FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA PERTEMUAN 5 MODUL 5 SOSIOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si. POKOK BAHASAN: Proses dan Interaksi Sosial DESKRIPSI: Materi berupa uraian tentang struktur sosial yang melalui proses interaksi sosial meliputi pembahasan tentang proses asosiatif dan proses disosiatif serta perubahan sosial TUJUAN INSTRUKSIONAL: Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa mengerti dan mampu menjelaskan konsep-konsep dalam sosiologi dalam kaitannya dengan komunikasi massa . Referensi: 1. Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi; Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, Kencana Prenada Media, Jakarta, 2007. 2. Zulkarimein Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, Universitas Terbuka, Jakarta, 2003. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Akhmad Mulyana M.Si SOSIOLOGI KOMUNIKASI PROSES DAN INTERAKSI SOSIAL Bentuk sosial dynamic yang dimaksud oleh August Comte seperti yang dijelaskan sebelumnya, sama dengan yang dimaksud engan struktur dinamis dalam masyarakat. Struktur dinamis ini dilihat memiliki kemiripan dengan proses sosial. Proses sosial yang dimaksud alaha di mana individu, kelompok atau masyarakat bertemu, berinteraksi, dan berkomunikasi sehingga melahirkan sistem-sistem sosial dan pranata sosial serta semua aspek kebudayaan. Proses sosial ini kemudian mengalami dinamika sosial lain yang disebut dengan perubahan sosial yang terus menerus secara simultan bergerak alam sistem-sistem sosial yang lebih besar. Proses-proses sosial ini akan mengalami pasang surut seirama dengan perubahan-perubahan sosial secara global. Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial, sedangkan bentuk khususnya adalah aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis menyangkut hubungan antara orang perorang, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorang dengan kelompok manusia (Soekanto,2000). Syarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial dan adanya komunikasi. 1. Kontak Sosial. Menurut soekanto (2000) kontak sosial secara harfiah adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik kontak sosial baru terjadi apabila adanya hubungan fisikal, sebagai gejala sosial hal itu bukan semata-mata hubungan badaniah, karena hubungan sosial terjadi tidak saja secara menyentuh seseorang, namun orang dapat berhubungan dengan orang lain tanpa harus menyentuhnya. Misalnya kontak sosial sudah terjadi ketika sesorang berbicara dengan orang lain, bahkan kontak sosial juga dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi, seperti melalui telepon, radio, surat, televisi, internet dan sebagainya. Kontak sosial dapat berlangsung dalam lima bentuk, yaitu : a. Dalam bentuk proses sosialisasi yang berlangsung antara pribadi orangperorang. Proses sosialisasi ini memungkinkan seseorang mempelajari norma-norma yang terjadi di masyarakatnya. Berger dan Lukman (Bungin; 2001) proses ini terjadi melalui proses objektivasi, yaitu interaksi sosial yang Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Akhmad Mulyana M.Si SOSIOLOGI KOMUNIKASI terjadi dalam dunia intersubjektif yang dilembagakan atau mengalami proses institusionalisasi. b. Antara orang per orang dengan suatu kelompok masyarakat atau sebaliknya. c. Antara kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya dalam suatu komunitas. d. Antara orang perorang dengan komunitas masyarakat global di dunia internasional. e. Antara orang perorang, kelompok, masyarakat dan dunia global, di mana kontak sosial terjadi secara simultan di antara mereka. Kehidupan seseorang saat ini telah masuk pada dunia yang serba pillihan. Seseorang dapat memilih sesorang hidup dalam kelompok atau hidup dalam masyarakat, bahkan ia boleh hidup dalam dunia yang serba global. Artinya seseorang dapat memilih apakah dalam masyarakat lokal atau global atau memilih keduanya, yaitu glokal (global-lokal), maka kontak-kontak sosial menjadi sangat majemuk dan rumit. Kerumitan itu juga dipacu oleh makin berkembangnya teknologi informasi, sehingga di mana pun kita berada, ia dapat melakukan kontak sosial di mana saja yang dia inginkan. Kontak sosial bukan saja menjadi kebutuhan namun juga pilihan dengan siapa ia melakukannya. Secara konseptual kontak sosial dapat dibedakan antara kontak sosial primer dan kontak sosial sekunder. • Kontak sosial primer yaitu kontak sosial yang terjadi secara langsung antara seseorang dengan orang atau kelompok masyarakat lainnya secara tatap muka. • Kontak sosial sekunder terjadi melalui perantara yang sifatnya manusiawi maupun teknologi. Ketika masyarakat saat ini telah berkembang dengan tingkat kemajuan teknologi informasi semacam ini, maka kontak-kontak sosial primer dan sekunder semakin sulit dibedakan satu dengan lainnya. Seperti kontak telepon yang menggunakan teknologi teleconference dimana kontak terjadi antara orang perorang (orang dengan kelompok, dsb), secara tatap muka dan orang saling menyapa dari tempat yang berjauhan dan sangat jauh. Juga umpamanya kontak-kontak pribadi yang terjadi melalui internet dapat juga saling menyapa dan bertetap muka walaupun tempat mereka sangat berjauhan. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Semua ini Drs. Akhmad Mulyana M.Si SOSIOLOGI KOMUNIKASI menjadi fenomena yang mengacaukan konsep-konsep lama tentang kontak sosial tersebut. 2. Komunikasi Sosiologi menjelaskan komunikasi sebagai sebuah proses memaknai yang dilakukan oleh seseorang terhadap informasi, sikap, dan perilaku orang lain berbentuk pengetahuan, pembicaraan, gerak-gerik, atau sikap, perilaku dan perasaan-perasaan, sehingga seseorang membuat reaksi-reaksi terhdap informasi, sikap, dan perilaku tersebut berdasarkan pada pengalaman yang pernah dia alami. Fenomena komunikasi dipengaruhi oleh media yang digunakan, sehingga media kadangkala juga ikut mempengaruhi isi informasi dan penafsiran, bahkan menurut Marshal McLuhan (1999) bahwa medium is the messages (media adalah pesan itu sendiri). Contoh, seorang pria memberikan bunga kepada seorang gadis. Pemberian bunga tersebut bisa ditafsirkan sebagai cinta, persahabatan, perdamaian, simpati dan sebagainya. Dengan demikian hal penting dalam komunikasi yaitu bagaimana seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain, seperti umpamanya; pembicaraan, gerakan, sikap dan simbol-simbol yang digunakan. Dalam komunikasi ada tiga unsur penting yang selalu menyertai dalam setiap situasi komunikasi, yaitu sumber informasi, media, dan penerima informasi. Sumber informasi adalah seseorang atau institusi yang memiliki bahan informasi untuk disebarkan kepada masyarakat luas. Media adalah saluran yang digunakan untuk kegiatan pemberitaan oleh sumber berita, berupa media interpersonal yang digunakan secara tatap muka maupun media massa yang digunakan untuk khalayak umum. Sedangkan penerima informasi adalah orang atau kelompok dari masyarakat yang menjadi sasaran informasi atau yang menerima informasi. Selain tiga unsur ini yang terpenting dalam komunikasi adalah aktivitas memaknai informasi yang disampaikan oleh sumber informasi dan pemaknaan yang dibuat oleh khalayak terhadap informasi yang diterimanya. Pemaknaan terhadap informasi bersifat subjektif dan kontekstual. Subjektif artinya masing-masing pihak memiliki kapasitas untuk memaknai informasi yang disebarkan atau yang diterimanya berdasarkan pada apa yang dirasakan, diyakini, dan dimengerti berdasarkan pada pengetahuan kedua pihak. Sedangkan kontekstual adalah bahwa pemaknaan itu berkaitan erat dengan kondisi waktu dan tempat di mana informasi itu ada dan di Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Akhmad Mulyana M.Si SOSIOLOGI KOMUNIKASI mana kedua pihak itu berada. mewarnai diterimanya. Dengan demikian konteks sosial budaya ikut kedua pihak dalam memaknai informasi yang disebarkan dan yang Oleh karena itu maka sebuah proses komunikasi memiliki dimensi yang sangat luas dalam pemaknaannya, karena dilakukan oleh subjek-objek yang beragam dan konteks sosial yang majemuk pula. PROSES-PROSES INTERAKSI SOSIAL. Menurut Gillin dan Gillin dalam Soekanto (2000) bahwa ada dua golongan proses sosial sebagai akibat dari interaksi sosial, yaitu proses sosial asosiatif dan proses sosial disosiatif. 1. Proses Asosiatif. Maksudnya adalah sebuah proses yang terjadinya saling pengertian dan kerjasama timbal balik antara orang per orang atau kelompok satu dengan yang lainnya, di mana proses ini menghasilkan pencapaian tujuan-tujuan bersama. 1. Kerjasama (cooperation) adalah usaha bersama antara individu atau kelompok untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Proses terjadinya cooperation lahir apabila di antara individu atau kelompok tertentu menyadari adanya kepentingan atau ancaman yang sama. Tujuan-tujuan yang sama akan menciptakan cooperation di antara individu atau kelompok yang bertujuan agar kepentingan mereka tercapai. Begitu pula apa bila individu atau kelompok merasa adanya ancaman dan bahaya dari luar, maka proses cooperation ini akan bertambah kuat di antara mereka. Ada beberapa bentuk cooperation: i. Gotong royong, proses berupa aktifitas tolong menolong dan pertukaran tenaga dan barang maupun pertukaran emosional dan dalam bentuk timbal balik antara mereka. Lingkupnya bisa keluarga atau ekonomi. ii. Bargaining, proses cooperation dalam bentuk perjanjian pertukaran kepentingan, kekuasaan, barang-barang maupun jasa antara dua organisasi atau lebih yang terjadi di bidang politik, budaya, ekonomi, hukum maupun militer. iii. Co-optation, yaitu proses cooperation yang terjadi di antara individu dan kelompok yang terlibat dalam sebuah organisasi atau negara dimana terjadi proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi untuk menciptakan stabilitas. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Akhmad Mulyana M.Si SOSIOLOGI KOMUNIKASI