Jadwal Rutin DOJCC Bali Gathering pertemuan Doa setiap minggu I,II, dan III 4 Desember 2016 Gathering di Aula SMI (Jl Puri Gerenceng 45 - Belakang Ayu Nadi Tuban) 11 Desember 2016 Rekreasi Olahraga Pantai Jerman 14 Desember 2016 pk. 18.30 wita Doa Taize di Gereja FX 18 Desember 2016 Gathering DOJCC di Aula SMI jam 11.30 wita Tugas Koor Misa Inggris di Gereja FX Pk 18.00 wita 25 Desember 2016 tugas Tatib pk 18.00 1 Januari 2017 Tugas Koor Pk 18.00 dilanjutkan Celebration Meal + Ultah Anggota. Terbuka untuk umum Tugas Koor Misa English dan Tugas Taib 1 bulan sekali di Gereja St. FX Kuta DOA Adorasi Taize Terbuka Untuk UMUM Setiap Rabu ke -3 di Gereja FX pk. 19.00 - 20.00 Mau Ikutan kegiatan DOJCC ? Hubungi : 0878 6180 5088 www.DOJCC.com PROGRES PEMBANGUNAN Rumah Pelangi Kasih Bali oleh DOJCC Bali Terimakasih untuk sumbangan para donatur. Persembahan kasih untuk pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga - Bali dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Ziarah FreshJuice Live 11-12 Nov 2016 Fresh Juice Live 2 Hotel Swissbell Rainforest Kuta Minggu 13 Nov 2016 Fresh Juice Live 2 Hotel Swissbell Rainforest Kuta Minggu 13 Nov 2016 Fresh Juice Live 2 Hotel Swissbell Rainforest Kuta Minggu 13 Nov 2016 Fresh Juice Live 2 Hotel Swissbell Rainforest Kuta Minggu 13 Nov 2016 Fresh Juice Live 2 Minggu 13 Nov 2016 Rm Yandhie Buntoro, CDD Rm Ignas Rm Antonius Rm Vincent Rm Adam Widi, MGL Suncoko Sibar, MI Haryanto Gathering DOJCC November 2016 Pertemuan Worship Team DOJCC Doa Taize 16 November 2016 Pelayanan Koor Misa Bahasa Inggris di FX 20 Nov 2016 Sharing Group Ibu-Ibu DOJ St. Martha Celebration Meal Sabtu 26 November 2016 @YoviSasaHouse Celebration Meal Sabtu 26 November 2016 Foto bersambung ke hal. 44 Fresh JUICE ! refresh your soul Fresh JUICE ! Fresh Juice adalah buku renungan harian berdasarkan penanggalan liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com). Terbit sebulan sekali di awal bulan. Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0878 6180 5088) Kritik dan saran : [email protected] Fresh JUICE ! Team Moderator: RD. Hady Setiawan Penasehat : Yovie Setiawan Pemimpin Redaksi : Nathasa Editor : Nathasa, Yovie Layout Design : Yovie Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi, Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL, Jeff, Rina, Rm. Joseph MGL, Rm Wenz MGL, Sr. Benedicta, Maia, Rm. David MGL, Alin, Yudi, Betty, Pras, Yustina, Rita, Lia, Siska, Daniel, Lita, Herman, Br. Martin MGL. Desy, Flo, Lita, Rosa, Hilda, Birendra Distribusi : Anggota DOJ Bali Pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga. Sumbangan dapat disalurkan ke : BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Harap sms / telpon 0878 6180 5088 untuk konfirmasi. Salam sejahtera sahabat Fresh Juice semua, puji syukur pada Tuhan atas segala kasih karuniaNya dalam hidup kita. Saat ini kita memasuki bulan terakhir di tahun 2016. Masa-masa kita mulai merefleksikan kembali segala hal yang telah kita lalui dan hadapi selama bulan ini. Segala harapan dan cita yang kita canangkan di awal tahun 2016 apakah sudah terwujud. Saatnya pula kita mengingat kembali kasih Tuhan yang kita alamai selama tahun ini. Dan kembali membangun harapan ditahun mendatang. Banyak hal yang akan kita hadapi di tahun mendatang ini. Tapi yang pasti satu hal bahwa penyertaan Tuhan yang akan selalu menaungi kita. Tuhan yang menuntun langkah kita di tahun-tahun yang telah kita lewati, juga akan menuntun kita ditahun kedepan ini. Mari kita selalu berserah dan memohon perlindungan dan petunjuk dariNya. Memohon rahmat kebijaksanaan agar kita menjalani hari-hari ini dengan bijak dan seturut kehendakNya. Selamat menyambut Natal, kelahiran Yesus kembali dalam hati kita yang akan selalu memperbaharui semangat hidup. Dan selamat menyambut tahun yang baru. Tahun penuh harapan dan cinta. Tuhan memberkati kita semua.... Salam Fresh Juice Nathasa PemRed Fresh Juice Fresh JUICE ! managed by : www.DOJCC.com Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Dengarlah dan Taatlah Peringatan Wajib Dionisius dan Redemptus Martir Indonesia Yes. 26:1-6; Mzm. 118:1,8-9,19-21,25-27a; Mat. 7:21,24-27. Kamis 1 Desember 2016 Mat 7:24 “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya diatas batu.” Taifun Haiyan yang pernah melanda kota Tacloban di Filipina benar benar memprihatinkan. Besar sekali kerusakan yang terjadi, hampir tidak ada lagi rumah yang tetap berdiri. Angin puting beliung yang mencapai kecepatan 315 km perjam itu merusak hampir seluruh kota, sampai ke Vietnam dengan estimasi kerusakan melebihi satu milyar dollar (US). Ekonomi di Filipina diperkirakan akan mengalami kerugian sebesar 14 milyar dollar (US). Yang jauh lebih memilukan adalah ribuan nyawa yang hilang di telan bencana, dan lebih banyak lagi yang kehilangan rumah dan mata pencaharian. Saya pribadi sedih karena ada seorang teman dari Filipina yang adiknya belum diketemukan. Ada juga teman baik yang keluarganya kehilangan seluruh hasil panenan kerena habis ditelan sang angin ganas tersebut. Tidak ada lagi yang tersisa. Hidup kita juga bisa diandaikan seperti ini. Kadang segala sesuatu berjalan dengan baik, sesuai dengan rencana, tetapi ada mungkin suatu moment yang tak terduga dan benar benar menguncangkan kita seperti taifun Haiyan ini. Contohnya saat menyambut kematian, yang tidak bisa kita dihindari, sering sangatlah menakutkan. Lalu bagaimana kita bisa bertahan? Di Injil hari ini Tuhan Yesus mengajarkan tentang bagaimana membangun fondasi yang kokoh di kehidupan kita. Yesus, yang adalah Sabda kehidupan abadi, mengundang kita untuk membangun fondasi diri kita, lewat SabdaNya, lewat diriNya sendiri. “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya…” (Mt7:24) adalah orang bijaksana yang bersandar pada fondasi yang kokoh. Yesus adalah fondasi kokoh yang tidak bisa dikalahkan oleh apapun juga. Mengapa? Karena Yesus sudah mengalahkan maut yang terbesar. Kematian dikayu salib yang sangat memalukan sudah dipatahkan dengan kebangkitanNya yang mulia. Teman-teman, mari kita bangun diri kita dengan mentaati ajaran-ajaran Yesus. Ketaatan dalam bahasa Inggris adalah obedience yang berasal dari bahasa latin oboedire. Oboedire itu berasal oedire yang artinya adalah mendengar. Juga dalam bahasa Ibrani, ketaatan dengan mendengarkan perintah Tuhan itu terhimpun dalam satu kata Shama. “Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa! Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu…” (Ul 6:7). Setiap anak orang Israel, termasuk Yesus sendiri, hafal isi dari Shama ini. Pendek kata, mereka yang mendengarkan dan mentaati perintah Tuhan, tidak akan goyah, bahkan saat melewati maut kematian sekalipun. Ya Yesus, Engkaulah Sabda kehidupan, Engkaulah fondasi kami. Amin. Rm. David Lemewu, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 15 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 Confidence in God Jumat 2 Desember 2016 Matius 9:28 “…Percayakan kamu bahwa Aku dapat melakukannya?” Hari Biasa Pekan I Adven Yes. 29:17-24; Mzm. 27:1,4,13-14; Mat. 9:27-31 Masa Natal yang selalu diwarnai sukacita tinggal hitungan hari saja. Itu berarti Tahun Baru pun tinggal hitungan hari. Dua perayaan besar di akhir tahun yang senantiasa jadi moment sukacita sekaligus moment refleksi setiap dari kita. Bagaimana persiapan kita menyambut Natal? Sudahkah hati kita dipenuhi sukacita dan syukur menyambut Sang Almasih? Ataukah masih ada beban-beban yang membuat kita tidak menemukan sukacita. Bagaimana persiapan kita menyambut Tahun Baru? Baju dan pesta sudah siap? Lalu bagaimana dengan hidup kita? Bagaimana perjalanan kita di tahun ini? Apa yang sudah dicapai? Apa yang belum? Apa rahmat terbesar yang boleh kita terima di tahun ini? Apa pengalaman menyakitkan yang mendewasakan kita di tahun ini? Kita mau mengambil waktu mengisi hari-hari menjelang Natal dan Tahun Baru ini dalam doa untuk mensyukuri setiap rahmat dan kasih yang boleh kita terima, mensyukuri setiap saat-saat kita ditempa oleh kesulitan hidup, mendoakan setiap dari yang kita kasihi, dan mempersembahkan setiap impian dan harapan kita di palungan sang Juru Selamat. Hari ini Tuhan sekali lagi mengingatkan kita bahwa kita telah memiliki kunci untuk membuka pintu yang menghalangi kita dari syukur dan kasih; yakni PERCAYA. Percaya bahwa Tuhan sanggup. Ia yang telah dapat melakukan perkara besar dengan lahir sebagai manusia dan menyelamatkan kita…hari ini sekali bertanya kepada kita, “Percayakah kamu bahwa Aku dapat melakukannya?” Percaya bahwa rancanganNYA adalah rancangan damai sejahtera. Percaya bahwa Ia menyertai kita sampai akhir jaman. Percaya bahwa Ia mengasihi kita dan tahu apa yang terbaik buat kita. Mungkin kita belum melihat, tapi Tuhan tahu apa yang ada di depan kita. Tuhan memiliki seluruh dunia ini. Tuhan mengetahui setiap hati. Tuhan mengetahui setiap hari-hari kita jauh sebelum hari-hari itu datang. Yang diminta dari kita adalah PERCAYA. Mazmur berbunyi Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar? Yustina Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 16 Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 www.DOJCC.com Pergilah & Sebarkanlah Kabar Sukacita Ku Sabtu 3 Desember 2016 Pesta St. Fransiskus Xaverius 1Kor. 9:16-19,22-23; Mzm. 117:1,2; Mrk. 16:15-20. 1 Kor 9:16 “Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil” Hari ini adalah kesempatan pertama saya mengisi renungan untuk Fresh Juice Buku. Perasaan senang dan cemas menghampiriku, apakah saya layak atau tidak dalam meberitakan Firman Tuhan ? Bacaan pertama dalam 1 Kor 9:16 hari ini sungguh meneguhkan dan menyadarkan saya bahwa kita semua dipanggil untuk menyampaikan firman Tuhan karena malah ‘celakalah’ saya jika tidak memberitakan Injil. Saya hanya manusia biasa yang tak luput dari noda dosa, tetapi saya diingatkan akan sabda Tuhan dalam Lukas 5:32 “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa supaya mereka bertobat. Sedikit saya memberikan kesaksian bahwa bulan Desember 2015 yang lalu ketika saya berdoa, saya merasa di telinga saya ada beberapa malaikat kecil terbang dan sedang memegang alat music harpa dan terompet serta bernyanyi dengan alunan suara yang indah dan merdu, seakan lagu pujian sorgawi sedang dinyanyikan dan mengalun lembut di dalam hatiku. Nyanyian yang indah dan tidak asing untuk kita dengar di Gereja, “Bukan nya Engkau Yang Memilih KU Melainkan AKU yang memilih MU Kini Aku Serahkan Tugas Supaya Engkau Menghasilkan Buah Limpah ReFF: Pergilah & Sebarkanlah Kabar Sukacitaku Sampai Akhir Zaman AKU serta mu Saya merasakan damai yang luar biasa dan menguatkan saya selalu bahwa apapun masalah dalam hidup, ingatlah Tuhan selalu ada beserta kita. Mari Saudara/i sekalian tidak ada kata terlambat untuk bersama-sama kita memberitakan kabar sukacita. Maurits Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 17 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 Kompromi Minggu 4 Desember 2016 Mat.3:8 “Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan. Hari Minggu Adven II Yes. 11:1-10; Mzm. 72:1-2,7-8,12-13,17; Rm. 15:4-9; Mat. 3:1-12. Pernahkah Anda di-cuekin sama orang yang Anda sukai? Awalnya hubungan Anda baik-baik saja, semuanya sempurna, penuh bunga-bunga, mulai berharap ini dan itu, tapi kemudian secara tiba-tiba Anda mulai dijauhi dan pelan-pelan kehilangan kontak dengannya. Awal yang manis, kemudian harus berakhir dengan pahit dan mungkin jadi malah benci. Mungkin ini juga yang dirasakan oleh orang Farisi dan Saduki. Awalnya waktu mendengar tentang pewartaan Yohanes Pembaptis, mereka berpikir orang ini berada di pihak yang sama. Pesannya sama, walaupun cara hidupnya sedikit lebih eksentrik tapi yang penting ada di dalam jalur perjuangan yang sama. Maka datanglah mereka beramai-ramai untuk juga dibaptis dan mungkin berharap bisa bekerja sama untuk keselamatan Bangsa Israel. Namun yang terjadi kemudian adalah bukannya mereka disambut dengan baik oleh Yohanes Pembaptis, mereka malah dicaci maki dan diusir serta dituduh sebagai penipu dan penjahat bermuka dua. Menurut Anda apakah tindakan Yohanes Pembaptis itu salah atau benar? Sopan atau tidak sopan? Pantas atau tidak pantas? Kalau menurut saya itu tidak pantas dan kurang sopan. Sebaiknya jangan langsung dimarahi dan dicaci-maki di depan umum, tetapi ditegur secara terpisah dan dengan cara yang santun, siapa tahu mereka bisa dijadikan koalisi bersama untuk kepentingan masyarakat umum. Sebagai Imam saya terpaksa harus bersikap sebaik mungkin kepada setiap orang yang saya layani, termasuk orang yang saya tidak sukai sekalipun. Saya harus menjadi wajah kerahiman ilahi bagi dunia begitu pesan Paus Fransiskus pada tahun Yubelium yang baru berakhir 20 November lalu. Nah, kalau mau menuruti prinsip Yohanes Pembaptis dalam pelayanan saya sebagai Imam MGL (Missionaries of God’s Love) dan sebagai anggota Komunitas DOJ (Disciples of Jesus), bisa-bisa malah dibenci semua orang. Apa yang bisa kita ambil dari sikap tegas dan keras si Yohanes Pembaptis ini? Memang dalam Injil kelihatannya dia berbicara cukup keras kepada orang atau kelompok lain. Tetapi cobalah bayangkan kalau karakter Yohanes Pembaptis dan karakter orang Farisi dan Saduki itu semuanya ada di dalam diri kita sendiri. St. Paulus bilang janganlah beri kesempatan kepada iblis (Ef. 4:27), sehingga dengan satu hati dan dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus (Rom.15:6). Pasti berat, karena di dalam diri kita sendiri, kita masih suka berkompromi dengan bujukan si jahat. Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 18 Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 www.DOJCC.com Yesus datang untuk membebaskan belenggu kita Yes. 35:1-10; Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14; Luk. 5:17-26 Senin 5 Desember 2016 Luk 5:24 “Aku berkata kepadamu: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumah!” Bacaan Injil hari ini tentang seorang lumpuh yang ditolong oleh sahabat-sahabatnya untuk dapat disembuhkan oleh Yesus. Pada jaman itu, orang-orang yang sakit atau punya keterbatasan fisik dianggap sebagai orang berdosa. Lalu dihubungkan dengan kondisi dan kepercayaan kita saat ini, tentunya penyakit dan keterbatasan fisik bukan semata-mata sebagai hukuman atas dosa kita. Namun yang menarik adalah kalau kita dalam keadaan perlu ditolong, apakah itu dalam hal dosa ataupun kondisi yang lainnya, apakah kita mau membuka diri. Apakah kita mau menerima uluran tangan orang-orang di sekitar kita. Atau apakah malah kita menutup diri dan menjunjukkan sikap bahwa saya baik-baik saja kok…. Bahkan yang lebih parah lagi adalah kalau kita nyaman dengan kondisi ke’dosa’an kita. Memang tidak menjamin bahwa kalau kita share dengan orang lain lalu semua masalah bisa diselesaikan. Setidaknya kita sampaikan kepada orang-orang yang bisa kita percaya dan bisa membantu. Nah disinilah peran Yesus sebagai sang Pembebas dan Penolong kita. Pada dasarnya yang kita harus sadari adalah mengingat bahwa Yesus lah yang akan membebebaskan dan menolong kita. Cara Yesus mau dengan cara seperti apa adalah “Cara Tuhan” yang pastinya bukan kita yang bisa mengaturnya. Orang-orang di sekitar kita baik keluarga, maupun teman-teman di komunitas kita adalah perantara Yesus. Yang mungkin bisa “mengusung dan menurunkan” kita di hadapan Yesus. Dan yang harus kita sadari kalau kita sudah dibantu dan dilepaskan dari beban kita Yesus meminta kita untuk “Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumah!” Orang lumpuh tersebut diminta untuk mandiri. Bangun! Angkat tempat tidur! Pulang ke rumah!..... Luk 25 : Dan seketika itu juga bangunlah ia, di depan mereka , lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. Kita pun juga demikian. Setelah disembuhkan kita diminta untuk tidak berlama-lama menikmati masa-masa setelah penyembuhan. Tapi kita diutus untuk bangun dan mengangkat tempat tidur kita yaitu tempat yang selama ini kita pakai untuk bersandar untuk meletakkan segala kelemahan dan ketidak mampuan kita. Litawati Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 19 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 Diberkati untuk Memberkati, Diberi untuk Memberi Selasa 6 Desember 2016 Yes 40:1 Santo Nikolaus Yes. 40:1-11; Mzm. 96:1-2,3,10ac,11-12,13; Mat. 18:12-14. ”Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu.” Kita sudah memasuki masa Adven. Artinya sebentar lagi kita akan merayakan hari raya Natal. Di negara-negara barat, Natal identik dengan Santa Claus, sesosok pria tua berjanggut putih dan baik hati yang berkeliling saat malam Natal dengan rusa-rusa terbangnya, membagikan hadiah untuk anak-anak yang selalu berbuat baik. Hari ini kita merakan pesta Santo Nikolaus. Semasa hidupnya, dia mengabdikan dirinya untuk menolong umat disekitar yang membutuhkan. Baginya, memberi itu indah. Santo Nikolaus berasal dari keluarga kaya, dia memberi dan membagikan apa yang dimilikinya, sebagai tanda syukurnya pada Yang Maha Kuasa. Dia memberi contoh bagaimana seharusnya kita sebagai yang sudah diberkati juga turut memberkati dan diberi untuk juga menberi kepada sesama. Memberi sering dihubungkan dengan uang. Namun bagaimana dengan waktu, tenaga dan pikiran yang kita punya? Tidakkah hal tersebut juga merupakan berkat dan pemberian? Jangan lupa bahwa Tuhan tidak pernah menuntut kita untuk hanya melakukan hal-hal yang besar saja, namun juga hal-hal kecil seperti hanya dengan sesimpel memberikan senyuman yang manis, masihkah kita tidak mampu dan masih berpikir panjang? Besar kecilnya pemberian kita, dalam bentuk apapun, selama dilakukan dengan kerelaan dan sukacita, maka Tuhan akan menghargai itu dengan sangat besar. Maka mari teman-teman, kita sama-sama belajar untuk lebih giat lagi untuk memberi dan memberkati dari setiap berkat yang sudah diberikan kepada kita. Selamat memasuki masa Adven, semoga Yesus juga akan lahir dihati kita semua yang cinta kepadaNya. Tuhan memberkati Desy Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 20 Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 www.DOJCC.com Kebebasan curhat dengan Tuhan Peringatan Wajib St. Ambrosius Yes. 40:25-31; Mzm. 103:1-2,3-4,8,10; Mat. 11:28-30. Rabu 7 Desember 2016 Mat 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu Bacaan hari ini rasanya sudah tidak asing lagi bagi kita. Yesus membuka pintu lebar lebar agar kapan saja kita berbeban berat, datang kepadaNya dan akan di segarkan. Coba kita renungkan, kita hitung .. berapa banyak sih teman yang kita kenal yang bisa seperti ini? Rasanya tidak banyak, kebanyakan teman saat kita lagi susah lagi berbeban berat ada yang memilih pura pura tidak tau, ada yang memilih menghindar agar tidak ikut terlibat atau bahkan ada yang menghilang supaya tidak terus terusan mendengar curhat kita. Kadang tanpa kita sadari, kita mengulang ulang curhat yang sama setiap waktu setiap saat ketemu teman, sampai temen yang dengar menyanyikan lagu Ariel Noah “.. dan terjadi lagi …” Saya pernah mengalami kesusahan, mau cerita ke teman ya malas.. bukan solusi yang didapat, malah kepo yang didapat. Mau cerita ke Tuhan, pernah ada pikiran, ngga enak repotin Tuhan dengan kisah kisah manusia. Ngga penting juga ini. Saat itu, seorang teman dengan polosnya nyelutuk, kenapa kuatir curhat ma Tuhan, kan Tuhan sendiri berkata, datanglah semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan. Iya… betol juga ya, batinku. Kok saya batasi diri sendiri dengan pikiran Tuhan repot dengar curhat2 saya. Padahal kita bisa kapan saja datang menceritakan segala sesuatu tanpa kuatir akan di kepoin, tanpa kuatir Tuhan menghindar karena bosan dengan kisah kita yang diulang ulang. Tuhan selalu welcome menerima beban berat kita, malah di berikan solusi pula. Kembali ke pertanyaan awal, berapa banyak sih teman yang langsung ingin berbagi saat kita sedang susah? Hmm.. saya punya ‘teman special’. Yang mana kala saya ingat japri dia, saya pasti tersenyum. Dia seorang romo (hayooo siapa ya?). hobinya mengulek ulek isi hati kita, ibarat kata, upil kalo tidak dikeluarin, pasti gateeelll dan penasaran banget pengen kita korek sampai keluar. Begitu katanya. Saat itu saya left dari suatu group whatsapp, dan detik yang sama dia message ke saya, katanya.. ada apa Rit… kalau kamu mau cerita, saya siap kok mendengar curhatmu. Keluarin saja semuanya. Wauw, saya kaget campur haru. Buat saya, itu adalah hal tulus yang dilakukan seseorang. Romo biasanya didatangi untuk konseling, dicari umat sebagai tempat curhat, tapi ini.. kebalikannya. Weeww.. gembala yang baik. Terima kasih sudah menjadi teman sahabat contoh teladan yang nyata dari sabda Yesus ini. Coz you’re amazing just the way you are. Shaloom Rita Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 21 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 Maria Immaculata Kamis 8 Desember 2016 Luk 1:38“Sesungguhnya Aku ini adalah HARI RAYA SP MARIA DIKANDUNG TANPA NODA hamba Tuhan, jadilah padaku menurut Kej. 3:9-15,20; perkataanmu itu.” Mzm. 98:1,2-3ab,3bc-4; Ef. 1:3-6,11-12;Luk. 1:26-38. Saya yakin sebagai seoarang Katolik tentu kita pasti juga pernah bertanya-tanya apa maksud dari Bunda Maria yang adalah seorang manusia biasa yang sama seperti kita bisa mendapat taktha sebagai Santa Perawan Maria yang dikandung tanpa noda dosa. Berikut ini adalah cerita yang tidak ada hubungannya dengan Dogma Maria tersebut, tetapi mungkin dapat membantu kita untuk mengerti konsep dasarnya. Suatu hari, di suatu desa terpencil, ada seorang (sebut saja bernama Dorus) menemukan kloset duduk yang dibuang di dekat jalan kampung. Ia tidak pernah melihat benda itu seumur hidupnya, sehingga tidak tahu kalau itu adalah kloset (jamban). Dia bahkan mengagumi benda itu, karena dipikirnya ‘antik’. Dorus membawa pulang kloset itu ke rumah dan dibersihkannya sampai ‘kinclong‘. Kebetulan esok harinya Dorus berulang tahun dan dia berencana mengundang teman-teman satu kampung. Dia berpikir, alangkah uniknya jika nasi tumpeng ulang tahunnya diletakkan di dalam ‘benda’ itu (yaitu kloset), supaya ‘penemuan baru’-nya ini dapat dipamerkan kepada teman-temannya. Sekarang, bayangkanlah, jika anda termasuk di antara orang-orang yang datang ke pesta Dorus Anda pasti tahu kalau ‘barang’ itu adalah kloset. Apakah reaksi anda begitu melihat nasi tumpeng yang ditempatkan di dalam kloset itu? Ada rasa aneh dan tidak ‘nyambung‘, bukan? Demikianlah, Yesus yang kemuliaan dan kekudusanNya jauh melebihi semua, tidak mungkin lahir ke dunia melalui seorang perempuan yang berdosa. Karena noda dosa itu jauh lebih buruk daripada kloset, dan Yesus itu kemuliaannya jauh mengatasi dan tidak dapat dibandingkan dengan nasi tumpeng; maka kesimpulannya, ada jurang yang tak terjembatani antara keduanya. Nasi tumpeng tak pernah klop diletakkan di dalam kloset; dan tentu, Yesus yang Maha Kudus, tak mungkin dapat dikandung oleh rahim seseorang yang tercemar dosa. Maka oleh kuasaNya, Allah menguduskan rahim itu, membuat ia terbebas dari noda dosa. Karena Tuhan tidak dapat mengingkari diri-Nya sendiri yang tanpa dosa, sama seperti Dia tidak dapat menjadi tidak setia (lih 2 Tim 2:13). Bunda Maria doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan pada waktu kami mati. Amin. FLO Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 22 Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 www.DOJCC.com Hidup yang diberkati Yohanes Didaci Cuauhtlotoazin Yes. 48:17-19; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Mat. 11:16-19 Jumat 9 Desember 2016 Rut 2: 20 ” Diberkatinya kiranya orang itu oleh Tuhan ” Kisah Rut ini sangat luar biasa, Rut terkenal karena kesetiaannya, dia melayani mertuanya sendirian dan tidak mau berbalik lagi ke allah nya yang lama. Walaupun banyak sekali cobaan yang diijinkan Tuhan kepadanya. Tetapi Tuhan melalui caranya selalu memberkati Rut, termasuk melalui Boas. Rut tidak mengeluh mengenai apa yang terjadi, tetapi ia tetap melaksanakan segala kewajibannya sebagai menantu dengan sukacita. Nah sekarang dikehidupan saat ini, apakah kita sudah setiap saat mensyukuri apa yang terjadi dihidup kita? Saya sendiri masih belajar untuk mensyukuri setiap saat, saya diajari oleh “Goblin Vashdev” melalui bukunya mengenai bagaimana kita menikmati hidup secara sederhana. Mensyukuri setiap apa yang kita lakukan. Contoh cara sederhana untuk menikmatinya adalah bagaimana kita menikmati : Makan Buah. Iya, hanya dengan makan buah kita bisa merasakan nikmatnya ‘makan’, tetapi makannya tidak hanya masuk mulut, kunyah dan telan ya, tetapi benar benar makan. Pada saat buah itu kita kupas, kita rasakan bagaimana air liur kita mulai bekerja, mata kita tertarik dengan buahnya, bagaimana kita menggigit buah tersebut dan merasakan melalui lidah kita bagaimana rasa buah tersebut dan mulai mengunyah, nikmati dan rasakan tiap gigitannya. Dari sini saya sendiri merasakan buah tersebut bisa benar benar terasa enak sekali. Dengan merasakan dan menikmati hal hal kecil ini, kita bisa mulai pelan pelan bisa menimati hidup kita, hidup kita terlalu indah untuk dibandingkan dengan hidup orang lain, janganlah ‘kepo’ dengan kehidupan orang lain, karena hal itu yang membuat kita menjadi kurang bersyukur dan membanding bandingkan hidup kita dengan hidup orang lain. Mari kita menyukuri hidup kita masing masing, karena hidup kita adalah berkat, jangan sia-siakan hidup kita dengan tidak menyukuri segala hal yang terjadi. Prast Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 23 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 Yohanes Pembaptis Sabtu 10 Desember 2016 Mat 17:13:” Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesusbahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.” Hari biasa. Pekan II Adven. Sir 48: 1-4,9-11; Mzm 80:2ac,3b,15-16,18-19; Mat 17:10-13; Injil hari ini mengatakan:” Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis”. Nama Yohanes berarti :Tuhan itu baik/penuh kasihkarunia,Yohanes diberi gelar Pembaptis karena pekerjaannya yaitu membaptis orang Israel untuk mempersiapkan kedatangan Tuhan Yesus. Yesus sendiri mengatakan bahwa sesungguhnya diantara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, hal ini menunjukan betapa penting tugas yang diberikan kepadanya. Tugas khusus Yohanes yang terpenting adalah mempersiapkan jalan bagi Tuhan Yesus yang adalah Raja, dengan meluruskan jalan bagiNya. Untuk ini maka Yohanes bertugas untuk mempersiapkan orang-orang yang merindukan kedatangan Tuhan Yesus, yaitu dengan cara menghancurkan penghalang/dosa yang membuat manusia menolak untuk menerima Kristus. Karena itu berita yang disampaikan oleh Yohanes adalah “Bertobatlah” sebab “Kerajaan Allah sudahdekat”. Pertobatan yang sejati mencakup elemen pikiran, perasaan dan kehendak karena pertobatan adalah tindakan berbalik 180° dari kehidupan lama, dan bersifat individual. Walau Yohanes, sang nabi besar itu hidup 2000 tahun yang lalu , pemberitaan yang disampaikannya masih sangat aktual bagi kita sekarang. Yohanes menyerukan “Bertobatlah” sebab “Kerajaan Allah sudah dekat”. Apakah saya sekarang ini sudah sungguh bertobat dan hidup sesuai dengan Firman Allah, kalau belum maka sebaiknya saya segera bertobat karena Kerajaan Allah sudah dekat. Pada waktu itu Yohanes memberitakan kedatangan Yesus yang pertama, tapi kita semua tahu bahwa Yesus sendiri berkata bahwa Dia akan segera datang kembali. Entah Yesus datang kembali ketika saya masih hidup di dunia ini atau saya sudah meninggal kalau saya ingin berada bersama Yesus selamanya sebaiknya saya hidup menurut Firmannya. Doa: Bapa yang Maha Pengasih, Puji Syukur dan terimakasih, ku panjatkan padaMu karena Engkau telah berkenan mengutus PuteraMu ke dunia 2000 tahun yang silam untuk menebus dosaku. Persiapkanlah aku dengan bimbingan Roh KudusMu untuk menyambut kedatangan PuteraMu, Tuhan Kami Yesus Kristus yang kedua. Amin. Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 24 Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 www.DOJCC.com Dia Persiapan Hari Minggu Adven III Yes. 35:1-6a,10; Mzm. 146:7,8-9a,9bc-10; Yak. 5:7-10; Mat. 11:2-11 Minggu 11 Desember 2016 Mat 11:10 Lihatlah, Aku menyuruh utusanKu mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalanMu di hadapanMu. Saya yakin segala sesuatu butuh persiapan. Sebelum mengendarai kendaraan, kita cek dulu kelengkapan kendaraan kita, bawa SIM dan STNK, bensin cukup untuk jarak jauh dan lain sebagainya. Sebelum kita menghadapi ujian, kita harus belajar materi yang akan diujikan selama ujian. Singkatnya sebelum kita kita melakukan sesuatu, selalu ada persiapan entah itu kegiatan yang besar maupun yang kecil. Kalau kita melakukan sesuatu hal secara terburu-buru, biasanya hasilnya tidak memuaskan atau bahkan terjadi malapetaka. Pengendara yang tidak mengecek dahulu bensin, oli, ban dan yang lainnya sebelum bepergian jauh, akan berakibat fatal bahkan mempunyai tendensi rawan kecelakaan. Seorang murid yang tidak siap dalam menghadapi ujian akan mendapatkan kemungkinan besar nilai jelek atau bahkan gagal dalam ujian atau kenaikan kelas. Semua ada sebab dan akibatnya. Nah yang kadang kita lupakan adalah, apakah sebelum melakukan sesuatu aktivitas kita BERDOA? Hari ini di dalam Injil Matius dikatakan bahwa, “Lihatlah, Aku menyuruh utusanKu mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalanMu di hadapanMu.” Yohanes Pembaptis adalah utusan Allah yang disuruh untuk mempersiapkan jalan. Dikatakan bahwa luruskanlah jalan bagi Tuhan, ratakan tanah yang bergelombang, timbunlah tanah yang berlubang dan lain sebagainya. Apakah itu hanya sekedar menjadi sebuah nyanyian atau akan menjadi hal-hal yang harus kita persiapkan untuk kedatangan Tuhan? Berdoa adalah kegiatan pertama yang harus kita lakukan sebelum aktivitas tersebut dimulai supaya Tuhan memberikan yang terbaik dan kita terhindar dari kemalangan, jatuh ke dalam dosa dan hal-hal lain yang tidak kita inginkan. Kadang-kadang kita tidak mendengar ajakan untuk berdoa, bertobat dan mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Tuhan. Apakah kita benar-benar mau mempersiapkan hati dan hidup kita untuk Sang Juru Selamat yang akan datang? Rm. Vincent Widi MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 25 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 Senin 12 Desember 2016 SP Maria Guadalupe Bil. 24:2-7,15-17a; Mzm. 25:4bc-5ab,6-7c,8-9; Mat. 21:23-27 Kuasa Mat 21:23 “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu? Ketika membaca bacaan Injil hari ini, saya bertanya dalam hati apa yang mau Tuhan sampaikan tentang kuasa? Bahkan Tuhan sendiri pun tidak menjawab, ketika Ia ditanyai oleh para tua-tua adat. Tanpa sadar, saya kembali membuka “memory” lama saya. Salah satunya dengan membaca kembali tulisan-tulisan saya di fresh Juice buku ini. Setelah membaca, saya bertanya pada diri saya sendiri “apa benar saya sendiri yang menulis semua ini?”. Mengingat saya bukanlah seorang yang pandai dalam menyampaikan pendapat, apalagi berbicara mengisahkan pengalaman kasih saya bersama Tuhan Yesus, melalui sebuah tulisan. Bukan hal mudah tentunya. Tapi ketika saya mengingat kembali, di setiap proses yang saya lalui, Yesus ada dibalik semuanya. Ketika saya bingung apa maksud dari Injil ini, atau bahkan tidak mengerti dan sengaja men-cuek kan, saya seperti di tegur secara langsung. Saya dibawa ke berbagai hal kehidupan, yang membuat saya akhirnya menyadari, oh ini yang Tuhan Yesus mau sampaikan. Tentu terkadang ada rasa tidak percaya pada diri sendiri saat menuliskan renungan, tapi ketika tulisan itu selesai, saya menyadari Tuhan itu luarrrrr biasa. Caranya ajaib, caranya tidak tertebak…mungkin inilah “kuasa” yang Tuhan beri, seperti apa yang Tuhan terima dari Bapa. Ketika kita dipilih untuk diberikan kuasa, kembali lagi bagaimana kita menanggapi pilihan Tuhan tersebut. Tidak mudah pastinya, akan ada jatuh bangun. Tapi satu hal yang kita percaya, tangan Tuhan selalu menopang kita. “Bila gunung dihadapanku tak jua berpindah Kau berikanku kekuatan, tuk mendakinya Ku lakukan yang terbaikku, Kau yang selebihnya Tuhan selalu punya cara, membuatku menang pada akhirnya” Gbu - Hilda Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 26 Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 www.DOJCC.com Believer Peringatan Wajib St. Lusia Zef. 3:1-2,9-13; Mzm. 34:2-3,6-7,17-18,19,23; Mat. 21:28-32. Selasa 13 Desember 2016 Mat 21 : 32 Karena Yohanes Pembaptis datang, dan menunjukkan kepada kalian cara hidup yang dikehendaki Tuhan, namun kalian tidak mau percaya pada ajarannya; tetapi penagihpenagih pajak dan wanita-wanita pelacur percaya kepadanya. Saya perlu membaca dan memahami kutipan Injil hari ini 3 kali. Sama seperti murid-murid Yesus, ketika Yesus bertanya manakah yang lebih baik. Pekerja yang bilang iya akan ke ladang tapi tidak melakukan, atau yang bilang tidak mau, tapi akhirnya datang ke ladang ? Saya berfikir, lebih baik orang yang melakukan namun tidak percaya dibanding percaya tapi tidak melakukan apa-apa. Bukankan perbuatan lebih baik daripada perkataan? Namun Tuhan Yesus berkata sebaliknya. Kepercayaan itu adalah hal yang mahal dan sulit. Karena percaya, perintah belum (bukan tidak) dilakukan, dibanding yang tidak percaya namun melakukan dengan bersungut-sungut. Dalam serial TV di HBO, ada cerita tentang orang-oran yang percaya dengan Yesus dan tidak. Mereka menyebut orang yang percaya sebagai Believer. Orang Yang Percaya. Kata ini menarik sekali buat saya pagi ini, dan menjadi perenungan saya. Apakah saya seorang Believer ? Ataukah saya melakukan hal ini karna terpaksa dan bersungut-sungut. Percaya adalah hal yang sulit, beberapa orang butuh pembuktian untuk percaya, seperti st Thomas meminta bukti bahwa Yesus telah lahir. Namun percaya karna bukti bukanlah percaya, bukan lah Iman. Percaya adalah ketika meyakini sesuatu yang abstrak dan tidak bisa dijelaskan secara ilmiah, tapi kita meyakini kebenarannya. Are you a believer ? Jeff Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 27 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 Menunggu dan Menunggu Rabu 14 Desember 2016 Luk 7:19,20 Tuankah yang ditunggu kedatangannya, atau haruskah kami menanti seorang lain?” St. Yohanes dr Salib Yes. 45:6b-8,18,21b-25; Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14; Luk. 7:19-23. Menunggu dan mengikuti Kristus itu sangat identik! Kalau kita percaya bahwa semua berkat adalah MURNI PEMBERIAN dari Tuhan, maka menunggu adalah sikap yang paling tepat. Tetapi menunggu juga postur iman yang paling sulit karena sepertinya pasif sekali, padahal, kita kan ditantang untuk menjadi umat yang aktif menyebarkan kabar baik?! “Tidak ada orang yang dilahirkan yang lebih dari Yohannes pembabtis,” kata Yesus, “tetapi yang terkecil di kerajaan surga lebih besar dari dia” (Lk 7:28) Dari sini kita tahu betapa mulia tugas panggilan si Pembuka Jalan ini. Tetapi, Yohannes, yang sudah bekerja habis-habisan untuk membaptis orang orang Israel dalam pertobatan, sekarang hanya bisa menunggu di penjara Herodes. Tugas menunggu ini yang ternyata lebih berat membuatnya sedikit ragu dan mengutus muridnya untuk memastikan bahwa Tuhan Yesus adalah yang sang Mesias yang ditunggunya. Dua kali Santo Lukas mengulang bait ini: Tuankah yang ditunggu kedatangannya, atau haruskah kami menanti seorang lain?” (Luk 7:19,20). Ini menandakan pentingnya kita menunggu orang yang tepat, tetapi tanpa keraguan. Lalu Tuhan Yesus memastikan bahwa Dialah sang Mesias, sang Penyelamat yang ditunggu-tunggu. Buktinya adalah semua karya dan perbuatannya. Semua ini menggenapi kata-kata di Yesaya (61:1), yang Tuhan Yesus nubuatkan sendiri saat Ia memulai karyaNya (Luk 4:18). “Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan, dan kepada yang miskin diberitakan kabar baik.” (Luk 7:22) Yohannes Pembabtis, seperti kita, hanya bisa percaya dengan laporan dari murid-muridnya yang melihat semua karya Tuhan Yesus. Kita pun hanya bisa percaya akan cerita yang kita dengar dari Injil. Kegundahan Yohannes Pembabtis, bisa membesarkan hati anda, termasuk saya, yang kadang mudah gundah, saat kita menunggu kedatangan Kristus. Pertanyaan Yohannes pembabtis adalah normal, apalagi disaat kita sudah bekerja keras diladang Tuhan, dan yang kita terima sepertinya adalah kesulitan seperti hukuman penjara, yang membuat kita tidak mampu berbuat apa-apa lagi, selain menunggu dan menunggu. Karena itu marilah kita berbesar hati, biarlah kegundahan kita diteguhkan oleh kebesaran Tuhan Yesus, oleh karyaNya yang nyata 2000 tahun yang lalu dan nyata juga sekarang ini. Biarlah kata-kataNya sungguh terjadi pada kita. “Berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.” (Luk 7:23). Biarlah Roh Kudusnya membuat kita setia menunggu kedatanganNya. Rm David Lemewu, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 28 Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 www.DOJCC.com Berani Menjadi Saksi Yes. 54:1-10; Mzm. 30:2,4,5-6,11-12a,13b; Luk. 7:24-30. Kamis 15 Desember 2016 Luk.7:27; Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu. Pembaca Fresh Juice terkasih, Melihat kelebihan orang lain apalagi memujinya, seringkali menjadi sesuatu yang agak sulit karena ego, karena kita merasa lebih bisa dari orang itu. Lebih gampang kalau melihat kelemahan orang lain kemudian menjadi trend gossip. Hal ini bukan saja terhadap orang lain, bahkan kepada anggota keluarga sendiripun demikian halnya. Dalam Injil hari ini, Tuhan Yesus memuji Yohanes sebagai orang yang hebat, bahkan lebih dari pada nabi. “Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorangpun yang lebih besar dari pada Yohanes,..” Yohanes menjadi tokoh terbesar pada masa itu. Hal ini Yesus lakukan bukan KKN sebab Yohanes adalah saudara-Nya. Tetapi karena Yohanes memperkenalkan Juruselamat dan Kerajaan Allah kepada dunia, berteriak dan menyerukan mempersiapkan jalan bagi Yesus. Yohanes menjadi nabi yang sangat beruntung karena dia yang membaptis Sang Juruselamat. Yohanes yang berseru-seru di telinga dan hati kita untuk mempersiapkan hati menyambut kedatangan Juruselamat. Lalu apa yang Yesus harapkan dari kita? Kita semua dipanggil untuk menjadi saksi Kristus kapan saja dimana saja. Tidak perlu harus keliling dunia untuk mewartakan kasih Allah, cukup di kiri kanan dan depan belakang kita. Artinya contoh hidup kristiani dalam kehidupan sehari-hari itu sudah lebih dari cukup. Belajar dari kesaksian Yohanes belajar juga dari Yesus sendiri untuk selalu bisa menerima orang lain apa adanya, mengakui kelebihan sesama sebagai bagian dari kasih Allah yang tiada berkesudahan. Kiranya kita tidak hanya mempersiapkan diri menyambut kedatangan Juruselamat tetapi berani juga menjadi saksi dalam kehidupan sehari-hari. Tuhan memberkati. Herman Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 29 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 Hidup yang Bahagia Jumat 16 Desember 2016 Yes. 56:1-3a,6-8; Mzm. 67:2-3,5,7-8; Yoh. 5:33-36. Mi 7 : 18 ” Biarlah Ia kembali menyayangi kita ” SAYA INGIN BAHAGIA!!! Ini keinginan tiap tiap orang, tapi ga banyak yang mau melakukan untuk menjadi bahagia. Padahal untuk menjadi bahagia itu simple banget, kita tinggal membalikkan pemikiran kita saat pikiran negative kita menyerang. Ada satu kalimat yang selalu saya ingat untuk membalas perlakuan orang terhadap kita baik itu perbuatan baik atau buruk. “ Apa yang orang lakukan terhadap kamu, itu adalah karmanya, tetapi bagaimana engkau menindaklanjutinya itu adalah karmamu” Jadi bahagia atau tidaknya pembaca fresh juice itu bisa ditentukan sendiri kok, jadi sebelum mengambil kesimpulan atau melakukan seesuatu pikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya, seperti bermain catur, memang jadinya kehidupan kita semakin banyak pertimbangan, tetapi ini membuat hidup kita menjadi lebih sedikit aman. Ada juga alasan orang untuk tidak bahagia karena soal materi, soal uang. Memang ada orang yang bilang uang tidak bisa membeli semuanya, tetapi disaat ini semuanya memerlukan uang. Salah satu cara untuk memenuhi materi adalah bekerja, ya bekerja saja, terus mau apa lagi? Karena ga ada yang tiba tiba datang untuk kasih uang. Pembaca FJ harus bekerja dulu, lho kalo sudah kerja tetapi masih kurang, karena untuk biaya ini itu masih aja kurang. Ya solusinya tambahin porsi kerjanya. Saat ini sudah banyak kerja sampingan baik menjadi ojek atau supir online, jamnya tidak ditentukan, ada juga kerjaan kerjaan lain yang bisa dilakukan diluar jam kerja. Serta jangan lupa untuk berdoa, karena pekerjaan tanpa doa tidak akan ada berkat. Yuk kita bahagia!!! Kita sudah disayang sama Tuhan, kita sudah diampuni dosanya, itu adalah salah satu alasan untuk kita bahagia!!! Prast Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 30 Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 www.DOJCC.com Anak-anak Allah Hari Pertama Novena Natal Kej. 49:2,8-10; Mzm. 72:1-2,3-4ab,7-8,17; Mat. 1:1-17. Sabtu 17 Desember 2016 Matius 1:17 Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus. Hari ini adalah hari pertama Novena Natal, 9 hari lagi kita akan merayakan hari Natal, hari kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus. Bacaan Injil hari ini mengenai silsilah Tuhan Yesus Kristus. Silsilah bukanlah bahan yang menarik untuk dibaca jika hanya merupakan sederet nama-nama yang tidak dikenal, sama saja seperti membaca buku daftar nomor telepon. Jika kita mengenal kisah tentang orang-orang yang namanya tercantum di sana barulah silsilah itu menarik. Demikian pula dengan silsilah Yesus. Nama-nama yang disebutkan dalam Injil Matius mempunyai peranannya masing-masing dalam perjanjian lama. Silsilah Tuhan Yesus, Sang Mesias, merupakan bagian dari silsilah kita juga karena dengan pembaptisan, kita menjadi anak-anak Allah, kita menjadi bersaudara dalam Yesus. Seperti nama-nama yang disebutkan dalam Silsilah Tuhan Yesus, tentu kita juga diingatkan bahwa kita juga mempunyai peranan sebagai anak-anak Allah di dunia. Ada yang memutuskan “untuk memikul salib setiap hari” dan mengikuti Tuhan Yesus atau ada yang memutuskan untuk mengikuti jalannya sendiri dengan mengabaikan Tuhan Yesus. Semoga pilihan pertama lah yang menjadi pilihan hidup kita. Mari kita berdoa semoga damai dan sukacita masa Adven ini menyertai kita dalam kehidupan kita sehari-hari dalam memikul salib kita mengikuti Tuhan Yesus Kristus. Amin. -Santo- Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 31 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 Menunggu Dengan Kepastian Minggu 18 Desember 2016 Mat. 1:22 Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi Yes. 7:10-14; Rm. 1:1-7; Mat. 1:18-24. If it’s meant to be it will be, mungkin kalau diartikan secara bebas menjadi kalau sudah jodoh tak akan kemana, maksudnya pasti jadi. Agaknya memang demikian juga kisah kelahiran Yesus ke dunia. Pada waktu Maria, Ibu-Nya bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum hidup sebagai suami isteri (Mat. 1:18), kemudian Yusuf berencana menceraikan Maria diam-diam, tapi tidak jadi (Mat. 1:19-20). Pendek kata, ada banyak hal yang tidak mungkin menjadi mungkin karena hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi (Mat. 1:22), if it’s meant to be it will be. Minggu Adven IV ini seolah menjadi tidak penting karena setiap orang berkonsentrasi pada Perayaan Natal. Ada yang melihat Natal sebagai perayaan iman, hadirnya juru selamat manusia si bayi Yesus yang lahir di palungan, jadi pasti ke Gereja. Tapi ada juga yang melihat Natal hanya sebagai saat untuk liburan dan kumpul-kumpul dengan keluarga. Seringkali Natal juga dipakai sebagai ajang untuk saling memaafkan antar teman atau keluarga yang selama ini mungkin bermusuhan. Natal menjadi perayaan pembaruan hidup, dan itulah makna Natal sesungguhnya. Minggu Adven IV memang bukan Perayaan Natal itu sendiri. Kita masih dalam suasana menunggu, namun nuansanya kini penuh dengan kepastian dan antisipasi, sama seperti ketika kita sedang menunggu sahabat atau keluarga yang sedang antri mengambil bagasi di airport. Kita tahu, dia sudah ada, tetapi belum keluar dari ruangan kedatangan. Namun demikian penantian kita menjadi lebih tenang. Jauh berbeda ketika pesawat yang ditumpangi teman dan keluarga kita itu belum landing. Penantian kita lebih didominasi oleh nuansa kuatir, karena takut celaka, delay, atau bahkan pembatalan penerbangan. Apa artinya menunggu dengan kepastian? Memang Yesus Sang Raja Damai itu belum kita jumpai muka dengan muka, tetapi kita bisa merasakan kehadiran-Nya secara dekat sekali. Itulah caranya kita memaknai hidup kita di dunia ini. Yesus Sang Imanuel itu nyata kehadiran-Nya dalam hidup kita (Mat. 1:23). Saya tahu Dia ada di sini bersama saya di tempat ini. Memang belum bertemu tetapi Dia sudah datang. He is here somewhere, so if it’s meant to be it will, somehow. Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 32 Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 www.DOJCC.com Apa Kata Dunia ? Hak. 13:2-7,24-25a; Mzm. 71:3-4a,5-6ab,16-17; Luk. 1:5-25 Senin 19 Desember 2016 Luk 1:25 Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang. Setelah membaca perikop ini terbayang bahwa Zakharia yang seorang imam dan Elisabet yang adalah keturunan Imam Besar Harun, merasa bahwa hidupnya sedang menanggung aib dikarenakan tidak mempunyai keturunan. Hal ini karena ada kepercayaan dari umat Yahudi bahwa orang yang tidak mempunyai keturunan adalah satu aib yang buruk. Jadi selama puluhan tahun mereka hidup berkeluarga sistem tata nilai dunia yang berlaku saat itu sangat membebani mereka. Padahal di sisi yang lain Allah tidak pernah menetapkan suatu hukum bahwa tidak dikaruniai seorang anak adalah aib. Padahal kalau kita baca di ayat 6 dikatakan bahwa : Keduanya hidup benar di hadapan Allah, dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Jadi meskipun Imam Zakaria dan Elisabet hidup benar dan sudah menuruti segala ketetapan Tuhan, mereka masih merasa ada sesuatu yang tidak nyaman dan menanggung aib tidak mempunyai keturunan karena Elisabet mandul. Inilah yang luar biasa dari keluarga Zakaria dan Elisabet meskipun merasa mempunyai aib, mereka tetap hidup dengan cara hidup yang tidak bercacat di hadapan Tuhan. Dan Zakaria tetap melayani Tuhan. Inilah yang mereka jalani dan akhirnya membawa keselamatan. Sampai akhirnya malaikat Gabriel datang dan membawa kabar gembira akan kelahiran seorang anak dalam keluarga mereka. Sering kali kita juga dihadapkan pada sistem-sistem nilai yang dibuat oleh masyarakat, sehingga pada saat kita dinilai negatif langsung kita malas melayani. Sering kali di jaman serba medsos ini. Serba diberi label, komentar-komentar dan penilaianpenilaian. Kalau kita diberi penilaian yang baik oleh lingkungan maka kita lanjutkan, dan sebaliknya kalau penilaian itu buruk lalu kita juga berhenti melayani dan berbuat yang benar. Faktanya kalau kita mendasarkan apa yang kita lakukan berdasarkan dari penilaian orang maka pasti akan ada kurangnya terus. Maka sadarilah bahwa kita adalah manusia yang penuh dengan kekurangan, serta lakukan segala sesuatu dengan semangat bahwa kita akan melakukan semuanya yang terbaik bagi Tuhan. “JADILAH TANAH YANG SUBUR”….. bagi benih yang Tuhan tabur. Birendra Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 33 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 Melangkah dalam Iman Selasa 20 Desember 2016 Yes. 7:10-14; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Luk. 1:26-38. Lukas 1: 37”Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil” Apakah Anda pernah atau sedang menghadapi suatu situasi dalam hidup yang kelihatannya tidak mungkin? Kapan saja Anda merasa tidak tahu apa yang harus dilakukan atau bagaimana untuk melakukannya ingatlah ini “Tuhan dapat melakukannya” Dia tidak dibatasi dengan sumber daya dunia ini. Bagi Dia tidak ada yang mustahil! Ketika secara natural manusia tidak melihat pilihan, ingatlah selalu ada pilihan yang mungkin tidak dapat kita lihat, Ya Pilihan Tuhan.. Seperti kejadian ketika Bunda Maria mengandung dari Roh Kudus sampai dengan semuanya digenapi, hal yang menurut manusia tidak mungkin terjadi pula pada kisah Abraham dan Sara dimana Tuhan berjanji akan memberikan keturunan yang mana Sara telah berusia 90th dan Abraham lebih dari itu. Saya mengamati disini bagaimana Tuhan bekerja secara luar biasa “diluar kebiasaan manusia” yang tidak dapat dijangkau dengan akal pikiran manusia secara natural..Lalu bagaimana respon dari Bunda Maria dan Bapa Abraham akan kondisi ini dijamannya saat itu, bisa jadi saat itu mereka juga tertekan dan memilih mundur dengan berpikir.. “Ah Tuhan ini ada-ada aja..Apa nanti kata orang? Mereka pikir saya gila dan aneh..Saya ngelantur...atau mungkin Ah salah dengar kali kamu? Itu perasaanmu sendiri kali.. Mungkin gitu kali ya kalau keadaan ini terjadi pada kita dijaman ini. Namun sebaliknya yang menjadi respon Bunda Maria yang saat itu berkata “Sebab aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut perkataanMu” Demikian pula respon Abraham, dia mengambil sikap iman untuk tetap tekun beribadah dan bergumul kepada Tuhan serta merenungkan apa yang dapat Dia lakukan diluar keterbatasan duniawi mereka. Yang mau saya tekankan disini, kenapa ya Bunda Maria dan Abraham bisa memberikan respon iman seperti itu, padahal janji Tuhankan belum digenapi? Kalau menurut saya pribadi karena mereka punya pengenalan yang dalam tentang sosok pribadi yang memberikan janji itu, ya mereka tahu betul “Siapa itu Allah”.. walaupun lingkungan sekitar belum tentu mendukung mereka berjalan dalam iman dan pengarapan sampai dengan janji itu digenapi..Namun mereka percaya bahwa Dia Sang Pemberi Janji adalah Setia..dan Tuhan juga yang memberikan kekuatan bagi Bunda Maria dan Abraham-Sara untuk menjalaninya sampai semua digenapi dengan caraNya. Bagaimana dengan kita saat ini, seberapa jauh kita mengenal pribadi Allah kekuatan dan kuasaNya yang tidak terbatas? Beranikah kita mengambil langkah iman untuk berjalan bersama Dia dalam keadaan yang mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya? Lulu Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 34 Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 www.DOJCC.com Percaya kepada Tuhan Petrus Kanisius Kid. 2:8-14 atau Zef. 3:14-18a; Mzm. 33:2-3,11-12,20-21; Luk. 1:39-45 Rabu 21 Desember 2016 Luk 1:45 Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana. Tentang kepercayaan… jaman sekarang, kepercayaan itu mahal harganya. Coba deh, pinjem 1 juta aja, yang mau pinjemin juga lihat lihat, yang dipinjemin bisa dipercaya ngga balikin. Atau malah menghindar kiri kanan. Saya pernah mengalami masalah kepercayaan terhadap temen sendiri berkali kali, salah satu nya tentang pembelian tiket pesawat. Bisnis saya bergerak di penjualan tiket pesawat dan voucher hotel. Setiap hari banyak yang bertransaksi beli tiket via chatting whatsapp ke saya. Pembayarannya ditransfer ke saya. Ada teman yang pernah 1 tempat kerja dengan saya. Pertama kali beli tiket langsung dia bayar. Saya juga direferensikan ke saudara dia jika ingin beli tiket hubungi saya. Jadi saya cukup respek melihat dia juga bantu saya dengan rekomendasi. Di pembelian kedua muncul masalah. Setelah saya serahkan tiket, pembayaran ditunda dengan berbagai alas an. Alasan mau titip kurir bayar, atau mau ditransfer on the way ke airport, atau sampai Jakarta mau bayar, dan akhirnya nomor hp saya di block hahahaa.. Awalnya saya cukup kesel, salah percaya ama ‘teman’. Lama lama saya pikir.. ya tidak ada ruginya juga, kalau nilai seseorang cuma serendah 800ribu. Saya tidak rugi kehilangan teman yang punya sifat buruk kok. Cukup tahu saja bahwa dia seharga 800ribu, dan kedepannya lebih hati hati dalam meletakan kepercayaan. Lalu bagaimana dengan meletakan kepercayaan kepada Tuhan ? sering kita berkata, Tuhan aku percaya Engkau akan menjagaku seumur hidupku. Akan tetapi dalam prakteknya, saat ditimpa musibah, ketakutan kita lebih besar daripada kepercayaan kita. Tuhan dan manusia berbeda. Manusia bisa mengingkari kepercayaan kita. Tapi Tuhan.. tidak. Bunda Maria adalah yang patut kita teladani. Bahkan disaat harus mengandung dan mengalami segala kesulitan, dia tetap menyimpan segala perkara dalam hati serta tetap percaya akan perkataan Tuhan. Saya ingin memiliki sedikit saja iman itu.. iman sebesar biji sesawi akan mampu mengalahkan dunia. Shaloom Agnes Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 35 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 Allah Juru Selamat Kamis 22 Desember 2016 Lukas 1:46 -47 Lalu kata Maria: “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku. 1Sam. 1:24-28; MT 1Sam. 2:1,4-5,6-7,8abcd; Luk. 1:46-56. Ketika membaca perikop hari ini dan tugas saya untuk membuat renungan yang akan di tulis, pas sekali dengan keadaan keluarga yang kami alami. Saya menulis renungan ini di Rumah Sakit Darmo Surabaya, 22 Nov’16 sambil menjaga mama saya yang hampir sebulan di rawat disini. Singkat cerita, mama saya stroke tgl 26 Okt’16 dan jatuh di kamar mandi. Padahal sebelum mama jatuh, saya sempat berbicara bersama mama lewat telepon dan setelahnya mama mandi dan jatuh. Sejak itulah terakhir kali saya mendengar suara mama, sampai saat menulis renungan ini mama masih belum bisa berbicara baik dan masih masa pemulihan. Kami bersyukur Tuhan menyelamatkan mama. Tuhan masih mengasihi dan mencintai mama. Sama seperti bacaan hari ini yang mengatakan Allah Juruselamat. Banyak orang yang langsung meninggal ketika dia jatuh di kamar mandi, tetapi ini suatu mujizat. Mama hanya tidak sadar 2 hari di ICU dan setelahnya Tuhan menyelamatkan dengan menyadarkan mama. Kami bersyukur dengan doa dan cinta dari teman serta keluarga yang membantu sangat besar mendorong kesembuhan mama. Semoga mama semakin cepat sembuh dan kita semua dalam lindungan Tuhan, karena kita semua percaya jika Allah adalah Juruselamat. Hanya kepadaNyalah kita berdoa dan berharap. Mujizat dan cinta Tuhan itu nyata, asalkan kita tekun dan memohon pasti ada jalan yang terbaik serta ada hikmah yang boleh kita ambil dari kejadian mama. Yudi Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 36 Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 www.DOJCC.com Miracles do Exist ! Yohanes dr Kety Mal. 3:1-4; 4:5-6; Mzm. 25:4bc-5ab,8-9,10,14; Luk. 1:57-66. Jumat 23 Desember 2016 Luk 1:66 Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: “Menjadi apakah anak ini nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia. Entah bagaimana menurut Anda... Apakah topik : KEAJAIBAN masih menjadi daya tarik? Bagi saya, YA. Mungkin, masa kecil saya terlalu dibuai oleh dongeng-dongeng ajaib yang tak masuk akal itu, yang jika saat ini saya baca ulang, sayapun tidak tahan untuk tidak mencibir hehehe. Tetapi anehnya, bahkan meskipun saya menertawakan kebodohan itu, tetap saja dalam nurani saya, pengharapan akan keajaiban demi keajaiban itu ada. Saya bisa membayangkan bagaimana ekspresi wajah Zakaria, ketika mendapatkan kabar, yang bagi otak manusia adalah mustahil. Tidak heran, jika dalam proses menuju keajaiban itu, Allah mengijinkan ia bisu sementara. Mungkin ....ini mungkin.... Allah tidak ingin, Zakaria menyuarakan keraguan nya terhadap janji Allah, yang bisa saja akan mengakibatkan tertundanya penggenapan janji Allah. Saya sungguh bersyukur, karena Allah kita, adalah Allah yang tidak ingkar janji. Bahkan walaupun mata, pikiran, dan pendengaran seorang manusia mengatakan mustahil akan janjiNya. Yang sering saya alami, adalah saya bertindak bersungut-sungut dalam proses penggenapan janjiNya tersebut. Mungkin ada baiknya, jika saya mencontoh Zakaria, menutup mulut, pikiran dan telinga saya sebagai manusia, dan memantapkan iman saya pada janji Allah. Pastinya Zakaria tidak hanya berdiam saja, dan tidak melakukan tindakan yang merupakan bagian nya sebagai manusia dalam penggenapan tersebut. Pastinya, dalam kebingungan nya, ketidak pastiannya sebagai manusia, Zakaria tetap berhubungan dengan Elisabeth. Dan sepertinya itulah cara dalam menjemput sebuah keajaiban. - Melakukan apa yang seharusnya menjadi bagian manusia untuk bekerja - Tetapi diatas semua itu,.... I’m not gonna live by what I see I’m not gonna live by what I feel I am living by faith, Nothing is impossible! Karena IA yang ada di dalamku, yang memberiku kekuatan. AMEN ~Siska Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 37 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 Santo Yusuf Sabtu 24 Desember 2016 Mat1:20-21: ”Yusuf, anak Daud,janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai istrimu, sebab anak yang didalamkandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka”. Pagi: 2Sam7:1-5,8b-12,16 ;Mzm 89:2-3,4-5,27,29; Luk1:67-79. Sore: Yes.62:1-5; Mzm.89:4-5, 16-17.27,29; Kis:13:16-17.22-25; Mat. 1:1-25 (Mat 1:18-25); Kehadiran Tuhan Yesus ke dunia ini tidak bisa dipisahkan dari sosok Santo Yusuf , orang ke dua yang diberitahu tentang kedatanganNya melalui mimpi. Ketika Yusuf yang pada saat itu masih bertunangan dengan Maria mengetahui bahwa ia telah mengandung sebelum mereka hidup sebagai suami istri, maka ia bermaksud untuk menceraikannya secara diam-diam karena tidak mau mencemarkan nama tunangannya. Namum Tuhan mempunyai rencana yang lain untuk Yusuf, Ia mengirimkan utusanNya, Malaikat Gabriel untuk menyampaikan pesanNya agar Yusuf tetap mengambil Maria sebagai istrinya, karena Anak yang dikandungnya berasal dari Roh Kudus. Rencana Yusuf yang kelihatannya benar secara manusiawi ternyata bertentangan dengan rencana Tuhan yang Ilahi dan sukar untuk dipahami, namum demikian Yusuf memilih untuk menaati perintah Allah karena ia mempercayai kata-kata malaikat Tuhan dalam mimpinya. Maka Yusuf mengambil Maria sebagai istrinya dan bersedia menanggung segala risiko, diantaranya harus bertahan menghadapi gunjingan orang atas kondisi Maria yang hamil sebelum mereka menikahdan begitu menikah ia harus repot menjaga Maria dan mempersiapkan kelahiran bayinya. Dalam hidup ini, tak jarang kita mengalami perkara yang tidak kita inginkan atau yang tidak pernah terlintas dalam pikiran kita. Bisa jadi secara tiba-tiba kita harus ikut menanggung konsekuensi tindakan orang lain. Masih maukah kita mendengarkan dan menaati Tuhan untuk tetap tinggal dan menyelesaikan perkara tersebut sekalipun harus menghadapi risiko yang berat. Hal ini tentu bukan sebuah pilihan yang menyenangkan dan mudah jika kita tidak mengerti rencana indah dibalik perkara tersebut. Kita hanya bisa menyelesaikan dan melewati perkara itu dengan bersandar dan percaya sepenuhnya akan rencana indahNya, karena ketaatan kepada kehendak Allah adalah rahasia untuk memperoleh tuntunan Ilahi. Doa: Bapa yang Mahabaik, puji syukur aku panjatkan atas segala kemurahanMu. Mohon rachmatMu agar aku dapat untuk selalu taat padaMu walaupun dalam menjalani sesuatu yang sukar. Amin Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 38 Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 www.DOJCC.com HADIAH NATAL = KEHADIRAN Hari Raya Natal Kelahiran Tuhan Kita Yesus Kristus Yes. 52:7-10; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4,5-6; Ibr. 1:1-6; Yoh. 1:1-18 Minggu 25 Desember 2016 Yoh 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. SELAMAT HARI RAYA NATAL. MERRY CHRISTMAS ! Ketika kita mendoakan Doa Angelus atau Doa Malaikat Tuhan, bagian ketiga didoakan “Sabda sudah menjadi daging, dan tinggal di antara kita”, adalah kutipan dari Injil hari ini. Seringkali kita mendoakan ataupun mengucapkannya tetapi kurang menghayati maknanya. Pada mulanya adalah Firman dan Firman itu telah menjadi manusia. Inilah yang menjadi misteri inkarnasi, Allah yang menjadi manusia, berdaging seperti kita semua manusia. Allah yang menjelma dalam rupa manusia. Sungguh luar biasa Allah kita yang mau merendahkan diriNya dan menjadi seperti kita dalam segala hal, kecuali dalam hal dosa. Kebahagiaan Natal ini harus kita rayakan. Allah menjadi manusia dan tinggal di antara kita adalah sebuah hadiah besar bagi kita. Kita lupa bahwa hadiah terbesar di hari natal bukanlah bingkisan atau kado natal dari sinterklas tetapi Allah yang hadir di antara kita. Dalam bahasa inggris, hadiah=present/gift dan hadir=present. Bukanlah suatu kebetulan bahwa hadiah natal untuk kita adalah Allah yang hadir untuk kita. Nah, kadang-kadang dalam suasana natal ini kita sibuk mencari hadiah natal untuk orang yang kita cintai tetapi kita lupa bahwa hadiah terbesar untuk orang yang kita cintai adalah kehadiran kita untuk merayakan natal bersama. Hadiah terbesar seorang suami untuk istrinya di hari natal ini adalah kehadirannya bersama keluarga. Itulah kebahagiaan natal. Sesibuk-sibuknya seseorang, pasti dia akan meluangkan waktu untuk perayaan natal bersama orang yang dicintai dan dikasihinya. Bagaimana dengan perayaan Natal kita kali ini? Apakah kita menyadari kehadiran Allah di tengah kita sebagai Allah Imanuel dan kita juga mau hadir dan mengunjungi orang yang kesepian dan tidak punya keluarga dan saudara untuk perayaan natal bersama? Mari kita bawa kebahagiaan Allah Imanuel, Allah yang hadir, selalu beserta kita bersama orang-orang yang kita cintai dan juga untuk mereka yang kesepian di dalam perayaan Natal ini. Amin Rm. Vincent Widi MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 39 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 Senin 26 Desember 2016 Menjadi Martir dijaman modern Mat. 10:22 Orang yang bertahan sampai pada kesudahan ya, akan selamat Pesta St.Stefanus, Martir Pertama Kis. 6:8-10; 7:54-59; Mzm. 31:3cd-4,6,8ab,16bc,17; Mat. 10:17-22. Saudaraku sekalian yang diberkati oleh Allah dalam bacaan pertama dan Injil hari ini Tuhan Allah mengingatkan kita bahwa mengikuti Nya berarti kita berani menanggung kesengsaraan dan ditolak oleh bangsa yang tak kenal Allah. Hari ini Greja secara khusus mengenang dan memberikan penghormatan khusus kepada St. Stefanus yakni seorang Martir yang setia akan Imannya kepada Yesus Kristus. Sebelum St. Stefanus , Yesus sendiri telah berkorban demi cinta dan ketaatan-Nya kepada Bapa juga kepada kita Manusia. Dijaman ini kita juga dituntut menjadi Martir Allah yang hidup. Yesus, para rasul dan St. Stefanus setelah berjuang membawa kabar gembira dari Allah yang hidup, kini saat Nya kita sebagai penerus melanjutkan amanah keselamatan ini kepada generasi berikutnya, kepada anak,cucu kita kelak. Penderitaan dan penolakkan yang kita alami saat ini sebagai penduduk minoritas tak seberapa bila dibandingkan dengan St. Stefanus yang harus dirajam sampai mati. Semoga harta, tata,kekuasaan, cinta dan hal-hal duniawi lainnya tidak menjadikan kita sebagai seorang penghianat. Saudara, dengan setia menjalankan dan terus bertekun dalam iman dan pengharapan kepada Yesus Kristus sudah menjadikan kita sebagai seorang Martir, karna kita dapat mengalahkan keserahkahan dan cinta diri. Allah Bapa kami, semoga kesetiaan St. Stefanus menguatkan kami untuk tetap belajar dan menjalankan pengampunan atas kejahatan serta membalasnya dengan kebaikan dan cinta kasih Amin. Rossa Olla DT Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 40 Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 www.DOJCC.com Relasi yang dekat dengan Yesus Pesta St. Stefanus Martir Pertama 1Yoh. 1:1-4; Mzm. 97:1-2,5-6,11-12; Yoh. 20:2-8. Selasa 27 Desember 2016 Yoh 20:2 “ Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus dan berkata kepada mereka: Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu dimana Ia diletakkan” Kehilangan seorang yang sangat dekat, seringkali membuat kita sedih dan bingung dan tak tahu harus berbuat apa-apa. Pengalaman ini juga dialami oleh murid- murid Yesus, terutama St Yohanes yang pada hari ini kita peringati bersama. St Yohanes memiliki pengalaman pribadi yang sangat dekat dengan Tuhan Yesus, pengalaman relasi antara St Yohanes dan Tuhan Yesus menunjukkan bahwa Kasih Allah sungguh besar kepada kita. Dari relasi yang begitu dekat St Yohanes berani menyatakan imannya lewat sabda Allah yang tinggal di dalam hidup dan dituangkan lewat tulisan. Sehingga banyak orang yang kembali berbalik kepada Allah dan percaya kepada Allah. Kebangkitan Tuhan Yesus merupakan tanda kasih Allah kepada kita. Dimana kita semua dilahirkan kembali menjadi manusia baru, bukan saja dalam fisik kita tetapi dalam jiwa kita. Sebagai bahan refleksi kita bersama saya memberikan beberapa pertanyaan yang yaitu: Seberapa dalam relasi kita dengan Tuhan Yesus? Bagaimana cara kita menjalin relasi kita dengan Allah? Upaya apa saja yang sudah kita buat untuk menjaga relasi kita dengan Tuhan Yesus. Ya Allah bantulah kami dalam merefleksikan pertanyaan ini, sehingga kami semakin mengenal Engkau lewat pribadi kami dan dalam relasi kami dengan sesama. Bruder Martin, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 41 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 Amarah VS Bersiap Diri Rabu 28 Desember 2016 Mat 2:13 “Bangunlah, ambillah anak itu serta ibunya!” Pesta Kanak-kanak Suci 1Yoh. 1:5 – 2:2; Mzm. 124:2-3,4-5,7b-8; Mat. 2:13-18. Dua hari lalu saat saya mau duduk menulis refleksi untuk pesta kanak-kanak suci ini, terdengarah suara tangisan keponakan saya yang baru berumur tujuh bulan, dua anak perempuan kembar yang sungguh lucu dan manis. Karena adik saya sedang pergi membeli obat untuk kakaknya, akhirnya saya menghabiskan waktu saya mengendong yang satu dan menepuk-nepuk punggung kakak kembarnya supaya bisa tidur. Mereka hanya tidur sebentar, dan saya akhirnya bermain dengan mereka. Rasa sayang saya pada kedua keponakan saya ini sungguh mengalir. Mereka sangat lugu, polos, dan tidak berdaya. Hanya bisa menangis, tersenyum, tertawa geli atau… berbahasa dewa. Sungguh tidak terbayang bagaimana jika kami hidup dijaman raja Herodes, oh… betapa mengerikan!! Si kembar ini sangat tergantung dari perlindungan kami. Tetapi lewat mereka kami menikmati banyak canda dan tawa apalagi kalau salah memanggil nama. Tuhan sungguh ajaib dengan menciptakan mereka sedemikian lucunya sehingga sulit rasanya untuk tidak mencintai mereka. Adik saya saja yang sudah sangat kurang tidur mengurusi merekapun tidak berdaya selain menjadi ibu yang siap sedia 24 jam setiap hari. Tetapi Herodes sepertinya tidak pernah mengalami apa yang saya rasakan. Dia malah membunuh semua bayi di kerajaannya yang berumur dibawah dua tahun. Alasannya? Takut disaingi bayi Tuhan Yesus. Saya pikir kejam sekali si Herodes ini. Dia gila kuasa dan tidak bisa mengontrol kemarahannya karena dikelabui para orang Majus. Sungguh menyedihkan menjadi orang yang masuk sejarah dunia dengan diingat kekejiannya. Mudah-mudahan anda dan saya tidak seperti dia, hilang kontrol karena amarah hati. Tuhan Yesuspun datang sebagai bayi yang lucu, lemah dan tidak berdaya. Inilah yang kita nantikan di musim Adven ini. Jangan kita menanti dengan AMARAH Herodes di hati. Mari kita bersiap diri. Marilah teladani Santo Yoseph, yang SIAP berlari menghindari bahaya saat mendengar, “Bangunlah, ambillah anak itu serta ibunya!” Rm David Lemewu MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 42 Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 www.DOJCC.com Kebencian 1Yoh. 2:3-11; Mzm. 96:1-2a,2b-3,5b-6; Luk. 2:22-35. Kamis 29 Desember 2016 Luk 2:22-35 Tetapi barang siapa membenci saudaranya, ia berada didalam kegelapan dan hidup didalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi karena kegelapan itu telah membutakan matanya. Pada waktu saya kecil, saya suka membaca dongeng. Salah satu nya adalah Kisah Si Kuncung Riquet. Kisah tentang seorang Pangeran yang buruk rupa tetapi sangat pandai, dengan seorang Putri yang sangat cantik tetapi bodoh. Dengan kekuatan ajaib, Sang Pangeran mampu membuat Sang Putri menjadi pandai, dan sebaliknya Sang Putri membuat Sang Pangeran menjadi tampan. Kemudian mereka berdua jatuh cinta dan menikah. Di akhir penjelasan dalam dongeng tersebut, sebenarnya bukan kekuatan ajaib yang membuat Sang Pangeran menjadi tampan dan Sang Putri menjadi Pandai. Tetapi karena saling mencintai membuat kekurangan dalam diri satu sama lain menjadi tidak terlihat. Cinta / kasih sayang memang mampu membuat kita bisa menerima segala kekurangan orang lain yang kita kasihi. Tetapi pernahkah kita merasa benci / begitu tidak menyukai seseorang? Rasanya semua yang dalam diri orang itu, baik wajah, sikap, perbuatan, perkataan akan sangat tidak menyenangkan. Bahkan kadang otomatis kalau menyangkut orang yang tidak kita sukai itu, kita sulit untuk berpikir positif tentang orang itu sekalipun orang itu melakukan hal baik. Sering timbul pikiran negatif yang mampu menutupi pikiran kita dalam menyikapi orang tersebut. Kebencian sering membuat orang tidak melihat secara obyektif / jujur. Membuat mata kita hanya melihat keburukan orang lain, sekalipun kita melihat kebaikan yang dia lakukan. Kebencian membutakan mata hati kita. Bahkan sering kebencian membuat orang merencanakan dan melakukan hal yang sangat buruk, yang pada akhirnya akan menghancurkan dirinya / hidupnya sendiri. Karena itu, yuk..menjaga hati dan belajar mengasihi. Jesus Bless Us Lia Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 43 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 Jumat 30 Desember 2016 Keluarga, bukan sekedar hubungan darah Kol 3:20 : “ Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan “ Pesta Keluarga Kudus, Yesus , Maria, Yusuf Sir 3:2-6, 12-14; Mzm 128:1-2,3,4-5 ; Kol 3: 12-21 ; Mat 2: 13-15, 19-23 Perjalanan Yusuf, untuk menyelamatkan Yesus dari orang-orang yang tidak menghendaki kelahiranNya sungguh luar biasa. Setelah kelahiran Yesus, sesaat setelah orang-orang Majus pulang, malaikat Tuhan datang kembali ke dalam mimpi Yusuf. Malaikat meminta Yusuf untuk membawa Yesus dan Maria lari ke Mesir karena Herodes hendak membunuh Yesus. Pelarian itu tidaklah gampang. Seorang ibu yang baru saja melahirkan, dan seorang bayi yang baru saja lahir, harus lari untuk menghindar supaya tidak terbunuh. Hal yang luar biasa adalah Yusuf ,memiliki kepercayaan penuh pada malaikat yang berbicara dalam mimpinya. Dan hal yang sangat luar biasa lagi adalah, Yusuf, dengan penuh ketulusan,menjaga Yesus dan juga ibuNya, dari usaha pembunuhan yang akan dilakukan oleh Herodes. Padahal Yusuf, bisa dikatakan bukanlah ayah kandung Yesus. Sejak awal Yusuf menerima Maria yang sedang mengandung Yesus, sudah menunjukkan hati suci Yusuf. Dengan segenap hati dan tenaganya, Yusuf menjaga keluarga kecilnya. Dalam kitab Sirakh, juga dikatakan banyak hal mengenai indahnya sebuah hubungan keluarga. Ayah, ibu dan anak. Tentang bagaimana seharusnya seorang anak bersikap kepada orang tuanya. Tentang apa hak ibu atas anaknya, bagaimana seharusnya seorang anak menghormati ayah ibu nya. Sama dengan perintah Allah yang ketiga yaitu hormatilah ayah dan ibumu. Sayangnya, di jaman sekarang ini, banyak hubungan keluarga yang tidak harmonis. Anak yang tidak menghormati orang tuanya,cukup banyak di sekeliling kita terjadi hal ini. Ayah yang tidak mengakui anaknya karena berbagai sebab. Ibu yang bahkan tega membuang anak yang baru saja dilahirkan. Tetapi tidak sedikit pula, keluarga-keluarga harmonis di mana seluruh keluarga saling menyayangi dan menghormati. Bahkan juga banyak, orang tua angkat atau anak angkat atau saudara angkat yang tidak memiliki hubungan darah tetapi kedekatannya melebihi kedekatan orang yang memiliki hubungan darah. Dan kalau kita kembali pada apa yang dikatakan dalam Kolose 3: 14 : Dan di atas semuanya itu, kenakanlah kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan memyempurnakan , maka kita tidak memerlukan sebuah hubungan darah, untuk bisa menjadi sebuah keluarga. Semuanya akan kembali pada hati kita masing-masing, untuk merasakan sebuah hubungan keluarga dengan orang-orang di sekitar kita. Alin Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 44 Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 www.DOJCC.com Terus Terang, Terang Terus !! Silvester I 1Yoh. 2:18-21; Mzm. 96:1-2,11-12,13; Yoh. 1:1-18. Sabtu 31 Desember 2016 Yoh 1:5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Waktu berlibur di Korea beberapa bulan yang lalu, saya dan istri mengunjungi daerah Myeongdong, sebuah daerah yang terkenal dengan produk kosmetik dan street foodnya. Sembari jalan dan mencicipi beberapa makanan di sana, saya sempat terkejut ketika ada orang menyanyikan lagu Amazing Grace versi Korea. Penasaran dengan asal suara tersebut, saya mencari di mana sumber suara itu berasal. Akhirnya, saya menjumpai seorang wanita paruh baya sedang duduk di dalam sebuah bilik kardus beratapkan plastik berukuran 2x1 m. Di dalam bilik kecil itu, dia sedang menyanyikan beberapa lagu lagu gereja. dengan menggunakan microphone dan text book di depannya. Menarik perhatian saya adalah banner – banner kecil dan tulisan di luar bilik itu, yang intinya ingin mengatakan, bahwa Kerajaan Surga sudah dekat, waspada terhadap godaan iblis, dan bertobatlah segera. Bagi orang-orang yang lewat di situ, kehadiran wanita paruh baya ini mungkin dianggap aneh dan gila. Saya sempat berhenti lama dekat bilik itu, dan memperhatikan setiap banner dan ajakanajakan yang dia serukan. Masih ada saja ya zaman begini, orang yang menyerukan pertobatan dan berkoar-koar di antara kerumunan banyak orang,”pikir saya saat itu!” Saya kemudian berpikir positif saja, mungkin inilah “Nabi Modern” yang Tuhan kirimkan kepada umat-Nya, di saat umat-Nya terlena dengan kenikmatan dan gemerlapnya kehidupan dunia. Terdiam sejenak, saya juga merasa bahwa itu teguran pribadi untuk saya. Teguran untuk lebih menyadari bahwa kegelapan dan kuasa-kuasa jahat yang telah dibungkus dengan “packaging” yang menarik, ada di sekitar kita dan setiap saat bisa membuat kita terjatuh atau bahkan terjerumus ke dalamnya. Injil hari ini, mengajak kita untuk menjadi terang yang tak pernah padam di tengah kegelapan yang semakin menyelimuti kehidupan kita. Menutup tahun 2016 ini, mari kita juga mencoba introspeksi diri, apakah selama tahun ini kita sudah menjadi terang yang bercahaya terus menerus, di tengah kegelapan ?” Atau kita hanya menjadi terang yang memberikan cahayanya setengah hati, sehingga terang itu dikalahkan oleh kegelapan ?” Mari kita tutup tahun 2016 ini dengan sikap introspeksi diri, penyesalan untuk setiap dosa dan pelanggaran kita, dan songsong tahun yang baru, di tahun 2017 dengan semangat untuk menjadi terang yang bercahaya bagi semua orang di sekitar kita !” KRIS Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 45 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 85 / 2016 DOJCC SPORT Futsal Games