peningkatan daya saing pengrajin industri kecil rumah

advertisement
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
PERANCANGAN APLIKASI PENILAIAN PEGAWAI DI UNIVERSITAS X
DENGAN METODE FUZZY
Andreas Handojo 1, Joko Lianto Buliali 2
1) Jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Petra, Surabaya, email: [email protected]
2) Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
ABSTRAK
Saat ini dengan semakin berkembangnya suatu perusahaan, semakin dibutuhkan
juga tenaga kerja/pegawai yang memiliki performance/kinerja yang berkualitas. Untuk
hal tersebut dibutuhkan suatu pemantauan secara terus menerus terhadap kompetensi
dan kemampuan pegawai tersebut, dimana dibutuhkan suatu penilaian kinerja pegawai
yang dapat digunakan untuk memantau dan memberikan pengukuran terhadap tingkat
dari performance/kinerja pegawai yang ada sehingga bila diperlukan dapat diperlukan
perbaikan.
Seperti perusahaan lain, universitas X juga membutuhkan suatu penilaian kinerja
pegawai yang dimilikinya. Dimana yang dimaksudkan sebagai pegawai di sini adalah
karyawan dan dosen. Mengingat penilaian performance/kinerja lebih bersifat
perkiraan/approximate daripada sesuatu yang pasti/precise, maka pada penelitian ini
digunakan pendekatan penilaian dengan metode Fuzzy. Faktor-faktor penilaian dan
standart nilai beserta bobotnya ditentukan berdasarkan policy/kebijaksanaan dari
pimpinan universitas X. Dalam penelitian ini, kinerja pegawai dinilai dari sisi kinerja
secara kuantitatif maupun kualitatif.
Dimana dilakukan uji coba dengan mengambil sampel terhadap beberapa dosen
dan pegawai yang ada dilingkungan universitas X dengan cara penilaian secara
pribadi/self assestment yang kemudian hasilnya dibandingkan dengan penilaian atasan
dosen/karyawan yang bersangkutan. Dari uji mean statistik didapatkan bahwa terdapat
kesamaan hasil sehingga dapat disimpulkan penilaian yang dihasilkan cukup obyektif.
Kata kunci : penilaian kinerja, performance, fuzzy, pegawai
LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi di bidang informasi telah membawa banyak perubahan
di semua bidang, termasuk pada kegiatan belajar mengajar dan kegiatan administratif di
dunia pendidikan lainnya.
Universitas X sebagai salah satu institusi pendidikan juga telah menjadi
perguruan tinggi yang menggunakan teknologi informasi sebagai salah satu pendukung
kegiatan perkuliahan dengan memfokuskan setiap upaya yang dilakukan pada
pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan.
Maka kualitas dari sumber daya manusia yang ada pada universitas merupakan
salah satu faktor penting yang mampu menunjang terlaksananya visi tersebut (dalam hal
ini proses belajar mengajar/proses pendidikan, proses penelitian, dan publikasi ilmiah,
serta pengabdian masyarakat). Adapun sumber daya manusia yang merupakan pegawai
universitas yang dimaksud disini adalah meliputi karyawan dan dosen.
Saat ini kinerja dari pegawai universitas dilakukan dengan menggunakan Daftar
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan/DP3. Penilaian kinerja dari pegawai ini dilakukan
secara menyeluruh terhadap pegawai (karyawan dan dosen), dimana DP3/penilaian
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
kinerja menilai tentang hal-hal yang berhubungan dengan kinerja kerja pegawai seperti
kejujuran, loyalitas,
kerjasama, kemampuan berkomunikasi, kemampuan
kepemimpinan. Penilaian kinerja ini belum mengakomodasi hal-hal penting lainnya
seperti penghargaan/hukuman yang pernah diterima dan lama kerja, prestasi kerja.
Selain hal tersebut dalam penilaian kinerja selama ini dosen diperlakukan/dinilai
dengan kriteria yang sama dengan karyawan, padahal dosen dalam kerjanya sehari-hari
melakukan hal-hal yang lain (yang seharusnya menjadi faktor penilaian juga) seperti
pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat, oleh sebab itu dibutuhkan suatu
rancangan penilaian kinerja tambahan bagi kinerja dosen yang melibatkan ketiga faktor
tridharma perguruan tinggi tersebut.
Karena penilaian yang dilakukan oleh manusia lebih bersifat
perkiraan/approximate daripada sesuatu yang bersifat pasti/precise (seperti jelek,
lumayan, bagus, sangat bagus, normal, dan lain sebagainya), maka dibutuhkan suatu
metode yang mampu mengakomodasi hal tersebut. Dalam hal ini metode fuzzy dapat
mengakomodasi hal tersebut, karena metode fuzzy cocok digunakan untuk penilaian
yang bersifat perkiraan/approximate. Selain itu metode ini juga mengadopsi metode
AHP dalam hal teknik pemilihan kriteria dan pembobotan terhadap kriteria yang dipilih
tersebut, sehingga dapat memberikan penilaian berdasar kriteria dan pembobotan yang
telah ditentukan berdasar kebijaksanaan/policy dari pimpinan universitas. Pembobotan
dengan mengadopsi metode AHP ini cocok digunakan mengingat penilaian yang
dilakukan akan memiliki tingkatan/hirarki berdasarkan kebijaksanaan dan kepentingan
dari pimpinan universitas.
Dengan makin berkembangnya universitas maka makin besar pula kebutuhan
akan suatu rancangan aplikasi penilaian kinerja pegawai (dosen dan karyawan) yang
mampu melakukan penilaian terhadap kinerja pegawai baik dosen maupun karyawan
sesuai dengan spesifikasi tugas masing-masing dengan pembobotan yang dapat
ditentukan sesuai kebijaksanaan/policy dari pimpinan universitas.
PENILAIAN KINERJA
Penilaian kinerja merupakan suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan
mengetahui bahwa seseorang telah melaksanakan pekerjaannya masing-masing dengan
baik dan tepat (Mondy, 1993). Pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan bukan berarti
hanya dilihat atau dinilai pada hasil fisiknya saja tetapi juga meliputi berbagai hal,
seperti kemampuan pekerja, kedisiplinan, hubungan kerja, dan hal-hal khusus sesuai
dengan bidang pekerjaannya. Penilaian kinerja juga merupakan suatu sistem formal
yang ditujukan untuk memperlajari ulang dan mengevaluasi kinerja seseorang
(Mayfield, 1984).
Penilaian kinerja mempunyai beberapa kegunaan antara lain (Mondy, 1993) :
 Hasil penilaian kinerja dapat digunakan untuk pengalokasian dan penempatan
karyawan pada posisi yang tepat
 Hasil penilaian kinerja dapat memprediksikan kemampuan karyawan untuk
menduduki jabatan yang sesuai dengan kemampuannya di masa mendatang
 Hasil penilaian kinerja juga memberikan informasi mengenai kebutuhan pendidikan
maupun training yang dibutuhkan oleh karyawan
 Hasil penilaian kinerja juga dapat digunakan untuk menentukan pemberian promosi
jabatan, penurunan tingkat jabatan, pemutusan hubungan kerja (PHK), dan
pemindahan posisi ke bagian lain
 Hasil penilaian kinerja dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan
kompensasi yang layak
ISBN : 979-99735-2-X
C-11-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
 Hasil penilaian kinerja ini juga dapat menunjukkan kelemahan dan keunggulan
perusahaan
1.
FUZZY SET
Fuzzy sets adalah himpunan obyek-obyek yang memiliki derajat keanggotaan
yang berada dalam interval [0,1]. Dimana derajat keanggotaan adalah pernyataan
tentang keanggotaan dilihat dari derajat keanggotaannya. Fuzzy sets dapat didefinisikan
secara matematis dengan menentukan setiap kemungkinan secara individual dalam
seluruh bidang dari suatu nilai yang menggambarkan suatu angka dari keanggotaan di
dalam fuzzy sets. Penelitian tentang teori fuzzy berkembang terus menerus sejak
permulaan dari teori ini pada pertengahan 1960.
2.
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
Analytical Hierarchy Process adalah teknik pengambilan keputusan yang
memasukkan kriteria ganda, baik yang bersifat nyata atau tidak nyata, kuantitatif
maupun kualitatif, dan juga memperhitungkan adanya konflik maupun perbedaan
(Saaty, 2001).
Langkah-langkah dasar dari AHP adalah sebagai berikut :
3.1 Menentukan tujuan AHP secara keseluruhan
3.2 Mendefinisikan persoalan dan merincikan pemecahan yang diinginkan
3.3 Menentukan orang yang memberikan kontribusi dalam pengambilan keputusan
3.4 Menentukan kriteria-kriteria yang perlu dipertimbangkan untuk mencapai tujuan
AHP
3.5 Menentukan sub kriteria yang berada di tingkat bawah kriteria
3.6 Menentukan alternatif yang digunakan untuk mencapai tujuan
Model AHP dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Goal
Goal
Level 1
Level 2
Kriteria
Kriteria
Sub
Kriteria
Sub
Kriteria
Sub
Kriteria
Sub
Kriteria
Alternatif
Alternatif
Alternatif
Alternatif
Gambar 1. Model Analytical Hierarchal Process
3.
FUZZY SYNTHETIC DECISION MAKING
Fuzzy synthetic decision making ini adalah suatu metode yang digunakan untuk
menghitung suatu performance dengan cara menghasilkan nilai akhir atau score dari
performance tersebut. Metode ini bekerja dengan memperhitungkan setiap faktor yang
ISBN : 979-99735-2-X
C-11-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
mempengaruhi penilaian dengan setiap grade yang ada dalam suatu evaluasi penilaian
beserta nilai bobot dari tiap kriteria yang ada.
Rumus-rumus yang digunakan dalam Fuzzy Synthetic Decision adalah sebagai
berikut :
U = {u1,u2,…,un}
U merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian (pertanyaanpertanyaan yang ada dalam kuisioner)
V = {v1,v2,…,vn}
Dimana V merupakan kumpulan grade yang ada dalam evaluasi penilaian.
Dari kedua variabel di atas dapat membentuk suatu fuzzy relation matrix R
(dari U dengan penilaian V).
 r11 r12  r1m 
r
r22  r2 m 
21

R= (rij) =

   


rn1 rn 2  rnm 
rij = rata-rata jumlah komite penilai yang memberikan grade evaluasi j pada
faktor i. Untuk i  1,2,..., n dan j  1,2,..., m.
r ij 
x ij
N
xij = jumlah komite penilai yang memberikan penilaian dengan grade vj untuk
faktor ui, dimana xij  I (bilangan bulat positif).
N = total jumlah komite penilai yang memberikan penilaian V dengan faktor U.
Jumlah komite penilai (xij) yang menilai faktor ui dengan grade nilai vj.
v1 v2  v j total
u1 x11 x12  x1 j
N
u2 x21 x22  x2 j
N


  
N
ui xi1 xi 2  xij
N
Matriks penilaian R tidak cukup untuk menganalisis maka ditambah fuzzy
subset Wdi U. Dimana W= weight distribution.
W = (w1,w2,…,wn) yang mana wn > 0 dan ∑ W n = 1.W menggambarkan
tingkat kepentingan relatif dari berbagai macam faktor penilaian ditentukan oleh
pembuat keputusan yang memiliki otoritas.
D menggambarkan penilaian fuzzy secara menyeluruh dari seluruh komite
penilai terhadap sesuatu yang dinilai.
Fuzzy subset Ddirumuskan sebagai berikut :
D = W . R = [d
1,d2,…,dm]
di 
 W
n
i 1
i
 rij , j  1, 2 ,..., m
ISBN : 979-99735-2-X
C-11-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
HASIL DAN DISKUSI
Adapun urutan kerja pembentukan faktor penilaian kinerja ini dapat dilihat pada
gambar 2. dimana pertama-tama dilakukan pengumpulan data awal terhadap beberapa
narasumber yang merupakan sampel dari pimpinan universitas, pimpinan fakultas,
pimpinan jurusan, pimpinan unit, karyawan dan dosen. Kemudian langkah berikutnya
adalah mengumpulkan faktor penilaian sesuai masukan dari narasumber yang ada.
Setelah
faktor
penilaian
terbentuk
maka
dibentuk
dicari
tingkat
kepentingan/pembobotan terhadap faktor-faktor tersebut dengan cara membagikan
kuestioner pembandingan tingkat kepentingan elemen penilaian kinerja terhadap
narasumber. Dari hasil kuestioner tersebut didapatkan tingkat kepentingan terhadap tiap
elemen yang ada dalam penilaian kinerja. Proses pengambilan tingkat kepentingan ini
diulang terus menerus hingga nilai consistency ratio (CR) yang dimiliki tingkat
kepentingan elemen tersebut kurang dari 0,1. Proses perhitungan tingkat kepentingan
tiap elemen penilaian kinerja ini dilakukan dengan mengguna program expert choice.
Setelah faktor penilaian kinerja didapatkan maka dibentuklah suatu kuestioner
penilaian kinerja pegawai yang kemudian dibagikan kepada beberapa narasumber yang
akan memberikan penilaian terhadap beberapa dosen dan karyawan sebagai sampel uji
coba terhadap data yang ada. Kuestioner penilaian tersebut kemudian dihitung dengan
menggunakan metode fuzzy dan dilakukan pembandingan terhadap hasil penilaian
tersebut dengan melakukan uji statistik. Dari hasil tersebut didapatkan kesamaan hasil,
sehingga penilaian yang dihasilkan dapat dianggap cukup obyektif.
Start
Pengumpulan Data Awal
Uji Coba Penilaian
Kinerja terhadap Dosen
dan Karyawan
Pembentukan Faktor
Penilai Kinerja Pegawai
Penghitungan Hasil
Kuestioner Penilaian
dengan Fuzzy
Penentuan Pembobotan
Faktor Penilaian Kinerja
Pegawai
Uji Coba Statistik untuk
Mengetahui Tingkat
Kesamaan Hasil
Kuestioner
Pembuatan Kuestioner
Penilaian Kinerja
Pegawai
Penarikan Kesimpulan
End
Gambar 2. Diagram Alur Proses Pembentukan Faktor Penilaian Kinerja Pegawai
Faktor penilaian kinerja pegawai yang ada kemudian dikelompokkan ke dalam
2 bagian yang terpisah yaitu penilaian kinerja karyawan dan penilaian kinerja dosen.
Hal ini disebabkan karena penilaian kinerja karyawan dan penilaian kinerja dosen
keduanya memiliki elemen penilaian yang berbeda karena pada kinerja karyawan,
faktor tridharma perguruan tinggi tidaklah menjadi suatu faktor penilaian.
Adapun pengelompokan dan susunan hirarki dari faktor-faktor kinerja
karyawan dapat dilihat pada gambar 3
ISBN : 979-99735-2-X
C-11-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
Gambar 3. Hirarki Faktor Penilaian Kinerja Karyawan
. Sementara faktor penilaian kinerja dosen dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4. Hirarki Faktor Penilaian Kinerja Dosen
Desain sistem dari aplikasi penilaian kinerja pegawai universitas ini dapat
digambarkan sebagai berikut. Seperti terlihat pada gambar 5. aktor dari sistem akan
terdiri dari dua bagian yaitu Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian (BAUK) dan
Pimpinan (unit/jurusan dan universitas). Sedangkan use case yang ada adalah entri
pengajaran kuantitatif, entri penelitian kuantitatif, entri PPM kuantitatif, entri penilaian
kinerja kualitatif, entri pengajaran kualitatif, entri penelitian kualitatif, entri PPM
kualitatif, perhitungan hasil kinerja dengan fuzzy, view rekap kinerja, dan penilaian
kinerja.
ISBN : 979-99735-2-X
C-11-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
Gambar 5. Use Case Diagram Sistem Penilaian Kinerja Pegawai
Adapun desain Class Diagram dari sistem dapat dilihat pada gambar 6. dimana
nilai bobot level 3 akan disimpan dalam masing-masing kriteria dan untuk bobot level 2
dan 1 akan disimpan pada tabel pembobotan.
Gambar 6. Class Diagram Sistem Penilaian Kinerja Pegawai
ISBN : 979-99735-2-X
C-11-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
KESIMPULAN
Dari hasil perancangan kinerja pegawai dapat ditarik beberapa kesimpulan,
yaitu:
1. Berdasarkan hasil pembobotan AHP diperoleh 9 variabel penilai kinerja dosen dan 6
variabel penilai kinerja pegawai dengan masing-masing terdiri dari 3 level.
2. Rancangan penilaian kinerja pegawai dibagi menjadi dua bagian yaitu penilaian
secara kuantitatif dan kualitatif, dimana hasil penilaian kualitatif dihitung dengan
menggunakan metode fuzzy yang kemudian hasilnya dijumlahkan dengan hasil
penilaian kuantitatif berdasar pembobotan hasil pengolahan AHP.
3. Rancangan penilaian kinerja pegawai ini telah mengadopsi tugas pokok dosen yaitu
pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat (tridharma perguruan
tinggi), selain itu rancangan juga telah mengadopsi faktor lama kerja dan
penghargaan/hukuman sebagai salah satu faktor penilaian.
4. Rancangan sistem penilaian kinerja pegawai telah di validasi dengan pengujian
antara hasil penilaian terhadap diri sendiri/self assessment dengan penilaian dari
orang lain (pimpinan dan rekan kerja) dengan mengambil sampel terhadap 5 orang
dosen dan 5 orang karyawan. Hasil pengujian menunjukkan tidak terdapat
perbedaan signifikan diantara keduanya dengan nilai α = 5%.
DAFTAR PUSTAKA
Davis, William S. and David C. Yen (1998) The Information System Consultant's
Handbook - Systems Analysis & Design, CRC Press, New York
Kuo,Ying-Feng & Ling Show Chen (2002) Using the fuzzy synthetic decision approach
to assess the perfomance of university teachers in Taiwan. International Journal
of Management Vol.19 No.4, Desember 2002.
Saaty, Thomas L., “The Analytical Hierarchy Process”, Pittssburgh :RWS Publication
2001
Statuta Universitas X (2004)
Wikipedia, the free encyclopedia (2006)
“IBM Rational Unified Process”
http://en.wikipedia.org/wiki/Rational_Unified_Process
ISBN : 979-99735-2-X
C-11-8
Download