11 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jurnal 2.1.1 Jurnal

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Jurnal
2.1.1 Jurnal
Jurnal Analisis dan Perumusan Strategi Marketing untuk Meningkatkan
Brand Awareness produk Ice Cream New Zealand Natural yang ditulis oleh
Irma Pratisia, meneliti tentang meningkatkan Brand Awareness Ice Cream New
Zealand Natural di New Zealand .
Untuk mempertahankan dan menarik pelanggan baru sangatlah penting,
sehingga diperlukan suatu cara untuk bisa mencapai hal tersebut, yaitu dengan
cara melakukan strategi Marketing untuk meningkatkan Brand Awareness dari
produk Ice Cream tersebut, mengingat bahwa persaingan dalam bidang usaha
Ice Cream semakin banyak dan mempunyai keunggulan dari masing – masing
produk atau merek Ice Cream tersebut.
Ice Cream New Zealand Natural dalam hal ini menggunakan strategi
marketing yaitu Brand Awareness, analisa yang dilakukan oleh perusahaan
tersebut berdasarkan pada analisa Five Competitive Forces, Marketing Mix, dan
STP, sehingga perusahaan Ice Cream tersebut mempunyai cara untuk
menghadapi persaingan dalam industry yang sedang terjadi.
Hubungan dengan penelitian yang dilakukan adalah, peneliti menggunakan
strategi marketing yang sama dalam meningkatkan Brand Awareness restoran
makanan laut Submarine.
11
12
2.2 Teori Umum
Teori umum merupakan teori yang digunakan penulis untuk mendukung
penelitian mengenai ‘Pengaruh Media Digital Dalam Strategi Public
Relations Terhadap Kesadaran Akan Merek Restoran Makanan Laut
Submarine’. Teori umum yang digunkan yaitu teori Komunikasi, Komunikasi
Pemasaran, Promosi, dan Public Relations.
2.2.1. Teori Komunikasi
Menurut Cherry dalam Stuart yang dikutip oleh Majid, istilah
komunikasi berpangkal pada perkataan latin communis, yang artinya membuat
kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih.
Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa Latin communico yang
artinya membagi (2011:91).
Ilmu komunikasi adalah usaha penyampaian pesan antarmanusia, dan
karenanya, kita nyatakan ilmu ini sebagai ilmu yang mempelajari usaha
penyampaian pesan antar manusia (Vardiansyah, 2004:8).
Karena itu jika kita berada dalam suatu situasi berkomunikasi, maka kita
memiliki ketertarikan atau beberapa kesamaan dengan orang lain, seperti
ketertarikan karena fisik atau cara orang lain dalam berkomunikasi, dan juga
kesamaan bahasa atau kesamaan arti symbol-simbol yang digunakan dalam
berkomunikasi.
Peneliti juga menambahkan, bahwa komunikasi adalah suatu cara untuk
berinteraksi satu sama lain yang dilakukan oleh individu, kelompok, organisasi
dan masyarakat untuk menyampaikan suatu pesan kepada individu yang lain
13
(pihak ke dua) dengan tujuan tertentu yang dapat mempengaruhi perilaku pihak
penerima. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa dalam
komunikasi adalah suatu proses, dimana dalam proses tersebut melibatkan
beberapa unsur atau komponen.
2.1.1.1
Unsur-unsur Komunikasi
Majid mengatakan bahwa dari pengertian komunikasi yang telah
dikemukakan, maka jelas bahwa komunikasi antarmanusia hanya bisa terjadi
jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan
tujuan tertentu. Artinya, komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh
adanya unsur sumber, pesan, media, penerima dan efek. Unsur-unsur ini bisa
juga disebut komponen atau elemen komunikasi (2010: 15).
Terdapat beberapa macam pandangan tentang banyaknya unsur atau
elemen yang mendukung terjadinya komunikasi. Ada yang menilai bahwa
terciptanya proses komunikasi, cukup didukung oleh tiga unsur, sementara
ada juga yang menambahkan umpan balik dan lingkungan selain kelima
unsur yang disebutkan.
Unsur-unsur komunikasi yang dikemukakan di atas dapat saling terkait
dan dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Sumber (source)
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber pembuat
atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber
bisa terdiri atas satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk
kelompok, misalnya seperti partai, organisasi atau lembaga.
14
Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa
Inggrisnya disebut Source, Sender, atau Encoder.
2. Pesan (message)
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu
yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima. Pesan dapat
disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media
komunikasi, seperti : telepon, surat, telegram, dan media internet
(jejaring sosial, email). Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan,
hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa
Inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata message,
content, atau information.
3. Media (channel)
Media yang dimaksud di sini ialah alat yang digunakan untuk
mengirim pesan dan sumber kepada penerima. Terdapat beberapa
pendapat mengenai saluran atau media. Ada yang menilai bahwa
media bisa bermacam-macam bentuknya, misalnya dalam
komunikasi antarpribadi panca indra dianggap sebagai media
komunikasi.
4. Penerima (receiver)
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim
oleh sumber, atau pihak ke dua dalam proses komunikasi.
Penerima bisa terdiri atas satu orang atau lebih, bisa juga dalam
bentuk kelompok, partai atau Negara. Penerima biasa disebut
dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran,
15
komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau
receiver. Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa
keberadaan penerima adalah akibat adanya sumber. Tidak ada
penerima jika tidak ada sumber.
Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena
dialah yang menjadi sasaran dan komunikasi. Jika suatu pesan
tidak diterima oleh penerima, atau penerima tidak, atau kurang
memahami maksud dari pesan yang disampaikan, maka akan
menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali menuntut
perubahan, apakah pada sumber, pesan atau saluran.
Kenalilah khalayakmu adalah prinsip dasar dalam berkomunikasi.
Karena dengan mengetahui dan memahami karakteristik penerima
(khalayak), berarti terdapat suatu peluang untuk mencapai
keberhasilan dalam proses komunikasi.
5. Pengaruh
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,
dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah
menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan,
sikap, dan tingkah laku seseorang. Karena itu, pengaruh bisa juga
diartikan sebagai perubahan atau penguatan keyakinan pada
pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat
penerimaan pesan. Ada yang beranggapan bahwa umpan balik
sebenarnya adalah salah satu bentuk dari pengaruh yang berasal
dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga
berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan
16
belum sampai pada penerima. Misalnya sebuah konsep surat yang
memerlukan perubahan sebelum dikirim, atau alat yang digunakan
untuk menyampaikan pesan itu mengalami gangguan sebelum
sampai ke tujuan. Hal-hal seperti itu menjadi tanggapan balik
yang diterima oleh sumber.
6. Lingkungan
Lingkungan atau situasi adalah faktor-faktor tertentu yang dapat
mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan
atas empat macam, yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial
budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi waktu.
Lingkungan fisik menunjukkan bahwa suatu proses komunikasi
hanya bisa terjadi jika tidak terdapat rintangan fisik, misalnya
geografi. Komunikasi sering kali sulit dilakukan karena faktor
jarak yang begitu jauh, tidak tersedia fasilitas komunikasi seperti
telepon, kantor pos atau jalan raya.
Lingkungan sosial menunjukkan faktor sosial budaya, ekonomi
dan politik yang bisa menjadi kendala terjadinya komunikasi,
misalnya kesamaan bahasa, kepercayaan, adat istiadat, dan status
sosial. Dimensi psikologis adalah pertimbangan kejiwaan yang
digunakan dalam berkomunikasi. Misalnya menghindari kritik
yang menyinggung perasaan orang lain, menyajikan materi yang
sesuai dengan usia khalayak. Dimensi psikologis ini biasa disebut
dimensi internal.
17
Penulis berpendapat bahwa unsur-unsur dalam komunikasi saling
terkait satu sama lain, jika ada 1(satu) unsur yang tidak ada ketika
berinteraksi, maka komunikasi tidak akan berjalan lancar, akan
terjadi miss komunikasi, untuk itu ketika melakukan interaksi
harus ada ke 6(enam) unsur komunikasi di dalam nya.
2.1.1.2 Karakteristik Komunikasi
Menurut Riswandi, berdasarkan definisi-definisi tentang komunikasi,
dapat diperoleh gambaran bahwa komunikasi mempunyai beberapa
karakteristik sebagai berikut (2009: 4-7) :
1. Komunikasi adalah suatu proses
Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi
merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara
berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta berkaitan satu sama
lainnya dalam kurun waktu tertentu. Proses komunikasi melibatkan
banyak faktor atau komponen. Faktor-faktor atau unsur yang
dimaksud antara lain meliputi komunikator, komunikan, pesan (isi,
bentuk, dan cara penyampaiannya), saluran atau media yang
digunakan untuk menyampaikan pesan, waktu, tempat, hasil atau
akibat yang ditimbulkan dan situasi atau kondisi yang ada ketika
komunikasi berlangsung.
2. Komunikasi
adalah
suatu
upaya
yang
disengaja
serta
mempunyai tujuan
Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar,
disengaja, serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya.
18
Pengertian sadar di sini menunjukkan bahwa kegiatan komunikasi
yang dilakukan seseorang sepenuhnya berada dalam kondisi mental
psikologis yang terkendali atau terkontrol, bukan dalam keadaan
“mimpi”. Disengaja maksudnya bahwa komunikasi yang dilakukan
memang sesuai dengan kemauan dari pelakunya. Sementara tujuan
merujuk pada hasil atau akibat yang diinginkan.
3.
Komunikasi menurut adanya partisipasi dan kerja sama dari
para pelaku yang terlibat
Kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak
yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat
dan sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topik
pesan yang disampaikan.
4. Komunikasi bersifat simbolis
Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan
dengan menggunakan lambang-lambang. Lambang yang paling
umum digunakan dalam komunikasi antar manusia adalah bahasa
verbal dalam bentuk kata-kata, kalimat, angka-angka atau tandatanda lainnya. Bahasa verbal yang digunakan untuk keperluan
membujuk atau meminta tolong, tentunya akan berbeda dengan
bahasa verbal yang digunakan untuk tujuan merintah atau memaksa.
Selain bahasa verbal, juga ada lambang-lambang yang bersifat
nonverbal yang dapat digunakan dalam komunikasi seperti gesture
(gerak tangan, kaki, atau bagian tubuh lainnya), warna, sikap duduk,
berdiri, dan berbagai bentuk lambang lainnya. Biasanya lambang-
19
lambang tersebut dimaksudkan untuk memperkuat makna pesan
yang disampaikan.
5. Komunikasi bersifat transaksional
Komunikasi pada dasarnya menurut dua tindakan, yaitu memberi
dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan
secara seimbang atau porsional oleh masing-masing pelaku yang
terlibat dalam komunikasi. Apa yang kita terima, nilainya
bergantung pada apa yang kita berikan. Pengertian transaksional
juga merujuk pada suatu kondisi bahwa keberhasilan komunikasi
tidak hanya ditentukan oleh salah satu pihak, tetapi ditentukan oleh
kedua belah pihak yang terlibat dalam komunikasi. Ini berarti
bahwa komunikasi akan berhasil apabila kedua belah pihak yang
terlibat
mempunyai
kesepakatan
mengenai
hal-hal
yang
dikomunikasikan.
6. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu
Maksudnya adalah bahwa para peserta atau pelaku yang terlibat
dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang
sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi seperti
telepon, internet, faximili, dan lain-lain, faktor ruang dan waktu
tidak lagi menjadi masalah dalam berkomunikasi.
Pada karakteristik komunikasi di atas, penulis menggunakan ke enam
(6) karakteristik tersebut. Pertama adalah komunikasi adalah suatu proses,
artinya komunikasi merupakan serangkaian tindakan yang terjadi secara
berurutan dari komunikator kepada komunikan menggunakan media atau
20
channel. Keterkaitan dalam objek penelitian adalah penulis (komunikator)
mengirim pesan kepada khalayak menggunakan media berupa media digital
(youtube, twitter, instagram). Karakteristik yang ke dua (2) adalah
komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan.
Dalam hal ini penulis melakukan proses komunikasi dengan sengaja untuk
mencapai tujuan, yaitu membangun kesadaran khalayak (masyarakat) akan
kesadaran merek suatu restoran bernama seafood submarine. Karakteristik
yang ketiga (3) adalah komunikasi menurut adanya partisipasi dan kerja sama
dari para pelaku yang terlibat, artinya adanya ketertarikan oleh satu sama lain,
pengirim pesan mencoba meningkatkan kesadaran akan merek, sedangkan
penerima tertarik karena mereka menyukai makanan laut. Karakteristik ke
empat (4) adalah komunikasi bersifat simbolis, dalam hal ini keterkaitannya
adalah adalah pengirim pesan dalam objek penelitian melakukan proses
komunikasi menggunakan bahas verbal untuk membujuk atau meningkatkan
kesadaran akan merek pada komunikan. Karakteristik selanjutnya yaitu
komunikasi bersifat transaksional, maksudnya adalah apa yang kita terima
bergantung dari apa yang kita beri. Keterkaitannya adalah pengirim akan
mendapatkan feedback yang baik dari penerima berupa kesadaran akan merek
apabila dalam pesan tersebut terdapat penawaran yang mampu menarik
perhatian penerima, misalnya pemberian promo berupa diskon dalam
kegiatan promosi pembelian makanan seafood submarine. Karakteristik yang
terakhir adalah komunikasi menembus ruang dan waktu, artinya komunikasi
tidak terbatas. Keterkaitannya adalah proses komunikasi yang dilakukan
dalam penelitian ini menggunakan teknologi komunikasi internet berupa
21
Youtube, Twitter, dan Instagram yang dapat menembus ruang dan waktu
dalam proses komunikasi
.
2.1.2.
Komunikasi Massa
Defenisi komunikasi massa menurut Jay Black dan Frederick C.
Whitney dalam (Nurudin, 2007:12) adalah bahwa komunikasi massa
merupakan sebuah proses di mana pesan-pesan yang diproduksi secara
massal atau tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang
luas, anonim, dan heterogen.
Sedangkan menurut (Effendy, 2009:21) komunikasi massa adalah
komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak luar biasa. Tidak
berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang
membaca atau semua orang yang menonton televisi. Bisa di artikan bahwa
khalayak itu besar dan pada umumnya sulit untuk di definisikan.
Keterkaitan dengan penelitian ini adalah Komunikasi yang digunakan
oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini menggunakan Komunikasi
Massa, karena pesan dari Komunikasi nya ditujukan kepada khalayak atau
bersifat heterogen.
2.1.3. Public Relations
Menurut J.C. Seidel, Public Relations adalah proses kontinyu dari
usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill (itikad baik) dan
pengertian dari pelanggan, pegawai, dan publik yang lebih luas; ke dalam
mengadakan analisis, sedangkan ke luar meberikan pernyataanpernyataan. (Ardianto. 9 : 2011)
22
Menurut Public relations News melalui (Kasali 2008:7) adalah
fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap publik,
mengidentifikasi kebijakan dan prosedur seseorang atau sebuah
perusahaan terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan
program-program komunikasi untuk
memperoleh pemahaman dan
penerimaan publik.
Sedangkan menurut Scott M. Cutlip dalam (Nova 2011:35), public
relations adalah fungsi manajemen yang membentuk dan memelihara
hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dan masyarakat,
yang menjadi sandaran keberhasilan dan kegagalannya.
Dari penelitian di atas dapat disimpulkan pengertian Public
Relations, yaitu merupakan proses kelanjutan dari usaha-usaha
manajemen
untuk
memperoleh
goodwill
(itikad
baik)
dan
menginformasikan serta mempengaruhi khalayak (masyarakat).
Fungsi utama Public Relations adalah menumbuhkan dan
mengembangkan hubungan baik antar lembaga (organisasi) dengan
publiknya, internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan
pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya
menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan
lembaga organisasi. (Nova. 2011 : 49)
Menurut Effendy (Ruslan. 2008: 9) fungsi Public Relations officer
ketika menjalannkan tugas dan operasionalnya, baik sebagai komunikator
adalah sebagi berikut :
1. Menunjang kegiatan Manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.
23
2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal
dan publik eksternal.
3. Menciptakan komunikasi dua arah dangan menyebarkan informasi dari
organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada
organisasi.
4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi
kepentingan umum.
5. Operasionalisasi dan organisasi Public Relations adalah bagaimana
membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya,
untuk
mencegah
terjadinya
rintangan
psikologis,
baik
yang
ditimbulkan dari pihak organisasi maupun dari pihak publiknya.
Public Relations mempunyai peran tersendiri dalam fungsinya
(Ruslan. 2010: 10), yaitu :
1. Sebagai komunikator atau penghubung antara organisasi atau lembaga
yang diwakili dengan publiknya.
2. Membina relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang
positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya.
3. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi
manajemen organisasi atau perusahaan.
4. Membentuk corporate image, artinya peranan Public Relations
berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya.
Keterkaitan dalam pembahasan ini penulis menggunakan teori
publik relations sebagai pendukung dari fungsi divisi Public Relations
24
dalam restoran makanan laut submarine untuk meningkatkan
kesadaran akan merek pada khalayak atau masyarakat.
2.1.3.1. Mix Strategic (Strategi Bauran Public Relations)
Public Relations Mix yang juga biasa disebut sebagai bauran Public
Relations atau bisa disingkat menjadi PENCILS, adalah sebuah strategi
Public Relations dalam melaksanakan tugas – tugasnya dengan sesuai
pada jalurnya dan didalam konsep ini memiliki komponen – komponen
yang saling berhubungan dalam praktek kerja Public Relations jika
dijabarkan secara rinci menurut Ruslan dalam ardianto (2010:71-73)
memiliki komponen utama.
Dari peranan Public Relations itu sendiri, adalah sebagai berikut :
1. Publications (Publikasi dan Publisitas) Setiap fungsi dan tugas Public
Relations
adalah menyelenggarakan publikasi atau meyebarluaskan
informasi melalui berbagai media tentang kegiatan perusahaan
atau
organisasi, yang pantas untuk diketahui oleh publik. Selain itu, Public
Relations juga menghasikan publisitas untuk memperoleh tanggapan
positif secara lebih luas dari masyarakat.
2. Event (Penyususnan Program Acara) PR juga merancang acara tertentu
yang dipilih dalam jangka waktu, tempat, dan objek tertentu yang secara
khusus untuk mempengaruhi publik. Biasanya event tersebut ada
beberapa jenis, diantaranya sebagai berikut:
25
a. Calender event, yang rutin (regular event) yang dilaksanakan pada
bulan tertentu sepanjang tahun.
b. Special Events, yaitu
event yang bersifat khusus, dan yang
dilaksanakan pada momen tertentu diluar acara rutin dari program
kerja PR.
c. Moments Events, yaitu event atau acara yang bersifat momental, atau
lebih khusus lagi.
3. News (menciptakan berita) Upaya untuk menciptakan berita melalui press
release, news letter, bulletin dan lain-lain yang biasanya mengacu pada
teknis penulisan 5W+1H (Who, What, Where, When, Why, dan How).
Sistematika penulisannya adalah “piramida terbalik”. Yang paling penting
diletakan ditengah batang berita.
4. Community Involvement (kepedulian pada komunitas) Tugas sehari-hari
seorang
Public Relations Officer (PRO) adalah mengadakan kontak
sosial dengan kelompok masyarakat tertentu, serta menjaga hubungan
baik (Community Relations dan Humanity relations) dengan pihak
organisasi atau lembaga yang diwakilinya.
5. Inform or Image (memberitahukan atau meraih citra) Ada dua fungsi
utama dari
Public Relations, yakni memberitahukan sesuatu kepada
publik atau menarik perhatian, sehingga diharapkan akan memperoleh
tanggapan
berupa
citra
positif.
Proses
dari
“nothing”
menjadi
“something”. Dari yang tidak tahu menjadi tahu, setelah tahu menjadi
suka, dan kemudian diharapkan timbul sesuatu (Something) yaitu berupa
citra.
26
6. Lobbying and Negotiating (pendekatan dan bernegosiasi) Keterampilan
untuk melobi secara personal, dan kemampuan bernegosiasi sangat
diperlukan bagi seorang PRO (Public Relations Officer), agar semua
rencana, ide, atau gagasan kegiatan suatu lembaga memperoleh dukungan
dari individu dan lembaga yang berpengaruh, sehingga timbul situasi
saling menguntungkan (winwin solution).
7. Social Responsibility (tanggung jawab sosial) Aspek tanggung jawab
sosial dalam dunia public relation sangat penting. Public Relations tidak
hanya memikirkan keuntungan bagi lembaga atau organisasi serta tokoh
yang diwakilinya, tetapi juga kepedulian kepada masyarakat. Hal ini
penting, supara ia memperoleh simpati atau empati dari khalayaknya.
Inilah yang di dalam teori public relation disebut sebagai Social
Marketing.
Di dalam penelitian ini, peneliti akan memfokuskan bauran Public
Relations di point ke-lima, yaitu Inform or Image. Karena kegiatan
Inform or Image salah satu nya yaitu bersifat memberi tahu, memberi
tahu kepada masyarakat dari yang tidak tahu dengan makanan laut
Submarine, menjadi tahu, dan peneliti berasumsi bahwa strategi ini
cukup efektif, berkaitan dengan meningkatkan kesadaran akan merek.
2.3 Teori Khusus
Teori khusus merupakan teori yang digunakan penulis untuk mendukung
penelitian mengenai ‘Pengaruh Media Digital Dalam Strategi Public Relaions
Terhadap Kesadaran Akan Merek Restoran Makanan Laut Submarine’.
Teori khusus yang digunakan yaitu Media Digital, dan Brand Awareness.
27
2.2.1. Media Digital
Definisi New Media yang dikutip dari jurnal Reuters, 2012 adalah:
“New Media & Society is a top-ranked, peer-reviewed,
international journal that publishes key research from
communication, media and cultural studies, as well as sociology,
geography, anthropology, economics, the political and
information sciences and the humanities. It is committed to
high-quality research that explores the relationship between
theory, policy and practice”.
Jika di terjemahkan dapat di simpulkan bahwa New Media adalah
peringkat teratas dari gabungangan antara komunikasi, media dan kebudayaan,
dan juga merupakan gabungan antara aspek dari sosiologi, geografi, antropolgi,
dan ilmu – ilmu lainnya yang saling berhubungan satu sama lain.
Menurut Folkerts Media Digital atau yang sering disebut New Media
adalah bentuk – bentuk dari media dan isi media yang diciptakan dan dibentuk
oleh perubahan teknologi. Internet adalah salah satu dari New Media di abad 21.
Sebagai teknologi baru yang canggih, bentuk media dan teknologi muncul
secara bersamaan dan di sebut Media Convergence. Media Convergence adalah
suatu kombinasi antara dua atau lebih dari media – media sebelumnya (Old
Media) yang menjadi suatu proses dimana dapat membawa kemudahan dan
keuntungan bagi pengguna nya (2011:20). Beberapa contoh dari Media Digital
tersebut adalah Twitter, Instagram, dan Youtube.
2.2.1.1. Twitter
Menurut Chris Brogan Twitter merupakan salah satu media sosial yang
ada di dalam media digital yang berfungsi sebagai wadah atau tempat untuk
berbagi ide, gagasan, maupun informasi secara global tanpa dibatasi ruang dan
waktu (2010:99).
28
Menurut Dominikus Juju & Feri Sulianta defenisi dari Twitter adalah
sebuah web dan layanan mikroblog yang bisa digunakan untuk melakukan
pembaharuan (update) berupa sebuah teks panjang maksimum sebanyak 140
karakter, pembaharuan di Twitter dikenal sebagai tweets (2010:2-3)
Kesimpulan Twitter adalah sebuah social media yang dapat memberikan
informasi-informasi bagi para followers, yang berisi berita atau semacamnya
yang dapat diakses melalui internet.
Keterkaitan teori ini pada penelitian adalah karena Twitter merupakan
salah satu dari media sosial dalam media digital yang digunakan oleh peneliti
untuk meningkatkan kesadaran akan merek terhadap restoran makanan laut
Submarine, dan juga dikarenakan Twitter adalah media sosial yang paling
banyak digunakan oleh masyarakat global saat ini, khususnya masyarakat
Indonesia
Fungsi Twitter
Penggunaan Twitter telah menciptakan banyak fungsi Dominikus Juju &
Feri Sulianta Secara garis besar fungsi-fungsi tersebut yaitu:
1. Untuk menuliskan bebagai hal yang ingin ditulis tidak mewajibkan untuk
menulis apa yang sedang dilakukan, dapat menuliskan apa saja mengenai
perasaan anda.
2. Bisa digunakan untuk berbagi (share) foto, lagu, dan video kepada temanteman.
3. Mencari teman-teman baru di dunia maya.
4. Bisa mengetahui kebiasaan apa saja yang dilakukan oleh public figure.
5. Mempopulerkan web atau blog yang dimiki dengan cara bebagi tautan (link)
artikel yang dibuat pada Twitter.
29
6. Bisa digunaan sebagai media advertise secara tidak langsung.
7. Bisa digunakan untuk mencari dukungan politik atau kampanye di dunia
maya.
8. Bisa digunakan sebagai media informasi secara realtime, seperti memberikan
informasi mengenai suatu bencana atau kejadian tertentu.
9. Bisa digunakan untuk berbisnis (2010:3).
2.2.1.2. Instagram
Menurut Bambang Instagram adalah sebuah aplikasi dari SmartPhone
media sosial yang merupakan salah satu dari media digital yang mempunyai
fungsi yang hampir sama dengan Twitter, namun perbedaannya terletak pada
pengambilan foto dalam wadah atau tempat untuk berbagi informasi terhadap
pengguna nya. Instagram juga dapat memberikan inspirasi bagi pengguna
nya dan juga dapat meningkatkan kreatifitas, dikarenakan Instagram
mempunyai fitur yang dapat membuat foto menjadi lebih indah, lebih artistik
dan menjadi lebih bagus (2012:10).
Keterkaitan dengan penelitian yang dilakukan adalah peneliti
menggunakan Instagram karena Instagram merupakann salah satu media
sosial yang menjadi sebuah tren masyarakat saat ini, terutama anak muda
yang di mana menjadi salah satu segmen dari restoran makanan laut
Submarine sehingga dapat memudahkan peneliti dalam meningkatkan
kesadaran akan merek restoran makanan laut Submarine.
30
2.2.1.3.
Youtube
Eko Nurhuda dalam buku nya “YouTube Cara Mudah menjadi
Populer dengan Internet” mengatakan bahwa Youtube merupakan media
digital pertama dalam bentuk video untuk berbagi informasi, pendapat, dan
gagasan maupun ide, hiburan dan juga sering digunakan untuk kegiatan
promosi secara gratis (2012:7).
Youtube menjadi media digital dalam berbagi video yang paling
banyak digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia, telah banyak masyarakat
yang telah terkenal melalui media digital tersebut (2012:8).
`
Keterkatikan teori tersebut dengan penelitian adalah peneliti mencoba
membuat video berupa Company Profile, Testimony, dan juga video berupa
suasana yang ada di dalam restoran makanan laut Submarine yang dapat
meningkatkan kesadaran akan merek restoran makanan laut tersebut, dan juga
bertujuan untuk mempersuasikan masyarakat khusus nya penggemar makanan
laut untuk datang dan mencicipi varian makanan laut dari Submarine.
2.2.2. Brand Awareness
Definisi Brand Awareness yang dikutip dari jurnal Emma Mcdonald dan
Byron Sharp, 2005 adalah :
“Brand awareness is widely misunderstood and often wrongly
measured, even by experienced managers” (p41). Yet brand
awareness is covered in most texts on advertising measurement,
it is a central part of the popular hierarchy of-effects advertising
model, and marketing managers claim it as an important goal of
their communications activities”.
Jika diterjemahkan dapat disimpulkan bahwa Brand Awareness adalah
kesadaran merek tercakup pada teks yang berada di dalam suatu iklan, dengan
31
kata lain kesadaran akan merek juga merupakan salah satu kegiatan dalam
berkomunikasi terhadap khalayak.
Menurut (Durianto, et all, 2004:54) defenisi brand awareness adalah
kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali
suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu.
Menurut Rangkuti (2004:243) brand awareness mempunyai defenisi
yaitu kemampuan seorang pelanggan untuk mengingat suatu merek tertentu
atau iklan tertentu secara spontan atau setelah dirangsang dengan kata-kata
kunci.
Dikutip dari jurnal Budi. S, et all, 2006 Strategi yang sukses dari brand
awareness harus dapat menjelaskan keunikan dari merek itu sendiri dan
menjadikannya berbeda dari kompetitor yang ada. Contoh: jika konsumen tidak
mengetahui apa pun tentang suatu perusahaan, mereka tidak akan membeli
sesuatu dari perusahaan tersebut. Untuk itulah satu dari tujuan utama setiap
bisnis seharusnya adalah untuk membangun brand awareness karena keinginan
membeli konsumen sangat dipengaruhi dari rekomendasi pengalaman
langsung.
Tingkatan dalam brand awareness
Menurut David Aaker melalui Durianto, et all, (2004:57-59) peran brand
awareness dalam keseluruhan ekuitas merek bergantung pada sejauh mana
tingkatan awareness yang dicapai oleh suatu merek. Adapun tingkatan dalam
brand awareness adalah sebagai berikut:
32
1.
Puncak pikiran (Top of Mind)
Yang dimaksud dengan top of mind adalah merek yang pertama kali
diingat oleh responden atau pertama kali disebut ketika responden
ditanya tentang suatu produk tertentu. Top of mind menggunakan single
respond question yang artinya responden hanya boleh memberikan satu
jawaban untuk pertanyaan mengenai hal ini.
2.
Pengingatan kembali merek (Brand Recall)
Brand recall adalah pengingat kembali merek yang dicerminkan dengan
merek lain yang diingat oleh responden setelah responden menyebutkan
merek yang pertama. Brand recall menggunakan multi respond questions
yang artinya memberikan jawaban tanpa dibantu.
3.
Pengenalan merek (Brand Recognition)
Brand recognition adalah pengenalan merek yaitu tingkat kesadaran
responden terhadap suatu merek diukur dengan diberikan bantuan seperti
ciri-ciri suatu produk.
4.
Tidak menyadari merek (Unware Of Brand)
Merupakan tingkat yang paling rendah dari piramida brand awareness
dimana konsumen tidak menyadari akan adanya suatu merek.
33
Tingkatan pada Brand Awareness dapat digambarkan melalui
piramida Brand Awareness di bawah ini, sebagai berikut:
Gambar 2.1 : Piramida Brand Awareness
Sumber: Durianto, et all, 2004:55
Untuk memberikan evaluasi seberapa jauh konsumen dapat aware terhadap sebuah
brand, menurut Keller (2000) dalam (Soehadi, 2005: 10) menyarankan penggunaan
empat indikator, yaitu:
1.
Recall
Seberapa jauh konsumen dapat mengingat ketika ditanya apa saja brand yang
mereka ingat.
34
2. Recognition
Yaitu, seberapa jauh konsumen bisa mengenali sebuah brand dalam satu
kategori tertentu.
3.
Purchase
Yaitu, seberapa jauh konsumen akan memasukkan suatu brand ke dalam
alternatif pilihan ketika mereka akan membeli produk/layanan. Dalam arti,
jika brand tersebut tidak termasuk dalam alternatif pilihan, terutama brand
baru, maka aktifitas below the line menjadi sangat penting.
4.
Consumption
Yaitu, seberapa jauh konsumen masih dapat mengingat suatu brand ketika
mereka sedang menggunakan produk/layanan pesaing.
Kesimpulan dari penulis mengenai brand awareness adalah bahwa
tindakan untuk menyadarkan akan suatu merek produk pada masyarakat
sehingga masyarakat mengetahui tentang merek dari produk tersebut.
Keterkaitan dalam pembahasan ini adalah public relations merupakan divisi
yang berfungsi untuk meningkatkan kesadaran akan merek makanan laut Submarine
kepada masyarakat sehingga dikenal oleh masyarakat.
2.3.
Kerangka Teori
Teori Umum
Komunikasi
Komunikasi Massa
Public Relations
Definisi
Komunikasi
Unsur – unsur
Komunikasi
Definisi
Komunikasi Massa
Fungsi Public
Relations
Definisi Public
Relations
Mix Strategic (Strategi Bauran Public Relations)
Definisi Twitter
Twitter
Definisi Media
Digital
Instagram
Youtube
Brand Awareness
Peran Public
Relations
Definisi Mix Strategic (Strategi Bauran Public Relations)
Teori Khusus
Media Digital
Karakteristik
Komunikasi
Definisi Brand
Awareness
Definisi Instagram
Definisi Youtube
Tingkatan dalam
Brand Awareness
35
Gambar 2.2 Kerangka Teori
Fungsi
Twitter
36
2.4. Kerangka Berpikir
Variabel X
Variabel Y
Media Digital
•
Twitter
•
Instagram
•
Youtube
Brand Awareness
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir
Download