PELATIHAN PRESENTASI EFEKTIF DALAM BAHASA INGGRIS BAGI PARA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI BERTARAF INTERNASIONAL KOTA SEMARANG Sri Wahyuni Frimadhona Syafri Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Seni [email protected] Abstract The community service program entitled ”Pelatihan Presentasi Efektif Dalam Bahasa Inggris Bagi Para Guru Sekolah Dasar Negeri Bertaraf Internasional Kota Semarang” intends to provide teachers of SDNBI Kota Semarang effective presentation skills in English with a hope that by the end of the program the participants develop their teaching profesionalism. The program was carried out through 4 stages; first lecturing the course materials, second workshop processes of presentation script writing, third simulation of delivering presentations, and finally presentation practice. The program results in improving participants’ motivation and increasing their personal and profesional competencies. Key Words: effective presentation, teaching profeionalism PENDAHULUAN Sekolah Dasar Negeri Bertaraf Internasional (SDNBI) Kota Semarang merupakan satu satunya Sekolah Dasar Negeri Bertaraf Internasional di Kota Semarang dan merupakan salah satu dari lima belas sekolah sejenis di Jawa Tengah. Secara fisik SDNBI telah memenuhi persyaratan sekolah berstandar internasional. Selain sarana prasarana yang lengkap, dari segi sumber daya manuasia SDNBI mempunyai 31 guru; 1 Kepala Sekolah, 21 guru kelas, 3 guru Agama, 4 guru komputer dan 1 mata pelajaran IPA. Keberadaan SDNBI di kota Semarang tentu saja memberikan kontribusi yang positif bagi pengembangan pendidikan tingkat dasar masyarakat kota Semarang. Selain kurikulum KTSP SDNBI plus, SDNBI juga mengembangkan kurikulum yang diadopsi dari negara-negara yang tergabung dalam Organization of Economic Cooperation Development (OECD). Hal ini juga didukung oleh sumber daya manusia (kepala sekolah, guru dan karyawan) yang memperoleh kesempatan untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kompetensinya dengan mengikuti berbagai kegiatan seperti pelatihan, workshop, studi banding dan seminar. Selain itu dalam rangkat terus meningkatkan kompetensi bahasa Inggris para guru, SDNBI dibawah koordinasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah menjalin kerjasama dengan pemerintah Australia untuk program Sister School. Pada tahun 2012 ini SDNBI merupakan salah satu nominator yang diberi kesempatan untuk mengirim dua guru dalam program tersebut, dan pada tahun yang sama SDNBI juga menerima seorang guru dari salah sekolah dasar swasta di Canberra Australia. Kesempatan pengembangan diri dan peningkatan kompetensi yang begitu luas bagi para guru SDNBI tentu saja harus dilengkapi dengan ketrampilan berkomunikasi. Bagaimanapun ketrampilan komunikasi yang efektif khususnya dengan menggunakan bahasa Inggris akan sangat mendukung profesionalisme para guru. Selain dapat menjalankan profesinya dengan baik, para guru juga memiliki kesempatan untuk dapat berpartisipasi dalam berbagai pelatihan, workshop atau seminar tidak hanya sebagai peserta namun bisa berpartisipasi sebagai pemakalah atau nara sumber pendamping. Terlebih lagi para guru juga memiliki kesempatan yang besar untuk dapat meningkatkan kompetensinya di kancah internasional melalui program Sister School. Kegiatan semacam ini tentu saja memberikan manfaat yang sangat besar bagi para guru dan lembaganya. Hasil identifikasi pada khalayak sasaran tentang kegiatan presentasi dalam bahasa Inggris menunjukkan bahwa 100% guru SDNBI kota Semarang dengan latar belakang pendidikan bahasa Inggris belum pernah melakukan presentasi (sebagai pemakalah suatu seminar) dalam bahasa Inggris. Sebanyak 15% guru sudah mengetahui format dan cara presentasi efektif. Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan tersebut diatas terdapat satu perumusan masalah yang akan dipecahkan yaitu ”Bagaimana meningkatkan ketrampilan presentasi efektif dalam bahasa Inggris para guru Sekolah Dasar Negeri Bertaraf Internasional kota Semarang?” Untuk menjawab permasalahan tersebut akan dilaksanakan sebuah pelatihan presentasi efektif dalam bahasa Inggris yang melibatkan guru SDNBI kota Semarang. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pelatihan ketrampilan presentasi efektif dalam bahasa Inggris kepada para guru Sekolah Dasar Negeri Bertaraf Internasional Kota Semarang untuk meningkatkan kompetensi personal dan profesional guru SDNBI sebagai salah satu upaya pengembangan profesi guru yang bermuara pada peningkatan kualitas pembelajaran dan keberhasilan siswa. Pada akhir kegiatan, para peserta pelatihan diharapkan dapat merencanakan, menyusun, membawakan presentasi efektif dalam bahasa Inggris dan menjawab berbagai pertanyaan dalam presentasi yang berimplikasi pada peningkatan kompetensi personal dan profesional para guru, dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan keberhasilan siswa. TINJAUAN PUSTAKA Sebagaimana telah disebutkan di bagian terdahulu, seorang guru dalam menjalankan profesinya harus senantiasa mengembangkan potensi yang ada pada dirinya dan meningkatkan kompetensinya. Pengembangan profesi guru tentu saja akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran yang bermuara para keberhasilan siswa, sehingga kegiatan semacam ini dapat dikatakan sebagai sarana untuk meningkatkan kinerja siswa. Hal tersebut selaras dengan yang di sebutkan oleh Walberg dan Paik 2000, Marzano, Pickering dan Pollock 2001 dalam Maggioli 2003 bahwa ”the better the teaching, the more likely quality learning will occur”. Pendapat di atas menginspirasi para pelaku pendidikan untuk merumuskan model pengembangan profesi guru. Fulan (1991:197) dalam Maggioli (2003) mengemukakan ”the greatest problem faced by school districts and schools is not resistance to innovation, but the fragmentation, overload and incoherence resulting from the uncritical acceptance of too many different innovations”. Mencermati pendapat di atas perlu di cari berbagai macam model pengembangan profesi guru yang betul-betul dapat meningkatkan kompetensi personal dan profesional guru yang siap menghadapi berbagai inovasi pembelajaran yang terus berkembang. Conference Plan sebagai salah satu model pengembangan profesi guru merupakan aktivitas berupa partisipasi guru dalam konferensi, seminar, kursus, pelatihan, workshop, kunjungan kerja, atau interview. Agar dapat berperan aktif dalam aktivitas, guru sekolah bertaraf internasional harus membekali diri dengan kecakapan ketrampilan berbicara bahasa Inggris secara aktif dan fasih. Berbicara bahasa Inggris secara efektif membutuhkan paling tidak penguasaan tata bahasa dan kosa kata yang memadai. Namun demikian kedua komponen bahasa diatas tidaklah cukup, dibutuhkan empat kompetensi berbicara agar komunikasi berjalan secara efektif. Goh (2007:5) menyebutkan dengan sangat terperinci empat ketrampilan berbahasa Inggris untuk komunikasi efektif; Phonological Skills, Speech Function Skills, Interaction Management Skills, dan Written and Spoken English. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk dapat berkomunikasi efektif dalam bahasa Inggris kita harus menguasai komponen-komponen bahasa yang meliputi tata bahasa, kosa kata, dan pelafalan. Disamping itu, penguasaan empat ketrampilan berbahasa Inggris untuk komunikasi efektif juga akan mendukung interaksi dan negosiasi lebih bermakna. Presentasi efektif dalam bahasa Inggris membutuhkan beberapa tahap: 1. Planning the Presentation (Perencanaan /Persiapan Presentasi) 2. Organizing the Presentation (Penyusunan Presentasi) 3. Delivering the Oral Presentation (Pelaksananan Presentasi) 4. Answering Question after the Presentation (Menjawab pertanyaan setelah presentasi) METODE Langkah-langkah penyelesaian masalah Berdasarkan latar belakang dan kerangka pemecahan masalah di atas maka dilakukan langkah-langkah pemecahan masalah sebagai berikut: Tahap Rancangan Proposal Tahap penyusunan proposal dilakukan pada awal kegiatan untuk memperoleh dana kegiatan. Ketika proposal disetujui untuk didanai, maka dilakukan tahap selanjutnya. Tahap Sosialisasi Kegiatan Proposal yang sudah disetujui untuk didanai kemudian dikomunikasikan kepada khalayak sasaran dalam hal ini melalui pihak pengelola Sekolah Dasar Negeri Bertaraf Internasional Kota Semarang. Tujuan sosialisasi ini adalah untuk mengetahui secara pasti latar belakang pendidikan khalayak sasaran dan juga kompetensinya yang berkaitan dengan ketrampilan kebahasaannya khususnya ketrampilan berbicara dalam bahasa Inggris di depan umum (public speaking). Setelah mendapat ijin dan persetujuan dari pihak pengelola sekolah dilakukan inventarisasi kebutuhan khalayak sasarn. Tahap Inventarisasi Kebutuhan Tahap ini dilakukan untuk membuat satu gambaran secara menyeluruh tentang kebutuhan khalayak sasaran (para guru Sekolah Dasar Negeri Bertaraf Internasional kota Semarang) khususnya dalam menggunakan bahasa Inggris untuk menyampaikan informasi di depan umum (presentasi). Tahap Pembuatan Materi Tahap ini dilakukan dengan mengumpulkan berbagai sumber sebagai bahan penulisan materi pembelajaran (handout) baik dalam bentuk tertulis/buku-buku maupun audio video yang di peroleh dari sumber internet. Berbagai buku sebagai referensi penulisan handout diantaranya English for Presentations, Speaking Effectively, The Language of Meetings, Public Speaking and Presentations, dan Effective Presentations. Tahap Pelaksanaan Pelatihan Pelatihan ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu pelaksanaan awal, pelaksanaan, dan tahap pelaksanaan akhir. Tahap pelaksanaan awal Kegiatan pengabdian ini mulai dengan observasi di sekolah khalayak sasaran. Interview secara informal dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai kegiatan akademik yang dilakukan oleh para guru diluar kegiatan mengajar. Dari tahap ini diperoleh data bahwa selama ini hanya sedikit sekali guru yang pernah menggunakan bahasa Inggris untuk menyampaikan informasi di depan umum atau untuk kepentingan presentasi. Tahap pelaksanaan Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk ceramah, workshop, simulasi, dan praktek presentasi. Tahap pelaksanaan akhir Kegiatan pengabdian ini diakhiri dengan observasi dalam aktivitas praktek presentasi dalam bahasa Inggris untuk memperoleh gambaran bagaimana para peserta dapat mempresentasikan sebuah tema dengan menggunakan bahasa Inggris dan mengikuti format yang telah ditentukan. Tahap Evaluasi Tahap ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kendala-kendala dalam kegiatan ini. Tahap ini sangat penting dilakukan sebagai perbaikan kegiatan serupa dimasa yang datang. Bahasa yang digunakan Bahasa yang digunakan dalam pelatihan ini adalah Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Kedua bahasa digunakan oleh pengabdi dan peserta dalam mempresentasikan materi pelatihan, mendampingi workshop, dan melakukan simulasi. Sedangkan dalam praktek presentasi peserta menggunakan bahasa Inggris secara penuh. Instrumen Instrumen yang digunakan dalam pelatihan ini berupa materi pembelajaran dan pelatihan (handout) baik dalam bentuk tertulis/cetak maupun power point slides. Berbagai buku sebagai referensi penulisan materi adalah English for Presentations, Speaking Effectively, The Language of Meetings, Public Speaking and Presentations, dan Effective Presentations. Evaluasi Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengikuti jadwal yang telah ditentukan dan materi yang telah disusun. Tahap akhir pelaksanaan kegiatan pengabdian ini diakhiri dengan observasi praktek presentasi untuk memperoleh gambaran bagaimana peserta memahami materi dan menerapkannya pada akhir kegiatan. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kendala-kendala yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan. Tahap ini sangat penting dilakukan sebagai bahan perbaikan kegiatan serupa di waktu yang akan datang. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan yang dilakukan Pre-test Pada pertemuan pertama para peserta diberikan pretest. Adapun tujuan pretest tersebut adalah yang pertama untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan ketrampilan para peserta pelatihan mengenai presentasi dalam bahasa Inggris. Yang kedua, hasil pretest akan digunakan sebagai dasar pemetaan kebutuhan dan pemilihan materi dan strategi pelatihan yang akan diterapkan. Pre-test terdiri dari tiga bagian dalam presentasi yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, akhir presentasi. Kegiatan pretest diikuti oleh 31 peserta dan 100% dari mereka belum pernah melakukan presentasi dalam bahasa Inggris kaitannya dengan kegiatan seminar, lokakarya, diskusi, dan lain-lain. Workshop Kegiatan Workshop dilakukan untuk melatih peserta membuat skenario presentasi dalam bahasa Inggris. Workshop dilaksanakan dengan menggunakan teknik Team Pair Solo. Dengan demikian kegiatan ini dilaksanakan dengan tahap-tahap sebagai berikut: 1. Peserta di bagi dalam kelompok terdiri dari 4 orang. 2. Peserta di minta menentukan topik yang akan di presentasikan. 3. Dalam kelompok yang terdiri dari 4 anggota, para peserta mengembangkan sebuah tema (brainstorming ideas), dan mengembangkannya menjadi sebuah outline. 4. Selanjutnya peserta bekerja berpasangan untuk memindahkan outline yang sudah di buat ke dalam template presentasi. 5. Secara individu peserta mengembangkan template presentasi tersebut menjadi skrip presentasi yang lengkap. Simulasi Tahap berikutnya adalah simulasi. Simulasi bertujuan untuk memberi gambaran kepada para peserta tentang bagaimana membawakan sebuah skenario presentasi yang dilengkapi dengan media berupa power point slides dan tanpa menggunakan naskah. Post-test (Praktek Presentasi) Pada tahap akhir kegiatan ini para peserta praktek presentasi dengan menggunakan skrip yang sudah disiapkan. Dari 31 peserta pelatihan yang berkesempatan melakukan praktek presentasi sejumlah 9 orang (video presentasi dimuat dalam CD terlampir). Pembahasan hasil Secara keseluruhan, kegiatan pengabdian dapat berjalan dengan baik. Berdasarkan hasil sebagaimana dipaparkan di atas dapat digambarkan bahwa para peserta sangat berpotensi untuk dapat mengembangkan diri. Salah satu hal yang menguntungkan bagi para guru SDNBI kota Semarang adalah bahwa sekolah ini merupakan satu-satunya SD RSBI di kota Semarang, dan selama ini menjadi percontohan bagi RSBI lain di lingkungan terdekat Jawa Tengah maupun di seluruh Indonesia. Sekolah sering menerima kunjungan dari berbagai kota dan hal ini menguntungkan bagi sekolah terutama bagi para guru karena mereka berkesempatan menyampaikan informasi (presentasi) yang tentu saja berbeda dari ketika para guru menyampaikan informasi yang bersifat akademik di depan kelas (mengajar). Dalam mempresentasikan sebuah informasi (presentasi) kita harus memperhatikan beberapa hal sebagaimana disebutkan dalam buku ”Effective Presentations”. Berdasarkan hasil pengamatan praktek presentasi oleh para peserta, persyaratan tersebut di atas dapat dilaksanakan dengan baik. Namun demikian terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan komponen kebahasaan yang harus diperhatikan dan ditingkatkan oleh peserta. Para peserta masih memiliki kelemahan terutama dari segi tata bahasa (grammar), kosa kata (vocabularies), dan pelafalan (pronunciation). Kendala ini terjadi karena beberapa guru memang berlatar belakang pendidikan non bahasa Inggris. Meskipun mereka diberi tugas sebagai guru kelas, mereka memiliki motivasi yang sangat tinggi untuk mempelajari bahasa Inggris, dan ketika mereka diberi kesempatan presentasi dalam bahasa Inggris, mereka menunjukkan antuasiasme yang sangat tinggi. Hal ini harus menjadi contoh bagi para guru lain yang notabene berlatar belakang pendidikan bahasa Inggris. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Kegiatan pengabdian masyarakat dengan judul Pelatihan Keterampilan Presentasi Efektif dalam Bahasa Inggris bagi para Guru Sekolah Dasar Negeri Bertaraf Internasional (SDNBI) Kota Semarang mendapatkan sambutan yang sangat baik dari pihak pengelola sekolah khususnya kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. Sambutan yang hangat dan antusiasme peserta (para guru) juga ditunjukkan dengan kehadiran yang tepat waktu dan diskusi interaktif antar peserta. Para peserta juga secara aktif mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang belum mereka ketahui sebelumnya. Selain itu para peserta juga menanyakan banyak hal tentang strategi pembelajaran bahasa Inggris secara umum, tidak terbatas pada materi yang disampaikan pada waktu pelatihan yaitu presentasi efektif dalam bahasa Inggris. Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan di atas diketahui bahwa ada upaya perbaikan dan peningkatan kompetensi profesional para peserta dapat ditunjukkan dengan hasi praktek presentasi yang didokumentasikan dalam bentuk video. Hasil observasi menunjukkan bahwa para peserta sudah memahami dan dapat mengaplikasikan syarat-syarat presentasi dalam bahasa Inggris. Para peserta sangat antusias dan menikmati kegiatan karena kegiatan pelatihan dilaksanakan dengan metode yang interaktif yaitu dengan penerapan salah satu Cooperative Learning ”Team Pair Solo”. Selain itu, pengabdi juga memanfaatkan berbagai media seperti power point slides, gambar, video dan audio. Namun demikian beberapa peserta masih kurang dalam hal pelafalan dan instonasi (pronunciation and intonation) dan penguasaan kosa kata (vocabularies), tata bahasa (grammar). Untuk itu perlu suatu pelatihan bagi mereka untuk lebih fokus pada pelatihan pengucapan, penggunaan intonasi yang baik dan benar, serta penggunaan tata bahasa yang benar khususnya bagi mereka para guru dengan latar pendidikan non bahasa Inggris. Selanjutnya, secara umum dapat disampaikan bahwa para peserta belum pernah memperoleh pelatihan sejenis. Hal ini disebabkan kegiatan pertemuan guru baik MGMP maupun KKG hanya fokus pada kajian tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pembelajaran dan bedah soal. Untuk lebih memantapkan dan menjaga hasil pelatihan yang dilaksanakan pada saat ini diperlukan suatu kegiatan sejenis yang berkesinambungan di waktu yang akan datang. Saran SDNBI Kota Semarang khususnya pengelola sekolah hendaknya selalu memberikan motivasi kepada para guru untuk meningkatkan kompetensinya. Selain itu, sekolah harus memberikan kesempatan yang sama kepada setiap individu guru untuk mengembangkan dan mengaktualisasikan diri diantaranya melalui kegiatan seminar, lokakarya, diskusi, dan lain-lain bukan hanya sebagai peserta melainkan sebagai pemakalah (presenters). Para guru harus selalu memotivasi diri mereka sendiri untuk terus menerus mengaplikasikan pengetahuan yang diperolehnya dan berusaha memperoleh kesempatan melakukan presentasi dalam bahasa Inggris. DAFTAR PUSTAKA Comfort, Jeremy and York Associates. 1995. Effective Presentations. Oxford: Oxford University Press Comfort, Jeremy, Pamela Rogerson, Trish Stot, and Derek Utley. 1994. Speaking Effectively: Developing Speaking Skills for Business English. Cambridge: Cambridge University Press. Goodale, Malcolm. The Language of Meetings. Adapted by Ayu Susanto. Jakarta: Sun Printing Jakarta Goh, Christine C.M. 2007. Teaching Speaking in the Language Classroom. Singapore: SEAMEO RELC Maggioli, Gabriel H. Diaz. 2003. Options for Teacher Professional Development. Forum Volume April 2003. Washington: US Dept of teachers of English Richards, Jack C. 2009. Teaching Listening and Speaking: From Theory to Practice. Singapore: SEAMEO RELC Sellnow, Deanna D. 2005. Confident Public Speaking. Singapore: Thomson Learning Suyanto, Kasihani K.E. dan Sri Rachmajanti. 2003. Let’s Communicate in English. A Speaking Course for Intermediate Level. Malang: Bayumedia Publishing Templeton, Melody. 2010. Public Speaking and Presentations. New York: McGraw Hill ........ ........ Orall Communication Skills Training. Singapore: SEAMEO RELC Renandya, Willy A. Dan Christopher S Ward. 2007. Focus on Fluency: Conversation Skills for Intermediate Students of English. SEAMEO RELC