ISSN. 1829 856x 46 INVENTARISASI GULMA PADA

advertisement
Inventarisasi Gulma Pada Perkebunan,....Dewi Rosanti,....Sainmatika,.....Volume 10,....No.1,.....Juni 2013,....46-50
INVENTARISASI GULMA PADA PERKEBUNAN COKELAT
DESA PAJAR BULAN KABUPATEN LAHAT
PROVINSI SUMATERA SELATAN
Dewi Rosanti
e-mail : [email protected]
Dosen Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas PGRI Palembang
ABSTRACT
Research of inventarisation of weeds in caccao crop was conducted on
Februari till Maret 2012 at Pajar Bulan village in Lahat Recency, Sumatera Selatan
Province, to saw diversity weed species. This research utilited the direct observation
with Plot Analisys Methods in 1 hectares area during one week. The result showed
8 species are Euphorbia hirta (Patikan kebo),
Centella asiatica (kaki kuda),
Ageratum conyzoides (bandotan), Synedrella nodiflora (jotang kuda),
Crassocephalum crepidioides (sintrong), Fimbristylis annua (teki), Cyperus rotundus
(teki ladang) dan Caladium sp (keladi), from 1 division, 2 class, 5 order, 5 family,
8 genera.
Key words : cacao crop, weeds, inventarisation
ABSTRAK
Penelitian tentang inventarisasi gulma pada Perkebunan Cokelat telah
dilakukan pada Februari sampai Maret 2012 di Desa Pajar Bulan Kabupaten Lahat
Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman
kenis-jenis gulma yang ada. Penelitian menggunakan metode observasi langsung
dengan teknik satuan luasan petak contoh (Plot Analisys Method) dalam 1 hektar area.
Hasil penelitian ditemukan 8 species gulma yaitu Euphorbia hirta (Patikan kebo),
Centella asiatica (kaki kuda), Ageratum conyzoides (bandotan), Synedrella nodiflora
(jotang kuda), Crassocephalum crepidioides (sintrong), Fimbristylis annua (teki),
Cyperus rotundus (teki ladang) dan Caladium sp (keladi), dari 1 divisio, 2 kelas, 5
ordo, 5 familia dan 8 genus
Kata kunci : kebun cokelat, gulma, inventarisasi
PENDAHULUAN
Gulma dapat diartikan sebagai
tumbuhan yang tidak diinginkan pada
suatu perkebunan, pertanian ataupun
dari tanaman yang dibudidayakan,
dengan kata lain selain tumbuhan budi
daya, tumbuhan lainnya merupakan
ISSN. 1829 856x
gulma. Kerugian yang ditimbulkan
gulma terlihat pada penurunan hasil
tanaman budidaya.
Moenandir
(2010)
mengemukakan bahwa batasan gulma
bersifat teknis dan plastis. Keberadaan
gulma menurunkan hasil karena
mengganggu pertumbuhan tanaman
46
Inventarisasi Gulma Pada Perkebunan,....Dewi Rosanti,....Sainmatika,.....Volume 10,....No.1,.....Juni 2013,....46-50
produksi melalui kompetisi. Pada
tingkat tertentu, tanaman berguna dapat
menjadi gulma. Sebaliknya, tumbuhan
yang biasanya dianggap gulma dapat
pula dianggap tidak mengganggu.
Contoh, kedelai yang tumbuh di selasela pertanaman monokultur jagung
dapat dianggap sebagai gulma, namun
pada sistem tumpang sari keduanya
merupakan tanaman utama, termasuk
di perkebunan cokelat.
Cokelat (Theobroma cacao)
memiliki nilai ekonomis yang cukup
tinggi. Secara morfologi tanaman
cokelat mempunyai batang dengan
percabangan yang
monopodial,
dengan arah tumbuh cabang yang
condong ke atas. Tanaman coklat
biasanya mempunyai tinggi sekitar 510 m (Setiawan, 2005).
Gulma di perkebunan cokelat
meliputi rumput, tumbuhan berdaun
lebar, tumbuhan merambat dan
tumbuhan lainnya.
Gulma yang
tumbuh di bawah pohon cokelat akan
menjadi pesaing dalam hal unsur hara,
sinar, air dan ruang serta membantu
penyebaran hama dan penyakit. Gulma
tersebut juga menghambat pemanenan,
pemangkasan dan kegiatan lain. Gulma
dapat dihilangkan dari sekeliling
pangkal batang coklat secara manual.
Pilihan pengendalian gulma tergantung
pada sumberdaya yang tersedia, dan
apakah akan mengusahakan coklat
secara organik atau tidak. Bersihkan
gulma dari bawah pohon untuk: (a)
Mengurangi hama dan penyakit, (b)
Meningkatkan ketersediaan air dan
unsur hara, (c) Mempermudah akses ke
tanaman (Abas, 2008).
Salah satu sentra perkebunan
cokelat di Provinsi Sumatera Selatan
adalah Desa Pajar Bulan, yang terletak
di Kecamatan Pajar Bulan Kabupaten
Lahat, dengan luas wilayah sekitar 350
ISSN. 1829 856x
hektar.
Buruh kebun kebanyakan
mengendalikan gulma dengan cara
penyiangan dan pembakaran, selain
hemat cara ini juga sederhana.
Meskipun demikian, informasi
tentang
jenis-jenis
gulma
di
perkebunan cokelat Desa Pajar Bulan
belum pernah dilaporkan, sehingga
melalui penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi ilmiah tentang
jenis-jenis gulma di perkebunan
cokelat tersebut. Berdasarkan hal
itulah, perlu dilakukan penelitian jenisjenis gulma yang hidup pada perkebun
cokelat di Desa Pajar Bulan.
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini dilakukan pada
Februari 2012. Alat dan bahan yang
digunakan meliputi gunting tanaman,
meteran,
pisau,
kamera digital,
specimen gulma, alkohol 70%, kunci
determinasi, kantong plastik, kertas
koran, kertas tabel, dan tali plastik.
Penelitian
menggunakan
metode orientasi langsung ke lapangan
dengan menggunakan metode analisis
vegetasi dengan petak (Plot Analisys
Method), yang digunakan adalah
analisis vegetasi berdasarkan satuan
luasan petak contoh dalam luasan 1
hektar area.
Sampel gulma dikumpulakn
dengan menjelajar areal penelitian.
Gulma yang diperoleh diinventarisasi,
lalu diidentifikasi dan dibuat kunci
determinasinya untuk mengetahui
taksonominya. Pembuatan herbarium
dilakukan setelah tumbuhan selesai
diidentifikasi. Tujuan dari herbarium
adalah untuk memperoleh awetan
tumbuhan yang telah ditemukan dan
dapat disimpan dalam waktu yang
lama.
47
Inventarisasi Gulma Pada Perkebunan,....Dewi Rosanti,....Sainmatika,.....Volume 10,....No.1,.....Juni 2013,....46-50
komposisi gulma yang terdiri dari 1
divisio, 3 clas, 5 ordo, 7 familia, 8
genus dan 8 species, yang ditampilkan
pada tabel 1 sebagai berikut :
HASIL DAN PEMBAHASAN
Komposisi Vegetasi
Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan diperoleh hasil berupa
Tabel 1. Komposisi gulma yang diidentifikasi pada area perkebunan Coklat Desa
Pajar Bulan.
No
1
Divisio
Class
Ordo
Spermatophyta
Monocotyledoneae
Cyperales
Familia
Spesies
Cyperaceae
Fimbritylis annua
2
Cyperus rotundus
3
4
5
6
Dicotyledoneae
Arecales
Euphorbiales
Araceae
Caladium sp
Euphorbiaceae
Euphorbia hirta
Apiales
Asterales
Apiaceae
Centella asiatica
Ageratum
conyzoides
Synedrella
nodiflora
Crassocephalum
crepidioides
7
8
Tabel 1 menunjukkan terdapat
8 jenis gulma yang ditemukan pada
areal penelitian, yang terdiri dari 1
Divisio yaitu Spermatophyta, 2 class
yaitu
Monocotyledoneae
dan
Dicotyledoneae,
5
ordo
yaitu
Cyperales, Arecales, Euphorbiales,
Apiales dan Asterales serta 5 familia
yaitu
Cyperaceae,
Araceae,
Euphorbiaceae,
Apiaceae
dan
Asteraceae. Sedangkan genus dan
species yang teridentifikasi masingmasing berjumlah 8, yaitu Euphorbia
hirta (Patikan kebo), Centella asiatica
(kaki kuda), Ageratum conyzoides
(bandotan),
Synedrella
nodiflora
(jotang kuda),
Crassocephalum
crepidioides (sintrong),
Fimbristylis
annua (teki), Cyperus rotundus (teki
ladang) dan Caladium sp (keladi).
Dari berbagai familia dan
spesies yang ditemukan ternyata gulma
yang banyak ditemukan adalah spesies
Ageratum
conyzoides
(bandotan)
ISSN. 1829 856x
Asteraceae
Nama
Lokal
Teki
Teki
ladang
Keladi
Patikan
kebo
Kaki kuda
Bandotan
Jotang
kuda
Sintrong
sedangkan jenis yang paling sedikit
ditemukan adalah spesies Caladium sp
(keladi) sebanyak 9 individu.
Bila digolongkan berdasarkan
jenis-jenisnya,
gulma
yang
diidentifikasi tersebut terdiri dari
gulma berdaun lebar, gulma berdaun
sempit, dan rerumputan. Gulma
berdaun lebar yaitu Euphorbia hirta
(Patikan kebo), Centella asiatica (kaki
kuda), spesies Ageratum conyzoides (
bandotan), Synedrella nodiflora (jotang
kuda)
dan
Crassocephalum
crepidioides (sintrong), serta Caladium
sp (keladi). Dan gulma teki-tekian
adalah spesies Fimbristylis annua
(teki) dan Cyperus rotundus (teki
ladang).
Fimbristylis annua, merupakan
gulma jenis teki-tekian. Tumbuhan ini
sangat mudah tumbuh dalam kondisi
tanah apapun, sehingga menjadi gulma
yang sangat sulit dikendalikan. Ia
membentuk umbi (sebenarnya adalah
48
Inventarisasi Gulma Pada Perkebunan,....Dewi Rosanti,....Sainmatika,.....Volume 10,....No.1,.....Juni 2013,....46-50
tuber, modifikasi dari batang) dan
geragih (stolon) yang mampu mencapai
kedalaman satu meter, sehingga
mampu menghindar dari kedalaman
olah tanah (30 cm).
Cyperus
rotundus
juga
merupakan gulma jenis teki-tekian.
Gulma ini banyak ditemukan di lahan
terbuka. Apabila orang menyebut
"teki", biasanya yang dimaksud adalah
jenis ini, walaupun ada banyak jenis
Cyperus lainnya yang berpenampilan
mirip.
Caladium sp,
kebanyakan
masyarakat menjadikan tumbuhan ini
sebagai tanaman hias.
Keladi
merupakan tumbuhan berumbi, bangun
daun berbentuk perisai dengan
permukaan sering dilapisi oleh selaput
lilin (Tjitrosoepomo, 2011).
Euphorbia hirta, merupakan
gulma jenis terna, dengan batang tegak
dengan tinggi batang lebih kurang 20
cm. Permukaan batang
berambut,
percabangan selalu keluar dan pangkal
batang dan tumbuh ke atas. Tumbuhan
ini sering digunakan untuk obat.
Centella asiatica, merupakan
gulma
yang banyak tumbuh di
perkebunan Nama yang biasa dikenal
untuk tanaman ini selain pegagan
adalah daun kaki kuda dan antanan.
Pegagan
tumbuh merambat dan
berbunga sepanjang tahun. Tanaman
akan tumbuh subur bila tanah dan
lingkungannya sesuai hingga dijadikan
penutup tanah. Pegagan merah tumbuh
merambat dengan stolon (geragih) dan
tidak mempunyai batang, tetapi
mempunyai rhizoma (rimpang pendek),
sedangkan pegagan hijau sering banyak
dijumpai di daerah pesawahan dan di
sela-sela rumput. Tempat yang disukai
oleh pegagan hijau yaitu tempat agak
lembap dan terbuka atau agak
ternaungi (Steenis, 2008).
ISSN. 1829 856x
Ageratum
conyzoides
merupakan
ternaman
semusim,
tumbuhan ini berbau menyengat,
berbatang tegak atau berbaring, berakar
pada bagian yang menyentuh tanah,
batang bulat dan berambut jarang,
sering bercabang-cabang dengan satu
atau banyak kuntum bunga majemuk
yang terletak di ujung, tinggi hingga
120 cm. Tumbuhan ini juga memiliki
alelopati yang bisa dimanfaatkan
sebagai insektisida dan nematisida
(Sukman dan Yakub, 2002; Krebs,
1978).
Ageratum conyzoides Linn
memiliki nama yang berbeda antara
lain di Jawa disebut bandotan, di
Sumatera dikenal daun tombak, dan di
Madura disebut wedusan. Tumbuhan
ini merupakan herba menahun, tegak
dengan ketinggian 30 - 80 cm dan
mempunyai daya adaptasi yang tinggi,
sehingga mudah tumbuh di mana-mana
dan sering menjadi gulma yang
merugikan para petani.
Ageratum
dapat digunakan sebagai obat, pestisida
dan herbisida, bahkan untuk pupuk
dapat meningkatkan hasil produksi
tanaman (Sukamto, 2007).
Ageratum
conyzoides
disebabkan
karena
species
ini
ditemukan dalam jumlah individu yang
banyak. Ageratum conyzoides masuk
pada golongan gulma tahunan, gulma
tahunan
lebih
efisien
perkembangbiakannya dari gulma
semusim, karena gulma ini dapat
berkembang melalui biji atau hanya
secara vegetatif. Banyaknya jumlah
individu ini juga dikarenakan tanaman
ini berbunga sepanjang tahun dan
memiliki daya adaptasi yang tinggi,
seperti yang dikemukakan Sukman dan
Yakub (2002), bahwa Ageratum
conyzoides merupakan gulma yang
berpotensi menguasai lahan dengan biji
49
Inventarisasi Gulma Pada Perkebunan,....Dewi Rosanti,....Sainmatika,.....Volume 10,....No.1,.....Juni 2013,....46-50
yang dihasilkan dalam jumlah yang
banyak.
Synedrella
nodiflora,
merupakan gulma yang memiliki daun
bertangkai pendek, bunga majemuk
bongkol
terletak terminal atau di
ketiak daun. Daun pelindung bulat telur
memanjang,
berujung
runcing,
berambut kaku.
Crassocephalum crepidioides
adalah sejenis tumbuhan dan juga
merupakan anggota suku Asteraceae,
juga memiliki bunga majemuk berupa
bongkol yang tersusun dalam mulai
rata di ujung. Bongkol berwarna hijau
dengan ujung jingga kecoklatan hingga
merah bata, mengangguk tetapi tegak
setelah menjadi buah. Mahkota
berwarna kuning, dengan ujung merah
kecoklatan, bertajuk.
Berdasarkan hasil penelittian
diperoleh kesimpulan bahwa gulma
pada perkebunan cokelat Desa Pajar
Bulan ditemukan dalam 1 divisio, 2
class, 5 ordo, 5 familia, 8 genus dan 8
species.
DAFTAR PUSTAKA
2008. Morpologi
(Theobroma
ISSN. 1829 856x
Krebs, C. J. 1978. Ecology : The
Experimental
Analisis
of
Distribution and Abundance.
Second ed. Harper and Rows
Publisher Inc. New York.
Moenandir, J. 2010. Ilmu Gulma dalam
Sistem
Pertanian.
Raja
Grapindo Persada. Jakarta.
Setiawan, A.I. 2005. Penghijauan
dengan Tanaman Potensial.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Steenis, C.G.G.J. 2008. Flora. PT
Pradnya Paramita. Jakarta.
Sukamto. 2007. Gulma dan Masalah
Pengandaliannya
di
Perkebunan. LLP Yogyakarta.
KESIMPULAN
Abas.
http://abasz55crenz. Wordpress.
com (diakses 11 Maret 2012).
Sukman, Y. dan Yakup. 2002. Gulma
dan Teknik Pengendaliannya.
Raja Grapindo Persada. Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 2011. Taksonomi
Tumbuhan. Universitas Gajah
Mada. Yogyakarta.
Kakao
cacao).
50
Inventarisasi Gulma Pada Perkebunan,....Dewi Rosanti,....Sainmatika,.....Volume 10,....No.1,.....Juni 2013,....46-50
ISSN. 1829 856x
1
Download