1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pitra yadnya (Ngaben) adalah upacara atau ritual masyarakat Hindu di Bali. Upacara ini dilakukan untuk menghantarkan jiwa orang yang sudah meninggal menuju ketempat peristirahatan terakhir dengan cara melakukan pembakaran jenazah. Upacara ngaben ini mengambil tempat di setra (kuburan) pada Desa Adat setempat. Cara lama yang dahulu masih mempergunakan kayu bakar sebagai bahan bakar untuk pembakaran jenazah sudah mulai ditinggalkan. Karena menggunakan kayu bakar pada saat proses pembakaran jenazah dirasa kurang efisien. Saat ini penggunaan kompor pembakar jenazah dirasakan cukup baik dan merupakan penemuan atau cara yang tepat agar proses pembakaran jenazah sampai menjadi abu tidak memakan waktu yang lama dan tidak terganggu dengan kendala cuaca. Pada umumnya Kompor pembakar jenazah terbuat dari pipa besi. Pada ujung kompor terdapat beberapa lilitan sebelum mencapai nozzle kompor. Lilitan tersebut berguna untuk memanaskan bahan bakar sebelum disemprotkan ke nozzle. Nozzle pada kompor pembakar jenazah ini berfungsi sebagai tempat penyemprotan bahan bakar. Pada dasarnya prinsip kerja kompor ini adalah mengubah bahan bakar dari fase cair menjadi fase gas dan membakarnya dengan nyala api sehingga menyala dan menghasilkan energi panas. Kondisi dilapangan menunjukan, bahwa karakteristik nyala api (Flame) yang tidak beraturan pada kompor pembakar jenazah ini perlu untuk diteliti lebih lanjut. nyala api yang dihasilkan pada pembakaran kompor pembakar jenazah ini adalah nyala api difusi (diffusion flame). Nyala api difusi adalah nyala api dimana bahan bakar dan udara pada awalnya terpisah. Aliran bahan bakar yang keluar dari ujung nozzle akan bercampur dengan udara lingkungan secara difusi. Diffusion flame akan menghasilkan nyala api yang kurang baik. Untuk memperbaiki karakteristik nyala api difusi (diffusion flame), penulis menambahan pipa udara bertekanan pada bagian tengah nozzle kompor, dengan harapan akan terjadi pencampuran yang baik antara udara dan bahan bakar sebelum keluar dari nozzle sehingga 2 diharapkan akan menghasilkan nyala api premix (Premixed Flame). Premixed Flame adalah nyala api dimana bahan bakar dan udara bercampur di dalam kompor sebelum di alirkan ke nozzle. Penambahan pipa udara bertekanan pada bagian tengah nozzle, pada dasarnya untuk meningkatkan energi potensial tekanan untuk selanjutnya diturunkan karena efek venturi. Kecepatan fluida dipaksa meningkat untuk mempertahankan aliran massa (ṁ), dalam hal ini debit (Ԛ) yang sedang bergerak. Saat proses konversi energi dari bentuk energi potensial tekanan menjadi energi kinetik inilah udara dan bahan bakar tercampur untuk selanjutnya dialirkan ke nozzle. Dengan bantuan geometri nozzle campuran bahan bakar dan udara diubah menjadi butiran yang sangat kecil yang biasa disebut droplet atau partikel cairan. Berdasarkan hal diatas, penelitian terhadap geometri nozzle perlu dilakukan, karena sebelum keluar nozzle perlu dibentuk/ di desain sedemikian rupa agar tipe aliran dalam nozzle seragam (uniform), dengan harapan tidak terjadi perubahan pola aliran fluida, sehingga kualitas nyala dapat dipertahankan (steady state, steady flow). Panjang nozzle exit bahan bakar yang diteliti adalah panjang nozzle exit 65 mm, 67 mm dan 69 mm. Dimana nozzle exit yang diteliti akan terdapat jarak antara ujung nozzle bahan bakar dan ujung pipa udara bertekanan. Pada variasi panjang nozzle exit yang berbeda tentu akan mempengaruhi proses pencampuran udara dan bahan bakar pada ruang pencampuran (mixing chamber) sehingga penelitian ini menarik untuk dilakukan karena setiap panjang nozzle exit akan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, karena viskositas fluida akan memberi efek terhadap terbentuknya tegangan geser, pressure drop dan kerugian energi fluida kerja secara signifikan terhadap pola aliran fluida saat melintasi peralatan atau nozzle. . 3 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana pengaruh memvariasikan panjang nozzle exit bahan bakar terhadap karakteristik kompor pembakar jenazah. Karakter yang dimaksud adalah durasi waktu pembakaran, konsumsi bahan bakar, pola nyala api yang meliputi sudut semburan api, dan panjang nyala api. 1.3 Tujuan penelitian 1.3.1 Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penulisan penelitian ini adalah untuk melengkapi salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana dengan mengambil tema “Pengaruh Variasi Panjang Nozzle Exit Bahan Bakar Terhadap Karakteristik Kompor Pembakar Jenazah” 1.3.2 Tujuan Umum Tujuan umum dari penulisan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Variasi Panjang Nozzle Exit Bahan Bakar Terhadap Karakteristik Kompor Pembakar Jenazah. 1.4 Batasan Penelitian Adapun batasan penelitian dalam penulisan ini adalah : a. Kompor yang dipergunakan pada pengujian adalah skala laboratorium. b. Instalasi alat uji di asumsikan dalam keadaan steady, tidak ada gangguan external selama pengujian di lakukan seperti angin, kelembaban dan tingkat keadaan lingkungan konstan. c. Variasi panjang nozzle exit bahan bakar yang diteliti adalah panjang nozzle exit bahan bakar dengan variasi panjang 65mm, 67mm dan 69mm. 4 1.5 Manfaat Penelitian a. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai kompor pembakar jenazah, serta memperoleh pengalaman menganalisis variasi panjang nozzle exit bahan bakar terhadap karakteristik kompor pembakar jenazah. b. Bagi pembaca, penelitian ini dapat memberikan informasi secara tertulis maupun sebagai referensi mengenai variasi panjang nozzle exit bahan bakar terhadap karakteristik kompor pembakar jenazah.