BAB III TEORI PENUNJANG KERJA PRAKTIK 3.1. Pengertian Dasar Desain Desain adalah proses perancangan / perancangan yang melibatkan kreatifitas manusia yang bertujuan membuat (to create something) sesuatu benda, sistim, dan sejenisnya dan memiliki manfaat bagi umat manusia. Desain merupakan manifestasi umat manusia dalam berkebudayaan yang menjadi ciri bagi peradabannya. Desain berasal dari bahasa Italia yaitu Designo yang artinya gambar. Desain berkembang sejalan dengan terbentuknya School of Design. Desain sering dipadatkan dengan kraf atau kriya yang merupakan salah satu seni terapan atau apply art. Atas prakarsa Ruskin & William Morris, keduanya tokoh art & kraf movement (anti industrialisasi Inggris) kata desain memiliki makna sebagai perpaduan antara seni dan ketrampilan. Makna kata desain memiliki banyak definisi yang bergantung pada konteks sudut pandang maupun perkembangannya sendiri. Beberapa pengertian desain menurut kamus dan ensiklopedia umum: Menurut American College Dictionary, desain adalah: 1. Menyiapkan rencana pendahuluan, perencanaan 2. Membentuk atau memikirkan sesuatu didalam benak kita, merancang rencana. 3. Menetapkan dalam pikiran, tujuan dan maksud 4. Garis besar sketsa misalnya dalam kegiatan seni bangunan serta gagasan tentang mesin yang akan diwujudkan 11 5. Merencanakan dan memberi sentuhan artistik yang dikerjakan dengan kepakaran yang tinggi 6. Berbagai detail gambar bangunan atau wahana lainnya untuk pekerjaan artistik 7. Pekerjaan artistik. Menurut ensiklopedia Britanica, desain merupakan susunan garis atau bentuk yang menyempurnakan rencana seni dengan memberi penekanan khusus pada aspek proporsi, struktur, gerak dan keindahan secara terpadu identik dengan pengertian komposisi yang berlaku pada berbagai cabang seni meskipun secara khusus kerap dikaji sebagai seni terapan. The Columbia ensiklopedi: 1. Desain merupakan rencana atau susunan garis, bentuk, massa dan ruang dalam satu kesatuan. 2. Penciptaan untuk melayani kebutuhan fungsional seperti arsitektur, desain produk industri dan lain-lain atau dapat juga sebagai ekspresi estoris yang bersifat pribadi. 3. Tahap-tahap persiapan suatu pekerjaan seni atau merupakan elemen-elemen yang dikomposisikan pada suatu karya seni. Pada perkembangannnya, desain dapat diartikan sebagai berikut: 1. Penataan elemen-elemen yang diperlukan dalam memproduksi suatu benda. 2. Merancang suatu benda dengan memperhatikan unsur-unsur estetis, fungsi, materi, cara pembuatan serta pemasaran. Sebuah proses yang dikerjakan untuk menghasilkan sesuatu dengan mempertimbangkan fungsi, unsur-unsur estetika dan kaidah yang berlaku bagi kepentingan konsumen / clients atau pemesan yang bertujuan memberi solusi atas sebuah masalah. 12 3.2. Unsur-Unsur Desain Unsur seperti halnya dalam karya seni rupa, karya desain juga disusun atas unsur-unsur sebagai berikut: • Garis Garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik dengan titik yang lain. Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain. Garis juga memiliki karakter yang berbeda yang tentu dapat memberikan kesan yang berbeda pula. Garis dapat dikategorikan berdasarkan tipe, arah dan kualitasnya. Menurut tipenya, garis dapat berupa garis lurus, lengkung atau siku. Menurut arahnya, garis dibedakan menjadi tiga, yaitu: garis horizontal, garis vertical dan garis diagonal. Menurut kualitasnya, garis dapat berupa garis yang tegas, halus atau patah-patah, tebal atau tipis, tetap atau berubah-ubah. Garis dapat saling berhubungan satu sama lain membentuk apa yang dinamakan garis sejajar atau parallel, garis memancar, ataupun garis berlawanan. Dalam media komunikasi visual, garis dapat menjadi pembatas kolom, pemberi kesan tersendiri dan menjadi batas antar area. • Bentuk Bentuk adalah unsur desain yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk juga dapat digunakan untuk menarik perhatian. Penggunaan bentuk yang efektif akan memberikan kesan visual tersendiri bagi yang melihatnya. Namun ada beberapa bentuk yang berperan sebagai dasar bagi pembuatan bentuk-bentuk yang ada, yaitu: kotak atau persegi, lingkaran dan segitiga. Secara psikologis, bentuk-bentuk tersebut mewakili kesan yang berbeda. Berikut adalah bentuk tiga bentuk dasar dan kesan psikologis universal yang terdapat didalamnya: 13 o Kotak / Persegi Memiliki arti keteraturan, logis, aman. Menjadi dasar obyek yang berarti berat, massa dan kepadatan o Lingkaran Memiliki arti koneksi, komunikasi, keseluruhan, ketahanan, pergerakan dan kesinambungan. Selain itu juga menjadi referensi untuk perasaan wanita seperti kehangatan, kenyamanan, sensualitas dan cinta. o Segitiga Memiliki arti energi, kekuatan, keseimbangan, hukum, ilmu pasti, agama. Selain itu menjadi referensi untuk perasaan maskulin seperti kekuatan, agresi dan keberanian. Sedangkan berdasarkan pada sifatnya, bentuk dapat dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu: o Simbol Bentuk yang direpresentasikan secara visual untuk mewakili bentuk nyata dengan cara sederhana dan dapat dipahami secara umum. o Bentuk Nyata Bentuk yang mencerminkan kondisi realistis fisik dari suatu obyek. o Huruf / Karakter Bentuk yang merepresentasikan bentuk visual yang digunakan sebagai pembentuk bahasa tulisan. 14 • Tekstur Tekstur adalah tampilan sifat dan kualitas fisik permukaan suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Pada praktiknya, tekstur sering diartikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, dan lain sebagainya. Tekstur sendiri dapat dikategorikan menjadi dua, tekstur italic (tekstur raba) dan tekstu visual (tekstur lihat). Tekstur italic (tekstur raba) adalah tekstur yang permukaannya dapat dirasakan oleh indra peraba. Sedangkan tekstur visual adalah tekstur yang dirasakan lewat indera penglihatan. • Bidang / Ruang Bidang atau ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang pada praktik desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain. Sebagai contoh, tanpa ruang Anda tidak akan tahu mana kata dan mana kalimat atau paragraf. Tanpa ruang Anda tidak tahu mana yang harus dilihat terlebih dahulu, kapan harus membaca atau berhenti sebentar. • Ukuran Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu obyek. Perbedaan ukuran dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada obyek desain sehingga flow atau sequence atau hirarki informasi dapat mengalir dan tersampaikan dengan baik. • Warna Secara ilmiah, warna dijelaskan sebagai bentuk gelombang yang diterima indera penglihatan. Warna dapat didefinisikan secara obyektif mengacu pada pengertian ilmiah, maupun subyektif 15 mengacu pada psikologi sebagai pengalaman indera penglihatan. Berdasarkan medianya, warna dibedakan menjadi dua: o Additive Color / RGB Yaitu warna yang ditimbulkan dari kombinasi lampu-lampu berwarna RGB (Red, Green, Blue / Merah, Hijau, Biru) yang digunakan pada monitor, TV dan LCD sebagainya. o Substractive Color / CMYK Yaitu warna yang dibuat dengan unsur-unsur tinta atau cat berbasis 4 warna primer yaitu Cyan, Magenta, Yellow (Kuning) dan Key (Hitam) yang dalam proses pencetakan. Warna juga dapat diklasifikasikan menurut tingkatannya. Tingkatan warna inilah yang menjadi dasar dari Teori Warna. Berikut klasifikasi warna menurut tingkatan yang dimaksud: o Warna Primer / Pokok Warna Primer/Pokok adalah warna yang tidak dapat dibentuk dari warna lain dan menjadi warna yang dicampur untuk memperoleh warna-warna lain. Yang termasuk warna primer adalah merah, biru dan kuning. o Warna Sekunder Warna sekunder adalah tingkatan warna kedua yang merupakan hasil dari pencampuran warna-warna primer. Yang termasuk warna-warna sekunder adalah oranye, ungu dan hijau. 16 o Warna Intermediete Warna yang berada diantara warna primer dan sekunder pada lingkaran warna. Contohnya: kuning + hijau, kuning + jingga, merah + jingga, merah + ungu, biru + violet, biru + hijau. o Warna Tersier Warna tersier adalah warna hasil pencampuran dari dua warna sekunder. Contohnya: coklat + kuning, coklat + merah, coklat + biru. o Warna Kuarter Warna kuarter adalah warna hasil pencampuran dari dua warna tersier. Contohnya: coklat + jingga, coklat + hijau, coklat + ungu. Sedangkan fungsi warna itu sendiri adalah: o Untuk identifikasi. o Untuk menarik perhatian. o Untuk menimbulkan kesan psikologis. o Untuk menimbulkan kekontrasan. o Untuk menimbulkan kesan dramatis. Setiap warna secara subyektif, mempunyai arti dan kesan psikologis yang berbeda-beda saat dilihat. Mengacu pada psikologi sebagai pengalaman indera penglihatan. Berikut adalah contoh kesan psikologis yang terdapat pada warna pada umumnya: 17 o Biru Secara umum, warna biru memiliki arti air, es, dingin, harmoni, damai, tenang, sejuk, teknologi, bijaksana dan terpercaya. o Merah Secara umum, warna merah memiliki arti energi, kekuatan, hasrat, keberanian, sensualitas dan nafsu. o Kuning Secara umum, warna kuning memiliki makna ceria, panas, gembira, cerdas, optimis, kaya, makmur, serakah, harapan, dan persahabatan. o Hijau Secara umum, warna hijau memiliki makna pertumbuhan, harmoni, kesegaran, kesuburan dan alami. o Oranye Secara umum, warna oranye memiliki makna antusiasme, kebahagiaan, kreatif, determinasi, atraksi, stimulasi dan keteguhan o Ungu Secara umum, warna ungu memiliki makna keanggunan, keagungan, kebijaksanaan, misteri dan magis. o Putih Secara umum, warna putih memiliki makna kesucian, kebaikan, kepolosan dan kebersihan. 18 o Hitam Secara umum, warna hitam memiliki makna kuat, kaku, elegan, formalitas, kematian, kedukaan, misteri dan kejahatan. 3.3 Prinsip-Prinsip Desain Prinsip-prinsip desain memegang peranan penting dalam desain terutama desain layout karena berdasarkan prinsip inilah unsurunsur desain diatas ditata dan disusun sesuai dengan intensitas informasi yang ingin disampaikan. Yang menjadi prinsip-prinsip desain adalah: kesatuan, proporsi, keseimbangan, kesederhanaan, emphasis, ruang kosong, kejelasan, irama dan dominasi. Berikut adalah penjelasan masing-masing prinsip: • Kesatuan / Unity Kesatuan adalah hubungan setiap unsur dengan unsur lainnya. Dengan kesatuan, setiap unsur ditata sehingga tidak tercerai-berai dan membuat sebuah desain menjadi utuh serta nyaman dipandang sehingga pesan desain dapat tersampaikan dengan baik. • Proporsi / Proportion Prinsip ini adalah mengenai keserasian perbandingan setiap unsur desain dengan unsur desain lainnya. Keserasian yang dimaksud adalah perbandingan besaran bentuk sebuah unsur desain dengan unsur desain lainnya dalam sebuah kesatuan desain. • Keseimbangan / Balance Pada umumnya keseimbangan adalah saat dimana beberapa daya yang bekerja pada sebuah benda saling meniadakan. Pada prinsip 19 desain, keseimbangan tidak dapat diukur namun dapat dilihat dan dirasakan. Keseimbangan visual dapat terjadi dengan menata semua unsur sesuai dengan besaran intensitas visual secara seimbang dan sesuai dengan hirarki informasi yang ingin dicapai. Berikut jenis-jenis keseimbangan: o Keseimbangan Simetris Keseimbangan simetris adalah keseimbangan yang terjadi saat setiap keseimbangan kanan dan kiri sama persis. Keseimbangan simetris mewakili sifat atau karakter tenang, resmi, formal, statis, tidak berubah dan kaku. o Keseimbangan Memancar Keseimbangan memancar adalah keseimbangan yang terjadi saat keseimbangan kanan, kiri, atas, bawah dan diagonal sama persis. Keseimbangan memancar memiliki sifat atau karakter sama dengan keseimbangan simetris. o Keseimbangan Sederajat Keseimbangan antara ruang kanan dan kiri memiliki beban besaran sederajat (besaran sama tapi bentuknya beda). Keseimbangan sederajat mewakili sifat atau karakter tidak terlalu resmi dan sedikit dinamika. o Keseimbangan Asimetris Keseimbangan asimetris adalah situasi dimana keseimbangan kiri, kanan, atas, bawah dan diagonal tidak memiliki beban yang sama. Besaran dan bentuknya pun tidak sama, tetapi tetap dalam keadaan yang seimbang secara subyektif. Berhubungan dengan psikologis saat bentuk keseimbangan asimetris ditangkap oleh indera penglihatan. Keseimbangan asimetris mewakili sifat atau karakter tidak resmi, dinamis dan bebas. 20 • Kesederhanaan / Simplicity Prinsip kesederhanaan sesungguhnya adalah mengenai penciptaan atau pemilihan unsur-unsur desain yang tepat, tidak lebih dan tidak kurang. Pencapaian kesederhanaan mendorong visualisasi terlihat lebih menarik dan tidak membuat jenuh. • Ruang Kosong / White Space Ruang kosong dimaksudkan agar visualisasi keseluruhan bentuk visual yang dibuat tidak terkesan terlalu padat dalam penempatannya. Ruang kosong ini juga bisa digunakan sebagai ‘waktu jeda’ bagi indera penglihatan saat mengamati sebuah karya visual. Ataupun sebagai bentuk untuk mewujudkan keseimbangan virtual. • Kejelasan / Clarity Kejelasan mempengaruhi penafsiran akan sebuah karya desain. Kejelasan juga dibutuhkan pada karya tersebut agar tidak menimbulkan penafsiran bermakna ganda/ambigu. • Irama / Rhythm Prinsip ini terkait dengan kesan gerak visual oleh pengulangan elemen yang terjadi secara teratur dalam hubungan sebuah unsur dengan unsur lainnya dalam sebuah karya desain. • Penekanan / Emphasis Adalah pengembangan sebuah unsur desain sehingga mencapai nilai artistik. Tidak semua elemen dalam sebuah desain memiliki penekanan / emphasis. Karena pada prinsipnya, penekanan / emphasis digunakan hanya pada unsur desain tertentu yang menjadi point of interest. Sehingga hirarki informasi dapat tersampaikan dengan baik. 21 • Dominansi / Domination Dominansi dalam dunia desain sering disebut sebagai EyeCatcher, Center of Interest atau Focal Point. Dominasi sesungguhnya adalah sebuah unsur yang diciptakan sedemikian rupa dengan tujuan menarik perhatian, menghilangkan kebosanan dan memecah keteraturan. Kunci dari dominasi adalah kontras. Dominansi dapat dilakukan melalui semua jenis unsur dan prinsip diatas selama mendapat tingkat kekontrasan yang cukup untuk membedakan unsur yang ingin didominansi dengan unsur-unsur lainnya. 3.4 Layout 3.4.1 Pengertian Tentang Layout Layout dapat dijabarkan sebagai tata letak elemen-elemen desain pada satu bidang melalui media tertentu untuk mendukung pesan atau konsep yang dibawanya. Membuat layout adalah suatu proses dalam desain. Karena definisinya yang sangat luas dan tak terbatas, laporan Kerja Praktik ini akan spesifik membahas layout menurut koridor Desain Grafis dua dimensi yang dituangkan dalam media berupa poster. 3.4.2 Sejarah Layout Layout hadir pertama kali saat manusia menciptakan bahasa tulisan sebagai sarana yang dapat mereka gunakan untuk berkomunikasi. Bermula pada 25.000 tahun sebelum Masehi saat manusia gua membuat lukisan-lukisan gua sebagai sarana berkomunikasi. Dan terus berlanjut hingga saat ini. 22 Berikut momen-momen penting dalam sejarah media tulisan yang berdampak pada perkembangan layout pada umumnya: o 25.000 tahun S.M, manusia membuat lukisan-lukisan dinding sebagai sarana komunikasi dan media untuk menceritakan aktifitas keseharian mereka. o Kurang lebih 1.500 S.M, bangsa Mesir mengenal system tulisan Hyerogliph dan menggunakan papyrus sebagai kertas. Sementara bangsa China mengembangkan tulisan yang menggunakan lebih dari 40.000 karakter. Pada masa ini juga terjadi inovasi luar biasa terhadap perkembangan media tulisan yang terjadi di Phonecia (sekitar Syria, Lebanon, Israel dan Yordania) dimana system penulisan dari yang menggunakan banyak karakter, dikerucutkan hingga 22 karakter saja dengan system yang dikenal sebagai Cuneiform. o Sekitar 800 tahun S.M, bangsa Yunani mengadopsi dan mengembangkan Cuneiform. Hasil pengembangan bangsa Yunani diadopsi dan dikembangkan lagi oleh bangsa Romawi dengan melakukan penyesuaian-penyesuain. 26 huruf yang diciptakan bangsa Romawi inilah yang kemudian menjadi aksara yang digunakan secara global di hampir seluruh negara di dunia. o Abad 12, kertas mulai digunakan. Dan pada 1270, pabrik kertas pertama didirikan di Italia. o Tahun 1450, penemuan pertama kali alat untuk memproduksi cetakan di Jerman, Dan pada 1463, surat kabar pertama muncul di dunia. o Pada tahun 1600-an, typografi mulai mendapat perhatian. Pada masa ini muncul jenis huruf Baskerville oleh John Baskerville. 23 o Pada tahun 1820-an, muncul katalog pertama sebagai media promosi. Diikuti dengan jurnal-jurnal sastra dan filsafat. Media yang menjadi cikal bakal majalah modern. o Pada tahun 1890, muncul teknologi pencetakan pertama lithography di Prancis. o Pada tahun 1906 – 1920, masa-masa dimana manusia sadar terhadap pentinganya ekspresi daripada fungsi yang dicetus oleh Pablo Picaso melalui aliran kubismenya, juga mempengaruhi gaya layout. lebih layout. Ditambah dengan munculnya aliran-aliran seni dan ekspresi yang juga mempengaruhi gaya layout. o Tahun 1940-an, institut desain pertama dengan kurikulum desain modern, berdiri di Amerika Serikat. o Pada tahun 1950-an, sebagai dampak dari adanya institusi desain yang juga mempelajari desain dari sisi teknis, muncul metode pembuatan layout dengan menggunakan sistim Grid. Yaitu sebuah metode yang digunakan dengan menggunakan garis-garis dan titik-titik virtual sebagai acuan untuk memperoleh keseimbangan. o Pada tahun 1960-an, media cetak majalah mengalami booming. Dan pada masa ini muncul banyak bentuk-bentuk baru dari layout dan desain sebagai bagian dari strategi menjaring konsumen. o Pada tahun 1970 – 1980, bangkitnya corporate branding yang menjadikan desain dan publikasi menjadi semakin marak. o Pada tahun 1990-an, bangkitnya era internet yang berdampak juga terhadap layout. Media yang digunakan dalam layout mulai mengalami pergeseran dari media cetak ke media digital seperti yang kita lihat pada website. 24 o Pada tahun 2000-an, layout mengalami transformasi lagi ketika teknologi internet berlanjut ke teknologi mobile. 3.4.3 Elemen – Elemen Layout Elemen-elemen layout terbagi menjadi tiga, yaitu: Elemen Teks, Elemen Visual dan Elemen Kasat Mata / Invinsible Element Secara umum elemen-elemen pada layout tersebut bertujuan untuk menyampaikan informasi yang lengkap dan tepat kepada target audience, memberikan kenyamanan bagi mereka dalam melihat / mengamati / membaca karya desain, memberikan informasi yang dibutuhkan berdasarkan hirarki informasi yang selaras dengan navigasi indera penglihatan dan menarik untuk dilihat / diamati / dibaca karena mengandung estetika. Berikut ini adalah elemen-elemen pada layout: 1. Elemen Teks Elemen teks adalah elemen pada layout yang berhubungan dengan informasi berupa bahasa tulisan. Elemen ini disusun berdasarkan intensitas informasi atau skala kepentingan informasi, dari yang paling penting hingga yang kurang penting. Yang termasuk dalam elemen teks adalah: o Judul Juga biasa disebut sebagai Head / Heading / Headline. Judul selalu diberi ukuran lebih besar. Ukurannya yang kontras dimaksudkan untuk menarik minat pembaca dan membedakannya dengan elemen lainnya. 25 o Deck Deck adalah gambaran singkat tentang topik yang dibicarakan di bodytext. Peletakannya bervariasi namun biasanya diletakkan diantara judul dan body text. o Byline Byline atau dikenal sebagai Credit Line / Writer’s Credit adalah nama penulis. Posisinya beragam, bisa diletakkan dibawah judul atau diakhir body text. o Body Text Body Text berisi isi / naskah / artikel / konten, bagian dalam layout yang paling banyak memberikan informasi. o Sub Judul Sub Judul sering juga disebut dengan istilah Sub Head atau Cross Head. Digunakan sebagai judul dari segmensegmen artikel panjang. o Quotes / Kutipan Quotes atau kutipan adalah satu atau lebih kalimat singkat yang mengandung informasi penting yang ingin ditekankan. Terkadang quotes / kutipan diambil dari isi body text yang dianggap sebagai pokok pikiran naskah tersebut. o Caption Caption adalah keterangan singkat yang menyertai elemen visual atau inset. Dicetak dalam ukuran kecil dan dibedakan gaya atau jenis hurufnya dengan bodytext dan elemen teks lainnya. 26 o Callouts Callouts pada dasarnya sama dengan caption, biasanya digunakan pada elemen visual yang memiliki banyak keterangan. Biasanya memiliki garis-garis penghubung dengan bagian elemen visual. o Kickers Kickers / Eyebrows atau Judul Rubrik adalah satu atau beberapa kata pendek yang terletak di atas judul. Fungsinya memudahkan pembaca menemukan lokasi topik yang diinginkan. Berbeda dengan running head, kickers tidak berulang-ulang ada di setiap halaman. Bisa berupa teks ataupun elemen visual. o Initial Caps Initial Caps adalah huruf awal body text yang ukurannya diperbesar dan dibuat lebih estetis. Fungsinya sebagai penanda awal dari body text atau sebagai elemen yang mempengaruhi keseimbangan / balance. o Indent Indent adalah baris pertama dari paragraph yang dibuat menjorok ke dalam. Dengan kata lain, indent adalah baris pertama dalam alinea. o Lead Line Lead Line adalah sebuah kata atau seluruh kata pertama pada baris paling awal pada tiap paragraph yang dibuat berbeda dengan body text, sering digunakan sebagai penanda antar paragraph. 27 o Spasi Spasi digunakan untuk membedakan paragraph satu dengan lainnya. o Header dan Footer Header adalah area paling atas layout dan footer adalah area paling bawah layout. Keduanya berisi keteranganketerangan kecil, seperti: Running Head, catatan kaki, nomor halaman atau informasi lainnya. o Running Text Atau biasa disebut Running Headline, Running Tittle, Running Feet dan Runners biasanya digunakan pada majalah atau buku. Fungsinya menunjukkan judul buku atau bab atau nama pengarang atau informasi dari buku atau majalah yang yang sedang dibaca. o Catatan Kaki / Foot Note Catatan kaki atau Foot Note atau biasa disebut Referensi atau Sumber / Resource adalah bagian dari elemen teks berisi informasi berupa refernsi atau bahan acuan yang menjadi sumber dari penulisan artikel. o Nomor Halaman Digunakan untuk menandai halaman demi halaman materi publikasi yang memiliki banyak halaman. o Jumps Jumps atau Jumplines atau Continuation Lines fungsinya untuk mengingatkan kepada pembaca akan 28 naskah yang bersambung pada bagian lain. Biasa sering ditemui pada surat kabar. o Signature Signature atau Mandatories umum dijumpai di flyer, brosur dan poster. Berisi alamat, nomor kontak, orangorang yang bisa dihubungi, logo atau informasi-informasi lainnya. o Nameplate Nameplate biasanya digunakan pada surat kabar, majalah, tabloid atau newsletter. Nameplate adalah nama dari surat kabar atau majalah tersebut. Biasanya diletakkan di bagian atas halaman muka. o Masterhead Masterhead biasa digunakan pada surat kabar atau majalah. Berisi informasi tentang penerbit, nama-nama staff, contributor, alamat kantor, cara berlangganan dan lain-lainnya. 2. Elemen Visual Elemen visual dalam layout adalah elemen yang bukan berupa teks yang terlihat dalam sebuah layout. Elemen visual dapat berupa foto, artworks, infographics, garis, kotak, inset atau poin. Berikut dibahas satu per satu. o Foto Kekuatan terbesar dari foto pada materi publikasi adalah kemampuannya memberi kesan dapat dipercaya dan otentik. 29 o Artworks Artworks pada hakikatnya adalah segala jenis karya visual dua dimensi yang bukan fotografi. Artworks bisa berupa ilustrasi, sketsa, kartun dan lain-lainnya. Terkadang artworks menjadi pilihan yang lebih tepat dan dapat diandalkan dibanding fotografi. o Infographics Infografis adalah fakta-fakta dan data-data statistic yang disajikan dalam bentuk grafis untuk ditempatkan dalam layout. Bentuknya bisa bermacam-macam, bergantung pada informasi, estetika dan kesinambungannya dengan topik informasi. o Garis Garis dalam layout mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai pembatas atau pembagi suatu area layout dan menjadi elemen yang digunakan untuk fungsi estetik. o Kotak Sama seperti fungsi garis dalam layout, kotak juga mempunyai dua fungsi: sebagai pembatas area layout atau menjadi elemen yang digunakan untuk estetika. o Inset Inset / Inzet / Inline Graphic adalah elemen visual berukuran kecil yang diletakkan dalam elemen visual yang lebih besar. Fungsinya memberi informasi tambahan atau pendukung. 30 o Poin Poin / Bullets adalah penanda terhadap setiap baris informasi yang berupa daftar / list. 3. Elemen Kasat Mata / Invisible Elements Elemen Kasat Mata / Invisible Elements adalah elemen yang tidak terlihat namun merupakan fondasi atau kerangka yang berfungsi sebagai acuan penempatan semua elemen dalam layout. Seperti layaknya sebuah fondasi, elemen inilah yang dirancang terlebih dahulu oleh pada designer. Dan sesuai namanya, Elemen Kasat Mata / Invisible Elements, elemen ini nantinya tidak akan terlihat pada layout. Yang termasuk Elemen Kasat Mata / Invisible Elements adalah: o Margin Margin adalah elemen yang menentukan jarak antara pinggir bidang dengan ruang yang akan ditempati oleh elemen-elemen layout. Margin mempunyai hubungan yang erat dengan keseimbangan. Besar-kecilnya dan posisi dari margin ditentukan oleh bentuk keseimbangan layout yang diinginkan oleh desainer. o Grid Grid adalah garis bantu sebagai acuan meletakkan elemen layout. Grid mempermudah desainer untuk menentukan posisi peletakan elemen-elemen layout, mempertahankan konsistensi dan kesatuan layout tersebut. Dalam merancang grid perlu dipertimbangkan 31 faktor-faktor lain, seperti ukuran bidang, konsep atau style design, keseimbangan yang ingin dicapai, besaran font yang dipakai, besaran jarak antar baris, jarak antar kolom / gutter, besaran elemen visual dan banyaknya elemen teks yang digunakan. 3.4.4 Prinsip-Prinsip Layout Prinsip-prinsip layout dapat diartikan sebagai suatu formula yang digunakan untuk membuat layout yang baik. Formula yang mengkombinasikan elemen-elemen layout ini akan bekerja dengan baik dan memberikan hasil yang maksimal bila diterapkan dengan seksama disertai dengan latihan dan eksplorasi terus menerus. Pada dasarnya, membuat layout yang baik adalah dengan memenuhi kaidah-kaidah dari prinsip-prinsip layout. Yaitu dengan menyusun elemen-elemen layout dengan mengacu pada prinsipprinsip layout. Yang paling penting adalah menampilkan sebuah informasi atau pesan sesuai dengan hirarki kepentingan informasi atau pesan tersebut tanpa membingungkan target audience dan tetap estetik. Berikut adalah prinsip-prinsip layout: o Urutan / Sequence Urutan / sequence atau sering disebut sebagai hiraki / flow / aliran adalah penentuan informasi berdasarkan urutan skala intensitas kepentingan informasi tersebut. Urutan ini dibuat dengan maksud agar tidak terjadi kebingungan saat membaca informasi yang ditampilkan. Dengan adanya urutan / sequence, para pembaca 32 otomatis akan mengurutkan pandangan matanya sesuai dengan yang diinginkan. o Penekanan / Emphasis Penekanan atau emphasis dilakukan untuk memberi kekuatan lebih pada informasi yang paling penting dari layout sehingga informasi tersebut menjadi pusat perhatian / vocal point / point of interest. o Keseimbangan / Balance Adalah pembagian berat merata pada bidang layout. Bukan berarti seluruh bidang harus layout harus dipenuhi elemen tetapi lebih pada menghasilkan kesan seimbang menggunakan elemen-elemen yang dibutuhkan dan meletakkannya pada tempat yang tepat. o Kesatuan / Unity Kesatuan / Unity adalah kesan kuat yang ditanggap dari hubungan antar tiap-tiap elemen dalam layout. Kesan kuat diperoleh dari pemilihan dan penempatan elemenelemen yang tepat dalam layout sehingga pesan dapat tersampaikan dengan baik itu dalam bentuk fisik layout maupun dalam pesan yang ingin disampaikan. 3.5 Pengertian Website Website adalah halaman yang ditampilkan di internet yang memuat informasi tertentu (khusus). Web pertama kali diperkenalkan pada tahun 1992. Hal ini sebagai hasil usaha pengembangan yang dilakukan CERN di Swiss. Perancangan web (web design) adalah istilah umum yang digunakan untuk 33 mencakup bagaimana isi web konten ditampilkan, (biasanya berupa hypertext atau hypermedia) yang dikirimkan ke pengguna akhir melalui World Wide Web, dengan menggunakan sebuah browser web atau perangkat lunak berbasis web. Tujuan dari web design adalah konten online termasuk pada server untuk dokumen web / server. Sebuah membuat sekumpulan dan aplikasi yang website dapat berada berupa sekumpulan teks, gambar, suara dan konten lainnya, serta dapat bersifat interaktif ataupun statis. 3.6 Manfaat Website 1. Meningkatkan visibilitas/kehadiran perusahaan Dengan membuat website perusahaan berarti menambah visibilitas/kehadiran perusahaan. Bisa diibaratkan perusahaan membuka showroom (ruang pamer) yang baru. 2. Menyediakan informasi profil perusahaan secara detail Pada saat suatu perusahaan berhubungan dengan perusahaan lain yang baru dikenalnya (misal baru saja menerima penawaran), mungkin dia akan mencari tahu lebih mengenai profil perusahaan yang baru saja memberikan penawaran. Perusahaan ini harus mengetahui profil dari perusahaan lain yang mungkin akan menjadi rekanan perusahaan tersebut. Perusahaan tersebut dapat mencari informasi lebih dalam dalam website perusahaan rekanan. 3. Mengkomunikasikan produk dan jasa perusahaan secara mendetail Dalam proses pemasaran, mungkin kita melakukan iklan di koran/majalah, iklan pada sebuah papan reklame, atau membuat 34 brosur. Tempat/space yang disediakan dalam koran/majalah, papan reklame atau brosur pasti dibatasi dan tidak mudah untuk diubah informasinya. Sedangkan dalam website kita dengan mudah menambah informasi yang lebih mendetail dari produkproduk atau jasa-jasa yang kita tawarkan. Jika perusahaan kita memiliki website maka kita hanya perlu meninggalkan alamat website/situs kita di dalam koran/majalah, papan reklame atau brosur untuk memudahkan orang atau perusahaan mendapatkan informasi lebih detail mengenai produk atau jasa yang kita ditawarkan. 4. Mengingatkan calon pelanggan yang lupa Dalam proses pemasaran, calon pelanggan menerima informasi mengenai perusahaan dan jasa kita yang mungkin didapat melalui presentasi, melihat brosure, browsing atau melihat iklan. Calon pelanggan mungkin kehilangan kartu nama perusahaan kita dan saat membutuhkan jasa kita dia akan mencari di internet(search engine) dan melakukan pencarian dengan keyword nama perusahaan kita. Jika kita sudah memiliki perusahaan, maka calon pelanggan akan dengan mudah menemukan website kita dan kemudian menghubungi kita dan kita dapat menjual jasa/produk kita. 5. Memudahkan pelanggan menghubungi kita Seperti kasus sebelumnya, pelanggan mungkin kehilangan kartu nama atau nomor telepon perusahaan kita. Pelanggan tentu mengingat nama perusahaan kita, kemudian melakukan pencarian di internet , mencari perusahaan kita, menemukan dan menghubungi kita kembali. 6. Meningkatkan kualitas layanan pelanggan 35 Dalam website kita dengan mudah menambahkan informasiinformasi yang terkait dengan produk atau jasa kita. Kita dapat menambahkan informasi mengenai hal-hal yang memecahkan persoalan yang mungkin dihadapi pelanggan. Informasi ini dapat langsung dibaca pelanggan atau sebagai pedoman bagi bagian support. Dengan demikian pelanggan mudah mendapatkan informasi mengenai keluhannya dan bagian support juga dipermudah dalam melayani pelanggannya. Pelanggan dapat mencari sendiri mengenai jawaban atas keluhannya atau mengisi form support jika gagal menemukan. Setelah form support lengkap diisi, team support akan menrima keluhan pelanggan dan menindaklanjuti. Pelanggan dapat masuk ke website kita siang ataupun malam. Dengan cara ini pelanggan dapat dilayani 24x7 atau 24 jam sehari. Dengan adanya website kita mempunyai peluang meningkatkan kepuasan pelanggan. Pelanggan yang puas akan terus menggunakan produk atau jasa kita, merekomendasikan perusahaan kita kepada orang lain dan meningkatkan pendapatan perusahaan. 7. Meningkatkan kredibilitas perusahaan Perusahaan yang memiliki website akan terkesan maju dan modern. Dengan demikian maka kredibilitas perusahaan akan meningkat. 3.7 Jenis-Jenis Website Website terdiri dari beberapa jenis, tergantung pada tujuan dan kebutuhan dari si pemilik website. Berikut ini adalah beberapa jenis website: 1. Website Pribadi/Personal 36 Penggunaan dan tujuan suatu website tergantung pada si pemilik website. Untuk website personal atau pribadi, biasanya digunakan untuk berbagi (sharing). Apakah itu berbagi ilmu dan pengetahuan, pengalaman, maupun tips dan trik yang dimiliki. Jenis website pribadi/personal ini biasanya adalah sebuah blog dimana sebagian besar isinya adalah kumpulan artikel miliknya sendiri atau yang ditulis orang lain. 2. Website Perusahaan (Company Profile) Untuk website perusahaan, ada beberapa jenis website yang digunakan tergantung pada tujuannya. Ada perusahan yang menggunakan website hanya sebagai company profile saja. Yaitu hanya untuk menyampaikan informasi-informasi tentang perusahaan itu sendiri. Bisa jadi hanya terdiri 4-5 halaman statis yang dipisah menjadi 4-5 menu yaitu “Home,” Produk,” “Profile,” dan “Contact us,” bisa juga ditambah dengan menu “Service.” Website jenis company profile ini tergantung pada seberapa banyak informasi yang ingin ditampilkan pada websitenya. Dan tergantung kepada perusahaan itu sendiri apakah perusahaan besar, perusahaan menengah, atau perusahaan kecil. Juga tergantung kepada jumlah produk/jasa yang dimiliki dan juga seberapa banyak informasi yang ingin ditampilkan untuk masing-masing produk/jasa yang dimiliki. 3. Website Organisasi Jenis website organisasi ini memang mirip dengan website company profile. Tetapi, tentu saja tergantung dari organisasi itu sendiri dan tujuan didirikan websitenya. Dan tergantung pada seberapa banyak informasi yang ingin disampaikan. Apakah website tersebut hanya sebagai penyampaian 37 informasi dan penjelasan tentang organisasi tersebut, dan/atau sebagai penggalangan dana, massa, dan petisi. 4. Website E-Commerce atau Toko Online Website e-commerce atau toko online adalah suatu website yang bertujuan untuk menjual satu atau lebih barang dan/atau jasa dengan menggunakan media elektronik sebagai media penyampaian informasi dan/atau media transaksi barang/jasa tersebut. Transaksi pada website e-commerce atau toko online dapat dilakukan dengan cara langsung pada website tersebut dengan menggunakan kartu kredit atau layanan perbankan online. Atau dengan menggunakan transfer melalui rekening bank atau menggunakan jasa perbankan lainnya. Sayangnya hanya 1 persen dari pengguna Internet di Indonesia yang secara langsung melakukan transaksi pada website e-commerce atau toko online. Ini disebabkan oleh tingkat kepercayaan pengguna Internet di Indonesia atas layanan perbankan online yang masih rendah. Walaupun begitu, trend baru-baru ini mengatakan bahwa semakin banyak transaksi yang terjadi pada website e-commerce atau toko online. 5. Website Berita Website berita adalah suatu website yang sebagian besar isi atau kontennya adalah berita. Website berita pada dasarnya sama dengan website yang menyediakan informasi. Website berita sebagian besar mempunyai wartawannya sendiri untuk menyuguhkan berita di websitenya. Walaupun ada juga yang hanya mengumpulkan berita dari website-website berita lainnya. Website berita di Indonesia biasanya dimiliki oleh perusahaan media massa (media cetak, radio, maupun 38 televisi). Tetapi, bisa juga dimiliki oleh wartawan atau sekelompok wartawan. 3.8 Tipografi Dalam Desain Website Penggunaan typography sebagai elemen desain saat ini tidak hanya dapat diaplikasikan dalam industri printing desain, seiring berkembangnya teknologi dalam industri website, tidak sedikit web desainer yang memilih memanfaatkan bentuk dan character dari huruf-huruf tertentu sebagai penunjang baik dari segi estetika maupun sebagai alat untuk menyampaikan pesan yang komunikatif dan mudah diterima masyarakat, dengan memainkan unsur typography dalam content website desainer dan kolumnis akan lebih mudah untuk meng-expose bagian-bagian dari content yang utama, ditunjang dengan kombinasi warna dan aturan-aturan typografi lainnya seperti hirarki, kerning dan leading, website yang memiliki content dengan image terbatas pun dapat dibuat menarik tanpa mengurangi fungsi utamanya yaitu sebagai media informasi. 3.9 Layout Dalam Desain Website Layout adalah proses penataan dan pengaturan teks atau grafik pada halaman. Layout meliputi penyusunan , pembagian tempat dalam suatu halaman, pengaturan jarak spasi, pengelompokan teks dan grafik, serta penekanan pada bagian tertentu. 39 Layout menurut bentuk terdiri dari : 1. Model Top Index Biasanya layout ini cocok digunakan untuk situs portal. Dengan banyak menu dan fasilitas yang ditawarkan, atau menampilkan link yang banyak ke situs lain. HEADING DAFTAR ISI ( NAVIGASI ) BODY ( CONTENT ) LAIN – LAIN 2. Model Layout Bottom Index Biasanya digunakan apabila isi dari halaman banyak berhubungan dengan topik tunggal. HEADING LAIN – LAIN BODY ( CONTENT ) DAFTAR ISI ( NAVIGASI ) 3. Model Layout Left Index Layout tipe ini lebih akrab dengan pengunjung karena tampilan menu sama dengan sistem informasi. HEADING DAFTAR ISI BODY LAIN – LAIN ( NAVIGASI ) 4. Model Layout Right Index Kebalikan dari left index, cuma bedanya menu di bagian kanan jarang dipakai untuk menu utama. HEADING BODY LAIN – LAIN DAFTAR ISI ( NAVIGASI) 40 5. Model Layout alternating index Biasanya digunakan untuk menampilkan grafik, foto, harga, jumlah, dan lain – lain. HEADING DAFTAR ISI BODY ( NAVIGASI ) DAFTAR ISI BODY ( NAVIGASI ) LAIN – LAIN Sumber : Asep Herman Suryanto , Step by Step Web Design (2009:54) 41