TUGAS MAKALAH BISNIS MANAJEMEN PT. WIJAYA KARYA (WIKA)

advertisement
TUGAS MAKALAH
BISNIS MANAJEMEN PT. WIJAYA KARYA
(WIKA)
Oleh : Faizal Syahr Qomarudin
NIM: 14121045
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
PRODI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA
2015-2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT Wijaya Karya (Persero) didirikan sejak 47 tahun yaitu pada 11 Maret 1960. PT
WijayaKarya (Persero), yang biasa disebut WIKA, merupakan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN)yang adalah hasil nasionalisasi dari perusahaan Belanda, Naamloze Vennotschap
TechnischeHandel Maatschappij en Bouwbedrijf Vis en Co disingkat NV Vis en
Co. Berdasarkan PeraturanPemerintah No. 2 tahun 1960 dan Surat Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) No. 5 nama dirubah menjadi Perusahaan
Negara Bangunan Widjaja Karja. Saat itu bidang pekerjaan bergerak di instalasi listrik dan pipa
air. Salah satu proyeknya saat itu, pembangunan GELORA Bung Karno atau Gelanggang
Olah Raga Bung Karno dalam rangka penyelenggaraan Games of the New Emerging Forces
(GANEFO) dan Asian Games ke-4 diJakarta.
WIKA terus berkembang hingga di tahun 1972 nama Perusahaan Negara Bangunan
WidjajaKarja berubah lagi menjadi PT Wijaya Karya. WIKA kemudian berkembang menjadi
sebuahkontraktor konstruksi dengan menangani berbagai proyek penting seperti pemasangan
jaringanlistrik di Asahan dan proyek irigasi Jatiluhur. Pada tahun 1982 WIKA melakukan
perluasandivisi dengan dibentuknya beberapa divisi baru, yaitu Divisi Sipil Umum, Divisi
Bangunan Gedung, Divisi Sarana Papan, Divisi Produk Beton dan Metal, Divisi Konstruksi
Industri, DivisiEnergy, dan Divisi Perdagangan.
Pada pertengahan tahun 2009, WIKA menyelesaikan Jembatan Suramadu, yang
merupakansebuah proyek prestisius untuk menghubungkan pulau Jawa dengan pulau
Madura. Memasuki abad ke 21, WIKA berusaha keras meningkatkan kinerja di setiap aspek,
dimulai darimanjemen, sumber daya manusia yang tersusun guna menghasilkan inovasi dan
teknologi. WIKA dihadapan dengan lingkungan usaha yang berubah dengan tantangan lebih
besar sehingga perusahaan menerapkan Visi & Misi perusahaan yang baru untuk 20 tahun ke
depan.
VISI 2020
Menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang Engineering Procurement dan
Construction(EPC) dan Investasi terintegrasi di Asia Tenggara.
MISI 2020
o Menyediakan Produk-produk Energi, Industri & Infrastruktur Terpadu yang
Unggul
o Memenuhi Harapan Pemangku Kepentingan Utama
o Menjalankan Praktik Etika Bisnis untuk Menjadi Warga Usaha yang Baik
Memelihara Keberlanjutan Perusahaan
o Ekspansi Strategis Keluar Negeri
o Mengimplementasikan “Best Practices” dalam Sistem Manajemen Terpadu
Sejalan dengan visi dan misi, WIKA terus memprioritaskan kliennya, berprestasi,
berpikiran positif dan kemampuan untuk tampil dengan kinerja komersial demi pertumbuhan
yang sehatyang disaat yang bersamaan juga mamapu memenuhi seluruh keinginan
stakeholders.Oleh karena itu, WIKA memegang teguh motto “Spirit of Innovation” dan
mengoptimalkan nilai-nilai perusahaan yang berdasarkan pada prinsip ataupun nilai yaitu
commitment, innovation, balance, excellence, relationship, teamwork, dan integrity.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana operasional PT. Wijaya Karya dalam memperlancar bisnis manajemen?
1.2.2 Apa assessment yang dilakukan PT.Wijaya Karya?
1.2.3 Apa saja teknik manajemen proses yang digunakan oleh PT.Wijaya Karya?
1.3 Studi Literatur
Dalam proses pembuatan makalah ini , kami menggunakan sarana internet untuk
memperoleh info yang valid dengan mengunjungi situs web resmi dari perusahaan yang
terkait untuk menyusun makalah ini.
1.4 Manfaat
1.4.1 Kita bisa mengetahui tentang bisnis manajemen salah satu perusahaan
yang bergerak di bidang Kontruksi Bangunan.
1.4.2 Bisa memahami manajemen proses yang dilakukan oleh PT. Wijaya Karya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Operasional Perusahaan
Saat ini WIKA memiliki sejumlah Strategic Business Unit (SBU) di bidang
(infrastruktur,meliputi konstruksi sipil, energi, industrial plant, minyak dan gas) dan sub
bidang. SBU Konstruksi Sipil adalah sub bidang usaha yang terdiri dari: pembuatan jalan dan
jembatan, pengairan, prasarana perhubungan dan ketenagaan, serta Perancangan Bangun
(Design andBuild) mulai dari proses perencanaansampai proses konstruksi. SBU Energi
menjalankan usaha dalam bidang konstruksi berbasis EPC yang terintegrasi dengan lingkup
pekerjaan mulai dari pekerjaan rekayasa dasar (basic engineering design), rekayasa process
(process engineering design), rekayasa detil (detail engineering design), procurement terkait
dengan pengadaan equipment dan construction atau pelaksanaan konstruksi dari proyekproyek yang telah direncanakan.
WIKA mempunyai model bisnis strategis dengan kegiatan bisnis inti yaitu pada jasa
Teknik Rekayasa, Pengadaan dan Konstruksi atau yang lebih dikenal dengan istilah EPC
pada bagian poros. Bisnis inti EPC di bagian poros ini ditunjang dari belakang oleh sumber
daya fabrikasiatau manufaktur pada bidang yang terkait erat dengan kegiatan EPC, dan
menunjangkeberlanjutan usaha ke depan melalui kegiatan investasi jangka panjang. Bila
digambarkanmodel bisnis WIKA dalam sebuah bagan, maka akan terlihat sebagai berikut:
Diatas adalah gambar Model Bisnis PT.Wijaya Karya
2.1.1 Bidang dan Kegiatan Usaha
WIKA sudah mengembangkan usahanya pada 4 pilar bisnis utama yaitu usaha jasa
Konstruksi,Industri, Perdagangan dan Realti. WIKA pun mulai menangani banyak proyek
besar (GedungLIPI, Gedung Bukopin, dan Proyek Bangunan dan Irigasi.) serta membentuk
anak perusahaan disektor industri konstruksi membuat WIKA menjadi perusahaan
infrastruktur yang terintegrasidan bersinergi. Berikut adalah anak perusahaan WIKA beserta
bidang usahanya:
PT Wijaya Karya Beton
Beroperasi secara komersial : 1997Bidang Usaha : Industri Pengecoran Beton
PT Wijaya Karya Realty
Beroperasi secara komersial : 2000Bidang Usaha : Realty & Property
PT Wijaya Karya Intrade
Beroperasi secara komersial : 2000Bidang Usaha : Industry dan Perdagangan
PT Wijaya Karya Insan Pertiwi
Beroperasi secara komersial : 2008Bidang Usaha : Erection dan installation mekanikal
elektrika
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung
Beroperasi secara komersial : 2008Bidang Usaha : Fasilitas Gedung dan Gedung Hunian
PT Wijaya Karya Jabar Power
Beroperasi secara komersial : 2009Bidang Usaha : Sisi Hulu Pertambangan Panas
Bumi Gunung Tampomas dan Sisi Hilir Pembangunan Pembangkit Listrik Panas
BumiDengan dibukanya beberapa anak perusahaan diharapkan perusahaan dapat berdiri
sendirisebagai usaha yang spesialis dalam menciptakan produknya masing-masing.
2.1.2 Ketenagakerjaan
Berdasarkan annual report 2009, WIKA mempunyai 1290 karyawan dimana terdapat
269 orangtenaga ahli di setiap sub bidang usaha (Civil, Building, Energy, Industrial Plant Oil
& Gas).Tingkat pendidikan karyawan di perusahaan cukup bervariasi yaitu: 93 orang S3-S2
,769 orangS1-D4, 157 orang D3, 242 orang D2-D1-SLTA, 29 orang SLTP, untuk pembagian
komposisi bidang pendidikan 66% pada teknik dan 34% non teknik. Berikut ini merupakan
perbandingan Jumlah Karyawan di tahun 2008 & 2009 untuk tingkat pendidikan Karyawan,
Bidang Pendidikan dan Usia.
Di atas merupakan perbandingan Karyawan PT.Wijaya Karya
Sesuai dengan annual report 2009, WIKA memiliki 11 General Manager di
perusahaan, 5 pada bagian operation dan 5 lagi di bagian corporate, Perusahaan sudah
mengangkat juga 1 GMkhusus yang memantau perkembangan Knowledge Management di
perusahaan. Juga erdapat 51Manager Biro (14 di corporate, 37 di operasional), 14 Manager
Bidang ,9 Manager Wilayah untuk sesuai 9 wilayah di Indonesia.
2.1.3 Struktur Organisasi
Pada WIKA terdapat board / Dewan Komisaris yang beranggotakan 5 orang yaitu: 1
KomisarisUtama, 2 Komisaris Independen, dan 2 Komisaris. Berikut ini merupakan
gambaran Struktur Organisasi pada PT. Wijaya Karya.
Struktur Organisasi PT.Wijaya Karya
Berdasarkan gambar di atas PT. WIKA mempunyai 5 orang anggota Dewan Direksi
yaitu: 1Direktur Utama dan 4 Direktur bagian yaitu: Direktur SDM & Pengembangan,
Direktur Keuangan dan Direktur Operasional yang dibagi 2. Terdapat 10 Departement
dimana 4 Departement untuk corporate perusahaan (Departemen Perusahaan, Departemen
Keuangan,Departemen Legal, Departemen Human Kapital), dan 6 Departement untuk bagian
operasional perusahaan. Departemen Sivil Umum terbagi jadi 3 Divisi, Departemen Wilayah
dengan1 Divisi,Departemen Luar Negri, Departemen Bangunan Gedung menjadi 2 Divisi,
dan DepartemenIndustrial Plant dibagi menjadi 3 Divisi, serta Departement Energi dengan 3
Divisi nya.
2.2 Karakteristik
2.2.1 Task Uncertainty
Untuk menghadapi Task Uncertain Perusahaan menerapkan WIKA STAR 2010 yaitu
management dalam Rencana Jangka Panjang (RJP). Diagram rencana jangka panjangnya
WIKAyaitu:
Leadership drives performance excellence yaitu kepemimpinan untuk mendorong kinerja
yang unggul.
Knowledge and competence are our main capital yaitu pengetahuan dan kompetensi
merupakan aset andalan WIKA.
Every activity shall create value dimana setiap aktivitas harus memberikan nilai tambah.
Speed is essence kecepatan merupakan hal yang sangat essensial.
Technology is productivity booster merepakan Teknologi yang menjadi pendorong aktivitas.
Pada tataran operasional, WIKA juga membangun WIKA Management System yang
merujuk pada standar-standar ISO 14001:2004, OHSAS 18001:2007, dan Sistem
Manajemen K3Permenaker No. 5 tahun 1996. Serta memegang konsep 5R (Ringkas, Rapi,
Resik, Rawat, Rajin) yang merupakan standar yang telah diterima di tingkat internasional.
WIKA juga mempunyai Standar Operasi Prosedur (SOP), sistem Manajemen Risiko berbasis
COSO, menerapkan SistemManajemen Mutu dan Kebijaka Sistem Management.
2.1.3 Task Independency
Seluruh unit kerja di Kantor Pusat, Kantor Wilayah, dan anak perusahaan saling
bergantung satudengan yang lainnya, apa lagi hubungan kerjasama untuk setiap Divisi yang
dalam suatuDepartemen, sangat menentukan untuk memajukan bidang usahanya. Dan salah
satu nilai yangdipegang WIKA yaitu Teamwork. Dimana Team Work yang mengutamakan
Sinergi, kerja sama intra dan lintas unit kerja.
3.1 Teknik Manajemen Proses untuk Bisnis Manajemen
3.1.1 Sosialisasi
Yakni konversi dari satu tacit knowledge ke bentuk tacit knowledge lainnya melalui
proses tukar pengalaman (sharing) antar individu dalam suatu perusahaan. Ini dapat terjadi
dalam CoP yangdibentuk, di mana anggota bisa dari berbagai divisi, sehingga mereka dapat
sharing pengalamanyang di dapatkan kepada anggota dari divisi lain. Setiap CoP memiliki
smart goal yang ingindicapai, dan setiap individu bebas memilih area CoP yang diikutinya.
Setiap CoP dipimpinseorang team leader yang memiliki jadwal tersendiri dalam
mengumpulkan anggotanya. Padasaat pertemuan itulah, proses sharing dan coaching terjadi
di antara anggota CoP.
3.1.2 Eksternalisasi
yaitu konversi dari tacit knowledge ke explicit knowledge melalui diskusi kelompok
sehinggaterformulasi konsep-konsep ilmiah-praktis yang diperlukan oleh perusahaan. Wika
jugamenerapkan program Coaching, Mentoring, Counseling (CMC), dimana setiap atasan
bertindak sebagai HR partner untuk bawahan. Program ini bertujuan mengembangkan potensi
pegawai.Untuk itu setiap atasan dibekali pelatihan guna mengenali tipe-tipe kepribadian dan
memahamikarakter bawahannya.
3.1.3 Kombinasi
Proses kombinasi antara explicit knowledge yang telah dimiliki menjadi explicit
knowledge yanglebih diperbaharui. Melalui KM OnLine yang memfasilitasi transfer
knowledge diantarakaryawan.
3.1.4 Internalisasi
Proses internalisasi yakni konversi dari tacit knowledge menjadi tacit knowledge
melalui operasionalisasi “learning by doing”.Melalui budaya yang ada di perusahaan
karyawan dapat melakukan sharing dan pembelajaran melalui organisasi.
3.1.5 Sistem (Mekanisme dan Teknologi)
Konsep Mekanisme Trasformasi Knowledge dalam Organisasi Pembelajar sudah di
jalankandalam perusahaan. Secara formal WIKA menerapkan KM pada agustus 2005
denganmenetapkan WIKA sebagai Organisasi Pembelajar (learning organization).
TransformasiKnowledge ini bergantung dengan mental dan budaya untuk setiap individu
sehingga aktualisasiaktivitas di dalam organisasi akan dilandasi pada keyakinan baru sebagai
kesepakatan bersama.
Faktor yang penting dalam Implementasi Management
a. ManusiaBaik berupa tacit knowledge ataupun explicit knowledge yang mampu di
sharing/transfer dalaminstitusi atau organisasi.
b. LeadersihpKeberhasilan KM didukung peran pemimpin dalam membangun visi yang kuat
denganmenggalang dan mengarahkan partisipasi
semua anggota organisasi dalam mewujudkan visinya.
c. TeknologiDukungan infrastruktur yang kuat dalam penyebaran informasi pada orang yang
tepat dan waktuyang tepat pula.
d. OrganisasiAspek pengaturan yang jelas dalam hal ini termasuk reward yang berpartisipasi
dalam penyebaran informasi
e. LearningKemauan belajar untuk setiap individu sehingga muncul ide-ide, inovasi dan
knowkledge baru,yang menjadi komoditas utama dalam KM.Berdasarkan model mental
organisasi yang disepakati bersama inilah mereka kemudian mengakutalisasikan
pengetahuannya menjadi strategi, program, sistem/dokumen baru sebagai pedoman kerja
seluruh anggota.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi dari beberapa pembahasan tentang bisnis manajemen PT. Wiajaya Karya untuk
mencapai proses manajemen yang optimal dalam bisnis maka PT. Wijaya Karya
menggunakan teknik sosialisasi, eksternalisasi, kombinasi, internalisasi, dan sistem.
Download