BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan yang pesat di bidang ilmu dan teknologi dewasa ini menuntut adanya
kemampuan manusia dalam mempertimbangkan segala kemungkinan sebelum
mengambil keputusan dan tindakan. Pertimbangan-pertimbangan naluriah atau dengan
perkiraan
kualitatif
yang
sederhana
pada
dasarnya
hanya
dapat
dipertanggungjawabkan untuk keputusan-keputusan sederhana pula. Keputusankeputusan terutama di dunia usaha, yang mengandung risiko besar tentunya perlu
didukukg oleh perhitungan-perhitungan yang matang, agar risiko kerugian dapat
dihindari. Tentu saja pada keadaan tersebut pertimbangan-pertimbangan naluriah saja
tidak cukup. Diperlukan peralatan-peralatan, teknik-teknik atau metode-metode
kuantitatif yang lebih lengkap untuk memecahkannya.
Secara umum dapat dikatakan bahwa membuat atau mengambil keputusan
berarti memilih satu di antara sekian banyak alternatif. Dalam menentukan alternatif
tersebut harus diketahuinya informasi sebagai nilai tambah dalam pengambilan
keputusan. Apabila informasi yang cukup dapat dikumpulkan guna memperoleh suatu
spesifikasi dari setiap alternatif, maka dengan mudah menentukan pilihan terhadap
alternatif tersebut. Jika data atau informasi tidak ada, maka timbul ketidakpastian
dalam pengambilan keputusan.
Untuk
menyatakan
atau
mengkomunikasikan
ketidakpastian
yang
melingkupi suatu keputusan adalah dengan menanyakan berapa besar kemungkinan
munculnya suatu keputusan tersebut. Dengan kata lain, faktor ketidakpastian ini
dinyatakan dalam bentuk ketidakmungkinan. Sehingga dalam keadaan di mana
informasi tidak lengkap atau data hanya perkiraan saja, pembuat keputusan dalam
keadaan
ketidakpastian
dapat
menanyakan
ketidakpastiaan
tersebut
dengan
menggunakan konsep probabilitas.
Pengambil keputusan biasanya mengambil keputusan berdasarkan keadaan
sekarang, bukan berdasarkan pada keadaan di masa lalu. Hal ini dikarenakan keadaan
di masa lalu dianggap independen dengan keadaan di masa yang akan datang. Jika
seorang pengambil keputusan harus memilih suatu alternatif dari sekian alternatif dan
informasi yang ada adalah probabilitas dan keuntungan dari setiap alternatif, maka
pengambilan keputusan dapat menggunakan proses keputusan Markov. Proses
keputusan Markov dapat membantu proses pengambilan keputusan dalam model
probabilitas. Proses keputusan Markov merupakan sebuah framework matematika
untuk memodelkan masalah keputusan.
Sebagai suatu peralatan riset operasi dalam pengambilan keputusan
manajerial, proses keputusan Markov telah banyak diterapkan untuk menganalisa
tentang perubahan perpindahan merek (brand switching) dalam pemasaran,
perhitungan rekening-rekening, jasa-jasa persewaan mobil, perencanaan penjualan,
masalah-masalah persediaan, pemeliharaan mesin, antrian, perubahan harga pasar
saham dan administrasi rumah sakit. Proses ini bisa digambarkan dengan empat tipe
informasi, yaitu ruang keadaan, himpunan tindakan, peluang transisi dan ekspektasi
pendapatan (ongkos).
Peluang transisi di antara keadaan dijelaskan oleh suatu matriks yang
elemen-elemennya menyatakan pendapatan (ongkos) yang diakibatkan oleh transisi
dari suatu keadaan ke keadaan yang lain. Baik matriks transisi maupun matriks
pendapatan (ongkos) ini sifatnya bergantung pada alternatif-alternatif kebijakan yang
dapat diambil oleh pengambil keputusan.
Dalam mengambil keputusan dengan proses keputusan Markov dapat
digunakan metode pengiterasian kebijakan. Metode pengiterasian kebijakan adalah
suatu metode untuk mengoptimalkan pendapatan (ongkos).
1.2 Perumusan Masalah
Pada penelitian ini, masalah yang dirumuskan adalah bagaimana mengambil
keputusan dengan memilih alternatif dari sejumlah alternatif yang tersedia.
1.3 Tinjauan Pustaka
M. Iqbal Hasan (2004, hal: 9) mengatakan bahwa keputusan merupakan suatu
pemecahan masalah sebagai suatu hukum yang dilakukan melalui pemilihan satu
alternatif dari beberapa alternatif. P. Siagian (1987, hal: 317) menyatakan bahwa
keputusan ialah suatu kesimpulan dari suatu proses untuk memilih tindakan yang
terbaik dari sejumlah alternatif yang ada.
Mengambil atau membuat keputusan adalah suatu proses yang dilaksanakan
orang berdasarkan pengetahuan dan informasi yang ada padanya pada saat tersebut,
dengan pengharapan bahwa sesuatu akan terjadi (Kuntoro Mangkusubroto et al,
1987). P. Siagian (1987, hal: 317) mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah
proses yang mencakup semua pemikiran dan kegiatan yang diperlukan guna
membuktikan dan memperlihatkan pilihan terbaik. M. Iqbal Hasan (2004, hal: 10)
menyatakan bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan
alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti atau
digunakan sebagai suatu cara pemecahan masalah.
Pengambilan keputusan dalam model-model probabilitas dapat diselesaikan
dengan proses keputusan Markov (T. Tarliah Dimyati et al, 2010). Proses keputusan
Markov telah banyak dipakai dalam pemeliharaan peralatan, pegawasan persediaan
dan bidang lainnya dalam bidang manajemen (W. K Ching et al, 2006). Serupa
dengan rantai Markov, proses keputusan Markov adalah sebuah sistem yang dapat
memindahkan satu keadaan yang khusus ke keadaan yang mungkin lainnya. Dalam
langkah, pembuat keputusan harus mengambil suatu tindakan dari alternatif-alternatif
yang ditetapkan. Tindakan ini mempengaruhi peluang transisi pada perpindahan
selanjutnya dan mendatangkan sebuah keuntungan atau kerugian setelah itu.
Permasalan yang nyata adalan pengambilan keputusan dihadapi untuk menentukan
perencanaan yang sesuai. Sehingga keuntungan secara keseluruhan optimal.
Pengambilan keputusan dengan proses keputusan Markov dapat diselesaikan
dengan metode pengiterasian kebijakan (T. Tarliah Dimyati et al, 2010). Henk. C.
Tijms (2003) mengatakan bahwa metode pengiterasian kebijakan adalah metode yang
memerlukan penyelesaian sistem persamaan linier pada setiap langkah. Algoritma
metode pengiterasian kebijakan adalah sebagai berikut:
1. Pilih suatu kebijakan S
2. Untuk menentukan S , tentukan penyelesaian tunggal pada sistem persamaan
linier berikut:
m
g S  q iS   pijS v S  j   v S i  , i  0, 1, . . ., m
(1.1)
j 1
v S m  =0
Di mana m adalah satu keadaan yang dipilih sebarang.
3. Untuk setiap keadaan i  I , tentukan a yang memberi nilai maksimum
m


maksq ia   p ija v S  j  ,
a
j 1


i  0, 1, . . ., m
(1.2)
4. Jika kebijakan baru dari langkah tiga sama dengan kebijakan dari satu langkah
sebelumnya maka proses dihentikan. Jika tidak, ulangi langkah dua dan tiga.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan langkah-langkah dalam proses mengambil
keputusan dengan metode pengiterasian kebijakan.
1.5 Kontribusi Penelitian
Kesimpulan yang diperoleh setelah dilakukan penelitian diharapkan:
1. Membantu para pengambil keputusan (decision
maker) suatu lembaga
pemerintahan maupun swasta, seperti perusahaan.
2. Menambah wawasan dan memeperkaya literatur dalam bidang statistika terutama
yang berhubugan dengan proses keputusan Markov.
1.6 Metodologi Penelitian
Penelitian ini bersifat literatur yang disusun berdasarkan rujukan pustaka dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Memaparkan
konsep probabilitas, yaitu meliputi definisi, percobaan, ruang
sampel, titik sampel, peristiwa dan variabel random.
2. Memaparkan tentang rantai Markov yang merupakan konsep dasar proses
keputusan Markov.
3. Menerapkan metode pengiterasian kebijakan dalam contoh kasus.
Download