proposisi

advertisement
PROPOSISI
No.
1
2
Singkatan/
Lambang
TS / S
TP / P
Istilah
Term subjek
Term predikat
3
Kuantitas term subjek universal
U
4
Kuantitas term subjek partikular
P
5
Kopula plus
K (+)
6
Kopula negatif
K (-)
No.
Nama Proposisi
1
2
3
4
Universal afirmatif
Universal negatif
Partikular afirmatif
Partikular negatif
Jenis
Semua, seluruh, segala, setiap, dan
lain-lain. Selain kata tersebut, kata
yang termasuk kuantitas term subjek
universal pokoknya kata yang bersifat
universal.
Ada, sebagian, beberapa, mayoritas,
dan lain-lain. Selain kata tersebut, kata
yang termasuk kuantitas term subjek
universal pokoknya kata yang bersifat
khusus.
Adalah, ialah, yaitu, merupakan, yaitu,
yakni, dan lain-lain. Selain kata
tersebut, kata yang termasuk kopula
plus pokoknya kata yang bersifat
positif.
Bukan, tidak, tak, dan lain-lain. Selain
kata tersebut, kata yang termasuk
kopula negatif pokoknya kata yang
bersifat negatif.
Rumus
Semua S adalah P
Semua S adalah bukan P
Beberapa S adalah P
Beberapa S adalah bukan P
Lambang
Rumus Nama
SaP
A
SeP
E
SiP
I
SoP
O
Singkatnya:
No. Rumus
1
2
3
4
U (+)
U (-)
P (+)
P (-)
Jenis Pola
A
E
I
O
Rangkuman Logika Hukum
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
1
CARA MENGGUNAKAN POLA PROPOSISI
Semua
kuda
adalah
binatang
U
TS / S
K (+)
TP / P
Rumus yang digunakan
U (+)
Pola yang digunakan
A
Semua
matahari
yakni
terbit di ti mur
U
TS / S
K (+)
TP / P
Rumus yang digunakan
U (+)
Pola yang digunakan
A
Semua
Soeharto
adalah
Proklamator RI
U
TS / S
K (+)
TP / P
Rumus yang digunakan
U (+)
Pola yang digunakan
A
Semua
bulan
yakni
purnama pada pertengahan bulan
U
TS / S
K (+)
TP / P
Rumus yang digunakan
U (+)
Pola yang digunakan
A
Tak ada
orang yang
tidak ingin
bahagia
U
TS / S
K (+)
TP / P
Rumus yang digunakan
U (+)
Pola yang digunakan
A
Rangkuman Logika Hukum
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
2
Semua
emas
bukan
besi
U
TS / S
K (-)
TP / P
Rumus yang digunakan
U (-)
Pola yang digunakan
E
Semua
manusia
bukan
binatang
U
TS / S
K (-)
TP / P
Rumus yang digunakan
U (-)
Pola yang digunakan
E
Semua
jaksa
bukan
pengacara
U
TS / S
K (-)
TP / P
Rumus yang digunakan
U (-)
Pola yang digunakan
E
Rangkuman Logika Hukum
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
3
Mayoritas
bangsa Indonesia
beragama
Islam
P
TS / S
K (+)
TP / P
Rumus yang digunakan
P (+)
Pola yang digunakan
I
Sebagian
logam
adalah
emas
P
TS / S
K (+)
TP / P
Rumus yang digunakan
P (+)
Pola yang digunakan
I
Sebagian
binatang
adalah
kuda
P
TS / S
K (+)
TP / P
Rumus yang digunakan
P (+)
Pola yang digunakan
I
Sebagian
wanita
adalah
sarjana
P
TS / S
K (+)
TP / P
Rumus yang digunakan
P (+)
Pola yang digunakan
I
Ada beberapa
mahasiswa
menyukai
logika
P
TS / S
K (+)
TP / P
Rumus yang digunakan
P (+)
Pola yang digunakan
I
Sebagian
logam
adalah
emas
P
TS / S
K (+)
TP / P
Rumus yang digunakan
P (+)
Pola yang digunakan
I
Rangkuman Logika Hukum
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
4
Sebagian
tumbuhan
adalah
karnivora
P
TS / S
K (+)
TP / P
Rumus yang digunakan
P (+)
Pola yang digunakan
I
Ada
logam yang
bukan
emas
P
TS / S
K (-)
TP / P
Rumus yang digunakan
P (-)
Pola yang digunakan
O
Sebagian
logam
bukan
besi
P
TS / S
K (-)
TP / P
Rumus yang digunakan
P (-)
Pola yang digunakan
O
Sebagian
pengemis
tidak
mempunyai rumah
P
TS / S
K (-)
TP / P
Rumus yang digunakan
P (-)
Pola yang digunakan
O
Sebagian
rakyat miskin
tidak
mendapatkan keadilan
P
TS / S
K (-)
TP / P
Rumus yang digunakan
P (-)
Pola yang digunakan
O
Rangkuman Logika Hukum
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
5
CARA MENENTUKAN KUANTITAS TS DAN KUANTITAS TP
PROPOSISI
Mayoritas
bangsa Indonesia
beragama
Islam
P
TS / S
K (+)
TP / P
Ada
logam yang
bukan
emas
P
TS / S
K (-)
TP / P
Ada beberapa
mahasiswa
menyukai
logika
P
TS / S
K (+)
TP / P
Tak ada
orang yang
tidak ingin
bahagia
U
TS / S
K (+)
TP / P
Rangkuman Logika Hukum
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
6
MENJAWAB SOAL-SOAL
1. Penjelasan tentang hal yang dimaksud dengan logika menurut para ahli:
a. Menurut Aristoteles, logika merupakan alat bagi seluruh ilmu pengetahuan.
Penjelasan:
Aristetoles memandang bahwa alat seluruh ilmu pengetahuan itu berawal dari logika.
b. Menurut Irving Marmer Copi (1917-2002), pengarang buku Introduction to Logic dan
Informal Logic, beliau menyatakan bahwa logika adalah ilmu yang mempelajari metode
dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari
penalaran yang salah.
Penjelasan:
Irving Marmer memberikan pengertian bahwa logika itu merupakan penalaran betul dan
penalaran salah yang dipelajari berdasarkan metode dan hukum-hukum.
c. Menurut Jan Hendrik Rapar (1996: 5) logika adalah suatau pertimbangan akal atau pikiran
yang diatur lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.
Penjelasan:
Jan Hendrik Rapar mengemukakan bahwa logika itu merupakan pertimbangan akal atau
pikiran yang dituangkan dalam bahasa.
d. Menurut W. Poespoprodjo, Ek. T. Gilarso (2006: 13) logika adalah ilmu dan kecakapan
menalar, berpikir dengan tepat.
Penjelasan:
W. Poespoprodjo, Ek. T. Gilarso memandang logika itu sebagai kecakapan dalam menalar
yang berdasarkan pemikiran secara tepat.
e. Menurut Soekadijo (1983-1994: 3) logika adalah suatu metode atau teknik yang diciptakan
untuk meneliti ketepatan nalar.
Penjelasan:
Soekadijo memberikan pengertian bahwa logika itu menciptakan penelitian berupa
penalaran yang berdasarkan suatu metode atau teknik.
f. Menurut Joesoef Souyub logika itu adalah sebuah ilmu tentang hukum-hukum berpikir
guna memelihara jalan pikiran dari setiap kekeliruan.
Penjelasan:
Joesoef Soyub menilai logika sebagai jalan pikiran supaya tidak terdapat kekeliruan yang
berdasarkan hukum-hukum.
Rangkuman Logika Hukum
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
7
g. Menurut The Liang Gie dalam bukunya Dictionary of Logic (Kamus Logika) menyebutkan
bahwa logika adalah bidang pengetahuan dalam lingkungan filsafat yang mempelajari
secara teratur asas-asas dan aturan-aturan penalaran yang betul (correct reasoning).
Penjelasan:
The Liang Gie memberikan pengertian bahwa logika itu merupakan pengetahuan filsafat
yang dipelajari berdasarkan asas-asas dan aturan-aturan penalaran yang betul dan secara
teratur.
h. Menurut Mundiri dalam bukunya Logika, beliau menyatakan bahwa logika didefinisikan
sebagai ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk
membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah.
Penjelasan:
Mundiri memandang logika sebagai metode penalaran yang betul dan penalaran yang salah
yang berdasarkan hukum-hukum.
i. Menurut Friedrich Ludwig Gottlob Freg logika adalah ilmu dari hukum paling umum
tentang kebenaran.
Penjelasan:
Friedrich Ludwig Gottlob Freg menilai logika sebagai ilmu umum tentang kebenaran.
j. Ibnu Sina mendefiniskan logika sebagai alat pembeda antara benar dan salah.
Penjelasan:
Ibnu Sina memberikan penilaian bahwa logika merupakan alat pembeda atara yang benar
dan yang salah.
k. Menurut George F. Kneller logika adalah penyelidikan tentang dasar-dasar dan metodemetode berpikir benar.
Penjelasan:
George F. Kneller memberikan pengertian bahwa logika merupakan metode tentang dasar
dalam pemikiran yang benar dengan berdasarkan pada penelitian.
l. M. Taib Thahir Abdul Muin mengemukakan bahwa ilmu manthiq (logika) menurut bahasa
ialah bertutur benar.
Penjelasan:
M. Taib Thahir Abdul Muin memberikan penilaian bahwa logika merupakan tutur kata
yang benar.
Rangkuman Logika Hukum
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
8
2. Alasan tentang logika disebut pintu/dasar suatu ilmu:
Logika berasal dari perkataan Yunani yaitu logike (kata sifat) dan logos (kata benda), yang
berarti pikiran atau perkataan sebagai pernyataan dari pikiran, alasan atau uraian. Dengan
demikian, logika merupakan pekerjaan akal pikiran manusia dalam bernalar untuk
menghasilkan kebenaran atau penyimpulan yang benar. Sebagai ilmu, disebut logica
scientia yang berarti ilmu logika, namun sekarang ini hanya lazim disebut dengan logika saja.
Jadi, logika adalah suatu ilmu pengetahuan tentang prinsip-prinsip dan norma-norma
penyimpulan yang dipandang dari aspek yang benar (sahih). Ada yang berpendapat bahwa
logika adalah ilmu dalam lingkungan filsafat yang membahas prinsip-prinsip dan hukumhukum penalaran yang tepat. Ada juga yang menandaskan bahwa logika adalah ilmu
pengetahuan (science) tetapi sekaligus merupakan kecakapan atau keterampilan yang
merupakan seni (art) untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur. Dalam hal ini, ilmu
mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui, sedangkan kecakapan atau
keterampilan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam
tindakan. Selain itu, ada juga ahli yang berpendapat bahwa logika adalah teknik atau metode
untuk meneliti ketepatan berpikir. Jadi logika tidak terlihat selaku ilmu, tetapi hanyalah
merupakan metode. Ada pula yang mengatakan bahwa logika adalah ilmu yang
mempersoalkan prinsip-prinsip dan aturan-aturan penalaran yang sahih (valid).
Berdasar dari pengertian logika yang diuraikan di atas, dapat dikatakan bahwa logika
merupakan cabang filsafat yang mempelajari, menyusun, mengembangkan, dan membahas
asas-asas, aturan-aturan formal, prosedur-prosedur, serta kriteria yang sahih bagi penalaran
dan penyimpulan demi pencapaian kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan secara
rasional. Di samping itu, logika juga sebagai sarana ilmu, seperti halnya dengan matematika
dan statistika, karena semua ilmu harus didukung oleh penalaran logis dan sistematis yang
merupakan salah satu syarat sifat ilmiah.
Sesuai pula dengan pengertian logika menurut Aristoteles bahwa logika merupakan alat bagi
seluruh ilmu pengetahuan. Dengan demikian dapat disimpulkan logika berfungsi sebagai dasar
filsafat dan juga sebagai sarana pintu/dasar suatu ilmu pengetahuan lainnya.
Rangkuman Logika Hukum
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
9
3. Penjelasan tentang hal yang dimaksud dengan konsep dalam logika:
Dalam logika, konsep diartikan sebagai hasil tangkapan manusia mengenai sesuatu objek.
Pengertian ini jika diungkapkan dalam bentuk kata atau kata-kata dan disebut term. Jika term
itu terdiri dari satu kata saja, maka disebut sebagai term tunggal misalnya manusia, kursi, meja,
kuda, apel, dan sebagainya dan sebaliknya jika terdiri atas lebih dari satu kata disebut term
majemuk, misalnya tarian modern, ketua jurusan, pesawat luar angkasa, dan sebagainya. Term
tidak identik dengan kata atau rangkaian kata. Karena sebuah kata dapat digunakan sebagai
pengungkapan lebih dari satu konsep. Dan sebuah konsep dapat diungkapkan dengan kata atau
sekelompok kata yang berbeda. Misalnya perkataan genting dapat menunjuk pada keadaan
darurat atau tegang, dapat juga menunjukkan konsep tutup atap rumah yang terbuat dari tanah.
Ciri-Ciri dan Luas Konsep
Konsep dapat dikatakan juga sebagai perwakilan universal dari sejumlah objek yang memiliki
unsur-unsur esensial yang mirip. Jadi konsep menunjuk pada sejumlah objek sehingga objekobjek yang ditunjuk oleh konsep tersebut adalah anggota-anggota dari konsep itu. Setiap
konsep selalu mempunyai dua aspek yaitu aspek komprehensi (denotasi) dan aspek
ekstensi (konotasi). Komprehensi adalah ciri-ciri atau unsur-unsur yang mewujudkan konsep
yang bersangkutan, jadi unsur-unsur konstitutif dari objek tersebut.
Misalnya ciri-ciri atau unsur-unsur dari mobil adalah:
Beroda minimal empat, bermesin 4 tak, kekuatan mesin 500CC ke atas, mampu mengangkut
penumpang minimal dua orang, berbahan bakar minyak.
Contoh lain dari unsur-unsur dari konsep serangga:
Binatang, mengalami metamorfosis, bagian dada beruas tiga, setiap ruas mempunyai kaki,
badan terdiri dari tiga bagian yakni kepala, dada, dan perut, mempunyai dua pasang sayap,
susunan syarafnya disebut ganglion (sistem tangga tali).
Ekstensi adalah sejumlah objek yang tercangkup oleh objek tersebut, misal konsep manusia
dapat diterapkan pada manusia Indonesia, bangsa India, bangsa Cina, bangsa Yahudi dan
sebagainya.
Rangkuman Logika Hukum
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
10
Antara konsep komprehensi dans ekstensi berlaku hukum yang menyatakan timbal balik
(Vloemans, 1985) dengan empat kemungkinan:
a. makin bertambah komprehensi makin berkurang ekstensi;
b. makin berkurang komprehensi makin bertambah ekstensi;
c. makin bertambah ekstensi makin berkurang komprehensi;
d. makin berkurang ekstensi makin bertambah komprehensi.
Kesimpulan:
a. Konsep adalah hasil tangkapan intelekak atau akal budi manusia
b. Konsep merupakan gambaran atau visualisasi tentang sesuatu dan sesuatu masih ada
dalam pikiran, dan tidak bbisa diberi nilai salah dan benar
c. Konsep baru bisa diterima jika sudah dituangkan dalam bahasa
d. Konsep barubisa diterima utuh jika dituangkan secara utuh
e. Konsep tidak dibatasi oleh bahasa
f. Konsep tidak merujuk fakta
4. Letak konsep dalam alur berpikir logika:
Urutan alur proses berpikir dalam logika, yaitu:
1) konsep;
2) proposisi;
3) iferensi/kesimpulan.
Konsep dalam alur berpikir logika diletakkan pada bagian pertama dan menjadi hal utama
sebelum melakukan pemikiran.
5. Alasan tentang konsep berperan penting dalam membangun sebuah proposisi:
Berdasarkan alur proses berpikir dalam logika urutannya itu meliputi:
1) konsep;
2) proposisi;
3) iferensi/kesimpulan.
Jadi, konsep berperan penting dalam membangun sebuah proposisi karena konsep merupakan
urutan pertama dalam alur proses berpikir. Kemudian sebelum membangun proposisi tentu
sangatlah lebih awal diperlukan konsep agar senantiasa setelah ternetuknya proposisi dapat
mengahasilkan inferensi/kesimpulan yang sesuai dengan tujuan.
Rangkuman Logika Hukum
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
11
CARA MENENTUKAN POLA DALAM PROPOSISI
1. Proposisi dari kalimat Polisi memberi hukuman:
Semua polisi yakni memberi hukuman kepada pelanggar hukum.
Pola yang digunakan:
Semua
polisi
yakni
U
TS / S
K (+)
memberi hukuman
kepada pelanggar hukum
TP / P
Rumus yang digunakan
U (+)
Pola yang digunakan
A
2. Proposisi dari kalimat kemerdekaan hak segala bangsa:
Sebagian kemerdekaan adalah hak segala bangsa.
Pola yang digunakan:
Sebagian kemerdekaan
P
adalah
hak segala bangsa
K (+)
TP / P
TS / S
Rumus yang digunakan
P (+)
Pola yang digunakan
I
3. Proposisi dari kalimat manusia jahat:
Beberapa manusia tidak jahat.
Pola yang digunakan:
Beberapa
manusia
tidak
jahat
P
TS / S
K (-)
TP / P
Rumus yang digunakan
P (-)
Pola yang digunakan
O
Sebagian
manusia
yakni
jahat
P
TS / S
K (+)
TP / P
Rumus yang digunakan
P (+)
Pola yang digunakan
I
Rangkuman Logika Hukum
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
12
4. Proposisi dari kalimat polisi melakukan penyidikan:
Sebagian polisi yakni melakukan penyidikan.
Pola yang digunakan:
Sebagian
polisi
yakni
melakukan penyidikan
P
TS / S
K (+)
TP / P
Rumus yang digunakan
P (+)
Pola yang digunakan
I
Pola yang digunakan:
Semua
polisi
tidak
melakukan penyidikan
U
TS / S
K (-)
TP / P
Rumus yang digunakan
U (+)
Pola yang digunakan
A
Rangkuman Logika Hukum
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
13
MATRIKS HASIL PERTENTANGAN DALAM PROPOSISI
Kontradiksi
Nilai
Hasil
B
S
Ya
S
B
Ya
S
S
Tidak
B
B
Tidak
Pola yang bisa
dikontradiksikan
Pola A ke Pola O
Pola I ke Pola E
Kontrasris
Nilai
Hasil
B
S
Ya
S
B
Ya
S
S
Ya
B
B
Tidak
Pola yang bisa
dikontrariskan
Subkontraris
Nilai
Hasil
B
S
Ya
S
B
Ya
S
S
Tidak
B
B
Ya
Pola yang bisa
disubkontrariskan
Pola A ke Pola E
Pola I ke Pola O
Subalterna
Nilai
Hasil
B
S
Ya
S
B
Ya
S
S
Ya
B
B
Ya
Pola yang bisa
disubalternakan
Pola A ke Pola I
Pola E ke Pola O
Cara membaca tabel matriks hasil pertentangan proposisi:
1. Kontradiksi
a. Kontradiksi akan ada hasilnya jika proposisi bernilai benar dan salah
b. Kontradiksi akan ada hasilnya jika proposisi bernilai salah dan benar
c. Kontradiksi tidak akan ada hasilnya jika proposisi bernilai salah dan salah
d. Kontradiksi tidak akan ada hasilnya jika proposisi bernilai benar dan benar
e. Pola yang bisa dikontradiksikan yaitu hanya pola A ke pola O dan pola I ke pola E,
begitupun sebaliknya
Rangkuman Logika Hukum
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
14
2. Kontraris
a. Kontraris akan ada hasilnya jika proposisi bernilai benar dan salah
b. Kontraris akan ada hasilnya jika proposisi bernilai salah dan benar
c. Kontraris akan ada hasilnya jika proposisi bernilai salah dan salah
d. Kontraris tidak akan ada hasilnya jika proposisi bernilai benar dan benar
e. Pola yang bisa dikontrariskan yaitu hanya pola A ke pola E, begitupun sebaliknya
3. Subkontraris
a. Subkontraris akan ada hasilnya jika proposisi bernilai benar dan salah
b. Subkontraris akan ada hasilnya jika proposisi bernilai salah dan benar
c. Subkontraris tidak akan ada hasilnya jika proposisi bernilai salah dan salah
d. Subkontraris akan ada hasilnya jika proposisi bernilai benar dan benar
e. Pola yang bisa disubkontrariskan yaitu hanya pola I ke pola O, begitupun sebaliknya
4. Subalterna
a. Subalterna akan ada hasilnya jika proposisi bernilai benar dan salah
b. Subalterna akan ada hasilnya jika proposisi bernilai salah dan benar
c. Subalterna akan ada hasilnya jika proposisi bernilai salah dan salah
d. Subalterna akan ada hasilnya jika proposisi bernilai benar dan benar
e. Pola yang bisa disubalternakan yaitu hanya pola A ke pola I dan pola E ke pola O,
begitupun sebaliknya
Rangkuman Logika Hukum
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
15
SOAL-SOAL MATRIKS HASIL PERTENTANGAN PROPOSISI
1. Proposisi dari kalimat polisi memberi hukuman, yaitu:
Semua polisi yakni memberi hukuman kepada pelanggar hukum.
Dan bisa dikontrariskan dari pola A ke pola E, jika proposisi awal adalah benar.
Pola yang digunakan dalam proposi:
Semua
polisi
yakni
U
TS / S
K (+)
memberi hukuman
kepada pelanggar hukum
TP / P
Rumus yang digunakan
U (+)
Pola yang digunakan
A
Hasil kontraris dari pola A ke pola E, jika proposisi awal adalah benar:
Semua
polisi
tidak
U
TS / S
K (-)
memberi hukuman
kepada pelanggar hukum
TP / P
Rumus yang digunakan
U (-)
Pola yang digunakan
E
Buatlah pertentangan kontradiksi, jika proposisi pertama benar
Pola I ke pola E
Sebagian
binatang
adalah
kuda
P
TS / S
K (+)
TP / P
Rumus yang digunakan
P (+)
Pola yang digunakan
I
Semua
binatang
bukan
kuda
U
TS / S
K (-)
TP / P
Rumus yang digunakan
P (+)
Pola yang digunakan
E
Rangkuman Logika Hukum
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
16
2. Proposisi dari kalimat kemerdekaan hak segala bangsa, yaitu:
Sebagian kemerdekaan adalah hak segala bangsa.
Dan bisa dsubkontrariskan dari pola I ke pola O, jika proposisi awal adalah benar.
Pola yang digunakan dalam proposisi:
Sebagian kemerdekaan
P
adalah
hak segala bangsa
K (+)
TP / P
TS / S
Rumus yang digunakan
P (+)
Pola yang digunakan
I
Hasil subkontraris dari pola I ke pola O, jika proposisi awal adalah benar:
Sebagian kemerdekaan
P
bukan
hak segala bangsa
K (-)
TP / P
TS / S
Rumus yang digunakan
P (-)
Pola yang digunakan
O
Buatlah pertentangan subkontraris, jika pernyataan pertama benar
Pola I ke pola O
Sebagian
tumbuhan
adalah
karnivora
P
TS / S
K (+)
TP / P
Rumus yang digunakan
P (+)
Pola yang digunakan
I
Sebagian
tumbuhan
bukan
karnivora
P
TS / S
K (-)
TP / P
Rumus yang digunakan
P (-)
Pola yang digunakan
O
Rangkuman Logika Hukum
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
17
3. Proposisi dari kalimat manusia jahat, yaitu:
Beberapa manusia tidak jahat.
Dan bisa disubkontradiksikan dari pola A ke pola O dan pola I ke pola E, begitupun sebaliknya,
jika proposisi awal adalah benar.
Pola yang digunakan dalam proposisi:
Beberapa
manusia
tidak
jahat
P
TS / S
K (-)
TP / P
Rumus yang digunakan
P (-)
Pola yang digunakan
O
Hasil subkontradiksi dari pola O ke pola A, jika proposisi awal adalah benar:
Semua
manusia
yakni
jahat
U
TS / S
K (+)
TP / P
Rumus yang digunakan
U (+)
Pola yang digunakan
A
Pola yang digunakan dalam proposisi:
Sebagian manusia
P
TS / S
yakni
jahat
K (+)
TP / P
Rumus yang digunakan
P (+)
Pola yang digunakan
I
Hasil subkontradiksi dari pola I ke pola E, jika proposisi awal adalah benar:
Semua
manusia
tidak
jahat
U
TS / S
K (-)
TP / P
Rumus yang digunakan
U (-)
Pola yang digunakan
E
Rangkuman Logika Hukum
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
18
4. Proposisi dari kalimat polisi melakukan penyidikan, yaitu:
Sebagian polisi yakni melakukan penyidikan.
Dan bisa disubalternakan dari pola A ke pola I dan pola E ke pola O, begitupun sebaliknya,
jika proposisi awal adalah benar.
Pola yang digunakan dalam proposisi:
Sebagian
polisi
yakni
melakukan penyidikan
P
TS / S
K (+)
TP / P
Rumus yang digunakan
P (+)
Pola yang digunakan
I
Hasil subalterna dari pola I ke pola A, jika proposisi awal adalah benar:
Semua
polisi
yakni
melakukan penyidikan
U
TS / S
K (+)
TP / P
Rumus yang digunakan
U (+)
Pola yang digunakan
A
Pola yang digunakan dalam proposisi:
Semua
polisi
tidak
melakukan penyidikan
U
TS / S
K (-)
TP / P
Rumus yang digunakan
U (+)
Pola yang digunakan
E
Hasil sublaterna dari pola E ke pola O, jika proposisi awal adalah benar:
Sebagian
polisi
tidak
melakukan penyidikan
P
TS / S
K (-)
TP / P
Rumus yang digunakan
P (-)
Pola yang digunakan
O
Rangkuman Logika Hukum
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
19
Buatlah pertentangan subalterna, jika pernyataan pertama benar
Pola O ke pola E
Sebagian
pengemis
tidak
mempunyai rumah
P
TS / S
K (-)
TP / P
Rumus yang digunakan
P (-)
Pola yang digunakan
O
Semua
pengemis
tidak
mempunyai rumah
U
TS / S
K (-)
TP / P
Rumus yang digunakan
U (-)
Pola yang digunakan
E
Buatlah pertentangan kontraris, jika pernyataan pertama benar
Pola E ke pola A
Semua
jaksa
bukan
pengacara
U
TS / S
K (-)
TP / P
Rumus yang digunakan
U (-)
Pola yang digunakan
E
Semua
jaksa
adalah
pengacara
U
TS / S
K (+)
TP / P
Rumus yang digunakan
U (+)
Pola yang digunakan
A
Rangkuman Logika Hukum
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
20
CARA MENYELESAIKAN KASUS
A. Selesaikan kasus di bawah ini:
1. Jono akan membeli sepeda motor yang baru. Ia dapat memilih diantara bermacam merk
dan warna. Tetapi ia menginginkan yang dapat berjalan cepat. Dari penjual ia mendapat
informasi bahwa yang hitam lebih kuat daripada yang hijau, tetapi tidak secepat itu. Yang
merah lebih mudah dibersihkan dan lebih cepat daripada yang kuning, tetapi tidak begitu
sekuat yang kuning. Sebaliknya yang hijau kalah cepat oleh yang kuning, tetapi warnanya
bagus. Jono akan membeli sepeda motor yang mana?
Jelaskan sesuai skema dalam jawaban saudara!
Sebelum menjawab pertanyaan di atas mari kita uraikan soal nomor satu tersebut.
1
Jenis
Warna
Motor
Biru
2
Hitam
Motor hitam lebih cepat daripada motor biru.
3
Hijau
Motor hijau lebih cepat daripada motor hitam.
4
Kuning
Motor kuning lebih cepat daripada motor hijau.
No.
5
Merah
Uraian
Keterangan
Motor merah lebih cepat daripada motor kuning.
Tidak secepat motor hitam.
a. Lebih kuat daripada yang
hijau.
b. Tidak secepat motor hijau.
Tidak sekuat motor hitam.
a. Motor kuning tidak lebih
cepat daripada motor merah.
b. Sulit dibersihkan daripada
motor merah.
c. Motor kuning lebih tahan
lama daripada motor merah.
d. Motor kuning lebih bagus
warnanya daripada motor
hijau.
e. Motor kuning lebih kuat
daripada motor biru
a. Lebih mudah dibersihkan
daripada motor kuning.
b. Tidak begitu tahan lama
daripada motor kuning.
Jawab:
Berdasarkan skema di atas bahwa motor yang dibeli oleh Jono adalah motor merah.
Rangkuman Logika Hukum
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
21
2. Pada suatu hari, seorang wanita mengundang lima orang tamu untuk minum kopi di
rumahnya. Pada hari yang telah ditentukan berkumpulah enam orang wanita di rumah
pengundang. Keenam wanita itu duduk mengelilingi sebuah meja bundar. Nama-nama
keenam wanita itu adalah Nyonya Cantik, Nyonya Manis, Nyonya Cakap, Nyonya Aduhai,
Nyonya Demplon, dan Nyonya Geulis. Salah satu dari mereka tuli, yang seorang cerewet,
yang seorang sangat gemuk, Nyonya seorang lagi membenci Nyonya Aduhai, seorang lahir
kekurangan vitamin, dan seorang lagi Nyonya rumah (pengundang). Wanita yang
membenci Nyonya Aduhai duduk tepat berhadapan dengan Nyonya Manis. Wanita tuli
duduk dihadapan Nyonya Cakap, yang duduk diantara wanita yang kekurangan vitamin
dan wanita yang membenci Nyonya Aduhai. Wanita yang gemuk dihadapan Nyonya
Cantik, disamping wanita tuli dan sebelah kiri dari wanita yang membenci Nyonya Aduhai.
Wanita yang kekurangan vitamin duduk diantara Nyonya Cakap dan wanita yang duduk
dihadapan wanita yang membenci Nyonya Aduhai. Nyonya Geulis, yang bersahabat
dengan semua orang duduk disamping wanita gemuk dan dihadapan Nyonya Rumah.
Kenalilah keenam wanita itu! Maksudnya sebutkanlah nama wanita yang tuli, cerewet,
membenci Nyonya Aduhai, yang kekurangan vitamin, wanita yang gemuk, dan Nyonya
Rumah. Jawab dengan menggunakan skemanya!
Rangkuman Logika Hukum
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
22
Keterangan:
a. Wanita yang membenci Nyonya Aduhai duduk tepat berhadapan dengan Nyonya
Manis.
b. Wanita tuli duduk dihadapan Nyonya Cakap, yang duduk diantara wanita yang
kekurangan vitamin dan wanita yang membenci Nyonya Aduhai.
c. Wanita yang gemuk dihadapan Nyonya Cantik, disamping wanita tuli dan sebelah
kiri dari wanita yang membenci Nyonya Aduhai.
d. Wanita yang kekurangan vitamin duduk diantara Nyonya Cakap dan wanita yang
duduk dihadapan wanita yang membenci Nyonya Aduhai.
e. Nyonya Geulis, yang bersahabat dengan semua orang duduk disamping wanita
gemuk dan dihadapan Nyonya Rumah.
Nyonya Demplon
Nyonya Manis
Nyonya Geulis
Nyonya Cakap
Nyonya Aduhai
Nyonya Cantik
Jawab:
1) Wanita tuli
=
Nyonya Manis
2) Cerewet
=
Nyonya Cakap
3) Wanita kekurangan vitamin
=
Nyonya Geulis
4) Wanita yang membenci Nyonya Aduhai =
Nyonya Cantik
5) Wanita gemuk
=
Nyonya Demplon
6) Nyonya Rumah
=
Nyonya Aduhai
Rangkuman Logika Hukum
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
23
Download