Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Auditor Independen PT Berlina Tbk dan Entitas Anaknya Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta Laporan Auditor Independen DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1–4 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 5 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6 Laporan Arus Kas Konsolidasian 7 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 8 – 106 Informasi keuangan tambahan Lampiran Laporan keuangan tersendiri entitas induk Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi Komprehensif Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas 1 2 3 4 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013, dan 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 31 Desember 2013 (Disajikan kembali) Rp 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 (Disajikan kembali) Rp 31 Maret 2015 Rp 31 Desember 2014 (Disajikan kembali) Rp 84.105.669 4.177.901 107.951.932 3.823.151 73.003.111 5.104.452 43.733.397 5.048.147 240.299.131 226.734.015 158.115.180 137.090.866 5.571.816 5.632.668 1.880.503 8.934.798 181.963.027 19.048.435 34.221.414 6.598.568 184.314.236 15.987.801 31.295.132 5.281.069 148.582.554 37.750.225 27.649.604 4.365.544 115.735.586 20.895.256 – 1.724.026 575.985.961 581.020.004 456.451.173 333.162.076 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f,2g,4,43,46 Investasi dalam efek jangka pendek 2g,5,43,44,46 Piutang usaha – pihak ketiga, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang sebesar Rp 313.001 pada tanggal 31 Maret 2015 (31 Desember 2014: Rp 313.001; 31 Desember 2013: Rp 600.199 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012: Rp 313.001) 2g,2h,6,43,46 2g,2h,2x,7, Piutang lain-lain – pihak ketiga 43,46 Persediaan - setelah dikurangi penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak sebesar Rp Nihil pada tanggal 31 Maret 2015 (31 Desember 2014: Rp Nihil 31 Desember 2013: Rp 6.933.857 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012: Rp 2.137.212) 2i,8 Uang muka pembelian 9 Pajak dibayar di muka 2s,38a Beban dibayar di muka 2k,10 Total aset lancar Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 1 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013, dan 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan ASET TIDAK LANCAR Piutang kepada pihak berelasi - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang sebesar Rp Nihil pada tanggal 31 Maret 2015 (31 Desember 2014: Rp Nihil; 31 Desember 2013: Rp Nihil; 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012: Rp 3.003.135) 2e,11 Aset pajak tangguhan 2s,2x,38d Beban tangguhan 38f Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai sebesar Rp 522.503.819 pada tanggal 31 Maret 2015 (31 Desember 2014: Rp 494.367.959; 31 Desember 2013: Rp 434.771.498; dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 : 2l,2m,2p,12, Rp 358.256.418) 19,44 Aset tak berwujud - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 14.452.791 pada tanggal 31 Maret 2015 (31 Desember 2014: Rp 14.037.551; 31 Desember 2013 : Rp 12.677.688 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 : Rp 10.347.338) 2q,13 Aset keuangan tidak lancar lainnya 14,46,47 Aset tidak lancar lain-lain 15,46,47 Total aset tidak lancar TOTAL ASET 31 Desember 2013 (Disajikan kembali) Rp 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 (Disajikan kembali) Rp 31 Maret 2015 Rp 31 Desember 2014 (Disajikan kembali) Rp – 1.201.647 – – 1.103.197 – – 1.331.581 1.539.345 2.254.700 3.150.651 1.539.345 713.400.772 719.368.856 639.297.618 427.232.116 27.342.404 4.593.203 494.046 27.757.644 4.324.154 512.161 22.196.840 4.010.268 548.881 2.354.290 2.970.043 871.360 747.032.072 753.066.012 668.924.533 440.372.505 1.323.018.033 1.334.086.016 1.125.375.706 773.534.581 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 2 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013, dan 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Maret 2015 Rp 225.053.650 221.903.530 194.908.726 82.713.603 164.033.413 5.240.288 3.409.407 167.710.370 4.783.842 4.776.283 168.261.171 7.389.274 8.767.298 122.673.690 6.259.933 9.869.001 25.641.144 5.153.753 8.162.690 51.538.526 3.120.990 5.498.492 19.992.865 21.866.532 2.985.603 35.584.190 682.211 2.677.675 18.453.665 17.491.452 25.794.418 6.655.947 39.689.000 44.053.661 85.626.162 51.750.525 32.997.657 34.232.298 26.776.571 23.319.408 527.834.667 555.109.444 562.368.620 342.186.183 196.461.505 196.209.719 122.567.255 109.513.605 77.917.460 69.085.138 61.930.483 65.070.567 31.262.205 38.829.619 – 9.383.273 37.693.734 6.213.158 8.417.823 35.479.074 122.869.511 215.361 30.484.234 – 743.792 31.996.549 Total liabilitas jangka panjang 428.036.250 420.903.946 262.748.771 140.655.098 TOTAL LIABILITAS 955.870.917 976.013.390 825.117.391 482.841.281 Catatan 31 Desember 2013 (Disajikan kembali) Rp 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 (Disajikan kembali) Rp 31 Desember 2014 (Disajikan kembali) Rp LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha – pihak ketiga Utang pajak Utang lain-lain – pihak ketiga Utang pembelian aset tetap jangka pendek Uang muka penjualan Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Beban masih harus dibayar Liabilitas yang jatuh tempo dalam satu tahun: Pinjaman bank Utang sewa pembiayaan 2g,16a,43,44, 45,46 2g,17,43, 45,46 2s,38b 2g,18,45,46 20a,43,44, 45,46 21 22,45,47 23,43,45, 46,47 2g,16b,40,43, 45,46 2g,2m,24,38, 43,44,46 Total liabilitas jangka pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka menengah Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: 2g,19,45,46 2g,16b, 43,45,46 2g,2m,24,41, Utang sewa pembiayaan 43,44 20b,43, Utang pembelian aset tetap 44,46 Liabilitas pajak tangguhan 2o,2x,38d Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 2n,2x,25 Pinjaman bank – Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 3 – PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013, dan 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan EKUITAS Modal saham: Modal dasar – 1.500.000.000 (angka penuh) saham dengan nilai nominal Rp 50 (nilai penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh – 690.000.000 (angka penuh) saham Tambahan modal disetor Saldo laba: Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Komponen ekuitas lainnya TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 31 Desember 2013 (Disajikan kembali) 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 (Disajikan kembali) Rp Rp Rp Rp 26 27 34.500.000 575.000 34.500.000 575.000 34.500.000 575.000 34.500.000 575.000 2x 28 6.900.000 237.394.705 62.435.938 6.900.000 236.908.132 53.819.648 6.900.000 186.467.392 50.324.836 6.900.000 206.486.044 16.472.921 341.805.643 332.702.780 278.767.228 264.933.965 25.341.473 25.369.846 21.491.087 25.759.335 367.147.116 358.072.626 300.258.315 290.693.300 1.323.018.033 1.334.086.016 1.125.375.706 773.534.581 Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali 31 Maret 2015 31 Desember 2014 (Disajikan kembali) 2x,29 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 4 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015, dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 31 Maret 2015 (Tiga bulan) Rp PENJUALAN NETO 2n,31 297.251.683 BEBAN POKOK PENJUALAN 2n,32 (235.540.780) LABA BRUTO Pendapatan lainnya Pendapatan bunga dan keuangan Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban bunga dan keuangan Beban lainnya 2n,33 2n 2n,34 2n,2x,35 2n,36 2n,37 LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK Beban pajak penghasilan 2x,38e Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali 4.315.566 111.864 (10.153.155) (16.880.180) (18.091.094) (17.914.941) 22.161.361 432.656 (8.984.792) (16.601.169) (13.557.848) (722.019) 19.731.051 509.691 (41.031.523) (65.680.906) (59.931.157) (6.950.677) 13.054.531 194.704 (31.123.338) (61.756.407) (39.514.276) (57.465.359) 3.098.963 42.777.898 74.766.728 (7.256.549) (2.127.975) (8.953.632) (17.794.581) (4.306.188) 33.824.266 56.972.147 (11.562.737) (11.591.690) 3.494.812 33.851.915 (3.349.386) 696.738 6.475.978 (1.618.994) 8.616.290 (653.992) 141.204 Total (819.305) 203.919 9.074.490 21.617.190 57.814.311 27.146.162 968.716 2.272 30.117.172 3.707.094 52.873.468 4.098.679 (8.674.579) (2.888.158) 970.988 33.824.266 56.972.147 (11.562.737) 9.102.863 (28.373) 17.959.659 3.657.531 53.935.552 3.878.759 29.703.263 (2.557.101) 9.074.490 21.617.190 57.814.311 27.146.162 1 44 77 2x 2x 2x 2x (791.646.369) 169.353.596 Total Total laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali (249.698.834) (1.030.720.991) 960.999.965 228.120.249 2x 2x TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 1.258.841.240 31 Desember 2013 (Satu tahun) (Disajikan kembali) Rp 60.049.709 970.988 2d,26 309.748.543 31 Desember 2014 (Satu tahun) (Disajikan kembali) Rp 61.710.903 LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA: Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba-rugi: Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba-rugi: Pengukuran kembali imbalan kerja Beban pajak penghasilan terkait 31 Maret 2014 (Tiga bulan) (Disajikan kembali) Rp DASAR LABA (RUGI) PER SAHAM (angka penuh) Laba (rugi) per saham tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 5 (13) PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) Modal saham Catatan biasa Rp Saldo awal 1 Januari 2013 Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK 24 (Revisi 2013) 34.500.000 46 Saldo awal 1 Januari 2013 disajikan kembali Kepentingan non-pengendali atas entitas anak yang diakuisisi Pembagian dividen Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan Saldo 31 Desember 2013 Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan Saldo 31 Desember 2014 Total laba (rugi) komprehensif periode berjalan – 34.500.000 28 29 – – – 34.500.000 – 34.500.000 – Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Komponen ekuitas Saldo laba lainnya Selisih kurs Belum karena Tambahan Ditentukan ditentukan penjabaran modal disetor penggunaannya penggunaannya laporan keuangan Rp Rp Rp Rp 575.000 – 575.000 – – – 575.000 – 575.000 – 6.900.000 – 6.900.000 – – – 6.900.000 – 6.900.000 – Total Rp Kepentingan nonpengendali Rp 25.835.651 Jumlah ekuitas Rp 217.546.360 16.472.921 275.994.281 (11.060.316) – (11.060.316) 206.486.044 16.472.921 264.933.965 25.759.335 290.693.300 – (15.870.000) (4.148.652) – – 33.851.915 – (15.870.000) 29.703.263 88.853 (1.800.000) (2.557.101) 88.853 (17.670.000) 27.146.162 186.467.392 50.324.836 278.767.228 21.491.087 300.258.315 50.440.740 3.494.812 53.935.552 3.878.759 57.814.311 236.908.132 53.819.648 332.702.780 25.369.846 358.072.626 486.573 8.616.290 9.102.863 (76.316 ) (28.373) 301.829.932 (11.136.632) 9.074.490 Saldo 31 Maret 2015 34.500.000 575.000 6.900.000 237.394.705 62.435.938 341.805.643 25.341.473 367.147.116 Saldo awal 1 Januari 2014 34.500.000 575.000 6.900.000 186.467.392 50.324.836 278.767.228 21.491.087 300.258.315 29.551.349 (11.591.690) 17.959.659 3.657.531 21.617.190 216.018.741 38.733.146 296.726.887 25.148.618 321.875.505 Total laba (rugi) komprehensif periode berjalan Saldo 31 Maret 2014 – 34.500.000 – 575.000 – 6.900.000 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 6 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit), dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada karyawan 31 Maret 2015 (Tiga bulan) Rp 291.284.994 (176,213,480) (39.866.513) Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran bunga dan beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan Kas neto diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga Pembayaran uang muka pembelian aset tetap Perolehan aset tetap Akuisisi entitas anak Hasil penjualan investasi dalam efek jangka pendek Penerimaan kas dari pihak berelasi Perolehan aset tak berwujud Hasil penjualan aset tetap dan disewa kembali Hasil penjualan aset tetap 2n 9,44 12,44 5 11 13 15,44 12,44 Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman bank jangka pendek Penerimaan pinjaman bank jangka panjang Pembayaran pinjaman bank jangka pendek Pembayaran pinjaman bank jangka panjang Pembayaran utang pembelian aset tetap Pembayaran dividen kepada pemegang saham non-pengendali entitas anak Penerimaan utang jangka menengah Penerimaan uang muka penjualan aset tetap Pembayaran utang sewa pembiayaan Pembayaran pinjaman kepada pihak ketiga Pembayaran dividen 16a,44,47 16b,44,47 16a,44,47 16b,44,47 20,44 31 Maret 2014 (Tiga bulan) (Disajikan kembali) Rp 31 Desember 2014 (Satu tahun) (Disajikan kembali) Rp 265.003.792 1.201.772.425 (153.240.540) (755,488,441 ) (35.533.802) (170.328.080) 31 Desember 2013 (Satu tahun) (Disajikan kembali) Rp 960.376.574 (647.876.068) (146.426.033) 75,205,001 76.229.450 275.955.904 166.074.473 (18..573.625) (3,072,479 ) (11.311.886) (4.895.743) (58.164.947) (19,685,354) (38.440.389) (24,547,580) 53.558.897 60.021.821 198.105.603 103.086.504 111.864 (3.155.182) (2.825.537) – – – – – – 432.656 (1.841.844) (16.519.300) – – – – 12.039.522 110.909 509.691 (3.907.204) (40.630.726) – 2.800.030 – (3.319.254) 36.676.079 396.823 194.704 (13.431.305) (57.734.864) (27.720.000) 1.000.000 2.254.700 – 15.826.839 695.821 (5.868.855) (5.778.057) (7.474.561) (78.914.105) 172,679,781 16,014,047 (205,639,020) (13,328,781)) (34.553.824) 115.587.682 503,328,142 456,475,979 66,283,613 77,181,701 (154,955,824) (24,529,776) – (674,936,483) (164,850,347) (51.401.970) (456,475,450) (59,516,287) – – – – (9.123.634) – – – – – (9.255.502) – – – 200.000.000 – (34.693.676) – – (1.800.000) – 18.217.277 (24.448.985) (2.600.000) (15.733.992) Kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan (73.951.431) (73.153.420) (156.270.721) (8.699.757) KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS (26.261.389) (18.909.656) 34.360.321 15.472.642 73.003.111 73.003.111 43.733.397 – 588.500 3.596.445 10.200.627 107.951.932 73.003.111 18,30 19 21,44 24,44 107.951.932 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Penambahan kas melalui akuisisi entitas anak Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 48 – 2.415.126 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 84.105.669 – – (2.805.424) 51.288.031 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 7 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M a. Pendirian dan informasi umum PT Berlina Tbk (”Perusahaan”) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968. Undang-undang No. 12 tahun 1970 dan perubahan yang terakhir Undangundang No. 25 tahun 2007, berdasarkan akta No. 35 tanggal 18 Agustus 1969 dari Julian Nimrod Siregar Gelar Mangaradja Namora S.H, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Y.A. 5/423/18 tanggal 12 Desember 1973 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 37 tanggal 10 Mei 1977. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris No. 10 tanggal 8 Juli 2014 dari Diah Gunarti Listianingsih Soemarwoto, S.H., notaris di Jakarta mengenai perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. AHU-06134.40.20.2014 tanggal 4 Agustus 2014. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jl. Jababeka Raya Blok E No. 12-17, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi. Perusahaan mempunyai pabrik yang berlokasi di Pandaan (Jawa Timur), Tangerang (Banten) dan Cikarang (Jawa Barat). Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi industri plastik dan industri lainnya yang menggunakan bahan pokok plastik dan fiberglass. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1970. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan luar negeri. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha yang dimiliki oleh PT Dwi Satrya Utama yang merupakan entitas induk langsung dan terakhir Perusahaan. b. Penawaran umum saham Perusahaan Pada tanggal 12 September 1989, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan dengan suratnya No. SI-048/SHM/MK-10/1989 untuk melakukan penawaran umum atas saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 15 Nopember 1989 saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 21 Juni 1993, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. 0154/PM/1993, untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 17.250.000 (angka penuh) saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 22 Juli 1993. Pada bulan Agustus 2008, Perusahaan menetapkan pelaksanaan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 per saham (nilai penuh) menjadi Rp 250 per saham (nilai penuh). Seluruh saham Perusahaan sejumlah 138.000.000 (angka penuh) saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pada bulan Nopember 2012, Perusahaan kembali melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 250 per saham (nilai penuh) menjadi Rp 50 per saham (nilai penuh). 8 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan) c. Entitas anak Perusahaan memiliki secara langsung lebih dari 50% saham Entitas Anak berikut: Entitas anak Domisili Jenis usaha Tahun operasi komersial Prosentase pemilikan 2015 2014 2013 2012 2015 Rp Jumlah aset sebelum eliminasi 2014 2013 Rp Rp 2012 Rp PT Lamipak Primula Indonesia (LPI) Sidoarjo, Jawa Timur Industri laminasi plastik dan kemasan 1986 70,00% 70,00% 70,00% 70,00% PT Quantex (QTX) Tangerang, Banten Industri kemasan plastik, perdagangan dan jasa 2004 99,49% 99,49% 99,00% – 31.756.660 33.820.971 23.526.840 – PT Natura Plastindo (NP) Pasuruan, Jawa Timur Industri pengolahaan plastik, perdagangan dan jasa 2014 99,99% 99,99% 99,99% – 26.326.954 24.730.158 6.939.281 – Hefei Paragon Plastic Packaging Co. Ltd. (HPPP) Hefei, China Industri botol dan cap plastik dan sikat gigi 2004 100% 100% 100% 100% Berlina Pte. Ltd. (BS) Singapura Industri plastik dan perdagangan umum – 100% 100% 100% 100% 9 289.253.158 286.485.775 247.423.004 163.950.982 306.765.565 293.719.923 312.666.300 232.720.850 64.135 69.256 75.912 63.369 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan) c. Entitas anak (Lanjutan) Pada tanggal 19 Juni 2013, Perusahaan mengakuisisi 99,00% saham PT Quantex (”QTX”) yang dimiliki oleh pihak ketiga. PT Quantex bergerak di bidang industri laminasi plastik dan kemasan. Pada tanggal 29 Agustus 2014, PT Quantex melakukan peningkatkan modal dari Rp 8.500.000; 3.400 saham (angka penuh) menjadi Rp 16.780.000; 6.712 saham (angka penuh), dan Perusahaan mengambil bagian semua peningkatan modal QTX sehingga persentase kepemilikan meningkat dari 99,00% menjadi 99,49%. Pada tanggal 21 Januari 2013, Perusahaan mendirikan PT Natura Plastindo (NP) dengan persentase kepemilikin 99,99%. PT Natura Plastindo ini bergerak dalam bidang industri pengolahaan plastik, perdagangan dan jasa. NP mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2014. Perusahaan memiliki investasi pada PT Lamipak Primula Indonesia (LPI) dengan persentase kepemilikan sebesar 70,00%. LPI bergerak dalam bidang laminasi plastik dan kemasan. Perusahaan dan entitas anaknya secara bersama-sama selanjutya disebut “Kelompok Usaha” dalam laporan keuangan konsolidasian ini. d. Dewan komisaris dan direksi, komite audit dan karyawan Susunan dewan komisaris dan direksi (manajemen kunci) Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013 adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen Presiden Direktur Direktur Direktur Independen 31 Maret 2015 Lisjanto Tjiptobiantoro Oei Han Tjhim Antonius Hanifah Komala 31 Desember 2014 31 Desember 2013 Lisjanto Lisjanto Tjiptobiantoro Tjiptobiantoro Oei Han Tjhim Oei Han Tjhim Antonius Hanifah Antonius Hanifah Komala Komala 1 Januari 2013 Lisjanto Tjiptobiantoro Oei Han Tjhim Tjipto Surjanto – – – Antonius Hanifah Komala Lim Eng Khim Lukman Sidharta Lim Eng Khim Lukman Sidharta – – Lim Eng Khim Lukman Sidharta Jonny Wijaya Lau Chek Kiong Lim Eng Khim Lukman Sidharta Jonny Wijaya – – – – Roberto Bernhardeta Roberto Bernhardeta Lau Chek Kiong Lau Chek Kiong Susunan Komite Audit pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012, sebagai berikut : Ketua Anggota 1 Januari 2013/ 31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012 Antonius Hanifah Antonius Hanifah Antonius Hanifah Tjipto Surjanto Komala Komala Komala Oei Wahyu Soetjahya Oei Wahyu Oei Wahyu Oei Wahyu Soetjahya Kusuma Soetjahya Kusuma Soetjahya Kusuma Kusuma Hady Hady Hady Hady 10 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan) d. Dewan komisaris dan direksi, komite audit dan karyawan (Lanjutan) Total rata-rata karyawan tetap dari Kelompok Usaha adalah 1.037, 1.003, 885 dan 892 karyawan tetap pada 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 (tidak diaudit). e. Penyelesaian laporan keuangan konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian ini telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 18 Agustus 2015. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Kebijakan akuntansi utama Perusahaan dan entitas anaknya yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah seperti dijabarkan di bawah ini: a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) serta interpretasinya (“ISAK”), yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan-Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK-IAI”) serta peraturan-peraturan dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”, dahulu BAPEPAM - LK), No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012. Laporan keuangan konsolidasian, kecuali arus kas konsolidasian, telah disusun secara akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun-akun tertentu yang dicatat berdasarkan basis lain seperti yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi masing-masing akun terkait. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Kelompok Usaha, kecuali HPPP dan BS. Mata uang fungsional HPPP dan BS masing-masing adalah Yuan Renminbi China dan Dolar Singapura. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain. 11 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (Lanjutan) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) baru dan revisi yang berlaku efektif pada tahun 2015 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan interpretasi (ISAK) baru atau revisi. Standar akuntansi tersebut akan berlaku efektif atau diterapkan pada laporan keuangan Perusahaan periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015: PSAK 1 (2013), “Penyajian Laporan Keuangan” Standar yang direvisi mensyaratkan entitas untuk mengubah judul “Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain” menjadi “Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain”. Selain itu, entitas disyaratkan menyajikan penghasilan komprehensif lain menurut kelompok: i. pos-pos yang tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan ii. pos-pos yang akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi. PSAK 24 (2013), “Imbalan Kerja” Standar yang direvisi mengubah beberapa ketentuan akuntansi terkait program imbalan pasti. Perubahan ketentuan yang berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha antara lain sebagai berikut: i. pengakuan keuntungan (kerugian) aktuaria melalui penghasilan komprehensif lain; ii. semua biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada tanggal yang lebih awal antara ketika amandemen/ kurtailmen program terjadi atau ketika entitas mengakui biaya terkait restrukturisasi atau pesangon. Sehingga , biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui sepanjangh periode vesting; dany iii. beban bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK 24 terdahulu diganti dengan konsep bunga neto, yang dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto liabilitas (aset) neto imbalan pasti pada awal setiap periode pelaporan tahunan. PSAK 50 (2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian” Standar yang direvisi memberikan tambahan criteria atas hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan, yaitu: i. hak saling hapus harus tidak kontinjen atas peristiwa di masa depan; dan ii. harus dapat dipaksakan secara hukum terhadap seluruh keadaan, sebagai berikut: a). situasi bisnis yang normal; b). peristiwa kegagalan; dan c). peristiwa kepailitan atau kebangkrutan dari entitas dan seluruh pihak lawan. 12 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (Lanjutan) PSAK 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” Standar yang direvisi mensyaratkan antara lain, untuk setiap ventura bersama dan entitas asosiasi yang material bagi entitas pelapor, entitas pelapor mengungkapkan ringkasan keuangan ventura bersama dan entitas asosiasi tersebut. Ringkasan keuangan tersebut merepresentasikan jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan ventura bersama atau entitas asosiasi dengan menggunakan metode ekuitas, i. jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan ventura bersama atau entitas asosiasi disesuaikan untuk mencerminkan penyesuaian yang dibuat oleh entitas pelapor ketika menggunakan metode ekuitas, seperti penyesuaian nilai wajar yang dibuat pada saat akuisisi dan penyesuaian untuk perbedaan kebijakan akuntansi. ii. entitas menyediakan rekonsiliasi antara ringkasan informasi keuangan yang disajikan dan jumlah tercatat atas kepentingannya dalam ventura bersama atau entitas asosiasi. Penerapan dari standar, interpretasi baru/ revisi dan pencabutan standar berikut tidak mempunyai dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian: PSAK 4 (2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”; PSAK 15 (2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”; PSAK 46 (2014), “Pajak Penghasilan”; PSAK 48 (2014), “Penurunan Nilai Aset”; PSAK 55 (2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”; PSAK 60 (2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”; PSAK 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi”; PSAK 66, “Pengaturan Bersama”; PSAK 68, “Pengukuran Nilai Wajar”; ISAK 26 (2014), “Penilaian Kembali Derivatif Melekat” b. Prinsip-prinsip konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anaknya seperti yang disebutkan pada Catatan 1c yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih 50% dan dikendalikan oleh Perusahaan. Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi. Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Kerugian entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan NonPengendali (“KNP”) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. 13 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) b. Prinsip-prinsip konsolidasian (Lanjutan) Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha: menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba, sebagaimana mestinya. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas-entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. c. Kombinasi bisnis Kombinasi bisnis, jika ada, dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang di alihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang di akuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, Kelompok Usaha memilih apakah mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya – biaya akuisisi yang timbul di bebankan langsung dan disertakan dalam beban administrasi. Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Kelompok Usaha mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, jika ada, Kelompok Usaha mengukur kembali bagian ekuitas yang dimiliki sebelumnya dalam pihak yang diakuisisi pada nilai wajar pada tanggal akusisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba rugi. Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur berdasarkan harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. 14 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) c. Kombinasi bisnis (Lanjutan) Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Kelompok Usaha yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan kepada UPK tersebut. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dilepas, maka goodwill yang terkait dengan operasi yang dilepas tersebut dimasukkan ke dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepas tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan. d. Transaksi dan penjabaran laporan keuangan konsolidasian dalam mata uang asing Pembukuan Kelompok Usaha, kecuali HPPP dan BS diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional mereka. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai berikut (nilai penuh) : 31 Maret 2015 Rp Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Yuan Renminbi China Francs Swiss Yen Jepang (JPY 100) Dolar Australia 31 Desember 2014 31 Desember 2013 Rp Rp 13.084 9.508 14.165 2.130 13.516 10.895 10.003 12.440 9.422 15.133 2.033 12.583 10.425 10.218 12.189 9.628 16.821 1.999 13.732 11.617 10.876 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp 9.670 7.907 12.810 1.537 10.597 11.200 10.025 Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun yang bersangkutan. Pembukuan HPPP dan BS diselenggarakan masing-masing dalam mata uang Yuan Renminbi China (Rmb) dan Dolar Singapura (SGD). Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas BS dan HPPP baik moneter maupun non-moneter pada tanggal pelaporan dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal pelaporan. Pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata selama periode laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Selisih kurs yang terjadi disajikan dalam akun ”Pendapatan Komprehensif Lainnya – Laba (Rugi) Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan sebagai bagian dari ekuitas lainnya pada akun selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. 15 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) e. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi Dalam menjalankan aktivitas operasinya, Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Sesuai dengan PSAK No. 07 (Revisi 2010) “Pengungkapan pihak-pihak berelasi”, yang dimaksud dengan pihak-pihak yang berelasi sebagai berikut: a). Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i). memiliki pengendalian atau pengendalian bersama entitas pelapor; (ii). memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau (iii). personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor; b). Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i). entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); (ii). satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); (iii). kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (iv). satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; (v). entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; (vi). entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); dan (vii). orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Semua transaksi dan saldo yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun yang tidak, telah diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian. 16 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) f. Kas dan setara kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi, yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. g. Instrumen keuangan (i). Aset keuangan Pengakuan awal Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal. Semua aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi, kecuali dalam hal aset keuangan yang dicatat pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Kelompok Usaha berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Aset keuangan Kelompok Usaha meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset keuangan tidak lancar lainnya. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: Aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi Aset keuangan pada nilai wajar melalui laba atau rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori ini termasuk instrumen keuangan derivatif yang ditandatangani Kelompok Usaha yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung nilai dalam hubungan lindung nilai sebagaimana didefinisikan oleh PSAK 55 (Revisi 2014). 17 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) g. Instrumen keuangan (Lanjutan) (i). Aset keuangan (Lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal (Lanjutan) Aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi (Lanjutan) Derivatif, termasuk derivatif melekat yang terpisahkan, juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Derivatif melekat dalam kontrak utama dicatat sebagai derivatif terpisah dan dicatat sebesar nilai wajar jika karakteristik ekonomi dan risiko tidak berkaitan erat dengan kontrak utama dan kontrak utama tersebut tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Derivatif melekat ini diukur dengan nilai wajar dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan dalam ketentuan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang akan diperlukan. Pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012, investasi jangka pendek Kelompok Usaha termasuk dalam aset keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotoasi di pasar aktif. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersebut selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan Suku Bunga Efektif (“SBE”), dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi dan biaya akuisisi atau biaya yang merupakan bagian integral dari SBE. Amortisasi SBE termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Kerugian yang timbul dari penurunan juga diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012, kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, dan aset keuangan tidak lancar lainnya Kelompok Usaha termasuk dalam kategori ini. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan bukan derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo ketika Kelompok Usaha mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk menahan mereka hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE, dikurangi dengan penurunan nilai. 18 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) g. Instrumen keuangan (Lanjutan) (i). Aset keuangan (Lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal (Lanjutan) Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (Lanjutan) Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi dan biaya akuisisi atau biaya yang merupakan bagian integral dari SBE. Amortisasi SBE termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Kerugian yang timbul dari penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012, Kelompok Usaha tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo. Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif diakui atau terjadi penurunan nilai, pada saat kerugian kumulatif direklasifikasi dari ekuitas ke pendapatan komprehensif. Bunga yang diperoleh dari investasi keuangan tersedia untuk dijual dicatat sebagai pendapatan bunga dengan menggunakan metode SBE. Pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012, Kelompok Usaha tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. (ii). Liabilitas keuangan Pengakuan awal Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, utang dan pinjaman, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Semua liabilitas keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi terkait. Liabilitas keuangan Kelompok Usaha meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, liabilitas imbalan kerja angka pendek, beban masih harus dibayar, utang sewa pembiayaan dan utang pembelian aset tetap. 19 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) g. Instrumen keuangan (Lanjutan) (ii). Liabilitas keuangan (Lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut : Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori ini termasuk instrumen keuangan derivatif yang ditandatangani oleh Kelompok Usaha yang tidak ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Derivatif melekat dipisahkan juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Kelompok Usaha tidak memiliki liabilitas keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba atau rugi pada 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012. Utang dan pinjaman Utang dan pinjaman dikenai bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi SBE. Pinjaman bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, beban masih harus dibayar, pinjaman bank jangka panjang, utang pembelian aset tetap dan utang sewa pembiayaan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012, termasuk dalam kategori ini. (iii). Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk mengimbangi jumlah yang diakui dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. 20 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) g. Instrumen keuangan (Lanjutan) (iv). Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar atau kutipan harga dealer (tawaran harga untuk posisi jangka panjang dan meminta harga untuk posisi jangka pendek), tanpa pengurangan untuk biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan dimana tidak ada pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang diskontokan, atau model penilaian lainnya. Kelompok Usaha menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak lawan antara instrumen yang diperdagangkan dipasar tersebut dengan yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Kelompok Usaha berkaitan dengan instrumen tersebut ikut diperhitungkan. (v). Biaya perolehan yang diamortisasi instrumen keuangan Biaya perolehan yang diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode SBE dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran pokok atau pengurangan. Perhitungan ini memperhitungkan premi atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan imbalan yang merupakan bagian integral dari SBE. (vi). Penurunan nilai aset keuangan Untuk instrumen keuangan dimana tidak ada pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang diskontokan, atau model penilaian lainnya. Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Kelompok Usaha terlebih dahulu menilai apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. 21 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) g. Instrumen keuangan (Lanjutan) (vi). Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan) Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (Lanjutan) Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, apakah signifikan atau tidak, aset tersebut termasuk aset dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan kelompok secara kolektif dinilai untuk penurunan. Aset yang dinilai secara individual untuk penurunan dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini dari arus kas estimasi masa depan didiskontokan pada SBE awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah SBE saat ini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan penyisihan terkait, dihapuskan bila tidak ada prospek yang realistis pemulihan di masa depan dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Kelompok Usaha. Jika, pada periode berikutnya, jumlah estimasi kerugian penurunan nilai meningkat atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika suatu penghapusan masa depan ini kemudian dipulihkan, pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Aset keuangan tersedia untuk dijual Dalam kasus investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, bukti obyektif meliputi suatu penurunan yang signifikan atau berkepanjangan pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya. Ketika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian direklasifikasi dari ekuitas ke pendapatan komprehensif. Penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas. 22 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) g. Instrumen keuangan (Lanjutan) (vi). Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan) Aset keuangan tersedia untuk dijual (Lanjutan) Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga di masa datang didasarkan pada nilai tercatat dikurangi dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun "Pendapatan Bunga dan Keuangan" dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. (vii).Penghentian pengakuan aset keuangan dan liabilitas Suatu aset keuangan (atau apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut berakhir, atau (2) Kelompok Usaha memindahkan hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga berdasarkan perjanjian penyerahan ("pass-through"), dan salah satu diantara (a) Kelompok Usaha telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Kelompok Usaha tidak mentransfer atau tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut. h. Piutang usaha dan lain-lain Piutang usaha dan lain–lain diklasifikasikan dan dicatat sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang (Catatan 2g). Penyisihan penurunan nilai piutang diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih. Pada pengalihan piutang (anjak piutang) tanpa tanggung renteng (recourse), selisih nilai piutang alihan dengan dana yang diterima ditambah retensi diakui sebagai kerugian atas transaksi anjak piutang, dan diakui pada saat transaksi dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Dana yang ditahan (retensi) dalam kaitannya dengan transaksi anjak piutang, bila ada, diakui sebagai piutang retensi dan di klasifikasikan dalam aset lancar. 23 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) i. Persediaan Barang jadi, bahan baku dan supplies dan barang dalam proses diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi neto. Harga perolehan barang jadi dan pekerjaan dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang terkait dengan produksi. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode masuk pertama keluar pertama, sedangkan HPPP (Entitas Anak) menggunakan metode ratarata tertimbang. Penyisihan persediaan usang dan bergerak lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. Persediaan dihapuskan pada saat persediaan tersebut dipastikan tidak akan digunakan dan/atau tidak dapat dijual lagi. j. Investasi pada perusahaan asosiasi Perusahaan asosiasi adalah entitas dimana Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan, namun tidak sampai mengendalikan entitas tersebut. Dalam hal ini. Perusahaan umumnya memiliki antara 20% sampai 50% hak suara. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat dengan metode ekuitas dan pada awalnya dicatat sebesar harga perolehan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Kelompok Usaha atas laba atau rugi neto investee, dan penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika berlaku, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi sebagai hasil transaksi-transaksi antara Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Setelah menerapkan metode ekuitas, Kelompok Usaha menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Kelompok Usaha menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Kelompok Usaha mempunyai penyertaan saham pada PT Samolin Surya (SS) sejumlah 48% dengan harga perolehan sebesar Rp 360.000, yang telah bersaldo Rp Nihil karena investasinya telah mengalami akumulasi kerugian di atas biaya perolehannya. 24 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) k. Beban dibayar di muka Beban dibayar di muka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. l. Aset tetap Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan terdiri dari harga beli dan biaya-biaya tambahan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap pada saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali, diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya perpanjangan atau biaya pembaruan hak atas tanah, diakui sebagai bagian dari “Aset Takberwujud, Neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi selama periode mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan pada umur ekonomis tanah. Setelah pengakuan awal aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya. Aset tetap, kecuali tanah (kecuali HPPP), disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Inventaris dan peralatan kantor Kendaraan 20 2 – 16 3–8 2–8 Tanah Entitas Anak (HPPP), disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus selama 50 tahun. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi konsolidasian yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. 25 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) l. Aset tetap (Lanjutan) Aset tetap dalam pembangunan dinyatakan sebesar biaya perolehan, termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan. m. Sewa Kelompok Usaha mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lease, dan pada substansi transaksi dari pada bentuk kontraknya. Sewa pembiayaan – sebagai Lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansi seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke operasi tahun/periode berjalan. Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama estimasi masa manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan atau masa sewa. Sewa operasi – sebagai Lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansi seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (Straight-line basis) selama masa sewa. Transaksi jual dan sewa kembali – sebagai Lessee Transaksi jual dan sewa-kembali harus diperlakukan sebagai 2 (dua) transaksi yang terpisah. Selisih lebih antara harga jual dan nilai tercatat aset harus diakui sebagai keuntungan tangguhan yang harus diamortisasi dengan dasar garis lurus selama masa sewa, dan dalam hal terjadi kerugian, bila tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tersebut, diakui sebagai beban tangguhan dan diamortisasi selama masa sewa kembali, apabila penyewaan kembali tersebut merupakan sewa guna usaha pembiayaan. Keuntungan atau kerugian harus diakui segera apabila penyewaan kembali tersebut merupakan sewa-menyewa biasa. 26 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) n. Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara handal tanpa memperhitungkan kapan pembayaran dilakukan. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima atau dapat diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kelompok Usaha mengevaluasi perjanjian pendapatannya terhadap kriteria spesifik untuk menentukan apakah Kelompok Usaha bertindak sebagai prinsipal atau agen. Kelompok Usaha telah menyimpulkan bahwa Kelompok Usaha bertindak sebagai prinsipal pada semua perjanjian pendapatannya. Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui: Penjualan barang Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Kelompok Usaha diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, yang pada umumnya bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya. Pendapatan bunga Untuk semua instrumen keuangan yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode SBE, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, sebagaimana mestinya, digunakan periode yang lebih singkat, sampai mencapai nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual). o. Provisi Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang diakibatkan oleh peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Provisi dikaji ulang (review) pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibalik. Provisi untuk biaya pembongkaran aset diestimasi berdasarkan beberapa asumsi dan disajikan berdasarkan nilai wajar sesuai dengan tingkat diskonto yang berlaku. 27 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) p. Penurunan nilai aset non-keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian tahunan atas penurunan nilai aset tertentu (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi atas jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. q. Aset tidak berwujud (a) Goodwill Pengukuran goodwill dijabarkan pada Catatan 2c. Goodwill yang muncul atas akuisisi entitas anak disertakan dalam aset takberwujud. Untuk pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis dialokasikan pada setiap unit penghasil kas, atau kelompok unit penghasil kas, yang diharapkan dapat memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Setiap unit atau kelompok unit yang memperoleh alokasi goodwill menunjukkan tingkat terendah dalam entitas yang goodwill-nya dipantau untuk tujuan manajemen internal. Goodwill dipantau pada level segmen operasi. Peninjauan atas penurunan nilai pada goodwill dilakukan setahun sekali atau dapat lebih sering apabila terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya potensi penurunan nilai. Nilai tercatat dari goodwill dibandingkan dengan jumlah yang terpulihkan, yaitu jumlah yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laba rugi dan selanjutnya tidak dibalik kembali. (b) Piranti lunak komputer Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh lisensi piranti lunak komputer dan mempersiapkan piranti lunak tersebut sehingga siap untuk digunakan dikapitalisasi. Harga perolehan piranti lunak diamortisasi selama estimasi masa manfaatnya sampai delapan tahun. Biaya yang terkait dengan pemeliharaan program piranti lunak komputer diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Biaya pengembangan yang dapat secara langsung diatribusikan kepada desain dan pengujian produk piranti lunak yang dapat diidentifikasi dan unik yang dikendalikan oleh Kelompok Usaha diakui sebagai aset takberwujud. Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dikapitalisasi sebagai bagian produk piranti lunak mencakup beban pekerja pengembang piranti lunak dan bagian overhead yang relevan, jika ada. 28 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) q. Aset tidak berwujud (Lanjutan) (b) Piranti lunak komputer (Lanjutan) Pengeluaran pengembangan yang lain yang tidak memenuhi kriteria ini diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Biaya pengembangan yang sebelumnya diakui sebagai beban tidak dapat diakui sebagai aset pada periode berikutnya. Biaya pengembangan piranti lunak komputer diakui sebagai aset yang diamortisasi selama estimasi masa manfaat, yang tidak lebih dari delapan tahun. r. Imbalan pasca kerja (i). Imbalan kerja jangka pendek Seluruh imbalan kerja jangka pendek yang terdiri dari gaji dan imbalan terkait, bonus, insentif, dan imbalan kerja jangka pendek lain diakui sebagai biaya yang tidak didiskonto saat karyawan telah memberikan jasa kepada Kelompok Usaha. (ii). Imbalan pasca kerja dan imbalan jangka panjang lainnya Perusahaan, LPI, QTX dan NP memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Pendanaan untuk imbalan ini dilakukan melalui sebuah perusahaan asuransi. Perhitungan liabilitas imbalan kerja terkait dengan program imbalan pasca kerja dilakukan oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Liabilitas neto imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasi berkaitan dengan program imbalan pasti dihitung sebesar nilai kini dari estimasi imbalan yang akan diperoleh karyawan di masa depan sehubungan dengan jasa di masa sekarang dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar dari aset program. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah, yang didenominasi dalam mata uang dimana manfaat akan dibayarkan dan yang mempunyai jangka waktu sampai dengan jatuh tempo mendekati jangka waktu kewajiban imbalan pasca kerja terkait. Obligasi pemerintah digunakan karena tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi. Aset program adalah aset yang dimiliki oleh program pensiun. Aset ini diukur pada nilai wajar pada akhir periode pelaporan. Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, dampak batas atas aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto dan imbal hasil aset program (tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto), diakui pada ekuitas melalui penghasilan komprehensif lain di periode terjadinya. Pengukuran kembali tidak diklasifikasikan ke laba rugi di periode selanjutnya. 29 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) r. Imbalan pasca kerja (Lanjutan) (ii). Imbalan pasca kerja dan imbalan jangka panjang lainnya (Lanjutan) Biaya jasa lalu diakui di laba rugi pada tanggal yang lebih awal antara: ketika amandemen atau kurtailmen program terjadi; dan ketika Kelompok Usaha mengakui biaya restrukturisasi terkait. Bunga neto dihitung dengan mengalikan liabilitas (aset) imbalan pasti neto dengan tingkat diskonto. Laba atau rugi kurtailmen diakui apabila terdapat komitmen untuk melakukan pengurangan jumlah karyawan dalam jumlah yang material yang ditanggung oleh suatu program atau apabila terdapat perubahan ketentuan-ketentuan pada suatu program imbalan pasti, dimana bagian yang material dari jasa yang diberikan karyawan pada masa depan tidak lagi memberikan imbalan, atau memberikan imbalan yang lebih rendah. Laba atau rugi penyelesaian diakui apabila terdapat transaksi yang menghapuskan semua kewajiban hukum atau konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program manfaat pasti. Efektif tanggal 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imabalan Kerja”, terdapat perbedaan dalam pengukuran dan asumsi yang diatur lebih detail, sekaligus mengharuskan pengakuan secara langsung atas keuntungan atau kerugian aktuarial ke dalam Pendapatan Komprehensif Lainnya (dimana sebelumnya dapat diamortisasi atau ditangguhkan). Perusahaan dan Kelompok Usaha menghitung kembali Liabilitas Imbalan Kerja mulai tahun 2004 dengan metode baru sehingga menimbulkan perubahan pada beberapa akun. Sehubungan dengan perubahan metode tersebut, Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, dan laporan laba rugi dan komprehensif lainnya untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2014. s. Pajak penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. 30 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) s. Pajak penghasilan (Lanjutan) Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda. Atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. t. Informasi segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Kelompok Usaha yang dapat dibedakan dalam menghasilkan suatu produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Kelompok Usaha yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut. u. Laba per saham dasar Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan. Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal pelaporan. Oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. v. Kontinjensi Liabilitas kontinjensi diungkapkan, kecuali jika arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi kemungkinannya kecil (remote). Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, tetapi diungkapkan jika terdapat kemungkinan besar (probable) arus masuk manfaat ekonomi. 31 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) w. Peristiwa setelah periode pelaporan Peristiwa setelah akhir tahun yang memberikan tambahan informasi mengenai posisi keuangan konsolidasian Kelompok Usaha pada tanggal pelaporan (peristiwa penyesuai), jika ada, dicerminkan dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah akhir tahun yang bukan peristiwa penyesuai diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian jika material. x. Penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2a, efektif mulai tanggal 1 Januari 2015, Kelompok Usaha telah menerapkan secara retrospektif PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, yang diadopsi dari International Accounting Standard (“IAS”) 19. PSAK ini memberikan, antara lain, (i) penghapusan “pendekatan koridor” yang diperbolehkan dalam versi sebelumnya dan (ii) memberikan perubahan signifikan dalam pengakuan, penyajian dan pengungkapan imbalan kerja, antara lain, sebagai berikut: Laba dan rugi aktuaria harus diakui sekarang ini sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan dikeluarkan secara permanen dari laba rugi; Pengembalian aset dana pensiun yang diharapkan tidak lagi diakui dalam laporan laba rugi. Pengembalian yang diharapkan digantikan dengan mengakui pendapatan bunga (atau beban) atas aset (atau kewajiban) bersih manfaat pasti dalam laporan laba rugi, yang dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto untuk mengukur kewajiban pensiun; Biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui selama periode vesting masa depan. Sebaliknya, semua biaya jasa lalu akan diakui pada saat yang lebih dulu antara ketika amandemen/ kurtailmen terjadi atau ketika Kelompok Usaha mengakui biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja terkait. Perubahan tersebut dilakukan agar aset atau kewajiban pensiun bersih akan diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian untuk mencerminkan nilai penuh dari defisit atau surplus dana pensiun. Dampak dari penyajian kembali adalah sebagai berikut : 31 Desember 2014 Dilaporkan sebelumnya Disajikan kembali Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Piutang lain-lain Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Saldo laba: Belum ditentukan penggunaannya Kepentingan non-pengendali 32 5.632.568 10.462.994 25.131.614 5.632.668 8.417.823 35.479.074 245.259.862 25.320.305 236.908.132 25.369.846 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) x. Penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian (Lanjutan) 31 Desember 2014 Dilaporkan sebelumnya Disajikan kembali Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lainnya (Lanjutan) Beban umum dan administrasi Pajak tangguhan Pengukuran kembali imbalan kerja Beban pajak penghasilan terkait Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali Laba bersih komprehensif yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali Laba per saham (66.180.119) (8.613.878) – – (65.680.906) (9.139.768) (3.349.386) 696.738 52.909.723 4.089.101 52.873.468 4.098.679 56.404.535 4.089.101 77 53.935.552 3.878.759 77 31 Maret 2014 (Periode tiga bulan) Dilaporkan sebelumnya Disajikan kembali Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lainnya Beban umum dan administrasi Pajak tangguhan Pengukuran kembali imbalan kerja Beban pajak penghasilan terkait Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali Laba bersih komprehensif yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali Laba per saham 33 (16.045.895) (2.407.640 ) – – (16.601.169) (2.401.475) (819.305) 203.919 31.362.224 3.764.844 30.117.172 3.707.094 19.770.535 3.764.844 45 17.959.659 3.657.531 44 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) x. Penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian (Lanjutan) 31 Desember 2013 Dilaporkan sebelumnya Disajikan kembali Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Piutang lain-lain Aset pajak tangguhan Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Saldo laba: Belum ditentukan penggunaannya Kepentingan non-pengendali 1.880.403 1.088.690 1.846.793 22.986.948 1.880.503 1.331.581 215.361 30.484.234 192.350.139 21.231.204 186.467.392 21.491.087 (62.631.985) 670.419 – – (61.756.407) 451.525 6.475.978 (1.618.994) (9.326.221) (2.893.200) (8.674.579) (2.888.158) 24.525.694 (2.893.200 ) 29.703.263 (2.557.101) Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lainnya Beban umum dan administrasi Pajak tangguhan Pengukuran kembali imbalan kerja Beban pajak penghasilan terkait Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali Laba bersih komprehensif yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Dilaporkan sebelumnya Disajikan kembali Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Aset pajak tangguhan Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Saldo laba: Belum ditentukan penggunaannya Kepentingan non-pengendali – 1.305.352 17.147.706 3.150.651 743.792 31.996.549 217.546.360 25.835.651 206.486.044 25.759.335 3. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir tahun pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada tahun pelaporan berikutnya. 34 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (Lanjutan) Pertimbangan Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh sangat signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Penentuan mata uang fungsional Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata uang yang paling mempengaruhi pendapatan dan beban dari penjualan barang dan jasa yang dihasilkan serta sumber pendanaan. Berdasarkan substansi ekonomi dari kondisi mendasari yang relevan, mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan dan Entitas Anaknya di Indonesia, kecuali HPPP dan BS (Catatan 2d) adalah Rupiah. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2g. Penyisihan atas kerugian penurunan nilai atas piutang usaha – evaluasi individual Kelompok Usaha mengevaluasi akun-akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha. Nilai tercatat dari piutang usaha Kelompok Usaha sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 6. Tagihan dan keberatan atas hasil pemeriksaan pajak Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku saat ini, manajemen mempertimbangkan apakah jumlah yang tercatat dalam akun tagihan pajak penghasilan dapat dipulihkan dan direstitusi oleh Kantor Pajak. Nilai tercatat tahun berjalan atas tagihan dan keberatan atas hasil pemeriksaan pajak Kelompok Usaha pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 38f. 35 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (Lanjutan) Estimasi dan asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Situasi dan asumsi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Penyisihan atas kerugian penurunan nilai atas piutang usaha - evaluasi kolektif Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidak terdapat bukti objektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Kelompok Usaha menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dan melakukan evaluasi penurunan nilai secara kolektif. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang. Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut. Nilai tercatat dari piutang usaha Kelompok Usaha sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 6. Penyisihan persediaan Penyisihan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki. Penyisihan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat Kelompok Usaha sebelum penyisihan atas keusangan persediaan pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 masing – masing sebesar Rp 181.963.027, Rp 184.314.236, Rp 155.516.411 dan Rp 117.872.798. Penurunan nilai aset non keuangan Rugi penurunan nilai diakui untuk jumlah dimana nilai tercatat aset atau unit penghasil kas, melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Untuk menentukan jumlah yang dapat dipulihkan, manajemen memperkiraan arus kas masa depan dari masing-masing unit penghasil kas dan menentukan tingkat bunga yang cocok untuk menghitung nilai sekarang dari arus kas tersebut. Dalam proses pengukuran arus kas yang diharapkan di masa yang akan datang, manajemen membuat asumsi-asumsi tentang hasil operasi masa yang akan datang. 36 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (Lanjutan) Estimasi dan asumsi (Lanjutan) Penurunan nilai aset non keuangan (Lanjutan) Asumsi ini berkaitan dengan kejadian dan siklus dimasa yang akan datang. Hasil yang sebenarnya dapat bervariasi dan dapat menyebabkan penyesuaian yang signifikan terhadap aset Kelompok Usaha dalam tahun anggaran berikutnya. Dalam banyak kasus, penentuan tingkat diskonto yang berlaku melibatkan estimasi penyesuaian yang tepat atas resiko pasar dan penyesuaian yang tepat untuk faktor-faktor risiko tertentu. Pensiun dan manfaat buat karyawan Penentuan kewajiban Kelompok Usaha dan biaya pensiun serta kewajiban imbalan kerja tergantung pada seleksi atas asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut antara lain harga diskon, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat turn-over karyawan, tingkat cacat, tingkat usia pensiun dan tingkat kematian. Hasil yang sebenarnya berbeda dari asumsi Kelompok Usaha yang mana efeknya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya tahun berjalan. Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsinya adalah wajar dan tepat, perbedaan yang signifikan dalam hasil sebenarnya atau perubahan signifikan dalam asumsi Kelompok Usaha dapat mempengaruhi estimasi liabilitas untuk imbalan pensiun karyawan dan beban manfaat karyawan. Nilai tercatat atas nilai imbalan kerja Kelompok Usaha setelah disajikan kembali pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 masingmasing sebesar Rp 37.693.734, Rp 35.479.074, Rp 30.484.234 dan Rp 31.996.549 (Catatan 25). Masa manfaat ekonomis dan penyusutan aset tetap Manajemen menentukan estimasi masa manfaat dari aset tetap dan beban penyusutan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset. Ini adalah harapan hidup umum yang diterapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha melakukan usahanya. Hasil yang sebenarnya dapat bervariasi karena keusangan teknis. Perubahan tingkat yang diharapkan dari penggunaan dan pengembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai residu aset tersebut, dan oleh karena itu beban penyusutan masa yang akan datang dapat di revisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 713.400.772, Rp 719.368.856, Rp 639.297.618 dan Rp 427.232.116 (Catatan 12). Nilai wajar dari instrumen keuangan Manajemen menggunakan teknik penilaian untuk mengukur nilai wajar instrumen keuangan dimana penawaran pasar aktif tidak tersedia. Dalam menerapkan teknik penilaian, manajemen membuat penggunaan maksimal input pasar, dan menggunakan estimasi dan asumsi sepanjang memungkinkan, sesuai dengan data yang dapat diamati bahwa pelaku pasar akan digunakan dalam penentuan harga instrumen. Ketika data yang berlaku tidak bisa diamati, manajemen menggunakan estimasi terbaik dari asumsi tentang asumsi-asumsi yang akan dibuat oleh pelaku pasar. Estimasi ini dapat berbeda dari harga sebenarnya yang dicapai dalam transaksi yang wajar pada tanggal laporan. 37 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN SETARA KAS 31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp Rp Rp Rp Kas Rupiah Yuan Renminbi China 519.679 32.299 460.374 20.809 447.372 8.185 201.713 14.439 Total Kas 551.978 481.183 455.557 216.152 15.520.550 7.006.248 3.579.366 51.290.893 6.963.355 2.544.290 18.650.663 5.825.446 51.779 5.594.020 2.407.440 1.068.957 3.179.052 1.175.552 345.840 75.972 7.241.881 1.269.577 2.828.739 76.084 300.413 655.326 2.106.849 77.856 4.053.484 1.837.709 4.100.578 79.778 30.882.580 72.214.819 27.668.332 19.141.966 5.094.736 232.797 5.019.448 47.294 3.889.346 428.774 252.125 70.553 3.401.058 555.695 119.558 67.340 1.163.772 590.457 308.850 67.519 1.490.015 137.212 11.212.823 54.792 35.618 35.296 38.995 32.022 422 19 403 18 18.415 − 395 992 39.240 − 238.871 27.442 70.017 29.590 9.771.593 4.430.580 7.229.668 13.340.078 37.946.312 16.385.663 12.490.238 5.659.639 4.720.382 1.093 11.522.616 2.787.360 25.121.895 504 5.213.747 720 42.667.787 30.695.639 37.612.637 10.874.106 Rekening Dolar Singapura : Overseas Chinese Banking Corporation Limited, Singapura 28.517 33.960 36.917 31.346 Total 28.517 33.960 36.917 31.346 Bank Rekening rupiah : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk Deutsche Bank AG PT Bank DBS Indonesia Total Rekening Dolar AS : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk Deutsche Bank AG PT Bank DBS Indonesia Overseas Chinese Banking Corporation Limited, Singapura The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, China PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Shanghai PT Bank CIMB Niaga Tbk Bank International Ningbo Total Rekening Yuan Renminbi China : Industrial & Commercial Bank of China, China The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, China Citibank N.A. Total − − 38 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) Bank (Lanjutan) Rekening Euro : The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia 31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp Rp Rp Rp 203.214 95.751 − 128.241 Total 203.214 95.751 − 128.241 Rekening Yen Jepang : Bank International Ningbo − − − 1.508 Total − − − 1.508 Total bank 83.553.691 107.470.749 72.547.554 43.517.245 Total kas dan setara kas 84.105.669 107.951.932 73.003.111 43.733.397 Tidak terdapat saldo kas dan setara kas kepada pihak berelasi. Karena sifatnya jangka pendek, nilai wajar kas dan setara kas diperkirakan sama dengan nilai tercatatnya. Pada tanggal 31 Maret 2015, kas dan setara kas dalam penyimpanan dan dalam perjalanan Kelompok Usaha diasuransikan terhadap risiko kehilangan dengan nilai pertanggungan yang setara dengan Rp 28.560.120 dan Rmb 20.000 (31 Desember 2014: Rp 29.058.000 dan Rmb 20.000; 31 Desember 2013: Rp 27.828.000 dan Rmb 20.000; dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012: Rp 27.828.000 dan Rmb 20.000), yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul. 5. INVESTASI DALAM EFEK JANGKA PENDEK 31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp Rp Rp Rp Investasi melalui manajer investasi Investasi langsung 3.002.164 1.175.737 2.647.413 1.175.738 4.064.469 1.039.983 3.303.687 1.744.460 Total 4.177.901 3.823.151 5.104.452 5.048.147 Perusahaan dan LPI menunjuk PT Lautandhana Securindo untuk mengelola dana dalam bidang investasi surat berharga di pasar modal. Perusahaan dan LPI juga menunjuk PT Samuel Sekuritas Indonesia sebagai Manajer investasi dengan wewenang penuh pada obligasi Surat Utang Negara dan saham-saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Masa investasi adalah satu tahun dan diperpanjang kembali secara otomatis, kecuali bila ada pembatalan secara tertulis oleh Perusahaan dan LPI. Investasi dalam efek jangka pendek baik yang dikelola oleh manajer investasi maupun investasi langsung merupakan investasi atas surat berharga/efek yang diperdagangkan pada Bursa Efek Indonesia. 39 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PIUTANG USAHA a. Berdasarkan pelanggan: Pelanggan dalam negeri PT Unilever Indonesia Tbk. PT PZ Cussons Indonesia PT Reckitt Benckiser Indonesia PT. Mitra Utama Grafika PT Tirta Investama PT Sanova PT Ultra Prima Abadi PT Behaestex PT Ikapharmindo Putramas PT Mustika Ratu PT Idemitsu Lube Techo Indonesia PT Beiersdorf Indonesia PT Autochem Industry PT Bayer Indonesia PT Suryamas Gemilang Lubricant PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk PT Danone Dairy ndonesia Lainnya (di bawah Rp 2.000.000) Total Pelanggan luar negeri Unilever (China) Co., Ltd Bayer CropScience (China) Co., Ltd. Johnson Jiangsu Tongda Co. Binzagr Unilever Ltd. Lainnya (di bawah Rp 2.000.000) Total Total piutang Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang Neto b. Berdasarkan umur (hari) : Belum jatuh tempo 1 s/d 30 hari 31 s/d 60 hari 61 s/d 90 hari Melebihi 90 hari Total Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang Neto 31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp Rp Rp Rp 102.736.040 21.113.912 12.751.221 7.054.846 6.160.117 5.777.364 5.261.201 4.447.667 4.293.063 4.005.219 2.865.860 2.586.216 2.117.026 1.825.963 1.602.435 88.802.114 20.436.529 8.796.802 7.054.846 4.302.535 2.398.197 9.181.080 2.894.655 3.814.029 3.741.944 3.071.027 2.644.190 1.221.665 3.150.936 3.429.237 60.583.300 9.376.093 8.841.513 – 3.398.487 2.036.908 6.609.193 2.670.295 800.683 1.540.441 3.248.340 1.602.000 1.815.823 3.127.402 2.051.386 64.832.447 5.696.479 5.015.322 – 3.570.139 2.052.870 6.794.272 374.378 1.964.068 1.906.947 – 4.990.753 196.301 862.133 – 1.058.535 – 24.245.367 4.816.581 – 20.744.762 – – 16.179.413 – 2.294.367 13.157.913 209.902.052 190.501.129 123.881.277 113.708.389 20.129.861 3.644.138 2.233.056 259.658 4.443.367 17.211.066 6.659.443 199.990 2.256.971 10.218.417 21.056.758 7.100.729 – 889.052 5.787.563 17.447.882 2.874.797 – 557.347 2.815.452 30.710.080 36.545.887 34.834.102 23.695.478 240.612.132 227.047.016 158.715.379 137.403.867 (313.001 ) (313.001) (600.199) (313.001) 240.299.131 226.734.015 158.115.180 137.090.866 161.942.808 38.255.082 19.853.825 8.330.558 12.229.859 144.729.399 45.860.852 24.036.732 3.900.084 8.519.949 126.925.187 21.426.420 6.695.651 2.617.606 1.050.515 105.655.870 17.787.656 8.671.169 1.687.875 3.601.297 240.612.132 227.047.016 158.715.379 137.403.867 (313.001 ) 240.299.131 40 (313.001) 226.734.015 (600.199) 158.115.180 (313.001) 137.090.866 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA (Lanjutan) c. Berdasarkan mata uang : Rupiah Yuan Renminbi China Dolar AS Euro Total Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang Neto 31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp Rp Rp Rp 209.074.117 27.413.324 3.839.624 285.067 186.271.648 24.508.628 16.266.740 – 122.629.740 30.388.033 5.325.477 372.129 113.188.705 22.644.997 1.261.982 308.183 240.612.132 227.047.016 158.715.379 137.403.867 (313.001 ) 240.299.131 (313.001) 226.734.015 (600.199) 158.115.180 (313.001) 137.090.866 Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut: 31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp Rp Rp Rp Saldo awal Penyisihan tahun berjalan Penghapusan piutang 313.001 − − 600.199 − (287.198) 313.001 287.198 − 52.432 313.001 (52.432) Saldo akhir 313.001 313.001 600.199 313.001 Kelompok Usaha tidak memiliki piutang usaha kepada pihak berelasi. Karena sifatnya jangka pendek, nilai wajar piutang usaha diperkirakan sama dengan nilai tercatatnya. Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai piutang tersebut cukup untuk menutupi kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha. Piutang tertentu digunakan sebagai jaminan pinjaman bank jangka pendek (Catatan 16). 6. PIUTANG LAIN-LAIN 31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp Rp Rp Rp Piutang subkontrak Karyawan Klaim asuransi Rabat Lain-lain 1.930.565 756.821 588.732 172.389 2.123.309 1.751.296 749.977 1.115.933 192.483 1.822.979 − 766.530 46.224 − 1.067.749 − 932.400 70.582 1.111.778 6.820.038 Total 5.571.816 5.632.668 1.880.503 8.934.798 Karena sifatnya jangka pendek, nilai wajar piutang lain-lain diperkirakan sama dengan nilai tercatatnya. Manajemen berkeyakinan bahwa saldo piutang tersebut dapat tertagihkan sehingga penyisihan atas penurunan nilai piutang lain-lain tidak diperlukan. 41 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PERSEDIAAN Bahan baku Barang jadi Barang dalam proses Bahan pembantu dan pembungkus Barang teknik, bahan bakar dan mould Barang dalam perjalanan 31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp Rp Rp Rp 47.725.510 48.193.541 34.338.983 26.240.480 24.710.377 754.136 53.246.197 48.447.217 31.753.400 27.711.822 22.915.135 240.465 46.850.930 42.502.787 23.327.757 21.859.856 20.415.096 559.985 33.295.106 29.503.236 14.506.567 20.971.084 19.137.062 459.743 Total Dikurangi: Penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak 181.963.027 184.314.236 155.516.411 117.872.798 Neto 181.963.027 − − 184.314.236 (6.933.857) 148.582.554 (2.137.212) 115.735.586 Mutasi penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak, sebagai berikut: 31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp Rp Rp Rp Saldo awal Penyisihan tahun berjalan Penghapusan − − − Saldo akhir − 6.933.857 – (6.933.857) – 2.137.212 6.933.857 (2.137.212) 823.442 2.644.895 (1.331.125) 6.933.857 2.137.212 Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak tersebut memadai untuk menutup kerugian akibat keusangan dan penurunan nilai lainnya. Berdasarkan kondisi persediaan pada tanggal pelaporan, Perusahaan telah menghapus persediaan yang sebelumnya telah dicadangkan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 January 2013/31 Desember 2012. Seluruh persediaan milik Kelompok Usaha telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian, gempa bumi, gunung meletus, tsunami dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 67.748.740 dan Rmb 20.000.000 untuk 31 Maret 2015, Rp 87.567.820 dan Rmb 20.000.000 untuk tahun 2014, dan Rp 71.541.909 dan Rmb 20.000.000 untuk tahun 2013 dan Rp 68.541.909 dan Rmb 6.000.000 untuk tahun 2012 yang merupakan 75% dari nilai rata-rata persediaan dan akan disesuaikan setiap akhir tahun berdasarkan nilai persediaan aktual. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang dialami oleh Kelompok Usaha. Persediaan tertentu dari Kelompok Usaha digunakan sebagai jaminan pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 16). 42 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. UANG MUKA PEMBELIAN Uang muka pembelian sebesar Rp 19.048.435, Rp 15.987.801, Rp 37.750.225 dan Rp 20.895.256 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 merupakan uang muka yang dibayarkan kepada pemasok sehubungan dengan pembelian bahan baku, suku cadang mesin dan lainnya. 9. BEBAN DIBAYAR DI MUKA 31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp Rp Rp Rp Sewa Asuransi Perangkat keras Lain-lain 3.765.749 482.102 – 2.350.717 3.401.292 437.006 – 1.442.771 760.882 1.171.633 452.786 1.980.243 330.767 264.066 444.054 685.139 Saldo akhir 6.598.568 5.281.069 4.365.544 1.724.026 31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp Rp Rp Rp PT Samolin Surya Dikurangi: Penyisihan penurunan nilai piutang – – – 5.257.835 – – – (3.003.135) Total – neto – – – 2.254.700 10. PIUTANG KEPADA PIHAK BERELASI Piutang kepada PT Samolin Surya (SS), perusahaan asosiasi, merupakan piutang yang timbul sejak tahun 1989 sehubungan dengan pemberian pinjaman modal kerja dan pembayaran beban terlebih dahulu. Piutang tersebut tidak dikenakan bunga sejak tahun 2002 serta tanpa jaminan dan tidak ditentukan jadual pengembaliannya. Pada bulan Desember 2013, SS telah menyelesaikan utangnya sebesar Rp 2.254.700, sedangkan sisa sebesar Rp 3.003.135 telah dihapuskan oleh Perusahaan sesuai dengan yang telah dicadangkan sebelumnya karena SS dalam keadaan kesulitan keuangan dan tidak mampu membayar utangnya. 43 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TETAP 2015 1 Januari 2015 Rp Penambahan Rp Biaya perolehan: Pemilikan langsung: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris dan peralatan kantor 44.357.781 154.401.607 819.800.529 5.004.400 26.263.525 – 1.030.155 3.690.967 – 542.055 Aset tetap dalam pembangunan: Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Inventaris dan peralatan kantor 338.550 11.072.935 11.600 484.015 1.089.060 – Aset sewa pembiayaan : Mesin dan peralatan Kendaraan Total 152.165.063 320.825 – – Pengurangan Rp 45.672.561 159.288.916 849.975.789 5.366.384 26.977.278 – – – 822.565 11.507.811 – – – (15.871.776) (320.825) – – 136.293.287 – 1.997.079 29.828.365 417.302.796 3.868.952 17.258.611 140.886 1.779.272 14.950.864 63.342 835.638 – – (2.481 ) – – 23.675.240 125.320 4.179.835 8.148 Total 494.056.363 21.957.985 Nilai buku neto sebelum penurunan nilai tercatat 719.680.452 Total nilai tercatat neto 1.314.780 3.857.154 10.077.412 41.159 160.098 – (654.184) (11.600) (119.079 ) Dikurangi penurunan nilai tercatat – – 16.525.960 320.825 11.600 31 Maret 2015 Rp – – – 6.836.252 Aset sewa pembiayaan : Mesin dan peralatan Kendaraan Selisih kurs penjabaran Rp – – (119.079 ) – – 1.213.736.815 Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris dan peralatan kantor Reklasifikasi Rp – – – 6.443.561 133.468 – – – (6.443.561) (133.468) (2.481 ) – 15.450.603 1.235.904.591 99.055 549.290 5.437.358 26.943 67.710 2.237.020 32.156.927 444.132.098 4.092.705 18.161.959 – – 6.180.356 21.411.514 – 522.192.223 713.712.368 (311.596 ) (311.596 ) 719.368.856 713.400.772 2014 1 Januari 2014 Rp Penambahan Rp Pengurangan Rp Reklasifikasi** Rp Selisih kurs penjabaran Rp 31 Desember 2014 Rp 457.203 1.341.291 3.717.491 14.313 56.155 44.357.781 154.401.607 819.800.529 5.004.400 26.263.525 Biaya perolehan: Pemilikan langsung: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris dan peralatan kantor 43.900.578 121.258.332 657.005.594 4.685.222 39.812.186 – 11.667.899 112.972.267 34.505 2.402.021 Aset tetap dalam pembangunan: Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Inventaris dan peralatan kantor 21.011.794 70.387.343 3.710.415 338.551 6.725.183 – – – – (21.011.795) (66.039.591) (3.698.815) – – – 338.550 11.072.935 11.600 111.572.467 725.185 76.364.492 – – – (35.771.896) (404.360) – – 152.165.063 320.825 1.074.069.116 210.504.918 Aset sewa pembiayaan : Mesin dan peralatan Kendaraan Total 44 – – (72.767.451 ) – (54.807 ) (72.822.258 ) – 20.134.085 118.872.628 270.360 (15.952.030) (3.601.414) 5.586.453 1.213.736.815 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TETAP (Lanjutan) 2014 (Lanjutan) 1 Januari 2014 Rp Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris dan peralatan kantor Penambahan Rp 1.421.461 23.360.503 348.415.683 3.293.716 27.775.586 524.437 6.166.463 52.633.896 389.383 3.286.653 29.809.725 383.228 11.924.210 45.361 Total 434.459.902 74.970.403 Nilai buku neto sebelum penurunan nilai tercatat 639.609.214 Aset sewa pembiayaan : Mesin dan peralatan Kendaraan Dikurangi penurunan nilai tercatat Total nilai tercatat neto Pengurangan Rp Reklasifikasi Rp – – (17.780.208 ) – (54.806 ) – – 31.659.214 173.960 (13.783.814) – – (18.058.695) (303.269) (17.835.014 ) (312.604) Selisih kurs penjabaran Rp 51.181 301.399 2.374.211 11.893 34.992 – – 2.773.676 31 Maret 2014 Rp 1.997.079 29.828.365 417.302.796 3.868.952 17.258.611 23.675.240 125.320 494.056.363 719.680.452 (311.596 ) (311.596 ) 639.297.618 719.368.856 2013 Selisih kurs penjabaran Rp 31 Desember 2013 Rp – 3.993.146 39.122.878 343.392 (12.952.109) 6.247.945 18.329.519 43.653.997 186.926 1.508.594 43.900.578 121.258.332 657.005.594 4.685.222 39.812.186 (4.820.655) (21.794.434) (1.272.380) 121.626 – – 21.011.794 70.387.343 3.710.415 1 Januari 2013 Rp Penambahan *) Rp Biaya perolehan: Pemilikan langsung: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris dan peralatan kantor 37.652.633 95.007.641 466.420.171 3.998.582 44.781.223 – 3.928.026 122.724.684 1.439.522 6.618.194 – – (14.916.136 ) (1.283.200 ) (143.716 ) Aset tetap dalam pembangunan: Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Inventaris dan peralatan kantor 10.141.677 26.766.204 136.199 16.283.796 67.826.194 4.951.392 (714.650 ) (2.410.621 ) (104.796 ) Aset sewa pembiayaan : Mesin dan peralatan Kendaraan 100.179.844 404.360 15.939.593 333.375 Total 785.488.534 240.044.776 (19.573.119 ) (1.939.682) 70.048.607 1.074.069.116 Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris dan peralatan kantor 676.005 16.901.859 282.638.761 3.577.701 30.998.721 458.123 4.796.673 40.418.515 853.038 3.531.643 – – (1.460.228 ) (1.244.012 ) (141.277 ) – 263.174 6.337.284 3.504 (6.825.716) 287.333 1.398.797 20.481.351 103.485 212.215 1.421.461 23.360.503 348.415.683 3.293.716 27.775.586 22.962.374 189.401 8.512.685 197.166 Total 357.944.822 58.767.843 Nilai buku neto sebelum penurunan nilai tercatat Dikurangi penurunan nilai tercatat 427.543.712 (311.596 ) 639.609.214 (311.596 ) Total nilai tercatat neto 427.232.116 639.297.618 Aset sewa pembiayaan : Mesin dan peralatan Kendaraan 45 Pengurangan Rp – – – – (2.845.517 ) Reklasifikasi**) Rp (4.546.970) (12.550) (1.665.334) (3.339) (1.890.427) – – – – 22.483.181 111.572.467 725.185 29.809.725 383.228 434.459.902 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TETAP (Lanjutan) *) Termasuk dalam penambahan aset tetap tahun 2013 adalah aset tetap yang berasal dari PT Quantex dengan nilai perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 16.080.134 dan Rp 7.435.734 yang terdiri dari: Biaya perolehan Rp Pemilikan langsung: Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris dan peralatan kantor Aset sewa pembiayaan : Kendaraan Total **) Akumulasi penyusutan Rp 14.271.952 957.163 517.644 6.484.360 569.949 301.743 333.375 79.682 16.080.134 7.435.734 Reklasifikasi pada tahun 2014 dan 2013 masing – masing sebesar Rp 3.601.413 dan Rp 1.939.682 (harga perolehan), Rp 312.605 dan Rp 1.890.427 (akumulasi penyusutan) merupakan reklasifikasi piranti lunak yang sebelumnya dicatat sebagai inventaris dan peralatan kantor pada aset tetap ke aset tidak berwujud (Catatan 13). Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Pemilikan langsung: Beban pabrikasi Beban usaha Aset sewa pembiayaan guna usaha: Beban pabrikasi Beban usaha Total 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Maret 2014 (Tiga bulan) 31 Desember 2014 (Satu tahun) 31 Desember 2013 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp 17.034.052 735.950 13.213.691 715.399 60.242.397 2.758.435 40.388.246 2.313.694 4.187.983 – 2.549.793 9.584 11.956.792 12.779 8.528.976 101.193 21.957.985 16.488.467 74.970.403 51.332.109 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Maret 2014 (Tiga bulan) 31 Desember 2014 (Satu tahun) 31 Desember 2013 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp Pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut: Harga jual aset tetap Nilai tercatat – – 12.150.433 (8.629.329) Kerugian pelepasan aset tetap – 3.521.104 54.967.353 (54.987.244) 16.522.660 (16.727.602 ) (19.891) (204.942 ) Keuntungan (kerugian) pelepasan aset tetap tersebut termasuk keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari transaksi jual dan sewa kembali sebesar (Rp 305.373) tahun 2014 dan Rp 125.335 tahun 2013 yang diamortisasi selama masa sewa kembali dan rugi atas penghapusan aset tetap sebesar Rp 10.941 tahun 2014 dan Rp 904.862 tahun 2013. 46 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TETAP (Lanjutan) Aset tetap tertentu berupa tanah, bangunan, mesin dan peralatan milik Kelompok Usaha juga digunakan sebagai jaminan pinjaman bank (Catatan 16). Aset sewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan untuk utang sewa pembiayaan (Catatan 24). Bangunan, mesin dan peralatan dalam penyelesaian diperkirakan akan selesai pada tahun 2015 dengan persentase penyelesaian antara 10% - 90%. Kelompok Usaha memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Pandaan, Tangerang, Cikarang, Sidoarjo dan Hefei (Cina) dengan Hak Legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2022 sampai dengan tahun 2034 dan Hak Guna Tanah yang berjangka 50 (lima puluh) tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2059 (Hefei, China). Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang memadai. Aset tetap Kelompok Usaha, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 106.158.745, USD 27.717.436 dan Rmb 137.599.133 tahun 2015, Rp 85.822.062, USD 54.887.037 dan Rmb 137.599.133 tahun 2014, Rp 75.446.386, USD 35.852.154 dan Rmb 149.822.076 tahun 2013 dan Rp 55.746.386, USD 35.852.154, Rmb 83.723.769 tahun 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Manajemen berpendapat bahwa nilai wajar aset tetap Kelompok Usaha melebihi nilai tercatatnya dan karenanya tidak terdapat penurunan nilai atas nilai tercatat aset tetap tersebut, kecuali mesin tertentu milik HPPP yang tidak terpakai karena perubahan permintaan/spesifikasi dari pelanggan. HPPP telah membuat penyisihan atas penurunan nilai mesin tersebut. HPPP telah membuat penyisihan atas penurunan nilai mesin tersebut sebesar Rp 311.596. Total nilai tercatat bruto dari setiap aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan oleh Kelompok Usaha adalah sebagai berikut: 31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp Rp Rp Rp Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris dan peralatan kantor 6.672.760 212.575.046 2.338.085 11.850.978 6.672.760 207.565.911 2.338.085 11.125.152 3.020.909 165.374.849 2.063.189 22.157.454 2.915.022 128.405.704 2.361.163 20.388.832 Total 233.436.869 227.701.908 192.616.401 154.070.721 47 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. ASET TAK BERWUJUD 31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp Rp Rp Rp Biaya perolehan: Goodwill Piranti lunak 30.811.638 10.983.557 30.811.638 10.983.557 30.811.638 4.062.890 11.878.145 823.483 Total 41.795.195 41.795.195 34.874.528 12.701.628 (10.280.846) (4.171.945) (10.280.846) (3.756.705) (10.280.846) (2.396.842) (10.280.846) (66.492) (14.452.791) (14.037.551) (12.677.688) (10.347.338) 27.342.404 27.757.644 22.196.840 2.354.290 Akumulasi amortisasi: Goodwill Piranti lunak Total Goodwill telah dihentikan amortisasinya sejak tahun 2011. Pada tahun 2013, Perusahaan telah mengakuisisi PT Quantex, dan Perusahaan mengakui adanya tambahan goodwill sebesar Rp 18.933.493. Manajemen berpendapat bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai atas goodwill tersebut. Penambahan harga perolehan dan akumulasi amortisasi piranti lunak pada tahun 2014 dan 2013 masing masing sebesar Rp 6.920.667 dan Rp 3.239.407 (harga perolehan), Rp 1.359.863 dan Rp 2.330.350 (akumulasi penyusutan), dimana sebesar Rp 3.601.413 dan Rp 1.939.682 dari harga perolehan, dan Rp 312.605 dan Rp 1.890.427 dari akumulasi penyusutan merupakan reklasifikasi dari aset tetap (Catatan 12). Seluruh beban amortisasi piranti lunak komputer telah dialokasikan sebagai beban usaha dan beban pabrikasi. 14. ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA 31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp Rp Rp Rp Uang jaminan 4.593.203 4.324.154 4.010.268 2.970.043 Total 4.593.203 4.324.154 4.010.268 2.970.043 Uang jaminan merupakan uang jaminan yang dapat ditarik kembali (refundable deposit) yang dibayar kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan PT Cikarang Listrindo pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012. 15. ASET TIDAK LANCAR LAIN-LAIN 31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp Rp Rp Rp Kerugian ditangguhkan transaksi jual dan disewa kembali, neto 494.046 512.161 548.881 871.360 Total 494.046 512.161 548.881 871.360 48 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN BANK a. Pinjaman jangka pendek 31 Maret 2015 Mata uang asing Rp Perusahaan: The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia IDR 45.793.167 USD 2.207.979 EUR − PT Bank OCBC NISP Tbk IDR 770.219 USD 3.507.437 EUR 180.453 SGD 39.226 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. IDR 16.772.731 USD 1.040.102 − EUR Entitas Anak : The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, China PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Shanghai Total 31 Desember 2014 Mata uang asing Rp 31 Desember 2013 Mata uang asing Rp 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Mata uang asing Rp 45.793.167 28.889.202 − 770.219 45.891.308 2.556.079 372.966 16.772.731 13.608.701 − 46.275.308 2.057.692 − 1.439.950 3.253.053 134.042 79.858 17.834.152 1.947.809 109.395 46.275.308 25.597.693 − 1.439.950 40.467.980 2.028.486 752.432 17.834.152 24.230.740 1.655.504 45.737.008 710.671 − − 2.400.912 94.094 234.786 53.440.637 1.413.192 49.894 45.737.008 8.662.369 − − 29.264.719 1.582.790 2.260.516 53.440.637 17.225.403 839.284 12.689.126 1.852.719 36.754 − 2.256.289 − − 10.558.612 516.815 − 12.689.126 17.915.796 470.810 − 21.818.310 − − 10.558.612 4.997.601 − 41.646.232 2.233.132 41.646.232 2.233.132 36.780.214 2.515.714 36.780.214 2.515.714 17.338.665 − 17.338.665 − 7.716.008 − 7.716.008 − RMB 12.449.611 26.519.913 9.059.085 18.417.210 7.000.000 13.994.505 2.564.880 3.943.400 3.908.147 374.340 4.562.830 269.280 IDR IDR USD − − 314.160 225.053.650 221.903.530 194.908.726 2.603.940 82.713.603 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia Perusahaan Pada tanggal 8 Juni 2011, Perusahaan dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia (“HSBC Indonesia”) telah menyepakati perubahan Perjanjian Fasilitas Perusahaan untuk pembiayaan kembali seluruh fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan melalui PT Bank Industrial and Commercial Bank of China (“ICBC”) Indonesia. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan dan perpanjangan. Perubahan terakhir dilakukan pada tanggal 8 Oktober 2014 dengan persyaratan dan kondisi sebagai berikut : Fasilitas yang diperoleh Perusahaan antara lain: – Limit Gabungan 1 (sublimit L/C, TR, pembiayaan supplier, SKBDN, Bank Garansi dan Pinjaman Berulang/ Revolving Loan) sebesar USD 6.000.000; untuk pembiayaan modal kerja; – Pembiayaan Piutang Domestik sebesar Rp 42.000.000; – Fasilitas Cerukan (overdraft) sebesar Rp 10.000.000 atau USD 800.000; – Fasilitas Treasuri sebesar USD 250.000; – Fasilitas Kartu Kredit Korporasi sebesar Rp 500.000; Saldo pinjaman jangka pendek pada tanggal 31 Maret 2015 sebesar Rp45.793.167 dan USD2.207.979 (31 Desember 2014: Rp46.275.308 dan USD2.057.692; 31 Desember 2013: Rp45.737.008 dan USD710.671; 1 Januari 2013/31 Desember 2012: Rp12.689.126, USD1.852.719 dan EUR36.754). Persyaratan lain seperti jaminan yang diberikan, pembatasan (negative covenant) dan kewajiban lainnya sama dengan fasilitas pinjaman jangka panjang (Catatan 15b). 49 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN BANK (Lanjutan) a. Pinjaman jangka pendek (Lanjutan) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia (Lanjutan) Entitas Anak Pada tanggal 10 Maret 2010, LPI menandatangani perjanjian fasilitas perbankan dengan HSBC Indonesia. Perjanjian tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir pada tanggal 24 Juni 2013 dengan fasilitas-fasilitas sebagai berikut: a. Fasilitas modal kerja gabungan sebesar USD 3.000.000 dengan sublimit: 1. Fasilitas kredit dokumen sebesar USD 2.500.000; 2. Fasilitas kredit berdokumen dengan pembayaran tertunda sebesar USD 3.000.000; 3. Surat kredit berdokumentasi luar negeri (SKBDN) sebesar USD 500.000; dan 4. Pembiayaan pemasok sebesar USD 2.500.000 dan Rp 24.000.000. b. Fasilitas kredit berdokumen dengan pembayaran tertunda sebesar USD 6.750.000; c. Fasilitas pembiayaan piutang sebesar Rp 20.000.000; d. Fasilitas pembiayaan tresuri sebesar USD 250.000; LPI telah menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut. Pada tanggal 31 Maret 2015 saldo pinjaman jangka pendek sebesar Rp41.646.232 (31 Desember 2014: Rp 36.780.214; 31 Desember 2013: Rp 17.338.665; 1 Januari 2013/31 Desember 2012: Rp7.716.008). Persyaratan lain seperti jaminan yang diberikan, pembatasan (negative covenant) dan kewajiban lainnya sama dengan fasilitas pinjaman jangka panjang (Catatan 15b). The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, China Entitas Anak Pada tanggal 14 Oktober 2010, HPPP (entitas anak) menandatangani Perjanjian Pinjaman dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., (HSBC) China dan telah direvisi beberapa kali, dan perubahan terakhir pada tanggal 7 Nopember 2014 dimana HPPP memperoleh fasilitas berupa: – Fasilitas Impor L/C sebesar USD 2.000.000; – Fasilitas Pinjaman Modal Kerja Revolving sebesar Rmb 13.000.000 dengan suku bunga PBOC; dan – Fasilitas Pinjaman Impor sebesar USD 2.000.000 dengan bunga T/R sebesar SIBOR + 3,5% per tahun. Fasilitas tersebut memiliki limit kombinasi Rmb 13.000.000 dengan periode 1 tahun yang dimulai setelah pelunasan seluruh pinjaman bank sebelumnya. Saldo pinjaman jangka pendek pada tanggal 31 Maret 2015 sebesar RMB12.449.611 (31 Desember 2014: RMB9.059.085; 31 Desember 2013: RMB7.000.000;1 Januari 2013/31 Desember 2012: RMB2.564.880). Fasilitas tersebut dijamin dengan jaminan korporasi senilai USD 3.000.000 serta tanah dan bangunan HPPP (Catatan 12). 50 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN BANK (Lanjutan) a. Pinjaman jangka pendek (Lanjutan) PT Bank OCBC NISP Tbk Perusahaan Pada tanggal 5 Juli 2005, Perusahaan menandatangani Perjanjian pinjaman dengan PT Bank OCBC NISP Tbk dan telah mengalami beberapa kali perubahan. Terakhir pada tanggal 4 Maret 2015 dimana Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas pinjaman sebagai berikut : – Limit Kombinasi Trade (L/C, T/R dan pembiayaan supplier) sebesar USD 5.000.000; – Fasilitas Pinjaman atas Permintaan sebesar USD 500.000; – Fasilitas Cerukan (Overdraft) Rp 5.000.000; dan – Fasilitas Treasuri sebesar USD 2.500.000. Saldo pinjaman jangka pendek pada tanggal 31 Maret 2015 sebesar Rp770.219, USD3.507.437, EUR180.453 dan SGD39.226 (31 Desember 2014: Rp1.439.950, USD3.253.053, EUR134.042 dan SGD79.858; 31 Desember 2013: RpNihil, USD2.400.912, EUR94.094, dan SGD234.786; 1 Januari 2013/31 Desember 2012: RpNihil, USD , EURNihil dan SGD Nihil). Persyaratan lain seperti jaminan yang diberikan, pembatasan (negative covenant) dan kewajiban lainnya sama dengan fasilitas pinjaman jangka panjang (Catatan 15b). Entitas Anak Pada tanggal 16 Mei 2014 PT Natura Plastindo (NP) menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank OCBC NISP Tbk. NP memperoleh beberapa fasilitas kredit sebagai berikut: – Limit Kombinasi Trade (L/C, T/R dan pembiayaan supplier) sebesar USD 1.000.000; – Fasilitas Pinjaman atas Permintaan sebesar Rp 1.000.000; – Fasilitas Treasuri sebesar USD 1.000.000 Saldo pinjaman jangka pendek pada tanggal 31 Maret 2015 sebesar Rp2.233.132 (31 Desember 2014: Rp2.515.714, 31 Desember 2013: RpNihil; 1 Januari 2013/31 Desember 2012: RpNihil). Persyaratan lain seperti jaminan yang diberikan, pembatasan (negative covenant) dan kewajiban lainnya sama dengan fasilitas pinjaman jangka panjang (Catatan 15b). PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Perusahaan Pada tanggal 23 Maret 2011, Perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk pembiayaan kembali seluruh fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan pada PT Bank CIMB Niaga Tbk. Perjanjian ini telah beberapa kali diubah dan diperpanjang, adapun perubahan dan perpanjangan yang terakhir dilakukan pada tanggal 22 Maret 2015. 51 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN BANK (Lanjutan) a. Pinjaman jangka pendek (Lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan) Perusahaan (Lanjutan) Fasilitas pinjaman jangka pendek yang diperoleh Perusahaan adalah: – Pinjaman Modal Kerja Revolving sebesar Rp10.000.000 dengan jangka waktu hingga 22 Maret 2016; – L/C (sublimit T/R) pembelian bahan baku dan sparepart sebesar USD 4.000.000 dengan jangka waktu hingga 22 Maret 2016; – Pembiayaan Pengambilalihan Tagihan sebesar Rp10.000.000 dengan jangka waktu hingga 22 Maret 2016; – Fasilitas Treasuri sebesar USD 120.000 dengan jangka waktu hingga 22 Maret 2016; dan – Pinjaman Transaksi Khusus 3 (baru) sebesar Rp 40.000.000 untuk tambahan modal kerja dan capital expenditure dengan jangka waktu 6 bulan. Persyaratan lain seperti jaminan yang diberikan, pembatasan (negative covenant) dan kewajiban lainnya sama dengan fasilitas pinjaman jangka panjang (Catatan 15b). Saldo pinjaman jangka pendek pada tanggal 31 Maret 2015 sebesar Rp16.772.731 dan USD1.040.102 (31 Desember 2014: Rp17.834.152, USD1.947.809 dan EUR109.395, 31 Desember 2013: Rp53.440.637, USD1.413.192 dan EUR109.395; 1 Januari 2013/31 Desember 2012: Rp10.558.612 dan USD516.815). Entitas Anak Pada tanggal 5 Juni 2012, HPPP telah menandatangani perjanjian dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Cabang Shanghai, Cina, untuk pembiayaan fasilitas-fasilitas perbankan. Perjanjian tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan dan perpanjangan yang terakhir dilakukan pada tanggal 30 Mei 2014. Fasilitas pinjaman jangka pendek dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Cabang Shanghai, Cina adalah sebagai berikut : – Fasilitas L/C (sublimit T/R) untuk pembelian bahan baku sebesar atau setara dengan USD 4.500.000 dengan jangka waktu 1 tahun. Fasilitas ini diperbaharui melalui perjanjian tambahan tanggal 30 Mei 2014, yang mengurangi fasilitas tersebut menjadi USD 3.000.000 dengan jangka waktu T/R plus L/C maksimal 180 hari dengan beban bunga sebesar LIBOR + 3,25% per tahun; Saldo pinjaman jangka pendek pada tanggal 31 Maret 2015 sebesar USD Nihil (31 Desember 2014: USD314.160, 31 Desember 2013: USD374.340; 1 Januari 2013/31 Desember 2012: USD269.280). Persyaratan lain seperti jaminan yang diberikan, pembatasan (negative covenant) dan kewajiban lainnya sama dengan fasilitas pinjaman jangka panjang (Catatan 15b). 52 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN BANK (Lanjutan) b. Pinjaman jangka panjang 31 Maret 2015 Mata uang asing Rp Perusahaan: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk Entitas Anak : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Shanghai The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk IDR − 31 Desember 2014 Mata uang asing Rp − − − 31 Desember 2013 Mata uang asing Rp 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Mata uang asing Rp 96.225.131 96.225.131 86.253.171 86.253.171 USD USD 4.375.912 606.264 57.254.437 7.932.364 4.652.742 57.880.109 2.318.737 28.263.090 1.076.667 10.411.366 USD 659.025 8.622.680 1.168.049 14.530.534 3.204.151 39.055.401 2.499.599 24.171.126 USD 5.501.391 IDR 16.466.577 71.980.197 16.466.577 5.811.950 8.855.965 72.300.658 8.855.965 Total 162.256.255 153.567.266 − − − − 163.543.622 − − − − 120.835.663 Bagian jatuh tempo dalam satu tahun (39.689.000 ) (44.053.661 ) (85.626.162) (51.750.525) Bagian jangka panjang dari pinjaman bank 122.567.255 109.513.605 77.917.460 69.085.138 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Perusahaan Pada tanggal 23 Maret 2011, Perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk pembiayaan kembali seluruh fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan pada PT Bank CIMB Niaga Tbk. Perjanjian ini telah beberapa kali diubah dan diperpanjang, adapun perubahan dan perpanjangan yang terakhir dilakukan pada tanggal 22 Maret 2015 mengenai perubahan jatuh tempo dan fasilitas pinjaman serta jaminan sebagai berikut : Fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh Perusahaan antara lain: – L/C untuk pembelian mesin dan tooling sebesar USD 5.000.000 dengan jangka waktu hingga 22 Maret 2014; – Kredit Investasi 1 sebesar Rp 87.750.000, yang jatuh tempo pada 19 Desember 2014; – Kredit Investasi 2 untuk pembiayaan belanja modal sebesar Rp 25.000.000 dengan jangka waktu 6 tahun dari tahun 2011; – Kredit Investasi 3 dan Letter of Credit (L/C) pembelian mesin sebesar Rp 37.000.000 (atau setara dalam mata uang USD) dengan jangka waktu 6 tahun dari tahun 2011; – Kredit Investasi 4 (baru) sebesar Rp 10.000.000 untuk pembiayaan renovasi bangunan pabrik dengan jangka waktu 5 tahun termasuk masa penarikan 1 tahun dari tahun 2013; – Kredit Investasi Standby (baru) untuk pembiayaan mesin yang menggunakan fasilitas L/C pembelian mesin sebesar Rp 45.000.000 untuk jangka waktu 4 tahun dari tahun 2012; – Pinjaman Transaksi Khusus (baru) sebesar Rp 36.000.000 untuk jangka waktu 3,5 tahun termasuk masa penarikan 0,5 tahun dari tahun 2013. Pinjaman ini dibebankan dengan tingkat suku bunga mengambang sebesar 5,50% - 6,00% dan 10,25% 11,25% per tahun masing-masing untuk mata uang Dollar Amerika Serikat dan Rupiah Indonesia. 53 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN BANK (Lanjutan) b. Pinjaman jangka panjang (Lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan) Perusahaan (Lanjutan) Fasilitas pinjaman tersebut di atas dijamin dengan jaminan sebagai berikut, terkecuali untuk fasilitas Kredit Investasi 2, 3 dan 4 akan dijamin dengan mesin atau aset yang dibiayai : – Piutang usaha yang ada sekarang dan yang akan dimiliki sebesar Rp 35.000.000 (Catatan 6); – Persediaan yang ada sekarang dan yang akan dimiliki sebesar Rp 40.000.000 (Catatan 8); – Mesin dan peralatan yang berlokasi di Pandaan sebesar Rp 25.000.000 serta di Cikarang dan Tangerang sebesar Rp 30.000.000 (Catatan 12); – Mesin-mesin PT Quantex yang berlokasi di Tangerang sebesar Rp 4.881.000; – Mesin dan peralatan yang berlokasi di Cikarang sebesar Rp 35.434.000; – Tanah dan Bangunan (Catatan 12) : SHGB No. 175, berlokasi di Desa Tawangrejo, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur seluas 58.305 m2 atas nama PT Berlina Tbk; dan SHGB No. 53, berlokasi di Desa Wangun Harja, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat seluas 39.915 m2 atas nama PT Berlina Tbk. – Pengikatan gadai saham tanpa hak suara milik PT Berlina Tbk di PT Quantex; dan – Pengikatan gadai saham tanpa hak suara milik PT Berlina Tbk di Hefei Paragon Plastic Packaging Co. Ltd. Sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut, Perusahaan memiliki kewajiban untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut : – Current Ratio lebih dari 100%; – Debt Service Coverage Ratio atas EBITDA dengan nilai minimum 1,2 ; dan – Debt to Equity Ratio kurang dari 300%. Pada tanggal 11 Desember 2014, seluruh outstanding fasilitas Kredit Investasi 1, 2, 4 dan Pinjaman Transaksi Khusus 1, 2, 3 sebesar total Rp 99.857.487 telah dilunasi dengan dana hasil penerbitan Medium-Term Notes oleh Perusahaan tahun 2014. Jaminan pinjaman tersebut telah diroya / dilepaskan oleh Bank Mandiri setelah diterimanya pelunasan fasilitas tersebut, untuk selanjutnya digunakan sebagai jaminan penerbitan Medium-Term Notes. Adapun pengikatan gadai saham tanpa hak suara milik PT Berlina Tbk di Hefei Paragon Plastic Packaging Co. Ltd. tidak dilanjutkan prosesnya atau dibatalkan. 54 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN BANK (Lanjutan) b. Pinjaman jangka panjang (Lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan) Entitas Anak Pada tanggal 5 Juni 2012, HPPP telah menandatangani perjanjian dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Cabang Shanghai, Cina, untuk pembiayaan fasilitas-fasilitas perbankan. Perjanjian ini telah beberapa kali dirubah dan diperpanjang, yang terakhir dilakukan pada tanggal 30 Mei 2014. Adapun perubahan jatuh tempo dan fasilitas pinjaman jangka panjang serta jaminannya adalah sebagai berikut : – Fasilitas sublimit L/C Kredit Investasi untuk pembelian mesin sebesar USD 600.000 pada pembelian mesin tahap pertama dan USD 2.400.000 untuk pembelian mesin tahap kedua dengan masingmasing periode fasilitas selama 4 tahun dan bunga sebesar LIBOR + 4% per tahun; dan – Fasilitas Pinjaman Berjangka sebesar USD 1.200.000 dengan jangka waktu 2 tahun dan bunga sebesar LIBOR + 4% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan sebagai berikut: Mesin dan peralatan dengan nilai sebesar USD 10.200.000 (Catatan 12); dan Jaminan Korporasi dari Perusahaan hingga USD 6.000.000 atas seluruh fasilitas pinjaman yang dipergunakan oleh HPPP termasuk kas defisit. Sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut, HPPP memiliki kewajiban untuk mempertahankan: Debt Service Coverage Ratio dengan nilai minimum 1; dan Debt to Equity Ratio (Interest Bearing Loan) dengan nilai maksimum 1,5. Saldo pinjaman jangka panjang pada tanggal 31 Maret 2015 sebesar USD659.025 (31 Desember 2014: USD1.168.049; 31 Desember 2013: USD3.204.151; 1 Januari 2013/31 Desember 2012: USD2.499.599). The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia Perusahaan Pada tanggal 8 Juni 2011, Perusahaan dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation (“HSBC”) telah menyepakati perubahan Perjanjian Fasilitas Perusahaan untuk pembiayaan kembali seluruh fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan melalui PT Bank Industrial and Commercial Bank of China (“ICBC”) Indonesia. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan dan perpanjangan. Perubahan terakhir dilakukan pada tanggal 8 Oktober 2014 dengan persyaratan dan kondisi sebagai berikut : Fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh Perusahaan adalah sebagai berikut: – Limit Gabungan 2 sebesar USD 2.000.000, untuk pembiayaan mesin pada 2012 dengan sub limit fasilitas sebagai berikut: Fasilitas Kredit Berdokumen dengan Pembayaran Tertunda sebesar USD 1.800.000 dengan jangka waktu 360 hari; dan Fasilitas Utang Berjangka 3 sebesar USD 400.000 dengan jangka waktu 48 bulan dan Fasilitas Utang Berjangka 4 sebesar USD 1.600.000 dengan jangka waktu 48 bulan. 55 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN BANK (Lanjutan) b. Pinjaman jangka panjang (Lanjutan) Fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh Perusahaan adalah sebagai berikut : (Lanjutan) – Limit Gabungan 3 sebesar USD 3.200.000 untuk pembiayaan mesin pada 2013 dengan sub limit fasilitas sebagai berikut: Fasilitas Kredit Berdokumen dengan Pembayaran Tertunda sebesar USD 3.000.000 dengan jangka waktu 360 hari; dan Fasilitas Utang Berjangka 5 sebesar USD 3.200.000 dengan jangka waktu 60 bulan. Pinjaman ini dibebankan dengan tingkat suku bunga sebesar 5,55% - 5,97% dan 11,32% - 12,67% per tahun masing-masing untuk mata uang Dollar Amerika Serikat dan Rupiah Indonesia dengan tingkat suku bunga mengambang. Saldo pinjaman jangka panjang pada tanggal 31 Maret 2015 sebesar USD4.375.912 (31 Desember 2014: USD4.652.742; 31 Desember 2013: USD2.318.737; 1 Januari 2013/31 Desember 2012: USD1.076.667). Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan : – Piutang usaha dan persediaan masing-masing sebesar USD 1.000.000 dan USD 1.100.000 (Catatan 6 dan 8); – Mesin sebesar USD 2.940.000 dan Rp 4.750.000 (Catatan 12); – Tanah dan bangunan sebesar Rp 55.000.000 dengan rincian sebagai berikut: SHGB No. 1425, berlokasi di Desa Periuk Jaya, Kecamatan Jati Uwung, Kota Tangerang, Jawa Barat seluas 12.732 m2 atas nama PT Berlina Tbk; SHGB No. 1427, berlokasi di Desa Periuk Jaya, Kecamatan Jati Uwung, Kota Tangerang, Jawa Barat seluas 54.033 m2 atas nama PT Berlina Tbk; dan SHGB No. 2513, berlokasi di Desa Periuk Jaya, Kecamatan Jati Uwung, Kota Tangerang, Jawa Barat seluas 2.120 m2 atas nama PT Berlina Tbk. – Khusus untuk Limit Gabungan 2 dan 3 serta Fasilitas Utang Berjangka 6 akan dijamin dengan aset yang dibiayai. Dalam perjanjian tersebut, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Perusahaan tidak diperkenankan, antara lain: 1. melakukan likuidasi, pembubaran atau menggabungkan atau mengkonsolidasikan diri dengan perusahaan manapun untuk menggabungkan diri dengan Debitur atau untuk mengambil alih seluruh atau sebagian besar dari aset atau permodalan dari perusahaan manapun; 2. membeli, mengambil alih atau menyebabkan timbulnya suatu kewajiban untuk membeli atau mengambil alih suatu atau seluruh aset atau bisnis dari orang, firma atau perusahaan manapun, kecuali dalam rangka kegiatan usaha normalnya yang saat ini dilakukan; 3. membuat, menanggung atau mengizinkan timbulnya penjaminan apapun juga, termasuk jaminan atas benda tetap dan/atau tanah, gadai atau jaminan secara umum atas aset dan/atau hak yang dimiliki oleh Debitur; 4. memberikan pinjaman atau kredit kepada siapapun juga kecuali pinjaman atau kredit yang diberikan persyaratan yang wajar dalam rangka kegiatan usaha normal dari Debitur; 5. menjual, menyewakan, menyerahkan, mengalihkan atau memberikan aset manapun dari Debitur yang dapat mengubah sifat dari kegiatan usaha Debitur secara material; 56 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN BANK (Lanjutan) b. Pinjaman jangka panjang (Lanjutan) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia (HSBC) (Lanjutan) Perusahaan (Lanjutan) Dalam perjanjian tersebut, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Perusahaan tidak diperkenankan, antara lain (Lanjutan): 6. menyatakan atau melakukan pembayaran dividen atau pembagian modal atau aset kepada para pemegang saham dan/atau Direksi dari Debitur, persetujuan mana tidak akan diberikan tanpa alasan yang wajar; atau 7. melanggar suatu kesanggupan, baik kesanggupan finansial atau lainnya yang tersebut dalam Perjanjian ini. Dalam perjanjian pinjaman tersebut, Perusahan memiliki kewajiban untuk mempertahankan : – Rasio lancar pada tingkat minimum 1 : 1 setiap saat; – Rasio Gearing pada tingkat maksimum 1,5 : 1 pada tahun 2014 dan 1,25 :1 pada tahun 2015 dan seterusnya; – Total external finance terhadap EBITDA maksimum 3 : 1; – Rasio net debt terhadap ekuitas maksimum 1,7 : 1; dan – Rasio EBITDA terhadap beban bunga, pinjaman jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun, pajak, dan dividen minimum 1,25 : 1. Entitas Anak Pada tanggal 10 Maret 2010, LPI menandatangani perjanjian fasilitas perbankan dengan HSBC. Perjanjian tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir pada tanggal 24 Juni 2013 dengan fasilitas-fasilitas sebagai berikut: a. Fasilitas pinjaman jangka panjang dengan cicilan tetap 1 sebesar USD 2.093.000; b. Fasilitas pinjaman jangka panjang dengan cicilan tetap 2 sebesar USD 2.200.000; dan c. Fasilitas pinjaman jangka panjang dengan cicilan tetap 3 sebesar USD 1.935.000; LPI telah menggunakan fasilitas pinjaman jangka panjang di atas. Pada tanggal 31 Maret 2015 saldo pinjaman jangka panjang sebesar USD5.501.391 (31 Desember 2014: USD 5.811.950; 31 Desember 2013: USD Nihil, 1 Januari 2013/31 Desember 2012: USD Nihil). Pinjaman tersebut dicicil kuartalan sampai dengan tahun 2019. Fasilitas-fasilitas tersebut dijaminkan dengan: – Tanah dan bangunan sebesar Rp 7.500.000; – Mesin-mesin sebesar Rp 35.000.000; – Mesin-mesin sebesar USD 6.750.000; – Persediaan sebesar USD 3.500.000; dan – Letter of Undertaking dari perusahaan pembiayaan untuk pembelian mesin apabila total penggunaan fasilitas kredit berdokumen dengan pembiayaan tertunda melebihi USD 1.000.000. Sehubungan dengan perjanjian fasilitas perbankan, LPI memiliki kewajiban untuk mempertahankan: – Rasio Lancar pada tingkat minimum 1:1 setiap saat; – Ratio Gearing pada tingkat maksimal 1,25:1 setiap saat; dan – Ratio Kecukupan membayar utang pada tingkat minimum 1,25:1. 57 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN BANK (Lanjutan) b. Pinjaman jangka panjang (Lanjutan) PT Bank OCBC NISP Tbk Perusahaan Pada tanggal 5 Juli 2005, Perusahaan menandatangani Perjanjian pinjaman dengan PT Bank OCBC NISP Tbk dan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir pada tanggal 4 Maret 2015, dimana Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang sebagai berikut : – Fasilitas Pinjaman Berjangka 1 untuk pembiayaan mesin sebesar USD 2.100.000, dengan sublimit L/C dan pinjaman berjangka periode 5 tahun plus masa tenggang (”grace period”) 18 bulan dari tanggal B/L. – Fasilitas Pinjaman Berjangka 2 untuk pembiayaan mesin sebesar USD 2.600.000, dengan sublimit L/C dan pinjaman berjangka periode 5 tahun plus masa tenggang (“grace period”) 18 bulan dari tanggal B/L. Pinjaman ini dibebankan dengan tingkat suku bunga sebesar 5,50% - 5,75% dan 11,75% - 12,00% per tahun masing-masing untuk mata uang Dolar Amerika Serikat dan Rupiah Indonesia dengan tingkat suku bunga mengambang. Pada tanggal 31 Maret 2015 saldo pinjaman jangka panjang sebesar USD606.264 (31 Desember 2014: USD Nihil; 31 Desember 2013: USD Nihil, 1 Januari 2013/31 Desember 2012: USD Nihil) Fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan mesin sebesar Rp 21.389.200 (Catatan 12) dan persediaan (Catatan 8) sebesar Rp 40.000.000. Khusus untuk Fasilitas Pinjaman Berjangka 1 dan 2 akan dijamin dengan mesin yang dibiayai. Sehubungan dengan fasilitas yang diberikan, Perusahaan memiliki kewajiban untuk mempertahankan: – Rasio total liabilitas terhadap kekayaan berwujud konsolidasian neto tidak lebih dari 2,5 kali ; – Rasio lancar tidak kurang dari 1 kali ; – Kekayaan konsolidasian neto tidak kurang dari Rp 200.000.000 ; dan – Debt service coverage ratio tidak kurang dari 1,25 kali. Entitas Anak Pada tanggal 16 Mei 2014 PT Natura Plastindo (NP) menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank OCBC NISP Tbk. NP memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang sebagai berikut: – Fasilitas Pinjaman Berjangka untuk pembiayaan mesin sebesar USD 700.000, dengan sublimit L/C dan pinjaman berjangka periode 5 tahun plus masa tenggang (”grace period”) 6 bulan dari tanggal penarikan; – Fasilitas Pinjaman Berjangka 2 untuk pembiayaan aset tetap sebesar Rp 9.000.000, periode 5 tahun plus masa tenggang (”grace period”) 18 bulan dari tanggal penandatanganan perjanjian; dan – Fasilitas Bank Garansi sebesar Rp 1.000.000 tenor 1 tahun. Pada tanggal 31 Maret 2015 saldo pinjaman jangka panjang sebesar Rp16.466.577 (31 Desember 2014: Rp 8.855.965; 31 Desember 2013: Rp Nihil, 1 Januari 2013/31 Desember 2012: Rp Nihil). 58 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN BANK (Lanjutan) b. Pinjaman jangka panjang (Lanjutan) PT Bank OCBC NISP Tbk (Lanjutan) Entitas Anak (Lanjutan) Fasilitas-fasilitas tersebut dijamin dengan: – Mesin-mesin yang dibiayai dengan pinjaman berjangka ; – Persediaan yang nilainya akan ditentukan kemudian ; – Piutang yang nilainya akan ditentukan kemudian ; – 10% cash margin untuk penerbitan Bank Garansi ; – Jaminan korporasi dari PT Dwi Satrya Utama sebesar Rp 34.500.000 ; dan – Cross default dan jaminan top-up dana dari Perusahaan. Sehubungan dengan perjanjian fasilitas perbankan, NP memiliki kewajiban untuk mempertahankan rasio: – DSCR pada tingkat minimum 1,25 x setiap saat; – Rasio lancar pada tingkat minimum 1 : 1 setiap saat; dan – Rasio Hutang terhadap Modal yang Disesuaikan pada tingkat maksimum: 3x untuk tahun 2014 2,5x untuk tahun 2015 2x untuk tahun 2016 Disamping itu, utang NP kepada Perusahaan telah disubornasikan. Saldo utang NP kepada Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2015 sebesar Rp13.101.192 (31 Desember 2014: Rp11.595.410; 31 Desember 2013: Rp7.479.653). 17. UTANG USAHA a. Berdasarkan pemasok : Pihak ketiga : Pemasok dalam negeri: PT Dai Nippon Printing Indonesia PT Fuji Seal Indonesia PT. Mitra Utama Grafika PT Rexplast PT Master Label PT Tirta Investama PT Pemara Labels Indonesia PT Indo Thai Trading PT Clariant Indonesia PT Adyabina Putramas PT Surya Multi Indopack Lainnya (di bawah Rp 2.000.000) Total 31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp Rp Rp Rp 26.177.659 7.211.184 6.249.018 5.273.737 3.620.847 2.974.425 2.613.916 2.165.431 1.144.503 683.468 94.188 20.998.923 25.014.767 7.241.747 3.446.278 3.649.894 8.775.546 378.991 2.290.501 1.628.320 1.008.331 2.104.687 94.188 33.981.339 31.263.243 2.070.359 – 1.774.979 12.414.686 439.706 2.094.727 – 2.101.081 2.504.563 1.787.420 33.127.879 8.295.929 – – 3.324.617 9.844.539 124.894 1.825.125 – 1.566.119 965.154 2.049.295 31.915.325 79.207.299 89.614.589 89.578.643 59.910.997 59 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. UTANG USAHA a. Berdasarkan pemasok (Lanjutan): Pihak ketiga Pemasok luar negeri Chevron Phillips Sing. Zheng Wei Cymmetrik Co, Ltd National Label Company A Scg Plastic Co Ltd CCL Hefei Kemasan Bahan Co, Ltd Combitool Ltd. Dong Yue Chem Kolon Global Corp Xiang Gang Label Lotte Chemical Titan Trading SDN Aoki Technical (S) Pte Ltd Future Petro Fuji Ace Co Ltd Lainya (dibawah Rp 2.000.0000) Total pemasok luar negeri Total b. Berdasarkan mata uang : Rupiah Dolar AS Yuan Renminbi China Franc Swiss Euro Yen Jepang Dolar Singapura Dolar Australia Total 31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp Rp Rp Rp 13.104.013 9.159.758 8.831.597 6.109.766 4.683.221 4.281.401 4.253.912 2.677.965 2.624.388 2.126.477 305.060 – – 26.973.616 12.531.689 9.915.671 6.356.194 7.647.915 3.420.566 – 946.361 4.830.477 1.970.458 1.997.304 291.900 – – 28.479.146 4.788.692 24.363.159 169.049 1.078.434 4.392.754 313.881 3.701.837 – 2.518.364 – 2.541.219 2.783.208 364.673 31.667.258 4.664.241 23.123.945 – – – 139.039 2.561.487 – 1.142.678 – – – 2.260.626 28,870,677 84.826.114 78.095.781 78.682.528 62.762.693 164.033.413 167.710.370 168.261.171 122.673.690 31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp Rp Rp Rp 60.108.187 58.343.166 37.903.699 5.721.665 1.177.115 566.373 209.707 3.501 85.778.361 41.767.172 36.700.682 – 2.417.284 541.289 502.006 3.576 70.464.940 43.067.995 51.652.383 778.496 2.106.800 – 190.557 – 48.094.527 35.763.968 36.259.328 1.120.129 1.234.281 71.165 130.292 – 164.033.413 167.710.370 168.261.171 122.673.690 Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar 30 sampai 120 hari. Tidak ada jaminan yang diberikan oleh Kelompok Usaha terhadap utang tersebut, dan tidak terdapat utang kepada pihak berelasi. Karena sifatnya jangka pendek, nilai wajar utang usaha diperkirakan sama dengan nilai tercatatnya. 60 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. UTANG LAIN-LAIN 31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp Rp Rp Rp Dividen Transportir Jasa pelayanan Retensi Gaji dan upah Lain-lain 308.166 258.820 – – – 2.842.421 308.166 764.912 – – – 3.703.205 1.047.953 273.748 1.884.537 – 2.294.953 3.266.107 911.945 517.713 – 4.083.472 – 4.355.871 Total 3.409.407 4.776.283 8.767.298 9.869.001 Karena sifatnya jangka pendek, nilai wajar utang lain-lain diperkirakan sama dengan nilai tercatatnya. 19. UTANG JANGKA MENENGAH 31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp Rp Rp Rp 200.000.000 – – – – – – Utang Jangka Menengah – Pokok Dikurang: Biaya transaksi setelah akumulasi amortisasi sebesar Rp 311.761 pada tahun 2015 Rp 59.975 pada tahun 2014 200.000.000 Nilai tercatat neto 196.461.505 (3.538.495) (3.790.281) 196.209.719 Pada tanggal 11 Desember 2014, Perusahaan telah menerbitkan surat hutang dalam bentuk Utang Jangka Menengah (Medium Term Note, “MTN”). Nilai pokok MTN yang diterbitkan Perseroan adalah Rp 200.000.000 dengan jangka waktu 3 tahun. MTN tersebut dikenakan bunga sebesar 13,5% per tahun yang dibayarkan setiap 3 bulan dengan perhitungan 30/360 dimulai dari tanggal penerbitan MTN. Pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada tanggal 11 Maret 2015 dan akan berakhir sekaligus dengan jatuh tempo MTN pada tanggal 11 Desember 2017. MTN tersebut telah memperoleh pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Fitch Rating Indonesia (“Fitch”) tanggal 22 September 2014 dengan peringkat “A-” (A-; stable outlook) untuk jangka waktu 3 tahun. Pada bulan Desember 2014, Perusahaan telah menerima hasil dari penerbitan MTN ini dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, yang merupakan pembeli MTN tersebut. Hasil dari penerbitan MTN tersebut digunakan untuk pelunasan fasilitas kredit investasi dan pinjaman transaksi khusus kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 100.000.000. Hasil tersebut juga digunakan untuk operasional dan pembiayaan belanja modal Perusahaan, termasuk pelunasan utang pembelian aset tetap Perusahaan. 61 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG JANGKA MENENGAH (Lanjutan) MTN ini dijamin dengan : – Tanah dan bangunan SHGB No. 53 seluas 39.915 m2 berlokasi di Desa Wangun Harja, Kabupaten Bekasi atas nama PT Berlina, Tbk. senilai Rp 119.823.600; – Mesin dan peralatan senilai Rp 29.095.200; – Mesin dan peralatan milik PT Quantex (entitas anak) senilai Rp 8.111.900; – Jaminan perusahaan dari PT Dwi Satrya Utama (pemegang saham); dan – Gadai saham Perusahaan pada PT Quantex. Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penerbitan MTN ini sebesar Rp 3.850.256, dikurangkan dari utang MTN dan diamortisasi selama umur MTN tersebut. Penerbitan MTN tersebut telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan tanggal 17 Nopember 2014. 20. UTANG PEMBELIAN ASET TETAP a. Jangka pendek Uniloy Milacron Germany GmbH Bekum Maschinenfabriken GmbH Combitool Ltd. Aoki Technical Laboratory Inc. PT Harysekawan Abadi PT Asia Global Solusi ARBURG GmbH Co KG. Martin Automatic Inc. PT Petrotec Rekayasa Dinamika Kai Mei Plastic Machinery Co. Ltd. Packsys Global (Switzerland) Ltd Giomatic Rekatama Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 300.000) Total 31 Maret 2015 31 Desember 2014 (Disajikan kembali) 31 Desember 2013 (Disajikan kembali) 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 (Disajikan kembali) Rp Rp Rp Rp 9.633.089 6.107.845 5.596.821 2.783.673 394.352 415.123 – – – – – – 24.586.602 6.525.466 5.176.576 4.416.716 394.352 360.760 6.063.296 2.887.770 311.637 – – – – – 2.663.965 2.541.193 388.852 – 6.276.416 – – 1.706.460 6.032.371 – 13.424.733 – 7.941.569 7.806.473 – – 5.106.534 – – – – 400.000 710.241 815.351 383.608 904.881 25.641.144 51.538.526 19.992.865 35.584.190 b. Jangka panjang Chang Woen Machinery Co. Ltd. Packsys Global (Switzerland) Ltd. Combitool Ltd. Uniloy Milacron Germany Gmbh PT Chandra Sakti Utama Leasing – – – – – 6.213.158 – – – – – 54.291.338 23.975.688 36.603.453 7.999.032 – – – – – Total – 6.213.158 122.869.511 – 62 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. UTANG PEMBELIAN ASET TETAP (Lanjutan) Utang pembelian aset tetap jangka panjang kepada Packsys Global (Switzerland) Ltd., Combitool Ltd., Uniloy Milacron Germany GmbH dan Chang Woen Machinery Co., Ltd., merupakan saldo atas pembelian aset tetap yang menggunakan fasilitas Letter of Credit (L/C) dari bank yang jatuh tempo dalam 360 hari. Pada saat jatuh tempo, pembayaran didanai dengan pinjaman bank jangka panjang. Sedangkan utang kepada PT Chandra Sakti Utama Leasing (Perusahaan Leasing), merupakan pembayaran uang muka dari perusahaan leasing kepada pemasok untuk pembelian aset leasing kepada pemasok. 21. UANG MUKA PENJUALAN Uang muka penjualan pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 5.153.753, Rp 3.120.990, Rp 21.866.532 dan Rp 682.211 merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan sehubungan dengan penjualan Kelompok Usaha, termasuk uang muka yang diterima sehubungan dengan transaksi jual dan sewa kembali (sale and leaseback transaction) sebesar Rp 17.894.451 pada tahun 2013 dari perusahaan leasing. 22. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK Liabilitas imbalan kerja jangka pendek pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 8.162.690, Rp 5.498.492, Rp 2.985.603 dan Rp 2.677.675 merupakan liabilitas atas gaji, upah, tunjangan dan THR karyawan. 23. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Listrik, air, telepon Bunga Rabat Biaya pengiriman Konsultan Beban impor Sewa Pajak tahun sebelumnya dan denda (Catatan 38) Lain-lain Total 31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp Rp Rp Rp 5.442.618 2.560.256 2.007.562 1.772.471 1.725.836 892.420 729.563 – 3.322.939 5.055.205 3.294.573 609.903 1.079.624 2.028.542 1.646.891 1.814.818 – 1.961.896 5.964.713 1.588.338 12.037.502 936.807 270.000 810.332 566.614 768.056 2.852.056 2.754.181 514.451 2.000.000 228.405 − 264.207 − − 894.703 18.453.665 17.491.452 25.794.418 6.655.947 63 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (Lanjutan) a. Berdasarkan jatuh tempo Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun : 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Total pembayaran minimum sewa pembiayaan Bunga Nilai tunai pembayaran minimum sewa pembiayaan Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang b. Berdasarkan lessor PT Orix Indonesia Finance PT Arthaasia Finance PT Chandra Sakti Utama Leasing PT JA Mitsui Leasing Indonesia PT Astra International PT Tifa Finance PT Toyota Astra FS PT Astra Sedaya Finance Total 31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp Rp Rp Rp – – 30.856.183 35.049.930 25.183.057 9.675.640 4.434.502 – – 39.806.454 33.363.755 23.985.171 9.198.842 4.216.241 – 30.078.042 17.958.294 11.857.432 3.724.861 397.154 – 16.277.947 22.326.038 17.883.685 8.422.625 4.555.594 – – 105.199.312 (10.271.172 ) 110.570.463 (11.267.598) 64.015.783 (5.977.007) 69.465.889 (7.316.862) 94.928.140 99.302.865 58.038.776 62.149.027 (32.997.657 ) (34.232.298) (26.776.571) (23.319.408) 61.930.483 65.070.567 31.262.205 38.829.619 31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp Rp Rp Rp 26.688.110 25.666.432 24.647.497 17.926.101 − − − − 28.394.290 29.157.897 26.731.747 15.018.931 − − − − 20.312.959 7.206.707 30.505.608 − 13.502 − − − 13.956.020 − 46.882.232 − − 1.182.104 74.661 54.010 94.928.140 99.302.865 58.038.776 62.149.027 Manajemen Kelompok Usaha menetapkan kebijakan untuk membeli sebagian besar mesin dan perlengkapan, kendaraan dan peralatan dengan menggunakan sewa pembiayaan melalui perjanjian sewa pembiayaan langsung dan jual dan disewa kembali dengan lessor seperti yang disebutkan di atas. Perjanjian sewa pembiayaan tersebut rata-rata berjangka waktu 3-5 tahun dengan tingkat bunga efektif per tahun antara 4,2% - 14% untuk tahun 2015 dan 4,2% - 14% untuk tahun 2014 dan 6,5% - 14% untuk tahun 2013. Utang ini dijamin dengan aset sewa pembiayaan yang bersangkutan (Catatan 12). 64 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (Lanjutan) Dalam perjanjian sewa pembiayaan tersebut terdapat opsi berikut: - Pada saat berakhirnya jangka waktu sewa guna usaha, Lessee mempunyai opsi untuk memperbarui jangka waktu untuk jangka waktu 1 tahun berikutnya, dengan mengirim pemberitahuan tertulis kepada Lessor tidak kurang dari 30 hari kalender sebelum berakhirnya jangka waktu sewa; - Pada saat berakhirnya jangka waktu sewa guna usaha, Lessee mempunyai opsi untuk membeli seluruh namun bukan sebagian dari Barang dengan harga pembelian setara dengan nilai sisa, dengan mengirimkan pemberitahuan tertulis kepada Lessor paling lambat 3 bulan sebelum berakhirnya jangka waktu sewa. Dalam perjanjian sewa pembiayaan tersebut terdapat persyaratan bahwa tanpa persetujuan tertulis dari Lessor, Lessee tidak diperkenankan : a. melekatkan, mengikat, menambatkan atau dengan cara lain menempatkan Barang pada tanah dan/atau bangunan dan/atau pada benda tidak bergerak lain di mana barang ditempatkan, disimpan; b. menjaminkan, mengalihkan, menjual atau melepaskan hak atas barang atau melakukan segala tindakan lain yang dapat melanggar kepemilikan Lessor, Lessee tidak boleh mengizinkan barang dikuasai atau digunakan oleh pihak ketiga kecuali pihak ketiga yang disetujui oleh Lessor secara tertulis. Apabila hal tersebut terjadi, Lessee harus segera memberitahukan Lessor mengenai hal tersebut dan Lessee atas ongkos dan biayanya sendiri harus segera mengambil tindakan agar barang tidak dikuasai atau digunakan lagi oleh pihak ketiga tersebut; c. memindahkan barang tanpa izin tertulis terlebih dahulu dari Lessor. Lessee harus memberitahukan Lessor setiap rencana untuk memindahkan barang dan tempat penyerahan dan lokasi baru dari barang. 25. IMBALAN PASCA KERJA Kewajiban imbalan paska kerja Kelompok Usaha dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 31 Maret 2015 31 Desember 2014 (Disajikan kembali) 31 Desember 2013 (Disajikan kembali) 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 (Disajikan kembali) Rp Rp Rp Rp Nilai kini kewajiban imbalan kerja Nilai wajar aset 43.857.886 (6.164.152) 41.571.489 (6.092.415) 37.656.948 (7.172.714) 40.530.942 (8.534.393) Liabilitas neto 37.693.734 35.479.074 30.484.234 31.996.549 65 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan) Perubahan dalam nilai kini kewajiban imbalan kerja 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Maret 2014 (Tiga bulan) 31 Desember 2014 (Satu tahun) (Disajikan kembali) Rp Rp Rp 31 Desember 2013 (Satu tahun) (Disajikan kembali) Rp Nilai kini kewajiban imbalan kerja awal tahun Beban jasa kini Beban jasa lalu Beban bunga Pembayaran manfaat Kerugian aktuarial atas kewajiban Penyesuaian 41.571.489 911.061 − 858.207 (80.320) 2.355.255 (1.757.806) 37.656.948 842.602 − 746.810 (1.358.407) 492.157 255.473 37.656.948 3.370.409 − 2.987.241 (5.433.628) 1.968.628 1.021.891 40.530.942 4.050.918 − 2.288.443 (2.607.305) (9.626.916) 3.020.866 Total 43.857.886 38.635.583 41.571.489 37.656.948 Beban imbalan kerja yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut : 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Maret 2014 (Tiga bulan) 31 Desember 2014 (Satu tahun) (Disajikan kembali) Rp Rp Rp Rp Beban jasa kini Beban bunga Biaya atas manfaat PHK lainnya Total biaya yang diakui dalam laporan laba/rugi 31 Desember 2013 (Satu tahun) (Disajikan kembali) 911.061 729.927 − 842.602 746.810 − 3.370.409 2.413.049 115.402 4.050.918 1.827.167 689.239 1.640.988 1.589.412 5.898.860 6.567.324 Beban imbalan kerja yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut : Perubahan asumsi aktuarial Beban bunga Penyesuaian 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Maret 2014 (Tiga bulan) 31 Desember 2014 (Satu tahun) (Disajikan kembali) Rp Rp Rp 31 Desember 2013 (Satu tahun) (Disajikan kembali) Rp 2.355.255 56.542 (1.757.805 ) 492.157 89.717 255.473 1.968.628 358.867 1.021.891 (9.626.916) 130.073 3.020.865 653.992 837.347 3.349.386 (6.475.978) Total biaya yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain 66 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan) Mutasi liabilitas neto dalam tahun berjalan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2015 31 Desember 2014 (Disajikan kembali) 31 Desember 2013 (Disajikan kembali) Rp Rp Rp Saldo awal tahun Penyesuaian biaya yang belum diakui Pembayaran manfaat pesangon karyawan pada tahun berjalan Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK 24 (Revisi 2013) Pendapatan komprehensif lainnya Pembayaran manfaat pesangon diambil dari pendanaan Pembayaran imbalan dari perusahaan Pembayaran manfaat PHK pada tahun berjalan Beban manfaat karyawan yang diakui pada tahun berjalan Kontribusi tahun berjalan 35.479.074 − Saldo akhir tahun 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 (Disajikan kembali) 30.484.234 − 31.996.549 − (5.433.628) (2.607.305) (507.530) − 653.992 − 3.349.386 − (6.475.978) 235.225 3.878.181 − − 1.295.624 − (115.402) 1.692.883 − (689.239) 706.847 479.593 (986.515) 1.640.988 − 5.898.860 − 6.567.324 − 4.807.373 (2.000.000) 37.693.734 35.479.074 30.484.234 31.996.549 (80.320) 13.640.744 11.742.631 Penyesuaian program untuk periode lima tahun adalah sebagai berikut: 31 Maret 2015 Rp PVBO Nilai kini kewajiban manfaat kerja Penyesuaian historis (nilai) Penyesuaian historis (%) FVA Nilai wajar aset program Penyesuaian historis (nilai) Beban tahun berjalan 31 Desember 2014 (Disajikan kembali) Rp 31 Desember 2013 (Disajikan kembali) Rp 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 (Disajikan kembali) Rp 31 Desember 2011 Rp 43.857.886 (2.226.935) -5,08% 41.571.489 1.507.369 3,63% 37.656.948 3.497.655 9,29% 40.530.942 982.058 2,42% 33.028.510 (710.112) -2,15% 6.164.153 (56.543) -0,92% 6.092.415 (358.867) -5,89% 7.172.714 (130.073) -1,81% 8.534.393 (229.678) -2,69% 7.409.910 (452.841) -6,11% 67 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan) Perhitungan imbalan pasca kerja di atas dihitung oleh aktuaris independen, PT Padma Radya Aktuaria dalam laporannya bertanggal 10 Juni 2015. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaria adalah sebagai berikut : Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat pengembalian aset program Tingkat kematian Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri Proporsi pensiun normal 31 Maret 2015 31 Desember 2014 (Disajikan kembali) 31 Desember 2013 (Disajikan kembali) 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 (Disajikan kembali) Rp Rp Rp Rp 7,75% p.a. 7% p.a. 8,5% p.a. 100% TMI3 5% TMI3 2,00% pa sampai usia 35 tahun kemudian menurun linear menuju 0% pa di usia 55 tahun 100% 8,5% p.a. 7% p.a. 7% p.a. 100% TMI3 5% TMI3 2,00% pa sampai usia 35 tahun kemudian menurun linear menuju 0% pa di usia 55 tahun 100% 8.80% p.a. 6.00% p.a. 7% p.a. 7% p.a. 7% p.a. 7% p.a. 100% TMI2 100% TMI2 5% TMI2 5% TMI2 3,50% pa 3,50% pa sampai usia sampai usia 35 tahun 35 tahun kemudian kemudian menurun menurun linear linear menuju menuju 0% pa 0% pa di usia di usia 55 55 tahun tahun 100% 100% Kelompok Usaha kecuali HPPP dan BS membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk semua karyawan yang memenuhi persyaratan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Program ini didanai oleh Kelompok Usaha melalui pembayaran premi asuransi kepada PT Asuransi Jiwa Sequis Life sejak tanggal 1 Desember 2004. 26. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham berdasarkan catatan Biro Administrasi Efek PT Adimitra Transferindo pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut : 31 Maret 2015 Nama pemegang saham Jumlah saham (nilai penuh) Persentase pemilikan % Jumlah modal disetor Rp PT Dwi Satrya Utama Lisjanto Tjiptobiantoro – Komisaris Utama Atmadja Tjiptobiantoro Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%) 354.825.000 49.774.000 30.074.500 255.326.500 51,42 7,21 4,36 37,01 17.741.250 2.488.700 1.503.725 12.766.325 Total 690.000.000 100,00 34.500.000 68 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. MODAL SAHAM (Lanjutan) 31 Desember 2014 Nama pemegang saham Jumlah saham (nilai penuh) Persentase pemilikan % Jumlah modal disetor Rp PT Dwi Satrya Utama Lisjanto Tjiptobiantoro – Komisaris Utama Atmadja Tjiptobiantoro Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%) 354.825.000 49.774.000 30.819.700 254.581.300 51,42 7,21 4,47 36,90 17.741.250 2.488.700 1.540.985 12.729.065 Total 690.000.000 100,00 34.500.000 31 Desember 2013 Nama pemegang saham Jumlah saham (nilai penuh) Persentase pemilikan % Jumlah modal disetor Rp PT Dwi Satrya Utama Lisjanto Tjiptobiantoro – Komisaris Utama Atmadja Tjiptobiantoro Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%) 354.825.000 64.974.000 34.004.500 236.196.500 51,42 9,42 4,93 34,23 17.741.250 3.248.700 1.700.225 11.809.825 Total 690.000.000 100,00 34.500.000 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Nama pemegang saham Jumlah saham (nilai penuh) Persentase pemilikan % Jumlah modal disetor Rp PT Dwi Satrya Utama Lisjanto Tjiptobiantoro – Komisaris Utama Atmadja Tjiptobiantoro Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%) 354.825.000 69.574.000 40.032.000 225.569.000 51,42 10,08 5,80 32,70 17.741.250 3.478.700 2.001.600 11.278.450 Total 690.000.000 100,00 34.500.000 Berdasarkan akta notaris No. 25 tanggal 21 Juni 2012 dari Diah Guntari L. Soemarwoto S.H., Perusahaan melakukan pemecahan saham dari 300.000.000 (angka penuh) saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham (nilai penuh) menjadi 1.500.000.000 saham (angka penuh) dengan nilai nominal Rp 50 per saham (nilai penuh). Sehingga modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi 690.000.000 saham (angka penuh) atau ekuivalen dengan Rp 34.500.000 setelah pemecahan saham. 69 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. TAMBAHAN MODAL DISETOR Akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan transaksi berikut: Rp Penerbitan 1.750.000 (angka penuh) saham melalui penawaran umum tahun 1989 Pembagian saham bonus tahun 1998 12.075.000 (11.500.000) Total – neto 575.000 28. KOMPONEN EKUITAS LAINNYA 31 Maret 2015 Saldo awal Pendapatan komprehensif lainnya Laba ditahan Saldo akhir Rp Rp Rp Rp Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 53.819.648 8.616.290 − 62.435.938 Total 53.819.648 8.616.290 − 62.435.938 31 Desember 2014 Saldo awal Pendapatan komprehensif lainnya Laba ditahan Saldo akhir Rp Rp Rp Rp Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 50.324.836 3.494.812 − 53.819.648 Total 50.324.836 3.494.812 − 53.819.648 Saldo awal Rp 31 Desember 2013 Pendapatan komprehensif Laba lainnya ditahan Rp Rp Saldo akhir Rp Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 16.472.921 33.851.915 − 50.324.836 Total 16.472.921 33.851.915 − 50.324.836 70 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. KEPENTINGAN NON – PENGENDALI Rincian kepentingan non pengendali atas ekuitas dan bagian atas hasil neto entitas anak yang dikonsolidasian adalah sebagai berikut : 31 Maret 2015 Entitas Anak Saldo awal Rp Akuisisi entitas anak Rp Pembagian dividen Rp Total rugi komprehensif Rp Saldo akhir Rp PT Lamipak Primula Indonesia PT Quantex PT Natura Plastindo 25.290.404 80.138 (696) − − − − − − (28.283 ) 100 (190 ) 25.262.121 80.238 (886) Total 25.369.846 − − (28.373 ) 25.341.473 31 Desember 2014 (Disajikan kembali) Entitas Anak Saldo awal Rp Akuisisi entitas anak Rp Pembagian dividen Rp Total rugi komprehensif Rp Saldo akhir Rp PT Lamipak Primula Indonesia PT Quantex PT Natura Plastindo 21.416.188 74.899 − − − − − − − 3.874.216 5.239 (696) 25.290.404 80.138 (696) Total 21.491.087 − − 3.878.759 25.369.846 31 Desember 2013 (Disajikan kembali) Entitas Anak Saldo awal Rp Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK 24 Rp Akuisisi entitas Pembagian Total rugi anak dividen komprehensif Rp Rp Rp Saldo akhir Rp PT Lamipak Primula Indonesia 25.835.651 PT Quantex − (76.316) − − 88.853 (1.800.000) − (2.543.147) 21.416.188 (13.954) 74.899 Total (76.316) 88.853 (1.800.000) (2.557.101) 21.491.087 25.835.651 30. DIVIDEN DAN SALDO LABA YANG DITENTUKAN PENGGUNAANNYA Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 19 Juni 2013, pemegang saham menyetujui penggunaan laba neto yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk masing-masing sebesar Rp 33.701.282 sebagai laba ditahan, dan Rp 15.870.000 (Rp 23 per saham dalam nilai penuh) sebagai dividen kas untuk tahun buku 2012. 71 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. PENJUALAN NETO 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Maret 2014 (Tiga bulan) 31 Desember 2014 (Satu tahun) 31 Desember 2013 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp Pihak ketiga Lokal Retur / potongan penjualan lokal Luar negeri 237.137.026 (6.915.485) 67.030.142 224.467.110 (736.303) 86.017.736 Total 297.251.683 309.748.543 1.258.841.240 913.800.086 (10.858.862) 355.900.016 668.780.480 (8.002.090) 300.221.575 960.999.965 Dalam penjualan luar negeri termasuk di dalamnya penjualan oleh HPPP (Entitas Anak) kepada pelanggan lokal di Cina masing-masing sebesar Rp 60.261.257 (20%), Rp 75.515.037 (24%), Rp 293.631.804 (23%), Rp 266.411.306 (28%) untuk periode 31 Maret 2015 (tiga bulan), 31 Maret 2014 (tiga bulan), 31 Desember 2014 (satu tahun) dan 31 Desember 2013 (satu tahun). Penjualan yang melebihi 10% dari total penjualan neto pada periode 31 Maret 2015 (tiga 31 Maret 2014 (tiga bulan), 31 Desember 2014 (satu tahun) dan 31 Desember 2013 (satu dilakukan dengan Grup Unilever (pihak ketiga) dengan total penjualan masing-masing Rp 203.201.235 (68%), Rp 157.739.164 (51%), Rp 672.899.614 (53%) dan Rp 660.730.764 Tidak terdapat penjualan pada pihak berelasi tahun 2015, 2014 dan 2013. bulan), tahun), sebesar (69%). 32. BEBAN POKOK PENJUALAN 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Maret 2014 (Tiga bulan) 31 Desember 2014 (Satu tahun) 31 Desember 2013 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp Bahan baku, bahan pembantu dan pembungkus: Awal tahun Pembelian Akhir tahun Bahan baku yang digunakan Tenaga kerja langsung Beban pabrikasi 80.958.019 145.454.189 (73.965.990 ) 152.446.218 20.576.157 65.166.575 68.710.786 188.146.834 (76.933.906 ) 179.923.714 22.031.907 52.484.017 Total biaya produksi 238.188.950 254.439.638 Persediaan barang dalam proses Awal tahun Penambahan lewat akuisisi Pemulihan penyisihan persediaan Akhir tahun 31.753.400 – – (34.338.983) 23.327.757 – – (28.286.724) Beban pokok produksi 235.603.367 249.480.671 Persediaan barang jadi Awal tahun Penambahan lewat akuisisi Pembelian Penghapusan (pemulihan) penyisihan persediaan Reklasifikasi ke aset tetap Akhir tahun 48.447.217 – 492.526 – (808.789) (48.193.541) 42.502.787 – 1.293.833 – (356.293) (43.222.164) Total 235.540.780 72 249.698.834 68.710.786 716.147.811 (80.958.019 ) 703.900.578 89.439.551 243.425.775 1.036.765.904 23.327.757 – – (31.753.400) 1.028.340.261 42.502.787 – 14.701.980 (2.648.468) (3.728.352) (48.447.217) 1.030.720.991 54.266.190 558.651.222 (68.710.786 ) 544.206.626 71.537.354 186.455.971 802.199.951 14.506.567 1.219.673 (3.044) (23.327.757) 794.595.390 29.503.236 381.518 5.964.024 3.704.988 – (42.502.787) 791.646.369 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan) Berikut ini adalah rincian pembelian bahan baku yang melebihi 10% dari jumlah pembelian neto untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014, dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013: 31 Maret 2015 (Tiga bulan) Rp Chevron Philips Petroleum Singapore Pte. Ltd. PT Dai Nippon Printing Indonesia SCG Plastics Co. Ltd. Total 31 Maret 2014 (Tiga bulan) 31 Desember 2014 (Satu tahun) Rp 31 Desember 2013 (Satu tahun) % Rp % % Rp % 20.304.795 11 21.588.594 13 90.201.514 13 89.028.033 16 19.383.347 – 11 18.146.390 – 11 80.963.504 77.642.864 12 11 56.234.536 – 10 – 39.688.142 22 39.734.984 24 248.807.882 36 145.262.569 26 33. PENDAPATAN LAINNYA 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Maret 2014 (Tiga bulan) 31 Desember 2014 (Satu tahun) 31 Desember 2013 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp Penjualan barang bekas Keuntungan investasi jangka pendek Laba penjualan aset tetap Laba selisih kurs Amortisasi laba ditangguhkan atas aset dijual dan disewa kembali Lain-lain 3.565.493 354.787 – – 1.539.364 436.304 93.151 19.866.460 10.789.681 1.477.035 295.973 – 6.942.434 – 574.587 – – 395.286 107.025 119.057 – 7.168.362 – 5.537.510 Total 4.315.566 22.161.361 19.731.051 13.054.531 34. BEBAN PENJUALAN Pengangkutan Gaji dan tunjangan Perjalanan Sewa Komisi penjualan Listrik dan telepon Penyusutan dan amortisasi Lain-lain Total 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Maret 2014 (Tiga bulan) 31 Desember 2014 (Satu tahun) 31 Desember 2013 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp 8.609.039 1.000.310 173.205 134.851 33.522 20.534 19.574 162.120 7.440.080 980.737 149.127 99.700 – 51.137 27.949 236.062 34.704.570 3.741.517 614.081 535.054 445.411 91.666 106.510 792.714 24.647.201 4.454.023 496.369 567.273 – 190.773 102.812 664.887 10.153.155 8.984.792 41.031.523 31.123.338 73 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Gaji dan tunjangan Imbalan paska kerja karyawan (Catatan 25) Penyusutan dan amortisasi Sewa Perjalanan Listrik dan telepon Biaya umum kantor Asuransi Perijinan dan pajak Jasa professional Reparasi dan pemeliharaan Beban administrasi saham Lain-lain Total 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Maret 2014 (Tiga bulan) (Disajikan kembali) 31 Desember 2014 (Satu tahun) (Disajikan kembali) 31 Desember 2013 (Satu tahun) (Disajikan kembali) Rp Rp Rp Rp 9.041.567 1.640.988 1.026.747 931.670 706.865 675.765 675.644 472.066 421.559 369.753 124.433 40.006 753.117 9.206.989 1.589.412 742.116 905.400 604.556 585.215 854.145 352.645 382.955 361.232 74.183 83.273 859.048 34.560.930 5.898.860 3.327.119 3.199.621 2.674.189 2.575.329 2.925.594 1.462.601 1.997.308 2.378.221 378.684 277.237 4.025.213 32.152.144 6.567.324 2.371.421 3.315.935 2.987.797 2.588.703 2.883.365 1.198.285 2.156.873 2.448.807 354.299 193.358 2.538.096 16.880.180 16.601.169 65.680.906 61.756.407 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Maret 2014 (Tiga bulan) 31 Desember 2014 (Satu tahun) 31 Desember 2013 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp 36. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN Bunga atas: Pinjaman bank Utang jangka menengah (MTN) Utang sewa pembiayaan Beban administrasi bank Amortisasi biaya transaksi MTN Beban keuangan lain-lain Total 9.056.054 6.693.750 1.639.382 450.122 251.786 – 11.983.604 – 1.092.065 482.179 – – 49.289.996 1.575.000 5.465.165 3.330.527 59.975 210.494 32.218.503 – 4.278.500 2.056.444 – 960.829 18.091.094 13.557.848 59.931.157 39.514.276 74 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. BEBAN LAINNYA 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Maret 2014 (Tiga bulan) 31 Desember 2014 (Satu tahun) 31 Desember 2013 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp Rugi selisih kurs mata uang asing - neto Amortisasi kerugian ditangguhkan atas aset dijual dan disewa kembali Beban penyisihan persediaan usang Beban penurunan nilai piutang Pajak tahun lalu dan denda pajak Rugi investasi jangka pendek Lain-lain 15.626.058 – 3.165.700 46.498.350 – – – 2.262.038 – 10.716 – – – 711.303 342.093 333.623 – – – 3.109.261 197.144 2.735.640 287.467 768.056 894.475 6.084.227 Total 17.914.941 722.019 6.950.677 57.465.359 18.115 8.730 38. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar di muka 31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp Rp Rp Rp Perusahaan : Pajak pertambahan nilai Pajak penghasilan badan Tahun 2015 Tahun 2014 Tahun 2013 1.725.849 1.859.748 3.089.746 – 2.404.307 7.516.414 11.449.345 – 7.516.414 11.449.345 – – 11.449.345 – – – Subtotal 23.095.915 20.825.507 14.539.091 – 1.635.556 9.489.943 1.207.762 9.261.863 6.106.529 7.003.984 – – Subtotal 11.125.499 10.469.625 13.110.513 – Total 34.221.414 31.295.132 27.649.604 – Entitas Anak : Pajak pertambahan nilai Pajak penghasilan badan 75 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERPAJAKAN (Lanjutan) b. Utang pajak Perusahaan : Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 / 26 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak pertambahan nilai Pajak penghasilan badan 31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp Rp Rp Rp 407.695 83.439 – – – 426.774 186.056 361.674 – – 549.311 153.301 188.733 – – 256.301 157.956 634.657 600.397 260.783 491.134 974.504 891.345 1.910.094 Entitas Anak : Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 / 26 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 4 (2) Pajak penghasilan badan Pajak pertambahan nilai Lainnya 113.781 22.194 48.481 10.000 1.021.412 2.603.020 930.266 128.456 16.488 48.481 38.120 33.192 2.316.619 1.227.982 227.005 186.361 467.388 56.846 1.043.474 3.257.496 1.259.359 79.624 20.890 372.245 65.755 1.768.448 1.315.357 727.520 Subtotal 4.749.154 3.809.338 6.497.929 4.349.839 5.240.288 4.783.842 7.389.274 6.259.933 c. Pajak kini Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran laba (rugi) fiskal pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014, 31 Desember 2014 dan 2013 sebagai berikut: Laba (rugi) konsolidasian sebelum taksiran pajak penghasilan Eliminasi Laba (rugi) konsolidasian sebelum pajak dan eliminasi Dikurangi: Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Entitas Anak 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Maret 2014 (Tiga bulan) 31 Desember 2014 (Satu tahun) 31 Desember 2013 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp 3.098.963 – 42.777.898 – 74.766.728 – (7.256.549) (4.379.205) 3.098.963 42.777.898 74.766.728 (11.635.754) (2.280.125) (16.881.025) (33.612.336) 4.273.999 818.838 25.896.873 41.154.392 (7.361.755) Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Perusahaan 76 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERPAJAKAN (Lanjutan) c. Pajak kini (Lanjutan) 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Maret 2014 (Tiga bulan) 31 Desember 2014 (Satu tahun) 31 Desember 2013 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Perusahaan (Lanjutan) Perbedaan temporer: Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Perbedaan pencatatan atas penyusutan aset sewa pembiayaan dan pembayaran utang sewa pembiayaan Beban imbalan pasca kerja Pembayaran imbalan pasca kerja Kompensasi rugi fiskal Penyisihan penurunan nilai piutang Pemulihan (penyisihan) persediaan usang Total 818.838 25.896.873 41.154.392 (7.361.755) (766.751) (223.406) (1.897.862) (1.970.250) (4.006.658) 1.202.829 – – – (3.081.013) 1.835.736 – (3.629.238) – (12.361.948) 341.972 – (3.629.238) (287.204) (11.293.445) 3.898.416 – – (2.715.937) (3.250.668) 2.806.648 – – (3.570.580) (5.097.921) (21.084.948) (9.274.568) Perbedaan permanen: Penghasilan bukan objek pajak Penghasilan dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan – (798.041) 2.444.154 (1.267.057) (466.871) 168.146 (3.675.350) (1.839.984) 3.537.872 (4.138.849) (858.168) 18.004.103 Total 1.646.113 (1.565.782) (1.977.462) 13.007.086 (1.105.629) 19.233.170 18.091.982 (3.629.237) 4.808.293 3.618.396 (1.573.072) (107.617) (723.619) (2.244.011) (73.117) (566.200) (7.869.836) (528.188) (2.736.787) (6.461.574) (308.971) (4.678.800) (2.404.308) (2.883.328) (11.134.811) (11.449.345) (2.404.308) 1.924.965 (7.516.415) (11.449.345) Laba (rugi) kena pajak Perusahaan Taksiran pajak penghasilan berdasarkan tarif yang berlaku 20% (31 Desember 2014) dan 25% (31 Maret 2014) Dikurangi: Pajak dibayar di muka Pajak penghasilan pasal 22 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Kurang (lebih) bayar pajak penghasilan badan – 77 – PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERPAJAKAN (Lanjutan) c. Pajak kini (Lanjutan) Taksiran rugi fiskal tersebut di atas akan dilaporkan dengan angka sama dalam Surat Pemberitahuan Pajak (“SPT”) tahun 2014. Penyampaian SPT untuk tahun pajak 2013 tidak memiliki perbedaan dengan total penghasilan kena pajak Perusahaan, LPI, QTX dan NP. Sesuai dengan Pasal 2 ayat 2 Peraturan Pemerintah No. 77 tahun 2013 (“PP No. 77”) tentang Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka dengan persyaratan tertentu, Perusahaan telah memperoleh surat keterangan dari PT Adimitra Transferindo, biro administrasi efek, yang menyatakan bahwa Perusahaan telah memenuhi persyaratan dalam PP No. 77 di atas dan berhak untuk memperoleh penurunan tarif pajak sebesar 5% lebih rendah dari tarif pajak penghasilan badan yang berlaku. Perusahaan telah mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut sebagai pengurang pajak tangguhan dalam laporan keuangan tahun 2014 sebesar Rp326.286 disajikan kembali sebesar Rp 97.633. d. Pajak tangguhan 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 1 Januari 2015 Rp Rp Rp − 240.565 103.685 − − (153.350) (801.331) (3.350.706) − (714.116) (4.796.958) − (270.159) 1.103.197 Perusahaan Aset pajak tangguhan : Imbalan paska kerja 5.915.174 Liabilitas pajak tangguhan : Penyusutan aset tetap 437.477 Liabilitas sewa pembiayaan (9.703.357) Aset (liabilitas) pajak tangguhan - neto Entitas Anak (LPI) Liabilitas pajak tangguhan neto Entitas Anak (QTX) Liabilitas pajak tangguhan neto Entitas Anak (HPPP) Aset pajak tangguhan - neto Dikreditkan Pengaruh (dibebankan) perubahan ke laporan Dibebankan tarif laba rugi ke OCI Rp 31 Maret 2015 Rp Rp − 6.259.424 − − 284.127 (10.504.688) 103.685 − (3.961.137) (381.294) 34.146 − (5.144.106) − (11.244) 3.373 − (278.030) − 45.317 Total Aset (liabilitas) pajak tangguhan konsolidasian Aset Liabilitas Translasi − − − 53.133 1.201.647 (1.061.337) 1.103.197 (8.417.823) 1.201.647 (9.383.273) 78 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERPAJAKAN (Lanjutan) d. Pajak tangguhan (Lanjutan) 31 Maret 2014 (Tiga bulan) Perusahaan Aset pajak tangguhan : Imbalan pasca kerja Penyisihan penurunan nilai piutang Penyisihan persediaan usang Rugi fiskal Liabilitas pajak tangguhan : Penyusutan aset tetap Liabilitas sewa pembiayaan Aset (liabilitas) pajak tangguhan neto Entitas Anak (LPI) Liabilitas pajak tangguhan - neto Entitas Anak (QTX) Liabilitas pajak tangguhan - neto 1 Januari 2014 Pengaruh perubahan tarif Rp Rp Rp Rp 31 Maret 2014 Rp 6.713.783 − 458.934 71.801 812.667 907.309 − − − − − (907.309) − − − 1.021.311 (9.038.707) − − (55.852) (770.253) − − 488.164 − (1.274.480) 148.673 (637.643) 843.417 − (1.051.049) 55.070 (152.562) (215.361) − (75.946) 176 (291.131) Total Aset (liabilitas) pajak tangguhan konsolidasian Aset Liabilitas Dikreditkan Dikreditkan (dibebankan) (dibebankan) ke pendapatan ke laporan laba komprehensif rugi lainnya 148.673 7.321.390 71.801 812.667 − 965.459 (9.808.960) (2.401.475) 1.331.581 (215.361) − (1.081.336) 31 Desember 2014 (Dua belas bulan) Perusahaan Aset pajak tangguhan : Imbalan pasca kerja Penyisihan penurunan nilai piutang Penyisihan persediaan usang Rugi fiskal 1 Januari 2014 Pengaruh perubahan tarif Rp Rp 6.713.783 (1.342.757) 71.800 812.667 907.309 (14.360) (162.533) (181.461) 79 Dikreditkan Dikreditkan (dibebankan) (dibebankan) ke pendapatan ke laporan laba komprehensif 31 Desember rugi lainnya 2014 Rp 68.393 (57.441) (650.134) (725.848) Rp 475.755 − − − Rp 5.915.174 − − − PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERPAJAKAN (Lanjutan) d. Pajak tangguhan (Lanjutan) 31 Desember 2014 (Dua belas bulan) (Lanjutan) Perusahaan (Lanjutan) Liabilitas pajak tangguhan : Penyusutan aset tetap Liabilitas sewa pembiayaan Aset (liabilitas) pajak tangguhan neto Entitas Anak (QTX) Liabilitas pajak tangguhan - neto Entitas Anak (LPI) Liabilitas pajak tangguhan - neto Entitas Anak (HPPP) Aset pajak tangguhan - neto 1 Januari 2014 Pengaruh perubahan tarif Rp Rp Rp Rp Rp 1.021.311 (9.038.707) (204.262) 1.807.740 (379.572) (2.472.390) − − 437.477 (9.703.357) 488.164 (97.633) (4.216.992) 475.755 (3.350.706) (215.361) − (55.504) 706 (270.159) 843.417 − (5.860.652) 220.277 (4.796.958) − 1.091.013 12.184 1.103.197 − Total Aset (liabilitas) pajak tangguhan konsolidasian Aset Liabilitas Dikreditkan Dikreditkan (dibebankan) (dibebankan) ke pendapatan ke laporan laba komprehensif 31 Desember rugi lainnya 2014 (9.042.135) 1.331.581 (215.361) 1.103.197 (8.417.823) 31 Desember 2013 (Dua belas bulan) 1 Januari 2013 Dikreditkan Penambahan Dikreditkan (dibebankan) karena (dibebankan) ke pendapatan akuisisi ke laporan laba komprehensif 31 Desember entitas anak rugi lainnya 2013 Rp Perusahaan Aset pajak tangguhan : Imbalan pasca kerja Penyisihan penurunan nilai piutang Penyisihan persediaan usang Rugi fiskal Liabilitas pajak tangguhan : Penyusutan aset tetap Liabilitas sewa pembiayaan Aset (liabilitas) pajak tangguhan neto Rp Rp Rp 6.990.334 − 974.603 750.784 111.005 − − − − (678.983) 701.662 907.309 − − − 1.513.874 (6.215.346) − − (492.563) (2.823.361) − − 3.150.651 − (1.411.333) 80 (1.251.154) (1.251.154) Rp 6.713.783 71.801 812.667 907.309 1.021.311 (9.038.707) 488.164 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERPAJAKAN (Lanjutan) d. Pajak tangguhan (Lanjutan) 31 Desember 2013 (Dua belas bulan) 1 Januari 2013 Dikreditkan Penambahan Dikreditkan (dibebankan) karena (dibebankan) ke pendapatan akuisisi ke laporan laba komprehensif 31 Desember entitas anak rugi lainnya 2013 Rp Rp Rp Rp Rp Perusahaan (Lanjutan) Aset (liabilitas) pajak tangguhan neto Entitas Anak (QTX) Liabilitas pajak tangguhan - neto Entitas Anak (LPI) Liabilitas pajak tangguhan - neto 3.150.651 − − (123.170) (743.792) − Total Aset (liabilitas) pajak tangguhan konsolidasian Aset Liabilitas (1.411.333) (92.191) 1.955.049 (1.251.154) − (367.840) 488.164 (215.361) 843.417 451.525 3.150.651 (743.792) 1.331.581 (215.361) e. Beban (manfaat) pajak Pajak kini: Perusahaan Entitas Anak HPPP QTX LPI NP Total pajak kini 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Maret 2014 (Tiga bulan) 31 Desember 2014 (Satu tahun) 31 Desember 2013 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp – 4.808.293 3.618.397 981.922 59.202 – 25.514 1.597.140 146.651 – 73 4.122.448 645.263 238.778 29.927 4.537.989 219.724 − − 1.066.638 6.552.157 8.654.813 4.757.713 714.116 1.274.480 4.314.622 1.411.333 381.294 11.244 (45.317) 1.051.049 75.946 – 5.860.655 55.504 (1.091.013) (1.955.049) 92.191 – Pajak tangguhan : Perusahaan Entitas Anak LPI QTX HPP – Total 1.061.337 2.401.475 9.139.768 (451.525) Beban pajak penghasilan 2.127.975 8.953.632 17.794.581 4.306.188 81 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERPAJAKAN (Lanjutan) f. Surat ketetapan pajak i) Tahun pajak 2006 Pada tanggal 25 Juli 2008, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00169/406/06/054/08 dari Direktur Jenderal Pajak yang menyatakan bahwa pajak penghasilan badan lebih bayar dan laba fiskal pada tahun 2006 masing masing sebesar Rp 1.413.824 dan Rp 5.326.633. Pada tanggal 16 Oktober 2008, Perusahaan telah menyampaikan keberatan atas SKPLB tersebut dengan menyatakan rugi fiskal sebesar Rp 5.616.240. Pada tanggal 5 Juni 2009, DJP mengeluarkan surat No. KEP-630/WPJ.07/BD.05/2009 menyatakan bahwa rugi fiskal Perusahaan sebesar Rp 4.947.365. Pada tanggal 1 September 2009, Perusahaan mengajukan banding atas keberatan yang sama. Sidang banding pajak tahun 2006 telah dilakukan pada 14 Juli 2010 dan sesuai Putusan Pengadilan Pajak No. Put.49862/PP/M.X/15/2014 yang diucapkan tanggal 8 Januari 2014 mengabulkan sebagian permohonan banding pajak penghasilan badan bahwa laba fiskal perusahaan dari sebesar Rp 4.947.365 menjadi sebesar Rp 2.079.340 sehingga kompensasi kerugian fiskal dari sebesar Rp 4.947.365 menjadi Rp 2.079.340. Sesuai surat No. S-1236/WPJ.070/KP.0809/2014 tanggal 1 September 2014 mengenai pemberitahuan hasil evaluasi terhadap Putusan Pengadilan Pajak bahwa Direktorat Jenderal Pajak mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung atas Putsan Pengadilan Pajak tersebut. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, belum ada putusan atas Peninjauan Kembali tersebut. ii) Tahun pajak 2007 Pada tanggal 1 Juli 2009, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dari Direktur Jenderal Pajak No. 00082/207/07/054/09 yang menyatakan kurang bayar atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tahun 2007 sebesar Rp 1.104.761 dan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00130/406/07/054/09 atas pajak penghasilan badan tahun 2007 sebesar Rp 908.243. Atas selisih pajak sebesar Rp 356.628 telah dilunasi pada tanggal 30 Juli 2009 dan dicatat sebagai beban pajak tahun 2009. Atas keputusan tersebut Perusahaan mengajukan keberatan, dan ditolak oleh DJP pada tanggal 25 Nopember 2009 dengan mengeluarkan surat keputusan No. 1274/WPJ.07/BD.05/2009, kemudian pada tanggal 23 Pebruari 2010 Perusahaan mengajukan banding atas keberatan tersebut, sehingga pajak penghasilan lebih bayar tahun 2007 sebesar Rp 1.539.345 disajikan sebagai beban tangguhan pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Pada tanggal 5 Maret 2010 DJP mengeluarkan surat keputusan No. KEP 314/WPJ.07/2010 yang menolak keberatan Perusahaan atas SKPKB No. 0082/207/07/054/09 tersebut dan pada tanggal 2 Juni 2010, Perusahaan mengajukan banding atas penolakan keberatan tersebut. 82 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERPAJAKAN (Lanjutan) f. Surat ketetapan pajak (Lanjutan) ii) Tahun pajak 2007 (Lanjutan) Sesuai Putusan Pengadilan Pajak No. Put.50068/PP/M.X/15/2014 tanggal 22 Januari 2014 mengabulkan sebagian permohonan banding pajak penghasilan badan bahwa kredit pajak penghasilan menjadi sebesar Rp 1.539.345 dari sebelumnya sebesar Rp 1.488.562 dan lebih bayar pajak penghasilan menjadi sebesar Rp 959.027 dari sebelumnya sebesar Rp 908.243. Sesuai surat No. S-1236/WPJ.070/KP.0809/2014 tanggal 1 September 2014 mengenai pemberitahuan hasil evaluasi terhadap Putusan Pengadilan Pajak bahwa Direktorat Jenderal Pajak tidak mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung atas Putusan Pengadilan Pajak tersebut. Berdasarkan Putusan Pengadilan Pajak No. Put.50420/PP/M.XB/16/2014 tanggal 12 Pebruari 2014 mengabulkan sebagian permohonan banding Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Penyerahan barang kena pajak dan / atau jasa kena pajak yaitu dari kurang bayar sebesar Rp 1.104.761 menjadi sebesar Rp 226.436. Sesuai surat No. S-1236/WPJ.070/KP.0809/2014 tanggal 1 September 2014 mengenai pemberitahuan hasil evaluasi terhadap Putusan Pengadilan Pajak bahwa Direktorat Jenderal Pajak mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung atas Putusan Pengadilan Pajak tersebut. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, belum ada putusan atas Peninjauan Kembali tersebut. iii) Tahun pajak 2010 Pada bulan Pebruari 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2010 sebesar Rp 751.450 dan surat tagihan pajak atas sanksi administrasi pajak pertambahan nilai tahun 2010 sebesar Rp 16.606. Perusahaan menerima keputusan pajak ini dan telah mencatat pertambahan pajak tersebut pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2013. 39. LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR Perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut: Laba (rugi) periode berjalan yang diatribusikan ke pemilik Entitas Induk (Rp) Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Maret 2014 (Tiga bulan) 31 Desember 2014 (Satu tahun) 31 Desember 2013 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp 968.716 690.000.000 30.117.172 690.000.000 52.873.468 690.000.000 (8.674.579) 690.000.000 1 44 77 (13) Laba (rugi) per saham dasar (Rp) (nilai penuh) 83 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI Sifat relasi PT Dwi Satrya Utama adalah pemegang saham mayoritas Perusahaan; PT Sinar Wisma, PT Tifa Finance, Tbk dan PT Tifa Arum Realty adalah perusahaan yang sebagian pengurusnya sama dengan Perusahaan dan LPI; dan PT Samolin Surya adalah perusahaan asosiasi dimana 48% sahamnya dimiliki oleh Perusahaan. Transaksi dengan pihak berelasi Dalam kegiatan usahanya. Kelompok Usaha juga melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi yang meliputi antara lain: a. Sewa dibayar di muka atas tanah dan gudang (Catatan 42b) selama 2 tahun kepada PT Sinar Wisma. Pada tahun 2015, 2014 dan 2013, Kelompok Usaha telah mengakui beban sewa masing-masing sebesar Rp 251.562, Rp 809.375 dan Rp 875.000 dan dicatat sebagai bagian dari biaya pabrikasi (Catatan 32). b. Pada tahun 2015, 2014 dan 2013, beban sewa gedung kepada PT Tifa Arum Realty masing-masing sebesar Rp Nihil, Rp Nihil dan Rp 152.550 dan dicatat sebagai bagian dari beban penjualan dan beban umum dan administrasi (Catatan 34 dan 35). c. Total penjualan, aset dan liabilitas sebagai akibat dari transaksi antara Perusahaan dan entitas anaknya yang dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Maret 2015 masingmasing sebesar Rp1.056.937, Rp155.343.121 dan Rp49.652.489 (31 Desember 2014: Rp1.310.828, Rp152.068.978 dan Rp46.502.425, 31 Desember 2013: Rp2.283.943, Rp138.977.140 dan Rp41.734.016) d. Manajemen kunci termasuk direksi, komisaris, dan komite audit. Kompensasi yang dibayar atau terutang pada manajemen kunci atas jasa pekerja adalah sebagai berikut : 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Maret 2014 (Tiga bulan) 31 Desember 2014 (Satu tahun) 31 Desember 2013 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp Remunerasi Imbalan kerja karyawan Kewajiban imbalan kerja 1.614.971 10.569 404.709 1.438.930 8.360 348.478 7.495.127 33.438 373.556 7.282.349 − 2.861.499 Total 2.030.249 1.795.768 7.902.121 10.143.848 41. INFORMASI SEGMEN OPERASI Untuk tujuan pelaporan manajemen, Perusahaan dan Entitas Anak dibagi dalam dua divisi operasi yaitu divisi produksi dan distribusi botol plastik, sikat gigi dan mould; serta divisi produksi dan distribusi laminating tube dan plastik tube. Divisi-divisi tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Kelompok Usaha. 84 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. INFORMASI SEGMEN OPERASI (Lanjutan) Kelompok Usaha menilai kinerja berdasarkan laba atau rugi sebelum pajak, tidak termasuk keuntungan dan kerugian yang tidak terjadi berulang, maupun keuntungan atau kerugian selisih kurs. Kelompok Usaha mencatat penjualan dan transfer antar segmen seolah-olah dilakukan oleh pihak ketiga. Segmen yang dilaporkan dari Kelompok Usaha merupakan unit bisnis strategis yang menawarkan produk dan jasa yang berbeda. Produk dan jasa dikelola secara terpisah karena setiap bisnis memerlukan pasar dan teknologi yang berbeda. Sebagian dari bisnis tersebut diperoleh sebagai unit individual oleh a. Informasi produk dan jasa 31 Maret 2015 (Tiga bulan) Botol plastik, sikat gigi dan mould Laminating tube dan plastik tube Eliminasi Konsolidasian Rp Rp Rp Rp PENDAPATAN Penjualan eksternal Penjualan antar segmen 228.212.629 1.056.937 69.039.054 − − (1.056.937) 297.251.683 − Total pendapatan 229.269.566 69.039.054 (1.056.937) 297.251.683 18.858.977 2.219.216 HASIL Hasil segmen / laba usaha − Penghasilan bunga Beban bunga dan keuangan 21.078.193 111.864 (18.091.094) Laba sebelum pajak 3.098.963 Beban pajak (2.127.975) Laba tahun berjalan 970.988 Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali (2.272) Laba tahun berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk 968.716 INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen 1.346.918.402 131.442.752 (155.343.121) 1.323.018.033 Total aset yang dikonsolidasi 1.346.918.402 131.442.752 (155.343.121) 1.323.018.033 LIABILITAS Liabilitas segmen 800.463.112 205.060.294 (49.652.489) 955.870.917 Total liabilitas yang dikonsolidasi 800.463.112 205.060.294 (49.652.489) 955.870.917 6.297.374 17.116.456 538.878 5.256.768 Penambahan aset tetap Penyusutan dan amortisasi 85 6.836.252 22.373.224 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. INFORMASI SEGMEN OPERASI (Lanjutan) a. Informasi produk dan jasa (Lanjutan) 31 Maret 2014 (Tiga bulan) Botol plastik, sikat gigi dan mould Laminating tube dan plastik tube Eliminasi Konsolidasian Rp Rp Rp Rp PENDAPATAN Penjualan eksternal Penjualan antar segmen 249.770.473 174.069 59.978.070 − − (174.069) 309.748.543 − Total pendapatan 249.944.542 59.978.070 (174.069) 309.748.543 41.664.931 14.238.159 HASIL Hasil segmen / laba usaha − Keuntungan penjualan efek Penghasilan bunga Beban bunga dan keuangan 55.903.090 432.656 (13.557.848) Laba sebelum pajak 42.777.898 Beban pajak (8.953.632) Laba tahun berjalan 33.824.266 Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali (3.707.094) Laba tahun berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk 30.117.172 INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen 1.199.669.219 286.485.775 (152.068.978) 1.334.086.016 Total aset yang dikonsolidasi 1.199.669.219 286.485.775 (152.068.978) 1.334.086.016 LIABILITAS Liabilitas segmen 807.653.113 202.198.636 (33.838.359) 976.013.390 Total liabilitas yang dikonsolidasi 807.653.113 202.198.636 (33.838.359) 976.013.390 27.117.142 11.915.613 12.172.382 4.705.555 Penambahan aset tetap Penyusutan dan amortisasi 86 39.289.524 16.621.168 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. INFORMASI SEGMEN OPERASI (Lanjutan) a. Informasi produk dan jasa (Lanjutan) 31 Desember 2014 (Dua belas bulan) Botol plastik, sikat gigi dan mould Laminating tube dan plastik tube Eliminasi Konsolidasian Rp Rp Rp Rp PENDAPATAN Penjualan eksternal Penjualan antar segmen 1.024.104.233 1.310.828 234.737.007 − − (1.310.828) 1.258.841.240 − Total pendapatan 1.025.415.061 234.737.007 (1.310.828) 1.258.841.240 107.726.413 26.461.781 HASIL Hasil segmen / laba usaha − Keuntungan penjualan efek Penghasilan bunga Beban bunga dan keuangan 134.188.194 509.691 (59.931.157) Laba sebelum pajak 74.766.728 Beban pajak (17.794.581) Laba tahun berjalan 56.972.147 Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali (4.098.679) Laba tahun berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk 52.873.468 INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen 1.199.669.219 286.485.775 (152.068.978) 1.334.086.016 Total aset yang dikonsolidasi 1.199.669.219 286.485.775 (152.068.978) 1.334.086.016 LIABILITAS Liabilitas segmen 820.317.179 202.198.636 (46.502.425) 976.013.390 Total liabilitas yang dikonsolidasi 820.317.179 202.198.636 (46.502.425) 976.013.390 Penambahan aset tetap Penyusutan dan amortisasi 185.851.301 56.437.833 24.653.617 19.579.828 87 210.504.918 76.017.661 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. INFORMASI SEGMEN OPERASI (Lanjutan) a. Informasi produk dan jasa (Lanjutan) 31 Desember 2013 (Dua belas bulan) Botol plastik, sikat gigi dan mould Laminating tube dan plastik tube Eliminasi Konsolidasian Rp Rp Rp Rp PENDAPATAN Penjualan eksternal Penjualan antar segmen 796.867.837 2.283.943 164.132.128 − − (2.283.943) 960.999.965 − Total pendapatan 799.151.780 164.132.128 (2.283.943) 960.999.965 HASIL Hasil segmen / laba usaha 40.911.429 (8.848.406) − Keuntungan penjualan efek Penghasilan bunga Beban bunga dan keuangan 32.063.023 194.704 (39.514.276) Rugi sebelum pajak (7.256.549) Beban pajak (4.306.188) Rugi tahun berjalan (11.562.737) Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali 2.888.158 Rugi tahun berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk (8.674.579) INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen 1.016.929.842 247.423.004 (138.977.140) 1.125.375.706 Total aset yang dikonsolidasi 1.016.929.842 247.423.004 (138.977.140) 1.125.375.706 LIABILITAS Liabilitas segmen 690.729.256 176.122.151 (41.734.016) 825.117.391 Total liabilitas yang dikonsolidasi 690.729.256 176.122.151 (41.734.016) 825.117.391 Penambahan aset tetap Penyusutan dan amortisasi 151.878.740 46.661.283 88.166.036 12.546.483 88 240.044.776 59.207.766 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. INFORMASI SEGMEN OPERASI (Lanjutan) b. Informasi tentang wilayah geografis Penjualan berdasarkan pasar geografis 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Maret 2014 (Tiga bulan) 31 Desember 2014 (Satu tahun) 31 Desember 2013 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp Pasar geografis Lokal di Indonesia Luar negeri 230.221.541 67.030.142 223.730.807 86.017.736 902.941.224 355.900.016 660.778.390 300.221.575 Total 297.251.683 309.748.543 1.258.841.240 960.999.965 Nilai tercatat aset segmen Pandaan dan Sidoarjo Tangerang dan Cikarang China Singapore Total 31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp Rp Rp Rp 654.349.552 361.838.781 306.765.565 64.135 685.144.327 355.152.510 293.719.923 69.256 519.413.598 293.219.896 312.666.300 75.912 350.512.443 190.237.919 232.720.850 63.369 1.323.018.033 1.334.086.016 1.125.375.706 773.534.581 Penambahan aset tetap 31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp Rp Rp Rp Pandaan dan Sidoarjo Tangerang dan Cikarang China Singapore 5.436.999 1.399.253 – – 168.062.889 29.372.389 13.069.640 – 128.834.628 97.765.237 13.444.911 – 63.280.325 45.482.255 55.987.351 – Total 6.836.252 210.504.918 240.044.776 164.749.931 c. Informasi tentang pelanggan utama Total penjualan kepada Grup Unilever dari kedua segmen yang dilaporkan di atas oleh Kelompok Usaha masing-masing sebesar 68%, 51%, 53% dan 69% dari total penjualan untuk periode 31 Maret 2015, 31 Maret 2014, 31 Desember 2014 dan 2013. 89 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 42. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING a. Pada tanggal 24 April 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa tanah dan bangunan dengan PT Sinar Wisma (SW) pihak berelasi. Perjanjian tersebut berlaku selama 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal 1 Maret 2007 sampai dengan tanggal 1 Maret 2009. Perjanjian tersebut telah beberapa kali diubah sehubungan dengan perpanjangan jangka waktu kontrak. Pada tanggal 27 Pebruari 2011 perjanjian tersebut telah diperpanjang untuk jangka waktu 1 Maret 2011 sampai dengan tanggal 1 Maret 2013 dengan biaya sewa sebesar Rp 1.850.000. Perubahan terakhir tanggal 17 Maret 2014 perjanjian tersebut telah diperpanjang untuk jangka waktu 1 Maret 2013 sampai dengan tanggal 28 Februari 2015 dengan biaya sewa sebesar Rp 2.012.500. Saat ini perjanjian tersebut dalam proses perpanjangan. b. Pada April 2011, Perusahaan telah mengadakan perjanjian fasilitas pembiayaan pemasok (“supplier financing”) kerja sama antara Deutsche Bank AG (DB) dan PT Unilever Indonesia Tbk, dimana tagihan tertentu dari Perusahaan kepada PT Unilever Indonesia Tbk akan dibiayai menggunakan fasilitas anjak piutang tanpa tanggung renteng (“without recourse”) oleh DB. c. Perusahaan dan entitas anaknya telah mengadakan perjanjian pinjaman bank dengan The Honkong and Shanghai Banking Corporation Ltd, Indonesia dan China, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 16). d. Perusahaan dan entitas anaknya telah mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Chandra Sakti Utama Leasing, PT Orix Indonesia Finance, PT Arthaasia Finance, PT Astra International, PT Tifa Finance, PT Toyota Astra FS dan PT Astra Sedaya Finance untuk kendaraan dan mesin yang digunakan untuk operasional Perusahaan (Catatan 24). 43. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013, dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Kelompok Usaha mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: 31 Maret 2015 Mata uang asing (nilai penuh) Ekuivalen Rp 31 Desember 2014 Mata uang asing (nilai penuh) Ekuivalen Rp 31 Desember 2013 Mata uang asing (nilai penuh) Ekuivalen Rp 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Mata uang asing (nilai penuh) Ekuivalen Rp Aset Kas dan setara kas USD 746.835 RMB 20.045.295 EUR 14.346 SGD 2.999 JPY − 9.771.593 356.156 42.700.086 15.108.852 203.214 6.327 28.517 3.604 − − 4.430.580 30.716.448 95.751 33.960 − 593.131 18.817.750 − 3.834 − 7.229.668 37.620.822 − 36.917 − 1.379.532 7.082.165 10.011 3.964 13.468 13.340.078 10.888.545 128.241 31.346 1.508 Investasi dalam efek jangka pendek USD 89.861 Piutang usaha RMB 12.869.018 USD 293.459 EUR 2.616.494 Piutang lain-lain RMB 333.647 1.175.737 94.513 27.413.324 12.055.341 3.839.624 1.307.616 285.067 − 710.729 342.113 1.175.738 24.508.628 16.266.740 − 695.519 85.321 15.199.944 436.908 22.122 383.434 1.039.983 30.388.033 5.325.477 372.129 766.568 100.000 14.728.836 130.505 24.058 582.615 967.000 22.644.997 1.261.982 308.183 895.747 Total aset 86.127.891 77.923.364 90 82.779.597 50.467.627 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 43. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan) 31 Maret 2015 Mata uang asing (nilai penuh Liabilitas Pinjaman bank Utang usaha USD RMB EUR SGD USD EUR RMB CHF SGD JPY AUD 17.898.111 12.449.611 180.453 39.226 4.459.123 83.102 17.793.660 423.330 22.056 5.198.467 350 Utang pembelian aset tetap dan lain-lain RMB 1.060.767 USD 31.728 EUR 1.111.274 JPY 25.550.005 CHF 414.093 SGD 1.696 Beban masih harus dibayar RMB 1.282.696 SGD 4.220 Utang sewa pembiayaan USD 5.740.643 Total liabilitas Liabilitas neto − Ekuivalen Rp 31 Desember 2014 Mata uang asing (nilai penuh 234.178.889 19.205.455 26.519.913 9.059.085 2.556.079 243.437 372.966 79.858 58.343.166 3.357.490 1.177.115 159.733 37.903.699 18.052.386 5.721.665 – 209.707 53.280 566.373 5.192.280 3.501 350 2.259.624 1.038.258 415.123 760.586 15.740.934 2.477.125 2.783.673 42.367.068 5.596.821 411.394 16.127 2.517 2.732.374 40.124 2.811.474 9.310 75.110.569 6.854.673 Ekuivalen Rp 31 Desember 2013 Mata uang asing (nilai penuh Ekuivalen Rp 238.915.861 10.422.004 18.417.210 6.999.982 3.683.990 143.987 752.432 234.786 41.767.172 3.533.349 2.417.284 125.245 36.700.682 25.836.268 – 56.693 502.006 19.792 541.289 – 3.576 – 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Mata uang asing (nilai penuh Ekuivalen Rp 127.033.812 13.994.505 2.422.074 2.260.516 43.067.995 2.106.800 51.652.383 778.496 190.557 – – 8.471.369 2.564.890 36.754 − 3.698.445 96.354 23.583.917 105.705 16.478 635.588 – 81.918.139 3.943.400 470.810 − 35.763.968 1.234.281 36.259.328 1.120.129 130.292 71.165 – 2.110.789 9.461.688 37.487.001 4.416.716 5.176.576 23.718 2.396.706 796.250 2.549.120 21.875.000 6.333.002 3.508 4.791.542 9.705.491 42.879.869 2.541.193 86.963.363 33.777 5.032.706 – 1.446.641 69.721.349 749.438 – 7.737.584 – 18.531.267 7.806.473 7.941.569 – 5.715.754 87.724 4.162.862 11.084 8.322.476 106.716 965.994 7.553 1.485.178 59.721 85.272.128 4.542.558 55.369.236 6.413.687 62.020.357 472.248.442 493.453.596 454.220.801 266.493.661 (386.120.551) (415.530.232) (371.441.204) (216.026.034) Kelompok usaha telah mengakui laba (rugi) selisih kurs, neto dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 dan tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp15.626.058 (rugi), Rp19.866.460 (laba), Rp3.165.700 (rugi) dan Rp46.498.350. Sedangkan akumulasi selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan entitas anak di luar negeri yang dibebankan dalam pendapatan komprehensif lain dan diakumulasikan dalam komponen ekuitas pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp62.435.938, Rp53.819.648, Rp50.324.836 dan Rp16.472.921. 91 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 44. AKTIVITAS NON KAS Penurunan aset tetap melalui: penghapusbukuan Penambahan (penurunan) investasi sementara melalui: pendapatan bunga,dividen,biaya administrasi keuntungan (kerugian) belum realisasi keuntungan (kerugian) selisih kurs yang belum terealisasi Penambahan aset tetap melalui: utang pembelian aset tetap pinjaman bank utang sewa pembiayaan uang muka reklasifikasi dari persediaan reklasifikasi dari asset lainnya Penambahan (pengurangan) pembelian aset tetap Keuntungan (kerugian) atas penjualan aset tetap Keuntungan (kerugian) ditangguhkan atas transaksi penjualan aset tetap dan disewa kembali Penambahan utang sewa pembiayaan melalui: pembiayaan langsung Penambahan utang sewa pembiayaan melalui rugi selisih kurs belum terealisasi rugi selisih kurs belum terealisasi reklasifikasi uang muka penjualan Penambahan utang dividen yang belum dibayarkan tahun ini Reklasifikasi utang sewa pembiayaan ke utang pembelian aset tetap Penambahan (penurunan) utang pembelian aset tetap melalui : reklasifikasi ke pinjaman bank dan utang sewa pembiayaan rugi selisih kurs belum terealisasi Penambahan (penurunan) pinjaman bank melalui pelunusan utang usaha keuntungan (kerugian) selisih kurs yang belum terealisasi reklasifikasi dari utang pembelian aset 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Maret 2014 (Tiga bulan) 31 Desember 2014 (Satu tahun) 31 Desember 2013 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp 116.598 866.146 10.941 904.862 (37) 354.787 `569 435.285 77.800 1.477.035 87.438 818.424 – (62.753) (36.106) 150.444 3.201.926 – – – 808.789 – 7.968.083 – 12.039.522 2.762.619 – – 62.222.775 – 73.177.745 30.049.067 3.728.352 696.253 128.058.086 13.432.805 15.826.839 8.912.047 – – (39.000) – – 93.151 – 295.973 – 574.587 (305.372) 125.335 – – 4.748.909 – 3.427.954 – (4.003.721) – 18.607.215 2.780.020 17.894.451 – – – – – – – – – – – 12.347.630 – 136.008 (7.999.031) (92.253.324) 3.678.173 – – 36.929.850 51.189.657 196.938.495 97.070.582 5.182.232 – (9.815.466) – 6.000.735 84.254.293 26.733.755 – 92 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 44.AKTIVITAS NON KAS (Lanjutan) Penambahan aset melalui akuisisi entitas anak Piutang usaha dan piutang lain-lain Persediaan Pajak dibayar di muka Uang muka pembelian dan biaya di bayar di muka Pajak dibayar di muka Aset tetap Aset tak berwujud Penambahan liabilitas melalui akuisisi entitas anak Utang usaha Pinjaman dan lain-lain 31 Maret 2015 (Tiga bulan) 31 Maret 2014 (Tiga bulan) 31 Desember 2014 (Satu tahun) 31 Desember 2013 (Satu tahun) Rp Rp Rp Rp – – – – – – – – – 6.165.790 2.780.752 160.242 – – – – – – – – – – – – 2.078.800 160.242 8.644.400 110 – – – – – – 870.434 13.704.265 45. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN A. Manajemen risiko Kelompok Usaha dihadapkan pada beberapa risiko keuangan sehubungan dengan instrumen keuangan. Risiko yang terutama adalah risiko pasar, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko bisnis. Kelompok Usaha tidak secara aktif melakukan perdagangan aset keuangan untuk tujuan spekulasi atau pun membuat opsi. Risiko keuangan yang paling berpengaruh terhadap Kelompok Usaha adalah sebagai berikut : a. Risiko pasar Kelompok Usaha dihadapkan pada risiko pasar dalam menggunakan instrumen keuangan khususnya risiko mata uang dan risiko tingkat suku bunga yang dihasilkan melalui aktivitas operasi dan aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. i) Risiko mata uang asing Sebagian besar transaksi dari Kelompok Usaha di Indonesia dilakukan dengan menggunakan mata uang Rupiah. Risiko terhadap fluktuasi pertukaran mata uang asing terutama disebabkan oleh transaksi dalam mata uang asing seperti pembelian, pinjaman dalam mata uang asing, dan Entitas Anak yang terletak di luar negeri, dimana menggunakan mata uang Yuan Renminbi China dan Dolar Singapura. Akun-akun dalam mata uang asing terutama terdapat dalam akun kas setara kas, investasi dalam efek jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, pinjaman bank, utang usaha, utang pembelian aset tetap, utang lain-lain, beban masih harus dibayar, utang sewa pembiayaan (Catatan 43). 93 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 45. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) A. Manajemen risiko (Lanjutan) a. Risiko pasar i) Risiko mata uang asing Kelompok Usaha tidak terlepas dari risiko pasar sehubungan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Untuk mengatasi risiko terhadap mata uang asing, Kelompok Usaha secara aktif memonitor pergerakan nilai tukar mata uang asing untuk mengelola dampak dari fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Berdasarkan simulasi yang rasional dengan menggunakan kurs tanggal 2 Juli 2015, untuk seluruh mata uang asing, dengan asumsi seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum pajak penghasilan badan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015 akan lebih rendah sebesar Rp 8.080.708, terutama sebagai akibat dari laba selisih kurs atas penjabaran akun-akun di atas. ii) Risiko tingkat suku bunga Kelompok Usaha juga dihadapkan pada risiko perubahan tingkat suku bunga yang berpengaruh pada penempatan uang di bank dan pinjaman yang menggunakan tingkat bunga mengambang. Untuk mengelola risiko tingkat suku bunga, Kelompok Usaha akan mendapatkan sumber pendanaan yang menawarkan penggabungan tingkat suku bunga kombinasi antara tingkat suku bunga mengambang dan tetap. Tingkat suku bunga mengambang akan ditinjau kembali dan disesuaikan dengan tingkat suku bunga pasar setiap tiga bulan atau setiap enam bulan. Pada tanggal 31 Maret 2015, berdasarkan simulasi yang rasional, jika tingkat suku bunga pinjaman bank lebih tinggi atau lebih rendah 50 basis poin dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Maret 2015 akan lebih rendah atau lebih tinggi sebesar Rp 239.253, terutama akibat biaya bunga pinjaman bank dengan tingkat bunga mengambang yang lebih tinggi atau lebih rendah. b. Risiko kredit Kelompok Usaha menempatkan pendanaannya pada lembaga keuangan yang terpercaya. Risiko kredit mengacu kepada kegagalan untuk membayar kewajibannya oleh pihak yang berkaitan sehingga Kelompok Usaha menderita kerugian. Risiko kredit Kelompok Usaha terutama terhadap piutang dagang. Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki kebijakan, hanya akan bertransaksi dengan pihak ketiga yang memiliki reputasi. Kelompok Usaha terus menerus memonitor risiko dan pihak yang berkaitan. Saldo dan umur piutang dagang adalah masih dalam ambang batas dan persyaratan jangka waktu kredit. Penyisihan penurunan nilai piutang hanya dilakukan terhadap piutang dagang yang terindikasi ketertagihannya dengan tindakan yang tepat untuk menerima pembayaran dan mengurangi risiko kredit. 94 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 45. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) A. Manajemen risiko (Lanjutan) b. Risiko kredit Nilai tercatat dari aset keuangan pada laporan keuangan konsolidasian adalah nilai neto setelah dikurangi dengan seluruh penyisihan akan kerugian yang diderita Kelompok Usaha terhadap risiko kredit. Tabel berikut memperlihatkan kemungkinan maksimal risiko kredit dari setiap komponen laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Maret 2015: Risiko Maksimal*) Aset keuangan Kas dan setara kas Investasi dalam efek jangka pendek Piutang usaha – pihak ketiga Piutang lain-lain – pihak ketiga *) 84.105.669 4.177.901 240.299.131 5.571.816 Tidak ada kolateral yang dimliki atau penambahan kredit lainnya atau pengaturan saling hapus yang dapat berdampak pada laporan keuangan konsolidasian. c. Risiko likuiditas Kelompok Usaha mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan cadangan, fasilitas bank dan pinjaman dengan terus menerus memonitor proyeksi dan aktual arus kas dan memadukan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Kelompok Usaha menjaga kecukupan dana untuk kebutuhan modal kerja. Tabel berikut merangkum liabilitas keuangan Kelompok Usaha pada saat jatuh tempo berdasarkan kontrak pembayaran : Di bawah 1 tahun 1-2 tahun 2-3 tahun Lebih dari 3 tahun 25.641.144 25.641.144 8.162.690 18.453.667 8.162.690 18.453.667 Liabilitas jangka pendek: Pinjaman bank jangka pendek 225.053.650 Utang usaha – pihak ketiga 164.033.413 Utang lain-lain – pihak ketiga 3.409.407 Utang pembelian aset tetap jangka pendek 25.641.144 Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 8.162.690 Beban masih harus dibayar 18.453.667 Sub-total 444.753.971 Total Nilai wajar 225.053.650 225.053.650 164.033.413 164.033.413 3.409.407 3.409.407 444.753.971 444.753.971 Liablitas jangka panjang: Utang jangka menengah Pinjaman bank Utang sewa pembiayaan 196.461.505 39.689.000 20.276.382 21.643.940 32.997.657 27.849.120 24.226.288 196.461.505 196.461.505 80.646.933 162.256.255 162.256.255 9.855.074 94.928.139 94.928.139 Sub-total 72.686.657 48.125.502 242.331.733 90.502.007 453.645.899 453.645.899 517.440.628 48.125.502 242.331.733 90.502.007 898.399.870 898.399.870 Total 95 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 45. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) A. Manajemen risiko (Lanjutan) d. Risiko bisnis Total penjualan konsolidasian Kelompok Usaha kepada PT Unilever Indonesia Tbk dan Unilever Cina (Unilever) mencapai 68%, 51%, 53% dan 69% dan untuk periode Maret 2015, Maret 2014, Desember 2014 dan Desember 2013. Tingginya ketergantungan penjualan kepada Unilever menimbulkan risiko bisnis kepada Kelompok Usaha. Akan tetapi untuk mengatasi risiko bisnis ini, Kelompok Usaha telah menjalin kerjasama yang baik sebagai pemasok utama kepada Unilever selama puluhan tahun. B. Pengelolaan modal Tujuan utama pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Selain itu, Kelompok Usaha di Indonesia dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Kelompok Usaha pada Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”). Kelompok Usaha mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Kelompok Usaha dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pengelolaan modal pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012. Kebijakan Kelompok Usaha adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar. 96 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 45. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) B. Pengelolaan modal (Lanjutan) Berikut ringkasan perubahan struktur permodalan dari tahun ke tahun : Tahun Penawaran umum perdana 1.750.000 saham sehingga saham yang dikeluarkan berjumlah 5.750.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham dengan harga penawaran Rp 7.900 (Rupiah penuh) per saham. 1989 Penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMTED) sebesar 17.250.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) dan harga penawaran Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham. 1993 Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp 500 (Rupiah penuh) per saham sehingga jumlah saham beredar meningkat dari 23.000.000 saham menjadi 46.000.000 saham. 1998 Pembagian saham bonus yang berasal dari agio saham sebesar Rp 11.500.000 atau setara dengan 23.000.000 saham. Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 (Rupiah penuh) per saham to Rp 250 (Rupiah penuh) per saham sehingga jumlah saham beredar meningkat dari 69.000.000 saham menjadi 138.000.000 saham. 2008 Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 250 (Rupiah penuh) per saham ke Rp 50 (Rupiah penuh) per saham sehingga jumlah saham beredar meningkat dari 138.000.000 saham menjadi 690.000.000 saham. 2012 97 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 46. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah estimasi nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tabel berikut menyajikan klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 : Pinjaman yang diberikan dan piutang Rp Nilai wajar melalui laba atau rugi Rp Utang dan pinjaman pada biaya perolehan diamortisasi Rp Total Rp 31 Maret 2015 Aset lancar Kas dan setara kas Investasi dalam efek jangka pendek Piutang usaha – pihak ketiga Piutang lain-lain – pihak ketiga Aset tidak lancar Uang jaminan Total Liabilitas jangka pendek Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha – pihak ketiga Utang lain-lain – pihak ketiga Utang pembelian aset tetap Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Beban masih harus dibayar Bagian lancar dari liabilitas jangka panjang: Pinjaman bank Utang sewa pembiayaan 84.105.669 – 240.299.131 5.571.816 4.593.203 334.569.819 – 4.177.901 – – – 4.177.901 – – – – 84.105.669 4.177.901 240.299.131 5.571.816 – 4.593.203 – 338.747.720 – – – – – – – – – – – – 225.053.650 164.033.413 3.409.407 25.641.144 8.162.689 18.453.667 225.053.650 164.033.413 3.409.407 25.641.144 8.162.689 18.453.667 – – – – 39.689.000 32.997.657 39.689.000 32.997.657 Liabilitas jangka panjang Utang jangka menengah Pinjaman bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan – – – – – – 196.461.505 122.567.255 61.930.483 196.461.505 122.567.255 61.930.483 Total – – 898.399.870 898.399.870 31 Desember 2014 Aset lancar Kas dan setara kas Investasi dalam efek jangka pendek Piutang usaha – pihak ketiga Piutang lain-lain – pihak ketiga Aset tidak lancar Uang jaminan Total 107.951.932 – 226.734.015 5.632.668 4.324.154 344.642.769 98 – 3.823.151 – – – 3.823.151 – – – – 107.951.932 3.823.151 226.734.015 5.632.668 – 4.324.154 – 348.465.920 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 46. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) Pinjaman yang diberikan dan piutang Rp Nilai wajar melalui laba atau rug Rp Utang dan pinjaman pada biaya perolehan diamortisasi Rp – – – – – – – – – – – – 221.903.530 167.710.370 4.776.283 51.538.526 5.498.492 17.491.451 221.903.530 167.710.370 4.776.283 51.538.526 5.498.492 17.491.451 – – – – 44.053.661 34.232.298 44.053.661 34.232.298 Liabilitas jangka panjang Utang jangka menengah Pinjaman bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan Utang pembelian aset tetap – – – – – – – – 196.209.719 109.513.605 65.070.567 6.213.158 196.209.719 109.513.605 65.070.567 6.213.158 Total – – 924.211.660 924.211.660 Total Rp 31 Desember 2014 (Lanjutan) Liabilitas jangka pendek Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha – pihak ketiga Utang lain-lain – pihak ketiga Utang pembelian aset tetap Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Beban masih harus dibayar Bagian lancar dari liabilitas jangka panjang: Pinjaman bank Utang sewa pembiayaan 31 Desember 2013 Aset lancar Kas dan setara kas Investasi dalam efek jangka pendek Piutang usaha – pihak ketiga Piutang lain-lain – pihak ketiga Aset tidak lancar Uang jaminan Total Liabilitas jangka pendek Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha – pihak ketiga Utang lain-lain – pihak ketiga Utang pembelian aset tetap Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Beban masih harus dibayar Bagian lancar dari liabilitas jangka panjang: Pinjaman bank Utang sewa pembiayaan 73.003.111 – 158.115.180 1.880.503 4.010.268 237.009.062 – 5.104.452 – – – 5.104.452 – – – – 73.003.111 5.104.452 158.115.180 1.880.503 – 4.010.268 – 242.113.514 – – – – – – – – – – – – 194.908.726 168.261.171 8.767.298 19.992.865 2.985.603 25.794.416 194.908.726 168.261.171 8.767.298 19.992.865 2.985.603 25.794.416 – – – – 85.626.162 26.776.571 85.626.162 26.776.571 Liabilitas jangka panjang Pinjaman bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan – – – – 77.917.460 31.262.205 77.917.460 31.262.205 Total – – 642.292.477 642.292.477 99 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 46. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) Pinjaman yang diberikan dan piutang Rp Nilai wajar melalui laba atau rug Rp Utang dan pinjaman pada biaya perolehan diamortisasi Rp Total Rp 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Aset lancar Kas dan setara kas Investasi dalam efek jangka pendek Piutang usaha – pihak ketiga Piutang lain-lain – pihak ketiga Aset tidak lancar Piutang kepada pihak berelasi Uang jaminan Total Liabilitas jangka pendek Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha – pihak ketiga Utang lain-lain – pihak ketiga Utang pembelian aset tetap Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Beban masih harus dibayar Bagian lancar dari liabilitas jangka panjang: Pinjaman bank Utang sewa pembiayaan 43.733.397 – 137.090.866 8.934.798 2.254.700 2.970.043 194.983.804 – 5.048.147 – – – – 5.048.147 – – – – – – – – – – – – – 43.733.397 5.048.147 137.090.866 8.934.798 – – 2.254.700 2.970.043 – 200.031.951 – 82.713.603 122.673.690 9.869.001 35.584.190 2.677.675 6.655.947 82.713.603 122.673.690 9.869.001 35.584.190 2.677.675 6.655.947 – – – – 51.750.525 23.319.408 51.750.525 23.319.408 Liabilitas jangka panjang Pinjaman bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan Utang pembelian aset tetap Utang lain-lain – pihak ketiga – – – – – – – – 69.085.138 38.829.619 – – 69.085.138 38.829.619 – – Total – – 443.158.796 443.158.796 Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan sebesar jumlah dimana instrumen keuangan tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan: a. Instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang mendekati nilai wajarnya Nilai wajar untuk kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang kepada pihak berelasi, setoran deposit, pinjaman bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, utang pembelian asset tetap, beban masih harus dibayar, mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. 100 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 46. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) a. Instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang mendekati nilai wajarnya (Lanjutan) Nilai tercatat pinjaman bank jangka panjang dan utang sewa pembiayaan dengan suku bunga mengambang besarnya kurang lebih sama dengan nilai wajarnya karena dinilai ulang secara berkala. Nilai wajar utang sewa pembiayaan didasarkan pada nilai diskonto arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit yang jatuh tempo yang sama. b. Instrumen keuangan yang dicatat sebesar nilai wajar melalui laba atau rugi Nilai tercatat investasi efek jangka pendek yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dinyatakan sebesar nilai pasar. 47. REKLASIFIKASI AKUN Akun-akun tertentu dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 2014, 2013 dan 2012 direklasifikasi sesuai dengan laporan keuangan konsolidasian tahun 2015, sebagai berikut: 2014 Dilaporkan sebelumnya Rp Reklasifikasi Rp Diklasifikasi kembali Rp Laporan posisi keuangan konsolidasian Aset tidak lancar Aset keuangan tidak lancar lainnya Aset tidak lancar lain-lain Liabilitas jangka pendek Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Beban masih harus dibayar – 4.836.315 4.324.154 (4.324.154) 4.324.154 512.161 – 22.989.944 5.498.492 (5.498.492) 5.498.492 17.491.452 Laporan arus kas konsolidasian Arus kas dari aktivitas operasi : Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada karyawan Pembayaran pajak penghasilan (930.831.138) 930.831.138 – (755.478.441) – (170.328.080) (14.670.737 ) (5.024.617) – (755.488.441) (170.328.080) (19.695.354) Arus kas dari aktivitas pendanaan : Penerimaan pinjaman bank Penerimaan pinjaman bank jangka pendek Penerimaan pinjaman bank jangka panjang Pembayaran pinjaman bank Penerimaan pinjaman bank jangka pendek Penerimaan pinjaman bank jangka panjang 569.611.755 (569.611.755) – 503.328.142 – 66.283.613 (839.786.830) 839.786.830 – (674.936.483) – (164.850.347) – 503.328.142 66.283.613 – (674.936.483) (164.850.347) 101 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 47. REKLASIFIKASI AKUN (Lanjutan) 2013 Dilaporkan sebelumnya Rp Reklasifikasi Rp Diklasifikasi kembali Rp Laporan posisi keuangan konsolidasian Aset tidak lancar Aset keuangan tidak lancar lainnya Aset tidak lancar lain-lain Liabilitas jangka pendek Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Beban masih harus dibayar – 4.559.149 4.010.268 (4.010.268) 4.010.268 548.881 – 28.780.021 2.985.603 (2.985.603) 2.985.603 25.794.418 Laporan arus kas konsolidasian Arus kas dari aktivitas operasi : Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada karyawan Pembayaran pajak penghasilan (797.353.626) 797.353.626 – (647.876.068) – (146.426.033) (21.496.055) (3.051.525) – (647.876.068) (146.426.033) (24.547.580) Arus kas dari aktivitas pendanaan : Penerimaan pinjaman bank Penerimaan pinjaman bank jangka pendek Penerimaan pinjaman bank jangka panjang Pembayaran pinjaman bank Penerimaan pinjaman bank jangka pendek Penerimaan pinjaman bank jangka panjang 533.657.680 (533.657.680) – 456.475.979 – 77.181.701 (515.991.737) 515.991.737 – (456.475.450) – (59.516.287) – 456.475.979 77.181.701 – (456.475.450) (59.516.287)) 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Dilaporkan sebelumnya Reklasifikasi Diklasifikasi kembali Rp Rp Rp Laporan posisi keuangan konsolidasian Aset tidak lancar Aset keuangan tidak lancar lainnya Aset tidak lancar lain-lain – 3.841.403 2.970.043 (2.970.043) 2.970.043 871.360 Liabilitas jangka pendek Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Beban masih harus dibayar – 9.333.622 2.677.675 (2.677.675) 2.677.675 6.655.947 48. KOMBINASI BISNIS Pada tanggal 19 Juni 2013, Perusahaan telah mengakuisisi 99% saham PT. Quantex, perusahaan yang bergerak dalam industri kemasan plastik, khususnya untuk kemasan minyak pelumas otomotif (botol dan kap) yang berlokasi di Jalan Menceng Raya No. 32, RT 009/002, Kelurahan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat. 102 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 48. KOMBINASI BISNIS (Lanjutan) Akuisisi ini dilakukan untuk memperkuat posisi Kelompok Usaha di pasar kemasan plastik khususnya minyak pelumas otomotif (botol dan cap), dimana segmentasi ini masih sangat kecil dimiliki oleh Kelompok Usaha, dan untuk mengurangi ketergantungan kepada pelanggan terbesar Kelompok Usaha saat ini. Biaya-biaya terkait akuisisi tersebut sebesar Rp558.000 telah dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun 2013. Aset PT Quantex yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih oleh Perusahaan sebagai berikut: Total (Rp) Aset Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha dan piutang lain-lain Persediaan Pajak dibayar di muka Uang muka pembelian dan biaya dibayar di muka Total aset lancar 3.596.445 6.165.790 2.780.752 160.242 2.078.800 14.782.029 Aset tidak lancar Aset tetap Aset tidak berwujud 8.644.400 110 Total aset tidak lancar 8.644.510 Total Aset 23.426.539 Liabilitas Utang Dagang Pinjaman dan lain-lain 870.434 13.704.265 Total Liabilitas 14.574.699 Total Aset Neto Kepentingan non-pengendali Imbalan yang dialihkan 8.851.840 (65.333) (27.720.000) Total goodwill 18.933.493 Nilai wajar piutang usaha dan piutang lain-lain sebesar Rp6.165.790, termasuk di dalamnya piutang usaha dengan nilai wajar Rp6.061.365, dengan jumlah kontraktual bruto piutang usaha sebesar Rp6.061.365, dimana tidak terdapat perkiraan jumlah yang tidak dapat tertagih Goodwill sebesar Rp18.933.493 merupakan nilai sinergi yang diharapkan timbul dari akuisisi melalui perolehan skala ekonomis dan aset yang sebelumnya tidak diakui misalnya tenaga kerja, pelanggan, jaringan bisnis. Goodwill yang diakui tidak diharapkan dapat dikurangkan untuk keperluan pajak. 103 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 48. KOMBINASI BISNIS (Lanjutan) Berdasarakan laporan KJPP Toto Suharto dan rekan, penilai independen, tertanggal 30 Mei 2013, nilai wajar saham PT Quantex adalah sebesar Rp29.368.355. Sejak tanggal akuisisi pada tahun 2013, QTX memberikan kontribusi penjulan bersih sebesar Rp19.268.927, dan rugi bersih setelah pajak sebesar Rp1.395.390. Akuisisi QTX tersebut telah disetujui oleh Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham Perusahaan yang diadakan pada tanggal 19 Juni 2013 dan telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan OJK yang berlaku. 49. PERISTIWA KEMUDIAN a. Surat Ketetapan Pajak tahun 2013 Pada bulan Juni 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan tahun 2013 dari Direktorat Jendral Pajak No. 00090/406/13/054/15 tanggal 5 Juni 2015 yang menyatakan jumlah lebih bayar pajak sebesar Rp 6.979.621 yang lebih rendah sebesar Rp 4.469.724 dibandingkan dengan jumlah lebih bayar pajak yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak tahun 2013. Perusahaan keberatan atas koreksi pajak tersebut dan akan menyampaikan Surat Keberatan paling lambat 3 bulan dari tanggal penerbitan SKPLB tersebut. Perusahaan berkeyakinan bahwa keberatannya akan diterima dan oleh karenanya penyisihan atas kerugian pajak tidak diperlukan. b. Pembagian dividen Perusahaan Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan yang diadakan tanggal 23 Juni 2015, pemegang saham menyetujui membagikan dividen sebesar Rp 12.000.000 atau Rp 17,39 (angka penuh) per saham dari laba bersih Perusahaan tahun 2014. c. Perubahan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan tanggal 23 Juni 2015, pemegang saham menyetujui perubahan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut : Dewan Komisaris : Presiden Komisaris : Lisjanto Tjiptobiantoro Komisaris : Oei Han Tjhim Komisaris Independen : Antonius Hanifah Komala Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur Independen Direktur Independen : Lim Eng Khim : Lau Chek Kiong : Roberto Bernhardeta 104 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 49. PERISTIWA KEMUDIAN (Lanjutan) d. Pembagian dividen entitas anak Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham PT Lamipak Primula Indonesia, entitas anak, yang diadakan pada tanggal 5 Juni 2015, pemegang saham menyetujui membagikan dividen kas sebesar Rp 6.000.000 yang akan dibayarkan pada bulan September 2015. Namun, pembagian dividen tersebut harus mendapatkan persetujuan dari Bank. 50. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN Perusahaan telah menerbitkan laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013, dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Laporan keuangan konsolidasian di atas telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil dengan laporan auditor independen No: 147/02/EAW/II/15 tanggal 2 Juli 2015. Sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II dan untuk memenuhi persyaratan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), laporan keuangan konsolidasian tersebut diterbitkan kembali dengan disertai perubahan maupun tambahan pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian sebagai berikut: 1. Laporan arus kas konsolidasian 2. Perubahan dan tambahan pengungkapan pada: a. Umum (Catatan 1e) b. Persediaan (Catatan 2i, 7) c. Aset tetap (Catatan 2.l, 11) e. Aset tidak berwujud (Catatan 2q(b)) f. Piutang usaha (Catatan 6) g. Piutang kepada pihak berelasi (Catatan 10) h. Aset keuangan tidak lancar lainnya (Catatan 14) i. Pinjaman bank (Catatan 16) j. Utang usaha (Catatan 17) k. Utang jangka menengah (Catatan 19) l. Utang sewa pembiayaan (Catatan 24) m. Imbalan Pasca Kerja (Catatan 25) n. Beban pokok penjualan (Catatan 32) o. Pendapatan lainnya (Catatan 33) p. Perpajakan (Catatan 38) q. Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi (Catatan 40) r. Perjanjiandan perikatan penting (Catatan 42) s. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing (Catatan 43) t. Aktivitas non-kas (Catatan 44) u. Reklasifikasi akun (Catatan 47) v. Kombinasi bisnis (Catatan 48) w. Penerbitan kembali laporan keuangan (Catatan 50) 105 PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 51. INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN Perusahaan menerbitkan laporan keuangan konsolidasian yang merupakan laporan keuangan utama. Informasi keuangan tambahan PT Berlina Tbk (entitas induk) ini, dimana investasi pada entitas anak dan asosiasi di catat dengan metode harga perolehan, disajikan untuk analisis tambahan atas hasil usaha entitas induk saja. Informsi keuangan tambahan PT Berlina Tbk (entitas induk) terlampir berikut ini harus dibaca bersamaan dengan laporan keuangan konsolidasian PT Berlina Tbk dan entitas anaknya (Lampiran 1-Lampiran 4) 106 PT BERLINA Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013, dan 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Maret 2015 Rp 31 Desember 2014 (Disajikan kembali) Rp 31 Desember 2013 (Disajikan kembali) Rp 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 (Disajikan kembali) Rp ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi dalam efek jangka pendek Piutang usaha – pihak ketiga, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang sebesar Rp 313.001 pada tanggal 31 Maret 2015 (31 Desember 2014: Rp Nihil; 31 Desember 2013: Rp 287.198 dan 1 Januari 2013: Rp Nihil) Piutang lain-lain Piutang kepada pihak berelasi Persediaan - setelah dikurangi penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak sebesar Rp Nihil pada tanggal 31 Maret 2015 (31 Desember 2014: Rp Nihil; 31 Desember 2013: Rp 3.250.664 dan 1 Januari 2013: Rp 444.016) Uang muka pembelian Pajak dibayar di muka Beban dibayar di muka 30.443.890 2.708.471 60.679.010 2.371.187 29.861.421 3.866.794 12.526.077 3.126.611 121.957.789 3.683.371 12.240.776 117.811.376 2.721.933 11.679.805 73.436.730 449.066 14.895.251 68.825.408 1.300.696 – 89.252.730 10.758.804 23.095.915 4.163.684 89.658.542 10.095.691 20.825.507 2.783.716 66.061.395 28.452.973 14.539.091 1.922.261 56.662.716 17.624.235 – 1.088.215 Total aset lancar 298.305.430 318.626.767 233.484.982 161.153.958 37.660.242 – – 121.901.828 35.020.915 – – 121.901.828 29.402.003 488.164 1.539.345 113.621.828 34.009.007 3.150.651 1.539.345 84.901.928 352.657.379 357.630.347 288.704.761 205.868.036 7.058.660 4.211.464 2.399.681 7.341.238 4.254.046 2.553.667 3.236.420 3.243.906 – 2.354.290 1.442.580 – Total aset tidak lancar 525.889.254 528.702.041 440.236.427 333.265.837 TOTAL ASET 824.194.684 847.328.808 673.721.409 494.419.795 ASET TIDAK LANCAR Piutang kepada pihak berelasi – setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang sebesar Rp Nihil pada tanggal 31 Maret 2015 (31 Desember 2014: Rp Nihil; 31 Desember 2013: Rp Nihil; dan 1 Januari 2013: Rp 3.003.135) Aset pajak tangguhan Beban tangguhan Investasi saham Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai sebesar Rp 223.015.669 pada tanggal 31 Maret 2015 (31 Desember 2014: Rp 212.263.755; 31 Desember 2013: Rp 195.338.271; dan 1 Januari 2013: Rp 179.788.422) Aset tak berwujud - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 13.680.461 pada tanggal 31 Maret 2014 (31 Desember 2014: Rp 13.397.883; 31 Desember 2013 : Rp 12.677.115; dan 1 Januari 2013: Rp 10.347.338) Aset keuangan tidak lancar lainnya Aset tidak lancar lain-lain Lampiran 1 PT BERLINA Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013, dan 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 2013 (Disajikan kembali) Rp 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 (Disajikan kembali) Rp 31 Maret 2015 Rp 31 Desember 2014 (Disajikan kembali) Rp 154.654.372 73.894.795 491.134 318.046 12.735.503 4.830.638 3.958.289 14.120.131 160.282.246 80.310.944 974.504 406.491 36.170.174 2.812.613 1.340.247 12.546.011 159.012.726 70.603.319 891.345 3.349.648 11.296.529 21.745.470 683.845 17.461.892 68.450.257 49.027.970 1.910.094 2.044.355 27.642.620 682.211 578.799 6.234.713 14.321.098 26.154.456 13.806.464 25.367.250 60.808.128 14.755.419 45.710.366 14.040.546 305.478.462 334.016.944 360.608.321 216.321.931 196.461.505 196.209.719 50.865.703 48.131.015 44.073.645 51.792.166 63.680.093 20.618.492 50.954.171 20.944.828 – – 3.961.137 31.297.136 – – 3.350.706 29.575.882 365.490 44.602.485 – 26.855.137 356.511 – – 27.961.338 Total liabilitas jangka panjang 330.716.496 325.002.118 156.121.697 100.216.848 TOTAL LIABILITAS 636.194.958 659.019.062 516.730.018 316.538.779 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha – pihak ketiga Utang pajak Utang lain-lain – pihak ketiga Utang pembelian aset tetap jangka pendek Uang muka penjualan Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Beban masih harus dibayar Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun: Pinjaman bank Utang sewa pembiayaan Total liabilitas jangka pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka menengah Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Pinjaman bank Utang sewa pembiayaan Keuntungan ditangguhkan atas aset dijual dan disewa kembali Utang pembelian aset tetap Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Lampiran 1 – – PT BERLINA Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013, dan 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Maret 2015 Rp 31 Desember 2014 (Disajikan kembali) Rp 31 Desember 2013 (Disajikan kembali) Rp 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 (Disajikan kembali) Rp EKUITAS Modal saham Modal dasar – 1.500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 50 (nilai penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh – 690.000.000 saham Tambahan modal disetor Saldo laba: Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya 34.500.000 575.000 34.500.000 575.000 34.500.000 575.000 34.500.000 575.000 6.900.000 146.024.726 6.900.000 146.334.746 6.900.000 115.016.391 6.900.000 135.906.016 TOTAL EKUITAS 187.999.726 188.309.746 156.991.391 177.881.016 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 824.194.684 847.328.808 673.721.409 494.419.795 Lampiran 1 PT BERLINA Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015, dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Maret 2015 (Tiga bulan) Rp 31 Maret 2014 (Tiga bulan) (Disajikan kembali) Rp 31 Desember 2014 (Satu tahun) (Disajikan kembali) Rp 31 Desember 2013 (Satu tahun) (Disajikan kembali) Rp 158.141.962 163.132.215 685.796.554 513.471.547 (119.832.737) (129.070.823) (549.510.511) (417.721.505) 38.309.225 34.061.392 136.286.043 95.750.042 2.387.170 (6.413.834) (9.277.029) (10.313.650) – 516.141 (14.389.186) 14.963.966 (4.741.172) (7.860.206) (11.927) – 331.414 (10.846.594) 10.106.549 (25.178.788) (33.567.333) (2.632.958) 192.790 1.188.037 (45.239.948) 7.724.762 (17.810.066) (32.536.299) (35.731.780) 4.296.700 119.022 (29.174.137) LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 818.837 25.896.873 41.154.392 (7.361.756) BEBAN PAJAK PENGHASILAN (714.116) (6.082.773) (7.933.019) (1.411.333) 104.721 19.814.100 33.221.373 (8.773.089) Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba-rugi: Pengukuran kembali imbalan kerja Beban pajak penghasilan terkait (518.426) 103.685 (594.693) 148.673 (2.378.773) 475.755 5.004.619 (1.251.155) TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (310.020) 19.368.080 31.318.355 (5.019.625) PENJUALAN NETO BEBAN POKOK PENJUALAN LABA BRUTO Penghasilan lainnya Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban lainnya Pendapatan dividen dari Entitas Anak Penghasilan bunga Beban bunga dan keuangan LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA: Lampiran 2 PT BERLINA Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015, dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) Modal saham biasa Rp Tambahan modal disetor Rp 575.000 Saldo laba Ditentukan Belum ditentukan penggunaannya penggunaannya Rp Rp Jumlah ekuitas Rp Saldo awal 1 Januari 2013 34.500.000 Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK 24 (Revisi 2013) – Saldo awal 1 Januari 2013 disajikan kembali 34.500.000 Pembagian dividen Total rugi komprehensif tahun berjalan – – Saldo 31 Desember 2013 34.500.000 Total laba komprehensif tahun berjalan – Saldo 31 Desember 2014 34.500.000 Total laba komprehensif periode berjalan – Saldo 31 Maret 2015 34.500.000 575.000 6.900.000 146.024.726 187.999.726 Saldo awal 1 Januari 2014 34.500.000 575.000 6.900.000 115.016.391 156.991.391 Total laba komprehensif tahun berjalan – 19.368.080 19.368.080 Saldo 31 Maret 2014 34.500.000 134.384.471 176.359.471 – 575.000 – – 575.000 – 146.657.923 188.632.923 – (10.751.907) (10.751.907 ) 6.900.000 135.906.016 177.881.016 – – (15.870.000) (5.019.625) (15.870.000 ) (5.019.625 ) 6.900.000 115.016.391 156.991.391 31.318.355 31.318.355 146.334.746 188.309.746 – 575.000 – 6.900.000 – – – 575.000 Lampiran 3 6.900.000 6.900.000 (310.020) (310.020 ) PT BERLINA Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN LAPORAN ARUS KAS Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan 2014, dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Mar 2015 (Tiga bulan) Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan 31 Mar 2014 (Tiga bulan) (Disajikan kembali) Rp 157.828.267 278.198.606 (88.011.694) (184.623.137) (22.041.141) (20.192.816) Kas dihasilkan dari operasi 31 Des 2014 (Satu tahun) (Disajikan kembali) Rp 31 Des 2013 (Satu tahun) (Disajikan kembali) Rp 649.101.380 515.383.637 (332.905.240) (297.929.372) (95.744.916) (82.700.009) 47.775.432 73.382.653 220.451.224 134.754.256 (14.355.152) (2.755.981) (11.775.382 ) (2.883.493) (44.508.576) (10.971.870)) (28.100.250) (12.156.052) Kas neto diperoleh dari aktivitas operasi 30.664.299 58.723.778 164.970.778 94.497.954 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Kenaikan uang muka pembelian aset tetap Perolehan aset tetap Penerimaan bunga Penerimaan deviden dari Entitas Anak Setoran investasi pada Entitas Anak Akuisisi entitas anak Penjualan efek Hasil penjualan aset tetap dan disewa kembali Hasil penjualan aset tetap Penerimaan piutang dari pihak berelasi Pembayaran kepada pihak berelasi Perolehan aset tak berwujud (2.053.715) (2.003.739) 516.141 192.790 – – – – – – – – – (16.519.300) 339.901 – – (3.885.530) (23.803.140) 1.188.037 192.790 (999.900) 12.039.522 110.909 – – – 2.800.030 24.636.557 396.822 – – (2.224.510) (13.431.305) (29.979.397) 119.022 4.296.700 – (27.720.000) – 15.826.839 439.986 2.254.700 (9.683.801) – Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi (3.348.523) (4.028.968) (1.698.844) (57.877.256) Pembayaran bunga dan beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman bank Pembayaran pinjaman bank Penerimaan utang jangka menengah Pembayaran utang sewa pembiayaan Pembayaran utang pembelian aset tetap Penerimaan uang muka dari transaksi jual dan sewa kembali Pembayaran dividen kepada pemegang saham perusahaan 131.332.213 115.587.682 (157.684.950) (179.485.600) – – (6.563.779) (9.255.502) (25.014.582) – 463.125.592 434.189.334 (728.035.795) (442.846.523) 200.000.000 – (19.062.389) (14.495.714) (48.525.404) – – – – 18.217.277 – – – (15.733.992) Kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan (57.931.098) (73.153.420) (132.497.996) (20.669.618) KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Perubahan kurs mata uang asing (30.615.322) (18.458.610 ) 30.773.938 15.951.080 60.679.010 380.202 73.003.111 (3.256.470) 29.861.421 43.651 12.526.077 1.384.264 30.443.890 51.288.031 60.679.010 29.861.421 TOTAL KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN Lampiran 4