mengembangkan dan memelihara prioritas secra sehat

advertisement
Mengembangkan dan Mempertahankan Prioritas yang Sehat
Khusus bagi Ibu Rumah Tangga yang Mempunyai Anak Kecil
Sumber Daya Wanita di Kalangan Pelayanan
©2007 Freedom for the Captives Ministries
Semua ayat Alkitab dari Terjemahan Baru © Lembaga Alkitab Indonesia (Indonesian Bible Society), 1994
Boleh difotokopi untuk pemakaian pribadi
Tidak untuk diperdagangkan
1) Bagaimanakah Wanita di Kalangan Pelayanan yang Masih Mempunyai Anak
Kecil Dapat Mengembangkan dan Mempertahankan Prioritas yang Sehat?
Pengembangan prioritas secara sehat dalam kehidupan ibu rumah tangga di
kalangan pelayanan, terutama yang mempunyai anak yang masih kecil, cukup
membingungkan. Jika Anda adalah salah seorang dari para ibu yang diberkati ini,
Anda akan menyadari bahwa Anda kini memiliki sekian banyak “lingkaran”
(kedudukan, tanggung jawab, hubungan, dan/atau pengaruh) dan sekian banyak
prioritas (Allah, suami, keluarga, tim, tetangga, gereja, pelayanan).
a) Anda mungkin menanggapinya dengan salah satu cara berikut:
i) Masuk sepenuhnya dan mengerjakan banyak pelayanan
ii) Berfokus terutama kepada keluarga sendiri
iii) Mencoba berfokus sepenuhnya pada keluarga maupun pelayanan
iv) Mencoba untuk berimbang antara keluarga dan pelayanan lain.
b) Perasaan yang Anda miliki mungkin termasuk:
i) Merasa perlu meminta maaf karena fokus pada keluarga sehingga pelayanan
di luar rumah tidak banyak dikerjakan
ii) Merasa bersalah karena tidak banyak terlibat dalam pelayanan di luar rumah
iii) Merasa kewalahan dengan semua kebutuhan dan tuntutan yang terasa
iv) Merasa bingung dan/atau kelelahan
v) Bertanya-tanya apakah Anda melakukan semua yang Allah kehendaki untuk
keluarga Anda
vi) Bertanya-tanya apakah baik jika Anda memelihara diri sendiri dan/atau
keluarga Anda
vii) Bertanya-tanya berapa lamakah Anda dapat bertahan.
c) Pertanyaan yang mungkin timbul dalam benak Anda meliputi:
i) Untuk apakah saya terpanggil?
ii) Bagaimanakah panggilan itu diwujudkan dalam kehidupan saya sehari-hari?
iii) Apakah baik jika berimbang? Jika baik, bagaimanakah caranya?
iv) Bagaimanakah saya menentukan peran saya sebagai istri/ibu/pelayan?
v) Bagaimanakah seharusnya saya menentukan prioritas saya secara
Alkitabiah?
d) Pertanyaan penerapan untuk renungan dan diskusi:
i) Lingkaran apakah yang saya miliki (kedudukan, tanggung jawab, hubungan,
dan/atau pengaruh)?
ii) Apakah prioritas saya?
iii) Bagaimanakah saya menanggapi situasi saya?
iv) Bagaimanakah perasaan saya tentang hal tersebut?
v) Pertanyaan-pertanyaan apakah yang timbul dalam benak saya?
1
2) Prinsip-prinsip Alkitab yang Manakah yang Dapat Menolong Anda
Mengembangkan Prioritas Secara Sehat?
a) Dua hukum utama
i) Mengasihi Allah. Matius 22:37-38 “Jawab Yesus kepadanya: ‘Kasihilah
Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap akal budimu.’ Itulah hukum yang terutama dan yang
pertama.”
ii) Mengasihi sesama. Matius 22:39 “Dan hukum yang kedua, yang sama
dengan itu, ialah: kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
b) Memuridkan (termasuk putra-putri Anda). Jadilah saksi bagi keluarga Anda
dan bersama keluarga Anda.
i) Memuridkan bangsa-bangsa. Matius 28:18-20 “Yesus mendekati mereka
dan berkata: ‘Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.’"
ii) Memuridkan putra-putri sendiri. Titus 1:5b-6 “... penatua-penatua di setiap
kota ..., yakni orang-orang yang tak bercacat, yang mempunyai hanya satu
isteri, yang anak-anaknya hidup beriman dan tidak dapat dituduh karena
hidup tidak senonoh atau hidup tidak tertib.”
c) Tm Mikro (keluarga Anda) dan Tim Makro (tim yang lebih besar)
i) Keluarga Anda adalah sebuah tim mikro. Matius 19:4-6 “Jawab Yesus:
‘Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula
menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu lakilaki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya,
sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan
lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah,
tidak boleh diceraikan manusia.’"
ii) Anda juga merupkan bagian dari tim makro yang lebih besar.
1 Korintus 12: 14,19-20 “Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota,
tetapi atas banyak anggota. Andaikata semuanya adalah satu anggota, di
manakah tubuh? Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh.”
d) Menjadi terang (bagi keluarga dan bersama keluarga)
i) Menjadi terang dalam rumah. Ulangan 6:4-9 “Dengarlah, hai orang Israel:
TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap
kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah
engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang
kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di
rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau
berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau
mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu
2
menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada
tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.”
ii) Menjadi terang bagi orang sekeliling Anda. Matius 5:14-16 “Kamu adalah
terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah
gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di
dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan
orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan
Bapamu yang di sorga."
iii) Menjadi terang melalui kehidupan Anda.
(1) Titus 2:3-5 “Demikianlah juga perempuan-perempuan yang tua,
hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan
memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan
hal-hal yang baik, dan dengan demikian mendidik perempuanperempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup
bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan
taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang.”
(2) 1 Timotius 2:1-4 “Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah
permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk
raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan
tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik
dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki
supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan
kebenaran.”
(3) Kolose 3:23-24 “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan
segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang
ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hambaNya.”
e) Pertanyaan penerapan untuk renungan dan diskusi.
i) Prinsip-prinsip apakah yang saya terapkan saat ini?
ii) Prinsip-prinsip apakah yang ingin saya kembangkan dalam penerapannya?
3
3) Apakah Panggilan Anda?
a) Apa yang merupakan panggilan Anda yang sudah ditentukan? (Hal-hal ini
tampak jelas dari firman Tuhan)
i) Pengikut Allah
ii) Istri
iii) Ibu
iv) Lainnya: _____________________________
b) Adakah unsur-unsur lain yang menjadi tambahan bagi visi dan panggilan
Anda? Dan untuk jangka waktu berapa lamakah unsur tambahan tersebut
berlaku?
i) Unsur-unsur tambahan dari visi dan panggilan Anda dapat termasuk unsur
jangka panjang, seperti untuk pelayanan lintas budaya dan/atau untuk suatu
bentuk pelayanan khusus.
ii) Unsur-unsur tambahan tersebut dapat termasuk juga pelayanan jangka
pendek.
c) Pertanyaan penerapan untuk renungan dan diskusi.
i) Sejauh manakah saya mengenal panggilan saya secara umum, dan
sejauh manakah saya melakukannya?
(1) Bagaimanakah saya ingin bertumbuh dalam hal ini, dengan cara-cara
yang realistis?
(2) Perubahan khusus apakah yang akan saya lakukan untuk menolong
saya bertumbuh dalam hal-hal ini?
(3) Kapankah saya akan memulai perubahan ini?
(4) Kepada siapakah saya akan meminta bantuan untuk meminta
pertanggungjawaban dari saya?
ii) Sejauh manakah saya mengenal panggilan saya secara khusus, dan
sejauh manakah saya melakukannya?
(1) Secara realistis, berapa banyak waktu dapat saya berikan untuk
melakukan panggilan (-panggilan) khusus itu dalam seminggu?
(2) Dengan waktu tersebut,
(a) Cara apakah yang akan saya kembangkan secara realistis?
(b) Perubahan apakah yang akan saya lakukan untuk menolong saya
bertumbuh dalam hal ini?
(c) Kapankah saya akan memulai perubahan ini?
(d) Kepada siapakah saya akan meminta bantuan untuk meminta
pertanggungjawaban dari saya?
4
4) Apakah Sebenarnya Prioritas Sehat?
a) Prioritas sehat yang pertama: mengasihi dan mengikut Allah (Matius 22:3738). Hal ini termasuk mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, akal budi, dan
kekuatan.
b) Prioritas sehat yang kedua: mengasihi sesama seperti diri sendiri (Matius
22:37-38). Hal ini termasuk mengasihi diri sendiri, suami, keluarga, dan orang
lain di luar rumah.
c) Ilustrasi diagram tangan.
i) 4 Pilar
(1) Pilar 1. Mengasihi dan mengikut Tuhan. (Diilustrasikan dengan jari
telunjuk.)
(2) Pelayanan di rumah. (Diilustrasikan dengan tiga jari lainnya.)
(a) Pilar 2. Mengasihi dan menjaga diri sendiri (makanan, istirahat,
olahraga, kegiatan yang menambah energi, dll.)
(b) Pilar 3. Mengasihi dan menolong suami.
(c) Pilar 4. Mengasihi dan mengasuh keluarga (termasuk berbagi kasih
Allah dengan putra-putri Anda dan memuridkan mereka).
ii) Pelayanan di luar rumah. Mengasihi sesama. (Diilustrasikan dengan jari
jempol.)
(1) Akan sangat kuat bila dilakukan bersama jari-jari lainnya. (Diilustrasikan
dengan tangan yang menggenggam sesuatu.)
(2)
(3)
Dirangkaikan dengan keempat pilar di atas, namun tidak
mendahuluinya. (Diilustrasikan dengan jari jempol yang bergerak maju
mundur di antara jari-jari lainnya.)
(a) Rangkaian itu termasuk:
(1) Mengajar putra-putri Anda untuk mengasihi dan menjadi terang
bagi orang-orang sekelilingnya.
(2) Melayani bersama putra-putri Anda.
Sebaiknya dilihat bersama dengan pelayanan dan panggilan seluruh
keluarga
(a) Tim Mikro – keluarga inti Anda adalah tim mikro. Pelayanan keluarga
Anda, baik secara perorangan maupun secara bersama-sama,
adalah bagian dari pelayanan tim mikro Anda.
(b) Tim Makro – Anda pun bagian dari tim yang lebih luas. Pelayanan
tim makro Anda termasuk pelayanan yang Anda lakukan, baik secara
perorangan maupun secara bersama-sama.
(4)
Akan beragam dalam jumlah waktu dan tenaga yang diberikan,
tergantung masa hidup Anda. (Sebagai contoh, dibutuhkan waktu dan
tenaga yang cukup berarti untuk menjaga putra-putri Anda yang masih
kecil, yang menyisakan sedikit waktu untuk pelayanan di luar keluarga
Anda).
(5)
Akan tampak beda tergantung pada panggilan khusus yang Anda miliki.
5
iii) Diagram bukan Ketetapan.
(1) Diagram. Pilar-pilar adalah prioritas dasar yang ditempatkan untuk
jangkauan yang lebih panjang.
Pilar-pilar:
(a) Membantu menopang struktur
(b) Dapat diperkuat dengan membuat tujuan-tujuan umum untuk bagian
masing-masing pilar, dan dalam waktu-waktu tertentu mengevaluasi
tujuan-tujuan tersebut.
(2)
Bukan ketetapan.
(a) Pilar-pilar dimaksudkan untuk memfasilitasi apa yang Allah sedang
lakukan, bukan untuk membatasinya.
(b) Jika tujuan yang Anda tetapkan terlalu kaku, Anda malah mungkin
membentuk “dinding-dinding” bukannya menciptakan batasanbatasan yang sehat.
d) Pertanyaan penerapan untuk renungan dan diskusi.
i) Apakah pilar-pilar saya sudah pada tempatnya?
(1) Apakah saya memunuhi panggilan saya pada tiap-tiap bidang? Jika
tidak, langkah apa yang Allah ingin saya lakukan?
(2) Apakah saya memiliki tujuan yang jelas untuk setiap pilar? Jika tidak,
langkah apa yang Allah ingin saya lakukan untuk menciptakannya?
(3) Apakah hubungan saya dengan Allah, suami, dan keluarga bertumbuh
secara sehat? Jika tidak, langkah-langkah apa yang Allah ingin saya
lakukan untuk memfasilitasinya?
(4) Apakah saya bertumbuh secara pribadi? Jika tidak, langkah-langkah apa
yang Allah ingin saya lakukan?
ii) Untuk saat ini, panggilan apakah yang kita miliki sebagai keluarga untuk
pelayanan di luar?
(1) Secara khusus, apakah tugas saya dalam pelayanan ini? Berapa jam
sewajarnya saya luangkan untuk pelayanan ini?
(2) Bagaimanakah saya dapat memfasilitasi dan memaksimalkan
keterlibatan putra-putri saya dalam pelayanan ini?
(3) Bagaimanakah saya dapat menolong suami saya dalam pelayanan ini?
6
5) Prinsip-prinsip Alkitab yang Manakah yang Mendasari Prioritas Saya Agar
Seimbang?
a) Bekerja dengan sepenuh hati. Kolose 3:23-24 “Apa pun juga yang kamu
perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan
bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima
bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu
hamba-Nya.”
b) Lakukan pekerjaan baik yang disiapkan sebelumnya bagi Anda. Epesus 2:10
“Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk
melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau,
supaya kita hidup di dalamnya.”
c) Upayakan kehidupan yang tenang dan damai. 1Timotius 2:1-4 “Pertama-tama
aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur
untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat
hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah
yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang
menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan
akan kebenaran.”
d) Jangan terkejut dengan adanya pencobaan dan penderitaan. 1 Petrus 4:1216 “Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api
siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang
luar biasa terjadi atas kamu. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian
yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh
bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh
kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu. Janganlah ada di antara kamu yang
harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau.
Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu,
melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.”
e) Antisipasilah dan mintalah kepada Allah untuk memberi kekuatan,
sukacita, dan kedamaian dalam mengerjakan apa yang Ia kehendaki.
i) Filipi 4:4-9 “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan:
Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan
sudah dekat! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi
nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan
permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang
melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus
Yesus. Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang
mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang
sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah
semuanya itu. Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu
terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat
padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai
kamu.”
7
ii) Yesaya 41:10 “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah
bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan
menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku
yang membawa kemenangan.”
f) Kerjakanlah bagian Anda dan jangan mencoba mengerjakan bagian Allah.
Yehezkiel 34:31 “’Kamu adalah domba-domba-Ku, domba gembalaan-Ku, dan
Aku adalah Allahmu,’ demikianlah firman Tuhan ALLAH.”
g) Pertanyaan penerapan untuk renungan dan diskusi.
i) Apakah hidup saya secara umum memiliki keseimbangan yang sehat?
(1) Apakah saya memiliki keseimbangan yang sehat antara 4 pilar dengan
pelayanan di luar?
(2) Apakah prioritas hidup yang saya wujudkan seimbang dan sehat? Jika
tidak, langkah-langkah apa yang Allah ingin saya lakukan?
(3) Apakah saya mengerjakan bagian saya dan membiarkan Allah
mengerjakan bagian-Nya? Jika tidak, langkah-langkah apa yang Allah
ingin saya lakukan?
8
6) Bagaimana Saya Dapat Menyusun Semua ini Untuk Mengembangkan Prioritas
Secara Sehat dan Hidup dalam Keseimbangan yang Sehat? Berikut ini adalah
beberapa langkah yang dapat menolong Anda menjalaninya.
a) Tinjau lagi pertanyaan penerapan yang terdapat pada bagian-bagian
sebelumnya.
b) Jawablah pertanyaan penerapan berikut untuk menyusun tujuan-tujuan
yang SMART (Tujuan yang SMART adalah “Specific [Khusus], Measurable
[Dapat diukur], Achievable [Dapat dilaksanakan], Results-oriented [Berorientasi
pada hasil], dan Time-based [Dapat dilaksanakan dalam batas waktu tertentu])
i) Bertanya. Sesuai dengan panggilan dan masa hidup saya:
(1) Apakah saya sudah punya prioritas-prioritas yang sehat? Jika belum,
apakah yang Allah ingin saya lakukan untuk mengembangkannya?
(2) Apakah saya memiliki keseimbangan yang sehat dalam hidup saya?
Jika tidak, apakah yang Allah ingin saya lakukan untuk
mengembangkannya?
(3) Apakah saya memiliki tujuan-tujuan yang SMART untuk menjalani
prioritas yang sehat dan keseimbangan yang sehat dalam kehidupan
sehari-hari? Jika tidak, apakah saya tahu cara untuk membuatnya? Jika
tidak, dapatkah saya meminta bantuan seseorang untuk menolong saya
dalam hal ini?
ii) Mengembangkan tujuan-tujuan SMART, dengan mencari pertolongan
yang diperlukan. Mendapatkan masukan sebagai bagian dari proses
pengembangan.
(1) Mintalah masukan dari suami Anda.
(2) Jika Anda merupakan bagian dari suatu tim secara organisasi, mintalah
juga masukan dari pimpinan tim Anda mengenai hal-hal yang terkait
dengan pelayanan tim.
(3) Mintalah masukan dari orang lain sesuai keinginan.
c) Mulailah melaksanakan tujuan-tujuan SMART yang Anda miliki.
7) Pada Saat Saya Telah Mengembangkan Prioritas Secara Sehat dan Mulai
Hidup Dalam Keseimbangan yang Sehat, Bagaimanakah Saya Dapat
Mempertahankannya?
a) Buatlah evaluasi secara berkala terhadap apa yang Anda kerjakan.
i) Pilihlah seberapa sering Anda akan membuat evaluasi terhadap apa yang
Anda kerjakan.
ii) Rayakanlah keberhasilan Anda dan adakan urun pendapat tentang cara
mengatasi kelemahan Anda.
iii) Modifikasi tujuan-tujuan Anda sesuai kebutuhan.
b) Ketika Anda memasuki masa baru, evaluasi ulang prioritas Anda.
i) Sebagian mungkin terjadi dalam penyusunan tujuan tahunan Anda.
ii) Sebagian lagi mungkin lebih tepat untuk dievaluasi ulang pada saat Anda
menyusun tujuan jangka panjang yang baru, seperti tujuan untuk lima tahun.
(Menyusun rencana jangka panjang akan sangat bermanfaat. Putuskan
9
apakah Anda akan melakukan hal ini. Jika demikian, susunlah rencana dan
mintalah seseorang untuk meminta pertanggungjawaban dari Anda).
8) Adakah Soal Lainnya (yang Berkaitan) yang Ingin Saya Garap?
a) Pertanyaan-pertanyaan Anda yang manakah yang sudah dijawab?
i) Berterimakasihlah kepada Tuhan, atas jawaban-jawaban ini!
b) Apakah pertanyaan-pertanyaan Anda yang masih ada?
i) Bagaimanakah Anda dapat maju untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut?
ii) Siapakah yang dapat menolong Anda melaluinya?
c) Adakah perasaan yang sebaiknya digarap?
i) Jika ada, bagaimanakah dapat Anda bergerak untuk mulai menggarapnya?
ii) Siapakah yang dapat menolong Anda untuk melakukannya?
d) Adakah langkah-langkah lanjutan yang ingin Anda lakukan?
i) Jika ada, bagaimanakah Anda melankah untuk menghadapinya?
ii) Siapakah yang dapat menolong Anda dalam hal ini?
10
Download