Pengaruh Pemberian Vitamin B Kompleks dan Obat Cacing Terhadap Peningkatan Bobot Badan Sapi Potong serta Pendapatan Petani di Desa Margorejo Kabupaten Pati Oleh Susilo , Sudrajat dan Agus Supraptono3 1 2 1. Dosen Jurusan Penyuluhan Peternakan STPP Bogor 2. Dosen Jurusan Penyuluhan Peternakan STPP Bogor 3. Staf Tehnis Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang Bandung ABSTRAK Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui pengaruh pemberian vitamin B kompleks terhadap peningkatan pertambahan bobot badan sapi potong (2) mengetahui pengaruh pemberian obat cacing dan vitamin B kompleks terhadap pertambahan bobot badan sapi potong serta (3) mengetahui pola pemberian pakan yang paling menguntungkan (kebiasaan petani , kebiasaan petani dengan ditambah pemberian vitamin B kompleks, kebiasaan petani dengan ditambah pemberian vitamin B kompleks dan obat cacing). Penelitian dilakukan di desa Margorejo Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati Jawa Tengah dengan menggunakan 12 ekor sapi potong. Analisis data menggunakan uji Rancangan Acak Lengkap Kelompok (RAK) dilanjutkan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Untuk mengetahui pendapatan petani digunakan analisis usaha tani dengan uji B/C Ratio ekonomi. Hasil penelitian menunjukan, sapi-sapi yang diberi vitamin B kompleks saja pertambahan bobot badannya 0,67 Kg/ekor/hari, sedangkan sapi yang diberi vitamin B Kompleks dan obat cacing pertambahan bobot badannya adalah 1,20 Kg/ekor/hari. Sementara sapi yang tidak diberi vitamin B kompleks maupun obat cacing (hanya diberi pakan rumput lapangan seperti biasanya petani member makan) pertumbuhan bobot badannya 0,58 kg/ekor/hari. Setelah dikaji menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil ternyata pemberian vitamin B kompleks ditambah obat cacing memiliki pengaruh yang sangat nyata bila dibandingkan dengan perlakuan petani, tanpa vitamin B komplek maupun obat cacing. Selain itu pemberian vitamin B kompleks dan obat cacing juga memiliki tingkat pengaruh yang sangat signifikan terhadap perlakuan pemberian vitamin B kompleks saja. Adapun hasil analisis usaha tani diperoleh B/C ratio untuk sapi-sapi yang dipelihara seperti kebiasaan petani (tanpa vitamin B kompleks dan obat cacing) hanya diberi rumput 10 % dari bobot badan dan onggok 5 kg/ekor/hari sebesar 1,058 atau memperoleh pendapatan pengelola usaha tani sebesar Rp. 1.235.253,- sedangkan dengan penambahan vitamin B kompleks diperoleh B/C 1,066 atau memperoleh pendapatan pengelola sebesar Rp. 1.419.253,- dan penambahan vitamin B komplek serta obat cacing diperoleh hasil B/C Ratio sebesar 1,144 atau memperoleh pendapatan pengelola sebesar Rp. 3.094.253,-. Dari hasil tersebut di atas ternyata manajemen kesehatan dengan pemberian vitamin B kompleks dan obat cacing berpengaruh terhadap pendapatan petani secara sangat signifikan dibandingkan dengan tanpa vitamin B kompleks dan obat cacing maupun dengan pemberian vitamin B kompleks saja pada pemeliharan sapi potong Brahman . Kata Kunci : Vitamin B Kompleks, obat cacing dan Peningkatan Pendapatan Petani