2013 2018 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) 2013 - 2018 DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA PRABUMULIH INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA PRABUMULIH TAHUN 2013-2018 A. LATAR BELAKANG Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, yang telah diubah beberapa kali, terakhir oleh Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008, memberi kewenangan daerah menyusun Struktur Organisasi Perangkat Daerah berdasarkan kebutuhan, karakteristik dan potensi yang dimiliki daerah, sehingga dengan kewenangan yang dimilikinya, daerah dapat dan mampu merespon dinamika yang ada dalam masyarakat lebih baik. Sejalan dengan kebijakan Perundang-undangan tersebut, Pemerintah Kota Prabumulih yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang No. 06 Tahun 2001 selalu berusaha menyikapinya melalui peraturan daerah yang telah dikeluarkan. Dalam Peraturan daerah Kota Prabumulih Nomor 02 Tahun 2008 yang merupakan implementasi dari Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2001 tentang Organisasi Perangkat Daerah, ditetapkan bahwa dinas daerah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dibentuk dengan pertimbangan agar pelaksanaan desentralisasi di bidang transportasi, komunikasi dan informatika lebih optimal dengan mengacu pada seluruh potensi yang terdapat di Kota Prabumulih. Peranan transportasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi semakin meningkat sejalan dengan pertumbuhan Produk Regional Domestik Bruto Kota Prabumulih, selain itu juga berperan dalam penyebaran penduduk keseluruh wilayah sehingga transportasi menjadi katalisator pembangunan. Disamping itu peranan komunikasi dan informatika tidak kalah pentingnya dalam pembangunan, terutama dalam sistem operasional dan manajerial pada instansi pemerintah yang lebih efisien dengan penerapan Teknologi Informasi. Peranan-peranan tersebut dalam bentuk dilaksanakan program kegiatan yang telah direncanakan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika yang dituntut untuk menjalankan tugas dan fungsinya secara maksimal dan mengacu pada sistem Good Governance untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan. Setiap kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika harus dapat dipertanggung jawabkan kepada pihak-pihak yang mempunyai hak untuk meminta penjelasan atau jawaban atas kinerja. Untuk mewujudkan hal tersebut maka harus ada sistem pertanggung jawaban yang tepat dan jelas dan dapat diukur, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Oleh karena itu, kegiatan pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika harus memenuhi asas akuntabilitas dengan menetapkan Indikator-Indikator yaitu Indikator Kinerja Utama untuk mengukur keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan. Indikator Kinerja Utama yang ditetapkan merupakan dasar untuk menentukan keberhasilan yang akan dicapai dan juga merupakan arah yang hendak dicapai artinya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme). Adapun dasar -dasar terselenggaranya “ Good Governance” yaitu Tap MPR RI No. XI/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN, Undang -Undang No. 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN serta Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Perumusan Indikator Kinerja Utama adalah lanjutan atau langkah utama dari pelaksanaan Rencana Strategis dalam pelaksanaan pembangunan selama lima tahun guna mencapai visi dan misi Dinas perhubungan Komunikasi dan Informatika sesuai dengan Tuga Pokok dan Fungsinya. B. MAKSUD DAN TUJUAN Dalam penyusunan Indikator Kinerja Utama Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika 2013-2018 mempunyai maksud dan tujuan untuk dicapai dalam lima tahun kedepan, berikut dijabarkan maksud dan tujuan tersebut. B.1. Maksud Indikator Kinerja Utama Dishubkomnfo Kota Prabumulih 2013-2018 merupakan penjabaran dan ukuran dari Rencana Strategis Dishubkominfo Kota Prabumulih Tahun 2013-2018 yang telah disusun dalam rangka memberikan ukuran dan arah keberhasilan terhadap semua kegiatan pembangunan sektor perhubungan, komunikasi dan informatika selama 5 (lima) tahun kedepan. B.2. Tujuan Penyusunan Indikator Kinerja Utama Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika bertujuan untuk lebih memantapkan terselenggaranya kegiatan prioritas Dinas Perhubungan, Komunikasi dan informatika dalam turut mendukung suksesnya pencapaian indikator sasaran pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kota Prabumulih tahun 2013-2018, tujuan dimaksud dapat dijabarkan sebagai berikut ukuran keberhasilan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi pokok Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Prabumulih C. LANDASAN HUKUM Landasan Hukum Pembuatan Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor : PER/20/M.PAN/II/2008 tanggal 26 November 2008 tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (I K U) KOTA SKPD TUGAS FUNGSI No 1.1.1. 1.1.2. : : : : Prabumulih Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Melaksanakan kewenangan otonomi kota dalam pelaksanaan tugas desentralisasi di bidang Perhubungan Komunikasi dan Informatika 1. Perumusan kebijakan pokok tersebut di bidang Perhubungan Komunukasi dan Informatika 2. Pelaksanaan pembinaa operasional di bidang Perhubungan komunikasi dan Informatika 3. Pelaksanaan bimbingan teknis di bidang Perhubungan Komunikasi dan Informatika berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku 4. Pengendalian dan Pengawasan teknis di bidang Perhubungan Komunikasi dan Informatika 5. Pelaksanaan pelayanan umum di bidang Perhubungan Komunikasi dan Informatika sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Walikota berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku 6. Pengendalian dan pembinaan UPTD dalam lingkup tugasnya 7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Prabumulih Sasaran Renstra Meningkatnya fasilitas Jalan dan Keselamatan berlalu Lintas Meningkatnya Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor Indikator Kinerja Utama - Tersedianya Fasilitas Keselamatan Lalu Lintas - Berkurangnya Volume Kemacetan Lalu Lintas - Terpenuhinya Standar Keselamatan Bagi Angkutan Umum - Tersedianya Unit pengujian Kendaraan Bermotor Penanggung Jawab Bid. TSP Bid. TSP Sumber Data Data Pemasangan Fasilitas Jalan Data Rekayasa Lalu Lintas Keterangan Jumlah Fasilitas terpasang Total Kebutuhan Fasilitas X 100% Jumlah Kendaraan Satuan Waktu Tertentu X 100% Bid. POK dan Bid. LLA Data PAM Lalu Lintas Data Angkutan Umum Angkutan Umum Memenuhi Standar Total Angkutan Umum X 100% UPTD PKB Data unit pelaksanaan uji berkala Kendaraan Bermotor Wajib Uji 4.000 Kendaraan Wajib Uji X 100% No Sasaran Renstra 1.1.3. Meningkatnya Jaringan Prasarana Angkutan Jalan Indikator Kinerja Utama - Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum - Tersedianya Halte Yang Melayani Angkutan Umum - Jumlah Terminal Yang Melayani Angkutan Umum 2.1.1. 3.1.1. 3.1.2. Meningkatnya Pelayanan Jasa transportasi Meningkatnya Pembangunan Sarana dan Prasarana Komunikasi dan Informatika Meningkatnya Diseminasi Informasi Penanggung Jawab Bid. LLA dan UPTD Terminal Bid. TSP UPTD Terminal Sumber Data Data Terminal Type B Data Angkutan umum untuk orang Data Jaringan prasarana angkutan jalan Data Terminal type B - Tersedianya Angkutan Umum Yang telah tersedia Jaringan Jalan dalam Kota Bid. LLA Data Jaringan Jalan Kota Prabumulih - Tersedianya Angkutan Darat Bid. LLA Data Angkutan Darat Bid. LLA dan UPTD PKB Data Perizinan Bidang Perhubungan UPTD Parkir Data Parkir Kota Prabumulih Bid. Kominfo - Tingkat peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan pelayanan angkutan - Prosentase Peningkatan pelayanan parker - Cakupan pengembangan dan pemberdayaan kelompok Informasi Masyarakat di Tingkat kecamatan - Tersedianya LPSE / Eprocurenment - Tersedianya Media Informasi yang dapat diakses publik Keterangan Jumlah Arus penumpang Jumlah Kursi Tersedia X 100% Jumlah Halte Terpasang Kebutuhan Halte X 100% Terminal Penumpang Jumlah jaringan pelayanan AKDP. Angkot, Angdes Jaringan Jalan terlayani Angkutan Umum Total Jaringan Jalan Kota Jumlah Angkutan darat Jumlah penumpang Angkutan darat Jumlah Perizinan X 100% X 100% X 100% X 100% Jumlah Pelayanan Parkir Total Titik Parkir Yang tersedia X 100% Data Pelaksanaan KIM Kelompok KIM Jumlah Total Kebutuhan KIM X 100% Bid. Kominfo Data Operasional LPSE Jumlah Lelang Total rencana lelang X 100% Bid. Kominfo Data operasional Website Jumlah Informasi yang diupload Total Informasi Pemkot X 100% No 3.1.3. 4.1.1. 5.1.1. 5.1.2. Sasaran Renstra Terpenuhinya Pengkajian Komunikasi dan Informasi Terciptanya Sumber Daya Manusia Komunikasi dan Informasi Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi perkantoran Meningkatnya Kualitas Aparatur Penanggung Jawab Sumber Data - Tingkat Diseminasi dan pendistribusian informasi Bid. Kominfo Data Pelaksanaan Diseminasi - Jumlah pengkajian Bidang Komunikasi dan Informasi Bid. Kominfo Data Pengkajian - Jumlah SDM Yang Memahami dan Menguasai Bidang komunikasi dan Informasi Bid. Kominfo Data pelaksaaan pelatihan Indikator Kinerja Utama - Prosentase pelayanan Administrasi Perkantoran - Prosentase sarana dan prasarana yang memadai - Laporan Keuangan dan Kinerja yang disampaikan - Prosentase Pegawai yang mengikuti Pendidikan, pelatihan dan Bimtek - Jumlah Pakaian Seragam Dishubkominfo Sekretariat Sekretariat Sekretariat Data Adminitrasi Kantor Data Sarana dan Prasarana Kantot Data Capaian kinerja dan Anggaran Sekretariat Data Pelatihan dan Diklat Sekretariat Data Pengadaan Pakaian Keterangan Jumlah Diseminasi yang Ada Kebutuhan Diseminasi X 100% Jumlah Pengkajian dalam 1 tahun Jumlah SDM Mengikuti Pelatihan Jumlag SDM yang ada X 100% Jumlah Bulan Pelayanan Pelayanan selama 12 bulan X 100% Sarana prasaran yang ada Kebutuhan Sarana dan Prasarana X 100% Jumlah Laporan Total Laporan X 100% Pegawai yang Ikut Pelatihan Total Pegawai X 100% Jumlah Pakaian yang dibuat Keterangan : No Indikator Kinerja Utama Penjelasan Indikator Kinerja Utama 1 Tersedianya Fasiltas Perlengkapan Keselamatan Lalu Lintas Jalan 2 Berkurangnya Volume Kemacetan Lalu Lintas 3 Terpenuhinya Standar Keselamatan Bagi Angkutan Umum 4 Tersedianya Unit Pengujian Kendaraan Bermotor a. Fasilitas Perlengkapan Jalan adalah: 1. Rambu Lalu Lintas yaitu bagian perlengkapan jalan yang berupa lambing, huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan yang berisi sebagai peringatan, larangan, perintah atau petunjuk bagi pengguna jalan 2. Marka Jalan yaitu suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur, garis melintang, garis serong serta lambing yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas 3. Alat pemberi Isyarat lalu lintas (APILL) yaitu perangkat elektronik yang menggunakan isyarat lampu yang dapat dapat dilengkapi dengan isyarat bunyi untuk mengatur lalu lintas orang dan/atau kendaraandi persimpangan atau pada ruas jalan b. Definisi operasional: Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka dan APILL) pada jalan Kota adalah prosentase jumlah tersedianya fasilitas perlengkapan jalan terhadap total kebutuhan fasilitas perlengkapan jalan kota a. Pengertian: Volume kemacetan adalah jumlah kendaraan yang melintas pada suatu titik rawan kemacetan seperti persimpangan jalan dan pusat keramaian yang ada di ruas jalan kota b. Definisi operasional: Berkurangnya Volume Kemacetan adalah prosentase jumlah kendaraan yang melintas terhadap satuan waktu tertentu dalam hal ini adalah menit. a. Pengertian : 1. Angkutan umum adalah angkutan orang dan/atau barang menggunakan kendaraan umum dengan dipungut bayaran 2. Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah suatu keadaan terhindarnya setiap orang dari resiko kecelakaan selama berlalu lintas yang disebabkan oleh manusia, kendaraan, jalan dan/atau lingkungan b. Definisi Operasional: Terpenuhinya standar keselamatan adalah prosentase terpenuhinya standar keselamatan bagi angkutan umum yang melayani trayek di dalam kota. a. Pengertian: Pengujian Kendaraan Bermotor adalah serangkaian kengiatan menguji dan/atau memeriksa bagian atau komponen kendaraan bermotor, kerata gandengan, dan kereta tempelan dalam rangka pemenuhan terhadap persyratan teknis dan laik jalan b. Definisi operasional: Tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor bagi Kota yang memiliki populasi kendaraan wajib uji minimal 4.000 kendaraan bermotor wajib uji No Indikator Kinerja Utama 5 Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum 6 Tersedianya Halte Yang Melayani Angkutan Umum 7 Jumlah Terminal Yang Melayani Angkutan Umum 8 Tersedianya Angkutan Umum Yang Telah Tersedia Jaringan jalan untuk jaringan Jalan Dalam Kota 9 Tersedianya Angkutan Darat 10 Tingkat Peran Sera Masyarakat Dalam Rangka Meningkatkan Pelayanan Angkutan Penjelasan Indikator Kinerja Utama a. Pengertian : 1. Arus penumpang adalah jumlah orang-orang yang menggunakan angkutan umum sebagai alat perpindahan dari satu tempat ke tempat lain dengan memberikan bayaran 2. Jumlah ketersediaan kursi bagi penumpang penggua angkutan umum yang dihitung berdasarkan jumlah rit atau perjalanan sekali berangkat b. Definisi operasional: Jumlah arus penumpang Angkutan umu adalah prosentase julah penumpang dalam satu tahun terhadap jumlah ketersedian kursi angkutan umum berdasarkan rit atau perjalanan selama satu tahun a. Pengertian : Halte adalah tempat pemberhentian kendaraan bermotor umum untuk menaikan dan menurunkan penumpang b. Definisi Oprasional Tersedianya Halte Yang Melayni Angkutan Umum adalah prosentase tersedianya halte pada setiap kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek terhadap kebutuhan halte pada suatu kota a. Pengertian: Terminal adalah pangkalan kendaraan bermotor umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan, menaikan dan menurunkan orang dan/atau barang serta pemindahan moda angkutan b. Definisi Operasional: Tersedinya terminal angkutan penumpang adalah prosentase jumlah terminal penumpang yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek terhadap total jaringan pelayanan AKDP, Ankutan Kota dan Angkutan Pedesaan a. Pengertian : Jaringan Jalan adalah serangkaian simpul dan/atau ruang kegiatan yang saling terhubungkan untuk penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ) b. Definisi Operasional: Tersedianya angkutan umum Yang melayani wilayah yang telah tersedian jaringan jalan untuk jaringan jalan dalam kota adalah prosentase jaringan jalan kota yang telah terlayni angkutan umum terhadap jumlah total jaringan jalan dalam suatu kota a. Pengertian: 1. Angkutan Darat adalah angkutan orang dan/atau barang yang menggunakan Kendaraan 2. Penumpang angkutan darat adalah jumlah ketersediaan kursi bagi angkutan darat b. Definisi operasional: Tersedinya angkutan darat adalah prosentase jumlah kendaraan angkutan darat yang ada terhadap jumlah kursi angkutan darat yang ada a. Pengertian: Peran serta masyarakat adalah sejumlah masyarakat yang ikut serta dalam kegiatan pelayanan transportasi, seperti izin trayek, Kier, penyuluhan No Indikator Kinerja Utama 11 Prosentase Peningkatan Pelayanan Parkir 12 Cakupan Pengembangan dan pemebrdayaan Kelompok Informasi masyarakat di Tingkat kecamatan 13 Tersedianya LPSE/ Eprocurenment 14 Tersedianya Media Informasi Yang dapat di akses publik 15 Tingkat Diseminasi dan Pendistribusian Informasi Penjelasan Indikator Kinerja Utama b. Definisi operasional: Tingkat peran serta masyarakat dalam meningkatkan pelayanan angkutan adalah prosentase jumlah masyarakat yang ikut kegiatan pelayanan angkutan terhadap jumlah target masyarakat yang akan diikut sertakan a. Pengertian: Pelayanan parker adalah sejumlah titik parker yang sudah ditarik restribusinya secara resmi dan disetorkan ke kas daerah b. Definisi operasional: Prosentase peningkatan pelayanan parker adalah prosentase titik parker yang sudah dilayani terhadap total keseluruhan titik parker yang ada a. Pengertian: Kelompok Informasi Masyarakat atau KIM adalah kelompok yang dibentuk oleh masyarakat dari masyarakat dan untuk masyarakat secara mandiri kreatif yang aktivitasnya melakukan kegiatan pengelolaan informasi dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan nilai tambah b. Definisi Operasional: Cakupan Pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi masyarakat di Tingkat kecamatan adalah prosentase jumlah KIM terhadap jumlah KIM yang harus ada a. Pengertian: 1. Eprocurenment adalah system lelang pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah melalui elektonik yaitu internet 2. LPSE adalah Layanan Pengadaan Secara Elektronik b. Definisi opersional: Tersedianya LPSE/Eprocurenment adalah jumlah lelang yang dilakukan terhadap total lelang yang direncanakan. a. Pengertian: Website adalah system penyebaran informasi berbasis elektronik melalu internet b. Definisi operasional: Tersedianya Media Informasi Yang dapat di akses public adalah prosentase informasi yang diupload dalam website terhadap total informasi yang ada di Pemkot a. Pengertian: Penyebaran informasi secara timbal balik yang dilakukan oleh pemerintah di tiap kelurahan/desa/kampung atau sebutan lainnya melalui : 1. Media Masa seperti majalah, radio dan televisi 2. Media Baru seperti Website (media online) 3. Media Tradisional seperti pertunjukan rakyat, pemutaran film dan pameran 4. Media Interpersonal seperti sarasehan, caramah/diskusi, lokakarya 5. Media Luar Ruang seperti bulletin, leaflet, booklet, brosur, spanduk, baliho dan buku informasi b. Definisi opersional: Tingkat Diseminasi adalah prosentase diseminasi yang dilakukan terhadap total kebutuhan diseminasi. No Indikator Kinerja Utama 16 Jumlah pengkajian Bidang Komunikasi dan Informasi 17 Jumlah SDM Yang Memahami dan Menguasai Bidang komunikasi dan Informasi 18 Prosentase pelayanan Administrasi Perkantoran 19 Prosentase sarana dan prasarana yang memadai 20 Laporan Keuangan dan Kinerja yang disampaikan 21 Prosentase Pegawai yang mengikuti Pendidikan, pelatihan dan Bimtek 22 Jumlah Pakaian Seragam Dishubkominfo Penjelasan Indikator Kinerja Utama a. Pengertian: Adalah aplikasi atau system informasi yang akan digunakan dalam jaringan internet informasi publik b. Definisi opersional: Jumlah pengkajian Bidang Kominfo adalah jumlah pengkajian atau aplikasi yang dilakukan selama 1 tahun a. Pengertian : Sumber Daya Manusia (SDM) adalah orang atau pegawai yang melakukan kegiatan dibidangnya b. Definisi operasional Jumlah SDM Yang Memahami dan Menguasai Bidang komunikasi dan Informasi adalah prosentase pegawai atau orang yang mengikuti kegiatan kominfo terhadap rencana orang atau pegawai yang akan diikut sertakan dalam kegiatan kominfo a. Pengertian: Pelayanan Administrasi Perkantoran adalah semua kegiatan yang mengacu kepada pelayanan adminitrasi kantor b. Definisi operasional: Prosentase pelayanan Administrasi Perkantoran adalah prosentase jumlah bulan kegiatan yang dilakukan sekama satu tahun terhadap jumlah bulan dalam satu tahun a. Pengertian: Sarana dan prasarana adalah segala sesuatu berupa benda yang dapat mendukung kegiatan perkantoran sehari-hari b. Definisi operasional: Prosentase sarana dan prasarana yang memadai adalah prosentase sarana dan prasarana yang ada terhadap total kebutuhan sarana dan prasarana a. Pengertian: Laporan adalah dokumen yang mengetangahkan apa yang akan dicapai suatu kegiatan dan hasil dari suatu kegiatan b. Definisi operasional: Laporan Keuangan dan Kinerja yang disampaikan adalah prosentase laporan yang dibuat terhadap laporan yang seharusnya dibuat a. Pengertian: Pegawai atau SDM adalah orang yang ikut dalam pengelolaan suatu organisasi sesuai bidangnya yaitu SDM bidang terminal, PKB, MRLL dan Kominfo serta administrasi kantor dan hukum b. Definisi operasional: Prosentase Pegawai yang mengikuti Pendidikan, pelatihan dan Bimtek adalah prosentase SDM yang ikut pelatihan terhadap jumlah SDM yang ada a. Pengertian: Pakaian seragam adalah pakain yang wajib dikenakan berkenaan dengan kegiatannya dalam suatu organisasi b. Definisi operasional: Laporan Keuangan dan Kinerja yang disampaikan adalah jumlah pakaian sergam yang dibuat