BAB III TEORI PENUNJANG KERJA PRAKTIK

advertisement
BAB III
TEORI PENUNJANG KERJA PRAKTIK
3.1.
Pengertian Dasar Desain
Desain adalah proses perancangan / perancangan yang melibatkan
kreatifitas manusia yang bertujuan membuat (to create something)
sesuatu benda, sistim, dan sejenisnya dan memiliki manfaat bagi
umat manusia. Desain merupakan manifestasi umat manusia
dalam berkebudayaan yang menjadi ciri bagi peradabannya.
Desain berasal dari bahasa Italia yaitu Designo yang artinya
gambar. Desain berkembang sejalan dengan terbentuknya School
of Design. Desain sering dipadatkan dengan kraf atau kriya yang
merupakan salah satu seni terapan atau apply art. Atas prakarsa
Ruskin & William Morris, keduanya tokoh art & kraf movement (anti
industrialisasi Inggris) kata desain memiliki makna sebagai
perpaduan antara seni dan ketrampilan. Makna kata desain
memiliki banyak definisi yang bergantung pada konteks sudut
pandang maupun perkembangannya sendiri.
Beberapa pengertian desain menurut kamus dan ensiklopedia
umum:
Menurut American College Dictionary, desain adalah:
1. Menyiapkan rencana pendahuluan, perencanaan
2. Membentuk atau memikirkan sesuatu didalam benak kita,
merancang rencana.
3. Menetapkan dalam pikiran, tujuan dan maksud
4. Garis besar sketsa misalnya dalam kegiatan seni bangunan
serta gagasan tentang mesin yang akan diwujudkan
11
5. Merencanakan dan memberi sentuhan artistik yang dikerjakan
dengan kepakaran yang tinggi
6. Berbagai detail gambar bangunan atau wahana lainnya untuk
pekerjaan artistik
7. Pekerjaan artistik. Menurut ensiklopedia Britanica, desain
merupakan susunan garis atau bentuk yang menyempurnakan
rencana seni dengan memberi penekanan khusus pada aspek
proporsi, struktur, gerak dan keindahan secara terpadu identik
dengan pengertian komposisi yang berlaku pada berbagai
cabang seni meskipun secara khusus kerap dikaji sebagai seni
terapan.
The Columbia ensiklopedi:
1. Desain merupakan rencana atau susunan garis, bentuk, massa
dan ruang dalam satu kesatuan.
2. Penciptaan untuk melayani kebutuhan fungsional seperti
arsitektur, desain produk industri dan lain-lain atau dapat juga
sebagai ekspresi estoris yang bersifat pribadi.
3. Tahap-tahap persiapan suatu pekerjaan seni atau merupakan
elemen-elemen yang dikomposisikan pada suatu karya seni.
Pada perkembangannnya, desain dapat diartikan sebagai berikut:
1. Penataan elemen-elemen yang diperlukan dalam memproduksi
suatu benda.
2. Merancang suatu benda dengan memperhatikan unsur-unsur
estetis, fungsi, materi, cara pembuatan serta pemasaran.
Sebuah proses yang dikerjakan untuk menghasilkan sesuatu
dengan mempertimbangkan fungsi, unsur-unsur estetika dan
kaidah yang berlaku bagi kepentingan konsumen / clients atau
pemesan yang bertujuan memberi solusi atas sebuah masalah.
12
3.2.
Unsur-Unsur Desain
Unsur seperti halnya dalam karya seni rupa, karya desain juga
disusun atas unsur-unsur sebagai berikut:
•
Garis
Garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik
dengan titik yang lain. Garis adalah unsur dasar untuk membangun
bentuk atau konstruksi desain. Garis juga memiliki karakter yang
berbeda yang tentu dapat memberikan kesan yang berbeda pula.
Garis dapat dikategorikan berdasarkan tipe, arah dan kualitasnya.
Menurut tipenya, garis dapat berupa garis lurus, lengkung atau
siku. Menurut arahnya, garis dibedakan menjadi tiga, yaitu: garis
horizontal, garis vertical dan garis diagonal. Menurut kualitasnya,
garis dapat berupa garis yang tegas, halus atau patah-patah, tebal
atau
tipis,
tetap
atau
berubah-ubah.
Garis
dapat
saling
berhubungan satu sama lain membentuk apa yang dinamakan
garis sejajar atau parallel, garis memancar, ataupun garis
berlawanan. Dalam media komunikasi visual, garis dapat menjadi
pembatas kolom, pemberi kesan tersendiri dan menjadi batas antar
area.
•
Bentuk
Bentuk adalah unsur desain yang memiliki diameter tinggi dan
lebar. Bentuk juga dapat digunakan untuk menarik perhatian.
Penggunaan bentuk yang efektif akan memberikan kesan visual
tersendiri bagi yang melihatnya. Namun ada beberapa bentuk yang
berperan sebagai dasar bagi pembuatan bentuk-bentuk yang ada,
yaitu: kotak atau persegi, lingkaran dan segitiga. Secara psikologis,
bentuk-bentuk tersebut mewakili kesan yang berbeda. Berikut
adalah bentuk tiga bentuk dasar dan kesan psikologis universal
yang terdapat didalamnya:
13
o
Kotak / Persegi
Memiliki arti keteraturan, logis, aman. Menjadi dasar obyek
yang berarti berat, massa dan kepadatan
o
Lingkaran
Memiliki arti koneksi, komunikasi, keseluruhan, ketahanan,
pergerakan dan kesinambungan. Selain itu juga menjadi
referensi
untuk
perasaan
wanita
seperti
kehangatan,
kenyamanan, sensualitas dan cinta.
o
Segitiga
Memiliki arti energi, kekuatan, keseimbangan, hukum, ilmu
pasti, agama. Selain itu menjadi referensi untuk perasaan
maskulin seperti kekuatan, agresi dan keberanian.
Sedangkan berdasarkan pada sifatnya, bentuk dapat dikategorikan
menjadi tiga bagian, yaitu:
o
Simbol
Bentuk yang direpresentasikan secara visual untuk
mewakili bentuk nyata dengan cara sederhana dan
dapat dipahami secara umum.
o
Bentuk Nyata
Bentuk yang mencerminkan kondisi realistis fisik dari
suatu obyek.
o
Huruf / Karakter
Bentuk yang merepresentasikan bentuk visual yang
digunakan sebagai pembentuk bahasa tulisan.
14
•
Tekstur
Tekstur adalah tampilan sifat dan kualitas fisik permukaan suatu
benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Pada
praktiknya, tekstur sering diartikan sebagai corak dari suatu
permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu,
dan lain sebagainya. Tekstur sendiri dapat dikategorikan menjadi
dua, tekstur italic (tekstur raba) dan tekstu visual (tekstur lihat).
Tekstur italic (tekstur raba) adalah tekstur yang permukaannya
dapat dirasakan oleh indra peraba. Sedangkan tekstur visual
adalah tekstur yang dirasakan lewat indera penglihatan.
•
Bidang / Ruang
Bidang atau ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan
bentuk lainnya yang pada praktik desain dapat dijadikan unsur
untuk memberi efek estetika desain. Sebagai contoh, tanpa ruang
Anda tidak akan tahu mana kata dan mana kalimat atau paragraf.
Tanpa ruang Anda tidak tahu mana yang harus dilihat terlebih
dahulu, kapan harus membaca atau berhenti sebentar.
•
Ukuran
Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar
kecilnya suatu obyek. Perbedaan ukuran dapat menciptakan
kontras dan penekanan (emphasis) pada obyek desain sehingga
flow atau sequence atau hirarki informasi dapat mengalir dan
tersampaikan dengan baik.
•
Warna
Secara ilmiah, warna dijelaskan sebagai bentuk gelombang yang
diterima indera penglihatan. Warna dapat didefinisikan secara
obyektif mengacu pada pengertian ilmiah, maupun subyektif
15
mengacu pada psikologi sebagai pengalaman indera penglihatan.
Berdasarkan medianya, warna dibedakan menjadi dua:
o
Additive Color / RGB
Yaitu warna yang ditimbulkan dari kombinasi lampu-lampu
berwarna RGB (Red, Green, Blue / Merah, Hijau, Biru) yang
digunakan pada monitor, TV dan LCD sebagainya.
o
Substractive Color / CMYK
Yaitu warna yang dibuat dengan unsur-unsur tinta atau cat
berbasis 4 warna primer yaitu Cyan, Magenta, Yellow
(Kuning) dan Key (Hitam) yang dalam proses pencetakan.
Warna juga dapat diklasifikasikan menurut tingkatannya. Tingkatan
warna inilah yang menjadi dasar dari Teori Warna. Berikut
klasifikasi warna menurut tingkatan yang dimaksud:
o
Warna Primer / Pokok
Warna Primer/Pokok adalah warna yang tidak dapat
dibentuk dari warna lain dan menjadi warna yang dicampur
untuk memperoleh warna-warna lain. Yang termasuk warna
primer adalah merah, biru dan kuning.
o
Warna Sekunder
Warna sekunder adalah tingkatan warna kedua yang
merupakan hasil dari pencampuran warna-warna primer.
Yang termasuk warna-warna sekunder adalah oranye, ungu
dan hijau.
16
o
Warna Intermediete
Warna yang berada diantara warna primer dan sekunder
pada lingkaran warna. Contohnya: kuning + hijau, kuning +
jingga, merah + jingga, merah + ungu, biru + violet, biru +
hijau.
o
Warna Tersier
Warna tersier adalah warna hasil pencampuran dari dua
warna sekunder. Contohnya: coklat + kuning, coklat +
merah, coklat + biru.
o
Warna Kuarter
Warna kuarter adalah warna hasil pencampuran dari dua
warna tersier. Contohnya: coklat + jingga, coklat + hijau,
coklat + ungu.
Sedangkan fungsi warna itu sendiri adalah:
o
Untuk identifikasi.
o
Untuk menarik perhatian.
o
Untuk menimbulkan kesan psikologis.
o
Untuk menimbulkan kekontrasan.
o
Untuk menimbulkan kesan dramatis.
Setiap warna secara subyektif, mempunyai arti dan kesan
psikologis yang berbeda-beda saat dilihat. Mengacu pada psikologi
sebagai pengalaman indera penglihatan. Berikut adalah contoh
kesan psikologis yang terdapat pada warna pada umumnya:
17
o
Biru
Secara umum, warna biru memiliki arti air, es, dingin,
harmoni, damai, tenang, sejuk, teknologi, bijaksana dan
terpercaya.
o
Merah
Secara umum, warna merah memiliki arti energi, kekuatan,
hasrat, keberanian, sensualitas dan nafsu.
o
Kuning
Secara umum, warna kuning memiliki makna ceria, panas,
gembira, cerdas, optimis, kaya, makmur, serakah, harapan,
dan persahabatan.
o
Hijau
Secara umum, warna hijau memiliki makna pertumbuhan,
harmoni, kesegaran, kesuburan dan alami.
o
Oranye
Secara umum, warna oranye memiliki makna antusiasme,
kebahagiaan, kreatif, determinasi, atraksi, stimulasi dan
keteguhan
o
Ungu
Secara umum, warna ungu memiliki makna keanggunan,
keagungan, kebijaksanaan, misteri dan magis.
o
Putih
Secara umum, warna putih memiliki makna kesucian,
kebaikan, kepolosan dan kebersihan.
18
o
Hitam
Secara umum, warna hitam memiliki makna kuat, kaku,
elegan,
formalitas,
kematian,
kedukaan,
misteri
dan
kejahatan.
3.3
Prinsip-Prinsip Desain
Prinsip-prinsip desain memegang peranan penting dalam desain
terutama desain layout karena berdasarkan prinsip inilah unsurunsur desain diatas ditata dan disusun sesuai dengan intensitas
informasi yang ingin disampaikan. Yang menjadi prinsip-prinsip
desain adalah: kesatuan, proporsi, keseimbangan, kesederhanaan,
emphasis, ruang kosong, kejelasan, irama dan dominasi. Berikut
adalah penjelasan masing-masing prinsip:
•
Kesatuan / Unity
Kesatuan adalah hubungan setiap unsur dengan unsur lainnya.
Dengan kesatuan, setiap unsur ditata sehingga tidak tercerai-berai
dan membuat sebuah desain menjadi utuh serta nyaman
dipandang sehingga pesan desain dapat tersampaikan dengan
baik.
•
Proporsi / Proportion
Prinsip ini adalah mengenai keserasian perbandingan setiap unsur
desain dengan unsur desain lainnya. Keserasian yang dimaksud
adalah perbandingan besaran bentuk sebuah unsur desain dengan
unsur desain lainnya dalam sebuah kesatuan desain.
•
Keseimbangan / Balance
Pada umumnya keseimbangan adalah saat dimana beberapa daya
yang bekerja pada sebuah benda saling meniadakan. Pada prinsip
19
desain, keseimbangan tidak dapat diukur namun dapat dilihat dan
dirasakan. Keseimbangan visual dapat terjadi dengan menata
semua unsur sesuai dengan besaran intensitas visual secara
seimbang dan sesuai dengan hirarki informasi yang ingin dicapai.
Berikut jenis-jenis keseimbangan:
o
Keseimbangan Simetris
Keseimbangan simetris adalah keseimbangan yang terjadi
saat setiap keseimbangan kanan dan kiri sama persis.
Keseimbangan simetris mewakili sifat atau karakter tenang,
resmi, formal, statis, tidak berubah dan kaku.
o
Keseimbangan Memancar
Keseimbangan memancar adalah keseimbangan yang
terjadi saat keseimbangan kanan, kiri, atas, bawah dan
diagonal sama persis. Keseimbangan memancar memiliki
sifat atau karakter sama dengan keseimbangan simetris.
o
Keseimbangan Sederajat
Keseimbangan antara ruang kanan dan kiri memiliki beban
besaran sederajat (besaran sama tapi bentuknya beda).
Keseimbangan sederajat mewakili sifat atau karakter tidak
terlalu resmi dan sedikit dinamika.
o
Keseimbangan Asimetris
Keseimbangan
asimetris
adalah
situasi
dimana
keseimbangan kiri, kanan, atas, bawah dan diagonal tidak
memiliki beban yang sama. Besaran dan bentuknya pun
tidak sama, tetapi tetap dalam keadaan yang seimbang
secara subyektif. Berhubungan dengan psikologis saat
bentuk keseimbangan asimetris ditangkap oleh indera
penglihatan. Keseimbangan asimetris mewakili sifat atau
karakter tidak resmi, dinamis dan bebas.
20
•
Kesederhanaan / Simplicity
Prinsip
kesederhanaan
sesungguhnya
adalah
mengenai
penciptaan atau pemilihan unsur-unsur desain yang tepat, tidak
lebih dan tidak kurang. Pencapaian kesederhanaan mendorong
visualisasi terlihat lebih menarik dan tidak membuat jenuh.
•
Ruang Kosong / White Space
Ruang kosong dimaksudkan agar visualisasi keseluruhan bentuk
visual
yang
dibuat
tidak
terkesan
terlalu
padat
dalam
penempatannya. Ruang kosong ini juga bisa digunakan sebagai
‘waktu jeda’ bagi indera penglihatan saat mengamati sebuah karya
visual. Ataupun sebagai bentuk untuk mewujudkan keseimbangan
virtual.
•
Kejelasan / Clarity
Kejelasan mempengaruhi penafsiran akan sebuah karya desain.
Kejelasan juga dibutuhkan pada karya tersebut agar tidak
menimbulkan penafsiran bermakna ganda/ambigu.
•
Irama / Rhythm
Prinsip ini terkait dengan kesan gerak visual oleh pengulangan
elemen yang terjadi secara teratur dalam hubungan sebuah unsur
dengan unsur lainnya dalam sebuah karya desain.
•
Penekanan / Emphasis
Adalah pengembangan sebuah unsur desain sehingga mencapai
nilai artistik. Tidak semua elemen dalam sebuah desain memiliki
penekanan / emphasis. Karena pada prinsipnya, penekanan /
emphasis digunakan hanya pada unsur desain tertentu yang
menjadi point of interest. Sehingga hirarki informasi dapat
tersampaikan dengan baik.
21
•
Dominansi / Domination
Dominansi dalam dunia desain sering disebut sebagai EyeCatcher,
Center
of
Interest
atau
Focal
Point.
Dominasi
sesungguhnya adalah sebuah unsur yang diciptakan sedemikian
rupa dengan tujuan menarik perhatian, menghilangkan kebosanan
dan memecah keteraturan. Kunci dari dominasi adalah kontras.
Dominansi dapat dilakukan melalui semua jenis unsur dan prinsip
diatas selama mendapat tingkat kekontrasan yang cukup untuk
membedakan unsur yang ingin didominansi dengan unsur-unsur
lainnya.
3.4
Layout
3.4.1 Pengertian Tentang Layout
Layout dapat dijabarkan sebagai tata letak elemen-elemen desain
pada satu bidang melalui media tertentu untuk mendukung pesan
atau konsep yang dibawanya. Membuat layout adalah suatu proses
dalam desain. Karena definisinya yang sangat luas dan tak
terbatas, laporan Kerja Praktik ini akan spesifik membahas layout
menurut koridor Desain Grafis dua dimensi yang dituangkan dalam
media berupa poster.
3.4.2 Sejarah Layout
Layout hadir pertama kali saat manusia menciptakan bahasa
tulisan sebagai sarana yang dapat mereka gunakan untuk
berkomunikasi. Bermula pada 25.000 tahun sebelum Masehi saat
manusia gua membuat lukisan-lukisan gua sebagai sarana
berkomunikasi. Dan terus berlanjut hingga saat ini.
22
Berikut momen-momen penting dalam sejarah media tulisan yang
berdampak pada perkembangan layout pada umumnya:
o 25.000 tahun S.M, manusia membuat lukisan-lukisan dinding
sebagai sarana komunikasi dan media untuk menceritakan
aktifitas keseharian mereka.
o Kurang lebih 1.500 S.M, bangsa Mesir mengenal system
tulisan Hyerogliph dan menggunakan papyrus sebagai
kertas. Sementara bangsa China mengembangkan tulisan
yang menggunakan lebih dari 40.000 karakter. Pada masa
ini juga terjadi inovasi luar biasa terhadap perkembangan
media tulisan yang terjadi di Phonecia (sekitar Syria,
Lebanon, Israel dan Yordania) dimana system penulisan dari
yang menggunakan banyak karakter, dikerucutkan hingga
22 karakter saja dengan system yang dikenal sebagai
Cuneiform.
o
Sekitar 800 tahun S.M, bangsa Yunani mengadopsi dan
mengembangkan Cuneiform. Hasil pengembangan bangsa
Yunani diadopsi dan dikembangkan lagi oleh bangsa
Romawi dengan melakukan penyesuaian-penyesuain. 26
huruf yang diciptakan bangsa Romawi inilah yang kemudian
menjadi aksara yang digunakan secara global di hampir
seluruh negara di dunia.
o Abad 12, kertas mulai digunakan. Dan pada 1270, pabrik
kertas pertama didirikan di Italia.
o Tahun
1450,
penemuan
pertama
kali
alat
untuk
memproduksi cetakan di Jerman, Dan pada 1463, surat
kabar pertama muncul di dunia.
o Pada tahun 1600-an, typografi mulai mendapat perhatian.
Pada masa ini muncul jenis huruf Baskerville oleh John
Baskerville.
23
o Pada tahun 1820-an, muncul katalog pertama sebagai
media promosi. Diikuti dengan jurnal-jurnal sastra dan
filsafat. Media yang menjadi cikal bakal majalah modern.
o Pada tahun 1890, muncul teknologi pencetakan pertama
lithography di Prancis.
o Pada tahun 1906 – 1920, masa-masa dimana manusia
sadar terhadap pentinganya ekspresi daripada fungsi yang
dicetus oleh Pablo Picaso melalui aliran kubismenya, juga
mempengaruhi gaya layout. lebih layout. Ditambah dengan
munculnya aliran-aliran seni dan ekspresi yang juga
mempengaruhi gaya layout.
o Tahun 1940-an, institut desain pertama dengan kurikulum
desain modern, berdiri di Amerika Serikat.
o Pada tahun 1950-an, sebagai dampak dari adanya institusi
desain yang juga mempelajari desain dari sisi teknis, muncul
metode pembuatan layout dengan menggunakan sistim
Grid. Yaitu sebuah metode yang digunakan dengan
menggunakan garis-garis dan titik-titik virtual sebagai acuan
untuk memperoleh keseimbangan.
o Pada tahun 1960-an, media cetak majalah mengalami
booming. Dan pada masa ini muncul banyak bentuk-bentuk
baru dari layout dan desain sebagai bagian dari strategi
menjaring konsumen.
o Pada tahun 1970 – 1980, bangkitnya corporate branding
yang menjadikan desain dan publikasi menjadi semakin
marak.
o Pada
tahun
1990-an,
bangkitnya
era
internet
yang
berdampak juga terhadap layout. Media yang digunakan
dalam layout mulai mengalami pergeseran dari media cetak
ke media digital seperti yang kita lihat pada website.
24
o Pada tahun 2000-an, layout mengalami transformasi lagi
ketika teknologi internet berlanjut ke teknologi mobile.
3.4.3 Elemen – Elemen Layout
Elemen-elemen layout terbagi menjadi tiga, yaitu: Elemen Teks,
Elemen Visual dan Elemen Kasat Mata / Invinsible Element Secara
umum elemen-elemen pada layout tersebut bertujuan untuk
menyampaikan informasi yang lengkap dan tepat kepada target
audience, memberikan kenyamanan bagi mereka dalam melihat /
mengamati / membaca karya desain, memberikan informasi yang
dibutuhkan berdasarkan hirarki informasi yang selaras dengan
navigasi indera penglihatan dan menarik untuk dilihat / diamati /
dibaca karena mengandung estetika.
Berikut ini adalah elemen-elemen pada layout:
1.
Elemen Teks
Elemen teks adalah elemen pada layout yang berhubungan
dengan informasi berupa bahasa tulisan. Elemen ini disusun
berdasarkan intensitas informasi atau skala kepentingan
informasi, dari yang paling penting hingga yang kurang
penting.
Yang termasuk dalam elemen teks adalah:
o Judul
Juga biasa disebut sebagai Head / Heading / Headline.
Judul selalu diberi ukuran lebih besar. Ukurannya yang
kontras dimaksudkan untuk menarik minat pembaca dan
membedakannya dengan elemen lainnya.
25
o Deck
Deck adalah gambaran singkat tentang topik yang
dibicarakan di bodytext. Peletakannya bervariasi namun
biasanya diletakkan diantara judul dan body text.
o Byline
Byline atau dikenal sebagai Credit Line / Writer’s Credit
adalah
nama
penulis.
Posisinya
beragam,
bisa
diletakkan dibawah judul atau diakhir body text.
o Body Text
Body Text berisi isi / naskah / artikel / konten, bagian
dalam layout yang paling banyak memberikan informasi.
o Sub Judul
Sub Judul sering juga disebut dengan istilah Sub Head
atau Cross Head. Digunakan sebagai judul dari segmensegmen artikel panjang.
o
Quotes / Kutipan
Quotes atau kutipan adalah satu atau lebih kalimat
singkat yang mengandung informasi penting yang ingin
ditekankan. Terkadang quotes / kutipan diambil dari isi
body text yang dianggap sebagai pokok pikiran naskah
tersebut.
o
Caption
Caption adalah keterangan singkat yang menyertai
elemen visual atau inset. Dicetak dalam ukuran kecil
dan dibedakan gaya atau jenis hurufnya dengan
bodytext dan elemen teks lainnya.
26
o
Callouts
Callouts pada dasarnya sama dengan caption, biasanya
digunakan pada elemen visual yang memiliki banyak
keterangan. Biasanya memiliki garis-garis penghubung
dengan bagian elemen visual.
o
Kickers
Kickers / Eyebrows atau Judul Rubrik adalah satu atau
beberapa kata pendek yang terletak di atas judul.
Fungsinya memudahkan pembaca menemukan lokasi
topik yang diinginkan. Berbeda dengan running head,
kickers tidak berulang-ulang ada di setiap halaman. Bisa
berupa teks ataupun elemen visual.
o
Initial Caps
Initial Caps adalah huruf awal body text yang ukurannya
diperbesar dan dibuat lebih estetis. Fungsinya sebagai
penanda awal dari body text atau sebagai elemen yang
mempengaruhi keseimbangan / balance.
o
Indent
Indent adalah baris pertama dari paragraph yang dibuat
menjorok ke dalam. Dengan kata lain, indent adalah
baris pertama dalam alinea.
o
Lead Line
Lead Line adalah sebuah kata atau seluruh kata
pertama pada baris paling awal pada tiap paragraph
yang
dibuat
berbeda
dengan
body
text,
sering
digunakan sebagai penanda antar paragraph.
27
o
Spasi
Spasi digunakan untuk membedakan paragraph satu
dengan lainnya.
o
Header dan Footer
Header adalah area paling atas layout dan footer adalah
area paling bawah layout. Keduanya berisi keteranganketerangan kecil, seperti: Running Head, catatan kaki,
nomor halaman atau informasi lainnya.
o
Running Text
Atau biasa disebut Running Headline, Running Tittle,
Running Feet dan Runners biasanya digunakan pada
majalah atau buku. Fungsinya menunjukkan judul buku
atau bab atau nama pengarang atau informasi dari buku
atau majalah yang yang sedang dibaca.
o
Catatan Kaki / Foot Note
Catatan kaki atau Foot Note atau biasa disebut
Referensi atau Sumber / Resource adalah bagian dari
elemen teks berisi informasi berupa refernsi atau bahan
acuan yang menjadi sumber dari penulisan artikel.
o
Nomor Halaman
Digunakan untuk menandai halaman demi halaman
materi publikasi yang memiliki banyak halaman.
o
Jumps
Jumps
atau
Jumplines
atau
Continuation
Lines
fungsinya untuk mengingatkan kepada pembaca akan
28
naskah yang bersambung pada bagian lain. Biasa
sering ditemui pada surat kabar.
o
Signature
Signature atau Mandatories umum dijumpai di flyer,
brosur dan poster. Berisi alamat, nomor kontak, orangorang yang bisa dihubungi, logo atau informasi-informasi
lainnya.
o
Nameplate
Nameplate biasanya digunakan pada surat kabar,
majalah, tabloid atau newsletter. Nameplate adalah
nama dari surat kabar atau majalah tersebut. Biasanya
diletakkan di bagian atas halaman muka.
o
Masterhead
Masterhead biasa digunakan pada surat kabar atau
majalah. Berisi informasi tentang penerbit, nama-nama
staff, contributor, alamat kantor, cara berlangganan dan
lain-lainnya.
2.
Elemen Visual
Elemen visual dalam layout adalah elemen yang bukan berupa
teks yang terlihat dalam sebuah layout. Elemen visual dapat
berupa foto, artworks, infographics, garis, kotak, inset atau poin.
Berikut dibahas satu per satu.
o
Foto
Kekuatan terbesar dari foto pada materi publikasi adalah
kemampuannya memberi kesan dapat dipercaya dan
otentik.
29
o
Artworks
Artworks pada hakikatnya adalah segala jenis karya
visual dua dimensi yang bukan fotografi. Artworks bisa
berupa
ilustrasi,
sketsa,
kartun
dan
lain-lainnya.
Terkadang artworks menjadi pilihan yang lebih tepat dan
dapat diandalkan dibanding fotografi.
o
Infographics
Infografis adalah fakta-fakta dan data-data statistic yang
disajikan dalam bentuk grafis untuk ditempatkan dalam
layout. Bentuknya bisa bermacam-macam, bergantung
pada informasi, estetika dan kesinambungannya dengan
topik informasi.
o
Garis
Garis dalam layout mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai
pembatas atau pembagi suatu area layout dan menjadi
elemen yang digunakan untuk fungsi estetik.
o
Kotak
Sama seperti fungsi garis dalam layout, kotak juga
mempunyai dua fungsi: sebagai pembatas area layout
atau menjadi elemen yang digunakan untuk estetika.
o
Inset
Inset / Inzet / Inline Graphic adalah elemen visual
berukuran kecil yang diletakkan dalam elemen visual
yang
lebih
besar.
Fungsinya
memberi
informasi
tambahan atau pendukung.
30
o
Poin
Poin / Bullets adalah penanda terhadap setiap baris
informasi yang berupa daftar / list.
3.
Elemen Kasat Mata / Invisible Elements
Elemen Kasat Mata / Invisible Elements adalah elemen yang
tidak terlihat namun merupakan fondasi atau kerangka yang
berfungsi sebagai acuan penempatan semua elemen dalam
layout.
Seperti layaknya sebuah fondasi, elemen inilah yang dirancang
terlebih dahulu oleh pada designer. Dan sesuai namanya,
Elemen Kasat Mata / Invisible Elements, elemen ini nantinya
tidak akan terlihat pada layout.
Yang termasuk Elemen Kasat Mata / Invisible Elements adalah:
o
Margin
Margin adalah elemen yang menentukan jarak antara
pinggir bidang dengan ruang yang akan ditempati oleh
elemen-elemen layout. Margin mempunyai hubungan
yang erat dengan keseimbangan. Besar-kecilnya dan
posisi dari margin ditentukan oleh bentuk keseimbangan
layout yang diinginkan oleh desainer.
o
Grid
Grid adalah garis bantu sebagai acuan meletakkan
elemen layout. Grid mempermudah desainer untuk
menentukan posisi peletakan elemen-elemen layout,
mempertahankan
konsistensi
dan
kesatuan
layout
tersebut. Dalam merancang grid perlu dipertimbangkan
31
faktor-faktor lain, seperti ukuran bidang, konsep atau
style design, keseimbangan yang ingin dicapai, besaran
font yang dipakai, besaran jarak antar baris, jarak antar
kolom / gutter, besaran elemen visual dan banyaknya
elemen teks yang digunakan.
3.4.4 Prinsip-Prinsip Layout
Prinsip-prinsip layout dapat diartikan sebagai suatu formula yang
digunakan untuk membuat layout yang baik. Formula yang
mengkombinasikan elemen-elemen layout ini akan bekerja dengan
baik dan memberikan hasil yang maksimal bila diterapkan dengan
seksama disertai dengan latihan dan eksplorasi terus menerus.
Pada dasarnya, membuat layout yang baik adalah dengan
memenuhi kaidah-kaidah dari prinsip-prinsip layout. Yaitu dengan
menyusun elemen-elemen layout dengan mengacu pada prinsipprinsip layout. Yang paling penting adalah menampilkan sebuah
informasi atau pesan sesuai dengan hirarki kepentingan informasi
atau pesan tersebut tanpa membingungkan target audience dan
tetap estetik.
Berikut adalah prinsip-prinsip layout:
o
Urutan / Sequence
Urutan / sequence atau sering disebut sebagai hiraki /
flow / aliran adalah penentuan informasi berdasarkan
urutan skala intensitas kepentingan informasi tersebut.
Urutan ini dibuat dengan maksud agar tidak terjadi
kebingungan saat membaca informasi yang ditampilkan.
Dengan adanya urutan / sequence, para pembaca
32
otomatis akan mengurutkan pandangan matanya sesuai
dengan yang diinginkan.
o
Penekanan / Emphasis
Penekanan atau emphasis dilakukan untuk memberi
kekuatan lebih pada informasi yang paling penting dari
layout sehingga informasi tersebut menjadi pusat
perhatian / vocal point / point of interest.
o
Keseimbangan / Balance
Adalah pembagian berat merata pada bidang layout.
Bukan berarti seluruh bidang harus layout harus
dipenuhi elemen tetapi lebih pada menghasilkan kesan
seimbang
menggunakan
elemen-elemen
yang
dibutuhkan dan meletakkannya pada tempat yang tepat.
o
Kesatuan / Unity
Kesatuan / Unity adalah kesan kuat yang ditanggap dari
hubungan antar tiap-tiap elemen dalam layout. Kesan
kuat diperoleh dari pemilihan dan penempatan elemenelemen yang tepat dalam layout sehingga pesan dapat
tersampaikan dengan baik itu dalam bentuk fisik layout
maupun dalam pesan yang ingin disampaikan.
3.5
Pengertian Website
Website adalah halaman yang ditampilkan di internet yang
memuat
informasi
tertentu
(khusus).
Web
pertama
kali
diperkenalkan pada tahun 1992. Hal ini sebagai hasil usaha
pengembangan yang dilakukan CERN di Swiss. Perancangan
web (web design) adalah istilah umum yang digunakan untuk
33
mencakup bagaimana isi web konten ditampilkan, (biasanya
berupa hypertext atau hypermedia) yang dikirimkan ke pengguna
akhir
melalui World
Wide
Web,
dengan
menggunakan
sebuah browser web atau perangkat lunak berbasis web. Tujuan
dari
web
design
adalah
konten online termasuk
pada server
untuk
dokumen
web / server.
Sebuah
membuat sekumpulan
dan aplikasi yang
website
dapat
berada
berupa
sekumpulan teks, gambar, suara dan konten lainnya, serta dapat
bersifat interaktif ataupun statis.
3.6
Manfaat Website
1.
Meningkatkan visibilitas/kehadiran perusahaan
Dengan
membuat
website
perusahaan
berarti
menambah
visibilitas/kehadiran perusahaan. Bisa diibaratkan perusahaan
membuka showroom (ruang pamer) yang baru.
2.
Menyediakan informasi profil perusahaan secara detail
Pada saat suatu perusahaan berhubungan dengan perusahaan
lain yang baru dikenalnya (misal baru saja menerima penawaran),
mungkin dia akan mencari tahu lebih mengenai profil perusahaan
yang baru saja memberikan penawaran. Perusahaan ini harus
mengetahui profil dari perusahaan lain yang mungkin akan
menjadi rekanan perusahaan tersebut. Perusahaan tersebut dapat
mencari informasi lebih dalam dalam website perusahaan
rekanan.
3.
Mengkomunikasikan produk dan jasa perusahaan secara
mendetail
Dalam proses pemasaran, mungkin kita melakukan iklan di
koran/majalah, iklan pada sebuah papan reklame, atau membuat
34
brosur. Tempat/space yang disediakan dalam koran/majalah,
papan reklame atau brosur pasti dibatasi dan tidak mudah untuk
diubah informasinya. Sedangkan dalam website kita dengan
mudah menambah informasi yang lebih mendetail dari produkproduk atau jasa-jasa yang kita tawarkan. Jika perusahaan kita
memiliki website maka kita hanya perlu meninggalkan alamat
website/situs kita di dalam koran/majalah, papan reklame atau
brosur untuk memudahkan orang atau perusahaan mendapatkan
informasi lebih detail mengenai produk atau jasa yang kita
ditawarkan.
4.
Mengingatkan calon pelanggan yang lupa
Dalam proses pemasaran, calon pelanggan menerima informasi
mengenai perusahaan dan jasa kita yang mungkin didapat melalui
presentasi, melihat brosure, browsing atau melihat iklan. Calon
pelanggan mungkin kehilangan kartu nama perusahaan kita dan
saat membutuhkan jasa kita dia akan mencari di internet(search
engine) dan melakukan pencarian dengan keyword nama
perusahaan kita. Jika kita sudah memiliki perusahaan, maka calon
pelanggan akan dengan mudah menemukan website kita dan
kemudian menghubungi kita dan kita dapat menjual jasa/produk
kita.
5.
Memudahkan pelanggan menghubungi kita
Seperti kasus sebelumnya, pelanggan mungkin kehilangan kartu
nama atau nomor telepon perusahaan kita. Pelanggan tentu
mengingat
nama
perusahaan
kita,
kemudian
melakukan
pencarian di internet , mencari perusahaan kita, menemukan dan
menghubungi kita kembali.
6.
Meningkatkan kualitas layanan pelanggan
35
Dalam website kita dengan mudah menambahkan informasiinformasi yang terkait dengan produk atau jasa kita. Kita dapat
menambahkan informasi mengenai hal-hal yang memecahkan
persoalan yang mungkin dihadapi pelanggan. Informasi ini dapat
langsung dibaca pelanggan atau sebagai pedoman bagi bagian
support. Dengan demikian pelanggan mudah mendapatkan
informasi
mengenai
keluhannya
dan
bagian
support
juga
dipermudah dalam melayani pelanggannya. Pelanggan dapat
mencari sendiri mengenai jawaban atas keluhannya atau mengisi
form support jika gagal menemukan. Setelah form support
lengkap diisi, team support akan menrima keluhan pelanggan dan
menindaklanjuti. Pelanggan dapat masuk ke website kita siang
ataupun malam. Dengan cara ini pelanggan dapat dilayani 24x7
atau 24 jam sehari. Dengan adanya website kita mempunyai
peluang meningkatkan kepuasan pelanggan. Pelanggan yang
puas
akan
terus
menggunakan
produk
atau
jasa
kita,
merekomendasikan perusahaan kita kepada orang lain dan
meningkatkan pendapatan perusahaan.
7.
Meningkatkan kredibilitas perusahaan
Perusahaan yang memiliki website akan terkesan maju dan
modern. Dengan demikian maka kredibilitas perusahaan akan
meningkat.
3.7
Jenis-Jenis Website
Website terdiri dari beberapa jenis, tergantung pada tujuan
dan kebutuhan dari si pemilik website. Berikut ini adalah beberapa
jenis website:
1. Website Pribadi/Personal
36
Penggunaan dan tujuan suatu website tergantung pada si
pemilik website. Untuk website personal atau pribadi, biasanya
digunakan untuk berbagi (sharing). Apakah itu berbagi ilmu
dan pengetahuan, pengalaman, maupun tips dan trik yang
dimiliki. Jenis website pribadi/personal ini biasanya adalah
sebuah blog dimana sebagian besar isinya adalah kumpulan
artikel miliknya sendiri atau yang ditulis orang lain.
2. Website Perusahaan (Company Profile)
Untuk website perusahaan, ada beberapa jenis website yang
digunakan tergantung pada tujuannya. Ada perusahan yang
menggunakan website hanya sebagai company profile saja.
Yaitu hanya untuk menyampaikan informasi-informasi tentang
perusahaan itu sendiri. Bisa jadi hanya terdiri 4-5 halaman
statis yang dipisah menjadi 4-5 menu yaitu “Home,” Produk,”
“Profile,” dan “Contact us,” bisa juga ditambah dengan menu
“Service.” Website jenis company profile ini tergantung pada
seberapa banyak informasi yang ingin ditampilkan pada
websitenya. Dan tergantung kepada perusahaan itu sendiri
apakah perusahaan besar, perusahaan menengah, atau
perusahaan kecil. Juga tergantung kepada jumlah produk/jasa
yang dimiliki dan juga seberapa banyak informasi yang ingin
ditampilkan untuk masing-masing produk/jasa yang dimiliki.
3. Website Organisasi
Jenis website organisasi ini memang mirip dengan website
company profile. Tetapi, tentu saja tergantung dari organisasi
itu sendiri dan tujuan didirikan websitenya. Dan tergantung
pada seberapa banyak informasi yang ingin disampaikan.
Apakah
website
tersebut
hanya
sebagai
penyampaian
37
informasi dan penjelasan tentang organisasi tersebut, dan/atau
sebagai penggalangan dana, massa, dan petisi.
4. Website E-Commerce atau Toko Online
Website e-commerce atau toko online adalah suatu website
yang bertujuan untuk menjual satu atau lebih barang dan/atau
jasa dengan menggunakan media elektronik sebagai media
penyampaian informasi dan/atau media transaksi barang/jasa
tersebut. Transaksi pada website e-commerce atau toko online
dapat dilakukan dengan cara langsung pada website tersebut
dengan menggunakan kartu kredit atau layanan perbankan
online. Atau dengan menggunakan transfer melalui rekening
bank atau menggunakan jasa perbankan lainnya.
Sayangnya hanya 1 persen dari pengguna Internet di
Indonesia yang secara langsung melakukan transaksi pada
website e-commerce atau toko online. Ini disebabkan oleh
tingkat kepercayaan pengguna Internet di Indonesia atas
layanan perbankan online yang masih rendah. Walaupun
begitu, trend baru-baru ini mengatakan bahwa semakin
banyak transaksi yang terjadi pada website e-commerce atau
toko online.
5. Website Berita
Website berita adalah suatu website yang sebagian besar isi
atau kontennya adalah berita. Website berita pada dasarnya
sama dengan website yang menyediakan informasi. Website
berita sebagian besar mempunyai wartawannya sendiri untuk
menyuguhkan berita di websitenya. Walaupun ada juga yang
hanya mengumpulkan berita dari website-website berita
lainnya. Website berita di Indonesia biasanya dimiliki oleh
perusahaan media massa (media cetak, radio, maupun
38
televisi). Tetapi, bisa juga dimiliki oleh wartawan atau
sekelompok wartawan.
3.8
Tipografi Dalam Desain Website
Penggunaan typography sebagai elemen desain saat ini
tidak hanya dapat diaplikasikan dalam industri printing desain,
seiring berkembangnya teknologi dalam industri website, tidak
sedikit web desainer yang memilih memanfaatkan bentuk dan
character dari huruf-huruf tertentu sebagai penunjang baik dari
segi estetika maupun sebagai alat untuk menyampaikan pesan
yang komunikatif dan mudah diterima masyarakat, dengan
memainkan unsur typography dalam content website desainer dan
kolumnis akan lebih mudah untuk meng-expose bagian-bagian
dari content yang utama, ditunjang dengan kombinasi warna dan
aturan-aturan typografi lainnya seperti hirarki, kerning dan leading,
website yang memiliki content dengan image terbatas pun dapat
dibuat menarik tanpa mengurangi fungsi utamanya yaitu sebagai
media informasi.
3.9
Layout Dalam Desain Website
Layout adalah proses penataan dan pengaturan teks atau
grafik pada halaman. Layout meliputi penyusunan , pembagian
tempat
dalam
suatu
halaman,
pengaturan
jarak
spasi,
pengelompokan teks dan grafik, serta penekanan pada bagian
tertentu.
39
Layout menurut bentuk terdiri dari :
1. Model Top Index
Biasanya layout
ini cocok digunakan untuk situs portal.
Dengan banyak menu dan fasilitas yang ditawarkan, atau
menampilkan link yang banyak ke situs lain.
HEADING
DAFTAR ISI ( NAVIGASI )
BODY ( CONTENT )
LAIN – LAIN
2.
Model Layout Bottom Index
Biasanya
digunakan
apabila
isi
dari
halaman
banyak
berhubungan dengan topik tunggal.
HEADING
LAIN – LAIN
BODY ( CONTENT )
DAFTAR ISI ( NAVIGASI )
3. Model Layout Left Index
Layout tipe ini lebih akrab dengan pengunjung karena tampilan
menu sama dengan sistem informasi.
HEADING
DAFTAR ISI
BODY
LAIN – LAIN
( NAVIGASI )
4. Model Layout Right Index
Kebalikan dari left index, cuma bedanya menu di bagian
kanan jarang dipakai untuk menu utama.
HEADING
BODY
LAIN – LAIN
DAFTAR ISI
( NAVIGASI)
40
5. Model Layout alternating index
Biasanya digunakan untuk menampilkan grafik, foto, harga,
jumlah, dan lain – lain.
HEADING
DAFTAR ISI
BODY
( NAVIGASI )
DAFTAR ISI
BODY
( NAVIGASI )
LAIN – LAIN
Sumber : Asep Herman Suryanto , Step by Step Web Design (2009:54)
41
Download