JENIS PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN Pengetahuan memiliki hubungan erat dengan filsafat. Van Peursen (1985), yang mengemukakan bahwa dahulu ilmu merupakan bagian dari filsafat, sehingga definisi tentang ilmu bergantung pada sistem filsafat yang dianut. Menurut Koento Wibisono (1999), filsafat telah mengantarkan adanya suatu konfigurasi dengan menunjukkan bagaimana “pohon ilmu pengetahuan” telah tumbuh mekar bercabang secara subur. Masing-masing cabang melepaskan diri dari batang filsafatnya, berkembang mandiri dan masing-masing mengikuti metodologinya sendiri-sendiri. Semakin bertambahnya waktu perkembangan ilmu pun semakin berkembang dan membentuk bermacam-macam cabang ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan sangat penting bagi kelangsunagn hidup manusia. F. Bacon (1561-1626) mengembangkan semboyannya “Knowledge Is Power”, bahwa peranan ilmu pengetahuan terhadap kehidupan manusia, baik individual maupun sosial menjadi sangat menentukan. Karena itu implikasi yang timbul menurut Koento Wibisono (1984), adalah bahwa ilmu yang satu sangat erat hubungannya dengan cabang ilmu yang lain serta semakin kaburnya garis batas antara ilmu dasar murni atau teoritis dengan ilmu terapan atau praktis. Ilmu pengetahuan juga memiliki kaitan yang sangat erat dengan sebuah kebenaran karena dalam mencari atau mendapatkan sebuah kebenaran kita harus mempelajari atau memiliki dasar ilmu pengetahuan yang kita gunakan untuk mendapatkan suatu kebenaran tersebut. Definisi dan Hakikat Pengetahuan dan Kebenaran. Secara etimologis pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu Knowledge. Dalam kamus filsafat dijelaskan bahwa ilmu pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui oleh manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri. Ilmu pengetahuan diambil dari bahasa Inggris science yang berasal dari bahasa latin scienta, dan dari kata kerja sciere yang artinya pengetahuan. Akan tetapi pada hakikatnya ilmu dan pengetahuan itu berbeda. Menurut Herbert L. Searles ciri- ciri tersebut sebagai berikut “ kalau kata ilmu berbeda dengan filsafat berdasarkan empiris, maka ilmu berbeda dari pengetahuan biasa karena ciri sistematisnya. Kebenaran dapat digunakan sebagai suatu kata benda yang konkret maupun abstrak. Jika subjek hendak menuturkan kebenaran artinya adalah proporsinya benar. Proporsi yang dimaksud adalah makna yang terkandung di dalam suatu pernyataan atau statement. Kebenaran tidak dapat terlepas dari kualitas, sifat, hubungan, dan nilai itu sendiri. Kebenaran dapar dicari dengan seluruh panca indera manusia tentang apa yang dia pikirkan mengenai hal itu. Kebenaran mutlak adalah kebenaran mutlak suatu pendapat. Kita harus mencari suatu kebenaran agar apabila kita mempunyai tujuan hidup maka kita akan mengetahui arah dan tujuan dari hidup kita yang pasti. Dalam mencari suatu kebenaran kita tentukan dahulu manakah yang akan kita cari kebenarannya. Dan perlu kita ketahui kebenaran yang sering kita temukan bersifat subjektif. Artinya apa yang kita nilai suatu kebenaran belum tentu dinilai benar oleh orang lain. Demikian juga kebenaran yang akan kita buktikan belum tentu sama dengan kebenaran yang dicari orang lain. Oleh karena itu, dalam pencarian suatu kebenaran kita harus menggunakan alur pemikiran kita, menggunakan perasaan hingga kita menemukan kebenaran yang hakiki. Hakikat dan Sumber Pengetahuan. 1 Pada hakikatnya pengetahuan adalah informasi yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Dan pengetahuan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor : a. Pendidikan Sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. b. Media Media didesainuntuk mencapai masyarakat yang sangat luas. c. Keterpaparan informasi Pada hakikatnya informasi tidak dapat diuraikan akan tetapi informasi ditemukan dalam kehidupan sehari-hari yang diperoleh dari data-data yang kemudian diteruskan melalui komunikasi. a. b. c. d. Adapun pengetahuan diperoleh dari berbagai sumber pengetahuan antara lain : Intuisi Kamus politik karangan B.N Marbun memberikan definisi dari intuisi adalah daya atau kemampuan untuk mengetahui atau memahami sesuatu tanpa ada dipelajari terlebih dahulu. Atau dengan kata lain intuisi adalah sebuah pengetahuan yang berasal dari hati. Rasional Pengetahuan yang berasal dari akal yang dihasilkan dari sebuah pengalaman yang dihasilkan dari proses belajar dan mengajar, diskusi ilmiah, pengkajian buku, pengajaran guru di sekolah. Emperikal Pengetahuan yang berasal dari alat-alat indera manusia. Jadi, indera manusia sebagai sumber dan alat pengetahuan. Jadi pada hakikatnya dan prinsipnya hanyalah perkara- perkara kognitif dan yang menjadi sumber ilmu dan pengetahuan adalah akal dan argumen-argumen rasional. Wahyu Sebagai manusia yang beragama pasti meyakini bahwa wahyu merupakan sumber ilmu. Karena diyakini bahwa wahyu bukanlah buatan manusia tetapi buatan Tuhan Yang Maha Esa. Tingkatan dan Kriteria Kebenaran Kebenaran dibagi menjadi beberapa tingkatan antara lain : 1. Tingkatan kebenaran indera adalah tingakatan yang paling sederhanan dan pertama yang dialami manusia 2. Tingkatan ilmiah, pengalaman-pengalaman yang didasarkan disamping melalui indara, diolah pula dengan rasio 3. Tingkat filosofis,rasio dan pikir murni, renungan yang mendalam mengolah kebenaran itu semakin tinggi nilainya 4. Tingkatan religius, kebenaran mutlak yang bersumber dari Tuhan yang Maha Esa dan dihayati oleh kepribadian dengan integritas dengan iman dan kepercayaan Manusia selalu mencari kebenaran, jika manusia mengerti dan memahami kebenaran, sifat asasinya terdorong pula untuk melaksankan kebenaran itu. Sebaliknya pengetahuan dan pemahaman tentang kebenran, tanpa melaksankan konflik kebenaran, manusia akan mengalami pertentangan batin, konflik spilogis. Karena di dalam kehidupan manusia sesuatu yang dilakukan harus diiringi akan kebenaran dalam jalan hidup yang dijalaninya dan manusia juga tidak akan bosan untuk mencari kenyataan dalam hidupnya yang dimana selalu ditunjukkan oleh kebanaran. Kebenaran terbentuk dari beberapa kriteria antara lain : 2 1. Kualiatas pengetahuan Setiap pengetahuan dimiliki oleh seseorang yang mengetahui objek dilihat dari jenis pengetahuan yang dibangun. Misalkan pengetahuan berupa pengetahuan biasa,pengetahuan ilmiah, pengetahuan filsafati, pengetahuan agama. 2. Sifat atau karakteristik artinya berasal darimana pengetahuan itu dibangun apakah dibangun dengan pemikiran, penginderaan, perasaan, dan keyakinan atau kepercayaan. 3. Nilai kebenaran pengetahuan artinya criteria yang berkaitan dengan ketergantungan terjadinya pengetahuan. Teori Kebenaran. Teori kebenaran antara lain : 1. Teori kebenaran koherensi Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa berdasarkan teori koherensi suatu pernyataan dianggap benar apabila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataanpernyataan sebelum dianggap benar. 2. Teori kebenaran korespondensi Bagi penganut teori korespondensi maka suatu pernyataan adalah benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorespondensi (berhubungan) dengan objek yang dituju oleh penyataan tersebut. 3. Teori kebenaran pragmatis Penganut teori kebenaran pragmatis meletakkan ukuran kebenaran dalam salah satu macam konsekuensi atau proposisi itu dapat membantu untuk mengadakan penyesuaianpenyesuaian yang memuaskan terhadap pengalaman-pengalaman, pernyataan adalah benar. 4. Teori kebenaran sintaksis Dalam teori kebenaran sintaksis suatu pernyataan memiliki nilai benar bila pernyataan itu mengikuti aturan-aturan sintaksis yang berlaku. 5. Teori kebenaran semantis Teori kebenaran semantis menyatakan proposisi itu mempunyai nilai kebenaran bila proposisi itu memiliki arti. Arti ini dengan menunjukkan makna sesungguhnya dengan menunjukkan pada referensi atau kenyataan. 6. Teori kebenaran non deskripsi Pengetahuan akan memiliki nilai benar sejauh pernyataan itu memiliki fungsi yang amat praktis dalam kehidupan sehari-hari. Pernyataan itu juga merupakan kesepakatan bersama untuk menggunakan secara praktis dalam kehidupan sehari-hari 7. Teori kebenaran logik yang berlebihan Pada dasarnya menurut teori kebenaran ini adalah bahwa problema kebenaran hanya merupakan kekacauan bahasa saja dan hal ini akibatnya suatu pemborosan. Karena pada dasarnya apa pernyataan yang hendak dibuktikan kebenarannya memiliki derajat logik yang sama yang masing-masing salain melingkupinya. Hierarki ilmu Pada tahap awal perkembangannya ilmu terdiri dari dua bagian yaitu : 1. trivium yang terdiri dari : a. gramatika, tata bahasa agar orang berbicara benar b. dialektika, agar orang berpikir logis c. retorika, agar orang berbicara indah 3 2. quadrivium yang terdiri dari : a. aritmetika, ilmu hitung b. geometrika, ilmu ukur c. musika, ilmu musik d. astronomis, ilmu perbintangan Sementara itu Stuart Chase membagi ilmu pengetahuan sebagai berikut : ilmu-ilmu pengetahuan alam (natural sciences) a. biologi b. antropologi fisik c. ilmu kedokteran d. ilmu farmasi e. ilmu pertanian f. ilmu pasti g. ilmu alam h. geologi 2. Ilmu-ilmu kemasyarakatan a. Ilmu hukum b. Ilmu ekonomi c. Ilmu jiwa sosial d. Ilmu bumi sosial e. Sosiologi f. Antropologi budaya dan sosial g. Ilmu sejarah h. Ilmu politik i. Ilmu pendidikan j. Publisistik dan jurnalistik 3. Humaniora a. Ilmu agama b. Ilmu filsafat c. Ilmu bahasa d. Ilmu seni 1. Kesimpulan Ilmu,pengetahuan, dan kebenaran adalah suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. Ketiga aspek tersebut saling berkaitan dalm mencari suatu kebenaran mutlak diperlukan adanya suatu pengetahuan sebagai dasar kita dalam menetukan kebenaran. Ilmu pengetahuan dibagi menjadi beberapa sumber pengetahuan begitu juga dengan kebenaran dibagi menjadi beberapa criteria. Kebenaran bersifat relatif atau tergantung masing-masing individu, karena masing –masing individu memiliki cara atau proses dalam mencari kebenaran yang berbedabeda. 4 DAFTAR PUSTAKA S.Suriasumantri, Jujun.1998. Filsafat ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan . Syadalai.MA, Ahmad.1997. Filsafat Umum.Bandung: Penerbit Pustaka Setia. Marbun,B.N.2005. Kamus Politik. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan. http://www.unhas.ac.id/~rhiza/mystudents/debbie/knowledge.ppt http://us.f335.mail.yahoo.com/ym/Compose?YY=25328&y5beta=yes#_ftn3 http://us.f335.mail.yahoo.com/ym/Compose?YY=25328&y5beta=yes#_ftn1 http://isyraq.wordpress.com/2007/10/30/sumber-dan-media-pengetahuan ________ Erma Ardiyani (Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu dengan dosen Afid Burhanuddin, M.Pd.) 5