Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan

advertisement
Laporan Keuangan Konsolidasian dan
Laporan Auditor Independen
PT Berlina Tbk dan Entitas Anaknya
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013
dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2015 dan 2014 dan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 dan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
Beserta Laporan Auditor Independen
DAFTAR ISI
Halaman
Surat Pernyataan Direksi
Laporan Auditor Independen
Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1–4
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
6
Laporan Arus Kas Konsolidasian
7
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
8 – 106
Informasi keuangan tambahan
Lampiran
Laporan keuangan tersendiri entitas induk
Laporan Posisi Keuangan
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas
1
2
3
4
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013,
dan 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Desember
2013
(Disajikan
kembali)
Rp
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
(Disajikan
kembali)
Rp
31 Maret 2015
Rp
31 Desember
2014
(Disajikan
kembali)
Rp
84.105.669
4.177.901
107.951.932
3.823.151
73.003.111
5.104.452
43.733.397
5.048.147
240.299.131
226.734.015
158.115.180
137.090.866
5.571.816
5.632.668
1.880.503
8.934.798
181.963.027
19.048.435
34.221.414
6.598.568
184.314.236
15.987.801
31.295.132
5.281.069
148.582.554
37.750.225
27.649.604
4.365.544
115.735.586
20.895.256
–
1.724.026
575.985.961
581.020.004
456.451.173
333.162.076
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
2f,2g,4,43,46
Investasi dalam efek jangka pendek
2g,5,43,44,46
Piutang usaha – pihak ketiga, setelah
dikurangi penyisihan penurunan nilai
piutang sebesar Rp 313.001 pada
tanggal 31 Maret 2015
(31 Desember 2014: Rp 313.001;
31 Desember 2013: Rp 600.199 dan
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012:
Rp 313.001)
2g,2h,6,43,46
2g,2h,2x,7,
Piutang lain-lain – pihak ketiga
43,46
Persediaan - setelah dikurangi
penyisihan persediaan usang dan
lambat bergerak sebesar Rp Nihil
pada tanggal 31 Maret 2015
(31 Desember 2014: Rp Nihil
31 Desember 2013: Rp 6.933.857
dan 1 Januari 2013/
31 Desember 2012: Rp 2.137.212)
2i,8
Uang muka pembelian
9
Pajak dibayar di muka
2s,38a
Beban dibayar di muka
2k,10
Total aset lancar
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
1
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013,
dan 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
ASET TIDAK LANCAR
Piutang kepada pihak berelasi - setelah
dikurangi penyisihan penurunan nilai
piutang sebesar Rp Nihil pada
tanggal 31 Maret 2015
(31 Desember 2014: Rp Nihil;
31 Desember 2013: Rp Nihil;
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012:
Rp 3.003.135)
2e,11
Aset pajak tangguhan
2s,2x,38d
Beban tangguhan
38f
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan dan penurunan nilai
sebesar Rp 522.503.819 pada tanggal
31 Maret 2015 (31 Desember 2014:
Rp 494.367.959; 31 Desember 2013:
Rp 434.771.498; dan 1 Januari 2013/
31 Desember 2012 :
2l,2m,2p,12,
Rp 358.256.418)
19,44
Aset tak berwujud - setelah dikurangi
akumulasi amortisasi sebesar
Rp 14.452.791 pada tanggal
31 Maret 2015 (31 Desember 2014:
Rp 14.037.551; 31 Desember 2013 :
Rp 12.677.688 dan 1 Januari 2013/
31 Desember 2012 : Rp 10.347.338)
2q,13
Aset keuangan tidak lancar lainnya
14,46,47
Aset tidak lancar lain-lain
15,46,47
Total aset tidak lancar
TOTAL ASET
31 Desember
2013
(Disajikan
kembali)
Rp
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
(Disajikan
kembali)
Rp
31 Maret 2015
Rp
31 Desember
2014
(Disajikan
kembali)
Rp
–
1.201.647
–
–
1.103.197
–
–
1.331.581
1.539.345
2.254.700
3.150.651
1.539.345
713.400.772
719.368.856
639.297.618
427.232.116
27.342.404
4.593.203
494.046
27.757.644
4.324.154
512.161
22.196.840
4.010.268
548.881
2.354.290
2.970.043
871.360
747.032.072
753.066.012
668.924.533
440.372.505
1.323.018.033
1.334.086.016
1.125.375.706
773.534.581
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
2
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013,
dan 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Maret 2015
Rp
225.053.650
221.903.530
194.908.726
82.713.603
164.033.413
5.240.288
3.409.407
167.710.370
4.783.842
4.776.283
168.261.171
7.389.274
8.767.298
122.673.690
6.259.933
9.869.001
25.641.144
5.153.753
8.162.690
51.538.526
3.120.990
5.498.492
19.992.865
21.866.532
2.985.603
35.584.190
682.211
2.677.675
18.453.665
17.491.452
25.794.418
6.655.947
39.689.000
44.053.661
85.626.162
51.750.525
32.997.657
34.232.298
26.776.571
23.319.408
527.834.667
555.109.444
562.368.620
342.186.183
196.461.505
196.209.719
122.567.255
109.513.605
77.917.460
69.085.138
61.930.483
65.070.567
31.262.205
38.829.619
–
9.383.273
37.693.734
6.213.158
8.417.823
35.479.074
122.869.511
215.361
30.484.234
–
743.792
31.996.549
Total liabilitas jangka panjang
428.036.250
420.903.946
262.748.771
140.655.098
TOTAL LIABILITAS
955.870.917
976.013.390
825.117.391
482.841.281
Catatan
31 Desember
2013
(Disajikan
kembali)
Rp
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
(Disajikan
kembali)
Rp
31 Desember
2014
(Disajikan
kembali)
Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Pinjaman bank jangka pendek
Utang usaha – pihak ketiga
Utang pajak
Utang lain-lain – pihak ketiga
Utang pembelian aset tetap jangka
pendek
Uang muka penjualan
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Beban masih harus dibayar
Liabilitas yang jatuh tempo dalam satu
tahun:
Pinjaman bank
Utang sewa pembiayaan
2g,16a,43,44,
45,46
2g,17,43,
45,46
2s,38b
2g,18,45,46
20a,43,44,
45,46
21
22,45,47
23,43,45,
46,47
2g,16b,40,43,
45,46
2g,2m,24,38,
43,44,46
Total liabilitas jangka pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang jangka menengah
Liabilitas jangka panjang setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun:
2g,19,45,46
2g,16b,
43,45,46
2g,2m,24,41,
Utang sewa pembiayaan
43,44
20b,43,
Utang pembelian aset tetap
44,46
Liabilitas pajak tangguhan
2o,2x,38d
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
2n,2x,25
Pinjaman bank
–
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
3
–
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013,
dan 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
EKUITAS
Modal saham:
Modal dasar – 1.500.000.000 (angka
penuh) saham dengan nilai nominal
Rp 50 (nilai penuh) per saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh –
690.000.000 (angka penuh) saham
Tambahan modal disetor
Saldo laba:
Ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
Komponen ekuitas lainnya
TOTAL EKUITAS
TOTAL LIABILITAS DAN
EKUITAS
31 Desember
2013
(Disajikan
kembali)
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
(Disajikan
kembali)
Rp
Rp
Rp
Rp
26
27
34.500.000
575.000
34.500.000
575.000
34.500.000
575.000
34.500.000
575.000
2x
28
6.900.000
237.394.705
62.435.938
6.900.000
236.908.132
53.819.648
6.900.000
186.467.392
50.324.836
6.900.000
206.486.044
16.472.921
341.805.643
332.702.780
278.767.228
264.933.965
25.341.473
25.369.846
21.491.087
25.759.335
367.147.116
358.072.626
300.258.315
290.693.300
1.323.018.033
1.334.086.016
1.125.375.706
773.534.581
Total ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
31 Maret 2015
31 Desember
2014
(Disajikan
kembali)
2x,29
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
4
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015, dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Maret 2015
(Tiga bulan)
Rp
PENJUALAN NETO
2n,31
297.251.683
BEBAN POKOK PENJUALAN
2n,32
(235.540.780)
LABA BRUTO
Pendapatan lainnya
Pendapatan bunga dan keuangan
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Beban bunga dan keuangan
Beban lainnya
2n,33
2n
2n,34
2n,2x,35
2n,36
2n,37
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK
Beban pajak penghasilan
2x,38e
Laba tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
4.315.566
111.864
(10.153.155)
(16.880.180)
(18.091.094)
(17.914.941)
22.161.361
432.656
(8.984.792)
(16.601.169)
(13.557.848)
(722.019)
19.731.051
509.691
(41.031.523)
(65.680.906)
(59.931.157)
(6.950.677)
13.054.531
194.704
(31.123.338)
(61.756.407)
(39.514.276)
(57.465.359)
3.098.963
42.777.898
74.766.728
(7.256.549)
(2.127.975)
(8.953.632)
(17.794.581)
(4.306.188)
33.824.266
56.972.147
(11.562.737)
(11.591.690)
3.494.812
33.851.915
(3.349.386)
696.738
6.475.978
(1.618.994)
8.616.290
(653.992)
141.204
Total
(819.305)
203.919
9.074.490
21.617.190
57.814.311
27.146.162
968.716
2.272
30.117.172
3.707.094
52.873.468
4.098.679
(8.674.579)
(2.888.158)
970.988
33.824.266
56.972.147
(11.562.737)
9.102.863
(28.373)
17.959.659
3.657.531
53.935.552
3.878.759
29.703.263
(2.557.101)
9.074.490
21.617.190
57.814.311
27.146.162
1
44
77
2x
2x
2x
2x
(791.646.369)
169.353.596
Total
Total laba (rugi) komprehensif yang
dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
(249.698.834) (1.030.720.991)
960.999.965
228.120.249
2x
2x
TOTAL LABA KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
1.258.841.240
31 Desember
2013
(Satu tahun)
(Disajikan
kembali)
Rp
60.049.709
970.988
2d,26
309.748.543
31 Desember
2014
(Satu tahun)
(Disajikan
kembali)
Rp
61.710.903
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
PENDAPATAN KOMPREHENSIF
LAINNYA:
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke
laba-rugi:
Selisih kurs dari penjabaran laporan
keuangan
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi
ke laba-rugi:
Pengukuran kembali imbalan kerja
Beban pajak penghasilan terkait
31 Maret
2014
(Tiga bulan)
(Disajikan
kembali)
Rp
DASAR LABA (RUGI) PER SAHAM
(angka penuh)
Laba (rugi) per saham tahun berjalan
yang diatribusikan kepada pemilik
entitas induk
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
5
(13)
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal saham
Catatan
biasa
Rp
Saldo awal 1 Januari 2013
Penyesuaian sehubungan dengan penerapan
PSAK 24 (Revisi 2013)
34.500.000
46
Saldo awal 1 Januari 2013 disajikan kembali
Kepentingan non-pengendali atas entitas anak
yang diakuisisi
Pembagian dividen
Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan
Saldo 31 Desember 2013
Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan
Saldo 31 Desember 2014
Total laba (rugi) komprehensif periode berjalan
–
34.500.000
28
29
–
–
–
34.500.000
–
34.500.000
–
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Komponen ekuitas
Saldo laba
lainnya
Selisih kurs
Belum
karena
Tambahan
Ditentukan
ditentukan
penjabaran
modal disetor penggunaannya penggunaannya laporan keuangan
Rp
Rp
Rp
Rp
575.000
–
575.000
–
–
–
575.000
–
575.000
–
6.900.000
–
6.900.000
–
–
–
6.900.000
–
6.900.000
–
Total
Rp
Kepentingan
nonpengendali
Rp
25.835.651
Jumlah ekuitas
Rp
217.546.360
16.472.921
275.994.281
(11.060.316)
–
(11.060.316)
206.486.044
16.472.921
264.933.965
25.759.335
290.693.300
–
(15.870.000)
(4.148.652)
–
–
33.851.915
–
(15.870.000)
29.703.263
88.853
(1.800.000)
(2.557.101)
88.853
(17.670.000)
27.146.162
186.467.392
50.324.836
278.767.228
21.491.087
300.258.315
50.440.740
3.494.812
53.935.552
3.878.759
57.814.311
236.908.132
53.819.648
332.702.780
25.369.846
358.072.626
486.573
8.616.290
9.102.863
(76.316 )
(28.373)
301.829.932
(11.136.632)
9.074.490
Saldo 31 Maret 2015
34.500.000
575.000
6.900.000
237.394.705
62.435.938
341.805.643
25.341.473
367.147.116
Saldo awal 1 Januari 2014
34.500.000
575.000
6.900.000
186.467.392
50.324.836
278.767.228
21.491.087
300.258.315
29.551.349
(11.591.690)
17.959.659
3.657.531
21.617.190
216.018.741
38.733.146
296.726.887
25.148.618
321.875.505
Total laba (rugi) komprehensif periode berjalan
Saldo 31 Maret 2014
–
34.500.000
–
575.000
–
6.900.000
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
6
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit), dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok
Pembayaran kas kepada karyawan
31 Maret
2015
(Tiga bulan)
Rp
291.284.994
(176,213,480)
(39.866.513)
Kas dihasilkan dari operasi
Pembayaran bunga dan beban keuangan
Pembayaran pajak penghasilan
Kas neto diperoleh dari aktivitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan bunga
Pembayaran uang muka pembelian aset tetap
Perolehan aset tetap
Akuisisi entitas anak
Hasil penjualan investasi dalam efek jangka pendek
Penerimaan kas dari pihak berelasi
Perolehan aset tak berwujud
Hasil penjualan aset tetap dan disewa kembali
Hasil penjualan aset tetap
2n
9,44
12,44
5
11
13
15,44
12,44
Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan pinjaman bank jangka pendek
Penerimaan pinjaman bank jangka panjang
Pembayaran pinjaman bank jangka pendek
Pembayaran pinjaman bank jangka panjang
Pembayaran utang pembelian aset tetap
Pembayaran dividen kepada pemegang saham
non-pengendali entitas anak
Penerimaan utang jangka menengah
Penerimaan uang muka penjualan aset tetap
Pembayaran utang sewa pembiayaan
Pembayaran pinjaman kepada pihak ketiga
Pembayaran dividen
16a,44,47
16b,44,47
16a,44,47
16b,44,47
20,44
31 Maret
2014
(Tiga bulan)
(Disajikan
kembali)
Rp
31 Desember
2014
(Satu tahun)
(Disajikan
kembali)
Rp
265.003.792 1.201.772.425
(153.240.540) (755,488,441 )
(35.533.802) (170.328.080)
31 Desember
2013
(Satu tahun)
(Disajikan
kembali)
Rp
960.376.574
(647.876.068)
(146.426.033)
75,205,001
76.229.450
275.955.904
166.074.473
(18..573.625)
(3,072,479 )
(11.311.886)
(4.895.743)
(58.164.947)
(19,685,354)
(38.440.389)
(24,547,580)
53.558.897
60.021.821
198.105.603
103.086.504
111.864
(3.155.182)
(2.825.537)
–
–
–
–
–
–
432.656
(1.841.844)
(16.519.300)
–
–
–
–
12.039.522
110.909
509.691
(3.907.204)
(40.630.726)
–
2.800.030
–
(3.319.254)
36.676.079
396.823
194.704
(13.431.305)
(57.734.864)
(27.720.000)
1.000.000
2.254.700
–
15.826.839
695.821
(5.868.855)
(5.778.057)
(7.474.561)
(78.914.105)
172,679,781
16,014,047
(205,639,020)
(13,328,781))
(34.553.824)
115.587.682
503,328,142
456,475,979
66,283,613
77,181,701
(154,955,824)
(24,529,776)
–
(674,936,483)
(164,850,347)
(51.401.970)
(456,475,450)
(59,516,287)
–
–
–
–
(9.123.634)
–
–
–
–
–
(9.255.502)
–
–
–
200.000.000
–
(34.693.676)
–
–
(1.800.000)
–
18.217.277
(24.448.985)
(2.600.000)
(15.733.992)
Kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan
(73.951.431)
(73.153.420)
(156.270.721)
(8.699.757)
KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS
(26.261.389)
(18.909.656)
34.360.321
15.472.642
73.003.111
73.003.111
43.733.397
–
588.500
3.596.445
10.200.627
107.951.932
73.003.111
18,30
19
21,44
24,44
107.951.932
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
Penambahan kas melalui akuisisi entitas anak
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
48
–
2.415.126
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
84.105.669
–
–
(2.805.424)
51.288.031
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
7
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M
a. Pendirian dan informasi umum
PT Berlina Tbk (”Perusahaan”) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam
Negeri No. 6 tahun 1968. Undang-undang No. 12 tahun 1970 dan perubahan yang terakhir Undangundang No. 25 tahun 2007, berdasarkan akta No. 35 tanggal 18 Agustus 1969 dari
Julian Nimrod Siregar Gelar Mangaradja Namora S.H, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Y.A. 5/423/18 tanggal
12 Desember 1973 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 37 tanggal 10 Mei 1977.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris
No. 10 tanggal 8 Juli 2014 dari Diah Gunarti Listianingsih Soemarwoto, S.H., notaris di Jakarta
mengenai perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan. Akta perubahan ini telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat
keputusannya No. AHU-06134.40.20.2014 tanggal 4 Agustus 2014.
Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jl. Jababeka Raya Blok E No. 12-17, Kawasan Industri
Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi. Perusahaan mempunyai pabrik yang berlokasi di Pandaan
(Jawa Timur), Tangerang (Banten) dan Cikarang (Jawa Barat).
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi
industri plastik dan industri lainnya yang menggunakan bahan pokok plastik dan fiberglass.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1970. Hasil produksi Perusahaan
dipasarkan di dalam dan luar negeri.
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha yang dimiliki oleh PT Dwi Satrya Utama yang
merupakan entitas induk langsung dan terakhir Perusahaan.
b. Penawaran umum saham Perusahaan
Pada tanggal 12 September 1989, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan
dengan suratnya No. SI-048/SHM/MK-10/1989 untuk melakukan penawaran umum atas saham
Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 15 Nopember 1989 saham-saham tersebut telah
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Pada tanggal 21 Juni 1993, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. 0154/PM/1993, untuk melakukan Penawaran Umum
Terbatas Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 17.250.000 (angka penuh) saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 22 Juli 1993.
Pada bulan Agustus 2008, Perusahaan menetapkan pelaksanaan pemecahan nilai nominal saham dari
Rp 500 per saham (nilai penuh) menjadi Rp 250 per saham (nilai penuh). Seluruh saham Perusahaan
sejumlah 138.000.000 (angka penuh) saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Pada bulan Nopember 2012, Perusahaan kembali melakukan pemecahan nilai nominal saham dari
Rp 250 per saham (nilai penuh) menjadi Rp 50 per saham (nilai penuh).
8
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan)
c. Entitas anak
Perusahaan memiliki secara langsung lebih dari 50% saham Entitas Anak berikut:
Entitas anak
Domisili
Jenis usaha
Tahun operasi
komersial
Prosentase pemilikan
2015
2014
2013
2012
2015
Rp
Jumlah aset sebelum eliminasi
2014
2013
Rp
Rp
2012
Rp
PT Lamipak Primula
Indonesia (LPI)
Sidoarjo,
Jawa Timur
Industri laminasi plastik
dan kemasan
1986
70,00% 70,00% 70,00% 70,00%
PT Quantex (QTX)
Tangerang,
Banten
Industri kemasan plastik,
perdagangan dan jasa
2004
99,49% 99,49% 99,00%
–
31.756.660
33.820.971
23.526.840
–
PT Natura Plastindo (NP)
Pasuruan,
Jawa Timur
Industri pengolahaan
plastik, perdagangan dan
jasa
2014
99,99% 99,99% 99,99%
–
26.326.954
24.730.158
6.939.281
–
Hefei Paragon Plastic
Packaging Co. Ltd. (HPPP)
Hefei, China
Industri botol dan cap
plastik dan sikat gigi
2004
100%
100%
100%
100%
Berlina Pte. Ltd. (BS)
Singapura
Industri plastik dan
perdagangan umum
–
100%
100%
100%
100%
9
289.253.158 286.485.775 247.423.004 163.950.982
306.765.565 293.719.923 312.666.300 232.720.850
64.135
69.256
75.912
63.369
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan)
c. Entitas anak (Lanjutan)
Pada tanggal 19 Juni 2013, Perusahaan mengakuisisi 99,00% saham PT Quantex (”QTX”) yang dimiliki
oleh pihak ketiga. PT Quantex bergerak di bidang industri laminasi plastik dan kemasan. Pada tanggal
29 Agustus 2014, PT Quantex melakukan peningkatkan modal dari Rp 8.500.000; 3.400 saham (angka
penuh) menjadi Rp 16.780.000; 6.712 saham (angka penuh), dan Perusahaan mengambil bagian semua
peningkatan modal QTX sehingga persentase kepemilikan meningkat dari 99,00% menjadi 99,49%.
Pada tanggal 21 Januari 2013, Perusahaan mendirikan PT Natura Plastindo (NP) dengan persentase
kepemilikin 99,99%. PT Natura Plastindo ini bergerak dalam bidang industri pengolahaan plastik,
perdagangan dan jasa. NP mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2014.
Perusahaan memiliki investasi pada PT Lamipak Primula Indonesia (LPI) dengan persentase
kepemilikan sebesar 70,00%. LPI bergerak dalam bidang laminasi plastik dan kemasan.
Perusahaan dan entitas anaknya secara bersama-sama selanjutya disebut “Kelompok Usaha” dalam
laporan keuangan konsolidasian ini.
d. Dewan komisaris dan direksi, komite audit dan karyawan
Susunan dewan komisaris dan direksi (manajemen kunci) Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2015,
31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013 adalah sebagai berikut:
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Presiden Direktur
Direktur
Direktur Independen
31 Maret 2015
Lisjanto
Tjiptobiantoro
Oei Han Tjhim
Antonius Hanifah
Komala
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Lisjanto
Lisjanto
Tjiptobiantoro
Tjiptobiantoro
Oei Han Tjhim
Oei Han Tjhim
Antonius Hanifah Antonius Hanifah
Komala
Komala
1 Januari 2013
Lisjanto
Tjiptobiantoro
Oei Han Tjhim
Tjipto Surjanto
–
–
–
Antonius Hanifah
Komala
Lim Eng Khim
Lukman Sidharta
Lim Eng Khim
Lukman Sidharta
–
–
Lim Eng Khim
Lukman Sidharta
Jonny Wijaya
Lau Chek Kiong
Lim Eng Khim
Lukman Sidharta
Jonny Wijaya
–
–
–
–
Roberto Bernhardeta Roberto Bernhardeta
Lau Chek Kiong
Lau Chek Kiong
Susunan Komite Audit pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012, sebagai berikut :
Ketua
Anggota
1 Januari 2013/
31 Maret 2015
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Antonius Hanifah
Antonius Hanifah Antonius Hanifah
Tjipto Surjanto
Komala
Komala
Komala
Oei Wahyu Soetjahya
Oei Wahyu
Oei Wahyu
Oei Wahyu Soetjahya
Kusuma
Soetjahya Kusuma Soetjahya Kusuma
Kusuma
Hady
Hady
Hady
Hady
10
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan)
d. Dewan komisaris dan direksi, komite audit dan karyawan (Lanjutan)
Total rata-rata karyawan tetap dari Kelompok Usaha adalah 1.037, 1.003, 885 dan 892 karyawan
tetap pada 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/
31 Desember 2012 (tidak diaudit).
e. Penyelesaian laporan keuangan konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian ini telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi
Perusahaan pada tanggal 18 Agustus 2015.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
Kebijakan akuntansi utama Perusahaan dan entitas anaknya yang diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian adalah seperti dijabarkan di bawah ini:
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(“PSAK”) serta interpretasinya (“ISAK”), yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan-Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK-IAI”) serta peraturan-peraturan dan Pedoman
Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”, dahulu
BAPEPAM - LK), No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten
atau Perusahaan Publik” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK
No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali arus kas konsolidasian, telah disusun secara akrual dengan
menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun-akun tertentu yang
dicatat berdasarkan basis lain seperti yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi masing-masing
akun terkait.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan
penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang
merupakan mata uang fungsional Kelompok Usaha, kecuali HPPP dan BS. Mata uang fungsional
HPPP dan BS masing-masing adalah Yuan Renminbi China dan Dolar Singapura.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam
ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain.
11
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (Lanjutan)
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) baru dan revisi yang berlaku efektif pada
tahun 2015
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) dan interpretasi (ISAK) baru atau revisi. Standar akuntansi tersebut akan berlaku efektif atau
diterapkan pada laporan keuangan Perusahaan periode yang dimulai pada atau setelah
1 Januari 2015:
 PSAK 1 (2013), “Penyajian Laporan Keuangan”
Standar yang direvisi mensyaratkan entitas untuk mengubah judul “Laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain” menjadi “Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif
Lain”. Selain itu, entitas disyaratkan menyajikan penghasilan komprehensif lain menurut
kelompok:
i. pos-pos yang tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan
ii. pos-pos yang akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
 PSAK 24 (2013), “Imbalan Kerja”
Standar yang direvisi mengubah beberapa ketentuan akuntansi terkait program imbalan pasti.
Perubahan ketentuan yang berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha
antara lain sebagai berikut:
i. pengakuan keuntungan (kerugian) aktuaria melalui penghasilan komprehensif lain;
ii. semua biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada tanggal yang lebih awal antara ketika
amandemen/ kurtailmen program terjadi atau ketika entitas mengakui biaya terkait
restrukturisasi atau pesangon. Sehingga , biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat
ditangguhkan dan diakui sepanjangh periode vesting; dany
iii. beban bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK 24 terdahulu diganti
dengan konsep bunga neto, yang dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto liabilitas
(aset) neto imbalan pasti pada awal setiap periode pelaporan tahunan.
 PSAK 50 (2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”
Standar yang direvisi memberikan tambahan criteria atas hak yang dapat dipaksakan secara
hukum untuk melakukan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan, yaitu:
i. hak saling hapus harus tidak kontinjen atas peristiwa di masa depan; dan
ii. harus dapat dipaksakan secara hukum terhadap seluruh keadaan, sebagai berikut:
a). situasi bisnis yang normal;
b). peristiwa kegagalan; dan
c). peristiwa kepailitan atau kebangkrutan dari entitas dan seluruh pihak lawan.
12
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (Lanjutan)
 PSAK 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”
Standar yang direvisi mensyaratkan antara lain, untuk setiap ventura bersama dan entitas asosiasi
yang material bagi entitas pelapor, entitas pelapor mengungkapkan ringkasan keuangan ventura
bersama dan entitas asosiasi tersebut. Ringkasan keuangan tersebut merepresentasikan jumlah
yang disajikan dalam laporan keuangan ventura bersama atau entitas asosiasi dengan
menggunakan metode ekuitas,
i.
jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan ventura bersama atau entitas asosiasi
disesuaikan untuk mencerminkan penyesuaian yang dibuat oleh entitas pelapor ketika
menggunakan metode ekuitas, seperti penyesuaian nilai wajar yang dibuat pada saat akuisisi
dan penyesuaian untuk perbedaan kebijakan akuntansi.
ii. entitas menyediakan rekonsiliasi antara ringkasan informasi keuangan yang disajikan dan
jumlah tercatat atas kepentingannya dalam ventura bersama atau entitas asosiasi.
Penerapan dari standar, interpretasi baru/ revisi dan pencabutan standar berikut tidak mempunyai
dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian:
 PSAK 4 (2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”;
 PSAK 15 (2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”;
 PSAK 46 (2014), “Pajak Penghasilan”;
 PSAK 48 (2014), “Penurunan Nilai Aset”;
 PSAK 55 (2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”;
 PSAK 60 (2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”;
 PSAK 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi”;
 PSAK 66, “Pengaturan Bersama”;
 PSAK 68, “Pengukuran Nilai Wajar”;
 ISAK 26 (2014), “Penilaian Kembali Derivatif Melekat”
b. Prinsip-prinsip konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anaknya seperti
yang disebutkan pada Catatan 1c yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak
langsung) dengan kepemilikan saham lebih 50% dan dikendalikan oleh Perusahaan.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang
belum direalisasi) telah dieliminasi.
Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Kelompok
Usaha memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian.
Kerugian entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan NonPengendali (“KNP”) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
13
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
b. Prinsip-prinsip konsolidasian (Lanjutan)
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan
hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha:
 menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;
 menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;
 menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
 mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
 mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
 mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain; dan
 mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan
komprehensif ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, atau mengalihkan secara
langsung ke saldo laba, sebagaimana mestinya.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas-entitas Anak yang tidak
dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk yang masing-masing
disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan dalam ekuitas pada laporan
posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk.
c. Kombinasi bisnis
Kombinasi bisnis, jika ada, dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari
sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang di alihkan, diukur pada nilai wajar pada
tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang di akuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis,
Kelompok Usaha memilih apakah mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar
ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang
diakuisisi. Biaya – biaya akuisisi yang timbul di bebankan langsung dan disertakan dalam beban
administrasi.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Kelompok Usaha mengklasifikasikan dan menentukan
aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan
kontraktual, kondisi ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, jika ada, Kelompok Usaha mengukur
kembali bagian ekuitas yang dimiliki sebelumnya dalam pihak yang diakuisisi pada nilai wajar pada
tanggal akusisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba rugi.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur berdasarkan harga perolehan yang merupakan selisih
lebih nilai agregat imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas jumlah aset teridentifikasi
yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset
neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain.
14
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
c. Kombinasi bisnis (Lanjutan)
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian
penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi
bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Kelompok
Usaha yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset
atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan kepada UPK tersebut.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dilepas,
maka goodwill yang terkait dengan operasi yang dilepas tersebut dimasukkan ke dalam jumlah
tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang
dilepas tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
d. Transaksi dan penjabaran laporan keuangan konsolidasian dalam mata uang asing
Pembukuan Kelompok Usaha, kecuali HPPP dan BS diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, yang
juga merupakan mata uang fungsional mereka. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata
uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan,
aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang
berlaku pada tanggal tersebut yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai berikut (nilai penuh) :
31 Maret 2015
Rp
Dolar Amerika Serikat
Dolar Singapura
Euro
Yuan Renminbi China
Francs Swiss
Yen Jepang (JPY 100)
Dolar Australia
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Rp
Rp
13.084
9.508
14.165
2.130
13.516
10.895
10.003
12.440
9.422
15.133
2.033
12.583
10.425
10.218
12.189
9.628
16.821
1.999
13.732
11.617
10.876
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
Rp
9.670
7.907
12.810
1.537
10.597
11.200
10.025
Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain tahun yang bersangkutan.
Pembukuan HPPP dan BS diselenggarakan masing-masing dalam mata uang Yuan Renminbi China
(Rmb) dan Dolar Singapura (SGD). Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset
dan liabilitas BS dan HPPP baik moneter maupun non-moneter pada tanggal pelaporan dijabarkan ke
mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal pelaporan. Pendapatan dan
beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata selama periode laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain. Selisih kurs yang terjadi disajikan dalam akun ”Pendapatan
Komprehensif Lainnya – Laba (Rugi) Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan sebagai bagian dari ekuitas lainnya pada
akun selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
15
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
e. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
Dalam menjalankan aktivitas operasinya, Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak-pihak
berelasi.
Sesuai dengan PSAK No. 07 (Revisi 2010) “Pengungkapan pihak-pihak berelasi”, yang dimaksud
dengan pihak-pihak yang berelasi sebagai berikut:
a). Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang
tersebut:
(i). memiliki pengendalian atau pengendalian bersama entitas pelapor;
(ii). memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau
(iii). personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor;
b). Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
(i). entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas
induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);
(ii). satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana
entitas lain tersebut adalah anggotanya);
(iii). kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
(iv). satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga;
(v). entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah
satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor
adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga
berelasi dengan entitas pelapor;
(vi). entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam
huruf (a); dan
(vii). orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau
personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Semua transaksi dan saldo yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan
kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun yang tidak, telah diungkapkan pada
laporan keuangan konsolidasian.
16
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
f. Kas dan setara kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi, yang jatuh tempo dalam waktu tiga
bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi
penggunaannya.
g. Instrumen keuangan
(i). Aset keuangan
Pengakuan awal
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau
aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Kelompok Usaha menentukan
klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Semua aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi,
kecuali dalam hal aset keuangan yang dicatat pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu
yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim)
diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Kelompok Usaha berkomitmen untuk membeli
atau menjual aset tersebut.
Aset keuangan Kelompok Usaha meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang
usaha, piutang lain-lain dan aset keuangan tidak lancar lainnya.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai
berikut:
Aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi
Aset keuangan pada nilai wajar melalui laba atau rugi termasuk aset keuangan untuk
diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal diukur pada nilai
wajar melalui laba atau rugi. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan
jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori ini termasuk
instrumen keuangan derivatif yang ditandatangani Kelompok Usaha yang tidak ditujukan
sebagai instrumen lindung nilai dalam hubungan lindung nilai sebagaimana didefinisikan oleh
PSAK 55 (Revisi 2014).
17
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
g. Instrumen keuangan (Lanjutan)
(i). Aset keuangan (Lanjutan)
Pengukuran setelah pengakuan awal (Lanjutan)
Aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi (Lanjutan)
Derivatif, termasuk derivatif melekat yang terpisahkan, juga diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam laporan posisi
keuangan pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Derivatif melekat dalam kontrak utama dicatat sebagai derivatif terpisah dan dicatat sebesar
nilai wajar jika karakteristik ekonomi dan risiko tidak berkaitan erat dengan kontrak utama dan
kontrak utama tersebut tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada nilai wajar
melalui laba atau rugi. Derivatif melekat ini diukur dengan nilai wajar dengan perubahan nilai
wajar diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan dalam ketentuan kontrak yang secara
signifikan mengubah arus kas yang akan diperlukan.
Pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/
31 Desember 2012, investasi jangka pendek Kelompok Usaha termasuk dalam aset keuangan
yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotoasi di pasar aktif. Setelah pengukuran
awal, aset keuangan tersebut selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan
menggunakan Suku Bunga Efektif (“SBE”), dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya
perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi dan biaya
akuisisi atau biaya yang merupakan bagian integral dari SBE. Amortisasi SBE termasuk dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Kerugian yang timbul dari
penurunan juga diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian.
Pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/
31 Desember 2012, kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, dan aset keuangan
tidak lancar lainnya Kelompok Usaha termasuk dalam kategori ini.
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
Aset keuangan bukan derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh
temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo ketika
Kelompok Usaha mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk menahan mereka hingga
jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE, dikurangi dengan penurunan nilai.
18
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
g. Instrumen keuangan (Lanjutan)
(i). Aset keuangan (Lanjutan)
Pengukuran setelah pengakuan awal (Lanjutan)
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (Lanjutan)
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi dan biaya
akuisisi atau biaya yang merupakan bagian integral dari SBE. Amortisasi SBE termasuk dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Kerugian yang timbul dari
penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian. Pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012, Kelompok Usaha tidak memiliki aset keuangan yang
diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan yang ditetapkan sebagai tersedia
untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran
awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau
kerugian yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan
pengakuannya pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif diakui atau terjadi penurunan
nilai, pada saat kerugian kumulatif direklasifikasi dari ekuitas ke pendapatan komprehensif.
Bunga yang diperoleh dari investasi keuangan tersedia untuk dijual dicatat sebagai pendapatan
bunga dengan menggunakan metode SBE.
Pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/
31 Desember 2012, Kelompok Usaha tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan
sebagai tersedia untuk dijual.
(ii). Liabilitas keuangan
Pengakuan awal
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, utang dan pinjaman, atau
derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif,
mana yang sesuai. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat
pengakuan awal.
Semua liabilitas keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan, dalam hal utang dan
pinjaman, termasuk biaya transaksi terkait. Liabilitas keuangan Kelompok Usaha meliputi
utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, liabilitas imbalan kerja angka pendek,
beban masih harus dibayar, utang sewa pembiayaan dan utang pembelian aset tetap.
19
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
g. Instrumen keuangan (Lanjutan)
(ii). Liabilitas keuangan (Lanjutan)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut :
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi termasuk liabilitas
keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan
awal yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh untuk
tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori ini termasuk instrumen keuangan
derivatif yang ditandatangani oleh Kelompok Usaha yang tidak ditetapkan sebagai instrumen
lindung nilai.
Derivatif melekat dipisahkan juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali
ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas
yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian.
Kelompok Usaha tidak memiliki liabilitas keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar
melalui laba atau rugi pada 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012.
Utang dan pinjaman
Utang dan pinjaman dikenai bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode SBE.
Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi
SBE.
Pinjaman bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, liabilitas imbalan kerja jangka
pendek, beban masih harus dibayar, pinjaman bank jangka panjang, utang pembelian aset tetap
dan utang sewa pembiayaan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014,
31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012, termasuk dalam kategori ini.
(iii). Saling hapus instrumen keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum
untuk mengimbangi jumlah yang diakui dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau
untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
20
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
g. Instrumen keuangan (Lanjutan)
(iv). Nilai wajar instrumen keuangan
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal
pelaporan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar atau kutipan harga dealer
(tawaran harga untuk posisi jangka panjang dan meminta harga untuk posisi jangka pendek),
tanpa pengurangan untuk biaya transaksi.
Untuk instrumen keuangan dimana tidak ada pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian. Teknik tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini
yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar
terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang diskontokan,
atau model penilaian lainnya.
Kelompok Usaha menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk
mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak lawan antara instrumen yang
diperdagangkan dipasar tersebut dengan yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam
menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Kelompok Usaha berkaitan
dengan instrumen tersebut ikut diperhitungkan.
(v). Biaya perolehan yang diamortisasi instrumen keuangan
Biaya perolehan yang diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode SBE dikurangi
penyisihan penurunan nilai dan pembayaran pokok atau pengurangan. Perhitungan ini
memperhitungkan premi atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan
imbalan yang merupakan bagian integral dari SBE.
(vi). Penurunan nilai aset keuangan
Untuk instrumen keuangan dimana tidak ada pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian. Teknik tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini
yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar
terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang diskontokan,
atau model penilaian lainnya.
Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi,
Kelompok Usaha terlebih dahulu menilai apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara
individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset
keuangan yang tidak signifikan secara individual.
21
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
g. Instrumen keuangan (Lanjutan)
(vi). Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (Lanjutan)
Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas
aset keuangan yang dinilai secara individual, apakah signifikan atau tidak, aset tersebut
termasuk aset dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang
sejenis dan kelompok secara kolektif dinilai untuk penurunan. Aset yang dinilai secara
individual untuk penurunan dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui,
tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian
tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa
depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini dari
arus kas estimasi masa depan didiskontokan pada SBE awal dari aset keuangan tersebut. Jika
pinjaman yang diberikan atau piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk
mengukur kerugian penurunan nilai adalah SBE saat ini.
Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian
yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan
suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk
mengukur kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama
dengan penyisihan terkait, dihapuskan bila tidak ada prospek yang realistis pemulihan di masa
depan dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Kelompok Usaha.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah estimasi kerugian penurunan nilai meningkat atau
berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka
kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan
menyesuaikan akun penyisihan. Jika suatu penghapusan masa depan ini kemudian dipulihkan,
pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian.
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Dalam kasus investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk
dijual, bukti obyektif meliputi suatu penurunan yang signifikan atau berkepanjangan pada nilai
wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya.
Ketika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih
antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada
investasi yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian direklasifikasi dari ekuitas ke pendapatan komprehensif. Penurunan nilai atas
investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian, kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam
ekuitas.
22
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
g. Instrumen keuangan (Lanjutan)
(vi). Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
Aset keuangan tersedia untuk dijual (Lanjutan)
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual,
penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat
pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga di masa datang didasarkan pada nilai
tercatat dikurangi dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan
arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai.
Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun "Pendapatan Bunga dan Keuangan" dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Jika, pada periode
berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara
obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, maka kerugian penurunan
nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian.
(vii).Penghentian pengakuan aset keuangan dan liabilitas
Suatu aset keuangan (atau apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian
dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk
menerima arus kas dari aset keuangan tersebut berakhir, atau (2) Kelompok Usaha
memindahkan hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan atau menanggung kewajiban
untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada
pihak ketiga berdasarkan perjanjian penyerahan ("pass-through"), dan salah satu diantara
(a) Kelompok Usaha telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat dari aset,
atau (b) Kelompok Usaha tidak mentransfer atau tidak memiliki secara substansial seluruh
risiko dan manfaat atas aset, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.
h. Piutang usaha dan lain-lain
Piutang usaha dan lain–lain diklasifikasikan dan dicatat sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang
(Catatan 2g). Penyisihan penurunan nilai piutang diestimasi berdasarkan penelaahan atas
kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan
tertagih.
Pada pengalihan piutang (anjak piutang) tanpa tanggung renteng (recourse), selisih nilai piutang
alihan dengan dana yang diterima ditambah retensi diakui sebagai kerugian atas transaksi anjak
piutang, dan diakui pada saat transaksi dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian.
Dana yang ditahan (retensi) dalam kaitannya dengan transaksi anjak piutang, bila ada, diakui sebagai
piutang retensi dan di klasifikasikan dalam aset lancar.
23
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
i. Persediaan
Barang jadi, bahan baku dan supplies dan barang dalam proses diakui sebesar nilai yang lebih rendah
antara harga perolehan dan nilai realisasi neto.
Harga perolehan barang jadi dan pekerjaan dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja
langsung, biaya-biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang terkait dengan produksi.
Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi
biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan
metode masuk pertama keluar pertama, sedangkan HPPP (Entitas Anak) menggunakan metode ratarata tertimbang.
Penyisihan persediaan usang dan bergerak lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau
penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. Persediaan dihapuskan pada saat
persediaan tersebut dipastikan tidak akan digunakan dan/atau tidak dapat dijual lagi.
j. Investasi pada perusahaan asosiasi
Perusahaan asosiasi adalah entitas dimana Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan, namun
tidak sampai mengendalikan entitas tersebut. Dalam hal ini. Perusahaan umumnya memiliki antara
20% sampai 50% hak suara. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat dengan metode ekuitas dan
pada awalnya dicatat sebesar harga perolehan.
Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian
Kelompok Usaha atas laba atau rugi neto investee, dan penerimaan dividen dari investee sejak
tanggal perolehan.
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil
operasi entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas entitas asosiasi,
Kelompok Usaha mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika
berlaku, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang belum
direalisasi sebagai hasil transaksi-transaksi antara Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi
dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi.
Setelah menerapkan metode ekuitas, Kelompok Usaha menentukan apakah diperlukan untuk
mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi.
Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif
yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal
ini, Kelompok Usaha menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah
terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Kelompok Usaha mempunyai penyertaan saham pada PT Samolin Surya (SS) sejumlah 48% dengan
harga perolehan sebesar Rp 360.000, yang telah bersaldo Rp Nihil karena investasinya telah
mengalami akumulasi kerugian di atas biaya perolehannya.
24
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
k. Beban dibayar di muka
Beban dibayar di muka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan
metode garis lurus.
l. Aset tetap
Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan terdiri dari harga beli
dan biaya-biaya tambahan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap pada saat biaya tersebut
terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan.
Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali, diakui sebagai bagian dari
biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya perpanjangan
atau biaya pembaruan hak atas tanah, diakui sebagai bagian dari “Aset Takberwujud, Neto” pada
laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi selama periode mana yang lebih pendek
antara umur hukum hak dan pada umur ekonomis tanah.
Setelah pengakuan awal aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap
jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya
inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi
kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria
pengakuan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada
saat terjadinya.
Aset tetap, kecuali tanah (kecuali HPPP), disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Tahun
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Inventaris dan peralatan kantor
Kendaraan
20
2 – 16
3–8
2–8
Tanah Entitas Anak (HPPP), disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus selama 50 tahun.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat
ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi
konsolidasian yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara
jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika
sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
25
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
l. Aset tetap (Lanjutan)
Aset tetap dalam pembangunan dinyatakan sebesar biaya perolehan, termasuk biaya pinjaman yang
terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset
tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang
bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
m. Sewa
Kelompok Usaha mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait
dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lease, dan pada substansi transaksi dari
pada bentuk kontraknya.
Sewa pembiayaan – sebagai Lessee
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara
substansi seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan. Sewa tersebut
dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum,
jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara
bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas,
sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo
liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke operasi tahun/periode berjalan.
Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir
masa sewa, aset sewaan disusutkan selama estimasi masa manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat
kepastian tersebut, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur
manfaat aset sewaan atau masa sewa.
Sewa operasi – sebagai Lessee
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansi
seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran
sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (Straight-line basis) selama masa sewa.
Transaksi jual dan sewa kembali – sebagai Lessee
Transaksi jual dan sewa-kembali harus diperlakukan sebagai 2 (dua) transaksi yang terpisah. Selisih
lebih antara harga jual dan nilai tercatat aset harus diakui sebagai keuntungan tangguhan yang harus
diamortisasi dengan dasar garis lurus selama masa sewa, dan dalam hal terjadi kerugian, bila tidak
terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tersebut, diakui sebagai beban tangguhan dan diamortisasi
selama masa sewa kembali, apabila penyewaan kembali tersebut merupakan sewa guna usaha
pembiayaan. Keuntungan atau kerugian harus diakui segera apabila penyewaan kembali tersebut
merupakan sewa-menyewa biasa.
26
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
n. Pengakuan pendapatan dan beban
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha
dan jumlahnya dapat diukur secara handal tanpa memperhitungkan kapan pembayaran dilakukan.
Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima atau dapat diterima, tidak termasuk
diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kelompok Usaha mengevaluasi perjanjian
pendapatannya terhadap kriteria spesifik untuk menentukan apakah Kelompok Usaha bertindak
sebagai prinsipal atau agen. Kelompok Usaha telah menyimpulkan bahwa Kelompok Usaha
bertindak sebagai prinsipal pada semua perjanjian pendapatannya.
Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Penjualan barang
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Kelompok Usaha diakui
bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, yang pada umumnya
bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya.
Pendapatan bunga
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, pendapatan
atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode SBE, yaitu suku bunga yang secara tepat
mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur
dari instrumen keuangan, sebagaimana mestinya, digunakan periode yang lebih singkat, sampai
mencapai nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual).
o. Provisi
Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat
konstruktif) yang diakibatkan oleh peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian
kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan
estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisi dikaji ulang (review) pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan
estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban
kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibalik.
Provisi untuk biaya pembongkaran aset diestimasi berdasarkan beberapa asumsi dan disajikan
berdasarkan nilai wajar sesuai dengan tingkat diskonto yang berlaku.
27
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
p. Penurunan nilai aset non-keuangan
Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset
mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian tahunan atas
penurunan nilai aset tertentu (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset
tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi
bisnis) diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi atas jumlah terpulihkan aset tersebut.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai
wajar aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya,
kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset
atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset
tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai
terpulihkannya.
q. Aset tidak berwujud
(a) Goodwill
Pengukuran goodwill dijabarkan pada Catatan 2c. Goodwill yang muncul atas akuisisi entitas
anak disertakan dalam aset takberwujud.
Untuk pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis dialokasikan
pada setiap unit penghasil kas, atau kelompok unit penghasil kas, yang diharapkan dapat
memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut.
Setiap unit atau kelompok unit yang memperoleh alokasi goodwill menunjukkan tingkat terendah
dalam entitas yang goodwill-nya dipantau untuk tujuan manajemen internal. Goodwill dipantau
pada level segmen operasi.
Peninjauan atas penurunan nilai pada goodwill dilakukan setahun sekali atau dapat lebih sering
apabila terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya potensi
penurunan nilai. Nilai tercatat dari goodwill dibandingkan dengan jumlah yang terpulihkan, yaitu
jumlah yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Rugi
penurunan nilai segera diakui dalam laba rugi dan selanjutnya tidak dibalik kembali.
(b) Piranti lunak komputer
Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh lisensi piranti lunak komputer dan mempersiapkan
piranti lunak tersebut sehingga siap untuk digunakan dikapitalisasi. Harga perolehan piranti lunak
diamortisasi selama estimasi masa manfaatnya sampai delapan tahun.
Biaya yang terkait dengan pemeliharaan program piranti lunak komputer diakui sebagai beban
pada saat terjadinya. Biaya pengembangan yang dapat secara langsung diatribusikan kepada
desain dan pengujian produk piranti lunak yang dapat diidentifikasi dan unik yang dikendalikan
oleh Kelompok Usaha diakui sebagai aset takberwujud. Biaya yang dapat diatribusikan secara
langsung dikapitalisasi sebagai bagian produk piranti lunak mencakup beban pekerja
pengembang piranti lunak dan bagian overhead yang relevan, jika ada.
28
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
q. Aset tidak berwujud (Lanjutan)
(b) Piranti lunak komputer (Lanjutan)
Pengeluaran pengembangan yang lain yang tidak memenuhi kriteria ini diakui sebagai beban
pada saat terjadinya. Biaya pengembangan yang sebelumnya diakui sebagai beban tidak dapat
diakui sebagai aset pada periode berikutnya.
Biaya pengembangan piranti lunak komputer diakui sebagai aset yang diamortisasi selama
estimasi masa manfaat, yang tidak lebih dari delapan tahun.
r. Imbalan pasca kerja
(i). Imbalan kerja jangka pendek
Seluruh imbalan kerja jangka pendek yang terdiri dari gaji dan imbalan terkait, bonus, insentif,
dan imbalan kerja jangka pendek lain diakui sebagai biaya yang tidak didiskonto saat karyawan
telah memberikan jasa kepada Kelompok Usaha.
(ii). Imbalan pasca kerja dan imbalan jangka panjang lainnya
Perusahaan, LPI, QTX dan NP memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan
sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Pendanaan untuk imbalan ini
dilakukan melalui sebuah perusahaan asuransi.
Perhitungan liabilitas imbalan kerja terkait dengan program imbalan pasca kerja dilakukan oleh
aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit.
Liabilitas neto imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasi berkaitan
dengan program imbalan pasti dihitung sebesar nilai kini dari estimasi imbalan yang akan
diperoleh karyawan di masa depan sehubungan dengan jasa di masa sekarang dan masa lalu,
dikurangi dengan nilai wajar dari aset program. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan
dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar di masa depan dengan menggunakan tingkat
bunga obligasi pemerintah, yang didenominasi dalam mata uang dimana manfaat akan dibayarkan
dan yang mempunyai jangka waktu sampai dengan jatuh tempo mendekati jangka waktu
kewajiban imbalan pasca kerja terkait. Obligasi pemerintah digunakan karena tidak ada pasar
aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi.
Aset program adalah aset yang dimiliki oleh program pensiun. Aset ini diukur pada nilai wajar
pada akhir periode pelaporan.
Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, dampak batas atas aset, tidak
termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto dan imbal
hasil aset program (tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas
imbalan pasti neto), diakui pada ekuitas melalui penghasilan komprehensif lain di periode
terjadinya. Pengukuran kembali tidak diklasifikasikan ke laba rugi di periode selanjutnya.
29
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
r. Imbalan pasca kerja (Lanjutan)
(ii). Imbalan pasca kerja dan imbalan jangka panjang lainnya (Lanjutan)
Biaya jasa lalu diakui di laba rugi pada tanggal yang lebih awal antara:
 ketika amandemen atau kurtailmen program terjadi; dan
 ketika Kelompok Usaha mengakui biaya restrukturisasi terkait.
Bunga neto dihitung dengan mengalikan liabilitas (aset) imbalan pasti neto dengan tingkat
diskonto. Laba atau rugi kurtailmen diakui apabila terdapat komitmen untuk melakukan
pengurangan jumlah karyawan dalam jumlah yang material yang ditanggung oleh suatu program
atau apabila terdapat perubahan ketentuan-ketentuan pada suatu program imbalan pasti, dimana
bagian yang material dari jasa yang diberikan karyawan pada masa depan tidak lagi memberikan
imbalan, atau memberikan imbalan yang lebih rendah.
Laba atau rugi penyelesaian diakui apabila terdapat transaksi yang menghapuskan semua
kewajiban hukum atau konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program manfaat
pasti.
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013),
“Imabalan Kerja”, terdapat perbedaan dalam pengukuran dan asumsi yang diatur lebih detail,
sekaligus mengharuskan pengakuan secara langsung atas keuntungan atau kerugian aktuarial ke
dalam Pendapatan Komprehensif Lainnya (dimana sebelumnya dapat diamortisasi atau
ditangguhkan). Perusahaan dan Kelompok Usaha menghitung kembali Liabilitas Imbalan Kerja mulai
tahun 2004 dengan metode baru sehingga menimbulkan perubahan pada beberapa akun. Sehubungan
dengan perubahan metode tersebut, Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian tanggal 31 Desember
2014 dan 2013, dan laporan laba rugi dan komprehensif lainnya untuk periode yang berakhir pada
31 Maret 2014.
s. Pajak penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang
dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul dari
perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan
pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena
pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang
besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah
berlaku pada tanggal pelaporan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau
dikreditkan langsung ke ekuitas.
30
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
s. Pajak penghasilan (Lanjutan)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset
dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda. Atas dasar kompensasi sesuai dengan
penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
t. Informasi segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan konsolidasian. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha
sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segmen usaha adalah komponen Kelompok Usaha yang dapat dibedakan dalam menghasilkan suatu
produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan
komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
Segmen geografis adalah komponen Kelompok Usaha yang dapat dibedakan dalam menghasilkan
produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan
imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan
(wilayah) ekonomi lain.
Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap
segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga
dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
u. Laba per saham dasar
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar dan disetor penuh pada
tahun yang bersangkutan.
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal
pelaporan. Oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
v. Kontinjensi
Liabilitas kontinjensi diungkapkan, kecuali jika arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat
ekonomi kemungkinannya kecil (remote). Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan
konsolidasian, tetapi diungkapkan jika terdapat kemungkinan besar (probable) arus masuk manfaat
ekonomi.
31
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
w. Peristiwa setelah periode pelaporan
Peristiwa setelah akhir tahun yang memberikan tambahan informasi mengenai posisi keuangan
konsolidasian Kelompok Usaha pada tanggal pelaporan (peristiwa penyesuai), jika ada, dicerminkan
dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah akhir tahun yang bukan peristiwa penyesuai diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian jika material.
x. Penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian
Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2a, efektif mulai tanggal 1 Januari 2015, Kelompok Usaha
telah menerapkan secara retrospektif PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, yang diadopsi dari
International Accounting Standard (“IAS”) 19.
PSAK ini memberikan, antara lain, (i) penghapusan “pendekatan koridor” yang diperbolehkan dalam
versi sebelumnya dan (ii) memberikan perubahan signifikan dalam pengakuan, penyajian dan
pengungkapan imbalan kerja, antara lain, sebagai berikut:
 Laba dan rugi aktuaria harus diakui sekarang ini sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan
dikeluarkan secara permanen dari laba rugi;
 Pengembalian aset dana pensiun yang diharapkan tidak lagi diakui dalam laporan laba rugi.
Pengembalian yang diharapkan digantikan dengan mengakui pendapatan bunga (atau beban)
atas aset (atau kewajiban) bersih manfaat pasti dalam laporan laba rugi, yang dihitung dengan
menggunakan tingkat diskonto untuk mengukur kewajiban pensiun;
 Biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui selama periode
vesting masa depan. Sebaliknya, semua biaya jasa lalu akan diakui pada saat yang lebih dulu
antara ketika amandemen/ kurtailmen terjadi atau ketika Kelompok Usaha mengakui biaya
restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja terkait.
Perubahan tersebut dilakukan agar aset atau kewajiban pensiun bersih akan diakui dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian untuk mencerminkan nilai penuh dari defisit atau surplus dana
pensiun.
Dampak dari penyajian kembali adalah sebagai berikut :
31 Desember 2014
Dilaporkan sebelumnya
Disajikan kembali
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Piutang lain-lain
Liabilitas pajak tangguhan
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Saldo laba:
Belum ditentukan penggunaannya
Kepentingan non-pengendali
32
5.632.568
10.462.994
25.131.614
5.632.668
8.417.823
35.479.074
245.259.862
25.320.305
236.908.132
25.369.846
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
x. Penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian (Lanjutan)
31 Desember 2014
Dilaporkan sebelumnya
Disajikan kembali
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lainnya (Lanjutan)
Beban umum dan administrasi
Pajak tangguhan
Pengukuran kembali imbalan kerja
Beban pajak penghasilan terkait
Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan
kepada :
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
Laba bersih komprehensif yang dapat diatribusikan
kepada :
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
Laba per saham
(66.180.119)
(8.613.878)
–
–
(65.680.906)
(9.139.768)
(3.349.386)
696.738
52.909.723
4.089.101
52.873.468
4.098.679
56.404.535
4.089.101
77
53.935.552
3.878.759
77
31 Maret 2014 (Periode tiga bulan)
Dilaporkan sebelumnya
Disajikan kembali
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lainnya
Beban umum dan administrasi
Pajak tangguhan
Pengukuran kembali imbalan kerja
Beban pajak penghasilan terkait
Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan
kepada :
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
Laba bersih komprehensif yang dapat diatribusikan
kepada :
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
Laba per saham
33
(16.045.895)
(2.407.640 )
–
–
(16.601.169)
(2.401.475)
(819.305)
203.919
31.362.224
3.764.844
30.117.172
3.707.094
19.770.535
3.764.844
45
17.959.659
3.657.531
44
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
x. Penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian (Lanjutan)
31 Desember 2013
Dilaporkan sebelumnya
Disajikan kembali
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Piutang lain-lain
Aset pajak tangguhan
Liabilitas pajak tangguhan
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Saldo laba:
Belum ditentukan penggunaannya
Kepentingan non-pengendali
1.880.403
1.088.690
1.846.793
22.986.948
1.880.503
1.331.581
215.361
30.484.234
192.350.139
21.231.204
186.467.392
21.491.087
(62.631.985)
670.419
–
–
(61.756.407)
451.525
6.475.978
(1.618.994)
(9.326.221)
(2.893.200)
(8.674.579)
(2.888.158)
24.525.694
(2.893.200 )
29.703.263
(2.557.101)
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lainnya
Beban umum dan administrasi
Pajak tangguhan
Pengukuran kembali imbalan kerja
Beban pajak penghasilan terkait
Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan
kepada :
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
Laba bersih komprehensif yang dapat diatribusikan
kepada :
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012
Dilaporkan sebelumnya
Disajikan kembali
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Aset pajak tangguhan
Liabilitas pajak tangguhan
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Saldo laba:
Belum ditentukan penggunaannya
Kepentingan non-pengendali
–
1.305.352
17.147.706
3.150.651
743.792
31.996.549
217.546.360
25.835.651
206.486.044
25.759.335
3. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH
MANAJEMEN
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk
membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari
pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir tahun
pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian
material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada tahun pelaporan berikutnya.
34
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH
MANAJEMEN (Lanjutan)
Pertimbangan
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh sangat signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan konsolidasian:
Penentuan mata uang fungsional
Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata uang yang paling
mempengaruhi pendapatan dan beban dari penjualan barang dan jasa yang dihasilkan serta sumber
pendanaan. Berdasarkan substansi ekonomi dari kondisi mendasari yang relevan, mata uang fungsional
dan penyajian Perusahaan dan Entitas Anaknya di Indonesia, kecuali HPPP dan BS (Catatan 2d) adalah
Rupiah.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi.
Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi
Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2g.
Penyisihan atas kerugian penurunan nilai atas piutang usaha – evaluasi individual
Kelompok Usaha mengevaluasi akun-akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang
bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha
mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada,
jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk
mencatat penyisihan spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang
diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha.
Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima
mempengaruhi jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha. Nilai tercatat dari
piutang usaha Kelompok Usaha sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada tanggal pelaporan
diungkapkan dalam Catatan 6.
Tagihan dan keberatan atas hasil pemeriksaan pajak
Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku saat ini, manajemen mempertimbangkan apakah jumlah
yang tercatat dalam akun tagihan pajak penghasilan dapat dipulihkan dan direstitusi oleh Kantor Pajak.
Nilai tercatat tahun berjalan atas tagihan dan keberatan atas hasil pemeriksaan pajak Kelompok Usaha
pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 38f.
35
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH
MANAJEMEN (Lanjutan)
Estimasi dan asumsi
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang
memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk
tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada
parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun.
Situasi dan asumsi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau
situasi diluar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi terkait pada saat
terjadinya.
Penyisihan atas kerugian penurunan nilai atas piutang usaha - evaluasi kolektif
Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidak terdapat bukti objektif atas penurunan nilai pada
evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Kelompok Usaha
menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dan
melakukan evaluasi penurunan nilai secara kolektif. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi
arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi kemampuan
pelanggan untuk melunasi jumlah terutang.
Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan
nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko
kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut.
Nilai tercatat dari piutang usaha Kelompok Usaha sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada
tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 6.
Penyisihan persediaan
Penyisihan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk
namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki. Penyisihan dievaluasi kembali dan
disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat
Kelompok Usaha sebelum penyisihan atas keusangan persediaan pada tanggal 31 Maret 2015,
31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 masing – masing sebesar
Rp 181.963.027, Rp 184.314.236, Rp 155.516.411 dan Rp 117.872.798.
Penurunan nilai aset non keuangan
Rugi penurunan nilai diakui untuk jumlah dimana nilai tercatat aset atau unit penghasil kas, melebihi
nilai yang dapat dipulihkan. Untuk menentukan jumlah yang dapat dipulihkan, manajemen
memperkiraan arus kas masa depan dari masing-masing unit penghasil kas dan menentukan tingkat
bunga yang cocok untuk menghitung nilai sekarang dari arus kas tersebut. Dalam proses pengukuran
arus kas yang diharapkan di masa yang akan datang, manajemen membuat asumsi-asumsi tentang hasil
operasi masa yang akan datang.
36
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH
MANAJEMEN (Lanjutan)
Estimasi dan asumsi (Lanjutan)
Penurunan nilai aset non keuangan (Lanjutan)
Asumsi ini berkaitan dengan kejadian dan siklus dimasa yang akan datang. Hasil yang sebenarnya dapat
bervariasi dan dapat menyebabkan penyesuaian yang signifikan terhadap aset Kelompok Usaha dalam
tahun anggaran berikutnya.
Dalam banyak kasus, penentuan tingkat diskonto yang berlaku melibatkan estimasi penyesuaian yang
tepat atas resiko pasar dan penyesuaian yang tepat untuk faktor-faktor risiko tertentu.
Pensiun dan manfaat buat karyawan
Penentuan kewajiban Kelompok Usaha dan biaya pensiun serta kewajiban imbalan kerja tergantung pada
seleksi atas asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah tersebut.
Asumsi-asumsi tersebut antara lain harga diskon, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat turn-over
karyawan, tingkat cacat, tingkat usia pensiun dan tingkat kematian. Hasil yang sebenarnya berbeda dari
asumsi Kelompok Usaha yang mana efeknya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya tahun
berjalan. Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsinya adalah wajar dan tepat, perbedaan yang
signifikan dalam hasil sebenarnya atau perubahan signifikan dalam asumsi Kelompok Usaha dapat
mempengaruhi estimasi liabilitas untuk imbalan pensiun karyawan dan beban manfaat karyawan.
Nilai tercatat atas nilai imbalan kerja Kelompok Usaha setelah disajikan kembali pada tanggal
31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 masingmasing sebesar Rp 37.693.734, Rp 35.479.074, Rp 30.484.234 dan Rp 31.996.549 (Catatan 25).
Masa manfaat ekonomis dan penyusutan aset tetap
Manajemen menentukan estimasi masa manfaat dari aset tetap dan beban penyusutan berdasarkan
kegunaan yang diharapkan dari aset. Ini adalah harapan hidup umum yang diterapkan dalam industri
dimana Kelompok Usaha melakukan usahanya. Hasil yang sebenarnya dapat bervariasi karena
keusangan teknis. Perubahan tingkat yang diharapkan dari penggunaan dan pengembangan teknologi
dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai residu aset tersebut, dan oleh karena itu beban
penyusutan masa yang akan datang dapat di revisi.
Nilai tercatat neto atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014,
31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 713.400.772,
Rp 719.368.856, Rp 639.297.618 dan Rp 427.232.116 (Catatan 12).
Nilai wajar dari instrumen keuangan
Manajemen menggunakan teknik penilaian untuk mengukur nilai wajar instrumen keuangan dimana
penawaran pasar aktif tidak tersedia. Dalam menerapkan teknik penilaian, manajemen membuat
penggunaan maksimal input pasar, dan menggunakan estimasi dan asumsi sepanjang memungkinkan,
sesuai dengan data yang dapat diamati bahwa pelaku pasar akan digunakan dalam penentuan harga
instrumen. Ketika data yang berlaku tidak bisa diamati, manajemen menggunakan estimasi terbaik dari
asumsi tentang asumsi-asumsi yang akan dibuat oleh pelaku pasar. Estimasi ini dapat berbeda dari harga
sebenarnya yang dicapai dalam transaksi yang wajar pada tanggal laporan.
37
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. KAS DAN SETARA KAS
31 Maret 2015
31 Desember
2014
31 Desember
2013
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
Rp
Rp
Rp
Rp
Kas
Rupiah
Yuan Renminbi China
519.679
32.299
460.374
20.809
447.372
8.185
201.713
14.439
Total Kas
551.978
481.183
455.557
216.152
15.520.550
7.006.248
3.579.366
51.290.893
6.963.355
2.544.290
18.650.663
5.825.446
51.779
5.594.020
2.407.440
1.068.957
3.179.052
1.175.552
345.840
75.972
7.241.881
1.269.577
2.828.739
76.084
300.413
655.326
2.106.849
77.856
4.053.484
1.837.709
4.100.578
79.778
30.882.580
72.214.819
27.668.332
19.141.966
5.094.736
232.797
5.019.448
47.294
3.889.346
428.774
252.125
70.553
3.401.058
555.695
119.558
67.340
1.163.772
590.457
308.850
67.519
1.490.015
137.212
11.212.823
54.792
35.618
35.296
38.995
32.022
422
19
403
18
18.415
−
395
992
39.240
−
238.871
27.442
70.017
29.590
9.771.593
4.430.580
7.229.668
13.340.078
37.946.312
16.385.663
12.490.238
5.659.639
4.720.382
1.093
11.522.616
2.787.360
25.121.895
504
5.213.747
720
42.667.787
30.695.639
37.612.637
10.874.106
Rekening Dolar Singapura :
Overseas Chinese Banking Corporation
Limited, Singapura
28.517
33.960
36.917
31.346
Total
28.517
33.960
36.917
31.346
Bank
Rekening rupiah :
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited, Indonesia
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Deutsche Bank AG
PT Bank DBS Indonesia
Total
Rekening Dolar AS :
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited, Indonesia
PT Bank OCBC NISP Tbk
Deutsche Bank AG
PT Bank DBS Indonesia
Overseas Chinese Banking Corporation
Limited, Singapura
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited, China
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Shanghai
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Bank International Ningbo
Total
Rekening Yuan Renminbi China :
Industrial & Commercial Bank of China,
China
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited, China
Citibank N.A.
Total
−
−
38
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)
Bank (Lanjutan)
Rekening Euro :
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited, Indonesia
31 Maret 2015
31 Desember
2014
31 Desember
2013
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
Rp
Rp
Rp
Rp
203.214
95.751
−
128.241
Total
203.214
95.751
−
128.241
Rekening Yen Jepang :
Bank International Ningbo
−
−
−
1.508
Total
−
−
−
1.508
Total bank
83.553.691
107.470.749
72.547.554
43.517.245
Total kas dan setara kas
84.105.669
107.951.932
73.003.111
43.733.397
Tidak terdapat saldo kas dan setara kas kepada pihak berelasi.
Karena sifatnya jangka pendek, nilai wajar kas dan setara kas diperkirakan sama dengan nilai
tercatatnya.
Pada tanggal 31 Maret 2015, kas dan setara kas dalam penyimpanan dan dalam perjalanan Kelompok Usaha
diasuransikan terhadap risiko kehilangan dengan nilai pertanggungan yang setara dengan Rp 28.560.120 dan
Rmb 20.000 (31 Desember 2014: Rp 29.058.000 dan Rmb 20.000; 31 Desember 2013: Rp 27.828.000 dan
Rmb 20.000; dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012: Rp 27.828.000 dan Rmb 20.000), yang menurut pendapat
manajemen cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul.
5. INVESTASI DALAM EFEK JANGKA PENDEK
31 Maret 2015
31 Desember
2014
31 Desember
2013
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
Rp
Rp
Rp
Rp
Investasi melalui manajer investasi
Investasi langsung
3.002.164
1.175.737
2.647.413
1.175.738
4.064.469
1.039.983
3.303.687
1.744.460
Total
4.177.901
3.823.151
5.104.452
5.048.147
Perusahaan dan LPI menunjuk PT Lautandhana Securindo untuk mengelola dana dalam bidang investasi
surat berharga di pasar modal.
Perusahaan dan LPI juga menunjuk PT Samuel Sekuritas Indonesia sebagai Manajer investasi dengan
wewenang penuh pada obligasi Surat Utang Negara dan saham-saham yang diperdagangkan di Bursa
Efek Indonesia. Masa investasi adalah satu tahun dan diperpanjang kembali secara otomatis, kecuali bila
ada pembatalan secara tertulis oleh Perusahaan dan LPI.
Investasi dalam efek jangka pendek baik yang dikelola oleh manajer investasi maupun investasi langsung
merupakan investasi atas surat berharga/efek yang diperdagangkan pada Bursa Efek Indonesia.
39
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PIUTANG USAHA
a. Berdasarkan pelanggan:
Pelanggan dalam negeri
PT Unilever Indonesia Tbk.
PT PZ Cussons Indonesia
PT Reckitt Benckiser Indonesia
PT. Mitra Utama Grafika
PT Tirta Investama
PT Sanova
PT Ultra Prima Abadi
PT Behaestex
PT Ikapharmindo Putramas
PT Mustika Ratu
PT Idemitsu Lube Techo Indonesia
PT Beiersdorf Indonesia
PT Autochem Industry
PT Bayer Indonesia
PT Suryamas Gemilang Lubricant
PT Sinar Mas Agro Resources and
Technology Tbk
PT Danone Dairy ndonesia
Lainnya (di bawah Rp 2.000.000)
Total
Pelanggan luar negeri
Unilever (China) Co., Ltd
Bayer CropScience (China) Co., Ltd.
Johnson Jiangsu Tongda Co.
Binzagr Unilever Ltd.
Lainnya (di bawah Rp 2.000.000)
Total
Total piutang
Dikurangi penyisihan penurunan nilai
piutang
Neto
b. Berdasarkan umur (hari) :
Belum jatuh tempo
1 s/d 30 hari
31 s/d 60 hari
61 s/d 90 hari
Melebihi 90 hari
Total
Dikurangi penyisihan penurunan nilai
piutang
Neto
31 Maret 2015
31 Desember
2014
31 Desember
2013
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
Rp
Rp
Rp
Rp
102.736.040
21.113.912
12.751.221
7.054.846
6.160.117
5.777.364
5.261.201
4.447.667
4.293.063
4.005.219
2.865.860
2.586.216
2.117.026
1.825.963
1.602.435
88.802.114
20.436.529
8.796.802
7.054.846
4.302.535
2.398.197
9.181.080
2.894.655
3.814.029
3.741.944
3.071.027
2.644.190
1.221.665
3.150.936
3.429.237
60.583.300
9.376.093
8.841.513
–
3.398.487
2.036.908
6.609.193
2.670.295
800.683
1.540.441
3.248.340
1.602.000
1.815.823
3.127.402
2.051.386
64.832.447
5.696.479
5.015.322
–
3.570.139
2.052.870
6.794.272
374.378
1.964.068
1.906.947
–
4.990.753
196.301
862.133
–
1.058.535
–
24.245.367
4.816.581
–
20.744.762
–
–
16.179.413
–
2.294.367
13.157.913
209.902.052
190.501.129
123.881.277
113.708.389
20.129.861
3.644.138
2.233.056
259.658
4.443.367
17.211.066
6.659.443
199.990
2.256.971
10.218.417
21.056.758
7.100.729
–
889.052
5.787.563
17.447.882
2.874.797
–
557.347
2.815.452
30.710.080
36.545.887
34.834.102
23.695.478
240.612.132
227.047.016
158.715.379
137.403.867
(313.001 )
(313.001)
(600.199)
(313.001)
240.299.131
226.734.015
158.115.180
137.090.866
161.942.808
38.255.082
19.853.825
8.330.558
12.229.859
144.729.399
45.860.852
24.036.732
3.900.084
8.519.949
126.925.187
21.426.420
6.695.651
2.617.606
1.050.515
105.655.870
17.787.656
8.671.169
1.687.875
3.601.297
240.612.132
227.047.016
158.715.379
137.403.867
(313.001 )
240.299.131
40
(313.001)
226.734.015
(600.199)
158.115.180
(313.001)
137.090.866
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG USAHA (Lanjutan)
c. Berdasarkan mata uang :
Rupiah
Yuan Renminbi China
Dolar AS
Euro
Total
Dikurangi penyisihan penurunan nilai
piutang
Neto
31 Maret 2015
31 Desember
2014
31 Desember
2013
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
Rp
Rp
Rp
Rp
209.074.117
27.413.324
3.839.624
285.067
186.271.648
24.508.628
16.266.740
–
122.629.740
30.388.033
5.325.477
372.129
113.188.705
22.644.997
1.261.982
308.183
240.612.132
227.047.016
158.715.379
137.403.867
(313.001 )
240.299.131
(313.001)
226.734.015
(600.199)
158.115.180
(313.001)
137.090.866
Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut:
31 Maret 2015
31 Desember
2014
31 Desember
2013
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
Rp
Rp
Rp
Rp
Saldo awal
Penyisihan tahun berjalan
Penghapusan piutang
313.001
−
−
600.199
−
(287.198)
313.001
287.198
−
52.432
313.001
(52.432)
Saldo akhir
313.001
313.001
600.199
313.001
Kelompok Usaha tidak memiliki piutang usaha kepada pihak berelasi.
Karena sifatnya jangka pendek, nilai wajar piutang usaha diperkirakan sama dengan nilai tercatatnya.
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai piutang tersebut cukup untuk menutupi
kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha.
Piutang tertentu digunakan sebagai jaminan pinjaman bank jangka pendek (Catatan 16).
6. PIUTANG LAIN-LAIN
31 Maret 2015
31 Desember
2014
31 Desember
2013
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
Rp
Rp
Rp
Rp
Piutang subkontrak
Karyawan
Klaim asuransi
Rabat
Lain-lain
1.930.565
756.821
588.732
172.389
2.123.309
1.751.296
749.977
1.115.933
192.483
1.822.979
−
766.530
46.224
−
1.067.749
−
932.400
70.582
1.111.778
6.820.038
Total
5.571.816
5.632.668
1.880.503
8.934.798
Karena sifatnya jangka pendek, nilai wajar piutang lain-lain diperkirakan sama dengan nilai tercatatnya.
Manajemen berkeyakinan bahwa saldo piutang tersebut dapat tertagihkan sehingga penyisihan atas
penurunan nilai piutang lain-lain tidak diperlukan.
41
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. PERSEDIAAN
Bahan baku
Barang jadi
Barang dalam proses
Bahan pembantu dan pembungkus
Barang teknik, bahan bakar dan mould
Barang dalam perjalanan
31 Maret 2015
31 Desember
2014
31 Desember
2013
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
Rp
Rp
Rp
Rp
47.725.510
48.193.541
34.338.983
26.240.480
24.710.377
754.136
53.246.197
48.447.217
31.753.400
27.711.822
22.915.135
240.465
46.850.930
42.502.787
23.327.757
21.859.856
20.415.096
559.985
33.295.106
29.503.236
14.506.567
20.971.084
19.137.062
459.743
Total
Dikurangi:
Penyisihan persediaan usang dan lambat
bergerak
181.963.027
184.314.236
155.516.411
117.872.798
Neto
181.963.027
−
−
184.314.236
(6.933.857)
148.582.554
(2.137.212)
115.735.586
Mutasi penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak, sebagai berikut:
31 Maret 2015
31 Desember
2014
31 Desember
2013
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
Rp
Rp
Rp
Rp
Saldo awal
Penyisihan tahun berjalan
Penghapusan
−
−
−
Saldo akhir
−
6.933.857
–
(6.933.857)
–
2.137.212
6.933.857
(2.137.212)
823.442
2.644.895
(1.331.125)
6.933.857
2.137.212
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak tersebut memadai
untuk menutup kerugian akibat keusangan dan penurunan nilai lainnya. Berdasarkan kondisi persediaan
pada tanggal pelaporan, Perusahaan telah menghapus persediaan yang sebelumnya telah dicadangkan
pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 January 2013/31 Desember 2012.
Seluruh persediaan milik Kelompok Usaha telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian,
gempa bumi, gunung meletus, tsunami dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar
Rp 67.748.740 dan Rmb 20.000.000 untuk 31 Maret 2015, Rp 87.567.820 dan Rmb 20.000.000 untuk
tahun 2014, dan Rp 71.541.909 dan Rmb 20.000.000 untuk tahun 2013 dan Rp 68.541.909 dan
Rmb 6.000.000 untuk tahun 2012 yang merupakan 75% dari nilai rata-rata persediaan dan akan
disesuaikan setiap akhir tahun berdasarkan nilai persediaan aktual. Manajemen berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang dialami oleh Kelompok
Usaha.
Persediaan tertentu dari Kelompok Usaha digunakan sebagai jaminan pinjaman bank jangka pendek dan
jangka panjang (Catatan 16).
42
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. UANG MUKA PEMBELIAN
Uang muka pembelian sebesar Rp 19.048.435, Rp 15.987.801, Rp 37.750.225 dan Rp 20.895.256
masing-masing pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/
31 Desember 2012 merupakan uang muka yang dibayarkan kepada pemasok sehubungan dengan
pembelian bahan baku, suku cadang mesin dan lainnya.
9. BEBAN DIBAYAR DI MUKA
31 Maret 2015
31 Desember
2014
31 Desember
2013
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
Rp
Rp
Rp
Rp
Sewa
Asuransi
Perangkat keras
Lain-lain
3.765.749
482.102
–
2.350.717
3.401.292
437.006
–
1.442.771
760.882
1.171.633
452.786
1.980.243
330.767
264.066
444.054
685.139
Saldo akhir
6.598.568
5.281.069
4.365.544
1.724.026
31 Maret 2015
31 Desember
2014
31 Desember
2013
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
Rp
Rp
Rp
Rp
PT Samolin Surya
Dikurangi:
Penyisihan penurunan nilai piutang
–
–
–
5.257.835
–
–
–
(3.003.135)
Total – neto
–
–
–
2.254.700
10. PIUTANG KEPADA PIHAK BERELASI
Piutang kepada PT Samolin Surya (SS), perusahaan asosiasi, merupakan piutang yang timbul sejak tahun
1989 sehubungan dengan pemberian pinjaman modal kerja dan pembayaran beban terlebih dahulu.
Piutang tersebut tidak dikenakan bunga sejak tahun 2002 serta tanpa jaminan dan tidak ditentukan jadual
pengembaliannya.
Pada bulan Desember 2013, SS telah menyelesaikan utangnya sebesar Rp 2.254.700, sedangkan sisa
sebesar Rp 3.003.135 telah dihapuskan oleh Perusahaan sesuai dengan yang telah dicadangkan
sebelumnya karena SS dalam keadaan kesulitan keuangan dan tidak mampu membayar utangnya.
43
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. ASET TETAP
2015
1 Januari 2015
Rp
Penambahan
Rp
Biaya perolehan:
Pemilikan langsung:
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Inventaris dan peralatan kantor
44.357.781
154.401.607
819.800.529
5.004.400
26.263.525
–
1.030.155
3.690.967
–
542.055
Aset tetap dalam pembangunan:
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Inventaris dan peralatan kantor
338.550
11.072.935
11.600
484.015
1.089.060
–
Aset sewa pembiayaan :
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Total
152.165.063
320.825
–
–
Pengurangan
Rp
45.672.561
159.288.916
849.975.789
5.366.384
26.977.278
–
–
–
822.565
11.507.811
–
–
–
(15.871.776)
(320.825)
–
–
136.293.287
–
1.997.079
29.828.365
417.302.796
3.868.952
17.258.611
140.886
1.779.272
14.950.864
63.342
835.638
–
–
(2.481 )
–
–
23.675.240
125.320
4.179.835
8.148
Total
494.056.363
21.957.985
Nilai buku neto sebelum penurunan
nilai tercatat
719.680.452
Total nilai tercatat neto
1.314.780
3.857.154
10.077.412
41.159
160.098
–
(654.184)
(11.600)
(119.079 )
Dikurangi penurunan nilai tercatat
–
–
16.525.960
320.825
11.600
31 Maret 2015
Rp
–
–
–
6.836.252
Aset sewa pembiayaan :
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Selisih kurs
penjabaran
Rp
–
–
(119.079 )
–
–
1.213.736.815
Akumulasi penyusutan:
Pemilikan langsung:
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Inventaris dan peralatan kantor
Reklasifikasi
Rp
–
–
–
6.443.561
133.468
–
–
–
(6.443.561)
(133.468)
(2.481 )
–
15.450.603
1.235.904.591
99.055
549.290
5.437.358
26.943
67.710
2.237.020
32.156.927
444.132.098
4.092.705
18.161.959
–
–
6.180.356
21.411.514
–
522.192.223
713.712.368
(311.596 )
(311.596 )
719.368.856
713.400.772
2014
1 Januari 2014
Rp
Penambahan
Rp
Pengurangan
Rp
Reklasifikasi**
Rp
Selisih kurs
penjabaran
Rp
31 Desember 2014
Rp
457.203
1.341.291
3.717.491
14.313
56.155
44.357.781
154.401.607
819.800.529
5.004.400
26.263.525
Biaya perolehan:
Pemilikan langsung:
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Inventaris dan peralatan kantor
43.900.578
121.258.332
657.005.594
4.685.222
39.812.186
–
11.667.899
112.972.267
34.505
2.402.021
Aset tetap dalam pembangunan:
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Inventaris dan peralatan kantor
21.011.794
70.387.343
3.710.415
338.551
6.725.183
–
–
–
–
(21.011.795)
(66.039.591)
(3.698.815)
–
–
–
338.550
11.072.935
11.600
111.572.467
725.185
76.364.492
–
–
–
(35.771.896)
(404.360)
–
–
152.165.063
320.825
1.074.069.116
210.504.918
Aset sewa pembiayaan :
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Total
44
–
–
(72.767.451 )
–
(54.807 )
(72.822.258 )
–
20.134.085
118.872.628
270.360
(15.952.030)
(3.601.414)
5.586.453
1.213.736.815
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. ASET TETAP (Lanjutan)
2014 (Lanjutan)
1 Januari 2014
Rp
Akumulasi penyusutan:
Pemilikan langsung:
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Inventaris dan peralatan kantor
Penambahan
Rp
1.421.461
23.360.503
348.415.683
3.293.716
27.775.586
524.437
6.166.463
52.633.896
389.383
3.286.653
29.809.725
383.228
11.924.210
45.361
Total
434.459.902
74.970.403
Nilai buku neto sebelum penurunan
nilai tercatat
639.609.214
Aset sewa pembiayaan :
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Dikurangi penurunan nilai tercatat
Total nilai tercatat neto
Pengurangan
Rp
Reklasifikasi
Rp
–
–
(17.780.208 )
–
(54.806 )
–
–
31.659.214
173.960
(13.783.814)
–
–
(18.058.695)
(303.269)
(17.835.014 )
(312.604)
Selisih kurs
penjabaran
Rp
51.181
301.399
2.374.211
11.893
34.992
–
–
2.773.676
31 Maret 2014
Rp
1.997.079
29.828.365
417.302.796
3.868.952
17.258.611
23.675.240
125.320
494.056.363
719.680.452
(311.596 )
(311.596 )
639.297.618
719.368.856
2013
Selisih kurs
penjabaran
Rp
31 Desember 2013
Rp
–
3.993.146
39.122.878
343.392
(12.952.109)
6.247.945
18.329.519
43.653.997
186.926
1.508.594
43.900.578
121.258.332
657.005.594
4.685.222
39.812.186
(4.820.655)
(21.794.434)
(1.272.380)
121.626
–
–
21.011.794
70.387.343
3.710.415
1 Januari 2013
Rp
Penambahan *)
Rp
Biaya perolehan:
Pemilikan langsung:
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Inventaris dan peralatan kantor
37.652.633
95.007.641
466.420.171
3.998.582
44.781.223
–
3.928.026
122.724.684
1.439.522
6.618.194
–
–
(14.916.136 )
(1.283.200 )
(143.716 )
Aset tetap dalam pembangunan:
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Inventaris dan peralatan kantor
10.141.677
26.766.204
136.199
16.283.796
67.826.194
4.951.392
(714.650 )
(2.410.621 )
(104.796 )
Aset sewa pembiayaan :
Mesin dan peralatan
Kendaraan
100.179.844
404.360
15.939.593
333.375
Total
785.488.534
240.044.776
(19.573.119 )
(1.939.682)
70.048.607
1.074.069.116
Akumulasi penyusutan:
Pemilikan langsung:
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Inventaris dan peralatan kantor
676.005
16.901.859
282.638.761
3.577.701
30.998.721
458.123
4.796.673
40.418.515
853.038
3.531.643
–
–
(1.460.228 )
(1.244.012 )
(141.277 )
–
263.174
6.337.284
3.504
(6.825.716)
287.333
1.398.797
20.481.351
103.485
212.215
1.421.461
23.360.503
348.415.683
3.293.716
27.775.586
22.962.374
189.401
8.512.685
197.166
Total
357.944.822
58.767.843
Nilai buku neto sebelum penurunan
nilai tercatat
Dikurangi penurunan nilai tercatat
427.543.712
(311.596 )
639.609.214
(311.596 )
Total nilai tercatat neto
427.232.116
639.297.618
Aset sewa pembiayaan :
Mesin dan peralatan
Kendaraan
45
Pengurangan
Rp
–
–
–
–
(2.845.517 )
Reklasifikasi**)
Rp
(4.546.970)
(12.550)
(1.665.334)
(3.339)
(1.890.427)
–
–
–
–
22.483.181
111.572.467
725.185
29.809.725
383.228
434.459.902
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. ASET TETAP (Lanjutan)
*)
Termasuk dalam penambahan aset tetap tahun 2013 adalah aset tetap yang berasal dari PT Quantex
dengan nilai perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 16.080.134 dan
Rp 7.435.734 yang terdiri dari:
Biaya
perolehan
Rp
Pemilikan langsung:
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Inventaris dan peralatan kantor
Aset sewa pembiayaan :
Kendaraan
Total
**)
Akumulasi
penyusutan
Rp
14.271.952
957.163
517.644
6.484.360
569.949
301.743
333.375
79.682
16.080.134
7.435.734
Reklasifikasi pada tahun 2014 dan 2013 masing – masing sebesar Rp 3.601.413 dan Rp 1.939.682
(harga perolehan), Rp 312.605 dan Rp 1.890.427 (akumulasi penyusutan) merupakan reklasifikasi
piranti lunak yang sebelumnya dicatat sebagai inventaris dan peralatan kantor pada aset tetap ke aset
tidak berwujud (Catatan 13).
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Pemilikan langsung:
Beban pabrikasi
Beban usaha
Aset sewa pembiayaan guna usaha:
Beban pabrikasi
Beban usaha
Total
31 Maret 2015
(Tiga bulan)
31 Maret
2014
(Tiga bulan)
31 Desember
2014
(Satu tahun)
31 Desember
2013
(Satu tahun)
Rp
Rp
Rp
Rp
17.034.052
735.950
13.213.691
715.399
60.242.397
2.758.435
40.388.246
2.313.694
4.187.983
–
2.549.793
9.584
11.956.792
12.779
8.528.976
101.193
21.957.985
16.488.467
74.970.403
51.332.109
31 Maret 2015
(Tiga bulan)
31 Maret
2014
(Tiga bulan)
31 Desember
2014
(Satu tahun)
31 Desember
2013
(Satu tahun)
Rp
Rp
Rp
Rp
Pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut:
Harga jual aset tetap
Nilai tercatat
–
–
12.150.433
(8.629.329)
Kerugian pelepasan aset tetap
–
3.521.104
54.967.353
(54.987.244)
16.522.660
(16.727.602 )
(19.891)
(204.942 )
Keuntungan (kerugian) pelepasan aset tetap tersebut termasuk keuntungan (kerugian) yang belum
direalisasi dari transaksi jual dan sewa kembali sebesar (Rp 305.373) tahun 2014 dan Rp 125.335 tahun
2013 yang diamortisasi selama masa sewa kembali dan rugi atas penghapusan aset tetap sebesar
Rp 10.941 tahun 2014 dan Rp 904.862 tahun 2013.
46
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. ASET TETAP (Lanjutan)
Aset tetap tertentu berupa tanah, bangunan, mesin dan peralatan milik Kelompok Usaha juga digunakan
sebagai jaminan pinjaman bank (Catatan 16).
Aset sewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan untuk utang sewa pembiayaan (Catatan 24).
Bangunan, mesin dan peralatan dalam penyelesaian diperkirakan akan selesai pada tahun 2015 dengan
persentase penyelesaian antara 10% - 90%.
Kelompok Usaha memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Pandaan, Tangerang, Cikarang,
Sidoarjo dan Hefei (Cina) dengan Hak Legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 (dua
puluh) tahun sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2022 sampai
dengan tahun 2034 dan Hak Guna Tanah yang berjangka 50 (lima puluh) tahun yang akan jatuh tempo
pada tahun 2059 (Hefei, China). Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat masalah dengan
perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti
kepemilikan yang memadai.
Aset tetap Kelompok Usaha, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan
risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 106.158.745, USD 27.717.436
dan Rmb 137.599.133 tahun 2015, Rp 85.822.062, USD 54.887.037 dan Rmb 137.599.133 tahun 2014,
Rp 75.446.386, USD 35.852.154 dan Rmb 149.822.076 tahun 2013 dan Rp 55.746.386,
USD 35.852.154, Rmb 83.723.769 tahun 2012.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan
kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Manajemen berpendapat bahwa nilai wajar aset tetap Kelompok Usaha melebihi nilai tercatatnya dan
karenanya tidak terdapat penurunan nilai atas nilai tercatat aset tetap tersebut, kecuali mesin tertentu
milik HPPP yang tidak terpakai karena perubahan permintaan/spesifikasi dari pelanggan. HPPP telah
membuat penyisihan atas penurunan nilai mesin tersebut. HPPP telah membuat penyisihan atas
penurunan nilai mesin tersebut sebesar Rp 311.596.
Total nilai tercatat bruto dari setiap aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan oleh
Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:
31 Maret 2015
31 Desember
2014
31 Desember
2013
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
Rp
Rp
Rp
Rp
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Inventaris dan peralatan kantor
6.672.760
212.575.046
2.338.085
11.850.978
6.672.760
207.565.911
2.338.085
11.125.152
3.020.909
165.374.849
2.063.189
22.157.454
2.915.022
128.405.704
2.361.163
20.388.832
Total
233.436.869
227.701.908
192.616.401
154.070.721
47
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. ASET TAK BERWUJUD
31 Maret 2015
31 Desember
2014
31 Desember
2013
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
Rp
Rp
Rp
Rp
Biaya perolehan:
Goodwill
Piranti lunak
30.811.638
10.983.557
30.811.638
10.983.557
30.811.638
4.062.890
11.878.145
823.483
Total
41.795.195
41.795.195
34.874.528
12.701.628
(10.280.846)
(4.171.945)
(10.280.846)
(3.756.705)
(10.280.846)
(2.396.842)
(10.280.846)
(66.492)
(14.452.791)
(14.037.551)
(12.677.688)
(10.347.338)
27.342.404
27.757.644
22.196.840
2.354.290
Akumulasi amortisasi:
Goodwill
Piranti lunak
Total
Goodwill telah dihentikan amortisasinya sejak tahun 2011. Pada tahun 2013, Perusahaan telah
mengakuisisi PT Quantex, dan Perusahaan mengakui adanya tambahan goodwill sebesar Rp 18.933.493.
Manajemen berpendapat bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai atas goodwill tersebut.
Penambahan harga perolehan dan akumulasi amortisasi piranti lunak pada tahun 2014 dan 2013 masing masing
sebesar Rp 6.920.667 dan Rp 3.239.407 (harga perolehan), Rp 1.359.863 dan Rp 2.330.350 (akumulasi
penyusutan), dimana sebesar Rp 3.601.413 dan Rp 1.939.682 dari harga perolehan, dan Rp 312.605 dan
Rp 1.890.427 dari akumulasi penyusutan merupakan reklasifikasi dari aset tetap (Catatan 12).
Seluruh beban amortisasi piranti lunak komputer telah dialokasikan sebagai beban usaha dan beban pabrikasi.
14. ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA
31 Maret 2015
31 Desember
2014
31 Desember
2013
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
Rp
Rp
Rp
Rp
Uang jaminan
4.593.203
4.324.154
4.010.268
2.970.043
Total
4.593.203
4.324.154
4.010.268
2.970.043
Uang jaminan merupakan uang jaminan yang dapat ditarik kembali (refundable deposit) yang dibayar kepada
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan PT Cikarang Listrindo pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014
dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012.
15. ASET TIDAK LANCAR LAIN-LAIN
31 Maret 2015
31 Desember
2014
31 Desember
2013
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
Rp
Rp
Rp
Rp
Kerugian ditangguhkan transaksi jual dan
disewa kembali, neto
494.046
512.161
548.881
871.360
Total
494.046
512.161
548.881
871.360
48
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PINJAMAN BANK
a. Pinjaman jangka pendek
31 Maret 2015
Mata uang
asing
Rp
Perusahaan:
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited, Indonesia IDR 45.793.167
USD 2.207.979
EUR
−
PT Bank OCBC NISP Tbk
IDR
770.219
USD 3.507.437
EUR
180.453
SGD
39.226
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
IDR 16.772.731
USD 1.040.102
−
EUR
Entitas Anak :
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited,
Indonesia
PT Bank OCBC NISP Tbk
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited,
China
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk –
Shanghai
Total
31 Desember 2014
Mata uang
asing
Rp
31 Desember 2013
Mata uang
asing
Rp
1 Januari 2013/
31 Desember 2012
Mata uang
asing
Rp
45.793.167
28.889.202
−
770.219
45.891.308
2.556.079
372.966
16.772.731
13.608.701
−
46.275.308
2.057.692
−
1.439.950
3.253.053
134.042
79.858
17.834.152
1.947.809
109.395
46.275.308
25.597.693
−
1.439.950
40.467.980
2.028.486
752.432
17.834.152
24.230.740
1.655.504
45.737.008
710.671
−
−
2.400.912
94.094
234.786
53.440.637
1.413.192
49.894
45.737.008
8.662.369
−
−
29.264.719
1.582.790
2.260.516
53.440.637
17.225.403
839.284
12.689.126
1.852.719
36.754
−
2.256.289
−
−
10.558.612
516.815
−
12.689.126
17.915.796
470.810
−
21.818.310
−
−
10.558.612
4.997.601
−
41.646.232
2.233.132
41.646.232
2.233.132
36.780.214
2.515.714
36.780.214
2.515.714
17.338.665
−
17.338.665
−
7.716.008
−
7.716.008
−
RMB 12.449.611
26.519.913
9.059.085
18.417.210
7.000.000
13.994.505
2.564.880
3.943.400
3.908.147
374.340
4.562.830
269.280
IDR
IDR
USD
−
−
314.160
225.053.650
221.903.530
194.908.726
2.603.940
82.713.603
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia
Perusahaan
Pada tanggal 8 Juni 2011, Perusahaan dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited,
Indonesia (“HSBC Indonesia”) telah menyepakati perubahan Perjanjian Fasilitas Perusahaan untuk
pembiayaan kembali seluruh fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan melalui
PT Bank Industrial and Commercial Bank of China (“ICBC”) Indonesia. Perjanjian ini telah mengalami
beberapa kali perubahan dan perpanjangan. Perubahan terakhir dilakukan pada tanggal 8 Oktober 2014
dengan persyaratan dan kondisi sebagai berikut :
Fasilitas yang diperoleh Perusahaan antara lain:
– Limit Gabungan 1 (sublimit L/C, TR, pembiayaan supplier, SKBDN, Bank Garansi dan Pinjaman
Berulang/ Revolving Loan) sebesar USD 6.000.000; untuk pembiayaan modal kerja;
– Pembiayaan Piutang Domestik sebesar Rp 42.000.000;
– Fasilitas Cerukan (overdraft) sebesar Rp 10.000.000 atau USD 800.000;
– Fasilitas Treasuri sebesar USD 250.000;
– Fasilitas Kartu Kredit Korporasi sebesar Rp 500.000;
Saldo pinjaman jangka pendek pada tanggal 31 Maret 2015 sebesar Rp45.793.167 dan USD2.207.979
(31 Desember 2014: Rp46.275.308 dan USD2.057.692; 31 Desember 2013: Rp45.737.008 dan
USD710.671; 1 Januari 2013/31 Desember 2012: Rp12.689.126, USD1.852.719 dan EUR36.754).
Persyaratan lain seperti jaminan yang diberikan, pembatasan (negative covenant) dan kewajiban lainnya
sama dengan fasilitas pinjaman jangka panjang (Catatan 15b).
49
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PINJAMAN BANK (Lanjutan)
a. Pinjaman jangka pendek (Lanjutan)
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia (Lanjutan)
Entitas Anak
Pada tanggal 10 Maret 2010, LPI menandatangani perjanjian fasilitas perbankan dengan HSBC
Indonesia. Perjanjian tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir pada tanggal
24 Juni 2013 dengan fasilitas-fasilitas sebagai berikut:
a. Fasilitas modal kerja gabungan sebesar USD 3.000.000 dengan sublimit:
1. Fasilitas kredit dokumen sebesar USD 2.500.000;
2. Fasilitas kredit berdokumen dengan pembayaran tertunda sebesar USD 3.000.000;
3. Surat kredit berdokumentasi luar negeri (SKBDN) sebesar USD 500.000; dan
4. Pembiayaan pemasok sebesar USD 2.500.000 dan Rp 24.000.000.
b. Fasilitas kredit berdokumen dengan pembayaran tertunda sebesar USD 6.750.000;
c. Fasilitas pembiayaan piutang sebesar Rp 20.000.000;
d. Fasilitas pembiayaan tresuri sebesar USD 250.000;
LPI telah menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut. Pada tanggal 31 Maret 2015 saldo pinjaman jangka
pendek sebesar Rp41.646.232 (31 Desember 2014: Rp 36.780.214; 31 Desember 2013: Rp 17.338.665;
1 Januari 2013/31 Desember 2012: Rp7.716.008).
Persyaratan lain seperti jaminan yang diberikan, pembatasan (negative covenant) dan kewajiban lainnya
sama dengan fasilitas pinjaman jangka panjang (Catatan 15b).
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, China
Entitas Anak
Pada tanggal 14 Oktober 2010, HPPP (entitas anak) menandatangani Perjanjian Pinjaman dengan The
Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., (HSBC) China dan telah direvisi beberapa kali, dan
perubahan terakhir pada tanggal 7 Nopember 2014 dimana HPPP memperoleh fasilitas berupa:
– Fasilitas Impor L/C sebesar USD 2.000.000;
– Fasilitas Pinjaman Modal Kerja Revolving sebesar Rmb 13.000.000 dengan suku bunga PBOC; dan
– Fasilitas Pinjaman Impor sebesar USD 2.000.000 dengan bunga T/R sebesar SIBOR + 3,5% per
tahun.
Fasilitas tersebut memiliki limit kombinasi Rmb 13.000.000 dengan periode 1 tahun yang dimulai
setelah pelunasan seluruh pinjaman bank sebelumnya.
Saldo pinjaman jangka pendek pada tanggal 31 Maret 2015 sebesar RMB12.449.611 (31 Desember 2014:
RMB9.059.085; 31 Desember 2013: RMB7.000.000;1 Januari 2013/31 Desember 2012:
RMB2.564.880).
Fasilitas tersebut dijamin dengan jaminan korporasi senilai USD 3.000.000 serta tanah dan bangunan
HPPP (Catatan 12).
50
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PINJAMAN BANK (Lanjutan)
a. Pinjaman jangka pendek (Lanjutan)
PT Bank OCBC NISP Tbk
Perusahaan
Pada tanggal 5 Juli 2005, Perusahaan menandatangani Perjanjian pinjaman dengan PT Bank OCBC
NISP Tbk dan telah mengalami beberapa kali perubahan. Terakhir pada tanggal 4 Maret 2015 dimana
Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas pinjaman sebagai berikut :
– Limit Kombinasi Trade (L/C, T/R dan pembiayaan supplier) sebesar USD 5.000.000;
– Fasilitas Pinjaman atas Permintaan sebesar USD 500.000;
– Fasilitas Cerukan (Overdraft) Rp 5.000.000; dan
– Fasilitas Treasuri sebesar USD 2.500.000.
Saldo pinjaman jangka pendek pada tanggal 31 Maret 2015 sebesar Rp770.219, USD3.507.437,
EUR180.453 dan SGD39.226 (31 Desember 2014: Rp1.439.950, USD3.253.053, EUR134.042 dan
SGD79.858; 31 Desember 2013: RpNihil, USD2.400.912, EUR94.094, dan SGD234.786;
1 Januari 2013/31 Desember 2012: RpNihil, USD , EURNihil dan SGD Nihil).
Persyaratan lain seperti jaminan yang diberikan, pembatasan (negative covenant) dan kewajiban lainnya
sama dengan fasilitas pinjaman jangka panjang (Catatan 15b).
Entitas Anak
Pada tanggal 16 Mei 2014 PT Natura Plastindo (NP) menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan
PT Bank OCBC NISP Tbk. NP memperoleh beberapa fasilitas kredit sebagai berikut:
– Limit Kombinasi Trade (L/C, T/R dan pembiayaan supplier) sebesar USD 1.000.000;
– Fasilitas Pinjaman atas Permintaan sebesar Rp 1.000.000;
– Fasilitas Treasuri sebesar USD 1.000.000
Saldo pinjaman jangka pendek pada tanggal 31 Maret 2015 sebesar Rp2.233.132 (31 Desember 2014:
Rp2.515.714, 31 Desember 2013: RpNihil; 1 Januari 2013/31 Desember 2012: RpNihil).
Persyaratan lain seperti jaminan yang diberikan, pembatasan (negative covenant) dan kewajiban lainnya
sama dengan fasilitas pinjaman jangka panjang (Catatan 15b).
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Perusahaan
Pada tanggal 23 Maret 2011, Perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk untuk pembiayaan kembali seluruh fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan pada
PT Bank CIMB Niaga Tbk. Perjanjian ini telah beberapa kali diubah dan diperpanjang, adapun
perubahan dan perpanjangan yang terakhir dilakukan pada tanggal 22 Maret 2015.
51
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PINJAMAN BANK (Lanjutan)
a. Pinjaman jangka pendek (Lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan)
Perusahaan (Lanjutan)
Fasilitas pinjaman jangka pendek yang diperoleh Perusahaan adalah:
– Pinjaman Modal Kerja Revolving sebesar Rp10.000.000 dengan jangka waktu hingga 22 Maret 2016;
– L/C (sublimit T/R) pembelian bahan baku dan sparepart sebesar USD 4.000.000 dengan jangka
waktu hingga 22 Maret 2016;
– Pembiayaan Pengambilalihan Tagihan sebesar Rp10.000.000 dengan jangka waktu hingga
22 Maret 2016;
– Fasilitas Treasuri sebesar USD 120.000 dengan jangka waktu hingga 22 Maret 2016; dan
– Pinjaman Transaksi Khusus 3 (baru) sebesar Rp 40.000.000 untuk tambahan modal kerja dan capital
expenditure dengan jangka waktu 6 bulan.
Persyaratan lain seperti jaminan yang diberikan, pembatasan (negative covenant) dan kewajiban lainnya
sama dengan fasilitas pinjaman jangka panjang (Catatan 15b).
Saldo pinjaman jangka pendek pada tanggal 31 Maret 2015 sebesar Rp16.772.731 dan USD1.040.102
(31 Desember 2014: Rp17.834.152, USD1.947.809 dan EUR109.395, 31 Desember 2013:
Rp53.440.637, USD1.413.192 dan EUR109.395; 1 Januari 2013/31 Desember 2012: Rp10.558.612 dan
USD516.815).
Entitas Anak
Pada tanggal 5 Juni 2012, HPPP telah menandatangani perjanjian dengan PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk, Cabang Shanghai, Cina, untuk pembiayaan fasilitas-fasilitas perbankan. Perjanjian tersebut telah
mengalami beberapa kali perubahan dan perpanjangan yang terakhir dilakukan pada tanggal
30 Mei 2014. Fasilitas pinjaman jangka pendek dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Cabang Shanghai,
Cina adalah sebagai berikut :
– Fasilitas L/C (sublimit T/R) untuk pembelian bahan baku sebesar atau setara dengan USD 4.500.000
dengan jangka waktu 1 tahun. Fasilitas ini diperbaharui melalui perjanjian tambahan tanggal 30 Mei
2014, yang mengurangi fasilitas tersebut menjadi USD 3.000.000 dengan jangka waktu T/R plus
L/C maksimal 180 hari dengan beban bunga sebesar LIBOR + 3,25% per tahun;
Saldo pinjaman jangka pendek pada tanggal 31 Maret 2015 sebesar USD Nihil (31 Desember 2014:
USD314.160, 31 Desember 2013: USD374.340; 1 Januari 2013/31 Desember 2012: USD269.280).
Persyaratan lain seperti jaminan yang diberikan, pembatasan (negative covenant) dan kewajiban lainnya
sama dengan fasilitas pinjaman jangka panjang (Catatan 15b).
52
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PINJAMAN BANK (Lanjutan)
b. Pinjaman jangka panjang
31 Maret 2015
Mata uang
asing
Rp
Perusahaan:
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited,
Indonesia
PT Bank OCBC NISP Tbk
Entitas Anak :
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk –
Shanghai
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited,
Indonesia
PT Bank OCBC NISP Tbk
IDR
−
31 Desember 2014
Mata uang
asing
Rp
−
−
−
31 Desember 2013
Mata uang
asing
Rp
1 Januari 2013/
31 Desember 2012
Mata uang
asing
Rp
96.225.131
96.225.131
86.253.171
86.253.171
USD
USD
4.375.912
606.264
57.254.437
7.932.364
4.652.742
57.880.109
2.318.737
28.263.090
1.076.667
10.411.366
USD
659.025
8.622.680
1.168.049
14.530.534
3.204.151
39.055.401
2.499.599
24.171.126
USD 5.501.391
IDR 16.466.577
71.980.197
16.466.577
5.811.950
8.855.965
72.300.658
8.855.965
Total
162.256.255
153.567.266
−
−
−
−
163.543.622
−
−
−
−
120.835.663
Bagian jatuh tempo dalam satu
tahun
(39.689.000 )
(44.053.661 )
(85.626.162)
(51.750.525)
Bagian jangka panjang dari
pinjaman bank
122.567.255
109.513.605
77.917.460
69.085.138
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Perusahaan
Pada tanggal 23 Maret 2011, Perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk untuk pembiayaan kembali seluruh fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan pada
PT Bank CIMB Niaga Tbk. Perjanjian ini telah beberapa kali diubah dan diperpanjang, adapun
perubahan dan perpanjangan yang terakhir dilakukan pada tanggal 22 Maret 2015 mengenai perubahan
jatuh tempo dan fasilitas pinjaman serta jaminan sebagai berikut :
Fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh Perusahaan antara lain:
– L/C untuk pembelian mesin dan tooling sebesar USD 5.000.000 dengan jangka waktu hingga
22 Maret 2014;
– Kredit Investasi 1 sebesar Rp 87.750.000, yang jatuh tempo pada 19 Desember 2014;
– Kredit Investasi 2 untuk pembiayaan belanja modal sebesar Rp 25.000.000 dengan jangka waktu
6 tahun dari tahun 2011;
– Kredit Investasi 3 dan Letter of Credit (L/C) pembelian mesin sebesar Rp 37.000.000 (atau setara
dalam mata uang USD) dengan jangka waktu 6 tahun dari tahun 2011;
– Kredit Investasi 4 (baru) sebesar Rp 10.000.000 untuk pembiayaan renovasi bangunan pabrik
dengan jangka waktu 5 tahun termasuk masa penarikan 1 tahun dari tahun 2013;
– Kredit Investasi Standby (baru) untuk pembiayaan mesin yang menggunakan fasilitas L/C
pembelian mesin sebesar Rp 45.000.000 untuk jangka waktu 4 tahun dari tahun 2012;
– Pinjaman Transaksi Khusus (baru) sebesar Rp 36.000.000 untuk jangka waktu 3,5 tahun termasuk
masa penarikan 0,5 tahun dari tahun 2013.
Pinjaman ini dibebankan dengan tingkat suku bunga mengambang sebesar 5,50% - 6,00% dan 10,25% 11,25% per tahun masing-masing untuk mata uang Dollar Amerika Serikat dan Rupiah Indonesia.
53
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PINJAMAN BANK (Lanjutan)
b. Pinjaman jangka panjang (Lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan)
Perusahaan (Lanjutan)
Fasilitas pinjaman tersebut di atas dijamin dengan jaminan sebagai berikut, terkecuali untuk fasilitas
Kredit Investasi 2, 3 dan 4 akan dijamin dengan mesin atau aset yang dibiayai :
– Piutang usaha yang ada sekarang dan yang akan dimiliki sebesar Rp 35.000.000 (Catatan 6);
– Persediaan yang ada sekarang dan yang akan dimiliki sebesar Rp 40.000.000 (Catatan 8);
– Mesin dan peralatan yang berlokasi di Pandaan sebesar Rp 25.000.000 serta di Cikarang dan
Tangerang sebesar Rp 30.000.000 (Catatan 12);
– Mesin-mesin PT Quantex yang berlokasi di Tangerang sebesar Rp 4.881.000;
– Mesin dan peralatan yang berlokasi di Cikarang sebesar Rp 35.434.000;
– Tanah dan Bangunan (Catatan 12) :
 SHGB No. 175, berlokasi di Desa Tawangrejo, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa
Timur seluas 58.305 m2 atas nama PT Berlina Tbk; dan
 SHGB No. 53, berlokasi di Desa Wangun Harja, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa
Barat seluas 39.915 m2 atas nama PT Berlina Tbk.
– Pengikatan gadai saham tanpa hak suara milik PT Berlina Tbk di PT Quantex; dan
– Pengikatan gadai saham tanpa hak suara milik PT Berlina Tbk di Hefei Paragon Plastic Packaging
Co. Ltd.
Sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut, Perusahaan memiliki kewajiban untuk mempertahankan
rasio keuangan sebagai berikut :
– Current Ratio lebih dari 100%;
– Debt Service Coverage Ratio atas EBITDA dengan nilai minimum 1,2 ; dan
– Debt to Equity Ratio kurang dari 300%.
Pada tanggal 11 Desember 2014, seluruh outstanding fasilitas Kredit Investasi 1, 2, 4 dan Pinjaman
Transaksi Khusus 1, 2, 3 sebesar total Rp 99.857.487 telah dilunasi dengan dana hasil penerbitan
Medium-Term Notes oleh Perusahaan tahun 2014.
Jaminan pinjaman tersebut telah diroya / dilepaskan oleh Bank Mandiri setelah diterimanya pelunasan
fasilitas tersebut, untuk selanjutnya digunakan sebagai jaminan penerbitan Medium-Term Notes.
Adapun pengikatan gadai saham tanpa hak suara milik PT Berlina Tbk di Hefei Paragon Plastic
Packaging Co. Ltd. tidak dilanjutkan prosesnya atau dibatalkan.
54
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PINJAMAN BANK (Lanjutan)
b. Pinjaman jangka panjang (Lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan)
Entitas Anak
Pada tanggal 5 Juni 2012, HPPP telah menandatangani perjanjian dengan PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk, Cabang Shanghai, Cina, untuk pembiayaan fasilitas-fasilitas perbankan. Perjanjian ini telah
beberapa kali dirubah dan diperpanjang, yang terakhir dilakukan pada tanggal 30 Mei 2014. Adapun
perubahan jatuh tempo dan fasilitas pinjaman jangka panjang serta jaminannya adalah sebagai berikut :
– Fasilitas sublimit L/C Kredit Investasi untuk pembelian mesin sebesar USD 600.000 pada pembelian
mesin tahap pertama dan USD 2.400.000 untuk pembelian mesin tahap kedua dengan masingmasing periode fasilitas selama 4 tahun dan bunga sebesar LIBOR + 4% per tahun; dan
– Fasilitas Pinjaman Berjangka sebesar USD 1.200.000 dengan jangka waktu 2 tahun dan bunga
sebesar LIBOR + 4% per tahun.
Fasilitas ini dijamin dengan jaminan sebagai berikut:
 Mesin dan peralatan dengan nilai sebesar USD 10.200.000 (Catatan 12); dan
 Jaminan Korporasi dari Perusahaan hingga USD 6.000.000 atas seluruh fasilitas pinjaman yang
dipergunakan oleh HPPP termasuk kas defisit.
Sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut, HPPP memiliki kewajiban untuk mempertahankan:
 Debt Service Coverage Ratio dengan nilai minimum 1; dan
 Debt to Equity Ratio (Interest Bearing Loan) dengan nilai maksimum 1,5.
Saldo pinjaman jangka panjang pada tanggal 31 Maret 2015 sebesar USD659.025 (31 Desember 2014:
USD1.168.049; 31 Desember 2013: USD3.204.151; 1 Januari 2013/31 Desember 2012: USD2.499.599).
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia
Perusahaan
Pada tanggal 8 Juni 2011, Perusahaan dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation (“HSBC”)
telah menyepakati perubahan Perjanjian Fasilitas Perusahaan untuk pembiayaan kembali seluruh fasilitas
pinjaman yang diperoleh Perusahaan melalui PT Bank Industrial and Commercial Bank of China
(“ICBC”) Indonesia. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan dan perpanjangan.
Perubahan terakhir dilakukan pada tanggal 8 Oktober 2014 dengan persyaratan dan kondisi sebagai
berikut :
Fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh Perusahaan adalah sebagai berikut:
– Limit Gabungan 2 sebesar USD 2.000.000, untuk pembiayaan mesin pada 2012 dengan sub limit
fasilitas sebagai berikut:
 Fasilitas Kredit Berdokumen dengan Pembayaran Tertunda sebesar USD 1.800.000 dengan
jangka waktu 360 hari; dan
 Fasilitas Utang Berjangka 3 sebesar USD 400.000 dengan jangka waktu 48 bulan dan Fasilitas
Utang Berjangka 4 sebesar USD 1.600.000 dengan jangka waktu 48 bulan.
55
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PINJAMAN BANK (Lanjutan)
b. Pinjaman jangka panjang (Lanjutan)
Fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh Perusahaan adalah sebagai berikut : (Lanjutan)
– Limit Gabungan 3 sebesar USD 3.200.000 untuk pembiayaan mesin pada 2013 dengan sub limit
fasilitas sebagai berikut:
 Fasilitas Kredit Berdokumen dengan Pembayaran Tertunda sebesar USD 3.000.000 dengan
jangka waktu 360 hari; dan
 Fasilitas Utang Berjangka 5 sebesar USD 3.200.000 dengan jangka waktu 60 bulan.
Pinjaman ini dibebankan dengan tingkat suku bunga sebesar 5,55% - 5,97% dan 11,32% - 12,67% per
tahun masing-masing untuk mata uang Dollar Amerika Serikat dan Rupiah Indonesia dengan tingkat
suku bunga mengambang.
Saldo pinjaman jangka panjang pada tanggal 31 Maret 2015 sebesar USD4.375.912 (31 Desember 2014:
USD4.652.742; 31 Desember 2013: USD2.318.737; 1 Januari 2013/31 Desember 2012: USD1.076.667).
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan :
– Piutang usaha dan persediaan masing-masing sebesar USD 1.000.000 dan USD 1.100.000 (Catatan
6 dan 8);
– Mesin sebesar USD 2.940.000 dan Rp 4.750.000 (Catatan 12);
– Tanah dan bangunan sebesar Rp 55.000.000 dengan rincian sebagai berikut:
 SHGB No. 1425, berlokasi di Desa Periuk Jaya, Kecamatan Jati Uwung, Kota Tangerang, Jawa
Barat seluas 12.732 m2 atas nama PT Berlina Tbk;
 SHGB No. 1427, berlokasi di Desa Periuk Jaya, Kecamatan Jati Uwung, Kota Tangerang, Jawa
Barat seluas 54.033 m2 atas nama PT Berlina Tbk; dan
 SHGB No. 2513, berlokasi di Desa Periuk Jaya, Kecamatan Jati Uwung, Kota Tangerang, Jawa
Barat seluas 2.120 m2 atas nama PT Berlina Tbk.
– Khusus untuk Limit Gabungan 2 dan 3 serta Fasilitas Utang Berjangka 6 akan dijamin dengan aset
yang dibiayai.
Dalam perjanjian tersebut, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Perusahaan tidak
diperkenankan, antara lain:
1. melakukan likuidasi, pembubaran atau menggabungkan atau mengkonsolidasikan diri dengan
perusahaan manapun untuk menggabungkan diri dengan Debitur atau untuk mengambil alih seluruh
atau sebagian besar dari aset atau permodalan dari perusahaan manapun;
2. membeli, mengambil alih atau menyebabkan timbulnya suatu kewajiban untuk membeli atau
mengambil alih suatu atau seluruh aset atau bisnis dari orang, firma atau perusahaan manapun,
kecuali dalam rangka kegiatan usaha normalnya yang saat ini dilakukan;
3. membuat, menanggung atau mengizinkan timbulnya penjaminan apapun juga, termasuk jaminan atas
benda tetap dan/atau tanah, gadai atau jaminan secara umum atas aset dan/atau hak yang dimiliki
oleh Debitur;
4. memberikan pinjaman atau kredit kepada siapapun juga kecuali pinjaman atau kredit yang diberikan
persyaratan yang wajar dalam rangka kegiatan usaha normal dari Debitur;
5. menjual, menyewakan, menyerahkan, mengalihkan atau memberikan aset manapun dari Debitur
yang dapat mengubah sifat dari kegiatan usaha Debitur secara material;
56
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PINJAMAN BANK (Lanjutan)
b. Pinjaman jangka panjang (Lanjutan)
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia (HSBC) (Lanjutan)
Perusahaan (Lanjutan)
Dalam perjanjian tersebut, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Perusahaan tidak
diperkenankan, antara lain (Lanjutan):
6. menyatakan atau melakukan pembayaran dividen atau pembagian modal atau aset kepada para
pemegang saham dan/atau Direksi dari Debitur, persetujuan mana tidak akan diberikan tanpa alasan
yang wajar; atau
7. melanggar suatu kesanggupan, baik kesanggupan finansial atau lainnya yang tersebut dalam
Perjanjian ini.
Dalam perjanjian pinjaman tersebut, Perusahan memiliki kewajiban untuk mempertahankan :
– Rasio lancar pada tingkat minimum 1 : 1 setiap saat;
– Rasio Gearing pada tingkat maksimum 1,5 : 1 pada tahun 2014 dan 1,25 :1 pada tahun 2015 dan
seterusnya;
– Total external finance terhadap EBITDA maksimum 3 : 1;
– Rasio net debt terhadap ekuitas maksimum 1,7 : 1; dan
– Rasio EBITDA terhadap beban bunga, pinjaman jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun,
pajak, dan dividen minimum 1,25 : 1.
Entitas Anak
Pada tanggal 10 Maret 2010, LPI menandatangani perjanjian fasilitas perbankan dengan HSBC.
Perjanjian tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir pada tanggal 24 Juni 2013 dengan
fasilitas-fasilitas sebagai berikut:
a. Fasilitas pinjaman jangka panjang dengan cicilan tetap 1 sebesar USD 2.093.000;
b. Fasilitas pinjaman jangka panjang dengan cicilan tetap 2 sebesar USD 2.200.000; dan
c. Fasilitas pinjaman jangka panjang dengan cicilan tetap 3 sebesar USD 1.935.000;
LPI telah menggunakan fasilitas pinjaman jangka panjang di atas. Pada tanggal 31 Maret 2015 saldo
pinjaman jangka panjang sebesar USD5.501.391 (31 Desember 2014: USD 5.811.950; 31 Desember
2013: USD Nihil, 1 Januari 2013/31 Desember 2012: USD Nihil). Pinjaman tersebut dicicil kuartalan
sampai dengan tahun 2019.
Fasilitas-fasilitas tersebut dijaminkan dengan:
– Tanah dan bangunan sebesar Rp 7.500.000;
– Mesin-mesin sebesar Rp 35.000.000;
– Mesin-mesin sebesar USD 6.750.000;
– Persediaan sebesar USD 3.500.000; dan
– Letter of Undertaking dari perusahaan pembiayaan untuk pembelian mesin apabila total penggunaan
fasilitas kredit berdokumen dengan pembiayaan tertunda melebihi USD 1.000.000.
Sehubungan dengan perjanjian fasilitas perbankan, LPI memiliki kewajiban untuk mempertahankan:
– Rasio Lancar pada tingkat minimum 1:1 setiap saat;
– Ratio Gearing pada tingkat maksimal 1,25:1 setiap saat; dan
– Ratio Kecukupan membayar utang pada tingkat minimum 1,25:1.
57
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PINJAMAN BANK (Lanjutan)
b. Pinjaman jangka panjang (Lanjutan)
PT Bank OCBC NISP Tbk
Perusahaan
Pada tanggal 5 Juli 2005, Perusahaan menandatangani Perjanjian pinjaman dengan PT Bank OCBC
NISP Tbk dan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir pada tanggal 4 Maret 2015, dimana
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang sebagai berikut :
– Fasilitas Pinjaman Berjangka 1 untuk pembiayaan mesin sebesar USD 2.100.000, dengan sublimit
L/C dan pinjaman berjangka periode 5 tahun plus masa tenggang (”grace period”) 18 bulan dari
tanggal B/L.
– Fasilitas Pinjaman Berjangka 2 untuk pembiayaan mesin sebesar USD 2.600.000, dengan sublimit
L/C dan pinjaman berjangka periode 5 tahun plus masa tenggang (“grace period”) 18 bulan dari
tanggal B/L.
Pinjaman ini dibebankan dengan tingkat suku bunga sebesar 5,50% - 5,75% dan 11,75% - 12,00% per
tahun masing-masing untuk mata uang Dolar Amerika Serikat dan Rupiah Indonesia dengan tingkat
suku bunga mengambang.
Pada tanggal 31 Maret 2015 saldo pinjaman jangka panjang sebesar USD606.264 (31 Desember 2014:
USD Nihil; 31 Desember 2013: USD Nihil, 1 Januari 2013/31 Desember 2012: USD Nihil)
Fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan mesin sebesar Rp 21.389.200 (Catatan 12) dan persediaan
(Catatan 8) sebesar Rp 40.000.000. Khusus untuk Fasilitas Pinjaman Berjangka 1 dan 2 akan dijamin
dengan mesin yang dibiayai.
Sehubungan dengan fasilitas yang diberikan, Perusahaan memiliki kewajiban untuk mempertahankan:
– Rasio total liabilitas terhadap kekayaan berwujud konsolidasian neto tidak lebih dari 2,5 kali ;
– Rasio lancar tidak kurang dari 1 kali ;
– Kekayaan konsolidasian neto tidak kurang dari Rp 200.000.000 ; dan
– Debt service coverage ratio tidak kurang dari 1,25 kali.
Entitas Anak
Pada tanggal 16 Mei 2014 PT Natura Plastindo (NP) menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan
PT Bank OCBC NISP Tbk. NP memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang sebagai berikut:
– Fasilitas Pinjaman Berjangka untuk pembiayaan mesin sebesar USD 700.000, dengan sublimit L/C
dan pinjaman berjangka periode 5 tahun plus masa tenggang (”grace period”) 6 bulan dari tanggal
penarikan;
– Fasilitas Pinjaman Berjangka 2 untuk pembiayaan aset tetap sebesar Rp 9.000.000, periode 5 tahun
plus masa tenggang (”grace period”) 18 bulan dari tanggal penandatanganan perjanjian; dan
– Fasilitas Bank Garansi sebesar Rp 1.000.000 tenor 1 tahun.
Pada tanggal 31 Maret 2015 saldo pinjaman jangka panjang sebesar Rp16.466.577 (31 Desember 2014:
Rp 8.855.965; 31 Desember 2013: Rp Nihil, 1 Januari 2013/31 Desember 2012: Rp Nihil).
58
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PINJAMAN BANK (Lanjutan)
b. Pinjaman jangka panjang (Lanjutan)
PT Bank OCBC NISP Tbk (Lanjutan)
Entitas Anak (Lanjutan)
Fasilitas-fasilitas tersebut dijamin dengan:
– Mesin-mesin yang dibiayai dengan pinjaman berjangka ;
– Persediaan yang nilainya akan ditentukan kemudian ;
– Piutang yang nilainya akan ditentukan kemudian ;
– 10% cash margin untuk penerbitan Bank Garansi ;
– Jaminan korporasi dari PT Dwi Satrya Utama sebesar Rp 34.500.000 ; dan
– Cross default dan jaminan top-up dana dari Perusahaan.
Sehubungan dengan perjanjian fasilitas perbankan, NP memiliki kewajiban untuk mempertahankan
rasio:
– DSCR pada tingkat minimum 1,25 x setiap saat;
– Rasio lancar pada tingkat minimum 1 : 1 setiap saat; dan
– Rasio Hutang terhadap Modal yang Disesuaikan pada tingkat maksimum:
 3x untuk tahun 2014
 2,5x untuk tahun 2015
 2x untuk tahun 2016
Disamping itu, utang NP kepada Perusahaan telah disubornasikan. Saldo utang NP kepada Perusahaan
pada tanggal 31 Maret 2015 sebesar Rp13.101.192 (31 Desember 2014: Rp11.595.410;
31 Desember 2013: Rp7.479.653).
17. UTANG USAHA
a. Berdasarkan pemasok :
Pihak ketiga :
Pemasok dalam negeri:
PT Dai Nippon Printing Indonesia
PT Fuji Seal Indonesia
PT. Mitra Utama Grafika
PT Rexplast
PT Master Label
PT Tirta Investama
PT Pemara Labels Indonesia
PT Indo Thai Trading
PT Clariant Indonesia
PT Adyabina Putramas
PT Surya Multi Indopack
Lainnya (di bawah Rp 2.000.000)
Total
31 Maret 2015
31 Desember
2014
31 Desember
2013
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
Rp
Rp
Rp
Rp
26.177.659
7.211.184
6.249.018
5.273.737
3.620.847
2.974.425
2.613.916
2.165.431
1.144.503
683.468
94.188
20.998.923
25.014.767
7.241.747
3.446.278
3.649.894
8.775.546
378.991
2.290.501
1.628.320
1.008.331
2.104.687
94.188
33.981.339
31.263.243
2.070.359
–
1.774.979
12.414.686
439.706
2.094.727
–
2.101.081
2.504.563
1.787.420
33.127.879
8.295.929
–
–
3.324.617
9.844.539
124.894
1.825.125
–
1.566.119
965.154
2.049.295
31.915.325
79.207.299
89.614.589
89.578.643
59.910.997
59
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. UTANG USAHA
a. Berdasarkan pemasok (Lanjutan):
Pihak ketiga
Pemasok luar negeri
Chevron Phillips Sing.
Zheng Wei Cymmetrik Co, Ltd
National Label Company A
Scg Plastic Co Ltd
CCL Hefei Kemasan Bahan Co, Ltd
Combitool Ltd.
Dong Yue Chem
Kolon Global Corp
Xiang Gang Label
Lotte Chemical Titan Trading SDN
Aoki Technical (S) Pte Ltd
Future Petro
Fuji Ace Co Ltd
Lainya (dibawah Rp 2.000.0000)
Total pemasok luar negeri
Total
b. Berdasarkan mata uang :
Rupiah
Dolar AS
Yuan Renminbi China
Franc Swiss
Euro
Yen Jepang
Dolar Singapura
Dolar Australia
Total
31 Maret 2015
31 Desember
2014
31 Desember
2013
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
Rp
Rp
Rp
Rp
13.104.013
9.159.758
8.831.597
6.109.766
4.683.221
4.281.401
4.253.912
2.677.965
2.624.388
2.126.477
305.060
–
–
26.973.616
12.531.689
9.915.671
6.356.194
7.647.915
3.420.566
–
946.361
4.830.477
1.970.458
1.997.304
291.900
–
–
28.479.146
4.788.692
24.363.159
169.049
1.078.434
4.392.754
313.881
3.701.837
–
2.518.364
–
2.541.219
2.783.208
364.673
31.667.258
4.664.241
23.123.945
–
–
–
139.039
2.561.487
–
1.142.678
–
–
–
2.260.626
28,870,677
84.826.114
78.095.781
78.682.528
62.762.693
164.033.413
167.710.370
168.261.171
122.673.690
31 Maret 2015
31 Desember
2014
31 Desember
2013
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
Rp
Rp
Rp
Rp
60.108.187
58.343.166
37.903.699
5.721.665
1.177.115
566.373
209.707
3.501
85.778.361
41.767.172
36.700.682
–
2.417.284
541.289
502.006
3.576
70.464.940
43.067.995
51.652.383
778.496
2.106.800
–
190.557
–
48.094.527
35.763.968
36.259.328
1.120.129
1.234.281
71.165
130.292
–
164.033.413
167.710.370
168.261.171
122.673.690
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu, baik dari pemasok
dalam maupun luar negeri berkisar 30 sampai 120 hari.
Tidak ada jaminan yang diberikan oleh Kelompok Usaha terhadap utang tersebut, dan tidak terdapat
utang kepada pihak berelasi.
Karena sifatnya jangka pendek, nilai wajar utang usaha diperkirakan sama dengan nilai tercatatnya.
60
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. UTANG LAIN-LAIN
31 Maret 2015
31 Desember
2014
31 Desember
2013
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
Rp
Rp
Rp
Rp
Dividen
Transportir
Jasa pelayanan
Retensi
Gaji dan upah
Lain-lain
308.166
258.820
–
–
–
2.842.421
308.166
764.912
–
–
–
3.703.205
1.047.953
273.748
1.884.537
–
2.294.953
3.266.107
911.945
517.713
–
4.083.472
–
4.355.871
Total
3.409.407
4.776.283
8.767.298
9.869.001
Karena sifatnya jangka pendek, nilai wajar utang lain-lain diperkirakan sama dengan nilai tercatatnya.
19. UTANG JANGKA MENENGAH
31 Maret 2015
31 Desember
2014
31 Desember
2013
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
Rp
Rp
Rp
Rp
200.000.000
–
–
–
–
–
–
Utang Jangka Menengah – Pokok
Dikurang:
Biaya transaksi setelah akumulasi
amortisasi sebesar Rp 311.761 pada tahun
2015 Rp 59.975 pada tahun 2014
200.000.000
Nilai tercatat neto
196.461.505
(3.538.495)
(3.790.281)
196.209.719
Pada tanggal 11 Desember 2014, Perusahaan telah menerbitkan surat hutang dalam bentuk Utang Jangka
Menengah (Medium Term Note, “MTN”). Nilai pokok MTN yang diterbitkan Perseroan adalah
Rp 200.000.000 dengan jangka waktu 3 tahun. MTN tersebut dikenakan bunga sebesar 13,5% per tahun
yang dibayarkan setiap 3 bulan dengan perhitungan 30/360 dimulai dari tanggal penerbitan MTN.
Pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada tanggal 11 Maret 2015 dan akan berakhir sekaligus
dengan jatuh tempo MTN pada tanggal 11 Desember 2017. MTN tersebut telah memperoleh
pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Fitch Rating Indonesia (“Fitch”) tanggal 22 September 2014
dengan peringkat “A-” (A-; stable outlook) untuk jangka waktu 3 tahun. Pada bulan Desember 2014,
Perusahaan telah menerima hasil dari penerbitan MTN ini dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, yang
merupakan pembeli MTN tersebut. Hasil dari penerbitan MTN tersebut digunakan untuk pelunasan
fasilitas kredit investasi dan pinjaman transaksi khusus kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar
Rp 100.000.000. Hasil tersebut juga digunakan untuk operasional dan pembiayaan belanja modal
Perusahaan, termasuk pelunasan utang pembelian aset tetap Perusahaan.
61
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. UTANG JANGKA MENENGAH (Lanjutan)
MTN ini dijamin dengan :
– Tanah dan bangunan SHGB No. 53 seluas 39.915 m2 berlokasi di Desa Wangun Harja, Kabupaten
Bekasi atas nama PT Berlina, Tbk. senilai Rp 119.823.600;
– Mesin dan peralatan senilai Rp 29.095.200;
– Mesin dan peralatan milik PT Quantex (entitas anak) senilai Rp 8.111.900;
– Jaminan perusahaan dari PT Dwi Satrya Utama (pemegang saham); dan
– Gadai saham Perusahaan pada PT Quantex.
Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penerbitan MTN ini sebesar Rp 3.850.256,
dikurangkan dari utang MTN dan diamortisasi selama umur MTN tersebut.
Penerbitan MTN tersebut telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
yang diadakan tanggal 17 Nopember 2014.
20. UTANG PEMBELIAN ASET TETAP
a. Jangka pendek
Uniloy Milacron Germany GmbH
Bekum Maschinenfabriken GmbH
Combitool Ltd.
Aoki Technical Laboratory Inc.
PT Harysekawan Abadi
PT Asia Global Solusi
ARBURG GmbH Co KG.
Martin Automatic Inc.
PT Petrotec Rekayasa Dinamika
Kai Mei Plastic Machinery Co. Ltd.
Packsys Global (Switzerland) Ltd
Giomatic Rekatama
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 300.000)
Total
31 Maret 2015
31 Desember
2014
(Disajikan
kembali)
31 Desember
2013
(Disajikan
kembali)
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
(Disajikan
kembali)
Rp
Rp
Rp
Rp
9.633.089
6.107.845
5.596.821
2.783.673
394.352
415.123
–
–
–
–
–
–
24.586.602
6.525.466
5.176.576
4.416.716
394.352
360.760
6.063.296
2.887.770
311.637
–
–
–
–
–
2.663.965
2.541.193
388.852
–
6.276.416
–
–
1.706.460
6.032.371
–
13.424.733
–
7.941.569
7.806.473
–
–
5.106.534
–
–
–
–
400.000
710.241
815.351
383.608
904.881
25.641.144
51.538.526
19.992.865
35.584.190
b. Jangka panjang
Chang Woen Machinery Co. Ltd.
Packsys Global (Switzerland) Ltd.
Combitool Ltd.
Uniloy Milacron Germany Gmbh
PT Chandra Sakti Utama Leasing
–
–
–
–
–
6.213.158
–
–
–
–
–
54.291.338
23.975.688
36.603.453
7.999.032
–
–
–
–
–
Total
–
6.213.158
122.869.511
–
62
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. UTANG PEMBELIAN ASET TETAP (Lanjutan)
Utang pembelian aset tetap jangka panjang kepada Packsys Global (Switzerland) Ltd., Combitool Ltd.,
Uniloy Milacron Germany GmbH dan Chang Woen Machinery Co., Ltd., merupakan saldo atas
pembelian aset tetap yang menggunakan fasilitas Letter of Credit (L/C) dari bank yang jatuh tempo
dalam 360 hari. Pada saat jatuh tempo, pembayaran didanai dengan pinjaman bank jangka panjang.
Sedangkan utang kepada PT Chandra Sakti Utama Leasing (Perusahaan Leasing), merupakan
pembayaran uang muka dari perusahaan leasing kepada pemasok untuk pembelian aset leasing kepada
pemasok.
21. UANG MUKA PENJUALAN
Uang muka penjualan pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 5.153.753, Rp 3.120.990, Rp 21.866.532
dan Rp 682.211 merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan sehubungan dengan penjualan
Kelompok Usaha, termasuk uang muka yang diterima sehubungan dengan transaksi jual dan sewa
kembali (sale and leaseback transaction) sebesar Rp 17.894.451 pada tahun 2013 dari perusahaan
leasing.
22. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014,
31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 8.162.690,
Rp 5.498.492, Rp 2.985.603 dan Rp 2.677.675 merupakan liabilitas atas gaji, upah, tunjangan dan THR
karyawan.
23. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
Listrik, air, telepon
Bunga
Rabat
Biaya pengiriman
Konsultan
Beban impor
Sewa
Pajak tahun sebelumnya dan denda (Catatan 38)
Lain-lain
Total
31 Maret 2015
31 Desember
2014
31 Desember
2013
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
Rp
Rp
Rp
Rp
5.442.618
2.560.256
2.007.562
1.772.471
1.725.836
892.420
729.563
–
3.322.939
5.055.205
3.294.573
609.903
1.079.624
2.028.542
1.646.891
1.814.818
–
1.961.896
5.964.713
1.588.338
12.037.502
936.807
270.000
810.332
566.614
768.056
2.852.056
2.754.181
514.451
2.000.000
228.405
−
264.207
−
−
894.703
18.453.665
17.491.452
25.794.418
6.655.947
63
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (Lanjutan)
a. Berdasarkan jatuh tempo
Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun :
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
Total pembayaran minimum sewa
pembiayaan
Bunga
Nilai tunai pembayaran minimum sewa
pembiayaan
Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu
tahun
Bagian jangka panjang
b. Berdasarkan lessor
PT Orix Indonesia Finance
PT Arthaasia Finance
PT Chandra Sakti Utama Leasing
PT JA Mitsui Leasing Indonesia
PT Astra International
PT Tifa Finance
PT Toyota Astra FS
PT Astra Sedaya Finance
Total
31 Maret 2015
31 Desember
2014
31 Desember
2013
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
Rp
Rp
Rp
Rp
–
–
30.856.183
35.049.930
25.183.057
9.675.640
4.434.502
–
–
39.806.454
33.363.755
23.985.171
9.198.842
4.216.241
–
30.078.042
17.958.294
11.857.432
3.724.861
397.154
–
16.277.947
22.326.038
17.883.685
8.422.625
4.555.594
–
–
105.199.312
(10.271.172 )
110.570.463
(11.267.598)
64.015.783
(5.977.007)
69.465.889
(7.316.862)
94.928.140
99.302.865
58.038.776
62.149.027
(32.997.657 )
(34.232.298)
(26.776.571)
(23.319.408)
61.930.483
65.070.567
31.262.205
38.829.619
31 Maret 2015
31 Desember
2014
31 Desember
2013
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
Rp
Rp
Rp
Rp
26.688.110
25.666.432
24.647.497
17.926.101
−
−
−
−
28.394.290
29.157.897
26.731.747
15.018.931
−
−
−
−
20.312.959
7.206.707
30.505.608
−
13.502
−
−
−
13.956.020
−
46.882.232
−
−
1.182.104
74.661
54.010
94.928.140
99.302.865
58.038.776
62.149.027
Manajemen Kelompok Usaha menetapkan kebijakan untuk membeli sebagian besar mesin dan
perlengkapan, kendaraan dan peralatan dengan menggunakan sewa pembiayaan melalui perjanjian sewa
pembiayaan langsung dan jual dan disewa kembali dengan lessor seperti yang disebutkan di atas.
Perjanjian sewa pembiayaan tersebut rata-rata berjangka waktu 3-5 tahun dengan tingkat bunga efektif
per tahun antara 4,2% - 14% untuk tahun 2015 dan 4,2% - 14% untuk tahun 2014 dan 6,5% - 14% untuk
tahun 2013. Utang ini dijamin dengan aset sewa pembiayaan yang bersangkutan (Catatan 12).
64
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (Lanjutan)
Dalam perjanjian sewa pembiayaan tersebut terdapat opsi berikut:
- Pada saat berakhirnya jangka waktu sewa guna usaha, Lessee mempunyai opsi untuk memperbarui
jangka waktu untuk jangka waktu 1 tahun berikutnya, dengan mengirim pemberitahuan tertulis
kepada Lessor tidak kurang dari 30 hari kalender sebelum berakhirnya jangka waktu sewa;
- Pada saat berakhirnya jangka waktu sewa guna usaha, Lessee mempunyai opsi untuk membeli
seluruh namun bukan sebagian dari Barang dengan harga pembelian setara dengan nilai sisa, dengan
mengirimkan pemberitahuan tertulis kepada Lessor paling lambat 3 bulan sebelum berakhirnya
jangka waktu sewa.
Dalam perjanjian sewa pembiayaan tersebut terdapat persyaratan bahwa tanpa persetujuan tertulis dari
Lessor, Lessee tidak diperkenankan :
a. melekatkan, mengikat, menambatkan atau dengan cara lain menempatkan Barang pada tanah
dan/atau bangunan dan/atau pada benda tidak bergerak lain di mana barang ditempatkan, disimpan;
b. menjaminkan, mengalihkan, menjual atau melepaskan hak atas barang atau melakukan segala
tindakan lain yang dapat melanggar kepemilikan Lessor, Lessee tidak boleh mengizinkan barang
dikuasai atau digunakan oleh pihak ketiga kecuali pihak ketiga yang disetujui oleh Lessor secara
tertulis. Apabila hal tersebut terjadi, Lessee harus segera memberitahukan Lessor mengenai hal
tersebut dan Lessee atas ongkos dan biayanya sendiri harus segera mengambil tindakan agar barang
tidak dikuasai atau digunakan lagi oleh pihak ketiga tersebut;
c. memindahkan barang tanpa izin tertulis terlebih dahulu dari Lessor. Lessee harus memberitahukan
Lessor setiap rencana untuk memindahkan barang dan tempat penyerahan dan lokasi baru dari
barang.
25. IMBALAN PASCA KERJA
Kewajiban imbalan paska kerja Kelompok Usaha dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah
sebagai berikut:
31 Maret 2015
31 Desember
2014
(Disajikan
kembali)
31 Desember
2013
(Disajikan
kembali)
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
(Disajikan
kembali)
Rp
Rp
Rp
Rp
Nilai kini kewajiban imbalan kerja
Nilai wajar aset
43.857.886
(6.164.152)
41.571.489
(6.092.415)
37.656.948
(7.172.714)
40.530.942
(8.534.393)
Liabilitas neto
37.693.734
35.479.074
30.484.234
31.996.549
65
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan)
Perubahan dalam nilai kini kewajiban imbalan kerja
31 Maret 2015
(Tiga bulan)
31 Maret
2014
(Tiga bulan)
31 Desember
2014
(Satu tahun)
(Disajikan
kembali)
Rp
Rp
Rp
31 Desember
2013
(Satu tahun)
(Disajikan
kembali)
Rp
Nilai kini kewajiban imbalan kerja awal tahun
Beban jasa kini
Beban jasa lalu
Beban bunga
Pembayaran manfaat
Kerugian aktuarial atas kewajiban
Penyesuaian
41.571.489
911.061
−
858.207
(80.320)
2.355.255
(1.757.806)
37.656.948
842.602
−
746.810
(1.358.407)
492.157
255.473
37.656.948
3.370.409
−
2.987.241
(5.433.628)
1.968.628
1.021.891
40.530.942
4.050.918
−
2.288.443
(2.607.305)
(9.626.916)
3.020.866
Total
43.857.886
38.635.583
41.571.489
37.656.948
Beban imbalan kerja yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut :
31 Maret 2015
(Tiga bulan)
31 Maret
2014
(Tiga bulan)
31 Desember
2014
(Satu tahun)
(Disajikan
kembali)
Rp
Rp
Rp
Rp
Beban jasa kini
Beban bunga
Biaya atas manfaat PHK lainnya
Total biaya yang diakui dalam laporan laba/rugi
31 Desember
2013
(Satu tahun)
(Disajikan
kembali)
911.061
729.927
−
842.602
746.810
−
3.370.409
2.413.049
115.402
4.050.918
1.827.167
689.239
1.640.988
1.589.412
5.898.860
6.567.324
Beban imbalan kerja yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai
berikut :
Perubahan asumsi aktuarial
Beban bunga
Penyesuaian
31 Maret 2015
(Tiga bulan)
31 Maret
2014
(Tiga bulan)
31 Desember
2014
(Satu tahun)
(Disajikan
kembali)
Rp
Rp
Rp
31 Desember
2013
(Satu tahun)
(Disajikan
kembali)
Rp
2.355.255
56.542
(1.757.805 )
492.157
89.717
255.473
1.968.628
358.867
1.021.891
(9.626.916)
130.073
3.020.865
653.992
837.347
3.349.386
(6.475.978)
Total biaya yang diakui dalam penghasilan
komprehensif lain
66
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan)
Mutasi liabilitas neto dalam tahun berjalan adalah sebagai berikut:
31 Maret 2015
31 Desember
2014
(Disajikan
kembali)
31 Desember
2013
(Disajikan
kembali)
Rp
Rp
Rp
Saldo awal tahun
Penyesuaian biaya yang belum diakui
Pembayaran manfaat pesangon karyawan pada
tahun berjalan
Penyesuaian sehubungan dengan penerapan
PSAK 24 (Revisi 2013)
Pendapatan komprehensif lainnya
Pembayaran manfaat pesangon diambil dari
pendanaan
Pembayaran imbalan dari perusahaan
Pembayaran manfaat PHK pada tahun berjalan
Beban manfaat karyawan yang diakui pada
tahun berjalan
Kontribusi tahun berjalan
35.479.074
−
Saldo akhir tahun
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
(Disajikan
kembali)
30.484.234
−
31.996.549
−
(5.433.628)
(2.607.305)
(507.530)
−
653.992
−
3.349.386
−
(6.475.978)
235.225
3.878.181
−
−
1.295.624
−
(115.402)
1.692.883
−
(689.239)
706.847
479.593
(986.515)
1.640.988
−
5.898.860
−
6.567.324
−
4.807.373
(2.000.000)
37.693.734
35.479.074
30.484.234
31.996.549
(80.320)
13.640.744
11.742.631
Penyesuaian program untuk periode lima tahun adalah sebagai berikut:
31 Maret
2015
Rp
PVBO
Nilai kini kewajiban manfaat
kerja
Penyesuaian historis (nilai)
Penyesuaian historis (%)
FVA
Nilai wajar aset program
Penyesuaian historis (nilai)
Beban tahun berjalan
31 Desember
2014
(Disajikan
kembali)
Rp
31 Desember
2013
(Disajikan
kembali)
Rp
1 Januari
2013/ 31
Desember
2012
(Disajikan
kembali)
Rp
31 Desember
2011
Rp
43.857.886
(2.226.935)
-5,08%
41.571.489
1.507.369
3,63%
37.656.948
3.497.655
9,29%
40.530.942
982.058
2,42%
33.028.510
(710.112)
-2,15%
6.164.153
(56.543)
-0,92%
6.092.415
(358.867)
-5,89%
7.172.714
(130.073)
-1,81%
8.534.393
(229.678)
-2,69%
7.409.910
(452.841)
-6,11%
67
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan)
Perhitungan imbalan pasca kerja di atas dihitung oleh aktuaris independen, PT Padma Radya Aktuaria
dalam laporannya bertanggal 10 Juni 2015. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian
aktuaria adalah sebagai berikut :
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat pengembalian aset program
Tingkat kematian
Tingkat cacat
Tingkat pengunduran diri
Proporsi pensiun normal
31 Maret 2015
31 Desember
2014
(Disajikan
kembali)
31 Desember
2013
(Disajikan
kembali)
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
(Disajikan
kembali)
Rp
Rp
Rp
Rp
7,75% p.a.
7% p.a.
8,5% p.a.
100% TMI3
5% TMI3
2,00% pa
sampai usia
35 tahun
kemudian
menurun
linear menuju
0% pa di usia
55 tahun
100%
8,5% p.a.
7% p.a.
7% p.a.
100% TMI3
5% TMI3
2,00% pa
sampai usia
35 tahun
kemudian
menurun
linear menuju
0% pa di usia
55 tahun
100%
8.80% p.a.
6.00% p.a.
7% p.a.
7% p.a.
7% p.a.
7% p.a.
100% TMI2
100% TMI2
5% TMI2
5% TMI2
3,50% pa
3,50% pa
sampai usia
sampai usia
35 tahun
35 tahun
kemudian
kemudian
menurun
menurun linear
linear menuju menuju 0% pa
0% pa di usia
di usia 55
55 tahun
tahun
100%
100%
Kelompok Usaha kecuali HPPP dan BS membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk semua
karyawan yang memenuhi persyaratan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.
Program ini didanai oleh Kelompok Usaha melalui pembayaran premi asuransi kepada PT Asuransi
Jiwa Sequis Life sejak tanggal 1 Desember 2004.
26. MODAL SAHAM
Susunan pemegang saham berdasarkan catatan Biro Administrasi Efek PT Adimitra Transferindo pada
tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012
adalah sebagai berikut :
31 Maret 2015
Nama pemegang saham
Jumlah saham
(nilai penuh)
Persentase
pemilikan
%
Jumlah modal
disetor
Rp
PT Dwi Satrya Utama
Lisjanto Tjiptobiantoro – Komisaris Utama
Atmadja Tjiptobiantoro
Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%)
354.825.000
49.774.000
30.074.500
255.326.500
51,42
7,21
4,36
37,01
17.741.250
2.488.700
1.503.725
12.766.325
Total
690.000.000
100,00
34.500.000
68
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. MODAL SAHAM (Lanjutan)
31 Desember 2014
Nama pemegang saham
Jumlah saham
(nilai penuh)
Persentase
pemilikan
%
Jumlah modal
disetor
Rp
PT Dwi Satrya Utama
Lisjanto Tjiptobiantoro – Komisaris Utama
Atmadja Tjiptobiantoro
Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%)
354.825.000
49.774.000
30.819.700
254.581.300
51,42
7,21
4,47
36,90
17.741.250
2.488.700
1.540.985
12.729.065
Total
690.000.000
100,00
34.500.000
31 Desember 2013
Nama pemegang saham
Jumlah saham
(nilai penuh)
Persentase
pemilikan
%
Jumlah modal
disetor
Rp
PT Dwi Satrya Utama
Lisjanto Tjiptobiantoro – Komisaris Utama
Atmadja Tjiptobiantoro
Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%)
354.825.000
64.974.000
34.004.500
236.196.500
51,42
9,42
4,93
34,23
17.741.250
3.248.700
1.700.225
11.809.825
Total
690.000.000
100,00
34.500.000
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012
Nama pemegang saham
Jumlah saham
(nilai penuh)
Persentase
pemilikan
%
Jumlah modal
disetor
Rp
PT Dwi Satrya Utama
Lisjanto Tjiptobiantoro – Komisaris Utama
Atmadja Tjiptobiantoro
Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%)
354.825.000
69.574.000
40.032.000
225.569.000
51,42
10,08
5,80
32,70
17.741.250
3.478.700
2.001.600
11.278.450
Total
690.000.000
100,00
34.500.000
Berdasarkan akta notaris No. 25 tanggal 21 Juni 2012 dari Diah Guntari L. Soemarwoto S.H.,
Perusahaan melakukan pemecahan saham dari 300.000.000 (angka penuh) saham dengan nilai nominal
Rp 250 per saham (nilai penuh) menjadi 1.500.000.000 saham (angka penuh) dengan nilai nominal
Rp 50 per saham (nilai penuh). Sehingga modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi 690.000.000
saham (angka penuh) atau ekuivalen dengan Rp 34.500.000 setelah pemecahan saham.
69
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan transaksi berikut:
Rp
Penerbitan 1.750.000 (angka penuh) saham melalui penawaran umum
tahun 1989
Pembagian saham bonus tahun 1998
12.075.000
(11.500.000)
Total – neto
575.000
28. KOMPONEN EKUITAS LAINNYA
31 Maret 2015
Saldo awal
Pendapatan
komprehensif
lainnya
Laba
ditahan
Saldo akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
Selisih kurs karena penjabaran laporan
keuangan
53.819.648
8.616.290
−
62.435.938
Total
53.819.648
8.616.290
−
62.435.938
31 Desember 2014
Saldo awal
Pendapatan
komprehensif
lainnya
Laba
ditahan
Saldo akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
Selisih kurs karena penjabaran laporan
keuangan
50.324.836
3.494.812
−
53.819.648
Total
50.324.836
3.494.812
−
53.819.648
Saldo awal
Rp
31 Desember 2013
Pendapatan
komprehensif
Laba
lainnya
ditahan
Rp
Rp
Saldo akhir
Rp
Selisih kurs karena penjabaran laporan
keuangan
16.472.921
33.851.915
−
50.324.836
Total
16.472.921
33.851.915
−
50.324.836
70
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. KEPENTINGAN NON – PENGENDALI
Rincian kepentingan non pengendali atas ekuitas dan bagian atas hasil neto entitas anak yang
dikonsolidasian adalah sebagai berikut :
31 Maret 2015
Entitas Anak
Saldo awal
Rp
Akuisisi
entitas anak
Rp
Pembagian
dividen
Rp
Total rugi
komprehensif
Rp
Saldo akhir
Rp
PT Lamipak Primula Indonesia
PT Quantex
PT Natura Plastindo
25.290.404
80.138
(696)
−
−
−
−
−
−
(28.283 )
100
(190 )
25.262.121
80.238
(886)
Total
25.369.846
−
−
(28.373 )
25.341.473
31 Desember 2014 (Disajikan kembali)
Entitas Anak
Saldo awal
Rp
Akuisisi
entitas anak
Rp
Pembagian
dividen
Rp
Total rugi
komprehensif
Rp
Saldo akhir
Rp
PT Lamipak Primula Indonesia
PT Quantex
PT Natura Plastindo
21.416.188
74.899
−
−
−
−
−
−
−
3.874.216
5.239
(696)
25.290.404
80.138
(696)
Total
21.491.087
−
−
3.878.759
25.369.846
31 Desember 2013 (Disajikan kembali)
Entitas Anak
Saldo
awal
Rp
Penyesuaian
sehubungan
dengan
penerapan
PSAK 24
Rp
Akuisisi
entitas Pembagian Total rugi
anak
dividen komprehensif
Rp
Rp
Rp
Saldo
akhir
Rp
PT Lamipak Primula Indonesia 25.835.651
PT Quantex
−
(76.316)
−
−
88.853
(1.800.000)
−
(2.543.147) 21.416.188
(13.954)
74.899
Total
(76.316)
88.853
(1.800.000)
(2.557.101) 21.491.087
25.835.651
30. DIVIDEN DAN SALDO LABA YANG DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 19 Juni 2013, pemegang saham
menyetujui penggunaan laba neto yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk masing-masing
sebesar Rp 33.701.282 sebagai laba ditahan, dan Rp 15.870.000 (Rp 23 per saham dalam nilai penuh)
sebagai dividen kas untuk tahun buku 2012.
71
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. PENJUALAN NETO
31 Maret 2015
(Tiga bulan)
31 Maret
2014
(Tiga bulan)
31 Desember
2014
(Satu tahun)
31 Desember
2013
(Satu tahun)
Rp
Rp
Rp
Rp
Pihak ketiga
Lokal
Retur / potongan penjualan lokal
Luar negeri
237.137.026
(6.915.485)
67.030.142
224.467.110
(736.303)
86.017.736
Total
297.251.683
309.748.543 1.258.841.240
913.800.086
(10.858.862)
355.900.016
668.780.480
(8.002.090)
300.221.575
960.999.965
Dalam penjualan luar negeri termasuk di dalamnya penjualan oleh HPPP (Entitas Anak) kepada
pelanggan lokal di Cina masing-masing sebesar Rp 60.261.257 (20%), Rp 75.515.037 (24%),
Rp 293.631.804 (23%), Rp 266.411.306 (28%) untuk periode 31 Maret 2015 (tiga bulan), 31 Maret 2014
(tiga bulan), 31 Desember 2014 (satu tahun) dan 31 Desember 2013 (satu tahun).
Penjualan yang melebihi 10% dari total penjualan neto pada periode 31 Maret 2015 (tiga
31 Maret 2014 (tiga bulan), 31 Desember 2014 (satu tahun) dan 31 Desember 2013 (satu
dilakukan dengan Grup Unilever (pihak ketiga) dengan total penjualan masing-masing
Rp 203.201.235 (68%), Rp 157.739.164 (51%), Rp 672.899.614 (53%) dan Rp 660.730.764
Tidak terdapat penjualan pada pihak berelasi tahun 2015, 2014 dan 2013.
bulan),
tahun),
sebesar
(69%).
32. BEBAN POKOK PENJUALAN
31 Maret 2015
(Tiga bulan)
31 Maret
2014
(Tiga bulan)
31 Desember
2014
(Satu tahun)
31 Desember
2013
(Satu tahun)
Rp
Rp
Rp
Rp
Bahan baku, bahan pembantu dan pembungkus:
Awal tahun
Pembelian
Akhir tahun
Bahan baku yang digunakan
Tenaga kerja langsung
Beban pabrikasi
80.958.019
145.454.189
(73.965.990 )
152.446.218
20.576.157
65.166.575
68.710.786
188.146.834
(76.933.906 )
179.923.714
22.031.907
52.484.017
Total biaya produksi
238.188.950
254.439.638
Persediaan barang dalam proses
Awal tahun
Penambahan lewat akuisisi
Pemulihan penyisihan persediaan
Akhir tahun
31.753.400
–
–
(34.338.983)
23.327.757
–
–
(28.286.724)
Beban pokok produksi
235.603.367
249.480.671
Persediaan barang jadi
Awal tahun
Penambahan lewat akuisisi
Pembelian
Penghapusan (pemulihan) penyisihan persediaan
Reklasifikasi ke aset tetap
Akhir tahun
48.447.217
–
492.526
–
(808.789)
(48.193.541)
42.502.787
–
1.293.833
–
(356.293)
(43.222.164)
Total
235.540.780
72
249.698.834
68.710.786
716.147.811
(80.958.019 )
703.900.578
89.439.551
243.425.775
1.036.765.904
23.327.757
–
–
(31.753.400)
1.028.340.261
42.502.787
–
14.701.980
(2.648.468)
(3.728.352)
(48.447.217)
1.030.720.991
54.266.190
558.651.222
(68.710.786 )
544.206.626
71.537.354
186.455.971
802.199.951
14.506.567
1.219.673
(3.044)
(23.327.757)
794.595.390
29.503.236
381.518
5.964.024
3.704.988
–
(42.502.787)
791.646.369
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan)
Berikut ini adalah rincian pembelian bahan baku yang melebihi 10% dari jumlah pembelian neto untuk
periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014, dan tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
31 Maret 2015
(Tiga bulan)
Rp
Chevron Philips Petroleum
Singapore Pte. Ltd.
PT Dai Nippon Printing
Indonesia
SCG Plastics Co. Ltd.
Total
31 Maret 2014
(Tiga bulan)
31 Desember 2014
(Satu tahun)
Rp
31 Desember 2013
(Satu tahun)
%
Rp
%
%
Rp
%
20.304.795
11
21.588.594
13
90.201.514
13
89.028.033
16
19.383.347
–
11
18.146.390
–
11
80.963.504
77.642.864
12
11
56.234.536
–
10
–
39.688.142
22
39.734.984
24
248.807.882
36
145.262.569
26
33. PENDAPATAN LAINNYA
31 Maret 2015
(Tiga bulan)
31 Maret
2014
(Tiga bulan)
31 Desember
2014
(Satu tahun)
31 Desember
2013
(Satu tahun)
Rp
Rp
Rp
Rp
Penjualan barang bekas
Keuntungan investasi jangka pendek
Laba penjualan aset tetap
Laba selisih kurs
Amortisasi laba ditangguhkan atas aset dijual
dan disewa kembali
Lain-lain
3.565.493
354.787
–
–
1.539.364
436.304
93.151
19.866.460
10.789.681
1.477.035
295.973
–
6.942.434
–
574.587
–
–
395.286
107.025
119.057
–
7.168.362
–
5.537.510
Total
4.315.566
22.161.361
19.731.051
13.054.531
34. BEBAN PENJUALAN
Pengangkutan
Gaji dan tunjangan
Perjalanan
Sewa
Komisi penjualan
Listrik dan telepon
Penyusutan dan amortisasi
Lain-lain
Total
31 Maret 2015
(Tiga bulan)
31 Maret
2014
(Tiga bulan)
31 Desember
2014
(Satu tahun)
31 Desember
2013
(Satu tahun)
Rp
Rp
Rp
Rp
8.609.039
1.000.310
173.205
134.851
33.522
20.534
19.574
162.120
7.440.080
980.737
149.127
99.700
–
51.137
27.949
236.062
34.704.570
3.741.517
614.081
535.054
445.411
91.666
106.510
792.714
24.647.201
4.454.023
496.369
567.273
–
190.773
102.812
664.887
10.153.155
8.984.792
41.031.523
31.123.338
73
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Gaji dan tunjangan
Imbalan paska kerja karyawan (Catatan 25)
Penyusutan dan amortisasi
Sewa
Perjalanan
Listrik dan telepon
Biaya umum kantor
Asuransi
Perijinan dan pajak
Jasa professional
Reparasi dan pemeliharaan
Beban administrasi saham
Lain-lain
Total
31 Maret 2015
(Tiga bulan)
31 Maret
2014
(Tiga bulan)
(Disajikan
kembali)
31 Desember
2014
(Satu tahun)
(Disajikan
kembali)
31 Desember
2013
(Satu tahun)
(Disajikan
kembali)
Rp
Rp
Rp
Rp
9.041.567
1.640.988
1.026.747
931.670
706.865
675.765
675.644
472.066
421.559
369.753
124.433
40.006
753.117
9.206.989
1.589.412
742.116
905.400
604.556
585.215
854.145
352.645
382.955
361.232
74.183
83.273
859.048
34.560.930
5.898.860
3.327.119
3.199.621
2.674.189
2.575.329
2.925.594
1.462.601
1.997.308
2.378.221
378.684
277.237
4.025.213
32.152.144
6.567.324
2.371.421
3.315.935
2.987.797
2.588.703
2.883.365
1.198.285
2.156.873
2.448.807
354.299
193.358
2.538.096
16.880.180
16.601.169
65.680.906
61.756.407
31 Maret 2015
(Tiga bulan)
31 Maret 2014
(Tiga bulan)
31 Desember
2014
(Satu tahun)
31 Desember
2013
(Satu tahun)
Rp
Rp
Rp
Rp
36. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
Bunga atas:
Pinjaman bank
Utang jangka menengah (MTN)
Utang sewa pembiayaan
Beban administrasi bank
Amortisasi biaya transaksi MTN
Beban keuangan lain-lain
Total
9.056.054
6.693.750
1.639.382
450.122
251.786
–
11.983.604
–
1.092.065
482.179
–
–
49.289.996
1.575.000
5.465.165
3.330.527
59.975
210.494
32.218.503
–
4.278.500
2.056.444
–
960.829
18.091.094
13.557.848
59.931.157
39.514.276
74
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. BEBAN LAINNYA
31 Maret 2015
(Tiga bulan)
31 Maret 2014
(Tiga bulan)
31 Desember
2014
(Satu tahun)
31 Desember
2013
(Satu tahun)
Rp
Rp
Rp
Rp
Rugi selisih kurs mata uang asing - neto
Amortisasi kerugian ditangguhkan atas aset
dijual dan disewa kembali
Beban penyisihan persediaan usang
Beban penurunan nilai piutang
Pajak tahun lalu dan denda pajak
Rugi investasi jangka pendek
Lain-lain
15.626.058
–
3.165.700
46.498.350
–
–
–
2.262.038
–
10.716
–
–
–
711.303
342.093
333.623
–
–
–
3.109.261
197.144
2.735.640
287.467
768.056
894.475
6.084.227
Total
17.914.941
722.019
6.950.677
57.465.359
18.115
8.730
38. PERPAJAKAN
a. Pajak dibayar di muka
31 Maret 2015
31 Desember
2014
31 Desember
2013
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
Rp
Rp
Rp
Rp
Perusahaan :
Pajak pertambahan nilai
Pajak penghasilan badan
Tahun 2015
Tahun 2014
Tahun 2013
1.725.849
1.859.748
3.089.746
–
2.404.307
7.516.414
11.449.345
–
7.516.414
11.449.345
–
–
11.449.345
–
–
–
Subtotal
23.095.915
20.825.507
14.539.091
–
1.635.556
9.489.943
1.207.762
9.261.863
6.106.529
7.003.984
–
–
Subtotal
11.125.499
10.469.625
13.110.513
–
Total
34.221.414
31.295.132
27.649.604
–
Entitas Anak :
Pajak pertambahan nilai
Pajak penghasilan badan
75
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38. PERPAJAKAN (Lanjutan)
b. Utang pajak
Perusahaan :
Pajak penghasilan pasal 21
Pajak penghasilan pasal 23 / 26
Pajak penghasilan pasal 25
Pajak pertambahan nilai
Pajak penghasilan badan
31 Maret 2015
31 Desember
2014
31 Desember
2013
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
Rp
Rp
Rp
Rp
407.695
83.439
–
–
–
426.774
186.056
361.674
–
–
549.311
153.301
188.733
–
–
256.301
157.956
634.657
600.397
260.783
491.134
974.504
891.345
1.910.094
Entitas Anak :
Pajak penghasilan pasal 21
Pajak penghasilan pasal 23 / 26
Pajak penghasilan pasal 25
Pajak penghasilan pasal 4 (2)
Pajak penghasilan badan
Pajak pertambahan nilai
Lainnya
113.781
22.194
48.481
10.000
1.021.412
2.603.020
930.266
128.456
16.488
48.481
38.120
33.192
2.316.619
1.227.982
227.005
186.361
467.388
56.846
1.043.474
3.257.496
1.259.359
79.624
20.890
372.245
65.755
1.768.448
1.315.357
727.520
Subtotal
4.749.154
3.809.338
6.497.929
4.349.839
5.240.288
4.783.842
7.389.274
6.259.933
c. Pajak kini
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran laba (rugi) fiskal
pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014, 31 Desember 2014 dan 2013 sebagai berikut:
Laba (rugi) konsolidasian sebelum taksiran
pajak penghasilan
Eliminasi
Laba (rugi) konsolidasian sebelum pajak
dan eliminasi
Dikurangi:
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan
Entitas Anak
31 Maret 2015
(Tiga bulan)
31 Maret 2014
(Tiga bulan)
31 Desember
2014
(Satu tahun)
31 Desember
2013
(Satu tahun)
Rp
Rp
Rp
Rp
3.098.963
–
42.777.898
–
74.766.728
–
(7.256.549)
(4.379.205)
3.098.963
42.777.898
74.766.728
(11.635.754)
(2.280.125)
(16.881.025)
(33.612.336)
4.273.999
818.838
25.896.873
41.154.392
(7.361.755)
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan
Perusahaan
76
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38. PERPAJAKAN (Lanjutan)
c. Pajak kini (Lanjutan)
31 Maret 2015
(Tiga bulan)
31 Maret 2014
(Tiga bulan)
31 Desember
2014
(Satu tahun)
31 Desember
2013
(Satu tahun)
Rp
Rp
Rp
Rp
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan
Perusahaan (Lanjutan)
Perbedaan temporer:
Perbedaan penyusutan komersial dan
fiskal
Perbedaan pencatatan atas penyusutan
aset sewa pembiayaan dan
pembayaran utang sewa pembiayaan
Beban imbalan pasca kerja
Pembayaran imbalan pasca kerja
Kompensasi rugi fiskal
Penyisihan penurunan nilai piutang
Pemulihan (penyisihan) persediaan
usang
Total
818.838
25.896.873
41.154.392
(7.361.755)
(766.751)
(223.406)
(1.897.862)
(1.970.250)
(4.006.658)
1.202.829
–
–
–
(3.081.013)
1.835.736
–
(3.629.238)
–
(12.361.948)
341.972
–
(3.629.238)
(287.204)
(11.293.445)
3.898.416
–
–
(2.715.937)
(3.250.668)
2.806.648
–
–
(3.570.580)
(5.097.921)
(21.084.948)
(9.274.568)
Perbedaan permanen:
Penghasilan bukan objek pajak
Penghasilan dikenakan pajak final
Beban yang tidak dapat dikurangkan
–
(798.041)
2.444.154
(1.267.057)
(466.871)
168.146
(3.675.350)
(1.839.984)
3.537.872
(4.138.849)
(858.168)
18.004.103
Total
1.646.113
(1.565.782)
(1.977.462)
13.007.086
(1.105.629)
19.233.170
18.091.982
(3.629.237)
4.808.293
3.618.396
(1.573.072)
(107.617)
(723.619)
(2.244.011)
(73.117)
(566.200)
(7.869.836)
(528.188)
(2.736.787)
(6.461.574)
(308.971)
(4.678.800)
(2.404.308)
(2.883.328)
(11.134.811)
(11.449.345)
(2.404.308)
1.924.965
(7.516.415)
(11.449.345)
Laba (rugi) kena pajak Perusahaan
Taksiran pajak penghasilan berdasarkan
tarif yang berlaku 20%
(31 Desember 2014) dan 25%
(31 Maret 2014)
Dikurangi: Pajak dibayar di muka
Pajak penghasilan pasal 22
Pajak penghasilan pasal 23
Pajak penghasilan pasal 25
Kurang (lebih) bayar pajak penghasilan
badan
–
77
–
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38. PERPAJAKAN (Lanjutan)
c. Pajak kini (Lanjutan)
Taksiran rugi fiskal tersebut di atas akan dilaporkan dengan angka sama dalam Surat Pemberitahuan
Pajak (“SPT”) tahun 2014. Penyampaian SPT untuk tahun pajak 2013 tidak memiliki perbedaan
dengan total penghasilan kena pajak Perusahaan, LPI, QTX dan NP.
Sesuai dengan Pasal 2 ayat 2 Peraturan Pemerintah No. 77 tahun 2013 (“PP No. 77”) tentang
Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan
Terbuka dengan persyaratan tertentu, Perusahaan telah memperoleh surat keterangan dari
PT Adimitra Transferindo, biro administrasi efek, yang menyatakan bahwa Perusahaan telah
memenuhi persyaratan dalam PP No. 77 di atas dan berhak untuk memperoleh penurunan tarif pajak
sebesar 5% lebih rendah dari tarif pajak penghasilan badan yang berlaku. Perusahaan telah mencatat
dampak perubahan tarif pajak tersebut sebagai pengurang pajak tangguhan dalam laporan keuangan
tahun 2014 sebesar Rp326.286 disajikan kembali sebesar Rp 97.633.
d. Pajak tangguhan
31 Maret 2015 (Tiga bulan)
1 Januari
2015
Rp
Rp
Rp
−
240.565
103.685
−
−
(153.350)
(801.331)
(3.350.706)
−
(714.116)
(4.796.958)
−
(270.159)
1.103.197
Perusahaan
Aset pajak tangguhan :
Imbalan paska kerja
5.915.174
Liabilitas pajak tangguhan :
Penyusutan aset tetap
437.477
Liabilitas sewa pembiayaan (9.703.357)
Aset (liabilitas) pajak
tangguhan - neto
Entitas Anak (LPI)
Liabilitas pajak tangguhan neto
Entitas Anak (QTX)
Liabilitas pajak tangguhan neto
Entitas Anak (HPPP)
Aset pajak tangguhan - neto
Dikreditkan
Pengaruh (dibebankan)
perubahan ke laporan Dibebankan
tarif
laba rugi
ke OCI
Rp
31 Maret
2015
Rp
Rp
−
6.259.424
−
−
284.127
(10.504.688)
103.685
−
(3.961.137)
(381.294)
34.146
−
(5.144.106)
−
(11.244)
3.373
−
(278.030)
−
45.317
Total
Aset (liabilitas) pajak
tangguhan konsolidasian
Aset
Liabilitas
Translasi
−
−
−
53.133
1.201.647
(1.061.337)
1.103.197
(8.417.823)
1.201.647
(9.383.273)
78
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38. PERPAJAKAN (Lanjutan)
d. Pajak tangguhan (Lanjutan)
31 Maret 2014 (Tiga bulan)
Perusahaan
Aset pajak tangguhan :
Imbalan pasca kerja
Penyisihan penurunan nilai
piutang
Penyisihan persediaan usang
Rugi fiskal
Liabilitas pajak tangguhan :
Penyusutan aset tetap
Liabilitas sewa pembiayaan
Aset (liabilitas) pajak tangguhan neto
Entitas Anak (LPI)
Liabilitas pajak tangguhan - neto
Entitas Anak (QTX)
Liabilitas pajak tangguhan - neto
1 Januari
2014
Pengaruh
perubahan
tarif
Rp
Rp
Rp
Rp
31 Maret
2014
Rp
6.713.783
−
458.934
71.801
812.667
907.309
−
−
−
−
−
(907.309)
−
−
−
1.021.311
(9.038.707)
−
−
(55.852)
(770.253)
−
−
488.164
−
(1.274.480)
148.673
(637.643)
843.417
−
(1.051.049)
55.070
(152.562)
(215.361)
−
(75.946)
176
(291.131)
Total
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
konsolidasian
Aset
Liabilitas
Dikreditkan
Dikreditkan
(dibebankan)
(dibebankan) ke pendapatan
ke laporan laba komprehensif
rugi
lainnya
148.673
7.321.390
71.801
812.667
−
965.459
(9.808.960)
(2.401.475)
1.331.581
(215.361)
−
(1.081.336)
31 Desember 2014 (Dua belas bulan)
Perusahaan
Aset pajak tangguhan :
Imbalan pasca kerja
Penyisihan penurunan nilai
piutang
Penyisihan persediaan usang
Rugi fiskal
1 Januari
2014
Pengaruh
perubahan
tarif
Rp
Rp
6.713.783
(1.342.757)
71.800
812.667
907.309
(14.360)
(162.533)
(181.461)
79
Dikreditkan
Dikreditkan
(dibebankan)
(dibebankan) ke pendapatan
ke laporan laba komprehensif 31 Desember
rugi
lainnya
2014
Rp
68.393
(57.441)
(650.134)
(725.848)
Rp
475.755
−
−
−
Rp
5.915.174
−
−
−
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38. PERPAJAKAN (Lanjutan)
d. Pajak tangguhan (Lanjutan)
31 Desember 2014 (Dua belas bulan) (Lanjutan)
Perusahaan (Lanjutan)
Liabilitas pajak tangguhan :
Penyusutan aset tetap
Liabilitas sewa pembiayaan
Aset (liabilitas) pajak tangguhan neto
Entitas Anak (QTX)
Liabilitas pajak tangguhan - neto
Entitas Anak (LPI)
Liabilitas pajak tangguhan - neto
Entitas Anak (HPPP)
Aset pajak tangguhan - neto
1 Januari
2014
Pengaruh
perubahan
tarif
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
1.021.311
(9.038.707)
(204.262)
1.807.740
(379.572)
(2.472.390)
−
−
437.477
(9.703.357)
488.164
(97.633)
(4.216.992)
475.755
(3.350.706)
(215.361)
−
(55.504)
706
(270.159)
843.417
−
(5.860.652)
220.277
(4.796.958)
−
1.091.013
12.184
1.103.197
−
Total
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
konsolidasian
Aset
Liabilitas
Dikreditkan
Dikreditkan
(dibebankan)
(dibebankan) ke pendapatan
ke laporan laba komprehensif 31 Desember
rugi
lainnya
2014
(9.042.135)
1.331.581
(215.361)
1.103.197
(8.417.823)
31 Desember 2013 (Dua belas bulan)
1 Januari
2013
Dikreditkan
Penambahan Dikreditkan
(dibebankan)
karena
(dibebankan) ke pendapatan
akuisisi
ke laporan laba komprehensif 31 Desember
entitas anak
rugi
lainnya
2013
Rp
Perusahaan
Aset pajak tangguhan :
Imbalan pasca kerja
Penyisihan penurunan nilai
piutang
Penyisihan persediaan usang
Rugi fiskal
Liabilitas pajak tangguhan :
Penyusutan aset tetap
Liabilitas sewa pembiayaan
Aset (liabilitas) pajak tangguhan neto
Rp
Rp
Rp
6.990.334
−
974.603
750.784
111.005
−
−
−
−
(678.983)
701.662
907.309
−
−
−
1.513.874
(6.215.346)
−
−
(492.563)
(2.823.361)
−
−
3.150.651
−
(1.411.333)
80
(1.251.154)
(1.251.154)
Rp
6.713.783
71.801
812.667
907.309
1.021.311
(9.038.707)
488.164
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38. PERPAJAKAN (Lanjutan)
d. Pajak tangguhan (Lanjutan)
31 Desember 2013 (Dua belas bulan)
1 Januari
2013
Dikreditkan
Penambahan Dikreditkan
(dibebankan)
karena
(dibebankan) ke pendapatan
akuisisi
ke laporan laba komprehensif 31 Desember
entitas anak
rugi
lainnya
2013
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Perusahaan (Lanjutan)
Aset (liabilitas) pajak tangguhan neto
Entitas Anak (QTX)
Liabilitas pajak tangguhan - neto
Entitas Anak (LPI)
Liabilitas pajak tangguhan - neto
3.150.651
−
−
(123.170)
(743.792)
−
Total
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
konsolidasian
Aset
Liabilitas
(1.411.333)
(92.191)
1.955.049
(1.251.154)
−
(367.840)
488.164
(215.361)
843.417
451.525
3.150.651
(743.792)
1.331.581
(215.361)
e. Beban (manfaat) pajak
Pajak kini:
Perusahaan
Entitas Anak
HPPP
QTX
LPI
NP
Total pajak kini
31 Maret 2015
(Tiga bulan)
31 Maret 2014
(Tiga bulan)
31 Desember
2014
(Satu tahun)
31 Desember
2013
(Satu tahun)
Rp
Rp
Rp
Rp
–
4.808.293
3.618.397
981.922
59.202
–
25.514
1.597.140
146.651
–
73
4.122.448
645.263
238.778
29.927
4.537.989
219.724
−
−
1.066.638
6.552.157
8.654.813
4.757.713
714.116
1.274.480
4.314.622
1.411.333
381.294
11.244
(45.317)
1.051.049
75.946
–
5.860.655
55.504
(1.091.013)
(1.955.049)
92.191
–
Pajak tangguhan :
Perusahaan
Entitas Anak
LPI
QTX
HPP
–
Total
1.061.337
2.401.475
9.139.768
(451.525)
Beban pajak penghasilan
2.127.975
8.953.632
17.794.581
4.306.188
81
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38. PERPAJAKAN (Lanjutan)
f. Surat ketetapan pajak
i)
Tahun pajak 2006
Pada tanggal 25 Juli 2008, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)
No. 00169/406/06/054/08 dari Direktur Jenderal Pajak yang menyatakan bahwa pajak
penghasilan badan lebih bayar dan laba fiskal pada tahun 2006 masing masing sebesar
Rp 1.413.824 dan Rp 5.326.633. Pada tanggal 16 Oktober 2008, Perusahaan telah
menyampaikan keberatan atas SKPLB tersebut dengan menyatakan rugi fiskal sebesar
Rp 5.616.240.
Pada tanggal 5 Juni 2009, DJP mengeluarkan surat No. KEP-630/WPJ.07/BD.05/2009
menyatakan bahwa rugi fiskal Perusahaan sebesar Rp 4.947.365. Pada tanggal
1 September 2009, Perusahaan mengajukan banding atas keberatan yang sama.
Sidang banding pajak tahun 2006 telah dilakukan pada 14 Juli 2010 dan sesuai Putusan
Pengadilan Pajak No. Put.49862/PP/M.X/15/2014 yang diucapkan tanggal 8 Januari 2014
mengabulkan sebagian permohonan banding pajak penghasilan badan bahwa laba fiskal
perusahaan dari sebesar Rp 4.947.365 menjadi sebesar Rp 2.079.340 sehingga kompensasi
kerugian fiskal dari sebesar Rp 4.947.365 menjadi Rp 2.079.340.
Sesuai surat No. S-1236/WPJ.070/KP.0809/2014 tanggal 1 September 2014 mengenai
pemberitahuan hasil evaluasi terhadap Putusan Pengadilan Pajak bahwa Direktorat Jenderal
Pajak mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung atas Putsan Pengadilan Pajak
tersebut. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, belum ada putusan atas Peninjauan
Kembali tersebut.
ii) Tahun pajak 2007
Pada tanggal 1 Juli 2009, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
dari Direktur Jenderal Pajak No. 00082/207/07/054/09 yang menyatakan kurang bayar atas
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tahun 2007 sebesar Rp 1.104.761 dan menerima Surat
Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00130/406/07/054/09 atas pajak penghasilan badan
tahun 2007 sebesar Rp 908.243. Atas selisih pajak sebesar Rp 356.628 telah dilunasi pada
tanggal 30 Juli 2009 dan dicatat sebagai beban pajak tahun 2009.
Atas keputusan tersebut Perusahaan mengajukan keberatan, dan ditolak oleh DJP pada tanggal
25 Nopember 2009 dengan mengeluarkan surat keputusan No. 1274/WPJ.07/BD.05/2009,
kemudian pada tanggal 23 Pebruari 2010 Perusahaan mengajukan banding atas keberatan
tersebut, sehingga pajak penghasilan lebih bayar tahun 2007 sebesar Rp 1.539.345 disajikan
sebagai beban tangguhan pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Pada tanggal 5 Maret 2010 DJP mengeluarkan surat keputusan No. KEP 314/WPJ.07/2010
yang menolak keberatan Perusahaan atas SKPKB No. 0082/207/07/054/09 tersebut dan pada
tanggal 2 Juni 2010, Perusahaan mengajukan banding atas penolakan keberatan tersebut.
82
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38. PERPAJAKAN (Lanjutan)
f. Surat ketetapan pajak (Lanjutan)
ii) Tahun pajak 2007 (Lanjutan)
Sesuai Putusan Pengadilan Pajak No. Put.50068/PP/M.X/15/2014 tanggal 22 Januari 2014
mengabulkan sebagian permohonan banding pajak penghasilan badan bahwa kredit pajak
penghasilan menjadi sebesar Rp 1.539.345 dari sebelumnya sebesar Rp 1.488.562 dan lebih
bayar pajak penghasilan menjadi sebesar Rp 959.027 dari sebelumnya sebesar Rp 908.243.
Sesuai surat No. S-1236/WPJ.070/KP.0809/2014 tanggal 1 September 2014 mengenai
pemberitahuan hasil evaluasi terhadap Putusan Pengadilan Pajak bahwa Direktorat Jenderal
Pajak tidak mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung atas Putusan Pengadilan
Pajak tersebut.
Berdasarkan Putusan Pengadilan Pajak No. Put.50420/PP/M.XB/16/2014 tanggal
12 Pebruari 2014 mengabulkan sebagian permohonan banding Pajak Pertambahan Nilai Barang
dan Jasa Penyerahan barang kena pajak dan / atau jasa kena pajak yaitu dari kurang bayar
sebesar Rp 1.104.761 menjadi sebesar Rp 226.436.
Sesuai surat No. S-1236/WPJ.070/KP.0809/2014 tanggal 1 September 2014 mengenai
pemberitahuan hasil evaluasi terhadap Putusan Pengadilan Pajak bahwa Direktorat Jenderal
Pajak mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung atas Putusan Pengadilan Pajak
tersebut. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, belum ada putusan atas Peninjauan
Kembali tersebut.
iii) Tahun pajak 2010
Pada bulan Pebruari 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
(SKPKB) atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2010 sebesar Rp 751.450 dan surat tagihan pajak
atas sanksi administrasi pajak pertambahan nilai tahun 2010 sebesar Rp 16.606. Perusahaan
menerima keputusan pajak ini dan telah mencatat pertambahan pajak tersebut pada laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2013.
39. LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR
Perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut:
Laba (rugi) periode berjalan yang diatribusikan
ke pemilik Entitas Induk (Rp)
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar
31 Maret 2015
(Tiga bulan)
31 Maret 2014
(Tiga bulan)
31 Desember
2014
(Satu tahun)
31 Desember
2013
(Satu tahun)
Rp
Rp
Rp
Rp
968.716
690.000.000
30.117.172
690.000.000
52.873.468
690.000.000
(8.674.579)
690.000.000
1
44
77
(13)
Laba (rugi) per saham dasar (Rp) (nilai penuh)
83
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI
Sifat relasi
 PT Dwi Satrya Utama adalah pemegang saham mayoritas Perusahaan;
 PT Sinar Wisma, PT Tifa Finance, Tbk dan PT Tifa Arum Realty adalah perusahaan yang sebagian
pengurusnya sama dengan Perusahaan dan LPI; dan
 PT Samolin Surya adalah perusahaan asosiasi dimana 48% sahamnya dimiliki oleh Perusahaan.
Transaksi dengan pihak berelasi
Dalam kegiatan usahanya. Kelompok Usaha juga melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi
yang meliputi antara lain:
a. Sewa dibayar di muka atas tanah dan gudang (Catatan 42b) selama 2 tahun kepada PT Sinar Wisma.
Pada tahun 2015, 2014 dan 2013, Kelompok Usaha telah mengakui beban sewa masing-masing
sebesar Rp 251.562, Rp 809.375 dan Rp 875.000 dan dicatat sebagai bagian dari biaya pabrikasi
(Catatan 32).
b. Pada tahun 2015, 2014 dan 2013, beban sewa gedung kepada PT Tifa Arum Realty masing-masing
sebesar Rp Nihil, Rp Nihil dan Rp 152.550 dan dicatat sebagai bagian dari beban penjualan dan
beban umum dan administrasi (Catatan 34 dan 35).
c. Total penjualan, aset dan liabilitas sebagai akibat dari transaksi antara Perusahaan dan entitas
anaknya yang dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Maret 2015 masingmasing sebesar Rp1.056.937, Rp155.343.121 dan Rp49.652.489 (31 Desember 2014: Rp1.310.828,
Rp152.068.978 dan Rp46.502.425, 31 Desember 2013: Rp2.283.943, Rp138.977.140 dan
Rp41.734.016)
d. Manajemen kunci termasuk direksi, komisaris, dan komite audit. Kompensasi yang dibayar atau
terutang pada manajemen kunci atas jasa pekerja adalah sebagai berikut :
31 Maret 2015
(Tiga bulan)
31 Maret 2014
(Tiga bulan)
31 Desember
2014
(Satu tahun)
31 Desember
2013
(Satu tahun)
Rp
Rp
Rp
Rp
Remunerasi
Imbalan kerja karyawan
Kewajiban imbalan kerja
1.614.971
10.569
404.709
1.438.930
8.360
348.478
7.495.127
33.438
373.556
7.282.349
−
2.861.499
Total
2.030.249
1.795.768
7.902.121
10.143.848
41. INFORMASI SEGMEN OPERASI
Untuk tujuan pelaporan manajemen, Perusahaan dan Entitas Anak dibagi dalam dua divisi operasi yaitu
divisi produksi dan distribusi botol plastik, sikat gigi dan mould; serta divisi produksi dan distribusi
laminating tube dan plastik tube. Divisi-divisi tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen
primer Kelompok Usaha.
84
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. INFORMASI SEGMEN OPERASI (Lanjutan)
Kelompok Usaha menilai kinerja berdasarkan laba atau rugi sebelum pajak, tidak termasuk keuntungan
dan kerugian yang tidak terjadi berulang, maupun keuntungan atau kerugian selisih kurs. Kelompok
Usaha mencatat penjualan dan transfer antar segmen seolah-olah dilakukan oleh pihak ketiga.
Segmen yang dilaporkan dari Kelompok Usaha merupakan unit bisnis strategis yang menawarkan
produk dan jasa yang berbeda. Produk dan jasa dikelola secara terpisah karena setiap bisnis memerlukan
pasar dan teknologi yang berbeda. Sebagian dari bisnis tersebut diperoleh sebagai unit individual oleh
a. Informasi produk dan jasa
31 Maret 2015 (Tiga bulan)
Botol plastik,
sikat gigi dan
mould
Laminating
tube dan
plastik tube
Eliminasi
Konsolidasian
Rp
Rp
Rp
Rp
PENDAPATAN
Penjualan eksternal
Penjualan antar segmen
228.212.629
1.056.937
69.039.054
−
−
(1.056.937)
297.251.683
−
Total pendapatan
229.269.566
69.039.054
(1.056.937)
297.251.683
18.858.977
2.219.216
HASIL
Hasil segmen / laba usaha
−
Penghasilan bunga
Beban bunga dan keuangan
21.078.193
111.864
(18.091.094)
Laba sebelum pajak
3.098.963
Beban pajak
(2.127.975)
Laba tahun berjalan
970.988
Laba tahun berjalan yang diatribusikan
kepada kepentingan non-pengendali
(2.272)
Laba tahun berjalan yang diatribusikan
ke pemilik entitas induk
968.716
INFORMASI LAINNYA
ASET
Aset segmen
1.346.918.402
131.442.752
(155.343.121)
1.323.018.033
Total aset yang dikonsolidasi
1.346.918.402
131.442.752
(155.343.121)
1.323.018.033
LIABILITAS
Liabilitas segmen
800.463.112
205.060.294
(49.652.489)
955.870.917
Total liabilitas yang dikonsolidasi
800.463.112
205.060.294
(49.652.489)
955.870.917
6.297.374
17.116.456
538.878
5.256.768
Penambahan aset tetap
Penyusutan dan amortisasi
85
6.836.252
22.373.224
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. INFORMASI SEGMEN OPERASI (Lanjutan)
a. Informasi produk dan jasa (Lanjutan)
31 Maret 2014 (Tiga bulan)
Botol plastik,
sikat gigi dan
mould
Laminating
tube dan
plastik tube
Eliminasi
Konsolidasian
Rp
Rp
Rp
Rp
PENDAPATAN
Penjualan eksternal
Penjualan antar segmen
249.770.473
174.069
59.978.070
−
−
(174.069)
309.748.543
−
Total pendapatan
249.944.542
59.978.070
(174.069)
309.748.543
41.664.931
14.238.159
HASIL
Hasil segmen / laba usaha
−
Keuntungan penjualan efek
Penghasilan bunga
Beban bunga dan keuangan
55.903.090
432.656
(13.557.848)
Laba sebelum pajak
42.777.898
Beban pajak
(8.953.632)
Laba tahun berjalan
33.824.266
Laba tahun berjalan yang diatribusikan
kepada kepentingan non-pengendali
(3.707.094)
Laba tahun berjalan yang diatribusikan
ke pemilik entitas induk
30.117.172
INFORMASI LAINNYA
ASET
Aset segmen
1.199.669.219
286.485.775
(152.068.978)
1.334.086.016
Total aset yang dikonsolidasi
1.199.669.219
286.485.775
(152.068.978)
1.334.086.016
LIABILITAS
Liabilitas segmen
807.653.113
202.198.636
(33.838.359)
976.013.390
Total liabilitas yang dikonsolidasi
807.653.113
202.198.636
(33.838.359)
976.013.390
27.117.142
11.915.613
12.172.382
4.705.555
Penambahan aset tetap
Penyusutan dan amortisasi
86
39.289.524
16.621.168
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. INFORMASI SEGMEN OPERASI (Lanjutan)
a. Informasi produk dan jasa (Lanjutan)
31 Desember 2014 (Dua belas bulan)
Botol plastik,
sikat gigi dan
mould
Laminating
tube dan
plastik tube
Eliminasi
Konsolidasian
Rp
Rp
Rp
Rp
PENDAPATAN
Penjualan eksternal
Penjualan antar segmen
1.024.104.233
1.310.828
234.737.007
−
−
(1.310.828)
1.258.841.240
−
Total pendapatan
1.025.415.061
234.737.007
(1.310.828)
1.258.841.240
107.726.413
26.461.781
HASIL
Hasil segmen / laba usaha
−
Keuntungan penjualan efek
Penghasilan bunga
Beban bunga dan keuangan
134.188.194
509.691
(59.931.157)
Laba sebelum pajak
74.766.728
Beban pajak
(17.794.581)
Laba tahun berjalan
56.972.147
Laba tahun berjalan yang diatribusikan
kepada kepentingan non-pengendali
(4.098.679)
Laba tahun berjalan yang diatribusikan
ke pemilik entitas induk
52.873.468
INFORMASI LAINNYA
ASET
Aset segmen
1.199.669.219
286.485.775
(152.068.978)
1.334.086.016
Total aset yang dikonsolidasi
1.199.669.219
286.485.775
(152.068.978)
1.334.086.016
LIABILITAS
Liabilitas segmen
820.317.179
202.198.636
(46.502.425)
976.013.390
Total liabilitas yang dikonsolidasi
820.317.179
202.198.636
(46.502.425)
976.013.390
Penambahan aset tetap
Penyusutan dan amortisasi
185.851.301
56.437.833
24.653.617
19.579.828
87
210.504.918
76.017.661
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. INFORMASI SEGMEN OPERASI (Lanjutan)
a. Informasi produk dan jasa (Lanjutan)
31 Desember 2013 (Dua belas bulan)
Botol plastik,
sikat gigi dan
mould
Laminating
tube dan
plastik tube
Eliminasi
Konsolidasian
Rp
Rp
Rp
Rp
PENDAPATAN
Penjualan eksternal
Penjualan antar segmen
796.867.837
2.283.943
164.132.128
−
−
(2.283.943)
960.999.965
−
Total pendapatan
799.151.780
164.132.128
(2.283.943)
960.999.965
HASIL
Hasil segmen / laba usaha
40.911.429
(8.848.406)
−
Keuntungan penjualan efek
Penghasilan bunga
Beban bunga dan keuangan
32.063.023
194.704
(39.514.276)
Rugi sebelum pajak
(7.256.549)
Beban pajak
(4.306.188)
Rugi tahun berjalan
(11.562.737)
Laba tahun berjalan yang diatribusikan
kepada kepentingan non-pengendali
2.888.158
Rugi tahun berjalan yang diatribusikan
ke pemilik entitas induk
(8.674.579)
INFORMASI LAINNYA
ASET
Aset segmen
1.016.929.842
247.423.004
(138.977.140)
1.125.375.706
Total aset yang dikonsolidasi
1.016.929.842
247.423.004
(138.977.140)
1.125.375.706
LIABILITAS
Liabilitas segmen
690.729.256
176.122.151
(41.734.016)
825.117.391
Total liabilitas yang dikonsolidasi
690.729.256
176.122.151
(41.734.016)
825.117.391
Penambahan aset tetap
Penyusutan dan amortisasi
151.878.740
46.661.283
88.166.036
12.546.483
88
240.044.776
59.207.766
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. INFORMASI SEGMEN OPERASI (Lanjutan)
b. Informasi tentang wilayah geografis
Penjualan berdasarkan pasar geografis
31 Maret 2015
(Tiga bulan)
31 Maret
2014
(Tiga bulan)
31 Desember
2014
(Satu tahun)
31 Desember
2013
(Satu tahun)
Rp
Rp
Rp
Rp
Pasar geografis
Lokal di Indonesia
Luar negeri
230.221.541
67.030.142
223.730.807
86.017.736
902.941.224
355.900.016
660.778.390
300.221.575
Total
297.251.683
309.748.543
1.258.841.240
960.999.965
Nilai tercatat aset segmen
Pandaan dan Sidoarjo
Tangerang dan Cikarang
China
Singapore
Total
31 Maret 2015
31 Desember
2014
31 Desember
2013
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
Rp
Rp
Rp
Rp
654.349.552
361.838.781
306.765.565
64.135
685.144.327
355.152.510
293.719.923
69.256
519.413.598
293.219.896
312.666.300
75.912
350.512.443
190.237.919
232.720.850
63.369
1.323.018.033 1.334.086.016
1.125.375.706
773.534.581
Penambahan aset tetap
31 Maret 2015
31 Desember
2014
31 Desember
2013
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
Rp
Rp
Rp
Rp
Pandaan dan Sidoarjo
Tangerang dan Cikarang
China
Singapore
5.436.999
1.399.253
–
–
168.062.889
29.372.389
13.069.640
–
128.834.628
97.765.237
13.444.911
–
63.280.325
45.482.255
55.987.351
–
Total
6.836.252
210.504.918
240.044.776
164.749.931
c. Informasi tentang pelanggan utama
Total penjualan kepada Grup Unilever dari kedua segmen yang dilaporkan di atas oleh Kelompok
Usaha masing-masing sebesar 68%, 51%, 53% dan 69% dari total penjualan untuk periode
31 Maret 2015, 31 Maret 2014, 31 Desember 2014 dan 2013.
89
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
42. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING
a. Pada tanggal 24 April 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa tanah dan bangunan
dengan PT Sinar Wisma (SW) pihak berelasi. Perjanjian tersebut berlaku selama 2 (dua) tahun
terhitung sejak tanggal 1 Maret 2007 sampai dengan tanggal 1 Maret 2009. Perjanjian tersebut telah
beberapa kali diubah sehubungan dengan perpanjangan jangka waktu kontrak. Pada tanggal
27 Pebruari 2011 perjanjian tersebut telah diperpanjang untuk jangka waktu 1 Maret 2011 sampai
dengan tanggal 1 Maret 2013 dengan biaya sewa sebesar Rp 1.850.000. Perubahan terakhir tanggal
17 Maret 2014 perjanjian tersebut telah diperpanjang untuk jangka waktu 1 Maret 2013 sampai
dengan tanggal 28 Februari 2015 dengan biaya sewa sebesar Rp 2.012.500. Saat ini perjanjian
tersebut dalam proses perpanjangan.
b. Pada April 2011, Perusahaan telah mengadakan perjanjian fasilitas pembiayaan pemasok (“supplier
financing”) kerja sama antara Deutsche Bank AG (DB) dan PT Unilever Indonesia Tbk, dimana
tagihan tertentu dari Perusahaan kepada PT Unilever Indonesia Tbk akan dibiayai menggunakan
fasilitas anjak piutang tanpa tanggung renteng (“without recourse”) oleh DB.
c. Perusahaan dan entitas anaknya telah mengadakan perjanjian pinjaman bank dengan The Honkong
and Shanghai Banking Corporation Ltd, Indonesia dan China, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 16).
d. Perusahaan dan entitas anaknya telah mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Chandra
Sakti Utama Leasing, PT Orix Indonesia Finance, PT Arthaasia Finance, PT Astra International, PT
Tifa Finance, PT Toyota Astra FS dan PT Astra Sedaya Finance untuk kendaraan dan mesin yang
digunakan untuk operasional Perusahaan (Catatan 24).
43. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
Pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013, dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012
Kelompok Usaha mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
31 Maret 2015
Mata uang
asing (nilai
penuh)
Ekuivalen
Rp
31 Desember 2014
Mata uang
asing (nilai
penuh)
Ekuivalen
Rp
31 Desember 2013
Mata uang
asing (nilai
penuh)
Ekuivalen
Rp
1 Januari 2013/
31 Desember 2012
Mata uang
asing (nilai
penuh)
Ekuivalen
Rp
Aset
Kas dan setara kas
USD
746.835
RMB 20.045.295
EUR
14.346
SGD
2.999
JPY
−
9.771.593
356.156
42.700.086 15.108.852
203.214
6.327
28.517
3.604
−
−
4.430.580
30.716.448
95.751
33.960
−
593.131
18.817.750
−
3.834
−
7.229.668
37.620.822
−
36.917
−
1.379.532
7.082.165
10.011
3.964
13.468
13.340.078
10.888.545
128.241
31.346
1.508
Investasi dalam efek
jangka pendek
USD
89.861
Piutang usaha
RMB 12.869.018
USD
293.459
EUR 2.616.494
Piutang lain-lain
RMB
333.647
1.175.737
94.513
27.413.324 12.055.341
3.839.624 1.307.616
285.067
−
710.729
342.113
1.175.738
24.508.628
16.266.740
−
695.519
85.321
15.199.944
436.908
22.122
383.434
1.039.983
30.388.033
5.325.477
372.129
766.568
100.000
14.728.836
130.505
24.058
582.615
967.000
22.644.997
1.261.982
308.183
895.747
Total aset
86.127.891
77.923.364
90
82.779.597
50.467.627
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
43. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan)
31 Maret 2015
Mata uang
asing (nilai
penuh
Liabilitas
Pinjaman bank
Utang usaha
USD
RMB
EUR
SGD
USD
EUR
RMB
CHF
SGD
JPY
AUD
17.898.111
12.449.611
180.453
39.226
4.459.123
83.102
17.793.660
423.330
22.056
5.198.467
350
Utang pembelian aset
tetap dan lain-lain RMB 1.060.767
USD
31.728
EUR 1.111.274
JPY 25.550.005
CHF
414.093
SGD
1.696
Beban masih harus
dibayar
RMB 1.282.696
SGD
4.220
Utang sewa
pembiayaan
USD 5.740.643
Total liabilitas
Liabilitas neto
−
Ekuivalen
Rp
31 Desember 2014
Mata uang
asing (nilai
penuh
234.178.889 19.205.455
26.519.913 9.059.085
2.556.079
243.437
372.966
79.858
58.343.166 3.357.490
1.177.115
159.733
37.903.699 18.052.386
5.721.665
–
209.707
53.280
566.373 5.192.280
3.501
350
2.259.624 1.038.258
415.123
760.586
15.740.934 2.477.125
2.783.673 42.367.068
5.596.821
411.394
16.127
2.517
2.732.374
40.124
2.811.474
9.310
75.110.569
6.854.673
Ekuivalen
Rp
31 Desember 2013
Mata
uang asing
(nilai
penuh
Ekuivalen
Rp
238.915.861 10.422.004
18.417.210 6.999.982
3.683.990
143.987
752.432
234.786
41.767.172
3.533.349
2.417.284
125.245
36.700.682 25.836.268
–
56.693
502.006
19.792
541.289
–
3.576
–
1 Januari 2013/
31 Desember 2012
Mata uang
asing (nilai
penuh
Ekuivalen
Rp
127.033.812
13.994.505
2.422.074
2.260.516
43.067.995
2.106.800
51.652.383
778.496
190.557
–
–
8.471.369
2.564.890
36.754
−
3.698.445
96.354
23.583.917
105.705
16.478
635.588
–
81.918.139
3.943.400
470.810
−
35.763.968
1.234.281
36.259.328
1.120.129
130.292
71.165
–
2.110.789
9.461.688
37.487.001
4.416.716
5.176.576
23.718
2.396.706
796.250
2.549.120
21.875.000
6.333.002
3.508
4.791.542
9.705.491
42.879.869
2.541.193
86.963.363
33.777
5.032.706
–
1.446.641
69.721.349
749.438
–
7.737.584
–
18.531.267
7.806.473
7.941.569
–
5.715.754
87.724
4.162.862
11.084
8.322.476
106.716
965.994
7.553
1.485.178
59.721
85.272.128
4.542.558
55.369.236
6.413.687
62.020.357
472.248.442
493.453.596
454.220.801
266.493.661
(386.120.551)
(415.530.232)
(371.441.204)
(216.026.034)
Kelompok usaha telah mengakui laba (rugi) selisih kurs, neto dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lainnya untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 dan tahun
yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp15.626.058 (rugi),
Rp19.866.460 (laba), Rp3.165.700 (rugi) dan Rp46.498.350. Sedangkan akumulasi selisih kurs dari
penjabaran laporan keuangan entitas anak di luar negeri yang dibebankan dalam pendapatan
komprehensif lain dan diakumulasikan dalam komponen ekuitas pada tanggal 31 Maret 2015,
31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 masing-masing sebesar
Rp62.435.938, Rp53.819.648, Rp50.324.836 dan Rp16.472.921.
91
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
44. AKTIVITAS NON KAS
Penurunan aset tetap melalui:
 penghapusbukuan
Penambahan (penurunan) investasi sementara
melalui:
 pendapatan bunga,dividen,biaya
administrasi
 keuntungan (kerugian) belum realisasi
 keuntungan (kerugian) selisih kurs yang
belum terealisasi
Penambahan aset tetap melalui:
 utang pembelian aset tetap
 pinjaman bank
 utang sewa pembiayaan
 uang muka
 reklasifikasi dari persediaan
 reklasifikasi dari asset lainnya
Penambahan (pengurangan) pembelian aset
tetap
Keuntungan (kerugian) atas penjualan aset tetap
Keuntungan (kerugian) ditangguhkan atas
transaksi penjualan aset tetap dan disewa
kembali
Penambahan utang sewa pembiayaan melalui:
 pembiayaan langsung
Penambahan utang sewa pembiayaan melalui
rugi selisih kurs belum terealisasi
 rugi selisih kurs belum terealisasi
 reklasifikasi uang muka penjualan
Penambahan utang dividen yang belum
dibayarkan tahun ini
Reklasifikasi utang sewa pembiayaan ke utang
pembelian aset tetap
Penambahan (penurunan) utang pembelian aset
tetap melalui :
 reklasifikasi ke pinjaman bank dan
utang sewa pembiayaan
 rugi selisih kurs belum terealisasi
Penambahan (penurunan) pinjaman bank
melalui
 pelunusan utang usaha
 keuntungan (kerugian) selisih kurs yang
belum terealisasi
 reklasifikasi dari utang pembelian aset
31 Maret 2015
(Tiga bulan)
31 Maret
2014
(Tiga bulan)
31 Desember
2014
(Satu tahun)
31 Desember
2013
(Satu tahun)
Rp
Rp
Rp
Rp
116.598
866.146
10.941
904.862
(37)
354.787
`569
435.285
77.800
1.477.035
87.438
818.424
–
(62.753)
(36.106)
150.444
3.201.926
–
–
–
808.789
–
7.968.083
–
12.039.522
2.762.619
–
–
62.222.775
–
73.177.745
30.049.067
3.728.352
696.253
128.058.086
13.432.805
15.826.839
8.912.047
–
–
(39.000)
–
–
93.151
–
295.973
–
574.587
(305.372)
125.335
–
–
4.748.909
–
3.427.954
–
(4.003.721)
–
18.607.215
2.780.020
17.894.451
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
12.347.630
–
136.008
(7.999.031)
(92.253.324)
3.678.173
–
–
36.929.850
51.189.657
196.938.495
97.070.582
5.182.232
–
(9.815.466)
–
6.000.735
84.254.293
26.733.755
–
92
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
44.AKTIVITAS NON KAS (Lanjutan)
Penambahan aset melalui akuisisi entitas anak
 Piutang usaha dan piutang lain-lain
 Persediaan
 Pajak dibayar di muka
 Uang muka pembelian dan biaya di
bayar di muka
 Pajak dibayar di muka
 Aset tetap
 Aset tak berwujud
Penambahan liabilitas melalui akuisisi entitas
anak
 Utang usaha
 Pinjaman dan lain-lain
31 Maret 2015
(Tiga bulan)
31 Maret
2014
(Tiga bulan)
31 Desember
2014
(Satu tahun)
31 Desember
2013
(Satu tahun)
Rp
Rp
Rp
Rp
–
–
–
–
–
–
–
–
–
6.165.790
2.780.752
160.242
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
2.078.800
160.242
8.644.400
110
–
–
–
–
–
–
870.434
13.704.265
45. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
A. Manajemen risiko
Kelompok Usaha dihadapkan pada beberapa risiko keuangan sehubungan dengan instrumen
keuangan. Risiko yang terutama adalah risiko pasar, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko bisnis.
Kelompok Usaha tidak secara aktif melakukan perdagangan aset keuangan untuk tujuan spekulasi
atau pun membuat opsi. Risiko keuangan yang paling berpengaruh terhadap Kelompok Usaha adalah
sebagai berikut :
a. Risiko pasar
Kelompok Usaha dihadapkan pada risiko pasar dalam menggunakan instrumen keuangan
khususnya risiko mata uang dan risiko tingkat suku bunga yang dihasilkan melalui aktivitas
operasi dan aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.
i)
Risiko mata uang asing
Sebagian besar transaksi dari Kelompok Usaha di Indonesia dilakukan dengan menggunakan
mata uang Rupiah. Risiko terhadap fluktuasi pertukaran mata uang asing terutama
disebabkan oleh transaksi dalam mata uang asing seperti pembelian, pinjaman dalam mata
uang asing, dan Entitas Anak yang terletak di luar negeri, dimana menggunakan mata uang
Yuan Renminbi China dan Dolar Singapura.
Akun-akun dalam mata uang asing terutama terdapat dalam akun kas setara kas, investasi
dalam efek jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, pinjaman bank, utang usaha,
utang pembelian aset tetap, utang lain-lain, beban masih harus dibayar, utang sewa
pembiayaan (Catatan 43).
93
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
45. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
A. Manajemen risiko (Lanjutan)
a. Risiko pasar
i)
Risiko mata uang asing
Kelompok Usaha tidak terlepas dari risiko pasar sehubungan dengan fluktuasi nilai tukar
mata uang asing. Untuk mengatasi risiko terhadap mata uang asing, Kelompok Usaha secara
aktif memonitor pergerakan nilai tukar mata uang asing untuk mengelola dampak dari
fluktuasi nilai tukar mata uang asing.
Berdasarkan simulasi yang rasional dengan menggunakan kurs tanggal 2 Juli 2015, untuk
seluruh mata uang asing, dengan asumsi seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka
laba sebelum pajak penghasilan badan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2015 akan lebih rendah sebesar Rp 8.080.708, terutama sebagai akibat dari laba
selisih kurs atas penjabaran akun-akun di atas.
ii) Risiko tingkat suku bunga
Kelompok Usaha juga dihadapkan pada risiko perubahan tingkat suku bunga yang
berpengaruh pada penempatan uang di bank dan pinjaman yang menggunakan tingkat bunga
mengambang.
Untuk mengelola risiko tingkat suku bunga, Kelompok Usaha akan mendapatkan sumber
pendanaan yang menawarkan penggabungan tingkat suku bunga kombinasi antara tingkat
suku bunga mengambang dan tetap. Tingkat suku bunga mengambang akan ditinjau kembali
dan disesuaikan dengan tingkat suku bunga pasar setiap tiga bulan atau setiap enam bulan.
Pada tanggal 31 Maret 2015, berdasarkan simulasi yang rasional, jika tingkat suku bunga
pinjaman bank lebih tinggi atau lebih rendah 50 basis poin dengan seluruh variabel-variabel
lain tidak berubah, maka laba sebelum pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir
tanggal 31 Maret 2015 akan lebih rendah atau lebih tinggi sebesar Rp 239.253, terutama
akibat biaya bunga pinjaman bank dengan tingkat bunga mengambang yang lebih tinggi atau
lebih rendah.
b. Risiko kredit
Kelompok Usaha menempatkan pendanaannya pada lembaga keuangan yang terpercaya.
Risiko kredit mengacu kepada kegagalan untuk membayar kewajibannya oleh pihak yang
berkaitan sehingga Kelompok Usaha menderita kerugian.
Risiko kredit Kelompok Usaha terutama terhadap piutang dagang. Perusahaan dan Anak
Perusahaan memiliki kebijakan, hanya akan bertransaksi dengan pihak ketiga yang memiliki
reputasi. Kelompok Usaha terus menerus memonitor risiko dan pihak yang berkaitan. Saldo dan
umur piutang dagang adalah masih dalam ambang batas dan persyaratan jangka waktu kredit.
Penyisihan penurunan nilai piutang hanya dilakukan terhadap piutang dagang yang terindikasi
ketertagihannya dengan tindakan yang tepat untuk menerima pembayaran dan mengurangi risiko
kredit.
94
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
45. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
A. Manajemen risiko (Lanjutan)
b. Risiko kredit
Nilai tercatat dari aset keuangan pada laporan keuangan konsolidasian adalah nilai neto setelah
dikurangi dengan seluruh penyisihan akan kerugian yang diderita Kelompok Usaha terhadap
risiko kredit.
Tabel berikut memperlihatkan kemungkinan maksimal risiko kredit dari setiap komponen laporan
posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Maret 2015:
Risiko Maksimal*)
Aset keuangan
Kas dan setara kas
Investasi dalam efek jangka pendek
Piutang usaha – pihak ketiga
Piutang lain-lain – pihak ketiga
*)
84.105.669
4.177.901
240.299.131
5.571.816
Tidak ada kolateral yang dimliki atau penambahan kredit lainnya atau pengaturan saling hapus yang dapat
berdampak pada laporan keuangan konsolidasian.
c. Risiko likuiditas
Kelompok Usaha mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan cadangan, fasilitas bank
dan pinjaman dengan terus menerus memonitor proyeksi dan aktual arus kas dan memadukan
jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
Kelompok Usaha menjaga kecukupan dana untuk kebutuhan modal kerja.
Tabel berikut merangkum liabilitas keuangan Kelompok Usaha pada saat jatuh tempo berdasarkan
kontrak pembayaran :
Di bawah 1
tahun
1-2 tahun
2-3 tahun
Lebih dari
3 tahun












25.641.144
25.641.144






8.162.690
18.453.667
8.162.690
18.453.667



Liabilitas jangka pendek:
Pinjaman bank jangka pendek 225.053.650
Utang usaha – pihak ketiga
164.033.413
Utang lain-lain – pihak ketiga
3.409.407
Utang pembelian aset tetap
jangka pendek
25.641.144
Liabilitas imbalan kerja jangka
pendek
8.162.690
Beban masih harus dibayar
18.453.667
Sub-total
444.753.971
Total
Nilai wajar
225.053.650 225.053.650
164.033.413 164.033.413
3.409.407
3.409.407
444.753.971 444.753.971
Liablitas jangka panjang:
Utang jangka menengah
Pinjaman bank
Utang sewa pembiayaan
196.461.505


39.689.000 20.276.382 21.643.940
32.997.657 27.849.120 24.226.288
196.461.505 196.461.505

80.646.933 162.256.255 162.256.255
9.855.074 94.928.139 94.928.139
Sub-total
72.686.657 48.125.502 242.331.733
90.502.007 453.645.899 453.645.899
517.440.628 48.125.502 242.331.733
90.502.007 898.399.870 898.399.870
Total
95
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
45. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
A. Manajemen risiko (Lanjutan)
d. Risiko bisnis
Total penjualan konsolidasian Kelompok Usaha kepada PT Unilever Indonesia Tbk dan Unilever
Cina (Unilever) mencapai 68%, 51%, 53% dan 69% dan untuk periode Maret 2015, Maret 2014,
Desember 2014 dan Desember 2013. Tingginya ketergantungan penjualan kepada Unilever
menimbulkan risiko bisnis kepada Kelompok Usaha. Akan tetapi untuk mengatasi risiko bisnis
ini, Kelompok Usaha telah menjalin kerjasama yang baik sebagai pemasok utama kepada Unilever
selama puluhan tahun.
B. Pengelolaan modal
Tujuan utama pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio
modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
Selain itu, Kelompok Usaha di Indonesia dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas
efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham
ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan
permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Kelompok Usaha pada Rapat Umum Pemegang
Saham (“RUPS”).
Kelompok Usaha mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan
kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Kelompok Usaha dapat
menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau
mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun
proses pengelolaan modal pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012.
Kebijakan Kelompok Usaha adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk
mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
96
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
45. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
B. Pengelolaan modal (Lanjutan)
Berikut ringkasan perubahan struktur permodalan dari tahun ke tahun :
Tahun
Penawaran umum perdana 1.750.000 saham sehingga saham yang dikeluarkan
berjumlah 5.750.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 (Rupiah penuh) per
saham dengan harga penawaran Rp 7.900 (Rupiah penuh) per saham.
1989
Penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu
(HMTED) sebesar 17.250.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah
penuh) dan harga penawaran Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham.
1993
Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham
menjadi Rp 500 (Rupiah penuh) per saham sehingga jumlah saham beredar
meningkat dari 23.000.000 saham menjadi 46.000.000 saham.
1998
Pembagian saham bonus yang berasal dari agio saham sebesar Rp 11.500.000
atau setara dengan 23.000.000 saham.
Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 (Rupiah penuh) per saham to
Rp 250 (Rupiah penuh) per saham sehingga jumlah saham beredar meningkat
dari 69.000.000 saham menjadi 138.000.000 saham.
2008
Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 250 (Rupiah penuh) per saham ke
Rp 50 (Rupiah penuh) per saham sehingga jumlah saham beredar meningkat
dari 138.000.000 saham menjadi 690.000.000 saham.
2012
97
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
46. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai
wajar atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah estimasi nilai wajarnya
atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
Tabel berikut menyajikan klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal
31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 :
Pinjaman
yang
diberikan dan
piutang
Rp
Nilai wajar
melalui laba
atau rugi
Rp
Utang dan
pinjaman pada
biaya perolehan
diamortisasi
Rp
Total
Rp
31 Maret 2015
Aset lancar
Kas dan setara kas
Investasi dalam efek jangka pendek
Piutang usaha – pihak ketiga
Piutang lain-lain – pihak ketiga
Aset tidak lancar
Uang jaminan
Total
Liabilitas jangka pendek
Pinjaman bank jangka pendek
Utang usaha – pihak ketiga
Utang lain-lain – pihak ketiga
Utang pembelian aset tetap
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Beban masih harus dibayar
Bagian lancar dari liabilitas jangka panjang:
Pinjaman bank
Utang sewa pembiayaan
84.105.669
–
240.299.131
5.571.816
4.593.203
334.569.819
–
4.177.901
–
–
–
4.177.901
–
–
–
–
84.105.669
4.177.901
240.299.131
5.571.816
–
4.593.203
–
338.747.720
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
225.053.650
164.033.413
3.409.407
25.641.144
8.162.689
18.453.667
225.053.650
164.033.413
3.409.407
25.641.144
8.162.689
18.453.667
–
–
–
–
39.689.000
32.997.657
39.689.000
32.997.657
Liabilitas jangka panjang
Utang jangka menengah
Pinjaman bank jangka panjang
Utang sewa pembiayaan
–
–
–
–
–
–
196.461.505
122.567.255
61.930.483
196.461.505
122.567.255
61.930.483
Total
–
–
898.399.870
898.399.870
31 Desember 2014
Aset lancar
Kas dan setara kas
Investasi dalam efek jangka pendek
Piutang usaha – pihak ketiga
Piutang lain-lain – pihak ketiga
Aset tidak lancar
Uang jaminan
Total
107.951.932
–
226.734.015
5.632.668
4.324.154
344.642.769
98
–
3.823.151
–
–
–
3.823.151
–
–
–
–
107.951.932
3.823.151
226.734.015
5.632.668
–
4.324.154
–
348.465.920
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
46. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
Pinjaman
yang
diberikan dan
piutang
Rp
Nilai wajar
melalui laba
atau rug
Rp
Utang dan
pinjaman pada
biaya perolehan
diamortisasi
Rp
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
221.903.530
167.710.370
4.776.283
51.538.526
5.498.492
17.491.451
221.903.530
167.710.370
4.776.283
51.538.526
5.498.492
17.491.451
–
–
–
–
44.053.661
34.232.298
44.053.661
34.232.298
Liabilitas jangka panjang
Utang jangka menengah
Pinjaman bank jangka panjang
Utang sewa pembiayaan
Utang pembelian aset tetap
–
–
–
–
–
–
–
–
196.209.719
109.513.605
65.070.567
6.213.158
196.209.719
109.513.605
65.070.567
6.213.158
Total
–
–
924.211.660
924.211.660
Total
Rp
31 Desember 2014 (Lanjutan)
Liabilitas jangka pendek
Pinjaman bank jangka pendek
Utang usaha – pihak ketiga
Utang lain-lain – pihak ketiga
Utang pembelian aset tetap
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Beban masih harus dibayar
Bagian lancar dari liabilitas jangka panjang:
Pinjaman bank
Utang sewa pembiayaan
31 Desember 2013
Aset lancar
Kas dan setara kas
Investasi dalam efek jangka pendek
Piutang usaha – pihak ketiga
Piutang lain-lain – pihak ketiga
Aset tidak lancar
Uang jaminan
Total
Liabilitas jangka pendek
Pinjaman bank jangka pendek
Utang usaha – pihak ketiga
Utang lain-lain – pihak ketiga
Utang pembelian aset tetap
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Beban masih harus dibayar
Bagian lancar dari liabilitas jangka panjang:
Pinjaman bank
Utang sewa pembiayaan
73.003.111
–
158.115.180
1.880.503
4.010.268
237.009.062
–
5.104.452
–
–
–
5.104.452
–
–
–
–
73.003.111
5.104.452
158.115.180
1.880.503
–
4.010.268
–
242.113.514
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
194.908.726
168.261.171
8.767.298
19.992.865
2.985.603
25.794.416
194.908.726
168.261.171
8.767.298
19.992.865
2.985.603
25.794.416
–
–
–
–
85.626.162
26.776.571
85.626.162
26.776.571
Liabilitas jangka panjang
Pinjaman bank jangka panjang
Utang sewa pembiayaan
–
–
–
–
77.917.460
31.262.205
77.917.460
31.262.205
Total
–
–
642.292.477
642.292.477
99
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
46. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
Pinjaman
yang
diberikan dan
piutang
Rp
Nilai wajar
melalui laba
atau rug
Rp
Utang dan
pinjaman pada
biaya perolehan
diamortisasi
Rp
Total
Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012
Aset lancar
Kas dan setara kas
Investasi dalam efek jangka pendek
Piutang usaha – pihak ketiga
Piutang lain-lain – pihak ketiga
Aset tidak lancar
Piutang kepada pihak berelasi
Uang jaminan
Total
Liabilitas jangka pendek
Pinjaman bank jangka pendek
Utang usaha – pihak ketiga
Utang lain-lain – pihak ketiga
Utang pembelian aset tetap
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Beban masih harus dibayar
Bagian lancar dari liabilitas jangka panjang:
Pinjaman bank
Utang sewa pembiayaan
43.733.397
–
137.090.866
8.934.798
2.254.700
2.970.043
194.983.804
–
5.048.147
–
–
–
–
5.048.147
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
43.733.397
5.048.147
137.090.866
8.934.798
–
–
2.254.700
2.970.043
–
200.031.951
–
82.713.603
122.673.690
9.869.001
35.584.190
2.677.675
6.655.947
82.713.603
122.673.690
9.869.001
35.584.190
2.677.675
6.655.947
–
–
–
–
51.750.525
23.319.408
51.750.525
23.319.408
Liabilitas jangka panjang
Pinjaman bank jangka panjang
Utang sewa pembiayaan
Utang pembelian aset tetap
Utang lain-lain – pihak ketiga
–
–
–
–
–
–
–
–
69.085.138
38.829.619
–
–
69.085.138
38.829.619
–
–
Total
–
–
443.158.796
443.158.796
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan sebesar jumlah dimana instrumen keuangan
tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan
memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan
terpaksa atau penjualan likuidasi.
Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk
masing-masing kelas instrumen keuangan:
a. Instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang mendekati nilai wajarnya
Nilai wajar untuk kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang kepada pihak berelasi,
setoran deposit, pinjaman bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, liabilitas imbalan kerja
jangka pendek, utang pembelian asset tetap, beban masih harus dibayar, mendekati nilai tercatatnya
karena bersifat jangka pendek.
100
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
46. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
a. Instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang mendekati nilai wajarnya (Lanjutan)
Nilai tercatat pinjaman bank jangka panjang dan utang sewa pembiayaan dengan suku bunga
mengambang besarnya kurang lebih sama dengan nilai wajarnya karena dinilai ulang secara berkala.
Nilai wajar utang sewa pembiayaan didasarkan pada nilai diskonto arus kas masa datang
menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen
dengan persyaratan, risiko kredit yang jatuh tempo yang sama.
b. Instrumen keuangan yang dicatat sebesar nilai wajar melalui laba atau rugi
Nilai tercatat investasi efek jangka pendek yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dinyatakan
sebesar nilai pasar.
47. REKLASIFIKASI AKUN
Akun-akun tertentu dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 2014, 2013 dan 2012 direklasifikasi
sesuai dengan laporan keuangan konsolidasian tahun 2015, sebagai berikut:
2014
Dilaporkan
sebelumnya
Rp
Reklasifikasi
Rp
Diklasifikasi kembali
Rp
Laporan posisi keuangan konsolidasian
Aset tidak lancar
Aset keuangan tidak lancar lainnya
Aset tidak lancar lain-lain
Liabilitas jangka pendek
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Beban masih harus dibayar
–
4.836.315
4.324.154
(4.324.154)
4.324.154
512.161
–
22.989.944
5.498.492
(5.498.492)
5.498.492
17.491.452
Laporan arus kas konsolidasian
Arus kas dari aktivitas operasi :
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
Pembayaran kas kepada pemasok
Pembayaran kas kepada karyawan
Pembayaran pajak penghasilan
(930.831.138) 930.831.138
–
(755.478.441)
–
(170.328.080)
(14.670.737 )
(5.024.617)
–
(755.488.441)
(170.328.080)
(19.695.354)
Arus kas dari aktivitas pendanaan :
Penerimaan pinjaman bank
Penerimaan pinjaman bank jangka pendek
Penerimaan pinjaman bank jangka panjang
Pembayaran pinjaman bank
Penerimaan pinjaman bank jangka pendek
Penerimaan pinjaman bank jangka panjang
569.611.755 (569.611.755)
–
503.328.142
–
66.283.613
(839.786.830) 839.786.830
–
(674.936.483)
–
(164.850.347)
–
503.328.142
66.283.613
–
(674.936.483)
(164.850.347)
101
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
47. REKLASIFIKASI AKUN (Lanjutan)
2013
Dilaporkan
sebelumnya
Rp
Reklasifikasi
Rp
Diklasifikasi kembali
Rp
Laporan posisi keuangan konsolidasian
Aset tidak lancar
Aset keuangan tidak lancar lainnya
Aset tidak lancar lain-lain
Liabilitas jangka pendek
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Beban masih harus dibayar
–
4.559.149
4.010.268
(4.010.268)
4.010.268
548.881
–
28.780.021
2.985.603
(2.985.603)
2.985.603
25.794.418
Laporan arus kas konsolidasian
Arus kas dari aktivitas operasi :
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
Pembayaran kas kepada pemasok
Pembayaran kas kepada karyawan
Pembayaran pajak penghasilan
(797.353.626) 797.353.626
–
(647.876.068)
–
(146.426.033)
(21.496.055)
(3.051.525)
–
(647.876.068)
(146.426.033)
(24.547.580)
Arus kas dari aktivitas pendanaan :
Penerimaan pinjaman bank
Penerimaan pinjaman bank jangka pendek
Penerimaan pinjaman bank jangka panjang
Pembayaran pinjaman bank
Penerimaan pinjaman bank jangka pendek
Penerimaan pinjaman bank jangka panjang
533.657.680 (533.657.680)
–
456.475.979
–
77.181.701
(515.991.737) 515.991.737
–
(456.475.450)
–
(59.516.287)
–
456.475.979
77.181.701
–
(456.475.450)
(59.516.287))
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012
Dilaporkan
sebelumnya
Reklasifikasi Diklasifikasi kembali
Rp
Rp
Rp
Laporan posisi keuangan konsolidasian
Aset tidak lancar
Aset keuangan tidak lancar lainnya
Aset tidak lancar lain-lain
–
3.841.403
2.970.043
(2.970.043)
2.970.043
871.360
Liabilitas jangka pendek
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Beban masih harus dibayar
–
9.333.622
2.677.675
(2.677.675)
2.677.675
6.655.947
48. KOMBINASI BISNIS
Pada tanggal 19 Juni 2013, Perusahaan telah mengakuisisi 99% saham PT. Quantex, perusahaan
yang bergerak dalam industri kemasan plastik, khususnya untuk kemasan minyak pelumas
otomotif (botol dan kap) yang berlokasi di Jalan Menceng Raya No. 32, RT 009/002, Kelurahan
Tegal Alur, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.
102
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
48. KOMBINASI BISNIS (Lanjutan)
Akuisisi ini dilakukan untuk memperkuat posisi Kelompok Usaha di pasar kemasan plastik
khususnya minyak pelumas otomotif (botol dan cap), dimana segmentasi ini masih sangat kecil
dimiliki oleh Kelompok Usaha, dan untuk mengurangi ketergantungan kepada pelanggan
terbesar Kelompok Usaha saat ini.
Biaya-biaya terkait akuisisi tersebut sebesar Rp558.000 telah dibebankan pada laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain tahun 2013.
Aset PT Quantex yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih oleh Perusahaan sebagai berikut:
Total (Rp)
Aset
Aset lancar
Kas dan setara kas
Piutang usaha dan piutang lain-lain
Persediaan
Pajak dibayar di muka
Uang muka pembelian dan biaya dibayar di muka
Total aset lancar
3.596.445
6.165.790
2.780.752
160.242
2.078.800
14.782.029
Aset tidak lancar
Aset tetap
Aset tidak berwujud
8.644.400
110
Total aset tidak lancar
8.644.510
Total Aset
23.426.539
Liabilitas
Utang Dagang
Pinjaman dan lain-lain
870.434
13.704.265
Total Liabilitas
14.574.699
Total Aset Neto
Kepentingan non-pengendali
Imbalan yang dialihkan
8.851.840
(65.333)
(27.720.000)
Total goodwill
18.933.493
Nilai wajar piutang usaha dan piutang lain-lain sebesar Rp6.165.790, termasuk di dalamnya piutang usaha
dengan nilai wajar Rp6.061.365, dengan jumlah kontraktual bruto piutang usaha sebesar Rp6.061.365,
dimana tidak terdapat perkiraan jumlah yang tidak dapat tertagih
Goodwill sebesar Rp18.933.493 merupakan nilai sinergi yang diharapkan timbul dari akuisisi melalui
perolehan skala ekonomis dan aset yang sebelumnya tidak diakui misalnya tenaga kerja, pelanggan,
jaringan bisnis. Goodwill yang diakui tidak diharapkan dapat dikurangkan untuk keperluan pajak.
103
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
48. KOMBINASI BISNIS (Lanjutan)
Berdasarakan laporan KJPP Toto Suharto dan rekan, penilai independen, tertanggal 30 Mei 2013, nilai
wajar saham PT Quantex adalah sebesar Rp29.368.355.
Sejak tanggal akuisisi pada tahun 2013, QTX memberikan kontribusi penjulan bersih sebesar
Rp19.268.927, dan rugi bersih setelah pajak sebesar Rp1.395.390.
Akuisisi QTX tersebut telah disetujui oleh Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham Perusahaan yang
diadakan pada tanggal 19 Juni 2013 dan telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan OJK yang berlaku.
49. PERISTIWA KEMUDIAN
a. Surat Ketetapan Pajak tahun 2013
Pada bulan Juni 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan
tahun 2013 dari Direktorat Jendral Pajak No. 00090/406/13/054/15 tanggal 5 Juni 2015 yang
menyatakan jumlah lebih bayar pajak sebesar Rp 6.979.621 yang lebih rendah sebesar Rp 4.469.724
dibandingkan dengan jumlah lebih bayar pajak yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan
(SPT) Pajak tahun 2013. Perusahaan keberatan atas koreksi pajak tersebut dan akan menyampaikan
Surat Keberatan paling lambat 3 bulan dari tanggal penerbitan SKPLB tersebut. Perusahaan
berkeyakinan bahwa keberatannya akan diterima dan oleh karenanya penyisihan atas kerugian pajak
tidak diperlukan.
b. Pembagian dividen Perusahaan
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan yang diadakan tanggal 23 Juni 2015,
pemegang saham menyetujui membagikan dividen sebesar Rp 12.000.000 atau Rp 17,39
(angka penuh) per saham dari laba bersih Perusahaan tahun 2014.
c. Perubahan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan tanggal 23 Juni 2015,
pemegang saham menyetujui perubahan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut :
Dewan Komisaris :
Presiden Komisaris
: Lisjanto Tjiptobiantoro
Komisaris
: Oei Han Tjhim
Komisaris Independen : Antonius Hanifah Komala
Dewan Direksi
Presiden Direktur
Direktur Independen
Direktur Independen
: Lim Eng Khim
: Lau Chek Kiong
: Roberto Bernhardeta
104
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
49. PERISTIWA KEMUDIAN (Lanjutan)
d. Pembagian dividen entitas anak
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham PT Lamipak Primula Indonesia, entitas anak, yang
diadakan pada tanggal 5 Juni 2015, pemegang saham menyetujui membagikan dividen kas sebesar
Rp 6.000.000 yang akan dibayarkan pada bulan September 2015. Namun, pembagian dividen
tersebut harus mendapatkan persetujuan dari Bank.
50. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
Perusahaan telah menerbitkan laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Maret 2015,
31 Desember 2014 dan 2013, dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 dan untuk periode tiga bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014
dan 2013. Laporan keuangan konsolidasian di atas telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil dengan laporan auditor independen No: 147/02/EAW/II/15
tanggal 2 Juli 2015. Sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum
Terbatas II dan untuk memenuhi persyaratan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), laporan keuangan
konsolidasian tersebut diterbitkan kembali dengan disertai perubahan maupun tambahan pengungkapan
pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian sebagai berikut:
1. Laporan arus kas konsolidasian
2. Perubahan dan tambahan pengungkapan pada:
a. Umum (Catatan 1e)
b. Persediaan (Catatan 2i, 7)
c. Aset tetap (Catatan 2.l, 11)
e. Aset tidak berwujud (Catatan 2q(b))
f. Piutang usaha (Catatan 6)
g. Piutang kepada pihak berelasi (Catatan 10)
h. Aset keuangan tidak lancar lainnya (Catatan 14)
i. Pinjaman bank (Catatan 16)
j. Utang usaha (Catatan 17)
k. Utang jangka menengah (Catatan 19)
l. Utang sewa pembiayaan (Catatan 24)
m. Imbalan Pasca Kerja (Catatan 25)
n. Beban pokok penjualan (Catatan 32)
o. Pendapatan lainnya (Catatan 33)
p. Perpajakan (Catatan 38)
q. Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi (Catatan 40)
r. Perjanjiandan perikatan penting (Catatan 42)
s. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing (Catatan 43)
t. Aktivitas non-kas (Catatan 44)
u. Reklasifikasi akun (Catatan 47)
v. Kombinasi bisnis (Catatan 48)
w. Penerbitan kembali laporan keuangan (Catatan 50)
105
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
51. INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
Perusahaan menerbitkan laporan keuangan konsolidasian yang merupakan laporan keuangan utama.
Informasi keuangan tambahan PT Berlina Tbk (entitas induk) ini, dimana investasi pada entitas anak dan
asosiasi di catat dengan metode harga perolehan, disajikan untuk analisis tambahan atas hasil usaha
entitas induk saja. Informsi keuangan tambahan PT Berlina Tbk (entitas induk) terlampir berikut ini
harus dibaca bersamaan dengan laporan keuangan konsolidasian PT Berlina Tbk dan entitas anaknya
(Lampiran 1-Lampiran 4)
106
PT BERLINA Tbk
(ENTITAS INDUK)
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013,
dan 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Maret 2015
Rp
31 Desember
2014
(Disajikan
kembali)
Rp
31 Desember
2013
(Disajikan
kembali)
Rp
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
(Disajikan
kembali)
Rp
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Investasi dalam efek jangka pendek
Piutang usaha – pihak ketiga, setelah dikurangi
penyisihan penurunan nilai piutang sebesar
Rp 313.001 pada tanggal 31 Maret 2015
(31 Desember 2014: Rp Nihil; 31 Desember 2013:
Rp 287.198 dan 1 Januari 2013: Rp Nihil)
Piutang lain-lain
Piutang kepada pihak berelasi
Persediaan - setelah dikurangi penyisihan persediaan
usang dan lambat bergerak sebesar Rp Nihil pada
tanggal 31 Maret 2015 (31 Desember 2014:
Rp Nihil; 31 Desember 2013: Rp 3.250.664 dan
1 Januari 2013: Rp 444.016)
Uang muka pembelian
Pajak dibayar di muka
Beban dibayar di muka
30.443.890
2.708.471
60.679.010
2.371.187
29.861.421
3.866.794
12.526.077
3.126.611
121.957.789
3.683.371
12.240.776
117.811.376
2.721.933
11.679.805
73.436.730
449.066
14.895.251
68.825.408
1.300.696
–
89.252.730
10.758.804
23.095.915
4.163.684
89.658.542
10.095.691
20.825.507
2.783.716
66.061.395
28.452.973
14.539.091
1.922.261
56.662.716
17.624.235
–
1.088.215
Total aset lancar
298.305.430
318.626.767
233.484.982
161.153.958
37.660.242
–
–
121.901.828
35.020.915
–
–
121.901.828
29.402.003
488.164
1.539.345
113.621.828
34.009.007
3.150.651
1.539.345
84.901.928
352.657.379
357.630.347
288.704.761
205.868.036
7.058.660
4.211.464
2.399.681
7.341.238
4.254.046
2.553.667
3.236.420
3.243.906
–
2.354.290
1.442.580
–
Total aset tidak lancar
525.889.254
528.702.041
440.236.427
333.265.837
TOTAL ASET
824.194.684
847.328.808
673.721.409
494.419.795
ASET TIDAK LANCAR
Piutang kepada pihak berelasi – setelah dikurangi
penyisihan penurunan nilai piutang sebesar
Rp Nihil pada tanggal 31 Maret 2015
(31 Desember 2014: Rp Nihil; 31 Desember 2013:
Rp Nihil; dan 1 Januari 2013: Rp 3.003.135)
Aset pajak tangguhan
Beban tangguhan
Investasi saham
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan
penurunan nilai sebesar Rp 223.015.669 pada tanggal
31 Maret 2015 (31 Desember 2014: Rp 212.263.755;
31 Desember 2013: Rp 195.338.271; dan
1 Januari 2013: Rp 179.788.422)
Aset tak berwujud - setelah dikurangi akumulasi amortisasi
sebesar Rp 13.680.461 pada tanggal 31 Maret 2014
(31 Desember 2014: Rp 13.397.883; 31
Desember 2013 : Rp 12.677.115; dan 1 Januari 2013:
Rp 10.347.338)
Aset keuangan tidak lancar lainnya
Aset tidak lancar lain-lain
Lampiran 1
PT BERLINA Tbk
(ENTITAS INDUK)
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013,
dan 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember
2013
(Disajikan
kembali)
Rp
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
(Disajikan
kembali)
Rp
31 Maret 2015
Rp
31 Desember
2014
(Disajikan
kembali)
Rp
154.654.372
73.894.795
491.134
318.046
12.735.503
4.830.638
3.958.289
14.120.131
160.282.246
80.310.944
974.504
406.491
36.170.174
2.812.613
1.340.247
12.546.011
159.012.726
70.603.319
891.345
3.349.648
11.296.529
21.745.470
683.845
17.461.892
68.450.257
49.027.970
1.910.094
2.044.355
27.642.620
682.211
578.799
6.234.713
14.321.098
26.154.456
13.806.464
25.367.250
60.808.128
14.755.419
45.710.366
14.040.546
305.478.462
334.016.944
360.608.321
216.321.931
196.461.505
196.209.719
50.865.703
48.131.015
44.073.645
51.792.166
63.680.093
20.618.492
50.954.171
20.944.828
–
–
3.961.137
31.297.136
–
–
3.350.706
29.575.882
365.490
44.602.485
–
26.855.137
356.511
–
–
27.961.338
Total liabilitas jangka panjang
330.716.496
325.002.118
156.121.697
100.216.848
TOTAL LIABILITAS
636.194.958
659.019.062
516.730.018
316.538.779
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Pinjaman bank jangka pendek
Utang usaha – pihak ketiga
Utang pajak
Utang lain-lain – pihak ketiga
Utang pembelian aset tetap jangka pendek
Uang muka penjualan
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Beban masih harus dibayar
Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu
tahun:
Pinjaman bank
Utang sewa pembiayaan
Total liabilitas jangka pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang jangka menengah
Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang
jatuh tempo dalam satu tahun:
Pinjaman bank
Utang sewa pembiayaan
Keuntungan ditangguhkan atas aset dijual dan disewa
kembali
Utang pembelian aset tetap
Liabilitas pajak tangguhan
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Lampiran 1
–
–
PT BERLINA Tbk
(ENTITAS INDUK)
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013,
dan 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Maret 2015
Rp
31 Desember
2014
(Disajikan
kembali)
Rp
31 Desember
2013
(Disajikan
kembali)
Rp
1 Januari 2013/
31 Desember
2012
(Disajikan
kembali)
Rp
EKUITAS
Modal saham
Modal dasar – 1.500.000.000 saham dengan nilai
nominal Rp 50 (nilai penuh) per saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh –
690.000.000 saham
Tambahan modal disetor
Saldo laba:
Ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
34.500.000
575.000
34.500.000
575.000
34.500.000
575.000
34.500.000
575.000
6.900.000
146.024.726
6.900.000
146.334.746
6.900.000
115.016.391
6.900.000
135.906.016
TOTAL EKUITAS
187.999.726
188.309.746
156.991.391
177.881.016
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
824.194.684
847.328.808
673.721.409
494.419.795
Lampiran 1
PT BERLINA Tbk
(ENTITAS INDUK)
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015, dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Maret 2015
(Tiga bulan)
Rp
31 Maret
2014
(Tiga bulan)
(Disajikan
kembali)
Rp
31 Desember
2014
(Satu tahun)
(Disajikan
kembali)
Rp
31 Desember
2013
(Satu tahun)
(Disajikan
kembali)
Rp
158.141.962
163.132.215
685.796.554
513.471.547
(119.832.737)
(129.070.823)
(549.510.511)
(417.721.505)
38.309.225
34.061.392
136.286.043
95.750.042
2.387.170
(6.413.834)
(9.277.029)
(10.313.650)
–
516.141
(14.389.186)
14.963.966
(4.741.172)
(7.860.206)
(11.927)
–
331.414
(10.846.594)
10.106.549
(25.178.788)
(33.567.333)
(2.632.958)
192.790
1.188.037
(45.239.948)
7.724.762
(17.810.066)
(32.536.299)
(35.731.780)
4.296.700
119.022
(29.174.137)
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK
818.837
25.896.873
41.154.392
(7.361.756)
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
(714.116)
(6.082.773)
(7.933.019)
(1.411.333)
104.721
19.814.100
33.221.373
(8.773.089)
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi
ke laba-rugi:
Pengukuran kembali imbalan kerja
Beban pajak penghasilan terkait
(518.426)
103.685
(594.693)
148.673
(2.378.773)
475.755
5.004.619
(1.251.155)
TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
(310.020)
19.368.080
31.318.355
(5.019.625)
PENJUALAN NETO
BEBAN POKOK PENJUALAN
LABA BRUTO
Penghasilan lainnya
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Beban lainnya
Pendapatan dividen dari Entitas Anak
Penghasilan bunga
Beban bunga dan keuangan
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA:
Lampiran 2
PT BERLINA Tbk
(ENTITAS INDUK)
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015, dan
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Untuk
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal saham biasa
Rp
Tambahan modal
disetor
Rp
575.000
Saldo laba
Ditentukan
Belum ditentukan
penggunaannya
penggunaannya
Rp
Rp
Jumlah ekuitas
Rp
Saldo awal 1 Januari 2013
34.500.000
Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK 24
(Revisi 2013)
–
Saldo awal 1 Januari 2013 disajikan kembali
34.500.000
Pembagian dividen
Total rugi komprehensif tahun berjalan
–
–
Saldo 31 Desember 2013
34.500.000
Total laba komprehensif tahun berjalan
–
Saldo 31 Desember 2014
34.500.000
Total laba komprehensif periode berjalan
–
Saldo 31 Maret 2015
34.500.000
575.000
6.900.000
146.024.726
187.999.726
Saldo awal 1 Januari 2014
34.500.000
575.000
6.900.000
115.016.391
156.991.391
Total laba komprehensif tahun berjalan
–
19.368.080
19.368.080
Saldo 31 Maret 2014
34.500.000
134.384.471
176.359.471
–
575.000
–
–
575.000
–
146.657.923
188.632.923
–
(10.751.907)
(10.751.907 )
6.900.000
135.906.016
177.881.016
–
–
(15.870.000)
(5.019.625)
(15.870.000 )
(5.019.625 )
6.900.000
115.016.391
156.991.391
31.318.355
31.318.355
146.334.746
188.309.746
–
575.000
–
6.900.000
–
–
–
575.000
Lampiran 3
6.900.000
6.900.000
(310.020)
(310.020 )
PT BERLINA Tbk
(ENTITAS INDUK)
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
LAPORAN ARUS KAS
Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan 2014, dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(Dinyatakan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Mar 2015
(Tiga bulan)
Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok
Pembayaran kepada karyawan
31 Mar 2014
(Tiga bulan)
(Disajikan
kembali)
Rp
157.828.267 278.198.606
(88.011.694) (184.623.137)
(22.041.141) (20.192.816)
Kas dihasilkan dari operasi
31 Des 2014
(Satu tahun)
(Disajikan
kembali)
Rp
31 Des 2013
(Satu tahun)
(Disajikan
kembali)
Rp
649.101.380 515.383.637
(332.905.240) (297.929.372)
(95.744.916) (82.700.009)
47.775.432
73.382.653
220.451.224
134.754.256
(14.355.152)
(2.755.981)
(11.775.382 )
(2.883.493)
(44.508.576)
(10.971.870))
(28.100.250)
(12.156.052)
Kas neto diperoleh dari aktivitas operasi
30.664.299
58.723.778
164.970.778
94.497.954
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Kenaikan uang muka pembelian aset tetap
Perolehan aset tetap
Penerimaan bunga
Penerimaan deviden dari Entitas Anak
Setoran investasi pada Entitas Anak
Akuisisi entitas anak
Penjualan efek
Hasil penjualan aset tetap dan disewa kembali
Hasil penjualan aset tetap
Penerimaan piutang dari pihak berelasi
Pembayaran kepada pihak berelasi
Perolehan aset tak berwujud
(2.053.715)
(2.003.739)
516.141
192.790
–
–
–
–
–
–
–
–
–
(16.519.300)
339.901
–
–
(3.885.530)
(23.803.140)
1.188.037
192.790
(999.900)
12.039.522
110.909
–
–
–
2.800.030
24.636.557
396.822
–
–
(2.224.510)
(13.431.305)
(29.979.397)
119.022
4.296.700
–
(27.720.000)
–
15.826.839
439.986
2.254.700
(9.683.801)
–
Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi
(3.348.523)
(4.028.968)
(1.698.844)
(57.877.256)
Pembayaran bunga dan beban keuangan
Pembayaran pajak penghasilan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan pinjaman bank
Pembayaran pinjaman bank
Penerimaan utang jangka menengah
Pembayaran utang sewa pembiayaan
Pembayaran utang pembelian aset tetap
Penerimaan uang muka dari transaksi jual dan sewa
kembali
Pembayaran dividen kepada pemegang saham
perusahaan
131.332.213 115.587.682
(157.684.950) (179.485.600)
–
–
(6.563.779)
(9.255.502)
(25.014.582)
–
463.125.592 434.189.334
(728.035.795) (442.846.523)
200.000.000
–
(19.062.389) (14.495.714)
(48.525.404)
–
–
–
–
18.217.277
–
–
–
(15.733.992)
Kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan
(57.931.098)
(73.153.420)
(132.497.996)
(20.669.618)
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN
SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
Perubahan kurs mata uang asing
(30.615.322)
(18.458.610 )
30.773.938
15.951.080
60.679.010
380.202
73.003.111
(3.256.470)
29.861.421
43.651
12.526.077
1.384.264
30.443.890
51.288.031
60.679.010
29.861.421
TOTAL KAS DAN SETARA KAS AKHIR
TAHUN
Lampiran 4
Download