The Revaluation Of The Chinese Yuan Case overview Pada tanggal

advertisement
The Revaluation Of The Chinese Yuan
Case overview
Pada tanggal 21 Juli 2005, Pemerintah Cina dan People’s Bank of China secara
resmi mengubah nilai Yuan Cina, dengan meninggalkan patokan terhadap dollar Amerika
sehingga nilai Yuan dapat menguat menjadi Yuan8.11/$ dalam waktu dekat. Nilai tersebut
dapat berfluktuasi sebesar 0.3% per hari. Hal tersebut merupakan harapan sekaligus
surprise bagi sebagian orang.
Selama 2004 dan 2005 pemerintah Amerika terus menerus mendesak Cina untuk
menguatkan nilai Yuan terhadap dollar setelah sekian decade dipatok pada harga
Yuan8.28/$. Pemerintah Amerika berpendapat bahwa pertumbuhan perdagangan Cina
yang surplus terhadap Amerika mengindikasikan bahwa nilai Yuan sudah overvalue.
Kondisi tersebut menimbulkan ketegangan politik diantara kedua negara. Para pejabat
Departemen Keuangan Amerika memperingatkan Cina bahwa penguatan sebesar 10%
sangat dibutuhkan untuk menghindari aturan proteksi yang mungkin akan diusulkan dalam
Congress. Beberapa pihak mengetahui bahwa mematok nilai tukar itu sangat mahal
sehingga bank central Cina harus terus-menerus membeli U.S. dollar untuk memenuhi
kebutuhan perdagangan dan investasi. Pada awal 2005 cadangan valuta asing Cina
membengkak menjadi 700 milyar dollar termasuk obligasi pemerintah Amerika senilai 190
milyar dollar.
Pemerintah Cina dan beberapa ahli perdagangan internasional tidak sependapat
bahwa Yuan telah overvalue dengan alasan bahwa surplus perdagangan Cina terhadap
Amerika merupakan hasil dari produk Cina yang kompetitif, biaya produksi yang murah
serta adanya perubahan struktur industry global. Bagaimanapun juga tindakan merevaluasi
Yuan tersebut dipandang sebagai tindakan politis untuk mengurangi tekanan yang muncul
diantara kedua pemerintah, sekaligus membuat ekonomi Cina mempunyai peran yang
menonjol dalam perekonomian global.
Dalam sebuah debat kalangan akademis yang diselenggarakan pemerintah China
pada bulan Mei 2004, dihasilkan suatu kesimpulan bahwa proses revaluasi yuan akan
membawa resiko. Pihak-pihak yang diundang percaya bahwa jika penguatan nilai yuan
terlalu kecil, justru akan menyebabkan instabilitas dalam pasar uang karena permintaan
akan yuan terutama oleh para spekulan akan cenderung meningkat tajam.
Sementara itu tekanan dari pemerintah Amerika semakin kuat yang puncaknya
terjadi pada tanggal 20 Juli 2005, yaitu ketika Pemerintah China menginformasikan
perubahan aturan pertukaran mata uang dari patokan terhadap dollar Amerika menjadi
managed float.
Aturan Nilai Tukar Baru
China telah memberlakukan rejim nilai tukar tetap 8.28 yuan per dolar sejak tahun
1997. Aturan ini mampu bertahan melalui krisis Asia tahun 1997/1998 dan membuat
kondisi moneter China stabil bagi pertumbuhan ekonomi sampai melewati tahun 2000.
Perekonomian China terus tumbuh melebihi 10% dari GDP-nya dan kondisi ini diharapkan
terus berlanjut sampai 10 tahun kemudian. Pertumbuhan ekonomi yang pesat ini
menyebabkan banyak pihak menyerukan agar China mengubah sistem pertukaran mata
uangnya menjadi sistem nilai tukar mengambang dan bergabung dengan mata uang
terkemuka dalam sistem keuangan dunia yaitu dolar Amerika, Euro dan Yen Jepang.
Perubahan sistem nilai tukar di China ini akan mengakibatkan perubahan cara
penentuan nilai tukar. Jika semula nilai tukar hanya mengacu pada dolar Amerika, setelah
perubahan terjadi, maka Bank sentral juga akan mempertimbangkan nilai mata uang dunia
lainnya yaitu euro dan yen dalam menetukan nilai tukar yuan. Hal ini menyebabkan pihak
luar tidak mampu memperkirakan kebijakan para politisi dalam menentukan nilai mata
uang.
Perubahan nilai tukar yuan hanya 2.1% terhadap dolar amerika yaitu menjadi 8.11
yuan per dolar dengan fluktuasi maksimal 0.3% setiap harinya. Kecilnya persentase
fluktuasi yang diperbolehkan ini dimaksudkan untuk menjaga stabilitas nilai tukar bagi
para investor dan perusahaan. Namun hal ini tidak menghentikan proses penguatan nilai
yuan terhadap mata uang asing lainnya seperti dolar amerika. Para ahli bahkan
menyebutkan bahwa sistem fixed exchange rate yang dulu dianut China juga telah
membawa yuan terapresiasi terhadap dolar amerika dari 8.70 menjadi 8.28 per dolar
amerika selama kurun waktu 1994-1997.
Dampak Regional
Perekonomian China telah menyatu dengan perekonomian negara Asia lainnya
seperti, Thailand, Malaysia, Korea dan Taiwan. Bahkan beberapa industry besar sudah
berpindah dari negara-negara Asia Tenggara ke China. Sehingga revaluasi yuan akan
berdampak pada tingkat kompetitif di kawasan ini. Beberapa negara bereaksi terhadap
revaluasi yuan dengan mengumumkan perubahan nilai tukar mata uang mereka sendiri.
Namun Hongkong tetap mematok mata uangnya terhadap dolar amerika.
Pemerintah Malaysia segera mengubah sistem nilai tukarnya menjadi managed
floating seperti yang dilakukan pemerintah China pada beberapa jam sebelumnya. Padahal
Malaysia sudah menggunakan sistem fixed exchange rate sejak lama dan tetap bertahan
selama krisis Asia tahun 1997.
Dampak lain terjadi pada perusahaan-perusahaan multinasional yang berada di
China. Perusahaan tersebut menggunakan China sebagai basis manufaktur bagi produkproduk yang akan didistribusikan ke seluruh dunia. Sehingga mereka berharap bahwa nilai
tukar di China terus stabil dan relative murah. Perusahaan multinasional asing seperti
Mattel memproduksi lebih dari 70% produk mainannya di China. Penguatan nilai yuan
berarti kenaikan ongkos produksi untuk setiap produk yang dijual, dalam hitungan dolar
dan euro, sehingga margin dan keuntungan akan berkurang.
Untuk beberapa perusahaan seperti boeing, revaluasi yuan akan berdampak positif
secara marginal. Komponen Boeing hanya sedikit yang berasal dari China namun Boeing
banyak melakukan penjualan produk jadi ke China. Penguatan nilai yuan atas dolar
Amerika akan meningkatkan daya beli bagi pelanggan Boeing di China.
Bagi perusahaan lain seperti General Motors, penguatan nilai yuan hanya
menyebabkan sedikit kenaikan pada biaya produksi. Namun mereka berharap proses ini
secara simultan akan berdampak pada kenaikan nilai tukar Yen Jepang terhadap dolar
amerika dan euro di pasar internasional. Dalam pandangan GM, hal ini akan menyulitkan
competitor terbesar mereka yaitu Toyota yang seluruh proses produksinya berada di
Jepang.
Sedangkan bagi perusahaan multinasional China lainnya yaitu Haier Group,
penguatan nilai tukar yuan ini akan menimbulkan resiko kenaikan biaya produksi
sepanjang waktu, walaupun kenaikan tersebut hanya sebesar 2%. Jelasnya, untuk seluruh
perusahaan yang masuk ke China, baik perusahaan yang berproduksi di China atau
memasarkan produk ke China, perubahan sistem nilai tukar yuan ini dapat menjadi
ancaman atau kesempatan/peluang. Dan hanya waktu yang dapat membuktikan hal itu.
Jawaban pertanyaan:
1. Para pengkritisi Cina telah mendesak pemerintah Cina untuk merevaluasi yuan
sebesar 20% atau lebih. Bagaimana nilai yuan terhadap US$ jika revaluasi sebesar
20% tersebut benar-benar dilaksanakan?
8.28  a
 0.2
a
8.28
 1  0.2
a
8.28
a
1.2
a  6.90

Yuan 8.28 / $  Yuan 6.90 / $
 100  20%
Yuan 6.90 / $
2. Apakah Anda percaya bahwa revaluasi yuan tersebut didasari motovasi politik atau
ekonomi?
Kami melihat bahwa revaluasi Yuan China terhadap USD disebabkan motivasi
politik antara pemerintah China dengan AS, hal ini dilatarbelakangi karena defisit
perdagangan AS yang merasa bahwa nilai Yuan terlalu rendah terhadap dollar
sehingga produk-produk lokal Amerika tidak mampu bersaing dengan produkproduk impor dari China.
3. Jika Yuan China berubah maksimum setiap hari sebesar 0.3% terhadap USD,
secara konsisten selama 30 hari atau 60 hari, berapa nilai ekstrem yang mungkin
akan tercapai?

Jika yuan terevaluasi terhadap dollar sebesar 0.3% per hari selama 30 hari
maka
Yuan 8.11 / $
 Yuan 7.41 / $
(1  0.003)30

Jika yuan terevaluasi terhadap dollar sebesar 0.3% per hari selama 60 hari
maka
Yuan 8.11 / $
 Yuan 6.78 / $
(1  0.003) 60

Jika yuan terdevaluasi terhadap dollar sebesar 0.3% per hari selama 30 hari
maka
Yuan 8.11 / $
 Yuan 8.87 / $
(1  0.003)30

Jika yuan terdevaluasi terhadap dollar sebesar 0.3% per hari selama 60 hari
maka
Yuan 8.11 / $
 Yuan 9.71 / $
(1  0.003) 60
4. Perusahaan multinational China akan menghadapi tingkat perubahan risiko yang
sama yang ditanggung oleh perusahaan multinational US, Jepang, dan Eropa.
Bagaimana dampak dari meningkatnya risiko terhadap strategi dan operasi dari
perusahaan-perusahaan China dalam waktu dekat?

Dengan ditetapkannya sistem managed-floating rate pada sistem moneter
Yuan China, maka akan memberikan dampak yang cukup besar bagi
perusahaan multinasional China, yaitu meningkatnya risiko bisnis terhadap
perubahan nilai tukar, misalnya pada:
 Eksposur transaksi
 Eksposur operasi
 Eksposur translasi

Kenaikan risiko perubahan mata uang akan mempengaruhi pertumbuhan
penjualan, profitabilitas, dan daya kompetisi perusahaan.
Download