QUESTION STIONSS (FAQ (FAQ)) FREQUENTLY ASKED QUE STION S URAT E DARAN NOMOR 17/ 38 /DPM TANGGAL 16 NOVEMBER 2015 PERIHAL KRITERIA DAN PERSYARATAN SURAT BERHARGA, PESERTA, DAN LEMBAGA PERANTARA DALAM OPERASI MONETER 1. Q A : : Apa latar belakang penerbitan Surat Edaran ini? Surat Edaran ini diterbitkan dalam rangka penguatan infrastruktur transaksi Operasi Moneter yang dilakukan Bank Indonesia melalui penyediaan Sistem Bank Indonesia-Electronic Trading Platform (Sistem BI-ETP) sebagai sarana transaksi Operasi Moneter. 2. Q A : : Apa itu Sistem BIBI-ETP? ETP? Sistem BI-ETP adalah infrastruktur yang digunakan sebagai sarana transaksi dengan Bank Indonesia dan transaksi pasar keuangan yang dilakukan secara elektronik sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai penyelenggaraan transaksi, penatausahaan surat berharga dan setelmen dana seketika. 3. Q : A : Apa kriteria dan persyaratan Surat Berharga yang dapat dipergunakan dalam Operasi Moneter? Moneter? 1. Kriteria Surat Berharga dalam mata uang Rupiah yang dapat dipergunakan dalam Operasi Moneter adalah sebagai berikut: 2. a. diterbitkan oleh Bank Indonesia, dan/atau Negara Republik b. Indonesia; tercatat di BI-SSSS; dan c. tidak sedang diagunkan. Kriteria Surat Berharga dalam valuta asing yang dapat dipergunakan dalam Operasi Moneter adalah sebagai berikut: a. diterbitkan oleh pemerintah negara lain yang bank sentralnya memiliki kerjasama dengan Bank Indonesia antara lain dalam bentuk cross border collateral arrangement; b. sesuai denominasi asal negara penerbit; c. tercatat pada aktiva peserta Operasi Moneter yang tercatat pada rekening surat berharga milik peserta Operasi Moneter di lembaga kustodian yang disepakati; d. memiliki peringkat investasi (investment grade); dan Bank Indonesia Halaman 1 e. 3. tidak sedang diagunkan. Persyaratan Surat Berharga yang dapat dipergunakan untuk Transaksi Repo dalam rangka OPT dan lending facility adalah sebagai berikut: a. SBI yang memiliki sisa jangka waktu paling singkat 2 (dua) hari kerja pada saat second leg Transaksi Repo. b. SDBI yang memiliki sisa jangka waktu paling singkat 2 (dua) hari kerja pada saat second leg Transaksi Repo. c. SBN yang memiliki sisa jangka waktu paling singkat 3 (tiga) hari kerja pada saat second leg Transaksi Repo. d. Surat berharga dalam valuta asing yang memiliki sisa jangka waktu paling singkat 30 (tiga puluh) hari kalender pada saat second leg Transaksi Repo. 4. Q : Jenis Surat Berharga apa saja yang memenuhi kriteria Surat Berharga yang dapat dipergunakan dalam Operasi Moneter? Moneter? A : Jenis Surat Berharga yang memenuhi kriteria untuk dapat dipergunakan dalam Operasi Moneter terdiri atas: 1. SBI; 2. SDBI; 3. SBN, yang terdiri atas: a. SUN, yang terdiri atas SPN dan Obligasi Negara termasuk b. ZCB dan ORI; dan SBSN, yang terdiri atas SBSN Jangka Pendek dan SBSN Jangka Panjang termasuk SBSN Ritel; dan c. Surat berharga jangka pendek atau jangka panjang yang diterbitkan oleh pemerintah negara lain (sovereign bond) 5. Q : Bagaimana penetapan harga dan haircut Surat Berharga dalam Operasi Moneter? Moneter? A : 1. Harga dan haircut SBI a. Harga SBI ditetapkan oleh Bank Indonesia dengan mempertimbangkan antara lain rata-rata tertimbang tingkat diskonto saat penerbitan dan sisa jangka waktu setiap seri SBI. Haircut SBI ditetapkan sebesar 0% (nol persen). Harga dan haircut SDBI b. 2. Bank Indonesia Halaman 2 a. Harga SDBI ditetapkan oleh Bank Indonesia dengan mempertimbangkan antara lain rata-rata tertimbang tingkat diskonto saat penerbitan dan sisa jangka waktu setiap seri SDBI. Haircut SDBI ditetapkan sebesar 0% (nol persen). Harga dan haircut SBN dan Surat Berharga dalam valuta asing b. 3. a. Harga SBN dan surat berharga dalam valuta asing ditetapkan oleh Bank Indonesia dengan mempertimbangkan antara lain harga pasar masingmasing jenis dan seri SBN serta surat berharga dalam valuta asing (sovereign bond). b. c. Haircut SUN ditetapkan sebesar 5% (lima persen). Haircut SBSN ditetapkan sebesar 6,5% (enam koma lima persen). d. Haircut surat berharga dalam valuta asing (sovereign bond) sebagaimana diumumkan oleh Bank Indonesia pada tanggal pelaksanaan transaksi. 6. Q : Siapa saja yang dapat menjadi peserta peserta Operasi Moneter dan apa persyaratannya? saja persyaratannya ? A : 1. Peserta Operasi Moneter yang dapat mengikuti Operasi Moneter dalam Rupiah adalah Bank yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. berstatus aktif sebagai peserta di Sistem BI-ETP, BI-SSSS, dan Sistem BI-RTGS; b. tidak sedang dikenakan sanksi penghentian sementara untuk mengikuti kegiatan Operasi Moneter; 2. c. harus memiliki rekening giro di Bank Indonesia; dan d. harus memiliki rekening surat berharga di BI-SSSS. Peserta Operasi Moneter yang dapat mengikuti transaksi Operasi Moneter dalam valuta asing adalah Bank devisa, yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. tidak sedang dikenakan sanksi penghentian sementara untuk mengikuti kegiatan Operasi Moneter; b. harus memiliki rekening giro valuta asing di Bank Indonesia; dan/atau Bank Indonesia Halaman 3 c. harus memiliki rekening surat berharga di lembaga kustodian yang ditunjuk Bank Indonesia, untuk transaksi Operasi Moneter dengan Surat Berharga dalam valuta asing yang tidak ditatausahakan di Bank Indonesia. 7. Q : Siapa saja yang dapat menjadi lembaga perantara dalam transaksi OPT dan apa saja persyaratannya? persyaratannya ? A : 1. Lembaga perantara yang dapat melakukan transaksi OPT untuk kepentingan peserta Operasi Moneter adalah pialang pasar uang Rupiah dan valuta asing dan perusahaan efek yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia sebagai dealer utama. 2. Persyaratan lembaga perantara adalah sebagai berikut: a. berstatus aktif sebagai peserta Sistem BI-ETP; dan b. tidak sedang dikenakan sanksi terkait izin usaha oleh otoritas pengawas yang berwenang. Bank Indonesia Halaman 4