Jantung Pun Beristirahat

advertisement
Cahaya
Ramadhan
REPUBLIKA
27
Halaman >>
Selasa > 7 September 2010
Konsultasi Zakat
Diasuh oleh
Prof Dr M Amin Suma SH MA
Ketua Dewan Syariah Dompet Dhuafa
Jika ada pertanyaan seputar zakat,
silahkan kirim pertanyaan Anda ke e-mail :
[email protected]
Zakat Bekerja di Tambang
Saya bekerja di salah satu perusahaan pertambangan.
Ada perasaan bersalah pada diri saya karena perusahaan
merusak lingkungan setelah mengambil hasil tambang dari
suatu daerah. Meskipun ada program sosial membantu
warga sekitar dengan memberikan bantuan kesehatan,
keterampilan, dan usaha, apakah saya harus mengeluarkan
zakat yang diperoleh dari perusahaan itu? Bagaimana
hukumnya apabila bekerja di perusahaan seperti itu?
Aryani, Kalimantan Timur
EDI SUHAEDI/ANTARA
ZAKAT FITRAH
H Abdul Latief, amil zakat Yayasan Masjid Cut Mutiah, menerima pembayaran zakat fitrah dari masyarakat, di Masjid Cut Mutiah Jakarta, Senin (6/9). Selain zakat fitrah,
panitia juga menerima zakat mal, infaq, dan sedekah yang akan disalurkan kembali kepada kaum dhuafa yang berhak menerimanya.
Jantung Pun Beristirahat
Saat Puasa
Dewi Mardiani
Tak ada dalil yang
melarang penderita
penyakit jantung
dilarang berpuasa.
J
antung ternyata menjalani istirahat selama
berpuasa. Istirahat
yang dimaksudkan di
sini bukanlah berhenti
berdenyut alias mati,
melainkan beban kerjanya yang
menurun.
Di luar bulan puasa, jantung
bekerja keras sesuai dengan asupan makanan dan minuman yang
masuk ke dalam tubuh. Manusia
tidak mengontrol asupan makanan
dan minuman mana yang baik bagi
jantungnya. Yang penting, mereka
umumnya mengutamakan rasa,
bukan unsur yang terkandung dalam makanan dan minuman.
Risiko jantung terkait makanan
dan minuman berasal dari kadar
lemak, kolesterol, dan gula darah.
“Semakin tinggi kadar ketiga un-
sur itu dalam makanan, semakin
tinggi juga beban kerja jantung
dalam tubuh,” kata Ketua Umum
Yayasan Jantung Indonesia (YJI),
Dr Dewi Andang Joesoef, di Jakarta, pekan lalu.
Menurut dia, dalam berpuasa,
asupan makanan dibatasi. Selain
itu, pada bulan Ramadhan, orang
menjalankan ibadah dengan latihan
bersabar, menghadirkan rasa nyaman di badan, tidak berbicara kasar
atau marah-marah, dan lain-lain.
Bersabar dan tak berbicara
kasar merupakan salah satu faktor
yang dapat menurunkan beban
jantung. “Orang yang tak sabaran
dan emosi tinggi meningkatkan kinerja jantung dan berisiko hipertensi. Apalagi kalau dipicu dengan
makanan yang mengandung natrium tinggi.”
Efek puasa pada jasmani, kata
Dewi, adalah menurunnya gula
darah, lemak, dan lain-lain. Dengan puasa, tubuh diupayakan dalam kondisi basal (tak terpengaruh
oleh gula darah dan lemak tinggi).
Jadi, lanjutnya, berpuasa bisa
menurunkan risiko hipertensi (dengan bersabar), asupan rokok juga
berkurang dan baik bagi pembuluh
jantung. Menurunnya beban kerja
jantung memberikan kesempatan
Jawab
Memang banyak perusahaan, baik industri pertambangan maupun lainnya, ketika melakukan kegiatan usahanya
tidak memperhatikan lingkungan sehingga lingkungan
rusak. Ini merupakan perbuatan tercela dan harus dicegah. Perbuatan tersebut dalam pandangan ajaran Islam
disebut al-ifsaad (perbuatan merusak) sebagaimana
digambarkan dalam firman-Nya, QS 30: 41 dan QS 28: 77.
Tugas Anda sebagai karyawan harus memberikan masukan
kepada pimpinan supaya meminimalisasi kerusakan tersebut. Selama Anda masih bisa memperbaiki kondisi perusahaan, silakan perbaiki, tetapi jika tidak, Anda bisa mencari
alternatif pekerjaan lain yang lebih maslahat.
Adapun mengenai zakat, jika gaji Anda melebihi/mencapai nisab (sama dengan nisab pertanian, senilai 653 kg
gabah), keluarkan zakatnya 2,5 persen.
TKI dalam Pengelompokan
Golongan
untuk memperkuat viskositas
dinding pembuluh darah.
Istirahat
Pernah membayangkan mobil
mengalami turun mesin untuk merawat dan membersihkan berbagai
komponen kendaraan dari berbagai kerak dan sumbatan? Bayangkan saja bahwa jantung itu seperti
turun mesin saat puasa, begitulah
contoh yang diambil dokter ahli
jantung ini.
“Jantung beristirahat saat puasa.
Sama halnya dengan turun mesin
atau tune up-nya jantung pada bulan suci,” paparnya. Tubuh dalam
keadaan basal memberikan kesempatan bagi jantung untuk memperbaiki masalah yang ada. Berpuasa,
sabar, dan mengurangi asupan garam akan menurunkan beban picu
darah dan jantung. Denyut darah
ke jantung yang normal dan sehat
adalah 120/80 (sistolik/diastolik).
Sistolik adalah waktu jantung menguncup untuk mengedarkan darah
dari jantung ke seluruh tubuh.
Menguncupnya jantung membutuhkan tenaga yang cukup besar.
Sedangkan, diastolik adalah peredaran darah memasuki jantung. Diastolik ini tak perlu mengeluarkan
energi.
“Saat puasa, pada umumnya sistolik menurun akibat metabolisme
yang juga berkurang. Tekanan
darah pun terpengaruh oleh asupan
makanan (garam) yang sedikit,
aktivitas tubuh, emosi, olahraga,
dan lain-lain,” jelas Dewi.
Berdasarkan riset 2001 tentang
puasa, dia memerinci bahwa koleksterol jahat (LDL) menurun,
sedangkan kolesterol baik (HDL)
meningkat selama berpuasa. LDL
ataupun HDL merupakan komponen lemak darah. Inilah yang
membuat potensi penumpukan
kerak kolesterol pada pembuluh
darah juga menurun.
Kondisi jantung yang beristirahat selama puasa membuat pasien jantung, baik kelainan, kolesterol, dan lain-lain, mendapatkan
manfaat lebih. Jantung yang
‘bersih’ dan istirahat membuat
potensi penambahan beban tidak
ada dan risikonya sangat kecil.
“Tak ada satu dalil pun yang menyatakan bahwa para penderita penyakit jantung, bahkan mereka
yang sudah dipasang stent (cincin
pada pembuluh darah akibat penyumbatan kerak kolesterol) tak
boleh berpuasa. Justru, berpuasa
itu baik dan dianjurkan kepada
penderita jantung.” ■ ed: khoirul azwar
Apakah pembantu ataupun TKI/TKW bisa dikelompokkan dalam golongan hamba sahaya?
Jeri Osmond, Bogor
Jawab
Hubungan antara pembantu ataupun TKI/TKW dan majikannya adalah hubungan kerja (muamalah) yang sederajat,
masing-masing mempunyai kewajiban dan hak secara
seimbang.
Download