ANALISIS KETERBUKAAN EKONOMI TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH DI INDONESIA TESIS Oleh K O L A E A S A S A R JA N PA C H S MEIHENDRA TIMOTIUS DEPARI 077018040/EP SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA ANALISIS KETERBUKAAN EKONOMI TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH DI INDONESIA TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ekonomi Pembangunan pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Oleh MEIHENDRA TIMOTIUS DEPARI 077018040/EP SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Judul Tesis : ANALISIS KETERBUKAAN EKONOMI TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH DI INDONESIA Nama Mahasiswa : Meihendra Timotius Depari Nomor Pokok : 077018040 Program Studi : Ekonomi Pembangunan Menyetujui Komisi Pembimbing (Dr. Murni Daulay, MSi) Ketua (Drs. Iskandar Syarief, MA) Anggota Ketua Program Studi Direktur (Dr. Murni Daulay, M.Si) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B.,M.Sc) Tanggal lulus: 2 September 2009 pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Telah diuji pada Tanggal: 2 September 2009 PANITIA PENGUJI TESIS : Ketua : Dr. Murni Daulay, M.Si Anggota : 1. Drs. Iskandar Syarief, MA 2. Dr. Jonni Manurung, MS 3. Drs. Rahmad Sumanjaya, M.Si 4. Drs. Rujiman, MA pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterbukaan ekonomi terhadap nilai tukar rupiah/US$ di Indonesia. Dengan memperhatikan faktor keterbukaan ekonomi dan faktor ekonomi yang ada dalam hal ini indeks derajat keterbukaan ekonomi, investasi asing bersih, suku bunga dan inflasi. Penelitian ini menggunakan data time series antara tahun 1999:1 – 2008:3 dan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) untuk mengestimasi nilai tukar rupiah/US$ di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan indeks derajat keterbukaan ekonomi 3 bulan sebelumnya, suku bunga Bank Indonesia tenor 3 bulan pada 3 bulan sebelumnya, inflasi 3 bulan sebelumnya dan investasi asing 3 bulan sebelumnya secara keseluruhan (serentak) mempengaruhi nilai tukar Rupiah/US$ di Indonesia. Sedangkan secara parsial, indeks derajat keterbukaan ekonomi 3 bulan sebelumnya, suku bunga Bank Indonesia tenor 3 bulan pada 3 bulan sebelumnya serta inflasi 3 bulan sebelumnya sangat signifikan secara statistik mempengaruhi nilai tukar Rupiah/US$. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kontribusi inflasi terhadap nilai tukar Rupiah/US$ lebih besar dibandingkan indeks derajat keterbukaan ekonomi, suku bunga Bank Indonesia tenor 3 bulan, dan investasi asing bersih. Kata Kunci: Nilai Tukar Rupiah/US$, Indeks Derajat Keterbukaan, Suku Bunga Bank Indonesia, Inflasi, Investasi Asing Bersih, Ordinary Least Square (OLS). pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA ABSTRACT The objective of this research is to analyze the openness of economy in terms of exchange rate rupiah/US$ in Indonesia. By consideration of openness factor in economy and the degree of openness, net foreign investment, interest rate and inflation. This research applies data time series between the year 1999:1 - 2008:3 and utilize the method of Ordinary Least Square (OLS) to estimate the exchange rate of rupiah/US$ in Indonesia. The result shows that the prior to the index degree of openness three months before, interest rate of Indonesia Bank tenor three months, inflation three months ago and net foreign investment have effect on exchange value of rupiah/US$ in Indonesia simultaneously. Partially index degree of openness three months before, interest rate of Indonesia Bank tenor three months, inflation three months ago are very significant statistically effect on exchange rate of rupiah/US$. The result also indicates that contribution of inflation term of exchange rate of rupiah/US$ is bigger than index degree of openness, Indonesia bank rate tenor 3 month, and net foreign investment. Keywords: Exchange rate rupiah/US$, Degree of Openness, Interest Rate of Bank Indonesia, Inflation, Net Foreign Investment, Ordinary Least Square (OLS). pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas anugerahNya penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis yang berjudul “Analisis Keterbukaan Ekonomi terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Magister Sains dalam Program Studi Ekonomi Pembangunan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan ribuan terima kasih kepada Ayahanda Drs. A. Depari dan Ibunda M. Pinem, karena berkat doa dan dorongannyalah penulis dapat menyelesaikan tesis ini dan Istriku tercinta, Fenni Elva, serta putriku yang cantik, Athania Natasha Depari, yang terus memberikan doa serta dorongan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan tesis ini. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada saudara-saudara Ribka dan Nuel. Tesis ini penulis selesaikan dengan usaha, bantuan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Maka dengan segala kerendahan hati penulis menghaturkan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, D.M.T.&H., Sp.A (K)., Rektor Universitas Sumatera Utara (USU). 2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc., Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara (USU). 3. Ibu Dr. Murni Daulay, M.Si., Ketua Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara dan juga sebagai Ketua Pembimbing yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk dapat dibimbingnya dalam penulisan tesis ini. 4. Bapak Drs. Iskandar Syarief, M.A., sebagai Anggota Pembimbing yang telah meluangkan waktu, pemikiran dan arahannya kepada penulis. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA 5. Bapak Dr. Jonni Manurung, M.S, Drs. Rahmad Sumanjaya, M.Si dan Drs. Rujiman, M.A sebagai Dosen Pembanding yang telah banyak memberikan masukan dan saran dalam penulisan tesis ini. 6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara. 7. Bapak dan Ibu Staf Administrasi Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara. 8. Rekan-rekan mahasiswa angkatan XIII dan sebelumnya serta teman-teman yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu yang telah mendorong dan memberikan bantuan moril kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan tesis ini. Terima kasih atas kebersamaannya selama ini. 9. Bapak Kepala Kantor dan rekan-rekan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia yang memberikan dukungan moril kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan tesis ini. Semoga Tuhan memberikan balasan yang berlipat ganda atas seluruh kebaikan yang diberikannya kepada penulis. Medan, September 2009 (Meihendra T. Depari) pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA RIWAYAT HIDUP Nama : MEIHENDRA TIMOTIUS DEPARI Agama : Kristen Protestan Tempat/Tanggal Lahir : Binjai/18 Mei 1978 Jenis Kelamin : Laki-laki Warga Negara : Indonesia Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil Alamat : Komp. Bukit Johor Mas B-31, P. Mashyur, Medan Johor Nama Istri : Fenni Elva, SE Nama Orang Tua Laki-laki : Drs. Anwar Depari Nama Orang Tua Perempuan : Magdalena Pinem Riwayat Pendidikan Formal Sekolah Dasar : SD Negeri I Juhar Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri I Juhar Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri I Binjai Sarjana Muda : Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Sarjana Ekonomi/Akuntansi : Universitas Sumatera Utara (USU) Sekolah Pascasarjana : Universitas Sumatera Utara (USU) pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK......................................................................................................... i ABSTRACT......................................................................................................... ii KATA PENGANTAR ……………………………………………………...... iii RIWAYAT HIDUP........................................................................................... v DAFTAR ISI ..……………………………………………………………...... vi DAFTAR TABEL …………………………………………………………..... ix DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………… x DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………. xi BAB I PENDAHULUAN ..……………………………………………… 1 1.1. BAB II Latar Belakang ………………………………………….. 1 1.2. Perumusan Masalah …..………………………………… 6 1.3. Tujuan Penelitian..………………………………………. 7 1.4. Manfaat Penelitian ……………………………………… 8 TINJAUAN PUSTAKA ………….…………………………….. 9 2.1. Pengertian Nilai Tukar ………………………………...... 9 2.2. Fungsi Nilai Tukar………………………………………. 11 2.3. Sistem Nilai Tukar ………………………………………. 12 2.4. Teori Penawaran dan Permintaan di Pasar Dana Pinjaman dan Pasar Valuta Asing……………………..…………… 15 2.4.1. Pasar Dana Pinjaman …………………………….. 17 2.4.2. Pasar Valuta Asing ……………………………...... 20 2.4.3. Investasi Asing Bersih: Keterkaitan Antara Dua Jenis Pasar …………………………………………. 23 2.4.4. Ekuilibrium Serentak di Dua Pasar …………….... 25 pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA 2.5. Teori Paritas Suku Bunga ……………………………...... 27 2.6. Teori Paritas Daya Beli …………………………………. 29 2.7. Penentuan Nilai Tukar Rupiah dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya ............................................................. 31 BAB III 2.8. Penelitian Terdahulu ……………………………………. 35 2.9. Kerangka Pemikiran…………………………………...... 39 2.10. Hipotesis Penelitian …………………………………….. 41 METODOLOGI PENELITIAN …………………………………. 43 3.1. 3.2. 3.3. Ruang Lingkup Penelitian ………………………………. 43 Jenis dan Sumber Data Penelitian ………………………. 43 Model Analisis ………………………………………...... 44 3.4. Metode Analisis Data …………………………………… 44 3.5. Definisi Operasional Variabel…..………………………. 3.6. Uji Kesesuaian (Test of Goodness of Fit)……………….. 46 3.7. Uji Pelanggaran Asumsi Klasik …...……………………. 46 45 3.7.1. Multikoliniearitas...….……………………………. 46 3.7.2. Autokorelasi …………………………………….... 48 3.7.3. Normalitas ……….…...……………. ……………. 49 3.7.4. Liniearitas……..………………… ……...……….. BAB IV 49 HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………. 51 4.1. Perkembangan Beberapa Indikator Perekonomian …....... 51 4.2. Perkembangan Moneter………….……………………… 57 4.3. Hasil Penelitian………………………………………...... 60 4.3.1. Nilai Tukar ……………………………………..... 60 4.3.2. Indeks Keterbukaan Ekonomi ……………………. 63 4.3.3. Suku Bunga ………………………………………. 65 pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA 4.3.4. Inflasi……………………………………………... 67 4.3.5. Investasi Asing Bersih (Net Foreign Investment NFI)………………………………………………. 70 4.4. Hasil Estimasi …………………………………………... 72 4.5. Uji Asumsi Klasik……………………………………..... 79 4.5.1. Uji Multikolinieritas ………………….………….. 79 4.5.2. Autokorelasi ……………………………………… 80 4.5.3. Normalitas ………………………………………… 81 4.5.4. Linieritas …………………………………………. 81 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .…………………………………. 83 5.1. Kesimpulan ……………...………………………………. 83 5.2. Saran-saran……………………………………………..... 84 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 85 pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman 4.1. Perkembangan Beberapa Indikator Ekonomi……………………. 55 4.2. Perkembangan Nilai Tukar Rupiah per Dollar AS Periode 1999: 1-2008: 3............................................................................. 62 4.3. Perkembangan Keterbukaan Ekonomi Indonesia 1999:1-2008:3. 64 4.4. Perkembangan SBI Tenor 3 Bulan Periode 1999:1-2008:3.......... 66 4.5. Perkembangan Inflasi Periode 1999:1-2008:3………………….. 69 4.6. Perkembangan Investasi Asing Bersih Periode 1999:1-2008:3.... 71 4.7. Hasil Estimasi Nilai Tukar Rupiah/US$ dengan Menggunakan Metode OLS.................................................................................. 72 4.8. Hasil Estimasi Uji Multikolinieritas……………………………. 80 4.9. Hasil Estimasi Uji Linieritas……………………………………. 81 pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman 1.1. Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah terhadap US Dollar Tahun 2003 – 2007………………………………………….. 5 2.1. Pasar Dana Pinjaman………………………………………… 19 2.2. Pasar Valuta Asing…………………………………………… 23 2.3. Investasi Asing Bersih Tergantung pada Suku Bunga............. 24 2.4. Ekuilibrium Serentak di Dua Pasar......................................... 27 2.5. Kerangka Pemikiran Penelitan………………………………. 41 4.1. Perkembangan Nilai Tukar Rupiah per Dollar AS 1999:12008:3....................................................................................... 62 4.2. Indeks Keterbukaan Ekonomi Indonesia Tahun 1999-2007... 65 4.3. Perkembangan SBI Tenor 3 Bulan Tahun 1999 – 2007.......... 67 4.4. Perkembangan Inflasi Tahun 1999 – 2007……………………. 70 Perkembangan Investasi Asing Bersih (NFI) Tahun 1999 2007.......................................................................................... 71 4.5. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA DAFTAR LAMPIRAN Nomor Judul Halaman 1 Data Penelitian………………………………………………. 87 2 Hasil Estimasi Nilai Tukar Rupiah/US$ dengan Menggunakan Metode OLS…………………………………. 89 3 Uji Multikolinieritas Derajat Keterbukaan Ekonomi............... 90 4 Uji Multikolinieritas Suku Bunga Bank Indonesia.................. 91 5 Uji Multikolinieritas Inflasi…………………………………. 92 6 Uji Multikolinieritas Investasi Asing Bersih (NFI)…………. 93 7 Uji Autokorelasi dengan Menggunakan LM-Test.................... 94 8 Uji Normalitas……………………………………………….. 95 9 Uji Linieritas dengan Menggunakan Ramsey RESET-Test... 96 pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian Indonesia menganut sistem perekonomian terbuka yang ditandai dengan adanya perpindahan arus barang dan jasa (ekspor-import) serta modal/investasi dan atau portofolio sehingga secara langsung akan terimbas dengan sistem perekonomian dunia. Seperti pada saat ini, perekonomian Indonesia merasakan dampak dari krisis keuangan global, begitu juga dengan melemahnya perekonomian dunia telah mengimbas menurunnya kinerja perekonomian Indonesia. Berbagai indikator perekonomian menunjukkan bahwa krisis perekonomian global telah menyebar pada kinerja perekonomian di dalam negeri. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mengalami perlambatan dikarenakan konsumsi rumah tangga diperkirakan akan tumbuh melambat begitu juga dengan investasi akibat menurunnya permintaan eksternal dan meningkatnya faktor resiko ketidakpastian perekonomian dunia. Pertumbuhan ekspor diperkirakan akan melambat sedangkan pertumbuhan impor diperkirakan akan tertahan. Nilai tukar selama Oktober 2008 mengalami depresiasi dikarenakan sentimen global telah mendorong terjadinya perilaku menghindari resiko (risk aversion) oleh para investor luar negeri. Secara alamiah, terjadinya krisis global menyebabkan para investor memindahkan portofolionya ke luar dari Indonesia. Hal ini memicu pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA terjadinya capital outflow meskipun kondisi fundamental perekonomian Indonesia masih kondusif. Perilaku tersebut menyebabkan nilai tukar rupiah melemah. Dengan perkembangan ekonomi internasional yang semakin pesat, hubungan ekonomi antar negara akan menjadi saling terkait dan mengakibatkan peningkatan arus perdagangan barang maupun uang serta modal antar negara. Terjadinya perubahan indikator makro di negara lain, secara tidak langsung akan berdampak pada indikator suatu negara. Sejak pertengahan Juli 1997, nilai tukar rupiah mengalami tekanan-tekanan yang menyebabkan semakin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Tekanan tersebut berawal dari currency turnmoil yang melanda Thailand yang dengan segera menyebar ke Indonesia dan negara ASEAN sehubungan dengan karakteristik perekonomian yang mempunyai kemiripan. Langkah-langkah yang dilakukan Bank Indonesia antara lain dengan melakukan intervensi baik secara spot maupun forward untuk sementara memang dapat menstabilkan nilai tukar rupiah. Namun tekanan depresiatif tersebut semakin meningkat khususnya lagi sejak awal Agustus 1997, di mana rupiah telah menembus Rp 2.650 per 1 $ US. Sehubungan dengan itu dan dalam rangka mengamankan cadangan devisa yang terus berkurang maka pada tanggal 14 Agustus 1997, pemerintah memutuskan untuk menghapus rentang intervensi dan menganut sistem nilai tukar mengambang bebas (flexible exchange rate). Dengan diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/bebas (freely floating system), posisi nilai tukar rupiah terhadap mata uang pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA asing ditentukan oleh mekanisme pasar. Sejak masa itu naik turunnya nilai tukar (fluktuasi) ditentukan oleh kekuatan pasar. Peranan nilai tukar valas menjadi sangat penting, karena sebagai negara yang tengah melakukan pembangunan ekonomi, maka nilai tukar valas akan berhubungan langsung dengan sektor-sektor perdagangan luar negeri, investasi, bahkan berkaitan langsung dengan beban utang luar negeri yang merupakan sumber dana pembangunan. Oleh karena itu, kestabilan nilai tukar mutlak diperlukan. Nilai tukar rupiah yang relatif stabil dan bahkan cenderung mengalami apresiasi sebelum Juli 1997 telah mendorong capital inflow yang cukup besar ke Indonesia. Fenomena tersebut merupakan hal yang logis bagi suatu negara yang menganut sistem devisa bebas dan perekonomiannya terbuka karena arus modal akan selalu mengikuti return investasi yang terbesar dan resiko seminimal mungkin. Namun sejak pertengahan Juli 1997, capital inflow tersebut telah menjadi capital outflow karena telah menjadi arus balik yang membahayakan baik terhadap nilai tukar rupiah maupun terhadap perekonomian nasional. Nilai kurs meningkat dan berfluktuasi secara tajam. Gejolak nilai tukar ini tidak terlepas dari pengaruh variabel-variabel non-ekonomi yang sering kali lebih berpengaruh dalam menciptakan fluktuasi kurs valas. Selama periode krisis ekonomi kita dapat menyaksikan bahwa nilai kurs ini sangat mempengaruhi kondisi perekonomian domestik. Terpuruknya mata uang domestik (Rupiah) terhadap mata uang asing yang menjadi awal dari krisis ekonomi, pada dasarnya berasal dari permintaan uang luar negeri yang begitu tinggi, sedangkan penawarannya terbatas. Hal inilah yang pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA membuat nilai valuta asing (valas) seperti Dollar AS membumbung tinggi. Selain itu nilai kurs juga tidak terlepas dari variabel-variabel lain seperti tingkat suku bunga, tingkat harga yang diindikasikan dengan tingkat inflasi, devisa negara yang menurun serta variabel-variabel ekonomi dan non-ekonomi lainnya. Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap US$ pasca diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang terus mengalami kemerosotan. Pada bulan Agustus 1997 nilai tukar rupiah terhadap US$ sebesar Rp 3.035/US$, terus mengalami tekanan sehingga pada Desember 1997 nilai tukar rupiah terhadap US$ tercatat sebesar Rp 4.650/US$. Memasuki tahun 1998, nilai tukar rupiah melemah menjadi sebesar Rp 10.375/US$, bahkan pada bulan Juni 1998 nilai tukar rupiah sempat menembus level Rp 14.900/US$ yang merupakan nilai tukar terlemah sepanjang sejarah nilai tukar rupiah terhadap US$. Nilai tukar rupiah terhadap US$ tahun 1999 melakukan recovery menjadi sebesar Rp 7.810/US$, tahun 2000 kembali melemah sebesar Rp 8.530/US$, tahun 2001 melemah lagi menjadi Rp 10.265/US$, tahun 2002 kembali menguat menjadi Rp 9.260/US$, tahun 2003 menguat menjadi Rp 8.570/US$ dan pada tahun 2004 melemah menjadi Rp 8.985/US$. Pada tahun 2005, melambungnya harga minyak dunia yang sempat menembus US$ 70/barrel memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap meningkatnya permintaan valuta asing sebagai konsekuensi negara pengimpor minyak. Kondisi ini menyebabkan nilai tukar rupiah melemah terhadap US$ dan berada pada kisaran Rp 9.200 sampai Rp 10.200 per US$. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Karakteristik Indonesia sebagai Small and Open Economy, menganut sistem devisa bebas dan ditambah dengan penerapan sistem nilai tukar mengambang (free floating) menyebabkan pergerakan nilai tukar di pasar menjadi sangat rentan oleh pengaruh faktor-faktor ekonomi dan non ekonomi (Ramelan, 1999). Dalam perkembangannya nilai tukar yang belum stabil dan inflasi yang masih tinggi memaksa Bank Indonesia, sebagai otoritas moneter untuk mempertahankan uang ketat, yang berakibat tingginya suku bunga di dalam negeri. Di sisi lain tingginya suku bunga yang berlebihan telah berdampak negatif bagi dunia usaha. Grafik 1.1. Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah terhadap US Dollar Tahun 2003 – 2007 pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Grafik 1.1 di atas menunjukkan bahwa selama periode Januari 2003 sampai dengan Desember 2007 perubahan nilai tukar rupiah per bulan demikian besar dan fluktuatif yang diakibatkan oleh keterbukaan ekonomi yang besar. Sehubungan dengan itu maka peneliti sangat tertarik untuk mengadakan penelitian khususnya yang berhubungan dengan variabel-variabel keterbukaan ekonomi dan faktor ekonomi yang dianggap berhubungan/asosiasi dengan nilai tukar rupiah terhadap US Dollar. Mengingat pentingnya nilai tukar rupiah sebagai indikator ekonomi makro dalam APBN, maka sangat diperlukan model prakiraan nilai tukar yang tepat untuk memprakirakan nilai tukar realistis. Beberapa variabel keterbukaan ekonomi dan faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi fluktuasi nilai tukar rupiah tersebut adalah derajat keterbukaan ekonomi, suku bunga, inflasi, dan Net Foreign Investment (NFI). Untuk itulah maka mencoba membuat suatu penelitian melalui tesis ini dengan judul: ANALISIS KETERBUKAAN EKONOMI TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH DI INDONESIA. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: a) Bagaimana pengaruh derajat keterbukaan ekonomi 3 bulan sebelumnya terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia; pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA b) Bagaimana pengaruh suku bunga Bank Indonesia tenor 3 bulan pada 3 bulan sebelumnya terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia; c) Bagaimana pengaruh inflasi 3 bulan sebelumnya terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia; dan d) Bagaimana pengaruh Net Foreign Investment (NFI) 3 bulan sebelumnya terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia. 1.3. Tujuan Penelitian Dari perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Untuk menganalisis pengaruh derajat keterbukaan ekonomi 3 bulan sebelumnya terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia; b) Untuk menganalisis pengaruh suku bunga Indonesia tenor 3 bulan pada 3 bulan sebelumnya terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia; c) Untuk menganalisis pengaruh inflasi 3 bulan sebelumnya terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia; dan d) Untuk menganalisis pengaruh Net Foreign Investment (NFI) 3 bulan sebelumnya terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA 1.4. Manfaat Penelitian a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan bagi pengambil keputusan dalam hal ini Pemerintah untuk memperkirakan nilai tukar realistis terutama sebagai masukkan dalam penyusunan RAPBN. b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan bagi investor, khususnya yang berhubungan dengan bidang moneter/keuangan untuk memperkirakan nilai tukar rupiah sebagai masukkan dalam rencana bisnisnya. c) Hasil ini diharapkan dapat memberikan masukkan bagi pelaku usaha baik perdagangan barang dan jasa serta keuangan untuk memperkirakan nilai tukar rupiah sebagai masukkan untuk rencana dan strategi usaha. d) Untuk menambah wawasan, baik penulis sendiri, maupun pemerhati moneter lainnya terutama di dalam menganalisa variabel-variabel yang mempengaruhi nilai tukar rupiah di Indonesia serta juga berguna sebagai referensi bagi peneliti sejenis lainnya. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Nilai Tukar Perdagangan yang dilakukan antara dua negara tidaklah semudah yang dilakukan dalam satu negara, karena mesti memakai dua mata uang yang berbeda misalnya antara negara Indonesia dan Amerika Serikat. Pengimpor Amerika harus membeli rupiah untuk membeli barang-barang dari Indonesia, sebaliknya pengimpor Indonesia harus membeli dollar Amerika untuk menyelesaikan pembayaran terhadap barang yang dibelinya di Amerika. Besarnya jumlah mata uang tertentu yang diperlukan untuk memperoleh satu unit valuta asing disebut dengan kurs mata uang asing. Nilai tukar adalah nilai mata uang suatu negara diukur dari nilai satu unit mata mata uang terhadap mata uang negara lain. Apabila kondisi ekonomi suatu negara mengalami perubahan, maka biasanya diikuti oleh perubahan nilai tukar secara substansional. Masalah mata uang muncul saat suatu negara mengadakan transaksi dengan negara lain, di mana masing-masing negara menggunakan mata uang yang berbeda. Jadi nilai tukar merupakan harga yang harus dibayar oleh mata uang suatu negara untuk memperoleh mata uang negara lain. Nilai tukar dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tingkat suku bunga dalam negeri, tingkat inflasi, dan intervensi bank sentral terhadap pasar uang jika diperlukan. Nilai tukar yang lazim disebut kurs, mempunyai peran penting dalam pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA rangka stabilitas moneter dan dalam mendukung kegiatan ekonomi. Nilai tukar yang stabil diperlukan untuk tercapainya iklim usaha yang kondusif bagi peningkatan dunia usaha. Untuk menjaga stabilitas nilai tukar, bank sentral pada waktu-waktu tertentu melakukan intervensi di pasar-pasar valuta asing, khususnya pada saat terjadi gejolak yang berlebihan. Para ekonom membedakan nilai tukar menjadi dua yaitu nilai tukar nominal dan nilai tukar riil. Nilai tukar nominal (nominal exchange rate) adalah harga relatif dari mata uang dua negara. Sebagai contoh, jika antara dollar Amerika Serikat dan yen Jepang adalah 120 yen per dolar, maka orang Amerika Serikat bisa menukar 1 dollar untuk 120 yen di pasar uang. Sebaliknya orang Jepang yang ingin memiliki dollar akan membayar 120 yen untuk setiap dolar yang dibeli. Ketika orang-orang mengacu pada “kurs” diantara kedua negara, mereka biasanya mengartikan kurs nominal (Mankiw, 2003). Nilai tukar riil (real exchange rate) adalah harga relatif dari barang-barang diantara dua negara. Nilai tukar riil menyatakan tingkat di mana kita bisa memperdagangkan barang-barang dari suatu negara untuk barang-barang dari negara lain. Nilai Tukar (exchange rate) atau kurs adalah harga satu mata uang suatu negara terhdap mata uang negara lain (Krugman dan Obsfelt, 2000). Nilai tukar nominal (nominal exchange rate) adalah harga relatif dari mata uang dua negara (Mankiw, 2003). Nilai tukar riil adalah nilai tukar nominal yang sudah dikoreksi dengan harga relatif yaitu harga-harga di dalam negeri dibandingkan dengan hargapdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA harga di luar negeri. Nilai tukar dapat dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini: Q = SP/P* di mana Q dalah nilai tukar riil, S adalah nilai tukar nominal, P adalah tingkat harga domestik dan P* adalah tingkat harga di luar negeri. 2.2. Fungsi Nilai Tukar Penentuan sistem nilai tukar merupakan suatu hal bagi perekonomian suatu negara karena hal tersebut merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara dari gejolak perekonomian global. Pada dasarnya kebijakan nilai tukar yang ditetapkan suatu negara mempunyai beberapa fungsi utama. Pertama, berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan neraca pembayaran, dengan sasaran akhir menjaga kecukupan cadangan devisa. Oleh karena itu, dalam menetapkan arah kebijakan nilai tukar tersebut diutamakan untuk mendorong dan menjaga daya saing ekspor dalam upaya untuk memperkecil defisit current account atau memperbesar surplus current account. Fungsi kedua adalah untuk menjaga kestabilan pasar domestik. Fungsi ini untuk menjaga agar nilai tukar tidak dijadikan sebagai alat untuk spekulasi, dalam arti bahwa dalam hal nilai tukar suatu negara mengalami overvalued maka masyarakat akan terdorong menjual valuta asing. Ketidakstabilan pasar domestik yang demikian pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA dapat menimbulkan kegiatan spekulatif seperti perkembangan akhir-akhir ini, yang pada gilirannya dapat mengganggu kestabilan makro. Fungsi ketiga sebagai instrumen moneter khususnya bagi negara yang menerapkan suku bunga dan nilai tukar sebagai sasaran operasional kebijakan moneter. Dalam fungsi ini depresiasi dan apresiasi nilai tukar digunakan sebagai alat untuk sterilisasi dan ekspansi jumlah uang beredar. Fungsi keempat adalah sebagai nominal anchor dalam pengendalian inflasi. Nilai tukar banyak digunakan oleh negara-negara yang mengalami chronic inflation sebagai nominal anchor baik melalui pengendalian depresiasi nilai tukar maupun dengan mem-peg-kan nilai tukar suatu negara dengan satu mata uang asing. Sebagai gambaran pada akhir tahun 1970-an, orthodox programs dilaksanakan di Argentina, Chili dan Uruguay dan pada pertengahan tahun 1980an; heterodox program dilaksanakan di Argentina, Brazil, Israel dan Mexico, selain itu juga pada tahun 1991 convertibility plan diterapkan di Argentina. 2.3. Sistem Nilai Tukar Pemilihan sistem nilai tukar pada dasarnya didasarkan pada beberapa pertimbangan, diantaranya: tingkat keterbukaan ekonomi suatu negara terhadap perekonomian dunia: tingkat kemandirian kebijakan ekonomi suatu negara dan aktivitas perekonomian suatu negara. Berbagai studi mengenai business cycles dalam perekonomian terbuka menunjukkan bahwa perubahan regim nilai tukar suatu negara mempengaruhi pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA perilaku nilai tukar riil negara tersebut. Sejalan dengan hasil penelitian, studi mengenai volatilitas jangka pendek yang dilakukan terhadap nilai tukar negara-negara Eropa sejak periode regim nilai tukar tetap Bretton Woods sampai dengan tahun 1997 mengungkapkan bahwa perilaku nilai tukar riil adalah regimedependent, (Hong Liang, 1999) yaitu tergantung pada sistem nilai tukar yang berlaku. Dengan demikian, the nonnetrality hypothesis of exchange rate arrangement semakin kuat. Studi-studi tersebut membuktikan bahwa volatilitas nilai tukar riil dalam regim nilai tukar tetap. Hasil studi ini bertentangan dengan pendapat Friedman (1953) dan Sohmen (1963) yang menyatakan bahwa dalam regim nilai tukar mengambang nilai tukar riil akan lebih stabil karena fleksibilitas nilai tukar nominal akan meng-offset dampak dari perbedaan laju inflasi terhadap daya saing internasional suatu negara. Ada 4 (empat) macam sistem nilai tukar yang telah banyak dikenal diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Free Floating Exchange Rate System Dalam sistem nilai tukar mengambang bebas atau disebut juga clean floating rate system, nilai tukar suatu mata uang ditentukan oleh permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar valas sesuai dengan mekanisme pasar yang berlaku. Secara teoritis penentuan nilai tukar sepenuhnya diserahkan pada pengaruh pasar maka pemerintah sepenuhnya menyerahkan kepada pengaruh pasar, sehingga pemerintah tidak perlu lagi melakukan intervensi di pasar baik melalui transaksi jual-beli valas maupun intervensi dalam bentuk ketentuan-ketentuan peraturan, oleh karena itu cadangan yang ada bisa digunakan untuk maksud lain. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA 2. Managed floating exchange rate system Dalam sistem nilai tukar mengambang terkendali, maka pemerintah dapat kapan saja melakukan intervensi baik melalui pembelian atau penjualan valas, ataupun melalui kebijaksanaan Bank Sentral akan memelihara tingkat apresiasi/ depresiasi pada suatu persentase tertentu dengan melakukan penjualan atau pembelian valas pada level-level yang dianggap mengkhawatirkan, maka pemerintah secara bertahap akan memperkecil perbedaan tersebut melalui devaluasi atau lainnya. 3. Fixed exchange rate system Sistem penetapan nilai tukar tetap, muncul pertama kali pada tahun 1944 bersamaan dengan lahirnya Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia yang beroperasi berdasarkan standar pertukaran emas. Sistem yang tetap atau stabil diperlukan saat ini dengan maksud untuk memperlancar arus perdagangan dan intervensi internasional, karena dengan sistem nilai tukar tetap tersebut dijamin ada suatu kepastian biaya atau pendapatan daripada kegiatan perdagangan atau investasi dimaksud, atau paling tidak resiko karena perbedaan nilai tukar di negara dimaksud bisa diperkecil. Dengan penetapan nilai tukar tetap ini, bukan berarti ke signifikan permintaan dan penawaran menjadi hilang, melainkan hanya timbul-tenggelam karena adanya intervensi Bank Sentral di pasar valas. Pemerintah dalam hal ini betulbetul mengendalikan pasar valas. 4. Pagged exchange rate system Sering disebut juga sebagai sistem nilai tukar terkait yaitu sistem nilai tukar yang dilakukan dengan mengkaitkan nilai mata uang suatu negara dengan mata uang pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA negara lainnya yang dinilai stabil, nilai tukar mata uang tersebut akan berfluktuasi mengikuti dari mata uang negara-negara yang ditambatinnya dan karenanya nilai mata uang tersebut (yang ditambatkan) menjadi sangat tergantung pada kondisi negara lain. Pada umumnya negara-negara yang ditambatinnya adalah negara-negara yang mempunyai hubungan dagang yang erat dan secara ekonomi cukup potensial. Dalam perkembangannya kita kenal dengan crawling peg system atau sistem nilai tukar terkait merambat, yang pada prinsipnya nilai tukar yang ditambatkan diperbolehkan berfluktuasi atau berubah (crawling or glide), secara periodik, sesuai dengan kondisi yang berkembang. 2.4. Teori Penawaran dan Permintaan di Pasar Dana Pinjaman dan Pasar Valuta Asing Dalam perekonomian terbuka, pasar keuangan dan pasar barang sangat terkait. Untuk melihat hubungan ini maka menggunakan persamaan identitas pendapatan nasional yaitu: Y C + I + G + NX (2.1) Di mana Y adalah pendapatan nasional (Pendapatan Domestik Bruto) terbagi menjadi empat komponen, yaitu: konsumsi (C), investasi (I), pengeluaran pemerintah (G) dan net ekspor (NX). Total pengeluaran pada sisi output perekonomian adalah jumlah dari pengeluaran atas konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, dan net ekspor. Sedangkan tabungan adalah pendapatan nasional dikurangi konsumsi dan pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA pengeluaran pemerintah maka tabungan nasional (S) = Y – C – G. Dengan demikian dengan mengurangkan konsumsi (C) dan pengeluaran pemerintah (G) pada kedua sisi persamaan 2.1, maka hasilnya adalah sebagai berikut: Y – C – G = I + NX (2.2) S = I + NX (2.3) Dengan mengurangi Investasi (I) dari persamaan (2.3) maka identitas perhitungan pendapatan nasional sebagai berikut: S - I = NX (2.4) Bentuk perhitungan pendapatan nasional ini menunjukkan bahwa ekspor neto barang dan jasa (neraca perdagangan) suatu perekonomian harus selalu sama dengan selisih antara tabungan (S) dan investasi (I). Selisih antara tabungan domestik dan investasi domestik (S-I) adalah arus modal keluar neto atau terkadang disebut investasi asing bersih (Net Foreign Investment). Investasi asing bersih (NFI) adalah jumlah dana yang dipinjamkan oleh penduduk domestik ke luar negeri dikurangi dengan jumlah yang dipinjamkan orang asing kedalam negeri. Jika Investasi asing bersih, maka tabungan domestik melebihi investasi dan penduduk domestik meminjamkan kelebihannya kepada pihak asing. Jika Investasi asing bersih negatif, perekonomian mengalami arus modal masuk: investasi melebihi tabungan dan perekonomian membiayai investasi ekstra ini dengan meminjam dari luar negeri. Jadi Investasi asing bersih ini mencerminkan arus dana internasional untuk membiayai akumulasi modal. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA 2.4.1. Pasar Dana Pinjaman Pasar dana pinjaman di sebuah perekonomian terbuka, dimulai dengan persamaan identitas, yakni: S = I + NX Setiap kali sebuah perekonomian menabung satu rupiah dari pendapatannya, pada saat itu juga tercipta dana untuk membiayai pembelian modal dalam negeri atau membiayai pembelian aset luar negeri. Kedua sisi persamaan tersebut pada dasarnya mewakili dua sisi dari pasar dana pinjaman. Penawaran dana pinjaman berasal dari tabungan nasional (S). Sedangkan permintaan atas dana pinjaman tersebut bersumber dari investasi domestik (I) dan investasi asing bersih (net foreign investment/NFI). Pembelian aset modal (capital asset) menambah permintaan dana pinjaman, terlepas dari apakah aset itu berada di dalam negeri atau di luar negeri. Karena investasi asing bersih bisa berbentuk positif atau negatif, maka hal tersebut dapat menambah atau mengurangi permintaan dana pinjaman yang bersumber dari investasi domestik. Pada pasar dana pinjaman, bahwa tingkatan atau kuantitas penawaran dan permintaan akan dana pinjaman itu ditentukan oleh suku bunga riil. Semakin tinggi suku bunga riilnya, masyarakat akan lebih bersemangat untuk menabung uangnya sehingga mengakibatkan kuantitas penawaran dana-dana pinjaman. Suku bunga yang lebih tinggi juga mendorong peminjaman untuk membiayai proyek-proyek permodalan menjadi lebih mahal; sehingga menurunkan investasi dan juga akan menurunkan kuantitas permintaan dana pinjaman. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Selain mempengaruhi tabungan nasional dan investasi domestik, suku bunga riil di suatu negara juga mempengaruhi investasi asing bersih pada negara yang bersangkutan. Untuk mengetahui alasannya, terdapat dua reksadana (mutual funds) – yang satu berada di Indonesia dan yang lain berada di Amerika Serikat – yang tengah mempertimbangkan untuk membeli obligasi pemerintah Indonesia atau obligasi Pemerintah Amerika Serikat. Keduanya mendasarkan keputusan pada perbandingan suku bunga riil di Indonesia dan Amerika Serikat. Seandainya suku bunga riil di Indonesia meningkat, maka obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia pun menjadi lebih menarik bagi kedua reksadana tersebut. Dengan demikian, kenaikan suku bunga riil di Indonesia juga akan menyurutkan minat investor di dalam negeri Indonesia sendiri untuk membeli aset-aset luar negeri dan sekaligus meningkatkan minat investor asing untuk membeli aset-aset di Indonesia. Bertolak dari kedua alasan tersebut, suku bunga riil yang lebih tinggi di Indonesia akan menurunkan investasi asing bersih Indonesia. Pada Gambar 2.1, menyajikan pasar dana pinjaman secara grafis dalam bentuk diagram penawaran dan permintaan. Sama halnya dengan analisis sistem keuangan, kurva penawaran miring ke atas (dari pusat sumbu) karena suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan kuantitas dana pinjaman yang ditawarkan, sedangkan kurva permintaan miring ke bawah karena suku bunga yang lebih tinggi akan menurunkan kuantitas dana pinjaman yang diminta. Dalam sebuah perekonomian terbuka, permintaan akan dana pinjaman tidak hanya datang dari mereka yang perlu meminjam dana untuk membeli barang-barang modal atau aset-aset domestik namun pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA juga dari mereka yang memerlukan dana pinjaman untuk membeli aset-aset luar negeri. Suku bunga selalu menyesuaikan diri untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan dana pinjaman. Apabila suku bunga lebih rendah dari tingkat ekuilibrium, maka kuantitas penawaran dana-dana pinjaman menjadi lebih kecil daripada kuantitas permintaannya. Hal itu akan mendorong naiknya suku bunga. Sebaliknya, jika suku bunga lebih tinggi daripada tingkat ekuilibrium, maka kuantitas penawaran dana pinjaman akan lebih besar daripada kuantitas permintaannya. Kelebihan dana tersebut kemudian akan menekan suku bunga yang berlaku. Sedangkan pada kondisi ekuilibrium, penawaran dana pinjaman sama dengan permintaannya. Dengan demikian, suku bunga ekuilibrium, jumlah tabungan masyarakat persis sama dengan kuantitas investasi domestik dan investasi asing bersih yang diinginkan. Suku bunga rill Penawaran dana pinjaman (dari tabungan nasional) Suku bunga rill ekuilibrium Permintaan dana pinjaman (untuk keperluan investasi domestik dan investasi asing bersih asingnegrasneto) Kuantitas ekuilibrium Kuantitas Dana Pinjaman Gambar 2.1. Pasar Dana Pinjaman pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA 2.4.2. Pasar Valuta Asing Pasar kedua dalam model perekonomian terbuka adalah pasar valuta asing. Para pelaku di pasar ini dapat menukar atau memperdagangkan rupiah dengan mata uang dari negara-negara lain. Dengan menggunakan persamaan identitas, yakni: NFI = NX (2.5) Identitas ini menyatakan bahwa ketidakseimbangan antara penjualan dan aset-aset modal luar negeri (NFI) sama dengan ketidakseimbangan antara ekspor serta import atas berbagai barang dan jasa (NX). Jika net ekspor positif, misalnya, maka pihak asing membeli lebih banyak barang dan jasa domestik (Indonesia) daripada pembelian barang dan jasa luar negeri oleh warga Indonesia. Sebaliknya, jika net ekspor Indonesia negatif, warga Indonesia membeli lebih banyak barang dan jasa luar negeri daripada pihak asing membeli barang mereka; defisit perdagangan ini harus didanai dengan penjualan aset Indonesia ke luar negeri, sehingga investasi asing Indonesia menjadi negatif. Pada persamaan 2.5 di atas, dapat dilihat pada kedua sisi dari identitas tersebut sebagai cerminan dari dua sisi pasar valuta asing. Investasi asing bersih mencerminkan kuantitas rupiah yang ditawarkan untuk membeli berbagai aset luar negeri. Sebagai contoh, jika sebuah reksadana Indonesia hendak membeli obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Amerika Serikat, maka reksadana tersebut perlu menukar rupiah menjadi dollar AS, dan pada saat reksadana melakukan penukaran, reksadana tersebut memasok rupiah ke dalam pasar valuta asing. Sedangkan net ekspor mencerminkan kuantitas rupiah yang diminta untuk membeli barang dan jasa pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA yang nantinya tercatat pada angka net ekspor Indonesia. Sebagai contoh, kalau sebuah perusahaan industri Amerika Serikat hendak membeli timah buatan PT. Aneka Tambang, maka perusahaan industri tersebut perlu menukar dollar menjadi rupiah, yang berarti perusahaan industri mengajukan permintaan rupiah di pasar valuta asing. Pada Gambar 2.2, memperlihatkan penawaran dan permintaan di pasar valuta asing. Kurva permintaan miring ke bawah karena nilai tukar riil yang lebih tinggi menjadikan barang-barang Indonesia lebih mahal dan menurunkan kuantitas rupiah yang diminta untuk membeli barang-barang tersebut. Sedangkan kurva penawaran berbentuk garis tegak lurus karena kuantitas rupiah yang ditawarkan bagi keperluan investasi asing bersih tidak tergantung pada nilai tukar riil (sebagaimana telah disinggung sebelumnya, investasi asing bersih tergantung pada nilai tukar riil. Dalam membicarakan pasar valuta asing, menganggap suku bunga riil dan investasi asing bersih tetap). Nilai tukar riil akan menyesuaikan diri untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan rupiah, sama halnya dengan harga suatu barang yang selalu menyesuaikan diri guna menyeimbangkan penawaran dan permintaan barang tersebut. Seandainya nilai tukar riil berada di bawah tingkat ekuilibrium, maka kuantitas rupiah yang ditawarkan menjadi lebih kecil dari pada kuantitas yang diminta. Dampak langsungnya adalah kekurangan rupiah, yang selanjutnya akan meningkatkan “harga” atau nilai tukar rupiah. Demikian pula, sebaliknya, jika nilai tukar riil berada di atas tingkat ekuilibriumnya, maka kuantitas penawaran rupiah akan lebih besar daripada permintaannya sehingga menekan turun nilai tukar rupiah pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA tersebut. Pada nilai tukar riil ekuilibrium, permintaan rupiah oleh warga asing untuk membiayai net ekspor benar-benar menyeimbangkan penawaran rupiah dari warga Indonesia untuk ditukar dengan valuta asing dalam membiayai investasi asing bersih Indonesia. Pada titik ekuilibrium tersebut, pembedaan atau pemilahan transaksi antara sisi penawaran atau permintaan dalam model ini sebenarnya sudah tidak terlalu penting lagi. Dalam model itu, net ekspor merupakan sumber permintaan terhadap rupiah, sedangkan investasi asing bersih merupakan sumber penawarannya. Dengan demikian, ketika warga Indonesia mengimpor mobil dari Jepang, model kita menganggap bahwa transaksi tersebut sebagai penurunan kuantitas rupiah yang diminta (karena turunnya net ekspor), bukannya sebagai kenaikan kuantitas rupiah yang ditawarkan. Demikian pula, ketika seorang warga Jepang membeli selembar obligasi atau surat berharga yang diterbitkan Pemerintah Indonesia, model melihatnya sebagai penurunan kuantitas rupiah yang ditawarkan (karena turunnya investasi asing bersih), bukannya sebagai kenaikan kuantitas rupiah yang diminta. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Suku bunga rill Penawaran rupiah (dari investasi asing bersih) Suku bunga riil ekuilibrium Permintaan rupiah (untuk keperluan net ekspor Kuantitas ekuilibrium Kuantitas rupiah yang ditukar dengan mata uang lain Gambar 2.2. Pasar Valuta Asing 2.4.3. Investasi Asing Bersih: Keterkaitan Antara Dua Jenis Pasar Dengan memperhatikan persamaan identitas, yakni: S = I + NFI dan NFI = NX Di pasar dana pinjaman, penawaran berasal dari tabungan nasional, sedangkan permintaan bersumber dari investasi domestik serta investasi bersih, dan suku bunga riil menyeimbangkan penawaran dan permintaan tersebut. Di pasar valuta asing, penawaran berasal dari investasi asing bersih, permintaan bersumber dari net ekspor, dan nilai tukar riil menyeimbangkan penawaran serta permintaan itu. Investasi asing bersih merupakan variabel yang mengaitkan kedua jenis pasar tersebut. Di pasar dana pinjaman, investasi asing bersih adalah bagian dari pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA permintaan. Seseorang yang ingin membeli aset luar negeri harus membiayai pembelian itu dengan meminjam kredit dari pasar dana pinjaman. Di pasar valuta asing bersih merupakan sumber penawaran. Seseorang yang ingin membeli suatu aset di negara lain (di luar Indonesia) harus memasok rupiah guna memperoleh valuta asing yang sesuai untuk membiayai pembeliannya tersebut. Faktor penentu atau determinan penting bagi investasi asing bersih adalah suku bunga riil. Jika suku bunga di Indonesia terhitung tinggi, maka memiliki asetaset Indonesia pun menjadi lebih menarik, dan karenanya investasi asing bersih Indonesia akan relatif rendah. Gambar 2.3 memperlihatkan hubungan negatif antara suku bunga dan investasi asing bersih. Kurva investasi asing bersih ini merupakan mata rantai yang menghubungkan pasar dana pinjaman dan pasar valuta asing. Suku bunga rill Investasi asing bersih negatif 0 Investasi asing bersih positif Investasi asing bersih Gambar 2.3. Investasi Asing Bersih Tergantung pada Suku Bunga pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA 2.4.4. Ekuilibrium Serentak di Dua Pasar Pada Gambar 2.4 memperlihatkan pasar dana pinjaman dan pasar valuta asing secara bersama menentukan berbagai variabel makroekonomi yang penting dari sebuah perekonomian terbuka. Bagian (a) dari gambar tersebut memperlihatkan pasar dana pinjaman (diambil dari Gambar 2.1). Di mana tabungan nasional merupakan sumber penawaran dana pinjaman. Sebaliknya, investasi domestik dan investasi asing bersih merupakan sumber permintaan dana pinjaman. Suku bunga riil ekuilibrium (r1) akan menyeimbangkan kuantitas dana pinjaman yang ditawarkan dengan kuantitas dana pinjaman yang diminta. Bagian (b) memperlihatkan investasi asing bersih (diambil dari Gambar 2.3). Gambar tersebut menunjukkan suku bunga dari bagian (a) menentukan investasi asing bersih. Suku bunga yang lebih tinggi di dalam negeri akan membuat aset-aset domestik lebih menarik, dan hal ini pada gilirannya menurunkan investasi asing bersih. Dengan demikian, kurva investasi asing pada bagian (b) miring ke bawah atau menghadap pusat sumbu. Sedangkan bagian (c) memperlihatkan pasar valuta asing (yang diambil dari Gambar 2.2). Karena investasi asing bersih harus dibayar dengan valuta asing, maka kuantitas investasi asing bersih dari bagian (b) menentukan penawaran rupiah yang hendak ditukarkan dengan valuta asing. Nilai tukar riil tidak mempengaruhi investasi asing bersih, sehingga kurva penawarannya pun berbentuk garis tegak lurus (vertikal). Permintaan rupiah berasal dari net ekspor. Karena depresiasi nilai tukar riil pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA meningkatkan net ekspor, maka bentuk kurva permintaan valuta asing juga miring ke bawah. Nilai tukar riil ekuilibrium (E1) menyeimbangkan kuantitas rupiah yang ditawarkan dengan kuantitas rupiah yang diminta di pasar valuta asing. Kedua pasar yang diperlihatkan pada Gambar 2.4 menentukan dua harga relatif, yakni suku bunga riil dan nilai tukar riil. Suku bunga riil yang ditentukan pada bagian (a) merupakan harga sekarang atas berbagai barang dan jasa relatif terhadap harganya di masa mendatang. Sedangkan nilai tukar riil yang digambarkan pada bagian (c) adalah harga barang dan jasa domestik relatif terhadap harga barang dan jasa luar negeri. Kedua jenis harga relatif ini dapat bergerak serentak guna menyeimbangkan permintaan dan penawaran di kedua pasar itu. Ketika penyesuaian sedang berlangsung, kedua harga relatif itu menentukan berapa tabungan nasional, investasi domestik, investasi asing bersih, dan net ekspor akan tercipta. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Suku bunga rill Suku bunga rill (a) Pasar Dana Pinjaman (b) Investasi Asing Bersih Penawaran r1 r1 Investasi asing bersih, NFI Permintaan Investasi asing bersih Kuantitas dana pinjaman Nilai tukar riil Penawaran E1 Permintaan Kuantitas Rupiah (c) Pasar Valuta Asing Gambar 2.4. Ekuilibrium Serentak di Dua Pasar 2.5. Teori Paritas Suku Bunga IRP adalah salah satu teori yang paling dikenal dalam keuangan internasional yang menerangkan bagaimana hubungan antara bursa valas (forex market) dan money pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA market (pasar uang internasional). Teori IRP menyatakan bahwa perbedaan tingkat bunga (sekuritas) pada international money market akan cenderung sama dengan forward rate premium ataupun discount. Dengan kata lain, berdasarkan teori IRP akan dapat ditentukan beberapa perubahan kurs forward atau forward rate (FR) dibandingkan dengan spot rate (SR) bila terdapat perbedaan tingkat bunga antara home country dan foreign country. Dengan demikian, seorang pemilik dana akan dapat menentukan dalam mata uang apa dananya akan diinvestasikan, yaitu dengan membandingkan besarnya perbedaan tingkat bunga antara dua negara (home dan foreign country) dengan perbedaan antara FR dan SR yang ditentukan oleh forward rate premium/discount. Teori ini terdiri dari dua bentuk yaitu paritas suku bunga tertutup (covered interest rate parity) dan paritas suku bunga tidak tertutup (uncovered interest rate parity). Paritas Suku Bunga Tertutup (Covered Interest Rate Parity) menyatakan bahwa terdapat hubungan antara kurs spot, kurs forward, dan variabel suku bunga. Paritas suku bunga tertutup ini menjelaskan hubungan yang erat antara suku bunga dengan pergerakan kurs spot dan kurs forward mata uang tertentu khususnya mata uang keras (hard currency) seperti dolar Amerika dan Yen Jepang. Paritas suku bunga tertutup dipandang sebagai dasar yang lebih relevan untuk menjelaskan kurs valas. Mekanisme paritas suku bunga tertutup, yaitu dengan menggunakan hubungan dua negara dengan nilai mata uang dan suku bunga masing-masing negara, dengan asumsi terdapat keterbukaan antar negara. Pelaku pasar di suatu negara memiliki dua pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA alternatif untuk membelanjakan kekayaannya yaitu dengan membeli surat berharga baik di dalam negeri maupun luar negeri. Hasil dari surat berharga dalam dan luar negeri akan berbeda tergantung dari tingkat bunga. Hasil satu periode mendatang dari surat berharga dalam negeri adalah (1+i) dalam satuan domestik. Sedangkan hasil surat berharga luar negeri dalam satuan luar negeri adalah (1+i*)/S, di mana i adalah prosentase suku bunga, S adalah kurs spot, dan tanda bintang (*) menunjukkan variabel luar negeri. Paritas Suku Bunga Tidak Tertutup (Uncovered Interest Rate Parity) juga digunakan untuk menganalisis model kurs valas. Dalam teori paritas suku bunga tidak tertutup, diasumsikan pasar yang efisien terjadi bila kurs forward merupakan peramal yang tidak bias untuk nilai kurs spot pada masa yang akan datang (Syafrudin, 1994: 53). Paritas suku bunga tidak tertutup mengimplikasikan pelaku pasar dapat memiliki posisi terbuka pada pasar spot yang didasarkan pada harapan nilai kurs forward. Kurs forwad diharapkan menjadi penentu kurs spot masa datang secara efisien, yaitu mencakup seluruh informasi yang tersedia yang relevan pada tahun ke-t. 2.6. Teori Paritas Daya Beli Teori paritas daya beli pertama kali dikemukakan oleh Gustav Casell 1922 (Khalwaty, 2000) mengandung dua pengertian, yaitu pengertian absolut dan pengertian relatif. Pengertian absolut mengatakan bahwa nilai tukar keseimbangan di antara mata uang dalam negeri dan mata uang luar negeri merupakan rasio antara harga absolut luar negeri dan harga absolut dalam negeri. Sedangkan pengertian pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA relatif menyatakan bahwa persentase perubahan kurs keseimbangan di antara mata uang dalam negeri dan mata uang luar negeri merupakan rasio antara persentase perubahan harga dalam negeri dan persentase perubahan harga luar negeri, sehingga persentase perubahan nilai tukar tersebut mencerminkan perbedaan tingkat inflasi di antara dua negara. Beberapa hal yang perlu ditekankan dari teori paritas daya beli adalah pertama masalah dasar dari paritas daya beli, yakni proporsionalitas tingkat harga dan nilai tukar hanya terjadi jika penyebab goncangan yang mengubah tingkat harga dari nilai tukar merupakan suatu goncangan moneter. Kedua, teori paritas daya beli tersebut tidak bekerja seketika, tetapi memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga dapat dikatakan bahwa teori tersebut menunjukkan hubungan keseimbangan jangka panjang antara nilai tukar dengan tingkat harga. Nilai mata uang dari suatu negara yang cenderung menurun menunjukkan negara tersebut mempunyai tingkat inflasi yang tinggi. Inflasi suatu negara lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain berarti harga barang-barang di negara tersebut naik lebih cepat dari negara lain. Hal ini akan berakibat ekspor akan turun dan impor akan naik karena harga barang-barang negara bersangkutan lebih mahal dibandingkan dengan harga barang-barang negara lain. Dengan demikian supply dari mata uang asing akan turun dan demand akan naik, sehingga nilai mata uang asing akan naik (nilai mata uang domestik akan turun atau terdepresiasi). pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA 2.7. Penentuan Nilai Mempengaruhinya Tukar Rupiah dan Faktor-faktor yang Berkaitan dengan urgensi teori dan aplikasi penelitian dan penyusunan hipotesis maka mengambil beberapa literatur berkenaan dengan pengaruh fluktuasi nilai tukar; (Sarwono dan Warjiyo, 1998), menyatakan pada dasarnya terdapat empat jalur transmisi yang menunjukkan bagaimana kebijakan moneter dapat mempengaruhi perekonomian yaitu: jalur nilai tukar, jalur suku bunga, jalur harga set dan jalur kredit perbankan. Jalur nilai tukar berpandangan bahwa pergerakan nilai tukar paling berpengaruh bagi perekonomian khususnya perekonomian terbuka dengan sistem nilai tukar fleksibel, pengetatan moneter akan mendorong suku bunga nominal dalam negeri meningkat. Jika suku bunga internasional tidak berubah maka interest rate differential meningkat dan ini akan mendorong masuknya dana dari luar negeri. Nilai tukar akan akan cenderung terapresiasi maka kegiatan ekspor akan menurun dan sebaliknya impor meningkat, sehingga transaksi berjalan dalam neraca pembayaran akan membaik, akibatnya permintaan aggregat akan menurun dan demikian pula laju pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Derajat keterbukaan ekonomi adalah total perdagangan (ekspor + impor) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) (Arifin, S., Winantyo, R., Kurniati, Y., 2005). pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Derajat keterbukaan ekonomi yang merupakan rasio perdagangan terhadap PDB ini sangat mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian dengan semakin meningkatnya derajat keterbukaan ini akan mempengaruhi nilai tukar suatu negara. Arifin (1998) menyatakan bahwa berdasarkan beberapa literatur ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar, yakni: a) Faktor fundamental, berkaitan dengan indikator ekonomi; b) Faktor teknis, berkaitan dengan kondisi permintaan dan penawaran valuta asing; c) Faktor sentimen pasar, berkaitan dengan rumor yang bersifat insidentil yang dapat mempengaruhi fluktuasi nilai tukar valuta asing dalam jangka pendek. Suku bunga adalah biaya yang harus dibayar oleh peminjam atas pinjaman yang diterima dan merupakan imbalan bagi pemberi pinjaman atas investasinya. Suku bunga mempengaruhi keputusan individu terhadap pilihan membelanjakan uang lebih banyak atau menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan. Suku bunga juga merupakan sebuah harga yang menghubungkan masa kini dengan masa depan, sebagaimana harga lainnya maka tingkat suku bunga ditentukan oleh interaksi antara permintaan dan penawaran. Naiknya suku bunga Bank Indonesia akan meningkatkan investasi asing bersih. Karena sekarang di dalam negeri memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi, maka investasi ke luar negeri menjadi kurang menarik dibandingkan sebelumnya sehingga pembelian aset-aset luar negeri oleh penduduk domestik juga berkurang. Lebih tingginya suku bunga juga menarik lebih banyak investor asing, pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA yang tentunya ingin turut menikmati hasil atau bunga yang ditawarkan. Dengan demikian, valuta asing yang diperlukan orang-orang untuk membeli aset luar negeri juga berkurang dan dengan masuknya investasi dari luar negeri menyebabkan penawaran valuta asing di dalam negeri bertambah. Penurunan penawaran rupiah dan kenaikan penawaran valuta asing akan menyebabkan rupiah terapresiasi (Mankiw, N., 2003). Teori inflasi klasik berpendapat bahwa tingkat harga terutama ditentukan oleh jumlah uang beredar, yang dapat dijelaskan melalui hubungan antara nilai uang dengan jumlah uang, serta riil uang dan harga (Mankiw, 2000). Nilai mata uang dari suatu negara yang cenderung menurun menunjukkan negara tersebut mempunyai tingkat inflasi yang tinggi. Inflasi suatu negara lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain berarti harga barang-barang di negara tersebut naik lebih cepat dari negara lain. Hal ini berakibat ekspor akan turun dan import akan naik karena harga barangbarang negara bersangkutan lebih mahal bila dibandingkan dengan barang-barang negara lain. Dengan demikian penawaran (supply) dari mata uang asing akan turun dan permintaan (demand) akan naik, sehingga nilai mata uang asing akan naik (nilai mata uang domestik akan turun atau terdepresiasi). Menurut teori paritas daya beli (Purchasing Power Parity), nilai tukar nominal antara mata uang dari dua negara harus mereflesikan perbedaan tingkat harga di negara-negara bersangkutan yang memberikan implikasi dengan terjadinya kenaikan inflasi menyebabkan uang akan kehilangan nilainya dalam artian barang pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA dan jasa yang dapat dibelinya dan dalam artian jumlah mata uang lain yang dapat diperolehnya (depresiasi). Investasi asing bersih (Net Foreign Investment – NFI) merupakan pembelian aset domestik oleh warga asing dikurangi nilai pembelian aset luar negeri oleh warga domestik. Investasi asing mempunyai dua bentuk yaitu investasi asing langsung (Foreign Direct Investment – FDI) dan investasi portofolio asing (foreign portfolio investment). Kenaikan investasi asing bersih akan meningkatkan penawaran mata uang asing di suatu negara sehingga mengakibatkan nilai mata uang tersebut terapresiasi. Begitu juga sebaliknya, jika penurunan investasi asing bersih akan meningkatkan penawaran mata uang domestik sehingga mengakibatkan nilai mata uang tersebut akan terdepresiasi. Untuk mengilustrasikan mengenai pengaruh investasi asing bersih terhadap nilai tukar mata uang adalah sebagai berikut: Jika Pemerintah Indonesia menawarkan surat berharga/obligasi dan kemudian warga Amerika Serikat membeli surat berharga tersebut, maka pembelian surat berharga tersebut akan menaikkan investasi asing bersih Indonesia. Warga Amerika Serikat tersebut akan menukarkan dollar AS menjadi rupiah ke pasar. Dengan demikian dollar AS yang ditawarkan makin banyak dan rupiah makin sedikit sehingga mengakibatkan rupiah terapresiasi. Jika warga Indonesia membeli surat berharga/obligasi yang dikeluarkan Pemerintah Amerika Serikat, maka pembelian surat berharga tersebut mengurangi investasi asing bersih. Warga Indonesia tersebut akan menukarkan rupiah menjadi pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA dollar AS ke pasar. Dengan demikian rupiah yang ditawarkan makin banyak dan dollar AS makin sedikit sehingga mengakibatkan rupiah terdepresiasi. 2.8. Penelitian Terdahulu Iqbal Abdillah (2006), dengan menggunakan analisis metode Ordinary Least Square (OLS) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi nilai kurs adalah Jumlah Uang Beredar, Inflasi dan Suku Bunga dengan hasil estimasi memperlihatkan bahwa jumlah uang beredar, inflasi dan suku bunga mempunyai pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah. Wibowo, T. dan Amir, H. (2005), menyatakan bahwa variabel moneter yang mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika adalah selisih pendapatan riil Indonesia dan Amerika, selisih inflasi Indonesia dan Amerika, serta nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika satu bulan sebelumnya (lag -1). Selisih jumlah uang beredar (M1) Indonesia dan Amerika belum menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap nilai tukar rupiah. Elastisitas masing-masing variabel bebas terhadap nilai tukar rupiah adalah: (i) selisih logaritma PDB Indonesia dan Amerika sebesar -0,814; (ii) selesih Wholesale Price Index Indonesia dan Amerika sebesar 0,436; (iii) selisih logaritma suku bunga Indonesia dan Amerika sebesar -0,009; dan (iv) nilai tukar satu bulan sebelumnya sebesar 0,765. Sanusi, A. (2004) dengan menggunakan pendekatan perhitungan analisa regresi linier berganda didasarkan pada hubungan fungsional atau kausal suatu variabel independen dengan suatu variabel dependen dalam rentang waktu 2000pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA 2002. Dari hasil estimasinya adalah pada sistem nilai tukar mengambang penuh periode pengujian Januari 2000 sampai dengan Desember 2002 menyatakan bahwa jumlah uang beredar, tingkat suku bunga, valas di perbankan, valas otoritas moneter, mempunyai pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap fluktuasi nilai kurs, sedangkan inflasi tidak memberikan pengaruh yang signifikan secara statistik. Wibowo, T. dan Amir, H. (2005) dengan model yang dikembangkan Bappenas (2001), menggabungkan antara fungsi permintaan uang dengan Purchasing Power Parity (PPP) dengan data analisis kurun waktu Januari 2000 sampai dengan juni 2005 diperoleh hasil selisih logaritama M1 Indonesia dan logaritma M1 Amerika menunjukkan berpengaruh nyata terhadap logaritma nilai tukar. Variabel selisih logaritma pendapatan riil Indonesia dan Amerika belum menunjukkan pengaruh kurs terhadap logaritma kurs. Sedangkan variabel selisih tingkat suku bunga menunjukkan pengaruh terhadap logaritma kurs. Kardoyo, H. dan Kuncoro, M. (2001), dengan menggunakan pendekatan BoxJenkins dalam rentang waktu 1983.2 – 2000.3 diperoleh hasil sebagai berikut: Pertama, dengan cocok dan laiknya model kurs valas Frenkel-Bilson yang melibatkan variabel fundamental ekonomi jumlah uang beredar, tingkat pendapatan nasional, dan tingkat suku bunga, serta signifikansinya variabel-variabel fundamental ekonomi tersebut dalam menjelaskan fluktuasi kurs Rp/US$ menghasilkan temuan bahwa doktrin paritas suku bunga (interest rate parity) berlaku dalam mempengaruhi fluktuasi kurs valas Rp/US$. Kedua, model kurs valas kasus Indonesia yang melibatkan variabel fundamental ekonomi jumlah uang beredar, tingkat pendapatan pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA nasional, dan tingkat inflasi serta signifikansinya variabel-variabel fundamental ekonomi dalam model tersebut dalam menjelaskan fenomena fluktuasi kurs Rp/US$ memberikan hasil bahwa model tersebut laik dan cocok untuk diterapkan menganalisis kurs Rp/US$. Variabel tingkat Inflasi Indonesia terhadap Amerika signifikan dalam menjelaskan fenomena fluktuasi kurs Rp/US$. Hal ini menghasilkan kesimpulan bahwa doktrin paritas daya beli juga berlaku dalam mempengaruhi fluktuasi kurs Rp/US$. Noname, (2000), Hasil informasi ini diperoleh dari internet dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika: Pendekatan Moneter 1987.2 – 1999.1” diperoleh hasil sebagai berikut: a) Dengan melihat nilai statistik dari Error Correction Term (ECT) sebesar 2,23 dan secara statistik adalah signifikan pada derajat keyakinan sebesar 5%, hal ini berarti bahwa spesifikasi model koreksi kesalahan yang dipakai sudah benar. b) Hasil estimasi OLS dengan model koreksi kesalahan menunjukkan bahwa variabel perbedaan jumlah uang beredar (LMX) adalah berpengaruh terhadap nilai tukar dalam jangka pendek sedangkan dalam jangka panjang variabel ini tidak mampu menerangkan perilaku nilai tukar. Tidak signifikannya perbedaan jumlah uang beredar dalam jangka panjang menunjukkan bahwa kebijakan moneter yang dimaksudkan untuk mengurangi jumlah uang beredar dalam jangka panjang kurang efektif dalam mengatasi masalah nilai tukar. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA c) Variabel perbedaan tingkat pendapatan riil (LYX) menunjukkan bahwa variabel ini hanya mampu menerangkan perubahan nilai tukar dalam jangka panjang. Dalam jangka panjang uji tanda sesuai dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dan signifikan secara statistik. d) Hasil estimasi untuk variabel perbedaan tingkat harga mampu menerangkan perubahan nilai tukar baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Uji tanda sangat mendukung hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini. Dengan demikian teori paritas daya beli berlaku selama periode penelitian. e) Untuk variabel perbedaan tingkat suku bunga (RX) hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel ini mampu menerangkan perubahan nilai tukar baik dalam jangka pendek dan jangka panjang. Tanda yang ditunjukkan adalah variabel perbedaan tingkat suku bunga berpengaruh positif terhadap nilai tukar atau terjadinya apresiasi rupiah. f) Hasil estimasi menunjukkan bahwa pelepasan band intervensi oleh Bank Indonesia mengakibatkan nilai tukar rupiah terhadap dollar mengalami depresiasi. Secara statistik variabel ini menunjukkan hasil yang signifikan. Doddy dan Benny (1999) dalam penelitiannya dengan periode observasi 1984-1987, hasil uji hubungan granger causality test menunjukkan real effective exchange rate (REER) mempengaruhi inflasi (searah) dengan lag rata-rata 1 triwulan artinya kurs mempunyai hubungan yang signifikan dengan inflasi. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Iskandar Simorangkir (2006), dalam tulisannya yang berjudul: “Openness and Its Impact to Indonesian Economy” dengan pendekatan structural vector autoregression (SVAR) untuk menguji dampak keterbukaan perdagangan (trade openness) dan keterbukaan finansial (financial openness) terhadap perekonomian Indonesia. Hasil penelitian menyatakan bahwa keterbukaan perdagangan (trade openness) menyebabkan terjadinya fluktuasi atas nilai tukar dan inflasi secara signifikan dalam jangka pendek dan jangka panjang dan keterbukaan finansial (financial openness) menyebabkan terjadinya fluktuasi atas nilai tukar dan inflasi secara signifikan dalam jangka pendek sedangkan dalam jangka panjang tidak signifikan. 2.9. Kerangka Pemikiran Nilai tukar rupiah bersumber pada faktor-faktor ekonomi dan non ekonomi. Dalam penelitian ini, dilakukan penelitian terhadap faktor-faktor ekonomi (keterbukaan dan faktor ekonomi) yang mempengaruhi nilai tukar rupiah. Keterbukaan ekonomi terdiri dari keterbukaan dalam bidang perdagangan dengan variabel derajat keterbukaan ekonomi dan keterbukaan dalam bidang finansial/ keuangan dengan variabel investasi asing bersih (Net Foreign Investmen - NFI). Sedangkan untuk faktor ekonomi dengan variabel suku bunga Bank Indonesia dan inflasi. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Derajat keterbukaan ekonomi, dengan semakin terbukanya perekonomian suatu negara yang ditandai semakin besarnya nilai perdagangan barang dan jasa terhadap pendapatan nasional yang mengakibatkan perubahan nilai tukar rupiah. Pengaruh suku bunga terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah yaitu tinggi rendahnya permintaan terhadap uang akan tercermin pada tinggi rendahnya suku bunga. Apabila suku bunga turun akan mengurangi minat investor untuk memegang rupiah karena insentif yang diterima menurun. Nilai tukar rupiah akan melemah (depresiasi) seiring dengan aksi pembelian valas oleh investor. Dapat juga dilihat bahwa apabila suku bunga rendah minat investor untuk menanamkan modalnya (dalam bentuk portofolio) akan menurun, hal tersebut dikarenakan keuntungan yang diterima akan menurun sehingga nilai tukar rupiah akan melemah (depresiasi). Pengaruh inflasi, menurut Ilham (2003) menyatakan bahwa laju inflasi yang tinggi bila dibiarkan akan secara bertahap mengurangi daya beli masyarakat, selain itu inflasi akan mengundang peningkatan volume import, yang akan menyebabkan mata uang domestik terdepresiasi terhadap mata uang asing. Pengaruh investasi asing bersih di pasar dana pinjaman, penawaran berasal dari tabungan nasional (S), sedangkan permintaan bersumber dari investasi domestik (I) serta investasi asing net (NFI) dan suku bunga riil menyeimbangkan penawaran dan permintaan tersebut. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: S = I + NFI pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Bila tabungan nasional turun, maka akan meningkatkan suku bunga yang mengakibatkan investasi asing net akan turun. Dengan turunnya investasi asing bersih meningkatkan penawaran mata uang domestik yang hendak ditukarkan dengan dengan valuta asing sehingga menyebabkan nilai tukar terdepresiasi (melemah) (Mankiw, 2003). Derajat Keterbukaan Ekonomi Keterbukaan Ekonomi Net Foreign Investment (NFI) Nilai Tukar Rupiah/US$ Suku Bunga Faktor Ekonomi Inflasi Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Penelitian 2.10. Hipotesis Penelitian Berdasarkan perumusan masalah dan dari beberapa penelitian empiris yang dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya, maka hipotesisnya adalah sebagai berikut: a) Terdapat pengaruh positif antara derajat keterbukaan ekonomi 3 bulan sebelumnya terhadap perubahan nilai tukar rupiah (depresiasi), ceteris paribus. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA b) Terdapat pengaruh negatif antara suku bunga Bank Indonesia tenor 3 bulan pada 3 bulan sebelumnya terhadap nilai tukar rupiah (terapresiasi), ceteris paribus. c) Terdapat pengaruh positif antara inflasi 3 bulan sebelumnya terhadap nilai tukar rupiah (terdepresiasi), ceteris paribus. d) Terdapat pengaruh negatif antara Net Foreign Investment (NFI) 3 bulan sebelumnya terhadap nilai tukar rupiah (terapresiasi) ceteris paribus. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bersifat makro dengan memfokuskan wilayah Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan untuk melihat pengaruh indeks derajat keterbukaan, suku bunga, inflasi dan investasi asing bersih 3 bulan sebelumnya terhadap nilai tukar di Indonesia selama kurun waktu tahun 1999: 1 – 2008: 3. 3.2. Jenis dan Sumber Data Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder bersumber dari Bank Indonesia (BI) dan Badan Pusat Statistik (BPS) dan sumber-sumber lain yang dipublikasikan, serta penelitian sebelumnya. Data yang diperoleh dengan cara mencatat langsung, mengkopi atau mendownload dari website www.bi.go.id dan selanjutnya secara umum disajikan dalam bentuk tabel atau grafik. Sumber data dari laporan-laporan bulanan dan tahunan statistik ekonomi moneter Indonesia yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Adapun data yang diperlukan adalah data nilai tukar rupiah terhadap US Dollar, nilai ekspor, import, pendapatan nasional (proksi Produk Domestik Bruto), suku bunga SBI 3 bulan, inflasi dan investasi asing bersih. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA 3.3. Model Analisis Untuk dapat mengetahui hubungan antara indeks derajat keterbukaan, suku bunga, inflasi, dan investasi asing bersih (NFI) terhadap nilai tukar rupiah, maka penelitian ini menggunakan distributed lag model sebagai berikut: KURSt = â0 + â1 IDKt-1 + â2 SBIt-1 + â3 INFt-1 + â4 NFIt-1 + µ (3.1) Di mana: KURSt = nilai tukar rupiah (Rp) terhadap dollar US pada saat t IDKt-1 = indeks derajat keterbukaan ((X+M)/GDP (Persen) pada pada saat t-1 SBIt-1 = suku bunga Bank Indonesia triwulanan (Persen) pada saat t-1 3.4. INFt-1 = inflasi (Persen) pada saat t-1 NFIt-1 = investasi asing bersih (US$ juta) pada saat t-1 â0 = intercept â1, â2, â3, â4 = koefisien regresi = error term Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ordinary Least Square (OLS). Metode ini mempunyai sifat-sifat yang dapat diunggulkan yaitu secara teknis sangat akurat, mudah dalam menginterpretasikan perhitungan serta sebagai alat pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA estimasi linear dan unbiased terbaik (Gujarati, 2003). Alat bantu untuk mengolah data dalam penelitian ini adalah Program Eviews versi 4.1. 3.5. Definisi Operasional Variabel Untuk meragamkan persepsi dalam penulisan ini, maka disajikan beberapa definisi operasional yang diuraikan sebagai berikut: i. Nilai tukar merupakan perbandingan nilai mata uang rupiah terhadap mata uang dollar Amerika dalam satuan rupiah; ii. Indeks derajat keterbukaan adalah indeks derajat keterbukaan perekonomian Indonesia terhadap perekonomian dunia diukur dengan {(ekspor + import)/ produk domestik bruto} dalam satuan persen; iii. Suku Bunga adalah suku bunga Bank Indonesia tenor 3 bulan (triwulanan) dalam satuan persen; iv. Inflasi merupakan keadaan perekonomian yang ditandai oleh kenaikan harga secara cepat sehingga berdampak menurunnya daya beli yang diukur menurut Bank Indonesia, dinyatakan dalam satuan persen; v. Net Foreign Investment (NFI) adalah selisih antara investasi penduduk Indonesia ke luar negeri terhadap investasi asing yang masuk ke Indonesia dalam satuan dollar US. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA 3.6. Uji Kesesuaian (Test of Goodness of Fit) Uji kesesuaian dilakukan berdasarkan nilai koefisien determinasi (R2), yang kemudian dilanjutkan dengan F-test dan t-test. Koefisien determinasi (R2) adalah angka yang menunjukkan variansi variabel-variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependen variable). F-tes dimaksudkan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable) secara serentak. T-test dimaksudkan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable) secara parsial. 3.7. Uji Pelanggaran Asumsi Klasik Dalam suatu model regresi ada beberapa permasalahan yang biasa terjadi yang secara statistik dapat mengganggu model yang telah ditentukan, bahkan dapat menyesatkan kesimpulan yang diambil dari persamaan yang dibentuk. Untuk itu maka perlu melakukan uji penyimpangan asumsi klasik, yang terdiri dari: 3.7.1. Multikolinieritas Multikolinieritas timbul karena satu atau lebih variabel bebas merupakan kombinasi linier yang pasti (sempurna) atau mendekati pasti dari variabel penjelas lainnya. Jika terdapat multikolinieritas sempurna, koefisien regresi dari variabel penjelas tersebut tidak dapat ditentukan dan variansnya bernilai tak terhingga. Jika multikonilinieritas kurang sempurna, koefisien regresi dapat ditentukan, namun variansnya sangat besar, sehingga tidak dapat menaksir koefisien secara akurat. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Dalam model regresi linier, diasumsikan tidak terdapat multikolinieritas di antara variabel-variabel penjelas, untuk itu perlu dideteksi dengan mengamati besaranbesaran regresi yang didapat, yaitu: 1) Interval tingkat kepercayaan lebar (karena varians besar maka standar error besar, sehingga interval kepercayaan lebar); 2) Koefisien determinasi tinggi tetapi tidak banyak variabel yang signifikan pada uji t-test; 3) Koefisien korelasi antar variabel bebas tinggi; 4) Nilai koefisien korelasi parsial tinggi; 5) Variasi besar dari taksiran menggunakan metode OLS. Untuk melihat ada tidaknya multikolinieritas dalam suatu model pengamatan, dapat dilakukan dengan regresi antar variabel bebas, sehingga dapat diperoleh nilai koefisien determinan (R2) masing-masing. Selanjutnya R2 hasil regresi antar variabel bebas tersebut dibandingkan dengan R2 hasil regresi model, sehingga diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Jika nilai R2 hasil regresi antar variabel bebas > R2 model penelitian, maka hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada multikolinieritas dalam model empiris yang digunakan ditolak. 2. Jika nilai R2 hasil regresi antar variabel bebas < R2 model penelitian, maka hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada masalah multikolinieritas model empiris yang digunakan tidak dapat ditolak. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA 3.7.2. Autokorelasi Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu seperti dalam data time series. Autokorelasi itu sering dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu (seperti dalam data runtun waktu atau time-series) atau ruang (seperti dalam data lintas sektoral atau cross section). Sehingga terdapat saling ketergantungan antara faktor pengganggu yang berhubungan dengan pengamatan lainnya. Oleh sebab itu masalah autokorelasi biasanya muncul dalam data time series, meskipun tidak menutup kemungkinan terjadi dalam data cross section. Dalam konteks regresi, model regresi linier mengasumsikan bahwa situasi autokorelasi tidak terdapat dalam faktor pengganggu atau dapat ditulis: E(i,j) = 0; ij (3.3) Berdasar persamaan (3.3), dapat dikemukakan bahwa model regresi linier mengasumsikan bahwa faktor pengganggu yang berhubungan dengan pengamatan lainnya. Oleh karena itu, bila pengamatan-pengamatan dilakukan sepanjang waktu, pengaruh faktor pengganggu yang terjadi dalam suatu periode waktu, tidak terbawa pada periode waktu berikutnya. Bila terjadi saling ketergantungan antara faktor pengganggu yang berhubungan dengan observasi dipengaruhi oleh unsur gangguan yang berhubungan pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA dengan pengamatan lainnya atau dengan kata lain terjadi autokorelasi, ditulis dengan simbol berikut: E(i,j) ≠ 0; ij (3.4) Untuk menguji autokorelasi dalam model ini digunakan uji Lagrange Multiplier (LM test), yaitu dengan membandingkan nilai 2hitung dengan 2tabel, dengan kriteria keputusan sebagai berikut: a) Bila nilai 2hitung > 2tabel maka hipotesis nol (Ho) ditolak, berarti ada autokorelasi. b) Bila nilai 2hitung < 2tabel maka hipotesis nol (Ho) tidak dapat ditolak, berarti tidak ada autokorelasi. 3.7.3. Normalitas Untuk mengetahui apakah normal dan tidaknya faktor pengganggu, t dengan J-B test. Adapun kriteria untuk mengetahui normal atau tidaknya dari faktor pengganggu adalah sebagai berikut: a. Bila nilai JB hitung (= 2hitung) > nilai 2tabel, maka hipotesis yang menyatakan bahwa residual, t adalah berdistribusi normal ditolak. b. Bila nilai JB hitung (= 2hitung) < nilai 2tabel, maka hipotesis yang menyatakan bahwa residual, t adalah berdistribusi normal tidak dapat ditolak. 3.7.4. Linieritas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan sebaiknya pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA berbentuk linier atau tidak. Apakah suatu variabel baru relevan atau tidak dimasukkan dalam model. Untuk uji linieritas dalam penelitian ini digunakan uji Ramsey (Ramsey RESET Test), yaitu dengan membandingkan Fhitung dan Ftabel. Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut: a. Bila nilai Fhitung > nilai Ftabel, maka hipotesis yang menyatakan bahwa spesifikasi model digunakan dalam bentuk fungsi linier adalah benar ditolak. b. Bila nilai Fhitung < nilai Ftabel, maka hipotesis yang menyatakan bahwa spesifikasi model digunakan dalam bentuk fungsi linier adalah benar tidak dapat ditolak. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Perkembangan Beberapa Indikator Perekonomian Meskipun dibayangi oleh gejolak eksternal, perekonomian Indonesia pada tahun 2007 menunjukkan kinerja yang semakin baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini ditandai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan kestabilan makroekonomi yang tercermin pada nilai tukar yang stabil, inflasi yang terkendali serta defisit fiskal yang berada dalam batas aman. Dengan terjaganya stabilitas tersebut, persepsi investor dan pelaku pasar terhadap perekonomian semakin baik (Laporan Perekonomian Indonesia, 2007, Bank Indonesia). Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2007 menunjukkan peningkatan dibandingkan pada tahun 2006, bahkan merupakan pencapaian tingkat pertumbuhan tertinggi pasca krisis yaitu sebesar 6,32%, yang ditunjukkan pada Tabel 4.1. Secara keseluruhan perekonomian berkembang menuju kondisi yang lebih baik walaupun masih dihadapkan pada sejumlah persoalan yang bersumber baik dari sisi global (eksternal) maupun domestik (internal). Dari sisi eksternal, dampak lonjakan harga minyak dan krisis subprime mortgage di Amerika Serikat dapat diminimalkan sehingga nilai tukar rupiah, inflasi, dan defisit fiskal tetap terjaga. Terciptanya stabilitas makro ekonomi di dalam negeri serta perbaikan daya beli masyarakat memberikan landasan yang kokoh dan kondusif bagi penguatan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2007. Setelah menurun menjadi 5,48% pada tahun 2006 pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA dibandingkan tahun 2005 yang sebesar 5,68% maka pada pada tahun 2007 pertumbuhan ekonomi meningkat hingga mencapai 6,32%. Dari sisi permintaan, peningkatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan tercermin pada peningkatan pertumbuhan permintaan domestik serta relatif tingginya ekspor. Ekspor diawal tahun 2007 masih tumbuh tinggi didukung oleh permintaan dunia dan harga internasional yang masih menarik, terutama untuk komoditas berbasis sumber daya alam. Impor masih tumbuh tinggi sejalan dengan perbaikan permintaan domestik dan ekspor. Ekspor tumbuh melambat di akhir tahun 2007 seiring dengan perlambatan permintaan global. Sementara itu impor tumbuh tinggi di akhir tahun 2007 sejalan dengan kuatnya permintaan domestik. Perkembangan ekspor barang dan jasa terkait dengan tingginya permintaan dunia. Pada tahun 2007, ekspor masih tumbuh tinggi sebesar 8,0% meskipun lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekspor terutama berasal dari tingginya permintaan dunia. Menjelang akhir 2007, kondisi eksternal berkembang menjadi kurang kondusif sehubungan dengan berlanjutnya kasus subprime mortgage Amerika Serikat yang mulai berdampak pada penurunan permintaan global. Namun kondisi tersebut belum berdampak signifikan terhadap perlambatan pertumbuhan ekspor. Sejalan dengan peningkatan kegiatan ekonomi, impor barang dan jasa juga lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2006. Pertumbuhan impor barang dan jasa yang mencapai 8,9% terutama ditunjang oleh pertumbuhan barang konsumsi dan bahan baku yang tumbuh tinggi. Pertumbuhan impor barang konsumsi yang lebih pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA tinggi disebabkan oleh ekspansi konsumsi masyarakat seiring perbaikan daya beli. Sementara kenaikan pertumbuhan impor bahan baku dan barang modal terkait dengan peningkatan kegiatan produksi serta peningkatan investasi. Membaiknya kondisi perekonomian domestik juga didukung oleh kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tahun 2007 yang secara keseluruhan mantap, tercermin pada surplus yang tercatat sebesar US$ 12,5 milyar. Meskipun dibayangi kecemasan terhadap potensi terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia akibat krisis subprime mortgage dan harga minyak yang tinggi. Neraca transaksi berjalan mencatat surplus sebesar US$ 11,0 miliar, sedikit meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar US$ 10,8 miliar. Kenaikan surplus ditopang oleh tingginya pertumbuhan ekspor yang meningkat seiring dengan tingginya permintaan dunia dan kenaikan harga komoditas ekspor. Dari sisi neraca transaksi modal dan finansial, meskipun sentiment negatif yang terjadi di pasar keuangan global sempat mendorong aliran modal asing keluar, neraca transaksi modal dan financial masih mencatat surplus sebesar US$ 2,8 miliar. Hal itu sejalan dengan masih menariknya imbal hasil investasi rupiah, terjaganya stabilitas makroekonomi, dan membaiknya risiko investor. Perbaikan kinerja neraca transaksi modal juga ditopang oleh investasi langsung (Foreign Direct Investment – FDI) yang mencatat surplus US$ 1,2 miliar. Sementara itu, transaksi portofolio mencatat surplus yang meningkat hingga mencapai US$ 7,0 miliar seiring dengan ekses likuiditas global yang masih besar dan persepsi risiko investor yang membaik. Dengan perkembangan di atas, posisi cadangan devisa pada akhir tahun 2007 pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA mencapai US$ 56,9 miliar atau setara dengan 5,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah. Dinamika perkembangan nilai tukar selama tahun 2007 menunjukkan kecenderungan yang stabil. Secara rata-rata, nilai tukar mencapai Rp 9.140/US$, menguat 0,3% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 9.167/US$. Penguatan rupiah ditopang oleh kinerja NPI yang mencatat surplus, faktor risiko yang membaik serta imbal hasil investasi aset rupiah yang tetap menarik. Perkembangan nilai tukar yang stabil mendukung inflasi selama 2007 tetap berada dalam kisaran sasaran yang ditetapkan, inflasi tercatat sebesar 6,59% atau berada dalam kisaran yang ditetapkan Pemerintah, yaitu sebesar 6,0% ± 1,0%. Secara keseluruhan, perkembangan inflasi pada tahun 2007 dipengaruhi oleh perkembangan beberapa faktor yaitu stabilnya ekspetasi inflasi, terjaganya kestabilan nilai tukar dan menurunnya inflasi volatile foods. Mencermati prospek kondisi makroekonomi yang membaik dan relatif stabil. Bank Indonesia secara bertahap telah menurunkan BI rate sejak awal tahun 2007 dari 9,5% menjadi 8,25% di bulan Juli 2007. Penurunan tersebut tertahan dalam periode Agustus-November 2007 seiring dengan tekanan inflasi ke depan yang dikhawatirkan meningkat akibat melambungnya harga minyak dunia dan timbulnya sentimen negatif terhadap nilai tukar yang dipicu oleh krisis subprime mortgage di Amerika Serikat. Namun, seiring dengan meredanya tekanan terhadap inflasi dan optimisme terhadap perkembangan dinamika perekonomian ke depan, Bank Indonesia kembali menurunkan BI rate di bulan Desember sebesar 25 basis point. Dengan demikian, pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA pada akhir tahun 2007 BI rate mencapai level 8,0%. Berikut ini dapat dilihat perkembangan beberapa indikator makroekonomi dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2007. Tabel 4.1. Perkembangan Beberapa Indikator Ekonomi Indikator 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Nilai Tukar (Rp/US$) 7.100 9.595 10.400 8.940 8.465 9.290 9.830 Net Ekspor (US$ 1) Juta) 5.782 7.991 -3.001 13.611 12.834 11.341 8.412 Pertumbuhan PDB (%) 0,79 4,91 3,64 4,50 4,78 5,03 5,68 SBI tenor 3 bulan (%) 12,75 14,31 17,63 13,12 8,34 7,29 12,83 2,01 9,40 12,55 10,03 5,06 6,40 17,11 Inflasi (%) Investasi Asing -2.745 -4.451 2.732 1.367 1.654 2.897 9.461 2) Bersih (US$ Juta $) Catatan: 1) Perhitungan meliputi barang dan jasa. 2) Perhitungan meliputi investasi langsung dan investasi portofolio. Sumber: - Laporan Bulanan Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia, Bank Indonesia. - Indonesia Dalam Angka, Badan Pusat Statistik. 2006 2007 19.786 20.904 5,48 6,32 9,50 6,60 7,83 6,59 9.020 6.465 9.419 7.778 Di tengah kemajuan yang dicapai dan dinamika ekonomi yang berlangsung pada tahun 2007, masih terdapat sejumlah permasalahan yang belum dapat diselesaikan. Pemerintah masih harus berupaya keras untuk mengatasi iklim investasi yang belum kondusif, di tengah kapasitas produksi yang belum optimal, efisiensi yang masih rendah yang mengakibatkan rendahnya daya saing perekonomian dan kondisi infrastruktur yang belum memadai. Selain permasalahan di atas, perekonomian Indonesia tahun 2007 juga dihadapkan pada berbagai tantangan yang dapat menghambat aktivitas perekonomian. Di sisi eksternal, kasus subprime mortgage yang dapat menimbulkan sentimen negatif pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA terhadap nilai tukar rupiah dan peningkatan harga minyak yang tinggi serta perubahan persepsi global yang berdampak pada aliran modal, pada gilirannya akan mempengaruhi neraca pembayaran Indonesia. Selain itu kenaikan harga minyak juga berdampak pada peningkatan defisit Anggaran dan Belanja Negara (APBN) karena meningkatnya beban subsidi serta imported inflation yang memberikan tekanan pada inflasi. Berbagai tantangan yang melingkupi perekonomian menghadapkan para pengambil kebijakan yang harus dilakukan secara hati-hati. Di sektor moneter, tantangan tersebut berupa meningkatnya potensi tekanan inflasi yang bersumber dari depresiasi nilai tukar dan harga minyak dunia yang tinggi. Di bidang perbankan, struktur dan kelembagaan yang belum kuat serta intermediasi perbankan yang belum berjalan optimal mengakibatkan terhambatnya dukungan perbankan dalam pembiayaan riil, meskipun tahun 2007 mencatat adanya perbaikan, sementara itu kebijakan fiskal dihadapkan pada tantangan untuk mengurangi defisit APBN akibat tingginya subsidi BBM. Di sektor riil, tantangan kebijakannya adalah untuk meningkatkan konsistensi antar berbagai ketentuan, memperkuat pelaksanaan kebijakan di lapangan dan menyelaraskan peraturan pemerintah pusat dan daerah. Untuk merespon berbagai tantangan tersebut Bank Indonesia dan Pemerintah telah menempuh berbagai kebijakan untuk memperkokoh stabilitas makroekonomi sekaligus tetap mendorong pertumbuhan ekonomi. Kebijakan moneter diarahkan untuk tetap konsisten mencapai inflasi yang diharapkan. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA 4.2. Perkembangan Moneter Seiring dengan keyakinan perbaikan stabilitas makroekonomi, pencapaian target inflasi, dan ketahanan sistem keuangan, Bank Indonesia sejak awal tahun 2007 menurunkan suku bunga acuan secara terukur dan kemudian tetap dipertahankan sampai akhir tahun. Kondisi perekonomian domestik pada tahun 2007 menunjukkan perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Perbaikan tersebut diperkuat oleh terpeliharanya stabilitas makroekonomi, seperti tercermin pada nilai tukar yang stabil dan inflasi yang cenderung menurun. Dengan melihat kondisi tersebut, Bank Indonesia melanjutkan kebijakan moneter yang cenderung longgar. Akan tetapi memasuki paruh kedua 2007, perekonomian domestik terkena imbas subprime mortgage di Amerika Serikat. Gejolak tersebut menimbulkan sentimen negatif di pasar keuangan global yang kemudian berimplikasi pada pelemahan nilai tukar rupiah dan kondisi tersebut diperparah oleh melambungnya harga minyak dunia sehingga berisiko pada peningkatan inflasi. Konsistensi dan komitmen kebijakan moneter dalam mengendalikan inflasi diperkuat oleh transparansi kebijakan moneter dan koordinasi yang semakin baik dengan Pemerintah. Transparansi kebijakan moneter dilakukan melalui penguatan strategis dan intensitas komunikasi dan diseminasi kebijakan moneter di berbagai media dan kepada stakeholders, baik di pusat maupun di daerah. Hal tersebut diharapkan dapat menyelaraskan persepsi stakeholders dengan Bank Indonesia dalam rangka mengimplementasikan kebijakan moneter. Di samping itu, transparansi kebijakan dapat mempengaruhi pembentukan ekspetasi inflasi masyarakat yang pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA cenderung masih bersifat adaptif agar menjadi lebih sejalan dengan sasaran inflasi ke depan. Sementara itu, koordinasi kebijakan moneter-fiskal yang semakin erat telah membuahkan stabilitas makroekonomi yang kondusif bagi kesinambungan ekspansi perekonomian. Koordinasi kebijakan tersebut, antara lain, diwujudkan melalui pertemuan rutin antara Bank Indonesia, Pemerintah dan instansi terkait dalam forum koordinasi dan Tim Pengendalian Inflasi. Kebijakan moneter telah direspon positif oleh pasar keuangan dan memperkuat optimisme pelaku ekonomi di sektor riil. Di pasar keuangan, respon positif pelaku pasar keuangan tampak pada terus meningkatnya aktivitas perdagangan di pasar saham yang diikuti oleh akselerasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pasar Surat Utang Negara (SUN) cenderung marak dengan imbal hasil yang tetap menarik. Perbankan masih terus melakukan penurunan suku bunga simpanan dan pinjaman sehingga mendukung berbagai aktivitas ekonomi di sektor riil dan mendorong pembiayaan alternatif dalam bentuk penerbitan saham dan obligasi. Di sektor riil, respon positif tercermin pada ekspetasi inflasi pelaku ekonomi yang relatif stabil dan naiknya keyakinan konsumen dan dunia usaha dalam perekonomian domestik. Kondisi itu merupakan sinyal penting dalam mendukung kinerja perekonomian. Sejalan dengan ekspansi perekonomian domestik, likuiditas perekonomian mengalami akselerasi. Likuiditas perekonomian mengalami peningkatan, terutama, dalam bentuk kredit kepada sektor swasta. Sementara itu, ekses likuiditas perbankan pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA relatif masih tinggi. Dalam kondisi tersebut patut dicermati implikasinya bagi stabilitas makroekonomi dan pasar keuangan. Respon yang terjadi pada pasar keuangan, penurunan BI rate direspon kuat oleh suku bunga deposito. Kuatnya respon tersebut juga mencerminkan kondisi ekses likuiditas dan sejalan dengan perkembangan suku bunga penjaminan deposito rupiah. Suku bunga deposito rata-rata untuk keseluruhan tenor menurun 2,3% atau lebih besar daripada menurunnya BI rate pada periode sama (1,75%). Hal tersebut terutama disumbang oleh penurunan suku bunga deposito tenor 12 bulan dan 6 bulan. Di lain pihak, respon suku bunga kredit lebih lambat. Terbatasnya respon tersebut diindikasi terkait dengan cukup bervariasinya variabel yang mempengaruhi pricing suku bunga kredit yang tidak seluruhnya mampu dipengaruhi oleh kebijakan moneter semata seperti biaya overhead, marjin keuntungan, dan faktor risiko. Pada Desember 2007 penurunan suku bunga kredit terbesar terjadi pada suku bunga kredit modal kerja dan investasi, sedangkan suku bunga kredit konsumsi lebih lambat khususnya terkait suku bunga kredit tanpa agunan dan kartu kredit. Respon yang kuat terhadap BI rate juga terlihat pada akselerasi pertumbuhan kredit. Pada akhir tahun 2007 pertumbuhan kredit mencapai hingga 25,5% dari hanya 14,1% pada akhir tahun 2006. Meningkat pertumbuhan terjadi khususnya sejak paruh kedua tahun 2007 sejalan dengan menguatnya perekonomian. Respon yang terjadi pada sektor riil, penurunan BI rate dipandang mampu meningkatkan optimisme dalam berusaha di Indonesia. Sementara itu kebijakan moneter dipersepsikan secara positif oleh konsumen sebagaimana tercermin dari pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA membaiknya ekspetasi konsumen secara agregat terhadap perekonomian ke depan, penghasilan, dan ketersediaan lapangan kerja. Kebijakan moneter yang diterapkan juga mampu mendorong terjaganya ekspetasi inflasi pelaku ekonomi. Pada tahun 2007, komitmen dan konsistensi kebijakan moneter untuk mengendalikan inflasi cukup efektif dalam mempengaruhi pembentukan ekspetasi inflasi, baik pada pelaku sektor riil maupun analis pasar keuangan. Kondisi tersebut menunjukkan terus membaiknya transparansi kebijakan yang tercermin dari semakin mampunya stakeholders memahami kebijakan moneter Bank Indonesia. Hal itu memungkinkan Bank Indonesia meningkatkan kredibilitas sehingga bermanfaat dalam menghadapi tantangan untuk mencapai sasaran inflasi ditahun-tahun mendatang. 4.3. Hasil Penelitian Bagian ini menguraikan hasil-hasil selama periode penelitian, yaitu mengenai analisis keterbukaan ekonomi terhadap nilai tukar yaitu indeks derajat keterbukaan, suku bunga, inflasi dan investasi asing bersih (Net Foreign Investment – NFI). 4.3.1. Nilai Tukar Pergerakan nilai tukar rupiah pada tahun 1999: 1 sampai dengan 2008: 3 secara keseluruhan relatif stabil, meskipun antara tahun 1999: 1 sampai dengan tahun 2002: 4 rupiah sempat mengalami tekanan depresiasi yang cukup berarti. Sedangkan untuk tahun 2003: 1 sampai dengan dengan 2008: 3, nilai tukar rupiah berada pada kisaran Rp 9.000/US$ sampai 10.000/US$. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Perkembangan nilai tukar pada tahun 2007, secara umum stabil dengan kecenderungan menguat disertai volatilitas yang menurun. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS secara rata-rata menguat 0,3% dari Rp 9.167/US$ pada tahun 2006 menjadi Rp 9.140/US$ pada tahun 2007. Meskipun demikian, secara point to point rupiah melemah atau mengalami depresiasi sebesar 4,4% dari Rp 9.020/US$ pada akhir tahun 2006 menjadi Rp 9.419/US$ pada akhir tahun 2007 terutama disebabkan oleh tekanan eksternal pada paruh kedua tahun 2007. Perkembangan nilai tukar rupiah yang stabil, di tengah perkembangan ekonomi dan pasar keuangan global yang kurang menguntungkan, ditopang oleh semakin membaiknya kepercayaan masyarakat, baik domestik dan internasional, terhadap perekonomian Indonesia serta tingginya imbal hasil (yield) di pasar keuangan domestik. Nilai tukar rupiah sempat tertekan pada paruh kedua tahun 2007 terutama akibat dampak krisis di Amerika Serikat yang meluas dalam skala global dan meningkatnya harga minyak dunia secara signifikan. Meskipun demikian, kebijakan moneter dan fiskal yang tetap ditempuh secara hati-hati dan konsisten, serta langkah Bank Indonesia dalam stabilisasi nilai tukar mampu menahan pelemahan nilai tukar lebih lanjut. Selama tahun 2007, perkembangan nilai tukar yang bergerak stabil mendukung daya saing ekspor Indonesia. Untuk lebih jelasnya perkembangan nilai tukar rupiah per dollar AS dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan Tabel 4.2. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Tabel 4.2. Perkembangan Nilai Tukar Rupiah per Dollar AS Periode 1999: 12008: 3 Tahun 1999:1 1999:2 1999:3 1999:4 2000:1 2000:2 2000:3 2000:4 2001:1 2001:2 2001:3 2001:4 2002:1 2002:2 2002:3 2002:4 2003:1 2003:2 2003:3 2003:4 Nilai Tukar Rp/US$ 8.685 6.726 8.386 7.100 7.590 8.735 8.780 9.595 10.400 11.440 9.675 10.400 9.655 8.730 9.015 8.940 8.908 8.285 8.389 8.465 Tahun 2004:1 2004:2 2004:3 2004:4 2005:1 2005:2 2005:3 2005:4 2006:1 2006:2 2006:3 2006:4 2007:1 2007:2 2007:3 2007:4 2008:1 2008:2 2008:3 Nilai Tukar Rp/US$ 8.587 9.415 9.170 9.290 9.480 9.713 10.310 9.830 9.075 9.300 9.235 9.020 9.118 9.054 9.137 9.419 9.217 9.225 9.378 Sumber: Laporan Bulanan Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, Bank Indonesia. Gambar 4.1. Perkembangan Nilai Tukar Rupiah per Dollar AS 1999: 1-2008: 3 pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA 4.3.2. Indeks Keterbukaan Ekonomi Indeks derajat keterbukaan (keterbukaan ekonomi) adalah rasio total perdagangan (ekspor + import) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). (Editor: Sjamsul Arifin, Winantyo, R., Yati Kurniati, Integrasi Keuangan, dan Moneter di Asia Timur, Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia, Bank Indonesia, 2007). Derajat keterbukaan ekonomi di Indonesia cukup tinggi karena nilai derajat keterbukaan mulai tahun 1999 – 2007 selalu di atas 40,00 persen. Dengan melihat nilai derajat keterbukaan ekonomi yang tinggi maka akan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan juga dengan nilai derajat keterbukaan di atas 40,00 persen maka Indonesia merupakan negara yang sangat terbuka dalam lalu-lintas perdagangan. Ekspor tumbuh cukup tinggi terutama ditopang oleh ekspor nonmigas. Total nilai ekspor selama tahun 2007 meningkat 14,0% menjadi US$ 118,0 miliar (= Rp 303.075.163 juta). Kenaikan nilai ekspor tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan harga komoditas, meskipun kenaikan volume ekspor juga terjadi pada berbagai komoditas. Namun demikian, kenaikan volume yang terjadi cenderung belum merata dan masih terkonsentrasi pada sumber daya alam (SDA), khususnya pertambangan. Hal ini sejalan dengan kecenderungan kenaikan harga komoditas tambang yang berlangsung sejak tahun 2004 telah direspon oleh eksportir dengan peningkatan volume. Pertumbuhan impor cukup tinggi sejalan dengan pertumbuhan ekonomi domestik yang meningkat. Total impor tumbuh sebesar 15,4% dari US$ 73.868 juta pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA (= Rp 178.523.840 juta) menjadi US$ 85.260 juta (= Rp 214.084.451 juta). Kenaikan impor yang cukup besar terjadi pada komoditas minyak seiring dengan kenaikan harga, penurunan produksi dalam negeri, dan peningkatan konsumsi BBM domestik. Peningkatan impor tersebut perlu dicermati dan dapat menjadi indikasi daya saing produk dalam negeri yang semakin menurun. Tabel 4.3. Perkembangan Keterbukaan Ekonomi Indonesia 1999: 1 – 2008: 3 Tahun Ekspor Rp Juta Impor Rp Juta 1999:1 1999:2 1999:3 1999:4 2000:1 2000:2 2000:3 2000:4 2001:1 2001:2 2001:3 2001:4 2002:1 2002:2 2002:3 2002:4 2003:1 2003:2 2003:3 2003:4 2004:1 2004:2 2004:3 2004:4 2005:1 2005:2 2005:3 2005:4 2006:1 93.893.535 83.422.578 119.659.834 97.688.900 114.707.670 137.471.430 156.538.620 160.505.160 160.149.600 171.657.200 137.684.925 132.381.600 122.850.220 131.945.220 147.034.650 134.251.980 143.196.100 128.284.940 136.723.922 130.335.605 129.208.589 167.963.600 178.393.180 184.174.250 191.505.480 210.412.719 226.778.760 227.417.050 211.157.100 58.806.135 53.444.796 66.475.822 56.487.600 67.163.910 87.288.855 102.392.360 94.635.485 95.898.400 108.805.840 83.079.225 76.440.000 72.460.775 76.588.290 91.781.715 82.194.360 94.157.560 76.586.540 81.708.860 84.582.280 99.858.223 113.111.810 119.998.620 129.000.940 161.387.520 171.016.791 190.683.450 160.592.710 150.363.675 PDB Rp Juta 283.697.480 276.243.620 273.349.240 277.788.470 325.957.950 336.967.070 360.701.610 366.143.240 386.648.880 416.069.900 426.828.240 416.775.080 436.975.070 450.640.370 472.136.060 462.081.860 496.247.800 498.023.800 516.103.700 503.299.300 536.605.300 564.422.100 595.320.600 599.478.200 632.330.500 670.475.600 713.000.100 758.474.900 782.778.700 Keterbukaan Ekonomi*) (%) 53,8248242 49,5458950 68,0944480 55,5014036 55,7960252 66,7009643 71,7853685 69,6832871 66,2223566 67,4076736 51,7220112 50,1041473 44,6961414 46,2749287 50,5821066 46,8415575 47,8296649 41,1368854 42,3234288 42,7018049 42,6881382 49,7987960 50,1228750 52,2412975 55,8083154 56,8893946 58,5500914 51,1565722 46,1842887 pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Lanjutan Tabel 4.3 2006:2 2006:3 2006:4 2007:1 2007:2 2007:3 2007:4 2008:1 2008:2 2008:3 236.908.200 254.922.940 245.055.360 242.775.868 264.394.908 274.192.233 303.075.163 317.175.404 344.507.625 357.114.240 172.031.400 175.538.880 178.523.840 172.457.852 190.994.130 205.774.377 214.084.451 247.716.092 294.295.950 302.900.022 812.968.400 870.551.400 873.181.100 920.214.000 962.838.200 1.033.26.,800 1.041.089.900 1.124.959.800 1.236.520.500 1.343.754.000 50,3020290 49,4470309 48,5098910 45,1236039 47,2965279 46,4515973 49,6748277 50,2143717 51,6613817 49,1171942 Sumber: Laporan Bulanan Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, Bank Indonesia dan data dari BPS. *) Keterbukaan ekonomi, hasil diolah. Gambar 4.2. Indeks Keterbukaan Ekonomi Indonesia Tahun 1999 – 2007 4.3.3. Suku Bunga Suku bunga sebagai instrumen, menunjukkan penurunan selama tahun 2005 – 2007 (point to point pada akhir tahun). Pada tahun 2007 suku bunga Bank Indonesia dengan tenor 3 bulan mengalami penurunan menjadi sebesar 7,83 persen pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA dibandingkan tahun 2006 sebesar 9,50 persen. Sedangkan untuk tahun 2005 sebesar 12,83 persen. Dengan memperhatikan perkembangan nilai tukar yang selama tahun 2007 menunjukkan kecenderungan yang stabil dan juga ditopang oleh kinerja neraca pembayaran Indonesia (NPI) yang mencatat surplus, faktor risiko yang membaik serta imbal hasil (yield) investasi asset rupiah yang tetap menarik serta inflasi yang berada dalam kisaran yang ditetapkan Pemerintah maka Bank Indonesia secara bertahap menurunkan BI rate. Penurunan BI rate ini kemudian diikuti oleh penurunan suku bunga Bank Indonesia tenor 3 bulan. Untuk penurunan penurunan suku bunga simpanan belum sepenuhnya diikuti suku bunga kredit. Lambannya penurunan suku bunga kredit perbankan disebabkan oleh faktor internal perbankan dan masih tingginya risiko di sektor riil. Tabel 4.4. Perkembangan SBI Tenor 3 Bulan Periode 1999: 1-2008: 3 Tahun 1999:1 1999:2 1999:3 1999:4 2000:1 2000:2 2000:3 2000:4 2001:1 2001:2 2001:3 2001:4 2002:1 SBI Tenor 3 Bulan (%) 38,00 23,75 13,25 12,75 11,00 11,09 13,32 14,31 14,94 16,28 17,56 17,63 16,89 Tahun 2004:1 2004:2 2004:3 2004:4 2005:1 2005:2 2005:3 2005:4 2006:1 2006:2 2006:3 2006:4 2007:1 SBI Tenor 3 Bulan (%) 7,33 7,25 7,31 7,29 7,31 8,05 9,25 12,83 12,73 12,16 12,16 9,50 8,10 pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Lanjutan Tabel 4.4 2002:2 2002:3 2002:4 2003:1 2003:2 2003:3 2003:4 15,18 14,11 13,12 11,97 10,18 8,75 8,34 2007:2 2007:3 2007:4 2008:1 2008:2 2008:3 7,83 7,83 7,83 8,04 9,20 9,74 Sumber: Laporan Bulanan Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, Bank Indonesia. Gambar 4.3. Perkembangan SBI Tenor 3 Bulan Tahun 1999 – 2007 4.3.4. Inflasi Perkembangan harga-harga barang dan jasa di tingkat konsumen menunjukkan penurunan selama tahun 2005 – 2007 (point to point pada akhir tahun). Pada tahun 2007 inflasi mengalami penurunan menjadi sebesar 6,59 persen dibandingkan tahun 2006 sebesar 6,60 persen. Sedangkan untuk tahun 2005 sebesar 17,11 persen. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Inflasi tahun 2007 tercatat sebesar 6,59 persen, atau berada dalam kisaran yang ditetapkan pemerintah, yaitu sebesar 6,0% ± 1,0%. Tingkat inflasi yang relatif stabil dibandingkan tahun lalu, yang tercatat 6,60 persen, tidak terlepas dari perkembangan nilai tukar yang terjaga stabil, ketersediaan pasokan bahan makanan yang cukup, serta kenaikan harga-harga yang dikendalikan pemerintah (administered price) yang minimal. Keberhasilan tersebut juga merupakan hasil dukungan pemerintah dalam mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi, terutama yang bersumber dari kenaikan harga-harga komoditas internasional. Kondisi tersebut pada gilirannya meningkatkan kredibilitas kebijakan sehingga memberi kontribusi positif terhadap upaya mengarahkan ekspetasi inflasi masyarakat sejalan dengan sasaran inflasi yang ditetapkan. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya, relatif stabilnya inflasi tahun 2007 tersebut lebih disebabkan oleh membaiknya kondisi faktor-faktor non fundamental serta didukung oleh cukup terkendalinya faktor-faktor fundamental. Dari sisi non fundamental, penurunan inflasi volatile foods1 dan tidak adanya perubahan kebijakan pemerintah di bidang administered prices2 oleh barang-barang strategis, seperti harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan tarif dasar listrik (TDL), merupakan dua hal utama penyebab membaiknya kondisi inflasi dari faktor 1 Inflasi volatile foods adalah inflasi kelompok komoditas bahan makanan yang perkembangan harganya sangat bergejolak karena faktor-faktor tertentu seperti faktor musim panen, gangguan distribusi, bencana alam dan hama. 2 Inflasi administered prices adalah inflasi kelompok komoditas yang perkembangan harganya diatur oleh Pemerintah. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA non fundamental. Dari sisi fundamental, masih terkendalinya inflasi inti3 lebih disebabkan oleh masih terjaganya ekspetasi inflasi dan minimalnya tekanan dari interaksi permintaan dan penawaran agregat. Sementara itu, di tengah meningkatnya imported inflation, tekanan dari sisi eksternal relatif dapat diredam sejalan dengan rata-rata nilai tukar rupiah yang menguat pada tahun 2007. Tabel 4.5. Perkembangan Inflasi Periode 1999: 1-2008: 3 Tahun 1999:1 1999:2 1999:3 1999:4 2000:1 2000:2 2000:3 2000:4 2001:1 2001:2 2001:3 2001:4 2002:1 2002:2 2002:3 2002:4 2003:1 2003:2 2003:3 2003:4 Inflasi (%) 4,08 2,73 0,02 2,01 -1,10 2,10 6,80 9,40 10,60 12,11 13,01 12,55 14,08 11,48 10,10 10,03 7,10 6,60 6,20 5,06 Tahun 2004:1 2004:2 2004:3 2004:4 2005:1 2005:2 2005:3 2005:4 2006:1 2006:2 2006:3 2006:4 2007:1 2007:2 2007:3 2007:4 2008:1 2008:2 2008:3 Inflasi (%) 5,10 6,80 6,30 6,40 8,80 7,80 9,10 17,11 17,90 15,50 9,10 6,60 6,50 5,80 7,00 6,59 8,20 11,00 12,14 Sumber: Laporan Bulanan Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, Bank Indonesia. 3 Inflasi inti adalah inflasi komoditas yang perkembangannya dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi secara umum (faktor-faktor fundamental seperti ekspetasi inflasi, nilai tukar dan keseimbangan permintaan dan penawaran agregat) yang akan berdampak pada perubahan harga-harga secara umum dan lebih bersifat permanen. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Gambar 4.4. Perkembangan Inflasi Tahun 1999 – 2007 4.3.5. Investasi Asing Bersih (Net Foreign Investment – NFI) Transaksi finansial pada tahun 2007 mencatat surplus US$ 2.920 juta yang lebih tinggi dari tahun sebelum yaitu US$2.675 juta. Sedangkan investasi asing bersih (NFI) pada tahun 2007 mengalami kenaikan menjadi sebesar US$ 7.778 juta dibandingkan tahun 2006 sebesar US$ 7.002 juta. Berdasarkan komposisinya, aliran masuk bersih dalam bentuk investasi portofolio masih cukup dominan, sementara investasi langsung (Foreign Direct Investment – FDI) menunjukkan perkembangan positif. Masih relatif tingginya imbal hasil rupiah dan terjaganya stabilitas makroekonomi mendorong masuknya aliran modal portofolio. Sementara itu, berbagai kemajuan di bidang infrastruktur telah mendorong iklim investasi yang semakin kondusif dan berdampak positif bagi perkembangan FDI. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Tabel 4.6. Perkembangan Investasi Asing Bersih Periode 1999: 1-2008: 3 Tahun 1999:1 1999:2 1999:3 1999:4 2000:1 2000:2 2000:3 2000:4 2001:1 2001:2 2001:3 2001:4 2002:1 2002:2 2002:3 2002:4 2003:1 2003:2 2003:3 2003:4 Investasi Asing Bersih (NFI) US$ Juta -232 -890 -698 -925 -1.474 -448 -943 -1.686 -2,241 -1.904 -1.109 -623 -445 510 639 664 -595 1.163 -82 1.169 Tahun 2004:1 2004:2 2004:3 2004:4 2005:1 2005:2 2005:3 2005:4 2006:1 2006:2 2006:3 2006:4 2007:1 2007:2 2007:3 2007:4 2008:1 2008:2 2008:3 Investasi Asing Bersih (NFI) US$ Juta 1.239 297 908 1.716 602 2.327 2.616 3.917 4.407 -533 172 2.956 2.245 5.195 1.229 -891 1.290 4.348 29 Sumber: Laporan Bulanan Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, Bank Indonesia. Gambar 4.5. Perkembangan Investasi Asing Bersih (NFI) Tahun 1999 – 2007 pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA 4.4. Hasil Estimasi Untuk melihat pengaruh variabel bebas yaitu derajat keterbukaan ekonomi 3 bulan sebelumnya, suku bunga Bank Indonesia tenor 3 bulan pada 3 bulan sebelumnya, inflasi 3 bulan sebelumnya dan investasi asing bersih (NFI) 3 bulan sebelumnya terhadap variabel terikat yaitu nilai tukar Rupiah/US$ di Indonesia menggunakan metode Ordinary Least Squares (OLS) dengan bantuan program Eviews 4.1 diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.7. Hasil Estimasi Nilai Tukar Rupiah/US$ dengan Menggunakan Metode OLS KURS = 7.212,933 + 36,322 IDK(-1) – 75,334 SBI(-1)+ 117,690 INF(-1) + 0,087 NFI(-1) Std. Error (14,036) (19,514) (24,844) (0,047) t-stat (2,588)** (-3,861)*** (4,737)*** (1,864)* R2 = 0,632441 R2adj = 0,575767 F-stat = 9,394841 Keterangan : * signifikan pada á = 10% ** signifikan pada = 5% *** signifikan pada á = 1% Sumber: Data diolah (Lampiran 2) Berdasarkan nilai R-squared (R2) sebesar 0,6324 yang diperoleh dari penelitian menyatakan bahwa variabel independen (variabel derajat keterbukaan ekonomi 3 bulan sebelumnya, suku bunga Bank Indonesia 3 bulan sebelumnya, inflasi 3 bulan sebelumnya dan investasi asing bersih 3 bulan sebelumnya) mampu menjelaskan variansi nilai tukar Rupiah/US$ sebesar 63,24%. Sedangkan sisanya pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA sebesar 36,76 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model estimasi ini. Dari Tabel 4.7 diperoleh hasil bahwa nilai F-statistik yang diperoleh, yaitu sebesar 9,3948 yang berarti lebih besar dari F0,01(4,33) = 4,44; ini berarti secara bersama-sama (serentak) yaitu derajat keterbukaan ekonomi 3 bulan sebelumnya, suku bunga Bank Indonesia 3 bulan sebelumnya, inflasi 3 bulan sebelumnya dan investasi asing bersih 3 bulan sebelumnya mempengaruhi nilai tukar rupiah/US$ pada tingkat signifikansi á = 1%. Berdasarkan uji t-statistik (uji secara parsial), maka dapat diketahui bahwa variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap nilai tukar Rupiah/US$ adalah derajat keterbukaan ekonomi 3 bulan sebelumnya pada tingkat = 5%; suku bunga Bank Indonesia 3 bulan sebelumnya dan inflasi 3 bulan sebelumnya pada tingkat = 1%; sedangkan variabel investasi asing bersih 3 bulan sebelumnya signifikan pada tingkat = 10%. a. Derajat Keterbukaan Ekonomi Hasil estimasi menunjukkan bahwa derajat keterbukaan ekonomi 3 bulan sebelumnya berpengaruh positif terhadap nilai tukar Rupiah/US$ di Indonesia. Dari hasil pengujian terhadap nilai tstatistik diperoleh nilai 2,588 yang lebih besar dibandingkan ttabel (á = 5% sama dengan 2,042). Hal ini berarti bahwa variabel derajat keterbukaan ekonomi 3 bulan sebelumnya memberikan pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA pengaruh yang signifikan terhadap nilai tukar Rupiah/US$ di Indonesia pada tingkat kepercayaan 95 persen. Hasil ini menyatakan bahwa semakin meningkatnya derajat keterbukaan ekonomi, maka nilai tukar Rupiah/US$ di Indonesia akan berpengaruh di mana rupiah terdepresiasi (dollar AS apresiasi) dengan demikian maka untuk mengendalikan depresiasi rupiah maka pemerintah harus mengendalikan tingkat derajat keterbukaan ekonomi pada tingkat tertentu. Saat ini tingkat derajat keterbukaan ekonomi berada pada kisaran 50%. Iskandar Simorangkir (2006), dari hasil penelitiannya menyatakan bahwa keterbukaan perdagangan/keterbukaan ekonomi menyebabkan terjadinya fluktuasi atas nilai tukar secara signifikan dalam jangka pendek dan jangka panjang (Simorangkir, I., 2006, Openness and Its Impact to Indonesian Economy). b. Suku Bunga Bank Indonesia (SBI) Dari hasil estimasi diketahui bahwa suku bunga Bank Indonesia 3 bulan sebelumnya berpengaruh negatif terhadap nilai tukar Rupiah/US$ di Indonesia. Jika suku bunga Bank Indonesia tenor 3 bulan naik pada 3 bulan sebelumnya maka nilai tukar rupiah menguat (terapresiasi). Dan begitu juga sebaliknya jika suku bunga Bank Indonesia tenor 3 bulan pada 3 bulan sebelumnya turun maka nilai tukar rupiah melemah (terdepresiasi). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi suku bunga Bank Indonesia maka nilai tukar Rupiah/US$ akan semakin turun atau dengan kata lain dollar AS terdepresiasi pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA (rupiah terapresiasi). Nilai koefisien suku bunga Bank Indonesia sebesar 75,334 berarti setiap peningkatan suku bunga satu satuan (dalam %) akan menyebabkan terjadinya penurunan nilai tukar Rp 75,334/US$ (dollar AS depresiasi/rupiah apresiasi), ceteris paribus. Dari hasil pengujian terhadap nilai tstatistik diperoleh nilai -3,861 yang lebih kecil dibandingkan ttabel (á = 1% sama dengan -2,750). Hal ini berarti bahwa variabel suku bunga Bank Indonesia 3 bulan sebelumnya memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai tukar Rupiah/US$ di Indonesia pada tingkat kepercayaan 99 persen. Hasil ini menyatakan bahwa suku bunga Bank Indonesia 3 bulan sebelumnya memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai tukar Rupiah/US$ pada taraf á = 1%. Tanda negatif pada koefisien regresi suku bunga Bank Indonesia 3 bulan sebelumnya sesuai dengan harapan teori Paritas tingkat suku bunga (Interest Rate Parity) karena dengan naiknya suku bunga Bank Indonesia menurunkan investasi asing bersih (penurunan investasi asing bersih ini merupakan penurunan kuantitas dana pinjaman yang diminta). Karena sekarang di dalam negeri memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi, maka investasi ke luar negeri menjadi kurang menarik dibandingkan sebelumnya sehingga pembelian aset-aset luar negeri oleh penduduk domestik juga berkurang. Lebih tingginya suku bunga juga menarik lebih banyak investor asing, yang tentunya ingin turut menikmati hasil atau bunga yang ditawarkan. Dengan demikian, valuta asing yang diperlukan orang-orang pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA untuk membeli aset luar negeri juga berkurang. Penurunan penawaran rupiah menyebabkan rupiah terapresiasi. Dengan demikian dengan naiknya suku bunga Bank Indonesia tenor 3 bulan menyebabkan nilai tukar rupiah menguat (apresiasi) (Mankiw, N., 2003). c. Inflasi Dari hasil estimasi diketahui bahwa inflasi 3 bulan sebelumnya berpengaruh positif terhadap nilai tukar Rupiah/US$ di Indonesia. Jika inflasi 3 bulan sebelumnya naik maka nilai tukar rupiah melemah (terdepresiasi). Dan begitu juga sebaliknya jika inflasi 3 bulan sebelumnya turun maka nilai tukar rupiah menguat (terapresiasi). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi inflasi maka nilai tukar Rupiah/US$ akan semakin naik atau dengan kata lain dolar AS terapresiasi (rupiah terdepresiasi). Nilai koefisien inflasi sebesar 117,690 berarti setiap peningkatan inflasi satu satuan (dalam %) akan menyebabkan terjadinya peningkatan nilai tukar Rp 117,690/US$ (dolar AS apresiasi/rupiah depresiasi), ceteris paribus. Dari hasil pengujian terhadap nilai tstatistik diperoleh nilai 4,737 yang lebih besar dibandingkan ttabel (á = 1% sama dengan 2,750). Hal ini berarti bahwa variabel inflasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai tukar Rupiah/US$ di Indonesia pada tingkat kepercayaan 99 persen. Hasil ini menyatakan bahwa inflasi 3 bulan sebelumnya memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai tukar Rupiah/US$ pada taraf á = 1%. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Tanda positif pada koefisien regresi inflasi 3 bulan sebelumnya sesuai dengan harapan teori karena menurut teori paritas daya beli (Purchasing Power Parity), nilai tukar nominal antara mata uang dari dua negara mereflesikan perbedaan tingkat inflasi domestik dengan tingkat inflasi di luar negeri di mana nilai tukar di negara domestik akan dipengaruhi oleh perubahan inflasi baik domestik maupun di luar negeri. Peningkatan inflasi domestik akan menyebabkan uang akan kehilangan nilainya dalam artian berkurangnya barang dan jasa yang dapat dibelinya dan berkurangnya jumlah mata uang lain yang dapat diperolehnya (terdepresiasi). Sebuah studi kasus yang terjadi pada mata uang dollar AS, mark Jerman dan lira Italia dari tahun 1970 hingga 1998. Ketika Pemerintah Jerman telah melaksanakan kebijakan moneter yang berhasil menekan inflasi dibandingkan dengan kebijakan moneter yang dilakukan oleh Pemerintah Amerika Serikat, sementara kebijakan yang diterapkan oleh Pemerintah Italia justru memicu inflasi yang lebih tinggi. Dari tahun 1970 hingga 1998, inflasi di Amerika Serikat adalah 5,3 persen per tahun. Bandingkan dengan Jerman yang tercatat hanya 3,5 persen, sedangkan Italia 9,6 persen. Ketika harga-harga di Amerika Serikat mengalami kenaikan dibandingkan harga-harga di Jerman, nilai dollar AS pun mengalami pelemahan (depresiasi) terhadap mark Jerman. Demikian juga ketika harga-harga di Amerika Serikat menurun dibandingkan hargaharga di Italia, maka nilai dollar AS mengalami penguatan (apresiasi) terhadap lira (Mankiw, N., 2003). pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA d. Investasi Asing Bersih (Net Foreign Investment – NFI) Dari hasil estimasi diketahui bahwa investasi asing bersih berpengaruh positif terhadap nilai tukar Rupiah/US$ di Indonesia. Jika investasi asing bersih (NFI) 3 bulan sebelumnya naik maka nilai tukar rupiah melemah (terdepresiasi). Dan begitu juga sebaliknya jika investasi asing bersih (NFI) 3 bulan sebelumnya turun maka nilai tukar rupiah menguat (terapresiasi). Hal ini berarti bahwa kenaikan investasi asing bersih (NFI) mengakibatkan nilai tukar Rupiah/US$ akan naik atau dengan kata lain nilai mata uang dollar AS terapresiasi (rupiah terdepresiasi). Nilai koefisien investasi asing bersih sebesar 0,087 berarti setiap peningkatan investasing asing bersih US$ 1 juta akan menyebabkan terjadinya peningkatan nilai tukar Rp 0,087/US$, ceteris paribus. Dari hasil pengujian terhadap nilai tstatistik diperoleh nilai 1,864 yang lebih besar dibandingkan ttabel (á = 10% sama dengan 1,697). Hal ini berarti bahwa variabel investasi asing bersih memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai tukar Rupiah/US$ di Indonesia pada tingkat kepercayaan 90 persen. Hasil ini menyatakan bahwa investasi asing bersih memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai tukar Rupiah/US$ pada taraf á = 10%. Tanda positif pada koefisien regresi investasi asing bersih sesuai dengan harapan teori karena bila investasi asing bersih mengalami kenaikan menyebabkan peningkatan nilai tukar Rp/US$ dengan kata lain (dolar AS terapresiasi/rupiah terdepresiasi) dan begitu juga sebaliknya, jika investasi asing bersih turun pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA menyebabkan penurunan nilai tukar Rp/US$ dengan kata lain (dollar terdepresiasi/rupiah terapresiasi (Mankiw, N., 2003). Hal ini bisa dilihat bahwa secara rata-rata tahun tahun 1999 hingga 2007, investasi asing bersih di Indonesia yang mengalami kenaikan hingga menyebabkan peningkatan penawaran rupiah yang hendak ditukarkan dengan valuta asing sehingga menyebabkan nilai tukar rupiah terdepresiasi. 4.5. Uji Asumsi Klasik Mempertimbangkan bahwa dalam model regresi yang ingin dicapai adalah Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) dan ada kalanya sering dijumpai dalam model regresi (terutama regresi linear berganda) berbagai masalah terutama pelanggaran terhadap asumsi klasik, maka dalam penelitian ini dilakukan pengujian asumsi klasik berupa multikolinearitas, autokorelasi, normalitas dan linieritas. 4.5.1. Uji Multikolinieritas Interpretasi dari model regresi berganda secara implisit bergantung pada asumsi bahwa antar variabel bebas yang digunakan dalam model tersebut tidak saling berkolerasi. Koefisien-koefisien regresi biasanya diinterpretasikan sebagai ukuran perubahan variabel terikat jika salah satu variabel bebasnya naik sebesar satu unit dan seluruh variabel bebas lainnya dianggap tetap. Namun interpretasi ini menjadi salah apabila terdapat hubungan linear antar variabel bebas. Berikut ini hasil uji multikolinieritas pada Tabel 4.8 adalah sebagai berikut: pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Tabel 4.8. Hasil Estimasi Uji Multikolinieritas R2 Variabel IDKt-1 (Derajat Keterbukaan Ekonomi 3 bulan sebelumnya) 0,1879 SBIt-1 (Suku Bunga Bank Indonesia 3 bulan sebelumnya) 0,1596 INFt-1 (Inflasi 3 bulan sebelumnya) 0,1070 NFIt-1 (Inflasi 3 bulan sebelumnya) 0,3313 Sumber: Data diolah (Lampiran 3 s/d 6) Berdasarkan pada Tabel 4.8 di atas dapat terlihat bahwa nilai R2 (KURS IDK t-1 SBI t-1 INFt-1 NFIt-1), yaitu 0,6324 lebih besar dari pada nilai R2 dalam regresi parsial yaitu: 0,1879; 0,1596; 0,1070 dan 0,3313 berdasarkan ketentuan rule of thumb dan metode ini dapat disimpulkan bahwa dalam model tersebut tidak terdapat ditemukan adanya multikolinierity. 4.5.2. Autokorelasi Uji autokorelasi ini dilakukan untuk mengetahui adanya saling ketergantungan antara faktor pengganggu yang berhubungan dengan observasi yang dipengaruhi oleh unsur gangguan yang berhubungan dengan pengamatan lainnya. Untuk mengetahui adanya autokorelasi atau tidak dengan menggunakan uji Lagrange Multiplier Test (LM Test). Hasil estimasi dengan menggunakan uji LM test diperoleh nilai Obs*R-squared = 0,4522 dengan nilai probabilitas 0,7976. Nilai probabilitas > 0,05 maka dapat disimpulkan tidak dapat menolak Ho atau dengan kata lain tidak terjadi autokorelasi (lihat Lampiran 7). pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA 4.5.3. Normalitas Uji Normalitas ini dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya faktor pengganggu yang dapat diketahui melalui uji JB-test. Uji ini menggunakan hasil estimasi residual dan Chi-Square Probability Distribution. Berikut ini hasil estimasi yang dilakukan dengan uji JB test. Berdasarkan hasil estimasi uji JB test pada Lampiran 8, diperoleh besarnya nilai Jarque-Bera normality test statistics sebesar 1,4659 dan bila dibandingkan dengan nilai 2 Tabel sebesar 43,7979 pada tingkat = 5%, maka dapat disimpulkan bahwa nilai JB test lebih kecil dan nilai 2 Tabel (JB test hitung = 1,4659 < 2 Tabel 43,7729). Hal ini berarti model empiris yang digunakan dalam model tersebut mempunyai residual atau faktor pengganggu yang berdistribusi normal yang tidak dapat ditolak. 4.5.4. Linieritas Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam studi empiris berbentuk linier atau tidak. Uji linieritas dalam penelitian ini menggunakan uji Ramsey (Ramsey RESET Test). Tabel 4.9. Hasil Estimasi Uji Linieritas Ramsey RESET Test: F-statistic Log likelihood ratio Sumber: Data diolah, 2009 0.621842 0.731354 Probability Probability 0.436167 0.392445 pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Berdasarkan hasil estimasi Ramsey RESET test pada Lampiran 9, diperoleh hasil nilai Fstatistic sebesar 0,6218 dan bila dibandingkan dengan nilai Ftabel sebesar 2,67 pada tingkat = 5%, maka dapat disimpulkan bahwa nilai Fstatistic lebih kecil dan nilai Ftabel. Oleh karena itu, berdasarkan hasil uji Ramsey dapat disimpulkan bahwa model yang benar spesifikasinya dalam bentuk linier atau persamaan dalam bentuk linier terpenuhi. Dengan melakukan berbagai uji asumsi klasik dan hasilnya ternyata bebas dari pelanggaran asumsi klasik maka dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan dalam menaksir nilai tukar Rupiah/US$ sudah “Goodness of Fit”. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapatlah ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Derajat keterbukaan ekonomi 3 bulan sebelumnya, suku bunga Bank Indonesia tenor 3 bulan pada 3 bulan sebelumnya, inflasi 3 bulan sebelumnya, dan investasi asing bersih 3 bulan sebelumnya secara bersama-sama mempengaruhi nilai tukar Rp/US$ di Indonesia. 2. Hasil estimasi dengan menggunakan pengujian secara parsial menyatakan bahwa derajat keterbukaan ekonomi 3 bulan sebelumnya, suku bunga Bank Indonesia 3 bulan sebelumnya, dan inflasi 3 bulan sebelumnya sangat signifikan secara statistik mempengaruhi nilai tukar Rupiah/US$ pada = 5%. 3. Dari hasil metode Ordinary Least Squares (OLS) diperoleh hasil bahwa kontribusi inflasi terhadap nilai tukar Rupiah/US$ lebih besar dibandingkan derajat keterbukaan ekonomi, suku bungan Bank Indonesia tenor 3 bulan, dan investasi asing bersih 3 bulan sebelumnya. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA 5.2. Saran-Saran 1. Bank Indonesia diharapkan konsisten menerapkan kebijakan nilai tukar fleksibel sehingga pergerakan nilai tukar sejalan dengan kondisi fundamental ekonomi. Dengan pergerakan nilai tukar yang sejalan dengan fundamental ekonomi tersebut diharapkan dapat tetap menjaga daya saing ekspor, sedangkan terjaganya volatilitas nilai tukar diharapkan dapat menjaga kepastian usaha dan meminimalkan dampaknya terhadap inflasi. Guna menjaga volatilitas nilai tukar rupiah, Bank Indonesia juga melakukan intervensi tingkat bunga dan intervensi di pasar valuta asing dalam skala terbatas. 2. Selain melaksanakan kebijakan intervensi di pasar valuta asing secara terukur untuk menjaga volatilitas nilai tukar rupiah, diharapkan Bank Indonesia juga melakukan intervensi nilai tukar melalui pemantauan lalu lintas aset/modal karena apabila terjadi penarikan modal/aset akan mengakibatkan volatilitas yang tinggi dan rupiah akan terdepresiasi sehingga mengganggu perekonomian. 3. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa inflasi memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perubahan nilai tukar rupiah, maka diharapkan koordinasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah untuk terus diperkuat dalam rangka mengendalikan inflasi. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA DAFTAR PUSTAKA Abdullah. (2003), Peran Kebijakan Moneter dan Perbankan dalam Mengatasi Krisis Ekonomi di Indonesia, Bahan Ceramah Kursus Reguler Angk. XXXVI Lemhanas, Jakarta. Arifin, S., Winantyo, R., Kurniati, Y. (2007), Integrasi Keuangan dan Moneter di Asia Timur, Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Anwar Sanusi. (2004), Analisis Pengaruh Faktor-faktor Ekonomi terhadap Fluktuasi Kurs Rupiah 2000-2002, Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Abimanyu, Yoopi. (2004), Memahami Kurs Valuta Asing, Lembaga Penerbit FEUI, Jakarta. Bank Indonesia. (2003), Evaluasi Perkembangan dan Kebijakan di Bidang Moeneter, Perbankan, Sistem Pembayaran Tahun 2002, Serta Prospek Perekonomian dan Arah Kebijakan Bank Indonesia Tahun 2003, Jakarta. Bank Indonesia. (2003), Laporan Triwulan Perkembangan Moneter, Bank Indonesia Jakarta. Bank Indonesia. (1999-2008), Laporan Data Bulanan Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia (SEKI), Jakarta. Bank Indonesia. (2007), Laporan Perekonomian Indonesia 2007, Bank Indonesia, Jakarta. Dwi Tjahjono, Endi, Sulistiowaty Hendy. (1998), Kebijakan Pengendalian Aliran Masuk di Indonesia, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, UREM. Hadi Kardoyo dan Mudrajad Kuncoro. (2001), Analisis Kurs Valas dengan Pendekatan Box-Jenkins. Hady, Hamdy. (2001), Ekonomi Internasional: Teori dan Kebijakan Keuangan Internasional, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. Ilham. (2002), Pengaruh Variabel Ekonomi terhadap Kurs Dollar, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Insukindro. (2000), Dasar-Dasar Ekonometrika, Kerjasama Bank Indonesia dengan Program Studi MEP dan M.Si UGM. Iqbal Abdillah. (2006), Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah, Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Mankiw, N. Gregory. (2000), Teori Makro Ekonomi, Edisi Keempat, Erlangga Jakarta. _________. (2003), Pengantar Ekonomi, Edisi Kedua, Jilid 2, Erlangga, Jakarta. Manurung, J., Manurung, A.H., Saragih, F.D. (2005), Ekonometrika – Teori dan Aplikasi, Penerbit PT. Elex Media Komputindo. Simorangkir, I. (2006), Openness and Its Impact to Indonesian Economy: A Structural VAR Approach*) Vanderbilt University, Nashville TN USA. Tri Wibowo, Amir H. (2005), Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah, Jurnal Kajian Ekonomi dan Keuangan Vol. 9 No. 4. pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Lampiran 1. Data Penelitian Obs. 1999:1 1999:2 1999:3 1999:4 2000:1 2000:2 2000:3 2000:4 2001:1 2001:2 2001:3 2001:4 2002:1 2002:2 2002:3 2002:4 2003:1 2003:2 2003:3 2003:4 2004:1 2004:2 2004:3 2004:4 2005:1 2005:2 2005:3 2005:4 2006:1 2006:2 2006:3 2006:4 KURS IDK1) SBI2) INF3) Rp/US$ (%) (%) (%) 38,00 23,75 13,25 12,75 11,00 11,09 13,32 14,31 14,94 16,28 17,56 17,63 16,89 15,18 14,11 13,12 11,97 10,18 8,75 8,34 7,33 7,25 7,31 7,29 7,31 8,05 9,25 12,83 12,73 12,16 12,16 9,50 4,08 2,73 0,02 2,01 -1,10 2,10 6,80 9,40 10,60 12,11 13,01 12,55 14,08 11,48 10,10 10,03 7,10 6,60 6,20 5,06 5,10 6,80 6,30 6,40 8,80 7,80 9,10 17,11 17,90 15,50 9,10 6,60 8.685 6.726 8.386 7.100 7.590 8.735 8.780 9.595 10.400 11.440 9.675 10.400 9.655 8.730 9.015 8.940 8.908 8.285 8.389 8.465 8.587 9.415 9.170 9.290 9.480 9.713 10.310 9.830 9.075 9.300 9.235 9.020 53,8248 49,5459 68,0944 55,5014 55,7960 66,7010 71,7854 69,6833 66,2224 67,4077 51,7220 50,1041 44,6961 46,2749 50,5821 46,8416 47,8297 41,1369 42,3234 42,7018 42,6881 49,7988 50,1229 52,2413 55,8083 56,8894 58,5501 51,1566 46,1843 50,3020 49,4470 48,5099 NFI4) (US$ Juta) -232 -890 -698 -925 -1.474 -448 -943 -1.686 -2.241 -1.904 -1.109 -623 -445 510 639 664 -595 1.163 -82 1.169 1.239 297 908 1.716 602 2.327 2.616 3.917 4.407 -533 172 2.956 pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Obs. KURS IDK1) SBI2) INF3) Rp/US$ (%) (%) (%) 2007:1 2007:2 2007:3 2007:4 2008:1 2008:2 2008:3 9.118 9.054 9.137 9.419 9.217 9.225 9.378 45,1236 47,2965 46,4516 49,6748 50,2144 51,6614 49,1172 8,10 7,83 7,83 7,83 8,04 9,20 9,74 6,50 5,80 7,00 6,59 8,20 11,00 12,14 NFI4) (US$ Juta) 2.245 5.195 1.229 -891 1.290 4.348 29 Sumber: - Laporan Bulanan Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, Bank Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) Catatan: 1) IDK = Derajat Keterbukaan Ekonomi 2) SBI = Suku Bunga Bank Indonesia tenor 3 bulan 3) INF = Inflasi 4) NFI = Investasi Asing Bersih (Net Foreign Investment) pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Lampiran 2. Hasil Estimasi Nilai Tukar Rupiah/US$ dengan Menggunakan Metode OLS Dependent Variable: KURS Method: Least Squares Date: 03/29/09 Time: 22:40 Sample(adjusted): 1999:2 2008:3 Included observations: 38 after adjusting endpoints Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C IDK(-1) SBI(-1) INF(-1) NFI(-1) 7212.933 36.32187 -75.33395 117.6895 0.086751 817.7496 14.03579 19.51366 24.84353 0.068211 8.820467 2.587804 -3.860575 4.737230 1.863842 0.0000 0.0143 0.0005 0.0000 0.0919 R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood Durbin-Watson stat 0.632441 0.575767 622.7768 12799080 -295.7383 1.897710 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion F-statistic Prob(F-statistic) 9110.184 860.1425 15.82833 16.04380 9.394841 0.000035 pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Lampiran 3. Uji Multikolinieritas Derajat Keterbukaan Ekonomi Dependent Variable: IDK(-1) Method: Least Squares Date: 03/29/09 Time: 22:42 Sample(adjusted): 1999:2 2008:3 Included observations: 38 after adjusting endpoints Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C SBI(-1) INF(-1) NFI(-1) 53.84400 0.039689 -0.098985 0.001784 3.816580 0.238334 0.303080 0.000775 14.10792 0.166526 -0.326597 2.301292 0.0000 0.8687 0.7460 0.0276 R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood Durbin-Watson stat 0.187989 0.116341 7.609499 1968.752 -128.9235 0.728437 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion F-statistic Prob(F-statistic) 52.39200 8.094940 6.995972 7.168350 2.623780 0.066340 pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Lampiran 4. Uji Multikolinieritas Suku Bunga Bank Indonesia Dependent Variable: SBI(-1) Method: Least Squares Date: 03/29/09 Time: 22:43 Sample(adjusted): 1999:2 2008:3 Included observations: 38 after adjusting endpoints Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C IDK(-1) INF(-1) NFI(-1) 10.29218 0.020534 0.199426 0.001255 6.966784 0.123305 0.215646 0.000559 1.477322 0.166526 0.924787 2.243816 0.1488 0.8687 0.3616 0.0315 R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood Durbin-Watson stat 0.159559 0.085403 5.473362 1018.561 -116.4023 0.494434 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion F-statistic Prob(F-statistic) 12.22158 5.723204 6.336964 6.509341 2.151655 0.111864 pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Lampiran 5. Uji Multikolinieritas Inflasi Dependent Variable: INF(-1) Method: Least Squares Date: 03/29/09 Time: 22:44 Sample(adjusted): 1999:2 2008:3 Included observations: 38 after adjusting endpoints Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C IDK(-1) SBI(-1) NFI(-1) 7.909615 -0.031595 0.123036 0.000763 5.479645 0.096740 0.133043 0.000452 1.443454 -0.326597 0.924787 1.687655 0.1580 0.7460 0.3616 0.1006 R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood Durbin-Watson stat 0.107042 0.028252 4.299121 628.4031 -107.2260 0.422307 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion F-statistic Prob(F-statistic) 8.237895 4.361168 5.853999 6.026377 1.358570 0.271936 pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Lampiran 6. Uji Multikolinieritas Investasi Asing Bersih (NFI) Dependent Variable: NFI(-1) Method: Least Squares Date: 03/29/09 Time: 22:45 Sample(adjusted): 1999:2 2008:3 Included observations: 38 after adjusting endpoints Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C IDK(-1) SBI(-1) INF(-1) 5007.886 75.54021 102.7410 101.2587 1868.032 32.82512 45.78852 59.99963 2.680836 2.301292 2.243816 1.687655 0.0112 0.0276 0.0315 0.1006 R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood Durbin-Watson stat 0.331301 0.272298 1565.800 83358815 -331.3402 1.168423 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion F-statistic Prob(F-statistic) 628.6842 1835.522 17.64948 17.82186 5.615000 0.003081 pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Lampiran 7. Uji Autokorelasi dengan Menggunakan LM-Test Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic Obs*R-squared 0.186705 0.452281 Probability Probability 0.830614 0.797606 Test Equation: Dependent Variable: RESID Method: Least Squares Date: 03/29/09 Time: 22:41 Presample missing value lagged residuals set to zero. Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C IDK(-1) SBI(-1) INF(-1) NFI(-1) RESID(-1) RESID(-2) 183.2676 3.099972 0.466247 -3.080459 0.001554 0.117962 -0.007593 897.9911 15.26373 20.13395 27.79635 0.070042 0.193101 0.193807 0.204086 0.203094 0.023157 -0.110822 0.022188 0.610883 -0.039180 0.8396 0.8404 0.9817 0.9125 0.9824 0.5457 0.9690 R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood Durbin-Watson stat 0.011902 -0.179343 638.7171 12646744 -295.5108 1.973453 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion F-statistic Prob(F-statistic) -1.45E-12 588.1506 15.92162 16.22328 0.062235 0.998895 pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Lampiran 8. Uji Normalitas 12 Series: Residuals Sample 1999:2 2008:3 Observations 38 10 8 6 4 2 0 -1000 0 Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis -1.45E-12 -61.83557 1505.319 -1650.982 588.1506 -0.054193 3.956063 Jarque-Bera Probability 1.465855 0.480500 1000 pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Lampiran 9. Uji Linieritas dengan Menggunakan Ramsey RESET- Test Ramsey RESET Test: F-statistic Log likelihood ratio 0.621842 0.731354 Probability Probability 0.436167 0.392445 Test Equation: Dependent Variable: KURS Method: Least Squares Date: 03/29/09 Time: 22:47 Sample: 1999:2 2008:3 Included observations: 38 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C IDK(-1) SBI(-1) INF(-1) NFI(-1) FITTED^2 1961.520 92.50865 -162.0369 287.6995 0.196220 0.000194 11663.33 163.9812 301.6536 514.6883 0.365340 0.000246 0.168178 0.564142 -0.537162 0.558978 0.537089 0.788570 0.8675 0.5766 0.5949 0.5801 0.5949 0.4362 R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood Durbin-Watson stat 0.541354 0.469690 626.3761 12555103 -295.3726 1.903123 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion F-statistic Prob(F-statistic) 9110.184 860.1425 15.86172 16.12028 7.554114 0.000089 pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA