Dalam pelaksanaannya diperlukan sinergitas antara pemerintah

advertisement
Dalam pelaksanaannya diperlukan sinergitas antara pemerintah, dunia usaha
dan masyarakat dengan penekanan pada pemberdayaan masyarakat,
kerjasama dengan lembaga keuangan, Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan (TJSL) dan kerangka kerjasama lainnya.
b.d.
Peningkatan Kualitas dan Kuantitas RTH (Biro TRLH)
Peningkatan kualitas dan kuantitas RTH meliputi aspek peningkatan luasan
serta penataan RTH. Peningkatan kualitas dan kuantitas RTH diprioritaskan
pada pembangunan taman kota, taman interaktif dan hutan kota serta
diprioritaskan pada peningkatan kualitas RTH. Peningkatan kualitas dan
kuantitas RTH dapat terlaksana dengan baik apabila pelaksanaan
pembangunan sesuai dengan RTRW 2030.
Dalam peningkatan kualitas dan kuantitas RTH ini, diperlukan penguatan
kelembagaan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan
pengembangan tata laksana dengan mengedepankan aspek monitoring dan
evaluasi serta penegakan hukum dengan memanfaatkan teknologi informasi
yang handal. Untuk itu, diperlukan sinergitas antara pemerintah, dunia usaha,
dan masyarakat serta komunitas pemerhati lingkungan hidup.
c.e.
Pengurangan Ketimpangan Ekonomi dan Perluasan Kesempatan
Kerja
(Biro Perekonomian)
Kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan utama pembangunan daerah.
Untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat maka pembangunan ekonomi
diarahkan pada peningkatan pertumbuhan ekonomi, perluasan kesempatan
kerja, pemerataan pendapatan dan pengendalian stabilitas harga kebutuhan
pokok.
Dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi dilakukan melalui prinsip
pengembangan ekonomi yang seimbang dengan menerapkan konsep pro
poor, pro job, pro growth, dan pro environment dengan memperhatikan
pemberdayaan masyarakat. Pembangunan ekonomi ini juga disinergikan
dengan kebijakan Pemerintah Pusat yang tertuang dalam Masterplan
Percepatan Perluasan Pembangungan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan
Millenium Development Goals (MDGs).
Dalam upaya mengurangi ketimpangan ekonomi masyarakat Jakarta,
diperlukan keberpihakan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah termasuk
pedagang informal baik melalui kebijakan maupun penyediaan fasilitas dan
modal kerja.
d.f.
Pembangunan Budaya Multi-Kultur (Biro Dikmental)
Provinsi DKI Jakarta yang berlokasi pada simpul persinggahan mobilitas antar
bangsa dan suku mempunyai konsekuensi tumbuh dan berkembang menjadi
kota multikultur. Kondisi ini harus disikapi dengan mewujudkan kehidupan
masyarakat Jakarta yang harmonis dalam keragaman budaya, agama, suku
dan ras. Sejalan dengan berkembangnya kehidupan masyarakat Jakarta yang
semakin modern, budaya Betawi harus tetap dipelihara dan dikembangkan
Draf Penyempurnaan Renstra Setda Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
32
Download