hubungan obesitas dan riwayat diabetes mellitus dengan penderita

advertisement
HUBUNGAN OBESITAS DAN RIWAYAT DIABETES MELLITUS DENGAN PENDERITA
HIPERTENSI DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2015
1
*Resli
Akademi Keperawatan Prima Jambi
*Korespodensi penulis : [email protected]
1
ABSTRAK
Prevalensi hipertensi di indonesia yang didapat melalui pengukuran pada umur lebih dari 18 tahun
sebesar 25,8%, tertinggi di Bangka Belitung 30,9%, di ikuti Kalimantan Selatan 30,8%, Kalimantan
Timur 29,6%, dan Jawa Barat 29,4%. Pravalensi hipertensi di indonesia yang dapat melalui kuesioner
tenaga kesehatan sebesar 9,4%, yang terdiagnosis tenaga kesehatan atau sering minum obat
sebesar 9,5%. Jadi ada 0,1% yang minum obat sendiri. Responden yang mempunyai tekanan darah
normal tetapi sedang minum obat hipertensi sebanyak 0,7%. Jadi pravalensi hipertensi di ibdonesi
sebesar 26,5% ( 25,8% + 0,7% ).
Penelitian ini merupakan jenis penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan
obesitas dan riwayat diabetes mellitus dengan penderita hipertensi di Puskesmas Putri Ayu Kota
Jambi Tahun 2015. Sampel dalam penelitain ini berjumlah 31 responden. Cara pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling. Pengambilan data pada tanggal 22 –
27 agustus 2015 dengan pengisian kuesioner kepada responden dengan cara wawancara.
Berdasarkan 32 responden yang memiliki Indeks Massa Tubuh Normal ada sebanyak 11 (34,4%)
responden, obesitas tingkat I sebanyak 21 (65,6%) responden. Dari 32 responden terdapat 16
(50,0%) responden yang memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus dan 16 (50,0%) responden yang
tidak memiliki riwayat diabetes mellitus. Serta ada hubungan bermakna antara obesitas dengan
derajat hipertensi di Wilayah Kerja Kuskesmas putri Ayu Kota Jambi Tahun 2015 (p-value 0,017). Ada
hubungan bermakna antara riwayat diabetes mellitus dengan derajat hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas putri Ayu Kota Jambi Tahun 2015 (p-value 0,011)
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan kepada warga untuk dengan berolahraga,
mengatur pola makan, dan memperbanyak aktifitas tubuh diluar
rumah.
Kata Kunci
: Obesitas, DM dan Hipertensi
RELATIONSHIP OF OBESITY AND HISTORY OF DIABETES MELLITUS IN PATIENTS WITH
HYPERTENSION IN PUSKESMAS PUTRI AYU IN JAMBI CITY 2015
ABSTRACT
Hipertension pravelansce in Indonesia obtained from measurement of age, there are more than 18
years are 25,8 %, the higher is in Bangka Belitung 30, 9 %,follow by South Kalimantan 30,8%, East
Kalimantan 29,6 %, and West Java 29, 4%. Hipertension prevalence in Indonesian obtained by
diagnose or in medication 9,5%. So, that means there are 0,1% but in hypertension medication are
0,7%. However, the prevalence of hypertension in Indonesia are 26,5% ( 25,8% + 0,7% )
This research is descriptive approach which aim to find relationship of obesity and history of diabetes
mellitus in patiens with hypertension in Puskesmas Putri Ayu in Jambi City 2015. The sample in this
research were 32 respondents. Sampling was conducted using random sampling technique. Data
obtained in 22 – 27 of Agustus 2015 by filling a quetionaire with direct interview.
From 32 respondents, there are 11 ( 34,4% ) respondens have normal IMT, with obesity in first
degree are 21 ( 65,6% ) respondent. Than , from 32 respondents there are 16 ( 50, 0% ) respondents
have history of DM and 16 ( 50,0% ) respondents do not have history of DM. There is a Significant
connection between DM with the degree of hypertension in region Puskesmas Putri Ayu in Jambi City
2015 with p – value 0,011.
Based on the results, researcher suggest to the community to do exercise and have more physical
activity in outside searching for the information about the risk of hypertension and manage your diet.
Keywords : Obesity, Diabetes Mellitius and Hypertension
119
SCIENTIA JOURNAL
STIKES PRIMA JAMBI
No.2 Vol.4 Agustus 2015
PENDAHULUAN
Di Amerika , menurut National
Health and Nutrition Examination Survey (
NHNESIII ), paling sedikit 30% pasien
hipertensi
tidak
menyadari
kondisi
mereka, dan hanya 31% pasien yang
diobati mencapai target tekanan darah
yang diinginkan dibawah 140/90 mmHg.
Penelitian di Amerika oleh American
Hipertension Association ( 2006 ) di
temukan hanya 68% penderita hipertensi
tahu bahwa mereka menderita penyakit
tersebut, sisanya mengatakan sama
sekali tidak tahu.
Prevalensi hipertensi di Indonesia
yang didapat melalui pengukuran pada
umur lebih dari 18 tahun sebesar 25,8%,
tertinggi di Bangka Belitung 30,9%, di ikuti
Kalimantan Selatan 30,8%, Kalimantan
Timur 29,6%, dan Jawa Barat 29,4%.
Pravalensi hipertensi di indonesia yang
dapat melalui kuesioner tenaga kesehatan
sebesar 9,4%, yang terdiagnosis tenaga
kesehatan atau sering minum obat
sebesar 9,5%. Jadi ada 0,1% yang minum
obat sendiri. Responden yang mempunyai
tekanan darah normal tetapi sedang
minum obat hipertensi sebanyak 0,7%.
Jadi pravalensi hipertensi di ibdonesi
sebesar 26,5% ( 25,8% + 0,7% )(Gihwan,
2013).
Hipertensi
adalah
keadaan
peningkatan tekanan darah yang memberi
gejala yang akan berlanjut kesuatu organ
target seperti stroke (untuk otak), penyakit
jantung koroner ( untuk pembuluh darah
jantung ) dan hipertrofi ventrikel kanan
atau left ventricle hypertrophy (untuk
jantung) (Bustan 2007).
Bahaya akibat kegemukan yaitu,
retensi insulin, tekanan darah tinggi (
hipertensi ), peningkatan kadar kolesterol
( hypercholesterolimia ), stroke, serangan
jantung,kanker, gangguan otak, kehamilan
beresiko, dan penurunan kualitas sperma
(Yekti, 2010).
Kegemukan dan obesitas terjadi
akibat asupan energi lebih tinggi dari pada
energi yang di keluarkan. Asupan energi
tinggi di sebabkan oleh konsumsi
makanan suber energi yang rendah
disebabkan karena kurangnya aktifitas
fisik.
Masalah kegemukan dan obesitas
di Indonesia terjadi pada semua umur dan
pada semua starata sosial ekonomi. Pada
anak sekolah kejadian kegemukan dan
obesitas pada anak berisiko berlanjut ke
masa dewasa, dan merupakan faktor
risiko
terjadinya
berbagai
penyakit
metabolik dan degeneratif seperti penyakit
kaediovaskuler,
diabetes
millitus,kanker,osteoartritis,dll (Kemenkes,
2012).
Penyakit hipertensi (tekanan darah
tinggi) sangat berbahaya bagi kesehatan,
dengan tingginya kadar lemak dalam
darah, sensitivitas darah terhadap insulin
menjadi sangat rendah.
Salah satu penyakit degenerative
yang dapat timbul dikarenakan pola dan
gaya hidup yang dapat mengganggu
kesehatan seseorang adalah diabetes
mellitus.Diabetes
Mellitus
(DM)
didefinisikan sebagai suatu kelompok
penyakit metabolic dengan karakteristik
hiperglikemia kronis yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerusakan kerja
insulin
atau
kombinasi
keduanya.
Ketidakoptimalnya
kerja
insulin
merupakan akibat dari kurangnya sekresi
insuli atau kurangnya respon jaringan
terhadap insulin. Kurangnya sekresi
insulin dan kerusakan kerja insulin sering
terjadi
bersamaan
sehingga
menyebabkan kelainan yang merupakan
penyebab terjadinya hiperglikemia (ADA,
2006).
Di Indonesia, Riset Kesehatan
Dasar dari Dinas Kesehatan pada Tahun
2007 juga melaporkan bahwa stroke,
hipertensi, dan penyakit jantung iskemik
menepati proposi terbesar ( 27,3% )
sebagai penyebab kematian pada semua
umur, artinya kolesterol sebagai pemicu
terjadinya
penyakit
tersebut
dapat
menyerang siapa saja, tidak peduli tua
dan muda (Yekti Mumpuni & Ari
Wulandari, 2011).
Berdasarkan survei awal yang
peneliti lakukan di Kota Jambi melalui
Dinkes Kota Jambi, didapatkan data
puskesmas yang
mempunyai
data
tertinggi pengunjung penderita hipertensi
adalah puskesmas Putri Ayu Kota Jambi,
peneliti juga telah menghitung jumlah
penderita hipertensi dari bulan Januari –
Juni di kawasan wilayah puskesmas
maupun di luar wilayah Puskesmas Putri
Ayu Kota Jambi di dapat sebanyak 158
120
SCIENTIA JOURNAL
STIKES PRIMA JAMBI
No.2 Vol.4 Agustus 2015
orang penderita hipertensi yang berobat
ke Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi,dan
berdasarkan hasil survey yang dilakukan
peneliti langsung kepada 10 responden
penderita hipertensi terdapat 6 orang
responden yang mengalami obesitas dan
4 mempunyai riwayat penyakit diabetes
millitus , oleh karena itulah peneliti tertarik
mengambil penelitian yang berjudul
“Hubungan
Obesitas dan Diabetes
Millitus Terhadap Kejadian Hipertensi
Puskesmas Putri Ayu Tahun 2015”.
METODE PENELITIAN
Penelitian yang digunakan adalah
penelitian
kuantitatif
dengan
menggunakan rancangan studi cross
sectional, karena pendekatan ini bersifat
sesaat pada waktu tertentu dan tidak
diikuti secara terus menerus dalam kurun
waktu tertentu dan bertujuan untuk
melihat apakah ada hubungan antara
variabel independen dan dengan variabel
dependen, disamping itu pendekatan ini
mudah dilaksanakan, ekonomis, baik
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran
Umum
Obesitas
Terhadap derajat Hipertensi di Wilayah
Kerja Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi
Tahun 2015
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Gambaran
Obesitas Terhadap derajat Hipertensi
di Wilayah Kerja Puskesmas Putri
AyuKota Jambi Tahun 2015
Tingkat
Obesitas
Frekuensi
%
Normal
11
34,4
Tingkat I
21
65,6
Tingkat II
0
0,0
Tingkat III
0
0,0
Total
32
100,0
Berdasarkan
tabel
1
diatas
diketahui bahwa dari 31 responden yang
memiliki Indeks Massa Tubuh Normal ada
sebanyak 11 (34,4%) responden, obesitas
biaya maupun waktu. (Notoatmodjo,
2003). Jenis data yang di gunakan dalam
penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang
diperoleh dari sumber-sumber asli.
Sumber asli disini diartikan sebaga
sumber pertama di mana data tersebut di
peroleh peneliti secara langsung, seperti
hasil wawancara dan hasil pengisia
angket/ kuesioner (Widoyoko,2012). Data
sekunder merupakan data yang sudah
tersedia sehingga kita tinggal mencari dan
mengumpulkan, data diperoleh dari
puskesmas Putri Ayu Kota Jambi. Data
primer yaitu data yang data yag diperoleh
untuk mengetahui Hubungan obesitas dan
riwayat diabetes mellitus terhadap derajat
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
Putri Ayu Kota Jambi tahun 2015 dengan
menggunakan kuesioner sebanyak 4 soal.
Dari data-data diatas maka peneliti
tertarik
mengambil
judul
penelitian
Hubungan obesitas dan riwayat diabetes
mellitus terhadap derajat hipertensi di
wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu Kota
Jambi.
tingkat I sebanyak 21 (65,6%) responden,
obesitas tingkat II dan obesitas tingkat III
tidak ada yang mengalami.
Gambaran
Riwayat
Diabetes
Mellitus Terhadap derajat Hipertensi di
Wilayah Kerja Puskesmas Putri Ayu Kota
Jambi Tahun 2015.
Tabel 2 Distribusi Frekuensi
Gambaran Riwayat DM Terhadap
derajat Hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi
Tahun 2015
Riwayat
Diabetes
Mellitus
Ya
Tidak
Total
Frekuensi
%
16
16
32
50,0
50,0
100,0
Berdasarkan tabel 2 diatas diketahui
bahwa dari 31 responden terdapat 16
(50,0%) responden yang memiliki riwayat
penyakit diabetes mellitus dan 16 (50,0%)
responden yang tidak memiliki riwayat
diabetes mellitus.
121
SCIENTIA JOURNAL
STIKES PRIMA JAMBI
No.2 Vol.4 Agustus 2015
Gambaran derajat Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi
Tahun 2015
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Gambaran derajat Hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi Tahun 2015
Hipertensi
Derajat I
Derajat II
Derajat III
Total
Frekuensi
6
1
25
31
%
18,8
3,1
78,1
100,0
Berdasarkan tabel 3 diatas diketahui bahwa dari 31 responden ada sebanyak 25
(78,1%) responden yang menderita hipertensi derajat III, sebanyak 1 (3,1%) responden
menderita hipertensi derajat II dan sebanyak 6 (18,8%) responden menderita hipertensi
derajat I.
Hasil Analisis Bivariat
Hubungan Obesitas Terhadap derajat Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Putri Ayu
Kota Jambi Tahun 2015
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Hubungan Obesitas Terhadap derajat Hipertensi di
Wilayah Kerja Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi Tahun 2015
Obesitas
Derajat I
Jml
%
Normal
Tingkat I
Total
5
1
6
Hipertensi
Derajat II
Jml
%
45,5
4,8
18,8
0
1
1
0,0
4,8
3,1
P-Value
Jml
Derajat III
Jml
%
jml
%
6
19
25
11
21
32
100
100
100
54,5
90,5
78,1
Berdasarkan tabel 4 di atas diketahui
bahwa dari 11 responden yang memiliki
Indek Massa Tubuh (IMT) normal, ada
sebanyak 5 (45,5%) responden yang
menderita hipertensi derajat I dan
sebanyak 6 (54,4%) responden yang
menderita hipertensi derajat III. Kemudian
dari 21 responden yang memiliki IMT
Obesitas tingkat I, ada sebanyak 1 (4,8%)
responden menderita hipertensi derajat I,
0,017
sebanyak 1 (4,8%) responden menderita
hipertensi derajat II dan sebanyak 19
(90,5%) responden menderita hipertensi
derajat III. Hasil uji statistik diperoleh nilai
p-value = 0,017 dengan kata lain Ho
ditolak dan ada hubungan yang signifikan
antara
Obesitas
Terhadap
derajat
Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas
Putri Ayu Kota Jambi Tahun 2015.
Hubungan Riwayat Diabetes Mellitus Terhadap derajat Hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi Tahun 2015
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Hubungan Riwayat DM Terhadap derajat Hipertensi di
Wilayah Kerja Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi Tahun 2015
Riwayat
Diabetes
Mellitus
Tidak
Ya
Total
Derajat I
Jml
%
6
0
6
37,5
0,0
18,8
Hipertensi
Derajat II
Jml
%
1
0
1
6,3
0,0
3,1
P-Value
Jml
Derajat III
Jml
%
jml
%
9
16
25
16
16
32
100
100
100
56,3
100
78,1
0,011
122
SCIENTIA JOURNAL
STIKES PRIMA JAMBI
No.2 Vol.4 Agustus 2015
Berdasarkan tabel 5 di atas
diketahui bahwa dari 16 responden yang
tidak memiliki riwayat diabetes mellitus,
ada sebanyak 6 (37,5%) responden yang
menderita hipertensi derajat I, sebanyak 1
(6,3%) responden menderita hipertensi
derajat II dan sebanyak 9 (56,3%)
responden yang menderita hipertensi
derajat III. Kemudian dari 16 responden
yang memiliki riwayat diabetes mellitus,
ada sebanyak 16 (100%) responden
menderita hipertensi derajat III dan tidak
ada yang menderita hipertensi derajat I
dan II. Hasil uji statistik diperoleh nilai pvalue = 0,011dengan kata lain Ho ditolak
dan ada hubungan yang signifikan antara
Riwayat diabetes mellitus Terhadap
derajat Hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi Tahun
2015.
SIMPULAN
Berdasarkan 32 responden yang memiliki
Indeks Massa Tubuh Normal ada
sebanyak 11 (34,4%) responden, obesitas
tingkat I sebanyak 21 (65, 6 %)
responden; Dari 32 responden terdapat 16
(50,0%) responden yang memiliki riwayat
penyakit diabetes mellitus dan 16 (50,0%)
responden yang tidak memiliki riwayat
diabetes
mellitus;
Ada
hubungan
bermakna antara obesitas dengan derajat
hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas
putri Ayu Kota Jambi Tahun 2015 (p-value
0,017); Ada hubungan bermakna antara
riwayat diabetes mellitus dengan derajat
hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas
putri Ayu Kota Jambi Tahun 2015 (p-value
0,011).
DAFTAR PUSTAKA
ADA benih, (2006). Obesitas anak dan
pencegahanya. Yogyakarta : Nusa
Medika
Ari & Yekti, ( 2010 ). Cara Jitu Mengatasi
Kegemukan. Yogyakarta . CV Andi
Affest
Ari & Yekti, ( 2010 ). Cara Jitu Mengatasi
Hipertensi . Yogyakarta . CV Andi
Affest
Bustan, (2007). Epidemiologi Penyakit
Tidak Menular. Rineka Cipta,
Jakarta
Gihwan (2013). Karakteristik prevalensi
hipertensi di Indonesia (diakses
pada tanggal 25 juni 2015)
Notoatmodjo,
Soekidjo.
(2010).
Metodologi penelitian kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Widoyoko (2012).Buku ajar keperawatan
medikal bedah. Yogyakarta: Nusa
medik
123
SCIENTIA JOURNAL
STIKES PRIMA JAMBI
No.2 Vol.4 Agustus 2015
Download