PNPM-Generasi

advertisement
DEPARTEMEN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Petunjuk Teknis Operasional
PNPM-Generasi
Sehat dan Cerdas
(Versi B)
Tim Koordinasi Pusat PNPM PPK
2008
DAFTAR SINGKATAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16
17
18.
19.
20.
21
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33
34
35.
36.
37.
BAPDK
BLM
BPD
BTB
DOK
DEPDIKNAS
FK
KMS
KIA
LPM
LPD
LP2K
LSM
MAD
MDG
MI
MTs
Musdes
Musdus
PNPM
PPK
PK
P2KP
Puskesmas
Pustu
RAB
RPD
RFB
RT
SD
SLTP
SLT
SPC
TPK
TPMD
TK
UPK
Berita Acara Penggunaan Dana Kolektif
Bantuan Langsung Masyarakat
Badan Perwakilan/Permusyawaran Desa
Bantuan Tunai Bersyarat
Dana Operasional Kegiatan
Departemen Pendidikan Nasional
Fasilitator Kecamatan
Kartu Menuju Sehat
Kesehatan Ibu dan Anak
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Laporan Penggunaan Dana
Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan
Lembaga Swadaya Masyarakat
Musyawarah Antar Desa
Millenium Development Goals
Madrasah Ibtidaiyah
Madrasah Tsanawiyah
Musyawarah Desa
Musyawarah Dusun
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Program Pengembangan Kecamatan
Pelaksana Kegiatan
Program Pengentasan Kemiskinan Perkotaan
Pusat Kesehatan Masyarakat
Puskesmas Pembantu
Rencana Anggaran Biaya
Rencana Penggunaan Dana
Realialisasi Fisik dan Biaya
Rukun Tetangga
Sekolah Dasar
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
Subsidi Langsung Tunai
Surat Penetapan Camat
Tim Pengelola Kegiatan
Tim Pertimbangan Musyawarah Desa
Tim Koordinasi
Unit Pengelola Keuangan/ Kegiatan
PTO PNPM Generasi (Versi B)
i
DAFTAR ISI
i
DAFTAR SINGKATAN
DAFTAR ISI
ii – iv
KODE ETIK KONSULTAN
v
BAB 1. PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
2.
Tujuan
3.
Pengertian Program
4.
Sasaran Program
5.
Prinsip-Prinsip
5.1. Keberpihakan kepada Orang Miskin
5.2. Keberpihakan kepada perempuan
5.3. Kepedulian kepada masa depan anak-anak
5.4. Transparansi
5.5. Akuntabilitas
5.6. Partisipasi
5.7. Desentralisasi
6.
Nilai-nilai
6.1. Kejujuran
6.2. Kesetaraan
6.3. Kerelawanan
6.4. Keadilan
6.5. Keuletan
7.
Ukuran Keberhasilan
7.1. Bidang Kesehatan
7.2. Bidang Pendidikan
8.
Ketentuan Dasar Program
8.1. Desa Berpartisipasi
8.2. Jenis Kegiatan
8.3. Jenis Kegiatan yang Dilarang
8.4. Prioritas Kegiatan
8.5. Swadaya
8.6. Monitoring Pencapaian desa terhadap Ukuran
Keberhasilan
8.7. Sanksi
8.8. Pengelolaan Dana BLM
9.
Pendampingan dan Bantuan Teknis
10.
Pendanaan
10.1. Dana Bantuan Langsung Masyarakat
10.2. Dana Administrasi-Operasional Kegiatan
1
1
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
6
7
7
7
PTO PNPM Generasi (Versi B)
8
8
9
9
9
10
ii
11
11
11
11
BAB 2. PELAKU-PELAKU PROGRAM
1.
Pelaku Program di Desa
1.1. Pemerintahan Desa
1.2. Fasilitator Desa/ Kader Pemberdayaan Masyarakat
Desa
1.3. Tim Pertimbangan Musyawarah Desa (TPMD)
1.4. Pelaksana Kegiatan
1.5. Kelompok Ibu-Ibu Sasaran
11
12
12
Pelaku Program di Kecamatan
2.1. Camat
2.2. Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PJOK)
2.3. Puskesmas
2.4. Cabang Dinas Pendidikan Nasional dan Sekolah
2.5. Unit Pengelola Kegiatan (UPK)
2.6. Kelompok Kerja (Pokja)
2.7. Fasilitator Kecamatan (FK)
13
13
13
3.
Pelaku PPK di Kabupaten
3.1. Bupati
3.2. Tim Koordinasi Kabupaten
3.3. Fasilitator Kabupaten (KM Kab) PNPM Generasi
14
14
14
15
4.
Pelaku PPK di Lainnya
15
2.
13
13
14
14
18
18
18
BAB 3. TAHAPAN KEGIATAN PROGRAM
1.
Persiapan dan Sosialisasi
1.1. Pengenalan Kondisi Desa dan Sosialisasi kepada
Penyedia Layanan
1.2. Musyawarah Antar Desa Sosialisasi
1.3. Musyawarah Desa Sosialisasi
1.4. Musyawarah Dusun Sosialisasi
1.5. Pemilihan TPMD
19
20
22
23
2.
Perencanaan Kegiatan
2.1. Diskusi Terarah dengan Kelompok Perempuan di Dusun
2.2. Rapat Perumusan Kegiatan
2.3. Musyawarah Antar Desa Alokasi Dana
2.4. Rapat Prioritas Kegiatan
2.5. Musyawarah Desa Penetapan Usulan
24
24
26
27
29
29
3.
Pelaksanaan dan Monitoring
3.1. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kegiatan
3.2. Pelaksanaan dan Monitoring Kegiatan
3.3. Musyawarah Desa Pertanggungjawaban
30
31
32
35
PTO PNPM Generasi (Versi B)
iii
4.
Penilaian Kegiatan
4.1. Penilaian Capaian Ukuran Keberhasilan
4.2. MAD Informasi Hasil Penilaian Capaian Ukuran
Keberhasilan
35
35
36
BAB 4. PEMANTAUAN DAN PELAPORAN
1. Pemantauan
1.1. Pemantauan Partisipatif Oleh Masyarakat
1.2. Pemantauan oleh Pemerintah yang Berwenang
1.3. Pemantauan oleh Konsultan dan Fasilitator
2. Pelaporan
3. Evaluasi
4. Pengaduan dan Penanganan Masalah
38
38
38
38
38
38
39
40
Lampiran-1: Pemetaan Sosial Kondisi Pendidikan dan Kesehatan
41
Lampiran-2: Pedoman Substansi Pendidikan dan Kesehatan
46
Lampiran-3: Tim Pertimbangan Musyawarah Desa (TPMD)
59
Lampiran-4: Acuan Penyaluran dan Pencairan Dana BLM
65
Lampiran-5: Acuan Pemantauan Melalui Buku KIA, Buku Kupon
Pemantauan Kesehatan dan Daftar Hadir Siswa
67
Lampiran-6: Penjelasan Tentang Penilaian Keberhasilan
69
Lampiran-7 :Pelaporan PNPM Generasi
76
Lampiran: Tabel Capaian Minimal Ukuran Keberhasilan
Lampiran: Formulir - Formulir
PTO PNPM Generasi (Versi B)
iv
KODE ETIK FASILITATOR DAN KONSULTAN PNPM-GENERASI
™ Kode etik ini adalah nilai-nilai yang digali berdasar pada kesadaran akan
tanggungjawab bagi terbentuknya masyarakat yang demokratis, transparan dan
berkeadilan;
™ Merupakan prinsip moral yang jika dilanggar tidak hanya berakibat terganggunya
tatanan program PNPM tetapi juga berdampak pada kinerja dan profesi konsultan.
Untuk mendukung terlaksananya tugas dan tanggung jawab, konsultan dan fasilitator
dilarang:
a)
Mengambil keputusan, melakukan negosiasi, melakukan kompromi, memberi saran, atau
melakukan tindakan apapun yang merugikan masyarakat
b)
Menerima apapun dari pihak manapun dengan tujuan:
- Meloloskan proses seleksi desa dan penetapan alokasi dana PNPM;
- Mempengaruhi pemilihan jenis kegiatan, lokasi dan spesifikasi kegiatan PNPM dalam
proses perencanaan;
- Sebagai hadiah, kompensasi, komisi, tanda terima kasih, atau apapun namanya
dalam kaitannya dengan profesi sebagai fasilitator.
c)
Bertindak sebagai suplier bahan dan alat, menunjuk salah satu suplier, atau berfungsi
sebagai perantara;
d)
Bertindak sebagai juru bayar atau merekayasa pembayaran atau administrasi atas nama
UPK, Tim Pengelola Kegiatan, Pelaksana Kegiatan atau kelompok masyarakat;
e)
Membantu atau menyalahgunakan dana PNPM untuk kepentingan pribadi, keluarga, atau
kelompok;
f)
Meminjam dana PNPM dengan alasan apapun baik atas nama pribadi, keluarga, atau
kelompok;
g)
Memalsukan arsip, tanda tangan, atau laporan yang merugikan masyarakat, baik secara
langsung maupun tidak langsung;
h)
Dengan sengaja mengurangi kualitas atau kuantitas pekerjaan;
i)
Dengan sengaja atau tidak sengaja membiarkan, tidak melaporkan, atau menutupi proses
penyimpangan yang terjadi.
™ Pengawasan atas pelaksanaan kode etik ini akan dilakukan secara menyeluruh dan
berjenjang.
™ Setiap pelanggaran terhadap larangan yang tercantum dalam kode etik ini akan
berakibat diberikannya sanksi atas profesi dan pemutusan hubungan kerja, dan apabila
terdapat bukti yang cukup dapat diteruskan dengan upaya hukum.
PTO PNPM Generasi (Versi B)
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pemerintah Indonesia
tengah berupaya untuk mendorong percepatan penurunan
kemiskinan melalui penguatan kembali program-program penanggulangan kemiskinan yang
telah ada. Mulai tahun 2007, telah dicanangkan program nasional dalam rangka
melanjutkan dan mengembangkan program penanggulangan kemiskinan yang disebut
dengan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-Mandiri). Melalui
PNPM-Mandiri, pemerintah melanjutkan program penanggulangan kemiskinan yang telah
berjalan baik seperti Program Pengembangan Kecamatan (PPK) dan Program
Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP).
Rendahnya tingkat kesehatan dan pendidikan pada rumah-tangga miskin merupakan
tantangan utama yang harus dihadapi Indonesia dalam rangka penanggulangan
kemiskinan. Masih tingginya angka mortalitas balita serta rendahnya tingkat penyelesaian
pendidikan dasar dan menengah pertama anak-anak dalam rumah tangga miskin,
merupakan isu - isu strategis yang sangat berpotensi menghambat upaya penanggulangan
kemiskinan di Indonesia. Tanpa disertai upaya peningkatan kesehatan dan pendidikan,
terutama kepada anak-anak generasi mendatang yang hidup dalam setiap rumah-tangga
miskin, upaya untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia akan sulit dilakukan.
Ditinjau dari sisi kebutuhan masyarakat serta pelayanan pendidikan dan kesehatan di
Indonesia, ada beberapa masalah yang perlu menjadi perhatian. Beberapa masalah yang
terjadi dari sisi kebutuhan masyarakat adalah sebagai berikut :
a. Ketidaktahuan maupun ketidakpedulian rumah tangga miskin terhadap pentingnya
menjaga kesehatan dan mengenyam pendidikan.
b. Ketidakmampuan keuangan rumah tangga miskin untuk membiayai perawatan
kesehatan maupun menyekolahkan anggota keluarganya.
c. Ketidakmampuan keluarga miskin untuk secara konsisten menjaga keberlanjutan
perawatan kesehatan dan pendidikan bagi anggota keluarganya.
Sedangkan beberapa masalah yang terjadi dari sisi pelayanan adalah:
a. Bentuk layanan kesehatan dan pendidikan yang kurang memperhatikan kondisi sosial
budaya masyarakat miskin.
b. Biaya layanan kesehatan dan pendidikan yang dinilai masyarakat cukup tinggi, terutama
bagi keluarga miskin.
c. Lokasi layanan kesehatan dan pendidikan yang terlalu jauh dari tempat tinggal keluarga
miskin.
d. Waktu layanan kesehatan dan pendidikan yang kurang sesuai dengan pola aktivitas
anggota keluarga miskin.
Berdasarkan permasalahan sebagaimana di atas, menunjukkan bahwa perlu ada upayaupaya strategis untuk mengatasinya. Upaya strategis yang dilakukan agar sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan masyarakat, yaitu dengan menggunakan pendekatan partisipatif dari
masyarakat itu sendiri.
Pengalaman dari PPK dan P2KP, menunjukkan bahwa masalah pendidikan dasar dan
kesehatan ibu-anak merupakan masalah yang dihadapi oleh masyarakat miskin, namun
belum dapat dijangkau secara optimal. Karena itu untuk lebih menajamkan PNPM-Mandiri,
PTO PNPM Generasi (versi B)
1
akan dilaksanakan uji coba program khusus bagi peningkatan kualitas pendidikan dasar dan
kesehatan ibu-anak. Melalui ujicoba program khusus ini, dalam jangka panjang diyakini
akan mampu mengurangi angka kemiskinan dan mendorong terciptanya generasi yang
sehat dan cerdas di Indonesia. Untuk selanjutnya program khusus ini disebut dengan PNPM
Generasi Sehat dan Cerdas atau disingkat PNPM Generasi. Program ini merupakan bagian
dari PNPM Mandiri yang direncanakan akan dilakukan sampai dengan tahun 2015.
Pendekatan dalam PNPM Generasi dengan menggunakan dasar-dasar pemberdayaan
masyarakat. Artinya bahwa program ini harus berangkat dari masyarakat, dilakukan oleh
masyarakat dan diperuntukkan juga bagi masyarakat. Dibandingkan dengan pendekatan
lainnya, pendekatan pemberdayaan masyarakat lebih mampu menjamin efektifitas dan
keberlanjutan sebuah program penanggulangan kemiskinan. Sebagai bentuk
kesinambungan dari program pemerintah yang telah ada sebelumnya, maka pelaku dan
kelembagaan yang telah dibangun melalui PPK atau P2KP akan tetap digunakan dalam
program ini.
2. Tujuan Program
Tujuan dari program ini adalah:
a. Meningkatnya derajat kesehatan ibu dan anak-anak balita
b. Meningkatnya pendidikan anak-anak usia sekolah hingga tamat Sekolah Dasar (SD/MI)
dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SMP/MTs).
3. Pengertian Program
PNPM Generasi adalah program fasilitasi masyarakat dalam rangka perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan untuk peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, serta
peningkatan – akses pendidikan dasar dan menengah. Sebagai stimulan dalam menyusun
perencanaan kegiatan yang akan dilakukan, program menyediakan Bantuan Langsung
Masyarakat (BLM). Selain itu, perlu difasilitasi juga munculnya pendanaan dari sumber atau
potensi yang ada di masyarakat sendiri, pemerintah daerah atau dari kelompok peduli
lainnya.
4. Sasaran Program dan Penerima Manfaat
Pengertian sasaran program adalah anggota masyarakat yang secara rutin dipantau
perkembangan atau perolehan layanan bidang kesehatan ibu-anak dan pendidikan dasar.
Dengan demikian, sasaran dari program ini adalah seluruh ibu-ibu yang sedang hamil, ibu
menyusui dan bayinya, anak-anak balita, serta anak-anak usia sekolah dasar dan
menengah pertama.
Penerima manfaat adalah anggota masyarakat yang menerima manfaat secara langsung
dari Bantuan Langsung Masyarakat (BLM). Penerima manfaat Bantuan Langsung
Masyarakat (BLM) diutamakan bagi mereka yang termasuk dalam kelompok rumah
tangga miskin dan yang selama ini belum mendapatkan pelayanan kesehatan ibuanak dan pendidikan dasar.
5. Prinsip-prinsip
Prinsip-prinsip utama dalam pelaksanaan program meliputi:
5.1. Keberpihakan kepada orang miskin
Pengertian prinsip keberpihakan kepada orang miskin adalah orientasi pada setiap
kegiatan yang akan dilaksanakan, baik dalam proses maupun pemanfaatan harus
ditujukan bagi penduduk miskin dan atau anggota masyarakat yang tidak
PTO PNPM Generasi (versi B)
2
mendapatkan pelayanan secara memadai. Orang miskin harus didorong untuk ikut
berperan aktif dalam perencanaan seluruh kegiatan baik di desa maupun antar desa,
termasuk menerima manfaat atau menikmati hasilnya.
5.2. Keberpihakan kepada perempuan
Pengertian keberpihakan kepada perempuan adalah bahwa program ini memberikan
akses atau kesempatan yang luas bagi kaum perempuan, terutama dari kelompok
miskin untuk berpartisipasi pada setiap tahapan yang akan dilaksanakan.
5.3. Kepedulian kepada masa depan anak-anak
Pengertian prinsip kepedulian kepada masa depan anak-anak adalah bahwa program
ini memberikan perhatian yang sangat besar pada kondisi dan masa depan
pendidikan dan kesehatan anak-anak bagi perkembangan mereka, terutama sekali
mereka yang berasal dari anggota rumah tangga miskin dan yang tidak mendapatkan
pelayanan secara memadai.
5.4. Transparansi
Transparansi atau keterbukaan adalah seluruh kegiatan harus dilakukan secara
terbuka dan diketahui oleh masyarakat luas. Masyarakat dan pelaku program yang
berdomisili di desa dan kecamatan harus tahu, memahami dan mengerti adanya
kegiatan program serta memiliki kebebasan dalam melakukan pengendalian secara
mandiri.
5.5.
Akuntabilitas
Setiap pengelolaan kegiatan
harus dapat dipertanggung jawabkan kepada
masyarakat setempat ataupun kepada semua pihak yang berkompeten sesuai dengan
peraturan dan ketentuan yang berlaku atau yang disepakati.
5.6. Partisipasi
Melalui program ini, masyarakat (termasuk yang selama ini belum mendapatkan
pelayanan kesehatan dan pendidikan dasar) berperan aktif dalam setiap tahapan
kegiatan, mulai dari tahap sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan
pelestarian kegiatan dengan memberikan sumbangan tenaga, pikiran, dana maupun
barang yang dimilikinya secara sukarela.
5.7. Desentralisasi
Pemerintah Lokal bersama masyarakat mempunyai tanggungjawab bersama dalam
upaya meningkatkan pendidikan dan kesehatan bagi kelompok penduduk miskin.
Masyarakat memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang luas untuk memutuskan
dan mengelola kegiatan yang didanai melalui program secara mandiri dan partisipatif.
Pemerintah lokal lebih berperan pada upaya memberikan bantuan teknis dan
mendorong bagi pengembangan dan keberlanjutannya.
6. Nilai-Nilai
Nilai-nilai yang menjadi landasan utama dalam pelaksanaan program ini meliputi:
6.1. Kejujuran
Setiap proses pengambilan keputusan, pengelolaan dana, dan pelaksanaan kegiatan
harus dilakukan dengan jujur tanpa adanya upaya rekayasa dan manipulasi yang
dapat merugikan masyarakat miskin.
PTO PNPM Generasi (versi B)
3
6.2. Kesetaraan
Setiap tahapan program terbuka bagi keterlibatan seluruh warga masyarakat, tanpa
membedakan latar belakang, asal-usul, agama, status, jenis kelamin dan lainnya.
Semua pihak memiliki kesempatan yang sama untuk terlibat dalam setiap proses
pengambilan keputusan dan pelaksanaan kegiatan.
6.3. Kerelawanan
Keterlibatan dalam setiap kegiatan, semata-mata dilandaskan pada keikhlasan untuk
membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin, tanpa mengutamakan
kepentingan pribadi maupun kelompok.
6.4. Keadilan
Setiap keputusan yang diambil harus menekankan asas keadilan yang didasarkan
pada kebutuhan nyata dan kepentingan masyarakat miskin.
6.5. Keuletan
Seluruh kegiatan dilandasi oleh semangat kerja keras dan tidak mudah putus asa,
untuk membantu masyarakat miskin.
7. Ukuran Keberhasilan
Ukuran atau indikator keberhasilan merupakan kondisional yang akan dicapai oleh
masyarakat dan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dalam rangka
mengikuti program ini. Ukuran keberhasilan ini dimaksudkan agar masyarakat
memfokuskan pada pencapaian tujuan program dan tidak hanya melakukan kegiatan
pendidikan dan kesehatan secara umum. Ukuran yang digunakan adalah sebagai berikut :
7.1
Bidang Kesehatan, meliputi:
a. Setiap ibu hamil diperiksa oleh bidan, minimal 4 kali pemeriksaan selama masa
kehamilannya.
b. Setiap ibu hamil mendapatkan minimal 90 butir pil Fe (penambah darah) selama
masa kehamilannya.
c. Setiap proses kelahiran ditangani oleh tenaga bidan atau dokter
d. Setiap ibu yang melahirkan dan bayinya mendapatkan perawatan nifas oleh bidan
atau dokter, minimal 2 kali perawatan dalam waktu 40 hari setelah proses
persalinan.
e. Setiap bayi usia 12 bulan ke bawah mendapatkan imunisasi standar secara
lengkap
f. Setiap bayi usia 12 bulan ke bawah berat badannya ditimbang dan selalu naik
pada setiap bulannya ( untuk bayi di bawah usia 6 bulan, berat badannya naik
lebih dari 500 g per bulan dan bayi usia 6-12 bulan naik lebih dari 300 g).
g. Setiap anak usia 6 bulan sampai 59 bulan mendapatkan Vitamin A, 2 kali dalam
setahun
h. Setiap anak balita (bawah lima tahun) ditimbang sebulan sekali secara rutin.
7.2 Bidang Pendidikan, meliputi:
a. Setiap anak usia sekolah dasar (7 tahun ke atas)1 terdaftar sebagai siswa Sekolah
Dasar (SD/MI)
b. Tingkat kehadiran setiap siswa SD/MI dalam mengikuti proses belajar mengajar,
minimal 85%.
1
Usia sekolah SD menurut DEPDIKNAS adalah 7 sampai 12 tahun
PTO PNPM Generasi (versi B)
4
c. Setiap anak usia sekolah menengah pertama2 yang sudah lulus SD/MI terdaftar
sebagai siswa SMP/MTs
d. Tingkat kehadiran setiap siswa SMP/MTs dalam mengikuti proses belajar
mengajar, minimal 85%.
8. Ketentuan Dasar Program
Ketentuan dasar program merupakan ketentuan-ketentuan pokok yang digunakan sebagai
acuan bagi masyarakat dan pelaku lainnya untuk melaksanakan kegiatan, mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dalam rangka upaya pencapaian tujuan
program secara lebih terarah. Beberapa ketentuan dasar program sebagai berikut :
8.1. Desa berpartisipasi.
Seluruh desa yang ada di kecamatan lokasi PNPM Generasi berhak untuk
berpartisipasi dalam program ini. Desa yang berpartisipasi dalam program ini harus
membuat pernyataan kesanggupan mengikuti ketentuan yang berlaku dan bersedia
menyediakan kader-kader pemberdayaan masyarakat yang secara sukarela akan
memfasilitasi pelaksanaan program.
Pernyataan kesanggupan tersebut dibuat
berdasarkan atas keputusan musyawarah masyarakat.
8.2. Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan bersifat open menu , artinya terbuka untuk kegiatan apa saja yang
yang tidak termasuk dalam daftar larangan dan dibutuhkan oleh masyarakat untuk
mencapai tujuan program. Berbagai jenis kegiatan yang akan dilakukan, harus dapat
meningkatkan jangkauan pelayanan (pendidikan dasar dan kesehatan Ibu –
Anak) kepada kelompok masyarakat yang selama ini belum atau tidak
memanfaatkan dan mendorong kepada pencapaian ukuran keberhasilan. Kunci
keberhasilan desa dalam PNPM Generasi adalah membuat kegiatan yang terfokus
dan mendukung kepada anggota masyarakat yang tidak mendapatkan layanan
kesehatan secara langsung dan mereka yang tidak dapat sekolah.
Dibawah ini adalah contoh-contoh tentang kegiatan kesehatan
yang dapat
meningkatkan pemeriksaan terhadap ibu hamil, menyusui dan bayinya, pemberian
imunisasi dan penimbangan terhadap balita, antara lain:
a. Sosialisasi/penyuluhan yang lebih gencar tentang pentingnya kesehatan ibu dan
anak, khususnya kepada sasaran program yang selama ini tidak atau belum
mendapatkan pelayanan kesehatan ibu-anak.
b. Mengorganisir kelompok ibu-ibu peduli masalah kesehatan.
c. Subsidi biaya transportasi kepada bidan atau tenaga kesehatan ke desa dan
dusun terpencil atau yang bukan menjadi wilayah kerjanya.
d. Subsidi biaya transportasi masyarakat menuju fasilitas kesehatan/ penyediaan
angkutan perdesaan.
e. Kerjasama penanganan kelahiran oleh Bidan dengan dukun bayi.
f. Penyediaan tempat tinggal kepada bidan atau penyediaan ruangan dekat tempat
pelayanan kesehatan (puskesmas, polindes) bagi ibu hamil tua yang mendekati
tanggal kehamilannya.
g. Pemberian makanan tambahan kepada balita dan ibu hamil.
h. Dukungan dana bagi para kader penggerak posyandu.
2
Usia sekolah SMP menurut DEPDIKNAS adalah 13 sampai 15 tahun
PTO PNPM Generasi (versi B)
5
i.
Mengadakan perjanjian kerjasama dengan LSM atau tenaga kesehatan swasta
untuk memberikan paket layanan ke desa.
Sedangkan beberapa contoh kegiatan pendidikan yang dapat mendorong anak mau
sekolah dan rajin mengikuti pelajaran, baik di tingkat SD/MI maupun SMP/MTS, antara
lain:
a. Sosialisasi atau penyuluhan secara intensif (gencar) tentang pentingnya
pendidikan, khususnya kepada orang tua yang mempunyai anak tidak sekolah.
b. Subsidi untuk transportasi siswa ke sekolah
c. Pemeriksaan masalah kesehatan para siswa
d. Pemberian makanan tambahan kepada siswa
e. Penyediaan seragam, buku-buku pelajaran dan alat tulis sekolah
f. Penyediaan beasiswa
g. Mengontrak guru
h. Pendirian sekolah/ mengembangkan kelas percontohan
i. Penyediaan asrama atau tempat tinggal
j. Memperbaiki infrastruktur sekolah (menambah atau memperbaiki ruang kelas)
k. Memperbaiki infrastruktur menuju ke sekolah
Usulan kegiatan pendirian pelayanan pendidikan atau kesehatan yang baru harus
sesuai dengan rencana dari instansi pendidikan atau kesehatan di kabupaten/kota.
Lebih lanjut tentang jenis kegiatan dapat di lihat pada lampiran 2 PTO ini tentang
Pedoman Substansi Pendidikan dan Kesehatan.
8.3. Jenis kegiatan yang dilarang (negative lists).
Jenis kegiatan yang tidak boleh dibiayai melalui program adalah:
a. Pembiayaan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan militer atau angkatan
bersenjata, pembiayaan kegiatan politik praktis/partai politik,
b. Pembangunan/rehabilitasi bangunan kantor pemerintah dan tempat Ibadah,
c. Pembelian chainsaw, senjata, bahan peledak, asbes dan bahan-bahan lain yang
merusak lingkungan (pestisida, herbisida, obat-obat terlarang dll),
d. Pembelian kapal ikan yang berbobot di atas 10 ton dan perlengkapannya,
e. Pembiayaan gaji pegawai negeri,
f. Pembiayaan kegiatan yang memperkerjakan anak-anak di bawah usia kerja,
g. Kegiatan yang berkaitan dengan produksi, penyimpanan dan penjualan barangbarang yang mengandung tembakau,
h. Kegiatan yang berkaitan dengan aktifitas perlindungan alam pada lokasi yang
telah ditetapkan sebagai cagar alam, kecuali ada ijin tertulis dari instansi terkait
yang mengelola lokasi tersebut,
i. Kegiatan pengolahan tambang atau pengambilan dan penggunaan terumbu
karang,
j. Kegiatan yang berhubungan pengelolaan sumber daya air dari sungai yang
mengalir dari atau menuju negara lain,
k. Kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan jalur sungai,
l. Kegiatan yang berkaitan dengan reklamasi daratan yang luasnya lebih dari 50 Ha,
m. Pembangunan jaringan irigasi baru yang luasnya lebih dari 50 Ha,
n. Kegiatan pembangunan bendungan atau penampungan air dengan kapasitas
besar, lebih dari 10.000 M kubik.
PTO PNPM Generasi (versi B)
6
8.4. Prioritas Kegiatan
Karena sifat dana yang terbatas dan tidak bisa mencukupi semua kebutuhan bidang
pendidikan dan kesehatan, maka perlu dibuat prioritas kegiatan. Prioritas kegiatan ini
perlu dibuat agar kegiatan yang diusulkan sesuai kebutuhan dan tidak sekedar bagi
rata sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat, terutama orang miskin. Prioritas
kegiatan dibuat berdasarkan atas persoalan/masalah pendidikan dan kesehatan yang
sedang terjadi (misalnya kasus bayi atau balita dengan gizi buruk) dan yang paling
memungkinkan dapat memenuhi atau meningkatkan capaian ukuran keberhasilan.
Anggota masyarakat yang belum mendapatkan pelayanan harus mendapat prioritas
untuk ditangani melalui program ini. Kategori anggota masyarakat yang belum
mendapatkan pelayanan meliputi:
1.
2.
3.
4.
5.
Anak usia SD atau SMP yang belum sekolah
Anak usia SD atau SMP yang putus sekolah
Anak usia SD atau SMP yang terancam putus sekolah
Bayi atau Balita yang jarang dibawa ke posyandu
Bayi atau Balita yang berat badanya masih di bawah garis merah (gizi buruk atau
gizi kurang) pada Kartu Menuju Sehat (KMS).
6. Ibu hamil yang jarang periksa ke bidan atau dokter
Untuk menangani mereka yang masuk kategori belum mendapatkan pelayanan, maka
setiap desa harus menyediakan alokasi dana khusus dari BLM desanya. Karena
tingkat akses mendapatkan pelayanan yang berbeda antara daerah Jawa dan Luar
Jawa, maka dibedakan alokasi dana khusus untuk membiayai kegiatan bagi anggota
masyarakat yang belum mendapatkan pelayanan. Untuk wilayah Jawa yang relatif
akses mendapatkan pelayanan lebih mudah maka alokasi khusus dananya minimal
10% dari alokasi dana BLM Desa. Sedangkan untuk wilayah luar Jawa yang relatif
lebih sulit akses mendapatkan pelayanan, maka alokasi dana khususnya minimal 25%
dari alokasi dana BLM desa.
8.5. Swadaya
Dana BLM PNPM Generasi bersifat stimulan dalam rangka peningkatan -akses
pendidikan dan kesehatan ibu-anak. Artinya bahwa kegiatan yang akan diadakan
masyarakat dalam rangka memenuhi ukuran keberhasilan program tidak semata-mata
hanya berasal dari BLM. Kegiatan-kegiatan yang akan diadakan perlu didukung dari
swadaya masyarakat, pemerintah daerah atau sumber dana lainnya. Swadaya adalah
kemauan dan kemampuan masyarakat yang disumbangkan sebagai bagian dari rasa
ikut peduli terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan ibu-anak.
Swadaya masyarakat dan desa merupakan salah satu wujud partisipasi masyarakat
dalam pelaksanaan program. Swadaya bisa diwujudkan dengan menyumbangkan
tenaga, dana, maupun material
pada saat perencanaan, pelaksanaan dan
pemeliharaan kegiatan.
8.6. Monitoring pencapaian desa terhadap ukuran keberhasilan
Monitoring pencapaian desa terhadap ukuran keberhasilan perlu dilakukan secara
khusus dalam program ini untuk melihat seberapa jauh tingkat pencapaian masyarakat
desa dalam memenuhi seluruh
indikator keberhasilan program, baik bidang
kesehatan ataupun bidang pendidikan. Proses monitoring ini dilakukan secara rutin
setiap bulan selama tahap pelaksanaan kegiatan sampai menjelang dimulainya siklus
tahun berikutnya. Monitoring pencapaian ukuran keberhasilan dilakukan dengan
melihat seberapa besar perolehan layanan pendidikan dasar atau kesehatan ibu-anak
PTO PNPM Generasi (Versi B)
7
dari seluruh sasaran program di desa. (Penjelasan lebih lanjut lihat Lampiran 6 PTO
tentang Penilaian Keberhasilan)
8.7. Sanksi
Sanksi adalah bentuk peraturan terhadap pelanggaran ketentuan atau kesepakatan
yang telah dibuat untuk pelaksanaan program. Sanksi bertujuan untuk menumbuhkan
rasa tanggungjawab berbagai pihak terkait dalam pengelolaan kegiatan.
Sanksi dapat berupa:
a. Sanksi masyarakat, yaitu sanksi yang ditetapkan melalui kesepakatan dalam
musyawarah masyarakat. Semua kesepakatan sanksi dituangkan secara tertulis
dan dicantumkan dalam berita acara pertemuan.
b. Sanksi hukum, yaitu sanksi yang diberikan sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku,
c. Sanksi program adalah pemberhentian bantuan program apabila kecamatan dan
desa yang bersangkutan tidak dapat mengelola program dengan baik, seperti:
menyalahi prinsip-prinsip dan ketentuan, menyalahgunakan dana atau wewenang.
Kecamatan atau desa tersebut akan dapat ditunda pencairan dana yang sedang
berlangsung, atau tidak dialokasikan untuk tahun berikutnya.
8.8. Pengelolaan Dana BLM
Dalam pelaksanaan kegiatan di desa, ada dua jenis pengelolaan dana Bantuan
Langsung Masyarakat (BLM), yaitu: (1). Pengelolaan dana langsung oleh Pelaksana
Kegiatan dan (2). Pengelolaan dana melalui kelompok kerja (pokja).
Pengelolaan langsung oleh Pelaksana Kegiatan berlaku untuk kegiatan yang langsung
digunakan sekaligus, seperti: pengadaan sarana pendidikan-kesehatan atau kegiatan
yang dikerjakan dalam jangka waktu yang relatif pendek, seperti: pembangunan
prasarana. Pengelolaan dana untuk kegiatan ini, dari Unit Pengelola Kegiatan (UPK)
kecamatan langsung ke kas Pelaksana Kegiatan.
Sedangkan pengelolaan dana melalui pokja adalah untuk kegiatan yang tidak
langsung dilaksanakan sekaligus, tetapi dilaksanakan secara berkali-kali secara rutin
(atau yang bersifat multiyears), seperti: kegiatan beasiswa, transportasi bidan,
transportasi untuk sasaran program (ibu hamil, ibu dengan bayi/balita) ke tempat
pelayanan kesehatan, honor guru tidak tetap (guru honorer), pemberian makanan
tambahan (PMT) dan lain-lain. Untuk kegiatan seperti ini, penyaluran dana tidak
lansung diberikan sekaligus kepada pemanfaat, tetapi diberikan secara rutin (biasanya
sebulan sekali) sesuai rencana yang telah disusun sebelumnya. Proses pencairan
dananya, dari rekening kolektif UPK langsung ke rekening pokja. Rekening pokja ada
di tingkat kecamatan dan dapat dibuka untuk beberapa kegiatan dengan spesimen
tanda tangan dari UPK, perwakilan pokja, FK (selama masih ada program), dan atau
wakil masyarakat yang dipilih dalam musyawarah antar desa.
Pengelolaan dana langsung oleh Pelaksana Kegiatan atau yang melalui pokja harus
dilakukan secara transparan dan ada laporan pertanggungjawaban kepada
masyarakat dalam rapat bulanan pelaku desa, serta ditempel di papan informasi.
PTO PNPM Generasi (versi B)
8
9 Pendampingan dan Bantuan Teknis
Untuk pendampingan pelaksanaan di tingkat masyarakat akan dilakukan oleh FD/KPMD
atau Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa. Di tingkat desa, juga dibentuk Tim
Pertimbangan Musyawarah Desa (TPMD) atau sebelumnya disebut Tim Pengelola Kegiatan
(TPK) sebagai penggerak pencapaian ukuran keberhasilan. Progam juga menyediakan
tenaga bantuan teknis, yaitu: 2 Fasilitator untuk setiap kecamatan yang bersama-sama
instansi terkait (Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan) akan memfasilitasi proses
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan agar hasil kegiatan bermutu baik. Dalam PNPM
Generasi dimungkinkan adanya jenis kegiatan yang bersifat infrastruktur atau prasarana
sarana perdesaan, maka salah satu fasilitator diutamakan dari pendidikan teknik sipil.
Fasilitator Kecamatan diadakan melalui proses seleksi untuk mendapatkan tenaga yang
bermutu baik di bidang pemberdayaan masyarakat.
10 Pendanaan
10.1 Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)
Dana BLM merupakan stimulan bagi masyarakat dalam rangka mencapai tujuan
program. Setiap kecamatan lokasi program akan mendapatkan alokasi dana Bantuan
Langsung Masyarakat (BLM) melalui program ini. Besar dana untuk setiap kecamatan
ditetapkan berdasarkan jumlah penduduk. Dana BLM ini, selanjutnya dialokasikan ke
desa-desa berdasarkan jumlah sasaran program.
Untuk setiap desa di kecamatan lokasi program akan mendapat alokasi dana BLM,
yang ditetapkan oleh forum Musyawarah Antar Desa (MAD). Alokasi dana BLM untuk
masing-masing desa ditetapkan berdasarkan jumlah sasaran program dan tingkat
kesulitan memperoleh layanan yang ada didesa tersebut. Cara perhitungan alokasi
BLM untuk masing-masing desa sebagaimana rumus dibawah.
Berdasarkan tingkat kesulitan akses, ada dua kategori desa (dengan kode angka) ,
yaitu:
(1) Desa normal, jika didalam desa ada bidan desa/ puskesmas/ puskesmas
pembantu (pustu) dan ada SMP/MTs. Meskipun tidak ada tempat layanan di
desa, tetapi jika jarak terdekat menuju bidan/puskesmas/ puskesmas
pembantu dan SMP/MTs yang ada di desa lain kurang dari 5 KM, maka desa
tersebut masih masuk dalam kategori desa normal.
(1,5) Desa sulit, jika di desa tidak ada bidan desa/ puskesmas/pustu atau tudak
ada SMP/MTs dan jarak menuju tempat layanan lebih dari 5 KM. Untuk lokasi
sulit, maka perhitungan jumlah sasaran program untuk kepentingan
pembagian dana dikalikan 1,5.
Rumus alokasi dana desa sebagai berikut :
Jumlah (A0+A1+A2+A3+PIH desa) x tingkat akses desa
X Dana BLM Kec
Total jumlah {(A0+A1+A2+A3+PIH desa) x tingkat akses desa} di kecamatan
Keterangan:
Tingkat akses desa sulit=1,5
Tingkat akses desa normal = 1
A0 = jumlah bayi/ anak usia < 12 bln
A1 = jumlah anak usia 12 bulan s/d 59 bln
PTO PNPM Generasi (versi B)
9
A2 = jumlah anak usia sekolah SD (6 th s/d 12 th )
A3 = jumlah anak usia sekolah SMP/MTS (13 th s/d 15 th)
PIH = perkiraan jumlah ibu hamil diasumsikan sama dengan A0
10.2 Dana Administrasi-Operasional Kegiatan
Untuk kelancaran pengelolaan kegiatan, program menyediakan dana stimulan untuk
administrasi dan operasional kegiatan. Pada tahap perencanaan, disediakan Dana
Operasional Kegiatan (DOK) yang diperuntukkan bagi penyelenggaraan tahapan
perencanaan kegiatan di tingkat kecamatan dan desa serta subsidi operasional dan
transportasi bagi FD/KPMD, tim kerja TPMD.
Sedangkan pada tahap pelaksanaan kegiatan, disediakan dana untuk administrasi
dan operasional kegiatan bagi setiap desa yang besarnya 4% dari total dana BLM
yang diterima desa. Penggunaan dana ini untuk administrasi dan operasional kegiatan
(seperti: penyelenggaraan rapat rutin pelaku desa, rapat rutin kelompok ibu-ibu
sasaran, foto copy formulir-formulir yang diperlukan, transportasi pencairan dana ke
kecamatan, dll) di tingkat desa yang diadministrasikan oleh Pelaksana Kegiatan (PK).
Untuk administrasi dan operasional di tingkat kecamatan disediakan 1% dari total
dana BLM di kecamatan. Dana 1% untuk administrasi dan operasional kegiatan di
tingkat kecamatan (seperti: foto copy proposal dari desa-desa, dokumen pencairan
dan penyaluran dana BLM, kegiatan kunjungan antar desa, foto copy daftar hadir
siswa terutama tingkat SMP untuk keperluan monitoring, honor pengurus, dll) dikelola
dan diadministrasikan oleh Unit Pengelola Kegiatan (UPK).
PTO PNPM Generasi (versi B)
10
BAB 2
PELAKU-PELAKU PROGRAM
Masyarakat dan kelompok-kelompok masyarakat adalah pelaku utama program mulai dari
tahap perencanaan, pelaksanaan dan pelestarian. Sedangkan pelaku-pelaku lainnya di tingkat
desa, kecamatan, kabupaten dan seterusnya berfungsi sebagai fasilitator, pendamping,
pembimbing dan pembina agar tujuan dapat dicapai dan prinsip-prinsip, kebijakan serta
mekanisme program dapat dilaksanakan secara benar dan konsisiten.
1. Pelaku Program di Desa
Pelaku program di desa meliputi :
1.1. Pemerintahan Desa
Peran Pemerintahan desa, dalam hal ini adalah Kepala Desa dan perangkatnya serta
Badan Perwakilan/Permusyawaratan desa (BPD) adalah menandatangani pernyataan
kesanggupan desa untuk berpartisipasi dalam program dan memfasilitasi
penyelenggaraan musyawarah-musyawarah di tingkat desa.
1.2. Fasilitator Desa/ Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (FD/KPMD)
FD atau KPMD adalah warga masyarakat yang bersedia dipilih dan ditetapkan oleh
Musyawarah Desa untuk memfasilitasi masyarakat melaksanakan tahapan proses
program di tingkat desa sejak proses persiapan, perencanaan, pelaksanaan, sampai
pelestarian kegiatan. Setiap desa memilih dan menetapkan 2 FD/KPMD, dengan
minimal 1 dari FD/KPMD tersebut adalah perempuan atau diperbolehkan juga
keduanya adalah perempuan. Kader-kader kesehatan, kader posyandu yang masih
aktif di desa dapat dipilih menjadi FD/KPMD. Untuk memfasilitasi masyarakat
dibutuhkan orang-orang yang mampu dan mau meluangkan waktu yang cukup,
karena itu para penyedia layanan seperti bidan desa, kepala sekolah, kepala desa
tidak dapat dipilih sebagai FD/KPMD.
Untuk membantu FD/KPMD dalam menyebarluaskan informasi program dan
membantu memfasilitasi pertemuan ditingkat dusun dan kelompok maka di setiap
dusun perlu membentuk beberapa orang kader masyarakat (kader dusun). Untuk itu
aspek kerelawanan, mau meluangkan waktu, kejujuran diharapkan ada pada diri para
kader masyarakat.
1.3. Tim Pertimbangan Musyawarah Desa (TPMD)
TPMD dibentuk dan dipercaya untuk memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada
musyawarah desa dalam menetapkan dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan dalam
PNPM Generasi. Jumlah anggota TPMD sebanyak 11 orang. Dari sebelas orang
anggota yang dipilih dengan komposisi minimal adalah 6 orang perempuan. Pelakupelaku program di tingkat desa dapat menjadi anggota tim ini, kecuali aparat
pemerintah desa (Kepala Desa atau perangkat desa dan pasangannya). Anggota tim
ini dipilih secara berjenjang mulai dari tingkat dusun atau RT oleh masyarakat dan di
tingkat desa oleh para calon dari wakil dusun itu sendiri. Kelompok ini akan
mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya kepada masyarakat melalui forum
musyawarah desa.
PTO PNPM Generasi (versi B)
11
Tugas TPMD secara umum adalah:
a. Membentuk Tim Kerja yang bertugas untuk penyusunan usulan dan monitoring.
b. Melakukan rapat untuk merumuskan kegiatan yang dapat membantu
meningkatkan kondisi pendidikan dasar dan kesehatan ibu dan anak di
masyarakatnya
c. Melakukan rapat untuk menyusun prioritas kegiatan dan membuat rekomendasi
kepada musyawarah desa tentang jenis kegiatan yang akan dikerjakan dan
didanai melalui swadaya, BLM, atau sumber dana lainnya,
d. Melakukan rapat evaluasi terhadap pencapaian ukuran keberhasilan secara rutin
setiap bulan sekali
Dalam TPMD, selanjutnya dipilih diantara mereka 3 orang sebagai Tim Kerja untuk
penyusunan usulan dan monitoring.
Tugas Tim Kerja untuk penyusunan usulan dan monitoring sebagai berikut :
a. Bersama FD/KPMD, mencocokkan gagasan-gagasan kegiatan hasil diskusi
terarah dengan ukuran keberhasilan, sebagai bahan rapat perumusan gagasan.
b. Bersama FD/KPMD mendokumentasikan hasil rapat perumusan gagasan sebagai
bahan untuk MAD Alokasi Dana dan Lokarya dengan penyedia layanan.
c. Bersama FD/KPMD mendokumentasikan hasil MAD Alokasi Dana dan lokakarya
dengan penyedia layanan sebagai bahan untuk rapat prioritas usulan.
d. Bersama FD/KPMD menulis proposal atau usulan kegiatan yang telah ditetapkan
dalam musyawarah desa
e. Melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan dan perolehan layanan kegiatan dari
sasaran program
f. Mendorong atau menggerakkan masyarakat untuk mencapai seluruh ukuran
keberhasilan
g. Melakukan audit antar desa setiap 3 bulan sekali
Lebih lanjut mengenai tim ini lihat lampiran 3 PTO tentang TPMD.
1.4. Pelaksana Kegiatan (PK) .
Pelaksana Kegiatan adalah tim yang akan melaksanakan kegiatan yang telah
diputuskan musyawarah desa untuk dikerjakan atau didanai melalui program. Anggota
Pelaksana Kegiatan berasal dari warga masyarakat yang dipilih dan ditetapkan oleh
forum Musyawarah Desa. Anggota TPMD dan aparat pemerintah desa tidak dapat
dipilih menjadi pelaksana kegiatan. Pelaksana Kegiatan terdiri dari Ketua, Sekretaris
dan Bendahara. Minimal dua dari ketiga posisi tersebut diperankan oleh perempuan.
Tugas pelaksana kegiatan adalah mengadministrasikan, mengelola keuangan,
pengadaan bahan-bahan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang didanai atau
dikerjakan oleh program. Ketua pelaksana kegiatan sebagai penanggung jawab atau
sebagai koordinator pelaksanaan kegiatan di desa. Sedangkan sekretaris dan
Bendahara sebagai pengelola administrasi dan keuangan. Dalam menjalankan
tugasnya, pelaksana kegiatan bertanggungjawab kepada musyawarah desa.
1.5. Kelompok Ibu-Ibu Sasaran
Kelompok Ibu-ibu sasaran program adalah kelompok yang dibentuk dengan
mengumpulkan seluruh ibu yang menjadi sasaran program terutama bagi mereka
yang sedang hamil,dan yang memiliki anak balita. Pembentukan kelompok tergantung
dari jumlah sasaran yang ada serta kondisi dari lokasi masing-masing, bisa dibentuk
ditingkat RT/RW, dusun atau desa. Kelompok ini harus difasilitasi agar terjadi
PTO PNPM Generasi (versi B)
12
pertemuan rutin pada setiap bulannya dan memilih diantara anggotanya yang menjadi
ketua atau koordinator kelompok. Fungsi kelompok ini adalah untuk forum diskusi
berbagai permasalahan yang dialami atau berbagi pengalaman diantara anggotaanggotanya, juga sebagai tempat untuk pengumpulan kupon bukti layanan yang
diperoleh. Penting untuk diperhatikan, bahwa anggota masyarakat yang tidak
atau belum mendapatkan pelayanan harus diikutkan dalam kelompok ini. Jika
sudah ada kelompok posyandu dan ada aktivitasnya secara rutin, maka tidak perlu
membentuk kelompok baru.
2. Pelaku program di Kecamatan
Pelaku program di tingkat kecamatan meliputi:
2.1. Camat
Camat berperan sebagai pembina pelaksanaan program di wilayah kecamatan. Camat
juga berperan dalam memfasilitasi koordinasi antara masyarakat desa dengan
Puskesmas dan cabang Dinas Pendidikan Nasional (Dinas Diknas) di wilayahnya.
Camat beserta aparatnya juga berperan memfasilitasi penyelenggaraan proses
musyawarah antar desa (MAD).
2.2. Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PjOK)
PjOK adalah seorang Kasi pemberdayaan masyarakat atau pejabat lain yang
mempunyai tugas pokok sejenis di kecamatan yang ditetapkan berdasar Surat
Keputusan Bupati dan bertanggungjawab atas penyelenggaraan operasional kegiatan
dan keberhasilan seluruh kegiatan di kecamatan.
2.3. Puskesmas
Kepala Puskesmas atas nama Dinas Kesehatan Kabupaten berperan sebagai
pembina pelaksanaan program di wilayah cakupan pelayanan Puskesmas itu berada.
Tugas Puskesmas (terutama para bidan desa) adalah memberi masukan dan
memfasilitasi kegiatan bidang kesehatan, seperti: kegiatan posyandu, penyuluhan
masalah kesehatan, pengadaan bidan jika dibutuhkan masyarakat, serta memberikan
fasilitasi lainnya yang mendukung program. Dalam program ini, puskesmas
berkoordinasi dengan fasilitator.
2.4. Cabang Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) dan sekolah
Kepala cabang Dinas pendidikan kecamatan atas nama Dinas Kabupaten berperan
sebagai pembina pelaksanaan program dalam bidang pendidikan dasar di wilayah
cakupan cabang dinas itu berada. Tugas Cabang Dinas Pendidikan termasuk pihak
sekolah adalah memberi masukan dan memfasilitasi kegiatan dalam pengadaan guruguru atau fasilitas pendukung pendidikan dasar lainnya, apabila dibutuhkan oleh
masyarakat, serta memberikan fasilitasi lainnya yang mendukung program. Khusus
untuk pihak sekolah, pengisian daftar hadir siswa secara harian menjadi sebuah
kewajiban yang harus diisi. Dalam program ini, cabang dinas Diknas dan sekolah
berkoordinasi dengan fasilitator.
2.5. Unit Pengelola Kegiatan (UPK)
Peran UPK adalah sebagai unit pengelola dan operasional pelaksanaan kegiatan
PNPM Generasi di tingkat antar desa termasuk mengkoordinasikan pertemuanpertemuan di kecamatan. Pengurus UPK terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara.
Pengurus UPK berasal dari anggota masyarakat yang diajukan oleh desa berdasarkan
hasil musyawarah desa dan selanjutnya dipilih dalam musyawarah antar desa. UPK
PTO PNPM Generasi (versi B)
13
Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang sudah ada dapat ditetapkan sebagai
unit pengelola administrasi keuangan dan operasional pelaksanaan PNPM Generasi di
tingkat antar desa.
2.6. Kelompok Kerja (Pokja)
Pokja dibentuk untuk mengelola dana untuk kegiatan
yang
tidak langsung
dilaksanakan sekaligus, tetapi dilaksanakan berkali-kali secara rutin (atau yang
bersifat multiyears), Dalam program ini, dapat dibentuk beberapa Pokja, seperti:
a. Pokja Pendidikan Dasar, untuk kegiatan seperti: beasiswa anak SD & SMP,
bantuan transportasi anak sekolah.
b. Pokja Kesehatan Ibu-Anak, untuk kegiatan seperti: bantuan transportasi ibu hamil
dan bayinya menuju tempat layanan, pemberian makanan tambahan untuk bayi
atau balita gizi buruk/ kurang dan ibu hamil.
c. Pokja Dukungan Layanan dan penyuluhan, untuk kegiatan honor atau transportasi
guru tidak tetap (guru honorer), transportasi bidan dan penyuluhan pendidikan atau
kesehatan.
Pembentukan Pokja dilakukan dengan memperhatikan jenis-jenis kegiatan yang
diusulkan dari desa-desa. Kegiatan dari desa-desa yang sejenis atau relevan dijadikan
satu Pokja sebagaimana di atas. Jenis pokja dan pengurus yang akan ditetapkan
dibahas dan dipilih pada saat Musyawarah Antar Desa. Masing-masing Pokja, minimal
terdiri dari 3 orang yang berasal dari unsur: TPMD, FD/ KPMD, Komite Sekolah, Kader
Kesehatan (Kader Posyandu), Tokoh Masyarakat, Tokoh Perempuan. Tugas pokok
Pokja adalah mencairkan dana BLM dari rekening kolektif UPK dan menyalurkan ke
Pelaksana Kegiatan di desa-desa. Untuk kepentingan pencairan dana, maka masingmasing pokja dapat membuka rekening dengan spesimen tanda tangan: wakil pokja,
UPK, FK (selama masih program) dan/atau tokoh masyarakat yang dipilih di MAD.
Rekening pokja disimpan di kantor UPK.
2.7. Fasilitator Kecamatan (FK)
FK merupakan pendamping masyarakat yang bertugas memfasilitasi masyarakat
dalam melaksanakan setiap tahapan program mulai dari tahap sosialisasi, pelatihan,
pemetaan sosial, perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian. FK juga berperan
dalam membimbing FD/KPMD, Kader Dusun atau pelaku-pelaku program di tingkat
desa dan kecamatan. Dalam melakukan tugasnya FK selalu berkoordinasi dengan
pelaku-pelaku program
lainnya di tingkat kecamatan dan kabupaten. Setiap
kecamatan akan ditempatkan 2 orang FK, dengan salah satunya diutamakan berlatar
belakang pendidikan teknik sipil, yang jika ada kegiatan infrastruktur perdesaan
menjadi tugas dan tanggungjawabnya untuk memfasilitasi dan memberikan bimbingan
teknis.
3. Pelaku Program di Kabupaten
Pelaku program di Kabupaten meliputi:
3.1. Bupati
Bupati merupakan pembina Tim Koordinasi Kabupaten dan bertanggung jawab atas
pelaksanaan program di tingkat kabupaten.
3.2. Tim Koordinasi Kabupaten
Tim koordinasi Kabupaten dibentuk oleh Bupati dan beranggotakan PMD/BPM,
Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Diknas, serta instansi lain yang dipandang perlu.
PTO PNPM Generasi (versi B)
14
Tugas tim koordinasi adalah membina pengembangan peran serta masyarakat,
membina administrasi kegiatan, serta mengkoordinir antar instansi terkait di
kabupaten. Tim Koordinasi kabupaten dalam program ini adalah TK-PNPM Mandiri
Kabupaten. Selain itu, Tim Koordinasi Kabupaten juga bertugas menyerap aspirasi
dan menindaklanjuti keluhan dari masyarakat terhadap bentuk pelayanan bidang
pendidikan dasar dan kesehatan yang terjadi di tingkat masyarakat. Tim koordinasi
kabupaten harus memastikan bahwa apa yang telah menjadi kewajiban mereka untuk
menyediakan pelayanan bagi masyarakat tidak dibatalkan, karena adanya program ini.
3.3. Fasilitator Kabupaten
Fasilitator Kabupaten PNPM Generasi merupakan tenaga bantuan teknis untuk
memfasilitasi dan membantu Tim Koordinasi Kabupaten dalam mengkoordinasikan,
mengembangkan, dan melestarikan kegiatan-kegiatan yang didanai oleh program.
Selain itu, Fasilitator Kabupaten juga melakukan supervisi dan memantau kegiatan di
kecamatan dan desa.
4. Pelaku program lainnya
Pelaku program lainnya terdiri dari pelaku-pelaku di tingkat provinsi dan nasional baik dari
pemerintah maupun konsultan. Tugas dan tanggung jawab pelaku lainnya akan dituangkan
dalam dokumen lainnya.
PTO PNPM Generasi (versi B)
15
Bagan 1
STRUKTUR ORGANISASI PNPM GENERASI
Jalur Struktural (Pemerintah)
Tingkat
Nasional
Tingkat
Provinsi
Tingkat
Kabupaten
Tingkat
Kecamatan
Jalur Fungsional (Konsultan)
Tim
Pengendali
PNPM
Tim Koordinasi
PNPM-Mandiri
Nasional
KM Nas
PNPM Mandiri
Perdesaan
KM Prov
PNPM-Mandiri
Perdesaan
Gubernur
Tim Koordinasi
PNPM-Mandiri
Provinsi
Fasilitator
Kabupaten
PNPM Generasi
Bupati
Tim Koordinasi
PNPM –Mandiri
Kabupaten
FK
PNPM Generasi
Camat
PjOK
TPMD
(Tim Kerja)
Tingkat
Desa
Kepala
Desa
Klpk. Sasaran
PTO PNPM Generasi (versi B)
FD/ KPMD
Kader Dusun
Pelaksana
Kegiatan
Klpk. Sasaran
Klpk. Sasaran
16
ALUR TAHAPAN PROGRAM PNPM GENERASI
Kecamatan
MAD
Sos
Pelatihan
FD/KPMD
-1
Musdes
Sosialisasi
Musdus
Sosialisasi
Pelatihan
TPMD -1
Pelatihan:
* TPMD- 2
* FD - 2
* PK- UPK
MAD
Alokasi
Dana &
Lokakarya
Rapat
Perumusan
Kegiatan
Diskusi Terarah
Klpk Perempuan
Tahapan Persiapan
dan Sosialisasi
PTO PNPM Generasi (versi B)
Rapat
Prioritas
Kegiatan
Penulisan
Proposal
& RAB
Pembentukan kelompok
ibu-ibu sasaran
Tahapan Perencanaan
Penilaian
Kegiatan
Sementara
Musdes
Penetapan
Kegiatan
Rapat
Persiapan
Pelaksana
an
Penilaian
Akhir
Kegiatan
Musdes
Ptgjwbn
1. Pelaksanaan Kegiatan
2. Monitoring rutin (bulanan)
3. Rapat bulanan Pelaku desa
4. Pertemuan bulanan klpk ibu-ibu
sasaran
5. Kunjungan Pemeriksaan Antar
Desa
Tahapan Pelaksanaan dan
Monitoring
17
MAD
Informasi
Hasil
Penilaian
Desa
Dusun
Tahapan Penilaian
BAB 3
TAHAPAN KEGIATAN PROGRAM
Tahapan Kegiatan dalam PNPM Generasi dibagi dalam empat tahapan yaitu tahapan
persiapan dan sosialisasi, tahapan perencanaan, tahapan pelaksanaan dan monitoring
serta tahapan penilaian.
Untuk lokasi tahun berikutnya, tahapan persiapan, sosialisasi dan perencanaan dilakukan
secara beriringan dengan tahapan pelaksanaan dan monitoring tahun sebelumnya.
1. Persiapan dan Sosialisasi
Tahapan persiapan dan sosialisasi dimulai dari pengenalan kondisi desa sampai dengan
musyawarah dusun sosialisasi.
1.1. Pengenalan kondisi desa dan sosialisasi kepada penyedia layanan
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam memfasilitasi tahapan program ini adalah
pengenalan kondisi desa yang berkaitan dengan program. Pengenalan kondisi desa
dilakukan dengan:
1. Menginventarisasi data kependudukan.
2. Mengidentifikasi sarana prasarana pendidikan (SD/MI,SMP/MTs, Sekolah Terbuka
yang setara SD/SMP, paket A, paket B, dan lain-lain).
3. Mengidentifikasi sarana prasarana pelayanan kesehatan, seperti; Posyandu, Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), dan Puskesmas Pembantu (Pustu) serta
kader-kader kesehatan atau kader posyandu yang ada di desa-desa.
4. Menginventarisasi program-program pendidikan/kesehatan yang telah atau sedang
berjalan di desa/kecamatan.
5. Jarak rata-rata pusat dusun ke SD/MI yang ada di desa/dusun tersebut.
6. Jarak rata-rata pusat dusun ke SMP/MTs terdekat yang melayani masyarakat desa
tersebut.
7. Ada atau tidak ada bidan yang di tugaskan untuk melayani masyarakat desa
tersebut.
8. Jarak rata-rata pusat dusun-dusun ke Puskesmas atau Pustu (yang terdekat dengan
desa).
Hasil dari orientasi kondisi desa dicatat sebagai data-data yang selanjutnya diolah
menjadi
sebuah profil desa dan kecamatan secara sederhana yang dapat
menggambarkan tentang keberadaan dan kondisi tempat-tempat pelayanan pendidikan
dan kesehatan di kecamatan dan desa. Disamping itu, dalam orientasi ini juga
merupakan wahana untuk memahami aspek sosial budaya
dan adat istiadat
masyarakat setempat. Profil sederhana ini, selanjutnya merupakan bahan dasar bagi
fasilitator untuk memfasilitasi tahapan-tahapan kegiatan selanjutnya. Selama masa
pengenalan, sekaligus harus dijadikan sebagai ajang untuk mensosialisasikan program
kepada para penyedia layanan pendidikan (sekolah, komite sekolah, guru, dll) dan
kesehatan (Puskesmas, Posyandu, Polindes, bidan desa, dokter, dll) yang ada di
kecamatan dan desa. Hal lain yang perlu disampaikan adalah fungsi dan peran penyedia
layanan dalam program ini. Proses sosialisasi kepada penyedia layanan dilakukan
dengan mendatangi dan menjelaskan kepada para penyedia layanan (sekolah,
puskesmas, bidan desa) dan dilanjutkan dengan mengundang
mereka untuk
mendapatkan penjelasan di kecamatan/desa.
Hasil yang diharapkan dalam tahap pengenalan kondisi desa adalah terisinya form 1
tentang data spesifik sekolah dan form 5 tentang data dasar kependudukan. Dalam form
PTO PNPM Generasi (versi B)
18
5 ini, kolom tentang jumlah KK miskin dan kolom jumlah anak berdasarkan umur
(A0,A1, A2, dan A3) tidak perlu diisi. Kolom ini diisi setelah proses pemetaan sosial.
UNTUK LOKASI TAHUN BERIKUTNYA
Tahap pengenalan kondisi desa bagi lokasi tahun berikutnya dilakukan dengan
memperbaiki data-data tentang keberadaan tempat pelayanan kesehatan ibu dan
anak dan rata-rata jarak tempuh dari desa menuju tempat layanan, keberadaan
sekolah SD/MI dan SMP/MTs dan rata-rata jarak tempuh dari desa menuju sekolah
sesuai keadaan yang ada.
1.2.
Musyawarah Antar Desa Sosialisasi (MAD Sosialisasi)
MAD Sosialisasi adalah pertemuan antar desa untuk mensosialisasikan PNPM Generasi
dan mensosialisasikan hasil orientasi kondisi desa dan kecamatan.
INPUT
Peserta
Fasilitator
Pendanaan
Materi
Uraian
™ Minimal 6 orang perwakilan desa, yang terdiri dari: Kepala Desa,
wakil BPD, 4 wakil masyarakat (3 diantara 6 wakil desa adalah
perempuan). Untuk lokasi tahun berikutnya meliputi: 6 orang wakil
masing-masing desa terdiri atas: kepala desa, 2 FD/KPMD dan 3
anggota dari TPMD (minimal 3 orang dari 6 wakil desa adalah kaum
perempuan), jika mereka masih ada.
™ Perwakilan-perwakilan dari puskesmas, cabang dinas pendidikan
™ Anggota masyarakat lainnya yang berminat
™ FK dan PjOK
™ DOK Perencanaan
™ Swadaya
™ Hasil rekapitulasi perhitungan sementara perolehan layanan
pendidikan dan kesehatan
™ Bahan sosialisasi PNPM Generasi ( infokit, leaflet, poster, spanduk)
™ Kertas plano untuk menjelaskan tentang konsepsi PNPM Generasi,
seperti: tujuan, prinsip, sasaran, ukuran keberhasilan, alur program.
™ Daftar alokasi DOK Perencanaan.
PROSES
Uraian
™ Mensosialisasikan kebijakan/ ketentuan untuk pelaksanaan program
meliputi: pengertian, tujuan, sasaran, indikator keberhasilan dan
Ketentuan/ kebijakan program, serta bagaimana cara kerja
program.
™ Menyusun penggunaan Dana Operasional Kegiatan (DOK)
Perencanaan
™ Mensepakati jadwal musdes sosialisasi di masing-masing desa.
™ Untuk lokasi tahun
berikutnya ditambahkan dengan:
menyampaikan hasil perhitungan penilaian sementara pada tahun
sebelumnya, melakukan evaluasi Kinerja UPK selama tahun
sebelumnya dan mensepakati sanksi yang akan diterapkan
PTO PNPM Generasi (versi B)
19
OUTPUT
Uraian
™ Berita Acara Hasil MAD Sosialisasi (Form 3) yang memuat
keputusan-keputusan yang dihasilkan.
™ Dokumen rencana penggunaan DOK Perencanaan dan DOK
Pelatihan
™ Jadwal Musdes Sosialisasi untuk seluruh desa
1.3.
Musyawarah Desa Sosialisasi (Musdes Sosialisasi)
Musdes Sosialisasi adalah pertemuan terbuka bagi masyarakat
mensosialisakan kebijakan program dan hasil MAD Sosialisasi.
INPUT
di desa untuk
Uraian
Peserta
™ Terbuka bagi seluruh warga desa, perangkat desa dan lembaga yg
ada di desa seperti unsur dari: PKK, BPD, LPM atau sebutan
lainnya.
Dalam
musyawarah
desa
sosialisasi
harus
mengikutsertakan perempuan dan kelompok masyarakat miskin.
Untuk lokasi tahun berikutnya, TPMD, FD/KPMD dan PK yang
dipilih pada tahun sebelumnya juga menjadi peserta.
Fasilitator
™ Fasilitator Kecamatan (FK), PjOK
Pendanaan
™
™
™
™
Materi
DOK Perencanaan
Swadaya Desa/ Masyarakat
Berita Acara Hasil MAD Sosialisasi.
Dokumen rencana penggunaan DOK Perencanaan dan DOK
Pelatihan
™ Bahan sosialisasi PNPM Generasi ( infokit, lembar balik, leaflet,
poster, spanduk)
™ Kertas plano untuk menjelaskan tentang konsepsi PNPM Generasi,
seperti: tujuan, prinsip, sasaran, ukuran keberhasilan, alur program.
PROSES
Uraian
™ Menyampaikan hasil keputusan MAD Sosialisasi, Untuk lokasi
tahun
berikutnya ditambahkan dengan: menyampaikan hasil
perhitungan penilaian sementara pada tahun sebelumnya.
™ Mensosialisasikan tentang program PNPM Generasi meliputi:
pengertian, tujuan, sasaran, indikator keberhasilan dan Ketentuan/
kebijakan program, serta bagaimana cara kerja program.
™ Pembuatan kesepakatan desa untuk berpartisipasi dalam PNPM
Generasi.
™ Menyepakati jadwal musyawarah dusun untuk sosialisasi dan
penyusunan peta sosial kondisi pendidikan dan kesehatan.
PTO PNPM Generasi (versi B)
20
PROSES
Uraian
™ Pemilihan 2 orang FD/KPMD. Untuk lokasi tahun berikutnya,
dilakukan dengan evaluasi terhadap kinerja
FD/ KPMD yang
sudah ada. FD yang dinilai baik bisa ditetapkan kembali untuk
memfasilitasi tahun berikutnya. Komposisi FD/KPMD tetap 2 orang
dengan minimal 1 orang adalah perempuan, atau keduanya
perempuan.
™ Pembentukan panitia pemilihan TPMD dan kesepakatan waktu
pemilihannya. Untuk lokasi tahun berikutnya dapat dilakukan
dengan evaluasi terhadap kinerja TPMD tahun sebelumnya.
Anggota TPMD tahun sebelumnya yang dinilai baik bisa ditetapkan
lagi sebagai anggota TPMD pada tahun berikutnya. Komposisi
TPMD tetap 11 orang dan minimal 6 orang adalah perempuan.
Selanjutnya, diantara 11 orang anggota TPMD memilih 3 orang
sebagai Tim Kerja Perumusan dan Monitoring.
™ Memilih calon pengurus UPK, bagi lokasi yang belum ada UPK.
OUTPUT
Uraian
™ Surat Pernyataan Kesepakatan Desa untuk berpartisipasi dalam
program (Form 2: ditanda tangani)
™
™ Berita Acara Hasil Musyawarah Desa Sosialisasi (Form 3) yang
memuat keputusan-keputusan yang dihasilkan (Seperti: penetapan
3 orang FD/KPMD, anggota TPMD)
™ Jadwal pemilihan TPMD dan musyawarah dusun
Pelatihan Dasar Fasilitator Desa/ KPMD
Fasilitasi langkah-langkah berikutnya akan dilakukan oleh FK bersama-sama para
FD/KPMD yang telah dipilih dan ditetapkan. Sebelum memfasilitasi masyarakat,
para FD/KPMD tersebut akan mendapatkan pelatihan terlebih dahulu. Pelatihan
FD/KPMD diselenggarakan selama 4 hari dengan pendanaan dari DOK
Perencanaan atau DOK Pelatihan.
Hasil yang diharapkan dalam pelatihan dasar bagi Fasilitator Desa adalah:
• FD/KPMD memahami dan mampu menjelaskan latar belakang, tujuan, prinsip,
kebijakan dan tahapan atau mekanisme program.
• FD/KPMD memahami dan mampu menjelaskan hubungan atau keterkaitan
antara ukuran keberhasilan, penilaian (skoring) dan alokasi dana ke desa.
• FD/KPMD memahami dan mampu menjelaskan tugas dan tanggungjawabnya
• FD/KPMD memahami dan terampil dalam memfasilitasi pembuatan peta sosial
• FD/KPMD terampil dalam melakukan fasilitasi diskusi terarah dan pertemuan
masyarakat lainnya.
• FD/KPMD terampil memberikan pendampingan kepada masyarakat.
• FD/KPMD menguasai administrasi dan pelaporan yang diperlukan
• FD/KPMD mampu menyusun rencana kerja fasilitasinya.
Lebih lanjut tentang pelatihan FD/KPMD lihat lampiran tentang PelatihanPelatihan dalam PNPM Generasi.
PTO PNPM Generasi (versi B)
21
1.4.
Musyawarah Dusun (Musdus atau sebutan lainnya) Sosialisasi
Musyawarah dusun sosialisasi adalah pertemuan terbuka bagi anggota masyarakat
dusun untuk mensosialisasikan program dan melakukan pemetaan sosial kondisi
pendidikan dan kesehatan. Pemetaan sosial dilakukan dengan mengajak peserta
musyawarah dusun untuk menggambarkan
kondisi pelayanan pendidikan dan
kesehatan serta kondisi anggota masyarakat sasaran program pada sebuah peta.
INPUT
Peserta
Fasilitator
Pendanaan
Materi
Uraian
™ Sebanyak mungkin anggota masyarakat di dusun, terutama
masyarakat yang menjadi sasaran program. Untuk lokasi tahun
berikutnya, perwakilan dari TPMD dianjurkan untuk mengikuti tahap
ini.
™ FD/KPMD dibantu Kader Dusun.
™ DOK Perencanaan (terutama untuk subsidi bahan-bahan pembuatan
peta sosial)
™ Swadaya masyarakat/ desa
™ Bahan sosialisasi (lembar balik, leaflet, poster)
™ Berita Acara Hasil Musdes Sosialisasi
™ Peta sosial dusun yang telah dibuat pada siklus sebelumnya (lokasi
tahun berikutnya)
PROSES
Uraian
™ Menjelaskan tentang program meliputi: pengertian, tujuan, sasaran,
indikator keberhasilan dan Ketentuan/ kebijakan program, serta
bagaimana cara kerja program
™ Memilih calon anggota Tim Pertimbangan Musyawarah Desa
™ Penyusunan peta sosial kondisi pendidikan dan kesehatan. Untuk
lokasi tahun berikutnya dilakukan dengan meninjau kembali hasil
pemetaan sosial tahun sebelumnya, dan disesuaikan dengan kondisi
yang terjadi pada saat ini. Pembuatan peta sosial atau peninjauan
terhadap peta sosial tahun pertama dilakukan dengan:
¾ Mengidentifikasi atau mendata sasaran program, meliputi rumah
tangga-rumah tangga yang memiliki ibu hamil, memiliki anak usia
balita, memiliki anak usia sekolah dasar (SD/MI), dan rumah
tangga yang memiliki anak usia sekolah lanjutan pertama
(SMP/MTs).
¾ Mendata rumah tangga yang selama ini tidak atau belum
mendapatkan layanan pendidikan dasar (atau yang putus
sekolah) dan kesehatan ibu-anak.
¾ Mengidentifikasi atau mendata kondisi dan fasilitas pelayanan
pendidikan dasar , kesehatan ibu-anak,
baik yang dari
pemerintah maupun swasta dan fasilitas umum lainnya.
¾ Menggambarkan apa yang telah diidentifikasikan sebagaimana
di atas dalam sebuah peta sosial. Peta ini selanjutnya digunakan
sebagai alat/media diskusi terarah untuk menggali gagasan
kegiatan dengan kelompok masyarakat. Cara penyusunan peta
sosial kondisi pendidikan dan kesehatan sebagaimana pada
lampiran 1 tentang Pemetaan Sosial Kondisi Pendidikan dan
Kesehatan.
PTO PNPM Generasi (versi B)
22
PROSES
Uraian
¾ Menggali gagasan dari masyarakat secara umum terhadap
program ini.
OUTPUT
Uraian
™ Peta sosial dusun
™ Daftar sasaran
™ Daftar anggota masyarakat yang tidak atau belum mendapatkan
layanan
™ Form 5, Data demografi Desa terisi lengkap
™ Berita Acara Hasil Musyawarah Dusun
1.5. Pemilihan Tim Pertimbangan Musyawarah Desa (TPMD)
Pemilihan TPMD adalah proses untuk memilih anggota-anggota tim sebagai pengurus
atau lembaga yang dipercaya oleh masyarakat untuk memberikan pertimbangan
kepada forum musyawarah desa dalam pengambilan keputusan tentang PNPM
Generasi. Pemilihan anggota tim dengan menggunakan cara pemilihan tidak langsung
melalui perwakilan masyarakat, yaitu calon-calon anggota yang telah dipilih di tingkat
dusun. Cara pemilihan anggota TPMD, sebagaimana dalam lampiran 3 tentang Tim
Pertimbangan Musyawarah Desa.
Untuk lokasi tahun berikutnya, TPMD sudah ditetapkan pada saat Musyawarah Desa
Sosialisasi.
INPUT
Peserta
Fasilitator
Pendanaan
Materi
Uraian
™ Calon-calon anggota TPMD yang telah terpilih di tingkat dusun
™ Panitia pemilihan TPMD dan FD/KPMD
™ DOK Perencanaan
™ Swadaya Desa/ Masyarakat
™ Daftar nama calon anggota TPMD hasil pemilihan di tingkat dusun
™ Kertas plano yang telah ditulis tugas dan tanggung jawab TPMD
™ Kriteria-kriteria anggota TPMD yang disepakati di tingkat dusun
PROSES
Uraian
™ Menjelaskan tentang peran, tugas dan tanggung jawab TPMD
™ Menyampaikan kriteria calon anggota tim yang telah dibuat di
masing-masing dusun
™ Mensepakati kriteria anggota tim berdasarkan kriteria yang telah
disusun di tingkat dusun
™ Menyampaikan tatacara pemilihan anggota TPMD
™ Memilih dan menetapkan anggota tim pertimbangan musyawarah
desa.
™ Memilih dan menetapkan 3 orang anggotaTim Kerja Perumusan dan
Monitoring.
PTO PNPM Generasi (versi B)
23
OUTPUT
Uraian
™ Berita Acara Hasil Pemilihan TPMD
™ Daftar anggota TPMD
2. Perencanaan Kegiatan
Tahapan perencanaan kegiatan dimulai dengan Diskusi Terarah Kelompok Perempuan
sampai dengan Musyawarah Desa Penetapan Usulan.
Untuk lokasi tahun berikutnya
Perencanaan kegiatan dilakukan beriringan dengan proses pelaksanaan dan
pemantauan tahun sebelumnya. Proses monitoring tahun sebelumnya tetap
dilanjutkan untuk dibuatkan penilaian akhir untuk melihat berhasil tidaknya
desa-desa dalam memenuhi ukuran keberhasilan.
2.1. Diskusi Terarah Kelompok Perempuan
Diskusi terarah dengan kelompok perempuan diadakan di tingkat masyarakat dusun
melalui RT, RW atau kelompok masyarakat, sebagai media kelompok-kelompok
perempuan untuk mendiskusikan atau membahas masalah, potensi, dan kebutuhan
bidang kesehatan ibu-anak dan pendidikan dasar dalam upaya memenuhi ukuran
keberhasilan program. Diskusi terarah ini dilakukan dengan jumlah orang yang tidak
terlalu banyak, idealnya dilakukan antara 15 sampai 20 orang dan tidak perlu melalui
pertemuan secara formal. Dalam satu dusun tidak hanya dilakukan diskusi terarah
sekali dan dalam satu kelompok saja, tetapi dilakukan beberapa kali dengan kelompok
yang berbeda. Diskusi terarah juga perlu dilakukan terhadap rumahtangga yang selama
ini belum atau tidak mendapatkan layanan pendidikan dasar atau kesehatan ibu-anak.
Hasil yang diharapkan dari diskusi ini berupa gagasan-gagasan kegiatan atau
kebutuhan.
INPUT
Peserta
Fasilitator
Pendanaan
Materi
Uraian
™ Penduduk perempuan di dusun, terutama sekali mereka yang
termasuk dalam sasaran program. Dalam diskusi terarah diwajibkan
menghadirkan dari mereka yang termasuk kategori tidak mampu
dan mereka yang belum mendapatkan layanan. Untuk lokasi
tahun berikutnya, dalam tahap ini diharapkan perwakilan dari
TPMD (minimal tim kerja) dapat hadir untuk menyerap aspirasi dari
masyarakat.
™ FD/KPMD (dibantu Tim Kerja TPMD untuk lokasi tahun
berikutnya)
™ Swadaya masyarakat/desa
™ Peta sosial dusun
™ Daftar sasaran program
™ Daftar anggota masyarakat yang tidak atau belum mendapatkan
layanan
™ Bahan sosialisasi (leaflet, lembar balik, poster)
PTO PNPM Generasi (versi B)
24
PROSES
Uraian
™ Menjelaskan tentang tujuan dan sasaran program
™ Menjelaskan ukuran keberhasilan sebagai kondisi yang diharapkan
agar tercapainya tujuan program
™ Menanyakan kepada peserta diskusi apakah kondisi yang sekarang
terjadi sudah seperti kondisi yang diharapkan (sebagaimana ukuran
keberhasilan)
™ Mengajak diskusi dengan peserta, apa yang dibutuhkan dan/atau
kegiatan apa yang akan dilaksanakan agar kondisi yang terjadi
sesuai dengan yang diharapkan (sesuai dengan ukuran
keberhasilan).
™ Melanjutkan pendataan terhadap anggota masyarakat yang tidak
mendapatkan layanan
OUTPUT
Uraian
™ Daftar identifikasi masalah dan gagasan/kebutuhan (form 8)
™ Daftar sasaran dan peta sosial yang telah di perbaiki berdasarkan
klarifikasi dengan peserta diskusi
™ Berita Acara Hasil Diskusi Terarah (gunakan form 3)
Penting untuk diperhatikan:
¾ Jika ada dan memungkinkan perlu dilibatkan petugas kesehatan, seperti bidan
desa dan kader kesehatan serta guru-guru sd/smp.
¾ Gunakan peta kondisi kesehatan dan pendidikan yang sudah dibuat.
.
Lebih lanjut tentang diskusi terarah lihat lampiran 1 tentang Pemetaan Sosial
Kondisi Pendidikan dan Kesehatan
Pembentukan Kelompok Ibu-Ibu Sasaran Program
Setelah proses diskusi terarah, FD/KPMD berdasarkan data hasil pemetaan sosial
tentang sasaran program, mengumpulkan ibu hamil dan ibu yang memiliki anak
balita untuk membentuk kelompok tersendiri, yang nantinya dapat mengadakan
pertemuan secara rutin minimal sebulan sekali. Dalam pertemuan ini diharapkan
dapat menjadi tempat berbagi masalah dan pengalaman diantara ibu-ibu sasaran
program. Selain itu juga sebagai media untuk penyuluhan tentang pentingnya
menjaga kesehatan bagi ibu dan anak. Pada saat pelaksanaan juga sebagai
media untuk mengumpulkan kupon pemantauan tingkat pencapaian indikator
terutama bidang kesehatan. Agar kelompok ini lebih tertib dan teratur maka
diantara anggotanya perlu dipilih ketua atau pengurusnya. Kelompok ini sangat
luwes disesuaikan dengan jumlah sasaran yang ada atau kondisi dari lokasi
masing-masing. Kelompok ini bisa dibentuk di tingkat RT, RW, Dusun atau Desa.
Jangan lupa, pada saat pembentukkan kelompok ini tetap harus melibatkan ibuibu sasaran program yang belum mendapatkan layanan. Untuk lokasi dusun jauh
atau sulit atau yang tidak ada posyandu, FD/TPMD perlu memfasilitasi adanya
kelompok tersendiri dan ada pertemuan secara rutin bulanan di daerah tersebut.
PTO PNPM Generasi (versi B)
25
Pelatihan awal bagi TPMD
Sebelum TPMD melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, seluruh anggota akan
mendapatkan pelatihan terlebih dahulu dari Fasilitator Kecamatan. Pelatihan
dilakukan selama 2 hari dengan pendanaan dari DOK Perencanaan atau DOK
Pelatihan. Dalam pelatihan ini, anggota TPMD dilatih mengenai:
• Cara penyusunan/perumusan kegiatan yang mendukung tercapainya ukuran
keberhasilan)
• Cara membuat prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan
• Cara menghitung pencapaian desa di bidang pendidikan dan kesehatan dalam
memenuhi seluruh ukuran keberhasilan program.
Lebih lanjut tentang pelatihan TPMD lihat Lampiran tentang Pelatihan dalam
PNPM Generasi.
2.2. Rapat Perumusan Kegiatan
Rapat perumusan kegiatan merupakan pertemuan atau rapat formal dari anggota
anggota TPMD untuk merumuskan kegiatan yang dinilai dapat memenuhi ukuran
keberhasilan.
INPUT
Uraian
Peserta
Fasilitator
Pendanaan
Materi
™ Seluruh Anggota TPMD dan FD/KPMD
™ FD/KPMD dan Fasilitator Kecamatan
™ DOK Perencanaan
™ Swadaya masyarakat/desa
™ Form 5, data demografi desa yang sudah terisi lengkap
™ Daftar sasaran program
™ Daftar sasaran yang belum mendapatkan layanan
™ Peta sosial desa (penggabungan dari peta sosial dusun)
™ Form 8, Daftar Identifikasi Masalah dan Gagasan hasil diskusi
terarah
™ Bahan sosialisasi (leaflet, poster, lembar balik)
™ Kertas plano untuk menjelaskan 12 ukuran keberhasilan
™ Berita Acara Hasil Diskusi Kelompok Terarah
PROSES
Uraian
™ Membahas dan menetapkan struktur organisasi, koordinator atau
pengurus TPMD, mekanisme kerja, dll
™ Menetapkan jumlah sasaran program berdasarkan hasil pemetaan
sosial
™ Menetapkan sasaran program yang belum mendapatkan layanan
™ Mencocokkan kesesuaian gagasan kegiatan hasil diskusi terarah
dari kelompok-kelompok perempuan di dusun dengan seluruh
ukuran keberhasilan.
™ Merumuskan
kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan ukuran
keberhasilan untuk dibawa ke lokakarya dengan penyedia layanan
pendidikan dan kesehatan di tingkat kecamatan,
™ Menetapkan 3 wakil dari TPMD (Tim Kerja) untuk ikut dalam MAD
alokasi dana dan lokakarya dengan penyedia layanan.
PTO PNPM Generasi (versi B)
26
OUTPUT
Uraian
™ Struktur organisasi dan kepengurusan TPMD
™ Ditetapkannya sasaran program di desa (Form 5 ditandatangani)
™ Ditetapkannya sasaran yang belum mendapatkan layanan
™ Daftar kegiatan yang sesuai dengan ukuran keberhasilan dan untuk
mereka yang belum mendapatkan layanan, (Form 8 terisi lengkap)
™ Berita Acara hasil rapat (Form 3 ditandatangani).
Penting Untuk Diperhatikan:
Sebelum melakukan rapat, TPMD harus sudah mendapatkan gagasan kegiatan
yang telah dibahas dalam diskusi terarah kelompok perempuan. Lebih lanjut
tentang Rapat Perumusan Kegiatan , lihat lampiran 3 tentang TPMD.
2.3. Musyawarah Antar Desa Alokasi Dana (MAD Alokasi Dana)
MAD Alokasi Dana merupakan forum untuk menentukan alokasi dana BLM yang akan
diterima oleh masing-masing desa berdasarkan atas jumlah sasaran program dan
tingkat kesulitan akses desa. MAD Alokasi Dana juga merupakan forum untuk
penyelenggaraan lokakarya bagi penyedia layanan pendidikan dan kesehatan.
INPUT
Peserta
Fasilitator
Pendanaan
Materi
Uraian
™ 6 orang wakil masing-masing desa terdiri atas: kepala desa, 2
FD/KPMD dan 3 anggota tim kerja TPMD (Catatan: minimal 3 orang
dari 6 wakil desa tersebut adalah dari kaum perempuan).
™ Perwakilan dari puskesmas, cabang dinas pendidikan
™ Anggota masyarakat lainnya yang berminat
™ UPK (untuk lokasi tahun berikutnya)
™ FK dan PjOK.
™ DOK Perencanaan
™ Swadaya Desa/Kecamatan
™ Form 5 yang sudah teriisi lengkap
™ Form 6 yang sudah terisi lengkap
™ Form 8 yang sudah terisi lengkap
™ Catatan dari pemberi layanan terhadap kegiatan yang diusulkan
desa-desa.
PROSES
Uraian
™ Menetapkan jumlah sasaran program dari masing-masing desa
sebagai dasar pembagian dana BLM.
™ Menetapkan alokasi BLM ke masing-masing desa, sesuai
rumus/cara perhitungan alokasi dana setiap desa sebagaimana di
atas.
™ Memilih pengurus UPK. Untuk lokasi tahun berikutnya dilakukan
dengan mengevaluasi kinerja UPK yang sudah ada sebagai
pengelola pencairan dan penyaluran dana BLM di tingkat
kecamatan.
™ Menjelaskan mengenai nilai minimum pencapaian untuk masing-
PTO PNPM Generasi (versi B)
27
PROSES
Uraian
masing ukuran keberhasilan program dari masing-masing desa.
™ Menjelaskan penggunaan kupon dan daftar hadir murid sebagai alat
monitoring pencapaian ukuran keberhasilan
Selesai agenda MAD, langsung dilanjutkan dengan lokakarya penyedia layanan
pendidikan dan kesehatan dengan peserta MAD dari masing-masing desa. Jika tidak
memungkinkan dilaksanakan setelah MAD Alokasi Dana, lokakarya dapat dilakukan
pada hari berikutnya. Lokakarya penyedia layanan pendidikan dan kesehatan
merupakan media bagi cabang Dinas Pendidikan Kecamatan dan Puskesmas untuk
menyampaikan informasi kepada wakil-wakil desa mengenai upaya-upaya yang
dilakukan oleh para penyedia layanan untuk mengatasi masalah pendidikan dan
kesehatan. Melalui lokakarya ini juga merupakan media untuk berkonsultasi bagi desadesa kepada penyedia layanan, tentang kegiatan-kegiatan yang telah dibahas dan
diusulkan masyarakat serta dirumuskan oleh TPMD. Penyedia layanan, dalam hal ini
cabang dinas pendidikan kecamatan dan puskesmas, akan melihat apakah rencana
kegiatan yang akan dilaksanakan desa memenuhi hal-hal berikut :
ƒ Bermanfaat bagi ibu atau anak-anak sasaran program, terutama mereka yang
masuk dalam penduduk miskin,
ƒ Berpotensi tinggi untuk memenuhi ukuran keberhasilan program
ƒ Mendesak untuk dilaksanakan.
ƒ Potensi keberlanjutannya tinggi
OUTPUT
Uraian
™ Daftar minimum pencapaian ukuran keberhasilan dari masingmasing desa
™ Alokasi dana per desa (form 17.1 ditandatangani)
™ Catatan dan rekomendasi dari penyedia layanan diberikan ke desa.
™ Hasil musyawarah dituangkan dalam Berita Acara sebagaimana
dalam lampiran formulir (Form 3).
Penting Untuk Diperhatikan:
¾ Pada saat lokakarya, hasil pemetaan kondisi pendidikan dan kesehatan dari
masing-masing desa harus dibawa karena menjadi bahan untuk pembahasan
bersama penyedia layanan.
¾ Pastikan hasil rumusan kegiatan oleh TPMD sudah diterima dan dipelajari
oleh penyedia layanan beberapa hari sebelum penyelenggaraan
lokakarya.
¾ Dengan adanya forum konsultasi tersebut, diharapkan kegiatan-kegiatan yang
akan dilaksanakan oleh desa dapat sejalan atau didukung dan tidak tumpang
tindih dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh para penyedia layanan.
¾ Karena ukuran keberhasilan bidang pendidikan dan kesehatan berbeda, maka
jadwal lokakarya diatur apakah bidang pendidikan dulu atau bidang kesehatan
tergantung dari kondisi masing-masing kecamatan.
¾ Lokakarya penyedia layanan pendidikan melibatkan Kepala Sekolah SD/MI dan
SMP/MTs (yang ada di desa-desa & kecamatan) dan Cabang Dinas Diknas.
¾ Lokakarya penyedia layanan kesehatan melibatkan Kepala Puskesmas dan
bidan-bidan yang ada di kecamatan.
PTO PNPM Generasi (versi B)
28
2.4. Rapat Prioritas Kegiatan
Rapat ini merupakan pertemuan untuk merumuskan kembali, menyusun prioritas
(termasuk untuk mereka yang belum mendapatkan layanan) dan membuat rekomendasi
kegiatan yang akan dikerjakan secara swadaya, didanai dengan BLM Program atau dari
sumber dana lainnya, setelah berkonsultasi dan mendapatkan masukan dari dinas
terkait pada saat lokakarya.
INPUT
Uraian
Peserta
Fasilitator
Pendanaan
Materi
™ Seluruh anggota TPMD dan seluruh FD/KPMD
™ Koordinator TPMD dibantu FD/KPMD
™ DOK Perencanaan
™ Swadaya masyarakat/desa
™ Form 5 yang sudah terisi
™ Form 8 yang sudah terisi
™ Catatan dan rekomendasi dari penyedia layanan
™ Peta sosial desa
PROSES
Uraian
™ Menyempurnakan rumusan kegiatan yang dapat memenuhi ukuran
keberhasilan berdasarkan masukan dari hasil lokakarya.
™ Menyusun prioritas kegiatan
untuk mereka yang belum
mendapatkan layanan dan kegiatan lainnya dalam rangka
pencapaian ukuran keberhasilan.
™ Membuat rekomendasi kegiatan yang akan dikerjakan secara
swadaya, kegiatan yang akan didanai melalui BLM program, atau
dari sumber dana lainnya. Lebih lanjut tentang penyusunan
prioritas usulan lihat lampiran 3, TPMD.
OUTPUT
Uraian
™ Rekomendasi dan prioritas kegiatan (form 9.a. terisi)
™ Berita Acara hasil rapat prioritas (Form 3).
Lebih lanjut tentang cara prioritas usulan lihat Lampiran 3, TPMD.
Penulisan proposal dan rencana anggaran biaya (RAB)
Setelah ada prioritas kegiatan yang disusun dalam rapat prioritas kegiatan, tahap
selanjutnya, yaitu: penulisan proposal dan pembuatan RAB dengan menggunakan
formulir sebagaimana dalam lampiran tentang formulir (Form 10 dan Form 22).
Penulisan proposal dan RAB dilakukan bersama oleh tim kerja TPMD, dan
Fasilitator Desa/KPMD.
2.5. Musyawarah Desa Penetapan Usulan
Musyawarah desa penetapan usulan
diadakan untuk klarifikasi dan sosialisasi
rekomendasi hasil rapat prioritas
tentang
kegiatan yang telah diprioritaskan
berdasarkan masukan dari hasil lokakarya, serta untuk mengesahkan atau menetapkan
usulan kegiatan yang akan dikerjakan. Melalui musdes ini sekaligus untuk memilih dan
menetapkan pelaksana kegiatan.
PTO PNPM Generasi (versi B)
29
INPUT
Peserta
Fasilitator
Pendanaan
Materi
Uraian
™ Terbuka bagi seluruh warga desa, perangkat desa dan lembaga yg
ada di desa seperti: PKK, BPD, LPM atau sebutan lainnya. Dalam
musyawarah desa ini tetap harus mengikutsertakan perempuan
dan
kelompok masyarakat miskin dan mereka yang belum
mendapatkan layanan.
™ FD/KPMD
™ DOK Perencanaan
™ Swadaya Desa/ Masyarakat
™ Peta Sosial Desa
™ Form 5, yang terisi lengkap
™ Form 8, yang terisi lengkap
™ Catatan dan rekomendasi dari penyedia layanan
™ Form 9.a, yang terisi lengkap
PROSES
Uraian
™ Penyampaian rekomendasi oleh TPMD tentang rumusan kegiatan
dan prioritas usulan kegiatan yang telah dibahas pada saat rapat
prioritas kegiatan.
™ Pembahasan rekomendasi TPMD.
™ Pengesahan dan penetapan usulan yang akan dikerjakan secara
swadaya, kegiatan yang akan didanai melalui BLM program atau
dari sumber dana lainnya
™ Memilih dan menetapkan 3 orang ( minimal 2 orang perempuan)
sebagai Pelaksana Kegiatan yang selanjutnya bersama UPK akan
dilatih oleh FK.
OUTPUT
Uraian
™ Daftar usulan yang akan didanai (Form 9.b)
™ Daftar anggota Pelaksana Kegiatan (PK) yang telah disyahkan.
™ Berita Acara Musyawarah Desa (Form 3).
3. Pelaksanaan dan Monitoring
Selesai musyawarah desa penetapan usulan, berarti seluruh tahapan perencanaan
kegiatan dalam program telah selesai.
Untuk lokasi tahun berikutnya, jika monitoring terhadap perolehan layanan sasaran
program siklus sebelumnya sudah dilakukan selama 9 bulan, maka dalam tahap
pelaksanaan ini segera diadakan proses penilaian akhir kegiatan. Proses penilaian
dilakukan dengan dengan menghitung total jumlah kupon pemeriksaan kesehatan ibu
dan anak, catatan posyandu serta daftar hadir siswa sekolah yang telah dikumpulkan
mulai bulan pertama sampai bulan ke sembilan. Hasil penilaian akhir sebagai bahan
evaluasi dalam rapat bulanan pelaku desa.
Sebagai persiapan tahapan pelaksanaan dan monitoring dilakukan beberapa pelatihan
dan kegiatan sebagai berikut:
PTO PNPM Generasi (versi B)
30
Pelatihan lanjutan TPMD
Pelatihan lanjutan TPMD diberikan oleh FK sebagai persiapan untuk memantau
pelaksanaan kegiatan. Pelatihan dilakukan selama dua hari dengan pendanaan dari
DOK Pelatihan MasyarakatBeberapa hal yang dilatihkan meliputi:
¾ Proses monitoring dan evaluasi kegiatan: seperti penggunaan kupon dan daftar
hadir siswa.
¾ Proses penilaian kegiatan
Pelatihan Lanjutan FD/KPMD
Pelatihan lanjutan FD/KPMD diberikan oleh FK sebagai persiapan proses fasilitasi
dan kampanye program selama tahap pelaksanaan. Pelatihan ini dilakukan selama 2
hari dengan pendanaan dari DOK Pelatihan Masyarakat.
Pelatihan Pelaksana Kegiatan
Pelatihan ini diberikan sebagai persiapan PK dalam melaksanakan kegiatan. Materi
yang akan dilatihkan berkaitan dengan proses pencairan dan penyaluran dana serta
administrasi pembukuan. Pelatihan ini diberikan oleh FK selama 2 hari dengan
pendanaan dari DOK Pelatihan Masyarakat.
Lebih lanjut tentang pelatihan , lihat lampiran 8 tentang Pelatihan.
Pelatihan Ketua Kelompok Sasaran Program
Pelatihan kepada para ketua kelompok sasaran program dilakukan untuk menjelaskan
tentang penggunaan buku KIA dan buku kupon sebagai alat monitoring. Pelatihan ini
diberikan oleh FD/KPMD setelah sebelumnya mendapatkan penjelasan atau pelatihan
dari FK.
Penyiapan Dokumen Pencairan Dana ke KPPN
Sebagai persiapan pelaksanaan kegiatan, pelaku program di tingkat desa dan
kecamatan menyiapan dokumen-dokumen untuk keperluan pencairan dana BLM yang
akan diajukan ke KPPN, yaitu: rekapitulasi usulan dari seluruh desa, Surat Penetapan
Camat (SPC) tentang usulan yang akan didanai program, Surat Perjanjian Pemberian
Bantuan (SPPB) antara UPK dengan Pelaksana Kegiatan dan dokumen-dokumen
pencairan dana lainnya ( Form SPC dan Form 7)
3.1. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kegiatan
Rapat ini merupakan pertemuan anggota TPMD, Pelaksana Kegiatan bersama pelaku
lainnya di desa untuk persiapan pelaksanaan kegiatan di tingkat desa, setelah dokumen
pencairan dana selesai dibuat dan dikirim ke KPPN.
PTO PNPM Generasi (versi B)
31
INPUT
Peserta
Fasilitator
Pendanaan
Materi
Uraian
™ Seluruh anggota TPMD, Pelaksana Kegiatan dan FD/KPMD, dengan
mengundang juga petugas layanan kesehatan (bidan, kader
posyandu), dan petugas layanan pendidikan (kepala sekolah/ guru,
komite sekolah) yang ada di desa.
™ Koordinator TPMD dan FD/KPMD
™ DOK Perencanaan
™ Swadaya desa/masyarakat
™ Usulan dan RAB yang disetujui
™ Kertas plano yang berisi Tugas TPMD dalam monitoring
™ Kertas plano yang berisi Tugas Pelaksana Kegiatan dalam
pelaksanaan kegiatan
™ Dokumen-dokumen pencairan dana
™ Alat-alat monitoring pencapaian ukuran keberhasilan (buku kupon,
buku KIA, catatan posyandu, contoh daftar hadir siswa)
PROSES
Uraian
™ Membahas dan menyepakati peran, fungsi, dan pembagian tugas
TPMD dan pelaksana kegiatan (PK).
™ Menyusun rencana kerja secara terperinci meliputi: (1) rencana
penyaluran dana, pengadaan bahan/alat dan pelaksanaan kegiatan
yang dibiayai BLM; (2) rencana pertemuan dengan kelompok
penerima program bidang kesehatan atau pendidikan, sesuai jenis
kegiatan yang didanai; (3) rencana monitoring dan evaluasi yang
akan dilakukan; serta (4) rencana distribusi Buku KIA, buku kupon
(sebagai alat monitoring), dll.
™ Menyiapkan dokumen pencairan dana ke UPK, seperti Rencana
Penggunaan Dana (RPD, Form 23), dan administrasi lainnya yang
diperlukan, seperti buku kas (Form 24) dan formulir laporan (LPD,
Form 26).
OUTPUT
Uraian
™ Rencana kerja termasuk:
• Penyaluran dana, pengadaan bahan dan alat serta
pelaksanaan kegiatan
• Pertemuan kelompok ibu-ibu sasaran
• Distribusi buku kupon
• Monitoring daftar hadir
™ Dokumen pencarian dana diisi
™ Form 3 (Berita Acara hasil rapat)
3.2. Pelaksanaan dan Monitoring Kegiatan
Tahapan proses pelaksanaan dan monitoring kegiatan, sebagaimana dibawah ini akan
difasilitasi oleh FK dan UPK.
a. Pelaksanaan Kegiatan
Untuk melaksanakan kegiatan, desa-desa mengajukan pencairan dana ke UPK
sesuai dengan kebutuhannya. Besar dana untuk setiap pengajuan pencairan
berdasarkan Rencana Penggunaan Dana (RPD, Form 23) yang diajukan oleh
PTO PNPM Generasi (versi B)
32
Pelaksana Kegiatan. Selain RPD, pelaksana kegiatan juga menyerahkan Laporan
Penggunaan Dana (LPD, Form 26) dan bukti-bukti penggunaan dana sebelumnya ke
UPK untuk mendapatkan pencairan berikutnya. UPK akan melihat kesesuaian dana
yang telah diambil oleh desa dengan progres atau kemajuan kegiatan yang terjadi di
lapangan. Penjelasan lengkap mengenai mekanisme pencairan dan penyaluran
dana sebagaimana pada lampiran 4, PTO tentang acuan pencairan dan penyaluran
dana BLM. Dalam tahap pelaksanaan kegiatan juga akan diadakan pengadaan
bahan dan alat. Proses pengadaan bahan dan alat harus dilaksanakan secara
terbuka yang akan diselenggarakan oleh Pelaksana Kegiatan. Untuk nilai barang/alat
sebesar Rp 15 juta ke bawah dilakukan dengan pembelanjaan langsung dengan
membuat perbandingan harga dari sekurang-kurangnya 3 toko/penyedia barangalat. Untuk nilai barang di atas Rp 15 juta dilakukan dengan proses pelelangan
secara terbuka terhadap sekurang-kurangnya 3 penawaran dari penyedia
barang/alat.
b. Monitoring bulanan terhadap pencapaian ukuran keberhasilan
Pada setiap bulannya, FK bersama FD/KPMD dan tim kerja TPMD akan melakukan
monitoring tingkat pencapaian desa dalam memenuhi seluruh ukuran keberhasilan,
yaitu dengan merekapitulasi kupon pemantauan kesehatan dan daftar hadir siswa
untuk pemantauan bidang pendidikan (lihat lampiran 5 PTO ini). Hasil dari
rekapitulasi ini akan diberikan kepada TPMD sebagai bahan evaluasi rutin terhadap
pencapaian seluruh ukuran keberhasilan pada saat rapat bulanan pelaku desa.
c. Rapat bulanan pelaku desa
Selama tahap pelaksanaan, TPMD bersama FD/KPMD dan pelaku desa lainnya
mengadakan rapat bulanan untuk membahas dan mengevaluasi hasil setiap
pencapaian indikator pada bulan tersebut. Rapat bulanan sebaiknya
diselenggarakan pada awal bulan berikutnya. Hasil monitoring bulanan dari FK
terhadap pencapaian ukuran keberhasilan merupakan bahan dalam rapat ini. Dalam
rapat bulanan ini juga untuk evaluasi terhadap kinerja anggota TPMD, pelaksana
kegiatan dan FD/KPMD.
d. Pertemuan Bulanan Ibu-Ibu Sasaran Program
Selama tahap pelaksanaan, kelompok ibu-ibu sasaran program yang telah dibentuk
melakukan pertemuan bulanan untuk mendiskusikan permasalahan yang dihadapi
dan berbagi pengalaman diantara mereka. Dalam pertemuan ini, ibu-ibu juga harus
membawa buku kupon untuk dikumpulkan perolehan layanan yang sesuai pada
bulan tersebut. Pertemuan ibu-ibu sasaran dilakukan diakhir bulan.
e. Revisi kegiatan
Jika berdasarkan hasil monitoring dan rapat evaluasi bulanan diperlukan adanya
perubahan oleh sebab kekeliruan di lapangan, kejadian luar biasa (wabah) terhadap
sasaran program atau terjadinya bencana alam, maka bisa dilakukan revisi kegiatan.
Revisi kegiatan dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan yang berbeda, tetapi tetap
harus memperhitungkan terhadap capaian ukuran keberhasilan. Revisi tersebut
dibuat oleh pelaksana kegiatan dan TPMD melalui konsultasi dengan FK dan secara
terbuka ada pemberitahuan kepada masyarakat. Pendataan perubahan tersebut
harus segera dituangkan dalam Berita Acara Revisi. Proses pembuatan Berita Acara
Revisi tidak boleh ditunda-tunda. Perubahan atau revisi tanpa adanya Berita Acara
Revisi merupakan kelalaian atau pelanggaran.
Dalam revisi kegiatan, jenis kegiatan pengganti harus benar-benar menjawab
kebutuhan masyarakat sebagaimana yang telah dihasilkan melalui diskusi terarah
PTO PNPM Generasi (versi B)
33
dengan kelompok perempuan dan mampu mendorong peningkatan pencapaian
indikator keberhasilan program.
f.
Penggantian pelaku desa
Pelaku desa seperti TPMD, pelaksana kegiatan dan FD/KPMD dimungkinkan untuk
diganti dengan orang lain apabila yang bersangkutan dinilai tidak mampu atau lalai
melaksanakan tugasnya. Penggantian pelaku desa berdasarkan atas rekomendasi
hasil rapat evaluasi bulanan, dengan mengangkat kembali calon-calon yang telah
ada berdasarkan peringkat tertinggi pada saat pemilihan pelaku desa.
g. Kunjungan pemeriksaan antar desa
Selama tahapan pelaksanaan kegiatan, akan dilaksanakan proses pemeriksaan
secara eksternal dari orang luar desa maupun secara internal oleh pelaku program
itu sendiri, melalui kunjungan pemeriksaan antar desa.
Tujuan pemeriksaan
antar desa adalah untuk mendorong transparansi dan
pertanggungjawaban pengelolaan dana program, terutama kesesuaian perhitungan
capaian desa terhadap ukuran keberhasilan, serta membantu kesiapan desa
menghadapi pemeriksa-pemeriksa yang datang ke desa untuk melakukan audit
(audit eksternal).
Beberapa hal dilakukan dalam pelaksanaan kunjungan pemeriksaan antar desa:
• Setiap desa memeriksa dan diperiksa oleh desa lain. Pemeriksaan dilakukan
dengan cara berputar. Contoh mekanisme pemeriksaan di kecamatan dengan 4
desa yaitu: Desa 1 memeriksa Desa 2, Desa 2 memeriksa Desa 3, Desa 3
memeriksa desa 4, dan Desa 4 memeriksa Desa 1.
• Kunjungan pemeriksaan antar desa akan dilakukan setiap 3 bulan sekali selama
pelaksanaan kegiatan dengan memutar komposisi pemeriksaannya berbeda
dengan komposisi pemeriksaan sebelumnya. Misalnya: Desa 1 memeriksa desa 3,
desa 2 memeriksa desa 4, desa 3 memeriksa desa 1 dan desa 4 memeriksa desa
2.
• Dalam kunjungannya, tim suatu desa akan memeriksa hal-hal berikut:
¾ Laporan kegiatan kesehatan dan pendidikan yang dilakukan,
¾ Jumlah kupon yang telah distempel oleh petugas kesehatan dan
dibandingkan dengan pemeriksaan yang dicatat di dalam buku KIA,
¾ Daftar hadir sekolah dan aktual kehadiran murid di sekolah saat itu.
• Tim pemeriksa akan memberikan hasil pemeriksaannya kepada pengelola
kegiatan desa yang diperiksa, dengan tembusan ke FK. Selanjutnya hasil
pemeriksaan tersebut akan menjadi bahan pertimbangan pada saat proses
penilaian kegiatan.
Catatan:
Hasil kunjungan pemeriksaan antar desa dituangkan dalam Berita Acara
sebagaimana dalam lampiran formulir (Form 3).
h. Pemeriksaan/Audit Eksternal
Audit eksternal adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak luar, seperti dari
BPKP, misi supervisi dari program, dll. Mekanisme audit dilakukan baik secara acak
maupun diarahkan pada lokasi/ kejadian tertentu.
PTO PNPM Generasi (versi B)
34
3.3. Musyawarah Desa Pertanggungjawaban
Musyawarah desa pertanggungjawaban merupakan forum untuk penyampaian laporan
pertanggungjawaban keuangan dan hasil pelaksanaan kegiatan kepada masyarakat
desa.
INPUT
Peserta
Fasilitator
Pendanaan
Materi
Uraian
™ Terbuka bagi seluruh warga masyarakat desa serta anggota
lembaga yang ada di desa (PKK, BPD, LPM).
™ FD/KPMD
™ Dana operasional desa
™ Form 25
™ Form 27
™ Bukti-bukti transaksi
™ Buku Kas Harian
™ Form hasil penilaian
PROSES
Uraian
™ Penyampaian
laporan hasil pelaksanaan kegiatan dan
pertanggungjawaban keuangan oleh pelaksana kegiatan kepada
forum musyawarah desa (Form: LP2K dan Realisasi Fisik dan Biaya,
Form 27 dan Form 25).
™ Pembahasan laporan hasil pelaksanaan dan pertanggungjawaban
keuangan, untuk memastikan bahwa penggunaan dana sesuai
dengan peruntukannya.
™ Laporan TPMD tentang pelaksanaan kegiatan dan hasil pencapaian
indikator keberhasilan kepada forum musyawarah desa.
OUTPUT
Uraian
™ Form 3, Berita Acara Hasil Musyawarah Pertanggungjawaban
Penting Untuk Diperhatikan
Karena perencanaan kegiatan tahun berikutnya dapat dimulai pada tahap pelaksanaan
dan monitoring, maka dalam tahap ini juga akan dilakukan penilaian sementara
terhadap capaian perolehan layanan selama 4 bulan sebagai dasar perencanaan tahun
berikutnya. Proses penilaian lihat penjelasan di bawah ini tentang Penilaian Kegiatan.
4. Penilaian Kegiatan
Penilaian kegiatan dilakukan untuk melihat apakah kegiatan-kegiatan yang dilakukan
bisa mendorong untuk memenuhi target pencapaian minimal ukuran keberhasilan.
4.1. Penilaian Capaian Ukuran Keberhasilan
Penilaian capaian ukuran keberhasilan dilakukan dengan membandingkan perolehan
sasaran program dalam mendapatkan layanan kesehatan dan pendidikan dengan target
PTO PNPM Generasi (versi B)
35
pencapaian minimalnya. Karena dalam pertengahan tahap pelaksanaan dan monitoring
sudah dilakukan persiapan dan perencanaan tahun berikutnya, maka proses penilaian
capaian ukuran keberhasilan dilakukan dua kali. Penilaian pertama, bersifat sementara
dilakukan dengan dengan menghitung total jumlah kupon pemeriksaan kesehatan ibu
dan anak serta daftar hadir siswa sekolah yang telah dikumpulkan dari bulan pertama
sampai bulan keempat dibandingkan target capaian minimal selama 4 bulan. Sedangkan
penilaian kedua merupakan penilaian akhir siklus, dihitung dari bulan pertama sampai
bulan kesembilan dibandingkan dengan target minimal pencapaian ukuran keberhasilan
selama 9 bulan.
INPUT
Penilai
Materi
Waktu
Uraian
™ Fasilitator Kecamatan
™ Form 15; Rekapitulasi Penilaian Bulanan (yang sudah diisi)
™ Tabel minimum capaian keberhasilan untuk 4 bulan dan 9 bulan
™ Pertengahan siklus kegiatan
™ Di akhir siklus kegiatan.
PROSES
Uraian
™ Proses penilaian kegiatan dilakukan dengan menghitung total jumlah
kupon pemeriksaan kesehatan ibu dan anak serta daftar hadir siswa
sekolah yang telah dikumpulkan oleh FK pada setiap bulannya
™ Perhitungan jumlah kupon didapatkan dari ketua kelompok sasaran
yang selanjutnya oleh FD/KPMD dihitung dan hasilnya dimasukkan
dalam Tabel Perolehan Layanan Kesehatan Bulanan (form 13).
™ Sedangkan daftar hadir siswa didapatkan dari guru-guru sekolah,
yang selanjutnya dihitung tingkat kehadirannya oleh FK dan hasilnya
dimasukkan dalam Tabel Kehadiran Siswa (Form 14).
™ Setiap bulan FK akan membuat laporan penilaian kegiatan desa,
yang hasilnya dimasukkan dalam Lembar Skoring Bulanan Desa
(Form 16) dan ditempel di papan informasi desa.
™ Pada akhir pelaksanaan tahun sebelumnya, perlu didata kembali
tentang jumlah seluruh kelahiran yang terjadi di masing-masing
desa, sebagai bahan untuk mengitung tingkatan pencapaian ukuran
keberhasilan pertolongan persalinan oleh bidan.
™ Semua dokumen penilaian dan hasil penilaiannya, selanjutnya
dibawa ke MAD, sebagai dasar penentuan besarnya alokasi 20%
dana penghargaan.
OUTPUT
Uraian
™ Form 16. Lembar Skoring Bulanan Desa terisi
™ Form 17. Lembar Skoring Tahunan Desa terisi
Lebih lanjut tentang tata cara penilaian, sebagaimana
penilaian keberhasilan.
pada lampiran
6 tentang
4.2. MAD Informasi Hasil Penilaian Capaian Ukuran Keberhasilan
MAD ini merupakan forum penyampaian hasil penilaian desa terhadap pencapaian
ukuran keberhasilan program.
PTO PNPM Generasi (versi B)
36
INPUT
Peserta
Fasilitator
Pendanaan
Materi
Uraian
™ 6 orang wakil masing-masing desa terdiri atas: kepala desa, 2
FD/KPMD dan 3 anggota TPMD (minimal 4 orang dari 6 wakil desa
adalah kaum perempuan).
™ Tim pemeriksa (audit) desa
™ Perwakilan-perwakilan dari puskesmas, cabang dinas pendidikan
™ Anggota masyarakat lainnya yang berminat
™ FK dan PjOK
™ Dana operasional kecamatan
™ Form 17, form 17.1. yang telah diisi berdasarkan hasil monitoring di
tahun sebelumnya
™ Hasil audit oleh tim pemeriksa desa
PROSES
Uraian
™ Pembahasan dan kesepakatan hasil penilaian prestasi desa-desa
dalam mencapai ukuyran keberhasilan tahun berikutnya.
OUTPUT
Uraian
™ Berita acara hasil musyawarah sebagaimana dalam lampiran
formulir (Form 3).
PTO PNPM Generasi (versi B)
37
BAB 4
PEMANTAUAN DAN PELAPORAN
1.
Pemantauan
Pemantauan adalah kegiatan untuk melihat apakah kegiatan yang dilaksanakan sesuai
dengan prinsip dan prosedur program atau tidak. Kegiatan ini dilakukan di seluruh
tahapan kegiatan program, sejak pelatihan dan sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan
dan pelestarian. Pelaku pemantauan adalah masyarakat, aparat pemerintah di
berbagai tingkat, konsultan, fasilitator, lembaga donor, dan lain-lain.
Manfaat dari pemantauan adalah:
• Untuk memperbaiki kualitas pelaksanaan kegiatan.
• Input untuk evaluasi terhadap pelaksanaan program
• Dasar pembinaan atau dukungan teknis kepada pelaku program
masyarakat.
dan
Jenis kegiatan pemantauan dalam program ini meliputi:
1.1. Pemantauan Partisipatif oleh Masyarakat
Adalah pemantauan terhadap pelaksanaan program yang dilakukan oleh
masyarakat sendiri. Masyarakat adalah pemilik program
dan mereka
bertanggungjawab memantau proses kegiatan program tersebut. Dalam forum
musyawarah desa, masyarakat dapat memilih dan membentuk kelompok/tim
khusus yang akan melakukan pemantauan secara sukarela demi kepentingan
masyarakat desanya. Selain itu ada pemantuan melalui kunjungan silang antar
desa (sebagaimana yang telah dijelaskan dalam PTO ini bagian 3.2.
Pelaksanaan Kegiatan dan Monitoring Kegiatan, poin f. Kunjungan
pemeriksaan antar desa)
1.2. Pemantauan oleh Pemerintah yang Berwenang
Adalah kegiatan pemantauan yang dilakukan oleh aparat pemerintah yang
berwenang. Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa
program berjalan sesuai prinsip dan prosedur serta dipakai sebagaimana
mestinya. Semua pegawai pemerintah yang terlibat dalam program (Tim
Koordinasi, Bupati, Camat, Kepala Desa, Pengawas Sekolah, Puskesmas, dll)
mempunyai tugas mengunjungi lokasi pelaksanaan program, baik secara rutin
maupun berkala untuk memantau pelaksanaan kegiatan dan membantu
memfasilitasi penyelesaian masalah.
1.3. Pemantauan oleh Konsultan dan Fasilitator
Adalah kegiatan pemantauan yang dilakukan oleh konsultan atau fasilitator.
Konsultan pusat, konsultan provinsi, Fasilitator kabupaten, dan FK mempunyai
tanggung jawab untuk memantau kegiatan PNPM Generasi. Mereka wajib
melakukan pengecekan untuk mengetahui apakah pelaksanaan setiap tahapan
kegiatan sudah berjalan sesuai dengan rencana, dan apakah prinsip maupun
prosedur program juga diterapkan dengan benar.
2. Pelaporan
Pelaporan merupakan proses penyampaian data dan atau informasi mengenai
perkembangan atau kemajuan setiap tahapan dari pelaksanaan program, kendala
PTO PNPM Generasi (versi B)
38
atau permasalahan yang terjadi, penerapan dan pencapaian dari sasaran atau tujuan
program.
Mekanisme pelaporan dilakukan melalui jalur struktural pemerintahan dan jalur
fungsional konsultan, sebagai upaya untuk mempercepat proses penyampaian data
dan atau informasi dari lapangan atau desa ke tingkat Kecamatan, Kabupaten,
Provinsi dan Pusat.
Agar dapat diperoleh laporan yang lengkap dan informatif, maka materi yang
disajikan minimal harus memperlihatkan 6 (enam) hal penting yaitu :
a. Kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan,
b. Pencapaian sasaran dan atau target dari kegiatan yang sedang dilaksanakan,
c. Gambaran kemajuan dari pelaksanaan kegiatan pada saat laporan dibuat,
d. Target dan realisasi biaya dari kegiatan yang sedang dilaksanakan,
e. Kendala dan permasalahan yang dihadapi, termasuk tindak lanjutnya,
f. Gambaran dan atau tingkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan
program.
Sistem laporan dari desa
agar dibuat sesederhana mungkin, mengingat
keterbatasan kemampuan administratif dari pelaksana kegiatan di desa. Materi
laporan berupa data dan atau informasi yang benar dan akurat jauh lebih diutamakan
daripada bentuk laporannya. Lebih lanjut tentang pelaporan lihat lampiran 7,
Pelaporan PNPM Generasi.
3.
Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk menilai hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan
oleh desa-desa dan di tingkat antar desa, termasuk didalamnya adalah kinerja para
pelaku program. Hasil dari pemantauan, pemeriksaan dan pengawasan dapat
dijadikan dasar dalam evaluasi pelaksanaan program di desa maupun di kecamatan.
Hasil evaluasi dijadikan sebagai dasar upaya perbaikan terhadap kelemahan dan
mengatasi hambatan yang terjadi. Selama tahap pelaksanaan, berdasarkan hasil
monitoring dengan menggunakan kupon dan daftar hadir siswa, TPMD secara rutin
setiap bulan melakukan evaluasi terhadap setiap pencapaian ukuran keberhasilan.
Jika dari hasil monitoring menunjukan bahwa tingkat pencapaian dibawah batas
minimal ukuran keberhasilan, maka perlu dibahas dan dicari solusinya agar bulan
yang akan datang bisa memenuhi minimal ukuran keberhasilan.
Sementara itu di tingkat keprograman juga dilakukan serangkaian kegiatan evaluasi.
Kegiatan evaluasi dilakukan pada saat tertentu (bisa dilakukan di pertengahan atau
pada akhir tahun program atau siklus). Kegiatan evaluasi yang dilakukan perlu
diketahui juga oleh pelaku-pelaku di lapangan. Evaluasi didasarkan atas pencapaian
terhadap tujuan dari program.
Di luar kegiatan di tingkat masyarakat, akan ada survey evaluasi program dalam 3
gelombang, yaitu:
• survey awal
• setelah pelaksanaan tahun pertama
• setelah pelaksanaan tahun kedua
Survey sebagaimana di atas akan dilaksanakan di setiap kecamatan, dan desanya
dipilih secara acak. Survey ini termasuk kategori survey rumah tangga, dengan
informan kunci adalah kepala desa, pihak sekolah,fasilitas kesehatan dan/ atau
tenaga kesehatan.
PTO PNPM Generasi (versi B)
39
4.
Pengaduan dan Penanganan Masalah
Setiap pengaduan dan keluhan yang muncul dari masyarakat harus segera ditanggapi
secara serius dan proposional serta tidak terlalu lama dibiarkan. Munculnya
pengaduan terhadap pelaksanaan kegiatan merupakan wujud kontrol sosial atau
pengawasan oleh masyarakat. Pengaduan terhadap pelaksanaan program dapat
dilakukan melalui :
a. Surat/berita langsung kepada Fasilitator Kecamatan, maupun Konsultan
Kabupaten dan lainnya.
b. Surat/ berita kepada aparat pemerintahan yang terkait, seperti: PjOK atau Tim
Koordinasi program.
c. Pemantau lainnya.
d. SMS ke no: 021-70417954
e. Email ke : [email protected]
PTO PNPM Generasi (versi B)
40
Lampiran-1:
Pemetaan Sosial Kondisi Pendidikan dan Kesehatan
Pemetaan sosial dalam PNPM Generasi adalah pembuatan peta sosial yang dapat
menggambarkan lokasi sasaran dan layanan pendidikan dasar dan kesehatan ibu-anak di
tingkat dusun. Pemetaan sosial disini dilakukan dengan:
¾
mengidentifikasi atau memetakan keberadaan sasaran program, meliputi rumah
tangga-rumah tangga yang memiliki ibu hamil, memiliki anak usia balita, memiliki anak
usia sekolah dasar (SD/MI), dan rumah tangga yang memiliki anak usia sekolah
lanjutan pertama (SMP/MTs).
¾
mengidentifikasi keberadaan dan kondisi fasilitas pelayanan pendidikan, kesehatan
dan fasilitas umum lainnya.
Langkah-langkah menyusun Peta Sosial Kondisi Pendidikan dan Kesehatan :
1. Pada saat pertemuan masyarakat di tingkat dusun:
a. Sampaikan kepada peserta bahwa kita akan bersama-sama menggambarkan lokasi
sasaran dan kondisi pendidikan dan kesehatan dalam sebuah peta. Sampaikan
bahwa yang akan menjadi sasaran program PNPM-Generasi, meliputi: ibu hamil,
bayi usia 0-12 bulan, anak usia balita (13 bln sampai dengan 59 bulan, anak usia 612 tahun dan anak usia 13 s/d 15 tahun). Selanjutnya, sampaikan bahwa rumah
tangga yang didalamnya memiliki sasaran program akan digambarkan dalam peta
sosial ini, termasuk sasaran program yang belum mendapatkan layanan.
b. Sepakati warna rumah yang akan digunakan untuk simbol rumah tangga yang
didalamnya ada yang menjadi sasaran program, seperti rumah tangga yang : (1)
memiliki ibu hamil, misalnya hijau (2) memiliki anak usia dibawah 12 bulan, misalnya
kuning (3) memiliki anak usia 12 bulan sampai dengan 59 bulan, misalnya merah (4)
memiliki anak usia sekolah SD/MI, misalnya biru (5) memiliki anak usia sekolah
SMP/MTs, misalnya hitam.
c. Minta peserta untuk menentukan legenda/keterangan tentang hal-hal apa saja yang
akan digambarkan dalam peta, seperti: batas desa, batas dusun, jalan, tempat
peribadatan, sekolah, sumber mata air, balai desa, sungai dll. Sepakati simbolnya
dalam bentuk apa.
d. Fasilitasi peserta membuat peta dusun di atas kertas lebar (kertas plano), dimulai
dengan membuat batas dusun dan seterusnya sesuai dengan legenda/keterangan
yang telah dibuat sebelumnya. Untuk membuat kerangka peta dusun, gunakan
material yang bisa diubah-ubah (gunakan tali rapia), agar mudah dikoreksi oleh
peserta. Jika peserta telah sepakat barulah gunakan spidol untuk
menggambarkannya.
e. Minta peserta untuk menggambarkan simbol-simbol dan warna rumah warga
masyarakat yang menjadi sasaran program dengan warna yang telah disepakati, di
atas peta yang sudah dibuat. Jika dalam satu rumah tangga ada beberapa sasaran
program maka warna rumahnya juga kombinasi antara warna-warna tersebut.
Misalnya dalam satu rumah tangga ada ibu hamil, adak anak usia balita dan ada
anak usia 6-12 tahun maka warna rumah keluarga ini adalah: hijau-merah-biru.
f. Ajak peserta menyusun tingkatan kesejahteraan yang berlaku di masyarakat, seperti,
miskin, sedang, kaya, atau menggunakan istilah setempat lainnya. Sepakati simbol
yang yang akan digunakan untuk menandai tingkatan kesejahteraan.
g. Ajak peserta untuk mengidentifikasi simbol rumah yang akan dimasukan sebagai
sasaran program termasuk pada tingkatan kategori kesejahteraan apa; miskin,
sedang, atau kaya sesuai kriteria yang ditentukan oleh masyarakat itu sendiri.
PTO PNPM Generasi (versi B)
41
h. Ajak peserta untuk mendata sasaran program yang masuk kategori belum
mendapatkan layanan seperti Rumah Tangga yang mempunyai:
1. Anak usia SD atau SMP yang belum sekolah
2. Anak usia SD atau SMP yang putus sekolah
3. Bayi dan balita yang berat badannya dibawah garis merah pada Kartu Menuju
Sehat (KMS)
4. Bayi atau Balita yang jarang dibawa ke posyandu
5. Ibu hamil yang jarang periksa ke bidan atau dokter
6. Ibu hamil atau yang menginginkan kehamilan yang rencana melahirkannya tidak
dengan bidan atau dokter.
i.
j.
Beri tanda khusus pada peta sosial dusun terhadap rumah tangga yang mempunyai
sasaran program belum mendapatkan layanan.
Ajak peserta untuk mendata tentang kondisi pelayanan pendidikan dasar (formal
maupun informal) yang terjadi di masyarakat (form 5).
Ajak peserta untuk mendata tentang kondisi pelayanan kesehatan ibu dan anak yang
ada di masyarakat, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun praktek
swasta (form 5).
2. Pada saat Pertemuan di Tingkat Kelompok Masyarakat/Rukun Tetangga (RT), jika
memungkinkan
a. Peta sosial dusun yang telah dihasilkan pada saat pertemuan di tingkat dusun
diklarifikasikan kepada anggota masyarakat di tingkat RT untuk memastikan
ketepatan dan kebenarannya.
b. Jika ada rumah tangga sasaran program yang belum masuk/tergambarkan dalam
peta sosial dusun, bisa ditambahkan dan jika salah dihapus atau dirubah.
Berdasarkan hasil pemetaan, FD/KPMD bersama kader dusun selanjutnya membuat daftar
sasaran program tabel jumlah sasaran program. Contoh tabel sebagai berikut:
Tabel: Daftar Sasaran Program
No
Nama Sasaran
Jenis
Kelamin
Usia
Kategori
Sasaran
(A0, A1,
A2, A3, IH)
Berasal dari kategori rumah
tangga
Belum
dapat
Miskin Sedang Kaya layanan
Tabel : Jumlah Sasaran Program
PTO PNPM Generasi (versi B)
42
No
Sasaran
1
Jumlah ibu
yang sedang
hamil
Jumlah ibu
hamil yang
jarang periksa
ke bidan
Jumlah bayi/
anak usia < 12
bulan
Jumlah bayi
yang jarang
dibawa ke
posyandu
Jumlah anak
usia 12 s/d 59
bulan
Jumlah balita
yang berat
badannya
dibawah garis
merah pada
KMS
Jumlah balita
yang jarang
dibawa ke
posyandu
Jumlah anak
usia sekolah
SD/MI, 6 s/d
12 th
Jumlah anak
usia 6-12
tahun, tidak/
belum sekolah
SD/MI
(termasuk yg
putus sekolah)
Jumlah anak
usia sekolah
SMP/MTs, 13
s/d 15 th
Jumlah anak
usia sekolah
13-15, tidak/
belum sekolah
SMP/MTs
(termasuk
yang putus
sekolah)
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Jumlah
Miskin
PTO PNPM Generasi (versi B)
Sedang
Kaya
Lainnya
Total
Ket
43
ACUAN DISKUSI TERARAH
Hasil dari pemetaan sosial ini selanjutnya digunakan sebagai alat bantu dalam menggali
gagasan masyarakat melalui diskusi terarah untuk menentukan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dapat memenuhi ukuran keberhasilan. Diskusi terarah dilakukan dengan kelompok
perempuan yang ada di tingkat dusun. Manfaatkanlah kelompok-kelompok perempuan yang
sudah ada seperti: kelompok arisan, pengajian, PKK, dasawisma, dll. Jika kelompokkelompok perempuan seperti di atas belum ada di dusun, maka diskusi terarah dilakukan
dengan mengundang penduduk perempuan di dusun, terutama sekali mereka yang
termasuk dalam sasaran program.
Namun sebelum mengajak peserta membahas tentang kegiatan yang dibutuhkan, langkah
pertama yang harus dilakukan adalah menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya diskusi.
Selanjutnya ajaklah peserta diskusi untuk mengajukan pendapatnya tentang kondisi seperti
apa dan masalah atau kendala apa saja yang dirasakan masyarakat terkait dengan 12
ukuran keberhasilan di bidang kesehatan dan pendidikan.
Pada saat diskusi gunakanlah peta sosial yang telah dibuat dan data-data hasil pemetaan
sosial untuk memberikan gambaran kepada peserta tentang kondisi umum dari sasaran
program. Setelah ada gambaran informasi sebagaimana di atas, langkah berikutnya adalah
mengkaji bersama masyarakat, apakah gambaran informasi kondisi pendidikan yang ada
sudah mendekati seperti pada ukuran keberhasilan bidang pendidikan dan kesehatan atau
masih cukup jauh dari ukuran keberhasilan tersebut? Jika kondisi pendidikan dan kesehatan
yang ada masih belum seperti target pada ukuran keberhasilan, maka FD/KPMD atau kader
dusun perlu menggali permasalahan apa saja yang menyebabkan kondisi pendidikan dan
kesehatan jauh dari ukuran keberhasilan tersebut. Pada saat menggali permasalahan
lakukan secara berurutan apakah mulai dari bidang pendidikan terus bidang kesehatan atau
sebaliknya. Untuk memudahkan jalannya diskusi, maka topik pembahasannya dilakukan
secara berurutan, selesaikan topik yang satu baru ganti dengan topik yang lain. Hasil diskusi
dituliskan pada formulir sebagaimana dibawah.
TABEL GAGASAN KEGIATAN
DUSUN: ………………………………….
Sasaran
Masalah*)
Hambatan/
penyebab masalah
Gagasan
Kegiatan/
kebutuhan
Ibu Hamil
Bayi dan balita
Anak sekolah usia SD/MI
Anak sekolah usia SMP/MTs
*) Masalah adalah ketidak sesuaian antara apa yang ideal (sesuai ukuran
keberhasilan) dengan kondisi nyata yang terjadi.
PTO PNPM Generasi (versi B)
44
TIPS MENDATA SASARAN TIDAK MEMANFAATKAN PELAYANAN
Untuk mendapatkan data tersebut dengan cara yaitu:
A. Pada saat pemetaan sosial untuk mendata: anak usia sekolah SD dan SMP yang belum
sekolah atau yang putus sekolah (drop-out). Caranya yaitu dengan mengajak peserta
dalam musyawarah dusun untuk menghitung berapa anak didusun yang balum sekolah,
putus sekolah.
B. Setelah Pemetaan Sosial untuk mendata: Ibu hamil yang jarang periksa ke bidan/dokter,
Ibu hamil atau yang menginginkan kehamilan yang rencana melahirkannya tidak
dengan bidan/dokter, bayi yang jarang dibawa ke posyandu/bidan, balita yang jarang
dibawa ke posyandu. Caranya yaitu FD bersama KPMD menanyakan kepada sasaran
program atau ibu/orang tua dari sasaran program dengan pertanyaan sederhana:
Pertanyaan untuk Ibu Hamil:
1. Apakah ibu pernah memeriksakan kehamilannya ke bidan/dokter? Jika jawaban tidak
pernah Æ masuk kategori belum mendapatkan layanan.
2. Jika pernah punya anak, tanyakan: Anak ibu sebelumnya, pada saat melahirkan
dibantu oleh siapa ? Lanjutkan ke pertanyaan 3
3. Untuk proses kelahiran bayi yang dikandung, ibu atau keluarga ibu ingin dibantu
siapa? Jika jawaban diluar bidan/ dokter Æ masuk kategori belum mendapatkan
layanan
Pertanyaan untuk ibu yang mempunyai bayi:
1. Apakah bayi ibu pernah dibawa ke posyandu atau diperiksakan ke bidan/ dokter?
Jika jawaban tidak pernah Æ masuk kategori belum mendapatkan layanan. Jika
jawaban pernah lanjut ke pertanyaan 2.
2. Seberapa sering ibu membawa bayinya ke posyandu/ bidan ? Jika jawaban kadangkadang atau jarang, lanjutkan ke pertanyaan 3
3. Apakah dalam 3 bulan terakhir ibu pernah membawa bayi ibu ke posyandu/ bidan ?
Jika jawaban tidak pernah Æ masuk kategori jarang mendapatkan layanan
Pertanyaan untuk ibu yang mempunyai Balita:
1. Apakah anak balita ibu pernah dibawa ke posyandu atau diperiksakan ke bidan/
dokter? Jika jawaban tidak pernah Æ masuk kategori belum mendapatkan layanan.
Jika jawaban pernah lanjut ke pertanyaan 2.
2. Seberapa sering ibu membawa anak balita ibu ke posyandu/ bidan? Jika jawaban
kadang-kadang atau jarang, lanjutkan ke pertanyaan 3
3. Apakah dalam 3 bulan terakhir ibu pernah membawa anak balita ibu ke posyandu/
bidan ? Jika jawaban tidak pernah Æ masuk kategori jarang mendapatkan layanan.
HASIL PENDATAAN MASUKKAN DALAM TABEL SASARAN dan TABEL JUMLAH
SASARAN
PTO PNPM Generasi (versi B)
45
Lampiran 2 :
Pedoman Substansi Pendidikan dan Kesehatan
A. Pedoman Subtansi Pendidikan
Pendidikan dasar yang berkualitas akan membekali pengetahuan dan ketrampilan yang
memadai kepada generasi muda dalam menjalani kehidupannya. Melalui program ini,
diharapkan terjadi peningkatan kualitas pendidikan dasar pada masyarakat lokasi program.
Wajib belajar 9 tahun atau minimal lulus sekolah lanjutan tingkat pertama merupakan
langkah awal menuju terjadinya peningkatan kualitas pendidikan dasar. Pendidikan dasar
yang berkualitas tidak sekedar anak-anak usia sekolah terdaftar sebagai siswa pada
lembaga pendidikan Sekolah Dasar (SD/MI) atau Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
(SMP/MTs) tetapi tingkat kehadiran secara rutin dalam mengikuti pelajaran di sekolah
merupakan hal yang cukup penting. Tingkat kehadiran siswa yang rutin ke sekolah akan
mengurangi tingginya angka putus sekolah dan tinggal kelas.
Sehubungan dengan upaya peningkatan akses pendidikan pada masyarakat miskin,
indikator yang digunakan dalam melihat tingkat keberhasilan dibidang pendidikan melalui
program ini adalah:
• Setiap anak usia 7 tahun ke atas terdaftar sebagai siswa SD/MI,
• Tingkat kehadiran disekolahnya mencapai minimal 85%.
• Setiap anak usia 13 s/d 15 tahun telah terdaftar sebagai siswa SMP/MTs,
• Tingkat kehadiran disekolahnya mencapai minimal 85%.
Bagaimana memfasilitasi masyarakat mencapai indikator bidang pendidikan ?
Untuk mencapai indikator tersebut di atas, FD/KPMD dan masyarakat harus memahami
masalah yang timbul dan kondisi pendidikan yang ada di desanya. Melalui pemetaan sosial
dan diskusi terarah, permasalahan dan kondisi pendidikan yang terjadi di desa dapat digali
bersama-sama masyarakat.
Hasil pendataan pada saat pemetaan sosial yang telah dilakukan tentang gambaran
informasi tentang kondisi anak-anak usia sekolah yang menjadi sasaran program meliputi:
ƒ Berapa jumlah anak usia sekolah secara keseluruhan, baik tingkat SD/MI maupun
SMP/MTs.
ƒ Berapa jumlah anak usia sekolah yang sudah terdaftar sebagai siswa SD/MI atau
SMP/MTs dan rajin atau rutin hadir di sekolah.
ƒ Berapa jumlah anak sekolah yang sering tidak masuk sekolah karena alasan tertentu.
ƒ Berapa jumlah anak usia sekolah yang belum atau tidak terdaftar sebagai siswa SD/MI
atau SMP/MTs , termasuk yang putus sekolah.
ƒ Informasi lain yang relevan.
Setelah ada gambaran informasi sebagaimana di atas, langkah berikutnya adalah diskusi
terarah untuk mengkaji bersama masyarakat, apakah gambaran informasi kondisi
pendidikan yang ada sudah mendekati seperti pada indikator keberhasilan bidang
pendidikan atau masih cukup jauh dari indikator tersebut. Jika kondisi pendidikan yang ada
masih belum seperti target pada indikator pendidikan, maka FD/KPMD perlu menggali
permasalahan apa saja yang menyebabkan kondisi pendidikan jauh dari indikator tersebut.
Pada saat menggali permasalahan yang terjadi, mulailah dari permasalahan yang dihadapi
untuk menyekolahkan anak di tingkat SD/MI, baru dilanjutkan dengan permasalahan apa
saja yang ditingkat SMP/MTs.
PTO PNPM Generasi (versi B)
46
Untuk menggali permasalahan yang terjadi, dapat menggunakan pertanyaan yang
disampaikan kepada masyarakat seperti di bawah ini:
ƒ Apa saja permasalahan yang dialami oleh keluarga atau orang tua untuk mendaftarkan
anak-anaknya ke sekolah?
ƒ Apakah permasalahan yang sama juga dialami banyak keluarga di dusun ini?
ƒ Apakah di dusun ini banyak anak yang tinggal kelas atau tidak naik kelas di sekolah?
Jika banyak, kenapa?
ƒ Apakah di dusun ini banyak anak yang putus sekolah? Mengapa mereka putus sekolah?
ƒ Kapan anak-anak mulai putus sekolah? Mengapa?
ƒ Apakah anak-anak bekerja? Apa bentuk pekerjaan yang dilakukan anak-anak? Berapa
lama waktu yang digunakan anak-anak untuk bekerja pada setiap harinya?
ƒ Dalam satu tahun ajaran, apakah ada masa/waktu tertentu yang mempengaruhi tingkat
kehadiran anak-anak di sekolah (misalnya bersamaan dengan musim panen atau musim
hujan)?
Setelah tergali permasalahan-permasalahan yang muncul, langkah berikutnya adalah
mengidentifikasi kendala yang dihadapi masyarakat dalam memperoleh layanan pendidikan,
antara lain dengan menanyakan kepada masyarakat:
ƒ Berapa rata-rata jarak yang harus ditempuh dari rumah menuju ke sekolah?
ƒ Berapa biaya yang dikeluarkan orang tua untuk uang sekolah, transportasi atau
seragam?
ƒ Apakah di lokasi terdekat terdapat sekolah, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
atau fasilitas pendidikan lainnya yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan non
formal (Paket A, Paket B, Pendidikan Keaksaraan Fungsional, dan sekolah terbuka)?
ƒ Kalau tersedia, apakah fasilitas tersebut berfungsi? (tersedia tenaga pengajar, modul
pengajaran, buku dan alat Bantu belajar pengajar yang diperlukan, dan sebagainya).
ƒ Apakah anak-anak harus membantu orang tua selama musim tanam/panen/melaut?
Untuk berapa lama?
ƒ Apakah ada masalah kekurangan gizi/ atau kelaparan? Apakah anak-anak sehat?
ƒ Apakah orang tua memandang bahwa pendidikan bagi anak-anaknya merupakan hal
yang cukup penting bagi anak-anaknya?
ƒ Apakah ada kekhawatiran masyarakat terhadap kondisi daerahnya tentang faktor
keselamatan, keamanan, atau kerawanan kejahatan? Apakah terdapat kecelakaan
yang timbul karena kondisi infrastruktur seperti: jalan/jembatan yang kurang baik?
Apakah anak-anak aman pada waktu berjalan ke sekolah?
Setelah diketahui permasalahan dan kendala-kendala yang dihadapi, ajak masyarakat
membahas tentang: bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan dan kendala yang
terjadi, atau apa yang akan dilakukan untuk memecahkan permasalahan tersebut. Kegiatan
apa saja yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kondisi pendidikan agar mencapai
sasaran indikator pendidikan.
Penting untuk diperhatikan
Untuk mendapatkan informasi yang lebih tajam dan permasalahan yang lebih nyata
dihadapi oleh masyarakat, fasilitator perlu mengadakan diskusi terarah dengan orang
tua/anggota rumah tangga yang memiliki permasalahan di bidang pendidikan. Mungkin
perlu dipisahkan, diskusi dengan kelompok rumah tangga atau ibu-ibu yang anaknya
tidak atau belum sekolah baik di SD, di SMP dan kelompok rumah tangga atau ibu-ibu
yang anaknya tidak rajin atau sering bolos sekolah.
PTO PNPM Generasi (versi B)
47
Contoh-contoh permasalahan yang sering terjadi
Sebagai gambaran bagi fasilitator untuk memfasilitasi diskusi kelompok, di bawah ini adalah
contoh permasalahan yang sering terjadi di bidang pendidikan, sebagai berikut:
ƒ Yang berkaitan dengan akses
ƒ Biaya pendidikan
ƒ Kesehatan anak usia sekolah
ƒ Kondisi Infrastruktur sekolah
ƒ Masalah guru
ƒ Permasalahan pekerja anak-anak
ƒ Cara pandang masyarakat terhadap pentingnya pendidikan yang masih kurang
ƒ Aspek Sosial-Budaya, seperti: perkawinan dini
Alternatif solusi mengatasi permasalahan
Dibawah ini adalah contoh solusi potensial yang dapat digunakan sebagai acuan pada saat
memfasilitasi masyarakat untuk menentukan kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam
mencapai indikator keberhasilan bidang pendidikan:
Indikator
¾ Setiap anak usia sekolah dasar (7 tahun ke atas) terdaftar sebagai siswa Sekolah
Dasar (SD/MI)
¾ Setiap anak usia sekolah menengah pertama yang sudah lulus SD/MI terdaftar
sebagai siswa SMP/MTs
No
Masalah
Solusi
1.
Sekolah terlalu jauh
1. Bantuan/subsidi biaya transportasi ke
sekolah
2. Penyediaan angkutan pedesaan untuk antar
jemput anak sekolah
3. Orang tua bersukarela sebagai kelompok
pengawal yang menyertai anaknya ke
sekolah**
4. Penyediaan asrama atau tempat tinggal bagi
para siswa yang tinggal jauh dari SMP/MTs**
5. Membuat sekolah penyetaraan di desa
seperti; SMP/MTs terbuka, kelas jarak jauh **
2.
Orang tua tidak mampu
menyekolahkan
1. Sosialisasi atau penyuluhan yang lebih
gencar untuk membangun kesadaran orang
tua atau masyarakat tentang pentingnya
pendidikan. Sosialisasi bahwa pendidikan
merupakan hak dari setiap anak.
2. Perubahan periode pembayaran biaya
sekolah,
misalnya
bisa
diangsur,
memberikan keringanan**
3. Beasiswa pendidikan, pembayaran biaya
siswa yang tertunggak.
4. Penyediaan buku-buku pelajaran dan
peralatan sekolah.
5. Kebijaksanaan seragam sekolah yang lebih
PTO PNPM Generasi (versi B)
48
fleksibel, misalnya**:
a. Jumlah
seragam
yang
diperlukan
dievaluasi kembali
b. Memberikan subsidi seragam bagi anakanak dari keluarga miskin
c. Mengusahakan seragam dari pakaian
bekas yang masih layak pakai
**Solusi ini harus ada koordinasi antara orang tua, sekolah, atau dinas pendidikan
Indikator
¾ Tingkat kehadiran setiap siswa SD/MI dalam mengikuti proses belajar mengajar,
minimal 85%.
¾ Tingkat kehadiran setiap siswa SMP/MTs dalam mengikuti proses belajar
mengajar, minimal 85%.
No
1
Masalah
Anak harus bantu orang tua di
rumah atau bekerja
Solusi
1. Beasiswa/subsidi bagi anak anak yang
telah
menyelesaikan
SD/MI
untuk
meneruskan ke SMP/MTs.
2. Jika memang menjadi kebiasaan di
masyarakat, maka kalender akademik
bisa disesuaikan dengan kondisi yang
ada, misalnya jam sekolah disesuaikan
**
2
Anak sering sakit
3
Anak sering alpa/ bolos
4
Tidak ada guru di sekolah
PTO PNPM Generasi (versi B)
1. Pemberian makanan tambahan yang
bergizi kepada siswa.
2. Mengadakan pemeriksaan kesehatan
siswa secara berkala. Namun sebelumnya
perlu diidentifikasi masalah kesehatan
apa yang dialami, untuk menentukan jenis
pemeriksaan kesehatan yang akan
dilakukan. Pemeriksaan kesehatan yang
sering
dilakukan
bisanya
tentang,
penyakit mata, gigi, pendengaran dan
cacingan**
3. Membiasakan hidup bersih dan sehat
4. Membuat lingkungan rumah yang bersih
dan sehat
Memberikan motivasi kepada anak-anak,
seperti memberikan penghargaan untuk
anak-anak yang kehadiran sempurna di
sekolah (tidak pernah bolos)
1. Mendukung profesionalisme guru ; Para
anggota komite sekolah, orang tua dan
pengawas sekolah harus melakukan
respon aktif terhadap hal ini dengan
memberikan teguran akan kewajiban dari
seorang guru**
2. Mengontrak guru honorer**
3. Para orang tua yang mempunyai
kompetensi mengajar bisa menjadi guru
sukarelawan di kelas **
49
5
Masalah geografis atau cuaca
buruk (sulit sekolah jika hujan)
Perbaikan infrastruktur akses sekolah seperti
jalan atau jembatan
6.
Tidak ada MCK (jamban atau
sumur)
Perbaikan infrastruktur sekolah dengan
melibatkan masyarakat
7.
Perkawinan dan kehamilan dini
(usia muda)
Sosialisasi atau penyuluhan yang intensif
atau gencar
**Solusi yang harus ada koordinasi antara orang tua, sekolah, atau Dinas Pendidikan
B. Pedoman Subtansi Kesehatan
Indikator kesehatan yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pencapaian tujuan
adalah sebagai berikut:
1. Setiap ibu hamil diperiksa oleh bidan, minimal 4 kali pemeriksaan selama masa
kehamilannya
2. Setiap ibu hamil mendapatkan minimal 90 pil Fe , selama masa kehamilannya.
3. Setiap proses kelahiran ditangani oleh tenaga bidan atau dokter
4. Setiap ibu yang melahirkan mendapatkan perawatan nifas dan perawatan bayinya
oleh bidan atau dokter, minimal 2 kali perawatan dalam waktu 40 hari setelah proses
persalinan
5. Setiap bayi usia 12 bulan ke bawah mendapatkan imunisasi standar secara lengkap
dan mendapatkan Vitamin A
6. Setiap bayi usia 12 bulan ke bawah berat badannya selalu naik pada setiap bulannya
(untuk bayi di bawah usia 6 bulan, berat badannya naik lebih dari 500 g per bulan
dan bayi usia 6-12 bulan naik lebih dari 300 g).
7. Setiap anak usia 6 bulan sampai 59 bulan mendapatkan Vitamin A, 2 kali dalam
setahun
8. Setiap anak balita (bawah lima tahun) ditimbang sebulan sekali secara rutin.
Penting untuk diperhatikan !!!
Setiap perempuan mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
berkualitas, terutama selama kehamilan, saat melahirkan dan selama nifas.
Mengapa ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya sedikitnya 4 kali ?
Setiap kehamilan mempunyai risiko dan sebagian besar risiko tersebut tidak dapat diduga.
Setiap kehamilan memerlukan perhatian dari anggota keluarga karena setiap saat dapat
terjadi masalah yang membahayakan. Karena itu setiap ibu hamil harus mendapatkan
pemeriksaan kehamilan paling sedikit 4 kali selama kehamilannya di fasilitas kesehatan
terdekat. Pemeriksaan kehamilan pertama dilakukan pada trimester (3 bulan) pertama.
Pemeriksaan kehamilan kedua pada trimester kedua dan pemeriksaan kehamilan ketiga dan
keempat dilakukan pada pada trimester terakhir.
Pemeriksaan dan perlakuan yang diberikan biasanya meliputi:
ƒ Menanyakan pengalaman kesuburan
ƒ Pemeriksaan tekanan darah
ƒ Pemeriksaan berat dan tinggi badan
ƒ Pemeriksaan fundus uteri
ƒ Pengukuran tekanan darah
ƒ Mendapat imunisasi Tetanus Toxoid
ƒ Mendapat tablet penambah darah (Fe)
PTO PNPM Generasi (versi B)
50
Apa saja tanda-tanda bahaya selama kehamilan ?
-
Berat badan tidak bertambah (berat badan harus bertambah paling sedikit 6 kg selama
kehamilan)
Anemia atau kurang darah, kelopak mata pucat (kelopak mata sehat berwarna merah
atau merah jambu), lelah dan mudah kehabisan nafas
Pembengkakan pada kaki, lengan dan muka
Bayi dalam kandungan kurang bergerak atau tidak bergerak
Apabila terjadi pendarahan atau sakit perut pada saat hamil atau tanda-tanda lain seperti
yang disebutkan di atas, segera berkonsultasi kepada petugas kesehatan.
Mengapa untuk melahirkan dengan pertolongan dokter atau bidan ?
Penting untuk diperhatikan !!!
Penyakit dan kematian ibu dan bayi dapat dikurangi jika ibu melahirkan dengan
pertolongan dokter atau bidan.
Masa persalinan dan setelah persalinan merupakan saat yang paling kritis karena
sebagian penyakit dan kematian ibu terjadi pada saat itu. Penyakit dan kematian tersebut
dapat dikurangi bila pertolongan persalinannya dilakukan oleh dokter atau bidan dan
mendapat pemeriksaan atau pengawasan pada masa 6 jam setelah persalinan.
Persalinan yang ditolong oleh dokter atau bidan akan dilakukan secara bersih dan aman.
Untuk memperoleh hasil yang maksimal harus dipahami oleh ibu dan semua anggota
keluarga tentang pentingnya persiapan persalinan yang meliputi antara lain: mengetahui
keberadaan tenaga kesehatan terdekat, tersedianya alat transportasi dan persiapan dana.
Dukungan keluarga terutama suami dalam proses persalinan akan sangat membantu. Untuk
itu dianjurkan agar keluaraga atau suami dapat mendampingi ibu pada saat persalinan.
Tanda-tanda persalinan, yaitu saat dimulainya proses persalinan, perlu diketahui oleh ibu
untuk menjamin agar pengawasan oleh tenaga kesehatan dapat dimulai sejak awal.
Apa saja tanda-tanda persalinan?
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
Timbulnya rasa mulas dari panggul belakang ke arah depan yang semakin sering dan
semakin kuat
Rahim terasa keras bila diraba
Keluarnya lendir bercampur darah dari jalan lahir
Keluarnya cairan ketuban
Penting untuk diperhatikan !!!
Bila belum ada tanda-tanda melahirkan, tetapi air ketuban sudah keluar, segeralah
minta pertolongan bidan atau dokter.
Jika ada tanda komplikasi, ibu hamil harus dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit
yang direkomendasi bidan atau dokter dengan segera. Rujukan harus ke sarana
kesehatan bukan ke bidan atau perawat.
PTO PNPM Generasi (versi B)
51
Untuk apa dilakukan perawatan kesehatan ibu nifas dan bayi baru lahir ?
Penting untuk diperhatikan !!!
Perawatan nifas bagi ibu yang baru melahirkan dan bayinya merupakan cara terbaik
untuk mencegah terjadinya kematian pada ibu dan bayinya.
Masa nifas berlangsung 6 minggu (40 hari) setelah persalinan dan merupakan masa kritis
dalam kehidupan ibu dan bayinya. Sebagian besar penyakit dan kematian ibu dan bayinya
terjadi pada masa nifas, terutama masa nifas dini (6 jam pertama). Bersama dengan
pertolongan untuk persalinan yang aman oleh tenaga kesehatan terlatih, perawatan ibu dan
bayinya pada masa segera setelah persalinan akan dapat mencegah terjadinya sebagian
besar penyakit dan kematian.
Bahaya utama yang mengancam ibu pada masa nifas dini adalah terjadinya pendarahan.
Ibu akan meninggal bila pendarahan tersebut tidak ditanggulangi dalam dua jam. Bahaya
yang mengancam bayi pada masa nifas dini adalah hipotermia, gangguan pernafasan
(asfiksia) dan kondisi akibat Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR).
Apa yang perlu diperhatikan oleh ibu dan keluarganya pada masa nifas?
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
Perawatan ibu dan bayinya selama 3 kali yaitu: pada minggu pertama (hari ke 3), hari
ke 14 dan hari ke-40 setelah persalinan
Menjaga kebersihan untuk mencegah terjadinya infeksi
Air Susu Ibu yang pertama keluar (Kolostrum) melindungi bayi dari penyakit.
Kolostrum merupakan sejenis susu ibu yang dihasilkan pada akhir tempoh
mengandung hingga beberapa jam selepas bersalin. Ia sangat bermanfaat bagi bayi
karena mengandung banyak karbohidrat, protein, dan antibodi, memiliki kandungan
imun yang tinggi dan melindungi saluran pencernaan bayi.
Menyusui anaknya segera stelah persalinan dan selanjutnya dilakukan secara eksklusif
selama 4 bulan (hanya diberikan air susu ibu saja)
Mengetahui tanda-tanda bahaya pada masa nifas, yaitu: pendarahan dari jalan lahir,
keluar cairan berbau dari jalan lahir, bengkak pada muka atau tangan yang mungkin
disertai pusing dan kejang-kejang, payudara bengkak kemerah-merahan.
Apa yang dilakukan oleh tenaga kesehatan pada saat perawatan nifas ?
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
Memeriksa semua ibu dan bayinya sesuai jadwal dan bila perlu mengunjungi kediaman
Memberikan imunisasi pada bayinya sesuai jadwal
Pemberian tablet tambah darah dan vitamin A
Mengenal tanda bahaya dan tindakan yang diperlukan
Membantu ibu untuk mulai menyusui bayinya dengan cara yang benar
Memberikan nasehat dan penyuluhan kepada ibu tentang cara mencegah atau menunda
kehamilan dengan jenis kontrasepsi yang sesuai
Mengapa imunisasi sangat penting dan setiap anak perlu mendapatkan satu paket
imunisasi dasar yang lengkap dalam tahun pertama kehidupannya ?
Imunisasi melindungi anak terhadap beberapa penyakit berbahaya. Anak yang tidak
mendapatkan imunisasi akan lebih mudah jatuh sakit dan menjadi cacat selamanya atau
kurang gizi dan kemudian meninggal.
Alasan anak harus diimunisasi lengkap sebelum berumur 1 tahun adalah:
PTO PNPM Generasi (versi B)
52
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
Imunisasi melindungi anak dari berbagai penyakit, termasuk mereka yang lahir cacat
juga perlu divaksinasi. Anak menjadi kebal karena vaksin yang diberikan dengan cara
disuntikkan atau diteteskan melalui mulut, membangun daya tahan tubuh anak terhadap
penyakit. Imunisasi hanya bermanfaat apabila diberikan sebelum anak jatuh sakit.
Anak yang tidak diberikan imunisasi lebih mudah terserang penyakit seperti TBC, polio,
hepatitis B, campak, batuk rejan dan penyakit lain yang mematikan. Anak yang berhasil
selamat dari penyakit ini akan menjadi lemah dan kemungkinan tidak akan tumbuh
dengan normal atau dapat mengalami cacat seumur hidupnya. Ia dapat meninggal
karena kurang gizi atau penyakit lainnya.
Sakit ringan seperti batuk pilek, diare, dan sakit kulit bukan halangan untuk imunisasi.
Imunisasi tetap aman dilakukan bagi anak yang sedang sakit ringan, cacat atau kurang
gizi.
Setelah menerima imunisasi beberapa anak mungkin akan menyakit demam. Ini reaksi
tidak luar biasa dan bayi harus meneruskan jadwal imunisasi.
Jadwal imunisasi untuk bayi :
Umur
Jenis Imunisasi
Vitamin A
Minta vitamin A pada bulan Februari
0-7 hari
Hepatitis B1
dan Agustus di Posyandu. Vitamin A
1 bulan
BCG
membuat mata sehat, tubuh kuat dan
2 bulan
Hepatitis B2, DPT 1, Polio 1
mencegah kebutaan. Vitamin A untuk
3 bulan
Hepatitis B3, DPT 2, Polio 2
anak umur 6 bulan sampai 5 tahun
4 bulan
DPT 3, Polio 3
9 bulan
Campak, Polio 4
Sumber: Buku Kesehatan Ibu dan Anak (JICA, Kementerian Kesehatan)
Pentingnya Penimbangan dan Gizi bagi anak-anak
Kurang gizi dapat mengakibatkan daya tahan tubuh anak rendah, mudah terkena penyakit
dan lebih lanjut lagi dapat menyebabkan kematian. Semua anak mempunyai hak untuk
mendapatkan makanan bergizi yang berguna bagi pertumbuhan dan perkembangannya,
serta mendapat pelayanan kesehatan dasar untuk mencegah penyakit dengan lingkungan
yang nyaman.
Apa yang harus diketahui oleh setiap keluarga dan warga masyarakat tentang gizi dan
pertumbuhan anak?
ƒ Anak harus tumbuh dengan baik dan mengalami pertambahan berat badan yang
cukup. Berat badan anak harus ditimbang setiap bulan dari sejak lahir sampai
dengan berusia 5 tahun. Apabila seorang anak tidak mengalami pertambahan berat
yang cukup setiap bulannya, berarti ada sesuatu yang tidak benar telah menimpa anak
tersebut.
ƒ Anak sehat adalah anak yang berat badannya bertambah secara cukup. Pertambahan
berat badan yang teratur merupakan ciri anak yang fisiknya tumbuh dengan baik. Anak
harus selalu ditimbang berat badannya pada saat berkunjung ke Posyandu atau
Puskesmas.
ƒ Apabila berat badan anak tidak cukup bertambah dalam setiap bulan, berarti:
- Anak perlu mendapatkan makanan yang lebih banyak dan bergizi
- Anak sakit
- Anak memerlukan perhatian dan perawatan
ƒ
ƒ
Anak memerlukan vitamin A untuk mencegah terkena penyakit dan kerusakan
penglihatan. Vitamin A dapat diperoleh dari buah-buahan, sayur mayor, telur, hasil
peternakan, makanan yang diperkaya, ASI atau tambahan vitamin A sendiri.
Anak memerlukan makanan yang kaya akan zat besi untuk melindungi ketahanan
fisik dan mentalnya. Sumber zat gizi besi adalah hati, daging, ikan, telur, dan makanan
yang diberkapaya zat besi atau vitamin zat besi.
PTO PNPM Generasi (versi B)
53
ƒ
Sampai dengan usia 6 bulan seorang anak hanya memerlukan ASI saja (ASI ekslusif).
Jangan memberikan makanan atau minuman lain selain ASI. Setelah berusia 6 bulan
memerlukan makanan tambahan disamping ASI. Teruskan pemberian ASI sampai umur
2 tahun.
Bagaimana pemberian makan untuk anak Umur 1-2 tahun ?
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
Teruskan pemberian ASI sampai umur 2 tahun
Memberi nasi lembik 3 kali sehari
Tambahkan telur/ayam/ikan/tempe/tahu/daging sapi/wortel/bayam/kacang hijau/santan/
minyak pada nasi lembik
Beri makanan selingan 2 kali sehari di antara waktu makan, seperti: bubur kacang hijau,
pisang, biscuit, nagasari, dsb
Beri buah-buahan atau sari buah
Bantu anak makan sendiri
Kenapa anak mengalami kekurangan gizi?
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
Kekurangan makanan yang memberi energi
Kekurangan makanan yang memberi vitamin A
Lingkungan yang kotor/ kurang bersih
Air dan makanan yang kurang bersih.
Lingkungan kotor menyebabkan anak-anak yang sering sakit menceret. Anak yang
sering sakit menceret tidak bisa menambah berat badan.
Ketika sakit menceret anak-anak harus makan dan minum seperti biasa. Pada proses
penyembuhan memberi anak makanan tambahan. Makan satu piring lebih banyak.
Apa Infeksi Saluran Pernafasan ?
Batuk, pilek, sakit tenggorokan dan ingusan sering menyerang anak-anak dan dianggap
tidak berbahaya. Meskipun demikian, dalam beberapa kasus, batuk dan pilek merupakan
suatu tanda penyakit yang lebih berbahaya seperti pneumonia dan tuberculosis.
Di dunia, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) mejadi penyebab kematian dari 2 juta
anak balita pada tahun 2000.
ƒ Anak yang batuk atau pilek harus dijaga agar tetap hangat dan diberi makan dan minum
yang banyak.
ƒ Terkadang, batuk dan pilek menjadi pertanda masalah serius. Anak yang nafasnya
terengah-engah atau sesak kemungkinan terkena pneumonia, yaitu infeksi pada paruparu. Penyakit ini berbahaya dan anak yang mengalaminya perlu segera mendapat
perawatan di Puskesmas.
ƒ Anak yang menderita pneumonia memerlukan pemberian antibiotik. Pemberian obat
antibiotik harus sesuai dengan petunjuk dokter atau petugas kesehatan. Antibiotik harus
diberikan sampai habis pada anak.
ƒ Keluarga dapat membantu mencegah pneumonia dengan cara memberikan ASI
Eksklusif pada bayi sekurang-kurangnya pada 4 bulan pertama serta memberikan
makanan bergizi dan imunisasi lengkap pada anak.
ƒ Anak yang batuk terus menerus harus segera dibawa ke dokter. Kemungkinan anak
terkena tuberculosis, yaitu infeksi pada paru-paru.
ƒ Anak-anak dan ibu hamil sangat rentan terhadap batuk dan pilek, terutama jika terpapar
oleh asap rokok dan asap dapur.
PTO PNPM Generasi (versi B)
54
Bagaimana langkah-langkah fasilitasi pencapaian indikator bidang kesehatan ?
Untuk mencapai indikator tersebut di atas, FD/KPMD dan masyarakat harus memahami
masalah yang timbul dan kondisi kesehatan yang ada di desanya. Melalui pemetaan sosial
dan diskusi terarah, permasalahan dan kondisi kesehatan yang terjadi di desa dapat digali
bersama-sama masyarakat.
Hasil pendataan pada saat pemetaan sosial yang telah dilakukan tentang gambaran
informasi tentang kondisi sasaran program meliputi:
ƒ Berapa Jumlah ibu hamil (atau yang mengharapkan kehamilan? Apakah hal ini dapat
diwujudkan?)
ƒ Berapa Jumlah balita?
ƒ Berapa Jumlah bayi dibawah usia 1 tahun
ƒ Berapa Jumlah ibu hamil yang akan mencari (meminta) pertolongan persalinan dari
dukun bayi/bidan di desa
ƒ Berapa jumlah bayi dan balita yang jarang dibawa ke posyandu
ƒ Berapa jumlah ibu hamil yang jarang periksa ke bidan
Selanjutnya teridentifikasi juga tentang pelayanan kesehatan yang ada di dusun, seperti:
ƒ Apakah di dusun atau di desa terdapat polindes atau pustu? Berapa jauh lokasi polindes
atau pustu tersebut?
ƒ Apakah ada bidan di desa?
ƒ Berapa kali bidan dapat datang ke desa?
Setelah ada gambaran informasi sebagaimana di atas, langkah berikutnya adalah diskusi
terarah untuk mengkaji bersama masyarakat, apakah gambaran informasi kondisi kesehatan
yang ada sudah mendekati seperti pada indikator keberhasilan bidang pendidikan atau
masih cukup jauh dari indikator tersebut. Jika kondisi yang ada masih belum seperti target
pada indikator kesehatan, maka fasilitator desa perlu menggali permasalahan apa saja
yang menyebabkan kondisi kesehatan jauh dari indikator tersebut.
Untuk menggali permasalahan yang terjadi, lakukan identifikasi dulu beberapa hal
sebagaimana pertanyaan dibawah ini:
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
Siapa yang telah menerima pelayanan (di antara wanita hamil, dan anak-anak balita)
Siapa yang tidak menerima pelayanan, dan alasan kenapa mereka tidak menerima
pelayanan
Siapa yang menjadi pemberi pelayanan kesehatan utama di masyarakat
Apakah masyarakat telah memahami manfaat pemeriksaan pra, paska kelahiran?
Apakah sosialisasi yang lebih baik diperlukan?
Apakah wanita hamil melakukan pemeriksaan pra kelahiran sekurang-kurangnya empat
kali? Apakah mereka melakukan setidaknya dua kali pemeriksaan pasca kelahiran?
Apakah wanita pergi ke dukun bayi atau bidan untuk memperoleh bantuan persalinan?
Apakah alasan bagi wanita pergi untuk memperoleh bantuan persalinan ke dukun bayi?
Apakah alasan ekonomi, dapat dijangkau atau alasan sosio cultural?
Berapa kali posyandu diadakan? Dan di berapa banyak lokasi?
Setelah mendapatkan gambaran kondisi kesehatan dan tempat layanan yang ada
sebagaimana di atas, maka FD/KPMD melanjutkan dengan mengidentifikasi masalahmasalah kesehatan yang terjadi dimasyarakat, dengan menggunakan pertanyaan seperti di
bawah ini:
ƒ Apa saja permasalahan yang dialami oleh keluarga dan orang tua dalam mengakses
layanan kesehatan bagi wanita hamil dan anak balita?
ƒ Apakah masalah yang sama juga dialami oleh banyak keluarga?
PTO PNPM Generasi (versi B)
55
ƒ
ƒ
Mengapa masyarakat masih memilih dibantu persalinannya oleh dukun bayi ketimbang
bidan yang terlatih? Apakah karena memang tidak ada bidan atau bidan jarang ada di
desa?
Mengapa bidan tidak hadir secara teratur?
Langkah berikutnya adalah mengajak masyarakat untuk mencari pemecahan terhap
masalah yang dihadapi masyarakat dibidang kesehatan, yaitu dengan menanyakan:
ƒ Pendekatan seperti apa yang dapat dilakukan masyarakat untuk menyelesaikan
permasalahan minimnya akses terhadap layanan kesehatan?
ƒ Menurut anggota masyarakat, apa solusi yang diperlukan untuk memecahkan
permasalahan kurangnya pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak?
Penting untuk diperhatikan
Fasilitator perlu mengadakan diskusi kelompok dengan ibu-ibu calon penerima
manfaat agar didapat permasalahan yang lebih nyata dan solusi apa yang diperlukan.
Dalam diskusi kelompok juga untuk menemukan penyebab kurangnya akses terhadap
layanan kesehatan (contohnya, apa sebab wanita tak mengunjungi bidan untuk
meminta pertolongan kesalinan, tetapi ke dukun bayi, apakah karena mereka malu
kalau orang lain melihat alat kewanitaannya; apa sebabnya tidak semua bayi
menerima imunisasi lengkap, dll ).
Contoh-contoh Permasalahan di bidang kesehatan ibu dan anak
Di bawah ini adalah contoh-contoh masalah yang sering terjadi di bidang kesehatan
masyarakat, terutama bagi ibu dan anak.
ƒ Permasalahan Akses : Jarak jauh dan transportasi mahal
ƒ Biaya pelayanan kesehatan
ƒ Infrastruktur fisik layanan kesehatan terbatas
ƒ Terbatasnya Staf kesehatan dan persediaan barang
ƒ Sosial budaya- Malu mengunjungi bidan
ƒ Kurangnya penyuluhan atau sosialisasi masalah kesehatan ibu dan anak
Alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan
Dibawah ini adalah contoh alternatif solusi potensial yang dapat digunakan sebagai acuan
pada saat memfasilitasi masyarakat untuk menentukan kegiatan apa saja yang akan
dilakukan dalam mencapai indikator keberhasilan bidang kesehatan:
Indikator Pelayanan kesehatan Ibu Hamil Dan Anak
¾ Setiap ibu hamil diperiksa oleh bidan, minimal 4 kali pemeriksaan selama masa
kehamilannya.
¾ Setiap ibu hamil mendapat minimal 90 pil Fe selama masa kehamilannya.
¾ Setiap proses kelahiran ditangani oleh tenaga bidan atau dokter
¾ Setiap ibu yang melahirkan mendapatkan perawatan nifas dan perawatan bayinya
oleh bidan atau dokter, minimal 2 kali perawatan dalam waktu 40 hari setelah
proses persalinan.
PTO PNPM Generasi (versi B)
56
No
Masalah
Solusi
1. Keluarga yang miliki Kartu ASKESKIN akan
mendapat pelayanan kesehatan gratis
2. Masyarakat
mengetahui
jenis
layanan
kesehatan yang seharusnya gratis seperti
imunisasi, pemeriksaan pra dan paska
kelahiran.
3. Penyediaan dana desa untuk wanita hamil yang
membutuhkan jasa persalinan dari para
professional terlatih.
2
Puskesmas jauh atau tidak 1. Menyediakan biaya transportasi untuk bidan,
atau sebaliknya, memberikan biaya transportasi
ada bidan desa
kepada ibu hamil atau ibu dengan balita.
2. Membuat
sistem
komunikasi
(memakai
handphone atau radio) supaya bidan atau dokter
bisa dipanggil dan bisa datang dengan cepat
dalam keadaan kelahiran atau keadaan darurat
3. Penyediaan sarana transportasi (dalam keadaan
darurat)
4. Menyediakan perumahan untuk bidan di desa,
atau sebaliknya disediakan tempat tinggal yang
dekat dengan puskesmas, polindes bagi ibu
hamil.
5. Mengontrak
bidan
untuk
tinggal/atau
menggunakan lebih banyak waktunya untuk
tinggal di dusun/desa.
6. Mengadakan perjanjian dengan LSM untuk
memberikan paket layanan ke desa termasuk
pendidikan kesehatan
7. Mengadakan layanan pra kelahiran dan
persalinan. Bekerja sama dengan kader
posyandu. Hubungan yang lebih kuat dengan
puskesmas,
sehingga
terdapat
cukup
ketersediaan imunisasi, iron tablet, buku KIA,
timbangan,dst.
3
Pemahaman yang kurang
1. Kerjasama dengan bidan dan perawat bahwa
penyuluhan dan sosialisasi yang efektif dan
atau persepsi yang tidak
intensif atau terus menerus tentang pentingnya
sama
kesehatan ibu dan anak serta sosialisasi paket
dasar layanan kesehatan.
2. Sosialisasi jenis-jenis layanan yang diberikan
cuma cuma dan berapa banyak biaya untuk
layanan tertentu.
3. Kerjasama dengan LSM bidang kesehatan
dalam mengatasi masalah kesehatan
4. Mengorganisir kelompok ibu-ibu: Wanita hamil
dan ibu –ibu kelompok umur produktif secara
bersama-sama pergi mengunjungi tempat
pelayanan
kesehatan
untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan, mendapatkan informasi
kesehatan dan jenis-jenis pelayanan kesehatan.
**Solusi ini harus ada koordinasi antara orang tua, puskesmas, bidan, dll.
1
Tidak mampu atau tidak
punya biaya
PTO PNPM Generasi (versi B)
57
Indikator Pelayanan Kesehatan Anak Balita
¾ Setiap bayi usia 12 bulan ke bawah berat badannya selalu naik pada setiap bulannya
(untuk bayi di bawah usia 6 bulan, berat badannya naik lebih dari 500 g per bulan dan
bayi usia 6-12 bulan naik lebih dari 300 g).
¾ Setiap bayi usia 12 bulan ke bawah mendapatkan imunisasi standar secara lengkap
¾ Setiap anak usia 6 bulan sampai 59 bulan mendapatkan Vitamin A, 2 kali dalam setahun
¾ Setiap anak balita (bawah lima tahun) ditimbang sebulan sekali secara rutin.
No
Masalah
Solusi
Posyandu tidak rutin atau terlalu 1. Mengajukan penambahan posyandu
2. Menyediakan dukungan dana bagi para
jauh
kader & pengelola posyandu (sebagai
contoh: untuk biaya transportasi)
2
Puskesmas tidak ikut dalam 1. Mengajukan keluhan/permohonan resmi
ke Puskesmas
posyandu, terutama pada saat
2. Memberikan bantuan kas dana
ke
pemberian imunisasi
posyandu untuk biaya transportasi.
3
Orang tua balita sering tidak ikut 1. Kader posyandu melakukan kunjungan
dari rumah ke rumah balita yang tidak
hadir dalam posyandu
hadir posyandu
2. Pemberian suplemen nutrisi atau makanan
tambahan dengan penyuluhan kesehatan
**Solusi ini harus ada koordinasi antara orang tua, puskesmas, bidan, dll.
1
Bagi anggota masyarakat pemegang askeskin/ kartu miskin atau yang membawa surat
keterangan miskin dari kepala dusun seharusnya mendapatkan layanan kesehatan dasar
sebagaimana dalam indikator secara Cuma-Cuma (gratis), kecuali biaya pertolongan
persalinan.
PTO PNPM Generasi (versi B)
58
Lampiran 3:
Tim Pertimbangan Musyawarah Desa (TPMD)
Pengertian TPMD
TPMD adalah tim pengurus PNPM Generasi yang dibentuk dan dipercaya oleh masyarakat
sebagai mitra dari pemerintah desa untuk menyusun perencanaan upaya-upaya pencapaian
ukuran keberhasilan dari program peningkatan kesehatan dan pendidikan dasar bagi
masyarakat miskin melalui PNPM Generasi. Tim ini dibentuk dari, oleh dan untuk
memenuhi kepentingan dan kebutuhan bersama dari masyarakat terutama tentang
pendidikan dan kesehatan, sehingga tim ini akan dibangun secara sukarela, kesetaraan,
transparan dan demokratis.
Mengapa dibentuk TPMD ?
Masalah pendidikan dan kesehatan, seringkali luput dari perhatian masyarakat ketika
mereka berbicara tentang pembangunan (untuk berbicara masalah pembangunan di
perdesaan masih didominasi oleh kaum laki-laki, sementara itu hal-hal yang berkaitan
dengan kesehatan dan pendidikan sering lebih banyak dihadapi oleh kaum perempuan).
Berbicara pembangunan sering diartikan oleh masyarakat untuk pembangunan infrastruktur
perdesaan (jalan, jembatan, saluran irigasi) atau memberi tambahan modal untuk kegiatan
ekonomi.
Sebagian masyarakat seringkali juga masih mengabaikan akan pentingnya kesehatan dan
pendidikan. Kebiasaan yang sudah turun temurun yang dari sisi pendidikan dan kesehatan
kurang baik, masih banyak dilakukan oleh sebagian masyarakat.
Supaya ada tim yang dari masyarakat yang memfokuskan diri terhadap pentingnya aspek
pendidikan dan kesehatan (terutama pendidikan dasar dan kesehatan ibu-anak), maka
melalui program PNPM Generasi dibentuklah TPMD dengan sebagian besar anggotanya
dari kaum perempuan.
Siapa anggota TPMD?
Jumlah anggota tim ini adalah 11 orang. Anggota TPMD yang dipilih adalah setiap warga
desa setempat yang dipilih oleh masyarakat itu sendiri. Jumlah anggota tim yang dipilih
adalah 11 orang dengan komposisi minimal 6 orang adalah perempuan. Aparat pemerintah
desa (Kades dan perangkatnya) tidak bisa menjadi anggota TPMD.
Apa kriteria anggota TPMD?
Kriteria anggota tim yang dipilih pada dasarnya diputuskan sendiri oleh masyarakat dengan
tetap memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan dan kemasyarakatan terutama kejujuran dan
kerelawanan yang bersifat netral. Nilai-nilai seperti ini dapat dimiliki oleh siapa saja, baik
yang tua atau muda, miskin atau kaya, berpendidikan atau tidak, dll. Karena itu, kemampuan
orang berbicara, tingkat pendidikan atau jabatan sesorang bukan menjadi kriteria yang
utama dalam memilih anggota TPMD.
Apa saja tugas TPMD ?
Tugas TPMD secara umum adalah:
™
Membentuk Tim Kerja yang bertugas untuk penyusunan usulan dan monitoring.
PTO PNPM Generasi (versi B)
59
™
™
™
Melakukan rapat untuk merumuskan kegiatan yang dapat membantu meningkatkan
kondisi pendidikan dasar dan kesehatan ibu dan anak di masyarakatnya
Melakukan rapat untuk menyusun prioritas kegiatan dan membuat rekomendasi
kepada musyawarah desa tentang jenis kegiatan yang akan dikerjakan dan didanai
melalui swadaya, BLM, atau sumber dana lainnya,
Melakukan rapat evaluasi terhadap pencapaian ukuran keberhasilan secara rutin
setiap bulan sekali
Dalam TPMD, selanjutnya dipilih diantara mereka 3 orang sebagai Tim Kerja
penyusunan usulan dan monitoring.
untuk
Tugas Tim Kerja untuk penyusunan usulan dan monitoring sebagai berikut :
™
Bersama FD/KPMD, mencocokkan gagasan-gagasan kegiatan hasil diskusi terarah
dengan ukuran keberhasilan, sebagai bahan rapat perumusan gagasan.
™
Bersama FD/KPMD mendokumentasikan hasil rapat perumusan gagasan sebagai
bahan untuk MAD Alokasi Dana dan Lokarya dengan penyedia layanan.
™
Bersama FD/KPMD mendokumentasikan hasil MAD Alokasi Dana dan lokakarya
dengan penyedia layanan sebagai bahan untuk rapat prioritas usulan.
™
Bersama FD/KPMD menulis proposal atau usulan kegiatan yang telah ditetapkan
dalam musyawarah desa
™
Melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan dan perolehan layanan kegiatan dari
sasaran program
™
Mendorong atau menggerakkan masyarakat untuk mencapai seluruh ukuran
keberhasilan
™
Melakukan audit antar desa setiap 3 bulan sekali
Selanjutnya tim ini akan menyusun sendiri tugas-tugasnya secara rinci sesuai kondisi dari
masing-masing desa.
TPMD akan mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya kepada masyarakat melalui forum
musyawarah desa.
Bagaimana TPMD memprioritaskan usulan kegiatan dalam rapat prioritas usulan?
TPMD akan menyusun prioritas usulan setelah lokakarya dengan penyedia layanan
dilakukan. Prioritas pertama yang harus dilakukan adalah diperuntukkan bagi kegiatan yang
bermanfaat bagi anggota masyarakat yang belum menerima layanan.
Salah satu pilihan alat untuk memprioritaskan kegiatan adalah dengan menggunakan
Analisa Kuadran Prioritas Usulan. Analisa kuadran prioritas usulan dilakukan dengan cara
yang sederhana yaitu dengan mengklasifikasikan usulan-usulan yang sudah diajukan ke
dalam 4 tingkatan. Tingkat pertama adalah usulan yang harus segera dikerjakan (jangka
pendek), Tingkat kedua adalah usulan yang harus segera dibuat rencana pelaksanaannya
(jangka menengah), Tingkat ketiga adalah usulan yang harus sudah dipikirkan bagaimana
cara untuk pelaksanaannya (jangka panjang) dan Tingkat ke empat adalah usulan yang
masih dipertimbangkan. Untuk membuat tingkatan usulan ini berdasarkan dua aspek, yaitu:
dari sisi manfaat atau kepentingannya dan dari sisi waktu.
Yang menjadi tolok ukur sebuah kegiatan dari sisi manfaat meliputi:
1. Bermanfaat bagi kelompok atau rumah tangga miskin
2. Dapat meningkatan pencapaian ukuran/ indikator keberhasilan
3. Memberikan dampak positif untuk keberlanjutannya
Sedangkan yang menjadi tolok ukur kegiatan dari aspek waktu adalah mendesak atau
tidaknya (dapat ditunda) dari kegiatan tersebut.
PTO PNPM Generasi (versi B)
60
Mengingat apa yang telah diusulkan pasti dirasakan oleh masyarakat adalah sesuatu yang
penting dan mendesak, maka dari masing-masing kriteria ini harus diklasifikasikan kembali
menjadi:
Aspek manfaat:
1. Sangat Penting (SP):
™ Sebagian besar yang memanfaatkan adalah dari rumah tangga miskin
™ Akan meningkatkan ukuran/ indikator keberhasilan program yang akan dicapai
™ Potensi keberlanjutannya sangat besar
2. Cukup Penting (CP):
™ Hanya sebagian kecil yang memanfaatkan dari rumah tangga miskin
™ Hanya sedikit indikator keberhasilan yang akan dicapai
™ Potensi keberlanjutannya kurang
Aspek Waktu:
1. Sangat Mendesak (SM)
™ Harus dilaksanakan sesegera mungkin atau tidak bisa ditunda-tunda
™ Kegiatan terfokus untuk menangani kelompok masyarakat yang selama ini tidak
memperoleh layanan pendidikan dasar atau kesehatan ibu-anak.
™ Anak-anak yang terancam drop out sekolah
2. Cukup Mendesak (CM)
™ Masih bisa ditunda
Kriteria di atas masih bisa dikembangkan dan tentunya harus sudah dipahami oleh TPMD
sebelum membahas usulan-usulan kegiatan apakah akan dimasukkan pada tingkat
pertama, kedua, ketiga atau keempat.
Kuadran Prioritas Usulan:
Sangat
Penting
(SP)
Cukup
Penting
(CP)
CM + SP
SM + SP
Prioritas 3.
Prioritas 1.
CM + CP
SM + CP
Prioritas 4.
Prioritas 2.
Cukup Mendesak (CM)
Sangat Mendesak (SM)
Tingkat 1 merupakan prioritas pertama jika usulan disepakati Sangat Mendesak (SM)
Sangat Penting (SP).
Tingkat 2, merupakan prioritas kedua jika usulan disepakati Sangat Mendesak (SM)
Cukup Penting (CP)
Tingkat 3, merupakan prioritas ketiga jika usulan disepakati Cukup Mendesak (CM)
Sangat Penting (SP).
Tingkat 4, merupakan prioritas keempat jika usulan disepakati Cukup Mendesak (CM)
Cukup Penting (CP).
PTO PNPM Generasi (versi B)
dan
dan
dan
dan
61
Bagaimana Cara pemilihan anggota TPMD?
Anggota tim dipilih oleh perwakilan anggota masyarakat melalui pertemuan ditingkat desa
yang dihadiri oleh seluruh calon anggota tim dari masing-masing dusun ditambah 2 calon
anggota yang dipilih dan diusulkan dari unsur PKK.
Calon anggota tim dipilih oleh warga masyarakat di tingkat dusun. Pemilihan calon anggota
tim ini dilakukan melalui pertemuan musyawarah masyarakat di tingkat RT (jika RT berjalan
efektif) dan Dusun. Fasilitator perlu memberikan penyadaran kepada peserta tentang nilainilai kemanusian dan kemasyarakatan merupakan landasan dalam memilih anggota tim.
Yang dibutuhkan untuk membantu masyarakat melaksanakan program ini adalah orangorang yang jujur dan rela, bukan untuk mencari orang yang pintar dan pandai bicara.
Sebelum melakukan pemilihan, peserta pertemuan dusun berdiskusi untuk menentukan
kriteria apa saja yang dibutuhkan sebagai anggota TPMD. Acuan masyarakat dalam
menentukan kriteria utama didasarkan pada nilai-nilai kemanusian dan kemasyarakatan,
seperti: kejujuran, kerelaan dll.
a. Pemilihan calon anggota TPMD tingkat RT (jika RT berjalan efektif).
Proses pemilihan calon anggota tim diharapkan dapat dimulai dari tingkatan kelompok
masyarakat yang paling rendah, yaitu RT. Pemilihan di tingkat RT dilakukan untuk
memilih calon anggota tim, sebanyak 4 orang, minimal 2 perempuan. Proses pemilihan
calon anggota tim, sebaiknya dilakukan setelah warga masyarakat mendapatkan
penjelasan tentang apa itu program PNPM Generasi dan telah tersusun peta sosial
kondisi pendidikan dan kesehatan. Dengan telah memahami program dan mengetahui
kondisi atau masalah pendidikan dan kesehatan yang terjadi, diharapkan mereka akan
memilih calon-calon yang peduli dan menyadari akan pentingnya pendidikan dasar dan
kesehatan ibu-anak serta suka rela untuk menanganinya dan bersedia untuk dipilih
menjadi calon anggota TPMD. Proses ini difasilitasi oleh Kader Dusun atau dibantu
Fasilitator Desa.
Proses pemilihannya sebagai berikut:
• Jelaskan kepada peserta musyawarah tentang apa yang dimaksud dengan TPMD,
apa fungsinya dan apa saja tugas dan tanggungjawabnya.
• Ajak peserta musyawarah RT untuk berdiskusi dan mensepakati tentang kriteria apa
saja yang sebaiknya diperlukan untuk menjadi anggota TPMD. Catatan:
sebagaimana di atas, kriteria yang akan dibuat lebih didasarkan atas nilai-nilai
kemanusiaan dan kemasyarakatan.
• Minta kepada peserta untuk menyebutkan siapa-siapa saja warga masyarakat (lakilaki maupun perempuan) yang sesuai dengan kriteria yang telah disepakati, dan buat
daftar nama-namanya. Jumlah yang dinominasikan memenuhi kriteria, minimal
sebanyak 8 orang dan lebih dari separonya adalah perempuan.
• Dari 8 orang tersebut, mereka melakukan pemilihan secara tertutup. Masing-masing
orang menuliskan 4 nama (minimal 2 calon perempuan) yang menurutnya dinilai
layak mewakili RT, sebagai calon anggota TPMD (boleh menulis namanya sendiri).
• Selanjutnya dilakukan perhitungan dan dibuatkan urutan mulai dari nama yang paling
banyak dipilih dan seterusnya. Tetapkan terlebih dahulu 2 orang teratas dari calon
perempuan, baru diambilkan 2 orang lagi dari urutan tertinggi, untuk menjadi calon
anggota TPMD dari RT tersebut. 4 orang dari masing-masing RT inilah, yang
selanjutnya akan dipilih sebagai calon anggota TPMD tingkat dusun.
PTO PNPM Generasi (versi B)
62
b. Pemilihan tingkat Dusun.
b.1. Jika melalui pemilihan di tingkat RT terlebih dulu
Proses pemilihan dilakukan pada saat Musyawarah Dusun dan difasilitasi oleh
FD/KPMD dibantu kader dusun.
Jumlah calon anggota dari wakil dusun, bervariasi tergantung dari jumlah dusun,
sebagaimana dibawah ini.
Tabel jumlah calon dari masing-masing dusun
Jumlah dusun dalam
Jumlah calon anggota
desa
TPMD per dusun
1 – 3 dusun
12 orang
4 – 6 dusun
4 orang
> 6 dusun
2 orang
Jumlah minimal calon
dari perempuan
6 orang
2 orang
1 orang
Sebelum pemilihan, kader dusun akan menyampaikan terlebih dahulu kriteria calon
anggota tim yang telah dibuat di masing-masing RT. Selanjutnya peserta musyawarah
dusun mensepakati kriteria calon anggota TPMD berdasarkan kriteria yang telah disusun
dari masing-masing RT. Proses pemilihan bukan oleh semua yang hadir di musyawarah
dusun, tetapi hanya oleh calon anggota yang telah dipilih dari masing-masing RT.
Proses pemilihannya pada prinsipnya sama dengan pada saat pemilihan di tingkat RT,
yaitu:
•
•
Masing-masing peserta menuliskan nama sejumlah orang sesuai jumlah calon
anggota TPMD tingkat dusun (sesuai tabel di atas), dengan menulis seimbang
antara laki-laki dan perempuan.
Selanjutnya dilakukan perhitungan dan dibuatkan urutan mulai dari nama yang paling
banyak dipilih dan seterusnya. Sekian orang teratas laki-laki dan sekian orang
teratas perempuan, sesuai tabel di atas menjadi calon anggota TPMD dari dusun
tersebut. Mereka yang sudah terpilih di tingkat dusun ini, selanjutnya akan memilih
dan dipilih untuk menjadi anggota TPMD di tingkat desa.
b.2. Jika tanpa pemilihan di tingkat RT
Proses pemilihan sama dengan proses pemilihan di tingkat RT, dengan memilih
sejumlah calon sesuai Tabel jumlah calon dari masing-masing dusun sebagaimana di
atas.
c. Pemilihan tingkat Desa.
Pemilihan anggota TPMD dilakukan pada saat pertemuan seluruh calon dari wakil dusun
di tingkat desa, yang difasilitasi oleh FD/KPMD dibantu FK. Peserta pemilihan adalah
calon-calon anggota TPMD yang telah dipilih dari masing-masing dusun ditambah dua
orang calon anggota dari unsur PKK. Jika ada peserta lain yang bukan calon dari wakil
dusun atau 2 orang wakil PKK, maka mereka ini tidak berhak untuk memilih dan dipilih.
Mereka boleh ikut pertemuan atau musyawarah tetapi hanya sebagai peninjau. Sebelum
dilakukan pemilihan anggota TPMD, FD/KPMD akan memfasilitasi beberapa hal terlebih
dahulu, antara lain:
• Penjelasan tentang apa TPMD, apa peran, tugas dan tanggung jawabnya
• Kesepakatan pokok-pokok pikiran yang akan dituangkan dalam tata tertib atau
aturan dalam TPMD.
• Menyampaikan kriteria calon anggota tim yang telah dibuat di masing-masing dusun
PTO PNPM Generasi (versi B)
63
•
Mensepakati kriteria anggota tim berdasarkan kriteria yang telah disusun di tingkat
dusun
Proses pemilihan anggota TPMD dilakukan secara tertutup, dengan masing-masing
peserta menulis 11 orang (boleh namanya sendiri) yang dirasakan atau dinilai memenuhi
sejumlah kriteria yang telah disepakati (seimbang antara laki-laki dan perempuan).
Kemudian kertas yang sudah tertulis 11 nama, dikumpulkan dan dilakukan perhitungan
terhadap nama-nama yang ada dan dibuatkan urutan mulai dari nama yang paling
banyak dipilih dan seterusnya. 6 nama orang teratas perempuan ditetapkan terlebih dulu
menjadi
anggota tim desa tersebut, selanjutnya musyawarahkan apakah akan
menambah kuota anggota tim dari perempuan atau tidak. Jika akan menambah kuota
perempuan, sepakati berapa tambahannya dan lanjutkan dengan urutan calon
perempuan berikutnya. Baru kemudian, lanjutkan dengan mengambil urutan teratas dari
calon laki-laki untuk memenuhi sampai 11 orang anggota TPMD.
Koordinator tim dipilih diantara anggota oleh anggota-anggota tersebut dalam rapat
pertama kali, dimana wewenang dan hak suara koordinator adalah sama dengan
anggota yang lain.
PTO PNPM Generasi (versi B)
64
Lampiran 4 :
Acuan Penyaluran dan Pencairan Dana BLM
Penerima dana adalah kelompok masyarakat melalui pelaksana kegiatan dengan
penanggung
jawab Ketua pelaksana kegiatan TPMD. Penyaluran dana BLM yang
bersumber dari APBN akan dilakukan
melalui
Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN) ke rekening kolektif desa yang diadministrasikan oleh Unit Pengelola
Keuangan (UPK) dengan nama “Rekening PNPM Generasi” pada Bank Pemerintah
setempat.
Rekening PNPM Generasi di buka dengan specimen tanda tangan: (1) Ketua UPK, (2)
Fasilitator Kecamatan (FK), dan (3) Wakil dari Musyawarah Antar Desa (MAD). Setiap
pergantian personil dari ketiga pihak tersebut harus dilakukan penggantian specimen tanda
tangan.
Proses penyaluran dana dari KPPN ke UPK, dilakukan dalam tiga tahap yaitu masingmasing tahap pertama 40%, tahap kedua 40%, dan tahap ketiga 20% dari jumlah nilai
proposal yang dituangkan dalam Surat Perjanjian Pemberian Bantuan yang disetujui dan
ditandatangani Ketua UPK dengan pelaksana kegiatan dan diketahui oleh Camat dan
kepala desa. Tata cara dan prosedur akan diatur melalui Surat Edaran dari Departemen
Keuangan
Tata cara Pencairan Dana dari KPPN ke Rekening kolektif desa adalah sebagai berikut:
a. Penyaluran 40% dana Tahap I
Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan menyertakan nomor rekening
kolektif desa dengan dilampiri:
1. Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB), form: 7
2. Surat Penetapan Camat (SP Camat) tentang Alokasi Dana
3. Berita Acara Penggunaan Dana Kolektif (BAPDK), Form:21
4. Kwitansi 1 (KW-1), Form: 28
b. Penyaluran 40% dana Tahap II
Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) tahap II apabila penggunaan dana
tahap I telah mencapai 90% atau lebih, dengan dilampiri:
1. Berita Acara Penggunaan Dana Kolektif (BAPDK) Form: 21,
2. Kwitansi 1 (KW-1) (Form 28)
c. Penyaluran 20% dana Tahap III
Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) tahap III jika penggunaan dana tahap II
telah mencapai 90% atau lebih, dengan dilampiri:
1. Berita Acara Penggunaan Dana Kolektif (BAPDK) Form: 21
2. Kwitansi 1 (KW-1): Form 28
Atas dasar SPP dan dokumen penunjang lainnya, serta sesuai tahapan penyaluran dana
sebagaimana di atas, selanjutnya pihak lembaga yang ditunjuk oleh program akan
mentransfer dana BLM ke rekening kolektif desa tersebut.
Tata cara Pencairan Dana oleh
sebagai berikut:
PTO PNPM Generasi (versi B)
pelaksana kegiatan dari rekening kolektif desa adalah
65
a. Pelaksana Kegiatan dibantu kader desa menyusun dokumen pengajuan pencairan
dana sesuai kebutuhan dan rencana pelaksanaan desa yang dituliskan dalam
Rencana Penggunaan Dana (RPD), Form: 23.
b. Dokumen RPD yang pertama tersebut, diajukan ke UPK dengan dilampiri proposal
lengkap (termasuk RAB), yang selanjutnya akan diperiksa kelengkapan dan
keabsahannya oleh UPK.
c. UPK memisahkan pengajuan penggunaan dana dari desa yang akan disalurkan ke
Kas Pelaksana Kegiatan dan yang harus disalurkan ke rekening Pokja.
d. UPK menyiapkan slip penarikan dari rekening kolektif dan Kwitansi (KW-2), Form:29
dan memberikan uang kepada Pelaksana Kegiatan serta mentransfer ke rekening
pokja yang sesuai untuk rencana kegiatan yang bersifat multiyears.
e. Pokja selanjutnya akan menyalurkan dana kepada Pelaksana Kegiatan sesuai
kebutuhan desa.
f. Pelaksana kegiatan mencatat transaksi penerimaan dana dari UPK dan Pokja
dalam buku kas harian.
g. Jika dana di Kas pelaksana kegiatan sudah digunakan, maka dapat diajukan kembali
permintaan pencairan dana berikutnya. Permintaan pencairan dana tetap sesuai
kebutuhan dan rencana pelaksanaan desa yang ditulis dalam RPD. Untuk
permintaan pencairan dana berikutnya ini, tidak perlu dilampiri dengan proposal
kegiatan, tetapi dilampiri dengan Laporan Penggunaan Dana (LPD) Form 26
sebelumnya dan bukti-bukti pengeluarannya.
h. UPK menyiapkan slip penarikan dari rekening kolektif dan Kwitansi (KW-2), Form 29
dan memberikan uang kepada Pelaksana Kegiatan serta mentransfer ke rekening
pokja yang sesuai untuk rencana kegiatan yang bersifat multiyears.
i. Proses di atas diulang kembali sampai dengan dana BLM terserep seluruhnya.
Alur P e ncairan D ana B LM dari R e ke ning K ole ktif D e sa ke P e laksana K e giatan
P ros es peny eles aian
tahap terk ahir
Rek
P ok ja
Rek
UP K
S P P B + RP D+ LP D + K W
2
1,2,ds t.
Tahap
penc airan
Ua ng m a s uk
Ka s pe la k s a na
k e gia ta n
P eny iapan
LP D
habis
m as ih
Catatan k egiatan
y ang harus
dibay ar
P e m b a ya ra n
S aldo K as
B uk ti-buk ti
PTO PNPM Generasi (versi B)
P e m b u ku a n
66
Lampiran 5:
Acuan Pemantauan melalui
Buku KIA , Buku Kupon Pemantauan Kesehatan dan Daftar Hadir Siswa
Buku KIA
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) adalah buku yang dibagikan kepada semua ibuibu usia subur dan ibu-ibu yang mempunyai anak balita. Dalam buku tersebut berisi antara
lain :
1. Nama ibu yang bersangkutan.
2. Pedoman makanan yang bergizi selama ibu hamil dan menyusui.
3. Pedoman pemeriksaan ibu hamil selama kehamilan.
4. Pedoman vitamin dan obat-obatan selama kehamilan.
5. Pedoman perawatan waktu persalinan dan setelah persalinan.
6. Pedoman imunisasi terhadap anak.
7. Pedoman tentang penimbangan balita.
8. Kartu Menuju Sehat (KMS) berupa grafik perkembangan berat dan tinggi balita.
Dalam program PNPM Generasi, buku KIA dijadikan sebagai media untuk memantau
pelaksanaan kegiatan yang didanai program. Dalam buku KIA ini akan ditambahkan dengan
buku kupon sebagai bukti pemeriksaan oleh bidan atau tenaga kesehatan.
Buku Kupon
Buku kupon digunakan untuk memonitor jumlah pemeriksaan berkala oleh
bidan/perawat/tenaga medis terhadap ibu hamil dan bayi berumur dibawah satu tahun. Buku
kupon ini akan diselipkan/ditambahkan ditengah-tengah halaman buku KIA sebagai alat
bukti telah adanya pemeriksaan juga dengan menggunakan stempel yang dipegang oleh
bidan atau tenaga medis.
Bagaimana menggunakan buku KIA dan buku kupon ?
1. Semua ibu hamil atau ibu dengan anak dibawah 1 tahun harus mendapatkan atau
memiliki buku KIA dari petugas kesehatan atau puskesmas.
2. Selama pemetaan sosial, ibu hamil dan ibu dengan anak dibawah satu tahun telah
diidentifikasi dan dibuat daftar nama-namanya, serta dikelompokkan agar nantinya dapat
dilakukan pertemuan secara rutin. Kelompok ini dapat dibentuk di setiap RT atau RW
atau dusun, yang tingkatannya paling cocok atau sesuai dengan jumlah sasaran dan
kondisi wilayahnya. Pilih diantara mereka untuk menjadi ketua atau koordinator
kelompok.
3. FD/KPMD mendistribusikan buku-buku kupon yang sudah ada nomor serinya kepada
ibu hamil dan ibu dengan anak dibawah satu tahun:
a.
Buku kupon ini berisi kupon-kupon untuk pelayanan kesehatan mulai dari
pemeriksaan kehamilan sampai dengan penimbangan bayi usia satu tahun ke
bawah. Sedangkan bagi anak balita di atas usia satu tahun akan dimonitor dengan
menggunakan catatan yang ada di posyandu.
b.
FD/KPMD akan mencatat kode seri dan nama dari ibu-ibu/anak-anak pada saat
mendistribusikan buku-buku kupon tersebut dan dicatat di Laporan Distribusi Buku
Kupon (Form 11).
4. Setiap pemberi layanan (bidan atau petugas kesehatan) akan mendapat stampel dari
PNPM Generasi untuk menandai telah diberikannya layanan.Ketika Ibu-ibu
mendapatkan layanan kesehatan/ pemeriksaan, buku kupon yang dimilikinya harus
PTO PNPM Generasi (versi B)
67
5.
6.
7.
8.
9.
distempel oleh bidan/petugas kesehatan pada kupon yang relevan dengan jenis
pemeriksaan yang dilakukan.
Setiap bulannya, pada hari ke 27 diadakan pertemuan dengan kelompok ibu-ibu. Dalam
pertemuan ini, Ketua kelompok mengumpulkan kupon-kupon yang telah distempel untuk
dihitung dan dimasukkan dalam lembaran matrik yang selanjutnya ditandatangani oleh
ibu-ibu dalam kelompok tersebut (Form 13).
Setiap bulannya, pada hari ke 28 FD/KPMD mengumpulkan hasil perhitungan dan
kupon-kuponnya dari kelompok-kelompok yang ada di desa dan selanjutnya dibuatkan
lembaran ringkasan hasil perhitungan tingkat desa. FD/KPMD membuat hasil
perhitungan berdasarkan lembaran matrik dari kelompok ibu-ibu yang ada di desa.
(formulir Tabel Perolehan Layan Kesehatan Bulanan, Form 13).
Setiap bulannya, pada hari ke 29 FD/KPMD menyampaikan hasil capaian indikator
kesehatan (dengan melihat lembaran hasil perhitungan dan kupon) kepada TPMD dan
selanjutnya TPMD membuat berita acara yang dilampiri dengan lembaran hasil
perhitungan dan kupon.
Setiap bulannya, pada hari ke 30, FK mengumpulkan seluruh berita acara dari TPMD
yang telah dilampiri dengan lembaran perhitungan dan kupon.
FK membuat rincian hasil perhitungan per desa dan memasukkan kedalam laporan
Rekapitulasi Bulanan Penilaian Desa (Form 15).
Pemantauan Kehadiran Siswa
Untuk mengetahui tingkat kehadiran siswa dilakukan dengan menggunakan buku daftar
hadir yang ada di sekolah. Sesuai ketentuan, pada setiap hari sekolah perlu dilakukan
pendataan terhadap kehadiran siswa di sekolah. Daftar hadir siswa akan dikumpulkan di
setiap kelas oleh guru atau kepala sekolah. Selanjutnya, kepala sekolah perlu menetapkan
satu guru yang akan mengumpulkan daftar hadir dari seluruh kelas yang ada disekolah
untuk direkapitulasi dan dimasukkan dalam Tabel Kehadiran Siswa (Form 14). Tabel
kehadiran siswa ini, setiap tanggal 1 akan disampaikan kepada FK. Selanjutnya, Tabel
Kehadiran Siswa (Form 14) ini akan dikembalikan kepada guru sebelum tanggal 15 pada
setiap bulannya.
Dari hasil pengumpulan data kehadiran siswa, FK akan membuat laporan penilaian kegiatan
yang dituliskan pada Lembar Skoring Bulanan Desa, Form 16) dan Rekapitulasi Bulanan
Penilaian Desa (Form 15).
Tabel: Jumlah hari tidak masuk sekolah per siswa untuk mencapai kehadiran minimal
85%
Hari-sekolah di dalam satu bulan Maksimal siswa tidak hadir (alpa atau bolos, sakit, ijin),
kecuali ada bencana
26 - 20 hari sekolah
3 hari
19 – 14 hari sekolah
2 hari
13 – 6 hari sekolah
1 hari
5 – 1 hari sekolah
0 hari
PTO PNPM Generasi (versi B)
68
Lampiran 6:
Penjelasan Tentang Penilaian Keberhasilan
Untuk lebih memastikan apakah program dinilai berhasil atau belum maka perlu dilakukan
proses penilaian keberhasilan. Untuk menilai keberhasilan perlu ada indikator yang jelas
dan bisa diukur. Sebagaimana di Bab 1 PTO ini, PNPM Generasi telah menyediakan
indikator yang akan digunakan untuk melihat keberhasilan program, yaitu:
Indikator yang digunakan dalam mengukur tingkat keberhasilan adalah:
Bidang Kesehatan, meliputi:
a. Setiap ibu hamil diperiksa oleh bidan, minimal 4 kali pemeriksaan selama masa
kehamilannya.
b. Setiap ibu hamil mendapatkan minimal 90 pil Fe, selama masa kehamilannya.
c. Setiap proses kelahiran ditangani oleh tenaga bidan atau dokter
d. Setiap ibu yang melahirkan dan bayinya mendapatkan perawatan nifas oleh bidan
atau dokter, minimal 2 kali perawatan dalam waktu 40 hari setelah proses persalinan.
e. Setiap bayi usia 12 bulan ke bawah mendapatkan imunisasi standar secara lengkap
f. Setiap bayi usia 12 bulan ke bawah berat badannya selalu naik pada setiap bulannya
(untuk bayi di bawah usia 6 bulan, berat badannya naik lebih dari 500 g per bulan
dan bayi usia 6-12 bulan naik lebih dari 300 g).
g. Setiap anak usia 6 bulan sampai 59 bulan mendapatkan Vitamin A, 2 kali dalam
setahun
h. Setiap anak balita (bawah lima tahun) ditimbang sebulan sekali secara rutin.
Bidang Pendidikan, meliputi:
i. Setiap anak usia Sekolah Dasar (7 tahun ke atas) terdaftar sebagai siswa Sekolah
Dasar (SD/MI)
j. Tingkat kehadiran setiap siswa SD/MI dalam mengikuti proses belajar mengajar,
minimal 85%.
k. Setiap anak usia Ssekolah Menengah Pertama yang sudah lulus SD/MI terdaftar
sebagai siswa SMP/MTs
l. Tingkat kehadiran setiap siswa SMP/MTs dalam mengikuti proses belajar mengajar,
minimal 85%.
Apa pengertian dari penilaian keberhasilan?
Pengertian dari penilaian keberhasilan adalah untuk melihat seberapa jauh tingkat
pencapaian masyarakat desa dalam memenuhi seluruh indikator keberhasilan program,
baik bidang kesehatan
ataupun bidang pendidikan, setelah desa-desa tersebut
melaksanakan kegiatan-kegiatannya dalam satu siklus tahapan program.
Mengapa penilaian keberhasilan dilakukan?
Alasan mengapa penilaian keberhasilan dilakukan, yaitu:
Untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan evaluasi tentang apakah kegiatan yang
telah dan sedang dilakukan mampu mendorong peningkatan tingkat kesehatan ibu-anak dan
pendidikan dasar di desanya.
Bagaimana menentukan bahwa desa itu dikatakan berhasil atau tidak?
Penilaian keberhasilan diukur dengan membandingkan nilai yang dicapai oleh desa
terhadap nilai capaian minimal untuk desa itu sendiri yang besarannya telah ditentukan
PTO PNPM Generasi (versi B)
69
oleh program. Jika desa tersebut nilainya melampaui minimal capaiannya maka desa
tersebut bisa dikatakan berhasil dalam melaksanakan program ini.
Apa yang dimaksud dengan nilai minimal capaian indikator?
Nilai capaian indikator adalah batasan minimum yang dijadikan standar untuk menentukan
tingkat keberhasilan dari desa-desa dalam melaksanakan program ini. Dari 12 indikator
sebagaimana di atas, masing-masing mempunyai nilai capaian minimal indikator
keberhasilan. Nilai minimal capaian indikator dihitung berdasarkan jumlah sasaran program
dan tingkat kesulitan masyarakat desa untuk mencapai tempat layanan kesehatan dan
pendidikan. Ukuran tingkat kesulitan yang digunakan adalah jarak antara pusat desa s/d
tempat pelayanan pendidikan atau kesehatan. Tingkat kesulitan desa dibagi dalam 3
kategori, yaitu: standar ( jika tempat pelayanan ada di desa), sulit ( jika tempat pelayanan
berjarak < 10 km dari desa), dan sangat sulit (jika tempat pelayananan berjarak >10 km dari
desa).
Dengan demikian nilai minimal capaian indikator tidak akan sama antara desa yang satu
dengan desa lainnya. Desa dengan kategori sangat sulit dengan jumlah sasaran yang
banyak tentunya akan mempunyai nilai minimal capaian indikator yang lebih kecil dari pada
desa dengan kategori normal dengan yang jumlah sasaran banyak.
Untuk memudahkan dalam mendapatkan nilai minimal capaian indikator, maka program
menyediakan tabel minimal pencapaian indikator sesuai jumlah sasaran program dan
tingkat kesulitannya sebagaimana terlampir.
Bagaimana proses melakukan penilaian keberhasilan?
Proses penilaian keberhasilan dilakukan setelah tahap musdes penetapan usulan dan rapat
persiapan pelaksanaan sampai dengan sebelum MAD Sosialisasi tahun berikutnya selama
9 bulan yang dibagi dalam dua tahapan, yaitu:
1. Pemantauan bulanan terhadap nilai capaian dari masing-masing indikator.
Pemantauan bulanan dilakukan dengan menghitung nilai yang berhasil dicapai dalam
bulan sebelumnya. Nilai capaian per indikator pada setiap bulannya, dihitung dengan
menggunakan media/ alat monitoring berupa kupon untuk indikator kesehatan dan daftar
hadir sekolah untuk indikator pendidikan. Dari rekapitulasi kupon dan daftar hadir ini,
setiap bulannya akan diketahui berapa jumlah capaian dari setiap indikator untuk
masing-masing desa. Hasil pemantauan rutin ini dituangkan sebagaimana dalam
formulir skoring bulanan (Form 16 terlampir), selanjutnya disampaikan kepada
TPMD/desa. Berdasarkan hasil dari pemantauan rutin bulanan, TPMD mengadakan
rapat rutin untuk membahas apakah pada bulan sebelumnya sudah diperkirakan
memenuhi ukuran keberhasilan atau belum. Jika belum maka TPMD perlu mengambil
langkah-langkah strategis yang dapat mendorong terhadap pemenuhan
ukuran
keberhasilan.
2. Penilaian sementara
Penilaian sementara dilakukan setelah ada pemantauan bulan keempat, yaitu dengan
membandingkan nilai capaian perolehan layanan desa selama empat bulan pemantauan
dengan nilai minimal capaian indikator keberhasilan dalam 4 bulan. Penilaian sementara
dilakukan, karena proses perencanaan tahun berikutnya dimulai beriringan dengan
pelaksanaan tahun sebelumnya. Hasil penilaian sementara digunakan bagi desa-desa
sebagai bahan evaluasi pelaksanaan tahun sebelumnya dan sebagai dasar dalam
menyusun perencanaan tahun berikutnya.
3. Penilaian akhir
Penilaian akhir keberhasilan, yaitu dilakukan dengan membandingkan antara nilai akhir
hasil pencapaian terhadap seluruh indikator selama satu siklus dengan angka tingkatan
minimal pencapaian indikator. Untuk mendapatkan nilai akhir hasil capaian dilakukan
dengan menjumlahkan nilai capaian bulanan per indikator/ukuran keberhasilan.
Selanjutnya dalam penilaian akhir ini akan digunakan sebagai dasar pemberian
PTO PNPM Generasi (versi B)
70
penghargaan. Karena tingkat kesulitan dan beban biaya yang diperlukan untuk
memenuhi indikator yang satu dengan yang lain berbeda, maka tiap-tiap indikator
diberikan bobot secara khusus.
Contoh:
Berdasarkan hasil pemetaan sosial di desa A, diperoleh data sasaran program sebagai
berikut:
A0 (anak usia 0-12 bln) = 15 bayi
A1 (anak usia 1-5 th) = 60 balita
A2 (anak usia 6-12 th) = 90 anak, 80 anak sekolah di SD/MI dan 10 anak tidak sekolah
A3 (anak usia 13-15 th) = 35 anak, 30 anak sekolah di SMP/MTs dan 5 anak tidak sekolah
IH (ibu hamil)
= 8 ibu
Keberadaan layanan: Bidan ada di desa, SMP/MTs di luar desa lebih dari 5 km dan SD/MI
ada di dalam desa.
Berdasarkan data tersebut, maka nilai capaian minimal per indikator sesuai dengan tabel
adalah sebagai berikut:
Tabel Capaian Minimal Indikator
Desa: A
No
Indikator
Sasaran
Jumlah
Nilai
Minimal/
tahun
1
Jumlah pemeriksaan kehamilan oleh
bidan minimal 4 kali
PIH=A0
15
26
2
Jumlah paket pil Fe (90 butir) yg diberikan
kepada ibu hamil selama masa
kehamilan
PIH=A0
15
6
3
Jumlah proses kelahiran yang ditangani
oleh tenaga bidan atau dokter
PIH=A0
15
4
4
Jumlah perawatan nifas oleh bidan atau
dokter, minimal 2 kali perawatan dalam
waktu 40 hari setelah proses persalinan.
PIH=A0
15
7
5
Jumlah imunisasi standar secara lengkap
untuk bayi < 12 bulan
A0
15
77
6
Jumlah bayi yang bobotnya selalu naik
pada setiap bulannya
A0
15
79
7
Jumlah pil vitamin A yang diberikan
kepada anak usia 6 bulan sampai 59
bulan, 2 kali dalam setahun
A0+A1
75
46
A0+A1
75
262
A2
A2
A3
A3
90
90
35
35
60
377
12
76
8
9
10
11
12
Jumlah penimbangan balita rutin sebulan
sekali.
Pendaftaran anak usia SD/MI
85 % tingkat kehadiran siswa SD/MI
Pendaftaran anak usia SMP/MTS
85 % tingkat kehadiran siswa SMP/MTS
Keterangan
Dari contoh data di atas, kalau kita merujuk pada salah satu indikator keberhasilan tentang
pemeriksaan kehamilan oleh bidan, maka dalam satu siklus tahapan program bagi desa A
minimal harus ada 26 pemeriksaan kehamilan oleh bidan, untuk indikator proses
penanganan kelahiran, minimal harus ada 4 ibu hamil yang pertolongan persalinannya
ditangani oleh bidan. Untuk indikator penimbangan balita, minimal harus ada 262
penimbangan balita dalam satu tahunnya.
PTO PNPM Generasi (versi B)
71
Nilai dari masing-masing indikator dihitung atau diukur secara rutin pada setiap bulannya
sesuai dengan proses penanganan atau pelayanan yang terjadi dan tercatat oleh petugas
pelayanan pada bulan tersebut.
Bentuk pencatatan atau bukti terjadinya proses
penanganan pelayanan pendidikan atau kesehatan, dengan menggunakan catatan standar
yang sudah ada ditambah dengan disediakannya kupon sebagai
alat kontrolnya.
Melanjutkan contoh di atas, pada bulan pertama tercatat 13 penimbangan balita, berarti nilai
untuk indikator ini sebesar 13. Masukkan angka ini pada tabel skoring bulanan sebagaimana
dibawah ini. Jumlah pemeriksaan kehamilan oleh bidan pada bulan pertama ada 3, berarti
nilai atas indikator pemeriksaan kelahiran sebesar 3.
Hasil pencatatan rutin bulanan ini bisa digunakan oleh TPMD sebagai alat untuk melakukan
evaluasi. Dari contoh untuk indikator penimbangan balita yang tercatat mempunyai nilai 13
menunjukkan bahwa proses penimbangan balita belum dilakukan pada seluruh balita yang
ada di desa (15 balita). Artinya pada bulan pertama ada 13 balita yang ditimbang dan masih
ada 2 balita yang tidak ditimbang. Contoh lainnya lagi yang berkaitan dengan indikator
pendidikan, yaitu tentang tingkat kehadiran. Dengan dimonitoring dan dicatat secara rutin
bulanan, maka TPMD dapat melakukan evaluasi bulanan secara rutin. Selanjutnya dalam
rapat rutin TPMD, perlu membahas apa solusinya agar bulan berikutnya bisa seluruh balita
dilakukan penimbangan.
Ref: Form 20
Halaman 1
Propinsi:
Tanda tangan
Nama FK: Fatimah
Tanggal:___
Tanda tangan:
PNPM Generasi
Lembar skoring bulanan desa
Kabupaten:
Kecamatan:
Nama desa: A
Jumlah KK:
#
1
2
3
Indikator
Pemeriksaa
n ibu hamil:
Jumlah
kupon
pemeriksaan
kehamilan
Mendapatka
n Pil zat
besi: Jumlah
kupon pil zat
besi
a. Jumlah
proses
persalinan/k
elahiran
b.
Pertolongan
persalinan
total
Bula
n1
3
Bulan
2
Bulan
3
Bulan
4
Bulan
5
Bulan
6
Bulan
7
+
+
+
+
+
+
+
+
=
+
+
+
+
+
+
+
+
=
+
+
+
+
+
+
+
+
=
+
+
+
+
+
+
+
+
=
Bulan 8
Bulan
9
Jmlh
Nilai pertolongan persalinan = (jumlah proses persalinan / jumlah pertolongan persalinan total) * A0 / 12 * 9
4
Pemeriksaa
n nifas:
Jumlah
kupon
pemeriksasa
n nifas
+
+
PTO PNPM Generasi (versi B)
+
+
+
+
+
+
=
72
5
6
7
8
9
10
Imunisasi
lengkap
Jumlah
kupon
pemberian
imunisasi
Gizi Bayi:
Jumlah bayi
yang berat
badan naik
Vitamin A:
Jumlah pil
vitamin A
Penimbang
an bulanan
anak balita
Pendaftara
n SD/MI
Kehadiran
pada
SD/MI:
Jumlah
murid yang
hadir 85%
hari sekolah
11
Pendaftara
n SMP/MTS
12
Kehadiran
pada
SMP/MTS:
Jumlah
murid yang
hadir 85%
hari sekolah.
13
+
+
+
+
+
+
+
+
=
+
+
+
+
+
+
+
+
=
+
+
+
+
+
+
+
+
=
+
+
+
+
+
+
+
+
=
Hasil pendaftaran di bulan Juli
+
+
+
+
+
+
+
+
Hasil pendaftaran di bulan Juli
+
+
+
+
+
+
+
+
=
=
=
=
Bagaimana cara menghitung nilai hasil pencapaian terhadap indikator keberhasilan ?
Nilai hasil pencapaian desa dalam satu tahun, dihitung berdasarkan penjumlahan nilai hasil
pencapaian pada setiap bulannya. Nilai hasil pencapaian setiap bulan dihitung dengan
menggunakan : (1) kupon dan buku KIA untuk indikator bidang kesehatan, dan (2) buku
pendaftaran siswa ke SMP/MTS dan daftar hadir siswa untuk indikator bidang pendidikan.
Khusus untuk indikator penanganan kelahiran, pemeriksaan ibu hamil dan perawatan nifas
diperlukan data tentang jumlah seluruh kelahiran pada tahun ini. Untuk itu FK perlu mendata
tentang jumlah kelahiran di desa pada tahun ini. Dari hasil rekapitulasi kupon dan buku KIA,
serta daftar hadir, hasilnya dimasukkan dalam lembar skoring desa sebagaimana di bawah
ini. Bagaimana menggunakan kupon dan buku KIA lihat lampiran 5, tentang Acuan
Pemantauan Pelaksanaan Kegiatan melalui Buku KIA dan Kupon Pemantauan Kesehatan
serta Kehadiran Siswa.
Nilai akhir dari setiap indikator didapatkan dengan menjumlahkan angka-angka/nilai-nilai
bulanan yang telah dicapai selama satu siklus tahapan. Selanjutnya setiap indikator
dikatakan telah terpenuhi jika, nilai akhir setiap indikator dikurangi nilai capaian minimal tidak
sama dengan nol atau negatif. Atau dengan kata lain, desa akan dikatakan berhasil bila
setelah dalam satu siklus tahapan program, nilai dari setiap indikator kebehasilan ada di
atas nilai minimal indikator sebagaimana di atas.
Untuk bisa membandingkan tingkatan indikator yang berhasil dicapai oleh desa-desa, maka
masing-masing indikator diberi bobot secara khusus. Bobot dari masing-masing indikator
PTO PNPM Generasi (versi B)
73
dihitung berdasarkan seluruh biaya yang dibutuhkan untuk pendapatkan pelayanan bidang
pendidikan atau kesehatan (lihat kolom bobot bonus pada lembar skoring tahunan desa).
Dengan demikian, nilai bonus terhadap pencapaian indikator merupakan pengalian dari nilai
pencapaian masing-masing indikator selama setahun dengan bobot angka penghargaan
masing-masing indikator. Sedangkan skor/nilai pencapaian desa, merupakan penjumlahan
dari nilai pencapaian masing-masing indikator.
Contoh:
Ref: Form 22
Halaman 2
Program PNPM Generasi
Propinsi:
Kabupaten:
Nama FK:
Tanda tangan:
Lembar skoring tahunan desa
Kecamatan:
Nama desa:
Jumlah KK:
Penilaian tahunan
Indikator
1
2
3
4
5
6
Pencapaian
total tahunan
(dari laporan
bulanan
kolom
“Jumlah”)
Pemeriksaan ibu
hamil: Jumlah kupon
pemeriksaan kehamilan
Mendapatkan Pil zat
besi: Jumlah kupon pil
zat besi
Jumlah proses
persalinan/kelahiran
Pemeriksaan nifas:
Jumlah kupon
pemeriksasan nifas
Imunisasi lengkap
Jumlah kupon
pemberian imunisasi
Gizi Bayi: Jumlah bayi
yang berat badan
menaik
=R-M
(sama
dengan
nol bila
negatip)
(M)
Minimum
pencapaian
D×
W
Nilai
tahu
nan
(W)
Bobot
Bonu
s
35
-
26
=
9
×
12
=
108
9
-
6
=
3
×
7
=
21
4,5*
-
4
=
0,5
×
100
=
50
12
-
7
=
5
×
25
=
125
83
-
77
=
6
×
4
=
24
80
-
79
=
1
×
4
=
4
7
Vitamin A: Jumlah pil
vitamin A
268
-
262
=
6
×
10
=
60
8
Penimbangan bulanan
anak balita
56
-
46
=
10
×
2
=
20
9
Terdaftar di SD/MI
80
-
60
=
20
×
25
=
500
10
Kehadiran pada SD/MI:
Jumlah murid yang hadir
85% hari sekolah
380
-
377
=
3
×
2
=
6
11
Terdartar di SMP/MTs
30
-
12
=
18
×
50
=
900
12
Kehadiran pada
SMP/MTS: Jumlah
murid yang hadir 85%
hari sekolah.
80
-
76
=
4
×
5
=
20
Total nilai desa
1838
* Nilai untuk pencapaian proses persalinan/kelahiran tidak berdasarkan pada jumlah kupon persalinan yang
dipantau tetapi dihitung berdasarkan rumus :
PTO PNPM Generasi (versi B)
74
Jumlah proses kelahiran oleh bidan/ dokter
A0
________________________________________ x _________ x 9 bulan)
Jumlah total kelahiran yang terjadi dalam 1 tahun
12(bulan)
Berdasarkan rumus di atas, maka nilai 4,5 untuk proses persalinan diperoleh dari
4(jumlah kupon)
15 (A0)
_______________________________x __________ x 9 (bulan) = 4,5
10 (Total kelahiran dalam 1 tahun
12 (bulan)
PTO PNPM Generasi (versi B)
75
Lampiran 7
PELAPORAN PNPM GENERASI
Bagian penting dari pemantauan dan evaluasi adalah laporan tentang hasil. Laporanlaporan ini harus dibuat secara sederhana dan seringkas mungkin. Para pelaku program,
khususnya konsultan mempunyai tanggung jawab untuk membuat laporan seakurat
mungkin dan tepat waktu kepada penyelia mereka. Jika konsultan tidak melaporkan secara
akurat dan tepat waktu, hak ini akan berdampak negatif kepada evaluasi kinerja mereka.
a. Alur Pelaporan
Konsultan mempunyai tanggungjawab di lapangan untuk mengumpulkan dan
mengkonsolidasikan data dari wilayah kerja mereka dan melaporkan hasilnya pada setiap
bulan kepada penyelia mereka. Alur laporan dapat dilihat seperti di bawah ini.
Pengirim/Konsultan:
FD & TPMD
FK
Laporan asli
dikirim ke:
FK
Fasilitator Kabupaten
Fasilitator
Kabupaten
Korprop
Korprop
TL – KM Nasional
TL KM-Nasional
Pimpinan Program
PPK Pusat
Tanggal
pengiriman:
Sebelum Tanggal
2 setiap bulan
SebelumTanggal
7 setiap bulan
Sebelum Tanggal
15 setiap bulan
Sebelum Tanggal
21 setiap bulan
Sebelum Tanggal
28 setiap bulan
Konsultan atau fasilitator harus yakin bahwa copy laporan
lengkap.
Copy laporan dikirim ke:
ƒ
FD, TPMD sebagai arsip
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
PjOK
FK sebagai arsip
TK – Kab
Fasilitator Kabupaten
sebagai arsip
TK-PPK Propinsi
Korwil sebagai arsip
TL KM-Pusat sebagai
arsip
ƒ
ƒ
ƒ
disimpan/diarsipkan secara
b. Pelaporan Pada Tingkat Desa
Pada tingkat desa, FD bersama TPMD bertanggung jawab untuk membuat laporan kepada
FK. FD wajib mengirim laporan mereka kepada FK pada tanggal 30 setiap bulan. FD harus
melengkapi dan mengirim formulir seperti di bawah ini:
No
Formulir yang harus dikirim
1.
Form 3: Berita Acara Pertemuan
2.
Form 5: Data Dasar Kependudukan
3.
Form 8: Daftar Identifikasi Masalah dan Gagasan
4.
5.
Form 9: Daftar Prioritas Usulan
Form 10: Proposal Kegiatan
6.
Form 11: Laporan Distribusi Buku Kupon
PTO PNPM Generasi (versi B)
Frekuensi Pengiriman
Setiap bulan seluruh berita acara
pertemuan/ kegiatan pada bulan
tersebut
1 x Setelah tahapan pemetaan
sosial
2 x Setelah tahapan diskusi terarah
dan Rapat TPMD-1
1 x Setelah Rapat TPMD-2
1 x Setelah ada keputusan kegiatan
yang akan dilaksanakan
Setiap mendistribusikan buku kupon
kepada sasaran ibu hamil dan bayi
76
7.
8.
9.
10.
11.
Form 12: Laporan Masalah Pelayanan yang
Dihadapi
Form 13: Tabel Perolehan Layanan Kesehatan
Bulanan
Form 14: Kehadiran Bulanan Siswa
Setiap bulan sekali, setelah
tahapan perencanaan
Setiap bulan sekali, setelah
tahapan perencanaan
Setiap bulan sekali, setelah
tahapan perencanaan
Form 26: Laporan Penggunaan Dana
Setiap
bulan
selama
pencairan dan pelasanaan
Form 27: Laporan Penyelesaian Pelaksanaan 1 x Pada akhir pelaksanaan
Kegiatan
3 bulan
3 bulan
3 bulan
proses
FD dan TPMD juga diperkenankan untuk menyerahkan foto, berbagai cerita dan
dokumentasi lainnya jika diinginkan.
c. Pelaporan pada tingkat kecamatan
Pada tingkat kecamatan, FK umumnya bertanggung jawab membuat laporan kepada
Fasilitator Kabupaten. FK diwajibkan mengirim laporan kepada Fasilitator Kabupaten pada
tanggal 2 setiap bulan. FK juga diwajibkan mengirim copy laporan kepada PjOK dan
menyimpan satu copy untuk dirinya sendiri. Adalah penting bagi FK untuk mereview dan
mendiskusikan laporan bulanan mereka dengan Fasilitator Kabupaten di saat pertemuan
koordinasi bulanan.
FK diwajibkan mereview laporan dari FD dan TPMD, dan kemudian meringkas informasi
tersebut untuk laporan bulanan mereka kepada Fasilitator Kabupaten. Laporan FK harus
sejujur dan setepat mungkin. FK harus tidak ragu-ragu dalam melaporkan poin-poin yang
baik dan yang buruk.
Secara umum, laporan bulanan FK kepada Fasilitator Kabupaten harus memasukkan butirbutir di bawah ini:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kegiatan FK bulan ini dan rencana kegiatan untuk bulan depan
Penjelasan mengenai kemajuan dan status dari siklus PNPM Generasi
Selama pelaksanaan, jelaskan kemajuan masing-masing jenis kegiatan dan perolehan
layanan bidang pendidikan dan kesehatan yang diukur melalui 12 indikator
keberhasilan program.
Jumlah dana yang dicairkan pada bulan lalu sampai hari ini.
Evaluasi terhadap perkembangan penerapan prinsip PNPM Generasi seperti
partisipasi, transparansi dan kepedulian kepada masa depan anak, dll.
Berbagai masalah yang muncul dan saran penyelesaiannya.
Dalam laporan FK dilampirkan – Formulir berikut ini :
No
1.
2.
3.
4
Formulir yang harus dikirim
Frekuensi Pengiriman
Form 4: Pemantauan Partisipasi Masyarakat
1 x tiap bulan selama tahap
perencanaan dan pelaksanaan
Form 6: Rekapitulasi Hasil Pemetaan Sosial tingkat 1 x Setelah terkumpul seluruh form
Kecamatan
5 data dasar kependudukan.
Form 9: Daftar Prioritas Usulan
1 x Setelah seluruh form 9 dari
FD/TPMD dikirim ke FK.
Form 10: Proposal Kegiatan
1 x Setelah proposal dikirim oleh
FD
PTO PNPM Generasi (versi B)
77
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Form 15: Rekapitulasi Bulanan Penilaian desa
Setiap bulan sekali, setelah 3 bulan
tahapan
perencanaan
(Selama
tahap pelaksanaan)
Form 16: Lembar Skoring Bulanan Desa
Setiap bulan sekali, setelah 3 bulan
tahapan perencanaan
Form 17: Lembar Skoring Tahunan desa
1 x Pada akhir pelaksanaan
Form 17.1 : Lembar Penetapan Besar Dana
Setiap setelah MAD Penetapan
Alokasi Dana
Form 18 : Rekapitulasi Masalah Pelayanan Setiap bulan sekali, setelah 3 bulan
Kesehatan dan Pendidikan
tahapan perencanaan
Form 19: Laporan Masalah yang Dihadapi dalam 1 x tiap bulan selama tahap
Pelaksanaan
perencanaan dan pelaksanaan
Form 20: Laporan Keadaan Force Majeur
Setiap ada kejadian force majeur
Form 21: Berita Acara Penggunaan Dana Kolektif Setiap BAPDK yang dibuat UPK
(BAPDK)
dilampirkan
Sebagai tambahan, ini tergantung pada siklus kegiatan program, FK harus mengirim laporan
insidental berikut kepada Fasilitator Kabupaten:
1. Surat Penetapan Camat tentang kegiatan yang akan didanai dalam PNPM Generasi
2. Laporan tentang kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan
3. Laporan Akhir Kegiatan
Di waktu tertentu, FK juga diminta tentang laporan insidental untuk isu khusus atas suatu
masalah. Sebagai contoh, jika Unit Penanganan Pengaduan menginginkan informasi
tambahan mengenai status untuk persoalan tertentu, konsultan bisa diminta untuk menulis
laporan mengenai isu tersebut.
Dalam laporannya, FK menyertakan foto-foto dokumentasi tentang aktivitas atau kegiatan
yang terjadi.
d. Pelaporan Pada Tingkat Kabupaten
Pada tingkat kabupaten, Fasilitator Kabupaten umumnya bertanggung jawab membuat
laporan kepada Korprop
di wilayahnya.
Fasilitator Kabupaten harus mengirimkan
laporannya kepada Korprop pada tanggal 5 setiap bulannya. Fasilitator Kabupaten harus
mengirim copy-nya kepada TK Kabupaten dan menyimpan satu copy sebagai arsip.
Adalah penting bagi Fasilitator Kabupaten untuk mendiskusikan laporan bulanan mereka
secara terbuka dengan Korprop di pertemuan koordinasi bulanan.
Fasilitator Kabupaten harus melakukan review terhadap laporan FK dan meringkasnya
untuk laporan bulanan mereka kepada Korprop. Laporan Fasilitator Kabupaten harus jujur,
akurat dan seringkas mungkin. Fasilitator Kabupaten seharusnya tidak ragu-ragu dalam
melaporkan poin baik maupun buruk.
Laporan haruslah singkat dan jelas dan tidak boleh lebih dari 10 halaman dalam bentuk
penjelasan.
Secara umum, laporan bulanan Fasilitator Kabupaten harus memasukkan poin berikut ini:
1.
2.
Kegiatan utama konsultan bulan ini dan rencana kegiatan bulan depan (termasuk
informasi mengenai pelatihan, pertemuan koordinasi dan laporan kunjungan
lapangan, dll)
Penjelasan tentang kemajuan dan status siklus program.
PTO PNPM Generasi (versi B)
78
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Selama pelaksanaan, penjelasan tentang jenis kemajuan kegiatan dan perolehan
layanan bidang pendidikan dan kesehatan yang diukur melalui 12 indikator
keberhasilan program.
Jumlah dana yang dicairkan pada bulan lalu hingga hari ini.
Evaluasi terhadap perkembangan penerapan prinsip-prinsip PNPM Generasi seperti
partisipasi masyarakat, transparansi, kepedulian kepada masa depan anak dan lain
lain.
Berbagai masalah yang ditemukan dan saran penyelesaiannya – bagian ini harus se
spesifik mungkin dalam mengindentifikasi masalah di tingkat Kabupaten. Fasilitator
Kabupaten diharuskan merekap berbagai masalah utama seperti yang dilaporkan
oleh FK atau berdasarkan hasil kunjungan lapangan Fasilitator Kabupaten.
Untuk masalah-masalah yang masih dalam proses (yang pernah dilaporkan
sebelumnya) Fasilitator Kabupaten harus mempunyai status terakhir tentang kasus
tersebut dan kemajuan apa yang telah dibuat dalam menyelesaikan masalah
tersebut. Bagian ini harus memasukkan perbaikan (up-date) pada kasus yang ditunda
(pending) dari Unit Penanganan Pengaduan, BPKP, FK, masyarakat dan lainnya.
Sebagai Sebagai tambahan, ini tergantung pada siklus kegiatan program, Fasilitator
Kabupaten harus mengirim laporan insidental berikut kepada Korprop:
• Laporan pelatihan yang dilakukan
• Surat Penetapan Camat tentang kegiatan yang akan didanai dalam PNPM
Generasi
• Laporan Akhir
Fasilitator Kabupaten dengan dibantu operatornya memasukkan data-data dari
formulir sebagaimana di atas, dari para FK supaya informasi yang ada dalam
formulir tersebut dapat dimasukan ke dalam database di tingkat Kabupaten.
Dalam laporannya, Fasilitator Kabupaten menyertakan foto-foto dokumentasi tentang
aktivitas atau kegiatan yang terjadi.
e. Pelaporan PadaTingkat Provinsi
Pada tingkat provinsi, Korprop umumnya bertanggung jawab membuat laporan kepada TL
KM-Nasional. Korprop diwajibkan untuk mengirimkan laporannya kepada TL- KM Nasional
pada tanggal 10 setiap bulan. Copy laporan harus dikirimkan kepada TK- Propinsi dan satu
copy disimpan sebagai arsip Korwil. Korwil harus mereview laporan dari para Fasilitator
Kabupaten dan meringkas informasi tersebut untuk laporan bulanan mereka kepada TL-KM
Nasional. Korprop harus memanfaatkan data yang ada didalam database di kantor wilayah.
Laporan korprop haruslah sejujur dan seakurat mungkin.
Laporan haruslah singkat dan jelas, dan panjangnya tidak boleh lebih dari 10 halaman
dalam bentuk penjelasan. Secara umum, bentuk laporan Korprop kepada TL-KM Nasional
formatnya sama seperti laporan Fasilitator Kabupaten (lihat bagian sebelumnya).
f.
Laporan Tingkat Nasional
Pada tingkat nasional, TL KM-Nasional akan menyiapkan laporan bulanan kepada Satuan
Kerja (Satker) PPK Pusat pada tanggal 20 setiap bulan. TL akan meringkas laporan yang
berasal dari wilayah dengan menggunakan format yang mirip dengan yang digunakan oleh
Korprop.
PTO PNPM Generasi (versi B)
79
Lampiran 8
PELATIHAN PELAKU MASYARAKAT PNPM GENERASI
No
1.
Jenis Pelatihan
Pelatihan FD (1)
Peserta
3 orang per
desa
Pokok Bahasan
•
•
•
•
•
•
•
•
•
2.
Pelatihan TPMD (1)
3 orang per
desa
•
•
•
•
•
3.
Pelatihan FD (2)
3 orang per
desa
•
•
•
•
4.
Pelatihan TPMD (2)
3 orang per
desa
•
•
•
•
•
•
Pelatih/
narasumber
FK dan
F-Kab
(KM-Kab)
3 hari
Pengertian, konsep dan kebijakan PNPM Generasi
Subtansi kegiatan dan indikator keberhasilan
Tugas dan tanggung jawab TPMD dan tim kerja
perumusan dan monitoring
Teknik perumusan gagasan
Teknik prioritas usulan
FK
2 hari
DOK
Pelatihan
Pelatihan kelompok ibu-ibu sasaran program
Monitoring kegiatan dan perolehan layanan sasaran
program
Penggunaan alat-alat monitoring (buku kupon, daftar
hadir siswa, catatan posyandu)
Kampanye program dengan konsep Super (Sukses
dan Perhatian)
Pelaporan
Sistem skoring dan penilaian keberhasilan
Monitoring kegiatan dan perolehan layanan sasaran
program
Fungsi rapat bulanan Pelaku Desa
Kunjungan pemeriksaan antar desa
Evaluasi kegiatan
FK dan F-Kab
(KM Kab)
2 hari
DOK
Pelatihan
FK
2 hari
DOK
Pelatihan
Perubahan kebijakan PNPM Generasi (untuk lokasi
lama)
Konsep dan kebijakan PNPM generasi tahuhn 2008
(lokasi baru)
Alur tahapan PNPM Generasi
Subtansi kegiatan dan indikator keberhasilan
Tugas dan tanggung jawab FD
Teknik sosialisasi dan diseminasi program dengan
alat: lembar balik, poster, leaflet, infokit
Teknik pemetaan sosial
Teknik penggalian gagasan melalui metode FGD
Pengaduan dan penanganan masalah
Durasi
Sumber
Dana
DOK
Pelatihan
No
5.
Jenis Pelatihan
Pelatihan PK dan
UPK
Peserta
3 orang per
desa
Pokok Bahasan
•
•
•
•
•
•
PTO PNPM Generasi (versi B)
Pelatih/
narasumber
Tugas dan Tanggungjawab PK dan UPK
Pembukuan dan administrasi sederhana (termasuk
pengarsipan)
Proses pencairan dan penyaluran dana
Pengelolaan kegiatan multiyears
Pengadaan bahan dan alat
Revisi kegiatan
81
FK
Durasi
2 hari
Sumber
Dana
DOK
Pelatihan
LAMPIRAN
MINIMUM PENCAPAIAN UNTUK 4 BULAN
Tabel Capaian Minimal
PNPM Generasi Sehat Dan Cerdas
Untuk Praktis Bulan ke 4
Sasaran = IH = A0
Sasaran = IH = A0
Sasaran = IH = A0
Indikator 1
Jumlah min pemeriksaan kehamilan
(dengan harapan setiap ibu hamil
diperiksa 4 kali)
Indicator 2
Jumlah minimum pil zat besi/pil tambah
darah (dengan harapan setiap ibu hamil
dapat minimal 90 pil)
Indikator 3
Jumlah minimum bantuan persalinan oleh
bidan/dokter selama 4 bulan
Jarak rata-rata antara dusun-dusun
dengan layanan terdekat
Jarak rata-rata antara dusun-dusun
dengan layanan terdekat
Jarak rata-rata antara dusun-dusun
dengan layanan terdekat
Jumlah anak
atau ibu hamil
tiap desa
Bidan di
desa
1 - 4 km
>= 5 km
Bidan di
desa
1 - 4 km
>= 5 km
Bidan di
desa
1 - 4 km
>= 5 km
Kurang dari 4
5-6
7- 8
9-10
11-12
13-14
15-16
17- 18
19- 20
21- 22
23- 24
25- 26
27 – 28
29 – 30
31- 32
33 – 34
35 – 36
37 – 38
39 – 40
41 – 42
43 – 44
45 – 46
47 – 48
49 – 50
51 – 52
53 – 54
55 – 56
57 – 58
59 – 60
61 – 62
63 – 64
65 – 66
67 – 68
69 – 70
71 – 72
73 – 74
75 – 76
77 – 78
79 – 80
81 – 82
83 – 84
85 – 86
87 – 88
89 – 90
91 – 92
93 – 94
95 – 96
97 – 98
99 – 100
3
4
5
7
8
10
12
13
15
16
18
19
21
22
24
25
27
28
30
32
33
35
36
38
39
41
42
44
45
47
49
50
52
53
55
56
58
59
61
62
64
65
67
69
70
72
73
75
76
3
4
5
6
8
9
11
12
13
15
16
18
19
21
22
23
25
26
28
29
31
32
33
35
36
38
39
40
42
43
45
46
48
49
50
52
53
55
56
58
59
60
62
63
65
66
67
69
70
2
3
4
5
6
7
8
10
11
12
13
14
15
16
18
19
20
21
22
23
24
25
27
28
29
30
31
32
33
34
36
37
38
39
40
41
42
43
45
46
47
48
49
50
51
53
54
55
56
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
9
9
9
10
10
10
11
11
11
12
12
13
13
13
14
14
14
15
15
15
16
16
16
17
17
1
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
8
9
9
9
10
10
10
11
11
11
12
12
12
12
13
13
13
14
14
14
15
15
15
1
1
1
1
2
2
2
3
3
3
3
4
4
4
5
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
8
9
9
9
10
10
10
10
11
11
11
12
12
12
13
13
13
13
14
14
14
15
0
1
1
1
1
1
2
2
2
2
3
3
3
3
4
4
4
4
4
5
5
5
5
6
6
6
6
7
7
7
7
7
8
8
8
8
9
9
9
9
9
10
10
10
10
11
11
11
11
0
0
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
6
6
6
6
6
6
7
7
7
7
7
7
8
8
8
8
8
9
9
9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
* Desa yang ada SMP kelas jauh atau SMP satu atap masuk kriteria ini
PTO PNPM Generasi Versi B
82
Tabel Capaian Minimal
PNPM Generasi Sehat Dan Cerdas
Untuk Praktis Bulan ke 4
Sasaran = IH = A0
Sasaran = IH = A0
Sasaran = IH = A0
Indikator 4
Jumlah minimum perawatan nifas oleh
bidan/tenaga medis (dengan harapan
setiap bayi diperiksa 2 kali dalam 40 hari
setelah lahir)
Indikator 5
Jumlah minimum imunisasi yang
diberikan kepada anak-anak (<12 bln)
(dengan harapkan setiap anak dapat
jadwal imunisasi standar lengkap)
Jumlah minimum bayi yang berat
badan menaik (500 gram untuk <6
bulan, 300 gram untuk 6-12 bulan)
Jarak rata-rata antara dusun-dusun
dengan layanan terdekat
Jarak rata-rata antara dusun-dusun
dengan layanan terdekat
Jumlah anak
atau ibu hamil
tiap desa
Bidan di
desa
1 - 4 km
>= 5 km
Bidan di
desa
1 - 4 km
>= 5 km
Kurang dari 4
5-6
7- 8
9-10
11-12
13-14
15-16
17- 18
19- 20
21- 22
23- 24
25- 26
27 – 28
29 – 30
31- 32
33 – 34
35 – 36
37 – 38
39 – 40
41 – 42
43 – 44
45 – 46
47 – 48
49 – 50
51 – 52
53 – 54
55 – 56
57 – 58
59 – 60
61 – 62
63 – 64
65 – 66
67 – 68
69 – 70
71 – 72
73 – 74
75 – 76
77 – 78
79 – 80
81 – 82
83 – 84
85 – 86
87 – 88
89 – 90
91 – 92
93 – 94
95 – 96
97 – 98
99 – 100
1
1
1
2
2
3
3
4
4
4
5
5
6
6
7
7
7
8
8
9
9
9
10
10
11
11
12
12
12
13
13
14
14
15
15
15
16
16
17
17
17
18
18
19
19
20
20
20
21
1
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
9
9
9
10
10
10
11
11
11
12
12
12
13
13
13
14
14
14
15
15
15
16
16
16
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
6
6
6
9
11
16
21
25
30
34
39
43
48
53
57
62
66
71
76
80
85
89
94
98
103
108
112
117
121
126
130
135
140
144
149
153
158
162
167
172
176
181
185
190
194
199
204
208
213
217
222
227
9
11
15
20
24
29
33
37
42
46
51
55
60
64
68
73
77
82
86
90
95
99
104
108
112
117
121
126
130
135
139
143
148
152
157
161
165
170
174
179
183
187
192
196
201
205
210
214
218
7
9
13
17
20
24
28
32
35
39
43
46
50
54
58
61
65
69
72
76
80
84
87
91
95
98
102
106
110
113
117
121
124
128
132
136
139
143
147
150
154
158
162
165
169
173
176
180
184
* Desa yang ada SMP kelas jauh atau SMP satu atap masuk kriteria ini
Indikator 6
PTO PNPM Generasi Versi B
9
12
16
21
26
30
35
40
44
49
54
58
63
68
72
77
82
87
91
96
101
105
110
115
119
124
129
133
138
143
147
152
157
161
166
171
175
180
185
189
194
199
203
208
213
217
222
227
231
83
Tabel Capaian Minimal
PNPM Generasi Sehat Dan Cerdas
Untuk Praktis Bulan ke 4
Sasaran = balita = A0 + A1
Sasaran = balita = A0 + A1
Indikator 8
Indikator 7
Jumlah minimum pil Vitamin A yang diberikan ke Jumlah minimum penimbangan anak balita selama
balita berumur lebih dari 6 bulan (dengan
4 bulan
harapkan dua dosis per tahun)
Jarak rata-rata antara dusun-dusun dengan
layanan terdekat
Jumlah anak
atau ibu hamil
tiap desa
Bidan di
desa
1 - 4 km
>= 5 km
Kurang dari 4
5-6
7- 8
9-10
11-12
13-14
15-16
17- 18
19- 20
21- 22
23- 24
25- 26
27 – 28
29 – 30
31- 32
33 – 34
35 – 36
37 – 38
39 – 40
41 – 42
43 – 44
45 – 46
47 – 48
49 – 50
51 – 52
53 – 54
55 – 56
57 – 58
59 – 60
61 – 62
63 – 64
65 – 66
67 – 68
69 – 70
71 – 72
73 – 74
75 – 76
77 – 78
79 – 80
81 – 82
83 – 84
85 – 86
87 – 88
89 – 90
91 – 92
93 – 94
95 – 96
97 – 98
99 – 100
1
1
2
2
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
26
26
27
27
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
1
1
1
2
2
2
3
3
4
4
4
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
9
9
9
10
10
10
11
11
12
12
12
13
13
13
14
14
15
15
15
16
16
17
17
17
18
18
18
19
* Desa yang ada SMP kelas jauh atau SMP satu atap masuk kriteria ini
1
1
2
2
3
3
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
PTO PNPM Generasi Versi B
84
Tabel Capaian Minimal
PNPM Generasi Sehat Dan Cerdas
Untuk Praktis Bulan ke 4
Sasaran = A2
Sasaran = A2
Indikator 9
Indikator 10
Sekolah Dasar: jumlah murid
anak usia 7-12 terdaftar di SD
SD: jumlah murid yang hadir di
kelas sekurang-kurangnya 85%
setiap hari selama satu bulan
(selema 4 bulan)
3
3
5
6
7
9
10
11
13
14
15
17
18
19
21
22
24
25
26
28
29
30
32
33
34
36
37
38
40
41
42
44
45
46
48
49
50
52
53
54
56
57
58
60
61
62
64
65
67
17
21
30
38
47
55
64
72
80
89
97
106
114
123
131
140
148
157
165
174
182
191
199
207
216
224
233
241
250
258
267
275
284
292
301
309
318
326
334
343
351
360
368
377
385
394
402
411
419
Jumlah anak
atau ibu hamil
tiap desa
Kurang dari 4
5-6
7- 8
9-10
11-12
13-14
15-16
17- 18
19- 20
21- 22
23- 24
25- 26
27 – 28
29 – 30
31- 32
33 – 34
35 – 36
37 – 38
39 – 40
41 – 42
43 – 44
45 – 46
47 – 48
49 – 50
51 – 52
53 – 54
55 – 56
57 – 58
59 – 60
61 – 62
63 – 64
65 – 66
67 – 68
69 – 70
71 – 72
73 – 74
75 – 76
77 – 78
79 – 80
81 – 82
83 – 84
85 – 86
87 – 88
89 – 90
91 – 92
93 – 94
95 – 96
97 – 98
99 – 100
* Desa yang ada SMP kelas jauh atau SMP satu atap masuk kriteria ini
PTO PNPM Generasi Versi B
85
Tabel Capaian Minimal
PNPM Generasi Sehat Dan Cerdas
Untuk Praktis Bulan ke 4
Sasaran = A3
Sasaran = A3
Indikator 11
SMP: jumlah anak usia SMP terdaftar di
SMP
Indikator 12
SMP: jumlah murid yang hadir di
kelas, dimana sekurang-kurangnya
85% setiap hari selama satu bulan
(selema 4 bulan)
Jarak rata-rata antara dusun-dusun Jarak rata-rata antara dusun-dusun
ke SLTP(s) yang melayani
ke SLTP(s) yang melayani
Jumlah anak
atau ibu hamil Di desa - 4
km
5 - 9 km*
tiap desa
Kurang dari 4
5-6
7- 8
9-10
11-12
13-14
15-16
17- 18
19- 20
21- 22
23- 24
25- 26
27 – 28
29 – 30
31- 32
33 – 34
35 – 36
37 – 38
39 – 40
41 – 42
43 – 44
45 – 46
47 – 48
49 – 50
51 – 52
53 – 54
55 – 56
57 – 58
59 – 60
61 – 62
63 – 64
65 – 66
67 – 68
69 – 70
71 – 72
73 – 74
75 – 76
77 – 78
79 – 80
81 – 82
83 – 84
85 – 86
87 – 88
89 – 90
91 – 92
93 – 94
95 – 96
97 – 98
99 – 100
2
2
3
4
5
5
6
7
8
9
10
11
11
12
13
14
15
16
16
17
18
19
20
21
21
22
23
24
25
26
26
27
28
29
30
31
32
32
33
34
35
36
37
37
38
39
40
41
42
1
2
2
3
4
4
5
6
7
7
8
9
9
10
11
11
12
13
13
14
15
15
16
17
18
18
19
20
20
21
22
22
23
24
24
25
26
26
27
28
29
29
30
31
31
32
33
33
34
>= 10 km
Di desa - 4
km
5 - 9 km*
>= 10 km
1
1
2
2
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
11
13
19
24
29
34
40
45
50
56
61
66
71
77
82
87
93
98
103
108
114
119
124
130
135
140
146
151
156
161
167
172
177
183
188
193
198
204
209
214
220
225
230
235
241
246
251
257
262
9
11
15
19
24
28
32
37
41
45
50
54
58
63
67
71
76
80
84
89
93
97
102
106
110
115
119
123
128
132
136
141
145
149
154
158
162
167
171
175
180
184
188
193
197
201
206
210
214
7
9
12
15
19
22
26
29
33
36
40
43
46
50
53
57
60
64
67
70
74
77
81
84
88
91
94
98
101
105
108
112
115
119
122
125
129
132
136
139
143
146
149
153
156
160
163
167
170
* Desa yang ada SMP kelas jauh atau SMP satu atap masuk kriteria ini
PTO PNPM Generasi Versi B
86
LAMPIRAN
MINIMUM PENCAPAIAN UNTUK 9 BULAN
(AKHIR PELAKSANAAN)
PNPM Generasi Sehat Dan Cerdas
Tabel Capaian Minimal
Akhir Pelaksanaan Kegiatan (9 bulan)
Sasaran = IH = A0
Sasaran = IH = A0
Sasaran = IH = A0
Indikator 1
Jumlah min pemeriksaan kehamilan (dengan
harapan setiap ibu hamil diperiksa 4 kali)
Indicator 2
Jumlah minimum pil zat besi/pil tambah
darah (dengan harapan setiap ibu hamil
dapat minimal 90 butir)
Indikator 3
Jumlah minimum bantuan persalinan oleh
bidan/dokter selama 9 bulan
Jarak rata-rata antara dusun-dusun
dengan layanan terdekat
Jarak rata-rata antara dusun-dusun
dengan layanan terdekat
Jarak rata-rata antara dusun-dusun
dengan layanan terdekat
Jumlah anak
atau ibu hamil
tiap desa
Bidan di desa
1 - 4 km
>= 5 km
Bidan di
desa
1 - 4 km
>= 5 km
Bidan di
desa
1 - 4 km
>= 5 km
Kurang dari 4
5-6
7- 8
9-10
11-12
13-14
15-16
17- 18
19- 20
21- 22
23- 24
25- 26
27 – 28
29 – 30
31- 32
33 – 34
35 – 36
37 – 38
39 – 40
41 – 42
43 – 44
45 – 46
47 – 48
49 – 50
51 – 52
53 – 54
55 – 56
57 – 58
59 – 60
61 – 62
63 – 64
65 – 66
67 – 68
69 – 70
71 – 72
73 – 74
75 – 76
77 – 78
79 – 80
81 – 82
83 – 84
85 – 86
87 – 88
89 – 90
91 – 92
93 – 94
95 – 96
97 – 98
99 – 100
7
9
12
16
19
23
26
29
33
36
40
43
47
50
54
57
61
64
68
71
74
78
81
85
88
92
95
99
102
106
109
113
116
120
123
126
130
133
137
140
144
147
151
154
158
161
165
168
172
6
8
11
14
18
21
24
27
30
34
37
40
43
46
50
53
56
59
62
66
69
72
75
78
81
85
88
91
94
97
101
104
107
110
113
117
120
123
126
129
133
136
139
142
145
149
152
155
158
5
6
9
11
14
17
19
22
24
27
29
32
34
37
39
42
44
47
50
52
55
57
60
62
65
67
70
72
75
78
80
83
85
88
90
93
95
98
100
103
105
108
111
113
116
118
121
123
126
2
2
3
3
4
5
6
7
7
8
9
10
10
11
12
13
14
14
15
16
17
17
18
19
20
20
21
22
23
24
24
25
26
27
27
28
29
30
30
31
32
33
34
34
35
36
37
37
38
1
2
2
3
4
5
5
6
7
7
8
9
9
10
11
11
12
13
14
14
15
16
16
17
18
18
19
20
20
21
22
23
23
24
25
25
26
27
27
28
29
29
30
31
32
32
33
34
34
1
2
2
3
4
4
5
6
6
7
8
8
9
10
10
11
12
12
13
14
14
15
16
16
17
18
18
19
20
20
21
22
22
23
24
24
25
25
26
27
27
28
29
29
30
31
31
32
33
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
1
1
1
2
2
3
3
3
4
4
5
5
5
6
6
7
7
8
8
8
9
9
10
10
10
11
11
12
12
12
13
13
14
14
14
15
15
16
16
16
17
17
18
18
18
19
19
20
20
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
* Desa yang ada SMP kelas jauh atau SMP satu atap masuk kriteria ini
PTO PNPM Generasi Versi B
87
PNPM Generasi Sehat Dan Cerdas
Akhir Pelaksanaan Kegiatan (9 bulan)
Tabel Capaian Minimal
Sasaran = IH = A0
Sasaran = IH = A0
Indikator 4
Jumlah minimum perawatan nifas oleh
bidan/tenaga medis (dengan harapan
setiap bayi diperiksa 2 kali dalam 40 hari
setelah lahir)
Sasaran = IH = A0
Indikator 6
Indikator 5
Jumlah minimum imunisasi yang diberikan Jumlah minimum bayi yang berat
kepada anak-anak (<12 bln) (dengan
badan menaik (500 gram untuk <6
harapkan setiap anak dapat jadwal
bulan, 300 gram untuk 6-12 bulan)
imunisasi standar lengkap)
Jarak rata-rata antara dusun-dusun
dengan layanan terdekat
Jarak rata-rata antara dusun-dusun
dengan layanan terdekat
Jumlah anak
atau ibu hamil
tiap desa
Bidan di
desa
1 - 4 km
>= 5 km
Bidan di
desa
1 - 4 km
>= 5 km
Kurang dari 4
5-6
7- 8
9-10
11-12
13-14
15-16
17- 18
19- 20
21- 22
23- 24
25- 26
27 – 28
29 – 30
31- 32
33 – 34
35 – 36
37 – 38
39 – 40
41 – 42
43 – 44
45 – 46
47 – 48
49 – 50
51 – 52
53 – 54
55 – 56
57 – 58
59 – 60
61 – 62
63 – 64
65 – 66
67 – 68
69 – 70
71 – 72
73 – 74
75 – 76
77 – 78
79 – 80
81 – 82
83 – 84
85 – 86
87 – 88
89 – 90
91 – 92
93 – 94
95 – 96
97 – 98
99 – 100
2
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
1
2
3
3
4
5
6
6
7
8
9
9
10
11
12
12
13
14
15
15
16
17
17
18
19
20
20
21
22
23
23
24
25
26
26
27
28
29
29
30
31
32
32
33
34
35
35
36
37
1
1
1
1
1
2
2
2
2
3
3
3
4
4
4
4
5
5
5
5
6
6
6
6
7
7
7
7
8
8
8
9
9
9
9
10
10
10
10
11
11
11
11
12
12
12
12
13
13
21
26
36
46
57
67
77
88
98
108
118
129
139
149
160
170
180
190
201
211
221
232
242
252
263
273
283
293
304
314
324
335
345
355
366
376
386
396
407
417
427
438
448
458
468
479
489
499
510
20
25
35
45
55
65
74
84
94
104
114
124
134
144
154
164
174
184
194
203
213
223
233
243
253
263
273
283
293
303
313
323
333
342
352
362
372
382
392
402
412
422
432
442
452
462
471
481
491
17
21
29
38
46
54
63
71
79
88
96
104
113
121
129
138
146
155
163
171
180
188
196
205
213
221
230
238
246
255
263
271
280
288
297
305
313
322
330
338
347
355
363
372
380
388
397
405
413
* Desa yang ada SMP kelas jauh atau SMP satu atap masuk kriteria ini
21
26
37
47
58
68
79
89
100
110
121
132
142
153
163
174
184
195
205
216
226
237
247
258
268
279
289
300
310
321
331
342
352
363
373
384
395
405
416
426
437
447
458
468
479
489
500
510
521
PTO PNPM Generasi Versi B
88
PNPM Generasi Sehat Dan Cerdas
Tabel Capaian Minimal
Akhir Pelaksanaan Kegiatan (9 bulan)
Sasaran = balita = A0 + A1
Sasaran = balita = A0 + A1
Indikator 7
Jumlah minimum pil Vitamin A yang
diberikan ke balita berumur lebih dari 6
bulan (dengan harapkan dua dosis per
tahun)
Jumlah minimum penimbangan anak
balita selama 9 bulan
Indikator 8
Jarak rata-rata antara dusun-dusun
dengan layanan terdekat
Jumlah anak
atau ibu hamil
tiap desa
Bidan di
desa
1 - 4 km
>= 5 km
Kurang dari 4
5-6
7- 8
9-10
11-12
13-14
15-16
17- 18
19- 20
21- 22
23- 24
25- 26
27 – 28
29 – 30
31- 32
33 – 34
35 – 36
37 – 38
39 – 40
41 – 42
43 – 44
45 – 46
47 – 48
49 – 50
51 – 52
53 – 54
55 – 56
57 – 58
59 – 60
61 – 62
63 – 64
65 – 66
67 – 68
69 – 70
71 – 72
73 – 74
75 – 76
77 – 78
79 – 80
81 – 82
83 – 84
85 – 86
87 – 88
89 – 90
91 – 92
93 – 94
95 – 96
97 – 98
99 – 100
2
3
4
6
7
8
9
11
12
13
14
15
17
18
19
20
22
23
24
25
27
28
29
30
32
33
34
35
36
38
39
40
41
43
44
45
46
48
49
50
51
53
54
55
56
58
59
60
61
2
3
4
5
6
8
9
10
11
12
13
15
16
17
18
19
21
22
23
24
25
26
28
29
30
31
32
33
35
36
37
38
39
40
42
43
44
45
46
48
49
50
51
52
53
55
56
57
58
2
2
3
4
5
6
6
7
8
9
10
11
12
12
13
14
15
16
17
17
18
19
20
21
22
23
23
24
25
26
27
28
29
29
30
31
32
33
34
35
35
36
37
38
39
40
41
41
42
* Desa yang ada SMP kelas jauh atau SMP satu atap masuk kriteria ini
14
17
24
31
38
45
52
59
66
73
80
87
94
101
108
115
122
129
136
143
150
157
164
171
178
185
192
199
206
213
220
227
234
241
248
255
262
269
276
283
290
297
304
311
318
325
332
339
346
PTO PNPM Generasi Versi B
89
PNPM Generasi Sehat Dan Cerdas
Tabel Capaian Minimal
Sasaran = A2
Akhir Pelaksanaan Kegiatan (9 bulan)
Sasaran = A2
Indikator 9
Indikator 10
Sekolah Dasar: jumlah murid
anak usia 7-12 terdaftar di SD
SD: jumlah murid yang hadir di kelas sekurangkurangnya 85% setiap hari selama satu bulan
(untuk 9 bulan)
3
3
5
6
7
9
10
11
13
14
15
17
18
19
21
22
24
25
26
28
29
30
32
33
34
36
37
38
40
41
42
44
45
46
48
49
50
52
53
54
56
57
58
60
61
62
64
65
67
17
21
30
38
47
55
64
72
80
89
97
106
114
123
131
140
148
157
165
174
182
191
199
207
216
224
233
241
250
258
267
275
284
292
301
309
318
326
334
343
351
360
368
377
385
394
402
411
419
Jumlah anak
atau ibu hamil
tiap desa
Kurang dari 4
5-6
7- 8
9-10
11-12
13-14
15-16
17- 18
19- 20
21- 22
23- 24
25- 26
27 – 28
29 – 30
31- 32
33 – 34
35 – 36
37 – 38
39 – 40
41 – 42
43 – 44
45 – 46
47 – 48
49 – 50
51 – 52
53 – 54
55 – 56
57 – 58
59 – 60
61 – 62
63 – 64
65 – 66
67 – 68
69 – 70
71 – 72
73 – 74
75 – 76
77 – 78
79 – 80
81 – 82
83 – 84
85 – 86
87 – 88
89 – 90
91 – 92
93 – 94
95 – 96
97 – 98
99 – 100
* Desa yang ada SMP kelas jauh atau SMP satu atap masuk kriteria ini
PTO PNPM Generasi Versi B
90
PNPM Generasi Sehat Dan Cerdas
Tabel Capaian Minimal
Sasaran = A3
Akhir Pelaksanaan Kegiatan (9 bulan)
Sasaran = A3
Indikator 11
Indikator 12
SMP: jumlah anak usia SMP terdaftar di SMP: jumlah murid yang hadir di kelas,
SMP
dimana sekurang-kurangnya 85%
setiap hari selama satu bulan (untuk 9
bulan)
Jarak rata-rata antara dusun-dusun Jarak rata-rata antara dusun-dusun
ke SLTP(s) yang melayani
ke SLTP(s) yang melayani
Jumlah anak
atau ibu hamil
tiap desa
Di desa - 4
km
5 - 9 km*
>= 10 km
Di desa - 4
km
5 - 9 km*
>= 10 km
Kurang dari 4
5-6
7- 8
9-10
11-12
13-14
15-16
17- 18
19- 20
21- 22
23- 24
25- 26
27 – 28
29 – 30
31- 32
33 – 34
35 – 36
37 – 38
39 – 40
41 – 42
43 – 44
45 – 46
47 – 48
49 – 50
51 – 52
53 – 54
55 – 56
57 – 58
59 – 60
61 – 62
63 – 64
65 – 66
67 – 68
69 – 70
71 – 72
73 – 74
75 – 76
77 – 78
79 – 80
81 – 82
83 – 84
85 – 86
87 – 88
89 – 90
91 – 92
93 – 94
95 – 96
97 – 98
99 – 100
2
2
3
4
5
5
6
7
8
9
10
11
11
12
13
14
15
16
16
17
18
19
20
21
21
22
23
24
25
26
26
27
28
29
30
31
32
32
33
34
35
36
37
37
38
39
40
41
42
1
2
2
3
4
4
5
6
7
7
8
9
9
10
11
11
12
13
13
14
15
15
16
17
18
18
19
20
20
21
22
22
23
24
24
25
26
26
27
28
29
29
30
31
31
32
33
33
34
1
1
2
2
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
11
13
19
24
29
34
40
45
50
56
61
66
71
77
82
87
93
98
103
108
114
119
124
130
135
140
146
151
156
161
167
172
177
183
188
193
198
204
209
214
220
225
230
235
241
246
251
257
262
9
11
15
19
24
28
32
37
41
45
50
54
58
63
67
71
76
80
84
89
93
97
102
106
110
115
119
123
128
132
136
141
145
149
154
158
162
167
171
175
180
184
188
193
197
201
206
210
214
7
9
12
15
19
22
26
29
33
36
40
43
46
50
53
57
60
64
67
70
74
77
81
84
88
91
94
98
101
105
108
112
115
119
122
125
129
132
136
139
143
146
149
153
156
160
163
167
170
* Desa yang ada SMP kelas jauh atau SMP satu atap masuk kriteria ini
PTO PNPM Generasi Versi B
91
LAMPIRAN
FORMULIR-FORMULIR
Form 1:
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas
Tujuan : Untuk mencatat data dasar jumlah
anak sekolah di desa
Frekuensi: 1 kali pada orientasi desa
Tanggal Bulan / Tahun: ______________________
Data Spesifik Sekolah
Diisi oleh: FK
No
Provinsi
Jumlah Siswa
Tingkat
NIS
Nama Sekolah
Alamat Sekolah
Sekolah
(SD/SMP)
: ______________________└─â”ī─┘
Kabupaten : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
Kecamatan : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
Desa
:______________________└─â”ī─â”ī─┘
Nama FK: ___________________________
Kelas 1
P
L
Kelas 2
P
L
Kelas 3
P
L
Kelas 4
P
L
Kelas 5
P
L
Kelas 6
P
L
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B
92
Form 2
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas
PERNYATAAN KESIAPAN MASYARAKAT MENGIKUTI
PNPM GENERASI SEHAT DAN CERDAS
Diisi oleh
Tujuan
Frekuensi
: Kepala Desa
: Untuk menuangkan kesepakatan desa berpartisipasi dalam program
: Satu kali pada awal dimulainya program
Berdasarkan atas hasil musyawarah desa yang dihadiri oleh warga masyarakat pada tanggal
…………………….. dan setelah mendapatkan informasi dan membahas bersama tentang
tujuan, sasaran dan ketentuan dalam PNPM - Generasi, dengan ini kami atas nama
masyarakat:
Desa
Kecamatan
Kabupaten
: ………………………………….
: ………………………………….
: ………………………………….
Bersepakat dan menyatakan kesiapan warga masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam
melaksanakan PNPM - Generasi.
Kesiapan kami sekaligus merupakan kesediaan untuk menjalankan program sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, melibatkan peran serta masyarakat termasuk kaum perempuan dan
warga miskin dan mengusulkan warga masyarakat yang secara suka rela bersedia sebagai
Fasilitator Desa, kader dusun dan pelaku-pelaku tingkat desa lainnya.
Demikian pernyataan kami dalam rangka mengikuti program PNPM - Generasi.
………………..,………………….
Kepala Desa…………………….
(……………………)
Mengetahui dan Menyetujui,
Wakil dari Peserta Musyawarah
Nama
1. …….………………………
2. …….………………………
3. …….………………………
4. …….………………………
5. …….………………………
6. …………………………….
7. …………………………….
8. …………………………….
9. …………………………….
10……………………………..
dst
Alamat
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B Ttd.
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
93 Form 3
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas
BERITA ACARA
PERTEMUAN/MUSYAWARAH ............................ *
Diisi oleh
Tujuan
Frekuensi
: Notulen/ Pencatat hasil pertemuan
: Mendokumentasikan proses kegiatan dan keputusan yang diambil berkaitan
dengan program
: Setiap terjadi musyawarah/pertemuan yang berkenaan dengan program
Dalam rangka pelaksanaan Program PNPM – Generasi Sehat dan Cerdas untuk tahun anggaran
……………
di
Kecamatan
…………………………..
Kabupaten
…………………..
Provinsi
……………………. maka pada :
Hari dan Tanggal
Jam
Tempat
: ……………………………………………………………
: pukul……………….……s.d. pukul ………….……….
: ……………………..……………………………….……
telah diselenggarakan pertemuan......................... *) yang dihadiri oleh wakil – wakil dari masyarakat serta
unsur lain yang terkait dengan pelaksanaan PNPM – Generasi Sehat dan Cerdas sebagaimana
tercantum dalam lampiran Daftar Hadir.
Materi atau topik yang dibahas dalam pertemuan ini serta yang bertindak selaku unsur pimpinan rapat/
pertemuan dan narasumber adalah :
A.
Materi atau Topik
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
B.
Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber
Pemimpin Rapat
Sekretaris / Notulis
Narasumber
:
:
:
.…………………….. dari ………………………………….
.…………………….. dari ………………………………….
1. …………….…….. dari ………………………………….
2. ………….……….. dari ………………………………….
3. ……….………….. dari ………………………………….
4. …….…………….. dari ………………………………….
5. ….……………….. dari ………………………………….
Setelah dilakukan pembahasan dan diskusi terhadap materi atau topik di atas, selanjutnya seluruh
peserta memutuskan dan menyepakati beberapa hal yang berketetapan menjadi Keputusan Akhir dari
Pertemuan/ Musyawarah **), yaitu :
……………………………………………………………………………………………………….........................
…………………………………………………………………………………………………………………...........
…………………………………………………………………………………………………………………...........
…………………………………………………………………………………………………………………...........
…………………………………………………………………………………………………………………...........
…………………………………………………………………………………………………………………...........
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B
94 C.
Tingkat Keterlibatan Masyarakat
JUMLAH ORANG YANG MENGIKUTI KEGIATAN
Jumlah Peserta
Orang Miskin
(Laki-laki +
Laki-laki
Perempuan
(utk kegiatan yg
Perempuan)
relevan)
KOMENTAR UMUM
Demikian berita acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggung jawab agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
…………………… , tanggal ……………………
Pemimpin Rapat
(
Notulis / Sekretaris
)
(
)
Mengetahui ***),
…………………..
(
)
Mengetahui dan Menyetujui,
Wakil dari Peserta Musyawarah
Nama
1. …….………………………
2. …….………………………
3. …….………………………
4. …….………………………
5. …….………………………
6. …………………………….
7. …………………………….
8. …………………………….
9. …………………………….
10……………………………..
dst
Alamat
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
Ttd.
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
Tembusan:
1.
2.
3.
Catatan :
1. *) Diisi dengan jenis pertemuan yang telah dilaksanakan.
2. **) Keputusan diambil secara: musyawarah mufakat atau pemungutan suara/voting
3. ***) Diisi dengan nama pejabat penanggung jawab yang terkait
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B
95 Form 4:
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas
Tujutan: Untuk mencatat data tentang tingkat partisipasi masyarakat pada
setiap kegiatan dalam pelaksanaan program
Frekuensi: Bulanan
Tanggal Bulan / Tahun: _______________________
Provinsi : ______________________________ └─â”ī─┘
Kabupaten : ___________________________ └─â”ī─â”ī─┘
Kecamatan: ___________________________ └─â”ī─â”ī─┘
PEMANTAUAN PARTISIPASI MASYARAKAT
Diisih oleh: FK
Nama FK: ____________________________
JUMLAH ORANG YANG MENGIKUTI KEGIATAN
DESA
KEGIATAN
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B
TANGGAL
PELAKSANAAN
LOKASI
Jumlah (Laki-laki +
Perempuan)
Laki-laki
Perempuan
Orang Miskin(utk
kegiatan yg relevan)
KOMENTAR UMUM
96
Form 5
Provinsi
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas
Tujuan: Untuk mencatat data dasar
tentang demografi desa
Data Dasar Kependudukan
Frekuensi: 1 kali setelah pemetaan
sosial
Diisi oleh: FD dan Tim Pertimbangan Musyawarah Desa
Tanggal: bulan / tahun : ____________________
Jumlah
Penduduk
No Nama Dusun
Lapiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B
Kecamatan : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
Desa
:______________________└─â”ī─â”ī─┘
Ya / Tidak
Apakah ada bidan di desa?
Jumlah KK Jumlah KK
Jumlah Anak Dalam Peta Sosial Berdasarkan Umur
Miskin Dalam
A1 (12 - 59 bulan)
A0 (dibawah 12 bulan)
A2 (6 -12 tahun)
Peta Sosial
Total
Jumlah
: ______________________└─â”ī─┘
Kabupaten : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
tdk dpt
layanan
Total
tdk dpt
layanan
Total
tdk dpt
layanan
A3 (13 -15 tahun)
Total
Jarak ke SMP
Kalau tidak:
terdekat
Jarak ke
puskesmas
tdk dpt
layanan
km
km
km
km
km
km
km
km
km
km
km
km
km
km
km
km
km
km
km
km
km
km
(rata-rata)
97
Form 6:
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas
Tujuan: Untuk mencatat rekapitulasi data dasar demografi
setiap desa
Diisi oleh: FK
Bayi (A0)
Jumlah
Jumlah KK
Jumlah KK
Penduduk
Miskin
Nama Desa
Total A0
A0 (tdk dpt
layanan)
Balita (A1)
Total A1
A1 (tdk dpt
layanan)
: ________________________└─â”ī─┘
Kabupaten : _______________________└─â”ī─â”ī─┘
Kecamatan : _______________________└─â”ī─â”ī─┘
Rekapitulasi Hasil Pemetaan Sosial tingkat Kecamatan
Frekuensi: 1 kali, rekapitulasi dari desa
Tanggal Bulan / Tahun: _______________________
No
Provinsi
Nama FK: ___________________________________
Anak Usia SD (A2)
Total A2
A2 (tdk dpt
layanan)
Anak Usia SMP(A3)
Total A3
A3 (tdk dpt
layanan)
Kalau tidak, berapa jarak
Apakah ada bidan
desa ke Pukesmas/Pustu
desa
Terdekat
Jarak ke SMP
terdekat
1
Desa : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
km
km
2
Desa : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
km
km
3
Desa : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
km
km
4
Desa : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
km
km
5
Desa : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
km
km
6
Desa : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
km
km
7
Desa : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
km
km
8
Desa : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
km
km
9
Desa : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
km
km
10
Desa : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
km
km
11
Desa : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
km
km
12
Desa : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
km
km
13
Desa : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
km
km
14
Desa : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
km
km
15
Desa : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
km
km
16
Desa : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
km
km
17
Desa : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
km
km
18
Desa : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
km
km
19
Desa : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
km
km
20
Desa : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
km
km
21
Desa : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
km
km
22
Desa : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
km
km
23
Desa : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
km
km
24
Desa : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
km
km
25
Desa : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
km
km
Jumlah
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B
98
Form 7
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas
SURAT PERJANJIAN PEMBERIAN BANTUAN (SPPB)
Diisi oleh
Tujuan
Frekuensi
: Pelaksana Kegiatan dan UPK
: Mendokumentasikan perjanjian penyaluran bantuan dana BLM dari UPK
kepada Pelaksana Kegiatan
: Satu kali pada saat persiapan pencairan dana untuk pelaksanaan kegiatan
Nomor :
Tanggal :
Yang bertanda tangan di bawah ini kami :
I.
Nama
: ………………………………
Jabatan
: Ketua Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PPK/ PNPM- Generasi, Kecamatan
………….……….., Kabupaten ………………..., Propinsi ……………….........
Berdasarkan Musyawarah Antar Desa tanggal …......…, bertindak atas nama Forum,
selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama.
II.
Nama
:
Jabatan :
…………………………….
Ketua Pelaksana Kegiatan PNPM- Generasi,
Desa …………….………, Kecamatan ……………….., Kabupaten …………………
Berdasarkan kesepakatan Musyawarah Desa yang dilaksanakan pada tanggal …………………
ditunjuk selaku ketua pelaksana kegiatan , selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua.
Dengan ini menyepakati hal-hal sebagai berikut :
(1)
Pihak Pertama, menyetujui pembayaran dana Bantuan PNPM- Generasi kepada Pihak Kedua
sebesar Rp. …………….….. (dengan huruf)
(2)
Dana ini disetujui untuk membiayai kegiatan berikut :
(a)
Nama kegiatan
Jumlah dana
Sifat bantuan
: Kesehatan
: Rp. ………………… (dengan huruf)
: Bantuan lepas
(b)
Nama kegiatan
Jumlah dana
Sifat bantuan
: Pendidikan
: Rp. ………………… (dengan huruf)
: Bantuan lepas
(c)
Nama kegiatan
Jumlah dana
Sifat bantuan
: ............................... (lainnya)
: Rp. ………………… (dengan huruf)
: Bantuan lepas
(d)
Biaya administrasi dan operasional Desa dan UPK
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B
sebesar Rp. ………………
99
(3)
(4)
Pihak Kedua akan menyerahkan dana kepada kelompok masyarakat sesuai dengan usulan yang
diajukan dan disepakati dalam Musyawarah Desa. Atas penyerahan dana tersebut harus dibuat
Berita Acara Serah Terima / Tanda Terima.
Pihak Kedua wajib menyebarluaskan SPPB ini melalui papan pengumuman paling sedikit di tiga
tempat umum di desa.
Pihak Pertama
Ketua UPK ……………
Pihak Kedua
Ketua Pelaksana Kegiatan
Desa ……..…………
(………………………….)
(………………………….)
Mengetahui:
Camat
Kecamatan ………….………
Kepala Desa ……………
(….………………………….)
(…..………………………….)
Lampiran SPPB :
1). Proposal / usulan desa
2). Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Dokumen-dokumen tersebut dibuat rangkap lima :
1).Camat (tanda tangan asli).
2).Kepala Desa (tanda tangan asli).
3).Unit Pengelola Kegiatan (UPK) (tanda tangan asli).
4).Pelaksana Kegiatan (tanda tangan asli)
5).Fasilitator Kecamatan.
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B
100
Form 8:
Provinsi
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas
Tujuan: Untuk mencatat hasil diskusi terarah dari setiap dusun
tentang masalah dan gagasan yang ada & hasil rapat
Perumusan Kegiatan
Frekuensi: 2 kali, merupakan rekap dari diskusi terarah tingkat
dusun dan rapat Perumusan Kegiatan
Daftar Identifikasi Masalah dan Gagasan
: ______________________└─â”ī─┘
Kabupaten : ____________________└─â”ī─â”ī─┘
Kecamatan : ____________________└─â”ī─â”ī─┘
Diisi oleh: FD dan TPMD, Dilaporkan kepada FK
Kolom No s/d penyebab masalah diisi berdasarkan hasil diskusi terarah
Kolom Jenis gagasan kegiatan s/d Pendanaan dari swadaya/BLM/ Lainnya berdasarkan
hasil rapat Perumusan Kegiatan
Desa
:___________________└─â”ī─â”ī─┘
Jumlah Keseluruhan
Identifikasi sasaran
Jumlah yg tdk dpt
layanan
Jumlah yang Miskin
Jumlah yg tdk dpt
layanan
Pendanaan dari
swadaya/BLM/lainnya
Jumlah Penduduk
Jumlah KK
Tanggal Bulan / Tahun: _______________________
Jumlah ibu hamil
Jumlah bayi (<12 bulan)
Jumlah anak Balita (1-5 tahun)
Jumlah anak usia SD/MI (6 - 12 tahun)
Jumlah anak usia SMP/MTs (13 - 15 tahun)
No
Sasaran
Masalah
Penyebab masalah / hambatan
Jenis Gagasan Kegiatan
Volume
Kegiatan
Lokasi Kegiatan
Jumlah
Pemanfaat
1 Ibu Hamil
2 Bayi dan Balita
3 Anak usia SD/ MI
4 Anak usia SLTP/ MTs
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B
101
No
Sasaran
Masalah
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B
Penyebab masalah / hambatan
Jenis Gagasan Kegiatan
Volume
Kegiatan
Lokasi Kegiatan
Jumlah
Pemanfaat
Jumlah yg tdk dpt
layanan
Pendanaan dari
swadaya/BLM/lainnya
102
Form : 9.a
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas
Tujuan: Mencatat hasil rapat TPMD untuk prioritas
kegiatan
Frekuensi: 1 kali Setelah Rapat Prioritas Kegiatan
Tanggal Bulan / Tahun: _______________________
Tahun Anggaran……………………
Provinsi
DAFTAR PRIORITAS USULAN HASIL RAPAT PRIORITAS
KEGIATAN
Diisi oleh: TPMD, Dilaporkan kepada FK
: ______________________ └─â”ī─┘
Kabupaten : __________________ └─â”ī─â”ī─┘
Kecamatan : __________________ └─â”ī─â”ī─┘
Desa:_______________________ └─â”ī─â”ī─┘
Nama FK: _________________
No.
Jenis Kegiatan
Target Volume Kegiatan
Lokasi
Jumlah
Penerima
Manfaat (orang)
Uraian Manfaat
Kesanggupan
Swadaya
Gagasan berasal dari
Target Indikator
1
2
3
4
5
6
7
8
9
........................................
Tanggal
: ....................................................
Keterangan :
1.
Kolom 6 berisi manfaat yang dapat diperoleh bila kegiatan tersebut dilaksanakan
2.
Kolom 7 berisi kesanggupan swadaya yang telah dimusyawarahkan dalam musyawarah kelompok/dusun
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B
Mengetahui
(……...………..)
Koordinator
TPMD
Disiapkan oleh:
(………….……….....)
FD
(………….……..)
FD
103
Form : 9.b
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas
Tujuan: Mencatat hasil rapat TPMD untuk prioritas
kegiatan
Provinsi
DAFTAR USULAN YANG DIBIAYAI BLM PNPM GENERASI
Frekuensi: 1 kali Setelah Rapat Prioritas Kegiatan
Tanggal Bulan / Tahun: ______________________
Tahun Anggaran……………………
Diisi oleh: TPMD, Dilaporkan kepada FK
: ______________________└─â”ī─┘
Kabupaten : __________________└─â”ī─â”ī─┘
Kecamatan : __________________└─â”ī─â”ī─┘
Desa:_______________________└─â”ī─â”ī─┘
Nama FK: _________________
No.
Jenis Kegiatan
Target Volume Kegiatan
Lokasi
Jumlah
Penerima
Manfaat (orang)
Uraian Manfaat
Gagasan berasal dari
Target Indikator
1
2
3
4
5
6
7
8
........................................
Tanggal
Besar Biaya dari BLM
Besar Biaya dari
PNPM Generasi
Swadaya atau lainnya
9
10
Total Biaya
11
: ....................................................
Keterangan :
1.
Kolom 6 berisi manfaat yang dapat diperoleh bila kegiatan tersebut dilaksanakan
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B
Mengetahui
(……...………..)
Koordinator
TPMD
Disiapkan oleh:
(………….……….....)
FD
(………….……..)
FD
104
Form 10
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas
PROPOSAL KEGIATAN
Diisi oleh
Tujuan
Frekuensi
: Tim Pertimbangan Musyawarah Desa dan Fasilitator Desa
: Menuliskan usulan kegiatan dan rencana anggaran yang akan dilaksanakan
: Satu kali setelah ada keputusan usulan yang akan dilaksanakan
Desa
Kecamatan
Kabupaten
Propinsi
Usulan dari
Bidang kegiatan
Jenis kegiatan
Lokasi kegiatan
Sumber
Pembiayaan
BLM (Rp)
Swadaya (Rp)
Seluruhnya
Yg belum dpt
layanan
Jumlah pemanfaat
L
P
JML
1.
org
org
org
Lainnya (Rp)
Orang Miskin
org
org
org
……. org ……..%
Latar belakang:
(Jelaskan masalah yang dihadapi dan penyebabnya , serta akibat yang akan terjadi bagi masyarakat setempat
jika masalah tersebut tidak segera diatasi )
2. Target Indikator yang akan dicapai
(Perubahan kondisi yang ingin dicapai dan biasanya merupakan kebalikan dari masalah)
3. Kegiatan yang akan dilakukan :
(Kegiatan apa saja yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Bagian ini menggambarkan aktivitas dan
volume yang akan dikerjakan dan membutuhkan pendanaan dari program PNPM- Generasi , swadaya ataupun
sumber lain, Kegiatan ini mempunyai hubungan sebab akibat dengan tujuan)
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B
105 4. Manfaat yang akan diperoleh
(Jelaskan manfaat secara langsung/tidak langsung yang akan diperoleh jika usulan ini didanai. Mis:
meningkatnya perilaku hidup sehat/derajad kesehatan, meningkatnya kualitas pembelajaran/menurunnya angka
putus sekolah,dll . Dapat diambil dari akibat dengan merubahnya dalam pernyataan positif)
5. Keterlibatan kelompok miskin dan yang belum mendapatkan layanan dalam
perencanaan
(Jelaskan bagaimana dan berapa banyak
penentuan usulan ini )
kelompok orang miskin terlibat dalam perencanaan
dan dalam
6. Potensi Sumber daya
(Sebutkan apa saja potensi yang dapat mendukung kegiatan , termasuk swadaya)
7. Rencana pelaksanaan kegiatan
(Jelaskan rencana pelaksanaan kegiatan)
8. Lampiran-lampiran:
a.
b.
c.
Peta Sosial Desa
Daftar Prioritas Usulan Hasil Musyawarah Desa
Berita Acara Musyawarah Desa
Disiapkan oleh Fasilitator Desa & TPMD
1.
2.
3.
…………………………………… .
……………………………………..
……………………………………..
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B
Mengetahui
1.
2.
………………………….………….…(Kades)
…………………………………(Koordinator TPMD)
106 Form 11:
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas
Tujuan: Untuk mencatat data penerima Buku Kupon di
desa
Frekuensi: Pada saat distribusi buku Kupon
Tanggal Bulan / Tahun: _______________________
LAPORAN DISTRIBUSI BUKU
KUPON DESA
Diisih oleh: FD
Provinsi
: ______________________________└─â”ī─┘
Kabupaten : ____________________________└─â”ī─â”ī─┘
Kecamatan : ____________________________└─â”ī─â”ī─┘
Desa
:__________________________└─â”ī─â”ī─┘
Nama FD : _________________________
1
2
3
Nama ibu
Kode Buku
Baru atau Pemberian Ulangan karena rusak/hilang
Lapiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B
107
Form : 12
Tujuan: Melaporkan masalah yang
berkaitan dengan pelayanan kesehatan
dan pendidikan
Frekuensi: setiap bulan
Tanggal: _____________________
No.
Provinsi
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas
: ________________________________└─â”ī─┘
LAPORAN MASALAH PELAYANAN YANGKabupaten : ______________________________└─â”ī─â”ī─┘
Kecamatan : ______________________________└─â”ī─â”ī─┘
DIHADAPI
Desa
:______________________________└─â”ī─â”ī─┘
Diisih oleh: FD bersama TPMD, Dilaporkan kepada FK
Upaya Yang Dilakukan Untuk Menyelesaikan
Masalah
Kendala dan Masalah
Apakah ada masalah dengan ketersediaan :
a. Tablet Zat Besi
b. Vaksin
c. Jarum Suntik
d. Vitamin A
e. Kehadiran staf Puskesmas di Posyandu
f. Keharusan membayar pada pelayanan gratis
g.Tidak di stempel/cap oleh petugas kesehatan
h. Kupon
i. Guru yang tidak masuk
j. Guru tidak mengisi daftar hadir siswa
□
□
□
□
□
□
□
□
□
□
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Nama FK: ___________________________
Bantuan Yang Diharapkan Dalam Penyelesaian
Masalah
□ Tidak
□ Tidak
□ Tidak
□ Tidak
□ Tidak
□ Tidak
□ Tidak
□ Tidak
□ Tidak
□ Tidak
*) Isilah dengan tanda X pada ya atau tidak
Tanggal,.........................................................…
(___________________________)
Kader Desa/ TPMD
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B
108
Form : 13
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas
Tujuan: Untuk mencatat secara rutin layanan kesehatan yang diperoleh Ibu
dan anak.
No
Nama Ibu dan Anak
Kecamatan : __________________________└─â”ī─â”ī─┘
Desa
:__________________________└─â”ī─â”ī─┘
Nama FK: ___________________________
Diisi oleh: Ketua kelompok ibu dan FD , dilaporkan kepada TPMD dan FK
Usia Menurut
Kategori
Bayi
Balita
: ___________________________└─â”ī─┘
Kabupaten : __________________________└─â”ī─â”ī─┘
Tabel Perolehan Layanan Kesehatan Bulanan
Frekuensi: 1 kali per bulan
Tanggal Bulan / Tahun: _______________________
Usia Anak
(bulan)
Provinsi
Pada bulan ini apakah ibu atau anak mendapat pelayanan: (Isi dengan X untuk ya)
Pemeriksaan Pil Fe (zat
kehamilan
besi)
Proses
persalinan
Pemeriksaan
Nifas
Imunisasi
Imunisasi
Imunisasi
Imunisasi
Imunisasi
BCG
Hep B
DPT
Polio
Campak
Kenaikan
berat
badan
Vitamin A
Tanda tangan ibu
Penimbangan
Jumlah
Jumlah kelahiran bulan ini :
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B
109
Form 14:
Provinsi : ___________________________└─â”ī─┘
Kabupaten : ________________________└─â”ī─â”ī─┘
Kecamatan : ________________________└─â”ī─â”ī─┘
Nama Desa : __________________
Diisi oleh: FD/TPMD berdasarkan daftar hadir sekolah, diberikan kepada FK+D
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas
Tujuan: Untuk mencatat tingkat kehadiran
siswa setiap sekolah
Frekuensi: 1 kali pada setiap bulan
Kehadiran Bulanan Siswa
Tahun Ajaran : ……..... / ………
Nama Petugas : ……………………………..…
Kelas : ……………………..
#
Nama siswa
Nama Sekolah
Juli
Ya Tdk
Hari Sekolah
Boleh tdk hadir
Agus
Ya Tdk
Sep
Ya Tdk
26-20 hari
19-14 hari
13 - 6 hari
5 - 1 hari
3 hari
2 hari
1 hari
0 hari
Apakah siswa ini hadir 85% hari sekolah bulan :
Mar
Okt
Nop
Des
Jan
Feb
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
Apr
Ya Tdk
Mei
Juni
Ya Tdk Ya Tdk
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B
110
Form : 15
Provinsi
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas
Tujuan: Untuk mencatat dan memantau pencapaian nilai
sesuai indikator untuk setiap desa.
Frekuensi: 1 kali setiap bulan
Tanggal Bulan / Tahun: _______________________
Indikator
Indikator 1
Jml kupon pemeriksaan kehamilan
Indikator 2
Jumlah kupon Pil Fe (zat besi)
Indikator 3
Jml kupon proses persalinan/ kelahiran
Indikator 4
Jml kupon pemeriksaan paska kelahiran
(Pemeriksaan Nifas)
Indikator 5
Jml kupon pemberian Imunisasi
Indikator 6
Jml kupon berat badannya naik
Indikator 7
Jml Pil Vitamin A
Indikator 8
Jml Penimbangan Balita
Indikator 9
Jml anak terdaftar di SD
Indikator 10
Jml siswa SD yg hadir >85% hari sekolah
Indikator 11
Jml anak terdaftar SMP
Indikator 12
Jml siswa SMP yg hadir >85% hari
sekolah
Rekapitulasi Bulanan Penilaian Desa
: ____________________________└─â”ī─┘
Kabupaten : ___________________________└─â”ī─â”ī─┘
Kecamatan : ___________________________└─â”ī─â”ī─┘
Diisi oleh: Fasilitator Kecamatan
Nama Desa
Nama Desa
Nama Desa
Nama Desa
Nama Desa
Keterangan
…………………., …………………… 200..
Fasilitator Kecamatan
(………………………………...…….)
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B
111
FORM: 16
Lembar skoring bulanan desa
Diisi oleh : FK
Frekwensi : 1 kali setiap bulan
Propinsi:
No
Tanda tangan
Nama FK:
Tanggal:___
Tanda tangan:
Program PNPM - Generasi
Kabupaten:
Bulan 1
Bulan 2
Bulan 3
Jumlah KK:
Kecamatan:
Pemantau
an antar
desa 1
Bulan
4
Bulan 5
______
Bulan 6
Nama desa:
Pemanta
uan
antar
desa 2
Bulan 7
Bulan 8
Bulan 9
Pemantaua
n antar
desa 3
Jumlah
1
Pemeriksaan ibu hamil:
Jumlah kupon pemeriksaan
kehamilan
+
+
+
+
+
+
+
+
=
2
Mendapatkan Pil zat besi:
Jumlah kupon pil zat besi
+
+
+
+
+
+
+
+
=
a. Jumlah proses
persalinan/kelahiran
+
+
+
+
+
+
+
+
=
b. Pertolongan persalinan
total
+
+
+
+
+
+
+
+
=
+
+
+
+
+
+
+
+
=
3
4
Pemeriksaan nifas:
Jumlah kupon pemeriksasan
nifas
5
Imunisasi lengkap Jumlah
kupon pemberian imunisasi
+
+
+
+
+
+
+
+
=
6
Gizi Bayi: Jumlah bayi yang
berat badannya naik
+
+
+
+
+
+
+
+
=
7
Vitamin A: Jumlah pil
vitamin A
+
+
+
+
+
+
+
+
=
8
Penimbangan bulanan
anak balita
+
+
+
+
+
+
+
+
=
9
Pendaftaran SD
10
Kehadiran pada SD:
Jumlah murid yang hadir
85% hari sekolah
11
Pendaftaran SMP
12
Kehadiran pada SMP:
Jumlah murid yang hadir
85% hari sekolah.
=
Pendaftaran di bulan Juli
+
+
+
+
+
+
+
+
=
Pendaftaran di bulan Juli
+
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B +
+
+
+
+
+
=
+
=
112 Tanda tangan
Nama FK:
______ Tanggal:___
Tanda tangan:
Jumlah KK:
Program PNPM - Generasi
FORM: 17
Lembar Skoring Tahunan Desa
Frekwensi : Pada akhir penilaian kegiatan
Propinsi:
Diisi oleh : FK
Kabupaten:
Kecamatan:
Nama desa:
Penilaian tahunan
Indikator
Pencapaian total
tahunan
(dari laporan bulanan
kolom “Jumlah”)
=R-M
(sama
dengan nol
bila negatif)
(M)
Minimum
pencapaian
D×W
Nilai
tahunan
(W)
Bobot Bonus
1
Pemeriksaan ibu hamil: Jumlah kupon
pemeriksaan kehamilan
-
=
×
12
=
2
Mendapatkan Pil zat besi: Jumlah kupon
pil zat besi
-
=
×
7
=
3
Persalinan: Jumlah proses
persalinan/kelahiran
“nilai pertolongan persalinan” = (jumlah proses persalinan/jumlah pertolongan persalinan total) * A0 /12 * 9
-
=
×
100
=
4
Pemeriksaan nifas:
Jumlah kupon pemeriksaan nifas
-
=
×
25
=
5
Imunisasi lengkap: Jumlah kupon
pemberian imunisasi
-
=
×
4
=
6
Gizi Bayi: Jumlah bayi yang berat badan
menaik
-
=
×
4
=
7
Vitamin A: Jumlah pemberian pil vitamin
A
-
=
×
10
=
8
Penimbangan bulanan anak balita
-
=
×
2
=
9
Pendaftaran SD
-
=
×
25
=
10
Kehadiran pada SD: Jumlah murid yang
hadir 85% hari sekolah
-
=
×
2
=
11
Pendaftaran SLTP
-
=
×
50
=
12
Kehadiran pada SLTP: Jumlah murid
yang hadir 85% hari sekolah.
-
=
×
5
=
Total nilai desa
(jumlah dari bonus desa)
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B 113 Form 17 ( lanjutan )
Indikator
Bobot per setiap
kali mencapai
Standar
pencapaian
per tahun
Bobot per tahun
(rata-rata)
1 Pemeriksaan ibu hamil: Jumlah kupon pemeriksaan kehamilan
12
Per kunjungan
4
50
2 Mendapatkan Pil zat besi: Jumlah kupon pemberian pil zat besi
7
Per packet (30
pil)
7
50
Persalinan: Jumlah kupon proses persalinan
100
Per persalinan
1
100
Pemeriksaan nifas: Jumlah kupon pemeriksasan nifas
25
Per kunjungan
2
50
Imunisasi lengkap: Jumlah kupon pemberian imunisasi
4
Per suntik/titik
12
50
Gizi Bayi: Jumlah bayi yang berat badannya naik
4
Per anak
12
50
Vitamin A: Jumlah pemberian pil vitamin A
10
Per capsul
2
25
Penimbangan bulanan anak balita
2
Per anak per
penimbangan
12
25
9 Pendaftaran SD
25
Per anak
1
25
10 Kehadiran murid SD: Jumlah murid yang hadir 85% hari sekolah
2
Per anak per
bulan
10
25
11 Pendaftaran SLTP
50
Per anak
1
50
12 Kehadiran murid SLTP: Jumlah murid yang hadir 85% hari sekolah.
5
Per anak per
bulan
10
50
3
4
5
6
7
8
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B 114 FORM: VERSI 17.1
Lembar Penetapan Besar Dana Dasar Sasaran
Frekwensi : Pada akhir penilaian kegiatan
Kabupaten:
Kecamatan:
B
A
No
_____
Diisi oleh : FK
Propinsi:
Nama Desa
Tanda tangan
Nama FK:
Tanggal:___
Tanda tangan :
Program PNPM - Generasi
Tingkat
Kesulitan
(1 atau
1,5)
Jumlah Sasaran
desa
(A0+A1+A2+A3+PIH)
C
D
E
F
Jumlah sasaran
kecamatan (jumlah
colum A)
% sasaran
(A/B * 100)
Jumlah Dana
Dasar Kecamatan
Dana Dasar
Desa
1
orang
X
/
=
%
X
=
2
orang
X
/
=
%
X
=
Rp.
3
orang
X
/
=
%
X
=
Rp.
4
orang
X
/
=
%
X
=
Rp.
5
orang
X
/
=
%
X
=
Rp.
6
orang
X
/
=
%
X
=
Rp.
7
orang
X
/
=
%
X
=
Rp.
8
orang
X
/
=
%
X
=
Rp.
…………………orang
X 100
Rp.
Rp. ………………..
9
orang
X
/
=
%
X
=
Rp.
10
orang
X
/
=
%
X
=
Rp.
11
orang
X
/
=
%
X
=
Rp.
12
orang
X
/
=
%
X
=
Rp.
13
orang
X
/
=
%
X
=
Rp.
14
orang
X
/
=
%
X
=
Rp.
15
orang
X
/
=
%
X
=
Rp.
16
orang
X
/
=
%
X
=
Rp.
17
orang
X
/
=
%
X
=
Rp.
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B 115 Form : 18
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas
Tujuan: Mencatat dan memantau masalah/keluhan yang terjadi di
desa dan tindakan yang sudah dilakukan.
Frekuensi:
Tanggal Bulan / Tahun: _______________________
REKAPITULASI MASALAH PELAYANAN KESEHATAN DAN
PENDIDIKAN
: __________________________________________└─â”ī─┘
Kabupaten : __________________________________________└─â”ī─â”ī─┘
Kecamatan : __________________________________________└─â”ī─â”ī─┘
Diisi oleh: Fasilitator Kecamatan
Berikan tanda silang ( X ) jika ada laporan / keluhan di desa tentang :
Ketersediaan dari :
Staf
Diharuskan
No.
Provinsi
Nama desa
Tablet FE
Vaksin
Jarum / Alat
Suntik
Vitamin A
Puskesmas
tidak hadir
di posyandu
membayar
untuk
pelayanan
Penyedia
Guru tidak
layanan tidak
mengisi
Guru tidak hadir
mengecap
daftar hadir
kupon
siswa
Lainnya
Jelaskan masalah lain bila ada
Tindakan yang sudah
dilakukan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B
116
Form : 19
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas
Tujuan: Melaporkan masalah di dalam implementasi
program
Frekuensi: setiap bulan
Tanggal: _____________________
No.
Desa
LAPORAN MASALAH YANG DIHADAPI DALAM
PELAKSANAAN
Provinsi
: ___________________________└─â”ī─┘
Kabupaten : __________________________└─â”ī─â”ī─┘
Kecamatan : _________________________ └─â”ī─â”ī─┘
Diisi oleh: FK
Kendala dan Masalah
Upaya Yang Dilakukan Untuk Menyelesaikan
Masalah
Bantuan Yang Diharapkan Dalam Penyelesaian
Masalah
Tanggal,.........................................................…
(___________________________)
Fasilitator Kecamatan
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B
(___________________________)
Fasilitator Kecamatan
117
Form : 20
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas
Tujuan: Mencatat dan melaporkan bila
terjadi keadaan diluar kendali.
Frekuensi: Bila diperlukan
Laporan Keadaan Force Majeur
Tanggal Bulan / Tahun: _________________
No.
Penyebab Kejadian
Provinsi
: ______________________└─â”ī─┘
Kabupaten : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
Kecamatan : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
Desa
:______________________└─â”ī─â”ī─┘
Diisi oleh: Fasilitator Kecamatan
Lokasi
Deskripsi Keadaan
Tanggal,..................................................................
(___________________________)
Faslitator Desa/ TPMD
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B
(___________________________)
Fasilitator Kecamatan
118
Form : 21
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas
Tujuan: Untuk mencatat pencairan dana setiap desa di kecamatan
Frekuensi: 1 kali setiap pencairan dana
Tanggal Bulan / Tahun: _______________________
Berita Acara Penggunaan Dana Kolektif
(BAPDK)
Diisih oleh: UPK
Nomor: .....................
Pada hari ini………………., tanggal……………………., kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama
: ………………………........., Jabatan: Ketua UPK, Kecamatan …….......……………..
2. Nama
: ………………….…...……., Jabatan: Ketua pelaksana kegiatan Desa………………………………
3. Nama
: ………………….………...., Jabatan: Ketua pelaksana pe kegiatanDesa………………………………..
4. Nama
: …….............….….…...…., Jabatan: Ketua pelaksana kegiatan Desa……………………………..
5. Nama
: ........................................,Jabatan: Ketua pelaksana kegiatan Desa..................................................
6. Nama
: ........................................,Jabatan: Ketua pelaksana kegiatan Desa..................................................
7. Nama
: ........................................,Jabatan: Ketua pelaksana kegiatan Desa..................................................
No
Provinsi : ________________________ └─â”ī─┘
Kabupaten : _____________________ └─â”ī─â”ī─┘
Kecamatan : _____________________ └─â”ī─â”ī─┘
Nama Desa dan Kegiatan
Dana yang disetujui pada SPPB
(RP)
Kumulatif Pencairan Dana
(RP)
8. Nama
9. Nama
10. Nama
11. Nama
12. Nama
13. Nama
14. Nama
15. Nama
: ……………………......, Jabatan: Ketua pelaksana kegiatan Desa...………………
: ………………………..., Jabatan: Ketua pelaksana kegiatan Desa...………………
: ……..............….…..., Jabatan: Ketua pelaksana kegiatan Desa...………………
: ................................, Jabatan: Ketua pelaksana kegiatan Desa...………………
: ................................, Jabatan: Ketua pelaksana kegiatan Desa...………………
: ................................, Jabatan: Ketua pelaksana kegiatan Desa...………………
: ................................, Jabatan: Ketua pelaksana kegiatan Desa...………………
: ................................, Jabatan: Ketua pelaksana kegiatan Desa...………………
Pengajuan Pencairan Dana
(RP)
Sisa dana yang belum diserap
(RP)
Keterangan
TOTAL
Berdasarkan pemberian bantuan ini, maka seluruh desa melalui Pelaksana Kegiatan bertanggungjawab sepenuhnya atas penyelesaian kegiatan dimaksud dengan pendampingan dari FK.
Ketua Pelaksana Kegiatan
Ketua UPK Kecamatan
Desa: ………………………………………………………Desa: ………………………………………………………… …………………………………………………………
Desa: ………………………………………………………Desa: ………………………………………………………………………………..
Desa: ………………………………………………………Desa: ………………………………………………………………………………..
Desa: ………………………………………………………Desa: ………………………………………………………………………………..
Desa: ………………………………………………………Desa: ………………………………………………………………………………..
Desa: ………………………………………………………Desa: ………………………………………………………………………………..
Desa: ………………………………………………………Desa: ………………………………………………………………………………..
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B
119
Form : 22
Provinsi
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas
RENCANA ANGGARAN
BIAYA
Tujuan: Lampiran proposal kegiatan
Frekuensi: 1 kali untuk setiap jenis / paket kegi
Tanggal ______________
: ________________ └─â”ī─┘
Kabupaten : _____________└─â”ī─â”ī─┘
Kecamatan : ______________└─â”ī─â”ī─┘
Desa
:_____________└─â”ī─â”ī─┘
Diisi oleh: TPMD dan FD
No.RAB
Jenis Kegiatan
Ukuran/dimensi
Volume
URAIAN
Total
dari
Swadaya
Satuan
dari sumber Dari Dana
lain
PNPM-G
Harga Satuan
Jumlah Total
Rp.
Rp.
1. Bahan
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1….
Sub Total 1)
2 Upah
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2. …
Sub Total 2)
3 Alat
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3. …
Sub Total 3)
4 Lainnya
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4. …
Sub Total 4)
Dari PNPM-G:
2% Operational Kec
3% operasional
desa
Sumber Dana
G:
Dari Swadaya
TOTAL BIAYA :
…………. , ………….. 200
Disutujui oleh :
Dibuat oleh
Koordinator TPK dan FD
PjOK
Fasilitator K
(________)
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B
(________)
(________)
(________)
120
Form : 23
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas
Tujuan: Untuk mencatat rencana penggunaan dana dan kemajuan
pencairan
Provinsi
: ______________________└─â”ī─┘
Kabupaten : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
Kecamatan : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
Desa
:______________________└─â”ī─â”ī─┘
RENCANA PENGGUNAAN DANA (RPD)
Frekuensi: Setiap tahap pencairan
Diisi oleh: Pelaksana Kegiatan
Tanggal _______________________
Penggunaan Dana
Kegiatan
Harga
Realisasi s/d
Pengajuan
Jumlah
Unit/
Satuan
Jumlah
tahap lalu (Rp)
Sekarang (Rp)
Kumulatif
Satuan
Rp.
Rp.
Total Pengajuan
( ............................................................................................................................................)
Rp.
..........,
......200...
Dibuat oleh
Bendahara Pelaksana Kegiatan
Disetujui
Ketua Pelaksana Kegiatan
( ____________ )
( _____________ )
Mengetahui
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B
FK
PjOK
(__________)
(_______)
121
Form : 24
Tujuan: Mencatat transaksi
keuangan
Frekuensi:Bulanan
Tanggal: _______________
Tanggal
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas
Buku Kas Harian
Provinsi
: _____________________└─â”ī─┘
Kabupaten :____________________└─â”ī─â”ī─┘
Kecamatan :____________________└─â”ī─â”ī─┘
Desa :_________________________└─â”ī─â”ī─┘
Diisi oleh: Pelaksana Kegiatan
Uraian
No Bukti
Penerimaan
Pengeluaran
Saldo
Jumlah
Tanggal, …………………
Mengetahui
Dibuat oleh
(………………………..)
Ketua Pelaksana Kegiatan
(……………………..)
Bendahara Pelaksana Kegiatan
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B
122
Form : 25
Provinsi
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas
Tujuan: Laporan keuangan
realisasi tiap kegiatan
REALISASI FISIK & BIAYA
Frekuensi: Bulanan
Tanggal:_____
: ________________________└─â”ī─┘
Kabupaten : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
Kecamatan :______________________└─â”ī─â”ī─┘
Desa
:____________________ └─â”ī─â”ī─┘
Diisi oleh: Pelaksana kegiatan
No.RAB
:
Jenis kegiatan
Ukuran/dimensi
:
:
Volume
URAIAN
Total
Dari
Dari
Swadaya
lainnya
Dari Dana
PNPM
Generasi
Satuan
HARGA
SATUAN
JUMLAH
TOTAL
(Rp.)
^(Rp.)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Sub Total 1)
1.
2.
3.
4.
5.
6
7
8
9
10
Sub Total 2)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8
9
10
Sub Total 3)
TOTAL BIAYA
Dari PNPM- Generasi
1% Operasional Kecamatan
Sumber Dana
4% operasional Desa
Dari Swadaya
Disetujui oleh:
Ketua pelaksana kegiatan
(______________________)
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B
Dibuat oleh:
Bendahara Pelaksana Kegiatan
(___________________)
123
Form : 26
Provinsi
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas
Tujuan: Mencatat hasil kegiatan dari dana
yang dicairkan pada tahap pencairan
sebelumnya
Frekuensi: Sebelum pencairan berikutnya
Tanggal _______________________
Jenis Kegiatan
: _____________________└─â”ī─┘
Kabupaten : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
Kecamatan : _____________________└─â”ī─â”ī─┘
Desa
:______________________└─â”ī─â”ī─┘
LAPORAN PENGGUNAAN DANA (LPD)
Diisi oleh: Pelaksana Kegiatan
Indikator
Lokasi Kegiatan
(Dusun)
Jumlah Biaya Pada
Laporan Ini (Rp)
Kumulatif Biaya
(Rp)
Keterangan
Jumlah
Saldo Kas pada saat ini ……………………………………………………..
Rp. ……………
…..……………..,………………200…
Diperiksa oleh :
UPK
Dibuat oleh :
Ketua Pelaksana Kegiatan
(___________________)
(___________________)
Mengetahui:
Fasilitator Kecamatan
(___________________________)
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B
124
Form : 27
Tujuan: Melaporkan penyelesaian
kegiatan
Frekuensi: Akhir Pelaksanaan
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas
Provinsi
LAPORAN PENYELESAIAN
PELAKSANAAN KEGIATAN
: ________________
└─â”ī─┘
Kabupaten : _______________ └─â”ī─â”ī─┘
Kecamatan : _______________ └─â”ī─â”ī─┘
Desa
:_______________ └─â”ī─â”ī─┘
Diisi oleh: Pelaksana Kegiatan
Tanggal________________
Nomor
Yang bertanda tangan di bawah ini kami :
I.
Nama
Jabatan
: ……………………………………..
: Ketua Pelaksana Kegiatan PNPM Generasi
Kecamatan ………………… Kabupaten .......…....…………….
Propinsi ……………………..
Selanjutnya disebut sebagai Pihak Kesatu
II.
Nama
Jabatan
: ……………………………………..
: Koordinator Tim Pertimbangan Musyawarah Desa
Kecamatan ………………… Kabupaten .......…....…………….
Propinsi ……………………..
Selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua
Pihak Kesatu telah melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan dibawah ini sepenuhnya (100%),
dan hasilnya telah diperiksa oleh Pihak Kedua dan dinilai sesuai dengan rencana kegiatan yang
tercantum pada Surat Perjanjian Pemberian Bantuan Nomor : ………
Yang disempurnakan melalui Berita Acara Revisi (kalau ada revisi) dan Laporan Fisik dan Biaya
(a)
Jenis Kegiatan
: Bidang Kesehatan
: Rp…………..
: Bidang Pendidikan
: Rp…………..
: Bidang lainnya
: Rp…………..
: Biaya Operasional
: Rp…………..
Jumlah Bantuan
(b)
Waktu Pelaksanaan
: Rp………….
: …………….
Pihak Kesatu
Ketua pelaksana kegiatan
Pihak Kedua
Koordinator TPMD
(________________)
(________________)
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B
125
Form 28
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas
KUITANSI -1(KW 1)
Diisi oleh
Tujuan
Frekuensi
: UPK
: Bukti transaksi keuangan
: Setiap saat diperlukan
Telah terima dari
: …………………………………………………………………….
Uang sebesar
: ……………………………………………………(dengan huruf)
Terbilang
: Rp…………………… (dengan angka)
Untuk Keperluan
: Pembayaran tahap ….., dalam rangka pelaksanaan PNPM
Generasi bagi desa……………………………………….., Kecamatan……………….
Sesuai BAPDK Nomor………………….., tanggal…………………
Yang Membayar
…………………
Yang menerima
UPK Kecamatan
(..........................)
(.................................)
Tanggal : ………………….
Tanggal : ………………….
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B
126 Form 29
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas
KUITANSI –2 (KW 2)
Diisi oleh
Tujuan
Frekuensi
: UPK
: Bukti transaksi keuangan
: Setiap saat diperlukan
Telah terima dari
: UPK Kecamatan...........................................................
Uang sebesar
: ……………………………………………………(dengan huruf)
Terbilang
: Rp…………………… (dengan angka)
Untuk Keperluan
: Pembayaran biaya ................................................................
Untuk Kegiatan .....................................................................
Atas nama desa....................................................
Yang Membayar
UPK Kecamatan
Yang menerima
Pelaksana Kegiatan
(..........................)
(.................................)
Tanggal : ………………….
Tanggal : ………………….
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B 127 Form 30
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas
Bukti Penerimaan – Buku
Diisi oleh
Tujuan
Frekuensi
: FK
: Bukti penerimaan buku KIA dan buku kupon
: Setiap saat diperlukan
Telah terima dari
: Fasilitator Kecamatan...........................................................
Jumlah buku : ……………………………………………………(dengan huruf)
Terbilang
: …………………… (dengan angka)
Untuk
: Buku KIA ke Puskesmas:................................................................
Atas nama Kepala Puskesmas: ........................................................
Atau
Buku Kupon ke Desa: .....................................................................
Atas nama Pelaksana Kegiatan desa.............................................
Yang Menberikan buku
FK Kecamatan
Yang menerima
(..........................)
(.................................)
Tanggal : ………………….
Tanggal : ………………….
Lampiran Formulir PTO PNPM Generasi Versi B 128 
Download