Agar Pangan Di Rumah Aman Oleh : Miskiyah Penyiapan makanan yang tepat di rumah merupakan kesempatan terakhir untuk melindungi keluarga. Bagaimana memberikan perhatian yang serius terhadap keamanan pangan di rumah tangga kita? Kesadaran masyarakat tentang pentingnya aspek keamanan pangan dan asupan gizi yang baik telah menjadi suatu paradigma baru terutama di keluarga. Salah satu aspek penting dalam keamanan pangan adalah penerapan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) pada proses pengolahan makanan di rumah tangga, yang sampai saat ini belum banyak diterapkan dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk juga di antaranya pedagang asongan dan kaki lima. Sebenarnya telah banyak teknologi pengolahan pangan untuk mengembangkan beberapa olahan makanan. Namun akhir-akhir ini tuntutan akan jaminan keamanan pangan terus bertambah sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pangan yang sehat. Hal ini dilantarbelakangi oleh makanan, yang makin mendorong untuk dihasilkannya makanan yang aman dan tidak menimbulkan resiko pada kesehatan. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Proses pengolahan pangan termasuk di rumah-rumah, biasanya diawali dengan penyiapan bahan. Pada tahap ini harus dilakukan sortasi terhadap bahan-bahan asing yang harus dibersihkan. Langkah berikutnya adalah memasaknya. Pemanasan yang kurang akan mengakibatkan mikroba tertentu masih tetap bertahan. Perlakuan seperti itu akan membunuh bentuk vegetatif mikroorganisme patogen, namun terkadang spora masih mampu bergerminasi, sehingga kombinasi suhu dan waktu menjadi penentu selama prosesing. Penyimpanan pada suhu ruang dan pemanasan ulang makanan juga berpotensi mengakibatkan terjadinya multiplikasi bakteri jika suhu pemanasan dan waktu yang digunakan tidak mencukupi. Sehingga mengkonsumsi makan secara langsung setelah pemasakan sangat dianjurkan dan merupakan jalan yang teraman. Makanan jenis tertentu (misalnya sup, bakso, soto, dll) kadang membutuhkan kondisi panas dalam penyajiannya sehingga perlu dibiarkan dalam keadaan panas terus menerus di atas api kecil atau dipanaskan kembali sebelum dikonsumsi. Makanan yang disimpan pada suhu ruang hendaknya segera dikonsumsi, karena jika dikonsumsi lebih dari 4 jam seringkali menyebabkan populasi bakteri melebihi 104 CFU/g, Lama waktu penyimpanan yang diperpendek mengakibatkan bakteri patogen hanya memiliki sedikit waktu untuk multiplikasi. Pertumbuhan bakteri patogen dapat dihindari dan dihambat dengan: 1) makanan dikonsumsi secepat mungkin setelah masak (sampai beberapa jam); 2) masakan dibiarkan pada suhu 550C atau lebih; 3) pemanasan ulang setiap 4 sampai 6 jam. WHO telah merekomendasikan lima aturan yang dikenal sebagai five golden rules untuk makanan jajanan antara lain : 1) aturan menghindari cara meletakkan makanan matang dan makanan mentah dalam satu wadah; 2) memasak makanan sampai benar-benar matang; 3) tidak menyimpan makanan yang telah diolah dalam waktu lama; 4) memilih bahan makanan yang aman; 5) menjaga kebersihan makanan. Miskiyah Penulis dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Badan Litbang Pertanian Dimuat dalam Tabloid Sinar Tani, 16 Januari 2008