produk
bank syariah hanya dilakukan pada “syariaisasi produk konvensional”.
Fajri (
), dengan judul “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa
Terhadap Keputusan Menabung Pada Bank Muamalat Cabang Malang”,
menyimpulkan bahwa pengaruh dari bauran pemasaran jasa yang terdiri dari
produk, harga, promosi, proses, orang, bukti fisik, dan lokasi mempunyai
pengaruh yang signifikan dalam menarik minat nasaba untuk menabung, akan
tetapi variabel yang paling dominan adalah variabel produk.
Dari beberapa pendapat para peneliti di atas mengenai promosi masih
ada sedikit kekurangannya, yaitu kurang disertainya pengaruh promosi
terhadap meningkatnya jumlah nasabah serta sistematisnya. Dengan demikian
kajian pada penelitian ini berbeda dengan peneliti sebelumnya karena
penelitian
ini
berfokus
pada
pengaruh
strategi
promosi
terhadap
meningkatnya jumlah nasabah BMT Sumber Mulia Tuntang Kab. Semarang
tahun
-
.
B. Kerangka Teoritik
. Strategi
Menurut Swastha (
:
), strategi adalah suatu rencana yang
diutamakan untuk mencapai suatu tujuan. Pada umumnya strategi bersifat
permanen sehingga sulit dan memakai biaya besar.
Menurut Staton (
:
), strategi adalah rencana yang disatukan,
luas dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan
dengan tantangan lingkungan dan dirancang untuk memastikan bahwa
tujuan utama dari perusahaan itu dapat dicapai melalui pelaksanaan yang
tepat oleh organisasi.
. Pengertian promosi
Menurut Swatha dan Irawan (
:
), Promosi adalah arus
informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan
seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran
dalam pemasaran.
Menurut pendapat Hamel dan Prahalad (
), Strategi merupakan
tindakan yang bersifat senantiasa meningkatkan / incremental dan terusmenerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang
diharapkan oleh para pelanggan dimasa datang.
Adapun pendapat lain menurut Swastha dan Irawan tentang promosi
yaitu semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong
permintaan. Promosi adalah salah satu unsur atau variabel dalam
marketing mix yang bertujuan untuk memperkenalkan, mengingatkan,
membujuk serta memberitahu konsumen mengenai produk atau barang
maupun jasa yang ditawarkan (Swastha,
Menurut pendapat (Swastha,
:
:
).
) tentang promosi, promosi
merupakan aspek penting dalam memasarkan suatu produk atau jasa,
karena promosi bertujuan untuk memperkenalkan, memberitahukan dan
mengingatkan kembali manfaat suatu produk yang ditawarkannya.
. Peran Promosi
Promosi (promotion) adalah pengkomunikasian informasi antara
penjual dan pembeli potensial atau piak-pihak lainnya dalam saluran
distribusi guna mempengaruhi sikap dan perilaku.
Alasan-alasan menurut Swastha (
:
) adalah :
a. Menyediakan informasi: Baik pembeli maupun penjual mendapat
manfaat dari fungsi yang sanggup dilakukan oleh perusahaan.
Langkah tersebut memungkinkan para pembeli menemukan produk
baru yang bentuknya memenuhi kebuutuhan mereka dan para
penjual dapat menginformasikan dan membujuk konsumen untuk
tetap menggunakan produk yang dipromosikan.
b. Merangsang permintaan: Salah satu tjuan paling jelas dan langsung
dari promosi adalahh merangsang permintaan para pemasar, karena
hal itulah yang sangat efektif dalam pemasaran.
c. Membedakan produk: Banyak organisasi mencoba membedakan
produk mereka melalui penggunaan promosi, hal tersebut
khususnya paling penting bagi produk secara intern tidak banyak
berbeda dari produk perusahaan pesaing.
d. Mengingatkan para pelanggan saat ini: Melalui promosional
tentang manfaat-manfaat dari
produk perusahaan sehingga
mencegah mereka berpaling dari produk dari perusahaan pesaing
pada saat mereka memuaskan untuk membeli produk.
e. Menghadang pesaing: Artinya promosi dapat digunakan utuk
menghadang upaya pemasaran dari pesaing. Upaya Promosional
dirancang untuk saling melawan kampaye periklanan satu sama
lain.
f. Menjawab berita negatif:
kadang kala kompetisi bukanlah
penjualan produk serupa dan perusahaan lainnya.
g. Mengatasi fluktuasi permintaan: Banyak perusahaan menghadapi
tantangan-tantangan permintaan musiman dimana para pelanggan
memilih lebih banyak selama beberapa bulan tertentu dan
berkurang pada bulan-bulan lainnya. Promosi dapat mengatasi
masalah-masalah yang ditimbulkan dari gejala-gejala permintaan
musiman tertentu.
h. Membentuk para pengambil keputusan: Iklan di media cetak
tertentu dapat mempengaruhi pandangan keputusan yang menjadi
pelanggan media tersebut.
. Tujuan-tujuan Promosi
Dalam pendapat Swastha dan Irawan, (
:
-
) dalam praktek
promosi dapat dilakukan dengan mendasarkan pada tujuan-tujuan sebagai
berikut :
a. Modifikasi Tingkah Laku
Orang-orang
yang
telah
melakukan
komunikasi
itu
mempunyai beberapa alasan, antara lain : mencari kesenangan,
mencari
bantuan,
memberikan
memberikan
informasi,
pertolongan
mengemukakan
ide
atau
instruksi,
dan
pendapat.
Sedangkan promosi dari segi lain, berusaha merubah tingkah laku
dan pendapat (yaitu : lebih baik minum
up dari pada Coca-cola),
dan memperkuat tingkah laku yang ada (yaitu : teruskan minum
up sekali anda coba). Penjual (sebagai sumber) selalu berusaha
menciptakan kesan baik tentang dirinya (romosi kelembagaan) atau
mendorong pembelian barang dan jasa perusahaan (Swastha dan
Irawan,
:
-
).
b. Memberitahu
Kegiatan promosi itu dapat ditunjukan untuk memberitahu
pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan. Promosi yang
bersifat informasi umumnya lebih sesuai dilakukan pada tahaptahap awal di dalam siklus kehidupan produk. Kiranya hal ini
merupakan masalah penting untuk meningkatkan permintaan
primer. Sebagian orang tidak akan membeli barang atau jasa
sebelum mereka mengetahui produk tersebut dan apa faedahnya.
Promosi yang bersifat informatif ini juga penting bagi konsumen
karena dapat membantu dalam membantu dalam pengambilan
keputusan untuk membeli.
c. Membujuk
Promosi bersifat membujuk (persuasif) umumnya kurang
disenangi oleh sebagian masyarakat. Namun kenyatannya sekarang
ini justru yang banyak muncul adalah promosi yang bersifat
persuasif. Promosi demikian ini terutama diarahkann untuk
mendorong pembelian.sering perusahaan tidak ingin memperoleh
tanggapan
secepatnya
tetapi
lebih
mengutamakan
untuk
menciptakan kesan psitif. Hal ini dimaksudkan agar dapat memberi
pengaruh dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembeli.
Promosi bersifat persuasif ini akann menjadi dominan jika produk
yang bersangkutan mulai memasuki tahap pertumbuhan di dalam
siklus kehidupannya.
d. Mengingatkan
Promosi yang bersifat mengingatkan, dilakukan terutama
untuk mempertahankan merk produk di hati masyarakat dan perlu
dilakukan selama tahap kedewasaan di dalam siklus kehidupan
produk. Ini berarti pula perusahaan berusaha untuk paling tidak
mempertahankan pembeli yang ada.
. Promotional Mix
Promotional mix adalah kombinasi strategi antara yang paling baik
dari dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alatpromosi
yang lainnya, yang kesemuannya direncanakan untuk mencapai tujuan
penjualan (Stanton dalam Swastha,
:
).
Variabel- variabel di dalam promotional mix antara lain adalah
periklanan, personal selling, publisitas dan promosi penjualan (Swastha,
:
). Di dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan promosi perlu
dilakukan pengkombinasian dari variabel-variabel tersebut, agar tercapai
hasil yang maksimal. Sebab dengan pengkombinasian kelemahan di salah
satu variabel ditutup oleh kelebihan variabel yang lain.
Dengan adanya pormotional mix maka penyebaran produk dapat
dilakukan seluas-luasnya kepada masyarakat sehingga pormotional mix
yang dilakukan perusahaan dapat berhasil dengan baik. Dalam arti
mengenai sasaran dengan biaya sekecil mungkin karena bagaimanapun
kegiatan promotional mix yang telah dijalankan apabila tidak ditunjang
oleh faktor biaya tersebut maka tujuan jangka panjang sulit dicapai.
Ada beberapa variabel-variabel promotional mix menurut Swastha
(
:
-
), antara lain :
a.
Periklanan
Periklanan merupakan salah satu alat penting yang digunakan
oleh perusahaan untuk melancarkan komunikasi persuasive terhadap
pembeli dan masyarakat yang ditargetkan. Periklanan terdiri dari
bentuk komunikasi non personal yang dilakukan lewat media dengan
sponsor yang jelas. Definisi periklanan adalah : komunikasi nonindividu dengan sejumlah biaya, melalui media yang dilakukan oleh
perusahaan, lembaga non-laba, serta individu (Nickles dalam Swastha,
:
).
Tujuan periklanan menurut Swastha dan Irawan (
:
)
yaitu menjual atau meningkatkan penjualan barang, jasa atau ide. Ada
beberapa tujuan lain dari periklanan adalah :
) Mendukung personal selling dan kegiatan promosi lainnya.
) Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai tenaga penjual.
) Mengadakan hubungan dengan penyalur.
) Memasuki daerah pemasaran baru.
) Memperkenalkan produk baru.
b. Personal Selling
Personal selling adalah salah satu metode promosi untuk
mengingatkan penjualan yang dapat menghasilkan laba (Swastha,
:
).
Personal selling adalah interaksi antara individu, saling
bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki,
mengusai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling
menguntungkan dengan pihak lain (Nickles dalam Swastha,
:
).
Definisi lain dari personal selling adalah penyajian lisan dalam
suatu pembicaraan dengan satu beberapa pembeli potensial dengan
tujuan unutk melakukan penjualan (Kotler,
:
).
Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
personal selling merupakan komunikasi dua arah antara pihak
perusahaan dalam hal ini adalah penjual dengan pihak konsumen
sehingga pihak perusahaan secara langsung mengetahui keinginan,
motif dan perilaku konsumen.
Fungsi-fungsi tenaga penjual antara lain :
) Menentukan calon konsumen
) Mengadakan komunikasi
) Memberikan pelayanan
) Memajukan langganan
) Mempertahankan langganan
) Mengatur waktu
) Mengatasi masalah
c. Promosi Penjualan
Promosi
penjualan
terdiri
dari
alat
intensif
yang
beranekaragam. Kebanyakan untuk jangka pendek, dirancang untuk
merancang pembelian produk tertentu lebih cepat oleh sebuah
kegiatan yang menghubungkan antara periklanan, personal selling dan
alat promosi yang lain.
Definisi
promosi
penjualan
adalah
kegiatan-kegiatan
pemasaran selain personal selling, periklanan dan publisitas yang
mendorong efektifitas pembelian konsumen dan pedagang dengan
menggunakan alat-alat seperti peragaan, pameran, demontrasi dan
sebagainya (Swastha,
:
).
Menurut Swastha (
:
-
) tujuan promosi penjualan
adalah sebagai berikut :
) Tujuan Promosi Penjualan Intern
Tujuan promosi penjualan intern adalaha meningkatkan atau
mempertahankan modal karyawan, melatih karyawan bagaimana
cara terbaik yang harus dilakukan untuk melayani konsumen dan
untuk meningkatkan dukungan karyawan, kerjasama serta
semangat usaha promosinya.
) Tujuan Promosi Perantara
Dipakai
untuk
memperlancar
atau
menganai
perubahan-
perubahan musiman dalam pesanan, atau untuk mendorong
jumlah pembelian yang lebih besar, untuk mendapatkan dukungan
yang luas dalam usaha promosi atau memperoleh tempat serta
rangsangan gerak yang lebih baik.
) Tujuan Promosi Penjualan Konsumen
Promosi
penjualan
konsumen
dapat
dilaksanakan
untuk
mendapatkan orang yang bersedia mencoba produk baru, untuk
meningkatkan volum penjualan, untuk menyaingi promosi yang
dilakukan oleh pesaing dan untuk mempertahankan penjualan.
d. Publisitas
Publisitas adalah sejumlah informasi tentang seseorang, barang
atau organisasi melalui media tanpa dipungut biaya atau pengawasan
dari sponsor (Swastha,
:
).
Adapun kebaikan dan keburukan publisitas menurut Swastha
(
:
) yaitu, jika dibandingkan dengan alat promosi lain seperti
periklanan, publisitas mempunyai beberapa keuntungan, antara lain :
) Publisitas dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau
membaca sebuah iklan.
) Publisitas dapat ditempatkan pada halaman depan dari sebuah
surat kabar atau posisi lain yang menyolok.
) Lebih dapat dipercaya apabila sebuah surat kabar atau majalah
mempublisitaskan cerita sebagai berita pembaca menganggap
bahwa cerita tersebut merupakan berita yang pada umumnya lebih
dipercaya dari pda iklan.
) Publisitas jauh lebih murah karena secara bebas, tanpa dipungut
dibiaya.
Selain beberapa kebaikan di atas, publisitass juga mempunyai
keburukan, antara lain bahwa publisitas tidak dapat menggantikan
peran dan alat promosi yang lain. Publisitas hanya mendukung metode
promosi lain, dan harus dipertimbangkan sebagai satu elemen dalam
program komunikasi pemasaran secara keseluruhan.
. Pengertian Pemasaran
Menurut pendapat (Thomas
:
), pemasaran adalah salah satu
kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai
ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa.
Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi,
pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan
produksi dan konsumsi.
Menurut Stamson (
keseluruhan
dari
:
), pemasaran adalah suatu sistem
kegiatan-kegiatan
bisnis
yang
ditujukan
untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada
maupun pembeli yang belum potensial.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari yang berkaitan dengan
pemasaran yang bunyi :
‫س قَا َل ُم َح َّم ٌد ٌُ َو‬
ُ ُ‫سا نُ َح َّد ثَىَايُو و‬
َّ ‫ب ا ْن ِك ْر َما وِ ُّي َح َّد ثَىَا َح‬
َ ‫َح َّد ثَىَا ُم َح َّم ُد بْهُ أَ بِي يَ ْعقُو‬
ًِ ‫صهَّي ا هللُ َعهَ ْي‬
ُ ‫س ِم ْعتُ َر‬
ُّ ‫ان ُّس ٌْ ِر‬
َ ِ‫سو ل هللا‬
َ ‫ض َي هللاُ َع ْىًُ قَا َل‬
ِ ‫س ْب ِه َما نِ ٍك َر‬
ِ َ‫ي عَهْ أَ و‬
ًُ‫ص ْم َر ِح َم‬
ِ َ‫سأ َ نًَُ فِي أَ ثَ ِر ِي فَ ْهي‬
َ ْ‫سطَ نًَُ فِي ِر ْز قِ ًِ أَ ْو يُى‬
َ ْ‫س َّريُ أَ نْ يُب‬
َ ْ‫سهَّ َم يَقُو ُل َمه‬
َ ‫َو‬
Nabi bersabda: “ barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya atau di
panjang kan umurnya, maka bersilaturahmilah. (HR. Bukhari)”
(Matan lain: Muslim
, Abi Daud
, Ahmad
)
Dari hadist tersebut dapat pahami bahwa seorang muslim harus mencari
rezeki yang halal dan di tunjang dengan melakukan silaturahmi. Didalam
transaksi jual beli islam menyarankan agar kedua belah pihak yang
melakukan jual beli agar bertemu langsung karena akan timbul ikatan
persaudaraan antara penjual dan pembeli. Di dalam keterikatan itu kedua
belah pihak akan senantiasa saling membantu dan bekerja sama untuk saling
meringankan baik secara sukarela atau dengan adanya imbalan. Dari hadist
diatas menggambarkan bahwa Allah SWT akan memberi rezeki bagi orang
yang selalu menyambung silaturrahmi antar sesama.
Menurut pendapat lain Kotler (
:
), pemasaran adalah suatu
proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan
kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan
bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan
konsep inti, yaitu: kebutuan, keinginan dan permintaan, produk, nilai, biaya,
dan kepuasan, pertukaran transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan
pemasar. Adapun tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami
pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat
terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap
membeli sehingga yang tinggal hanyalah bagaimana membuat produknya
tersedia. Sedangkan proses pemasaran terdiri dari analisa peluang pasar,
meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang program pemasaran dan
mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran.
Dalam kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep pemasaran
dimana masing-masing konsep memiliki tujuan yang berbeda. Konsep ini
timbul dan hendaknya dilakukan dibawah filosofi yang tela dipikirkan
secara matang tentang pemasaran yang efisien, efektif dan bertanggung
jawab sosial. Penggunaan konsep ini tergantung kepada perusahaan yang
juga dikaitkan dengan jenis usaha dan tujuan perusahaan yang
bersangkutan.
Ada
konsep dalam pemasaran di mana setiap konsep dapat dijadikan
landasan pemasaran oleh masing-masing perusahaan ( Kotler,
: -
).
Adapun konsep-konsep yang dimaksut adalah sebagai berikut :
. Konsep Produksi
Menegaskan bahwa konsumen akan lebih menyukai produk yang
tersedia secara luas.
. Konsep Produk
Menegaskan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang
menawarkan ciri paling bermutu, berkinerja, atau inovatif.
. Konsep Penjualan
Berkeyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, jika
dibiarkan, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produkproduk yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena ini,
organisasi tersebut melakukan penjualan dan promosi yang agresif.
. Konsep Pemasaran
Menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang
ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif
dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang
terpilih.
. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan
Menegaskan
bahwa
kebutuhan,keinginan,
tugas
dan
organisasi
minat
adalah
dari
pasar
menentukan
sassaran
dan
memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan
efesien dibandingkan pesaing dengan tetap memelihara atau
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan konsumen.
.
Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Menurut pendapat Kotler dan Armstrong (
:
), bauran pemasaran
(Marketing Mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang
dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkannya di
pasar sasaran.
Menurut Swastha dan Irawan (
:
), bauran pemasaran (Marketing
Mix) adalah kombinasi dari empat variabel kegiatan yang merupakan inti dari
sistem pemasaran perusahaan, yakni: produk, struktur harga, kegiatan
promosi, dan sistem distribusi.
Menurut pendapat (Kasmir
:
) tentang bauran pemasaran
(Marketing Mix) adalah kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu.
Setiap elemen tidak dapat berjalan sendiri-sendiri tanpa dukungan dari
elemen yang lain. Elemen-elemen yang ada dalam Marketing Mix adalah
Product (Produk), Price (Harga), Place (Lokasi) dan Promotion (Promosi).
8.
Elemen-Elemen Bauran Pemasaran (Bauran Marketing Mix)
) Product (Produk)
Produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan. Philip Kotler mendefinisikan produk sebagai
sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian
untuk membeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi
keinginan dan kebutuhan.
Produk yang diinginkan pelanggan, baik berwujud maupun tidak
berwujud adalah produk berkualitas tinggi. Oleh karena itu diperlukan
adanya strategi produk. Strategi produk yang dilakukan dalam
mengembangkan suatu produk adalah sebagai berikut (Kasmir
:
-
):
. Penentuan Logo dan Motto
Logo adalah suatu ciri khas suatu lembaga keuangan, sedangkan
motto merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi bank
dalam melayani masyarakat. Baik logo maupun motto harus dirancang
dengan benar. Pertimbangan logo dan motto adalah sebagai berus
dirancang dengan benar. Pertimbangan logo dan motto adalah sebagai
berikut :
a. Memiliki arti
b. Menarik perhatian
c. Mudah diingat.
. Menciptakan Merek
Merek merupakan sesuatu u untuk mengenal barang dan jassa yang
ditawarkan. Merek sering diartikan sebagaimana nama, istilah, simbol,
desain atau kombinasi dari semuanya. Penciptakan merek harus
mempertimbangkan faktor-faktor antara lain :
a. Mudah diingat
b. Terkesan hebat dan modern
c. Memiliki arti
d. Menarik perhatian
. Menciptakan Kemasan
Kemasan merupakan bungkus atau produk. Dalam lembaga
lembaga keuangan lebih diartikan kepada pemberian pelayanan atau jasa
kepada para nasabah disamping itu juga sebagai pembungkus untuk
beberapa jenis jasanya seperti buku tabungan, cek atau bilyet giro.
. Keputusan Label
Label merupakan sesuatu yang dilengketkan pada produk yang
ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Di dalam label
menjelaskan siapa yang membuat, dimana dibuat, kapan dibuat, cara
menggunakannya dan informassi lainnya.
. Keanekaragaman Produk
Semakin lengkap produk yang ditawarkan semakin baik, sehingga
untuk memperoleh produk serta manfaatnya nasabah tisakperlu menjadi
mitr dengan lembaga keuangan lainn cukup loyal dengan satu BMT.
. Pelayanan
Ciri-ciri sarana prasarana yang baik :
a. Tersedia sarana dan prassarana yang baik.
b. Tersedia personil yang baik.
c. Bertanggung jawab kepada setiap nasabah.
d. Mampu melayani secara tepat dan cepat.
e. Mampu berkomunikasi.
. Jaminan
Jaminan yang dimaksut adalah jaminan bahwa keamanan dana
nasabah di BMT terjamin dan adanya jaminan bahwa untuk akad-akad
tertentu, dana dapat diambil sewaktu-waktu dan jaminan dalam nomminal
tertentu akan mendapatkan marjin bagi hasil yang lebih.
Untuk menentukan suatu strategi produk, lembaga keuangan juga
harus memahami daur hidup produk. Hal ini disebabkan masing-masing
produk memiliki daur hidup (Product Life Circle) yang artinya
merupakan perjalanan hidup suatu produk mulai dari produk dijual
dipasar sampai produk tersebut mati (Kamsir,
:
-
).
) Price (Harga)
Harga merupakan salah satu aspekpenting dalam kegiatan
Marketing Mix. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk
diperatikan, mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk
dan jasa perbankan. Bagi perbankan terutama bank yang bersadarkan
prinsip konvensional, harga adalah bunga, biaya administrasi, provisi dan
komisi, biaya kirim, tagih, sewa, iuran dan biaya-biaya lainnya.
Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah bagi hasil,
administrasi pembiayaan dan fee lainnya (Kasmir,
:
).
Faktor- faktor yang mempengaruhi besar kecilnya marjin
keuntungan antara lain :
a. Persaingan
Dalam merebutkan dana simpanan, penentuan utama tingkat
suku bunganya pihak perbankan harus memperhatikan perilaku
pesaing. Dalam arti jika pesaing menetapkan untuk harga simpanan
rata-rata
per tahun, maka jika nasabah hendak membutuhkan
dana cepat sebaiknya bunga simpanan bank dinaikkan diatas bunga
pesaing misalkan
per tahun. Namun sebaiknya untuk bunga
pinjaman kita harus berada dibawah bunga pesaing.
b. Target Laba yang diinginkan
Target laba yang diinginkan, merupakan besarnya keuntungan
yang diinginkan oleh bank. Jika laba yang diinginkan besar, maka
bunga pinjaman ikut besar dan demikian pula sebaliknya. Oleh
karena itu pihak bank harus serius dalam menentukan presentase laba
atau keuntungan yang diinginkan.
c. Jangka Waktu
Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin
tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko
dimasa mendatang. Demikian pula sebaliknya jika pinjaman
berjangka pendek, maka bunganya relative lebih rendah.
d. Kualitas Jaminan
Semakin likuid jaminan yang diberikan, maka semakin rendah
bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya. Sebagai contoh
nasabah dengan jaminan sertifikat deposito bunga pinjaman akan
lebih rendah jika dibandingkan dengan nasabah
yang memiliki
jaminan sertifikat tanah. Alasan utama perbedaan ini adalah dalam
hal pencairan jaminan apabila kredit yang diberikan bermasalah. Bagi
bank jaminan yang likuid seperti sertifikat deposito atau rekening
giro yang dibekukan akan lebih mudah untuk dicairkan jika
dibangkan dengan jaminan sertifikat tanah.
e. Reputasi Perusahaan
Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit
juga sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan
nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafit kemungkinan
resiko kredit macet di masa mendatang relative kecil dan sebaliknya.
f. Produk yang Kompetitif
Maksutnya adalah produk yang dibiayai kredit tersebut laku di
pasaran. Untuk produk yang relatif, bunga kredit yang diberikan
relative rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang
kompetitif. Hal ini disebabkan tingkat pengembalian kredit terjamin,
karena produk yang dibiayai laku di pasar.
g. Hubungan Baik
Biasanya pihak bank menggolongkan nasabahnya menjadi dua
yaitu nasabah utama (primer) dan nasabah biasa (sekunder).
Penggolongan ini didasarkan pada kreatifitas serta loyalitas nasabah
yang bersangkutan terhadap bank. Nasabah utama biasanya
mempunyai hubungan yang baik dengan pihak bank, sehingga dalam
penentuan suku bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa.
h. Jaminan Pihak Ketiga
Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada bank
untuk menanggung segala resiko yang dibebankan kepada penerima
kredit. Biasanya pihak yang memberikan jaminan bonafit, baik dari
segi kemampuan membayar, nama baik maupun loyalitasnya kepada
bank, sehingga bunga yang dibebankan juga berbeda. Demikian
sebaiknya jika penjamin pihak ketiganya kurang bonafit atau tidak
dapat dipercaya, maka mungkin tidak dapat digunakan sebagai
jaminan pihak ketiga oleh pihak perbankan (Kasmir,
:
).
) Palce (Lokasi)
Penentuan lokasi kantor beserta sarana dan prasarana pendukung
menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar nasabah mudah
menjangkau setiap lokasi lembaga keuangan yang ada. Demikian pula
sarana dan prasarana harus memberikan rasa yang nyaman dan aman
kepada seluruh nasabah yang berhubungan dengan lembaga keuangan.
Lokasi yang tidak strategis akan mengurangi minat nasabah untuk
bertransaksi dengan lembaga keuangan.
Secara umum pertimbangan dalam menentukan letak suatu lokasi
adalah sebagai berikut :
a) Jenis usaha yang dijalankan
b) Dekat dengan pasar
c) Dekat dengan bahan baku
d) Dekat dengan tenaga kerja
e) Dekat dengan pemerintahan
f) Tersedia sarana dan prasarana (transportasi, listrik dan air) dekat
dengan lembaga keuangan
g) Di kawasan industri
h) Kemudahan untuk ekspentasi
i) Adat istiadat budaya sikap masyarakat
Setelah penentuan lokasi langkah selanjutnya adalah menentukan
lay out gedung dan lay out ruangan kantor. Penentuan lay out dapat
dilakukan untuk dua macam yaitu lay out gedung dan ruangan.
Hal-hal yang perludiperhatikan untuk lay out gedung adalah :
( ) Bentuk gedung yang memberikan kesan bonafit atau modern atau
mungkin tradisional tergantung diwilayah mana yang akan dibuka.
( ) Lokasi parkir luas dan aman
( ) Keamanan disekitar gedung
( ) Tersedia tempat ibadah
( ) Tersedia telepon umum atau fasilitas khusus untuk nasabah.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan lay out
gedung dan ruangan sebagai berikut :
(a) Bentuk gedung
(b) Suasana ruangan terkesan luas dan lebar
(c) Ruangan yang sejuk dan nyaman
(d) Tata letak kursi dan meja yang membuat ruangan menjadi
hidup
(e) Sarana hiburan seperti musik sebagai alat untuk mengusir
kebosanan
Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam pelayanan peralatan
ruangan suatu lembaga keuangan adalah sebagai berikut :
i. Produk yang dihasilkan
ii. Banyaknya ruangan yang dibutuhkan
iii. Urutan operasi (dari Customer Service, Teller, bagian
Admistrasi dan seterusnya)
iv. Aliran orang dan dokumen
v. Dekorasi ruangan
vi. Fleksibilitas (kemudahan berpindah-pindah)
) Promotion (Promosi)
Promosi merupakan marketing mix yang terakhir. Dalam kegiatan
ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa
yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Salah satu tujuan
promosi adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan
dan berusaha menarik calon nasabah yang baru. Ada empat macam sarana
promosi yang dapat digunakan dalam mempromosikan baik produk
maupun jasanya yaitu :
a) Periklanan (Advertising)
Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank guna
menginformasikan, menarik, dan mempengaruhi calon nasabahnya.
Penggunaan promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan media
seperti lewat :
) Pemasangan spanduk Billboard dijalan-jalan
) Pencetakan brosur baik disebarkan setiap cabang atau pusat-pusat
perbelanjaan
) Pemasangan spanduk di lokasi tertantu yang strategiis
) Pemasangan melalui koran dan masjalah
) Pemasangan melalui televisi atau radio
) Dan menggunakan media lainnya
Tujuan menggunakan iklan sebagai media promosi adalah :
(a) Untuk memberitahu tentang segala sesuatu yang berkaitan
dengan jenis bank yang dimiliki oleh suatu bank. Seperti
peluncuran prduk baru, keuntungan dan kelebihan suatu
produk atau informasi lainnya.
(b) Untuk meningkatkan kembali kepada nasabah tentang
keberadaan atau keunggulan jasa bak yang ditawarkan.
(c) Untuk menarik perhatian dan minat para nasabah baru
dengan harapan akan memperoleh daya tarik dari calon
nasabah.
(d) Mempengaruhi nasabah saingan agar berpindah ke bank kita.
Kemudian pertimbanan penggunaan media yang akan dipakai
untuk pemasangan iklan disuatu media antara lain :
( ) Jangkauan media yang akan digunakan
( ) Sasaran atau konsumen yang akan dituju
( ) Jangkauan media yang akan digunakan
( ) Sasaran atau konsumen yang akan dituju
( ) Tujuan iklan tersebut
( ) Biaya yang akan dikeluarkan
b) Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Tujuan promosi adalah untuk meningkat penjualan atau untuk
meningkatkan jumlah nasabah. Promosi penjualan dilakukan untuk
menarik nasabah segera membeli setiap produk atau jasa yang
ditawarkan. Bagi lembaga keuangan promosi penjualan dapat
dilakukan melalui :
(a) Pemberian bagi hasil khusus untuk jumlah dana yang relative
besar walaupun hal ini akan mengakibatkan perniagaan tidak
sehat.
(b) Pemberian insentif kepada setiap nasabah yang memiliki simpanan
dengan saldo tertentu.
(c) Pemberian cinderamata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya
kepada nasabah loyal.
c) Humas (Public Relation)
Merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan
untuk memengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai
kelompok terhadap perusahaan.
d) Pemasaran Langsung
Sistem yang bersifat interaktif yang memanfaatkan satu atau beberapa
media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau
transaksi di sembarang transaksi.
e) Penjualan Pribadi
Adalah sistem komunikasi langsung antar penjual dan calon
pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon
pelanggan dan membentuk suatu pemahaman pelanggan terhadap
produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.
BAB III
LAPORAN OBYEK
A. Gambaran Umum
.
Sejarah Umum BMT Sumber Mulia Tuntang
Berdasarkan hasil wawancaradengan ibu Nanik Atiani, Amd selaku
manajer BMT Sumber Mulia, sejarah BMT Sumber Mulia adalah sebagai
berikut : Proses berdirinya Baitul Mal Wattamwil (BMT) Tuntang adalah
diawali dari adanya program P T (Penanggulangan Pengangguran
Tenaga Terampil) yaitu suatu program penanggulangan bagi para
pemuda yang berpotensi tetapi belum mendapatkan pekerjaan. Pusat
Inkubikasi Usaha Kecil (PINBUK) Kabupaten Semarang sebagai
pegangan proyek tersebut mengarahkan sebagian dananya ke BMT
tersebut dan sebagian lagi mengarahkan diwirausaha mandiri. Hal ini
dilakukan karena sebagian besar pengurus PINBUK adalah pengelola
BMT Fajar Mulia yang nantinya menjadi guru bagi BMT-BMT baru di
kabupaten semarang.
Setelah mengadakan pelatihan selama satu minggu di Asrama
Donohudan, Solo, kemudian mereka di arahkan untuk magang di BMTBMT terdekat yang telah ada sebelumnya. Maka pada bulan Juli
mulai dibicarakan rencana didirikan BMT di Kesongo, Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang. Tepatnya di tempat usaha Baitul Mal
Wattamwil (BMT) Tuntang terletak dijalan raya Salatiga Semarang Km.
Tempat usaha tersebut dipilih karena tidak ada lembaga keuangan lain
yang berdiri di dekat pasar dan adanya kemudahan transportasi.
BMT itu sendiri berbadan hukum Koperasi. Alasan memilih usaha
keuangan dengan berbadan hkum Koperasi saat itu karena :
a. Persyaratan dan pendirian koperasi lebih mudah meliputi :
) Jangka waktu perijinan butuh waktu tiga bulan.
) Tempat atau lokasi biasdimana-mana seperti propinsi, kabupaten,
ataupun kecamatan.
) Dana awal sebesar Rp. .
.
.
,
.
,
sampai dengan Rp.
(nilai uang padajaman dulu).
b. Sifat keterbukaan koperasi yang sesuai dengan ajaran agama
sehingga keunggulan kemungkinan untukselalu bertambah.
Kemudian pada tanggal
Agusus
koperasi yang pertama dengan dihadiri
rapat pembentukan
orang dengan mengundang
dari Departemen Koperasi Kab. Semarang. Pada tanggal
September
diajukan akta pendirian untuk memperoleh hak badan hukum
koperasi. Baitul Mal Wattamwil disahkan sebagai unit usaha ototomi
simpan pinjam oleh Menteri Koperasi dan Pembinaan Usaha Kecil
dengan SK Nomor :
/KPK.
.T//IV/
. Untuk itu
September
merupakan tanggal berdirinya Baitul Mal Wattamwil Sumber Mulia
(BMT) Tuntang.
. Visi, Misi dan Tujuan KSPS BMT Sumber Mulia Tuntang
a. Visi
Mewujudkan lembaga keuangan syariah yang mampu
mengembangkan ekonomi umat
b. Misi :
Mewujudkan BMT yang profesional dengan prinsip-prinsip :
) Mutu pelayanan yang baik dengan resiko usaha yang minimal
dengan pengendalian maksimal.
) Menumpuk modal melalui pemberdayaan masyarakat baik
yang ekonomi kelas bawah maupun pemilik modal.
) Mencari keuntungan melalui usaha-usaha yang halal dengan
pendistribusian laba yang merata dan adil.
) Mentasyarufkan zakat, infaq, dan shodaqoh kepada yang
berhak.
. Struktur Organisasi
Dalam suatu lembaga atau organisasi pasti terdapat struktur
organisasinya dalam menjalankan. Di KSP BMT Sumber Mulia sendiri
struktur organisasinya itu hampir sama dengan struktur organisasi yang
ada pada koperasi lainnya, dimana kekuasaan tertinggi terletak pada rapat
anggota tahunan (RAT) dengan dipantau oleh dewan Syari’ah. Secara
umum, organisasi yang ada pada lembaga KSU BMT adalah
RAPAT ANGGOTA TAHUNAN
PEGAWAI
PENGURUS
PENASIHAT SYAR'I
MANAGER
Ka Operasional
Ka Pemasaran
Teller
Pemasaran
Penagihan
Gambar . Struktur Organisasi
Sumber : BMT Sumber Mulia Tuntang
Keterangan :
a. Pegawai
Ketua
: H. Ahmad,Spd I
Anggota
: Dimyati
Anggota
: H. Fauzi Arkan,Mag
b. Pengurus
Ketua
: Wibowo, Sag
Sekrertaris I
: Bahtiar Rofik
Sekruetaris II
: Mangsuri, SE
Bendahara
: IR.H.Pudjiono
Pembantu Umum
: Muh Saeri
c. Penasehat Sar’i
Ketua
: Kyai Baidlowi
Anggota
: Kyai Mansuri
Anggota
: Kyai Mansuri
d. Manager
: Nanik Atiani, Amd
e. Ka Operasional
: Sulistianto
f. Teller
: Nur hasanah
g. Ka Pemasaran
: M.Hasan Magribi
h. Pemasaran
:Farida SusiantiSP, Ahmad Slamet
i. Penagihan
:Syaful Hadi, M. Akrom Zulfa
Tugas masing-masing bagian yang terdapat pada struktur
organisasi BMT adalah sebagai berikut :
) Karyawan/Pengelola :
a) Manager :
( ) Memimpin kegiatan BMT secara menyeluruh.
( ) Melakukan koordinasi seluruh staf BMT.
( ) Menyusun rencana kerja bulanan, triwulanan, dan
tahunan yang merupakan penjabaran dari kebijakan
umum Dewan Syariah dan Rapat Anggota Tahunan.
( ) Menandatangani surat-surat untuk kepentingan intern
dan ekstern.
( ) Memberi persetujuan setiap transaksi, biaya atau
pemindahan bukuan.
( ) Mangangkat dan memperhentikan pegawai.
( ) Meneliti laporan periodik (bulanan, triwulanan, dan
tahunan).
b) Kepala Bagian Operasional :
( ) Melaksanakan supervice terhadap setiap pelayanan dan
jasa-jasa BMT dari setiap unit atau bagian yang berada di
bawahnya.
( ) Melakukan monitoring, evaluasi, review, dan koordinasi
terhadap pelaksanaan tugas-tugas pelayanan di bidang
operasional.
( ) Turut membantu pelayanan secara aktif atau tugas-tugas
harian setiap bagian yang berada di bawah tanggung
jawabnya.
( ) Mengusulkan produk-produk BMT yang diperlukan
nasabahnya.
) Pengurus :
a) Mengadakan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan
dan belanja BMT
b) Menyelenggarakan rapat.
c) Menyelenggarakan rapat pengurus minimal
kali setiap
bulan untuk mengevakuasi pelaksanaan usaha BMT oleh
pengelola.
d) Menunjuk pengelola BMT yang profesional.
e) Mewakili BMT di dalam dan di luar pengadilan.
) Penasehat Syar’i :
a) Mengawasi seluruh kegiatan BMT dalam aspek syariah.
b) Memeberikan persetujuan kredit besar.
c) Memberikan nasehat kepada manajer untuk menjalankan
kegiatan operasional sesuai dengan syariah Islam.
) Teller :
a) Bertindak sebagai penerima uang dan juru bayar.
b) Melayani penerimaan serta penarikan dana dari dan ke
nasabah.
c) Melakukan pembayaran sesuai dengan perintah manajer.
d) Menghitung bagi hasil seluruh nasabah.
e) Mengadministrasi seluruh transaksi yang berhubungan
dengan kas.
f) Setiap akhir jam kerja menghitung uang yang ada dan
meminta pemeriksaan dari manajer.
) Administrasi / Pembukuan :
a) Membukukan semua transaksi keuangan.
b) Membuat laporan-laporan keuangan secara periodik.
c) Mengadministrasi seluruh dokumen yang berhubungan
dengan bagian keuangan.
d) Melayani claim, biaya, serta gaji yang telah disetujui
manajer.
e) Mengarsip semua bebas, surat-surat dan dokumen-dokumen
lain sehingga tidak hilang.
) Kepala Bagian Pembiayaan :
a) Menyusun rencana pembiayaan.
b) Menerima usulan dan melakukan wawancara analisa
pembiayaan.
c) Memantau, membina, dan mendatajalannya pengangsuran
kredit agar tidak macet.
d) Mengalisa proposal pembiayaan anggota.
e) Mengajukan persetujuan pembiayaan kepala manajer.
) Pembiayaan :
a) Melakukan administrasi pembiayaan.
b) Melakukan penagihan di lapangan.
c) Melaksanakan pelayanan pengambilan atau pengantaran dari
debitur.
) Pemasaran :
a) Melakukan kegiatan-kegiatan kerja promosi.
b) Mencari sumber-sumber dana dengan melihat kemungkinan
dan peluang dana murah yang dapat dihimpun baik dari
anggota maupun simpanan dari pihak ketiga.
c) Bersama bagian pembiayaan melakukan penagihan ke setiap
anggota yang diberikan pembiayaan sesuai dengan tanggal
dan waktu yang telah disepakati.
. Nasabah
Ada dua status nasabah yang dilakukan di BMT Sumber Mulia
Tuntang, yaitu :
a. Nasabah
Seperti syarat nasabah di BMT pada umumnya, nasabah
wajib membayar simpanan wajib dan simpanan pokok. Nasabah
memiliki suara pada Rapat Anggota Tahunan, dan bisa melakukan
penyetoran tabungan ataupun mengajukan pembiayaan.
b. Calon Nasabah
Calon nasabah adalah nasabah yang melakukan penyetoran
tabungan, tanpa membayar simpanan pokok dan simpanan calon
nasabah adalah nasabah yang melakukan penyetoran tabungan,
tanpa membayar simpanan pokok dan simpanan wajib. Sehingga
hanya memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan penyetoran
tabungan dan pembiayaan.
. Produk- Produk BMT Sumber Mulia Tuntang
Jenis-jenis produk yang terdapat di BMT Sumber Mulia Tuntang
ini adalah:
a.
Produk Simpanan
Produk simpanan yang di berikan oleh nasabah, atau calon
nasabah dalam bentuk simpanan biasa atau simpanan berjangka.
Produk simpanan yang terdapat di BMT Sumber Mulia Tuntang
meliputi:
) Simpanan Sukarela Lancar (SIRELA)
Merupakan
bentuk
simpanan
mudharabah
biasayaitu
simpanan pihak ketiga yang disimpan di BMT atas dasar
akad wadah dan di sediakan bagi anggota yang ingin
menyimpan uang nya baik harian atau perminggunya
minimal Rp
.
,
dan kelebihan dari tabungan ini yaitu
dapat diambil sewaktu-waktu tanpa adanya periode untuk
pengambilan tabungannya. Untuk pembukaan awal tabungan
minimal Rp
.
dan sudah menjadi saldo awal
anggota.
) Simpanan Suka Rela Qurban (SISUQUR)
Merupakan bentuk simpanan berkala mudharabah
yaitu
simpanan pihak ketiga yang disimpan di BMT dengan
harapan BMT dapat memutar uang kepada debitur. Simpanan
yang hanya bisa diambil pada waktu lebaran (tanggal
Dzulhijjah) atau hari raya Qurban saja. Minimal setoran
tabungan adalah Rp
.
,
untuk pembukaan awal
tabungan sama seperti produk yang lainnya yaitu Rp
.
, .
) Simpanan Suka Rela Berjangka (SISUKA)
Merupakan bentuk simpanan deposito yang penarikanya
dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian
nasabah dengan BMT. Dengan Setoran awal Minimal
Rp. .
.
dan berlaku kelipatanya.Jangka waktu jatuh
tempo sebagai berikut:
a)
Tiga bulan, dengan presentase nisbah bagi hasil
untuk penabung dan
untuk BMT.
b) Tiga bulan, dengan presentase nisbah bagi hasil
untuk penabung dan
untuk BMT.
c)
Tiga bulan, dengan presentase nisbah bagi hasil
untuk penabung dan
untuk BMT.
) Simpanan Amanah (SIAMANAH)
Simpanan yang merupakan titipan saja dari nasabah kepada
lembaga BMT dan tidak mendapatkan porsi bagi hasil dari
lembaga dan simpanan SIAMANAH terdiri dari sadaqoh,
infak, wakaf, dan nisbah. Sumber dana yang terkumpul
nantinya akan digunakan untuk pinjaman khusus kaum
dhuafa atau mereka yang benar-benar kesulitan.
) Simpanan Pendidikan (SIDIDIK)
Merupakan bentuk simpanan berkala mudharabah
yaitu
simpanan pihak ketiga yang disimpan di BMT dengan
harapan BMT dapat memutar uang kepada debitur.
Simpanan yang hanya bisa diambil pada waktu pembayaran
Triwulan, Bulanan, Semesteran dan Jangka panjang dalam
mempersiapkan biaya. Minimal setoran tabungan adalah Rp
.
,
untuk pembukaan awal tabungan sama seperti
produk yang lainnya yaitu Rp .
b.
,
.
Produk Pembiayaan
Pembiayaan
adalah
penyediaan
uang
yang
dapat
dipersembahkan dengan pinjaman berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam meminjam antara BMT dengan pihak lain
yang
mewajibkan
pihak
meminjam
untuk
melunasi
pembiayaannya dengan cicilan atau termin setelah jangka waktu
tertentu disertai dengan pembayaran bagi hasil. Jenis-jenis
pembiayaan di BMT Sumber Mulia Tuntang adalah :
) Pembiayaan Mudharabah (MDA)
Merupakan kerja sama antara pihak penyedia dana (BMT)
dengan menyediakan dana penuh kepada pihak pengusaha
(anggota) yang bertanggung jawab dalam mengelola dana
atau usaha bagi pihak pengusaha. Penentuan bagi hasil
berdasarkan kesepakatan bersama.
) Pembiayaan Musyarakah (MSA)
Merupakan kerja sama untuk menambah modal usaha umat,
bagi hasil ditentukan berdasarkan komisi modal dan
kesepakatan bersama.
) Pembiayaan Ijabah (Sewa)
Merupakan kerjasama yang menyewakan barang atau jasa
kepada nasabah dengan pembayaran angsuran atau tangguh.
) Pembiayaan Murabahah (MBA)
Merupakan pembiayaan untuk menyediakan barang-barang
kebutuhan nasabah dengan pembayaran angsuran atau cicilan
senilai harga perolehan barang di tambah keuntungan (mark
up) yang telah disepakati bersama.
. Sumber Daya Manusia
a) Karyawan yang bekerja di BMT Sumber Mulia Tuntang
melilikitingkat pendidikan minimal D .
b) Setiap
bulan sekali dilakukan evaluasi kinerja untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah.
c) Karyawan BMT mengikuti Training-training yang diadakan
oleh dekopin (Dewan Koperasi Indonesia).
d) Pengadaan buku-buku tentang perkoperasian dan BMT untuk
meningkatkan pengetahuan karyawan.
BAB IV
ANALISIS
A. Strategi Promosi di BMT Sumber Mulia Tuntang
Penerapan strategi promosi dimulai dengan mengidentifikasi dan
menggambarkan anggota yang menjadi target sasaran. BMT Sumber
Mulia Tuntang dapat mengetahui secara langsung mengetahui secara
langsung apa yang dibutuhkan dan diinginkan anggotanya (nasabah).
Dalam setiap strategi promosi di BMT Sumber Mulia Tuntang
merupakan salah satu konsep promosi yang mengarah pada peningkatan
anggota (nasabah). Mengingat lembaga keuangan sangat bertumpu pada
kepercayaan dan kinerja yang terorganisir. Sebagai lembaga keuangan
non bank, BMT Sumber Mulia Tuntang yang bertugas untuk
mensejahterakan masyarakat kecil dengan prinsip syariah Islam. Maka
sudah menjadi keharusan BMT Sumber Mulia Tuntang memberikan
arahan untuk mengenalkan perekonomian syariah Islam kepada
masyarakat melalui promosi.
Agar dapat meningkatkan jumlah anggota (nasabah), BMT Sumber
Mulia Tuntang harus dapat menonjolkan keunggulan dari produk yang
dimilikinya, salah satunya adalah dengan menerapkan pembukaan
rekening yang yang lebih terjangkau dari BMT lainnya, sehingga dapat
mempengaruhi persepsi, kebutuhan dan keinginan Calon anggota (calon
nasabah) melalui apa yang mereka ketahui, yang dapat membuat produk
mereka lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya. Sehingga akan
menilai dan memilih produk mana yang paling baik dan pada akhirnya
diharapkan anggota (nasabah) berkeputusan untuk menjadi anggota dari
BMT Sumber Mulia Tuntang.
Strategi promosi yang dilakukan BMT Sumber Mulia Tuntang
dalam meningkatkan jumlah nasabah adalah :
. Mass Salling (Periklanan)
Adanya majalah mitra koperasi merupakan sarana bagi BMT
untuk menunjukkan ekstensinya dikalangan anggota koperasi
lainnya. Hal ini bisa menjadi kegiatan periklanan yang efektif ketika
ada orang yang membaca artikel mengenai BMT di majalah tersebut.
BMT Sumber MuliaTuntang juga memberikan brosur-brosur kepada
nasabah untuk memperkenalkan produk-produk yang dimilikinya
kepada masyarakat.
Selain itu, BMT melakukan publisitas dengan menjadi sponsor
tetap bagi caban olah raga sepak bola di wiliyah Kesongo. Bentuk
kepedulian BMT terhadap kualitas jasmani pemuda ini diwujudkan
dengan memberikan kaos kepada para pemainnya. Bahkan,
karyawan BMT Sumber Mulia Tuntang juga mengikuti pertandingan
sepak bola yang dijadwalkan
minggu sekali. Dengan demikian,
para pemuda di Desa Kesongo banyak pula yang menjadi anggota
BMT.
Kedekatan
karyawan
BMT
dengan
para
pemuda
ini
membuahkan hasil dengan adanya peningkatan nasabah terutama
dari para kelompok pemuda. Selain cara diatas, BMT juga menjadi
sponsor tetap untuk acara tahunan seperti Lomba Baca Tulis Al
Qur’an tingkat kecamatan dan lomba-lommba
Agustus yang
disering diselenggarakan oleh Desa setiap tahunnya. Selain untuk
mewujudkan kepedulian BMT terhadap nasabah, hal ini juga
merupakan ajang promosi bagi BMT sumber Mulia Tuntang.
. Public Relation
BMT Sumber Mulia Tuntang memanfaatkan adanya pengaruh
kyai yang masih sangat dominan di kalangan. Karena itulah, BMT
mengangkat para kyai yang berpengaruh untuk menjadi Dewan
Syariah. Dengan adanya pengangkatan ini, secara otomatis para kyai
menjadi pemasar BMT. Ketika adanya pengajian baik tingkat RT,
RW bahkan pengajian umum kyai para kyai ini menghadirkan
petugas atau karyawan BMT sebagai salah satu pengisi acara untuk
menjelaskan keunggulan BMT dibandingkan dengan lembaga
keuangan lainnya.
. Promosi Penjualan
BMT membagikan kalender kepada anggotanya, meskipun
tidak semuanya. Pemasar dengan sistem ini dilakukan pada akhir
periode. Dan bagi penabung Si Suka yang memiliki deposito cukup
besar diberi bingkisan untuk mempertahankan nasabah agar tidak
mengalihkan kepercayaan dananya ke lembaga keuangan lain.
. Penjualan Pribadi
Promosi dengan sistem ini banyak dilakukan pada awal
berdirinya BMT. Dengan adanya penjualan yang bersifat langsung,
agar calon nasabah dapat lebih mengetahui secara mendalam tentang
produk yang di miliki oleh BMT, karena segala permasalahan yang
menghalangi minat nasabah untuk menabung dapat langsung
dicarikan jalan keluarnya oleh karyawan BMT. Dengan semakin
ekstensinya BMT sering dilakukan oleh nasabah dengan sistem
mulut ke mulut. Yaitu dengan melakukan promosi kepada orang
berpengaruh
dikalangan
masyarakat,
mengetahui
tentang
perkembangan produk terbaru, serta senang berbagi cerita kepada
rekan atau kerabatnya mengenai BMT dan menyebarluaskan
informasi tersebut dengan konsumen lainnya. Contohnya BMT
Sumber Mulia Tuntang Kepala Desa dan perangkatnya dalam
sosialisasi produk terbaru BMT.
Untuk memberikan kepuasan nasabah, BMT sumber Mulia
Tuntang memberikan pelayanan berupa penjeputan dana kepada para
nasabah dirumah masing-masih atau ditempat kerjanya, atau sering
disebut dengan sistem jemput bola. Sistem ini diterapkan BMT
Sumber
Mulia
agar
nasabah
tidak
merasa
ragu
mempercayakan dana tabungan yang dimilikinya kepada BMT.
untuk
Adapun alasan BMT Sumber Mulia Tuntang menggunakan
promosi mulut ke mulut yaitu :
a. Kerana biaya promosi ini sangat sedikit akan tetapi
menghasilkan hasil yang besar.
b. BMT tidak harus membuat iklan atau brosur mengenai
keberadaan BMT Sumber Mulia Tuntang.
c. Petugas pemasaran BMT Sumber Mulia Tuntang tidak
harus ke rumah-rumah untuk mendapatkan nasabah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi promosi BMT
Sumber Mulia Tuntang yaitu :
) Kebanyakan nasabah BMT Sumber Mulia Tuntang adalah
seorang pedagang yang berada di sekitar BMT, dengan
kondisi yang demikian obrolan-obrolan pedagang akan
memperepat informasi yang keluar masuk dari BMT
Sumber Mulia Tuntang.
) Banyaknya nasabah yang kebanyakan adalah saudara dan
juga tetangga maka informasi yang diperoleh BMT Sumber
Mulia Tuntang akan disalurkan melalui orang lain.
B. Kelebihan dan Kelemahan Strategi Promosi yang Diterapkan BMT
Sumber Mulia Tuntang
Dalam kegiatan mempromosikan seluruh produk dan jasa yang
dimilikinya oleh BMT Sumber Mulia Tuntang baik langsung maupun
tidak langsung. Salah satu tujuan promosi BMT Sumber Mulia Tuntang
adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan
berusaha menarik calon nasabah yang baru. Ada empat macam sarana
promosi yang digunakan BMT Sumber Mulia Tuntang, yaitu periklanan,
public relation, promosi penjualan dan penjualan pribadi. Di antara
strategi promosi yang diterapkan oleh BMT Sumber Mulia Tuntang, tentu
saja mempenyai keunggulan dan kelemahan, diantara sebagai berikut :
.
Periklanan
Keunggulan dari periklanan dengan strategi periklanan adalah :
a. Dengan menyebar brosur para karyawan pemasar BMT
Sumber Mulia Tuntang tidak usah mendatangi satu persatu
orang dengan menawarkan produk dan jassa yang dimiliki
pihak BMT.
b. Dengan menggunakan brosur bmt tetap bisa beriklan meski
tidak ada orang yang menjaganya. Artinya jika pihak BMT
meletakkan ditejalanan, orang tidak perlu diminta untuk
mengambilnya pasti akan mengambil sendiri.
c. Lebih leluasa dalam menarik minat para pemuda cabang olah
raga daerah Kesongo, dengan menyeponsori cabang olah raga
daerah Kesongo. Serta terjun langsung dengan mengikuti
cabang ola raga tersebut.
d. Dapat menarik minat para masyarakat dan para santriwan
santriwati setempat untuk membeli produk yang dimiliki
BMT Sumber Mulia Tuntang, dengan menyeponsori lomba
Agustus
dan
lomba
baca
tulis
Al-Qur’an
yang
diselenggarakan settiap tahunnya.
Kelemahan dari strategi periklanan :
) Pihak BMT tidak bisa mengetahui secara jelas siapa yang
akan membeli produk yang dimiliki BMT.
) Brosur tidak akan bertahan lama karena berbahan kertas.
) Mengeluarkan dana disetiap tahunnya yang cukup besar
dari rentetan acara-acara yang di sponsori BMT Sumber
Mulia Tuntang dengan tetap.
. Public Relation
Keunggulan dari strategi public relation :
a. Para masyarakat yang mayoritas agamanya Islam, meraka
langsung mempercayakan dananya tanpa keraguan untuk
disimpan di BMT Sumber Mulia Tuntang akibat pengaruh
Kyai yang dianggat BMT untuk menjadi Dewan Syariah.
b. Lebih mudah mempengaruhui minat calon nasabah yang ratarata masyarakat mayoritas Islam untuk menjadi nasabah.
Kelamahan dari strategi public relation :
) Hanya dapat menjangkau masyarakat dibagian terdekat
wilayah BMT saja.
) Tidak memerlukan biaya produktif yang cukup besar.
.
Promosi Penjualan
Adapun Keunggulan atau kelebihan dari strategi promosi penjualan :
a. Bertambah besar nasabah produk Si Suka karena terimingimingi hadiah dan bingkisan yang diberikan BMT kepada
nasabah yang mempunyai depsito cukup besar.
b. Dengan membagikan kalender, banyak nasabah yang mulai
menjadi nasabah tetap yang mempercayakan dananya di BMT
Sumber Mulia Tuntang.
Adapun kelemahan dari strategi ini :
) Banyak nasabah yang berbicara kejelekan BMT Sumber
Mulia Tuntang, kerana pembagian bingkisan dan hadiah
hanya diberikan kepada nasabah tertentu saja tanpa
mengetahui kebenarannya.
) Banyak nasabah yang kecewa karena tidak semuanya diberi
kalender disetiap akhir pedriodenya.
.
Penjualan Pribadi
Keunggulan dari strategi penjualan pribadi :
a. Karyawan lebih mudah mempengaruhui calon nasabah untuk
menjadi nasabah di BMT Sumber Mulia Tuntang.
b. Karyawan tidak perlu bersusah panyah mendatangi orang per
orang dan dari rumah kerumah, tidak banyak mengeluarkan
biaya untuk media promosi, berkat obrolan mulut kemulut
nasabah
c. Produk dengan cepat laku terjual dipasaran serta menciptakan
daya beli yang besar.
d. Dengan strategi mulut kemulut oleh para nasabah, lebih
diuntungkan pihak BMT karena tidak perlu mengeluarkan
keringat dan biaya untuk media promosi.
Kelemahan dari strategi penjualan pribadi :
) Produk juga dengan cepat ditinggalkan nasabah karena isu dari
mulut kemulut yang merusak nama baik BMT.
) Tidak bisa menjangkau bagian yang jauh, hanya bisa daerah
terdekat saja.
) Produk yang ditawarkan kurang bagus karena dengan cara
strategi mulut kemulut oleh nasabah.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis tersebut, maka penulis dapat menarik kesimpulan
sebagi berikut :
. Upaya BMT Sumber Mulia Tuntang dalam strategi promosi
kepada orang yang paling berpengaruh dalam satu komunitas serta
membagi informasi kepada rekan dan kerabatnya mengenai hal-hal
yang mereka ketahui, sehingga banyak orang yang mengetahui
informasi BMT Sumber Mulia Tuntang, memberikan sponsor
kepada cabang olah raga sepak bola, strategi mulut ke mulut yang
dilakukan oleh nasabah. BMT Sumber Mulia Tuntang juga
memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabah baik hadiah
maupun sovenir, dengan demikian secara tidak langsung dia
menginformasikan kelebihan produk atau jasa kepada orang lain.
. Faktor-faktor yang mempengaruhui strategi promosi di BMT
Sumber Mulia Tuntang adalah karena kebanyakan nasabah yang
berprofesi sebagai pedagang yang berada di sekitar BMT Sumber
Mulia Tuntang dengan kondisi yang demikian maka obrolanobrolan pedagang akan sangat mempercepat informasi yang berada
di BMT Sumber Mulia Tuntang. Selain itu diimbangi dengan
pelayanan di BMT Sumber Mulia Tuntang yang semakin
meningkat kearah profesional dan juga semakin ramah terhadap
nasabah.
. Salah satu kelemahan dan kelebihan strategi promosi BMT Sumber
Mulia Tuntang yaitu, promosi kurang luas jangkauannya, dan
kelebihannya dapat menambah jumlah nasabah tanpa karyawan
BMT berpromosi karena sudah dilakukan oleh para nasabah
dengan sistem mulut kemulut.
B. Saran
Setelah mengadakan penelitian dan mengamati keadaan serta situasi di
BMT Sumber Mulia Tuntang maka penulis memberikan saran yang dapat
bermanfaat antara lain :
. Untuk meningkatkan jumlah nasabah, BMT Sumber Mulia Tuntang
harus lebih memperkenalkan produknya kemasyarakat yang lebih
luas lagi dengan meningkatkan promosi berupa program hadiah
atau pembagian bonus.
. Peningkatan pelayanan menurut adanya usaha untuk menciptakan
dan memperluas jaringan, BMT Sumber Mulia Tuntang sebaiknya
berkerja sama dengan semua pihak, lebih-lebih dengan kelompok
pedagang kaki lima, kelompok pedagang lainnya serta bekerja
sama juga dengan organisasi massa dan lembaga pemerintah.
Harapan yang terkandung dalam jalinan kerjasama itu ialah produk
yang ditawarkan oleh BMT Sumber Mulia Tuntang akan semakin
dikenal, diterima sehingga masyarakat luas dapat menikmati
manfaatnya, dan melesatnya jumlah nasabah baru.
. Promosi akan lebih menguntungkan apabila ada inovasi agar
produk BMT Sumber Mulia Tuntang bisa mendatangkan nasabah
yang lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suhaarsimi.
. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Bina Aksara
Asyatuti, Rinda.
. Kritik terhadap pemasaran Bank Syariah (Pendekatan
Eksperiental Marketing). Jurnal Hukum Islam Volume
Nomor , Juni
. Diunduh pada September
pukul : WIB
Emzier.
. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Data. Jakarta: Rajawali
Pers.
Fajri, Detha Alfian.
. Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan
Menabung Pada Bank Muamalat Cabang Malang. Jurnal Administrasi
Bisnis Volume Nomor , Desember
. Diunduh pada
September
pukul : WIB
Handoko, Hami.
. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Liberty.
Hastuti, Niken.
. “Bauran Pemasaran Pada BMT Sumber Mulia Tuntang”.
Tugas Akhir. Salatiga: IAIN Salatiga.
http://daniearabas.blogspot.com/
dalamislam.htm?m= .diakses
/hadis-pemasaranAgustus
pukul
http://dosenindonesia.wordpress.com/tag/prahalad/.diakses
: WIB
:
WIB
Agustus
pukul
Kasmir, (
). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT.Raja
Grafindo Persada.
Kim
T,
Gordon.
.
http://thumbs.dreamstime.comdiakses
Entrepreneur
September
Magazin.
Kotler, Philip.
. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Kontrol, terjemahan : Hendra Teguh dan Ronny
Antosius Rusly, Edisi , Jilid dan , PTPrenhalindo, Jakarta.
Magfiroh, Ana Muntadhirotu.
. “Teknik Pemasaran : Marketing Mix Produk
BMT Tumang Cabang ampel”. Tugas Akhir. Salatiga: IAIN Salatiga.
Manapiring, S. Andreas.
. Analisis Produk, Harga, Lokasi, Promosi Terhadap
Kepuasan Konsumen Pada Kartu Kredit PT. Bank Mandiri Tbk. Manado.
Jurnal EMBA Volume Nomor Juni
. Diunduh pada Septeber
pukul : WIB
Rini, Dani Puspita.
. “pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Nasabah
BMT Atina Banyubiru Kab. Semarang”. Tugas Akhir. Salatiga: IAIN
Salatiga.
Supramono.
.Statistik. Yogyakarta: Andi Offset.
Supranto, J.
. Pengukuran Tingakat Kepuasan Nasabah Untuk Menigkatkan
Pangsa Pasar. PT. Rineta Cipta. Jakarta.
Swastha, Basu dan Irawan.
Liberty.
Swastha, Basu.
Swastha, Basu.
Yogyakarta.
. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta:
. Asas-Asas Marketing. Edisi . Yogyakarta. Liberty.
. Asas-asas Pemasaran, Edisi Ketiga. Penerbit Liberty:
Swastha, Basu.
. Manajemen Penjualan. Yogyakarta: BPFE.
Swastha, Basu.
. Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta: Liberty.
Thomas Whelen, David L. Hunger.
. Manajemen Strategi dan Kebijakan
Perusahaan. Jakarta : Prehallindo.
Wardani, Dita Pramudya.
. Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan
Pengambilan Produk Pembiayaan KPR Platinum iB Pada Bank Syariah
Cabang Harmoni – Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Volume
Nomor
, Juni
. Diunduh pada September
pukul : WIB
Widyastuti, Ika Fitri.
. “Teknik Pemasaran :Marketing Mix Produk BMT
Tumang Cabang Ampel”. Tugas Akhir. Salatiga: IAIN Salatiga.
Wiliam J, Staton. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta : Erlangga,
.
Wahyuni, Is.
. “Pengaruh Promosi Terhadap Volume Perkemangan Nasabah
Di BPR Sukowati Jaya Sragen”. Tugas Akhir. Salatiga: IAIN Salatiga.
Yulianti, Rika.
. Pengaruh Nilai-Nilai Agama, Kualitas Layanan, Promosi,
dan Kepercayaan Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah di
Banjarmasin. Jurnal Wawasan Manajemen.Volume Nomor , Juni
.
Diunduh pada September
pukul : WIB
Download