Daily Fresh Juice

advertisement
Jadwal Rutin DOJCC Bali
Gathering pertemuan Doa
setiap minggu I,II, dan III
4 Desember 2016 Gathering di Aula SMI
(Jl Puri Gerenceng 45 - Belakang Ayu Nadi Tuban)
11 Desember 2016 Rekreasi Olahraga Pantai Jerman
14 Desember 2016 pk. 18.30 wita
Doa Taize di Gereja FX
18 Desember 2016
Gathering DOJCC di Aula SMI jam 11.30 wita
Tugas Koor Misa Inggris di Gereja FX Pk 18.00 wita
25 Desember 2016 tugas Tatib pk 18.00
1 Januari 2017 Tugas Koor Pk 18.00
dilanjutkan Celebration Meal +
Ultah Anggota. Terbuka untuk umum
Tugas Koor Misa English dan Tugas Taib
1 bulan sekali di Gereja St. FX Kuta
DOA Adorasi Taize Terbuka Untuk UMUM
Setiap Rabu ke -3 di Gereja FX pk. 19.00 - 20.00
Mau Ikutan kegiatan DOJCC ?
Hubungi : 0878 6180 5088
www.DOJCC.com
PROGRES PEMBANGUNAN
Rumah Pelangi Kasih Bali
oleh DOJCC Bali
Terimakasih untuk sumbangan
para donatur.
Persembahan kasih
untuk pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga - Bali
dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Ziarah FreshJuice Live
11-12 Nov 2016
Fresh Juice Live 2
Hotel Swissbell Rainforest Kuta
Minggu 13 Nov 2016
Fresh Juice Live 2
Hotel Swissbell Rainforest Kuta
Minggu 13 Nov 2016
Fresh Juice Live 2
Hotel Swissbell Rainforest Kuta
Minggu 13 Nov 2016
Fresh Juice Live 2
Hotel Swissbell Rainforest Kuta
Minggu 13 Nov 2016
Fresh Juice Live 2
Minggu 13 Nov 2016
Rm Yandhie
Buntoro, CDD
Rm Ignas Rm Antonius Rm Vincent Rm Adam
Widi, MGL
Suncoko
Sibar, MI Haryanto
Gathering DOJCC
November 2016
Pertemuan
Worship Team DOJCC
Doa Taize
16 November 2016
Pelayanan Koor
Misa Bahasa Inggris di FX
20 Nov 2016
Sharing Group
Ibu-Ibu DOJ St. Martha
Celebration Meal
Sabtu 26 November 2016
@YoviSasaHouse
Celebration Meal
Sabtu 26 November 2016
Foto bersambung ke hal. 44
Fresh JUICE ! refresh your soul
Fresh JUICE !
Fresh Juice adalah buku renungan
harian berdasarkan penanggalan
liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com).
Terbit sebulan sekali di awal bulan.
Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0878 6180 5088)
Kritik dan saran : [email protected]
Fresh JUICE ! Team
Moderator:
RD. Hady Setiawan
Penasehat : Yovie Setiawan
Pemimpin Redaksi : Nathasa
Editor : Nathasa, Yovie
Layout Design : Yovie
Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi,
Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL,
Jeff, Rina, Rm. Joseph MGL,
Rm Wenz MGL, Sr. Benedicta,
Maia, Rm. David MGL, Alin, Yudi,
Betty, Pras, Yustina, Rita, Lia, Siska,
Daniel, Lita, Herman,
Br. Martin MGL. Desy,
Flo, Lita, Rosa, Hilda, Birendra
Distribusi : Anggota DOJ Bali
Pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga. Sumbangan dapat
disalurkan ke :
BCA
No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Harap sms / telpon
0878 6180 5088 untuk
konfirmasi.
Salam sejahtera sahabat Fresh Juice
semua, puji syukur pada Tuhan atas segala
kasih karuniaNya dalam hidup kita. Saat
ini kita memasuki bulan terakhir di tahun
2016. Masa-masa kita mulai merefleksikan
kembali segala hal yang telah kita lalui dan
hadapi selama bulan ini. Segala harapan
dan cita yang kita canangkan di awal
tahun 2016 apakah sudah terwujud.
Saatnya pula kita mengingat kembali kasih
Tuhan yang kita alamai selama tahun ini.
Dan kembali membangun harapan ditahun
mendatang. Banyak hal yang akan kita
hadapi di tahun mendatang ini. Tapi yang
pasti satu hal bahwa penyertaan Tuhan
yang akan selalu menaungi kita.
Tuhan yang menuntun langkah kita di
tahun-tahun yang telah kita lewati, juga
akan menuntun kita ditahun kedepan ini.
Mari kita selalu berserah dan memohon
perlindungan dan petunjuk dariNya.
Memohon rahmat kebijaksanaan agar kita
menjalani hari-hari ini dengan bijak dan
seturut kehendakNya.
Selamat menyambut Natal, kelahiran Yesus
kembali dalam hati kita yang akan selalu
memperbaharui semangat hidup. Dan
selamat menyambut tahun yang baru.
Tahun penuh harapan dan cinta.
Tuhan memberkati kita semua....
Salam Fresh Juice
Nathasa
PemRed Fresh Juice
Fresh JUICE !
managed by : www.DOJCC.com
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Dengarlah dan Taatlah
Peringatan Wajib Dionisius dan Redemptus
Martir Indonesia
Yes. 26:1-6;
Mzm. 118:1,8-9,19-21,25-27a;
Mat. 7:21,24-27.
Kamis 1 Desember 2016
Mat 7:24 “Setiap orang yang
mendengar perkataan-Ku ini dan
melakukannya, ia sama dengan orang yang
bijaksana, yang mendirikan rumahnya
diatas batu.”
Taifun Haiyan yang pernah melanda kota Tacloban di Filipina benar benar memprihatinkan.
Besar sekali kerusakan yang terjadi, hampir tidak ada lagi rumah yang tetap berdiri. Angin
puting beliung yang mencapai kecepatan 315 km perjam itu merusak hampir seluruh kota,
sampai ke Vietnam dengan estimasi kerusakan melebihi satu milyar dollar (US). Ekonomi di
Filipina diperkirakan akan mengalami kerugian sebesar 14 milyar dollar (US). Yang jauh lebih
memilukan adalah ribuan nyawa yang hilang di telan bencana, dan lebih banyak lagi yang
kehilangan rumah dan mata pencaharian. Saya pribadi sedih karena ada seorang teman
dari Filipina yang adiknya belum diketemukan. Ada juga teman baik yang keluarganya
kehilangan seluruh hasil panenan kerena habis ditelan sang angin ganas tersebut. Tidak ada
lagi yang tersisa.
Hidup kita juga bisa diandaikan seperti ini. Kadang segala sesuatu berjalan dengan baik,
sesuai dengan rencana, tetapi ada mungkin suatu moment yang tak terduga dan benar
benar menguncangkan kita seperti taifun Haiyan ini. Contohnya saat menyambut kematian,
yang tidak bisa kita dihindari, sering sangatlah menakutkan. Lalu bagaimana kita bisa
bertahan?
Di Injil hari ini Tuhan Yesus mengajarkan tentang bagaimana membangun fondasi yang kokoh
di kehidupan kita. Yesus, yang adalah Sabda kehidupan abadi, mengundang kita untuk
membangun fondasi diri kita, lewat SabdaNya, lewat diriNya sendiri. “Setiap orang yang
mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya…” (Mt7:24) adalah orang bijaksana yang
bersandar pada fondasi yang kokoh. Yesus adalah fondasi kokoh yang tidak bisa dikalahkan
oleh apapun juga. Mengapa? Karena Yesus sudah mengalahkan maut yang terbesar.
Kematian dikayu salib yang sangat memalukan sudah dipatahkan dengan kebangkitanNya
yang mulia.
Teman-teman, mari kita bangun diri kita dengan mentaati ajaran-ajaran Yesus. Ketaatan
dalam bahasa Inggris adalah obedience yang berasal dari bahasa latin oboedire. Oboedire
itu berasal oedire yang artinya adalah mendengar. Juga dalam bahasa Ibrani, ketaatan
dengan mendengarkan perintah Tuhan itu terhimpun dalam satu kata Shama. “Dengarlah,
hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa! Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap
hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu…” (Ul 6:7). Setiap
anak orang Israel, termasuk Yesus sendiri, hafal isi dari Shama ini. Pendek kata, mereka yang
mendengarkan dan mentaati perintah Tuhan, tidak akan goyah, bahkan saat melewati maut
kematian sekalipun.
Ya Yesus, Engkaulah Sabda kehidupan, Engkaulah fondasi kami. Amin.
Rm. David Lemewu, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
15
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
Confidence in God
Jumat 2 Desember 2016
Matius 9:28 “…Percayakan
kamu
bahwa Aku dapat melakukannya?”
Hari Biasa Pekan I Adven
Yes. 29:17-24;
Mzm. 27:1,4,13-14;
Mat. 9:27-31
Masa Natal yang selalu diwarnai sukacita tinggal hitungan hari saja. Itu berarti Tahun Baru
pun tinggal hitungan hari. Dua perayaan besar di akhir tahun yang senantiasa jadi moment
sukacita sekaligus moment refleksi setiap dari kita.
Bagaimana persiapan kita menyambut Natal? Sudahkah hati kita dipenuhi sukacita dan
syukur menyambut Sang Almasih? Ataukah masih ada beban-beban yang membuat kita
tidak menemukan sukacita.
Bagaimana persiapan kita menyambut Tahun Baru? Baju dan pesta sudah siap? Lalu
bagaimana dengan hidup kita? Bagaimana perjalanan kita di tahun ini? Apa yang sudah
dicapai? Apa yang belum? Apa rahmat terbesar yang boleh kita terima di tahun ini? Apa
pengalaman menyakitkan yang mendewasakan kita di tahun ini?
Kita mau mengambil waktu mengisi hari-hari menjelang Natal dan Tahun Baru ini dalam
doa untuk mensyukuri setiap rahmat dan kasih yang boleh kita terima, mensyukuri setiap
saat-saat kita ditempa oleh kesulitan hidup, mendoakan setiap dari yang kita kasihi, dan
mempersembahkan setiap impian dan harapan kita di palungan sang Juru Selamat.
Hari ini Tuhan sekali lagi mengingatkan kita bahwa kita telah memiliki kunci untuk membuka
pintu yang menghalangi kita dari syukur dan kasih; yakni PERCAYA. Percaya bahwa Tuhan
sanggup.
Ia yang telah dapat melakukan perkara besar dengan lahir sebagai manusia dan
menyelamatkan kita…hari ini sekali bertanya kepada kita,
“Percayakah kamu bahwa Aku dapat melakukannya?”
Percaya bahwa rancanganNYA adalah rancangan damai sejahtera.
Percaya bahwa Ia menyertai kita sampai akhir jaman.
Percaya bahwa Ia mengasihi kita dan tahu apa yang terbaik buat kita.
Mungkin kita belum melihat, tapi Tuhan tahu apa yang ada di depan kita. Tuhan memiliki
seluruh dunia ini. Tuhan mengetahui setiap hati. Tuhan mengetahui setiap hari-hari kita
jauh sebelum hari-hari itu datang. Yang diminta dari kita adalah PERCAYA.
Mazmur berbunyi Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?
Yustina
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
16
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
www.DOJCC.com
Pergilah & Sebarkanlah Kabar Sukacita Ku
Sabtu 3 Desember 2016
Pesta St. Fransiskus Xaverius
1Kor. 9:16-19,22-23;
Mzm. 117:1,2;
Mrk. 16:15-20.
1 Kor 9:16 “Karena jika aku memberitakan
Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk
memegahkan diri. Sebab itu adalah
keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku
tidak memberitakan Injil”
Hari ini adalah kesempatan pertama saya mengisi renungan untuk Fresh Juice Buku.
Perasaan senang dan cemas menghampiriku, apakah saya layak atau tidak dalam
meberitakan Firman Tuhan ?
Bacaan pertama dalam 1 Kor 9:16 hari ini sungguh meneguhkan dan menyadarkan saya
bahwa kita semua dipanggil untuk menyampaikan firman Tuhan karena malah ‘celakalah’
saya jika tidak memberitakan Injil.
Saya hanya manusia biasa yang tak luput dari noda dosa, tetapi saya diingatkan akan
sabda Tuhan dalam Lukas 5:32 “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi
orang berdosa supaya mereka bertobat.
Sedikit saya memberikan kesaksian bahwa bulan Desember 2015 yang lalu ketika saya
berdoa, saya merasa di telinga saya ada beberapa malaikat kecil terbang dan sedang
memegang alat music harpa dan terompet serta bernyanyi dengan alunan suara yang
indah dan merdu, seakan lagu pujian sorgawi sedang dinyanyikan dan mengalun lembut
di dalam hatiku. Nyanyian yang indah dan tidak asing untuk kita dengar di Gereja,
“Bukan nya Engkau Yang Memilih KU
Melainkan AKU yang memilih MU
Kini Aku Serahkan Tugas
Supaya Engkau Menghasilkan Buah Limpah
ReFF: Pergilah & Sebarkanlah Kabar Sukacitaku
Sampai Akhir Zaman AKU serta mu
Saya merasakan damai yang luar biasa dan menguatkan saya selalu bahwa apapun
masalah dalam hidup, ingatlah Tuhan selalu ada beserta kita.
Mari Saudara/i sekalian tidak ada kata terlambat untuk bersama-sama kita memberitakan
kabar sukacita.
Maurits
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
17
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
Kompromi
Minggu 4 Desember 2016
Mat.3:8 “Jadi hasilkanlah buah
yang sesuai dengan pertobatan.
Hari Minggu Adven II
Yes. 11:1-10;
Mzm. 72:1-2,7-8,12-13,17;
Rm. 15:4-9;
Mat. 3:1-12.
Pernahkah Anda di-cuekin sama orang yang Anda sukai? Awalnya hubungan Anda baik-baik
saja, semuanya sempurna, penuh bunga-bunga, mulai berharap ini dan itu, tapi kemudian
secara tiba-tiba Anda mulai dijauhi dan pelan-pelan kehilangan kontak dengannya. Awal
yang manis, kemudian harus berakhir dengan pahit dan mungkin jadi malah benci.
Mungkin ini juga yang dirasakan oleh orang Farisi dan Saduki. Awalnya waktu mendengar
tentang pewartaan Yohanes Pembaptis, mereka berpikir orang ini berada di pihak yang
sama. Pesannya sama, walaupun cara hidupnya sedikit lebih eksentrik tapi yang penting
ada di dalam jalur perjuangan yang sama. Maka datanglah mereka beramai-ramai untuk
juga dibaptis dan mungkin berharap bisa bekerja sama untuk keselamatan Bangsa Israel.
Namun yang terjadi kemudian adalah bukannya mereka disambut dengan baik oleh
Yohanes Pembaptis, mereka malah dicaci maki dan diusir serta dituduh sebagai penipu
dan penjahat bermuka dua.
Menurut Anda apakah tindakan Yohanes Pembaptis itu salah atau benar? Sopan atau tidak
sopan? Pantas atau tidak pantas? Kalau menurut saya itu tidak pantas dan kurang sopan.
Sebaiknya jangan langsung dimarahi dan dicaci-maki di depan umum, tetapi ditegur
secara terpisah dan dengan cara yang santun, siapa tahu mereka bisa dijadikan koalisi
bersama untuk kepentingan masyarakat umum.
Sebagai Imam saya terpaksa harus bersikap sebaik mungkin kepada setiap orang yang
saya layani, termasuk orang yang saya tidak sukai sekalipun. Saya harus menjadi wajah
kerahiman ilahi bagi dunia begitu pesan Paus Fransiskus pada tahun Yubelium yang baru
berakhir 20 November lalu. Nah, kalau mau menuruti prinsip Yohanes Pembaptis dalam
pelayanan saya sebagai Imam MGL (Missionaries of God’s Love) dan sebagai anggota
Komunitas DOJ (Disciples of Jesus), bisa-bisa malah dibenci semua orang.
Apa yang bisa kita ambil dari sikap tegas dan keras si Yohanes Pembaptis ini? Memang
dalam Injil kelihatannya dia berbicara cukup keras kepada orang atau kelompok lain.
Tetapi cobalah bayangkan kalau karakter Yohanes Pembaptis dan karakter orang Farisi
dan Saduki itu semuanya ada di dalam diri kita sendiri. St. Paulus bilang janganlah beri
kesempatan kepada iblis (Ef. 4:27), sehingga dengan satu hati dan dan satu suara kamu
memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus (Rom.15:6).
Pasti berat, karena di dalam diri kita sendiri, kita masih suka berkompromi dengan bujukan
si jahat.
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
18
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
www.DOJCC.com
Yesus datang untuk membebaskan belenggu kita
Yes. 35:1-10;
Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14;
Luk. 5:17-26
Senin 5 Desember 2016
Luk 5:24 “Aku berkata kepadamu:
Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu
dan pulanglah ke rumah!”
Bacaan Injil hari ini tentang seorang lumpuh yang ditolong oleh sahabat-sahabatnya
untuk dapat disembuhkan oleh Yesus. Pada jaman itu, orang-orang yang sakit atau punya
keterbatasan fisik dianggap sebagai orang berdosa.
Lalu dihubungkan dengan kondisi dan kepercayaan kita saat ini, tentunya penyakit dan
keterbatasan fisik bukan semata-mata sebagai hukuman atas dosa kita.
Namun yang menarik adalah kalau kita dalam keadaan perlu ditolong, apakah itu dalam
hal dosa ataupun kondisi yang lainnya, apakah kita mau membuka diri. Apakah kita mau
menerima uluran tangan orang-orang di sekitar kita. Atau apakah malah kita menutup diri
dan menjunjukkan sikap bahwa saya baik-baik saja kok…. Bahkan yang lebih parah lagi
adalah kalau kita nyaman dengan kondisi ke’dosa’an kita.
Memang tidak menjamin bahwa kalau kita share dengan orang lain lalu semua masalah
bisa diselesaikan. Setidaknya kita sampaikan kepada orang-orang yang bisa kita percaya
dan bisa membantu.
Nah disinilah peran Yesus sebagai sang Pembebas dan Penolong kita. Pada dasarnya
yang kita harus sadari adalah mengingat bahwa Yesus lah yang akan membebebaskan
dan menolong kita. Cara Yesus mau dengan cara seperti apa adalah “Cara Tuhan” yang
pastinya bukan kita yang bisa mengaturnya. Orang-orang di sekitar kita baik keluarga,
maupun teman-teman di komunitas kita adalah perantara Yesus. Yang mungkin bisa
“mengusung dan menurunkan” kita di hadapan Yesus.
Dan yang harus kita sadari kalau kita sudah dibantu dan dilepaskan dari beban kita Yesus
meminta kita untuk “Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumah!”
Orang lumpuh tersebut diminta untuk mandiri. Bangun! Angkat tempat tidur! Pulang ke
rumah!.....
Luk 25 : Dan seketika itu juga bangunlah ia, di depan mereka , lalu mengangkat tempat
tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah.
Kita pun juga demikian. Setelah disembuhkan kita diminta untuk tidak berlama-lama
menikmati masa-masa setelah penyembuhan. Tapi kita diutus untuk bangun dan
mengangkat tempat tidur kita yaitu tempat yang selama ini kita pakai untuk bersandar
untuk meletakkan segala kelemahan dan ketidak mampuan kita.
Litawati
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
19
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
Diberkati untuk Memberkati, Diberi untuk Memberi
Selasa 6 Desember 2016
Yes
40:1
Santo Nikolaus
Yes. 40:1-11;
Mzm. 96:1-2,3,10ac,11-12,13;
Mat. 18:12-14.
”Hiburkanlah,
hiburkanlah umat-Ku, demikian
firman Allahmu.”
Kita sudah memasuki masa Adven. Artinya sebentar lagi kita akan merayakan
hari raya Natal. Di negara-negara barat, Natal identik dengan Santa Claus,
sesosok pria tua berjanggut putih dan baik hati yang berkeliling saat malam
Natal dengan rusa-rusa terbangnya, membagikan hadiah untuk anak-anak
yang selalu berbuat baik. Hari ini kita merakan pesta Santo Nikolaus. Semasa
hidupnya, dia mengabdikan dirinya untuk menolong umat disekitar yang
membutuhkan. Baginya, memberi itu indah. Santo Nikolaus berasal dari
keluarga kaya, dia memberi dan membagikan apa yang dimilikinya, sebagai
tanda syukurnya pada Yang Maha Kuasa. Dia memberi contoh bagaimana
seharusnya kita sebagai yang sudah diberkati juga turut memberkati dan diberi
untuk juga menberi kepada sesama.
Memberi sering dihubungkan dengan uang. Namun bagaimana dengan
waktu, tenaga dan pikiran yang kita punya? Tidakkah hal tersebut juga
merupakan berkat dan pemberian? Jangan lupa bahwa Tuhan tidak pernah
menuntut kita untuk hanya melakukan hal-hal yang besar saja, namun juga
hal-hal kecil seperti hanya dengan sesimpel memberikan senyuman yang
manis, masihkah kita tidak mampu dan masih berpikir panjang? Besar kecilnya
pemberian kita, dalam bentuk apapun, selama dilakukan dengan kerelaan
dan sukacita, maka Tuhan akan menghargai itu dengan sangat besar.
Maka mari teman-teman, kita sama-sama belajar untuk lebih giat lagi untuk
memberi dan memberkati dari setiap berkat yang sudah diberikan kepada
kita. Selamat memasuki masa Adven, semoga Yesus juga akan lahir dihati kita
semua yang cinta kepadaNya.
Tuhan memberkati
Desy
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
20
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
www.DOJCC.com
Kebebasan curhat dengan Tuhan
Peringatan Wajib St. Ambrosius
Yes. 40:25-31;
Mzm. 103:1-2,3-4,8,10;
Mat. 11:28-30.
Rabu 7 Desember 2016
Mat 11:28 Marilah kepada-Ku,
semua yang letih lesu dan berbeban
berat, Aku akan memberi kelegaan
kepadamu
Bacaan hari ini rasanya sudah tidak asing lagi bagi kita. Yesus membuka pintu lebar
lebar agar kapan saja kita berbeban berat, datang kepadaNya dan akan di segarkan.
Coba kita renungkan, kita hitung .. berapa banyak sih teman yang kita kenal yang bisa
seperti ini? Rasanya tidak banyak, kebanyakan teman saat kita lagi susah lagi berbeban
berat ada yang memilih pura pura tidak tau, ada yang memilih menghindar agar tidak
ikut terlibat atau bahkan ada yang menghilang supaya tidak terus terusan mendengar
curhat kita. Kadang tanpa kita sadari, kita mengulang ulang curhat yang sama setiap
waktu setiap saat ketemu teman, sampai temen yang dengar menyanyikan lagu Ariel
Noah “.. dan terjadi lagi …”
Saya pernah mengalami kesusahan, mau cerita ke teman ya malas.. bukan solusi yang
didapat, malah kepo yang didapat. Mau cerita ke Tuhan, pernah ada pikiran, ngga
enak repotin Tuhan dengan kisah kisah manusia. Ngga penting juga ini. Saat itu, seorang
teman dengan polosnya nyelutuk, kenapa kuatir curhat ma Tuhan, kan Tuhan sendiri
berkata, datanglah semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi
kelegaan. Iya… betol juga ya, batinku. Kok saya batasi diri sendiri dengan pikiran Tuhan
repot dengar curhat2 saya. Padahal kita bisa kapan saja datang menceritakan segala
sesuatu tanpa kuatir akan di kepoin, tanpa kuatir Tuhan menghindar karena bosan
dengan kisah kita yang diulang ulang. Tuhan selalu welcome menerima beban berat
kita, malah di berikan solusi pula.
Kembali ke pertanyaan awal, berapa banyak sih teman yang langsung ingin berbagi
saat kita sedang susah? Hmm.. saya punya ‘teman special’. Yang mana kala saya
ingat japri dia, saya pasti tersenyum. Dia seorang romo (hayooo siapa ya?). hobinya
mengulek ulek isi hati kita, ibarat kata, upil kalo tidak dikeluarin, pasti gateeelll dan
penasaran banget pengen kita korek sampai keluar. Begitu katanya. Saat itu saya
left dari suatu group whatsapp, dan detik yang sama dia message ke saya, katanya..
ada apa Rit… kalau kamu mau cerita, saya siap kok mendengar curhatmu. Keluarin
saja semuanya. Wauw, saya kaget campur haru. Buat saya, itu adalah hal tulus yang
dilakukan seseorang. Romo biasanya didatangi untuk konseling, dicari umat sebagai
tempat curhat, tapi ini.. kebalikannya. Weeww.. gembala yang baik. Terima kasih sudah
menjadi teman sahabat contoh teladan yang nyata dari sabda Yesus ini. Coz you’re
amazing just the way you are.
Shaloom
Rita
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
21
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
Maria Immaculata
Kamis 8 Desember 2016
Luk 1:38“Sesungguhnya Aku ini adalah
HARI RAYA SP MARIA
DIKANDUNG TANPA NODA
hamba Tuhan, jadilah padaku menurut
Kej. 3:9-15,20;
perkataanmu itu.”
Mzm. 98:1,2-3ab,3bc-4;
Ef. 1:3-6,11-12;Luk. 1:26-38.
Saya yakin sebagai seoarang Katolik tentu kita pasti juga pernah bertanya-tanya apa
maksud dari Bunda Maria yang adalah seorang manusia biasa yang sama seperti kita
bisa mendapat taktha sebagai Santa Perawan Maria yang dikandung tanpa noda dosa.
Berikut ini adalah cerita yang tidak ada hubungannya dengan Dogma Maria tersebut,
tetapi mungkin dapat membantu kita untuk mengerti konsep dasarnya.
Suatu hari, di suatu desa terpencil, ada seorang (sebut saja bernama Dorus) menemukan
kloset duduk yang dibuang di dekat jalan kampung. Ia tidak pernah melihat benda itu
seumur hidupnya, sehingga tidak tahu kalau itu adalah kloset (jamban). Dia bahkan
mengagumi benda itu, karena dipikirnya ‘antik’. Dorus membawa pulang kloset itu ke
rumah dan dibersihkannya sampai ‘kinclong‘. Kebetulan esok harinya Dorus berulang
tahun dan dia berencana mengundang teman-teman satu kampung. Dia berpikir,
alangkah uniknya jika nasi tumpeng ulang tahunnya diletakkan di dalam ‘benda’ itu (yaitu
kloset), supaya ‘penemuan baru’-nya ini dapat dipamerkan kepada teman-temannya.
Sekarang, bayangkanlah, jika anda termasuk di antara orang-orang yang datang ke
pesta Dorus Anda pasti tahu kalau ‘barang’ itu adalah kloset. Apakah reaksi anda begitu
melihat nasi tumpeng yang ditempatkan di dalam kloset itu? Ada rasa aneh dan tidak
‘nyambung‘, bukan? Demikianlah, Yesus yang kemuliaan dan kekudusanNya jauh melebihi
semua, tidak mungkin lahir ke dunia melalui seorang perempuan yang berdosa. Karena
noda dosa itu jauh lebih buruk daripada kloset, dan Yesus itu kemuliaannya jauh mengatasi
dan tidak dapat dibandingkan dengan nasi tumpeng; maka kesimpulannya, ada jurang
yang tak terjembatani antara keduanya. Nasi tumpeng tak pernah klop diletakkan di
dalam kloset; dan tentu, Yesus yang Maha Kudus, tak mungkin dapat dikandung oleh
rahim seseorang yang tercemar dosa. Maka oleh kuasaNya, Allah menguduskan rahim
itu, membuat ia terbebas dari noda dosa. Karena Tuhan tidak dapat mengingkari diri-Nya
sendiri yang tanpa dosa, sama seperti Dia tidak dapat menjadi tidak setia (lih 2 Tim 2:13).
Bunda Maria doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan pada waktu kami mati.
Amin.
FLO
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
22
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
www.DOJCC.com
Hidup yang diberkati
Yohanes Didaci Cuauhtlotoazin
Yes. 48:17-19;
Mzm. 1:1-2,3,4,6;
Mat. 11:16-19
Jumat 9 Desember 2016
Rut 2: 20 ” Diberkatinya kiranya
orang itu oleh Tuhan ”
Kisah Rut ini sangat luar biasa, Rut terkenal karena kesetiaannya, dia melayani
mertuanya sendirian dan tidak mau berbalik lagi ke allah nya yang lama. Walaupun
banyak sekali cobaan yang diijinkan Tuhan kepadanya. Tetapi Tuhan melalui caranya
selalu memberkati Rut, termasuk melalui Boas. Rut tidak mengeluh mengenai apa yang
terjadi, tetapi ia tetap melaksanakan segala kewajibannya sebagai menantu dengan
sukacita.
Nah sekarang dikehidupan saat ini, apakah kita sudah setiap saat mensyukuri apa yang
terjadi dihidup kita? Saya sendiri masih belajar untuk mensyukuri setiap saat, saya diajari
oleh “Goblin Vashdev” melalui bukunya mengenai bagaimana kita menikmati hidup
secara sederhana. Mensyukuri setiap apa yang kita lakukan.
Contoh cara sederhana untuk menikmatinya adalah bagaimana kita menikmati : Makan
Buah. Iya, hanya dengan makan buah kita bisa merasakan nikmatnya ‘makan’, tetapi
makannya tidak hanya masuk mulut, kunyah dan telan ya, tetapi benar benar makan.
Pada saat buah itu kita kupas, kita rasakan bagaimana air liur kita mulai bekerja, mata
kita tertarik dengan buahnya, bagaimana kita menggigit buah tersebut dan merasakan
melalui lidah kita bagaimana rasa buah tersebut dan mulai mengunyah, nikmati dan
rasakan tiap gigitannya. Dari sini saya sendiri merasakan buah tersebut bisa benar
benar terasa enak sekali.
Dengan merasakan dan menikmati hal hal kecil ini, kita bisa mulai pelan pelan bisa
menimati hidup kita, hidup kita terlalu indah untuk dibandingkan dengan hidup orang
lain, janganlah ‘kepo’ dengan kehidupan orang lain, karena hal itu yang membuat
kita menjadi kurang bersyukur dan membanding bandingkan hidup kita dengan hidup
orang lain.
Mari kita menyukuri hidup kita masing masing, karena hidup kita adalah berkat, jangan
sia-siakan hidup kita dengan tidak menyukuri segala hal yang terjadi.
Prast
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
23
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
Yohanes Pembaptis
Sabtu 10 Desember 2016
Mat 17:13:” Pada waktu itu
mengertilah murid-murid Yesusbahwa Ia
berbicara tentang Yohanes Pembaptis.”
Hari biasa. Pekan II Adven. Sir
48: 1-4,9-11;
Mzm 80:2ac,3b,15-16,18-19;
Mat 17:10-13;
Injil hari ini mengatakan:” Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia
berbicara tentang Yohanes Pembaptis”. Nama Yohanes berarti :Tuhan itu baik/penuh
kasihkarunia,Yohanes diberi gelar Pembaptis karena pekerjaannya yaitu membaptis
orang Israel untuk mempersiapkan kedatangan Tuhan Yesus.
Yesus sendiri mengatakan bahwa sesungguhnya diantara mereka yang dilahirkan
oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes
Pembaptis, hal ini menunjukan betapa penting tugas yang diberikan kepadanya.
Tugas khusus Yohanes yang terpenting adalah mempersiapkan jalan bagi Tuhan Yesus
yang adalah Raja, dengan meluruskan jalan bagiNya. Untuk ini maka Yohanes bertugas
untuk mempersiapkan orang-orang yang merindukan kedatangan Tuhan Yesus, yaitu
dengan cara menghancurkan penghalang/dosa yang membuat manusia menolak
untuk menerima Kristus. Karena itu berita yang disampaikan oleh Yohanes adalah
“Bertobatlah” sebab “Kerajaan Allah sudahdekat”. Pertobatan yang sejati mencakup
elemen pikiran, perasaan dan kehendak karena pertobatan adalah tindakan berbalik
180° dari kehidupan lama, dan bersifat individual.
Walau Yohanes, sang nabi besar itu hidup 2000 tahun yang lalu , pemberitaan
yang disampaikannya masih sangat aktual bagi kita sekarang. Yohanes menyerukan
“Bertobatlah” sebab “Kerajaan Allah sudah dekat”. Apakah saya sekarang ini sudah
sungguh bertobat dan hidup sesuai dengan Firman Allah, kalau belum maka sebaiknya
saya segera bertobat karena Kerajaan Allah sudah dekat. Pada waktu itu Yohanes
memberitakan kedatangan Yesus yang pertama, tapi kita semua tahu bahwa Yesus
sendiri berkata bahwa Dia akan segera datang kembali. Entah Yesus datang kembali
ketika saya masih hidup di dunia ini atau saya sudah meninggal kalau saya ingin
berada bersama Yesus selamanya sebaiknya saya hidup menurut Firmannya.
Doa: Bapa yang Maha Pengasih, Puji Syukur dan terimakasih, ku panjatkan padaMu
karena Engkau telah berkenan mengutus PuteraMu ke dunia 2000 tahun yang silam
untuk menebus dosaku. Persiapkanlah aku dengan bimbingan Roh KudusMu untuk
menyambut kedatangan PuteraMu, Tuhan Kami Yesus Kristus yang kedua.
Amin.
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
24
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
www.DOJCC.com
Dia Persiapan
Hari Minggu Adven III
Yes. 35:1-6a,10; Mzm.
146:7,8-9a,9bc-10;
Yak. 5:7-10; Mat. 11:2-11
Minggu 11 Desember 2016
Mat 11:10 Lihatlah, Aku menyuruh
utusanKu mendahului Engkau, ia akan
mempersiapkan jalanMu di hadapanMu.
Saya yakin segala sesuatu butuh persiapan. Sebelum mengendarai kendaraan, kita cek
dulu kelengkapan kendaraan kita, bawa SIM dan STNK, bensin cukup untuk jarak jauh
dan lain sebagainya. Sebelum kita menghadapi ujian, kita harus belajar materi yang
akan diujikan selama ujian. Singkatnya sebelum kita kita melakukan sesuatu, selalu ada
persiapan entah itu kegiatan yang besar maupun yang kecil.
Kalau kita melakukan sesuatu hal secara terburu-buru, biasanya hasilnya tidak
memuaskan atau bahkan terjadi malapetaka. Pengendara yang tidak mengecek
dahulu bensin, oli, ban dan yang lainnya sebelum bepergian jauh, akan berakibat fatal
bahkan mempunyai tendensi rawan kecelakaan. Seorang murid yang tidak siap dalam
menghadapi ujian akan mendapatkan kemungkinan besar nilai jelek atau bahkan
gagal dalam ujian atau kenaikan kelas. Semua ada sebab dan akibatnya.
Nah yang kadang kita lupakan adalah, apakah sebelum melakukan sesuatu aktivitas
kita BERDOA? Hari ini di dalam Injil Matius dikatakan bahwa, “Lihatlah, Aku menyuruh
utusanKu mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalanMu di hadapanMu.”
Yohanes Pembaptis adalah utusan Allah yang disuruh untuk mempersiapkan jalan.
Dikatakan bahwa luruskanlah jalan bagi Tuhan, ratakan tanah yang bergelombang,
timbunlah tanah yang berlubang dan lain sebagainya. Apakah itu hanya sekedar
menjadi sebuah nyanyian atau akan menjadi hal-hal yang harus kita persiapkan untuk
kedatangan Tuhan?
Berdoa adalah kegiatan pertama yang harus kita lakukan sebelum aktivitas tersebut
dimulai supaya Tuhan memberikan yang terbaik dan kita terhindar dari kemalangan,
jatuh ke dalam dosa dan hal-hal lain yang tidak kita inginkan.
Kadang-kadang kita tidak mendengar ajakan untuk berdoa, bertobat dan
mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Tuhan. Apakah kita benar-benar
mau mempersiapkan hati dan hidup kita untuk Sang Juru Selamat yang akan datang?
Rm. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
25
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
Senin 12 Desember 2016
SP Maria Guadalupe
Bil. 24:2-7,15-17a;
Mzm. 25:4bc-5ab,6-7c,8-9;
Mat. 21:23-27
Kuasa
Mat 21:23 “Dengan kuasa manakah
Engkau melakukan hal-hal itu? Dan
siapakah yang memberikan kuasa itu
kepada-Mu?
Ketika membaca bacaan Injil hari ini, saya bertanya dalam hati apa yang mau Tuhan
sampaikan tentang kuasa? Bahkan Tuhan sendiri pun tidak menjawab, ketika Ia ditanyai
oleh para tua-tua adat. Tanpa sadar, saya kembali membuka “memory” lama saya.
Salah satunya dengan membaca kembali tulisan-tulisan saya di fresh Juice buku ini.
Setelah membaca, saya bertanya pada diri saya sendiri “apa benar saya sendiri
yang menulis semua ini?”. Mengingat saya bukanlah seorang yang pandai dalam
menyampaikan pendapat, apalagi berbicara mengisahkan pengalaman kasih saya
bersama Tuhan Yesus, melalui sebuah tulisan.
Bukan hal mudah tentunya. Tapi ketika saya mengingat kembali, di setiap proses yang
saya lalui, Yesus ada dibalik semuanya. Ketika saya bingung apa maksud dari Injil ini,
atau bahkan tidak mengerti dan sengaja men-cuek kan, saya seperti di tegur secara
langsung. Saya dibawa ke berbagai hal kehidupan, yang membuat saya akhirnya
menyadari, oh ini yang Tuhan Yesus mau sampaikan. Tentu terkadang ada rasa tidak
percaya pada diri sendiri saat menuliskan renungan, tapi ketika tulisan itu selesai, saya
menyadari Tuhan itu luarrrrr biasa. Caranya ajaib, caranya tidak tertebak…mungkin
inilah “kuasa” yang Tuhan beri, seperti apa yang Tuhan terima dari Bapa.
Ketika kita dipilih untuk diberikan kuasa, kembali lagi bagaimana kita menanggapi
pilihan Tuhan tersebut. Tidak mudah pastinya, akan ada jatuh bangun. Tapi satu hal
yang kita percaya, tangan Tuhan selalu menopang kita.
“Bila gunung dihadapanku tak jua berpindah
Kau berikanku kekuatan, tuk mendakinya
Ku lakukan yang terbaikku, Kau yang selebihnya
Tuhan selalu punya cara, membuatku menang pada akhirnya”
Gbu - Hilda
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
26
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
www.DOJCC.com
Believer
Peringatan Wajib St. Lusia
Zef. 3:1-2,9-13;
Mzm. 34:2-3,6-7,17-18,19,23;
Mat. 21:28-32.
Selasa 13 Desember 2016
Mat 21 : 32 Karena Yohanes Pembaptis
datang, dan menunjukkan kepada kalian cara
hidup yang dikehendaki Tuhan, namun kalian tidak
mau percaya pada ajarannya; tetapi penagihpenagih pajak dan wanita-wanita pelacur
percaya kepadanya.
Saya perlu membaca dan memahami kutipan Injil hari ini 3 kali. Sama seperti murid-murid
Yesus, ketika Yesus bertanya manakah yang lebih baik. Pekerja yang bilang iya akan
ke ladang tapi tidak melakukan, atau yang bilang tidak mau, tapi akhirnya datang ke
ladang ? Saya berfikir, lebih baik orang yang melakukan namun tidak percaya dibanding
percaya tapi tidak melakukan apa-apa. Bukankan perbuatan lebih baik daripada
perkataan?
Namun Tuhan Yesus berkata sebaliknya. Kepercayaan itu adalah hal yang mahal dan
sulit. Karena percaya, perintah belum (bukan tidak) dilakukan, dibanding yang tidak
percaya namun melakukan dengan bersungut-sungut.
Dalam serial TV di HBO, ada cerita tentang orang-oran yang percaya dengan Yesus dan
tidak. Mereka menyebut orang yang percaya sebagai Believer. Orang Yang Percaya.
Kata ini menarik sekali buat saya pagi ini, dan menjadi perenungan saya. Apakah saya
seorang Believer ? Ataukah saya melakukan hal ini karna terpaksa dan bersungut-sungut.
Percaya adalah hal yang sulit, beberapa orang butuh pembuktian untuk percaya, seperti
st Thomas meminta bukti bahwa Yesus telah lahir. Namun percaya karna bukti bukanlah
percaya, bukan lah Iman. Percaya adalah ketika meyakini sesuatu yang abstrak dan
tidak bisa dijelaskan secara ilmiah, tapi kita meyakini kebenarannya.
Are you a believer ?
Jeff
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
27
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
Menunggu dan Menunggu
Rabu 14 Desember 2016
Luk 7:19,20 Tuankah yang
ditunggu kedatangannya, atau
haruskah kami menanti seorang lain?”
St. Yohanes dr Salib
Yes. 45:6b-8,18,21b-25;
Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14;
Luk. 7:19-23.
Menunggu dan mengikuti Kristus itu sangat identik! Kalau kita percaya bahwa semua berkat
adalah MURNI PEMBERIAN dari Tuhan, maka menunggu adalah sikap yang paling tepat.
Tetapi menunggu juga postur iman yang paling sulit karena sepertinya pasif sekali, padahal,
kita kan ditantang untuk menjadi umat yang aktif menyebarkan kabar baik?!
“Tidak ada orang yang dilahirkan yang lebih dari Yohannes pembabtis,” kata Yesus, “tetapi
yang terkecil di kerajaan surga lebih besar dari dia” (Lk 7:28) Dari sini kita tahu betapa mulia
tugas panggilan si Pembuka Jalan ini. Tetapi, Yohannes, yang sudah bekerja habis-habisan
untuk membaptis orang orang Israel dalam pertobatan, sekarang hanya bisa menunggu di
penjara Herodes. Tugas menunggu ini yang ternyata lebih berat membuatnya sedikit ragu
dan mengutus muridnya untuk memastikan bahwa Tuhan Yesus adalah yang sang Mesias
yang ditunggunya.
Dua kali Santo Lukas mengulang bait ini: Tuankah yang ditunggu kedatangannya, atau
haruskah kami menanti seorang lain?” (Luk 7:19,20). Ini menandakan pentingnya kita
menunggu orang yang tepat, tetapi tanpa keraguan. Lalu Tuhan Yesus memastikan bahwa
Dialah sang Mesias, sang Penyelamat yang ditunggu-tunggu. Buktinya adalah semua karya
dan perbuatannya. Semua ini menggenapi kata-kata di Yesaya (61:1), yang Tuhan Yesus
nubuatkan sendiri saat Ia memulai karyaNya (Luk 4:18). “Orang buta melihat, orang lumpuh
berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan, dan
kepada yang miskin diberitakan kabar baik.” (Luk 7:22)
Yohannes Pembabtis, seperti kita, hanya bisa percaya dengan laporan dari murid-muridnya
yang melihat semua karya Tuhan Yesus. Kita pun hanya bisa percaya akan cerita yang kita
dengar dari Injil. Kegundahan Yohannes Pembabtis, bisa membesarkan hati anda, termasuk
saya, yang kadang mudah gundah, saat kita menunggu kedatangan Kristus. Pertanyaan
Yohannes pembabtis adalah normal, apalagi disaat kita sudah bekerja keras diladang
Tuhan, dan yang kita terima sepertinya adalah kesulitan seperti hukuman penjara, yang
membuat kita tidak mampu berbuat apa-apa lagi, selain menunggu dan menunggu.
Karena itu marilah kita berbesar hati, biarlah kegundahan kita diteguhkan oleh kebesaran
Tuhan Yesus, oleh karyaNya yang nyata 2000 tahun yang lalu dan nyata juga sekarang ini.
Biarlah kata-kataNya sungguh terjadi pada kita. “Berbahagialah orang yang tidak menjadi
kecewa dan menolak Aku.” (Luk 7:23). Biarlah Roh Kudusnya membuat kita setia menunggu
kedatanganNya.
Rm David Lemewu, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
28
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
www.DOJCC.com
Berani Menjadi Saksi
Yes. 54:1-10;
Mzm. 30:2,4,5-6,11-12a,13b;
Luk. 7:24-30.
Kamis 15 Desember 2016
Luk.7:27; Karena tentang dia ada tertulis:
Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku
mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan
jalan-Mu di hadapan-Mu.
Pembaca Fresh Juice terkasih,
Melihat kelebihan orang lain apalagi memujinya, seringkali menjadi sesuatu yang agak
sulit karena ego, karena kita merasa lebih bisa dari orang itu. Lebih gampang kalau melihat
kelemahan orang lain kemudian menjadi trend gossip. Hal ini bukan saja terhadap orang
lain, bahkan kepada anggota keluarga sendiripun demikian halnya.
Dalam Injil hari ini, Tuhan Yesus memuji Yohanes sebagai orang yang hebat, bahkan lebih
dari pada nabi. “Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorangpun
yang lebih besar dari pada Yohanes,..” Yohanes menjadi tokoh terbesar pada masa itu.
Hal ini Yesus lakukan bukan KKN sebab Yohanes adalah saudara-Nya. Tetapi karena
Yohanes memperkenalkan Juruselamat dan Kerajaan Allah kepada dunia, berteriak
dan menyerukan mempersiapkan jalan bagi Yesus. Yohanes menjadi nabi yang sangat
beruntung karena dia yang membaptis Sang Juruselamat. Yohanes yang berseru-seru di
telinga dan hati kita untuk mempersiapkan hati menyambut kedatangan Juruselamat.
Lalu apa yang Yesus harapkan dari kita? Kita semua dipanggil untuk menjadi saksi
Kristus kapan saja dimana saja. Tidak perlu harus keliling dunia untuk mewartakan kasih
Allah, cukup di kiri kanan dan depan belakang kita. Artinya contoh hidup kristiani dalam
kehidupan sehari-hari itu sudah lebih dari cukup. Belajar dari kesaksian Yohanes belajar
juga dari Yesus sendiri untuk selalu bisa menerima orang lain apa adanya, mengakui
kelebihan sesama sebagai bagian dari kasih Allah yang tiada berkesudahan. Kiranya kita
tidak hanya mempersiapkan diri menyambut kedatangan Juruselamat tetapi berani juga
menjadi saksi dalam kehidupan sehari-hari.
Tuhan memberkati.
Herman
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
29
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
Hidup yang Bahagia
Jumat 16 Desember 2016
Yes. 56:1-3a,6-8;
Mzm. 67:2-3,5,7-8;
Yoh. 5:33-36.
Mi 7 : 18 ” Biarlah Ia kembali
menyayangi kita ”
SAYA INGIN BAHAGIA!!!
Ini keinginan tiap tiap orang, tapi ga banyak yang mau melakukan untuk menjadi bahagia.
Padahal untuk menjadi bahagia itu simple banget, kita tinggal membalikkan pemikiran
kita saat pikiran negative kita menyerang. Ada satu kalimat yang selalu saya ingat untuk
membalas perlakuan orang terhadap kita baik itu perbuatan baik atau buruk.
“ Apa yang orang lakukan terhadap kamu, itu adalah karmanya, tetapi bagaimana
engkau menindaklanjutinya itu adalah karmamu”
Jadi bahagia atau tidaknya pembaca fresh juice itu bisa ditentukan sendiri kok, jadi
sebelum mengambil kesimpulan atau melakukan seesuatu pikirkan apa yang akan terjadi
selanjutnya, seperti bermain catur, memang jadinya kehidupan kita semakin banyak
pertimbangan, tetapi ini membuat hidup kita menjadi lebih sedikit aman.
Ada juga alasan orang untuk tidak bahagia karena soal materi, soal uang. Memang
ada orang yang bilang uang tidak bisa membeli semuanya, tetapi disaat ini semuanya
memerlukan uang. Salah satu cara untuk memenuhi materi adalah bekerja, ya bekerja
saja, terus mau apa lagi? Karena ga ada yang tiba tiba datang untuk kasih uang. Pembaca
FJ harus bekerja dulu, lho kalo sudah kerja tetapi masih kurang, karena untuk biaya ini
itu masih aja kurang. Ya solusinya tambahin porsi kerjanya. Saat ini sudah banyak kerja
sampingan baik menjadi ojek atau supir online, jamnya tidak ditentukan, ada juga kerjaan
kerjaan lain yang bisa dilakukan diluar jam kerja. Serta jangan lupa untuk berdoa, karena
pekerjaan tanpa doa tidak akan ada berkat.
Yuk kita bahagia!!! Kita sudah disayang sama Tuhan, kita sudah diampuni dosanya, itu
adalah salah satu alasan untuk kita bahagia!!!
Prast
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
30
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
www.DOJCC.com
Anak-anak Allah
Hari Pertama Novena Natal
Kej. 49:2,8-10;
Mzm. 72:1-2,3-4ab,7-8,17;
Mat. 1:1-17.
Sabtu 17 Desember 2016
Matius 1:17 Jadi seluruhnya ada:
empat belas keturunan dari Abraham
sampai Daud, empat belas keturunan dari
Daud sampai pembuangan ke Babel, dan
empat belas keturunan dari pembuangan ke
Babel sampai Kristus.
Hari ini adalah hari pertama Novena Natal, 9 hari lagi kita akan merayakan
hari Natal, hari kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus. Bacaan Injil hari ini mengenai
silsilah Tuhan Yesus Kristus. Silsilah bukanlah bahan yang menarik untuk dibaca
jika hanya merupakan sederet nama-nama yang tidak dikenal, sama saja
seperti membaca buku daftar nomor telepon. Jika kita mengenal kisah tentang
orang-orang yang namanya tercantum di sana barulah silsilah itu menarik.
Demikian pula dengan silsilah Yesus. Nama-nama yang disebutkan dalam Injil
Matius mempunyai peranannya masing-masing dalam perjanjian lama.
Silsilah Tuhan Yesus, Sang Mesias, merupakan bagian dari silsilah kita juga
karena dengan pembaptisan, kita menjadi anak-anak Allah, kita menjadi
bersaudara dalam Yesus. Seperti nama-nama yang disebutkan dalam Silsilah
Tuhan Yesus, tentu kita juga diingatkan bahwa kita juga mempunyai peranan
sebagai anak-anak Allah di dunia. Ada yang memutuskan “untuk memikul
salib setiap hari” dan mengikuti Tuhan Yesus atau ada yang memutuskan untuk
mengikuti jalannya sendiri dengan mengabaikan Tuhan Yesus. Semoga pilihan
pertama lah yang menjadi pilihan hidup kita.
Mari kita berdoa semoga damai dan sukacita masa Adven ini menyertai kita
dalam kehidupan kita sehari-hari dalam memikul salib kita mengikuti Tuhan
Yesus Kristus. Amin.
-Santo-
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
31
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
Menunggu Dengan Kepastian
Minggu 18 Desember 2016
Mat. 1:22 Hal itu terjadi supaya
genaplah yang difirmankan Tuhan
oleh nabi
Yes. 7:10-14;
Rm. 1:1-7;
Mat. 1:18-24.
If it’s meant to be it will be, mungkin kalau diartikan secara bebas menjadi kalau sudah
jodoh tak akan kemana, maksudnya pasti jadi. Agaknya memang demikian juga
kisah kelahiran Yesus ke dunia. Pada waktu Maria, Ibu-Nya bertunangan dengan Yusuf,
ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum hidup sebagai suami isteri (Mat.
1:18), kemudian Yusuf berencana menceraikan Maria diam-diam, tapi tidak jadi (Mat.
1:19-20). Pendek kata, ada banyak hal yang tidak mungkin menjadi mungkin karena
hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi (Mat. 1:22), if it’s
meant to be it will be.
Minggu Adven IV ini seolah menjadi tidak penting karena setiap orang berkonsentrasi
pada Perayaan Natal. Ada yang melihat Natal sebagai perayaan iman, hadirnya juru
selamat manusia si bayi Yesus yang lahir di palungan, jadi pasti ke Gereja. Tapi ada
juga yang melihat Natal hanya sebagai saat untuk liburan dan kumpul-kumpul dengan
keluarga. Seringkali Natal juga dipakai sebagai ajang untuk saling memaafkan antar
teman atau keluarga yang selama ini mungkin bermusuhan. Natal menjadi perayaan
pembaruan hidup, dan itulah makna Natal sesungguhnya.
Minggu Adven IV memang bukan Perayaan Natal itu sendiri. Kita masih dalam
suasana menunggu, namun nuansanya kini penuh dengan kepastian dan antisipasi,
sama seperti ketika kita sedang menunggu sahabat atau keluarga yang sedang
antri mengambil bagasi di airport. Kita tahu, dia sudah ada, tetapi belum keluar dari
ruangan kedatangan. Namun demikian penantian kita menjadi lebih tenang. Jauh
berbeda ketika pesawat yang ditumpangi teman dan keluarga kita itu belum landing.
Penantian kita lebih didominasi oleh nuansa kuatir, karena takut celaka, delay, atau
bahkan pembatalan penerbangan.
Apa artinya menunggu dengan kepastian? Memang Yesus Sang Raja Damai itu belum
kita jumpai muka dengan muka, tetapi kita bisa merasakan kehadiran-Nya secara dekat
sekali. Itulah caranya kita memaknai hidup kita di dunia ini. Yesus Sang Imanuel itu nyata
kehadiran-Nya dalam hidup kita (Mat. 1:23). Saya tahu Dia ada di sini bersama saya di
tempat ini. Memang belum bertemu tetapi Dia sudah datang. He is here somewhere, so
if it’s meant to be it will, somehow.
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
32
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
www.DOJCC.com
Apa Kata Dunia ?
Hak. 13:2-7,24-25a;
Mzm. 71:3-4a,5-6ab,16-17;
Luk. 1:5-25
Senin 19 Desember 2016
Luk 1:25 Inilah suatu perbuatan Tuhan
bagiku, dan sekarang Ia berkenan
menghapuskan aibku di depan orang.
Setelah membaca perikop ini terbayang bahwa Zakharia yang seorang imam dan
Elisabet yang adalah keturunan Imam Besar Harun, merasa bahwa hidupnya sedang
menanggung aib dikarenakan tidak mempunyai keturunan. Hal ini karena ada
kepercayaan dari umat Yahudi bahwa orang yang tidak mempunyai keturunan adalah
satu aib yang buruk. Jadi selama puluhan tahun mereka hidup berkeluarga sistem tata
nilai dunia yang berlaku saat itu sangat membebani mereka. Padahal di sisi yang lain
Allah tidak pernah menetapkan suatu hukum bahwa tidak dikaruniai seorang anak
adalah aib.
Padahal kalau kita baca di ayat 6 dikatakan bahwa : Keduanya hidup benar di hadapan
Allah, dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.
Jadi meskipun Imam Zakaria dan Elisabet hidup benar dan sudah menuruti segala
ketetapan Tuhan, mereka masih merasa ada sesuatu yang tidak nyaman dan
menanggung aib tidak mempunyai keturunan karena Elisabet mandul.
Inilah yang luar biasa dari keluarga Zakaria dan Elisabet meskipun merasa mempunyai
aib, mereka tetap hidup dengan cara hidup yang tidak bercacat di hadapan Tuhan.
Dan Zakaria tetap melayani Tuhan. Inilah yang mereka jalani dan akhirnya membawa
keselamatan. Sampai akhirnya malaikat Gabriel datang dan membawa kabar gembira
akan kelahiran seorang anak dalam keluarga mereka.
Sering kali kita juga dihadapkan pada sistem-sistem nilai yang dibuat oleh masyarakat,
sehingga pada saat kita dinilai negatif langsung kita malas melayani. Sering kali
di jaman serba medsos ini. Serba diberi label, komentar-komentar dan penilaianpenilaian. Kalau kita diberi penilaian yang baik oleh lingkungan maka kita lanjutkan,
dan sebaliknya kalau penilaian itu buruk lalu kita juga berhenti melayani dan berbuat
yang benar.
Faktanya kalau kita mendasarkan apa yang kita lakukan berdasarkan dari penilaian
orang maka pasti akan ada kurangnya terus. Maka sadarilah bahwa kita adalah
manusia yang penuh dengan kekurangan, serta lakukan segala sesuatu dengan
semangat bahwa kita akan melakukan semuanya yang terbaik bagi Tuhan.
“JADILAH TANAH YANG SUBUR”….. bagi benih yang Tuhan tabur.
Birendra
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
33
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
Melangkah dalam Iman
Selasa 20 Desember 2016
Yes. 7:10-14;
Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6;
Luk. 1:26-38.
Lukas 1: 37”Sebab bagi Allah tidak
ada yang mustahil”
Apakah Anda pernah atau sedang menghadapi suatu situasi dalam hidup yang kelihatannya
tidak mungkin? Kapan saja Anda merasa tidak tahu apa yang harus dilakukan atau
bagaimana untuk melakukannya ingatlah ini “Tuhan dapat melakukannya” Dia tidak dibatasi
dengan sumber daya dunia ini. Bagi Dia tidak ada yang mustahil!
Ketika secara natural manusia tidak melihat pilihan, ingatlah selalu ada pilihan yang mungkin
tidak dapat kita lihat, Ya Pilihan Tuhan..
Seperti kejadian ketika Bunda Maria mengandung dari Roh Kudus sampai dengan semuanya
digenapi, hal yang menurut manusia tidak mungkin terjadi pula pada kisah Abraham dan
Sara dimana Tuhan berjanji akan memberikan keturunan yang mana Sara telah berusia 90th
dan Abraham lebih dari itu.
Saya mengamati disini bagaimana Tuhan bekerja secara luar biasa “diluar kebiasaan
manusia” yang tidak dapat dijangkau dengan akal pikiran manusia secara natural..Lalu
bagaimana respon dari Bunda Maria dan Bapa Abraham akan kondisi ini dijamannya saat
itu, bisa jadi saat itu mereka juga tertekan dan memilih mundur dengan berpikir..
“Ah Tuhan ini ada-ada aja..Apa nanti kata orang? Mereka pikir saya gila dan aneh..Saya
ngelantur...atau mungkin Ah salah dengar kali kamu? Itu perasaanmu sendiri kali..
Mungkin gitu kali ya kalau keadaan ini terjadi pada kita dijaman ini.
Namun sebaliknya yang menjadi respon Bunda Maria yang saat itu berkata “Sebab aku ini
hamba Tuhan terjadilah padaku menurut perkataanMu” Demikian pula respon Abraham,
dia mengambil sikap iman untuk tetap tekun beribadah dan bergumul kepada Tuhan serta
merenungkan apa yang dapat Dia lakukan diluar keterbatasan duniawi mereka.
Yang mau saya tekankan disini, kenapa ya Bunda Maria dan Abraham bisa memberikan
respon iman seperti itu, padahal janji Tuhankan belum digenapi? Kalau menurut saya pribadi
karena mereka punya pengenalan yang dalam tentang sosok pribadi yang memberikan
janji itu, ya mereka tahu betul “Siapa itu Allah”.. walaupun lingkungan sekitar belum tentu
mendukung mereka berjalan dalam iman dan pengarapan sampai dengan janji itu
digenapi..Namun mereka percaya bahwa Dia Sang Pemberi Janji adalah Setia..dan Tuhan
juga yang memberikan kekuatan bagi Bunda Maria dan Abraham-Sara untuk menjalaninya
sampai semua digenapi dengan caraNya.
Bagaimana dengan kita saat ini, seberapa jauh kita mengenal pribadi Allah kekuatan dan
kuasaNya yang tidak terbatas?
Beranikah kita mengambil langkah iman untuk berjalan bersama Dia dalam keadaan yang
mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya?
Lulu
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
34
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
www.DOJCC.com
Percaya kepada Tuhan
Petrus Kanisius
Kid. 2:8-14 atau Zef. 3:14-18a;
Mzm. 33:2-3,11-12,20-21;
Luk. 1:39-45
Rabu 21 Desember 2016
Luk 1:45 Dan berbahagialah ia,
yang telah percaya, sebab apa
yang dikatakan kepadanya dari
Tuhan, akan terlaksana.
Tentang kepercayaan… jaman sekarang, kepercayaan itu mahal harganya.
Coba deh, pinjem 1 juta aja, yang mau pinjemin juga lihat lihat, yang dipinjemin
bisa dipercaya ngga balikin. Atau malah menghindar kiri kanan. Saya pernah
mengalami masalah kepercayaan terhadap temen sendiri berkali kali, salah
satu nya tentang pembelian tiket pesawat. Bisnis saya bergerak di penjualan
tiket pesawat dan voucher hotel. Setiap hari banyak yang bertransaksi beli tiket
via chatting whatsapp ke saya. Pembayarannya ditransfer ke saya. Ada teman
yang pernah 1 tempat kerja dengan saya. Pertama kali beli tiket langsung dia
bayar. Saya juga direferensikan ke saudara dia jika ingin beli tiket hubungi saya.
Jadi saya cukup respek melihat dia juga bantu saya dengan rekomendasi. Di
pembelian kedua muncul masalah. Setelah saya serahkan tiket, pembayaran
ditunda dengan berbagai alas an. Alasan mau titip kurir bayar, atau mau ditransfer
on the way ke airport, atau sampai Jakarta mau bayar, dan akhirnya nomor hp
saya di block hahahaa.. Awalnya saya cukup kesel, salah percaya ama ‘teman’.
Lama lama saya pikir.. ya tidak ada ruginya juga, kalau nilai seseorang cuma
serendah 800ribu. Saya tidak rugi kehilangan teman yang punya sifat buruk kok.
Cukup tahu saja bahwa dia seharga 800ribu, dan kedepannya lebih hati hati
dalam meletakan kepercayaan.
Lalu bagaimana dengan meletakan kepercayaan kepada Tuhan ? sering kita
berkata, Tuhan aku percaya Engkau akan menjagaku seumur hidupku. Akan tetapi
dalam prakteknya, saat ditimpa musibah, ketakutan kita lebih besar daripada
kepercayaan kita. Tuhan dan manusia berbeda. Manusia bisa mengingkari
kepercayaan kita. Tapi Tuhan.. tidak. Bunda Maria adalah yang patut kita teladani.
Bahkan disaat harus mengandung dan mengalami segala kesulitan, dia tetap
menyimpan segala perkara dalam hati serta tetap percaya akan perkataan
Tuhan. Saya ingin memiliki sedikit saja iman itu.. iman sebesar biji sesawi akan
mampu mengalahkan dunia.
Shaloom
Agnes
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
35
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
Allah Juru Selamat
Kamis 22 Desember 2016
Lukas 1:46 -47 Lalu kata Maria:
“Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku
bergembira karena Allah, Juruselamatku.
1Sam. 1:24-28;
MT 1Sam. 2:1,4-5,6-7,8abcd;
Luk. 1:46-56.
Ketika membaca perikop hari ini dan tugas saya untuk membuat renungan
yang akan di tulis, pas sekali dengan keadaan keluarga yang kami alami.
Saya menulis renungan ini di Rumah Sakit Darmo Surabaya, 22 Nov’16 sambil
menjaga mama saya yang hampir sebulan di rawat disini.
Singkat cerita, mama saya stroke tgl 26 Okt’16 dan jatuh di kamar mandi.
Padahal sebelum mama jatuh, saya sempat berbicara bersama mama lewat
telepon dan setelahnya mama mandi dan jatuh. Sejak itulah terakhir kali saya
mendengar suara mama, sampai saat menulis renungan ini mama masih
belum bisa berbicara baik dan masih masa pemulihan.
Kami bersyukur Tuhan menyelamatkan mama. Tuhan masih mengasihi dan
mencintai mama. Sama seperti bacaan hari ini yang mengatakan Allah
Juruselamat. Banyak orang yang langsung meninggal ketika dia jatuh di kamar
mandi, tetapi ini suatu mujizat. Mama hanya tidak sadar 2 hari di ICU dan
setelahnya Tuhan menyelamatkan dengan menyadarkan mama.
Kami bersyukur dengan doa dan cinta dari teman serta keluarga yang
membantu sangat besar mendorong kesembuhan mama. Semoga mama
semakin cepat sembuh dan kita semua dalam lindungan Tuhan, karena kita
semua percaya jika Allah adalah Juruselamat. Hanya kepadaNyalah kita
berdoa dan berharap.
Mujizat dan cinta Tuhan itu nyata, asalkan kita tekun dan memohon pasti ada
jalan yang terbaik serta ada hikmah yang boleh kita ambil dari kejadian mama.
Yudi
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
36
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
www.DOJCC.com
Miracles do Exist !
Yohanes dr Kety
Mal. 3:1-4; 4:5-6;
Mzm. 25:4bc-5ab,8-9,10,14;
Luk. 1:57-66.
Jumat 23 Desember 2016
Luk 1:66 Dan semua orang, yang mendengarnya,
merenungkannya dan berkata: “Menjadi apakah anak
ini nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia.
Entah bagaimana menurut Anda...
Apakah topik : KEAJAIBAN masih menjadi daya tarik? Bagi saya, YA.
Mungkin, masa kecil saya terlalu dibuai oleh dongeng-dongeng ajaib yang tak masuk akal
itu, yang jika saat ini saya baca ulang, sayapun tidak tahan untuk tidak mencibir hehehe.
Tetapi anehnya, bahkan meskipun saya menertawakan kebodohan itu, tetap saja dalam
nurani saya, pengharapan akan keajaiban demi keajaiban itu ada.
Saya bisa membayangkan bagaimana ekspresi wajah Zakaria, ketika mendapatkan kabar,
yang bagi otak manusia adalah mustahil. Tidak heran, jika dalam proses menuju keajaiban
itu, Allah mengijinkan ia bisu sementara. Mungkin ....ini mungkin.... Allah tidak ingin,
Zakaria menyuarakan keraguan nya terhadap janji Allah, yang bisa saja akan
mengakibatkan tertundanya penggenapan janji Allah.
Saya sungguh bersyukur, karena Allah kita, adalah Allah yang tidak ingkar janji. Bahkan
walaupun mata, pikiran, dan pendengaran seorang manusia mengatakan mustahil akan
janjiNya. Yang sering saya alami, adalah saya bertindak bersungut-sungut dalam proses
penggenapan janjiNya tersebut.
Mungkin ada baiknya, jika saya mencontoh Zakaria, menutup mulut, pikiran dan telinga
saya sebagai manusia, dan memantapkan iman saya pada janji Allah.
Pastinya Zakaria tidak hanya berdiam saja, dan tidak melakukan tindakan yang merupakan
bagian nya sebagai manusia dalam penggenapan tersebut.
Pastinya, dalam kebingungan nya, ketidak pastiannya sebagai manusia, Zakaria tetap
berhubungan dengan Elisabeth.
Dan sepertinya itulah cara dalam menjemput sebuah keajaiban.
- Melakukan apa yang seharusnya menjadi bagian manusia untuk bekerja
- Tetapi diatas semua itu,....
I’m not gonna live by what I see
I’m not gonna live by what I feel
I am living by faith, Nothing is impossible!
Karena IA yang ada di dalamku, yang memberiku kekuatan. AMEN
~Siska
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
37
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
Santo Yusuf
Sabtu 24 Desember 2016
Mat1:20-21:
”Yusuf, anak Daud,janganlah engkau takut mengambil Maria
sebagai istrimu, sebab anak yang didalamkandungannya adalah dari Roh Kudus.
Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena
Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka”.
Pagi: 2Sam7:1-5,8b-12,16 ;Mzm 89:2-3,4-5,27,29; Luk1:67-79.
Sore: Yes.62:1-5; Mzm.89:4-5, 16-17.27,29; Kis:13:16-17.22-25; Mat. 1:1-25 (Mat 1:18-25);
Kehadiran Tuhan Yesus ke dunia ini tidak bisa dipisahkan dari sosok Santo Yusuf , orang ke
dua yang diberitahu tentang kedatanganNya melalui mimpi.
Ketika Yusuf yang pada saat itu masih bertunangan dengan Maria mengetahui bahwa ia
telah mengandung sebelum mereka hidup sebagai suami istri, maka ia bermaksud untuk
menceraikannya secara diam-diam karena tidak mau mencemarkan nama tunangannya.
Namum Tuhan mempunyai rencana yang lain untuk Yusuf, Ia mengirimkan utusanNya,
Malaikat Gabriel untuk menyampaikan pesanNya agar Yusuf tetap mengambil Maria
sebagai istrinya, karena Anak yang dikandungnya berasal dari Roh Kudus.
Rencana Yusuf yang kelihatannya benar secara manusiawi ternyata bertentangan dengan
rencana Tuhan yang Ilahi dan sukar untuk dipahami, namum demikian Yusuf memilih untuk
menaati perintah Allah karena ia mempercayai kata-kata malaikat Tuhan dalam mimpinya.
Maka Yusuf mengambil Maria sebagai istrinya dan bersedia menanggung segala risiko,
diantaranya harus bertahan menghadapi gunjingan orang atas kondisi Maria yang
hamil sebelum mereka menikahdan begitu menikah ia harus repot menjaga Maria dan
mempersiapkan kelahiran bayinya.
Dalam hidup ini, tak jarang kita mengalami perkara yang tidak kita inginkan atau yang tidak
pernah terlintas dalam pikiran kita. Bisa jadi secara tiba-tiba kita harus ikut menanggung
konsekuensi tindakan orang lain. Masih maukah kita mendengarkan dan menaati Tuhan
untuk tetap tinggal dan menyelesaikan perkara tersebut sekalipun harus menghadapi risiko
yang berat. Hal ini tentu bukan sebuah pilihan yang menyenangkan dan mudah jika kita
tidak mengerti rencana indah dibalik perkara tersebut. Kita hanya bisa menyelesaikan dan
melewati perkara itu dengan bersandar dan percaya sepenuhnya akan rencana indahNya, karena ketaatan kepada kehendak Allah adalah rahasia untuk memperoleh tuntunan
Ilahi.
Doa: Bapa yang Mahabaik, puji syukur aku panjatkan atas segala kemurahanMu. Mohon
rachmatMu agar aku dapat untuk selalu taat padaMu walaupun dalam menjalani sesuatu
yang sukar. Amin
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
38
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
www.DOJCC.com
HADIAH NATAL = KEHADIRAN
Hari Raya Natal
Kelahiran Tuhan Kita Yesus Kristus
Yes. 52:7-10;
Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4,5-6;
Ibr. 1:1-6; Yoh. 1:1-18
Minggu 25 Desember 2016
Yoh 1:14 Firman itu telah menjadi manusia,
dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaanNya, yaitu kemuliaan yang diberikan
kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh
kasih karunia dan kebenaran.
SELAMAT HARI RAYA NATAL. MERRY CHRISTMAS !
Ketika kita mendoakan Doa Angelus atau Doa Malaikat Tuhan, bagian ketiga didoakan
“Sabda sudah menjadi daging, dan tinggal di antara kita”, adalah kutipan dari Injil hari
ini. Seringkali kita mendoakan ataupun mengucapkannya tetapi kurang menghayati
maknanya.
Pada mulanya adalah Firman dan Firman itu telah menjadi manusia. Inilah yang
menjadi misteri inkarnasi, Allah yang menjadi manusia, berdaging seperti kita semua
manusia. Allah yang menjelma dalam rupa manusia. Sungguh luar biasa Allah kita
yang mau merendahkan diriNya dan menjadi seperti kita dalam segala hal, kecuali
dalam hal dosa.
Kebahagiaan Natal ini harus kita rayakan. Allah menjadi manusia dan tinggal di antara
kita adalah sebuah hadiah besar bagi kita. Kita lupa bahwa hadiah terbesar di hari
natal bukanlah bingkisan atau kado natal dari sinterklas tetapi Allah yang hadir di
antara kita. Dalam bahasa inggris, hadiah=present/gift dan hadir=present. Bukanlah
suatu kebetulan bahwa hadiah natal untuk kita adalah Allah yang hadir untuk kita.
Nah, kadang-kadang dalam suasana natal ini kita sibuk mencari hadiah natal untuk
orang yang kita cintai tetapi kita lupa bahwa hadiah terbesar untuk orang yang kita
cintai adalah kehadiran kita untuk merayakan natal bersama. Hadiah terbesar seorang
suami untuk istrinya di hari natal ini adalah kehadirannya bersama keluarga. Itulah
kebahagiaan natal. Sesibuk-sibuknya seseorang, pasti dia akan meluangkan waktu
untuk perayaan natal bersama orang yang dicintai dan dikasihinya.
Bagaimana dengan perayaan Natal kita kali ini? Apakah kita menyadari kehadiran
Allah di tengah kita sebagai Allah Imanuel dan kita juga mau hadir dan mengunjungi
orang yang kesepian dan tidak punya keluarga dan saudara untuk perayaan natal
bersama?
Mari kita bawa kebahagiaan Allah Imanuel, Allah yang hadir, selalu beserta kita
bersama orang-orang yang kita cintai dan juga untuk mereka yang kesepian di dalam
perayaan Natal ini.
Amin
Rm. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
39
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
Senin 26 Desember 2016
Menjadi Martir dijaman modern
Mat. 10:22 Orang yang bertahan sampai
pada kesudahan ya, akan selamat
Pesta St.Stefanus, Martir Pertama
Kis. 6:8-10; 7:54-59;
Mzm. 31:3cd-4,6,8ab,16bc,17;
Mat. 10:17-22.
Saudaraku sekalian yang diberkati oleh Allah dalam bacaan pertama dan Injil
hari ini Tuhan Allah mengingatkan kita bahwa mengikuti Nya berarti kita berani
menanggung kesengsaraan dan ditolak oleh bangsa yang tak kenal Allah. Hari
ini Greja secara khusus mengenang dan memberikan penghormatan khusus
kepada St. Stefanus yakni seorang Martir yang setia akan Imannya kepada
Yesus Kristus. Sebelum St. Stefanus , Yesus sendiri telah berkorban demi cinta
dan ketaatan-Nya kepada Bapa juga kepada kita Manusia.
Dijaman ini kita juga dituntut menjadi Martir Allah yang hidup.
Yesus, para rasul dan St. Stefanus setelah berjuang membawa kabar gembira
dari Allah yang hidup, kini saat Nya kita sebagai penerus melanjutkan amanah
keselamatan ini kepada generasi berikutnya, kepada anak,cucu kita kelak.
Penderitaan dan penolakkan yang kita alami saat ini sebagai penduduk
minoritas tak seberapa bila dibandingkan dengan St. Stefanus yang harus
dirajam sampai mati. Semoga harta, tata,kekuasaan, cinta dan hal-hal duniawi
lainnya tidak menjadikan kita sebagai seorang penghianat.
Saudara, dengan setia menjalankan dan terus bertekun dalam iman dan
pengharapan kepada Yesus Kristus sudah menjadikan kita sebagai seorang
Martir, karna kita dapat mengalahkan keserahkahan dan cinta diri.
Allah Bapa kami, semoga kesetiaan St. Stefanus menguatkan kami untuk tetap
belajar dan menjalankan pengampunan atas kejahatan serta membalasnya
dengan kebaikan dan cinta kasih Amin.
Rossa Olla DT
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
40
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
www.DOJCC.com
Relasi yang dekat dengan Yesus
Pesta St. Stefanus Martir Pertama
1Yoh. 1:1-4;
Mzm. 97:1-2,5-6,11-12;
Yoh. 20:2-8.
Selasa 27 Desember 2016
Yoh 20:2 “ Ia berlari-lari mendapatkan Simon
Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus
dan berkata kepada mereka: Tuhan telah
diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu
dimana Ia diletakkan”
Kehilangan seorang yang sangat dekat, seringkali membuat kita sedih dan
bingung dan tak tahu harus berbuat apa-apa. Pengalaman ini juga dialami
oleh murid- murid Yesus, terutama St Yohanes yang pada hari ini kita peringati
bersama. St Yohanes memiliki pengalaman pribadi yang sangat dekat
dengan Tuhan Yesus, pengalaman relasi antara St Yohanes dan Tuhan Yesus
menunjukkan bahwa Kasih Allah sungguh besar kepada kita.
Dari relasi yang begitu dekat St Yohanes berani menyatakan imannya lewat
sabda Allah yang tinggal di dalam hidup dan dituangkan lewat tulisan.
Sehingga banyak orang yang kembali berbalik kepada Allah dan percaya
kepada Allah.
Kebangkitan Tuhan Yesus merupakan tanda kasih Allah kepada kita. Dimana
kita semua dilahirkan kembali menjadi manusia baru, bukan saja dalam fisik
kita tetapi dalam jiwa kita.
Sebagai bahan refleksi kita bersama saya memberikan beberapa pertanyaan
yang yaitu: Seberapa dalam relasi kita dengan Tuhan Yesus? Bagaimana cara
kita menjalin relasi kita dengan Allah? Upaya apa saja yang sudah kita buat
untuk menjaga relasi kita dengan Tuhan Yesus.
Ya Allah bantulah kami dalam merefleksikan pertanyaan ini, sehingga kami
semakin mengenal Engkau lewat pribadi kami dan dalam relasi kami dengan
sesama.
Bruder Martin, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
41
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
Amarah VS Bersiap Diri
Rabu 28 Desember 2016
Mat 2:13 “Bangunlah, ambillah
anak itu serta ibunya!”
Pesta Kanak-kanak Suci
1Yoh. 1:5 – 2:2;
Mzm. 124:2-3,4-5,7b-8;
Mat. 2:13-18.
Dua hari lalu saat saya mau duduk menulis refleksi untuk pesta kanak-kanak suci ini,
terdengarah suara tangisan keponakan saya yang baru berumur tujuh bulan, dua anak
perempuan kembar yang sungguh lucu dan manis. Karena adik saya sedang pergi
membeli obat untuk kakaknya, akhirnya saya menghabiskan waktu saya mengendong
yang satu dan menepuk-nepuk punggung kakak kembarnya supaya bisa tidur.
Mereka hanya tidur sebentar, dan saya akhirnya bermain dengan mereka. Rasa sayang
saya pada kedua keponakan saya ini sungguh mengalir. Mereka sangat lugu, polos,
dan tidak berdaya. Hanya bisa menangis, tersenyum, tertawa geli atau… berbahasa
dewa.
Sungguh tidak terbayang bagaimana jika kami hidup dijaman raja Herodes, oh…
betapa mengerikan!! Si kembar ini sangat tergantung dari perlindungan kami. Tetapi
lewat mereka kami menikmati banyak canda dan tawa apalagi kalau salah memanggil
nama. Tuhan sungguh ajaib dengan menciptakan mereka sedemikian lucunya
sehingga sulit rasanya untuk tidak mencintai mereka. Adik saya saja yang sudah sangat
kurang tidur mengurusi merekapun tidak berdaya selain menjadi ibu yang siap sedia
24 jam setiap hari.
Tetapi Herodes sepertinya tidak pernah mengalami apa yang saya rasakan. Dia malah
membunuh semua bayi di kerajaannya yang berumur dibawah dua tahun. Alasannya?
Takut disaingi bayi Tuhan Yesus. Saya pikir kejam sekali si Herodes ini. Dia gila kuasa dan
tidak bisa mengontrol kemarahannya karena dikelabui para orang Majus. Sungguh
menyedihkan menjadi orang yang masuk sejarah dunia dengan diingat kekejiannya.
Mudah-mudahan anda dan saya tidak seperti dia, hilang kontrol karena amarah hati.
Tuhan Yesuspun datang sebagai bayi yang lucu, lemah dan tidak berdaya. Inilah yang
kita nantikan di musim Adven ini. Jangan kita menanti dengan AMARAH Herodes di hati.
Mari kita bersiap diri. Marilah teladani Santo Yoseph, yang SIAP berlari menghindari
bahaya saat mendengar, “Bangunlah, ambillah anak itu serta ibunya!”
Rm David Lemewu MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
42
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
www.DOJCC.com
Kebencian
1Yoh. 2:3-11;
Mzm. 96:1-2a,2b-3,5b-6;
Luk. 2:22-35.
Kamis 29 Desember 2016
Luk 2:22-35 Tetapi barang siapa membenci
saudaranya, ia berada didalam kegelapan
dan hidup didalam kegelapan. Ia tidak tahu
ke mana ia pergi karena kegelapan itu telah
membutakan matanya.
Pada waktu saya kecil, saya suka membaca dongeng. Salah satu nya adalah
Kisah Si Kuncung Riquet. Kisah tentang seorang Pangeran yang buruk rupa
tetapi sangat pandai, dengan seorang Putri yang sangat cantik tetapi bodoh.
Dengan kekuatan ajaib, Sang Pangeran mampu membuat Sang Putri menjadi
pandai, dan sebaliknya Sang Putri membuat Sang Pangeran menjadi tampan.
Kemudian mereka berdua jatuh cinta dan menikah. Di akhir penjelasan dalam
dongeng tersebut, sebenarnya bukan kekuatan ajaib yang membuat Sang
Pangeran menjadi tampan dan Sang Putri menjadi Pandai. Tetapi karena
saling mencintai membuat kekurangan dalam diri satu sama lain menjadi tidak
terlihat.
Cinta / kasih sayang memang mampu membuat kita bisa menerima segala
kekurangan orang lain yang kita kasihi. Tetapi pernahkah kita merasa benci /
begitu tidak menyukai seseorang? Rasanya semua yang dalam diri orang itu,
baik wajah, sikap, perbuatan, perkataan akan sangat tidak menyenangkan.
Bahkan kadang otomatis kalau menyangkut orang yang tidak kita sukai itu, kita
sulit untuk berpikir positif tentang orang itu sekalipun orang itu melakukan hal
baik. Sering timbul pikiran negatif yang mampu menutupi pikiran kita dalam
menyikapi orang tersebut. Kebencian sering membuat orang tidak melihat
secara obyektif / jujur. Membuat mata kita hanya melihat keburukan orang lain,
sekalipun kita melihat kebaikan yang dia lakukan. Kebencian membutakan
mata hati kita. Bahkan sering kebencian membuat orang merencanakan dan
melakukan hal yang sangat buruk, yang pada akhirnya akan menghancurkan
dirinya / hidupnya sendiri. Karena itu, yuk..menjaga hati dan belajar mengasihi.
Jesus Bless Us
Lia
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
43
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
Jumat 30 Desember 2016
Keluarga, bukan sekedar hubungan darah
Kol 3:20 : “ Hai anak-anak, taatilah orang
tuamu dalam segala hal, karena itulah yang
indah di dalam Tuhan “
Pesta Keluarga Kudus,
Yesus , Maria, Yusuf
Sir 3:2-6, 12-14; Mzm 128:1-2,3,4-5
; Kol 3: 12-21 ;
Mat 2: 13-15, 19-23
Perjalanan Yusuf, untuk menyelamatkan Yesus dari orang-orang yang tidak menghendaki
kelahiranNya sungguh luar biasa. Setelah kelahiran Yesus, sesaat setelah orang-orang
Majus pulang, malaikat Tuhan datang kembali ke dalam mimpi Yusuf. Malaikat meminta
Yusuf untuk membawa Yesus dan Maria lari ke Mesir karena Herodes hendak membunuh
Yesus. Pelarian itu tidaklah gampang. Seorang ibu yang baru saja melahirkan, dan seorang
bayi yang baru saja lahir, harus lari untuk menghindar supaya tidak terbunuh. Hal yang
luar biasa adalah Yusuf ,memiliki kepercayaan penuh pada malaikat yang berbicara
dalam mimpinya. Dan hal yang sangat luar biasa lagi adalah, Yusuf, dengan penuh
ketulusan,menjaga Yesus dan juga ibuNya, dari usaha pembunuhan yang akan dilakukan
oleh Herodes. Padahal Yusuf, bisa dikatakan bukanlah ayah kandung Yesus. Sejak awal
Yusuf menerima Maria yang sedang mengandung Yesus, sudah menunjukkan hati suci
Yusuf. Dengan segenap hati dan tenaganya, Yusuf menjaga keluarga kecilnya.
Dalam kitab Sirakh, juga dikatakan banyak hal mengenai indahnya sebuah hubungan
keluarga. Ayah, ibu dan anak. Tentang bagaimana seharusnya seorang anak bersikap
kepada orang tuanya. Tentang apa hak ibu atas anaknya, bagaimana seharusnya
seorang anak menghormati ayah ibu nya.
Sama dengan perintah Allah yang ketiga yaitu hormatilah ayah dan ibumu.
Sayangnya, di jaman sekarang ini, banyak hubungan keluarga yang tidak harmonis. Anak
yang tidak menghormati orang tuanya,cukup banyak di sekeliling kita terjadi hal ini. Ayah
yang tidak mengakui anaknya karena berbagai sebab. Ibu yang bahkan tega membuang
anak yang baru saja dilahirkan. Tetapi tidak sedikit pula, keluarga-keluarga harmonis di
mana seluruh keluarga saling menyayangi dan menghormati. Bahkan juga banyak, orang
tua angkat atau anak angkat atau saudara angkat yang tidak memiliki hubungan darah
tetapi kedekatannya melebihi kedekatan orang yang memiliki hubungan darah.
Dan kalau kita kembali pada apa yang dikatakan dalam Kolose 3: 14 : Dan di atas semuanya
itu, kenakanlah kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan memyempurnakan
, maka kita tidak memerlukan sebuah hubungan darah, untuk bisa menjadi sebuah
keluarga. Semuanya akan kembali pada hati kita masing-masing, untuk merasakan sebuah
hubungan keluarga dengan orang-orang di sekitar kita.
Alin
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
44
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
www.DOJCC.com
Terus Terang, Terang Terus !!
Silvester I
1Yoh. 2:18-21;
Mzm. 96:1-2,11-12,13;
Yoh. 1:1-18.
Sabtu 31 Desember 2016
Yoh 1:5 Terang itu bercahaya di
dalam kegelapan dan kegelapan itu
tidak menguasainya.
Waktu berlibur di Korea beberapa bulan yang lalu, saya dan istri mengunjungi daerah
Myeongdong, sebuah daerah yang terkenal dengan produk kosmetik dan street foodnya. Sembari jalan dan mencicipi beberapa makanan di sana, saya sempat terkejut
ketika ada orang menyanyikan lagu Amazing Grace versi Korea. Penasaran dengan asal
suara tersebut, saya mencari di mana sumber suara itu berasal. Akhirnya, saya menjumpai
seorang wanita paruh baya sedang duduk di dalam sebuah bilik kardus beratapkan plastik
berukuran 2x1 m.
Di dalam bilik kecil itu, dia sedang menyanyikan beberapa lagu lagu gereja. dengan
menggunakan microphone dan text book di depannya. Menarik perhatian saya adalah
banner – banner kecil dan tulisan di luar bilik itu, yang intinya ingin mengatakan, bahwa
Kerajaan Surga sudah dekat, waspada terhadap godaan iblis, dan bertobatlah segera.
Bagi orang-orang yang lewat di situ, kehadiran wanita paruh baya ini mungkin dianggap
aneh dan gila.
Saya sempat berhenti lama dekat bilik itu, dan memperhatikan setiap banner dan ajakanajakan yang dia serukan. Masih ada saja ya zaman begini, orang yang menyerukan
pertobatan dan berkoar-koar di antara kerumunan banyak orang,”pikir saya saat itu!”
Saya kemudian berpikir positif saja, mungkin inilah “Nabi Modern” yang Tuhan kirimkan
kepada umat-Nya, di saat umat-Nya terlena dengan kenikmatan dan gemerlapnya
kehidupan dunia. Terdiam sejenak, saya juga merasa bahwa itu teguran pribadi untuk
saya. Teguran untuk lebih menyadari bahwa kegelapan dan kuasa-kuasa jahat yang telah
dibungkus dengan “packaging” yang menarik, ada di sekitar kita dan setiap saat bisa
membuat kita terjatuh atau bahkan terjerumus ke dalamnya.
Injil hari ini, mengajak kita untuk menjadi terang yang tak pernah padam di tengah
kegelapan yang semakin menyelimuti kehidupan kita. Menutup tahun 2016 ini, mari kita
juga mencoba introspeksi diri, apakah selama tahun ini kita sudah menjadi terang yang
bercahaya terus menerus, di tengah kegelapan ?” Atau kita hanya menjadi terang yang
memberikan cahayanya setengah hati, sehingga terang itu dikalahkan oleh kegelapan ?”
Mari kita tutup tahun 2016 ini dengan sikap introspeksi diri, penyesalan untuk setiap dosa
dan pelanggaran kita, dan songsong tahun yang baru, di tahun 2017 dengan semangat
untuk menjadi terang yang bercahaya bagi semua orang di sekitar kita !”
KRIS
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
45
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 85 / 2016
DOJCC SPORT
Futsal Games
Download