Contoh Kajian A. Pendahuluan Orang yang terbiasa penelitian dengan model kuantitatif, atau kualitatif kesulitan ketika menggunakan penelitian pustaka atau ketokohan. Kajian Pustaka lebih menitik beratkan pada pustaka, jurnal, buku, dan kajian lainnya yang ada hubungan langsung atau tidak langsung. Sementara kajian ketokohan peneliti meneliti pemikiran tokoh. Namun hal ini bisa mudah digarap jika peneliti banyak membaca karya-karya tokoh yang diteliti. B. Model Kajian a. Kuantitatif Dalam penelitian kuantitatif hal-hal yang harus dipersiapkan; 1. Memahami statistik 2. Tempat yang akan diteliti 3. Mencari sebuah teori yang akan dijadikan landasan. a. Contoh: A= teori B= tempat yang diteliti. b. Menurut teori A, bahwa gula pasir itu manis. c. cek ke tempat (B), bagaimana pendapat B apakah gula pasir itu manis? (peneliti terjun ke B, dan tanya orang-orang tentang rasa gula, bera orang yang menyebut manis, dan berapa orang yang menyebut tidak (gunakan statistik). d. Lalu simpulkan. Manis tidaknya gula pasir berdasarkan data hasil wawancara. b. Kualitatif Dalam penelitian ini langkah-langkah yang harus diambil; 1. Memahami sebuah teori yang akan dikaji, misalnya tentang bunga bank 2. Tanya orang-orang yang ahli dibidang itu (yang ada di tempat penelitian) 3. Selanjutnya simpulkan, kesimpulannya atas dasar wawancara c. Pustaka Dalam penelitian ini yang harus disiapkan: 1. Banyak paham teori, baik yang sama maupun yang bersebrangan 2. Ambil salah satu teori yang akan dikaji “misalnya poligami dihukumi haram” 3. Cari komentar-komentar yang ada hubungan langsung atau tidak langsung 4. Simpulkan, dalam kesimpulan menggambarkan sebuah argumen yang dibangun d. Ketokohan Kajian ini mirip-mirip dengan kajian pustaka, perbedaanya hanya terletak pemikiran tokoh yang diteliti. Langkah-langkah yang harus di tempuh;\ 1. Baca pemikiran tokoh, dengan cara membaca karya-karyanya, baik berupa jurnal, artikel, buku dan sejenisnya. Hal ini untuk memudahkan menebak pemikiran tokoh 2. Baca sejarah pendidikan tokoh, karena latar belakang berpengaru terhadap pemikiran 3. Cari pendukung pemikiran tokoh, dan pemikiran yang besebrangan dengan tokoh 4. Kemudian lihat argumen yang dibangun oleh tokoh yang diteliti. Contoh: al-Qur’an sebagai penyembuh penyakit (analisis pemikiran al-Nazili) a. Baca buku-buku tokoh tentang hal tersebut, b. Terus lihat argumen apa yang dibangun oleh sang tokoh dalam menentukan al-qur’an sebagai penyembuh penyakit. Masalah kedua Masalah pertama Contoh kajian Pustka (Library Resarch) A. Latar Belakang Masalah Manusia secara fitrah memiliki kesamaan. Laki-laki akan menyukai perempuan, demikian juga perempuan akan menyukai laki-laki. Fitrah manusia ini akan berlaku secara umum dibelahan dunia manapun, baik Indonesia atau pun luar Indonesia. Namun di dalah satu komunitas penulis menemukan yang tidak biasanya, yakni manusia menyalahi fitrahanya. Salah wujud dari menyalahi fitrah, laki-laki senang terhadap laki-laki, dan perempuan menyukai perempuan. Hal ini sangat menarik dan urgen untuk dikaji lebih jauh untuk diketahu penyebab dan jawaban dalam sebuah persoalan yang berlangsung. Dari uraian persoalan di atas, penulis akan mengkaji lebih jauh yang dituangkan dalam sebuah kajian yang berjudul, “Kontri busi Lingkungan terhadap Penyimpangan Sex” B. Indentifikasi Masalah Dari permasalahan di atas, setidaknya penulis dapat meng-identifikasi, di ataranya; 1. Laki-laki senang terhadap laki-laki 2. Perempuan senang pada perempuan C. Batasan Masalah Dari identifikasi masalah di atas, tidak semua penulis telili, karena hal itu membutuhkan waktu yang berkepanjangan. Untuk itu dalam penelitian ini penulis akan memfokuskan pada masalah “Laki-laki senang terhadap Laki-laki” D. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang penulis ajukan “Fatktor apa yang menyebabkan laki-laki senang sama laki-laki? (jika kajian ketokohan, maka rumusan malasahnya’ Argumen apa yang dibangun oleh Tokoh)