BAHAN SHARING - APRIL 2012 Minggu II PENDAHULUAN 5 menit Di awal tahun 2012 ini, kembali diingatkan kepada kita semua bahwa Tuhan Yesus segera datang untuk menjemput kita di awan-awan yang permai, dan hanya gereja-Nya yang berkenan yang akan diangkat. Gereja yang diangkat tidak berbicara mengenai bangunan gereja, tetapi berbicara mengenai diri kita, pribadi lepas pribadi, yang menjadi Bait Suci-Nya. ISI DAN SHARING 30 menit Ada sebuah kesaksian dari Margaret Quarcoo yang pada 16 Agustus 2010, hampir 2 tahun yang lalu, yang diperlihatkan oleh Tuhan mengenai gereja-gereja yang tidak diangkat yaitu gereja yang: 1. Tidak mengajarkan mengenai pengangkatan orang-orang kudus Tuhan dan tidak mengajarkan bahwa upah dosa adalah maut Kita sebagai umat Tuhan harus mengerti bahwa pengangkatan orang-orang kudus akan segera terjadi sesuai Firman Tuhan. Kapan hari dan saatnya, tidak ada seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di Surga tidak tahu, bahkan Anak pun tidak (Markus 13:32). Hari-hari ini kita juga diingatkan untuk membereskan dosa kita di hadapan Tuhan, berbalik 180 derajat menuju kebenaran, dan diampuni oleh kuasa darah Yesus. 2. Memiliki dosa yang tersembunyi Kita bisa saja tampil begitu rapi, bersih, tertata rapi di gereja, tapi coba renungkan, apakah masih ada yang dosa yang tersembunyi? Kita diingatkan untuk menjaga hati kita (Amsal 4:23), jangan pernah tunda, kita tidak pernah tahu apakah Tuhan akan datang satu menit lagi, satu jam lagi, atau satu minggu lagi. 3. Tidak melawan kedagingan diri sendiri Musuh nomor satu kita adalah diri kita sendiri. Sebelum melawan iblis ke sana kemari, kita harus hidup di dalam Roh, bukan di dalam daging. Jaga kesehatan kita, agar waktu Tuhan datang, kita didapati panjang umur dan sehat. 4. Munafik dan mengambil keuntungan dari pelayanan Kita telah diberikan secara cuma-cuma, berikan juga secara cuma-cuma. Kalau kita diberikan karunia oleh Roh Kudus, jangan pernah mengambil keuntungan dari pelayanan kita dan merekayasa kebenaran. Biarlah kita hidup dalam kebenaran Firman Tuhan saja. 5. Gereja sesat, pengikut-pengikut Antikristus Kita harus memperhatikan baik-baik karena hari-hari ini gereja sesat, yaitu gereja Antikristus, mengajarkan hal-hal di luar kebenaran Firman Tuhan. Renungkan: Apakah kita sudah mempersiapkan diri sebagai mempelai yang menyambut kedatangan-Nya? Ataukah kita masih seperti gereja-gereja yang tidak diangkat ini? KESIMPULAN DAN SALING MENDOAKAN Mari renungkan dan perhatikan baik-baik peringatan-peringatan dan pesan-pesan dari hamba-hamba yang diurapi Tuhan, sehingga kita sungguh-sungguh menjadi gereja yang berkenan kepada-Nya, menjadi umat yang diangkat, dan kelak memerintah bersama Tuhan Yesus! Amin. KESATUAN HATI T UMBUH BERSAMA MEMENANGKAN JIWA Kes atuan Ha ti Tumbuh Be rs ama Mem enangkan Jiwa BAHAN SHARING - APRIL 2012 BAHAN SHARING - APRIL 2012 Minggu III PENDAHULUAN 5 menit Kita setuju bahwa karakteristik pelayan Tuhan adalah keteladanan, baik dalam perkataan maupun perbuatannya, yang bersumber dari sikap hatinya. Oleh karena itu, setiap pelayan Tuhan harus menjaga sikap hatinya, sehingga menyatakan kehidupan sebagai anak-anak Allah. Pelayan Tuhan bukanlah sekedar mereka yang melayani di mimbar, tapi setiap kita adalah Pelayan Tuhan, di mana pun kita berada, baik di keluarga, usaha, pekerjaan, komunitas, di seluruh lingkungan marketplace kita. Mari sharingkan, sebagai pelayan Tuhan dan anak-anak Allah, sikap hati waspada terhadap apa yang berkenan kepada Tuhan? Dalam Matius 5:3-12, Tuhan Yesus mengajarkan 9 karakteristik sikap hati seorang Pelayan Tuhan: miskin hatinya di hadapan Tuhan, memiliki dukacita Ilahi, lemah lembut, lapar dan haus akan kebenaran, kemurahan hati, kesucian hati, membawa damai, menyikapi dengan benar saat mengalami penderitaan karena kebenaran, serta bersukacita (Anda dapat mendalami kesembilan karakteristik ini dalam kelas pengajaran KOM 200 Pelayan Tuhan). ISI DAN SHARING 30 menit 1. Miskin hatinya di hadapan Allah – Jangan sombong “Miskin“ di hadapan Allah berarti: Kita menyadari bahwa segala aspek kehidupan kita terlihat dan diketahui Allah, kita “telanjang“ di hadapan-Nya dan kita butuh Juruselamat. Jangan sombong. Berserah dan berharap hanya kepada Allah. Membutuhkan belas kasihan Allah. "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. (Matius 5:3) 2. Dukacita Ilahi (Matius 5:4) – Taat Pengakuan dosa kepada Tuhan dan sesama. Dalam proses pertobatan, kita rela menerima segala konsekuensi perbuatan dosa tersebut dan datang untuk menerima kemurahan hati dan pengampunan. Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian. (2 Korintus 7:10) 3. Menyikapi dengan benar saat menderita karena kebenaran (Matius 5:10) – Kasih Tetap meresponi dengan positif/benar terhadap aksi yang menimbulkan situasi dan lingkungan yang tidak menyenangkan. ( Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk! (Roma 12:9-12, 14) PENDAHULUAN 5 menit Komunitas sel adalah sebuah wadah bagi jemaat Tuhan untuk tumbuh bersama dalam kesatuan hati untuk memenangkan jiwa. Setiap Gembala COOL adalah otoritas yang Tuhan percayakan sebagai pemimpin dari COOL yang dipercayakan kepadanya. Demikian juga setiap anggota COOL memiliki peranan sebagai Gembala, baik dalam keluarga, usaha, pekerjaan, ataupun lingkungan yang dipercayakan kepadanya. ISI DAN SHARING 30 menit BAGAIMANA TELADAN TUHAN YESUS YANG MELAYANI SEBAGAI GEMBALA YANG BAIK? 1. Sebagai pintu (Yohanes 10:9a) Pintu yang kokoh memberikan rasa yang aman. Di mana pun Tuhan menempatkan kita, menjadi Gembala bukanlah sesuatu yang kebetulan. Kita dipercayakan untuk menjaga dan melayani domba-domba yang ada di sekitar kita. Mari setiap pengurus dan anggota komunitas COOL saling mendukung satu sama lain agar nama Tuhan dipermuliakan melalui pelayanan kita sesuai talenta kita masing-masing. Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. (1 Petrus 4:10) 2. Memberi rumput yang hijau (Yohanes 10:9b) Gembala yang baik memberi makan dengan membawa domba-dombanya ke rumput yang hijau, berbicara mengenai menyediakan kebutuhan baik secara jasmani maupun rohani. Secara rohani, kita harus memiliki teori dan pengetahuan Firman, tapi tidak cukup sampai di situ. Makanan rohani bukan sekedar berkhotbah dalam mezbah keluarga maupun COOL saja, tapi juga memberikan teladan sebagai aplikasi pelaku Firman dalam sehari-hari. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. (1 Timotius 4:12b) 3. Rela berkorban (Yohanes 10:15) Menjadi seorang Gembala bukanlah suatu kebetulan. Gembala yang baik mau setia untuk meneladani Tuhan Yesus yang mengorbankan nyawa-Nya. Gembala COOL juga menggembalakan dengan rela berkorban, sukarela sesuai kehendak Allah, bukan karena untuk mencari keuntungan, tapi dengan pengabdian diri. Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. (1 Petrus 5:2) KESIMPULAN DAN SALING MENDOAKAN KESIMPULAN DAN SALING MENDOAKAN Betapa perlu kita terus belajar dan melatih kepribadian kita, terutama sikap hati nurani yang murni dan tulus untuk menghasilkan karakter pelayan Tuhan yang berkenan kepada Allah dan sesama. Selamat berkarya untuk kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita. Amin. KESATUAN HATI T UMBUH BERSAMA MEMENANGKAN JIWA Minggu IV Kes atuan Ha ti Tumbuh Be rs ama Mem enangkan Jiwa Setiap kita dipercayakan Tuhan sebagai Gembala-Gembala di lingkup mana pun kita ditempatkan oleh Tuhan, tidak ada yang kebetulan bagi setiap orang percaya. Mari kita teladani Kristus sebagai Gembala yang baik, yang mau melayani, berkontribusi sekecil apapun untuk kemuliaan nama Tuhan, menjadi teladan bagi orang percaya lainnya, dan sukarela berkorban sesuai kehendak Allah. Amin. KESATUAN HATI T UMBUH BERSAMA MEMENANGKAN JIWA Kes atuan Ha ti Tumbuh Be rs ama Mem enangkan Jiwa