6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Mangrove Mangrove

advertisement
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Mangrove
Mangrove berasal dari kata mangue dan grove berdasarkan gabungan antara
bahasa portugis dan inggris. Dalam bahasa portugis kata mangrove digunakan
untuk menyatakan individu spesies tumbuhan, sedangkan dalam bahasa inggris
kata mangrove digunakan untuk komunitas tumbuhan yang tumbuh di daerah
jangkauan pasang-surut dan juga untuk individu-individu spesies tumbuhan yang
menyusun komunitas tersebut (Sosia et al., 2014).
Menurut Soerianegara (1987) mangrove merupakan hutan yang tumbuh
pada tanah lumpur alluvial di daerah pantai dan bermuara sungai yang
dipengaruhi pasang surut air laut, dan terdiri atas genus pohon Avicennia,
Sonneratia,
Rhizophora,
Bruguiera,
Ceriops,
Lumnitzera,
Excoecaria,
Xylocarpus, Aegiceras, Scyphyphora dan Nypa. Sementara itu menurut pendapat
FAO (1982) dalam Sosio et al., (2014) kata mangrove digunakan baik untuk
individu jenis tumbuhan maupun komunitas tumbuhan yang tumbuh pada daerah
pasang surut.
2.2 Deskripsi Rhizophora mucronata
R. mucronata merupakan tanaman bakau dan sering disebut sebagai bakau
bandul, bakau genjah, dan bangko (Gambar 2.1). Tanaman tersebut termasuk ke
dalam Famili Rhizophoraceae dan banyak ditemukan pada daerah pasang surut air
laut. Tumbuhan tersebut tumbuh pada substrat yang keras dan berpasir. Pada
umumnya tumbuh dalam kelompok, dekat pada pematang sungai pasang surut dan
dimuara sungai, jarang sekali tumbuh pada daerah yang jauh dari air pasang surut.
6
Pengaruh Ekstrak Tumbuhan..., Ana Miftahul Janah, FKIP UMP, 2017
7
Pertumbuhan optimal terjadi pada areal yang tergenang dalam, serta pada tanah
yang kaya akan humus. Tanah berlumpur, halus, dalam dan tergenang pada saat
pasang normal. Tidak menyukai subsrat yang lebih keras dan bercampur dengan
pasir. Tingkat dominasi dapat mencapai 90% dari vegetasi yang tumbuh disuatu
lokasi. Menyukai perairan pasang surut yang memiliki pengaruh masukan air
tawar kuat secara permanen (Sosia et al., 2014).
R. mucronata merupakan spesies dari tumbuhan mangrove yang mampu
mencapai tinggi 27 m, diameter batang mencapai 70 cm, warna kulit kayu gelap
hingga hitam dan terdapat celah horizontal. Akar tunjang dan akar udara tumbuh
dari percabanagn bagian bawah (Harianto et al., 2015). R. mucronata mempunyai
daun eliptis lebar sampai memanjang dengan pangkal bentuk biji, ujung tulang
meruncing dengan ukuran 11-23 x 6-13 cm. tangkai daun sisi bawah ibu tulang
daun dan ujung keping biji berbentuk tangkai berwarna hijau. Bunga dalam
payung tambahan yaitu bertangkai, menggarpu, berbunga 2- 4- (8). Bunga yang
mekar kerapkali dalam ketiak daun yang masih ada juga pada buku yang tidak
berdaun. Tabung kelopak diatas bakal buah memanjang dengan taju panjang 1,5
cm. Daun mahkota mempunyai tepi berambut panjang, sebagian memeluk benang
sari, dan kepala sari beruang banyak (van Steenis, 1987). Umumnya tumbuhan R.
mucronata tersebut memiliki bunga berwarna kuning yang dikelilingi kelopak
berwarna kuning kecoklatan samapai kemerahan. Proses penyerbukannya dibantu
oleh serangga dan terjadi pada bulan April sampai Oktober. Penyerbukan
menghasilkan buah berwarna hijau yang umumnya memiliki panjang 36-70 cm
dan diameter 2 cm (Kusmana et al., 2003). Bakal buah setengah tenggelam
Pengaruh Ekstrak Tumbuhan..., Ana Miftahul Janah, FKIP UMP, 2017
8
dengan ujung bebas, tangkai putih pendek, dan bertaju 2. Keping biji bersatu
menjadi badan yang berdaging dengan ujung yang berbentuk tangkai, dan
menonjol 2 cm. buah setengah jatuhnya tanaman lembaga masih tetap melekat.
Hypocotyl panjangnya 40-60 cm dengan bentuk gada (van Steenis, 1987).
A
B
Gambar 2.1 Tumbuhan Mangrove R. mucronata. A. Daun, B. Batang
2.2.1 Klasifikasi Rhizophora mucronata
Klasifikasi R. mucronata menurut Cronquist, (1981) adalah sebagai berikut:
Kingdom
: Plantae
Divisio
: Magnoliophyta
Classis
: Magnoliopsida
Ordo
: Myrtales
Famili
: Rhizophoraceae
Genus
: Rizhophora
Species
: Rhizophora mucronata Lamk
Pengaruh Ekstrak Tumbuhan..., Ana Miftahul Janah, FKIP UMP, 2017
9
2.2.2 Tumbuhan Mangrove Rhizophora mucronata Sebagai Anti Bakteri
Tumbuhan mangrove diketahui merupakan salah satu sumber senyawa
metabolit sekunder, yang aktif sebagai senyawa anti mikroba (Naiborhu, 2002).
Senyawa organik dan anorganik seperti asam fenolat, glikosida, alkaloid, protein
saponin, flavonoid, terpenoid, steroid, dan senyawa logam yang terikat pada
senyawa organik diguga dapat dimanfaatkan sebagai agen untuk pengendalian
bakteri, khususnya pengendalian bakteri penyebab penyakit. Pertumbuhan bakteri
dipengaruhi dengan adanya perbedaan tekanan osmosis di dalam dan di luar sel,
penggumpalan protein terdenaturasi didalam sel, rusaknya membran sel karena
iritasi, perubahan pH, emulsi dan difusi cairan sel (Eryanti et al., 1999).
Dari semua tumbuhan mangrove, spesies R. mucronata merupakan salah
satu sumber yang mengandung senyawa metabolit sekunder (Hogarth, 1999).
Beberapa senyawa metabolit sekunder diantaranya adalah alkaloid, terpenoid,
flavonoid, steroid, tanin dan lain-lain. Selain itu mangrove kaya akan senyawa
antimikrobial yang terdapat pada mangrove diantaranya alkaloid, flavonoid, fenol,
terpenoid, steroid, tanin dan saponin (Kordi, 2012).
2.3 Kandungan Metabolit Sekunder
2.3.1 Flavonoid
Flavonoid mudah larut dalam air mempunyai aktivitas biologi dan bersifat
sitotoksik terhadap sel kanker, menghambat pelepasan histamine, anti
inflammantory, anti jamur dan yang paling penting adalah anti bakteri (Mulyani,
2013).
Pengaruh Ekstrak Tumbuhan..., Ana Miftahul Janah, FKIP UMP, 2017
10
Menurut Robinson (1991) salah satu fungsi flavonoid dari tumbuhan adalah
sebagai kerja antimikroba dan antivirus. Senyawa flavonoid dapat merusak
membran sitoplasma yang dapat menyebabkan bocornya metabolit penting dan
menginaktifkan sistem enzim bakteri. Kerusakan ini memungkinkan nukleotida
dan asam amino merembes keluar dan mencegah masuknya bahan-bahan aktif ke
dalam sel, keadaan ini dapat menyebabkan kematian bakteri
2.3.2 Tanin
Senyawa aktif tanin banyak ditemukan hampir disetiap bagian dari tanaman,
seperti kulit kayu, daun, buah, dan akar (Naiborhu, 2002). Menurut Masduki
(1996) dalam Fatiqin (2009) kemampuan tanin dalam menghambat pertumbuhan
bakteri yaitu dengan cara mempresipitasi protein, karena diduga tanin juga
mempunyai efek yang sama secara fenolik. Efek antibiotik tanin antara lain
melalui reaksi dengan membrane sel, inaktivasi enzim dan inaktivasi fungsi
materi genetik.
2.3.3 Alkaloid
Peran alkaloid bagi tumbuhan yaitu untuk melindungi tumbuhan dari
serangga, antifungus, dan dapat menghambat pembentukan peptidoglikan sebagai
penyusun dinding sel bakteri (Robinson, 1995)
2.3.4 Terpenoid
Menurut Lutfiyanti et, al., (2012) terpenoid termasuk triterpenoid. Senyawa
triterpenoid menghambat pertumbuhan bakteri dengan mekanisme penghambatan
terhadap sintesis protein karena terakumulasi dan menyebabkan perubahan
komponen-komponen penyusun sel bakteri itu sendiri (Siregar et al., 2012).
Pengaruh Ekstrak Tumbuhan..., Ana Miftahul Janah, FKIP UMP, 2017
11
2.4 Deskripsi Bakteri Aeromonas hydrophila
A. hydrophila merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang tersebar di
lingkungan, terutama air tawar dan memiliki sifat patogen pada manusia serta
dapat menyebabkan penyakit pada hewan (Martin et al., 2005). Bakteri A.
hydrophila banyak menyerang pada ikan yang hidup di air tawar seperti ikan
tawes, ikan gurame, ikan nila, ikan patin, ikan lele baik lele local maupun lele
dumbo (Mulia et al., 2014)
Bakteri A. hydrophila dikenal sebagai bakteri yang bersifat oportunistik
pada ikan air tawar dan reptil yang dapat berasosiasi menjadi berbagai gejala
klinis. Bakteri ini diisolasi dari kolam air tawar (Roberts, 1978)
Bakteri A. hydrophila merupakan jenis bakteri yang berbentuk batang,
dengan diameter 0,3-1 m dan panjang 1-3,5 m, tidak membentuk spora dan dapat
hidup dengan atau tanpa oksigen. Bakteri A hydrophila dapat hidup pada
lingkungan yang bersuhu 15-30oC. Bakteri ini umumnya hidup di air tawar,
terutama yang mengandung bahan organik tinggi (Afrianto & Liviawaty, 2009)
2.4.1 Klasifikasi Aeromonas hydrophila
Klasifikasi A. hydrophila menurut Holt et al. (1998) adalah sebagai berikut :
Filum
: Protophyta
Classis
: Schizomycetes
Ordo
: Pseudanonadales
Familia
: Fibrionaceae
Genus
: Aeromonas
Species
: Aeromonas hydrophyla
Pengaruh Ekstrak Tumbuhan..., Ana Miftahul Janah, FKIP UMP, 2017
12
2.4.2 STRAIN Aeromonas hydrophila
Strain merupakan progeni atau subkultur dari isolat koloni tunggal dalam
kultur murni (Kusnadi et al., 2003). Setiap macam bakteri dianggap sebagai suatu
spesies yang dibentuk dari kumpulan strain yang memberikan beberapa gambaran
sangat berbeda dari strain lain. Bakteri A. hydrophila yang digunakan dalam
penelitian adalah A. hydrophila dengan 6 strain yaitu GPl-04, GL-01, GL-02, GJ01, GK-01, dan GB-01. Strain bakteri tersebut diisolasi dari organ ginjal gurami
kemudian diinokulasi dan dimurnikan. Pengambilan sampel gurami sakit
dilakukan di Wilayah Kabupaten Banyumas (Pliken dan Lemberang), Purbalingga
(Padamara dan Jompo), dan Banjarnegara (Kaliwinasu dan Blimbing). Gurami
yang sakit secara keseluruhan menujukan gejala eksternal yaitu terdapat bercak
merah atau luka pada salah satu bagian tubuh, sirip, disertai penglupasan sisik,
sirip geripis, mata menonjol disalah satu atau keduanya, perut kembung berisi
cairan kuning dan ada juga yang memiliki anus kemerah-merahan. Gejala internal
gurami sakit diantaranya haemohargik pada ginjal, empedu, dan alat pencernaan.
Berdasarkan morfologi dan sifat biokimia diperoleh isolat bakteri A.
hydrophyla dengan strain GPl-04, GL-01, GL-02, GJ-01, GK-01, dan GB-01 yang
artinya GPL-04 berasal dari isolat ke-4 ginjal ikan sakit yang diambil dari daerah
Pliken Banyumas, GL-01 dan GL-02 berasal dari isolat ginjal ikan sakit yang
diambil dari daerah Lemberang Banyumas, GJ-01 berasal dari ginjal ikan sakit
isolat ke 1 dari daerah Jompo Purbalingga, GK-01 berasal dari ginjal ikan sakit
isolat ke 1 dari daerah Kaliwinasu Banjarnegara, dan strain GB-01 berasal dari
ginjal ikan sakit isolat ke 1 daerah Blimbing Banjarnegara (Mulia, 2010).
Pengaruh Ekstrak Tumbuhan..., Ana Miftahul Janah, FKIP UMP, 2017
Download