Mengembangkan dan Mempertahankan Prioritas yang Sehat Khusus bagi Ibu Rumah Tangga yang Mempunyai Anak Kecil Sumber Daya Wanita di Kalangan Pelayanan ©2007 Freedom for the Captives Ministries Semua ayat Alkitab dari Terjemahan Baru © Lembaga Alkitab Indonesia (Indonesian Bible Society), 1994 Boleh difotokopi untuk pemakaian pribadi Tidak untuk diperdagangkan 1) Bagaimanakah Wanita di Kalangan Pelayanan yang Masih Mempunyai Anak Kecil Dapat Mengembangkan dan Mempertahankan Prioritas yang Sehat? Pengembangan prioritas secara sehat dalam kehidupan ibu rumah tangga di kalangan pelayanan, terutama yang mempunyai anak yang masih kecil, cukup membingungkan. Jika Anda adalah salah seorang dari para ibu yang diberkati ini, Anda akan menyadari bahwa Anda kini memiliki sekian banyak “lingkaran” (kedudukan, tanggung jawab, hubungan, dan/atau pengaruh) dan sekian banyak prioritas (Allah, suami, keluarga, tim, tetangga, gereja, pelayanan). a) Anda mungkin menanggapinya dengan salah satu cara berikut: i) Masuk sepenuhnya dan mengerjakan banyak pelayanan ii) Berfokus terutama kepada keluarga sendiri iii) Mencoba berfokus sepenuhnya pada keluarga maupun pelayanan iv) Mencoba untuk berimbang antara keluarga dan pelayanan lain. b) Perasaan yang Anda miliki mungkin termasuk: i) Merasa perlu meminta maaf karena fokus pada keluarga sehingga pelayanan di luar rumah tidak banyak dikerjakan ii) Merasa bersalah karena tidak banyak terlibat dalam pelayanan di luar rumah iii) Merasa kewalahan dengan semua kebutuhan dan tuntutan yang terasa iv) Merasa bingung dan/atau kelelahan v) Bertanya-tanya apakah Anda melakukan semua yang Allah kehendaki untuk keluarga Anda vi) Bertanya-tanya apakah baik jika Anda memelihara diri sendiri dan/atau keluarga Anda vii) Bertanya-tanya berapa lamakah Anda dapat bertahan. c) Pertanyaan yang mungkin timbul dalam benak Anda meliputi: i) Untuk apakah saya terpanggil? ii) Bagaimanakah panggilan itu diwujudkan dalam kehidupan saya sehari-hari? iii) Apakah baik jika berimbang? Jika baik, bagaimanakah caranya? iv) Bagaimanakah saya menentukan peran saya sebagai istri/ibu/pelayan? v) Bagaimanakah seharusnya saya menentukan prioritas saya secara Alkitabiah? d) Pertanyaan penerapan untuk renungan dan diskusi: i) Lingkaran apakah yang saya miliki (kedudukan, tanggung jawab, hubungan, dan/atau pengaruh)? ii) Apakah prioritas saya? iii) Bagaimanakah saya menanggapi situasi saya? iv) Bagaimanakah perasaan saya tentang hal tersebut? v) Pertanyaan-pertanyaan apakah yang timbul dalam benak saya? 1 2) Prinsip-prinsip Alkitab yang Manakah yang Dapat Menolong Anda Mengembangkan Prioritas Secara Sehat? a) Dua hukum utama i) Mengasihi Allah. Matius 22:37-38 “Jawab Yesus kepadanya: ‘Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.’ Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.” ii) Mengasihi sesama. Matius 22:39 “Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” b) Memuridkan (termasuk putra-putri Anda). Jadilah saksi bagi keluarga Anda dan bersama keluarga Anda. i) Memuridkan bangsa-bangsa. Matius 28:18-20 “Yesus mendekati mereka dan berkata: ‘Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.’" ii) Memuridkan putra-putri sendiri. Titus 1:5b-6 “... penatua-penatua di setiap kota ..., yakni orang-orang yang tak bercacat, yang mempunyai hanya satu isteri, yang anak-anaknya hidup beriman dan tidak dapat dituduh karena hidup tidak senonoh atau hidup tidak tertib.” c) Tm Mikro (keluarga Anda) dan Tim Makro (tim yang lebih besar) i) Keluarga Anda adalah sebuah tim mikro. Matius 19:4-6 “Jawab Yesus: ‘Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu lakilaki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.’" ii) Anda juga merupkan bagian dari tim makro yang lebih besar. 1 Korintus 12: 14,19-20 “Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota. Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh? Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh.” d) Menjadi terang (bagi keluarga dan bersama keluarga) i) Menjadi terang dalam rumah. Ulangan 6:4-9 “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu 2 menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.” ii) Menjadi terang bagi orang sekeliling Anda. Matius 5:14-16 “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." iii) Menjadi terang melalui kehidupan Anda. (1) Titus 2:3-5 “Demikianlah juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik, dan dengan demikian mendidik perempuanperempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang.” (2) 1 Timotius 2:1-4 “Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.” (3) Kolose 3:23-24 “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hambaNya.” e) Pertanyaan penerapan untuk renungan dan diskusi. i) Prinsip-prinsip apakah yang saya terapkan saat ini? ii) Prinsip-prinsip apakah yang ingin saya kembangkan dalam penerapannya? 3 3) Apakah Panggilan Anda? a) Apa yang merupakan panggilan Anda yang sudah ditentukan? (Hal-hal ini tampak jelas dari firman Tuhan) i) Pengikut Allah ii) Istri iii) Ibu iv) Lainnya: _____________________________ b) Adakah unsur-unsur lain yang menjadi tambahan bagi visi dan panggilan Anda? Dan untuk jangka waktu berapa lamakah unsur tambahan tersebut berlaku? i) Unsur-unsur tambahan dari visi dan panggilan Anda dapat termasuk unsur jangka panjang, seperti untuk pelayanan lintas budaya dan/atau untuk suatu bentuk pelayanan khusus. ii) Unsur-unsur tambahan tersebut dapat termasuk juga pelayanan jangka pendek. c) Pertanyaan penerapan untuk renungan dan diskusi. i) Sejauh manakah saya mengenal panggilan saya secara umum, dan sejauh manakah saya melakukannya? (1) Bagaimanakah saya ingin bertumbuh dalam hal ini, dengan cara-cara yang realistis? (2) Perubahan khusus apakah yang akan saya lakukan untuk menolong saya bertumbuh dalam hal-hal ini? (3) Kapankah saya akan memulai perubahan ini? (4) Kepada siapakah saya akan meminta bantuan untuk meminta pertanggungjawaban dari saya? ii) Sejauh manakah saya mengenal panggilan saya secara khusus, dan sejauh manakah saya melakukannya? (1) Secara realistis, berapa banyak waktu dapat saya berikan untuk melakukan panggilan (-panggilan) khusus itu dalam seminggu? (2) Dengan waktu tersebut, (a) Cara apakah yang akan saya kembangkan secara realistis? (b) Perubahan apakah yang akan saya lakukan untuk menolong saya bertumbuh dalam hal ini? (c) Kapankah saya akan memulai perubahan ini? (d) Kepada siapakah saya akan meminta bantuan untuk meminta pertanggungjawaban dari saya? 4 4) Apakah Sebenarnya Prioritas Sehat? a) Prioritas sehat yang pertama: mengasihi dan mengikut Allah (Matius 22:3738). Hal ini termasuk mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan. b) Prioritas sehat yang kedua: mengasihi sesama seperti diri sendiri (Matius 22:37-38). Hal ini termasuk mengasihi diri sendiri, suami, keluarga, dan orang lain di luar rumah. c) Ilustrasi diagram tangan. i) 4 Pilar (1) Pilar 1. Mengasihi dan mengikut Tuhan. (Diilustrasikan dengan jari telunjuk.) (2) Pelayanan di rumah. (Diilustrasikan dengan tiga jari lainnya.) (a) Pilar 2. Mengasihi dan menjaga diri sendiri (makanan, istirahat, olahraga, kegiatan yang menambah energi, dll.) (b) Pilar 3. Mengasihi dan menolong suami. (c) Pilar 4. Mengasihi dan mengasuh keluarga (termasuk berbagi kasih Allah dengan putra-putri Anda dan memuridkan mereka). ii) Pelayanan di luar rumah. Mengasihi sesama. (Diilustrasikan dengan jari jempol.) (1) Akan sangat kuat bila dilakukan bersama jari-jari lainnya. (Diilustrasikan dengan tangan yang menggenggam sesuatu.) (2) (3) Dirangkaikan dengan keempat pilar di atas, namun tidak mendahuluinya. (Diilustrasikan dengan jari jempol yang bergerak maju mundur di antara jari-jari lainnya.) (a) Rangkaian itu termasuk: (1) Mengajar putra-putri Anda untuk mengasihi dan menjadi terang bagi orang-orang sekelilingnya. (2) Melayani bersama putra-putri Anda. Sebaiknya dilihat bersama dengan pelayanan dan panggilan seluruh keluarga (a) Tim Mikro – keluarga inti Anda adalah tim mikro. Pelayanan keluarga Anda, baik secara perorangan maupun secara bersama-sama, adalah bagian dari pelayanan tim mikro Anda. (b) Tim Makro – Anda pun bagian dari tim yang lebih luas. Pelayanan tim makro Anda termasuk pelayanan yang Anda lakukan, baik secara perorangan maupun secara bersama-sama. (4) Akan beragam dalam jumlah waktu dan tenaga yang diberikan, tergantung masa hidup Anda. (Sebagai contoh, dibutuhkan waktu dan tenaga yang cukup berarti untuk menjaga putra-putri Anda yang masih kecil, yang menyisakan sedikit waktu untuk pelayanan di luar keluarga Anda). (5) Akan tampak beda tergantung pada panggilan khusus yang Anda miliki. 5 iii) Diagram bukan Ketetapan. (1) Diagram. Pilar-pilar adalah prioritas dasar yang ditempatkan untuk jangkauan yang lebih panjang. Pilar-pilar: (a) Membantu menopang struktur (b) Dapat diperkuat dengan membuat tujuan-tujuan umum untuk bagian masing-masing pilar, dan dalam waktu-waktu tertentu mengevaluasi tujuan-tujuan tersebut. (2) Bukan ketetapan. (a) Pilar-pilar dimaksudkan untuk memfasilitasi apa yang Allah sedang lakukan, bukan untuk membatasinya. (b) Jika tujuan yang Anda tetapkan terlalu kaku, Anda malah mungkin membentuk “dinding-dinding” bukannya menciptakan batasanbatasan yang sehat. d) Pertanyaan penerapan untuk renungan dan diskusi. i) Apakah pilar-pilar saya sudah pada tempatnya? (1) Apakah saya memunuhi panggilan saya pada tiap-tiap bidang? Jika tidak, langkah apa yang Allah ingin saya lakukan? (2) Apakah saya memiliki tujuan yang jelas untuk setiap pilar? Jika tidak, langkah apa yang Allah ingin saya lakukan untuk menciptakannya? (3) Apakah hubungan saya dengan Allah, suami, dan keluarga bertumbuh secara sehat? Jika tidak, langkah-langkah apa yang Allah ingin saya lakukan untuk memfasilitasinya? (4) Apakah saya bertumbuh secara pribadi? Jika tidak, langkah-langkah apa yang Allah ingin saya lakukan? ii) Untuk saat ini, panggilan apakah yang kita miliki sebagai keluarga untuk pelayanan di luar? (1) Secara khusus, apakah tugas saya dalam pelayanan ini? Berapa jam sewajarnya saya luangkan untuk pelayanan ini? (2) Bagaimanakah saya dapat memfasilitasi dan memaksimalkan keterlibatan putra-putri saya dalam pelayanan ini? (3) Bagaimanakah saya dapat menolong suami saya dalam pelayanan ini? 6 5) Prinsip-prinsip Alkitab yang Manakah yang Mendasari Prioritas Saya Agar Seimbang? a) Bekerja dengan sepenuh hati. Kolose 3:23-24 “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.” b) Lakukan pekerjaan baik yang disiapkan sebelumnya bagi Anda. Epesus 2:10 “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” c) Upayakan kehidupan yang tenang dan damai. 1Timotius 2:1-4 “Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.” d) Jangan terkejut dengan adanya pencobaan dan penderitaan. 1 Petrus 4:1216 “Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu. Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau. Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.” e) Antisipasilah dan mintalah kepada Allah untuk memberi kekuatan, sukacita, dan kedamaian dalam mengerjakan apa yang Ia kehendaki. i) Filipi 4:4-9 “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.” 7 ii) Yesaya 41:10 “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.” f) Kerjakanlah bagian Anda dan jangan mencoba mengerjakan bagian Allah. Yehezkiel 34:31 “’Kamu adalah domba-domba-Ku, domba gembalaan-Ku, dan Aku adalah Allahmu,’ demikianlah firman Tuhan ALLAH.” g) Pertanyaan penerapan untuk renungan dan diskusi. i) Apakah hidup saya secara umum memiliki keseimbangan yang sehat? (1) Apakah saya memiliki keseimbangan yang sehat antara 4 pilar dengan pelayanan di luar? (2) Apakah prioritas hidup yang saya wujudkan seimbang dan sehat? Jika tidak, langkah-langkah apa yang Allah ingin saya lakukan? (3) Apakah saya mengerjakan bagian saya dan membiarkan Allah mengerjakan bagian-Nya? Jika tidak, langkah-langkah apa yang Allah ingin saya lakukan? 8 6) Bagaimana Saya Dapat Menyusun Semua ini Untuk Mengembangkan Prioritas Secara Sehat dan Hidup dalam Keseimbangan yang Sehat? Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat menolong Anda menjalaninya. a) Tinjau lagi pertanyaan penerapan yang terdapat pada bagian-bagian sebelumnya. b) Jawablah pertanyaan penerapan berikut untuk menyusun tujuan-tujuan yang SMART (Tujuan yang SMART adalah “Specific [Khusus], Measurable [Dapat diukur], Achievable [Dapat dilaksanakan], Results-oriented [Berorientasi pada hasil], dan Time-based [Dapat dilaksanakan dalam batas waktu tertentu]) i) Bertanya. Sesuai dengan panggilan dan masa hidup saya: (1) Apakah saya sudah punya prioritas-prioritas yang sehat? Jika belum, apakah yang Allah ingin saya lakukan untuk mengembangkannya? (2) Apakah saya memiliki keseimbangan yang sehat dalam hidup saya? Jika tidak, apakah yang Allah ingin saya lakukan untuk mengembangkannya? (3) Apakah saya memiliki tujuan-tujuan yang SMART untuk menjalani prioritas yang sehat dan keseimbangan yang sehat dalam kehidupan sehari-hari? Jika tidak, apakah saya tahu cara untuk membuatnya? Jika tidak, dapatkah saya meminta bantuan seseorang untuk menolong saya dalam hal ini? ii) Mengembangkan tujuan-tujuan SMART, dengan mencari pertolongan yang diperlukan. Mendapatkan masukan sebagai bagian dari proses pengembangan. (1) Mintalah masukan dari suami Anda. (2) Jika Anda merupakan bagian dari suatu tim secara organisasi, mintalah juga masukan dari pimpinan tim Anda mengenai hal-hal yang terkait dengan pelayanan tim. (3) Mintalah masukan dari orang lain sesuai keinginan. c) Mulailah melaksanakan tujuan-tujuan SMART yang Anda miliki. 7) Pada Saat Saya Telah Mengembangkan Prioritas Secara Sehat dan Mulai Hidup Dalam Keseimbangan yang Sehat, Bagaimanakah Saya Dapat Mempertahankannya? a) Buatlah evaluasi secara berkala terhadap apa yang Anda kerjakan. i) Pilihlah seberapa sering Anda akan membuat evaluasi terhadap apa yang Anda kerjakan. ii) Rayakanlah keberhasilan Anda dan adakan urun pendapat tentang cara mengatasi kelemahan Anda. iii) Modifikasi tujuan-tujuan Anda sesuai kebutuhan. b) Ketika Anda memasuki masa baru, evaluasi ulang prioritas Anda. i) Sebagian mungkin terjadi dalam penyusunan tujuan tahunan Anda. ii) Sebagian lagi mungkin lebih tepat untuk dievaluasi ulang pada saat Anda menyusun tujuan jangka panjang yang baru, seperti tujuan untuk lima tahun. (Menyusun rencana jangka panjang akan sangat bermanfaat. Putuskan 9 apakah Anda akan melakukan hal ini. Jika demikian, susunlah rencana dan mintalah seseorang untuk meminta pertanggungjawaban dari Anda). 8) Adakah Soal Lainnya (yang Berkaitan) yang Ingin Saya Garap? a) Pertanyaan-pertanyaan Anda yang manakah yang sudah dijawab? i) Berterimakasihlah kepada Tuhan, atas jawaban-jawaban ini! b) Apakah pertanyaan-pertanyaan Anda yang masih ada? i) Bagaimanakah Anda dapat maju untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut? ii) Siapakah yang dapat menolong Anda melaluinya? c) Adakah perasaan yang sebaiknya digarap? i) Jika ada, bagaimanakah dapat Anda bergerak untuk mulai menggarapnya? ii) Siapakah yang dapat menolong Anda untuk melakukannya? d) Adakah langkah-langkah lanjutan yang ingin Anda lakukan? i) Jika ada, bagaimanakah Anda melankah untuk menghadapinya? ii) Siapakah yang dapat menolong Anda dalam hal ini? 10