DEPARTEMEN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN BALAI PENELITIAN KEHUTANAN CIAMIS Nyamplung (Calophyllum inophyllum) Hutan tropis Indonesia dikenal dengan keanekaragaman hayati yang tinggi, tersebar dalam berbagai tipe hutan, mulai dari daerah pantai sampai dengan pegunungan tinggi (alpin). Menyediakan kurang lebih 4.000 jenis tanaman berkayu, beberapa jenis diantaranya memilki multifungsi. Salah satu contoh jenis yang tumbuh di daerah pantai adalah nyamplung (Callophylum inophyllum) . Jenis pohon ini selain bermanfaat sebagai penahan abrasi air laut, pemecah angin (wind breaker) juga diketahui sebagai penghasil energi (biofuel) dan obatobatan. Dalam menunjang kebutuhan energi nasional, pembangunan hutan tanaman nyamplung merupakan salah satu jenis alternatif yang dapat menghasilkan bahan baku penghasil energi yang terbarukan (renewable resources) Balai Penelitian Kehutanan Ciamis Jl Raya CiamisBanjar, Km 4 Ciamis Tlp. (0265) 771352, Fax (0265) 775866 E-mail : [email protected] Nama Botanis : Calophyluum inophyllum Nama Perdagangan : Bintangur, Nyamplung Nama daerah : Eyobe (Enggano), Nyamplung, Punaga (Melayu, Jawa Te n g a h , S u n d a , M a k a s a r , Minangkabau), Penago (Lampung), Camplong/ samplong/ bentango (Madura, Bali, Nusa Tenggara Timur), Mantan (Bima). bintangur (Sumatera), bentangur (Kalimantan), bintula (Sulawesi), Fitako, pataule, bitaur, capilong, Hatan hitaullo (Maluku). Nama Internasional : Alexandrian laurel, beach mahagony, beuty leaf, poon, oil nut tree (Inggris), Kamani, kamanu (Hawai), beach calophyllum (Papua New Guinea). Tanaman Multifungsi Sebagai vegetasi pantai dengan bentuk percabangannya yang rimbun dan berakar dalam, berfungsi sebagai penahan gelombang laut, mencegah abrasi dan pemecah angin laut, sehingga jenis nyamplung dapat dipilih sebagai tanaman untuk tujuan konservasi daerah pantai. Pembangunan hutan tanaman nyamplung memberikan kontribusi bagi penyerapan karbon sebagai usaha p e n g u r a n g a n p e n c e m a r a n lingkungan udara makro dan mikro serta pemanasan global. Kayu termasuk jenis kayu komersial, dapat digunakan untuk bahan pembuatan perahu, balok, tiang, papan lantai dan papan pada bangunan perumahan dan bahan kontruksi ringan Getah dapat disadap untuk mendapatkan minyak yang dikenal dengan nama minyak tamanu (Tahiti), minyak undi (India), minyak domba (Afrika). Bahan aktif dari getah ini diindikasikan berkhasiat untuk menekan pertumbuhan virus HIV. Daun Mengandung senyawa costatolide-A, saponin dan acid hidrocyanic yang berkhasiat sebagai obat oles untuk sakit encok, bahan kosmetik untuk perawatan kulit, menyembuhkan luka seperti luka bakar dan luka potong Bunga dapat digunakan sebagai campuran untuk m e n g h a r u m k a n m i nya k rambut. Buah muda berwarna hijau dan yang sudah tua berwarna kuning-coklat, Biji berbentuk bulat tebal dan keras, daging biji tipis , inti biji mengandung minyak berwarna kuning kecoklatan. setelah diolah, selain untuk biofuel/ bahan bakar minyak, bermanfaat untuk pelitur, campuran untuk mengkilapkan genteng, minyak rambut dan minyak urut, berkhasiat juga untuk obat urus-urus dan rematik. TEKNIK BUDIDAYA Persyaratan Tumbuh Nnyamplung tumbuh pada tanah pasir yang marginal dan toleran terhadap kadar g a ra m , j u g a p a d a t a n a h ya n g mengandung liat berdrainase bagus. tumbuh baik pada ketinggian tempat 0-200 m dpl. dengan curah hujan 1000-3000 mm/tahun (bertipe curah hujan A dan B.) temperatur 18-33°C Perbenihan Nyamplung berbuah sepanjang tahun, namun musim buah raya umumnya terjadi pada bulan Agustus s/d September. Pohon mulai berbuah pada umur 7 tahun dan masih berproduksi sampai umur 58 tahun. Produksi buah berkisar antara 63220 kg/pohon/tahun, Jumlah biji kering/kg sebanyak 100-150 butir. Buah dapat dikumpulkan dari jatuhan di bawah pohon. Untuk meghasilkan benih yang berkualitas perlu dilakukan perlakuan benih, meliputi: ekstraksi, skarifikasi dan sortasi. Pembibitan Pembibitan secara generatif dilakukan dengan menggunakan benih yang telah masak secara fisiologis dengan cara melepaskan biji dari tempurungnya, dengan cara ini dan menggunakan campuran media tanah dan kompos (1:1) dalam polybag ukuran 15 x25 cm perkecambahan terjadi setelah 7-12 hari dengan persen tumbuh 90%. Waktu yang dperlukan untuk pembibitan secara generatif dipsemaian sekitar 6 bulan, dimana tinggi bibit mencapai + 30 cm. Perbanyakan secara generatif dapat juga dilakukan dengan menggunakan anakan alam melalui cabutan dan puteran . Pembibitan dengan cara vegetative dapat dilakukan secara makro (konvensional) dan kultur jaringan., namun cara ini informasinya masih terbatas. Penanaman Bibit yang akan ditanam sebaiknya berumur 6 bulan atau telah mencapai tinggi minimal 40 cm dan mulai berkayu. Untuk produksi buah, jarak tanam sebaiknya cukup lebar (5 m x 5 m) sehingga dapat memberikan ruang yang cukup bagi pertumbuhan tajuk dan buah. Lubang tanam dibuat dengan ukuran 30 cm x 30 cm x 30 cm. Pemberian pupuk kandang dilakukan dua minggu sebelum pelaksanaan penanaman sebanyak 2-3 kg per lubang tanam . Pola tanam yang diterapkan dapat berupa monokultur atau campuran dengan jenis tanaman lain seperti keben (Baringtonia sp), cemara laut (Casuarina equisetifolia), waru laut (Hybiscus tiliaceus), ketapang (Terminalia catappa) Pemeliharaan Pemeliharaan dilakukan sebagai upaya untuk memberikan pertumbuhan yang baik pada tanaman nyamplung sehingga dapat meningkatkan produktivitas buah. Kegiatan p e m e l i h a ra a n m e l i p u t i : p e ny u l a m a n , penyiangan, pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit