Perjalanan Hidup Orang Percaya Oleh: Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo “Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.”(Mazmur 90:10). Tuhan mau agar kita melihat keadaan diri kita masing-masing. Pesan Tuhan adalah agar kita bangga dalam kesukaran dan penderitaan. Tanpa melalui kesukaran dan penderitaan, kita tidak akan mencapai target yang sudah Tuhan rencanakan buat kita. Sebab dari semula kita sudah dipilih dan ditentukan untuk menjadi serupa dengan gambar Tuhan Yesus. Roma 8:28, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu: bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” Apakah kita mengasihi Tuhan? Kalau kita mengasihi Tuhan, maka kita harus mengijinkan Tuhan mengerjakan segala sesuatu dalam hidup kita (enak maupun tidak enak). “Sebab semua orang yang dipilihNya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran AnakNya”(Roma 8:29). Kita sudah dipilih Tuhan sejak dalam kandungan ibu kita (Galatia 1:15), bahkan sebelum dunia dijadikan Tuhan sudah memilih kita (Efesus 1:4). Luar biasa, betapa berharganya kita di mata Tuhan. Kita adalah orang-orang pilihan yang sudah ditentukan untuk menjadi serupa dengan gambar Tuhan Yesus. Roma 8:30 “Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.” 1.Dipanggil. Karena kita adalah orang pilihan Tuhan maka kita mendengar panggilan Tuhan itu, sehingga kita bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. 2.Dibenarkan. Bukan karena perbuatan baik kita diselamatkan, tetapi karena kasih karunialah kita dibenarkan. 3.Proses dimuliakan artinya kita terus-menerus diproses untuk menjadi serupa dengan gambar Tuhan Yesus. Sebagai manusia, kehidupan kita banyak diisi dengan kesukaran dan penderitaan (Mazmur 90:10), karena Firman Tuhanlah yang menyatakan demikian. Tetapi marilah kita bangga dalam kesukaran dan penderitaan, karena melalui proses inilah kita akhirnya menjadi serupa dengan gambar Tuhan Yesus. Roma 5:3-5, “Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.” Tahun Peperangan Rohani Tuhan memberikan tema untuk tahun 2006, yaitu: Tahun Kesaksian Gereja, yang juga merupakan Tahun Penginjilan. Jadi, Gereja Bersaksi artinya gereja menginjil. Setiap penginjilan pasti disertai dengan mujizat, karena itu tahun 2006 juga disebut sebagai Tahun Mujizat. Mujizat adalah kemenangan. Tetapi sebelum mencapai kemenangan kita harus mengalami Peperangan Rohani. Kalau kita merindukan Healing Movement dan mujizat terjadi, kita harus masuk di dalam Peperangan Rohani. Dan Tuhan sudah berjanji bahwa kita menjadi lebih dari orang-orang yang menang (Roma 8:37). Kemenangan demi kemenangan sudah Tuhan sediakan bagi kita, karena Tuhan Yesus sendiri yang berperang menggantikan kita. Pada acara Konvokasi Doa di Yerusalem beberapa waktu yang lalu seorang nabiah bernubuat kepada Bapak Gembala: “Sekarang ini adalah masa peperangan. Aku akan memberikan pengurapan seperti singa dan Anak Domba (bisa keras dan juga bisa lemah-lembut). Dan kamu akan membawa bangsa-bangsa datang kepada-Ku. Sehingga dengan pengurapan itu banyak hamba Tuhan yang tidak benar akan terlempar.” Kita tahu bahwa Tuhan Yesus segera datang ke bumi ini untuk kedua kalinya, karena itu Tuhan terus-menerus menguduskan dan membersihkan gereja-Nya hari-hari ini. Chuck Pierce (hamba Tuhan dari Amerika yang memberikan nubuatan kepada Bapak Gembala dan gereja kita pada tanggal 4 Juni yang lalu) menuliskan sebagai berikut: Menurut tahun Ibrani, tahun 2006 sebenarnya adalah tahun 5767 yang disebut dengan nama Tahun Samekh Zayin, artinya: 1. Tahun Pertempuran Pedang 2. Tahun Goncangan dan Getaran 3. Tahun Roh Kudus. Roh Kudus sedang dicurahkan secara luar biasa. 4. “Tahun ini adalah tahun umat Tuhan akan dibawa ke tempat yang lebih tinggi. Ketika kita menyembah, maka Tuhan akan membuat tahta-tahta pemerintahan kejahatan roboh, kepala-kepala mereka (seperti Dagon) akan tumbang di hadirat Tuhan. Bersiaplah!” Sejak semula Tuhan memberikan visi kepada kita dengan doa, pujian dan penyembahan dalam kesatuan sehingga hari-hari ini pujian dan penyembahan kita akan makin meningkat (semakin naik dimensinya). Dan kalau hal ini terjadi, maka akan berdampak juga terhadap TRANSFORMASI INDONESIA dan BANGSABANGSA. Perjalanan Hidup Orang Percaya Firman Tuhan menyatakan: “Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun” (Mazmur 90:10). Tetapi sebenarnya yang terpenting adalah bagaimana kita mengisi hidup kita ini. Perjalanan hidup orang percaya digambarkan dengan perjalanan bangsa Israel dari Mesir keluar dari Mesir menyeberang Laut Teberau, masuk Padang Gurun, masuk Tanah Perjanjian dan akhirnya sampai ke Bukit Sion (Bukit Sion berbicara tentang dimuliakan). Ketika bangsa Israel di Mesir menggambarkan kita yang belum percaya kepada Tuhan Yesus. Mesir berbicara tentang dosa. Setelah kita percaya kepada Tuhan Yesus berarti kita keluar dari Mesir. Kemudian bangsa Israel meneruskan perjalanan menyeberang Laut Teberau (Laut Merah) yang menggambarkan baptisan air. Setelah itu bangsa Israel masuk ke Padang Gurun. Padang Gurun memang kelihatannya tidak enak, tetapi sebenarnya Padang Gurun adalah baik buat kita. Karena itu mari kita bangga atas kesukaran dan penderitaan yang kita alami. Tuhan mengasihi kita semua, Dia tidak pernah merancang rancangan kecelakaan buat kita. “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan” (Yeremia 29:11). Di Padang Gurun kita mengalami ujian, dan hanya kita yang lulus saja yang bisa masuk ke Tanah Perjanjian. Masuk ke Tanah Perjanijian Tanah Perjanjian adalah tanah yang berlimpah-limpah dengan susu dan madu. Itulah hidup yang berkelimpahan. Di dalam Yohanes 10:10 Tuhan Yesus berkata: “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” Hidup berkelimpahan yang dimaksudkan, yaitu: berkelimpahan dalam damai sejahtera, kasih, ketenangan, ketentraman, kesehatan yang baik dan juga berkat Tuhan secara materi. Tuhan sudah menyediakan semua berkat itu buat kita. Tetapi iblis tidak suka akan rancangan Tuhan yang baik itu, sehingga iblis berusaha untuk menggagalkan rancangan Tuhan itu. Hari-hari ini Healing Movement sedang terjadi dan Tuhan mau untuk menyembuhkan kita semua. Kesembuhan bukan hanya dari penyakit secara fisik saja, tetapi juga kesembuhan dari sakit secara jiwani, ekonomi, hubungan keluarga, suami isteri, orang tua dan anak serta hubungan kita dengan Tuhan. Tanah Perjanjian memang luar biasa indahnya, tanah yang berlimpah-limpah dengan susu dan madu. Madu di sini bukan madu dari lebah, tetapi madu yang dari kurma. Tanah Perjanjian berbicara tentang hidup yang berkelimpahan. Tuhan menjanjikan hari-hari ini Healing Movement sedang terjadi, inilah Tanah Perjanjian itu. Dan Tuhan menyediakan semuanya itu buat kita. Bangsa Israel dari Padang Gurun masuk ke Tanah Perjanjian melalui beberapa tahap, yaitu: 1. Menyeberang Sungai Yordan. 2. Disunat di Gilgal. 3. Merayakan Paskah. 4. Mulai masuk ke Tanah Perjanjian dengan berperang untuk merebut daerah (tanah) yang sudah Tuhan janjikan dengan menaklukkan 31 raja-raja yang ada di tanah Kanaan. Menyeberang Sungai Yordan Ketika bangsa Israel menyeberang Sungai Yordan - Tuhan membuat mujizat yang luar biasa. Ketika para imam pengangkut Tabut Allah mulai mencelupkan kakinya di Sungai Yordan, sungai itu langsung kering karena airnya tersibak (Yosua 3). Dan ketika orang-orang Kanaan mendengar perbuatan Tuhan yang ajaib bagi orang Israel itu, tawarlah hati mereka dan hilanglah semangat mereka untuk menghadapi orang Israel (Yosua 5:1). Memang cara Tuhan itu luar biasa, sehingga musuh-musuh sudah ketakutan sebelum mereka berhadapan melawan bangsa Israel. Inilah yang dimaksudkan dengan Tuhan berperang menggantikan kita. Kita anak-anak Tuhan terkadang juga menghadapi berbagai masalah dan tekanan, tetapi percayalah bahwa Tuhan yang berperang menggantikan kita - dengan cara Dia membuat mujizat-mujizat bagi kita. Menyeberang Sungai Yordan arti rohaninya adalah kita dilepaskan dari kuasa dosa. Pada waktu kita dibaptis air berarti kita mati terhadap dosa (yaitu mati bersama dengan Tuhan Yesus), tetapi akan bangkit kembali bersama dengan Tuhan Yesus di dalam kehidupan yang baru. Jadi seharusnya setelah kita dibaptis, kita mati terhadap dosa. Tetapi seringkali yang terjadi tidaklah demikian, orang yang sudah lahir baru, dibaptis air, sudah dibaptis Roh Kudus, sudah menjadi hamba Tuhan, tetapi masih terikat dengan dosa, yaitu: pornografi, perzinahan, iri hati, perkelahian, pertengkaran dan lain-lain. Kalau kita mau diberkati dan masuk ke Tanah Perjanjian, maka kita harus dilepaskan dari kuasa dosa. Apa yang harus kita lakukan supaya kita dilepaskan dari keterikatan terhadap dosa? 1. Kita harus sadar bahwa manusia lama kita telah disalibkan bersama dengan Tuhan Yesus. 2. Kita harus mati terhadap dosa, dan kita harus mempunyai kemauan yang kuat untuk mati terhadap dosa. 3. Kita harus mempunyai kemauan yang kuat untuk hidup kudus dan hidup di dalam kebenaran Firman Tuhan. Kalau kita melakukan 3 hal ini, maka musuh kita sudah kalah sebelum kita memeranginya. Healing Movement sedang terjadi hari-hari ini dan kita berdoa setiap kita dilepaskan dari dosa-dosa yang mengikat. Tuhan Yesus sudah mati dan disalibkan dengan penderitaan yang luar biasa buat kita semua dan manusia lama kita sudah ditebus di atas kayu salib, supaya kita menjadi manusia yang baru. Kita harus sungguh-sungguh mempunyai kemauan untuk hidup kudus dan inilah yang Tuhan kehendaki di dalam Healing Movement ini, yaitu: supaya kita bisa merasakan berkat-berkat yang sudah Tuhan sediakan buat kita. Pesan Tuhan kepada Yosua dan Bangsa Israel Sebelum orang Israel menyeberang Sungai Yordan kemudian masuk ke Tanah Perjanjian - ada pesan-pesan Tuhan kepada Yosua dan juga pesan-pesan Yosua kepada bangsa Israel, yang juga merupakan pesan Tuhan buat kita semua, yaitu: 1. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu. (Yosua 1:7) Di dalam kita menghadapi masa depan, maka kita harus menguatkan dan meneguhkan hati kita sebab Tuhan selalu beserta kita. 2. “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” (Yosua 1:8). Apakah kita mau perjalanan hidup kita berhasil dan beruntung? Inilah pesan Tuhan buat kita semua untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan - bertindak hati-hati - melakukan Firman Tuhan - dan menyaksikan Firman Tuhan itu. Dengan demikian sesuai dengan janji Firman Tuhan, maka apa saja yang kita perbuat pasti berhasil dan kita akan beruntung. Mazmur 1:2-3, “tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” 3. Pesan Tuhan kepada orang Israel supaya antara mereka dengan Tabut Allah ada jarak yang pas, yaitu kira-kira dua ribu hasta (900 meter) - jangan terlalu jauh dan juga jangan terlalu dekat (Yosua 3:4). Tabut Allah berarti Allah bersemayam di tempat itu. Dan memang pada waktu itu perjalanan orang Israel dituntun oleh Tuhan sendiri. Pesan Tuhan adalah supaya jangan terlalu jauh dan juga jangan terlalu dekat dengan Tabut Allah. Sebab kalau kita melihat sesuatu terlalu jauh, maka pasti agak kabur. Dan kalau kita melihat terlalu dekatpun juga kabur. Pengkhotbah 7:16-17, “Janganlah terlalu saleh, janganlah perilakumu terlalu berhikmat; mengapa engkau akan membinasakan dirimu sendiri? Janganlah terlalu fasik, janganlah bodoh! Mengapa engkau mau mati sebelum waktumu? " Kalau terlalu jauh dengan Tabut Allah berarti terlalu fasik. Kalau terlalu dekat dengan Tabut Allah berarti terlalu saleh terlalu berhikmat, di dalam Amsal 3:7 “Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan;”. Amsal 3:7 yang dimaksudkan adalah jangan kita berpegang kepada kebenaran kita sendiri. Kita jangan menganggap diri kita terlalu bijak, tetapi kita juga harus mendengarkan nasehat orang lain. Jadi kita jangan terlalu jauh dan juga jangan terlalu dekat melihat tuntunan Tuhan bagi kita, sebab kalau kita terlalu jauh ataupun terlalu dekat justru penglihatan kita menjadi kabur. 4. “... Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu.” (Yosua 3:5). Firman Tuhan ini adalah pesan Tuhan buat kita semua. Kalau kita percaya Healing Movement sedang terjadi, maka kita harus menguduskan diri kita - sebab Tuhan akan melakukan perkaraperkara yang ajaib dalam kehidupan kita.