revolusi+pertanian

advertisement
Geografi Pertanian
Revolusi Pertanian
Revolusi Pertanian
Teknologi yang memungkinkan
produksi lebih besar (surplus) dengan
tenaga manusia lebih sedikit, tetapi
sering memiliki biaya sosial dan
lingkungan yang tinggi
[email protected]
REVOLUSI PERTANIAN – INDUSTRIALISASI
Knox & Marston
Revolusi Pertanian tahap pertama = penggunaan
alat pengolahan lahan dan pemanfaatan ternak -bajak
Revolusi Pertanian tahap kedua = pengenalan
pengembangan sistem pertanian peningkatan
produksi ternak dan tanaman -- Revolusi Industri :
teknologi, transportasi
Revolusi Pertanian tahap ketiga = Mekanisasi,
Rekayasa Kimiawi dan biologi pertanian
Input Revolusi Hijau
Alat bajak dari logam
Traktor (Mesin Pembakaran Internal) -Mekanisasi
Menggabungkan Pestisida Kimia / Pupuk –
Herbisida, Pestisida, dan Pupuk Kimia
Hybrid Tanaman Tanaman hasil rekayasa
genetik– Monocropping Varietas Dengan
Hasil Tinggi
Dampak Lingkungan
Erosi Tanah, Salinisasi
Polusi Air dan Eksploitasi Berlebihan
Hilangnya Keragaman Hayati, kemiskinan
lahan
Residu Pestisida dan Antibiotik dalam
Makanan
Revolusi Hijau
• Pertanian komersial modern sangat tergantung
pada pupuk kimia, pestisida, herbisida.
• (Minyak) dibutuhkan untuk membuat pupuk dan
pestisida.
• Diperlukan 10 kalori energi untuk menciptakan 1
kalori makanan dalam pertanian modern.
• Petani kecil tidak mampu membeli peralatan yang
dibutuhkan dan untuk persediaan.
Revolusi Hijau
• Revolusi hijau merujuk pada pengembangan
dan adopsi tinggi yang menghasilkan biji-bijian
sereal di negara maju selama tahun 1960-an,
1970, dan 1980-an
• Revolusi hijau sangat besar keuntungan jangka
pendek dalam output gandum telah
memungkinkan pasokan makanan untuk
tumbuh lebih cepat dari populasi
Penggunaan
Pupuk Kimia
Tanah Mengeras
Mikro organisme /
Biota tanah
Teracuni
Kesuburan tanah
menurun
Tanah Menjadi
Kering
Produktifitas menurun
Keseimbangan alam terganggu
Kerusakan lingkungan
PRODUKSI
Varietas tanaman yang dikembangbiakkan
untuk meningkatkan produksi.
 Meningkatkan hasil panen.
Kurang sensitif terhadap usia tanaman,
sehingga tanaman diversifikasi lebih
menguntungkan
Sangat sensitif terhadap input pupuk dan air
Industrialisasi Pertanian
• Perubahan tenaga kerja perdesaan
dengan penerapan mesin- mesin
terkait kegiatan pertanian
• Pembaharuan input / sarana produksi
pertanian pupuk, obat-obatan,
bioteknologi
• Pengolahan produk pertanian
Industri pertanian, mengolah
bahan mentah yang diperoleh
dari hasil kegiatan pertanian. -industri minyak goreng,
Industri gula, industri kopi,
industri teh, dan industri
makanan.
•
•
•
•
Karakter Komoditas Agribisnis
Bersifat musiman
Mudah rusak
Makan tempat/bulky
Sangat beragam (waktu ketersediaan/panen, lokasi,
kualitas, dll)
• Transmisi harga rendah (kenaikan harga di tingkat
konsumen tidak serta merta menaikan harga di tingkat
produsen)
• Struktur pasar monopsonis (pedagang/pembeli yang
sangat kuat bargaining power-nya)
KETERKAITAN SDA DAN AKTIVITAS EKONOMI
SUMBERDAYA
ALAM DAN
LINGKUNGAN
KONSUMSI
PRODUKSI
LIMBAH
RESIDUAL
Prinsip dasar pertanian berkelanjutan :
•
•
•
•
Prinsip ekologi.
Prinsip teknis produksi dan pengolahan.
Prinsip sosial ekonomis.
Prinsip politik.
Prinsip ekologi
• Prinsip ini mengembangkan upaya bahwa pola
hubungan antara organisme dengan alam adalah
satu kesatuan
• Upaya-upaya pemanfaatan air, tanah, udara, iklim
serta sumber-sumber keanekaragaman hayati di
alam harus seoptimal mungkin (tidak
mengeksploitasi)
• Upaya-upaya pelestarian harus sejalan dengan
upaya pemanfaatan
Prinsip teknis produksi dan pengolahan
• Prinsip teknis merupakan dasar untuk
mengupayakan suatu produk organik. Mulai
dari transisi lahan model pertanian
konvensional ke pertanian berkelanjutan, cara
pengelolaannya, pemupukan, pengelolaan
hama dan penyakit hingga penggunaan
teknologi yang digunakan sejauh mungkin
mempertimbangkan kondisi fisik setempat
Prinsip sosial ekonomis
• Prinsip ini menekankan pada penerimaan
model pertanian secara sosial dan secara
ekonomis menguntungkan petani. Mendorong
berkembangnya kearifan lokal, kesetaraan
antara perempuan dan laki-laki, dan
mendorong kemandirian petani
Prinsip politik
Prinsip ini mengutamakan adanya kebijakan
yang tidak bertentangan dengan upaya
pengembangan pertanian berkelanjutan
Kebijakan ini baik dalam upaya produksi,
kebijakan harga, maupun adanya pemasaran
yang adil
Syarat-syarat mutlak yang harus ada dalam
pembangunan pertanian (A.T Mosher)
Adanya pasar untuk hasil-hasil usaha tani
Teknologi yang senantiasa berkembang
Tersedianya bahan-bahan dan alat-alat produksi
secara lokal
Adanya perangsang produksi bagi petani
Tersedianya perangkutan yang lancar dan
berkesinambungan
Industrialisasi Pertanian
• Perubahan tenaga kerja perdesaan dengan
penerapan mesin- mesin terkait kegiatan
pertanian
• Pembaharuan input / sarana produksi
pertanian pupuk, obat-obatan, bioteknologi
• Pengolahan produk pertanian
Kapasitas daya dukung SDA
Kapasitas daya dukung (carrying capacity) :
– pengukuran kapasitas berdasarkan asumsi bahwa
lingkungan memiliki kapasitas maksimum untuk
mendukung pertumbuhan organisme
– pertumbuhan  kompetisi terhadap ruang dan
makanan hingga daya dukung lingkungan tak
mampu lagi memfasilitasi pertumbuhan
Penduduk usia >15 tahun yang bekerja di sektor pertanian
Indonesia
Di sektor
pertanian
Total jumlah
penduduk
%
2004
40.608.019
93.772.036
43,33
2005
41.309.776
93.958.387
43,97
2006
40.136.242
95.456.935
42,05
2007
41.206.474
99.930.27
41,24
2008
41.337.706
102.552.750
40,30
2009
43.029.493
104.485.444
41,18
Schaller (1993) beberapa dampak negatif dari sistem pertanian
konvensional:
- Pencemaran air tanah dan air permukaan oleh bahan kimia pertanian dan sedimen.
- Ancaman bahaya bagi kesehatan manusia dan hewan, baik karena pestisida maupun
bahan aditif pakan.
- Pengaruh negatif aditif senyawa kimia pertanian tersebut pada mutu dan kesehatan
makanan.
- Penurunan keanekaragaman hayati termasuk sumber genetik flora dan fauna yang
merupakan modal utama pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture).
- Perusakan dan pembunuhan satwa liar, lebah madu, dan jasad berguna lainnya.
- Peningkatan daya ketahanan organisme pengganggu terhadap pestisida.
- Penurunan daya produktivitas lahan karena erosi, pemadatan lahan, dan berkurangnya
bahan organik.
- Ketergantungan yang makin kuat terhadap sumber daya alam tidak terbarui
(nonrenewable natural resources).
- Munculnya risiko kesehatan dan keamanan manusia pelaku pekerjaan pertanian.
Menurut IFOAM (International Federation of Organic Agriculture
Movements), tujuan penggunaan sistem pertanian organik
- Menghasilkan bahan pangan dengan kualitas nutrisi tinggi serta dalam jumlah cukup.
- Melaksanakan interaksi efektif dengan sistem dan daur alamiah yang mendukung
semua bentuk kehidupan yang ada.
- Mendorong dan meningkatkan daur ulang dalam sistem usaha tani dengan
mengaktifkan kehidupan jasad renik, flora dan fauna, tanah, tanaman, serta hewan.
- Memelihara serta meningkatkan kesuburan tanah secara berkelanjutan.
- Menggunakan sebanyak mungkin sumber-sumber terbarui yang berasal dari sistem
usaha tani itu sendiri.
- Memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didaur ulang dalam dan di luar usaha tani
- Menciptakan keadaan yang memungkinkan ternak hidup sesuai dengan perilakunya
- Membatasi terjadinya semua bentuk pencemaran lingkungan oleh kegiatan pertanian.
- Mempertahankan keanekaragaman dan pelestarian hayati
- Memberikan jaminan yang semakin produsen pertanian (terutama petani) dengan
kehidupan yang lebih sesuai dengan hak asasi manusia untuk memenuhi kebutuhan
dasar serta memperoleh penghasilan. kepuasan kerja, dan lingkungan kerja kondusif
- Mempertimbangkan dampak kegiatan usaha tani terhadap kondisi fisik dan sosial.
Transfer bioteknologi di negara berkembang, berdampak:
- Pengurangan keanekaragaman karena paksaan
atau dorongan untuk menggunakan satu
atau beberapa varietas tanaman sehingga dapat memicu serangan hama atau stres baru
yang tidak diperkirakan sebelumnya
- Penguasaan atau konsentrasi perusahaan biji hanya pada perusahaan tertentu, sehingga
dapat mengendalikan pasar
- Kurangnya fasilitas dan pengetahuan untuk menguji kelayakan tanaman khususnya di
daerah tropika dengan jenis hama yang bervariasi
- Masalah paten, rahasia perusahaan yang dimiliki oleh perorangan atau perusahaan
atau institusi tertentu sehingga tidak semua orang dapat menggunakan produk-produk
paten tanpa izin atau tanpa membayar royalti
- Kurangnya pengetahuan tentang proses dan pengujian yang teliti untuk mencegah
munculnya atau tersebarnya alergan
- Kurangnya pengetahuan akan perkembangan resistensi hama terhadap bahan kimia
tertentu yang digunakan untuk memberantasnya. Diperkirakan bahwa hama yang pada
mulanya sensitif terhadap toksin, kemungkinan akan mengembangkan ciri yang
membuatnya resisten terhadap toksin
- Tantangan dari berbagai pihak yang tidak menyetujui dengan upaya-upaya manipulasi
alam dan gangguan terhadap alam
Download