8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Penelitian tentang

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Penelitian tentang pengaruh struktur aset, ukuran perusahaan, dividend
payout ratio dan profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan
manufaktur sektor industri dasar dan kimia membutuhkan beberapa teori yang
mendasarinya, antara lain :
1. Pecking Order Theory
Teori ini menemukan
bahwa
perusahaan menyukai
internal
financing, yaitu dana yang berasal dari aliran kas, laba ditahan dan
depresiasi. Urutan penggunaan sumber pendanaan denganmengacu
pada pecking order theory, debt (hutang), dan equity (modal sendiri)
(Kaaro, 2003 dalam Adiyana dan Ardiana, 2014). Menurut Brealey et al
(2008) teori ini berdasarkan asumsi asimetri, manajer lebih banyak
mengetahui dibandingkan investor tentang profitabilitas dan prospek
perusahaan, maka investor tidak dapat menilai sebenarnya dari penerbitan
sekuritas
baru oleh perusahaan. Ketika manajemen perusahaan ingin
memaksimumkan nilai untuk pemegang saham saat
ini, maka ada
kecenderungan jika perusahaan mempunyai prospek yang cerah,
manajemen tidak akan menerbitkan saham baru tetapi menggunakan laba
ditahan.
Sebaliknya,
apabila
prospek
perusahaan
dinilai
buruk,
manajemen akan menerbitkan saham baru unuk memperkokoh dana.
8
Pengaruh Struktur Aset..., Yuana Prasetyaningtyas, FEB UMP 2017
Secara
ringkas
pecking
order
theory
menemukan
bahwa
(Hanafi,2013):
a. Perusahaan memilih pendanaan internal;
b. Perusahaan menghitung target rasio pembayaran didasarkan pada
perkiraan kesempatan investasi. Perusahaan berusaha menghindari
perubahan dividen yang tiba-tiba. Dengan kata lain, pembayaran
dividen diusahakan konstan atau kalau berubah terjadi secara
gradual dan tidak berubah secara signifikan;
c. Karena kebijakan dividen yang konstan digabung dengan fluktuasi
keuntungan dan kesempatan investasi yang tidak bisa diprediksi, akan
menyebabkan aliran kas yang diterima oleh perusahaan akan lebih
besar dibandingkan dengan pengeluaran investasi pada saat-saat
tertentu dan akan lebih kecil pada saat yang lain.
d. Jika pendanaan eksternal diperlukan, perusahaan akan mengeluarkan
surat berharga yang paling aman terlebih dahulu. Perusahaan akan
memulai dengan utang, kemudian dengan surat berharga campuran
seperti obligasi konvertibel, dan kemudian barangkali saham sebagai
pilihan terakhir.
Pecking order theory menjelaskan perusahaan yang menghasilkan
keuntungan lebih (Profitable) akan mempunyai struktur modal yang
rendah dibandingkan perusahaan yang kurang menghasilkan keuntungan
(Less Profitable), karena perusahaan yang menghasilkan keuntungan
lebih, mampu mendanai investasinya dengan Retained Earning.
9
Pengaruh Struktur Aset..., Yuana Prasetyaningtyas, FEB UMP 2017
2. Trade Off Theory
Teori ini mengasumsikan bahwa struktur modal perusahaan
merupakan hasil trade-off dari keuntungan pajak dengan menggunakan
hutang dengan biaya yang akan timbul sebagai akibat penggunaan hutang
tersebut (Hartono, 2003). Trade-off theory dalam struktur modal adalah
menyeimbangkan manfaat dan pengorbanan yang timbul sebagai akibat
penggunaan hutang. Menurut Brigham dan Houston (dalam Putri,
2012) kebijakan struktur modal melibatkan perimbangan (trade-off)
antara risiko dengan tingkat pengembalian. Risiko yang lebih tinggi
akibat membesarnya utang cenderung menurunkan harga saham, tetapi
meningkatnya tingkat pengembalian harapan akan menaikkan harga
saham tersebut. Karena itu, struktur modal yang optimal harus mencapai
suatu keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga
dapat
memaksimalkan harga saham perusahaan (Brigham dan Houston, 2011).
Untuk itu, dalam penetapan
struktur
modal suatu perusahaan perlu
mempertimbangkan berbagai variabel yang
dalam
melakukan
keputusan
mempengaruhi,
pendanaan,perusahaan
sehingga
juga
perlu
mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi sumber-sumber dana
ekonomis guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan
usahanya. Asumsi dasar yang digunakan dalam trade off theory adalah
adanya informasi asimetris yang menjelaskan keputusan struktur modal
yang diambil oleh suatu perusahaan, yaitu adanya informasi yang
10
Pengaruh Struktur Aset..., Yuana Prasetyaningtyas, FEB UMP 2017
dimiliki oleh pihak manajemen suatu perusahaan dimana perusahaan
dapat menyampaikan informasi kepada publik.
Trade off theory pada struktur modal dapat menjelaskan perbedaan
struktur modal yang ditargetkan antara perusahaan. Teori ini menemukan
bahwa tingkat profitabilitas mengimplikasikan hutang yang lebih besar
karena lebih tidak berisiko bagi para pemberi hutang.
3. Struktur Modal
Struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan yang dapat
diartikan pembelanjaan permanen yang mencerminkan perimbangan atau
perbandingan antara modal asing (jangka panjang) dengan modal sendiri
(Riyanto, 2011). Modal asing dapat diartikan sebagai hutang, baik hutang
jangka panjang maupun hutang jangka pendek, sedangkan modal sendiri
terdiri dari laba ditahan dan bisa juga penyertaan kepemilikan perusahaan.
Struktur modal yang optimal dapat diartikan sebagai struktur modal yang
dapat meminimalkan biaya penggunaan modal keseluruhan atau biaya
modal rata-rata (average cost of capital), sehingga akan memaksimalkan
nilai perusahaan.
Struktur modal dalam penelitian ini diproksikan dengan debt to
equity ratio (DER) karena DER mencerminkan perbandingan antara
total debt (total hutang) dan total shareholder’s equity (total modal
sendiri). DER merupakan kemampuan perusahaan dalam membayar
hutang dengan modal yang dimilikinya dan sangat berkaitan dengan
penciptaan suatu struktur modal yang dapat mempengaruhi kebijakan
11
Pengaruh Struktur Aset..., Yuana Prasetyaningtyas, FEB UMP 2017
pendanaan perusahaan yang tepat guna memaksimalkan nilai perusahaan.
Semakin tinggi rasio DER, maka semakin tinggi pula risiko yang akan
terjadi pada perusahaan. Untuk menghitung struktur modal yaitu :
a.
Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to Equity Ratio adalah membandingkan jumlah hutang dengan
jumlah ekuitas. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus (Kasmir, 2010)
yaitu:
DER =
b.
Debt to Asset Ratio (DAR)
Debt
ratio
merupakan
rasio
utang
yang
digunakan
untuk
mengukur perbandingan antara total utang dengan total asset
yang
digunakan
perusahaan
(Kasmir,
2010).
Rumus
untuk
menghitung debt ratio yaitu:
DAR =
x 100%
4. Struktur Aset
Struktur aset adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang
dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan akan memberikan manfaat
dimasa yang akan datang. Cara pengukurannya adalah membandingkan
antara aset tetap dengan total aset (Wijayanti dan Janie, 2012). Struktur
aset dalam perusahaan mempunyai pengaruh terhadap sumber-sumber
pembiayaan. Menurut Bambang Riyanto (2001) kebanyakan perusahaan
industri sebagian besar modalnya tertanam dalam aset tetap akan
12
Pengaruh Struktur Aset..., Yuana Prasetyaningtyas, FEB UMP 2017
mengutamakan pemenuhan modalnya dari modalnya yang permanen yaitu
modal sendiri sedangkan hutang sifatnya hanya sebagai pelengkap.
Menurut Syamsudin (2009) struktur aset merupakan penentuan besar
alokasi dana untuk masing-masing komponen aset. Brigham dan Gapenski
(1996) menyatakan bahwa secara umum perusahaan yang memiliki
jaminan terhadap hutang akan lebih mudah mendapatkan hutang daripada
perusahaan yang tidak memiliki jaminan. Adapun perhitungan struktur
aset sebagai berikut :
SA =
x 100%
5. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang
dimiliki oleh perusahaan (Ferawati, 2014). Dalam penelitian ini ukuran
perusahaaan di proxy dengan nilai logaritma natural dari total aset (natural
logarithm of asset). Logaritma dari total aset dijadikan indikator dari
ukuran perusahaan, karena jika semakin besar ukuran perusahaan, maka
kecenderungan menggunakan modal asing juga semakin besar.
Menurut Abdul Halim (2007), semakin besar ukuran suatu
perusahaan, maka kecenderungan menggunakan modal asing juga akan
semakin besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar membutuhkan
dana yang besar pula untuk menunjang operasionalnya dan salah satu
alternatif pemenuhannya adalah dengan modal asing apabila modal sendiri
tidak mencukupi. Sehingga ukuran perusahaan dapat diukur dengan rumus
sebagai berikut :
13
Pengaruh Struktur Aset..., Yuana Prasetyaningtyas, FEB UMP 2017
Size = Ln Total Aset
6. Dividend Payout Ratio
Dividend payout ratio adalah keputusan apakah laba yang diperoleh
perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau
akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di
masa mendatang.
Laba atau keuntungan yang diperoleh perusahaan tidak semuanya
dibagikan dalam bentuk dividen. Sebagian keuntungan dijadikan sebagai
laba ditahan (retained earning) yang nantinya dapat digunakan untuk
kepentingan pertumbuhan perusahaan.
Menurut Joni dan Lina (2010) rasio pembayaran dividen akan
menjadi acuan bagi para investor untuk menanamkan modalnya pada
sebuah perusahaan karena perusahaan yang melakukan pembayaran
dividen secara rutin diasumsikan memiliki dana internal yang mencukupi
dan hal ini akan menarik minat para investor. Jika investor menaruh
minat pada perusahaan tersebut maka harga saham perusahaan akan naik.
Jika harga pasar saham perusahaan naik maka manajer akan memilih
untuk menerbitkan saham baru untuk keputusan pendanaan maupun
investainya. Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) yaitu
perbandingan antara dividend per share (DPS) dengan earning per share
(EPS). Adapun rumus untuk menghitung DPR menurut Atmaja (2008),
yaitu :
DPR =
x 100%
14
Pengaruh Struktur Aset..., Yuana Prasetyaningtyas, FEB UMP 2017
Keterangan :
DPR
= Dividend Payout Ratio
Dividend Per Share = Dividen Per Lembar Saham
Earning Per Share = Laba Per Lembar Saham
DPR =
x 100%
Keterangan :
Earning After Tax (EAT) = Laba bersih setelah pajak
7. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan salah satu pengukuran bagi kinerja suatu
perusahaan. Profitabilitas suatu perusahaan menunjukan kemampuan suatu
perusahaan dalam menghasilkan laba akan dapat menarik para investor
untuk menanamkan dananya dan juga memperluas usahanya, sebaliknya
tingkat profitabilitas yang rendah akan menyebabkan para investor
menarik dananya, sedangkan bagi perusahaan itu sendiri profitabilitas
dapat digunakan sebagai evaluasi atas efektivitas pengelolaan badan
usahanya.
Indikator
yang
digunakan
untuk
mengetahui
tingkat
profitabilitas suatu perusahaan dalam penelitian ini adalah return on asset
(ROA), merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aset yang
digunakan. Secara umum rasio profitabilitas ada 4 yaitu gross profit
margin, net profit margin, return on asset (ROA), return on equity.
a. Gross Profit margin
15
Pengaruh Struktur Aset..., Yuana Prasetyaningtyas, FEB UMP 2017
Rasio gross profit margin merupakan persentase dari laba
kotor dibandingkan dengan sales. Semakin besar groos profit
margin, semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini
menunjukan bahwa cost of goods sold relatif lebih rendah dibandingkan
dengan sales. Dengan demikian pula sebaliknya, semakin rendah
groos profit margin, semakin kurang baik operasi
perusahaan
(Syamsudin,2009). Groos profit margin dapat dihitung sebagai berikut:
Gross profit margin =
b. Net Profit Margin
Net profit margin adalah rasio antara laba bersih (net profit)
yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expense termasuk
pajak dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi net profit
margin, semakin baik operasi suatu perusahaan. Suatu net profit margin
yang dikatakan baikakan sangat tergantung dari jenis industri mana
perusahaan tersebut (Syamsudin, 2009).
c. ROI (Return On Investment)
Return on investment (ROI) atau sering juga disebut dengan
“return on total asset” adalah pengukuran kemampuan perusahaan
secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah
keseluruhan aset yang tersedia di dalam perusahaan. Semakin tinggi
rasio ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan (Syamsudin, 2009).
ROI=
ROA =
16
Pengaruh Struktur Aset..., Yuana Prasetyaningtyas, FEB UMP 2017
d. ROE (Return On Equity)
ROE merupakan suatu pengukuran dari penghasilan yang
tersedia bagi para pemilik perusahaan atas modal yang mereka
investasikan di dalam perusahaan. Secara umum
semakin
tinggi
return atau penghasilan yang diperoleh semakin baik kedudukan
pemilik perusahaan (Syamsudin, 2009). Return on equity dapat dihitung
sebagai berikut:
ROE=
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Peneliti dan
Tahun
Fith Yuniar
Ichwan dan Dini
Widyawati (2015)
Alat
Analisis
Analisis
Regresi
Linier
Berganda
Judul
Variabel
Sampel
Pengaruh
Ukuran
Perusahaan,
Struktur
Aktiva, dan
Profitabilitas
Terhadap
Struktur Modal
Independen :
Ukuran
Perusahaan,
Struktur
Aktiva, dan
Profitabilitas.
Dependen :
Struktur
Modal
Independen :
Struktur
Aktiva,
Profitabilitas,
danUkuran
Perusahaan.
Dependen :
Struktur
Modal
Perusahaan
Otomotif
Independen :
Kepemilikan
Perusahaan Uji
Manufaktur Regresi
Tatik Agustini
dan Budiyanto
(2015)
Pengaruh
Struktur
Aktiva,
Profitabilitas
dan Ukuran
Perusahaan
Terhadap
Struktur Modal
Intan Frintia
Laksana dan Dini
Pengaruh
Kepemilikian
Perusahaan
Makanan
dan
Minuman
di Bursa
Efek
Indonesia
Uji
Regresi
Linier
Berganda
Hasil
Ukuran
Perusahaan,
Struktur Aktiva
berpengaruh
positif, sedangkan
Profitabilitas
berpengaruh
negatif terhadap
struktur modal
Struktur Aktiva
dan Ukuran
perusahaan
berpengaruh
signifikan dan
positif, sedangkan
profitabilitas
berpengaruh
signifikan dan
negatif terhadap
struktur modal
Kepemilikan
Institusional,
17
Pengaruh Struktur Aset..., Yuana Prasetyaningtyas, FEB UMP 2017
Peneliti dan
Tahun
Widyawati (2016)
Sampel
Alat
Analisis
Linier
Berganda
dan Uji
Asumsi
Klasik
Judul
Variabel
Saham,
Kebijakan
Dividen,
Tangibility,
Size, dan
Profitabilitas
Terhadap
Struktur Modal
Saham,Kebija
kan
Dividen,Tangi
bility,
Size,
dan
Profitabilitas
Dependen :
Struktur
Modal
di Bursa
Efek
Indonesia
Andi Kartika
(2016)
Pengaruh
Profitabilitas,
Struktur Aset,
Pertumbuhan
Penjualan dan
Ukuran
Perusahaan
terhadap
Struktur Modal
Independen
:Profitabilitas,
Struktur Aset,
Pertumbuhan
Penjualan dan
Ukuran
Perusahaan.
Dependen :
Struktur
Modal
Perusahaan
manufaktur
di Bursa
Efek
Indonesia
Uji
Regresi
Linier
Berganda
Anila Cekrezi
(2013)
Dampak dari
faktor
keputusan
struktur modal :
Studi pada
perusahaan
Albanian
Independen :
Struktur Aset,
Profitabilitas,
Likuiditas,
ukuran
perusahaan
Perusahaan
Albanian
Menggun
akan
prosedur
data panel
Hasil
Tangibility, dan
Ukuran
Perusahaan
berpengaruh
positif. Kebijakan
Dividen dan
Profitabilitas
berpengaruh
negatif.
Sedangkan
Kepemilikan
Manajerial tidak
berpengaruh
terhadap Struktur
Modal
Profitabilitas
berpengaruh
negatif, Struktur
Aset dan
Pertumbuhan
Penjualan tidak
berpengaruh,
sedangkan Ukuran
Perusahaan
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap Struktur
Modal
Struktur Asset
berpengaruh
positifterkait
dengan struktur
modal,
Likuiditasberpeng
aruh negatif terkait
dengan struktur
modal
Profitabilitas
berpengaruhnegati
f terkait dengan
struktur modal,
Ukuran
perusahaan
berpengaruh
positif terkait
dengan struktur
modal
18
Pengaruh Struktur Aset..., Yuana Prasetyaningtyas, FEB UMP 2017
Peneliti dan
Tahun
Ahmed Arif and
Bilal Aslam
(2014)
Alat
Analisis
Analisis
regresi,
random
sampling
Judul
Variabel
Sampel
Penentu
Struktur Modal
: Analisis usia
bijaksana dari
sektor non
keuangan
Pakistan
Independen :
Struktur Aset,
Dividen
Payout ratio,
Pajak,
Likuiditas,
Non-Debt
TaxShield,
danUkuran
Perusahaan
Perusahaan
sektor non
keuangan
di Pakistan
Ida Bagus Gede
Nicko Sabo
Adiyana dan Putu
Agus Ardiana
(2014)
Pengaruh
Ukuran
Perusahaan,
Risiko Bisnis,
Pertumbuhan
Aset,
Profitabilitas,
dan Likuiditas
Terhadap
Struktur Modal
Independen :
Ukuran
Perusahaan,
Risiko Bisnis,
Pertumbuhan
Aset,
Profitabilitas,
dan Likuiditas
Dependen :
Struktur
Modal
Perusahaan
Manufaktur
di Bursa
Efek
Indonesia
Analisis
Regresi
Linier
Berganda
Selly Zuliani dan
Nur Fadjrih Asyik
(2014)
Pengaruh
Profitabilitas,
Pertumbuhan
Penjualan,
Struktur Aset,
dan Tingkat
Pertumbuhan
Terhadap
Struktur Modal
Independen :
Profitabilitas,
Pertumbuhan
Penjualan,
Struktur Aset,
dan Tingkat
Pertumbuhan
Dependen :
Struktur
Modal
Perusahaan
Tekstil dan
Garmen di
Bursa Efek
Indonesia
Uji
Asumsi
Klasik
dan
Analisis
Regresi
Berganda
Maulia Habibah
dan Andayani
(2015)
Analisis
Pengaruh
Profitabilitas,
Independen :
Profitabilitas,
Struktur Aset,
Perusahaan
Consumer
Goods
Uji
Regresi
Berganda
Hasil
Struktur Asset
berpengaruhpositif
terkait dengan
struktur modal
pada perusahaan,
Dividend payout
ratioberpengaruh
negatifterkait
dengan struktur
modal pada
perusahaan,NonDebt Tax Shield
berpengaruh
positif terkait
dengan sruktur
modal pada
perusahaan
Ukuran
Perusahaan,
Pertumbuhan
Aset,
Profitabilitas, dan
Likuiditas
berpengaruh
positif dan
signifikan,
sedangkan Risiko
Bisnis
berpengaruh
negatif tidak
signifikan
terhadap Struktur
Modal
Profitabilitas
berpengaruh
negatif, sedangkan
Pertumbuhan
Penjualan,
Struktur Aset, dan
Tingkat
Pertumbuhan
berpengaruh
positif terhadap
Struktur Modal
Profitabilitas,
Struktur Aset, dan
Likuiditas
19
Pengaruh Struktur Aset..., Yuana Prasetyaningtyas, FEB UMP 2017
Peneliti dan
Tahun
Judul
Variabel
Sampel
Struktur Aset,
Likuiditas,
dan
Pertumbuhan
Penjualan
Terhadap
Struktur Modal
Likuiditas, dan
Pertumbuhan
Penjualan
Dependen :
Struktur
Modal
Industry di
Bursa Efek
Indonesia
Alat
Analisis
Hasil
berpengaruh
negatif, sedangkan
Pertumbuhan
Penjualan
berpengaruh
positif terhadap
struktur modal
C. Kerangka Pemikiran
Struktur modal dalam penelitian ini diproksikan dengan debt to equity
ratio (DER). DER merupakan kemampuan perusahaan dalam membayar
hutang dengan modal yang dimilikinya dan sangat berkaitan dengan
penciptaan suatu struktur modal yang dapat mempengaruhi kebijakan
pendanaan perusahaan yang tepat guna memaksimalkan nilai perusahaan.
Semakin tinggi rasio DER , maka semakin tinggi pula risiko yang akan
terjadi pada perusahaan. Hal ini dikarenakan pendanaan perusahaan dari unsur
hutang lebih besar dibandingkan dengan modal sendiri (Bambang Riyanto,
2001).
Struktur aset merupakan perbandingan antara aset tetap dan total aset
yang dapat menentukan besarnya alokasi dana untuk masing-masing
komponen aset. Struktur aset dalam perusahaan mempunyai pengaruh
terhadap sumber-sumber pembiayaan.
Kebanyakan
perusahaan
industri
sebagian besar modalnya tertanam dalam aset tetap akan mengutamakan
pemenuhan modalnya dari modalnya yang permanen yaitu modal sendiri
sedangkan hutang sifatnya hanya sebagai pelengkap. Semakin tinggi
struktur aset, maka semakin tinggi struktur modalnya yang berarti semakin
20
Pengaruh Struktur Aset..., Yuana Prasetyaningtyas, FEB UMP 2017
besar aset tetap yang dapat dijadikan agunan hutang oleh perusahaan tersebut.
Hasil penelitian yang dilakukan Devi dan Mulyo (2013) serta Ferawati (2014)
yang menemukan bahwa struktur aset berpengaruh positif dan signifikan
terhadap struktur modal. Berdasarkan uraian diatas, disimpulkan bahwa
struktur aset berpengaruh positif terhadap struktur modal.
Ukuran perusahaan adalah salah satu faktor yang digunakan
perusahaan untuk menentukan seberapa besar kebijakan struktur modal dalam
memenuhi besar aset suatu perusahaan. Ukuran perusahaan menunjukkan
besarnya total aset yang dimiliki perusahaan. Semakin besar ukuran sebuah
perusahaan, maka
semakin besar modal
yang dimiliki
perusahaan
tersebut, begitu pula dana yang dibutuhkan perusahaan tersebut untuk
mendanai operasionalnya. Hasil penelitian yang dilakukan Wimelda dan
Marlina (2013), Rahman dan Triani (2013) menemukan
bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal. Berdasarkan
uraian diatas, disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif
terhadap struktur modal.
Kebijakan dividen (Dividend Payout Ratio) merupakan pembagian
laba antara pembayaran kepada pemegang saham dan investasi kembali
perusahaan atau laba ditahan. Hasil penelitian yang dilakukan Rahman dan
Triani (2013) menunjukkan bahwa kebijakan deviden berpengaruh negatif
terhadap struktur modal. Hal ini dikarenakan semakin tinggi pembayaran
yang berasal dari hutang akan semakin tinggi pula profitabilitas modal
pemilik, sebagaimana diindikasikan dengan adanya peningkatan earning per
21
Pengaruh Struktur Aset..., Yuana Prasetyaningtyas, FEB UMP 2017
share (EPS) dari saham perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, disimpulkan
bahwa dividen payout ratio berpengaruh negatif terhadap struktur modal.
Profitabilitas
menggambarkan
kemampuan
perusahaan
dalam
memperoleh laba. Semakin tinggi tingkat profitabilitas, maka semakin rendah
tingkat penggunaan hutang dalam struktur modal perusahaan. Penelitian yang
dilakukan Wimelda dan Marlinah (2013) yang
menemukan
bahwa
profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Berdasarkan uraian
diatas, disimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur
modal.
Dari landasan teori dan beberapa penelitian yang telah diuraikan
diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
Struktur Aset
(Assets Structure)
(X1)
Ukuran Perusahaan
(Firm Size)
(X2)
Kebijakan Dividen
(Dividend Payout
Ratio)
(X3)
H1 (+)
H 2 (+)
Struktur Modal
(Capital Structure)
(Y)
H 3 (-)
H4 (-)
Profitabilitas
(Profitability)
(X4)
Gambar 2.1 Model Penelitian
22
Pengaruh Struktur Aset..., Yuana Prasetyaningtyas, FEB UMP 2017
D. Hipotesis
Perumusan hipotesis dalam penelitian yang berdasarkan pada teori yang
digunakan pada penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya.
Pembahasan rumusan hipotesis sebagai berikut :
1. Pengaruh Struktur Aset Terhadap Struktur Modal
Struktur aset menggambarkan sebagian jumlah aktiva yang dapat
dijadikan jaminan (collateral value of assets). Kebanyakan perusahaan
industri yang sebagian besar modalnya tertanam dalam aset tetap akan
mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal yang permanen yaitu
modal sendiri, sedangkan hutang bersifat sebagai pelengkap. Berdasarkan
pada trade-off theory, struktur aset berpengaruh positif terhadap struktur
modal. Semakin banyak aset suatu perusahaan, maka semakin banyak
collateral asset untuk bisa mendapat sumber dana eksternal berupa hutang.
Hal ini karena pihak kreditor akan meminta collateral assets sebagai
pembayaran hutang.
Hasil penelitian yang dilakukan Chen (2010), dan Wimelda dan
Marlina (2013) yang menemukan bahwa struktur aset berpengaruh positif
terhadap struktur modal. Dengan demikian hipotesis pertama yang akan
diuji adalah sebagai berikut :
H1 : Struktur Aset berpengaruh positif terhadap struktur modal.
23
Pengaruh Struktur Aset..., Yuana Prasetyaningtyas, FEB UMP 2017
2. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal
Ukuran perusahaan adalah salah satu faktor yang digunakan
perusahaan untuk menentukan berapa besar kebijakan struktur modal
dalam memenuhi besar aset suatu perusahaan (Alom, 2013).
Berdasarkan pecking order theory yang menemukan bahwa, jika
penggunaan dana internal tidak mencukupi, maka digunakan alternatif
menggunakan hutang. Semakin besar ukuran sebuah perusahaan, maka
semakin besar modal yang dimiliki perusahaan.
Adapun penelitian yang dilakukan Wimelda dan Marlina (2013),
Rahman dan Triani (2013) menemukan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh positif terhadap struktur modal. Penelitian ini menunjukkan
bahwa
ukuran
perusahaan
yang
besar
cenderung
mendapatkan pinjaman dana eksternal dengan
lebih
mudah
kecenderungan bahwa
perusahaan yang bertumbuh dengan pesat harus mengandalkan pinjaman
eksternal dalam memenuhi kebutuhan dana operasional perusahaan.
Dengan demikian hipotesis kedua yang akan diuji adalah sebagai berikut :
H2 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal
3. Pengaruh Dividend Payout Ratio Terhadap Struktur Modal
Hubungan dividend payout ratio dengan struktur modal, apabila
dividend payout ratio tinggi, maka jumlah laba bersih yang akan
ditahan sebagai laba ditahan akan berkurang. Sehingga sumber
pembiayaan internal perusahaan akan semakin kecil dan perusahaan akan
mencari sumber dana yang berasal dari eksternal.
24
Pengaruh Struktur Aset..., Yuana Prasetyaningtyas, FEB UMP 2017
Menurut pecking order theory, ketika manajemen perusahaan ingin
memaksimumkan nilai untuk pemegang saham saat ini, maka ada
kecenderungan jika perusahaan mempunyai prospek yang cerah,
manajemen tidak akan menerbitkan saham baru tetapi menggunakanlaba
ditahan. Sebaliknya, apabila prospek perusahaan dinilai buruk, manajemen
akan menerbitkan saham baru untuk memperkokoh dana.
Dalam penelitian Rahman dan Triani (2013) menemukan bahwa
kebijakan dividen berpengaruh negatif. Hal ini dikarenakan
semakin
tinggi pembayaran yang berasal dari hutang akan semakin tinggi pula
profitabilitas modal pemilik, sebagaimana diindikasikan dengan adanya
peningkatan earning per share (EPS) dari saham perusahaan. Dengan
demikian hipotesis ketiga yang akan di uji adalah sebagai berikut :
H3 : Dividend payout ratio berpengaruh negatif terhadap struktur modal.
4. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Struktur Modal
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh
laba. Kusumaningtyas (2012) menemukan bahwa semakin tinggi
keuntungan yang diperoleh berarti semakin rendah kebutuhan dana
eksternal (hutang), sehingga semakin rendah struktur modalnya.
Menurut
pecking
order theory,
perusahaan dengan
tingkat
keuntungan yang besar memiliki sumber pendanaan internal yang lebih
besar dan memiliki kebutuhan untuk melakukan pembiayaan investasi
melalui pendanaan eksternal yang lebih kecil.
25
Pengaruh Struktur Aset..., Yuana Prasetyaningtyas, FEB UMP 2017
Penelitian yang dilakukan Wijaya dan Utama (2014) menemukan
bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal. Sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Rofiqoh (2014) bahwa profitabilitas tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap struktur modal. Adapun
penelitian yang dilakukan Wimelda dan Marlinah (2013) yang menemukan
bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Dengan
demikian hipotesis ke empat yang akan diuji adalah sebagai berikut :
H4 : Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal
26
Pengaruh Struktur Aset..., Yuana Prasetyaningtyas, FEB UMP 2017
Download