Jurnal Amanat Agung 2014 - Karya Ilmiah STT Jakarta

advertisement
ISSN 2086-7611
Volume 10, No.2 Desember 2014
ARTlKEL
FUNDAMENTALISME
DAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
AKULAH JALAN, KEBENARAN, DAN HIDUP
PANGGILAN DAN RESPONS MANUSIA
NATUS EX MARIA VIRGINE
PENGAJARAN UNTUK KOMITMEN
HAMBA YANG MEMBANGUN BANGSANY A
NASKAH KHOTBAH
YESUS - SUI GENERIS?
..
ISSN 2086
- 7 6 11
ISSN 2 0 8 6 - 7 6 1 1
JURNAl
Jurnal Amanat
Volume
AMANAT
AGUNG
Agung
10 Nomor
2, Agustus
2014
DAFTAR lSI
Penerbit
Sekolah Tinggi Teologi Amanat
Agung
JI. Kedoya Raya No. 18
Volume
10, Nomor
2
Desember
2014
Jakarta 11520, Indonesia
Telepon
(021) 58357685
Faksimili
(021) 5819375
Email
[email protected]
Website
www.sttaa.ac.id
- Hunting
ARTIKEL
FUNDAMENTALISME
Fundamentalisme
Risnawaty
Pemimpin
Anggota
Redaksi
Astri Sinaga
Redaksi
Armand
Redaktur
Pelaksana:
Hendro
Melany
Sampul
I<emungkinan
Sihombing
Kristus di dalam Agama-Agama
Lain
PANGGILAN
Kowureng
Studi Matius
DAN RESPONS MANUSIA:
273
22:1-14
Barus
Agung
Sekolah Tinggi Teologi Amanat
Agung
NATUS EX MARIA VIRGINE:
JI. Kedoya Raya No. 18
Jakarta 11520, Indonesia
A Case for Biblical
Telepon
(021) 58357685
Faksimili
(021) 5819375
Biblical
AmrJnrJt
Fittingness
Fandy H. Tanujaya
253-3200-800
rJ n. Yavasan
Necessity
321
and
- Hunting
[email protected]
Rekening
Kehadiran
Joas Adiprasetya
Armand
Nomor
247
DAN HIDUP:
Lim
: Yudhis Rusli
Redaksi Jurnal Amanat
Email
Kerukunan
Edison Rikardo A. S.
Distribusi
Perancang
Kajian Biblis tentang
227
Sinulingga
AKULAH JALAN, KEBENARAN,
Yohanes Adrie Hartopo
Akhir
Agama dengan
UMAT BERAGAMA:
Barus
Lotnatigor
Pembaca
DAN KERUKUNAN
AplJnI?' Inrl()np~irJ
of The Virgin
Birth
ii
Jurnal Amanat Agung
PENGAJARAN UNTUK KOMITMEN:
Pembentukan Spiritualitas
359
Rohaniwan Kristen di Seminari
Rosyeline Tinggi
HAMBA YANG MEMBANGUN BANGSANYA
373
Lotnatigor Sihombing
NASKAH KHOTBAH
YESUS- SUI GENERIS? Ibrani 1:1-4
395
Hendro Lim
TINJAUAN
BUKU
The Word of God for the People of God:
An Entryway to the Theological Interpretation
405
of Scripture
PENULIS
413
MITRA
BEBESTARI
415
INDEI(S
PENULIS
416
BIODATA
417
INDEKS SUBJEK
TUJUAN,
DISTRIBUSI,
DAN PETUNJUK PENULISAN
419
AKULAH JALAN, KEBENARAN, DAN HIDUP;
Kemungkinan
Kehadiran
Kristus
di dalam
Agama-Agama
taln'
Joas Adiprasetya
Abstrak: Artikel ini berusaha mengkonstruksi
atas teks
Yohanes
14:6 yang
kerap
sebuah tafsir Trinitaris
dipandang
sebagai
"batu
sandungan" bagi relasi Kristiani dengan agama-agama lain. Dengan
menyadari
ketidakmungkinan
untuk meneruskan tipologi
lama
(eksklusivisme, inklusivisme, dan pluralisme), penulis menghadirkan
sebuah cara mendekati teks tersebut dari perspektif bapa-bapa
gereja sekaligus mengkonstruksi
serpihan teologi agama-agama
yang diharapkan dapat menjembatani
Kristiani dan keterbukaan
berhasil
jika
kita
ketegangan antara komitmen
antar iman. Usaha tersebut
mempergunakan
perspektif
hanya dapat
Trinitaris
untuk
memahami teks tersebut.
Kata-kata Kunci: Yohones 14:6, Trinitos, ogomo-ogomo,
cosmic Christ, jolon, kebenoron, tiidup, perichoresis
Kristologi,
Pendahuluan
dan Opera Indiviso
Trinitosentrisme
Penulis
penting,
memulai
sebelum
artikel
memasuki
1. Artikel ini disampaikan
diselenggarakan oleh STT Amanat
ini dengan
topik
utama
dua catatan
yang
yang sangat
menjadi
wilayah
penulis pada Theology Conference yang
Agung di Jakarta pada tanggal 28-29
Oktober 2013, dengan tema "Trinity and Religious Pluralism".
Jurnal Amanat Agung
248
pembahasan. (atatan
pertama yang terkait dengan kenyataan bahwa
salah satu tonggak terpenting
agama Kristen kontemporer
sebagai
lensa
kemajemukan
utama
adalah dipergunakannya
doktrin Trinitas
masing model tersebut.
memahami
mengedepannya
realitas
Dalam
memakai
Trinitaris
pendekatan
ini mengakibatkan
pada
salah
pandangan
dengan Trinitas
Raimundo
satu
sebagai akibat
dari
yang berpusat
Pribadi
dan Pneumatosentrisme)
(etikosentrisme,
eklesiosentrisme,
ilahi
yang rnenarik,
lain
ternyata
dan lainnya) tampak tak memadai
pandangan mereka tergolong
atau pluralisme-atau
ketiganva.'
2.
tak
lagi
memunculkan
yaitu eksklusivisme,
terlampau
peduli
ke dalam eksklusivisme,
terlepas
memiliki
(Raimundo
membandingkan
berperspektif
dan
Trinitas-
S. Mark
mengusulkan
dari perbedaan
Heim-dan
pluralisme
radikal tersebut,
kesamaan yang menonjol,
radikal,
di dalam teologi
pada agama-agama
description)
para
penganut
terse but
prinsip-ganda yang
agama-agama
pada struktur
mana pun, yaitu
dasar iman Kristen dan
lain menurut
agama-agama
dimungkinkan
ketiganya
yaitu mereka berhasil
mempertahankan
keterbukaan
keberhasilan
diskripsi
lain
justru
diri (auto-
tersebut.
karena
Dan
mereka
mendasarkan diri pada perspektif Trinitaris.
apakah
Catatan kedua, jika teologi agama-agama yang Trinitosentris
dirasa
inklusivisme,
bukan salah satu dari ketiga, atau sekaligus
Bahkan, tak jarang para teolog menganjurkan
tripolar
ketegangan antara komitmen
baru yang tak terbatas yang melampaui
cenderung
D'Costa,
penulis
bahwa masing-masing meradikalkan setiap model di
sangat penting
inklusivisme, dan pluralisme. Tak heran jika para teolog agama-agama
Trinitas
Gavin
misalnya,
untuk
agama-agama
sampai dengan tingkat tertentu
atau locus yang lainnya
apa yang lazim disebut sebagai tipologi tripolar,
Glimpse,
pascapluralisme
teolog
Panikkar,
Imaginative
D'Costa eksklusivisme radikal, dan Heim inklusivisme radikal). Namun,
(Teosentrisme,
sama sekali. I(edua, pendekatan Trinitaris kontemporer
berbasis
tiga
dalam tipologi
pada Trinitas
pendekatan-pendekatan
An
pendekatan
masa kini untuk
di dalam teologi agama-agama
Kristosentrisme,
kemungkinan-kemungkinan
buku
memperlihatkan
ada dua hal yang penting
Pertama,
berpusat
bagi umat kristiani
tanpa mempertautkannya
perspektif
(Trinitosentrisme)
yang
secara teologis
utama.
Setidaknya
model tersebut
melampaui apa yang secara tradisional dianut oleh penganjur masing-
agama. Begitu banyak teolog masa kini yang sangat
sebagai perspektif
namun meradikalisasi
teologi agama-
dalam
agama-agama
kontemporer.
dari ketiga model tersebut
249
dalam perkembangan
yakin bahwa tidak mungkinlah
berteologi
Akulah Jolon, Kebenaran dan Hidup
mampu
Kristosentrisme,
melampaui
kete rbata san
atau Pneumatosentrisme,
Teosentrisme,
maka secara jujur penulis
salah satu
Tulisan pendek paling penting yang mengkompilasi
seluruh kritik
terhadap tipologi tripolar dilakukan oleh Perry Schmidt-Leukel,
"Exclusivisrn,
I
I
and
Reaffirmed,"
dalam Paul F. Knitter, peny., The Myth of Religious Superiority:
Exploration (Maryknoll, NY: Orb is Books, 2005), 13-27.
Inclusivism,
Pluralism:
The Tripolar
Typology:
Clarified
A Multifoith
Jumal Amahat
250
harus menyatakan
Akulah
Agung
kegelisahan terhadap
dikumpulkan
bersama-sama
namun
ketiga
Pribadi
251
dan Hidup
jika kemudian artikel ini memberi celah-celah kreatif di antara penulis
pemisahan ketiga topik ini.'
dan pembaca.
ini, sebab ketiga sesi paralel ini sekilas tampak memakai pola Trinitaris
jika
Jolon, Kebenaran
Strategi
tersebut
penulisan
yang
diambil
adalah
memanfaatkan
dibahas secara terpisah. Alhasil setiap peserta hanya mendengar salah
Yohanes 14:6 dan kemudian merefleksikannya
satu dari tiga Pribadi ilahi tersebut dibahas dalam kaitannya dengan
namun
teologi agama-agama. Penulis kuatir pendekatan ini justru menyalahi
penganut
salah satu prinsip yang paling mendasar dari teologi Trinitas, yang juga
unggulan untuk menegaskan bahwa Yesus adalah jalan I<eselamatan
menjadi
satu-satunya.
jangkar
penting
bagi semua teologi
agama-agama
yang
secara konstruktif.
eksklusivisme
Sudah lazim
bahwa
bukan secara eksegetis
ditemukan
teks Yohanes
Kata sifat "satu-satunva"
di kalangan
14:6 menjadi
teks
memang tidak ditemukan
di
dibangun di atasnya, yaitu omnia opera Trirutotis ad extra sunt indiviso
dalam ucapan Yesus, namun diambil sebagai inferensi dari kata-kata
(se!uruh
Yesus, "tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak
karya
terpisahkan)
Allah
Trinitas
I<arya keselamatan
dilihat clalam kebersamaan
tidak bisa membicarakan
keluar-bagi
dunia-tidak
pernah
melalui Aku" (14:6b). Dengan memungut
dari satu Pribadi ilahi harus selalu
kelompok
dengan kedua Pribadi ilahi lainnya. I<ita
kemungkinan
kehadiran
agama lain, rnisalnya, tanpa membicarakan
bahwa
rnereka
yang
tidak
akan
pula kehadiran Sang Anak
dapat
datang
terselamatkan;
kepada
Bapa
dan
dengan
kata
lain
tak
selain itu, terkait dengan nasib mereka, entah tidak
Atas dasar kedua catatan di atas, khususnya catatan yang
diketahui karena sepenuhnya berada di bawah kedaulatan Allah (soft
penulis
exctusivismi,
kernungkinan
penulis
menegaskan
menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi tidak
Kristus di dalam
bersarna Sang Bapa dan Roh kudus.
kedua,
eksklusivis
ayat ini sebagai landasan,
akan masuk pada inti pembahasan
kehadiran
akan
berusaha
yaitu
tentang
(hard exclusivism).
Kristus di dalam agama-agama lain. Maka,
untuk
membahas
isu ini
dengan
entah mereka mengalami hukurnan dan kebinasaan kekal
normativitas
tetap
Pada satu sisi, posisi ini menegaskan keunikan dan
Kristus yang rnernang esensial di dalam iman Kristen,
mendasarkan diri pada perspektif Trinitaris. Penulis tidak berpretensi
namun di sisi lain ia segera menghadirkan
untuk memberikan
teologis yang sangat rumit.
sebuah ulasan serba lengkap, sebab bukan hanya
1.
hal tersebut tidak mungkin, namun juga karena akan lebih berfaedah
Pertanyaan
pertama
yang muncul
setidaknya tiga pertanyaan
yang bersifat
epistemoloqis
adalah: Apakah penggunaan metafora jalan di dalam Yohanes 14:6
3.
Kegelisahan yang dimaksudkan
ialah pada Theology Conference
2013 ini membagi tiga sesi elektlf dengan tiga pembicara Andreas Himawan
membahas Pribadi Roh Kudus, Henry Efferin membahas Pribadi Bapa, dan
Penulis membahas Pribadi Anak.
f
I
terlepas dari perspektif Trinitaris selama ini tidak menjerumuskan
ke dalam cara berpikir
kristologis
yang terlampau
instrumen-
252
Jurnal Amanat Agung
Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup
253
talistis, seolah-olah Kristus menjadi alat yang membantu mencapai
tujuan
utama, yaitu Allah Bapa? Bagaimanakah
Sang Jalan itu
menjadi presentasi nyata dari Sang Bapa?
2.
3.
Pertanyaan
kedua,
lebih
Jalan:"
Kristus
Sang Jalan
dan
Kritik
Atas
Kristologi
Instrumental
Apakah
Dalam diskusi dengan banyak penganut eksklusivisme keras,
keutamaan I<ristus Sang Sabda yang dipercaya umat Kristen dapat
penulis mendapat kesan yang sangat kuat bahwa Yohanes 14:6 selalu
menuntun
menjadi
untuk justru
bersifat
"Akulah
teologis,
menghayati
yaitu:
kehadiran-Nya
melampaui
teks
yang terisolasi
dari seluruh
struktur
historisitas Yesus dari Nazaret? Seberapa jauhkah Sang Kebenaran
historisnya dan karenanya dapat dimanfaatkan
itu sungguh-sungguh
yang terlepas
Pertanyaan
terdapat
ketiga
realitas
aktual di dalam agama-agama lain?
bersifat
ontologis,
tertentu-izinkan
"realitas-terhukum"-yang
berada
yaitu:
Apakah
penulis
mungkin
menyebutnya
di luar Allah yang dikenal
literalisasi
dari makna kontekstualnya.
atas metafora
ini sedemikian
dan
untuk tujuan apa pun
Selain itu, kerap terjadi
rupa hingga justru
pemakainya terjebak ke dalam ketidakmengertian
apa yang ditunjukkan
tekstual
para
yang mirip dengan
baik oleh Simon Petrus, "Tuhan, ke manakah
melalui Sang Anak, sementara kekristenan meyakini bahwa segala
Engkau pergi?" (Yohanes 13 36), maupun Tomas, "Tuhan, kami tidak
ciptaan dijadikan oleh Allah di dalam Sang Anak (Kolose 1:15-16)?
tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?"
Apakah mungkin ada ruang di luar Allah yang lebih besar dari Allah
(Yohanes 14:6). Ketidakmengertian
dan mencakup baik Allah maupun realitas-terhukum?
Petrus atau Tomas, sebab Yesus sendiri mengatakan di 14:2, "Di rumah
Bagaimana
menghayati kehadiran Sang Wadah Kehidupan di dalam metafisika
Bapa-Ku banyak tempat
cinta-kasih
menyediakan tempat bagimu."
ilahi yang senantiasa
berkata
"Ya" pada seluruh
datang,"
Ketiga pertanyaan ini akan dibahas ke dalam tiga sub-bagian,
masing-masing
terfokus
Yesus sampaikan
hidup".
secara ilustratif
di dalam
pada ketiga identitas yang
Yohanes 14:6 "jalan,
kebenaran,
Bahkan, jika terbiasa dengan langgam tipologi tripolar
menemukan
jejak-jejak
eksklusivisme,
inklusivisme,
pluralisme di dalam ketiga sub-bagian di bawah ini.
dan
akan
dan sekaligus
bukanlah
kesalahan
tinggal ... Sebab Aku pergi ke situ untuk
Pada 13 33, "ke tempat
ciptaan, bahkan bagi mereka yang berkata "tidak" pada-Nya?
ini tentu
Yesus sesungguhnya
Aku pergi, tidak
menggemakan
mungkin
keyakinan
kamu
iman yang
telah dianut bahkan oleh iman Israel mengenai transendensi
Allah,
yang kemudian ditegaskan ulang oleh Paulus di dalam 1 Timotius 616,
"Dialah satu-satunya
yang tidak takluk kepada maut, bersemayam
dalam terang yang tak terhampiri.
Seorangpun tak pernah melihat Dia
dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nvalah hormat
dan kuasa yang kekal! Amin."
Sang Sapa memang
tak mungkin
terhampiri
(unapproachable),
terpahami
(incomprehensible).
menunjukkan
yang
Akulah laton, Kebenaran dan f-lidup
Jurnal Amanat Agung
254
dua tempat,
lain adalah
pada sebuah
(unspnkenable), dan tak
tak terkatakan
Dalam
Alkitab
LAI-TB, Yohanes
yang satu adalah tempat
(tapas). Sementara
tempat
(mane) dan
tinggal
tapas lebih
mane lebih menunjuk
lokasi spasial,
14:2
menunjuk
pada sebuah
lokasi
relasional.
terdapat
di dalam
mengasihi
di dalam
Kata
secara
persekutuan
tinggal
dia."
atau tinggal
khususnya
ini
tulisan
ayat
datang
Yohanes
keduanya
2 ini dan ayat
firman-I<u
kepadanya
merio yang
untuk
ketiga
surat).
merujuk
pada
Sang Bapa dan Sang Anak:
Sang Anak dan Sang Anak tinggal
terhampiri
mengenal
di dalam
Trinitaris
inilah
yang
disebut
saling
memberi
ruang
Dalam
perspektif
bukan sebuah
inilah
menjadi
perichoresis
(mutual
maka,
tapas namun
Sang Rumah
Anak berdiam
yang
yang
indwelling)
rumah
sebagai
itu sendiri,
dasar
berarti
antara
Dia
8)
Jika
Sang Bapa hanya dengan
sebagai
sebuah
Rumah,
kecuali
hanya
dialami
Sang Anak.
ini
dapat
lain, perjalanan
home!
Rumah
Jalan.
kamu
ini kamu
yang
melihat
sarna
Sang Bapa
mengingkari
dengan
prinsip
telah melihat
mencapai
pada
sementara
Jalan.
dicapai
Sang
Sang Rumah,
menjalani
dan dialami
sebab
itu sendiri.
secara
sementara
dapat
berbarerigan,
melihat
Jalan
Sang Jalan.
menyatu
Bapa, dan
Namun,
itu secara
Dan
Yesus
itu-vdernikianlah
akan pernah
Yesus adalah tujuan
Sang Jalan dan Sang Rumah
Allah
bukan?
Sang Rumah
Sang
yaitu
rnaka
sebagai Sang
lagi memahami
tujuan
jalan,
tidak
sungguh,
diri-Nya
tujuan,
sebuah
atau
sampai
melalui
(Sang Bapa)
Hal
"Barangsiapa
Tidak
sebuah
setelah
melalui
ilahi.
di dalam
menuju
pada saat yang bersamaan
Pribadi
di
penghayatannya.
Sang Tujuan
tiga
berdiam
Filipus
ini dipaharni
instrumental
ketika
Sang
Trinitaris
jalan itu akan ditinggalkan
fungsi
Sekarang
Dia."
Filipus yang ingin
keinginan
Sang Anak.
"Sekiranya
Bapa-Ku.
melihat
Sang Bapa
Bapa" (ayat 9).
jalan
ditinggalkan,
Sang Bapa itulah
menjawab
berbeda
atau
dapat dikatakan
cara berdiam
prinsip
tinggal
Sang Bapa
menegaskan,
ucapan Yesus di dalam ayat 6 yang menegaskan
mengalami
dilihat
telah
di dalam
dan di dalam,
Sapa. Maka Yesus rnenjawab,
Aku, ia telah rnelihat
Bapa (bdk.
doktrin
langsung
melalui,
7 Yesus
kamu
tentulah
saling
mane; dan itu berarti
ciptaan
untuk
transendensi
lazimnya
bagi
secara
kecuali
ayat
dan
dan
Sang Bapa
Sapa pada ayat 2 perlu
sebab di dalam
dan pada gilirannya
terkuat
di
diam
Aku, pasti kamu juga mengenal
mengenal
(ayat
itu,
sebabnya,
sekalipun
Gagasan
dalam
Itulah
tak mungkin
Jalan itu jadi
sangat melimpah
14:10).
adalah
yang tak
(mane)
dan diam
(baik Injil maupun
dipergunakan
23, "Jika
dan Bapa-I<u akan
(dwelling) yang muncul
antara
dan
kata dari mane adalah
Akar
Trinitaris
relasional
di dalam
kali di Alkitab
14, yaitu
I<ami akan
dengan
berdiam
dua
Aku, ia akan menuruti
dia dan
bersama-sama
muncul
Yohanes
mengasihi
berarti
tetap
diucapkannya
I<ata mane hanya
seorang
Ciptaan
255
tak
Sang
akan
Sang Rumah
Dengan
kata
The journey
perictioretis.
menjalani
is
Sang
Sang
256
Jurnal Amanat Agung
Pendekatan
ini di satu
dari I<ristus yang hadir
Tak Hadir
untuk
itu, sedemikian
Sang Bapa maupun
dengan
menjadi
jitu
cara
percakapan
murid
sebabnya
percayalah
ayat
kepada
dan gentar
pastoral
Trinitaris
Roh I<udus menjadi
Sang Rumah
dalam
bersatu,
persekutuan
ditawarkan
oleh
Trinitaris
orang
Sang
percaya
kepadanya
baik
dan diam
(ayat
23). Pada sisi lain, pendekatan
Injil
Yohanes
untuk
peneguhan
menghadapi
percayalah
spiritual
"Janganlah
juga
Seluruh
mencapai
gelisah
hatimu;
(yang
kata lain,
sebuah
sudah)
sapaan
percava."
Jika
perichoresis) Sang Bapa dan Sang Anak di dalam
tujuan
utama
i<ristiani,
serta manusia
Trinitaris
agama-agama
tidak
sama dan tidak sedalam
Allah
Trinitas
itu.? Jadi, klaim
di mana
diundang
tersebut,
untuk
maka
lain mungkin
apa yang
dalam
menolak
dialami
Sang Jalan dan
berpartisipasi
ke
jalan-jalan
yang
saja berlangsung
walau
di dalam
apologetis
kepada
yang dialami
tidak
Bapa,
secara total
bahwa jalan-jalan
berbicara
kalau
jalan-jalan
tidak
lain,
dan di dalam
kemungkinan
lain, namun
kemungkinan
Allah Trinitas.
"Akulah
Kristus
Aku,"
menolak
tidak
ingin
kemungkinan
pada persekutuan
Allah Trinitas.
mengenai
di dalam relasi dengan
melalui
namun
lain terse but berujung
bersama
agama-agama
persekutuan
ayat 6b, "tidak ada seorangpun
Kebenaran:"
Inklusivisme
Bapa-Bapa
Salah
adalah
yang sama
Singkatnya,
kehadiran
di sini
Kristus di dalam
kehadiran
satu
Sang Sabda
agama-agama
lain
artikel
ini tidak
di dalam
mempertautkan
penulis
ingin
sebagian
Alkitab
membahas
menyampaikan
melakukan
Allah,
reifikasi
sedemikian
pengakuan
sekadar
yang
menurunnya
imajinatif-imani
(Pribadi
atas
hingga
bahkan
Alkitab
iman. Reifikasi Alkitab
minat
orang
membuka
kedua
Ulang
Kristen
diri
Trinitas)
tradisi
Pada
manusia.
sebagai
Sementara
meluas,
menjamurnya
cukuplah
kebiasaan
Verdinglichung) atas Sabda
di dalam
menjadi
banyak
objek
Protestan)
pad a kemungkinan
agama-agama
pengakuan-
iman dan bukan
ini juga memberi
(khususnya
di dalam
Protestan
dipercaya
ini secara
thingljication,
(bahkan
iman kontemporer,
sumber
topik
kegelisahan
rupa
Ziarah
Gereja
persoalan
bagaimana
dan
sabda Allah dan I<ristus Sang Sabda yang menjadi
Allah
4.
datang
257
Itu
dan dengan
ini, dengan
untuk memberi
orang-orang
yang
di ayat 27c. "Janganlah
diskursus
pertama-tama
tujuan
hidup.
kepada-Ku,"
ini
bagi para
ketidakpastian
sama la mengulanginya
bagi
(koinoia,
hidup
datang
memberi
hatimu."
dimaksudkan
"akan
karakter
sepenuh-penuhnya
di dalam
1 Yes us berseru,
Allah,
memang
persekutuan
dia"
gentar
cara yang kurang-Iebih
gelisah
hingga
untuk
tengah
pada
menghadirkan
penulis
ini, yaitu
yang
sisi mempertegas
Sang Anak
bersama-sama
Akulah Ialan, Kebenaran dan Hidup
dampak
untuk
pada
secara
hadirnya
lain.
Sabda
Padahal,
Pendekatan atas Yohanes 13-14 secara pastoral dan nonini disarankan pula misalnya oleh Lamar Williamson,
"Many
Rooms, One Way: Preaching John 14 in a Pluralistic Society," dalam Journal
yang mengatakan bahwa tujuan-tujuan
for Preachers, vel. 29, no. 4 (2006), 15-20.
(misalnya relasi personal dan relasi impersonal dengan Allah), namun tidak
sama dengan tujuan akhir kristiani (persekutuan
kornunal dengan Allah
Tritunggal).
5. Inilah argumen dasar S. Mark Heim, The Depth of the Riches; A
Trinitarian Theology of Religious Ends (Grand Rapids, MI: Eerdmans, 2001),
akhir agama-agama non-Kristen
valid
Jurnal Amanat Agung
258
imajinasi
imani
ini merupakan
sebuah
cara berteologi
yang sudah sejak abad ke-2 lazim dilakukan
sebuah
Pada
bagian
tradisi
kristiani
di dalam
Alkitab
mengusulkan
di
bawah,
yang sering
Christ).
sebuah
Jika
di
konstruksi
agama-agama
oleh para leluhur
penulis
akan
kuno, bahkan
yang sangat
sendiri,
(cosmic
kosmis
ketiga
Akulah laton, Kebenaran dan Hidup
disebut
bagian
menunjukkan
ditemukan
sebagai
ketiga
mengenai
gereja.
akarnya
konsep
itu
Kristus
penulis
akan
I(ristus Sang Wadah
untuk
yang melalui-Nya
3)
Karena
manusia
karakter
sepanjang
dimungkinkan
Yustinus
konsep
Kristus
membahas
secara ringkas tradisi
ini, pada
kosmis
bagian
ini penulis
untuk
akan
telah
yang
lazimnya
juga dikategorikan
ke dalam
konsep
teologi
mereka
khusus
Jacques
I<ristus kosmis
Dupuis
ini dengan
memperlihatkan
prolog
keterkaitan
orang-orang
Injil Yohanes
yang berisi
konsep
atas
Sang Firman
adalah
Allah,
yang
yang
ada
bersama-sama
olehnya
dunia
dengan
Allah
dan yang
dan
yang
kemudian
dijadikan,
hidup
manusia
kekayaan
di dalam
diri
Kristus
ini, terdapat
spiritual
(Yohanes
tiga bapa gereja
1:1-14),
Terhadap
yang secara
khusus
maka
agama
semua
mereka,
Dalam kata-kata
Yunani,
mereka
yang
dan
Logos, dan mereka
yang
tanpa
yang
atas
pembunuh
Narnun
orang-orang
Kristen,
orang-orang
menjadi
Logos.
sebelum
mereka
hidup
takut
yang
demikian
dan tanpa
dan
clan nama-
sebab akan terlalu
hidup
dan
orang-orang
dan Mishael,
yang tindakan-tindakan
Logos, adalah
Kristus,
di antara
I-Ieraklitus,
eli antara
dan
Kristen,
seperti
Sokrates,
dan
bagian;
orang-orang
dan Azaria.
kini kita tak hitung,
dengan
mengambil
bertuhan,
rnereka:
lainnya
Putera sulung Allah, dan
la adalah Sang Sabda
adalah
tak
dan Ananias,
bahkan
tanpa
musuh
benar
seperti
nama mereka
hidup
menjadi
dari
Kristus.
manusia
orang-orang
Abraham,
Sehingga
ras
disebut
Elias, dan banyak
kesaksian
ke dalam
(2Apol VI,
sernesta
itulah
terlepas
di atas bahwa
hidup
mereka
adalah
Barbar,
Secara
Sabda
Kristus adalah
setiap
yang
mereka
kosrnis."
I(ristus
berpartisipasi
yang kepada-Nya
Logos,
Sang
dan tempat,
menyatakan
sekalipun
sebagai
abad
dari
Kita telah diajar bahwa
Kristus kosmis yang lain, yang muncul
di abaci ke-2 dan ke-3, yaitu apa yang disebut
kosmis
dan menata
sendiri,
kita
memaknai
Allah menciptakan
259
panjang.
kristus,
yang
tersesat
dan
mereka
yang
hidup
dengan
sekarang
adalah
mengetahuinya.
(lApol. XLVI, 1-4)
dibahas
oleh
Dupuis,
Klemen
dari Aleksandria.
Yustinus
pertama
yang
pertama-tama
MartiI'
yaitu
Yustinus
Martir,
Irenaeus
dari
Lyon, dan
Dari mana Yustinus
(Tahun
menegaskan
menyatakan
100 - 165 Masehi)
dimensi
kosmis
ke-pra-ada-an
adalah
dari
bapa gereja
Kristus,
dengan
Sang Anak atau Sang Sabda
sernacam
itu?
6.
Secara khusus penulis
berhutang
pada Jacques Dupuis yang
Books, 2001), 53-83.
apus-nya,
NY: Orbis
terlihat
(Logos) yang dapat disarikan
1.
menvatakan
gagasan
berikut
pendapat
dasarnya
yang terbuka
rnengenai
Sabda
ini.
Benih Sabda (sperma tau logou) ditaburkan
rnanusia
rnembahas terna ini sepanjang 31 halarnan, di dalam magnus
Toward a Christian Theology of Religious Pluralism (Maryknoll,
Di sinilah
dapat
dan dalam segala sesuatu
di kehidupan
(2Apol. VIII, 1; X, 8).
seluruh
260
2.
Jurnal Amanat
Sabda dinyatakan
oleh
sepenuhnya
orang-orang
meros)
Terhadap
Kristen
oleh orang
Akulah Jalan, I<ebenaran
di dalarn Yesus kristus
dan yang dikenali
dengan
secara
yang dikenali
pewahyuan
khusus.
parsial
pewahyuan,
yaitu
(kata
X, 1-3; XIII, 2-6).
lain (2Apol.
hal ini, Dupuis
Agung
tepat
demikian
rnerangkum:
Sang Sabda
"Seluruh
kebenaran
perilaku
yang luhur
sebuah
manifestasi
personal
dari Sabda yang kekal yang sepenuhnya
dinyatakan
di dalarn
I<ristus. I<ekristenan
diterima
yang terlihat
namun
religius
oleh semua
dan bahkan
sebelum
tersembunyi,
dan seluruh
orang
hadir melampaui
sebelum
inkarnasi
bahkan
rnelalui
la
bercarnpur
secara
hadir
dengan
orang
berserakan,
dan
kebingungan.""
pertama
tahun
sejarah
dari Yustinus
202 Masehi)
menempatkan
keselamatan
menjadi
Sang Anak,
namun
(Adv. Haer.
IV. 6, 6). Dengan
ciptaan,
nyata,
diri
Allah
namun
juga
pemenuhannya
melalui
dari Lyon (a bad ke-2-
Sang Sabda dalam
relasi perichoretis
"Sang
Sang Anak
Irenaeus
karya
dan melaluinya
Sang Anak
menyatakan
Martir,
Bapa adalah
adalah
demikian
sepenuhnya,
melalui
Sang Bapa dan
pengenalan
melalui
tersembunyi
(Strom.
melampaui
Yunani
yang telah
sejarah,
dan
seluruh
mencapai
beragam
bangsa, termasuk
filsafat
Klernen).
menyatakan
lanjut,
oleh sekelompok
7.
Irenaeus
menegaskan
Allah itu memungkinkan
Di sini Irenaeus
tidak
Dengan
Allah
rnelalui
dipertentangkan
di
mereka
Logos
dalarn
pikiran"
kebenaran
bahwa
yang akrab
adalah bapa gereja
kita,
dl telinga
yaitu
dan
rnendasar
yang dapat
dan karya
personal
Logos yang
umum
rahasia
Yudaisme
Masehi)
ilahi
yang
dengan
dan Kristen.
sebelumnya
demikian
la berkata,
mereka yang tergolong
secara akurat,
cara diberikan
bagi orang Yunani
berlaku
melihat
"Melalui
orang-orang
Allah"
oleh Allah kepada
(dan mernang
!,
(Strom
bangsa-
itu konteks
la berkata:
inkarnasi.
"Filsafat
Lebih
pada
langsung,
19). Bagi I<lemen,
diskursus
(150-215
manusia
berfilsafat
atau
(Adv. Haer. II. 6, 1),
pembedaan
tradisi
penyataan
siapa Allah.
"ditanamkan
V, 13). I<arya Logos
dari Sang Bapa"
melalui
ada satu
bisa
kepada
sernua"
manusia
dan penglihatan
Logos yang
sebab
akal budi
memperkenalkan
meluas,
yang
akan Allah yang bersifat
refleksi
Sang Anak adalah
pertama-tama
mernbuat
dari
yang tak tampak
yang tampak
seluruh
seluruh
hal
universal,
261
alam dan penyataan
dan "menyingkapkan
yang
diterima
Berbeda
dua
Klernen dari Aleksandria
historis,
kekeliruan
melalui
ada satu Allah, Tuhan bagi
batas-batasnya
ia muncul
masih
semua
Allah
bukanlah
berlaku
hanya
Sang Sabda yang menyatakan
penyataan
tersebut
telah
Bagi Irenaeus,
dan Hidup
rnembuat
manusia
pembedaan
bahwa
untuk
seperti
Logos
mengenal
yang
Allah.
yang lazim dipakai
orang I<risten masa kini, yaitu pewahyuan
umum
dan
Dupuis, Toward a Christian Theology of Religious Pluralism, 60.
[yang]
dengan
dernikian
mempersiapkan
dalarn
I<ristus
Namun
ke dalamnya,
aliran-aliran
jalan
... jalan
mengalir
rnerupakan
kebenaran
seperti
sebuah
persiapan,
bagi Dia yang disernpurnakan
dengan
ke dalam
dari berbagai
demikian
sebuah
penjuru"
sungai
(Strom.
di
satu.
abadi,
1,5,1-3).
262
Jurnal Amanat Agung
Bahkan
ia menyebut
filsafat
Akulah Jolon, Kebenaran dan Hidup
sebagai
sebuah
perjanjian
menghimbau)
pada Klemen. Ketiganya menjadi cikal bakal dari model
(diatheke) yang Allah kerjakan. Kita harus memahami bahwa apa yang
inklusivisme yang bertumbuh
dimaksud oleh Klemen dengan filsafat di sini bukan sekadar olah-pikir
agama-agama
reflektif
dalam dan melalui
manusia, namun juga memiliki dimensi religius yang sangat
kental dan perilaku
Bahkan
keagamaan yang ketat; singkatnya, agama lain.
di dalam Stromata 1,15, Klemen mernaparkan
lain, mulai dari agama-agama
beragam agama
India hingga Zoroaster,
dengan sikap
263
di masa kini, sebab penghargaan pada
lain diutuhkan,
disernpurnakan,
dan dipenuhkan
Kristus. Hal ini sungguh dimungkinkan
di
karena
kehadiran Roh Kudus yang bekerja dengan ekonomi keselarnatan yang
menghadirkan
partikularitas
Yesus dari Nazaret ke beragam konteks
universal. Pertanyaan yang paling serius adalah: Apakah anugerah dan
apresiatif yang tinggi. Misalnya, ia menulis, "Juga, beberapa orang dari
irnan yang dialami oleh agama-agama lain tersebut adalah
India mematuhi ujaran Buddha yang, berdasarkan kekudusannya yang
dan iman yang sama di dalam Yesus Kristus? Jika tengah berbicara
luar biosa, telah sampai pada kehormatan ilaiu." (Stromata I, 15)
tentang Allah yang satu dan sarna.
Akan tetapi,
perlu ditekankan
bahwa terlepas
dari semua
yang
menyelamatkan
apresiasi yang tinggi atas agama-agama lain, Klemen sangat meyakini
menyelamatkan
keutamaan Sang Sabda dan karenanya ia mengundang
Yves Congar perlu disimak:
berasal
dari
filsafat
memercayakan
yang
dan
agama
lain
untuk
mereka yang
pada
judul
buku
klernen
(anugerah
khusus)
dan
anugerah
yang
tidak
(anugerah urnuml? Dalam hal ini, mungkin ucapan
akhirnya
diri pada Kristus. Kristus, bagi 1<lemen, adalah Logos
menghimbau-demikianlah
mengapa membedakan
anugerah
lainnya,
Pemikiran para Bapa gereja rnasa silarn, saya percaya, dapat
diungkapkan di dalarn kalirnat berikut dalarn keselarasan
dengan kategori-kategori Paulus: antara orang-orang berirnan
umat manusia untuk
atau orang-orang kudus sebelurn I<ristus dan diri kita sendiri,
anugerah tetaplah sama-yaitu:
terdapat proyek (propos)
I<ita sudah melihat tiga model teologi Logos dari tiga bapa
yang satu dan sama, proses keselamatan yang satu dan sama
yang penuh rahmat dilirnpahkan
narnun terdapat sebuah
perbedaan
dalam karunia rohani dalarn menjaga dan
menyelaraskan diri dengan anugerah tersebut."
Protreptikos,
yang berarti "himbauan"-seluruh
percaya pada-Nya
gereja pada abad ke-2 dan ke-3. I<etiganya melihat keutamaan Sang
Sabda yang ilahi dan justru iman semacam itu menuntun mereka pad a
apresiasi pada agama-agama lain tanpa meninggalkan keyakinan utuh
pada Sang Sabda. Dalam Yustinus Martir terlihat
Logos spermotikos
(Sabda yang ditaburkan),
gagasan mengenai
pada Irenaeus Logos
emphutos (Sabda yang ditanam), dan Logos protreptikos
(Sabda yang
8. Dikutip di dalam
Religious Pluralism, 77.
Dupuis,
Toward
a Christian
Theology
of
r
1.
264
ti
Jurnol Amonot Agung
Akulah Jolon, Kebenoron don Hidup
"Akulah Hidup:" Kristus Sang Wadah dan sebuah Usaha Teologi
penguasa;
Agama-agama Konstruktif
Mazmur
Tuhan,
frasa
116:9
di negeri
terakhir
berbunyi,
orang-orang
diterjemahkan
pada
"Penguasa
TWV
hidup."?
Klaim
yang termashyur,
Kristus
xwPC;X
EV
sedikit
besar
indah
dalam
ada di dalam
hadapan
yang sulung,
sehmgga
Septuaginta,
sebagai
sebuah
di Istanbul,
"Wadah
~ Xwpa
dari semua
Kidung
lebih
tidak
kelihatan
Kristus kosmis (cosmic Christ)
(ayat
16),
banyak
Semesta
teks Alkitab.
oleh Paulus dalam
Konsep
kidung
ini
Kristus
Allah
yang tidak
kelihatan,
dari segala yang diciptakan,
Dialah telah
diciptakan
segala sesuatu,
yang ada di bumi, yang kelihatan
singgasana,
maupun
16
yang sulung,
karena
yang ada di sorga dan
balk
Kristus
berbunyi
~ Xwpa
"Wadah
kedua
Di sampingnya
bagi
satu
misteri
ilahi,
pemerintah,
bagaimana
diwadahi-Nva.
Maria
tentang
tidak
dua
sebab
mungkin
pernah
dua natur
[maksudnya,
dimaksudkan
dogma
utama
orang
percaya
Sang
Maka
Wadah
Perawan
untuk
gereja
kini
Kristus]."
dengan
yang
diwadahi
oleh
pula
bahwa
sejak
lama
terlepas
dari,
dan
senantiasa
(avat
sebagai
banyak
ada
dan
20
din-
di sorga,
kristologis,
Sang Anak
(ayat
Sang Anak
khusus
pemersatu
ciptaan
Dia
deng~n
rnisalnya
di atas segala
17),
(ayat
ciptaan
ketuhanan
19), peran
pula,
seluruh
di dalam Dia (ayat 16-17). Singkatnya
segala
mati,
Karena
(eikon) dari Allah yang
I<ristus
Secara
19
oleh darah salib Kristus.
gagasan
baik
menjadi
dalam
manusia
Sang Anak
melalui
ditegaskan
ciptaan
yang
la adalah Sang Wadah
dipersatukan,
bahkan
sebelum
la
Kehadiran
seluruh
ciptaan
di
ditegaskan
munculnya
8 kali kata
inkarnasi.
dengan
"segala
(ponto).
Dengan
berarti
ini muncul
nada yang kurang
di dalam
Efesus 1:9-10,
lebih sama, konsep
dengan
hadir
pada
mengabdi
sebagai
pertanyaan,
apa yang
doktrin
inkarnasi
sejak
gereja
pada,
awal
Sang Bapa yang ",,-mempersatukan
penekanan
segala sesuatu,
di dalam
baik yang di sorga maupun
Paulus ini memberi
inspirasi
untuk
I<ristus kosmis
pada kehendak
Kristus
sebagai
yang di burni."
menghayati
Kepala
I<edua teks
I<ristus sebagai
lokasi
tentang
doktrin
di mana
segala
ciptaan
terwadahi,
sebagai
satu
17
lalah
orang
di dalam
yang
yang kelihatan
20)_
prinsip
diam
maupun
18), keilahian
(ayat
antara
segala sesuatu.
pendamaian
15), keutamaan
(ayat
jemaat.
segala sesuatu
burni,
(pre-existence)
Kristus
yang di dalam-Nya
inskripsi
yang
letak
senantiasa
diperhadapkan
di
dari
dalam
berkenan
yaitu
Terpampangnya
menunjukkan
jelaslah
i<ristus.
Maria
ada
tubuh,
bangkit
Dia.
dan segala sesuatu
maupun
he Chore tau ochoretou,
Terwadahi
ini tentu
dari
gambar
Axwp~-(Ou,
Yang Tak
gam bar
sebagai
TOU
terdapat
Allah
kava dengan
pta-ada
pendamaian
kepala
pertama
la mengadakan
atas gereja
sesuatu"
9.
lalah
la memperdamaikan
yang
oleh Dia dan untuk
di dalam
dan yang tidak kelihatan,
kerajaan,
yang
18
diciptakan
dari segala sesuatu
Kristus sebagai gambar
identitas-Nya
gambar
utama
baik
ini sangat
diciptakan
la adalah
Nya,
ini
Wadah
di Kolose 1:15-20:
15
Dialah
identitas
Dia
kepenuhan
oleh
sesudah
(artinya:
dahulu
la yang lebih utama
seluruh
(en chore
Pontokrator
Kristus
Sang
konsep
dilantunkan
di
~WVTWV
berbeda
yang berarti
sebagai
lain dengan
yang muncul
secara
berjalan
di Gereja Chora yang terletak
ekspresi
misalnya
tertulis
lukisan
boleh
Dalam terjemahan
menjadi
he Chore ton zonton,
merupakan
kosmis
satu
Semesta")
~WVTWV,
yang
salah
"Aku
hidup."
zontan). Frasa ini kemudian
inskripsi
segala sesuatu
la ada terlebih
265
kesatuan,
bahkan
266
Jurnal Amanat
sebelum
I<ristus
Allah
seluruh
ciptaan
rnenjadi
ruang
menyatakan
I<r'istus adalah
terdiferensiasi
kehidupan
afirmasi
tradisional,
sebagaimana
pada gagasan
Kristus
kental
bagian
Pertama-tama
presentasi
yang
dan
bukan
sekadar
dalarn
Dia" (ayat
dapat
menyatakan
ciptaan
tanpa
cara
seluruh
dikembangkan
itu
ciptaan.
sebab watak
bahwa
bahwa
"seluruh
Sang
Bapa
bagian
perhatian
Trinitaris-nva
yang
Sang Anak
adalah
dengan
krlstus
kepenuhan
lanjut
pada
memusatkan
terhubung
representasi
lebih
dari Lyon, dan I<lemen
dibahas
ingin
dikatakan
Kenyataan
Paulus bahwa
kepada
yang
kelihatan-artinya,
yang tak kelihatan.
dan dengan
Irenaeus
Wadah,
haruslah
Allah
pengakuan
Martir,
ini penulis
sebagai
kepelbagaian.
atau
Sang Ruang
ciptaan
Trinitas."
ciptaan=
adalah
dari
presentasi
dipertegas
Allah berkenan
Kebebasan
"tidak'
diri-Nva
kehilangan
persekutuan
lah ruang
untuk
ciptaan
rnengungkapkan
10. John
semesta
adalJh
Gereja
atau
Wadah
mengafirmasi
Chora
dan
respons
Allah
dari pihak
yang juga secara
kernungkinan
Balthasar
Nalllun,
"haruslah
dilokasikan
dengan
rengkuh
pada Sang Bapa, dl dalam
diam di
Bathasar,
sangat
rnungkin
"keingirian
ciptaan
untuk
bebas
berkata
"Ya" Allah kepada semesta
sangat
asal-rnuasalnva."
merengkuh
Penolakan
Allah
yang mengakui
menggaungkan
yang dicirikan
yang
di dalamnya
diternukan.!"
P
Manoussakis
"chora
par excellent
di dalam
Tritunggal
adatah
manusia
persekutuan
merupakan
meliputi
Urs von
Allah untuk
menarik.
berkata
untuk
di dalarn
Balthasar
"tidak"
menjadi
menurutnva.
Dalarn
kepada
otonom
jawaban
tanpa
"tidak"
dari
'Ya' Sang Anak yang serba-
Roh Kudus."
Ie Akibatnva,
menurut
elemen
oleh dinarnika
prinsip
chora
peri-chore
keterikatan
Sekaligus
di dalam
keutuhan
dengan
yang
mereka,
cemerlang
menyambut
dalam
I<ristus-
ciptaan
pada
I<ristus Sang Wadah
namLin
tanpa
mengatakan
baik umat
peleburan,
manusia
Tr initas,
menjadi
yang,
mungkin
dalarn
karena "kenekatan
pernberian
diri-Nva.
tak
cinta
melihat
Sang Anak
inkarnasi-Nva."
(Bloomington,
11. Penulis
Theory,
bahwa
manusia
di
dan
dalam
MetaphysIcs:
University
Press of America,
membahas
Glimpse,
kebebasan
Lih. God after
IN: Indiana
Imaginative
yang
I(ristus
Hans
dalam
dan di dalarn Sang Anak dan Roh I<udus.
ini bahkan
bahwa
dibahas
12. Hans
ruang dan waktu
rnelalui
memahami
mcngakui
tersebut
kasih Allah
ciptaan
ini gagasan
ke-tak-tersentuhan-Nya.
inskripsi
Trinitaris
ilahi
cinta
pada Sang Anak yang
pribadi
chora
ciptaan
ke
Moltlllann-seluruh
19). Tanpa Sang Anak maka Sang Bapa tak mungkin
Selanjutnya,
sebagai
kepada
Jurgen
bebas
267
dan Hidup
itulah-demikian
secara
I<ebebasan
mengafirrnasi
hal
ilahi
berpartisipasi
ciptaan
I<ristus kosmis
dari
Pada
dalam
ciptaan.
(Yustinus
sebelumnya.
ke
bagi ciptaan
oleh para bapa gereja
Aleksandrra),
Akuloh Jolon, Kebenoron
cintakasih-Nya
"Ya" ilahi kepada
Secara
Agung
Urs
I(arl Rahner
von
mevakini
dari sebuah
dalam
'va' dan tidak
dari
'tidak'
terelakkan."
yang
muncul
Balthasar',
pemikiran
kaitan
Aesthetic
92.
Moltmann
chota,
antara
'va'
bahwa,
sebab
Ignatius,
"Setiap
'tidak'
sebaliknya
dari
Lih. Karl Rahner,
to the Idea a/Christianity
Thea-Drama:
(San Francisco
kehidupannya
terang
Secara khusus
2002),
di An
Kristus,
dan
di hal. 160.
Vol. IV. The Action
lain,
dan merangkum
115-132.
A Theological
kebebasan
Foundations
'tidak'
selalu
Bahkan
selalu
menjadi
mungkin
of Christian
1978),
cara
memperoleh
masuk
akal hanya
transendental
dari
Faith.
102.
Dramatic
329. Dengan
kemungkinan
hanya
(New YOI-k Seabury,
Theological
1988),
've'
yang
An Introduction
tak
rI
Jurnal Amanat Agung
268
Alwlah Iolan, Kebenaran dan Hidup
269
batas dan tak memikirkan diri-Nya sendiri ... di dalam diri Allah
sendiri-sebab
di mana lagi ciptaan harus ditemukan?-dan
di
agama lain dapat menjadi sebuah "ya" yang otentik bagi Allah
... Lebih jauh lagi, kemungkinan adanya "ya" yang majemuk-
dalam kepasrahan cinta kasih yang absolut, Allah menanggung
penolakan manusia pada cinta ilahi."
yang
Pandangan
William
Placher
lebih
lanjut
dapat
juga
mengimplikasikan
kemungkinan
"tidak"
yang
rnajernuk dari sebuah perspektif partikular-merefleksikan
turahnya cinta dan rahmat ilahi yang melirnpah-ruah."
memperkaya
Oi manakah
pembahasan ini, khususnya ketika ia berkata,
suara-suara
diperdengarkan?
Oi dalam inkarnasi, ketiga [Pribadi ilahi] menunjukkan
bahwa
majemuk
Setepatnya
semesta. Penulis melanjutkan
justru
dari
umat
di dalam
beragama
lain
ini
1(I-istu5 Sang Wadah
imajinasi imani ini dengan menegaskan,
selalu ada di dalam Allah sebuah ruang yang cukup besar bagi
seluruh ciptaan, dan bahkan bagi seluruh dosanya: jarak Sang
Firman dari Oia yang disapa-Nya Bapa sangatlah besar hingga
tak seorang pun terjatuh di luarnya, dan Roh Kudus memenuhi
seluruh ruang tersebut dengan cinta kasih."
Anak kalimat "tok seorang pun terjatuh di luarnya"
bahwa
jawaban
berlangsung
"tidak"
di dalam
manusia
Oi dalam sebuah relasi Christic-pneumatic
yang kompleks
inilah (atau cosmic-pneumatic, jika kosmos dilihat hadir di
dalam Sang Anak), kemajemukan "ya" dan "tidak" tersebut
mengambil tempat. Oi dalam relasi yang kompleks itu pulalah
mengindikasikan
semua "tidak"
dari agama-agama non-Kristen
sekaligus
menjadi beragam "ya," setepatnya melalui "Ya" dari Sang
Anak kepada Sang Bapa. Pada saat bersamaan, sekalipun
kepada Kristus atau Sang Anak
diri Allah sendiri,
karena Allah
sudah diafirmasi oleh "Ya" Sang Anak, tetap saja beragarn "ya"
konsep I(ristus kosmis ini
dari agama-agama lain harus dipandang sebagai yang berbeda
dari "ya" Kristiani. Mereka berbeda sebab masing-masing
menunjuk pada sebuah dimensi yang berbeda dari partisipasi
setepatnva
berkata "Ya" pada ciptaan.
Kita segera dapat mengaplikasikan
pada pemikiran
teologi
agama-agama
yang konstruktif
perikhoretis.
Gagasan dialektis semacam ini merupakan
konsekuensi dari Allah Trinitas yang menciptakan dunia dan
sekaligus
memberikan
Trinitaris (dan kristologis). Jawaban ciptaan terhadap "Ya" Allah yang
absolut tidak sekadar berupa pilihan biner
kebebasan kepada seluruh ciptaan."
"ve" dan "tidak." Penulis
menegaskan keyakinan ini dengan menulis,
Penutup
Artikel
"Ya" Kristen mungkin saja menjadi sebuah "tidak" bagi agarna-
kristologi
ini
yang
telah
Trinitaris
berusaha
memperlihatkan
mungkin
dikonstruksi
bagaimana
di
hadapan
agama lain. Oemikian pula, apa yang dilihat oleh orang-orang
Kristen sebagai sebuah "tidak" [kepada I<ristus] dari agama15. Adiprasetya,
An Imaginative
16. Adiprasetya, An Imaginative
13. Balthasar, Thea-Drama, 329.
14. William C. Placher, The Triune God: An Essay in Postliberol
Theology (Louisville, I<Y:Westminster
John Knox, 2007), 115.
Glimpse, 162.
Glimpse, 163. Secara umurn penulis
katakan bahwa usulan konstruktif
ini sen ada dengan usulan S. Mark Heirn dan
Raimundo
untuk
Panikkar,
tersebut dibutuhkan
sekalipun
membedakan
ketiga
pendaiaman yang lebih rinci sekaiigus rurnit.
pandangan
270
Jurnal Amanat Agung
kemajemukan
agama-agama
dengan
Akulah Jalan, Kebenoron dan Hidup
tetap
mempertahankan
dialektika klasik yang harus dijawab oleh teologi agama-agama mana
271
Knitter, Paul F, peny. The Myth of Religious Superiority: A Multifoith
Exploration. Maryknoll, NY: Orbis Books, 2005
Manoussakis, John P. God after Metaphysics: A Theological Aesthetic.
pun, yaitu komitmen
pada iman Kristen dan keterbukaan pada agama-
agarna lain. Secara imajinatif
penuiis teiah
memanfaatkan
ujaran
Yesus yang sangat terkenal di dalam Yohanes 14:6 untuk melontarkan
serpihan-serpihan
refleksi
teologis
atas kemungkinan
kehadiran
Kristus di dalam agama-agama, namun juga kemungkinan
agama-agama
di dalam
Kristus."
Kiranya dapat dipahami
ternyata topik terse but bukanlah temuan kontemporer
menjadi
bagian integral
Kristen.
Sepatutnya
mengekspresikan
agama-agama,
partisipasi
dari pergumulan
meneladani
namun telah
iman para leluhur
keberanian
bahwa
mereka
iman
dalam
iman pada Allah Trinitas di hadapan kemajemukan
sekaligus
mengapresiasi
keterbukaan
pada sesama
berbeda iman di dalam iman pada Allah Bapa yang dikenal melalui
i<ristus di dalam kuasa Roh Kudus,
Daftar Pustaka
Adiprasetya,
Joas. An Imaginative
Reliqious Participations.
Glimpse: The Trinity and Multiple
Eugene, OR: Pickwick, 2013.
Balthasar, Hans Urs von. Theo-Drama: Theological Dramatic Theory,
Vol. IV: the Action. San Francisco: Ignatius, 1988.
Dupuis, Jacques. Toward a Christian Theology of Religious Pluralism.
Maryknoll,
NY: Orbis Books, 2001.
Heim, S. Mark. The Depth of the Riches: A Trinitarian Theology of
Religious Ends. Grand Rapids, MI: Eerdmans, 2001.
17. Pandangan
Imaginative
Religions."
Glimpse,
penulis
khususnya
yang lebih integratif
Bab
5,
"A
dapat
Perichoretic
dilihat
di An
Theology
of
Bloomington, IN: Indiana University Press of America, 2002.
Placher, William C. The Triune God. An Essay in Postlibero! Theotoqv,
Louisville, I(Y: Westminster John Knox, 2007.
Rahner, Karl. Foundations of Christian Faith: An Introduction
Idea of Christianity. New York: Seabury, 1978.
Schmidt-Leukel,
Perry. "Exclusivisrn,
tnclusivisrn,
Tripolar Typology: Clarified and Reaffirmed'.
Williamson,
to the
PlurCJIISI1l: The
Lamar. "Many Rooms, One Way: Preaching John 14 ill a
Pluralistic Society," Dalarn Journal for Preachers, vel. 29, no, 4
(2006): 15-20.
Download