SEKOLAH, PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT Sekolah adalah pranata sosial yang mungkin paling populer dalam kehidupan manusia dewasa ini, kepopuleran tersebut bukan karena bangunan ataupun fasilitasnya ataupun pendidik dan tenaga kependidikan yang terlibat di dalamnya, namun karena harapan yag diberikan kepadanya oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Rasanya sulit orang dapat membayangkan kesuksesan dalam hidup tanpa memperhitungkan sekolah, demikian juga adalah tidak mungkin suatu negara, bangsa, dapat meju dan berkembang tanpa memperhitungkan sekolah, sehingga jadilah sekolah sebagai lembaga yang punya power kuat dan hidup dalam benak masyarakat, bahkan secara faktual pengelompokan sosial masyarakat, secara sadar ataupun tidak, juga sering didasarkan pada jenjang sekolah yang telah diselesaikannya. Dari sinilah sering timbul kritik yang memandang sekolah telah menjadi lembaga yang membuat masyarakat tersegregasi dan membuat kohesivitas masyarakat menjadi terganggu Sekolah bukanlah Panacea bagi keterjaminan hidup dan kehidupan yang lebih bermutu, namun sekolah secara faktual telah menjadi salah satu lembaga yang ada dalam masyarakat yang diandalkan bagi keberlangsungan peradaban dan kebudayaan manusia di seluruh dunia, sampai-sampai sekarang ini tidak terbayangkan suatu masyarakat, suatu negara atau bangsa tanpa sekolah, seluruh imajinasi kita, manusia, nampaknya telah diisi oleh lembaga pendidikan yang disebut sekolah yang memberi harapan sekaligus juga melahirkan kerisauan-kerisauan ideologis. Harapan pada sekolah amat besar dan sampai sejauh ini telah menunjukan hasil yang cukup menggembirakan bagi perkembangan suatu bangsa, meskipun di dalamnya tetap saja ada hal yang membuat khawatir dengan perkembangannya yang cenderung a-historis, intelektualistis, serta tercerabut dari akar sosial budaya masyarakat. Yang juga bisa merisaukan adalah apabila sekolah yang ada dengan segala prosesnya yang terjadi dianggap sebagai sesuatu yang final dan taken for granted, padahal berbagai kritikan terhadap sekolah cukup banyak yang perlu diperhatikan dalam terus memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan yang terimplementasi di sekolah, untuk itu reformulasi pendidikan serta tujuan pendidikan merupakan hal penting untuk terus dikaji dan diaplikasikan kemungkinan penerapannya, perhatian pada akar budaya masyarakat dimana sekolah itu berada menjadi bagian yang perlu terus dijadikan dasar bagi pengembangan sekolah dengan menjadikan masyarakat, pendidikan dan sekolah sebagai sebuah sinergi, tanpa itu sekolah bisa jadi berhala baru yang cuek dan kebal kritik dalam dunia modern yang makin ekonomis-pragmatis. Masyarakat PENDIDIKAN Masyarakat SEKOLAH Masyarakat PENDIDIKAN Masyarakat Gambar 1.1. Sekolah, Pendidkan dan Masyarakat Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup berkelompok, bermasyarakat yang dijaga bersama dengan berbagai perangkat nilai, norma, kecakapan dan ketrampilan yang juga ditransmisikan kepada keturunannya untuk menjaga keberlangsungannya, disini pendidikan dalam arti pewarisan budaya menjadi instrumen penting untuk keberlangsungan hidup masyarakat, dan ketika kehidupan menjadi makin kompleks, maka berkembaanglah lembaga masyarakat yang memerankan upaya pewarisan budaya tersebut dengan demikian lembaga pendidikan lahir sebagai bagian penting dalam masyarakat yang dalam tahap selanjutnya setelah mengalami evolusi sejarah terwujudlah sekolah (atau nama lain yang setara) yang merupakan kelanjutan dari lembaga masyarakat yang memerankan sebagai lembaga pendidikan. Dengan demikian sekolah haruslah merupakan upaya pendidikan yang dilakukan masa kiniyang dapat mewakili kepentingan masyarakat baik dalam kontek masa lalu melalui pewarisan maupun dalam kontek masa depan sebagai perbekalan hidup yang sesuai dan tetap memelihara nilai-nilai budaya masyarakat agar pohon kehidupan berakar kuat serta berbuah manis bagi peningkatan mutu hidup dan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara serta membawa kesejahteraan bagi umat manusia. Untuk itu pendidikan harus mampu menumbuhkan kekuatan masyarakat dalam melangsungkan hidup dan kehidupannya, dan sekolah harus dapat menjadi bagian dari itu, karena pendidikan itu sendiri mempunyai dimensi yang luas yang mengandung arti bahwa pendidikan tidak dibatasi sebagai schooling (persekolahan), sebab pendidikan ternyata tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan hidup masyarakat, atau dengan kata lain merupakan sebagian dari kebudayaan (Tilaar, 2004 : 54). Tilaar memandang bahwa pendidikan dapat menjadi suatu sarana yang dapat membentengi pengaruh-pengaruh yang dapat melunturkan budaya bangsa, sebab pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan bahwa Pendidikan tidak terlepas dari keseluruhan hidup manusia di dalam segala aspeknya yaitu politik, ekonomi, hukum, dan kebudayaan, lebih jauh Tilaar menyatakan bahwa antara pendidikan dan kebudayaan terdapat hubungan yang erat. Tidak ada kebudayaan tanpa pendidikan dan begitu pula tidak ada praksis pendidikan di dalam vacuum, tetapi selalu berada dalam lingkup kebudayaan yang konkret (2004 : 6). Dengan demikian, nampak bahwa sekolah merupakan bagian dari pendidikan dan pendidikan itu sendiri merupakan bagian dari masyarakat dalam upaya untuk mempertahankan hidup dan kehidupannya. Kecenderungan tersebut terus berkembang dengan dasar dan rasional yang berbeda, meskipun banyak negara jajahan mengalami kemerdekaan. Sekolah cenderung menjadi lembaga dari masyarakat untuk menyelenggarapan pendidikan bagi masyarakat lain baik secara komunitas maupun waktu, sekolah cenderung kurang memperhatikan pewarisan nilai-nilai yang mengikat masyarakatnya, tapi lebih pada mempersiapkan peserta didik untuk hidup di masyarakat yang diperkirakan akan terjadi yang itu hanya bisa terbukti pada saat terjadinya, sehingga perkiraan itu merupakan perkiraan yang membenarkan dirinya sendiri. Kondisi ini akan berdampak pada tercerabutnya akar budaya masyarakat dari generasi pelanjut masyarakat bangsa yang dapat menimbulkan konflik nilai, yang jika tidak didekatkan akan berdampak buruk bagi kelangsungan masyarakat bangsa, sehingga diperlukan upaya serius untuk menjadikan sekolah sebagai lembaga dari masyarakat sekaligus sebagai lembaga dalam masyarakat, dimana aspek nilai dasar tetap menjadi fondasi untuk generasi penerus hidup dalam masyarakat yang diperkirakan akan terwujud dimasa depan.