PROPOSISI No. 1 2 Singkatan/ Lambang TS / S TP / P Istilah Term subjek Term predikat 3 Kuantitas term subjek universal U 4 Kuantitas term subjek partikular P 5 Kopula plus K (+) 6 Kopula negatif K (-) No. Nama Proposisi 1 2 3 4 Universal afirmatif Universal negatif Partikular afirmatif Partikular negatif Jenis Semua, seluruh, segala, setiap, dan lain-lain. Selain kata tersebut, kata yang termasuk kuantitas term subjek universal pokoknya kata yang bersifat universal. Ada, sebagian, beberapa, mayoritas, dan lain-lain. Selain kata tersebut, kata yang termasuk kuantitas term subjek universal pokoknya kata yang bersifat khusus. Adalah, ialah, yaitu, merupakan, yaitu, yakni, dan lain-lain. Selain kata tersebut, kata yang termasuk kopula plus pokoknya kata yang bersifat positif. Bukan, tidak, tak, dan lain-lain. Selain kata tersebut, kata yang termasuk kopula negatif pokoknya kata yang bersifat negatif. Rumus Semua S adalah P Semua S adalah bukan P Beberapa S adalah P Beberapa S adalah bukan P Lambang Rumus Nama SaP A SeP E SiP I SoP O Singkatnya: No. Rumus 1 2 3 4 U (+) U (-) P (+) P (-) Jenis Pola A E I O Rangkuman Logika Hukum Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 1 CARA MENGGUNAKAN POLA PROPOSISI Semua kuda adalah binatang U TS / S K (+) TP / P Rumus yang digunakan U (+) Pola yang digunakan A Semua matahari yakni terbit di ti mur U TS / S K (+) TP / P Rumus yang digunakan U (+) Pola yang digunakan A Semua Soeharto adalah Proklamator RI U TS / S K (+) TP / P Rumus yang digunakan U (+) Pola yang digunakan A Semua bulan yakni purnama pada pertengahan bulan U TS / S K (+) TP / P Rumus yang digunakan U (+) Pola yang digunakan A Tak ada orang yang tidak ingin bahagia U TS / S K (+) TP / P Rumus yang digunakan U (+) Pola yang digunakan A Rangkuman Logika Hukum Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 2 Semua emas bukan besi U TS / S K (-) TP / P Rumus yang digunakan U (-) Pola yang digunakan E Semua manusia bukan binatang U TS / S K (-) TP / P Rumus yang digunakan U (-) Pola yang digunakan E Semua jaksa bukan pengacara U TS / S K (-) TP / P Rumus yang digunakan U (-) Pola yang digunakan E Rangkuman Logika Hukum Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 3 Mayoritas bangsa Indonesia beragama Islam P TS / S K (+) TP / P Rumus yang digunakan P (+) Pola yang digunakan I Sebagian logam adalah emas P TS / S K (+) TP / P Rumus yang digunakan P (+) Pola yang digunakan I Sebagian binatang adalah kuda P TS / S K (+) TP / P Rumus yang digunakan P (+) Pola yang digunakan I Sebagian wanita adalah sarjana P TS / S K (+) TP / P Rumus yang digunakan P (+) Pola yang digunakan I Ada beberapa mahasiswa menyukai logika P TS / S K (+) TP / P Rumus yang digunakan P (+) Pola yang digunakan I Sebagian logam adalah emas P TS / S K (+) TP / P Rumus yang digunakan P (+) Pola yang digunakan I Rangkuman Logika Hukum Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 4 Sebagian tumbuhan adalah karnivora P TS / S K (+) TP / P Rumus yang digunakan P (+) Pola yang digunakan I Ada logam yang bukan emas P TS / S K (-) TP / P Rumus yang digunakan P (-) Pola yang digunakan O Sebagian logam bukan besi P TS / S K (-) TP / P Rumus yang digunakan P (-) Pola yang digunakan O Sebagian pengemis tidak mempunyai rumah P TS / S K (-) TP / P Rumus yang digunakan P (-) Pola yang digunakan O Sebagian rakyat miskin tidak mendapatkan keadilan P TS / S K (-) TP / P Rumus yang digunakan P (-) Pola yang digunakan O Rangkuman Logika Hukum Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 5 CARA MENENTUKAN KUANTITAS TS DAN KUANTITAS TP PROPOSISI Mayoritas bangsa Indonesia beragama Islam P TS / S K (+) TP / P Ada logam yang bukan emas P TS / S K (-) TP / P Ada beberapa mahasiswa menyukai logika P TS / S K (+) TP / P Tak ada orang yang tidak ingin bahagia U TS / S K (+) TP / P Rangkuman Logika Hukum Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 6 MENJAWAB SOAL-SOAL 1. Penjelasan tentang hal yang dimaksud dengan logika menurut para ahli: a. Menurut Aristoteles, logika merupakan alat bagi seluruh ilmu pengetahuan. Penjelasan: Aristetoles memandang bahwa alat seluruh ilmu pengetahuan itu berawal dari logika. b. Menurut Irving Marmer Copi (1917-2002), pengarang buku Introduction to Logic dan Informal Logic, beliau menyatakan bahwa logika adalah ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah. Penjelasan: Irving Marmer memberikan pengertian bahwa logika itu merupakan penalaran betul dan penalaran salah yang dipelajari berdasarkan metode dan hukum-hukum. c. Menurut Jan Hendrik Rapar (1996: 5) logika adalah suatau pertimbangan akal atau pikiran yang diatur lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Penjelasan: Jan Hendrik Rapar mengemukakan bahwa logika itu merupakan pertimbangan akal atau pikiran yang dituangkan dalam bahasa. d. Menurut W. Poespoprodjo, Ek. T. Gilarso (2006: 13) logika adalah ilmu dan kecakapan menalar, berpikir dengan tepat. Penjelasan: W. Poespoprodjo, Ek. T. Gilarso memandang logika itu sebagai kecakapan dalam menalar yang berdasarkan pemikiran secara tepat. e. Menurut Soekadijo (1983-1994: 3) logika adalah suatu metode atau teknik yang diciptakan untuk meneliti ketepatan nalar. Penjelasan: Soekadijo memberikan pengertian bahwa logika itu menciptakan penelitian berupa penalaran yang berdasarkan suatu metode atau teknik. f. Menurut Joesoef Souyub logika itu adalah sebuah ilmu tentang hukum-hukum berpikir guna memelihara jalan pikiran dari setiap kekeliruan. Penjelasan: Joesoef Soyub menilai logika sebagai jalan pikiran supaya tidak terdapat kekeliruan yang berdasarkan hukum-hukum. Rangkuman Logika Hukum Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 7 g. Menurut The Liang Gie dalam bukunya Dictionary of Logic (Kamus Logika) menyebutkan bahwa logika adalah bidang pengetahuan dalam lingkungan filsafat yang mempelajari secara teratur asas-asas dan aturan-aturan penalaran yang betul (correct reasoning). Penjelasan: The Liang Gie memberikan pengertian bahwa logika itu merupakan pengetahuan filsafat yang dipelajari berdasarkan asas-asas dan aturan-aturan penalaran yang betul dan secara teratur. h. Menurut Mundiri dalam bukunya Logika, beliau menyatakan bahwa logika didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah. Penjelasan: Mundiri memandang logika sebagai metode penalaran yang betul dan penalaran yang salah yang berdasarkan hukum-hukum. i. Menurut Friedrich Ludwig Gottlob Freg logika adalah ilmu dari hukum paling umum tentang kebenaran. Penjelasan: Friedrich Ludwig Gottlob Freg menilai logika sebagai ilmu umum tentang kebenaran. j. Ibnu Sina mendefiniskan logika sebagai alat pembeda antara benar dan salah. Penjelasan: Ibnu Sina memberikan penilaian bahwa logika merupakan alat pembeda atara yang benar dan yang salah. k. Menurut George F. Kneller logika adalah penyelidikan tentang dasar-dasar dan metodemetode berpikir benar. Penjelasan: George F. Kneller memberikan pengertian bahwa logika merupakan metode tentang dasar dalam pemikiran yang benar dengan berdasarkan pada penelitian. l. M. Taib Thahir Abdul Muin mengemukakan bahwa ilmu manthiq (logika) menurut bahasa ialah bertutur benar. Penjelasan: M. Taib Thahir Abdul Muin memberikan penilaian bahwa logika merupakan tutur kata yang benar. Rangkuman Logika Hukum Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 8 2. Alasan tentang logika disebut pintu/dasar suatu ilmu: Logika berasal dari perkataan Yunani yaitu logike (kata sifat) dan logos (kata benda), yang berarti pikiran atau perkataan sebagai pernyataan dari pikiran, alasan atau uraian. Dengan demikian, logika merupakan pekerjaan akal pikiran manusia dalam bernalar untuk menghasilkan kebenaran atau penyimpulan yang benar. Sebagai ilmu, disebut logica scientia yang berarti ilmu logika, namun sekarang ini hanya lazim disebut dengan logika saja. Jadi, logika adalah suatu ilmu pengetahuan tentang prinsip-prinsip dan norma-norma penyimpulan yang dipandang dari aspek yang benar (sahih). Ada yang berpendapat bahwa logika adalah ilmu dalam lingkungan filsafat yang membahas prinsip-prinsip dan hukumhukum penalaran yang tepat. Ada juga yang menandaskan bahwa logika adalah ilmu pengetahuan (science) tetapi sekaligus merupakan kecakapan atau keterampilan yang merupakan seni (art) untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur. Dalam hal ini, ilmu mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui, sedangkan kecakapan atau keterampilan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Selain itu, ada juga ahli yang berpendapat bahwa logika adalah teknik atau metode untuk meneliti ketepatan berpikir. Jadi logika tidak terlihat selaku ilmu, tetapi hanyalah merupakan metode. Ada pula yang mengatakan bahwa logika adalah ilmu yang mempersoalkan prinsip-prinsip dan aturan-aturan penalaran yang sahih (valid). Berdasar dari pengertian logika yang diuraikan di atas, dapat dikatakan bahwa logika merupakan cabang filsafat yang mempelajari, menyusun, mengembangkan, dan membahas asas-asas, aturan-aturan formal, prosedur-prosedur, serta kriteria yang sahih bagi penalaran dan penyimpulan demi pencapaian kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional. Di samping itu, logika juga sebagai sarana ilmu, seperti halnya dengan matematika dan statistika, karena semua ilmu harus didukung oleh penalaran logis dan sistematis yang merupakan salah satu syarat sifat ilmiah. Sesuai pula dengan pengertian logika menurut Aristoteles bahwa logika merupakan alat bagi seluruh ilmu pengetahuan. Dengan demikian dapat disimpulkan logika berfungsi sebagai dasar filsafat dan juga sebagai sarana pintu/dasar suatu ilmu pengetahuan lainnya. Rangkuman Logika Hukum Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 9 3. Penjelasan tentang hal yang dimaksud dengan konsep dalam logika: Dalam logika, konsep diartikan sebagai hasil tangkapan manusia mengenai sesuatu objek. Pengertian ini jika diungkapkan dalam bentuk kata atau kata-kata dan disebut term. Jika term itu terdiri dari satu kata saja, maka disebut sebagai term tunggal misalnya manusia, kursi, meja, kuda, apel, dan sebagainya dan sebaliknya jika terdiri atas lebih dari satu kata disebut term majemuk, misalnya tarian modern, ketua jurusan, pesawat luar angkasa, dan sebagainya. Term tidak identik dengan kata atau rangkaian kata. Karena sebuah kata dapat digunakan sebagai pengungkapan lebih dari satu konsep. Dan sebuah konsep dapat diungkapkan dengan kata atau sekelompok kata yang berbeda. Misalnya perkataan genting dapat menunjuk pada keadaan darurat atau tegang, dapat juga menunjukkan konsep tutup atap rumah yang terbuat dari tanah. Ciri-Ciri dan Luas Konsep Konsep dapat dikatakan juga sebagai perwakilan universal dari sejumlah objek yang memiliki unsur-unsur esensial yang mirip. Jadi konsep menunjuk pada sejumlah objek sehingga objekobjek yang ditunjuk oleh konsep tersebut adalah anggota-anggota dari konsep itu. Setiap konsep selalu mempunyai dua aspek yaitu aspek komprehensi (denotasi) dan aspek ekstensi (konotasi). Komprehensi adalah ciri-ciri atau unsur-unsur yang mewujudkan konsep yang bersangkutan, jadi unsur-unsur konstitutif dari objek tersebut. Misalnya ciri-ciri atau unsur-unsur dari mobil adalah: Beroda minimal empat, bermesin 4 tak, kekuatan mesin 500CC ke atas, mampu mengangkut penumpang minimal dua orang, berbahan bakar minyak. Contoh lain dari unsur-unsur dari konsep serangga: Binatang, mengalami metamorfosis, bagian dada beruas tiga, setiap ruas mempunyai kaki, badan terdiri dari tiga bagian yakni kepala, dada, dan perut, mempunyai dua pasang sayap, susunan syarafnya disebut ganglion (sistem tangga tali). Ekstensi adalah sejumlah objek yang tercangkup oleh objek tersebut, misal konsep manusia dapat diterapkan pada manusia Indonesia, bangsa India, bangsa Cina, bangsa Yahudi dan sebagainya. Rangkuman Logika Hukum Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 10 Antara konsep komprehensi dans ekstensi berlaku hukum yang menyatakan timbal balik (Vloemans, 1985) dengan empat kemungkinan: a. makin bertambah komprehensi makin berkurang ekstensi; b. makin berkurang komprehensi makin bertambah ekstensi; c. makin bertambah ekstensi makin berkurang komprehensi; d. makin berkurang ekstensi makin bertambah komprehensi. Kesimpulan: a. Konsep adalah hasil tangkapan intelekak atau akal budi manusia b. Konsep merupakan gambaran atau visualisasi tentang sesuatu dan sesuatu masih ada dalam pikiran, dan tidak bbisa diberi nilai salah dan benar c. Konsep baru bisa diterima jika sudah dituangkan dalam bahasa d. Konsep barubisa diterima utuh jika dituangkan secara utuh e. Konsep tidak dibatasi oleh bahasa f. Konsep tidak merujuk fakta 4. Letak konsep dalam alur berpikir logika: Urutan alur proses berpikir dalam logika, yaitu: 1) konsep; 2) proposisi; 3) iferensi/kesimpulan. Konsep dalam alur berpikir logika diletakkan pada bagian pertama dan menjadi hal utama sebelum melakukan pemikiran. 5. Alasan tentang konsep berperan penting dalam membangun sebuah proposisi: Berdasarkan alur proses berpikir dalam logika urutannya itu meliputi: 1) konsep; 2) proposisi; 3) iferensi/kesimpulan. Jadi, konsep berperan penting dalam membangun sebuah proposisi karena konsep merupakan urutan pertama dalam alur proses berpikir. Kemudian sebelum membangun proposisi tentu sangatlah lebih awal diperlukan konsep agar senantiasa setelah ternetuknya proposisi dapat mengahasilkan inferensi/kesimpulan yang sesuai dengan tujuan. Rangkuman Logika Hukum Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 11 CARA MENENTUKAN POLA DALAM PROPOSISI 1. Proposisi dari kalimat Polisi memberi hukuman: Semua polisi yakni memberi hukuman kepada pelanggar hukum. Pola yang digunakan: Semua polisi yakni U TS / S K (+) memberi hukuman kepada pelanggar hukum TP / P Rumus yang digunakan U (+) Pola yang digunakan A 2. Proposisi dari kalimat kemerdekaan hak segala bangsa: Sebagian kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Pola yang digunakan: Sebagian kemerdekaan P adalah hak segala bangsa K (+) TP / P TS / S Rumus yang digunakan P (+) Pola yang digunakan I 3. Proposisi dari kalimat manusia jahat: Beberapa manusia tidak jahat. Pola yang digunakan: Beberapa manusia tidak jahat P TS / S K (-) TP / P Rumus yang digunakan P (-) Pola yang digunakan O Sebagian manusia yakni jahat P TS / S K (+) TP / P Rumus yang digunakan P (+) Pola yang digunakan I Rangkuman Logika Hukum Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 12 4. Proposisi dari kalimat polisi melakukan penyidikan: Sebagian polisi yakni melakukan penyidikan. Pola yang digunakan: Sebagian polisi yakni melakukan penyidikan P TS / S K (+) TP / P Rumus yang digunakan P (+) Pola yang digunakan I Pola yang digunakan: Semua polisi tidak melakukan penyidikan U TS / S K (-) TP / P Rumus yang digunakan U (+) Pola yang digunakan A Rangkuman Logika Hukum Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 13 MATRIKS HASIL PERTENTANGAN DALAM PROPOSISI Kontradiksi Nilai Hasil B S Ya S B Ya S S Tidak B B Tidak Pola yang bisa dikontradiksikan Pola A ke Pola O Pola I ke Pola E Kontrasris Nilai Hasil B S Ya S B Ya S S Ya B B Tidak Pola yang bisa dikontrariskan Subkontraris Nilai Hasil B S Ya S B Ya S S Tidak B B Ya Pola yang bisa disubkontrariskan Pola A ke Pola E Pola I ke Pola O Subalterna Nilai Hasil B S Ya S B Ya S S Ya B B Ya Pola yang bisa disubalternakan Pola A ke Pola I Pola E ke Pola O Cara membaca tabel matriks hasil pertentangan proposisi: 1. Kontradiksi a. Kontradiksi akan ada hasilnya jika proposisi bernilai benar dan salah b. Kontradiksi akan ada hasilnya jika proposisi bernilai salah dan benar c. Kontradiksi tidak akan ada hasilnya jika proposisi bernilai salah dan salah d. Kontradiksi tidak akan ada hasilnya jika proposisi bernilai benar dan benar e. Pola yang bisa dikontradiksikan yaitu hanya pola A ke pola O dan pola I ke pola E, begitupun sebaliknya Rangkuman Logika Hukum Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 14 2. Kontraris a. Kontraris akan ada hasilnya jika proposisi bernilai benar dan salah b. Kontraris akan ada hasilnya jika proposisi bernilai salah dan benar c. Kontraris akan ada hasilnya jika proposisi bernilai salah dan salah d. Kontraris tidak akan ada hasilnya jika proposisi bernilai benar dan benar e. Pola yang bisa dikontrariskan yaitu hanya pola A ke pola E, begitupun sebaliknya 3. Subkontraris a. Subkontraris akan ada hasilnya jika proposisi bernilai benar dan salah b. Subkontraris akan ada hasilnya jika proposisi bernilai salah dan benar c. Subkontraris tidak akan ada hasilnya jika proposisi bernilai salah dan salah d. Subkontraris akan ada hasilnya jika proposisi bernilai benar dan benar e. Pola yang bisa disubkontrariskan yaitu hanya pola I ke pola O, begitupun sebaliknya 4. Subalterna a. Subalterna akan ada hasilnya jika proposisi bernilai benar dan salah b. Subalterna akan ada hasilnya jika proposisi bernilai salah dan benar c. Subalterna akan ada hasilnya jika proposisi bernilai salah dan salah d. Subalterna akan ada hasilnya jika proposisi bernilai benar dan benar e. Pola yang bisa disubalternakan yaitu hanya pola A ke pola I dan pola E ke pola O, begitupun sebaliknya Rangkuman Logika Hukum Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 15 SOAL-SOAL MATRIKS HASIL PERTENTANGAN PROPOSISI 1. Proposisi dari kalimat polisi memberi hukuman, yaitu: Semua polisi yakni memberi hukuman kepada pelanggar hukum. Dan bisa dikontrariskan dari pola A ke pola E, jika proposisi awal adalah benar. Pola yang digunakan dalam proposi: Semua polisi yakni U TS / S K (+) memberi hukuman kepada pelanggar hukum TP / P Rumus yang digunakan U (+) Pola yang digunakan A Hasil kontraris dari pola A ke pola E, jika proposisi awal adalah benar: Semua polisi tidak U TS / S K (-) memberi hukuman kepada pelanggar hukum TP / P Rumus yang digunakan U (-) Pola yang digunakan E Buatlah pertentangan kontradiksi, jika proposisi pertama benar Pola I ke pola E Sebagian binatang adalah kuda P TS / S K (+) TP / P Rumus yang digunakan P (+) Pola yang digunakan I Semua binatang bukan kuda U TS / S K (-) TP / P Rumus yang digunakan P (+) Pola yang digunakan E Rangkuman Logika Hukum Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 16 2. Proposisi dari kalimat kemerdekaan hak segala bangsa, yaitu: Sebagian kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Dan bisa dsubkontrariskan dari pola I ke pola O, jika proposisi awal adalah benar. Pola yang digunakan dalam proposisi: Sebagian kemerdekaan P adalah hak segala bangsa K (+) TP / P TS / S Rumus yang digunakan P (+) Pola yang digunakan I Hasil subkontraris dari pola I ke pola O, jika proposisi awal adalah benar: Sebagian kemerdekaan P bukan hak segala bangsa K (-) TP / P TS / S Rumus yang digunakan P (-) Pola yang digunakan O Buatlah pertentangan subkontraris, jika pernyataan pertama benar Pola I ke pola O Sebagian tumbuhan adalah karnivora P TS / S K (+) TP / P Rumus yang digunakan P (+) Pola yang digunakan I Sebagian tumbuhan bukan karnivora P TS / S K (-) TP / P Rumus yang digunakan P (-) Pola yang digunakan O Rangkuman Logika Hukum Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 17 3. Proposisi dari kalimat manusia jahat, yaitu: Beberapa manusia tidak jahat. Dan bisa disubkontradiksikan dari pola A ke pola O dan pola I ke pola E, begitupun sebaliknya, jika proposisi awal adalah benar. Pola yang digunakan dalam proposisi: Beberapa manusia tidak jahat P TS / S K (-) TP / P Rumus yang digunakan P (-) Pola yang digunakan O Hasil subkontradiksi dari pola O ke pola A, jika proposisi awal adalah benar: Semua manusia yakni jahat U TS / S K (+) TP / P Rumus yang digunakan U (+) Pola yang digunakan A Pola yang digunakan dalam proposisi: Sebagian manusia P TS / S yakni jahat K (+) TP / P Rumus yang digunakan P (+) Pola yang digunakan I Hasil subkontradiksi dari pola I ke pola E, jika proposisi awal adalah benar: Semua manusia tidak jahat U TS / S K (-) TP / P Rumus yang digunakan U (-) Pola yang digunakan E Rangkuman Logika Hukum Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 18 4. Proposisi dari kalimat polisi melakukan penyidikan, yaitu: Sebagian polisi yakni melakukan penyidikan. Dan bisa disubalternakan dari pola A ke pola I dan pola E ke pola O, begitupun sebaliknya, jika proposisi awal adalah benar. Pola yang digunakan dalam proposisi: Sebagian polisi yakni melakukan penyidikan P TS / S K (+) TP / P Rumus yang digunakan P (+) Pola yang digunakan I Hasil subalterna dari pola I ke pola A, jika proposisi awal adalah benar: Semua polisi yakni melakukan penyidikan U TS / S K (+) TP / P Rumus yang digunakan U (+) Pola yang digunakan A Pola yang digunakan dalam proposisi: Semua polisi tidak melakukan penyidikan U TS / S K (-) TP / P Rumus yang digunakan U (+) Pola yang digunakan E Hasil sublaterna dari pola E ke pola O, jika proposisi awal adalah benar: Sebagian polisi tidak melakukan penyidikan P TS / S K (-) TP / P Rumus yang digunakan P (-) Pola yang digunakan O Rangkuman Logika Hukum Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 19 Buatlah pertentangan subalterna, jika pernyataan pertama benar Pola O ke pola E Sebagian pengemis tidak mempunyai rumah P TS / S K (-) TP / P Rumus yang digunakan P (-) Pola yang digunakan O Semua pengemis tidak mempunyai rumah U TS / S K (-) TP / P Rumus yang digunakan U (-) Pola yang digunakan E Buatlah pertentangan kontraris, jika pernyataan pertama benar Pola E ke pola A Semua jaksa bukan pengacara U TS / S K (-) TP / P Rumus yang digunakan U (-) Pola yang digunakan E Semua jaksa adalah pengacara U TS / S K (+) TP / P Rumus yang digunakan U (+) Pola yang digunakan A Rangkuman Logika Hukum Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 20 CARA MENYELESAIKAN KASUS A. Selesaikan kasus di bawah ini: 1. Jono akan membeli sepeda motor yang baru. Ia dapat memilih diantara bermacam merk dan warna. Tetapi ia menginginkan yang dapat berjalan cepat. Dari penjual ia mendapat informasi bahwa yang hitam lebih kuat daripada yang hijau, tetapi tidak secepat itu. Yang merah lebih mudah dibersihkan dan lebih cepat daripada yang kuning, tetapi tidak begitu sekuat yang kuning. Sebaliknya yang hijau kalah cepat oleh yang kuning, tetapi warnanya bagus. Jono akan membeli sepeda motor yang mana? Jelaskan sesuai skema dalam jawaban saudara! Sebelum menjawab pertanyaan di atas mari kita uraikan soal nomor satu tersebut. 1 Jenis Warna Motor Biru 2 Hitam Motor hitam lebih cepat daripada motor biru. 3 Hijau Motor hijau lebih cepat daripada motor hitam. 4 Kuning Motor kuning lebih cepat daripada motor hijau. No. 5 Merah Uraian Keterangan Motor merah lebih cepat daripada motor kuning. Tidak secepat motor hitam. a. Lebih kuat daripada yang hijau. b. Tidak secepat motor hijau. Tidak sekuat motor hitam. a. Motor kuning tidak lebih cepat daripada motor merah. b. Sulit dibersihkan daripada motor merah. c. Motor kuning lebih tahan lama daripada motor merah. d. Motor kuning lebih bagus warnanya daripada motor hijau. e. Motor kuning lebih kuat daripada motor biru a. Lebih mudah dibersihkan daripada motor kuning. b. Tidak begitu tahan lama daripada motor kuning. Jawab: Berdasarkan skema di atas bahwa motor yang dibeli oleh Jono adalah motor merah. Rangkuman Logika Hukum Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 21 2. Pada suatu hari, seorang wanita mengundang lima orang tamu untuk minum kopi di rumahnya. Pada hari yang telah ditentukan berkumpulah enam orang wanita di rumah pengundang. Keenam wanita itu duduk mengelilingi sebuah meja bundar. Nama-nama keenam wanita itu adalah Nyonya Cantik, Nyonya Manis, Nyonya Cakap, Nyonya Aduhai, Nyonya Demplon, dan Nyonya Geulis. Salah satu dari mereka tuli, yang seorang cerewet, yang seorang sangat gemuk, Nyonya seorang lagi membenci Nyonya Aduhai, seorang lahir kekurangan vitamin, dan seorang lagi Nyonya rumah (pengundang). Wanita yang membenci Nyonya Aduhai duduk tepat berhadapan dengan Nyonya Manis. Wanita tuli duduk dihadapan Nyonya Cakap, yang duduk diantara wanita yang kekurangan vitamin dan wanita yang membenci Nyonya Aduhai. Wanita yang gemuk dihadapan Nyonya Cantik, disamping wanita tuli dan sebelah kiri dari wanita yang membenci Nyonya Aduhai. Wanita yang kekurangan vitamin duduk diantara Nyonya Cakap dan wanita yang duduk dihadapan wanita yang membenci Nyonya Aduhai. Nyonya Geulis, yang bersahabat dengan semua orang duduk disamping wanita gemuk dan dihadapan Nyonya Rumah. Kenalilah keenam wanita itu! Maksudnya sebutkanlah nama wanita yang tuli, cerewet, membenci Nyonya Aduhai, yang kekurangan vitamin, wanita yang gemuk, dan Nyonya Rumah. Jawab dengan menggunakan skemanya! Rangkuman Logika Hukum Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 22 Keterangan: a. Wanita yang membenci Nyonya Aduhai duduk tepat berhadapan dengan Nyonya Manis. b. Wanita tuli duduk dihadapan Nyonya Cakap, yang duduk diantara wanita yang kekurangan vitamin dan wanita yang membenci Nyonya Aduhai. c. Wanita yang gemuk dihadapan Nyonya Cantik, disamping wanita tuli dan sebelah kiri dari wanita yang membenci Nyonya Aduhai. d. Wanita yang kekurangan vitamin duduk diantara Nyonya Cakap dan wanita yang duduk dihadapan wanita yang membenci Nyonya Aduhai. e. Nyonya Geulis, yang bersahabat dengan semua orang duduk disamping wanita gemuk dan dihadapan Nyonya Rumah. Nyonya Demplon Nyonya Manis Nyonya Geulis Nyonya Cakap Nyonya Aduhai Nyonya Cantik Jawab: 1) Wanita tuli = Nyonya Manis 2) Cerewet = Nyonya Cakap 3) Wanita kekurangan vitamin = Nyonya Geulis 4) Wanita yang membenci Nyonya Aduhai = Nyonya Cantik 5) Wanita gemuk = Nyonya Demplon 6) Nyonya Rumah = Nyonya Aduhai Rangkuman Logika Hukum Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 23