indikator kinerja utama - Pemerintah Kota Prabumulih

advertisement
2013
2018
INDIKATOR KINERJA UTAMA
DINAS
PERHUBUNGAN
KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA
PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH
INDIKATOR KINERJA UTAMA
(IKU)
2013 - 2018
DINAS PERHUBUNGAN
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
KOTA PRABUMULIH
INDIKATOR KINERJA UTAMA
DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
KOTA PRABUMULIH
TAHUN 2013-2018
A. LATAR BELAKANG
Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah, yang telah diubah beberapa kali, terakhir oleh Undang Undang Nomor 12
Tahun 2008, memberi kewenangan daerah menyusun Struktur Organisasi Perangkat
Daerah berdasarkan kebutuhan, karakteristik dan potensi yang dimiliki daerah, sehingga
dengan kewenangan yang dimilikinya, daerah dapat dan mampu merespon dinamika
yang ada dalam masyarakat lebih baik.
Sejalan dengan kebijakan Perundang-undangan tersebut, Pemerintah Kota
Prabumulih yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang No. 06 Tahun 2001 selalu
berusaha menyikapinya melalui peraturan daerah yang telah dikeluarkan.
Dalam Peraturan daerah Kota Prabumulih Nomor 02 Tahun 2008 yang
merupakan implementasi dari Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2001 tentang
Organisasi Perangkat Daerah, ditetapkan bahwa dinas daerah merupakan unsur
pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang
bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dibentuk dengan pertimbangan
agar pelaksanaan desentralisasi di bidang transportasi, komunikasi dan informatika
lebih optimal dengan mengacu pada seluruh potensi yang terdapat di Kota Prabumulih.
Peranan transportasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi semakin
meningkat sejalan dengan pertumbuhan Produk Regional Domestik Bruto Kota
Prabumulih, selain itu juga berperan dalam penyebaran penduduk keseluruh wilayah
sehingga transportasi menjadi katalisator pembangunan.
Disamping itu peranan komunikasi dan informatika tidak kalah pentingnya
dalam pembangunan, terutama dalam sistem operasional dan manajerial pada instansi
pemerintah yang lebih efisien dengan penerapan Teknologi Informasi. Peranan-peranan
tersebut dalam bentuk dilaksanakan program kegiatan yang telah direncanakan oleh
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika yang dituntut untuk menjalankan
tugas dan fungsinya secara maksimal dan mengacu pada sistem Good Governance
untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan.
Setiap kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika harus dapat dipertanggung jawabkan kepada pihak-pihak yang mempunyai
hak untuk meminta penjelasan atau jawaban atas kinerja. Untuk mewujudkan hal
tersebut maka harus ada sistem pertanggung jawaban yang tepat dan jelas dan dapat
diukur, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berdaya guna,
berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme.
Oleh karena itu, kegiatan pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
harus memenuhi asas akuntabilitas dengan menetapkan Indikator-Indikator yaitu
Indikator Kinerja Utama untuk mengukur keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan.
Indikator Kinerja Utama yang ditetapkan merupakan dasar untuk menentukan
keberhasilan yang akan dicapai dan juga merupakan arah yang hendak dicapai artinya
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya
guna, berhasil guna, bersih dan
bertanggungjawab serta bebas dari KKN (Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme). Adapun dasar -dasar terselenggaranya “ Good Governance”
yaitu Tap MPR RI No. XI/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas
KKN, Undang -Undang No. 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang
bersih dan bebas KKN serta Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
Perumusan Indikator Kinerja Utama adalah lanjutan atau langkah utama dari
pelaksanaan Rencana Strategis dalam pelaksanaan pembangunan selama lima tahun
guna mencapai visi dan misi Dinas perhubungan Komunikasi dan Informatika sesuai
dengan Tuga Pokok dan Fungsinya.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Dalam penyusunan Indikator Kinerja Utama Dinas Perhubungan Komunikasi
dan Informatika 2013-2018 mempunyai maksud dan tujuan untuk dicapai dalam lima
tahun kedepan, berikut dijabarkan maksud dan tujuan tersebut.
B.1. Maksud
Indikator Kinerja Utama Dishubkomnfo Kota Prabumulih 2013-2018 merupakan
penjabaran dan ukuran dari Rencana Strategis Dishubkominfo Kota Prabumulih
Tahun 2013-2018 yang telah disusun dalam rangka memberikan ukuran dan arah
keberhasilan terhadap semua kegiatan pembangunan sektor perhubungan,
komunikasi dan informatika selama 5 (lima) tahun kedepan.
B.2. Tujuan
Penyusunan Indikator Kinerja Utama Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika bertujuan untuk lebih memantapkan terselenggaranya kegiatan
prioritas Dinas Perhubungan, Komunikasi dan informatika dalam turut
mendukung suksesnya pencapaian indikator sasaran pembangunan daerah yang
telah ditetapkan dalam RPJMD Kota Prabumulih tahun 2013-2018, tujuan
dimaksud dapat dijabarkan sebagai berikut ukuran keberhasilan yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugas dan fungsi pokok Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika Kota Prabumulih
C. LANDASAN HUKUM
Landasan Hukum Pembuatan Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah Peraturan
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor : PER/20/M.PAN/II/2008 tanggal 26
November 2008 tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU)
INDIKATOR KINERJA UTAMA (I K U)
KOTA
SKPD
TUGAS
FUNGSI
No
1.1.1.
1.1.2.
:
:
:
:
Prabumulih
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
Melaksanakan kewenangan otonomi kota dalam pelaksanaan tugas desentralisasi di bidang Perhubungan Komunikasi dan Informatika
1. Perumusan kebijakan pokok tersebut di bidang Perhubungan Komunukasi dan Informatika
2. Pelaksanaan pembinaa operasional di bidang Perhubungan komunikasi dan Informatika
3. Pelaksanaan bimbingan teknis di bidang Perhubungan Komunikasi dan Informatika berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang
berlaku
4. Pengendalian dan Pengawasan teknis di bidang Perhubungan Komunikasi dan Informatika
5. Pelaksanaan pelayanan umum di bidang Perhubungan Komunikasi dan Informatika sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
Walikota berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku
6. Pengendalian dan pembinaan UPTD dalam lingkup tugasnya
7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika Kota Prabumulih
Sasaran Renstra
Meningkatnya fasilitas
Jalan dan Keselamatan
berlalu Lintas
Meningkatnya
Pelayanan Pengujian
Kendaraan Bermotor
Indikator Kinerja Utama
- Tersedianya Fasilitas
Keselamatan Lalu Lintas
- Berkurangnya Volume
Kemacetan Lalu Lintas
- Terpenuhinya Standar
Keselamatan Bagi Angkutan
Umum
- Tersedianya Unit pengujian
Kendaraan Bermotor
Penanggung
Jawab
Bid. TSP
Bid. TSP
Sumber Data
Data Pemasangan
Fasilitas Jalan
Data Rekayasa Lalu
Lintas
Keterangan
Jumlah Fasilitas terpasang
Total Kebutuhan Fasilitas
X 100%
Jumlah Kendaraan
Satuan Waktu Tertentu
X 100%
Bid. POK dan
Bid. LLA
Data PAM Lalu Lintas
Data Angkutan Umum
Angkutan Umum Memenuhi
Standar
Total Angkutan Umum
X 100%
UPTD PKB
Data unit pelaksanaan
uji berkala
Kendaraan Bermotor Wajib Uji
4.000 Kendaraan Wajib Uji
X 100%
No
Sasaran Renstra
1.1.3.
Meningkatnya Jaringan
Prasarana Angkutan
Jalan
Indikator Kinerja Utama
- Jumlah Arus Penumpang
Angkutan Umum
- Tersedianya Halte Yang
Melayani Angkutan Umum
- Jumlah Terminal Yang Melayani
Angkutan Umum
2.1.1.
3.1.1.
3.1.2.
Meningkatnya
Pelayanan Jasa
transportasi
Meningkatnya
Pembangunan Sarana
dan Prasarana
Komunikasi dan
Informatika
Meningkatnya
Diseminasi Informasi
Penanggung
Jawab
Bid. LLA dan
UPTD
Terminal
Bid. TSP
UPTD
Terminal
Sumber Data
Data Terminal Type B
Data Angkutan umum
untuk orang
Data Jaringan
prasarana angkutan
jalan
Data Terminal type B
- Tersedianya Angkutan Umum
Yang telah tersedia Jaringan
Jalan dalam Kota
Bid. LLA
Data Jaringan Jalan
Kota Prabumulih
- Tersedianya Angkutan Darat
Bid. LLA
Data Angkutan Darat
Bid. LLA dan
UPTD PKB
Data Perizinan Bidang
Perhubungan
UPTD Parkir
Data Parkir Kota
Prabumulih
Bid. Kominfo
- Tingkat peran serta masyarakat
dalam rangka meningkatkan
pelayanan angkutan
- Prosentase Peningkatan
pelayanan parker
- Cakupan pengembangan dan
pemberdayaan kelompok
Informasi Masyarakat di Tingkat
kecamatan
- Tersedianya LPSE /
Eprocurenment
- Tersedianya Media Informasi
yang dapat diakses publik
Keterangan
Jumlah Arus penumpang
Jumlah Kursi Tersedia
X 100%
Jumlah Halte Terpasang
Kebutuhan Halte
X 100%
Terminal Penumpang
Jumlah jaringan pelayanan AKDP.
Angkot, Angdes
Jaringan Jalan terlayani Angkutan
Umum
Total Jaringan Jalan Kota
Jumlah Angkutan darat
Jumlah penumpang Angkutan darat
Jumlah Perizinan
X 100%
X 100%
X 100%
X 100%
Jumlah Pelayanan Parkir
Total Titik Parkir Yang tersedia
X 100%
Data Pelaksanaan KIM
Kelompok KIM
Jumlah Total Kebutuhan KIM
X 100%
Bid. Kominfo
Data Operasional LPSE
Jumlah Lelang
Total rencana lelang
X 100%
Bid. Kominfo
Data operasional
Website
Jumlah Informasi yang diupload
Total Informasi Pemkot
X 100%
No
3.1.3.
4.1.1.
5.1.1.
5.1.2.
Sasaran Renstra
Terpenuhinya
Pengkajian Komunikasi
dan Informasi
Terciptanya Sumber
Daya Manusia
Komunikasi dan
Informasi
Meningkatnya kualitas
pelayanan administrasi
perkantoran
Meningkatnya Kualitas
Aparatur
Penanggung
Jawab
Sumber Data
- Tingkat Diseminasi dan
pendistribusian informasi
Bid. Kominfo
Data Pelaksanaan
Diseminasi
- Jumlah pengkajian Bidang
Komunikasi dan Informasi
Bid. Kominfo
Data Pengkajian
- Jumlah SDM Yang Memahami
dan Menguasai Bidang
komunikasi dan Informasi
Bid. Kominfo
Data pelaksaaan
pelatihan
Indikator Kinerja Utama
- Prosentase pelayanan
Administrasi Perkantoran
- Prosentase sarana dan
prasarana yang memadai
- Laporan Keuangan dan Kinerja
yang disampaikan
- Prosentase Pegawai yang
mengikuti Pendidikan,
pelatihan dan Bimtek
- Jumlah Pakaian Seragam
Dishubkominfo
Sekretariat
Sekretariat
Sekretariat
Data Adminitrasi
Kantor
Data Sarana dan
Prasarana Kantot
Data Capaian kinerja
dan Anggaran
Sekretariat
Data Pelatihan dan
Diklat
Sekretariat
Data Pengadaan
Pakaian
Keterangan
Jumlah Diseminasi yang Ada
Kebutuhan Diseminasi
X 100%
Jumlah Pengkajian dalam 1 tahun
Jumlah SDM Mengikuti Pelatihan
Jumlag SDM yang ada
X 100%
Jumlah Bulan Pelayanan
Pelayanan selama 12 bulan
X 100%
Sarana prasaran yang ada
Kebutuhan Sarana dan Prasarana
X 100%
Jumlah Laporan
Total Laporan
X 100%
Pegawai yang Ikut Pelatihan
Total Pegawai
X 100%
Jumlah Pakaian yang dibuat
Keterangan :
No
Indikator Kinerja Utama
Penjelasan Indikator Kinerja Utama
1
Tersedianya Fasiltas
Perlengkapan Keselamatan Lalu
Lintas Jalan
2
Berkurangnya Volume
Kemacetan Lalu Lintas
3
Terpenuhinya Standar
Keselamatan Bagi Angkutan
Umum
4
Tersedianya Unit Pengujian
Kendaraan Bermotor
a. Fasilitas Perlengkapan Jalan adalah:
1. Rambu Lalu Lintas yaitu bagian perlengkapan jalan yang
berupa lambing, huruf, angka, kalimat dan/atau
perpaduan yang berisi sebagai peringatan, larangan,
perintah atau petunjuk bagi pengguna jalan
2. Marka Jalan yaitu suatu tanda yang berada di
permukaan jalan atau di atas permukaan jalan yang
meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis
membujur, garis melintang, garis serong serta lambing
yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan
membatasi daerah kepentingan lalu lintas
3. Alat pemberi Isyarat lalu lintas (APILL) yaitu perangkat
elektronik yang menggunakan isyarat lampu yang dapat
dapat dilengkapi dengan isyarat bunyi untuk mengatur
lalu lintas orang dan/atau kendaraandi persimpangan
atau pada ruas jalan
b. Definisi operasional:
Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka
dan APILL) pada jalan Kota adalah prosentase jumlah
tersedianya fasilitas perlengkapan jalan terhadap total
kebutuhan fasilitas perlengkapan jalan kota
a. Pengertian:
Volume kemacetan adalah jumlah kendaraan yang
melintas pada suatu titik rawan kemacetan seperti
persimpangan jalan dan pusat keramaian yang ada di ruas
jalan kota
b. Definisi operasional:
Berkurangnya Volume Kemacetan adalah prosentase
jumlah kendaraan yang melintas terhadap satuan waktu
tertentu dalam hal ini adalah menit.
a. Pengertian :
1. Angkutan umum adalah angkutan orang dan/atau
barang menggunakan kendaraan umum dengan
dipungut bayaran
2. Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah
suatu keadaan terhindarnya setiap orang dari resiko
kecelakaan selama berlalu lintas yang disebabkan oleh
manusia, kendaraan, jalan dan/atau lingkungan
b. Definisi Operasional:
Terpenuhinya standar keselamatan adalah prosentase
terpenuhinya standar keselamatan bagi angkutan umum
yang melayani trayek di dalam kota.
a. Pengertian:
Pengujian Kendaraan Bermotor adalah serangkaian
kengiatan menguji dan/atau memeriksa bagian atau
komponen kendaraan bermotor, kerata gandengan, dan
kereta tempelan dalam rangka pemenuhan terhadap
persyratan teknis dan laik jalan
b. Definisi operasional:
Tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor bagi Kota
yang memiliki populasi kendaraan wajib uji minimal 4.000
kendaraan bermotor wajib uji
No
Indikator Kinerja Utama
5
Jumlah Arus Penumpang
Angkutan Umum
6
Tersedianya Halte Yang
Melayani Angkutan Umum
7
Jumlah Terminal Yang Melayani
Angkutan Umum
8
Tersedianya Angkutan Umum
Yang Telah Tersedia Jaringan
jalan untuk jaringan Jalan Dalam
Kota
9
Tersedianya Angkutan Darat
10
Tingkat Peran Sera Masyarakat
Dalam Rangka Meningkatkan
Pelayanan Angkutan
Penjelasan Indikator Kinerja Utama
a. Pengertian :
1. Arus penumpang adalah jumlah orang-orang yang
menggunakan angkutan umum sebagai alat
perpindahan dari satu tempat ke tempat lain dengan
memberikan bayaran
2. Jumlah ketersediaan kursi bagi penumpang penggua
angkutan umum yang dihitung berdasarkan jumlah rit
atau perjalanan sekali berangkat
b. Definisi operasional:
Jumlah arus penumpang Angkutan umu adalah prosentase
julah penumpang dalam satu tahun terhadap jumlah
ketersedian kursi angkutan umum berdasarkan rit atau
perjalanan selama satu tahun
a. Pengertian :
Halte adalah tempat pemberhentian kendaraan bermotor
umum untuk menaikan dan menurunkan penumpang
b. Definisi Oprasional
Tersedianya Halte Yang Melayni Angkutan Umum adalah
prosentase tersedianya halte pada setiap kota yang telah
dilayani angkutan umum dalam trayek terhadap kebutuhan
halte pada suatu kota
a. Pengertian:
Terminal adalah pangkalan kendaraan bermotor umum
yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan
keberangkatan, menaikan dan menurunkan orang
dan/atau barang serta pemindahan moda angkutan
b. Definisi Operasional:
Tersedinya terminal angkutan penumpang adalah
prosentase jumlah terminal penumpang yang telah dilayani
angkutan umum dalam trayek terhadap total jaringan
pelayanan AKDP, Ankutan Kota dan Angkutan Pedesaan
a. Pengertian :
Jaringan Jalan adalah serangkaian simpul dan/atau ruang
kegiatan yang saling terhubungkan untuk penyelenggaraan
lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ)
b. Definisi Operasional:
Tersedianya angkutan umum Yang melayani wilayah yang
telah tersedian jaringan jalan untuk jaringan jalan dalam
kota adalah prosentase jaringan jalan kota yang telah
terlayni angkutan umum terhadap jumlah total jaringan
jalan dalam suatu kota
a. Pengertian:
1. Angkutan Darat adalah angkutan orang dan/atau
barang yang menggunakan Kendaraan
2. Penumpang angkutan darat adalah jumlah ketersediaan
kursi bagi angkutan darat
b. Definisi operasional:
Tersedinya angkutan darat adalah prosentase jumlah
kendaraan angkutan darat yang ada terhadap jumlah kursi
angkutan darat yang ada
a. Pengertian:
Peran serta masyarakat adalah sejumlah masyarakat yang
ikut serta dalam kegiatan pelayanan transportasi, seperti
izin trayek, Kier, penyuluhan
No
Indikator Kinerja Utama
11
Prosentase Peningkatan
Pelayanan Parkir
12
Cakupan Pengembangan dan
pemebrdayaan Kelompok
Informasi masyarakat di Tingkat
kecamatan
13
Tersedianya LPSE/
Eprocurenment
14
Tersedianya Media Informasi
Yang dapat di akses publik
15
Tingkat Diseminasi dan
Pendistribusian Informasi
Penjelasan Indikator Kinerja Utama
b. Definisi operasional:
Tingkat peran serta masyarakat dalam meningkatkan
pelayanan angkutan adalah prosentase jumlah masyarakat
yang ikut kegiatan pelayanan angkutan terhadap jumlah
target masyarakat yang akan diikut sertakan
a. Pengertian:
Pelayanan parker adalah sejumlah titik parker yang sudah
ditarik restribusinya secara resmi dan disetorkan ke kas
daerah
b. Definisi operasional:
Prosentase peningkatan pelayanan parker adalah
prosentase titik parker yang sudah dilayani terhadap total
keseluruhan titik parker yang ada
a. Pengertian:
Kelompok Informasi Masyarakat atau KIM adalah
kelompok yang dibentuk oleh masyarakat dari masyarakat
dan untuk masyarakat secara mandiri kreatif yang
aktivitasnya melakukan kegiatan pengelolaan informasi
dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka
meningkatkan nilai tambah
b. Definisi Operasional:
Cakupan Pengembangan dan pemberdayaan Kelompok
Informasi masyarakat di Tingkat kecamatan adalah
prosentase jumlah KIM terhadap jumlah KIM yang harus
ada
a. Pengertian:
1. Eprocurenment adalah system lelang pengadaan
barang dan jasa oleh pemerintah melalui elektonik
yaitu internet
2. LPSE adalah Layanan Pengadaan Secara Elektronik
b. Definisi opersional:
Tersedianya LPSE/Eprocurenment adalah jumlah lelang
yang dilakukan terhadap total lelang yang direncanakan.
a. Pengertian:
Website adalah system penyebaran informasi berbasis
elektronik melalu internet
b. Definisi operasional:
Tersedianya Media Informasi Yang dapat di akses public
adalah prosentase informasi yang diupload dalam website
terhadap total informasi yang ada di Pemkot
a. Pengertian:
Penyebaran informasi secara timbal balik yang dilakukan
oleh pemerintah di tiap kelurahan/desa/kampung atau
sebutan lainnya melalui :
1. Media Masa seperti majalah, radio dan televisi
2. Media Baru seperti Website (media online)
3. Media Tradisional seperti pertunjukan rakyat,
pemutaran film dan pameran
4. Media Interpersonal seperti sarasehan,
caramah/diskusi, lokakarya
5. Media Luar Ruang seperti bulletin, leaflet, booklet,
brosur, spanduk, baliho dan buku informasi
b. Definisi opersional:
Tingkat Diseminasi adalah prosentase diseminasi yang
dilakukan terhadap total kebutuhan diseminasi.
No
Indikator Kinerja Utama
16
Jumlah pengkajian Bidang
Komunikasi dan Informasi
17
Jumlah SDM Yang Memahami
dan Menguasai Bidang
komunikasi dan Informasi
18
Prosentase pelayanan
Administrasi Perkantoran
19
Prosentase sarana dan
prasarana yang memadai
20
Laporan Keuangan dan Kinerja
yang disampaikan
21
Prosentase Pegawai yang
mengikuti Pendidikan, pelatihan
dan Bimtek
22
Jumlah Pakaian Seragam
Dishubkominfo
Penjelasan Indikator Kinerja Utama
a. Pengertian:
Adalah aplikasi atau system informasi yang akan digunakan
dalam jaringan internet informasi publik
b. Definisi opersional:
Jumlah pengkajian Bidang Kominfo adalah jumlah
pengkajian atau aplikasi yang dilakukan selama 1 tahun
a. Pengertian :
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah orang atau pegawai
yang melakukan kegiatan dibidangnya
b. Definisi operasional
Jumlah SDM Yang Memahami dan Menguasai Bidang
komunikasi dan Informasi adalah prosentase pegawai atau
orang yang mengikuti kegiatan kominfo terhadap rencana
orang atau pegawai yang akan diikut sertakan dalam
kegiatan kominfo
a. Pengertian:
Pelayanan Administrasi Perkantoran adalah semua
kegiatan yang mengacu kepada pelayanan adminitrasi
kantor
b. Definisi operasional:
Prosentase pelayanan Administrasi Perkantoran adalah
prosentase jumlah bulan kegiatan yang dilakukan sekama
satu tahun terhadap jumlah bulan dalam satu tahun
a. Pengertian:
Sarana dan prasarana adalah segala sesuatu berupa benda
yang dapat mendukung kegiatan perkantoran sehari-hari
b. Definisi operasional:
Prosentase sarana dan prasarana yang memadai adalah
prosentase sarana dan prasarana yang ada terhadap total
kebutuhan sarana dan prasarana
a. Pengertian:
Laporan adalah dokumen yang mengetangahkan apa yang
akan dicapai suatu kegiatan dan hasil dari suatu kegiatan
b. Definisi operasional:
Laporan Keuangan dan Kinerja yang disampaikan adalah
prosentase laporan yang dibuat terhadap laporan yang
seharusnya dibuat
a. Pengertian:
Pegawai atau SDM adalah orang yang ikut dalam
pengelolaan suatu organisasi sesuai bidangnya yaitu SDM
bidang terminal, PKB, MRLL dan Kominfo serta administrasi
kantor dan hukum
b. Definisi operasional:
Prosentase Pegawai yang mengikuti Pendidikan, pelatihan
dan Bimtek adalah prosentase SDM yang ikut pelatihan
terhadap jumlah SDM yang ada
a. Pengertian:
Pakaian seragam adalah pakain yang wajib dikenakan
berkenaan dengan kegiatannya dalam suatu organisasi
b. Definisi operasional:
Laporan Keuangan dan Kinerja yang disampaikan adalah
jumlah pakaian sergam yang dibuat
Download