BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jurnal 2.1.1 Jurnal Jurnal Analisis dan Perumusan Strategi Marketing untuk Meningkatkan Brand Awareness produk Ice Cream New Zealand Natural yang ditulis oleh Irma Pratisia, meneliti tentang meningkatkan Brand Awareness Ice Cream New Zealand Natural di New Zealand . Untuk mempertahankan dan menarik pelanggan baru sangatlah penting, sehingga diperlukan suatu cara untuk bisa mencapai hal tersebut, yaitu dengan cara melakukan strategi Marketing untuk meningkatkan Brand Awareness dari produk Ice Cream tersebut, mengingat bahwa persaingan dalam bidang usaha Ice Cream semakin banyak dan mempunyai keunggulan dari masing – masing produk atau merek Ice Cream tersebut. Ice Cream New Zealand Natural dalam hal ini menggunakan strategi marketing yaitu Brand Awareness, analisa yang dilakukan oleh perusahaan tersebut berdasarkan pada analisa Five Competitive Forces, Marketing Mix, dan STP, sehingga perusahaan Ice Cream tersebut mempunyai cara untuk menghadapi persaingan dalam industry yang sedang terjadi. Hubungan dengan penelitian yang dilakukan adalah, peneliti menggunakan strategi marketing yang sama dalam meningkatkan Brand Awareness restoran makanan laut Submarine. 11 12 2.2 Teori Umum Teori umum merupakan teori yang digunakan penulis untuk mendukung penelitian mengenai ‘Pengaruh Media Digital Dalam Strategi Public Relations Terhadap Kesadaran Akan Merek Restoran Makanan Laut Submarine’. Teori umum yang digunkan yaitu teori Komunikasi, Komunikasi Pemasaran, Promosi, dan Public Relations. 2.2.1. Teori Komunikasi Menurut Cherry dalam Stuart yang dikutip oleh Majid, istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin communis, yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa Latin communico yang artinya membagi (2011:91). Ilmu komunikasi adalah usaha penyampaian pesan antarmanusia, dan karenanya, kita nyatakan ilmu ini sebagai ilmu yang mempelajari usaha penyampaian pesan antar manusia (Vardiansyah, 2004:8). Karena itu jika kita berada dalam suatu situasi berkomunikasi, maka kita memiliki ketertarikan atau beberapa kesamaan dengan orang lain, seperti ketertarikan karena fisik atau cara orang lain dalam berkomunikasi, dan juga kesamaan bahasa atau kesamaan arti symbol-simbol yang digunakan dalam berkomunikasi. Peneliti juga menambahkan, bahwa komunikasi adalah suatu cara untuk berinteraksi satu sama lain yang dilakukan oleh individu, kelompok, organisasi dan masyarakat untuk menyampaikan suatu pesan kepada individu yang lain 13 (pihak ke dua) dengan tujuan tertentu yang dapat mempengaruhi perilaku pihak penerima. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa dalam komunikasi adalah suatu proses, dimana dalam proses tersebut melibatkan beberapa unsur atau komponen. 2.1.1.1 Unsur-unsur Komunikasi Majid mengatakan bahwa dari pengertian komunikasi yang telah dikemukakan, maka jelas bahwa komunikasi antarmanusia hanya bisa terjadi jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu. Artinya, komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya unsur sumber, pesan, media, penerima dan efek. Unsur-unsur ini bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi (2010: 15). Terdapat beberapa macam pandangan tentang banyaknya unsur atau elemen yang mendukung terjadinya komunikasi. Ada yang menilai bahwa terciptanya proses komunikasi, cukup didukung oleh tiga unsur, sementara ada juga yang menambahkan umpan balik dan lingkungan selain kelima unsur yang disebutkan. Unsur-unsur komunikasi yang dikemukakan di atas dapat saling terkait dan dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Sumber (source) Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri atas satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok, misalnya seperti partai, organisasi atau lembaga. 14 Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut Source, Sender, atau Encoder. 2. Pesan (message) Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi, seperti : telepon, surat, telegram, dan media internet (jejaring sosial, email). Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa Inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata message, content, atau information. 3. Media (channel) Media yang dimaksud di sini ialah alat yang digunakan untuk mengirim pesan dan sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam bentuknya, misalnya dalam komunikasi antarpribadi panca indra dianggap sebagai media komunikasi. 4. Penerima (receiver) Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber, atau pihak ke dua dalam proses komunikasi. Penerima bisa terdiri atas satu orang atau lebih, bisa juga dalam bentuk kelompok, partai atau Negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, 15 komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver. Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat adanya sumber. Tidak ada penerima jika tidak ada sumber. Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dan komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, atau penerima tidak, atau kurang memahami maksud dari pesan yang disampaikan, maka akan menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan atau saluran. Kenalilah khalayakmu adalah prinsip dasar dalam berkomunikasi. Karena dengan mengetahui dan memahami karakteristik penerima (khalayak), berarti terdapat suatu peluang untuk mencapai keberhasilan dalam proses komunikasi. 5. Pengaruh Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap, dan tingkah laku seseorang. Karena itu, pengaruh bisa juga diartikan sebagai perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan. Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk dari pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan 16 belum sampai pada penerima. Misalnya sebuah konsep surat yang memerlukan perubahan sebelum dikirim, atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan itu mengalami gangguan sebelum sampai ke tujuan. Hal-hal seperti itu menjadi tanggapan balik yang diterima oleh sumber. 6. Lingkungan Lingkungan atau situasi adalah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi waktu. Lingkungan fisik menunjukkan bahwa suatu proses komunikasi hanya bisa terjadi jika tidak terdapat rintangan fisik, misalnya geografi. Komunikasi sering kali sulit dilakukan karena faktor jarak yang begitu jauh, tidak tersedia fasilitas komunikasi seperti telepon, kantor pos atau jalan raya. Lingkungan sosial menunjukkan faktor sosial budaya, ekonomi dan politik yang bisa menjadi kendala terjadinya komunikasi, misalnya kesamaan bahasa, kepercayaan, adat istiadat, dan status sosial. Dimensi psikologis adalah pertimbangan kejiwaan yang digunakan dalam berkomunikasi. Misalnya menghindari kritik yang menyinggung perasaan orang lain, menyajikan materi yang sesuai dengan usia khalayak. Dimensi psikologis ini biasa disebut dimensi internal. 17 Penulis berpendapat bahwa unsur-unsur dalam komunikasi saling terkait satu sama lain, jika ada 1(satu) unsur yang tidak ada ketika berinteraksi, maka komunikasi tidak akan berjalan lancar, akan terjadi miss komunikasi, untuk itu ketika melakukan interaksi harus ada ke 6(enam) unsur komunikasi di dalam nya. 2.1.1.2 Karakteristik Komunikasi Menurut Riswandi, berdasarkan definisi-definisi tentang komunikasi, dapat diperoleh gambaran bahwa komunikasi mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut (2009: 4-7) : 1. Komunikasi adalah suatu proses Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu. Proses komunikasi melibatkan banyak faktor atau komponen. Faktor-faktor atau unsur yang dimaksud antara lain meliputi komunikator, komunikan, pesan (isi, bentuk, dan cara penyampaiannya), saluran atau media yang digunakan untuk menyampaikan pesan, waktu, tempat, hasil atau akibat yang ditimbulkan dan situasi atau kondisi yang ada ketika komunikasi berlangsung. 2. Komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja, serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya. 18 Pengertian sadar di sini menunjukkan bahwa kegiatan komunikasi yang dilakukan seseorang sepenuhnya berada dalam kondisi mental psikologis yang terkendali atau terkontrol, bukan dalam keadaan “mimpi”. Disengaja maksudnya bahwa komunikasi yang dilakukan memang sesuai dengan kemauan dari pelakunya. Sementara tujuan merujuk pada hasil atau akibat yang diinginkan. 3. Komunikasi menurut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat Kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang disampaikan. 4. Komunikasi bersifat simbolis Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang. Lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia adalah bahasa verbal dalam bentuk kata-kata, kalimat, angka-angka atau tandatanda lainnya. Bahasa verbal yang digunakan untuk keperluan membujuk atau meminta tolong, tentunya akan berbeda dengan bahasa verbal yang digunakan untuk tujuan merintah atau memaksa. Selain bahasa verbal, juga ada lambang-lambang yang bersifat nonverbal yang dapat digunakan dalam komunikasi seperti gesture (gerak tangan, kaki, atau bagian tubuh lainnya), warna, sikap duduk, berdiri, dan berbagai bentuk lambang lainnya. Biasanya lambang- 19 lambang tersebut dimaksudkan untuk memperkuat makna pesan yang disampaikan. 5. Komunikasi bersifat transaksional Komunikasi pada dasarnya menurut dua tindakan, yaitu memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau porsional oleh masing-masing pelaku yang terlibat dalam komunikasi. Apa yang kita terima, nilainya bergantung pada apa yang kita berikan. Pengertian transaksional juga merujuk pada suatu kondisi bahwa keberhasilan komunikasi tidak hanya ditentukan oleh salah satu pihak, tetapi ditentukan oleh kedua belah pihak yang terlibat dalam komunikasi. Ini berarti bahwa komunikasi akan berhasil apabila kedua belah pihak yang terlibat mempunyai kesepakatan mengenai hal-hal yang dikomunikasikan. 6. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu Maksudnya adalah bahwa para peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi seperti telepon, internet, faximili, dan lain-lain, faktor ruang dan waktu tidak lagi menjadi masalah dalam berkomunikasi. Pada karakteristik komunikasi di atas, penulis menggunakan ke enam (6) karakteristik tersebut. Pertama adalah komunikasi adalah suatu proses, artinya komunikasi merupakan serangkaian tindakan yang terjadi secara berurutan dari komunikator kepada komunikan menggunakan media atau 20 channel. Keterkaitan dalam objek penelitian adalah penulis (komunikator) mengirim pesan kepada khalayak menggunakan media berupa media digital (youtube, twitter, instagram). Karakteristik yang ke dua (2) adalah komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. Dalam hal ini penulis melakukan proses komunikasi dengan sengaja untuk mencapai tujuan, yaitu membangun kesadaran khalayak (masyarakat) akan kesadaran merek suatu restoran bernama seafood submarine. Karakteristik yang ketiga (3) adalah komunikasi menurut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat, artinya adanya ketertarikan oleh satu sama lain, pengirim pesan mencoba meningkatkan kesadaran akan merek, sedangkan penerima tertarik karena mereka menyukai makanan laut. Karakteristik ke empat (4) adalah komunikasi bersifat simbolis, dalam hal ini keterkaitannya adalah adalah pengirim pesan dalam objek penelitian melakukan proses komunikasi menggunakan bahas verbal untuk membujuk atau meningkatkan kesadaran akan merek pada komunikan. Karakteristik selanjutnya yaitu komunikasi bersifat transaksional, maksudnya adalah apa yang kita terima bergantung dari apa yang kita beri. Keterkaitannya adalah pengirim akan mendapatkan feedback yang baik dari penerima berupa kesadaran akan merek apabila dalam pesan tersebut terdapat penawaran yang mampu menarik perhatian penerima, misalnya pemberian promo berupa diskon dalam kegiatan promosi pembelian makanan seafood submarine. Karakteristik yang terakhir adalah komunikasi menembus ruang dan waktu, artinya komunikasi tidak terbatas. Keterkaitannya adalah proses komunikasi yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknologi komunikasi internet berupa 21 Youtube, Twitter, dan Instagram yang dapat menembus ruang dan waktu dalam proses komunikasi . 2.1.2. Komunikasi Massa Defenisi komunikasi massa menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney dalam (Nurudin, 2007:12) adalah bahwa komunikasi massa merupakan sebuah proses di mana pesan-pesan yang diproduksi secara massal atau tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, anonim, dan heterogen. Sedangkan menurut (Effendy, 2009:21) komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak luar biasa. Tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi. Bisa di artikan bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya sulit untuk di definisikan. Keterkaitan dengan penelitian ini adalah Komunikasi yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini menggunakan Komunikasi Massa, karena pesan dari Komunikasi nya ditujukan kepada khalayak atau bersifat heterogen. 2.1.3. Public Relations Menurut J.C. Seidel, Public Relations adalah proses kontinyu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill (itikad baik) dan pengertian dari pelanggan, pegawai, dan publik yang lebih luas; ke dalam mengadakan analisis, sedangkan ke luar meberikan pernyataanpernyataan. (Ardianto. 9 : 2011) 22 Menurut Public relations News melalui (Kasali 2008:7) adalah fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur seseorang atau sebuah perusahaan terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan program-program komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan publik. Sedangkan menurut Scott M. Cutlip dalam (Nova 2011:35), public relations adalah fungsi manajemen yang membentuk dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dan masyarakat, yang menjadi sandaran keberhasilan dan kegagalannya. Dari penelitian di atas dapat disimpulkan pengertian Public Relations, yaitu merupakan proses kelanjutan dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill (itikad baik) dan menginformasikan serta mempengaruhi khalayak (masyarakat). Fungsi utama Public Relations adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antar lembaga (organisasi) dengan publiknya, internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan lembaga organisasi. (Nova. 2011 : 49) Menurut Effendy (Ruslan. 2008: 9) fungsi Public Relations officer ketika menjalannkan tugas dan operasionalnya, baik sebagai komunikator adalah sebagi berikut : 1. Menunjang kegiatan Manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. 23 2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal dan publik eksternal. 3. Menciptakan komunikasi dua arah dangan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada organisasi. 4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum. 5. Operasionalisasi dan organisasi Public Relations adalah bagaimana membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi maupun dari pihak publiknya. Public Relations mempunyai peran tersendiri dalam fungsinya (Ruslan. 2010: 10), yaitu : 1. Sebagai komunikator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang diwakili dengan publiknya. 2. Membina relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya. 3. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajemen organisasi atau perusahaan. 4. Membentuk corporate image, artinya peranan Public Relations berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya. Keterkaitan dalam pembahasan ini penulis menggunakan teori publik relations sebagai pendukung dari fungsi divisi Public Relations 24 dalam restoran makanan laut submarine untuk meningkatkan kesadaran akan merek pada khalayak atau masyarakat. 2.1.3.1. Mix Strategic (Strategi Bauran Public Relations) Public Relations Mix yang juga biasa disebut sebagai bauran Public Relations atau bisa disingkat menjadi PENCILS, adalah sebuah strategi Public Relations dalam melaksanakan tugas – tugasnya dengan sesuai pada jalurnya dan didalam konsep ini memiliki komponen – komponen yang saling berhubungan dalam praktek kerja Public Relations jika dijabarkan secara rinci menurut Ruslan dalam ardianto (2010:71-73) memiliki komponen utama. Dari peranan Public Relations itu sendiri, adalah sebagai berikut : 1. Publications (Publikasi dan Publisitas) Setiap fungsi dan tugas Public Relations adalah menyelenggarakan publikasi atau meyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang kegiatan perusahaan atau organisasi, yang pantas untuk diketahui oleh publik. Selain itu, Public Relations juga menghasikan publisitas untuk memperoleh tanggapan positif secara lebih luas dari masyarakat. 2. Event (Penyususnan Program Acara) PR juga merancang acara tertentu yang dipilih dalam jangka waktu, tempat, dan objek tertentu yang secara khusus untuk mempengaruhi publik. Biasanya event tersebut ada beberapa jenis, diantaranya sebagai berikut: 25 a. Calender event, yang rutin (regular event) yang dilaksanakan pada bulan tertentu sepanjang tahun. b. Special Events, yaitu event yang bersifat khusus, dan yang dilaksanakan pada momen tertentu diluar acara rutin dari program kerja PR. c. Moments Events, yaitu event atau acara yang bersifat momental, atau lebih khusus lagi. 3. News (menciptakan berita) Upaya untuk menciptakan berita melalui press release, news letter, bulletin dan lain-lain yang biasanya mengacu pada teknis penulisan 5W+1H (Who, What, Where, When, Why, dan How). Sistematika penulisannya adalah “piramida terbalik”. Yang paling penting diletakan ditengah batang berita. 4. Community Involvement (kepedulian pada komunitas) Tugas sehari-hari seorang Public Relations Officer (PRO) adalah mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu, serta menjaga hubungan baik (Community Relations dan Humanity relations) dengan pihak organisasi atau lembaga yang diwakilinya. 5. Inform or Image (memberitahukan atau meraih citra) Ada dua fungsi utama dari Public Relations, yakni memberitahukan sesuatu kepada publik atau menarik perhatian, sehingga diharapkan akan memperoleh tanggapan berupa citra positif. Proses dari “nothing” menjadi “something”. Dari yang tidak tahu menjadi tahu, setelah tahu menjadi suka, dan kemudian diharapkan timbul sesuatu (Something) yaitu berupa citra. 26 6. Lobbying and Negotiating (pendekatan dan bernegosiasi) Keterampilan untuk melobi secara personal, dan kemampuan bernegosiasi sangat diperlukan bagi seorang PRO (Public Relations Officer), agar semua rencana, ide, atau gagasan kegiatan suatu lembaga memperoleh dukungan dari individu dan lembaga yang berpengaruh, sehingga timbul situasi saling menguntungkan (winwin solution). 7. Social Responsibility (tanggung jawab sosial) Aspek tanggung jawab sosial dalam dunia public relation sangat penting. Public Relations tidak hanya memikirkan keuntungan bagi lembaga atau organisasi serta tokoh yang diwakilinya, tetapi juga kepedulian kepada masyarakat. Hal ini penting, supara ia memperoleh simpati atau empati dari khalayaknya. Inilah yang di dalam teori public relation disebut sebagai Social Marketing. Di dalam penelitian ini, peneliti akan memfokuskan bauran Public Relations di point ke-lima, yaitu Inform or Image. Karena kegiatan Inform or Image salah satu nya yaitu bersifat memberi tahu, memberi tahu kepada masyarakat dari yang tidak tahu dengan makanan laut Submarine, menjadi tahu, dan peneliti berasumsi bahwa strategi ini cukup efektif, berkaitan dengan meningkatkan kesadaran akan merek. 2.3 Teori Khusus Teori khusus merupakan teori yang digunakan penulis untuk mendukung penelitian mengenai ‘Pengaruh Media Digital Dalam Strategi Public Relaions Terhadap Kesadaran Akan Merek Restoran Makanan Laut Submarine’. Teori khusus yang digunakan yaitu Media Digital, dan Brand Awareness. 27 2.2.1. Media Digital Definisi New Media yang dikutip dari jurnal Reuters, 2012 adalah: “New Media & Society is a top-ranked, peer-reviewed, international journal that publishes key research from communication, media and cultural studies, as well as sociology, geography, anthropology, economics, the political and information sciences and the humanities. It is committed to high-quality research that explores the relationship between theory, policy and practice”. Jika di terjemahkan dapat di simpulkan bahwa New Media adalah peringkat teratas dari gabungangan antara komunikasi, media dan kebudayaan, dan juga merupakan gabungan antara aspek dari sosiologi, geografi, antropolgi, dan ilmu – ilmu lainnya yang saling berhubungan satu sama lain. Menurut Folkerts Media Digital atau yang sering disebut New Media adalah bentuk – bentuk dari media dan isi media yang diciptakan dan dibentuk oleh perubahan teknologi. Internet adalah salah satu dari New Media di abad 21. Sebagai teknologi baru yang canggih, bentuk media dan teknologi muncul secara bersamaan dan di sebut Media Convergence. Media Convergence adalah suatu kombinasi antara dua atau lebih dari media – media sebelumnya (Old Media) yang menjadi suatu proses dimana dapat membawa kemudahan dan keuntungan bagi pengguna nya (2011:20). Beberapa contoh dari Media Digital tersebut adalah Twitter, Instagram, dan Youtube. 2.2.1.1. Twitter Menurut Chris Brogan Twitter merupakan salah satu media sosial yang ada di dalam media digital yang berfungsi sebagai wadah atau tempat untuk berbagi ide, gagasan, maupun informasi secara global tanpa dibatasi ruang dan waktu (2010:99). 28 Menurut Dominikus Juju & Feri Sulianta defenisi dari Twitter adalah sebuah web dan layanan mikroblog yang bisa digunakan untuk melakukan pembaharuan (update) berupa sebuah teks panjang maksimum sebanyak 140 karakter, pembaharuan di Twitter dikenal sebagai tweets (2010:2-3) Kesimpulan Twitter adalah sebuah social media yang dapat memberikan informasi-informasi bagi para followers, yang berisi berita atau semacamnya yang dapat diakses melalui internet. Keterkaitan teori ini pada penelitian adalah karena Twitter merupakan salah satu dari media sosial dalam media digital yang digunakan oleh peneliti untuk meningkatkan kesadaran akan merek terhadap restoran makanan laut Submarine, dan juga dikarenakan Twitter adalah media sosial yang paling banyak digunakan oleh masyarakat global saat ini, khususnya masyarakat Indonesia Fungsi Twitter Penggunaan Twitter telah menciptakan banyak fungsi Dominikus Juju & Feri Sulianta Secara garis besar fungsi-fungsi tersebut yaitu: 1. Untuk menuliskan bebagai hal yang ingin ditulis tidak mewajibkan untuk menulis apa yang sedang dilakukan, dapat menuliskan apa saja mengenai perasaan anda. 2. Bisa digunakan untuk berbagi (share) foto, lagu, dan video kepada temanteman. 3. Mencari teman-teman baru di dunia maya. 4. Bisa mengetahui kebiasaan apa saja yang dilakukan oleh public figure. 5. Mempopulerkan web atau blog yang dimiki dengan cara bebagi tautan (link) artikel yang dibuat pada Twitter. 29 6. Bisa digunaan sebagai media advertise secara tidak langsung. 7. Bisa digunakan untuk mencari dukungan politik atau kampanye di dunia maya. 8. Bisa digunakan sebagai media informasi secara realtime, seperti memberikan informasi mengenai suatu bencana atau kejadian tertentu. 9. Bisa digunakan untuk berbisnis (2010:3). 2.2.1.2. Instagram Menurut Bambang Instagram adalah sebuah aplikasi dari SmartPhone media sosial yang merupakan salah satu dari media digital yang mempunyai fungsi yang hampir sama dengan Twitter, namun perbedaannya terletak pada pengambilan foto dalam wadah atau tempat untuk berbagi informasi terhadap pengguna nya. Instagram juga dapat memberikan inspirasi bagi pengguna nya dan juga dapat meningkatkan kreatifitas, dikarenakan Instagram mempunyai fitur yang dapat membuat foto menjadi lebih indah, lebih artistik dan menjadi lebih bagus (2012:10). Keterkaitan dengan penelitian yang dilakukan adalah peneliti menggunakan Instagram karena Instagram merupakann salah satu media sosial yang menjadi sebuah tren masyarakat saat ini, terutama anak muda yang di mana menjadi salah satu segmen dari restoran makanan laut Submarine sehingga dapat memudahkan peneliti dalam meningkatkan kesadaran akan merek restoran makanan laut Submarine. 30 2.2.1.3. Youtube Eko Nurhuda dalam buku nya “YouTube Cara Mudah menjadi Populer dengan Internet” mengatakan bahwa Youtube merupakan media digital pertama dalam bentuk video untuk berbagi informasi, pendapat, dan gagasan maupun ide, hiburan dan juga sering digunakan untuk kegiatan promosi secara gratis (2012:7). Youtube menjadi media digital dalam berbagi video yang paling banyak digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia, telah banyak masyarakat yang telah terkenal melalui media digital tersebut (2012:8). ` Keterkatikan teori tersebut dengan penelitian adalah peneliti mencoba membuat video berupa Company Profile, Testimony, dan juga video berupa suasana yang ada di dalam restoran makanan laut Submarine yang dapat meningkatkan kesadaran akan merek restoran makanan laut tersebut, dan juga bertujuan untuk mempersuasikan masyarakat khusus nya penggemar makanan laut untuk datang dan mencicipi varian makanan laut dari Submarine. 2.2.2. Brand Awareness Definisi Brand Awareness yang dikutip dari jurnal Emma Mcdonald dan Byron Sharp, 2005 adalah : “Brand awareness is widely misunderstood and often wrongly measured, even by experienced managers” (p41). Yet brand awareness is covered in most texts on advertising measurement, it is a central part of the popular hierarchy of-effects advertising model, and marketing managers claim it as an important goal of their communications activities”. Jika diterjemahkan dapat disimpulkan bahwa Brand Awareness adalah kesadaran merek tercakup pada teks yang berada di dalam suatu iklan, dengan 31 kata lain kesadaran akan merek juga merupakan salah satu kegiatan dalam berkomunikasi terhadap khalayak. Menurut (Durianto, et all, 2004:54) defenisi brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu. Menurut Rangkuti (2004:243) brand awareness mempunyai defenisi yaitu kemampuan seorang pelanggan untuk mengingat suatu merek tertentu atau iklan tertentu secara spontan atau setelah dirangsang dengan kata-kata kunci. Dikutip dari jurnal Budi. S, et all, 2006 Strategi yang sukses dari brand awareness harus dapat menjelaskan keunikan dari merek itu sendiri dan menjadikannya berbeda dari kompetitor yang ada. Contoh: jika konsumen tidak mengetahui apa pun tentang suatu perusahaan, mereka tidak akan membeli sesuatu dari perusahaan tersebut. Untuk itulah satu dari tujuan utama setiap bisnis seharusnya adalah untuk membangun brand awareness karena keinginan membeli konsumen sangat dipengaruhi dari rekomendasi pengalaman langsung. Tingkatan dalam brand awareness Menurut David Aaker melalui Durianto, et all, (2004:57-59) peran brand awareness dalam keseluruhan ekuitas merek bergantung pada sejauh mana tingkatan awareness yang dicapai oleh suatu merek. Adapun tingkatan dalam brand awareness adalah sebagai berikut: 32 1. Puncak pikiran (Top of Mind) Yang dimaksud dengan top of mind adalah merek yang pertama kali diingat oleh responden atau pertama kali disebut ketika responden ditanya tentang suatu produk tertentu. Top of mind menggunakan single respond question yang artinya responden hanya boleh memberikan satu jawaban untuk pertanyaan mengenai hal ini. 2. Pengingatan kembali merek (Brand Recall) Brand recall adalah pengingat kembali merek yang dicerminkan dengan merek lain yang diingat oleh responden setelah responden menyebutkan merek yang pertama. Brand recall menggunakan multi respond questions yang artinya memberikan jawaban tanpa dibantu. 3. Pengenalan merek (Brand Recognition) Brand recognition adalah pengenalan merek yaitu tingkat kesadaran responden terhadap suatu merek diukur dengan diberikan bantuan seperti ciri-ciri suatu produk. 4. Tidak menyadari merek (Unware Of Brand) Merupakan tingkat yang paling rendah dari piramida brand awareness dimana konsumen tidak menyadari akan adanya suatu merek. 33 Tingkatan pada Brand Awareness dapat digambarkan melalui piramida Brand Awareness di bawah ini, sebagai berikut: Gambar 2.1 : Piramida Brand Awareness Sumber: Durianto, et all, 2004:55 Untuk memberikan evaluasi seberapa jauh konsumen dapat aware terhadap sebuah brand, menurut Keller (2000) dalam (Soehadi, 2005: 10) menyarankan penggunaan empat indikator, yaitu: 1. Recall Seberapa jauh konsumen dapat mengingat ketika ditanya apa saja brand yang mereka ingat. 34 2. Recognition Yaitu, seberapa jauh konsumen bisa mengenali sebuah brand dalam satu kategori tertentu. 3. Purchase Yaitu, seberapa jauh konsumen akan memasukkan suatu brand ke dalam alternatif pilihan ketika mereka akan membeli produk/layanan. Dalam arti, jika brand tersebut tidak termasuk dalam alternatif pilihan, terutama brand baru, maka aktifitas below the line menjadi sangat penting. 4. Consumption Yaitu, seberapa jauh konsumen masih dapat mengingat suatu brand ketika mereka sedang menggunakan produk/layanan pesaing. Kesimpulan dari penulis mengenai brand awareness adalah bahwa tindakan untuk menyadarkan akan suatu merek produk pada masyarakat sehingga masyarakat mengetahui tentang merek dari produk tersebut. Keterkaitan dalam pembahasan ini adalah public relations merupakan divisi yang berfungsi untuk meningkatkan kesadaran akan merek makanan laut Submarine kepada masyarakat sehingga dikenal oleh masyarakat. 2.3. Kerangka Teori Teori Umum Komunikasi Komunikasi Massa Public Relations Definisi Komunikasi Unsur – unsur Komunikasi Definisi Komunikasi Massa Fungsi Public Relations Definisi Public Relations Mix Strategic (Strategi Bauran Public Relations) Definisi Twitter Twitter Definisi Media Digital Instagram Youtube Brand Awareness Peran Public Relations Definisi Mix Strategic (Strategi Bauran Public Relations) Teori Khusus Media Digital Karakteristik Komunikasi Definisi Brand Awareness Definisi Instagram Definisi Youtube Tingkatan dalam Brand Awareness 35 Gambar 2.2 Kerangka Teori Fungsi Twitter 36 2.4. Kerangka Berpikir Variabel X Variabel Y Media Digital • Twitter • Instagram • Youtube Brand Awareness Gambar 2.3 Kerangka Berpikir